REVOLUSI MENTAL MENUJU MANUSIA INDONESIA...

39
"REVOLUSI MENTAL MENUJU MANUSIA INDONESIA BERKEPRIBADIAN MELALUI rtNUIUIKAN IrA

Transcript of REVOLUSI MENTAL MENUJU MANUSIA INDONESIA...

"REVOLUSI MENTAL MENUJU MANUSIA INDONESIA BERKEPRIBADIAN MELALUI r t N U I U I K A N IrA

SEMINAR NASIONAL IPA VI

"REVOLUSI MENTAL MENUJU MANUSIA INDONESIA VANG BERKEPRIBADIAN MELALUI PENDIDIKAN IPA"

Reviewer:

Prof. Dr. Sudarmin, M.Si

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si

Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si

Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd

Editor:

Arif Widiyatmoko, S.Pd, M.Pd

Andin Vita Amalia, S.Si, M.Sc

Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd

Risa Dwita Hardianti, S.Pd, M.Pd

Diselenggarakan Oleh:

JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA J * —,1 ~ —— . u. -f

Diterbitkan oleh: Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes bekerja sama dengan CV. Swadaya

SEMINAR NASIONAL IPA V!

2015

Reviewer:

Prof. Dr. Sudarmin, M.Si

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si

Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si

Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd

Editor:

Arif Widiyatmoko, S.Pd, M.Pd

Andin Vita Amalia, S.Si, M.Sc

Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd

Risa Dwita Hardianti, S.Pd, M.Pd

ISBN : 978-602-1034-12-5

CETAKAN PERTAMA 2015

ii

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL IPA VI

2015

TEMA:

"Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA"

TUJUAN SEMINAR:

1. Mengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi antara peserta seminar dengan

narasumber yang kompeten terkait pembelajaran dan penelitian dalam konten dan konteks

revolusi mental menuju manusia Indonesia berkepribadian

2. Meningkatkan Jejaring kerjasamaantaran para guru/dosen dan pemerhatipendidikan dengan prodi

sains dan non sains

3. Memfasilitasi pertukaran informasi ilmiah berkaitan pembelajaran IPA untuk mewujudkan

manusia Indonesia yang cerdas dan berkepribadian

4. Memfasilitasi para pengurus dan anggota PPII dalam mengupdate informasi, pengetahuan,

gagasan, pengalaman/temuan terkini

Alamat Tim Penyunting:

Jurusan IPATerpadu SI FMIPA Universitas Negeri Semarang

Kampus Sekaran Gunungpati. Telp. (024) 70805795 Email: [email protected] Website: http./fipa.unnes.ac.id

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA • WMIWIIl I l l l l l H I M H I I I I I i l l l l l IIIIIIHIIMII I I I HI lllllll I BIIIIBIIIIIIIII III III III III I ill I llllll IIIHIlWTTini Hill

SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL IPA V! PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPAS1FMIPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1. Penanggungjawab

2. Pengarah

3. Ketua Panitia

4. Wakil Ketua

5. Sekretaris

6. Bendahara

7. Seksi-seksi

a. Acara

b. Kesekretariatan

c. Makalah

d. Presiding

e. Konsumsi

f. Perlengkapan

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. (Dekan FMIPA)

Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si (PD1 FMIPA)

Prof. Dr. Sudarmin, M.Si

Indah Urwatin Wusqo, S.Pd., M.Pd

Parmin, M.Pd

Novi Ratna Dewi, S.Si., M.Pd.

Stephani Diah Pamelasari, S.S, M.Hum

Muhamad Taufiq, S.Pd., M.Pd

Indah Urwatin Wusqa, M.Pd

A r i f Widiyatmoko, M.Pd

Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd

Andin Vita Amalia, S.Si., M.Sc

Miranita Khusniati, S.Pd, M.Pd

M . Bisri

iv

:«XfiI i l I l I H I l I l l l U l H E

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional

tahunan Pendidikan IPA VI dan pertemuan PPII pada tahun 2015 yang saat ini bertempat di Hotel Grasia

Semarang. Seminar Nasional IPA VI saat ini mengambil tema "Revolusi Mental Menuju Manusia

Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA". Maksud dan Tujian Seminar Nasional

Pendidikan IPA VI mcrupakan agenda rutin tahunan Jurusan IPA Terpadu FMIPA daiam upaya mengkokohkan

keberadaan Pendidikan IPA SI FMIPA Unnes, sekaligus sebagai sarana untuk mengkomunikasikan karya

ilmiahnya. serta sebagai ajang saling bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, dan gagasan inovatif dan

kreatif berkaitan penelitian pendidikan IPA dan implementasinya dalam upaya peningkatan kualitas Sumber

Daya Insani Indonesia.

Pada kegiatan Seminar Nasional IPA VI dan pertemuan PPII ini menghadirkan pembicara utama Prof.

Dr. Liliasari, M.Si. (UPI Bandung); Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si., (UNS), dan Prof. Dr. Mungin

Eddy Wibowo, M.Pd. Kons., (UNNES). Disamping pemakalah utama, juga disajikan beberapa makalah

pendamping dari berbagai pemakalah kalangan dosen, guru, dan mahasiswa dari program SI sampai S3. Atas

semua partisipasinya kami ucapkan banyak terima kasih.

Semoga kumpulan artikel ini dalam presiding ini dapat membantu peserta seminar untuk mengikuti

serangkaian acara pada Seminar Nasional Pendidikan IPA VI ini.

Semarang, 25 April 2015

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

SAMBUTAN P A N I T I A

Kepada yang terhormat: Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. (Rektor UNNES) Prof Dr. Wiyanto, M.Si. (Dekan FMIPA UNNES) Para narasumber, yaitn; Prof. Dr. Liliasan, M.Si. Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons.

Bapak/Ibu Pemakalah/Peserta Seminar yang kami hormati.

Assalamu alaikum Wr. Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat, rahniat, dan

hidayah-Nya; sehingga pada hari ini Sabtu, 25 April 2015 kita bersama-sama dapat hadir dalam Seminar Nasional IPA V I . Tema utama seminar yaitu; "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA". Revolusi mental menuju manusia Indonesia yang berkepribadian, cerdas, sehat jasmani dan rohani, dan mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila dan kewarganegaraan serta manusia yang demokratis dan sadar hukum. Konsep revolusi mental melalui bidang pendidikan dianggap penting karena pendidikan dinilai sebagai kunci utama peningkatan kualitas SDM. Oleh karena pentingnya revolusi mental dalam pendidikan, maka Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes bekerja sama dengan Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII) mengadakan Seminar Nasional IPA V I .

Kegiatan seminar Nasional IPA V I , sebagai bagian dari kegiatan ilmiah dalam rangka Dies Natalis UNNES ke 50 dan ajang pertemuan para pelaksana dan pemerhati pendidikan IPA di Indonesia, serta ajang akademik untuk bertukar pikiran atau gagasan konseptual, pengetahuan, pengalaman, penelitian pendidikan yang berkaitan dengan konten dan konteks pembelajaran IPA. Kegiatan Seminar Nasiona IPA V I , diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari mahasiswa dari jenjang SI sampai S3, guru, dosen dan praktisi pendidikan IPA. Oleh karenanya, kami selaku panitia penyelenggara mengucapkan selamat datang di Unnes sebagai Universitas Konservasi yang sehat, unggul dan sejahtera. Panitia menyampaikan banyak terima kasih atas peran serta Bapak/Ibu yang telah hadir di Hotel Grasia Semarang. Panitia laporkan kepada Bapak Rektor UNNES, berdasarkan catatan panitia sampai akhir pendaftaran, jumlah artikel pemakalah pendamping yang akan dipresentasikan dalam seminar ke 6 (enam) ini sebanyak 165 artikel, terjadi kenaikan 120% dari Seminar Nasional IPA ke 5. Selanjutnya, kami menyambut baik dan merasa tersanjung atas partisipasi dari para Pendidik IPA yang berasal dari 14 Propinsi di Indonesia.

Akhirnya, kami selaku panitia tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada segenap hadirin yang telah berpartisipasi, serta memohon maaf pada para narasumber dan peserta seminar, jika ada banyak kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan mulai pagi sampai dengan sore hari ini. Selanjutnya, kami mohon kepada Bapak Rektor UNNES untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar pada hari ini. Semoga pelaksanaan seminar ini dapat berlangsung dengan lancar dan bennanfaat bagi kita semua demi kemajuan bangsa dan negara tercinta.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Semarang, 25 April 2015 Panitia

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA aau—jjMrjAimu>i' IIM I HIM

SAMBUTAN P A N I T I A

Kepada yang terhormat: Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. (Rektor UNNES) Prof Dr. Wiyanto, M.Si. (Dekan FMIPA UNNES) Para narasumber, yaitu; Prof. Dr. Liliasari, M.Si. Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons.

Bapak/Ibu Pemakalah/Peserta Seminar yang kami hormati.

Assalamu 'alaikum Wr. Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat, rahmat, dan

hidayah-Nya; sehingga pada hari ini Sabtu, 25 April 2015 kita bersama-sama dapat hadir dalam Seminar Nasional IPA V I . Tema utama seminar yaitu; "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA". Revolusi mental menuju manusia Indonesia yang berkepribadian, cerdas, sehat jasmani dan rohani, dan mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila dan kewarganegaraan serta manusia yang demokratis dan sadar hukum. Konsep revolusi mental melalui bidang pendidikan dianggap penting karena pendidikan dinilai sebagai kunci utama peningkatan kualitas SDM. Oleh karena pentingnya revolusi mental dalam pendidikan, maka Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes bekerja sama dengan Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII) mengadakan Seminar Nasional IPA V I .

Kegiatan seminar Nasional IPA V I , sebagai bagian dari kegiatan ilmiah dalam rangka Dies Natalis UNNES ke 50 dan ajang pertemuan para pelaksana dan pemerhati pendidikan IPA di Indonesia, serta ajang akademik untuk bertukar pikiran atau gagasan konseptual, pengetahuan, pengalaman, penelitian pendidikan yang berkaitan dengan konten dan konteks pembelajaran IPA. Kegiatan Seminar Nasiona IPA V I , diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari mahasiswa dari jenjang SI sampai S3, guru, dosen dan praktisi pendidikan IPA. Oleh karenanya, kami selaku panitia penyelenggara mengucapkan selamat datang di Unnes sebagai Universitas Konservasi yang sehat, unggul dan sejahtera. Panitia menyampaikan banyak terima kasih atas peran serta Bapak/Ibu yang telah hadir di Hotel Grasia Semarang. Panitia laporkan kepada Bapak Rektor UNNES, berdasarkan catatan panitia sampai akhir pendaftaran, jumlah artikel pemakalah pendamping yang akan dipresentasikan dalam seminar ke 6 (enam) ini sebanyak 165 artikel, terjadi kenaikan 120% dari Seminar Nasional IPA ke 5. Selanjutnya, kami menyambut baik dan merasa tersanjung atas partisipasi dari para Pendidik IPA yang berasal dari 14 Propinsi di Indonesia.

Akhirnya, kami selaku panitia tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada segenap hadirin yang telah berpartisipasi, serta memohon maaf pada para narasumber dan peserta seminar, j ika ada banyak kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan mulai pagi sampai dengan sore hari ini. Selanjutnya, kami mohon kepada Bapak Rektor UNNES untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar pada hari ini. Semoga pelaksanaan seminar ini dapat berlangsung dengan lancar dan bermanfaat bagi kita semua demi kemajuan bangsa dan negara tercinta.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Semarang, 25 April 2015 Panitia

vi-

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

SAMBUTAN D E K A N FiMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Kepada yang terhormat. narasumber; Prof. Dr. Liliasari, M.Si. Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons. Bapak/Ibu Panitia, Pemakalah, dan Peserta Seminar yang kami hormati.

dan lam ?sia ang dan ilui dan idu <an

»ies di

an, >A. mg itia lat, ing tan tan ari asi

rin da ni. ;us >n

Assalamu 'alaikum Wr. Wb Syukur alhamdulillah kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat, sehingga dapat mengikuti Seminar

Nasional IPA VI yang diselenggarakan atas kerjasama antara Jurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES dengan Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII). Seminar ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa, guru, dosen, dan praktisi IPA untuk saling memberi informasi tentang revolusi mental melalui pendidikan, khususnya pendidikan IPA.

Dalam rangka mengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi berkaitan dengan gagasan dan hasil penelitian dalam bidang IPA dan pendidikan IPA, maka diselenggarakan Seminar Nasional IPA V I dengan tema: "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA". Kegiatan seminar dirancang sebagai wahana terjadinya interaksi profesional antar komunitas di bidang IPA maupun pendidikan IPA di Indonesia untuk saling bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, dan gagasan sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Pendidikan IPA.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber: Prof. Dr. Liliasari, M.Si. (UPI Bandung); Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si., (UNS), dan Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd. Kons., (UNNES), yang bersedia hadir dan akan menyajikan makalah dalam seminar ini. Terima kasih kami sampaikan juga kepada para peserta seminar dari berbagai Perguruan Tinggi, Sekolah, dan dari berbagai Instansi yang datang dari berbagai tempat di Indonesia. Kehadiran Bapak/Ibu menjadi bukti telah mendukung berlangsungnya seminar ini yang berarti juga ikut andil dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan IPA di Indonesia.

Besar harapan kami, semoga seminar ini dapat memberi kontribusi bermakna pada upaya peningkatan mutu pendidikan melalui gagasan revolusi mental. Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pengelola Jurusan IPA Terpadu dan Panitia Seminar Nasional IPA VI yang telah berinisiatif dan bekerja keras untuk menyelenggarakan seminar, dalam menyambut Dies Natalis UNNES ke 50 dan ulang tahun ke enam penyelenggaraan Prodi Pendidikan IPA di FMIPA UNNES. Atas nama lembaga, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penyelenggaraan seminar ini ada kelemahan dan kekurangan. Semoga Allah SWT memberi hidayah dan menerima amal ibadah kita sekalian.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Semarang, 2o April 2015 Dekan FMIPA UNNES,

(Prof. Dr. Wiyanto, M.Si.)

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SUSUNANTIM PENYUNTING

TEMA DAN TUJUAN SEMINAR

SUSUNAN PANITIA

KATA PENGANTAR

SAMBUTAN PANITIA

SAMBUTAN DEKAN FMIPA UNNES

DAFTAR ISI

DAFTAR MAKALAH

viii

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

DARTAR MAKALAH

1. REKONSTUKSI MENTAL MANUSIA INDONESIA MUDA MELALUI PENDIDIKAN SAINS 1 Liliasari Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI

2. PENERAPAN METODE MIND /WAPP/A/GTERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF 12 MAHASISWA Baiq Fatmawati Pendidikan Biologi, STKIP Hamzanwadi Selong

3. PEMBINAAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN BERBASIS PROFIL MAHASISWA BERPRESTASI 19 SEBAGAI ROADMAP KADERISASI MAHASISWA UNGGUL YANG BERKARAKTER KONSERVASI DI FMIPA UNNES Eddy Soedjoko dan Parmin FMIPA, Unnes

4. PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL BERPIKIR INDUKTIF DAN MODEL PENCAPAIAN 26 KONSEP DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Erna Noor Savitri Jurusan IPA Terpadu Program Studi Pendidikan IPA UNNES

5. NOS (Nature Of Science) Sebagai Pondasi Kokoh Untuk Membangun Mental Siswa 30 Insih Wilujeng Pendidikan IPA, UNY

6. HUBUNGAN PERSEPSI ALAT PERAGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII 36 SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI CAHAYA Mustika Wati, Sri Hartini, dan Noormiati Z. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

7. PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MEN IGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH 43 SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Siti Sriyati dan Iwan Setiawan2' ^Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI 2|SMP Negeri 2 Jatinangor

8. STUDI PENYEBARAN DAN RASIO GURU IPA SMPN DI KABUPATEN HULU SUNGAI 52 SELATAN SERTA KEMAMPUAN GURU MENYUSUN BAHAN AJAR IPA Sri Hartini, Mustika Wati, Ainun Jariah, Rara Rahmawati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

9. Penguatan Kompetensi Berimbang Melalui Pengembangan Model Pendampingan 58 Guru Yang Mengintegrasikan Self Assessment Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 1Sri Sulistyorini, 2Umar Samadi dan 3Parmin 1 2 PGSDUNNES 3FMIPA UNNES

ix

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

10. PENGARUH PELATIHAN MATERI SAINS BERBASIS ICTTERHADAP PENINGKATAN 69 SCIENTIFIC LITERACY GURU SEKOLAH DASARSEKOTA SUKABUMI Astri Sutisnawati PGSD FKIP, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

11. UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI 78 MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MACROMEDIA FLASH Budi Utami, Endang Susilowati, Widiastuti Agustina ES Dosen Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

12. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING 94 TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISPESERTA DIDIK PADA MATERI PERUBAHAN BENDA Dita Puji Rahayu, Stephani Diah Pamelasari Program Studi Pendidikan IPA - Universitas Negeri Semarang

13. SIMULASI GERAK PELURU DI UDARA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR 1 103 Winda Purwitasari1', Era Budi PrayektP1, Nugroho Adi Pramono3' 1,2,3,Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang

14. KONSEPTUALISASI PENGETAHUAN SAINS ASLI MASYARAKAT BERCOCOK TANAM 107 TEMBAKAU TEMANGGUNG MENJADI PENGETAHUAN SAINS ILMIAH Sudarmin Jurusan Kimia, FMIPA Unnes

15. EFEKTIVITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN 117 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH BERPENDEKATAN SETS 1 1 Risa Dwita Hardianti, 2)Antonius Tri Widodo, 3)Achmad Binadja ^Jurusan IPA Terpadu, FMIPA, Universitas Negeri Semarang 2 ) Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Semarang

16. PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA AKHIR ATAU USIA LANJUT TERKAIT 126 DUNIA PENDIDIKAN Satrianawati Mahasiswa Pendidikan Dasar UNY

17. KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SEKOLAH A LAM UNGARAN KABUPATEN SEMARANG 134 Sri Ngabekti, Lisdiana, Cecep Yudistira Jurusan Biologi Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang Indonesia

18. PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SUHU MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR 142 TEMAN SEBAYA Suyono SMP Juvvana Pati

19. UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP MELALUI METODE 149 PRAKTIKUM PADA KONSEP FOTOSINTESIS Widi Purwianingsih*' dan Eneng Rahmayanti Universitas Pendidikan Indonesia*' dan SMP I Jatinangor Kabupaten Sumedang

x

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

20. ANALISIS POLA BERPIKIR SISWA PADA PRETEST KONSEP MATERI KALOR 159 M. Dewi Manikta Puspitasari*, Lia Yuliati, Muhardjito Prodi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

21. THE URGENCY OF INTERACTIVE COMPACT DISC ASISTED BY LIQUID COMPACT DISC MEDIA 167 ON STUDYING NATURAL SCIENCE IN A PRIMARY SCHOOL D.S. Bimo1 *, I. Choirunnisah2 * 2UPBJJ UT Semarang 2SDN Kradenan 04 Pekalongan

22. MEMBENTUK HABITS OF MIND CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN 174 BERBASIS KONSTRUKTIVISME Eka Nurlaena^dan Siti Sriyati2' 11Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia 2)Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

23. PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI ILMIAH TERHADAP PENINGKATAN 183 KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI KALOR DALAM KEHIDUPAN Khairani Muslim PRODI PENDIDIKAN IPA UPI

24. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA YANG BERPRESTASI RENDAH 190 DENGAN METODE REINFORCEMENT Mayarni FKIP Prodi Pendidikan Biologi UHAMKA

25. ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA CALON GURU FISIKA PADA 198 MATA KULIAH OPTIK BERDASARKAN GENDER Rif'ati Dina Handayani Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Jember

26. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ANIMASI KARTUN POKOK BAHASAN 203 ENERGI DAN USAHA UNTUK SISWA SMP Aisyah Hasyim, Sentot Kusairi, Heriyanto Universitas Negeri Malang

27. BERPIKIR REFLEKTIF SEBAGAI PROSES BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF: 210 SUATU TINJAUAN PADA KONTEKS KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM PROSES PENYELESAIAN MASALAH FISIKA MATEMATIKA Ellianawati1, Rusdiana D2, Sabandar J3

1 Jurusan Pendidikan Fisika, Unnes; Progam Doktor Pendidikan IPA, UPI, 2 Program Studi Pendidikan Fisika, UPI; 3 Program Studi Pendidika

n Matematika Sekolah Pascasarjana, UPI;

28. PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF 218 SISWA MELALUI PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN REACT DI KELAS X-4 SMAN I KEPANJEN PADA MATERI KALOR Ida Nur Fatmawati, Kadim MasjkuR, Asim Universitas Negeri Malang

xi

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA M H M M M n m

29. PERBANDINGAN PEMANFAATAN KITOSAN DAN ARANG AKTIF 226 SEBAGAI ADSORBEN ZAT VVARNA REMAZOLVIOLET DAN REMAZOL BLUE Amelia Herlina*, M. Lutfi Firdaus, Hermansyah Amir Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Bengkulu

30. DESAIN PEMBELAJARAN KINEMATIKA BERBASIS MULTIPLE 237 MODELS INSTRUCTION (MMI) UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI GRAFIK MAHASISWA FISIKA Subali, B.1', Rusdiana, D.2), Firman, H.3), Kaniawati, 1 . 2 1

1 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA - Sekolah Pascasarjana UPI, Dosen Jurusan Fisika FMIPA - Universitas Negeri Semarang

2 ' 3 , 4 ' Universitas Pendidikan Indonesia.

31. PENGARUH TEKNIKSTORY TELLING MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE 246 TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN Mugi Rahayu, Stephani Diah Pamelasari Program Studi Pendidikan IPA - FMIPA UNNES

32. ANALISIS DIDAKTIK MELATIHKAN LITERASI SAINS SISWA SMP 252 MENGGUNAKAN LEVELS OF INQUIRY PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL Meizuvan Khoirul Arief Program Studi Pendidikan IPA UPI

33. PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) 263 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN LUBUK ALUNG Ainul Mardhiyah, Ardi, Ramadhan Sumarmin Universitas Negeri Padang

34. PENGGUNAAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN 270 KONSEP SISWA SMA PADA MATERI HUKUM II NEWTON Ambar Sari, Sutopo dan Wartono Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

35. PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN 281 BERPIKIR KREATIF MAHASISWA Arifin Pendidikan llmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

36. PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN 290 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Asfia Rosita SMA 1 BAE KUDUS

37. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS 297 BERTEMA PERPINDAHAN KALOR DALAM KEHIDUPAN Dyah Lukito Sari, A. Rusilowati, S. Linuwih Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang

xii

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

38. MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGGUNAAN KIT PRAT1KUM IPA 305 BAGI GURU SEKOLAH DASAR Ferawati, S. Pd., M. Pd Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

39. PEMANFAATAN BUAH BINTARO SEBAGAI BIOPESTISIDA 313 DALAM PENANGGULANGAN HAMA PADA TANAMAN PADI DI KAWASAN PESISIR DESA BANDENGANKABUPATEN CIREBON Kartimi Jurusan Tadris Biologi, Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (FKIT) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

40. HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA MELALUI PENERAPAN METODE BELAJAR 323

PQRST BERORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS X MAN 1 PEKANBARU Neng Sholihat, Zulirfan, Zuhdi Ma'aruf Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau

41. PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) 334 SMP DI KOTA SUKABUMI Suhendar, M.Pd. dan Setiono, M.Pd. Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi

42. IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN IPA 342 PADA MATERI METABOLISME TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 5 SIDOARJO Viki Andi Sudrajat

43. EFEKTIVITAS LEVEL OF INQUIRY MODEL OF SCIENCE TEACHING (LOI) 347 TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS Yulia1 Agnes2 Arif3 Lia4

M ' 4 1 Program Studi S2 Pendidikan Fisika FMIPA UM 2 ) SMA Negeri 1 Malang

44. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 356 Abdul Gani Haji, M. Hasan, dan Ova Selly Yanti Program Studi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111

45. PENGEMBANGAN PERANGKAT PROJECT BASED LEARNINGMATERl 368 HIDROLISIS GARAM MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Amrul Munafiah1*, Edy Cahyono2, Sri Susilogati Sumarti2

3Guru SMAN 1 Pemalang, 2Dosen Pendidikan IPA S2 Universitas Negeri Semarang

46. PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII 375 MELALUI IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Andarina Indah Retnosari Mahasiswa SI Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA

<iii

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

47. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA UNTUK 382 PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN IPA MELALUI PENELITIAN Ari Widodo FPMIPA UPI

48. PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA TENTANG MATERI SUBSTANSI GENETIKA 392 DENGAN MENGGUNAKAN ANALOGI Deasy Rosdianawati1, Riandi2, Ari Widodo2 & Diana Rochintiawati2

1Mahasiswa S2 Pascasarjana UPI, 2 FPMIPA UPI

49. PENALARAN ILMIAH SISWA TENTANG LINGKUNGAN DAN PEMANASAN GLOBAL 404 Desti Herawati1, Ari Widodo2, Riandi2, Diana Rochintaniawati2 "Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi - Universitas Pendidikan Indonesia 2,Dosen Pendidikan Biologi - Universitas Pendidikan Indonesia

50. PENGARUH DIAGRAM VEE FEEDBACK FORMATIVE DAN KEMAMPUAN AWAL 416 TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA Eko Wahyu Nur Sofianto, Wartono, Sentot Kusairi Program Studr Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

51. MEMBANGUN KECERDASAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA 424 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) Fanny Sumirat Universitas Islam "45" Bekasi

52. KEMAMPUAN PEDAGOGIK CALON GURU BIOLOGI DALAM MEMBANGUN 435 KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL Fransisca Sudargo Tapilouw Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

53. IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIK 446 Haritsah Alfad Pendidikan Fisika, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

54. PEMANFAATAN KONTEKS "MATERIAL PRIBUMI" UNTUK MENINGKATKAN 452 RELEVANSI PEMBELAJARAN KIMIA Hernani, Ahmad Mudzakir, dan Heli Siti H. Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

55. RELEVANSI MATERI KIMIA PADA MATA PELAJARAN DI SMK BIDANG KEAHLIAN 462 KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN Ifah Silfianah1' dan Sjaeful Anwar2' ^Mahasiswa S2 Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana UPI 2)Dosen Pendidikan Kimia dan Sekolah Pascasarjana UPI

PROSIDING JILID2

56. PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN 471 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH Irvan Permana", Bibin Rubini'1, Ismatul Afwah"

X i V

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

382

.. 392

Prodi PGSD FKIP Universitas Pakuan , Prodi Pend. Biologi Universitas Pakuani!

57. PERSEPSI CALON GURU FISIKA TERHADAP HAKIKAT IPA DAN PEMBELAJARAN FISIKA. Lia Yuliati dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

58. PERKEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN Lina Herlina, Ari Widodo, Diana Rochintaniawati, Riandi Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia

483

491

.. 404

416

424

59. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM PENAPISAN BAKTERI PENGHASIL GEN 504 PALI DARI BUAH ASLI INDONESIA DAN EKSPRESINYA PADA BAKTERI E. COLI REKOMBINAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN ALTERNATIF GULA SEHAT GENERASI BARU Liska Berlian1 dan Sony Suhandono2

\lurusan Pendidikan IPA FKIP UNTIRTA 2Kelompok Keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekuler, Sekolah llmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung

60. MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC OUTBOUND UNTUK MENINGKATKAN 516 KOMPETENSI PENGETAHUAN DAN SOCIAL SKILLS SISWA KELAS VII PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM Marshanti Lisbania Gratia1 ', Nuryani Y. Rustaman2', Topik Hidayat2' Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia1

Universitas Pendidikan Indonesia2'

435

61. PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP PENERAPAN .. LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMP N 26 SURABAYA Miftahul Jannah Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

526

446

152

52

62. PEMBELAJARAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEMANFAAJ KAN LOKASI TAMBANG TIMAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Nadia Gumaria R.R Hertien Koosbandiah Sutikanti, Taufik Rahman Program Studi Pendidikan Biologi PPS UPI

63. KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VILA SMPN 17 SURABAYA MELALUI MODEL DISKLTSI STRATEGI BEACH BALL PADA MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP Nadiya Eka Safitri Mahasiswa SI Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA

64. PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TEMA ENERGI DALAM KEHIDUPAN Nailatun Najah, Arif Widiyatmoko IPA Terpadu - Universitas Negeri Semarang

534

545

554

M

65. PENTINGNYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SEBAGAI BENTUK REVOLUSI MENTAL PENGGUNAAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM IPA Natalia Erna Setyaningsih Laboratorium Fisika FMIPA UNNES

565

7 PROCEEDING

SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

66. REKONSTRUKSI BAHAN AJAR IPA BERMUATAN VIEW OF NATURE OF SCIENCE 574 Nur Azizah Program Studi Pendidikan IPA PPS UPI

67. PENGELOLAAN KELAS RSBI DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SMP KABUPATEN PATI 583 Prasetyaningsih Pendidikan IPA Untirta

68. ANALISIS IMPLEMENTASI PENILAIAN SIKAP SISWA 593 YANG DILAKUKAN GURU TERHADAP SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA Retno Hestuningtyas, Taufik Rahman, Didik Priyandoko Program Studi Pendidikan Biologi PPS UPI

69. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PCK GURU MELALUI COACHING , 605 BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONLISME DALAM MENGAJAR Riandi1, Ari Widodo1, Diana Rochintaniawati1, Ikmanda1 & Neri Egi Rusmana2

TPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia 2Praktisi Pendidikan

70. PENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL 615 PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) PADA MATERI KALOR Rizki Amalia Indraswari Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA

71. PEMANFAATAN BIOMASSA LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA 623 UNTUK PRODUKSI BIOHIDROGEN (BIO-H2) MELALUI PROSES DARK FERMENTATION Rudiana Agustini, I.G.M. Sanjaya, dan Dian Novita Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Surabaya

72. TEACHING MATERIAL INQUIRY BASED E-MODULE TO IMPROVE 633 THE PROFESSIONAL COMPETENCE ABILITY AND CRITICAL THINKING OF BIOLOGY STUDENT Setiono1', Asep Budiman21

^Departement of Biology Education, University of Muhammadiyah Sukabumi 2)Departement of Information Technology, University of Muhammadiyah Sukabumi

73. PENGEMBANGAN ASESMEN AUTENTIK BERBASIS INKUIRI PADA MATERI 640 KLASIFIKASI BENDA ^Setya Triamijaya, dan 2)Sri Haryani ^Jurusan IPA FMIPA UNNES, dan 2 1 Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNNES

74. PENGARUH PENERAPAN PAKET SCAFFOLDING BERBASIS KOOPERATIF 652 MATERi GELOMBANG DAN OPTIK TERHADAP KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MAHASISWA JURUSAN FISIKA UM SUNU WAHYUDHI Universitas Negeri Malang

75. PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL 659 EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN Surya Warn! Ridyah1' clan Siti Sriyati31

xvi

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

Program studi pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2|Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

76. PELATIHAN PENGOLAHAN BUAH WALUH MENJADI PRODUK UNGGULAN 667 BAGI VVARGA KELOMPOKTANI DI DESA KLERO DAN KARANGDUREM KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Umi Fatmawati, Riezky Maya P, Harlita Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS

77. PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI 674 BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA Uzi Fauziah Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI

78. PENGEMBANGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING MATERI LARUTAN 681 PENYANGGA BEEORIENTASI SOFT SKILL ENTREPRENEUR Wuryandini1, Sri Susilogati Sumarti2, Sudarmin 11 SMA Negeri 1 Pekalongan 2 1 Prodi Pendidikan IPA (Kimia) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

79. PEMBELAJARAN IPA YANG MENYENANGKAN 691 Amaira Utami Universitas Pendidikan Indonesia

80. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS 697 BERTEMAGEJALA ALAM Arneta Dwi Safitri, A. Rusilowati, Sunarno Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

81. PENGEMBANGAN ALAT UKUR KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS 706 DAN KREATIF PADA PEMBELAJARAN B'BETTER POKOK BAHASAN GELOMBANG BUNYI Desi Fitria Wulandari, Nuryani Y Rustaman Universitas Pendidikan Indonesia

82. PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENILAI KEMAMPUAN 715 LITERASI KUANTITATIF SISWA PADA MATERI EKOSISTEM Eni Nuraeni1'3, Ana Ratna Wulan2'3, Adi Rahmat2'3, Sri Redjeki3, Riandi2'3, Innarotul Auliya4, Azhar Pradjadinata4

3Doktoran pada Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasanjana Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung ^Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasanjana Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 3Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229

83. PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN IPA 725 UNTUK PEMBANGUNAN PETA MENTAL (MENTAL MAP) SEBAGAI MODAL DASAR REVOLUSI MENTAL Mutmainnah Vitasari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

84. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF BENTUK MOLEKUL 734 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PESERTA DIDIK KELAS X MIA-6 SMA NEGERI 1 PEKALONGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

xvii

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA Vi TAHUN 201S

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

Fahmi SMA Negeri 1 Pekalongan

85. ANALISIS HUBUNGAN KECERDASAN VISUAL SISWA DENGAN KEMAMPUAN 743 BERPIKIR KRITIS PADA PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR Fina Fakhriyah, Sumaji, Mila Roysa PGSD FKIP Universitas Muria Kudus

86. IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) 751 PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP Nisa Wulandari , Hayat Sholihin 1 Program Studi Pendidikan IPA, UPI 2Jurusan Kimia, FPMIPA UPI

87. MELATIHKAN PROBLEM SOLVING SISWA MELALUI IMPLEMENTASI: 760 MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP N 22 SURABAYA Rina Yudiwati Mahasiswa SI Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA

88. PROFIL HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA TOPIKSEL DAN 767 JARINGAN TUMBUHAN YANG MENGIMPLEMENTASI BAHAN PERKULIAHAN BERBASIS PENYELESAIAN MASALAH Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi FMIPA Unesa

83. PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN 775 SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP Winda Yusefni1, Siti Sriyati2

'Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, SPs UPI, Bandung, Indonesia 2Dosen Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

90. STRUKTUR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA 784 Ardian Setya Adinugraha Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

9 1 . SOSIALISASI MODEL PENDIDIKAN KEBENCANAAN DALAM MEMBANGUN 794 SIKAP SADAR BENCANA DI DESA TAMBAKREJO KABUPATEN MALANG SELATAN JAWA TIMUR Asnawi, Supriyono Physics Departement FMIPA Unesa, Campus Ketintang Surabaya 60231.

92. MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI 801 LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPA Didit Ardianto, Bibin Rubini Universitas Pakuan Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana UNPAK

93. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA PEMBELAJARAN IPA 807 SEBAGAI SEBUAH ALTERNATIF TANGGAP BENCANA ALAM Joko Budi Poernomo Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Walisongo

94. MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA DALAM 819 MATA KULIAH GELOMBANG OPTIK BERBASIS EKSPERIMEN DI JURUSAN FISIKA UNESA

XVlii

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

Madewi Mulyanratna, Prabowo, Asnawi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

95. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TALKING STICK DAN 825 FLASHCARD PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Novida Pratiwi

96. HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN KEMAMPUAN PEDAGOGIK 830 CALON GURU FISIKA Nuril Munfaridah dan Lia Yuliati Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Malang

97. RESONANSI SAINS TEKNOLOGI PADA MORAL MANUSIA 838 Panji Hidayat Universitas Ahmad Dahlan

98. RESPON GURU DAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN INKUIRI 847 TERBIMBING YANG BERORIENTASI LITERASI SAINS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA KONSEP ASAM BASA R. Ahmad Zaky El Islami1, Nahadi2, Anna Permanasari3

1 Program Studi Pendidikan IPA FKIP UNTIRTA 2 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI 3Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

99. REVOLUSI MENTAL DAN PENGEMBANGANNYA DALAM PENDIDIKAN IPA 855 Vica Dian Aprelia Resti Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan, Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

100. PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU SISWA SMP NEGERI 866 DAN SMA NEGERI KOTA BANJARMASIN Arif Sholahuddin Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

101. PENGEMBANGAN MODEL DIAGNOSTIK THREE-TIER TEST BERBANTU 876 KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUHU DAN KALOR M. Luqman Hakim Abbas Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

102. PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA UNTUK PRAKTIKUM KIMIA DASAR 884 JURUSAN PENDIDIKAN IPA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Martin Sulistyani Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

103. KAJIAN : MODEL PEMBELAJARAN ORISINAL (ORIENTASI-INSTRUKSIONAL) 893 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Sugiono Program Pasca Sarjana Pendidikan IPA -FKIP-Universitas Jember

104. PENGUATAN MINAT Pf N i l 11 IAN DAN PUBLIKASI ILMIAH GURU KIMIA: 901 SUATU MODEL SUPERVISI PENDIDIKAN IP1 Nova Kurnia

XiX

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

Program Studi Pendidikan Kimia IKIP Mataram

105. PENERAPAN PEMBELAJARAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI BERBASIS PROJEK DENGAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS MATHLA'UL ANWAR PANDEGLANG BANTEN Andin Vita Amalia • " Jurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES

106. PENANAMAN SIKAP SPIRITUAL MELALUI PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERINTEGRASI AYAT ALQUR'AN Ahmad Misradi Surya Pascasarjana Program Studi keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

107. PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMB1NG DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Amalisna Pascasarjana Prodi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

108. PENGGUNAANMEDIA PEMBELAJARANBERBASIS ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASIDAN HASIL BELAJARPADA MATERI POKOK ZAT ADITIF DAN ADIKTIF Baderun SMP Negeri 4 Aranio Kab. Banjar Kalimantan Selatan Pascasarjana Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

109. LITERASI SAINS SEBAGAI TUJUAN PEMBELAJARAN SAINS:KURIKULUM, PEDAGOGI, ASSESSMENT Choirul Amin Pascasarjana Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat

110. MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MATA PELAJARAN IPA • Juni Angkowati SMP Negeri 1 Paringin

PROSIDING JILID3

111. MELATIHKAN KECAKAPAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE Kartika Drajad Prehastuti Pascasarjana Program Studi Magister Keguruan IPA UNLAM

112. PENERAPAN PENEMUAN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Khairunnisa SMPN 3 Paringin

113. PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI LITERASI SAINS Maslyni SMKN 1 Daha Selatan/Mahasiswa Magister Keguruan IPA, PPs Unlam

114. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 MARTAPURA TiMUR PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG w ; f .

• ,"4;

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

908

915

921

927

Maulidah SMP Negeri 1 Martapura Timur, Banjar, Kalimantan Selatan

115. PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK 1000 MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK PADA KONSEP IPA Mayrina Rosa Paramitha Program Studi Pendidikan Keguruan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

116. MEMBANGUN KEPEDULIAN TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN MELALUI 1009 PEMBELAJARAN IPA Muhammad Hayatus Shalehin

117. MEMAHAMI KONSEP IPA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE MIND MAPPING 1018 Mumtazah Maulida Pascasarjana Prodi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

118. PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU 1026 UNTUK MENGGALI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Nazar Mutawali Pasca Sarjana Program Studi Magister Keguruan IPA UNLAM

119. MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MA DENGAN 1034 PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Rabiatul Adawiyah

120. MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK MENGGUNAKAN 1043 MODEL PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN FISIKA Sri Ana Yulianti Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

121. PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN ,1051 BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Sri Wahyuni

122. HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA 1056 SMA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Muhammad Zaini 1, Utari Intan Suwenda2, Aulia Ajizah3 Pascasarjana Program Studi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

123. PENGEMBANGAN MODEL ASSESSMENT KETUNTASAN BELAJAR DAN 1063 RE-TEACHING BERBANTUAN KOMPUTER BAGI SISWA MAN KELAS X Achmad Ferdiansyah jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang

124. PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN 1072 PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Atip Nurharini Dosen PGSD UNNES

125. ANALISIS ILUSTRASI GAMBAR PADA BUKU TEKS FISIKA 1081 SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Ani Cahyati, dan Hartono

xxi

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Indonesia, 50229

126. PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ANALITIS SISWA 1089 Harto Nuroso dan Joko Siswanto Universitas PGRI Semarang

127. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERMUATAN 1095 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMP I Wayan Sadia Prodi S2 IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

128. ANALISIS AWAL IPA DI SMP MENUJU PEMBELAJARAN BERBASIS 1105 PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MENGGUNAKAN PERMAINAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA Isa Akhlis, Novi Ratna Dewi Prodi Pendidikan IPA Unnes

129. KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BAGI CALON GURU BIOLOGI : 1111 Lina Herlina dan Ria Ika Maharani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang

130. PELATIHAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI BAG! SISWA-SISWA 1119 DI SD KELURAHAN JATIREJO SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN DAERAH KONSERVASI Miranita Khusniati, Parmin, Muhamad Taufiq, Arif Widiyatmoko Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes

131. DESAIN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN 1126 OTENTIK (AUTHENTIC LEARNING) BERBASIS KOMPETENSI DAN KONSERVASI Muhamad Taufiq Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Unnes Universitas Negeri Semarang

132. STUDI LITERASI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU DENGAN 1133 TEMA GERAK BENDA ANGKASA MENGGUNAKAN FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA Nadya Meriza*, Parlindungan Sinaga Program Studi Pendidikan llmu Pengetahuan Alam UPI

133. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN LKM 1142 BERWAWASAN STM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DASAR 1 Ni Made Pujani Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

134. THE EFFECT OF PROJECT BASED LEARNING AND PROBLEM BASED LEARNING 1151 TO IMPROVE MASTERY OF CONCEPTS IN JUNIOR HIGH SCHOOL Nofrianita, Any Fitriani Science Education Program Study, Post Graduate School Indonesia University of Education

135. IMPLEMENTASI PENGGUNAAN PETA KONSEP DALAM PROSES KEBERHASILAN 1159 PEMBELAJARAN IPA SECARA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI APLIKATIF Pramita Sylvia Dewi .„ > ,.. Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

136. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH PADA MATERI KALOR 1167 Qurrotul Ainiyah Prodi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

137. KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA MELAUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU 1173 DENGAN PENDEKATAN SETS PADA TOPIK PENCEMARAN LINGKUNGAN (Suatu Kajian Teoritis) Ratih Nurlatifah Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI

138. ANALISIS PENGUASAAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN 1182 MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN Risa Hartati . . Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

139. EKSPLORASI KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE PRAKTIKUM ...1191 BERBASIS VERIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA SERTA IMPLIKASINYA PADA KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP Sahri Ramdan Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana UPI

140. KONSEPSI SISWA PADA TOPIK OPTIKA GEOMETRI 1201 Yasinta Sindy Pramesti, Sutopo Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

141. PEMBELAJARAN INSTRUKSI EKSPLISIT DENGAN KEGIATAN INKUIRI DAN 1209 DISKUSI REFLEKTIF DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP NATURE OF SCIENCE (NOS) Yuli Andriani Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana UPI

142. SIKLUS BELAJAR DO-TALK-DO DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK 1217 MENGEMBANGKAN MENTALITAS SISWA Zuhdan K. Prasetyo Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

143. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN 1225 BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI PROTISTA Diah Ayuningrum, Sri Mulyani Endang Susilowati Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

144. PERTANYAAN SOKRATIK BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MEMBANTU 1236 MAHASISWA MEMAHAMI KONSEP SUHU MUTLAK Dyah Palupi Rohmiati, Sutopo Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

145. PENGEMBANGAN ISTRUMEN TEKNIK NON TES MELALUI PENDEKATAN 1244 KOOPERATIF TIPE JIGSAW Florentina Widihastrini PGSD Unnes

x x i i i

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

146. RANCANGAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP MENGGUNAKAN 1251 METODE 4STMD (FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT) PADA TEMA SAMPAH DALAM TUBUH Gusfarina , Widi Purwianingsih Pendidikan llmu Pengetahuan Alam, UPI

147. PENERAPAN CONTEXTUAL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN 1259 KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH REDOKS DAN ELEKTROKIMIA Indah Urwatin Wusqo Jurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES

148. MULTI REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN 1269 PEMAHAMAN SISWA TENTANG GERAK PARTIKEL MEDIUM SAAT PERAMBATAN GELOMBANG Kartika Kusumaningtyas, Sutopo Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

149. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA 1278 MATERI HUJAN ASAM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP M. Lutfi Syaifuddin Umar Pendidikan Sains, FMIPA, Unesa

150. MENGEMBANGKAN LITERASI SAINS MELALUI PENDEKATAN 1288 SCIENCE WRITING HEURISTIC DALAM PEMBELAJARAN IPA Puspo Rohmi Program Studi IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

151. PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA 1295 . Ramli Yana, Asep Sutiadi Departemen Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

152. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) 1303 MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN DI SMP Retno Wulan, Nugroho Edi Kartijono Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia

153. VIDEO GAME : MEDIA POTENSIAL UNTUK MEMBELAJARKAN SAINS 1311 Rosita Putri Rahmi Haerani Pendidikkan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

154. MENINGKATKAN METAKOGNISI SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS 1321 MASALAH BERBANTUAN MIND MAP TEMA HUJAN ASAM Shelly Efwinda Program Studi Pendidikan IPA SPs Universitas Pendidikan Indonesia

155. PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA PERKULIAHAN KONSEP 1332 MAGNOLIOPSIDA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP Siti Romlah Noer Hodijah", Saefudin21, Adi Rahmat2' "Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang „

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung xxiv •• '

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

156. ANALISIS SIKAP ILMIAH DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA 1341 PEMBELAJARAN IPA TEMA CAHAYA Soraya Anori Pendidikan IPA, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

157. SRATEGI PQ4R DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI UPAYA 1348 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA Sri Hartati Dosen PGSD Fakultas llmu Pendidikan Unnes

158. PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TOPIK GEOMETRI 1355 MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MAHASISWA S-l PGSD UNNES Wahyuningsih PGSD UNNES

159. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA SISWA SD MELALUI PENERAPAN 1361 PEMBELAJARAN TERPADU Hartati Lecturer at PGSD UNNES

160. PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU IPA MELAKSANAKAN 1370 PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Ramlawati Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Makassar

161. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND 1377 PICTURE PADA SISWA SD KELAS V UmarSamadhy PGDS, FIP, Universitas Negeri Semarang

162. PENGARUH PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK 1383 DAN KREATIVITAS SISWA Woro Sumarni, Sri Wardani, Dwi Norma Gupitasari Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

163. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERINDIKATOR SPICES UNTUK 1390 MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN SEKOLAH DI PGSD UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Eko Purwanti FIP UNNES

164. PENGGUNAAN ASESMEN FORMATIF UNTUK MEMBENTUK HABITS OF MIND 1402 SISWA SMP KELAS VII PADA PEMBELAJARAN IPA Noer Hardianty Universitas Pendidikan Indonesia

165. UPAYA PEMBENTUKAN MENTAL POSITIF PESERTA DIDIK 1411 MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI INDUKTIF DAN DEDUKTIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAH Al Maryanto

XXV

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA TENTANG MATERI SUBSTANSI GENETIKA DENGAN MENGGUNAKAN ANALOGI

Deasy Rosdianawati1, Riandi2, Ari Widodo2 & Diana Rochintiawati2

1 Mahasiswa S2 Pascasarjana UPI, 2 FPMIPA UPI

ABSTRAK

Sejalan dengan berkembangnya berbagai penelitian pendidikan, analogi memainkan peran yang sangat penting sebagai alat untuk membimbing siswa dalam membentuk pengetahuan baru. Penggunaan analogi sebagai alat bantu pembelajaran dianjurkan terutama pada kasus dimana konsep-konsep awal siswa dan konsep sains tidak sesuai, yaitu ketika diperlukan suatu perubahan konseptual. 10 orang siswa SMA kelas XII diberikan lembar kegiatan analogi, yang bertujuan untuk mengetahui jenis perbandingan analogi siswa, bentuk analogi siswa, dan dapat merepresentasikan hubungan domain target dan domain analog tentang keterkaitan anatara kromosom, gen, dan DNA serta konsep struktur DNA pada saat sebelum pembelajaran, selama pembelajaran dan setelah pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah konsep siswa berubah atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 orang siswa yang dijadikan objek penelitian dengan persentase 100% menggunakan jenis perbandingan mere appearance match, 60% siswa membuat simpel analogy (analogi dalam bentuk sederhana, hanya memberikan contoh), 40% siswa membuat enrichment analogy analogi yang memiliki alasan atau adanya hubungan sebab akibat). Kemudian 55% siswa dapat merepresentasikan hubungan antara domain target dan domain analog, dan 45% siswa tidak dapat merepresentasikan hubungan antara domain target dan domain analog. Berdasarkan hasil dari jenis perbandingan analogi, bentuk analogi, serta representasi hubungan antar domain maka dapat diketahui perubahan konseptual siswa dengan mengelompokkan siswa ke dalam 2 aspek status konseptual, yaitu Intelligibility dan Plausibility dengan representasi berupa Intelligibility analogy (ketepatan analogi), image (gambar), P analogi atau Plausibility Analogy dan real mechanism (mekanisme nyata). 8 dari 10 siswa mengalami perubahan konseptual, tetapi masih membutuhkan bimbingan guru agar siswa tidak mengalami miskonsepsi.

Kata kunci : Perbandingan analogi, Bentuk Analogi, Status konseptual, Perubahan konseptual, Materi Substansi Genetika.

PENDAHULUAN Bernalar dalam kegiatan pembelajaran

tidak hanya terjadi untuk menambahkan fakta-fakta baru dan menarik kesimpulan yang sama tentang aturan dalam pembelajaran. Lebih dari itu, pembelajaran yang berhasil harus bergantung pada kemampuan untuk melakukan identifikasi pada bagian-bagian yang relevan terhadap pengetahuan yang memang sudah ada dalam pikiran, pengetahuan ini dapat digunakan sebagai poin awal untuk belajar tentang

sesuatu yang baru. Untuk mempelajari suatu pengetahuan yang baru, dibutuhkan representasi dalam bentuk tulisan, gambar, benda, atau kombinasi dari semua bentuk representasi. Salah satu bentuk kombinasi representasi adalah analogi. Menurut Mozzer & Justi, (2013, him. 1690), mengemukakan bahwa penggunaan analogi telah terbukti sangat relevan dalam pembelajaran sains dan melibatkan konsep-konsep abstrak (seperti kimia, fisika, biologi, dan geografi), yang seringnya dipandang sangat sulit oleh siswa.

392

f l l l l l l l l l l l l l l l l l

Seminar Nasional IPA V! Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

Melalui penggunaan analogi dan menggambar dengan analogi dapat memfasilitasi siswa untuk memahami, membangun pengetahuan baru, dan memodifikasi suatu konsep alternatif.

Analogi menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan konstruktivis karena dapat membantu siswa dalam merepresentasikan konsep yang asing dengan konsep yang sudah dikenali siswa. Penggunaan analogi sebagai alat bantu pembelajaran dianjurkan terutama pada kasus dimana konsep-konsep awal siswa dan konsep sains tidak sesuai, yaitu ketika diperlukan suatu perubahan konseptual. Konsep tersebut dikemukakan oleh Duit, (1991); Glynn, Duit, & Thiele, (1996); dalam Duit, et al. (2001, him. 284) sebagai berikut:

'Analogies appear to be powerful tools for learning science in schools. The use of analogies as learning aids is recommended especially in cases where students' pre-instructional conceptions and the science concepts are (partly) incompatible, that is, where conceptual change is necessary'.

Sebagian besar penelitian tentang perubahan konseptual telah dilakukan dalam berbagai perspektif, yaitu perspektif epistemologi, ontologi, dan afektif. Menurut Duit & Treagust, 2003, dalam Treagust & Duit, 2008, him. 298, menyatakan bahwa perubahan konseptual dipandang secara epistemologi yaitu ketika siswa belajar tentang konsep sains dengan menunjukkan berbagai bentuk representasi pengetahuan dan melihat pengetahuan sebagai sesuatu yang sedang dibangun. Secara ontologi, perubahan konseptual menunjukkan bagaimana siswa melihat konsep-konsep ilmiah ke dalam hal yang lebih nyata. Sedangkan perubahan konseptual dalam domain afektif yaitu motivasi siswa dalam belajar, sehingga mendukung terjadinya

suatu perubahan konseptual. Masing-masing perspektif perubahan konseptual ini memiliki nilai explanatori dan memberikan kontribusi perspektif teoritis yang berbeda dalam menafsirkan peran analogi yang dimainkan di setiap situasi kelas.

Sangatlah penting memahami bagaimana perubahan konseptual siswa yang diukur dengan analogi mereka sendiri pada saat pembelajaran. Materi yang diajarkan adalah tentang substansi genetika. Materi ini sangat sulit dipahami siswa karena terdiri dari konsep-konsep yang abstrak dan mengandung istilah-istilah asing yang tidak dikenali siswa. Materi substansi genetika ini sebelumnya sudah disampaikan oleh guru di semester 1, sehingga materi yang disampaikan guru merupakan review saja, hanya untuk mengingatkan kembali pada siswa tentang kromosom, gen, dan DNA. Penelitian sebelumnya tentang substansi genetika sebagai konsep abstrak telah dilakukan oleh Treagust et al. 1997, pp. 8-14 dalam Treagust & Duit, 2008, him. 306 mengungkapkan bahwa substansi genetika merupakan konsep yang sulit dan abstrak serta banyak konten yang diajarkan mengandung istilah-istilah asing yang tidak dikenali siswa. Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Tsui & Treagust, 2004, menyatakan bahwa konsep genetika, khususnya genetika molekular modern, sekarang berpusat pada pembelajaran dan penelitian dalam ilmu biomedis dan sangat penting untuk memahami isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan modifikasi genetik, genomik, dan kloning. Namun, para peneliti selama dua dekade terakhir telah menemukan bahwa genetika baik secara konseptual dan bahasa masih sulit untuk diajarkan dan dipelajari di SMA. Hal ini dapat menjadi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, karena ketika konsep sulit diajarkan dan dipelajari, maka diperlukan suatu cara untuk mengetahui kesulitan apa yang ditemukan siswa ketika dihadapkan pada materi substansi genetika, sehingga guru dapat

393

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi substansi genetika. Cara yang dapat dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi substansi genetika yaitu dengan menggunakan analogi. Terdapat beberapa keuntungan mengapa analogi digunakan untuk merepresentasikan konsep yang abstrak, seperti yang dikemukakan oleh Calik, et al. (2011, him. 730) menyatakan bahwa. .."There are some significant advantages in using analogies, e.g. increasing in students' enthusiasms, making the unfamiliar familiar, making abstract concepts concrete...". Pernyataan ini dapat dimaknai bahwa keuntungan menggunakan analogi, yaitu dapat meningkatkan antusiasme belajar siswa, dapat membuat sesuatu yang asing menjadi sesuatu yang lebih dikenal, dapat membuat konsep-konsep yang abstrak menjadi konsep yang nyata. Perubahan Konseptual

Proses belajar sering membutuhkan restrukturisasi konsep siswa yang sudah ada. Dari perspektif belajar perubahan konseptual, peserta didik harus mampu

membuat representasi yang berbeda untuk membuat konsep yang sulit dimengertj dengan menggunakan konsep yang mudah dimengerti. Dalam hal ini analogi dapat memainkan peran utama sebagai bentuk representasi dari peserta didik. Menurut Treagust & Duit, (2008, him. 298) menyatakan bahwa, belajar selalu melibatkan beberapa cara untuk mewakili informasi dan ilmu pengetahuan guru dalam menggunakan teknik representasional yang berbeda seperti suara, menulis, dan gerakan di dalam kelas untuk mengkomunikasikan ide-ide kepada siswa. Oleh karena itu, diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi dalam menjelaskan perubahan konseptual siswa yang diukur melalui analogi untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran, serta membantu guru mengukur sejauh mana kemampuan masing-masing siswa.

Adapun kategori untuk menganalisis status konseptual yang diadaptasi dari Hewson dan Lemberger (2000) dan Thorley (1990) dalam Treagust & Duit, (2008, him. 310) dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Status Konseptual

Status Konseptual INTELLIGIBILITY (Kejelasan)

PLAUSIBILITY (Masuk Akal)

Status Elemen (dalam huruf kapital) Tipe Representasional:

INTELLIGIBILITY ANALOGY (Kejelasan Analogi): analogi atau metafora untuk merepresentasikan konsep.

IMAGE (gambar): menggunakan gambar atau diagram untuk merepresentasikan konsep.

EXEMPLAR (contoh): contoh konsep berdasarkan fakta.

LANGUAGE (bahasa): representasi linguistik atau simbolik dari konseja. Faktor-faktor yang konsisten

OTHER KNOWLEDGE (Pengetahuan lain): penalaran yang konsisten dengan pengetahuan lam berstatus tinggi. —

394

I f f f f l f f l f l f f T I l

Seminar Nasional IPA Vi Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

rtuk erti dah pat

riuk J rut 198) :kan dan kan

FRUITFULNESS (Keberhasilan)

LAB EXPERIENCE (Pengalaman lab): konsisten dengan data laboratorium atau observasi.

PAST EXPERIENCE (Pengalaman sebelumnya): peristiwa tertentu yang sesuai dengan konsep.

EPISTEMOLOGY (Epistemologi): konsisten dengan komitmen epistemologi.

METAPHYSICS (Metafisika): mengacu pada status ontologi pada objek atau keyakinan.

PLAUSIBILITY ANALOGY or P ANALOGY (Analogi yang masuk akal atau Analogy P): Konsep lain yang dijalankan.

Faktor-faktor lain:

REAL MECHANISM (Mekanisme nyata): mekanisme kausal yang dijalankan POWER (Kekuatan): Konsep diterapkan secara luas

PROMISE (Janji atau komitmen): melihat kembali konsep baru apa yang mungkin dilakukan.

COMPETE (Persaingan): secara eksplisit membandingkan dua konsep yang bersaing.

EXTRINSIC (Ekstrinsik): mengasosiasi konsep baru dengan para ahli.

Pengertian dan Tipe-tipe dari Analogi Dalam arti yang sederhana, analogi

merupakan perbandingan antara dua domain pengetahuan yang teldh dikenali dan domain yang tidak dikenali. Domain yang dikenali disebut sebagai domain analog, sedangkan domain yang tidak dikenali atau sedang dipelajari disebut sebagai domain target. Menurut Gentner, (1983) dalam Haglund, (2013), him. 4 menyatakan bahwa '...analogy involves mapping an encountered area of knowledge, a target domain, to another presumably better known or more concrete area of knowledge, a base or source domain...'. Artinya adalah analogi melibatkan pemetaan pengetahuan yang sedang

dipelajari, yaitu domain target, menuju pengetahuan yang telah dikenali, yaitu domain dasar (domain analog). Jadi tujuan dari analogi adalah untuk mentransfer suatu sistem yang saling berhubungan yaitu domain dasar dan domain target.

Gentner (1983, 1989) dalam Mozzer & Justi, (2013), him. 1690, membedakan empat jenis perbandingan dalam analogi, diantaranya adalah literal similarity dan mere appearance match. Menurut Gentner, literal similarity merupakan jenis perbandingan di mana ada pembagian dari atribut objek dan hubungannya (relations). Atribut objek merupakan predikat yang mencirikan deskripsi sederhana yang berkaitan dengan

395

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA

sifat fisik benda, seperti bentuk, warna, dan ukuran. Misainya, perbandingan "aikohol seperti etancl" merupakan literal similarity. Jika pembagian persamaan hanya melibatkan atribut misainya, "perak seperti emas putih", ini adalah mere appearance match. Mere appearance match adalah kebalikan dari analogi karena hanya membandingkan deskripsi objek, bukan hubungan antara domain. Perbedaan lain yang sangat umum adalah jenis dari persamaan surface similarity (terkait dengan atribut-atribut objek yang terdiri dari perbandingan mere appearance) dan deep similarity (terkait dengan aspek-aspek relasional yang terlibat dalam analogi).

Belajar konsep sains yang abstrak dengan analogi bertujuan agar siswa dapat membangun konsep baru supaya dapat dipahami dan masuk akal kemudian mengaitkannya dengan konsep yang mereka kenali. Jika siswa dapat mengasimilasi konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada, mereka cenderung dapat memahami konsep itu, yang dihubungkan dengan kata-kata mereka sendiri, dan memahami bagaimana konsep baru dapat sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Pada tahun 1984 Curtis dan Reigeluth dalam Harrison & Treagust, 2006, him. 17, mengklasifikasikan analogi menjadi tiga jenis, yaitu: a. Simple Analogy, mereka memberikan

contoh, misainya, arteri itu seperti selang atau "energi aktivasi seperti bukit". Alasan dasar untuk perbandingan arteri seperti selang atau energi aktivasi seperti bukit tidak dinyatakan dan siswa dibiarkan untuk menafsirkan bagaimana arteri seperti selang.

b. Enrichment Analogy, merupakan jenis analogi yang kedua dimana analogi ini tidak hanya sekedar memberitahu siswa dalam kondisi apa analogi digunakan; analogi ini memberitahu tahu siswa tentang proses, tentang fungsi dinamis dan tidak terbatas pada struktur dasar. Perbedaan struktural antara simple analogy dan enrichment analogy adalah adanya penambahan beberapa bentuk

sebab akibat; simple analogy bersifat deskriptif sedangkan enrichment analogy bersifat eksplanatori.

c. Extended analogies, analogi ini merupakan campuran dari simple anaiogy dan enrichment analogy. Misainya, mata i t u

seperti kamera, alasan-alasan y a n g

menunjukkan bahwa mata itu seperti kamera dinyatakan pada setiap kasus dan ada banyak atribut yang terbagi dalam analogi ini.

Siswa sering melihat hal-hal atau suatu fenomena yang berbeda dari guru mereka bahkan ketika dihadapkan pada suatu kejadian yang sama. Dalam hal ini siswa diminta untuk membangun analogi mereka sendiri. Menurut Wong, 1993a, b; Kaufmann, Patel, & Magder, 1996 dalam Duit, 2001, him. 287, menyatakan bahwa '...// students are asked to construct their own analogies for some phenomenon they also have to seek similarity relations...' Artinya adalah ketika siswa diminta untuk membangun analogi mereka sendiri pada beberapa fenomena, mereka juga mencari suatu hubungan kesamaan. Berdasarkan perspektif ini, analogi memiliki fungsi heuristik yang memungkinkan siswa untuk membangun analogi dan pemahaman yang lebih dalam tentang domain analog serta domain target. Dalam penelitian ini, faktor penting untuk membantu siswa menggunakan analogi dalam pembelajaran yaitu : perubahan konseptual siswa yang diukur menggunakan analogi sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: . banyak Jenis perbandingan apa yang

digunakan siswa dalam m embuat analog"!1

2. Bentuk analogi yang se perti apa f** mbuat banyak digunakan siswa dalam me

analogi? - w a

3. Bagaimana perubahan konseptual yang diukur menggunakan analog" daia"1

396

Hiuiiinni;

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

i t

iy

m in :u

tig rti an im

itu •ka JtU wa ika nn, Im. ore for ?ek :ika logi :na, gan ini, ang gun lam get. ituk ilogi han ikan elah

elah ;aan

aga«

yak

yang buat

merepresentasikan genetika?

materi substansi

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif. Metode deskriptif ini bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Fenomena yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang perubahan konseptual siswa yang diukur dengan analogi dalam merepresentasikan materi substansi genetika. Fenomena ini akan dideskripsikan berdasarkan kejadian sesungguhnya di lapangan. Sampel

Subjek penelitian terdiri dari 10 orang siswa kelas XII (n = 10), terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan di SMAN 9 Bandung. Sampel ini dipilih atas pertimbangan pribadi peneliti dan menganggap bahwa sampel ini representatif. Sampel ini dianggap representatif karena dapat memberikan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari lembar kegiatan analogi yang dikerjakan siswa. Lembar kegiatan ini berisi pertanyaan seputar materi substansi genetika, yang merupakan konsep abstrak, hal ini merupakan alasan mengapa subjek menggunakan analogi, seperti yang dikemukakan oleh Mozzer & Justi, (2013), him. 1690, yang menyatakan bahwa "The use of analogies has been shown to be especially relevant in the case of learning sciences that involve abstract concepts, which is often difficult from the students' point of view". Artinya adalah, penggunaan analogi telah terbukti sangat relevan dalam hal pembelajaran sains yang melibatkan konsep-konsep abstrak, yang memang sulit menurut sudut pandang siswa. Lembar kegiatan analogi yang diberikan kepada siswa telah disetujui oleh ahli sebagai dosen ahli. Lembar

kegiatan ini diberikan pada saat pre-test, tujuannya adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Setelah siswa melakukan pre-test, guru memasuki pembelajaran dan melakukan review materi tentang kromosom, DNA, dan gen. Selanjutnya pada pertemuan kedua, guru menjelaskan konsep tentang struktur DNA, kemudian membagikan lembar kegiatan analogi tentang konsep struktur DNA. Pada pertemuan berikutnya, guru membagikan kembali lembar kegiatan analogi tentang struktur DNA untuk diisi siswa, setelah itu siswa melakukan post-test. Analisis Data

Untuk penyajian hasil yang diperoleh dari lembar kegiatan analogi pre-test, analogi pada konsep struktur DNA, maupun post-test yaitu dengan mengelompokkan siswa ke dalam kriteria-kriteria analogi yang terdiri dari jenis perbandingan yang diungkapkan oleh Gentner (1983, 1989) dalam Mozzer & Justi, (201, him. 1690), bentuk-bentuk dari analogi Curtis dan Reigeluth dalam Harrison & Treagust, 2006, him. 17, serta hubungan antara domain analog dan domain target. Sedangkan perubahan konseptual siswa dianalisis dengan menggunakan status konseptual dari Hewson dan Lemberger (2000) dan Thorley (1990) dalam Treagust & Duit, (2008, him. 310).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian diperoleh dari data pre­

test analogi siswa (n=10), analogi tentang konsep struktur DNA dalam bentuk kromosom yang diuji sebanyak 2 kali yaitu analogi 1(A1) dan analogi 2 (A2) serta post-test. Hasil dari analogi ini bertujuan untuk mengetahui persentase siswa dalam membuat analogi berdasarkan jenis perbandingan analogi, bentuk analogi, serta untuk mengetahui bahwa domain analog dapat merepresentasikan domain target.

,iswa

396 397

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

Tabel 1.

Kriteria Analogi Pre-test Konsep struktur DNA

dalam bentuk kromosom Post-test Persentase Kriteria Analogi Pre-test

Al A2

Post-test Persentase

Membuat analogi dengan perbandingan literal similarity. Membuat analogi dengan perbandingan mere appearance match.

10 10 10 10 100%

Membuat analogi dengan perbandingan surface similarity. Membuat analogi dengan perbandingan deep similarity. Membuat anaiogi dalam bentuk simple analogy.

6 4 6 8 60%

Membuat analogi dalam bentuk enrichment analogy.

4 6 4 2 40%

Membuat analogi dalam bentuk extended analogies.

- - -

Dapat merepresentasikan hubungan antara domain target dan domain analog

3 7 5 7 55%

Tidak dapat merepresentasikan hubungan antara domain target dan domain analog.

7 3 5 3 45%

Tabel 1 menunjukkan bahwa: 1. Jenis perbandingan analogi 10 orang siswa

yang berpartisipasi dalam penelitian ini, baik pada saat pre-test, saat membuat analogi tentang struktur DNA A l dan A2, dan saat post-test, mereka membuat jenis perbandingan analogi mere appearance matches dengan presentase 100%. Mere appearance matches dapat membantu dalam pembelajaran ketika aspek-aspek yang akan dipahami oleh siswa merupakan atribut deskriptif dari domain target atau ketika digunakan sebagai poin awal untuk mendukung pemahaman siswa tentang hubungan diantara domain.

2. Pada saat pre-test, saat membuat analogi tentang struktur DNA A l dan A2, serta saat post-test, 60% siswa membuat simple analogy dan 40% siswa membuat enrichment analogy.

3. Pada saat pre-test, saat membuat analogi tentang struktur DNA A l dan A2, serta saat post-test, 55% siswa dapat merepresentasikan domain target menjadi domain analog dan 45% siswa tidak dapat merepresentasikan domain target menjadi domain analog.

Setelah mengetahui jenis perbandingan dan bentuk analogi siswa, selanjutnya kita akan menganalisis perubahan konseptual siswa

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

berdasarkan representasi domain target dan Tabel 2 akan menunjukkan suatu perubahan domain analog yang telah dilakukan siswa. konseptual siswa.

Tabel 2. Tipe Representasional Status Konseptual

Sisw Konsep struktur DNA dalam bentuk a Pre-test kromosom Post-test

A l A2 SI • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela

san analogi (- san analogi san analogi san analogi analogi, +gambar). (+analogi, (+analogi, (+analogi,

• Plausibility +gambar). +gambar). +gambar). Analogy/Analogi • Plausibility • Plausibility • Plausibility yang masuk akal (- Analogy/Analogi Analogy/Analogi Analogy/Analogi P Analogi, yang masuk akal yang masuk akal yang masuk akal +Mekanisme (+P Analogi, (+P Analogi, - (+P Analogi, Nyata). +Mekanisme Mekanisme +Mekanisme

Nyata). Nyata). Nyata). S2 • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela

san analogi (- san analogi san analogi (- san analogi (-analogi, +gambar). (+analogi, analogi, +gambar). analogi, +gambar).

• Plausibility +gambar). • Plausibility • Plausibility Analogy/Analogi • Plausibility Analogy/Analogi Analogy/Analogi yang masuk akal (- Analogy/Analogi yang masuk akal (- yang masuk akal (-P Analogi, yang masuk akal P Analogi, P Analogi, +Mekanisme (+P Analogi, - +Mekanisme +Mekanisme Nyata). Mekanisme

Nyata). Nyata). Nyata)

S3 • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela san analogi (- san analogi san analogi (- san analogi (-analogi, +gambar). (+analogi. analogi, +gambar). analogi, +gambar).

• Plausibility +gambar). • Plausibility • Plausibility Analogy/Analogi • Plausibility Analogy/Analogi Analogy/Analogi yang masuk akal (- Analogy/Analogi yang masuk akal (- yang masuk akal (-P Analogi, yang masuk akal P Analogi, P Analogi, -+Mekanisme (+P Analogi, - +Mekanisme Mekanisme Nyata). Mekanisme

Nyata). Nyata). Nyata).

S4 • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejeia • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela san analogi (- san analogi san analogi (- san analogi analogi, +gambar). (+analogi, analogi, +gambar). (+anaiogi,

• Plausibility +gambar). • Plausibility +gambar). Analogy/Analogi • Plausibility Analogy/Analogi • Plausibility yang masuk akal (- Analogy/Analogi yang masuk akal (- Analogy/Analogi P Analogi, - yang masuk akal P Analogi, yang masuk akal Mekanisme (+P Analogi, - +Mekanisme (+P Analogi, -Nyata). Mekanisme

Nyata). Nyata). Mekanisme

Nyata). 399

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

S5 • Intelligibility/kejela san analogi (-analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (-P Analogi, -Mekanisme Nyata).

• Inteliigibility/kejela san analogi (-analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (-P Analogi, -Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (-analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (-P Analogi, +Mekanisme Nyata).

* , n t e i l i g i b i l i t y ^ T san analogi (-analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analog! yang masuk akal (-P Analogi, +Mekanisme Nyata).

S6 • Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -Mekanisme Nyata).

S7 • Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, +Mekanisme Nyata).

o Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -Mekanisme Nyata).

S8 • Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, +Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (-analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (-P Analogi, +Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (-analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (-P Analogi, +Mekanisme Nyata).

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, +Mekanisme Nyata). —

S9 • Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, -t-gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -

• Intelligibility/kejela san analogi (+analogi, +gambar).

• Plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+P Analogi, -

• intelligibility/kejela Son d I I d IC/51

(+analogi, +gambar).

• plausibility Analogy/Analogi yang masuk akal (+PJknalogj^l_ —1

400

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA

Mekanisme Mekanisme Mekanisme Mekanisme Nyata). Nyata). Nyata). Nyata).

S10 • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela • Intelligibility/kejela san analogi (- san analogi (- san analogi san analogi analogi, +gambar). analogi, +gambar). (+analogi, (+analogi,

• Plausibility • Plausibility +gambar). +gambar). Analogy/Analogi Analogy/Analogi • Plausibility • Plausibility yang masuk akal (- yang masuk akal (- Analogy/Analogi Analogy/Analogi P Analogi, - P Analogi, - yang masuk akal yang masuk akal Mekanisme Mekanisme (+P Analogi, - (+P Analogi, -Nyata). Nyata). Mekanisme Mekanisme

Nyata). Nyata).

(+) : dianggap memiliki status konseptual (-) : kurang memiliki status konseptual Tabel 2 menunjukkan bahwa: 1. Berdasarkan hasil post-test, status

konseptual SI pada semua aspek, baik itu intelligibility/ketepatan analogi, gambar, P analogi dan mekanisme nyata dalam menyampaikan konsep menunjukkan hasil yang positif dibandingkan pre-test dan membuat analogi tentang struktur DNA A l dan A2, artinya SI dianggap memiliki perubahan konseptual.

2. Berdasarkan hasil post-test, status konseptual SI pada semua aspek, baik itu intelligibility/ketepatan analogi, gambar, P analogi dan mekanisme nyata dalam menyampaikan konsep menunjukkan hasil yang sama seperti pada pre-test dan A2. S2 mengalami perubahan konseptual, akan tetapi masih belum dapat merepresentasikan analogi dengan jelas dan logis.

3. Berdasarkan hasil post-test, hanya intelligibility/ke)e\asan gambar yang memiliki nilai positif. S3 mengalami perubahan konseptual, akan tetapi masih belum maksimal, karena belum dapat merepresentasikan analogi dengan jelas dan logis.

4. Berdasarkan hasil post-test, hanya mekanisme nyata yang menunjukkan hasil negatif, artinya S4 mengalami perubahan konseptual, akan tetapi belum dapat memberikan alasan tentang suatu

mekanisme nyata untuk menjelaskan analogi yang ia buat.

5. Berdasarkan hasil post-test, S5 mengalami perubahan konseptual, akan tetapi masih belum maksimal, karena belum dapat merepresentasikan analogi dengan jelas dan logis. S5 hanya mengetahui mekanisme nyata dari suatu konsep.

6. Berdasarkan hasil post-test, S6 tidak menunjukkan suatu perubahan konseptual. Karena pada semua aspek yang dianalisis, S6 menunjukkan hasil yang sama. S6 dapat dapat merepresentasikan analogi dengan jelas dan logis hanya tidak memberikan alasan tentang mekanisme nyata dari analogi yang ia buat.

7. Berdasarkan hasil post-test, S7 mengalami perubahan konseptual, akan tetapi hasilnya tidak lebih baik dari hasil pre-test. Pada saat post-test dan membuat analogi tentang struktur DNA A l dan A2, S7 menunjukkan hasil yang negatif pada aspek mekanisme nyata, karena tidak dapat memberikan alasan atas analogi yang ia buat. Sedangkan pada saat pre-test, status konseptual S7 pada semua aspek adalah positif.

8. Berdasarkan hasil post-test dan pre-test yang sama persis, kemudian analogi tentang struktur DNA pada A l dan A2, hasilnya pun sama. Sehingga perubahan konseptual terjadi hanya saat pre-test dan membuat analogi tentang struktur DNA.

401

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA

9. Berdasarkan hasil post-test, S9 tidak menunjukkan suatu perubahan konseptual. Karena pada semua aspek yang dianalisis, S9 menunjukkan hasil yang sama. S9 dapat merepresentasikan analogi dengan jelas dan logis hanya tidak memberikan alasan tentang mekanisme nyata dari analogi yang ia buat.

10. Berdasarkan hasil post-test, S10 dapat merepresentasikan analogi dengan jelas dan logis hanya tidak memberikan alasan tentang mekanisme nyata dari analogi yang ia buat.

Treagust & Duit, (2008, him. 313) menyatakan bahwa kemampuan untuk memilih intelligibility, plausibility, dan fruitfulness untuk konteks tertentu merupakan ukuran keahlian; Namun, para peneliti perlu menyadari bahwa perubahan konseptual yang tampak faktanya digerakkan oleh konteks bukan melalui perubahan status konseptual. Jadi sebenarnya tujuan dari status atau profil konseptual adalah untuk membedakan antara perubahan konseptual dan pilihan kontekstual. Perubahan konseptual pada siswa dapat terjadi karena analogi yang dibuat oleh siswa. Dalam membuat analogi, siswa selalu membandingkan domain target (konsep yang abstrak) dengan domain dasar atau disebut juga domain analog (konsep yang dikenali siswa).

KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat

disimpulkan bahwa 10 orang siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini, membuat analogi dalam perbandingan mere appearance matches dengan persentase 100%. Mere appearance matches dapat membantu dalam pembelajaran ketika aspek-aspek yang akan dipahami oleh siswa merupakan atribut deskrptif dari domain target atau ketika digunakan sebagai poin awal untuk mendukung pemahaman siswa tentang hubungan diantara domain. Sedangkan untuk bentuk analogi, 60% memilih simple ono/ogy/analogi yang

sederhana, hanya memberikan contoh ri 40% siswa memilih enrichment analogy/'analogi yang memiliki alasan ata adanya hubungan sebab akibat. Kemudia 55% siswa dapat m e representasikan

hubungan antara domain target dan domain analog, dan 45% siswa sudah belum dapat merepresentasikan hubungan antar-domain target dan domain analog. Menurut Mozzer dan Justi, 2013, him. 1708, analogi memang memberikan manfaat bagi g u r u

untuk memikirkan bagaimana guru dan siswa menghasilkan analogi mereka sendiri bagaimanapun mungkin akan terdapat masalah dalam prosesnya, untuk mengatasinya kita harus memahami poin di bawah ini:

a. Pemanfaatan dan penggunaan analogi sebagai alat penilaian dalam pembelajaran.

b. Kesulitan yang dialami siswa dalam memahami analogi dapat diperkenalkan pada mereka oleh guru atau buku teks.

c. Pentingnya meminta siswa untuk menggambar analogi mereka sebagai cara untuk menjadikan analogi lebih dikenali sebagai ide dan bagaimana mereka belajar serta menerapkan makna pada pengetahuan ilmiah.

Penelitian ini belum mengamati sub-proses generalisasi dalam penalaran analogis. Penelitian ini hanya menggunakan analogi sebagai suatu cara untuk mengetahui perubahan konseptual siswa. Ada 2 aspek status konseptual yang digunakan, yaitu Intelligibility dan Plausibility dengan representasi berupa Intelligibility analogy (ketepatan analogi), image (gambar), P analogi atau Plausibility Analogy dan real mechanism (mekanisme nyata). Aspek-aspek ini digunakan untuk mengetahui perubahan konseptual siswa. 8 dari 10 siswa mengalami perubahan konseptual, tetapi masih membutuhkan bimbingan guru agar siswa tidak mengalami miskonsepsi.

402

l l i f l l l l f t l l

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"

DAFTAR PUSTAKA

Calik, M., Okur, L. & Taylor, Neil. (2011). A comparison of different conceptual change pedagogies employed within the topic of "sound propagation". Journal Science Education Technology, 20(6), him. 729-742.

Duit, R. & Treagust, D.F. (2008). Conceptual change: a discussion of theoretical, methodological and practical challenges for science education. Cultural Studies of Science Education. 3 (2), him.297-328.

Duit, R., et. al. (2001). Fostering conceptual change by analogies-between Scylla and Charybdis. Learning and Instruction, 11 (4-5), him.283-303.

Haglund, J. (2013). Collaborative and self-generated analogies in science education. Tersedia di: www.divaportal.org/smash/get/diva2 :621708/FULLTEXT01.pdf. [Diakses 24 November 2014].

Harrison, A.G. & Treagust, D.F. (2006). Teaching And Learning With Analogies Friend Or Foe?. Tersedia di: http://2011.laschool4education.com/ docs/doc/professor attachments/Har rison-Treagust-06.pdf. [Diakses 21 Desember 2014].

Mozzer, N.B. & Justi, R. (2013). Science teachers' analogical reasoning. Research in Science Education, 43 (4), him.1689-17.

403