Rita shintawati -...
Transcript of Rita shintawati -...
Rita shintawati
Hormon Mengatur komosisi kimia & volume
lingkungan internal.
Mengatur metabolisme & keseimbangan
energi.
Mengatur kontraksi otot,sekresi
kelenjar.
Homeostasis
Mengatur aktivitas sistem kekebalan.
Integrasi pertumbuhan dan perkembangan.
Membantu proses reproduksi.
Jumlah sedikit, efektivitas tinggi
Dihasilkan oleh kelenjar yg sehat
Kelenjar buntu (tidak ada saluran)
Sintesis hormon
Traspor & metabolisme Transpor : terikat protein transpor (globulin,albumin
etc)
Meningkatkan kemampuan hormon larut dalam air.
Memperlambat molekul kecil agar tidak difiltrasi oleh ginjal.
Sebagai cadangan hormon siap pakai dalam sirkulasi.
Metabolisme : degradasi di hati melalui oksidasi, deaminasi, metilasi dan konjugasi oleh asam glukoronik dan sulfas glukoronik.
Hormon Tiroid Hormon yg dihasilkan kel.tiroid merupakan dua
molekul yg tdd thyroxin (T4) dan triiodothyronin (T3).
Hormon ini memerlukan yodium bagi aktivitas biologisnya.
Dalam sirkulasi diikat protein plasma : TBG, TBPA, TBA dan fraksi bebas.
Proses sintesis terjadi dalam kelenjar melalui protein tiroglobulin.
Metabolisme yodida
Konsentrasi yodida (I-), memekatkan I- oleh kelenjar
tiroid, rasio yodida T;S=25:1.
Oksidasi yodida, dalam kelenjar tiroid melalui
enzim peroksidase.
Yodinasi tirosin : organifikasi.
Perangkaian yodotirosil : MIT+DIT > T3, DIT+DIT >
T4
Hidrolisis tiroglobulin distimulasi oleh TSH; dan
dihambat oleh yodida.
Deyodinasi ekstratiroid : T4 > T3.
Metabolisme total tiroksin : deyodinasi total,
inaktivasi (deaminasi,sulfasi, glukoronidasi,etc).
Ekskresi : getah empedu, ginjal > urine.
Efek hormon tiroid. Efek kalorigenesis; meningkatkan konsumsi O2, BMR,
dipengaruhi usia.
Efek pertumbuhan ;
-sintesis protein,keseimbangan nitrogen positif.
- meningkatkan absorbsi glukosa di usus
- meningkatkan ekskresi kolesterol
- proses osifikasi, metamorfosis.
Efek pd SSP; proses myelinisasi saraf.
Efek pd hematopoesis; pd hipotiroid akan terjadi anemia.
Efek pd sist.Cardiovaskular; pd hipertiroid > hipermetabolisme > kontraksi meningkat, vasodilatasi.
Efek pd keseimbangan air & elektrolit; pd hipertiroid > meningkatkan katabolisme protein > kalium & waterloss.
Efek pd sal.cerna; pd hipotiroid > peristaltik menurun >< diare.
Hormon paratiroid (PTH) Merupakan hormon yg dihasilkan kel.paratiroid, tdd
84 asam amino.
Sintesis; kecepatan sintesis tdk dipengaruhi oleh kadar kalsium plasma.
Metabolisme; enzim proteolitik (katepsin) di hati, ginjal terlibat dl metabolisme perifer (sel kuppfer).
Sekresi; berhubungan terbalik dg kadar kalsium dan magnesium terionisasi.
Down regulasi jumlah reseptor, desensitasi
PTH; mempengaruhi kalsium melalui :
- meningkatkan laju disolusi tulang – osteoclast.
- menurunkan klirens & ekskresi Ca+2 di ginjal,
meningkatkan ekskresi foffat.
- meningkatkan efisiensi absorbsi kalsium melalui
kalsitriol.
Kalsitriol PTH menstimulasi aktivitas 1-hidroksilase di ginjal >
mensintesis kalsitriol.
Klasitriol meningkat pd kehamilan, laktasi, melalui mekanisme hormonal ; PTH, prolaktin, estrogen.
Kerja kalsitriol pd tulang :
- meningkatkan produksi sitrat > meningkatkan resorbsi tulang bersama dg paratiroid hormon.
- merangsang osteolisis dan resorbsi tulang oleh osteoclast.
- membantu proses mineralisasi tulang bersama dg PTH dan metabolit vit. D lainnya.
Kerja kalsitriol pd ginjal :
- meningkatkan reabsorbsi kalsium dan fosfor oleh tubulus ginjal.
Defisiensi vit.D > gejala kelemahan otot karena terjadi penurunan fosfat darah.
Pengaturan 1-hidroksilase renal
Regulator primer Regulator sekunder
Hipokalsemia (>>)
PTH (>>)
Hipofosfatemia (>>)
Kalsitriol (<<)
Estrogen
Androgen
Progesteron
Insulin
Growth hormon
Prolaktin
Hormon tiroid
Kalsitonin
Sel2 parafolikuler / sel C kel.tiroid.
Laju sekresi merupakan fungsi linier dr kadar kalsium plasma.
Degradasi oleh hati, ganjil, tulang (?)
Pd tulang; melindungi thd keadaan hiperkalsemia (burung, ikan)
Pd ginjal; meningkatkan ekskresi kalsium, fosfor, magnesium.
Kalsitonin menghambat osteoclast > resorbsi tulang menurun.
Hormon Pankreas Tipe sel Hormon
alfa glukagon ~ 25%
beta insulin ~ 70%
delta somatostatin < 5%
F polipeptida <<
Hormon Insulin Pilipeptida tdd rantai alfa & beta.
Sekresi insulin ;
a. glukosa >>; GD puasa 80-100mg/dl > sekresi (ambang).
b. hormonal;
- stimulator, hormon intestin, asetilkolin, glukagon, beta adrenergik.
- inhibitor, somatostatin, alfa adrenergik
Pajanan yg lama dg hormon2 : GH, kortisol, laktogen plasenta, estrogen , progestin >> stimulasi sekresi insulin.
Insulin dimetabolisme dg cepat, krn tdk mempunyai protein carrier > usia paruh kira-kira 35 menit.
Dimetabolisme di hati, ginjal, plasenta; protease, enzim hepatik spt glitation –insulin transhidrogenase.
Kerja insulin Efek pd transportasi membran : meningkatkan difusi berfasilitas glukosa, meningkatkan pemasukan asam amino ke dalam sel, meningkatkan gerakan ion-ion.
Efek pd penggunaan glukosa;
- meningkatkan glikolisis hepatik
- meningkatkan penggunaan glukosa
- menurunkan aktivitas enzim fosfatase > retensi gula dalam hati.
Merangsang lipogenesis dalam adiposa:a. menyediakan asetil-koA > untuk sintesis asam lemak.b. mempertahankan kadar normal enzim asetil-koA karboksilase.c. menyediakan gliserol untuk sintesis trigliserida.
Efek thd penurunan glukoneogenesis ; insulin menurunkan jumlah enzim PEPCK
Terhadap metabolisme glukosa : menurunkan kadar glukosa darah
Terhadap metabolisme lipid : menurunkan aktivitas enzim lipase > menurunkan kadar FFA, > mempengaruhi pembentukan VLDL & LDL.
Terhadap metabolisme protein : meningkatkan sintesis protein, meningkatkan pemasukan asam amino ke dalam sel otot.
Terhadap replikasi sel : insulin merangsang proliferasi sel.
Efek insulin thd sel hati :
- menurunkan proses ketogenesis
- meningkatkan sintesis protein
- meningkatkan sintesis lipid
- menurunkan output glukosa
Efek insulin thd otot :
- meningkatkan masuknya glukosa
- meningkatkan sintesis glikogen
- meningkatkan uptake asam amino
- meningkatkan sintesis protein
- menurunkan katabolisme protein
- menurunkan glukoneogenesis
- meningkatkan uptake keton
- meningkatkan uptake kalium
Efek insulin thd jaringan adiposa :
- meningkatkan sintesis asam lemak
- meningkatkan sintesis gliserol
- meningkatkan depot trigliserida
- meningkatkan aktivitas LPL
Reseptor insulin : α2β2
-konstan disintesis dan diuraikan, usia paruh 7-12 jam.
- 20.000 – 250.000/ sel
Pengaruh saraf otonom
-nervus vagus, asetilkolin, menyebabkan sekresi insulin meningkat
- atropin da aktivitas saraf simpatis menyebabkan penurunan sekresi insulin.
Down regulasi : obesitas, akromegali, DM
Olahraga ; meningkatkan uptake glukosa dan meningkatkan afinitas reseptor.
Insulin d’not facilitate glucose uptake : brain, kidney, eritrosit, intestinal mucose.
Defisiensi insulin
& ( >> glukosa)
Menurunkan
uptake glukosa
Hiperglikemia
Glukosuria
Diuresis osmotic
Electrolit depletion
Meningkatkan
Katabolisme protein
Meningkatnya AA plasma
Nitrogen loss in
urine
Meningkatkan
Lipolisis
Meningkatnya FFA
Ketogenesis
ketonuria
Kelebihan insulin
Kelebihan insulin >
hipoglikemia >
bahaya
hipoglikemia
Epinefrin
glikogenolisis
Glukokortikoid
glukoneogenesis
Glukagon
GH
Glikogenolisis
&
glukoneogenesis
Hormon Glukagon Glukagon bersifat ;
glikogenolitik,glukoneogenik,lipolitik.
merangsang sekresi GH, insulin, somatostatin.
Stimulator sekresi glukagon :
asam amino, cortisol, exercise, infeksi, stress, CCK, gastrin, dsb
Inhibitor sekresi glukagon :
glukosa, somatostatin, sekretin, FFA, keton, insulin, dsb
Metabolisme: usia paruh 5-10 menit
Glukagon juga disekresi oleh sel2 lambung dan duodenum.
Hormon korteks adrenal 3 kelompok hormon : glukokortikoid,
mineralokortikoid dan androgen.
Reseptor intrasel yg spesifik > regio DNA > ekspresi gen > perubahan kecepatan sintesis protein > proses metabolisme.
Glukokortikoid : proses adaptasi thd keadaan stress berat.
Mineralokortikoid : keseimbangan ion natrium, kalium yg normal.korteks adrenal tdd 3 lapisan : glomerulosa > mineralokortikoid, fasikulata > glukokortikoid, retikularis > androgen.
Mineralokortikoid Sintesis > diagram
Transpor : aldosteron tdk punya protein pengangkut spesifik, hanya ikatan lemah dg albumin.
Metabolisme : aldosteron cepat dibersihkan dr plasma oleh hati dan diekskresi melalui urine.
Produksi aldosteron melalui zat pengatur primer : RAA sistem dan kalium (natrium, ACTH, dan stimulasi saraf)
Angiotensin II > meningkatnya TD (vasokonstriksi arteriol).
Stimulator pelepasan renin :
- TD rendah
- orthostatik
- deplesi garam
- prostaglandin
Inhibitor pelepasan renin :
- TD tinggi, konsumsi garam yg tinggi, inhibitor prostaglandin, kalium, angiotensin II
Hormon mineralokortikoid di ginjal merangsang transpor aktif natrium > retensi natrium.
Kortisol > kecepatan produksi lebih cepat sehingga mempunyai efek retensi natrium.
Adenoma > aldosteronisme primer (Conn syndrome) : hipertensi, hipokalemia, hipernatremia dan alkalosis.
Aldosteronisme sekunder oleh stenosis a. renalis.
glukokortikoid Steroid 21 karbon : kortisol, kortikosteron
Sintesis > diagram
Pelepasan kortisol , secara berkala diatur oleh irama sirkadian.
Kortisol dalam plasma : bebas dan terikat alfa globulin, albumin.
Metabolisme melalui glukoronida, sulfasi > larut air > ekskresi lewat urin
hipotalamus (CRF) > hipofise (ACTH) > target (hidrokortison) : feed back negatif.
Reseptor glukokortikoid ~ reseptor estrogen, progesteron (steroid)
Insufisiensi primer korteks adrenal (Addison’s disease) : hipoglikemi, hiponatremi, hiperkalemi,intoleransi thd stress, penurunan BB, TD turun.
Glukokortikoid >> : sindroma Cushing, hiperglikemi, atropi otot, hipernatrei, obesitas batang tubuh, edema.
Efek glukokortikoid thd metabolisme :
1. peningkatan produksi glukosa dalam hati dg : a. meningkatkan pengangkutan asam amino dr jar. Perifer.
b. meningkatkan kecepatan glukoneogenesis.
2. peningkatan simpanan glikogen hepatik dg merangsang aktivitas enzim glikogen sintetase.
3. penggalakan lipolisis, dan lipogenesis
4. penggalakan metabolisme protein.
Efek thd mekanisme pertahanan hospes :
supresi respon imun melalui :
- menurunkan jumlah lekosit dan migrasi lekosit ke jaringan.
- menghambat proliferasi fibroblast
- menurunkan produksi prostaglandin dan leukotrien.
Efek lain : penting untuk mempertahankan TD yg normal, mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit, dan bersama hormon medula adrenal > stress
Hormon medula adrenal Sistem simpatoadrenal : sistem saraf
simpatis,parasimpatis dan medula adrenal.
Adaptasi thd stress akut & kronis, bersama dg glukokortikoid, GH, vasopresin, angiotensin II dan glukagon.
Tdd hormon katekolamin : dopamin, epinefrin dan norepinefrin (sel kromafin).
Katekolamin dimetabolisasi oleh enzim COMT dan MAO.
MAO inhibitor dipakai untuk hipertensi
Metabolit : VMA, metanefrin yg dapat ditemukan dalam urin.
Pd keadaan stress yg kronis, akan menginduksi aktivitas enzim tirosin hidroksilase > produksi katekolamin.
TERIMA KASIH