REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di...

100
REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN TAHUN 2018 BALIKPAPAN, FEBRUARI 2019

Transcript of REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di...

Page 1: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

REVIU

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

2015 – 2019

PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN

TAHUN 2018

BALIKPAPAN, FEBRUARI 2019

Page 2: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page i

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya

dokumen Reviu Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tahun 2018.

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan adalah pelaksana kekuasaan kehakiman

di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Penyusunan dokumen Reviu Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 pada

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tahun 2018 adalah merupakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan maksud untuk dijadikan pedoman dalam arah proses perubahan yang dilakukan oleh Pengadilan Militer I-07 Balikpapan agar terlaksana secara lebih terstruktur, lebih terukur dan tepat sasaran. Pada undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Penyusunan dokumen Reviu Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 pada

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2018 ini melibatkan seluruh komponen yang ada sudah diupayakan secara optimal. Namun kami menyadari apabila masih ada kekurangan, maka tidak menutup kemungkinan adanya perbaikan-perbaikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dokumen Reviu Rencana Strategis pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan ini benar-benar bermanfaat untuk mendukung tercapainya Visi, yaitu “Terwujudnya Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Yang Agung“

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun dokumen Reviu Rencana Strategis (Renstra) ini. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat guna mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

Balikpapan, Februari 2019

Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

Syf Nursiana, S.H. Letkol Sus NRP 519759

Page 3: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page ii

Hal

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………….………………………………………………………….…. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1

1.1. Kondisi Umum ……..……………………………………….…….… 1

1.2. Indikator Kinerja Utama ……..………………………….……....... 2

1.3. Potensi dan Permasalahan ………………………………………… 14

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ………………… 19

2.1. Visi dan Misi ……..……………………………………….………….. 19

2.2 Misi dan Motto ………………………………………………………. 20

2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis ……….…………….…………..…. 20

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ............................................... 25

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung ………….…... 25

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Dilmil I-07 Balikpapan …..…….. 67

3.3. Kerangka Regulasi …………………………….….……..…….… 68

3.4. Kerangka Kelembagaan ……………………….….…………….… 71

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ………………. 82

4.1 Target Kinerja ………………………………………………………. 82

4.2 Kerangka Pendanaan …………………………….………………… 86

BAB V PENUTUP …………………………………………………….……………. 93

LAMPIRAN : Matrik Rencana Strategis.

Page 4: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 1

1.1. KONDISI UMUM

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, di

bidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Militer

I-07 Balikpapan merupakan lingkungan Peradilan Militer di bawah Mahkamah

Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka

untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan bertugas dan berwenang menerima, memeriksa,

memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.

Perencanaan strategis suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara

sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan

kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan. Rencana

Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan ke dalam

rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang

memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang

sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, baik lingkungan internal maupun eksternal

sebagai variable strategis.

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam menjalankan tugas dan fungsinya

tersebut untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik

Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.

BAB I

PENDAHULUAN

Page 5: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 2

1.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan reviu dan

menetapkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Militer I-07 Balikpapan,

sesuai tugas dan fungsinya sebagai beriku :

Tugas Pokok dan Fungsi.

1. Fungsi Teknis Yudisial.Pengadilan Militer I-07 Balikpapan di

bidang fungsi teknis yudisial bertugas melaksanakan fungsi

kekuasaan kehakiman secara independen, efektif, dan berkeadilan

sesuai dengan visi dan misi ideal yang telah ditetapkan dalam Cetak

Biru Pembaruan Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Tahun 2010-2035. Fungsi teknis yudisial ini meliputi program-

program peningkatan manajemen dan kepemimpinan peradilan

militer sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi

absolut (justisiabel) peradilan militer dijelaskan Pasal 9 Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. Pada

pokoknya menyatakan :

a. Mengadili Tindak Pidana Militer.

Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seorang yang pada waktu

melakukan adalah :

1) Prajurit.

2) Yang berdasarkan undang-undang dipersamakan dengan prajurit.

3) Anggota suatu golongan atau jawatan atau badan atau yang

dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan undang-

undang.

4) Seseorang yang tidak termasuk prajurit atau yang berdasarkan

undang-undang dipersamakan dengan prajurit atau anggota suatu

golongan atau jawatan atau badan atau yang dipersamakan atau

dianggap sebagai prajurit berdasarkan undang-undang, tetapi atas

keputusan Panglima dengan persetujuan Menteri Kehakiman harus

Page 6: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 3

diadili oleh suatu Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer.

b. Tata Usaha Militer.

Memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha

Angkatan Bersenjata. Wewenang ini berada pada Pengadilan Militer

Tinggi sebagai pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan Militer

Utama sebagai pengadilan tingkat banding.

c. Peradilan Militer juga memiliki kompetensi absolut untuk

menggabungkan perkara gugatan ganti rugi dalam perkara pidana

bersangkutan atas permintaan dari pihak dirugikan sebagai akibat yang

ditimbulkan oleh tindak pidana yang menjadi dasar dakwaan dan

sekaligus memutus kedua perkara tersebut dalam satu putusan.

Kompetensi relatif (juriskdiksi) merupakan kewenangan

pengadilan sejenis untuk memeriksa suatu perkara. Menurut Pasal 10

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer :

Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer mengadili tindak pidana

yang dilakukan oleh mereka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

angka 1 yaitu :

a. Tempat kejadiannya berada di daerah hukumnya, atau

b. Terdakwanya termasuk suatu kesatuan yang berada di

daerah hukumnya. Pasal 11 menegaskan : “Apabila lebih dari 1

(satu) pengadilan berkuasa mengadili suatu perkara dengan

syarat-syarat yang sama kuatnya, pengadilan yang menerima

perkara itu lebih dulu harus mengadili perkara tersebut“.

Pengadilan Militer, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama

bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama. Pengadilan

Militer memeriksa dan memutus pada tingkat pertama perkara

pidana yang Terdakwanya adalah :

Page 7: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 4

a. Prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah,

b. Mereka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 1

huruf b dan huruf c yang Terdakwanya "termasuk tingkat

kepangkatan" Kapten ke bawah, dan

c. Mereka yang berdasarkan Pasal 9 angka 1 huruf d harus

diadili oleh Pengadilan Militer.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Militer

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi

kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyelesaian

perkara.

b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara

banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi

peradilan lainnya.

c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada

semua unsur di lingkungan Pengadilan Militer (bidang umum,

kepegawaian dan keuangan).

2. Fungsi Non Teknis Yudisial

Guna terlaksananya tugas pokok (teknis yudisial) tersebut Pengadilan

Militer I-07 Balikpapan menyelenggarakan fungsi pendukungnya (non teknis

yudisial) yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sebagai pengadilan tingkat

pertama manajemen Sumber Daya Manusia meliputi peningkatan

kapabilitas/keahlian setiap personil dengan menyertakan parameter

obyektif sehingga kemampuan personil disemua lini organisasi merata

dan berkualitas. Indikator obyektif ini dirasakan mendesak terutama

berkaitan dengan adanya kebutuhan untuk menerapkan sistem reward

and punishment yang tepat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 8: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 5

b. Manajemen Sumber Daya Keuangan.

Hal ini menjadi salah satu faktor eksternal yang sangat perlu

diperhitungkan dan dicermati dalam pelaksanaan fungsi teknis yustisial.

Pelaksanaan penerimaan dan belanja negara (realisasi anggaran)

didasarkan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah

ditentukan.

c. Manajemen Sarana dan Prasarana.

Unsur penunjang lain yang penting dalam mewujudkan visi dan

misi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan adalah kemampuan mengelola

sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang

aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan. Hal itu

mencakup pengelolaan barang milik negara atau daerah yang biasa

dikenal dengan manajemen aset milik Negara.

d. Manajemen Teknologi dan Informasi (TI).

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah berupaya untuk

mengaplikasikan teknologi dalam pengelolaan informasi yang

diperlukan internal organisasi maupun para pencari keadilan dan

pengguna pengadilan. Berusaha dengan menerapkan kebijakan sistem

pengelolaan Teknologi Informasi yang komprehensif dan terintegrasi,

untuk memudahkan dan mempercepat proses pelaksanaan tugas dan

fungsi di setiap unit kerja. Dengan demikian dapat diharapkan tejadinya

peningkatan penyelesaian administrasi perkara (minutasi) dan kualitas

pelayanan informasi kepada masyarakat.

e. Transparansi Peradilan

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan berusaha meningkatkan

pemahaman pejabat peradilan mengenai pentingnya jaminan informasi

bagi publik. Oleh karena itu, mekanisme penyediaan dan penyimpanan

informasi secara digital (soft copy) dan paper less, juga perlu terus

ditingkatkan sehingga pengadilan selalu siap dalam merespon

permintaan informasi.

Page 9: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 6

f. Fungsi Pengawasan Internal

Kegiatan pengawasan internal secara langsung dilaksanakan

oleh kepala bidang/bagian yang mengawasi. Pelaksanaan tugas dan

tanggungjawab sesuai tugas pokok di masing-masing bidang yang

dikoordinasikan oleh kepala bagian dan dilaporkan pelaksanaannya

kepada Kadilmil. Pengawasan secara tidak langsung dilakukan oleh

Hakim Pengawas bidang yang terdiri dari 5 (lima) bidang yaitu :

1) Hakim/Pengawas Bidang Perencanaan, Teknologi Informasi dan

Pelaporan.

2) Hakim/Pengawas Bidang Administrasi Perkara dan Disiplin

Anggota.

3) Hakim/Pengawas Bidang Administrasi Umum.

4) Hakim/Pengawas Bidang Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana.

5) Hakim/Pengawas Bidang Administrasi Keuangan.

Tabel Indikator Kinerja Utama Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

NO KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

PENJELASAN

1.

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

a. Persentanse sisa perkara yang diselesaikan

Jumlah sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan Catatan :

Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya

b. Persentanse perkara yang diselesaikan tepat waktu: 1)

Pidana/kejahatan

2) Pelanggaran lalu lintas

Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan X 100% Jumlah perkara yang ada Catatan: - Jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus

diselesikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk) - Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun

berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya - Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun

berjalan - Pengadilan Militer merupakan Pengadilan Tingkat Pertama (untuk

Kapten ke bawah)

c. Persentase penurunan sisa perkara

Page 10: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 7

Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya Catatan:

Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan

a. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :

• Banding • Kasasi • PK

Catatan : Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan

2.

Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Oditur Militer dan Terdakwa Tepat Waktu

Catatan: Tepat waktu sesuai SK KMA No. 214/KMA/SK/XII/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Jangka Waktu Penanganan Perkara di Mahkamah Agung

b.Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

Jumlah berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap jumlah berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK

Catatan :

Pengiriman berkas tepat waktu = Banding 14 (empat belas) hari

3.

Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

a. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan

Catatan :

Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar kantor

pengadilan (zetting plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan selama kurun waktu tahun 2014 -

2018 dengan mengikuti berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Mahkamah

Agung melalui program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Rencana

Strategis Tahun 2014 - 2018 telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

dengan capaian sebagai berikut :

x 100%

x 100%

x 100%

Page 11: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 8

Produktifitas Penyelesaian Perkara

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan secara umum capaian kinerja

melaksanakan fungsi utama menyelesaikan perkara dalam kurun waktu

2015-2018 dengan indikator kinerja utama persentanse jumlah perkara yang

diselesaikan (perbandingan jumlah perkara dengan jumlah perkara yang

diselesaikan) mencapai 95,83% (tahun 2014), 84,31% (tahun 2015), 82,65%

(tahun 2016), 81,65% (tahun 2017), dan 88,76% (tahun 2018) secara

berturut-turut. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan berdasarkan peraturan

perundang-undangan meliputi kewenangan memeriksa dan memutus

perkara pidana kejahatan dan pelanggaran,

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama

(IKU) dalam melaksanakan kewenangan di bidang penanganan perkara.

Peningkatan produktifitas penyelesaian perkara tingkat pertama pada

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan seperti yang terlihat dalam tabel di bawah,

dari tahun 2014-2018 sebagai berikut:

Tabel Produktifitas Dilmil I-07 Balikpapan memutus perkara kejahatan tingkat pertama

KETERANGAN DESEMBER

2014

DESEMBER

2015

DESEMBER

2016

DESEMBER

2017

DESEMBER

2018

SISA PERKARA

TAHUN YANG LALU 0 4 16 17 20

PERKARA MASUK 96 98 82 92 69

JUMLAH 96 102 98 109 89

PERKARA PUTUS 92 86 81 89 79

SISA PERKARA 4 16 17 20 10

PERSENTANSE

PENYELESAIAN

PERKARA

95,83 % 84,31 % 82,65 % 81,65 % 88,76 %

Page 12: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 9

Tabel Produktifitas Dilmil I-07 Balikpapan memutus perkara pelanggaran

KETERANGAN DESEMBER

2014

DESEMBER

2015

DESEMBER

2016

DESEMBER

2017

DESEMBER

2018

SISA PERKARA

TAHUN YANG LALU 0 0 0 0 0

PERKARA MASUK 11 5 5 3 26

JUMLAH 11 5 5 3 26

PERKARA PUTUS 11 5 5 3 26

SISA PERKARA 0 0 0 0 0

PERSENTANSE

PENYELESAIAN

PERKARA

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Sumber : Laporan Tahunan Dilmil I-07 Balikpapan 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018

Upaya Hukum Masyarakat Pencari Keadilan

Yang dimaksud dengan upaya hukum perkara pidana adalah hak

Terdakwa atau Oditur Militer untuk tidak menerima putusan pengadilan

tingkat dan terakhir atau tingkat banding atau tingkat kasasi yang berupa

perlawanan atau banding atau kasasi atau hak Terpidana atau ahli warisnya

atau Oditur Militer untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dalam hal

serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

Perkara yang diputus oleh Pengadilan pada tahun 2018 berjumlah 79

perkara sedangkan perkara yang masuk pada Pengadilan pada tahun 2018

berjumlah 69 perkara. Dengan demikian yang tidak melakukan upaya

hukum banding berjumlah 65 perkara (82,27%) kasasi berjumlah 68 perkara

(86,07%), peninjauan kembali berjumlah 79 perkara (100%), kondisi ini

meningkat dari tahun 2017 dimana pada tahun 2017 jumlah perkara yang

diputus oleh Pengadilan berjumlah 89 perkara sedangkan perkara yang

masuk ke Pengadilan berjumlah 109 perkara, sehingga yang tidak melakukan

upaya hukum banding berjumlah 75 perkara (84,3%), kasasi berjumlah 71

perkara (79,8%) dan peninjauan kembali berjumlah 0 perkara (100%).

Page 13: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 10

Peningkatan produktifitas tingkat pertama yang melakukan upaya

hukum pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan seperti yang terlihat dalam

tabel di bawah, dari tahun 2014-2018 sebagai berikut:

Tabel Perkara tingkat pertama yang melakukan upaya hukum

KETERANGAN DESEMBER

2014

DESEMBER

2015

DESEMBER

2016

DESEMBER

2017

DESEMBER

2018

Sisa Perkara

Tahun Yang

Lalu

0 4 16 17 20

Perkara

masuk 96 98 82 92 69

Jumlah 96 102 98 109 89

Perkara

Putus 92 86 81 89 79

Upaya

Hukum

(Banding,

Kasasi, PK)

11 27 26 16 9

Persentanse

Perkara Yang

Tidak Upaya

Hukum

88,04 % 68,60 % 67,90 % 82,02 % 88,60%

Sumber : Laporan Tahunan Dilmil I-07 Balikpapan 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018

Penguatan Akses Terhadap Pengadilan

Penguatan akses terhadap pengadilan merupakan salah satu

komitmen yang ingin diwujudkan oleh Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

dengan tujuan memberi kemudahan akses fisik kepada pencari keadilan.

Pelaksanaan Sidang Keliling merupakan salah satu kegiatan.

Kesulitan yang dialami para pencari keadilan dan pengguna

pengadilan adalah lamanya proses berperkara sehingga berdampak pada

biaya penyelesaian perkara di pengadilan sulit diprediksi dan minimnya

kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan dan kurangnya

Page 14: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 11

pemahaman mengenai prosedur, untuk mengatasi hal tersebut telah

diupayakan :

a. Meningkatkan akses informasi dalam kaitannya dengan putusan

perkara secara online. putusan telah dipublikasikan melalui Direktori

Putusan.

b. Selain itu dikembangkan juga Sistem Informasi Penelusuran Perkara

atau Case Traking System di lingkungan Peradilan.

c. Sistem tersebut juga menerapkan Case Management System (CMS).

Penerapan Case Management System di Pengadilan meliputi semua proses

administrasi perkara mulai dari penerimaan perkara, pelaporan dan kearsipan

perkara. CMS juga memberikan solusi dokumen pada pengadilan dalam

memproduksi berbagai dokumen yang wajib dibuat pengadilan

menangani sebuah perkara seperti : penunjukan majelis hakim, penetapan

hari sidang, relaas panggilan, berita acara persidangan bahkan putusan

pengadilan.

Implementasi Pelayanan Publik

A. Pembebasan Biaya Perkara

Sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2014, fasilitas

Pembebasan Biaya Perkara adalah sebuah layanan dimana negara

menanggung biaya proses berperkara di pengadilan. perkara yang

diselesaikan melalui Pembebasan Biaya Perkara yang ditanggung negara

sebanyak 4 (empat) perkara.

B. Pos Bantuan Hukum

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan belum ada Pos Bantuan Hukum, Para

pencari keadilan yang memerlukan Bantuan Hukum (Posbakum) di jajaran

Kodam VI/Mlw yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

melalui Kumdam VI/Mlw, dan diadakan Forum koordinasi sesama penegak

hukum berjalan baik bahkan setiap 3-4 bulan sekali diadakan rapat terkait

penegakan hukum yang dihadiri oleh Asinteldam VI/Mlw, Aspersdam VI/Mlw,

Page 15: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 12

Kakumdam VI/Mlw, Danpomdam VI/Mlw, Kadilmil dan Kaotmil I-07

Balikpapan.

C. Sidang di Luar Gedung Pengadilan (Sidang keliling)

Masyarakat yang tinggal di daerah pelosok atau daerah yang jauh dari

gedung kantor pengadilan mengalami hambatan besar dalam mengakses

pengadilan. Hambatan tersebut adalah hambatan sarana transportasi dan

mahalnya ongkos bepergian dari dan ke kantor pengadilan. Untuk membantu

menangani kendala tersebut, Pengadilan menggalakkan program Sidang di

Luar Gedung Pengadilan. Program ini sangat membantu masyarakat

dalam memperoleh keadilan.

Untuk percepatan penyelesaian perkara, Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

melaksanakan persidangan diluar gedung Pengadilan (Sidang Keliling), dalam

daerah hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, Sesuai Surat Perintah

KadilmilI-07 Balikpapan Nomor : W1-MIL07/R-01/HK.04./I/2017 tanggal 19

Januari 2017 yang bersidang pada tanggal 6 Februari 2017 sampai dengan

tanggal 10 Februari 2017 Bertempat di Ruang Sidang Pengadilan Negeri

Tarakan Jl. Dipenegoro No. 99 Tarakan Kalimantan Utara telah melaksanakan

sidang perkara kejahatan atas nama Terdakwa Hariyanto Koptu NRP

31000232520379 Tamudi Ramil 0902-11/Biduk-biduk Kodim 0902/Trd, dan 11

(sebelas) perkara lainnya.

Upaya Peningkatan Pelayanan Publik

Akreditasi Penjaminan Mutu (Sertifikasi ISO Pengadilan)

Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya tiada henti

melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan publik di setiap

pengadilan demi mewujudkan visi badan peradilan yang agung.

Program-program baru yang inovatif selalu berusaha dihadirkan demi

kepuasan para pencari keadilan. ISO 9001 adalah standar internasional

tentang sistem manajemen kualitas. Pengadilan yang telah memperoleh

sertifikat ISO 9001 wajib menampilkan kemampuan untuk secara konsisten

Page 16: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 13

memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar kepuasan pengguna

pengadilan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mengaturnya.

Pada tanggal 23 Mei 2017, Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah

melaksanakan ISO dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan kwantitas

serta untuk terus membenahi administrasi dan pelayanan publik pada

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan. Dengan demikian maka Pengadilan Militer

I-07 telah berupaya untuk mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2015 dan

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah berhasil ISO 9001:2015 pada bulan

Juni Tahun 2017. Sedangkan Akreditasi Penjaminan Mutu di Pengadilan

Militer I-07 Balikpapan belum dilaksanakan.

Implementasi Keterbukaan Informasi

1. Publikasi Putusan

Publikasi putusan secara online memiliki arti yang amat

penting dalam proses transparansi peradilan. Melalui publikasi

putusan ini masyarakat dapat dengan mudah mengakses produk

pengadilan di manapun dan kapanpun. Publikasi putusan juga

dapat memacu peningkatan kualitas putusan hakim karena setiap

orang dapat menilai kualitas putusan pengadilan. Hakim akan terpacu

untuk membuat putusan yang lebih berkualitas karena mahkota hakim

terletak pada putusannya.

2. Informasi Penelusuran Perkara

Masyarakat dapat mengakses perkembangan proses perkara

mereka di pengadilan di setiap tingkatan secara online. Pemanfaatan

teknologi informasi untuk mendukung transparansi penyelesaian

perkara sudah dijalankan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah para

pencari keadilan dalam mengakses informasi perkara.

Untuk mengakses informasi perkara pada Pengadilan Militer

I-07 Balikpapan dapat ditelusuri melalui portal Sistem Informasi

Page 17: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 14

Penelusuran Perkara (SIPP) di website Pengadilan Militer I-07

Balikpapan dapat diakses melalui http://sipp.dilmil-balikpapan.go.id.

3. Pelayanan Meja Informasi dan Meja Pengaduan

Meja Informasi merupakan garda depan dalam pelayanan di setiap

pengadilan. Keberadaan Meja Informasi dan Meja Pengaduan

memberikan kontribusi penting dalam pemberian pelayanan publik

yang prima bagi para pencari keadilan. Seluruh pengadilan di Indonesia

telah memiliki pelayanan Meja Informasi dan Meja Pengaduan. Meja

Informasi berfungsi sebagai sarana pelayanan bagi masyarakat yang

membutuhkan informasi yang berkaitan dengan pengadilan, baik

tentang prosedur berperkara maupun pelayanan informasi umum

lainnya. Sedangkan Meja Pengaduan digunakan untuk menampung

pengaduan masyarakat atas pelayanan yang diberikan pihak

pengadilan.

4. Pelayanan Informasi Melalui Website Pengadilan

Pelayanan informasi pengadilan selain diberikan melalui fasilitas Meja

Informasi, juga disediakan melalui media elektronik yakni website

resmi pengadilan. Seluruh pengadilan di Indonesia sudah memiliki

website resmi. Website pengadilan menampilkan informasi seperti

yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik dan SK KMA Nomor

1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi

Pengadilan untuk website Pengadilan Militer I-07 Balikpapan di

http://www.dilmil-balikpapan.go.id.

1.3. POTENSI DAN PERMASALAHAN

A. Kekuatan (Strength)

Kekuatan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan mencakup hal-hal

yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan

sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup :

Page 18: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 15

1. Merupakan provost (kawal depan) di wilayah Provinsi

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

2. Bersifat independen, yakni terlepas dari pengaruh lembaga /

Instansi lain.

3. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan merupakan unsur penegak

hukum dan memiliki hubungan baik dengan instansi penegak hukum

terkait lainnya.

4. Adanya Undang-undang yang mengatur kewenangan

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan selaku Pengadilan Tingkat

Pertama.

B. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Militer I-07

Balikpapan dirinci dalam beberapa aspek :

1. Aspek Proses Peradilan.

a. Sering terlambatnya penerimaan relaas panggilan ke

kesatuan / tempat tinggal Terdakwa maupun para Saksi.

b. Perkara yang belum diselesaikan rata-rata perkara Desersi

dan Narkoba yang Terdakwanya tidak ada / melarikan diri.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.

a. Kurangnya personel : Panitera 1 (satu) orang dan Panitera

Pengganti 3 (tiga) orang, tidak adanya Panmud Hukum dan

Panmud Pidana.

b. Sumber daya manusia masih kurang memadai karena

rekrutmen pegawai yang diterima belum sesuai dengan kapasitas

dan keahlian yang dibutuhkan, sehingga masih ada pegawai yang

memiliki pekerjaan rangkap.

c. Struktur Organisasi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sudah

sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Page 19: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 16

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, namun masih

banyak kekosongan pegawai dalam struktur organisasi dalam

menduduki jabatan struktural.

d. Belum meratanya dalam mengisi jabatan struktural yang

kosong bagi PNS golongan III, sehingga banyak PNS golongan III

yang tidak dapat menduduki jabatan tersebut.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.

a. Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja.

b. Belum maksimalnya penggunaan sistem pengaduan

masyarakat pencari keadilan yang berbasis Teknologi Informasi.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan.

Belum berfungsinya secara maksimal penggunaan sistem

manajemen perkara yang berbasis teknologi informasi.

5. Aspek Sarana dan Prasarana.

a. Belum adanya sarana rumah dinas bagi pejabat dan personel

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

b. Terbatasnya kendaran dinas roda 4 sebagai kendaraan

operasional dalam mendukung pelaksanaan tugas dengan

wilayah hukum yang sangat luas.

C. Peluang (Opportunities)

Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Militer

I-07Balikpapan untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa

aspek :

1. Aspek Proses Peradilan.

a. Menambah personel Hakim, Panitera dan personel

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

b. Membuka layanan pengaduan bagi masyarakat pencari

keadilan.

c. Melaksanakan sidang keliling dengan menambah

anggaran perjalanan dinas untuk sidang keliling.

Page 20: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 17

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.

a. Tenaga Honorer yang ada, dapatnya menjadi prioritas

dalam penerimaan CPNS dan serta menambah personel.

b. Memberi peluang dan mengusulkan secara terus

menerus PNS golongan III untuk mengisi jabatan struktural

yang kosong, serta memperpendek Birokrasi.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.

a. Menerapkan dan menetapkan evaluasi kinerja sesuai

dengan Job Discripsion.

b. Memaksimalkan penggunaan sistem pengaduan.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan.

Memfungsikan secara maksimal penggunaan sistem

manajemen perkara yang berbasis teknologi informasi.

5. Aspek Sarana dan Prasarana.

a. Mengusulkan pengadaan rumah dinas bagi pejabat

dan personel Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

b. Mengusulkan pengadaan kendaraan dinas roda 4

sebagai kendaran operasional.

D. Tantangan yang dihadapi (Threats).

Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Militer I-07

Balikpapan yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik

untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.

1. Aspek Proses Peradilan.

a. Dengan adanya penambahan Panitera dan Panitera

pengganti, diharapkan, maka penyelesaian perkara lebih

cepat/lebih banyak.

b. Harus mampu melaksanakan mekanisme evaluasi secara

konsisten dan konsekuen.

c. Dengan adanya sidang keliling, maka harus mampu

menyelesaikan perkara lebih cepat dalam waktu yang singkat.

Page 21: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 18

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

a. Mampu memberi pengawasan dan pembinaan secara

terus-menerus.

b. Untuk meningkatkan kinerja sesuai tanggung jawab

jabatan yang diembannya.

c. Harus mampu mengisi jabatan struktural yang tersedia.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.

a. Mampu menerapkan sistem reward & punishment untuk

mengontrol kinerja.

b. Mampu menjawab setiap pengaduan dari masyarakat

pencari keadilan.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan.

Mampu memfungsikan secara maksimal penggunaan sistem

manajemen perkara yang berbasis teknologi informasi.

5. Aspek Sarana dan Prasarana.

a. Mampu memelihara dan merawat rumah dinas.

b. Mampu memelihara dan memelihara kendaraan dinas

operasional.

Page 22: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 19

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1. VISI DAN MISI

Rencana Strategis tahun 2015 – 2019 Pengadilan Militer I-07

Balikpapan merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja

dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis

melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap

sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai

efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta

sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung RI yang

disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan

dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP)

2005–2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

2015–2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan

program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan

organisasi pada tahun 2015–2019. Visi adalah suatu gambaran yang

menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk

mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Militer I-07

Balikpapan.

Visi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan mengacu pada Visi Mahkamah

Agung RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia yaitu :

“Terwujudnya Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Yang Agung“

Penjelasan :

1. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan adalah lembaga Peradilan

dilingkungan badan Peradilan Militer tingkat pertama yang berkedudukan di

kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur yang wilayah hukumnya meliputi

Page 23: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 20

Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, Bontang dan Provinsi Kalimantan Utara

meliputi Bulungan, Berau dan Tarakan.

2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran,

kemuliaan dan keluhuran.

Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sebagai lembaga

peradilan yang dihormati dan memiliki keluhuran dan kemuliaan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam memutus perkara.

2.2. MISI DAN MOTTO

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang

ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan

baik.

Misi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari

keadilan.

3. Meningkatkan kualitas personel di lingkungan Pengadilan Militer I-07

Balikpapan.

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Militer I-07

Balikpapan.

Motto adalah untuk meningkatkan motivasi dalam mewujudkan Visi dan Misi

guna meningkatkan semangat budaya kerja Pengadilan Militer I-07

Balikpapan juga telah mempunyai “Motto” yang dituangkan dalam kalimat

“RADJA” yang merupakan kepanjangan atau penjabaran dari : (Responsif,

Akuntabel, Disiplin, Jujur, Adil).

2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi

yang akan dicapai atau dihasilkan. Tujuan yang ditetapkan Pengadilan

Militer I-07 Balikpapan adalah :

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan

melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

Page 24: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 21

2. Terwujudnya percepatan proses penanganan perkara melalui

pemanfaatan teknologi informasi.

3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan

terpinggirkan.

4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.

Dengan indikator tujuan sebagai berikut:

Tabel 5. Indikator Tujuan

No. Tujuan Indikator Target

1. Terwujudnya kepercayaan

masyarakat terhadap sistem

peradilan melalui proses

peradilan yang pasti, transparan

dan akuntabel

Persentase para pihak yang percaya terhadap sistem peradilan

85 %

2. Terwujudnya percepatan proses

penanganan perkara melalui

pemanfaatan teknologi informasi Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

90 %

3. Terwujudnya peningkatan akses

peradilan bagi masyarakat miskin

dan terpinggirkan

Persentase perkara yang

diselesaikan melalui

sidang keliling/zitting plats

100 %

4. Terwujudnya pelayanan prima

bagi masyarakat pencari keadilan

Persentase kepuasan

para pencari keadilan

terhadap layanan

peradilan

80 %

Sasaran Strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu suatu

kondisi yang akan dicapai secara nyata yang mencerminkan pengaruh yang

ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari suatu atau beberapa program

dalam jangka waktu lima tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019,

adapun sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Militer I-07

Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

Page 25: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 22

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan percepatan proses penanganan perkara melalui

pemanfaatan teknologi informasi.

4. Peningkatan pelayanan peradilan dan mampu menjangkau seluruh

lapisan masyarakat pencari keadilan.

5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to

justice).

6. Peningkatan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik

internal maupun eksternal.

7. Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja.

Dengan indikator sasaran dan target jangka menengah sebagai berikut:

Tabel Indikator Sasaran dan Target Jangka Menengah

No. Tujuan Sasaran

Strategis Indikator Target

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

Persentanse sisa perkara yang diselesaikan 100%

Persentanse sisa perkara pelanggaran yang diselesaikan

100 %

Persentanse jumlah perkara yang diselesaikan 90 %

Persentase jumlah perkara pelanggaran yang diselesaikan 100 %

Persentase perkara tingkat pertama yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100 %

Persentase perkara In Absentia yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan

95 %

Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

85 %

Page 26: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 23

Terwujudnya percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi

Peningkatan percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Persentase percepatan penyelesaian perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)

100 %

3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Peningkatan pelayanan peradilan dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat pencari keadilan.

Jumlah pelaksanaan sidang keliling

100 %

Persentanse jumlah perkara yang diselesaikan dengan sidang keliling

100 %

4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan

Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

Persentase jumlah putusan yang dipublikasikan

100 %

Peningkatan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

Persentase penanganan pengaduan dan informasi yang ditindaklanjuti

100 %

Persentanse temuan yang ditindaklanjuti

100 %

Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja

Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan 100 %

Jumlah layanan penyelenggaraan operasional perkantoran 100 %

Persentanse pengadaan sarana dan prasarana

100 %

Page 27: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 24

Adapun rincian Rasio Produktifitas memutus dan sisa perkara pada

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan perkara tahun 2018 :

Tabel.7 Rasio Produktifitas memutus dan sisa perkara

NO JENIS PERKARA SISA 2016

MASUK JUMLAH BEBAN

PUTUS SISA AKHIR

% PUTUS v BEBAN

% SISA v BEBAN

1. Pidana Kejahatan 20 69 89 79 10 88,76 % 11,23 %

2. Pelangbgaran Lalu Lintas

0 26 26 26 0 100% 0%

Sumber : Laporan Tahunan Dilmil I-07 Balikpapan tahun 2018

Rasio penyelesaian perkara kejahatan dan Pelanggaran Lalu lintas tingkat

pertama pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan seperti yang terlihat dalam

tabel di bawah, dari tahun 2014-2018 sebagai berikut:

Tabel.8 Rasio penyelesaian perkara kejahatan

NO TOTAL PERKARA 2014 2015 2016 2017 2018

1 Perkara Masuk 96 102 98 109 89

2. Perkara Dikirim 92 86 81 89 79

3. % Penyelesaian Perkara 95,83 % 84,31 % 82,65 % 81,65 % 88,76 % Sumber : Laporan Tahunan Dilmil I-07 Balikpapan 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018

Tabel.9 Rasio penyelesaian perkara Pelanggaran Lalu lintas

NO TOTAL PERKARA 2014 2015 2016 2017 2018

1 Perkara Masuk 11 5 5 3 26

2. Perkara Dikirim 11 5 5 3 26

3. % Penyelesaian Perkara 100% 100% 100% 100% 100% Sumber : Laporan Tahunan Dilmil I-07 Balikpapan 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018

Rasio Penyelesaian Perkara Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam

memutus perkara tidak terlepas dari kebijakan berikut :

a. Upaya sistematis peningkatan metode minutasi, menggunakan

sistem Template elektronik untuk mempercepat proses monitoring dan

evaluasi.

b. Kewajiban yang mewajibkan Hakim Pengadilan Militer I-07

Balikpapan lebih fokus dalam memeriksa dan memutus perkara.

Page 28: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 25

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI MAHKAMAH AGUNG R.I

Sesuai dengan arah pembangunan bidang hukum yang tertuang dalam

RPJMN tahun 2015-2019 tersebut diatas serta dalam rangka mewujudkan visi

Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung, maka Mahkamah

Agung menetapkan 8 sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat terpinggirkan.

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

5. Meningkatnya pelaksanaan pembinaan bagi aparat tenaga teknis di

lingkungan Peradilan.

6. Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan

secara optimal.

7. Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan Sumber

Daya Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung.

8. Meningkatnya tranparansi pengelolaan SDM, Keuangan dan Aset.

Masing-masing sasaran strategis di atas memiliki arahan kebijakan sebagai

berikut :

Sasaran Strategis 1 : terwujudnya proses peradilan yang pasti,

transparan dan akuntabel.

Untuk mewujudkan sasaran strategis proses peradilan yang pasti,

transparan dan akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut : (1)

Penyempurnaan penerapan sistem kamar; (2) Pembatasan perkara kasasi; (3)

Proses berperkara yang sederhana dan murah dan (4) Penguatan akses

peradilan. Dengan uraian per arah kebijakan sebagai berikut :

Page 29: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 26

a. Penyempurnaan Penerapan Sistem Kamar

Penerapan sistem kamar dengan dasar SK KMA Nomor :

142/KMA/SK/IX/2011 yang diperbarui dengan SK KMA Nomor :

017/KMA/SK/II/2012 yang dilaksanakan dengan membagi 5 kamar

penanganan perkara : kamar pidana (pidana umum dan pidana khusus),

kamar perdata (perdata umum dan perdata khusus), kamar TUN, kamar

agama dan kamar militer dengan tujuan (1) menjaga konsistensi

putusan, (2) meningkatkan profesionalisme Hakim Agung dan (3)

mempercepat proses penanganan perkara di Mahkamah Agung, setelah

lebih dari 2 tahun pelaksanaan belum sepenuhnyaaturan sistem kamar

telah dilakukan, karena selain belum dilakukannya tatalaksana

administrasi/teknis baru yang mengarahkan pada pencapaian tujuan

implementasi sistem kamar, juga belum sepenuhnya dipahami tujuan

dari sistem kamar, sehingga penyempurnaan penerapan sistem kamar

ini dipandang sangat perlu dilakukan dengan rencana strategi : (a)

penataan ulang struktur organisasi sesuai dengan alur kerja penanganan

manajemen perkara, (b) penguatan database perkara dan publikasi

perkara, (c) menempatkan personil sesuai dengan kebutuhan masing-

masing kamar dan penyempurnaan aturan sistem kamar

b. Pembatasan Perkara Kasasi

Tingginya jumlah perkara masuk ke Mahkamah Agung 80%

perkara masuk di tingkat banding melakukan upaya hukum ke

Mahkamah Agung dan 90% berasal dari peradilan umum sehingga sulit

bagi Mahkamah Agung untuk melakukan pemetaan permasalahan

hukum dan mengawasi konsistensi putusan, hal ini disebabkan oleh

ketidakpuasan para pencari keadilan terhadap hasil putusan baik di

Tingkat Pertama maupun Tingkat Banding sehingga memicu para pihak

melakukan upaya hukum kasasi dan penetapan majelis yang bersifat

acak belum sesuai dengan keahlian mengakibatkan penanganan

perkara belum sesuai dengan keahlian/latar belakang.

Page 30: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 27

Diharapkan ke depan pada pengadilan Tingkat Banding bisa

diterapkan sistem kamar secara bertahap dan Tingkat Pertama

ditingkatkan spesialisasi hakim dengan sertifikasi diklat dan akan

diperbarui secara berkala.

a. Proses berperkara yang sederhana dan murah.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tingkat

keberhasilan mediasi yang menggunakan metode win-win solution dan

memakan waktu tidak lebih dari 2 bulan tidak lebih dari 20% sehingga

belum efektif sehingga belum secara efektif meningkatkan produktifitas

penyelesaian perkara, hal ini disebabkan mekanisme prosedur mediasi

belum efektif mencapai sasaran karena mediasi belum dilaksanakan

secara maksimal di pengadilan, belum semua hakim memperoleh

pelatihan tentang mediasi sehingga pemahaman mereka tentang

mediasi belum seragam, jumlah hakim terbatas, sehingga mereka lebih

fokus pada penyelesaian perkara secara ligitasi. Diharapkan ke depan

bisa dilakukan penajaman metode rekruitmen calon peserta pelatihan

mediasi, meningkatkan sosialisasi manfaatmediasi dan penguatan

kerja sama dengan lembaga mediasi di luar pengadilan. Lamanya

proses berperkara yang meningkatkan tumpukan perkara, tidak

mungkin selesai dengan mediasi saja, terutama perkara perdata dengan

nilai gugatan kecil untuk mendukung kepastian dunia usaha diperlukan

terobosan hukum acara untuk menyederhanakan dan meringankan

biayanya (small claim court). Diharapkan ke depan hal ini bisa

diupayakan dengan perubahan/revisi RUU Hukum Acara ataupun

peraturan dari Mahkamah Agung.

Sasaran Strategis 2 : Peningkatan Efektivitas Pengelolaan penyelesaian

perkara

Jangka waktu penanganan perkara pada Mahkamah Agung sesuai

dengan Surat keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor :

138/KMA/SK/IX/2009 tentang Jangka waktu Penanganan Perkara pada

Page 31: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 28

Mahkamah Agung RI menyatakan bahwa seluruh perkara yang ditangani oleh

Mahkamah Agung harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun

setelah perkara diregister, sementara penyelesaian perkara pada Tingkat

Pertama dan Tingkat banding diatur melalui Surat Edaran Ketua Mahkamah

Agung Nomor : 3 tahun 1998 tentang Penyelesaian Perkara yang menyatakan

bahwa perkara-perkara perdata umum, perdata agama dan perkara tata

usaha Negara, kecuali karena sifat dan keadaan perkaranya terpaksa lebih

dari6 (enam) bulan dengan ketentuan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama yang

bersangkutan wajib melaporkan alasan-alasannya kepada Ketua Pengadilan

Tingkat Banding.

Dengan adanya semangat pimpinan Mahkamah Agung dalam

mereformasi kinerja Mahkamah Agung dan jajarannya serta terlaksanya

kepastian hukum serta merespon keluhan masyarakat akan lamanya

penyelesaian perkara dilingkungan Mahkamah Agung dan jajaran Peradilan

dibawahnya, Ketua Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Keputusan KMA

Nomor : 119/KMA/SK/VII/2013 tentang Penetapan Hari Musyawarah dan

Ucapan Pada Mahkamah Agung Republik Indonesia pada butir ke tiga

menyatakan bahwa hari musyawarah dan ucapan harus ditetapkan paling

lama 3 (tiga) bulan sejak berkas perkara diterima oleh Ketua Majelis, kecuali

terhadap perkara yang jangka waktu penangannya ditentukan lebih cepat oleh

undang-undang (misalnya perkara-perkara Perdata Khusus atau Perkara

Pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan). Penyelesaian perkara untuk

Tingkat Pertama dan Tingkat Banding dikeluarkan Surat Edaran Ketua

Mahkamah agung Nomor : 2 tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di

Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan

Peradilan menyatakan bahwa penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat

Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan sedang penyelesaian

perkara pada Pengadilan Tingkat Banding paling lambat dalam waktu 3 (tiga)

bulan, ketentuan waktu termasuk penyelesaian minutasi. Dalam rangka

terwujudnya percepatan penyelesaian perkara Mahkamah Agung dan

Page 32: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 29

Peradilan dibawahnya senantiasa melakukan evaluasi secara rutin melalui

laporan perkara

Disamping hal tersebut diatas Mahkamah Agung membuat terobosan

untuk penyelesaian perkara perdata yang memenuhi spesifikasi tertentu agar

dapat diselesaikan melalui small claim court sehingga tidak harus terikat

dengan hukum formil yang ada, Mahkamah Agung menyusun regulasi sebagai

payung hukum terlaksananya small claim court.

Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat

miskin dan terpinggirkan

Untuk mewujudkan sasaran strategispeningkatn akses peradilan bagi

masyarakat miskin dan terpinggirkan dicapai dengan 3 ( tiga )arah kebijakan

sebagai berikut : (1) Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin, (2)

Sidang keliling/zitting plaats dan (3) Pos Pelayanan Bantuan Hukum. Sesuai

dengan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor : 1 tahun 2014 dilakukan

dengan 3 (tiga) kegiatan yaitu

a. Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin

Pembebasan biaya perkara bagi masyarakat miskin, dari sisi realisasi

meningkat setiap tahunnya namun memiliki kendala keterbatasan anggaran

untuk memenuhi target bila dibandingkan dengan potensi penduduk miskin

berperkara, kesulitan pelaporan keuangan juga sikap masyarakat yang

malu/tidak yakin terhadap layanan tersebut. Hal ini diharapkan ke depan dapat

dilakukan publikasi manfaat pembebasan perkara bagi masyarakat miskin,

penajaman estimasi baseline bedasarkan data (1 s/d 5 tahun ke depan) dan

penguatan alokasi anggaran, meningkatkan kerja sama dengan Kementerian

Hukum dan HAM tentang mekanisme penggunaan jasa OBH dan

meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Keuangan dan BPK agar

mendapat perlakuan tersendiri atas pertanggungjawaban keuangannya.

Page 33: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 30

b. Sidang keliling/Zitting plaats

Sidang Keliling/Zitting Plaats yang dalam pelaksanaannya selain melayani

penyelesaian perkara sederhana masyarakat miskin dan terpinggirkan juga

telah dilakukan inovasi untuk membantu masyarakat yang belum mempunyai

hak identitas hukum (akta lahir, akta nikah dan akta cerai), belum bisa

menjangkau dan memenuhi kebutuhan masyarakat miskin dan terpinggirkan

karena keterbatasan anggaran, diharapkan kedepan dilakukan penajaman

estimasi baseline berdasarkan data dan penguatan alokasi anggaran serta

memperkuat kerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam

Negeri dengan menyusun peraturan bersama.

c. Pos pelayanan bantuan hukum

Pelaksanaan Pos Layanan Bantuan Hukum ini disediakan untuk membantu

masyarakat miskin dan tidak ada kemampuan membayar advokat dalam hal

membuat surat gugat, advis dan pendampingan hak hak pencari keadilan

diluar persidangan (non litigasi). Hal ini dilakukan agar tidak terjadi duplikasi

dengan dengan kementerian Hukum dan HAM yang menyelenggarakan

bantuan hukum bagi masyarakat miskin berupa pendampingan secara materiil

didalam persidangan.

Sasaran Strategis 4 : Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan

pengadilan

Dengan arah kebijakan sebagai berikut :

Jangka waktu penanganan perkara pada Mahkamah Agung RI sesuai

dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor :

138/KMA/SK/IX/2009 tentang Jangka waktu Penanganan Perkara pada

Mahkamah Agung RI menyatakan bahwa seluruh perkara yang ditangani oleh

Mahkamah Agung harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun

setelah perkara diregister, sementara penyelesaian perkara pada Tingkat

Pertama dan Tingkat banding diatur melalui Surat Edaran Ketua Mahkamah

Agung Nomor : 3 tahun 1998 tentang Penyelesaian Perkara yang menyatakan

Page 34: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 31

bahwa perkara-perkara perdata umum, perdata agama dan perkara tata

usaha Negara, kecuali karena sifat dan keadaan perkaranya terpaksa lebih

dari 6 (enam) bulan dengan ketentuan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama

yang bersangkutan wajib melaporkan alasan-alasannya kepada Ketua

Pengadilan Tingkat Banding. Dengan adanya semangat dari pimpinan

Mahkamah Agung dalam mereformasi kinerja Mahkamah Agung dan

jajarannya serta terlaksanya kepastian hukum serta merespon keluhan

masyarakat akan lamanya penyelesaian perkara dilingkungan Mahkamah

Agung dan jajaran Peradilan dibawahnya, Ketua Mahkamah Agung

mengeluarkan Surat Keputusan KMA Nomor : 119/KMA/SK/VII/2013 tentang

Penetapan Hari Musyawarah dan Ucapan pada Mahkamah Agung Republik

Indonesia pada butir ke tiga menyatakan bahwa hari musyawarah dan ucapan

harus ditetapkan paling lama 3 (tiga) bulan sejak berkas perkara diterima oleh

Ketua Majelis, kecuali terhadap perkara yang jangka waktu penangannya

ditentukan lebih cepat oleh undang-undang (misalnya perkara-perkara Perdata

Khusus atau perkara Pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan).

Penyelesaian perkara untuk Tingkat Pertama dan Tingkat Banding dikeluarkan

Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor : 2 tahun 2014 tentang

Penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding

pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan menyatakan bahwa penyelesaian

perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima)

bulan sedang penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding paling

lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan, ketentuan waktu termasuk penyelesaian

minutasi. Dalam rangka terwujudnya percepatan penyelesaian perkara

Mahkamah Agung dan Peradilan dibawahnya senantiasa melakukan evaluasi

secara rutin melalui laporan perkara. Disamping hal tersebut diatas Mahkamah

Agung membuat terobosan untuk penyelesaian perkara perdata yang

memenuhi spesifikasi tertentu agar dapat diselesaikan melalui small claim

court sehingga tidak harus terikat dengan hukum formil yang ada, Mahkamah

Agung menyusun regulasi sebagai payung hukum terlaksananya small claim

court

Page 35: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 32

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya hasil pembinaan bagi aparat tenaga

teknis di lingkungan Peradilan.

Sistem Pembinaan yaitu dengan telah dilakukannya Assessment untuk

Pejabat setingkat Eselon III dalam pengembangan organisasi, serta

pelaksanaan Pelatihan Sumber Daya Manusia Profesional Bersertifikat untuk

pejabat setingkat Eselon III dan IV, mengembangkan dan

mengimplementasikan Sistem ManajemenSDM Berbasis Kompetensi

(Competency Based HR Management), menempatkan ulang dan mencari

pegawai berdasarkan hasil assessment, pelaksanaan program pendidikan dan

pelatihan hakim secara berkelanjutan (capacity building), menyusun

standarisasi sistem pendidikan dan pelatihan aparatur peradilan (unit

pelaksana Diklat), serta menyusun regulasi penilaian kemampuan SDM di

Mahkamah Agung RI untuk pembaharuan sistem manajemen informasi yang

terkomputerasi.

Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan pengawasan

Penggunaan Parameter Obyektif dalam Pelaksanaan Pengawasan,

permasalahannya adalah dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor :

94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Yang Berada di

Bawah Mahkamah Agung, maka Surat Keputusan KMA Nomor :

071/KMA/SK/V/2008 tentang Ketentuan Penegakan Disiplin Kerja dalam

Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Khusus Kinerja Hakim dan Pegawai

Negeri pada Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan yang Berada di

bawahnya tidak berlaku lagi untuk Hakim. Untuk itu diperlukan evaluasi dan

harmonisasi peraturan yang ada yang didukung oleh keinginan yang kuat dari

Pimpinan untuk mewujudkan peningkatan kinerja, integritas dan disiplin hakim

sehingga dapat dilakukan penyusunan regulasi penegakan disiplin,

peningkatan kinerja dan integritas hakim pada badan peradilan yang berada di

bawah Mahkamah Agung. Permasalahan lainnya adalah belum berjalannya

sistem evaluasi kinerja yang komprehensif dengan tantangan belum ada kajian

mengenai klasifikasi bobot perkara dan ukuran standar minimum produktivitas

Page 36: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 33

hakim dalam memutuskan perkara dengan jumlah dan bobot tertentu.

Sedangkan potensi yang ada yaitu telah adanya kebijakan Pimpinan dalam

penyusunan Standar Kinerja Pegawai (SKP) sehingga strategi yang dapat

dilakukan dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan penyusunan dan

pengukuran SKP.

Sasaran Strategis 6: Meningkatnya pelaksanaan penelitian,

pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Aparatur di lingkungan

Mahkamah Agung.

Untuk mewujudkan sasaran strategis pengembangan sistem informasi

yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana,

transparan dan akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :

(1) Transparansi kinerja secara efektif dan efisien;

(2) Penguatan Regulasi Penerapan Sistem Informasi Terintegrasi dan

(3) Pengembangan Kompetensi SDM berbasis TI.

a. Transparansi kinerja secara efektif dan efisien.

Mahkamah Agung melalui berbagai kebijakannya telah berupaya untuk

mengaplikasikan teknologi dalam pengelolaan informasi yang diperlukan

internal organisasi maupun para pencari keadilan dan pengguna jasa layanan

peradilan. Namun demikian, dengan adanya perkembangan kebutuhan, hingga

kini masih banyak timbul keluhan dari para pencari keadilan. Di sisi lain, internal

organisasi Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan di bawahnya juga

masih merasakan perlunya satu kebijakan sistem pengelolaan TI yang

komprehensif dan terintegrasi, untuk memudahkan dan mempercepat proses

pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap unit kerja. Dengan demikian dapat

diharapkan tejadinya peningkatan kualitas pelayanan informasi kepada

masyarakat, yaitu dengan mengembangkan mekanisme pertukaran informasi

antar unit atau antar institusi atau yang dalam dunia teknologi informasi disebut

Page 37: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 34

“interoperability” yaitu kemampuan organisasi pemerintah untuk melakukan

tukar-menukar informasi dan mengintegrasikan proses kerjanya dengan

menggunakan standar tertentu yang diaplikasikan secara bersama yang

ditunjang dengan teknologi informasi yang memadai.

Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas,

dan transparansi serta menjadi organisasi modern berbasis TI terpadu adalah

salah satu penunjang penting yang akan mendorong terwujudnya Badan

Peradilan Indonesia yang agung.

Pengembangan TI di Mahkamah Agung merupakan sarana pendukung untuk

mencapai hal-hal berikut ini :

a. Peningkatan kualitas putusan, yaitu dengan penyediaan akses terhadap

semua informasi yang relevan dari dalam dan luar pengadilan, termasuk

putusan, jurnal hukum, dan lainnya.

b. Peningkatan sistem administrasi pengadilan, meliputi akses atas aktivitas

pengadilan dari luar gedung, misalnya registrasi, permintaan informasi, dan

kesaksian.

c. Pembentukan efisiensi proses kerja di lembaga peradilan, yaitu dengan

mengurangi kerja manual dan menggantikannya dengan proses berbasis

komputer.

d. Pembentukan organisasi berbasis kinerja, yaitu dengan menggunakan

teknologi sebagai alat untuk melakukan pemantauan dan kontrol atas kinerja.

e. Pengembangan metode pembelajaran dari Bimbingan Teknis menuju e-

learning atau pembelajaran jarak jauh secara bertahap

Guna efisiensi dan efektifitas kinerja semua satuan organisasi di bawah

Mahkamah Agung akan diberikan akses pada suatu sistem tunggal yang

dikelola secara terpusat di Mahkamah Agung, melalui suatu jaringan komputer

terpadu yang tersebar di seluruh Indonesia. Penyediaan sistem informasi

secara terpusat ini akan menjamin pelaksanaan proses kerja yang konsisten di

seluruh lini organisasi Mahkamah Agung, memudahkan dalam rotasi dan

Page 38: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 35

mutasi pegawai, serta memudahkan teknis penyediaan, pemeliharaan maupun

pengelolaannya.

b. Penguatan regulasi penerapan sistem informasi terintegrasi

Perkembangan Teknologi dan Informasi yang berkembang begitu pesat,

sehingga sangat banyak membantu dalam proses penyelesaian pekerjaan

disegala bidang termasuk mempermudah dan mempercepat proses

pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap unit kerja baik internal organisasi

Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya dalam sistem

pengelolaan TI yang komprehensif dan terintegrasi, namun dalam

pemanfaatannya perlu ada aturan- aturan agar dapat tercapai sesuai dengan

kebutuhan.

Pemanfaatan Teknologi dan Informasi, itu perlu didukung regulasi yang

dapat mengendalikan perilaku dengan aturan dan batasan. Peraturan dan

regulasi dalam bidang TI di Mahkamah Agung dan Badan di bawahnya yang

sudah dibangun dan masih dibutuhkan seperti :

a. Undang-undang Nomor : 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik, undang-undang ini terbit dilatarbelakangi adanya

tuntutan tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang

mensyaratkan adanya akuntabilitas, transparansi dan partisipasi

masyarakat dalam setiap proses terjadinya kebijakan publik

b. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor :

1-144/KMA/1/MA/1/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di

Pengadilan, Mewujudkan pelaksanaan tugas dan pelayanan informasi

yang efektif dan efisien serta sesuai dengan ketentuan dalam

peraturan peraturan perundang-undangan, diperlukan pedoman

pelayanan informasi yang sesuai dengan tugas, fungsi dan organisasi

Pengadilan. Maka ditetapkan pedoman pelayanan informasi yang sesuai

dan tegas melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor :

1-144/KMA/SK/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di

Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung

Page 39: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 36

RI Nomor : 144/KMA/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di

Pengadilan (Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) atau Case

Tracking System (CTS). Hingga saat sudah diluncurkannya CTS Versi 01

dan CTS Versi 02 dan kini sedang dikembangkan CTS Versi 03

dilingkungan Peradilan Umum, Peradilan Militer dan TUN dan redesign

SIADPA dilingkungan Peradilan Agama

c. Pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia berbasis TI

Dalam visi dan misi Badan Peradilan disebutkan bahwa salah satu kriteria

Badan Peradilan Indonesia yang Agung adalah bila Badan Peradilan telah

mampu mengelola dan membina SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif,

sehingga tercipta hakim dan aparatur peradilan yang berintegritas dan

profesional. Dengan demikian, diperlukan perencanaan dan langkah-langkah

yang bersifat strategis, menyeluruh, terstruktur, terencana dan terintegrasi

dalam satu sistem manajemen SDM. Sistem manajemen SDM yang dimaksud

adalah sistem manajemen SDM berbasis kompetensi yang biasa disebut

sebagai Competency Based HR Management (CBHRM). Sistem ini juga akan

memudahkan operasionalisasi dari desain organisasi berbasis kinerja,

sekaligus menjawab tuntutan RB. Kompetensi menjadi elemen kunci dalam

manajemen SDM berbasis kompetensi, sehingga harus dipahami secara jelas.

Kompetensi diartikan sebagai sebuah kombinasi antara keterampilan (skill),

pengetahuan (knowledge) dan atribut personal (personal attributes), yang

dapat dilihat dan diukur dari perilaku kerja yang ditampilkan. Secara umum,

kompetensi dibagi menjadi dua, yaitu soft competency dan hard competency.

Soft competency adalah kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan

untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antar manusia serta membangun

interaksi dengan orang lain, contohnya : leadership, communication dan

interpersonal relation. Sedangkan hard competency adalah kompetensi yang

berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan.

Kompetensi ini berkaitan dengan seluk beluk teknis pekerjaan yang ditekuni.

Contoh hard competency di lingkungan peradilan adalah memutus perkara,

Page 40: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 37

membuat salinan putusan, membuat laporan keuangan, dan lain sebagainya.

Kegiatan terpenting dalam CBHRM adalah menyusun profil kompetensi

jabatan/posisi Dalam proses penyusunan profil kompetensi, akan dibuat daftar

kompetensi, baik soft competency maupun hard competency, yang dibutuhkan

dan dilengkapi dengan definisi kompetensi yang rinci, serta indikator perilaku.

Profil kompetensi ini akan menjadi persyaratan minimal untuk jabatan/posisi

tertentu serta akan menjadi basis dalam pengembangan desain dan sistem

pada seluruh pilar SDM, sehingga selanjutnya akan dapat dikembangkan

sebagai berikut :

a. Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi.

b. Pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi.

pengembangan yang dimaksud di sini termasuk rotasi, mutasi dan

promosi.

c. Penilaian kinerja berbasis kompetensi.

d. Remunerasi berbasis kompetensi.

e. Pola karir berbasis kompetensi.

Dengan adanya sistem pengelolaan SDM berbasis kompetensi, maka

seluruh proses penilaian hakim dan aparatur peradilan (biasa dikenal sebagai

asesmen kompetensi 27 individu), akan menggunakan kompetensi sebagai

kriteria/parameter penilaian. Proses penilaian yang dimaksud diterapkan baik

dalam rekrutmen dan seleksi, penentuan rotasi-mutasi-promosi, penentuan

kebutuhan pelatihan maupun penilaian kinerja yang berujung pada pemberian

remunerasi (atau tunjangan kinerja sebagaimana yang dimaksud dalam RB).

Sehubungan dengan pengembangan karir, Mahkamah Agung akan

membangun model kompetensi (teknis dan non-teknis) dan profil kompetensi

untuk seluruh jabatan di Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan di

bawahnya untuk digunakan sebagai dasar promosi dan pengembangan karir.

Dalam hal ini termasuk membangun kriteria promosi, mutasi dan pengembangan

karir yang lebih spesifik sesuai dengan persyaratan jabatan. Bila kompetensi

digunakan sebagai dasar pengembangan karir, maka akan dilakukan pemisahan

yang tegas antara jenjang karir hakim (kompetensinya disesuaikan dengan jenis

Page 41: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 38

kamar), panitera dan pegawai administratif Terkait dengan pengelolaan organisasi

dan manajemen yang terdesentralisasi, maka pengelolaan SDM juga akan

dilakukan secara terdesentralisasi. SDM berbasis kompetensi memudahkan

implementasi ini, karena pendekatan ini sangat memungkinkan adanya

standarisasi kriteria, pembakuan sistem dan pengembangan pengetahuan serta

keterampilan penanggungjawab pengelola SDM di daerah. Proses pengelolaan

seperti ini, dipandang lebih efektif dan efisien. Mengingat kompleksitas perubahan

yang harus dilaksanakan, berikut adalah dukungan yang diperlukan untuk

berhasilnya implementasi sistem pengelolaan SDM berbasis kompetensi sebagai

berikut :

1. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mendukung

kemandirian pengelolaan SDM Badan Peradilan.

2. Adanya komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh pejabat

struktural Badan Peradilan.

3. Adanya penguatan unit kerja pengelola kepegawaian dan

penguatan SDM pengelolanya.

4. Adanya keterpaduan antara strategi pengorganisasian dengan strategi

manajemen SDM.

5. Manajemen SDM diposisikan sebagai aspek strategis dan terpadu

dengan visi, misi dan sasaran organisasi.

6. Menyesuaikan perkembangan yang terjadi, fleksibel terhadap

perubahan sistem, ketentuan dan prosedur.

7. Mendorong kepatuhan terhadap nilai-nilai organisasi dan etika profesi.

Hakim dan aparatur peradilan yang bernaung di bawah Badan Peradilan

dituntut untuk senantiasa meningkatkan dan memperluas wawasan serta

keahliannya. Peningkatan kapasitas profesi akan mendorong meningkatnya

kualitas penyelenggaraan peradilan dan pelayanan hukum kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan

terhadap Badan Peradilan. Salah satu caranya adalah dengan penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan yang komprehensif, terpadu, dan sinergis dengan

Page 42: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 39

kebutuhan Badan Peradilan dan nilai keadilan yang hidup di masyarakat. Selain

itu, sistem rekrutmen juga harus dilihat sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem

pendidikan dan pelatihan, dalam rangka mengelola kualitas SDM Badan

Peradilan. Hal ini merupakan cara yang komprehensif dalam mengelola dan

membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif,

sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan profesional. Sumber

daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, berintegritas dan

profesional adalah salah satu ciri dari Badan Peradilan Indonesia yang Agung.

Oleh karenanya telah menjadi tekad Badan Peradilan untuk menghasilkan lulusan

hakim dan pegawai pengadilan yang terbaik dari segi keahlian, profesionalitas,

serta integritas.

Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif,

berintegritas dan profesional, maka MA akan mengembangkan “Sistem

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Hakim dan Aparatur Peradilan yang Berkualitas

dan Terhormat atau Qualified and Respectable Judicial Training Center (JTC)”.

Sistem ini akan dapat terwujud dengan usaha perbaikan pada berbagai aspek,

yaitu meliputi :

1. Kelembagaan (institusional).

2. Sarana dan prasarana yang diperlukan.

3. Sumber daya manusia.

4. Program diklat yang terpadu dan berkelanjutan;

5. Pemanfaatan hasil diklat.

6. Anggaran diklat; serta.

7. Kegiatan pendukung lainnya (misalnya kegiatan penelitian dan

pengembangan).

Perbaikan pada ketujuh aspek di atas akan menjadi fokus perhatian pada

usaha perbaikan kualitas pendidikan dan pelatihan.

Konsep yang akan diadopsi dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan ke depan adalah konsep pendidikan yang permanen dan

Page 43: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 40

berkelanjutan (Continuing Judicial Education atau CJE). Maksudnya, pendidikan

dan pelatihan yang diberikan kepada (calon) hakim dan aparatur peradilan

merupakan kelanjutan dari pendidikan formal yang sebelumnya telah mereka

dapatkan. Pengembangannya akan menyesuaikan dengan perkembangan

profesi yang mereka geluti sepanjang karirnya di pengadilan, misalnya

bagaimana seorang hakim dapat terus mengikuti perkembangan wacana dan

rasa keadilan yang terus berkembang di masyarakat atau bagaimana seorang

aparatur peradilan mempelajari penggunaan aplikasi komputer tertentu untuk

mendukung pelaksanaan tugasnya. Sebagai pedoman implementasi CJE ini,

terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Bersifat komprehensif, terpadu dan sinergis untuk membantu hakim

dan aparatur peradilan memenuhi harapan masyarakat;

b. Bersifat khusus yang merupakan bagian dari pendidikan

berkelanjutan dan terpusat pada kebutuhan pengembangan kompetensi

hakim dan pegawai pengadilan

Dalam mengimplementasikan konsep CJE ini, MA akan sepenuhnya

mengembangkan metode belajar cara orang dewasa (adult learning). Penerapan

metode ini akan menumbuhkan dasar-dasar sistem dan budaya dalam

implementasi desain organisasi berbasis pengetahuan (knowledge based

organization).

Para hakim serta aparat peradilan akan terus belajar dari produk- produk

yang dihasilkan oleh mereka sendiri Untuk memastikan berhasilnya implementasi

konsep CJE dalam sistem Pendidikan dan Pelatihan Profesi Hakim dan Aparatur

Peradilan yang Berkualitas dan Terhormat, kegiatan-kegiatan yang akan

dilaksanakan antara lain sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kapasitas SDM pada

pelaksana fungsi pendidikan dan pelatihan.

Page 44: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 41

2. Penyusunan kurikulum dan materi ajar berbasis kompetensi bagi

program pendidikan dan pelatihan hakim dan aparatur peradilan yang akan

diperbaharui secara berkelanjutan, termasuk penyesuaian dengan

penerapan sistem kamar.

3. Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi

hakim dan aparat peradilan.

4. Rekrutmen SDM pada pelaksana fungsi pendidikan dan pelatihan

yang berbasis kompetensi, termasuk melibatkan tenaga eksternal untuk

mendukung penyusunan kurikulum dan materi ajar, ataupun menjadi tenaga

pengajar yang dibutuhkan.

5. Pelaksanaan proses integrasi sistem diklat dengan sistem SDM

secara keseluruhan.

Perubahan suatu business process sebagai akibat dari modernisasi

memerlukan rekrutmen tenaga baru dan peningkatan keahlian SDM untuk

ditempatkan pada proses yang baru. Sementara itu, pihak yang tidak dapat

diakomodasi pada proses yang baru harus direlokasi ke posisi lain yang lebih

sesuai dengan keahlian mereka. Berdasarkan uraian di atas, ada 2 (dua)

kebutuhan utama, yaitu: peningkatan literasi TI dan standardisasi pemahaman

system kerja.

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja

aparat peradilan secara optimal.

Untuk mewujudkan sasaran strategis Peningkatan pengawasan aparatur

peradilan, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :

(1) Penguatan SDM pelaksana fungsi pengawasan;

(2) Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan pengawasan;

(3) Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan peradilan bagi

masyarakat dan

Page 45: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 42

(4) Redefinisi hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai

mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. Dengan uraian per arah

kebijakan sebagai berikut :

a. Penguatan SDM pelaksana fungsi pengawasan

Peningkatan pengawasan perilaku aparatur dan organisasi peradilan

dicapai dengan 4 arah kebijakan yaitu :

(1) Penguatan Sumber Daya Manusia Pelaksana Fungsi Pengawasan,

(2) Penggunaan Parameter Obyektif dalam Pelaksanaan Pengawasan,

(3) Peningkatan Akuntabilitas dan Kualitas Pelayanan Pengaduan bagi

masyarakat dan

(4) Redefinisi Hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai

mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. Dalam penguatan Sumber

Daya Manusia Pelaksana Fungsi Pegawasan masih terkendala dengan

sumber daya yang masih kurang, perlu penguatan SDM dimana potensi

untuk mendukung hal tersebut adalah telah adanya Peraturan Bersama

Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial No.02/PB/MA/IX/2012-

02/PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan

Pedoman Perilaku Hakim sehingga strategi yang dilakukan adalah

dengan diadakannya Diklat Auditor Teknis dan Auditor Administrasi Umum

dan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pengawasan internal

b. Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan peradilan bagi

masyarakat.

Peningkatan Akuntabilitas dan Kualitas Pelayanan Pengaduan bagi

masyarakat permasalahannya yaitu rentang kendali 832 satuan kerja

menjadikan Badan Pengawas kesulitan untuk menindaklanjuti semua

laporan/pengaduan yang ada dan Pengadilan Tingkat Banding sebagai

ujung tombak pengawasan untuk menindaklanjuti laporan dari daerah,

Page 46: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 43

belum berfungsi maksimal karena pengadunya tidak jelas sehingga sulit

untuk diklarifikasi. Pada permasalahan rentang kendali 832 satuan kerja

menjadikan Badan Pengawas kesulitan untuk menindaklanjuti semua

laporan/pengaduan yang ada terdapat tantangan.

Masih banyak masyarakat belum mengetahui dan memahami mekanisme

pengaduan dan belum adanya regulasi jaminan mengenai kerahasiaan dan

perlindungan terhadap identitas pelapor pengaduan sedangkan potensi

yang ada yaitu Keputusan KMA RI Nomor : 076/KMA/SK/VI/2009 tentang

petunjuk pelaksanaan penanganan pengaduan di lingkungan lembaga

Peradilan, mekanisme layanan pengaduan online, Badan Pegawasan

menggunakan aplikasi berbasis web dan teknologi client server serta

database yang tersentralisasi, untuk mempermudah pengintegrasian data

(Sistem Informasi Persuratan/Pengaduan; Sistem Informasi penelusuran

pengaduan/tindak lanjut pengaduan; Sistem Informasi Kasus; Sistem

Informasi Hukuman Disiplin; Sistem Informasi Majelis Kehormatan Hakim;

Sistem Informasi whistleblowing) sehingga strategi yang dapat dilakukan

antara lain Penyederhanaan alur pengawasan internal, membangun

mekanisme penyampaian pengaduan dengan jaminan kerahasiaan tinggi

bagi pegawai internal, Rancangan perubahan atas SK KMA Nomor :

216/KMA/SK/XII/2011 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan melalui

Layanan Pesan Singkat (SMS), dimaksudkan untuk menampung dan

mempermudah penyampaian pengaduan berkaitan dengan

whistleblower/justice collabolator melalui aplikasi sistem web Badan

Pengawasan. Sedangkan permasalahan pada Pengadilan Tingkat Banding

sebagai ujung tombak pengawasan untuk menindaklanjuti laporan dari

daerah, belum berfungsi maksimal karena pengadunya tidak jelas sehingga

sulit untuk diklarifikasi dengan tantangan belum adanya regulasi sistem

pengaduan terhadap pelapor yang tidak jelas identitasnya. Untuk itu

perlu dilakukan Penyusunan standarisasi pengaduan bagi pelapor yang

tidak jelas, peningkatan kapasitas aparatur pengadilan yang berorientasi

Page 47: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 44

pada pelayanan masyarakat dan dorongan terhadap pengadilan untuk

mendapatkan sertifikasi Standar Pelayanan Organisasi (ISO), yang

dikeluarkan oleh lembaga eksternal dan melakukan pengawasan secara

terus-menerus guna meningkatkan kualitas pelayanan publik pengadilan.

c. Redefinisi Hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial

sebagai mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan

Redefinisi hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai

mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan dengan permasalahan belum

adanya kesepahaman hubungan kerja sama antara Mahkamah Agung

dengan Komisi Yudisial sebagai Lembaga Pengawas eksternal dengan

tantangan Pengaduan yang diterima oleh Komisi Yudisial perlu

dikoordinasikan dengan Mahkamah Agung. Sedangkan potensi yang ada

untuk mendukung redefinisi Hubungan Mahkamah Agung dan Komisi

Yudisial sebagai mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan telah adanya

Peraturan Bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial antara lain,

peraturan Nomor : 02/PB/MA/IX/2012-02/PB/P.KY/09/2012 tentang

Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, Nomor

:03/PB/MA/IX/2012-03/PB/P.KY/09/2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan

Bersama dan Nomor : 04/PB/MA/IX/2012-04/PB/P.KY/09/2012 tentang Tata

Cara Pembentukan, Tata Kerja dan Tata Cara Pengambilan Keputusan

Majelis Kehormatan Hakim oleh karena itu strategi yang dilakukan adalah

melakukan Penyusunan kesepakatan teknis tindak lanjut pengaduan

dengan Komisi Yudisial sebagai Lembaga Pengawas Eksternal dan

dukungan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pengawasan

Sasaran Strategis 8 : Meningkatnya tranparansi pengelolaan SDM,

Keuangan dan Aset.

Untuk mewujudkan sasaran strategis Peningkatan Kompetensi dan

Integritas SDM, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut : (1)

Penataan pola rekrutmen Sumber Daya Manusia Peradilan; (2) Penataan

Page 48: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 45

pola promosi dan mutasi Sumber Daya Manusia Peradilan. Dengan uraian

per arah kebijakan sebagai berikut :

a. Penataan pola rekrutmen Sumber Daya Manusia Peradilan

Peningkatan kompetensi dan integritas SDM Mahkamah Agung dicapai

dengan 2 arah kebijakan yaitu (1) Penataan pola rekrutmen Sumber

Daya Manusia Peradilan dan (2) Penataan pola promosi dan mutasi

Sumber Daya Manusia Peradilan.

Untuk menata pola rekrutmen Sumber Daya Manusia Peradilan menemui

kendala seperti pemenuhan kebutuhan formasi SDM yang tantangan,

seperti : (1) Sistem rekrutmen di Mahkamah Agung belum memenuhi kriteria

obyektif sesuai SDM yang dibutuhkan, (2) Belum ada parameter penentuan

formasi hakim berdasarkan beban kerja setiap pengadilan secara lebih

objektif dan akurat, (3) Belum ada tujuan rekrutmen hakim yang lebih

mengedepankan upaya memperoleh calon yang berkualitas selain mengisi

formasi yang kosong, (4) Belum berlakunya prinsip pentingnya komposisi

hakim di pengadilan yang mencerminkan keberagaman yang ada dalam

masyarakat dalam rangka efektivitas mediasi, (5) Belum ada test

kepribadian (test psikolog) dari pihak yang berkompeten dalam menggali

serta mengukur potensi seseorang untuk menjalankan fungsi peradilan

dengan baik, (6) Belum dilakukannya talent scouting ke berbagai universitas

dengan akreditasi memuaskan untuk mendapatkan input aparatur peradilan

yang berkualitas, dan (7) Belum ada sistem rekrutmen asisten hakim agung.

Sedangkan potensi yang ada untuk mendukung arah kebijakan penataan

pola rekrutmen Sumber Daya Peradilan adalah (1) adanya metode

transparansi pengumuman hasil ujian yang objektif dan dapat diakses

secara mudah oleh peserta (meliputi nilai dan peringkat), (2) terdapat

bagian yang khusus menangani laporan hasil asesmen, kompetensi SDM,

rekam jejak hakim dan pegawai, peta SDM Mahkamah Agung RI, serta

prediksi dan antisipasi penempatan SDM Mahkamah Agung RI,

Page 49: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 46

(3) diadakannya standarisasi aturan mengenai penambahan persyaratan

menjadi hakim yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik seorang hakim

(untuk mencakup integritas, moral dan karakteristik yang kuat, kemampuan

komunikasi, memiliki nalar yang baik, dan lain-lain), dan (4) pelibatan

lembaga eksternal dalam proses rekrutmen aparatur peradilan telah

dilaksanakan baik dari Komisi Yudisial maupun lembaga lain yang

berkompeten bersama dengan Mahkamah Agung. Sehingga strategi yang

dipakai untuk arah kebijakan ini adalah rekrutmen dan seleksi berbasis

kompetensi.

b. Penataan pola promosi dan mutasi Sumber Daya Manusia

Peradilan.

Penataan sistem pembinaan dan pola promosi mutasi Sumber Daya

Manusia Peradilan, permasalahan yang ditemukan adalah sistem

pembinaan meliputi peningkatan kapabilitas/keahlian, rotasi, mutasi dan

karir baik hakim maupun non hakim perlu ditingkatkan dengan parameter

(reward-punishment). Tantangan yang dihadapi untuk arah kebijakan ini

adalah (1) perbaikan sistem pembinaan aparatur peradilan belum sesuai

dengan kebutuhan, (2) belum ada ketentuansebagai acuan yang

mengatur sistem pembinaan aparatur peradilan untuk menggantikan

berbagai peraturan perundang-undangan teknis yang selama ini mengatur

pembinaan SDM aparatur peradilan, (3) belum terlaksananya perbaikan

standarisasi sistem pelaksanaan promosi dan mutasi bagi pegawai, (4)

belum ada tim yang bertugas melakukan sinkronisasi berbagai peraturan

perundangan- undangan yang selama ini mengatur status hakim sebagai

PNS dengan UU No43/1999 yang mengatur status hakim yang baru

sebagai pejabat negara.

Sedangkan potensi yang ada untuk mendukung arah kebijakan

penataan sistem pembinaan dan pola promosi mutasi sumber daya manusia

peradilan yaitu bahwa (1) telah dilakukan assessment untuk pejabat

setingkat eselon III untuk pengembangan organisasi dan (2) telah

Page 50: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 47

dilaksanakan pelatihan Sumber Daya Manusia Profesional Bersertifikat untuk

pejabat setingkat eselon III dan IV. Dengan segala permasalahan,

tantangan, dan potensi yang ada, maka strategi yang diterapkan adalah (1)

mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen SDM

berbasis kompetensi (competency based HR Management), (2)

menempatkan ulang dan mencari pegawai berdasarkan hasil assessmen, (3)

pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan hakim dan pegawai secara

berkelanjutan (capacity building), (4) menyusun standarisasi sistem

pendidikan dan pelatihan aparatur peradilan (dilaksanakan oleh unit Diklat

Litbang Kumdil), dan (5) menyusun regulasi penilaian kemampuan SDM di

MA untuk menuju pembaruan sistem manajemen informasi yang

terkomputerisasi. Dengan arah kebijakan sebagai berikut:

a. Kemandirian Anggaran Mahkamah Agung

b. Penataan manajemen dalam rangka good court governance

c. Reorganisasi dan mengarah pada good court governance dan

pengembangan budaya organisasi yang efektif. Untuk mewujudkan sasaran

strategis meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara

akuntabel, efektif dan efisien, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :

(1) Kemandirian Anggaran Mahkamah Agung;

(2) Mekanisme perencanaan dan pelaksanaan anggaran;

(3) Pengelolaan Manajemen Aset di Peradilan;

(4) Penataan Organisasi dan Tata laksana dan

(5) Pengembangan budaya organisasi yang efektif. Dengan uraian

per arah kebijakan sebagai berikut :

1) Kemandirian Anggaran Mahkamah Agung.

Kondisi saat ini, dalam hal anggaran, Mahkamah Agung

mengalami kendala dalam pemenuhan kebutuhan operasional.

Birokrasi keputusan pagu anggaran merupakan kendala utama.

Usulan perencanaan anggaran yang diajukan oleh MA melalui proses

pembahasan dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, acap kali

tidak mendapatkan alokasi dana sebagaimana yang diajukan dalam

Page 51: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 48

rencana. Untuk menjamin efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab MA sebagai lembaga penegak hukum, maka ketersediaan

alokasi dana merupakan hal yang penting.

Untuk mengatasi kendala tersebut, ditetapkan 2 arah kebijakan

Kemandirian Anggaran Mahkamah Agung dicapai dengan 2 arah

kebijakan yaitu (1) Penyusunan Rancangan Peraturan mengenai

implementasi Kemandirian Anggaran (2) Penyusunan Usulan

Rancangan Revisi Paket Peraturan Perundang-undangan Keuangan

terkait Kemandirian Anggaran Peradilan.

2) Penataan manajemen dalam rangka good court governance.

Dalam rangka kemandirian pengelolaan anggaran Badan

Peradilan diperlukan penataan manajemen secara menyeluruh menuju

good court governance meliputi arah kebijakan sebagai berikut :

a) Restrukturisasi program, kegiatan dan penajaman indikator

kinerja kegiatan.

b) Penyusunan standar biaya yang terkait dengan bidang

peradilan sebagai penunjang anggaran berbasis kinerja di

Mahkamah Agung dan.

c) Analisis kebutuhan riil sebagai acuan dasar (baseline)

berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja.

d) Penyusunan regulasi penatakelolaan aset dan penerapan

tata kelola aset berbasis risk analysis.

3) Restrukturisasi Organisasi dan mengarah pada good court

governance dan pengembangan budaya organisasi yang efektif.

Untuk mewujudkan good court governance diperlukan arah

kebijakan yang mengarah pada penataan organisasi sebagai berikut :

Page 52: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 49

a) Perombakan struktur organisasi dengan mengacu pada alur

business process dan efisiensi manajemen anggaran.

b) Penetapan dan implementasi Nilai-nilai utama dalam

berbagai aspek pekerjaan untuk mendorong budaya kerja yang

sesuai dengan visi dan misi Mahkamah Agung.

c) Transformasi mindset mengarah pada internal service

attitude yang menunjang efisiensi dan efektivitas business

process.

Page 53: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 50

Page 54: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 51

Page 55: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 52

Page 56: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 53

Page 57: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 54

Page 58: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 55

Page 59: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 56

Page 60: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 57

Page 61: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 58

Page 62: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 59

Page 63: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 60

Page 64: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 61

Page 65: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 62

Page 66: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 63

Page 67: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 64

Page 68: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 65

Page 69: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 66

Page 70: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 67

3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN MILITER I-07

BALIKPAPAN.

Dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan menetapkan arah, kebijakan dan strategis

sebagai berikut :

a. Peningkatan Kinerja

Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem

manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat

pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat

mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses

peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan

kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur

peradilan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan

strategi peningkatan kinerja :

a. Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi

dan mutasi sesuai dengan kompetensi.

b. Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk

menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel,

dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.

c. Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai

bidangnya.

d. Dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang

memadai untuk meningkatkan kinerja.

b. Peningkatan kualitas pelayanan publik

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,

diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur

dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun

penerima layanan.

b. Memiliki mekanisme penanganan pengaduan.

c. Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi

Page 71: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 68

untuk pelayanan publik.

3.3. KERANGKA REGULASI

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor : 25 tahun 2004 tentang sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional secara tegas menyatakan bahwa kerangka

regulasi menjadi bagian dari salah satu dokumen perencanaan pembangunan

nasional. Pasal 4 ayat (2) menyatakan :

“RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi dan Program Presiden

yang penyusunannya berpedoman pada RPJM Nasional, yang memuat strategi

pembangunan Nasional, kebijakan umum, program kementrian/ lembaga dan lintas

Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka

ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh

termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi

dan kerangka pendanaan “

Seiring dengan diterbitkannya UU Nomor : 25 tahun 2004 tentang sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional tersebut diatas dan UU Nomor : 12 tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, guna mendorong

pencapaian prioritas pembangunan nasional hususnya terwujudnya kepastian

hukum maka diperlukan adanya suatu regulasi peraturan perundang-undangan yang

berkualitas. Mahkamah Agung sebagai salah satu Lembaga Tinggi Negara pada

RPJM periode ke III tahun 2015-2019 oleh pemerintah diberi amanat untuk

melaksanakan program pemerintah guna terwujudnya pembangunan hukum

nasional ditujukan untuk semakin mengembangkan kesadaran dan penegakan

hukum dalam berbagai aspek. Tahapan Sasaran Pembangunan Hukum Nasional

Jangka Menengah RPJMN tahun 2015-2019 adalah Kesadaran dan penegakan

hukum dalam berbagai aspek kehidupan berkembang makin mantap serta

profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah makin mampu mendukung

pembangunan nasional.

Page 72: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 69

Dalam melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam

RPJM tahun 2015-2019 yang diamanatkan kepada setiap kementrian/lembaga

maka kementerian/lembaga dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang

dijadikan sebagai instrument guna pencapaian sasaran kelembagaan. Kerangka

regulasi merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka

memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaran

Negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Kerangka regulasi ini diatur

tentang pedoman Penyusunan RPJMN 2015-2019 dan Peraturan sesmen

PPN/Bappenas tentang juklak Nomor : 2/Juklak/Sesmen/03/2014 tentang Petunjuk

Pelaksanaan tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam

RPJMN.

Perlunya dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana stratejik tahun

2015-2019 adalah :

a. Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai

kebutuhan pembangunan,

b. Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung

pencapaian prioritas pembangunan,

c. Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan

pembentukan regulasi.

Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara dalam

merealisasikan program pemerintah yang dituangkan dalam RPJM tahun 2015-

2019 juga harus menetapkan kerangka regulasi, penetapan kerangka regulasi

yang dibuat Mahkamah Agung sudah barang tentu akan selalu seiring dengan

kebijakan lembaga yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategi Mahkamah

Agung.

Page 73: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 70

KERANGKA REGULASI

Isu Strategis Arah Kebijakan 2015-2019 Arah Kerangka Regulasi Kebutuhan Regulasi Penanggungjawab Bagian Terkait

Optimalisasi Manajemen Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Peningkatan Kapabilitas Aparatur Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Pengadilan Militer I-0 7 Balikpapan Optimalisasi Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Pengadilan Militer I-0 7 Balikpapan.

- Peningkatan penyelesaian perkara, - Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, - Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan, - Peningkatan kualitas SDM Peningkatan efektifitas kinerja aparatur teknis dan non tenis peradilan, Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia; Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kinerja aparatur peradilan - Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, - Peningkatan kualitas pengawasan

- Implementasi SK KMA tentang percepatan penyelesaian perkara, - Penambahan volume sidang keliling, posbankum, perkara prodeo - Peningkatan pelayanan publik. - Standarisasi pelaksanaan bimtek - Pembentukan landasan hukum Peningkatan kualitas aparatur peradilan bidang teknis dan non teknis yudisial serta administrasi umum - Pembentukan landasan hukum tata kelola optimalisasi teknologi informasi dan peningkatan kualitas aparatur peradilan. Pembentukan landasan hukum skala prioritas pemenuhan sarana dan prasarana kinerja aparatur peradilan Pembentukan landasan hukum standar pengawasan kinerja aparatur peradilan dan peningkatan kualitas pengawasan.

- SE Ditjen Badimiltun tentang penambahan volume sidang keliling, posyankum dan perkara prodeo - Pembuatan surat edaran peningkatan pelayanan publik, - Juklak/juknis pelaksanaan bimtek. SK KMA tentang peningkatan kualitas aparatur peradilan bidang teknis dan non teknis yudisial serta administrasi umum. SK KMA/edaran tentang tata kelola optimalisasi teknologi informasi SK KMA tentang standarisasi pendukung kinerja aparatur peradilan SK KMA tentang standar pengawasan dan pemeriksaan aparatur peradilan.

Panitera dan Sekretaris Panitera dan Sekretaris Sekretaris Sekretaris Panitera dan Sekretaris

Panmud Hukum dan Sub Bagian Umum dan Keuangan Sub Bagian Kepegawaian dan Ortala Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan Sub Bagian Umum dan Keuangan dan Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan Seluruh Sub Bagian

Page 74: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 71

3.4. KERANGKA KELEMBAGAAN

Menurut Pasal 18 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman : “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah

Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan

peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Bahwa dalam

rangka melaksanakan ketentuan tersebut kemudian diatur bahwa Organisasi,

administrasi, dan finansial Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di

bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, sesuai Pasal 21 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Mengenai organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan

Pengadilan Militer telah diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan

Dan Kesekretariatan Peradilan.

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Peradilan

Pasal 1 :

(1) Ketua Pengadilan sebagai pimpinan Pengadilan bertanggung jawab atas

terselenggaranya administrasi perkara pada Pengadilan.

(2) Ketua Pengadilan melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan

peradilan di Peradilan Tingkat Banding dan Peradilan Tingkat Pertama yang

dibantu oleh Wakil Ketua Pengadilan.

(3) Ketua Pengadilan menunjuk Hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk

memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan.

(4) Sebagai pelaksana administrasi perkara, Ketua Pengadilan menyerahkan

kepada Panitera Pengadilan.

Pasal 2 :

Kepaniteraan Peradilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam

menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Ketua Pengadilan.

Page 75: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 72

Pasal 3 :

Kepaniteraan Peradilan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, terdiri atas:

a. Kepaniteraan Peradilan Umum;

b. Kepaniteraan Peradilan Agama;

c. Kepaniteraan Peradilan Militer; dan

d. Kepaniteraan Peradilan Tata Usaha Negara.

Pasal 4 :

Kesekretariatan Peradilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam

menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Ketua Pengadilan.

Pasal 5 :

Kesekretariatan Peradilan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, terdiri atas:

a. Kesekretariatan Peradilan Umum;

b. Kesekretariatan Peradilan Agama;

c. Kesekretariatan Peradilan Militer; dan

d. Kesekretariatan PeradilanTata Usaha Negara.

Pasal 198 :

(1) Kepaniteraan Pengadilan Militer Tipe A adalah aparatur tata usaha

negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan

tanggung jawab Ketua Pengadilan Militer Tipe A.

(2) Kepaniteraan Pengadilan Militer Tipe A dipimpin oleh Panitera.

Pasal 199 :

Kepaniteraan Pengadilan Militer Tipe A mempunyai tugas melaksanakan

pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta

menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Pasal 200 :

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 199,

Kepaniteraan Pengadilan Militer Tipe A menyelenggarakan fungsi :

Page 76: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 73

a. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas

dalam pemberian dukungan di bidang teknis;

b. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;

c. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara,

dan transparansi perkara;

d. pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan

perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan,

minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;

e. pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Militer

Tipe A.

Pasal 201 :

Kepaniteraan Pengadilan Militer Tipe A, terdiri atas:

a. Panitera Muda Pidana; dan

b. Panitera Muda Hukum.

Pasal 202 :

Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di

bidang pidana.

Pasal 203 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 202, Panitera

Muda Pidana menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan pemeriksaan kelengkapan berkas perkara;

b. pelaksanaan registrasi perkara;

c. pelaksanaan penyusunan rencana sidang, penetapan sidang dan

penetapan hakim;

d. pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan

kepada Ketua Majelis Hakim;

e. pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan

penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;

Page 77: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 74

f. pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan

diminutasi;

g. pelaksanaan pengiriman salinan putusan kepada oditur militer dan

terdakwa;

h. pelaksanaan pengiriman permohonan banding dengan dilampiri bendel A

dan bendel B;

i. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai

kekuatan hukum tetap;

j. pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah mempunyai

kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda Hukum;

k. pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan

l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

Pasal 204 :

Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data perkara serta pelaporan.

Pasal 205 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Panitera

Muda Hukum menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;

b. pelaksanaan penyajian statistik perkara;

c. pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;

d. pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;

e. pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas

perkara;

f. pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang

berkaitan dengan transparansi perkara;

g. pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

Page 78: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 75

Pasal 214 :

Dalam kondisi terjadinya pertempuran di wilayah Republik Indonesia, maka

Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dapat membentuk Kepaniteraan

Pengadilan Militer Pertempuran yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 432 :

Jabatan Fungsional Panitera Pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal

431 huruf a, mempunyai tugas memberikan dukungan atas terselenggaranya

pelaksanaan persidangan, baik pada pengadilan tingkat pertama maupun

pengadilan tingkat banding.

Pasal 433 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 432, Panitera

Pengganti menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan persiapan penyelenggaraan persidangan;

b. pelaksanaan pencatatan proses persidangan;

c. pelaksanaan penyusunan berita acara persidangan;

d. pelaksanaan penyatuan berkas perkara secara kronologis/berurutan;

e. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara

diputus dan diminutasi; dan

f. pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah diminutasi kepada

Panitera Muda sesuai dengan jenis perkara, untuk diteruskan kepada Panitera

Muda Hukum.

Pasal 436 :

Jabatan Fungsional Pranata Peradilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

431 huruf c, mempunyai tugas memberikan dukungan atas terselenggaranya

proses administrasi perkara, baik pada pengadilan tingkat pertama, pengadilan

tingkat banding dan pengadilan tingkat kasasi.

Pasal 437 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 436, Pranata

Peradilan menyelenggarakan fungsi :

Page 79: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 76

a. pelaksanaan administrasi perkara pada meja I;

b. pelaksanaan administrasi perkara pada meja II; dan

c. pelaksanaan administrasi perkara pada meja III.

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kesekretariatan Peradilan

Pasal 395 :

(1) Kesekretariatan Pengadilan Militer Tipe A adalah aparatur tata usaha

negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Militer Tipe A.

(2) Kesekretariatan Pengadilan Militer Tipe A dipimpin oleh Sekretaris.

Pasal 396 :

Kesekretariatan Pengadilan Militer Tipe A mempunyai tugas melaksanakan

pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber

Page 80: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 77

daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Militer

Tipe A.

Pasal 397 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 396,

Kesekretariatan Pengadilan Militer Tipe A menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan

anggaran;

b. pelaksanaan urusan kepegawaian;

c. pelaksanaan urusan keuangan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;

e. pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi, dan statistik,

f. pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,

keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan; dan

g. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi

serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Militer Tipe A.

Pasal 398 :

Kesekretariatan Pengadilan Militer Tipe A, terdiri atas:

a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan;

b. Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana; dan

c. Subbagian Umum dan Keuangan.

Pasal 399 :

Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan program, dan anggaran,

pengelolaan teknologi informasi dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan,

evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.

Pasal 400 :

Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan

organisasi dan tata laksana.

Page 81: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 78

Pasal 401 :

Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,

keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, perpustakaan, serta

pengelolaan keuangan.

Pasal 438 :

(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Kesekretariatan Peradilan

melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas bertanggung

jawab kepada Sekretaris di lingkungan Kesekretariatan Peradilan.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Jabatan Fungsional sesuai

dengan bidang tugas keahliannya.

(4) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh

pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pengadilan.

(5) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja.

(6) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Page 82: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 79

Dari ketentuan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tugas pokok dan

fungsi sekretariat Pengadilan Militer I-07 Balikpapan pada pokoknya adalah

melakukan segala upaya dalam rangka mendukung tercapainya arah sasaran dan

tujuan strategis Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tahun 2015-2019.

Dengan memperhatikan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan

Kesekretariatan Peradilan, dapat disimpulkan bahwa Pengadilan Militer I-07

Balikpapan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya baik yang terkait

dengan bidang teknis dan administrasi yustisial maupun dalam bidang dukungan

teknis dan administratif telah membuat kerangka kelembagaan yang dijadikan

sebagai kerangka kinerja aparatur Pengadilan Militer I-0 Balikpapan dalam

mewujudkan visi dan misi serta sasaran dan tujuan strategis Pengadilan Militer I-0

Balikpapan.

Dari pasal-pasal sebagaimana tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dibidang teknis dan administrasi

yustisial dipimpin oleh seorang Panitera sementara pelaksanaan tugas dan fungsi

dibidang dukungan teknis dan administratif dipimpin oleh seorang Sekretaris.

Kerangka kelembagaan yang ditetapkan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

sebagaimana tersebut diatas dipandang cukup efektif dan ideal dalam mewujudkan

sasaran dan tujuan strategis

Dalam mendukung pencapaian sasaran dan tujuan strategis dibidang

kepaniteraan meskipun telah ditentukan arah kelembagaan sebagai kerangka kerja

aparatur Pengadilan Militer I-07 Balikpapan namun masih diperlukan peningkatan

pada berbagai elemen khususnya yang terkait dengan peningkatan sumber daya

manusia dan sarana pendukung dibidang teknologi informasi. Hal ini harus dilakukan

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan seiring dengan semakin kritisnya pola pikir

masyarakat dan semakin kuatnya tuntutan masyarakat akan transparansi kinerja

aparatur peradilan.

Page 83: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 80

Dalam menyikapi tantangan ini Pengadilan Militer I-07 Balikpapan secara

berkala mengikuti pendidikan dan kajian yang terkait dengan pelaksanaan

penegakan hukum yang berkeadilan, aparatur tenaga teknis secara berkala

dilakukan pendidikan dan latihan yang terkait hukum formil dan materil serta

sertifikasi dibidang tindak pidana korupsi, recovery asset, mediator, peradilan teroris

sehingga terwujud aparatur tenaga teknis peradilan yang professional.

Dari uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa kerangka kelembagaan

yang dibangun Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam rangka pelaksanaan

dukungan tugas teknis dan administrasi yustisial adalah membangun sistem kerja

dibidang sekretariat yang ideal dengan membangun koordinasi kinerja antar lini,

melakukan penataan dan pembinaan secara berkala terkait dengan peningkatan

sumber daya manusia bidang teknis maupun administrasi umum, menyiapkan

perencaan yang matang sehingga kebutuhan anggaran terpenuhi secara

proporsional, melakukan penatausahaan keuangan dan asset yang memenuhi

standar akuntansi, melakukan pengawasan aparatur Pengadilan Militer I-07

Balikpapan secara komprehensif.

Sekretariat Pengadilan Militer I-07 Balikpapan memegang peran sangat vital

dalam mewujudkan sasaran dan tujuan strategis Pengadilan Militer I-07 Balikpapan,

kinerja aparatur dibidang teknis dan administrasi yustisial tidak akan dapat berjalan

dengan lancar tanpa ada dukungan secara berkelanjutan dari Sekretariat

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, dukungan dimaksud tidak hanya terkait dengan

penetapan struktur organisasi namun juga terkait dengan peningkatan kapabilitas

aparatur Pengadilan Militer I-07 Balikpapan baik dibidang teknis maupun

administrasi umum melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta penelitian

dan pengembangan dibidang hukum melalui kajian-kajian naskah hukum,

penyiapan perencanaan yang akurat dan terukur, penataan keuangan dan asset

yang transparan dan akuntabel, pembinaan dan pengawasan kinerja aparatur yang

terstruktur dan berkelanjutan.

Page 84: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 81

STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

Page 85: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 82

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1. TARGET KINERJA

Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Militer I-07

Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan percepatan proses penanganan perkara melalui

pemanfaatan teknologi informasi.

4. Peningkatan pelayanan peradilan dan mampu menjangkau seluruh

lapisan masyarakat pencari keadilan.

5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to

justice).

6. Peningkatan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik

internal maupun eksternal.

7. Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja. Target kinerja Tahun 2015-2019 yang ditetapkan Pengadilan Militer I-07

Balikpapan sebagai berikut :

Page 86: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 83

Tabel Target Kinerja Tahun 2015 - 2019

No. Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran Strategis

Indikator

Target

2015 2016 2017 2018 2019

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Persentase para pihak yang percaya terhadap sistem peradilan

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

Persentanse sisa perkara yang diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100%

Persentanse sisa perkara pelanggaran yang diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100%

Persentanse jumlah perkara pidana yang diselesaikan

95,83 % 84,31 % 82,65 % 88,76 % 95 %

Persentanse jumlah perkara pelanggaran yang diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100%

Persentase perkara tingkat pertama yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

90% 92% 93% 94% 95%

Persentase perkara In Absentia yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan

12% 10% 08% 05% 40%

Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

88,04 % 68,60 % 67,90 % 88,60 % 90%

Page 87: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 84

2. Terwujudnya percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi

Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Peningkatan percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Persentase percepatan penyelesaian perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)

100% 100% 100% 100% 100%

3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Persentase perkara yang diselesaikan melalui sidang keliling/zitting plats

Peningkatan pelayanan peradilan dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat pencari keadilan.

Jumlah pelaksanaan sidang keliling

10 perkara

10 perkara

11 perkara

7 perkara

12 perkara

Persentanse jumlah perkara yang diselesaikan dengan sidang keliling

60% 70% 63,6% 100% 100%

4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan

Persentase kepuasan para pencari keadilan terhadap layanan peradilan

Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

Persentase jumlah putusan yang dipublikasikan

100% 100% 100% 100% 100%

Peningkatan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

Persentase penanganan pengaduan dan informasi yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

Persentanse temuan yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

Page 88: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 85

Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja

Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan

100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah layanan penyelenggaraan operasional perkantoran

100% 100% 100% 100% 100%

Persentanse pengadaan sarana dan prasarana 100% 100% 100% 100% 100%

Page 89: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 86

4.2. KERANGKA PENDANAAN

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, Pengadilan

Militer I-07 Balikpapan memiliki 3 (tiga) program yaitu :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer .

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Agung.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan

Militer I-07 Balikpapan.

a) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer .

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer

merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal

penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas

pencari keadilan terhadap peradilan.

Implementasi kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini

adalah:

a. Penyelesaian perkara;

b. Penyelesaian sisa perkara;

c. Penyampaian berkas perkara tingkat pertama, banding,

kasasi,PK, dan grasi yang disampaikan lengkap dan tepat

waktu;

d. Publikasi dan transparansi proses penyelesaian perkara;

e. Peningkatan sumber daya manusia tenaga teknis; dan

f. Pelaksanaan bimbingan teknis kompetensi dan teknis

administrasi perkara.

Page 90: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 87

Tabel Indikasi Pendanaan Kinerja Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer

Kode Program/ Kegiatan

SASARAN STRATEGIS

Indikator Kinerja

Indikasi Pendanaan (Rp juta)

Rencana 2015

Prakiraan Maju

2016 2017 2018 2019

005.05.09 Peningkatan Manajemen Peradilan Militer

50 50 50 63 63

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

Persentanse sisa perkara yang diselesaikan

2 2 2 3 3

Persentanse jumlah perkara pidana yang diselesaikan

50 52 54 60

63

Persentase jumlah perkara pelanggaran yang diselesaikan

Persentase perkara tingkat pertama yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

Persentase perkara In Absentia yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK

Persentase penurunan sisa perkara

Peningkatan

efektifitas

pengelolaan

penyelesaian

perkara

Persentanse

salinan putusan

yang dikirim ke

Oditur Militer dan

Terdakwa /

Pengadilan pengaju

tepat waktu 3 3 3 6 6

Persentanse berkas

perkara yang

dimohonkan

Banding, Kasasi

dan PK secara

lengkap dan tepat

waktu

Page 91: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 88

Peningkatan

akses

peradilan bagi

masyarakat

miskin dan

terpinggirkan

Jumlah

pelaksanaan sidang

keliling

50 52 54 60 63 Persentanse

perkara yang

diselesaikan di luar

Gedung Pengadilan

Tabel Target Kerja

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer

Sasaran Program Indikator Target

2015 2016 2017 2018 2019

Terselenggaranya Penyelesaian Perkara Yang Sederhana, Transparan dan Akuntabel di Lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan TUN

Terselenggaranya Penyelesaian Administrasi Perkara Yang Sederhana dan Tepat Waktu

86 Perkara

81 Perkara

90 Perkara

90 Perkara

95 Perkara

Terselenggaranya Pelayanan Peradilan Militer dan Peradilan TUN

10 Perkara

10 Perkara

11 Perkara

7 Perkara

12 Perkara

Pada tabel diatas Target Kerja Program Peningkatan

Manajemen Peradilan Militer mempunyai 1 (satu) Sasaran Program

yaitu Terselenggaranya Penyelesaian Perkara Yang Sederhana,

Transparan dan Akuntabel di Lingkungan Peradilan Militer dan

Peradilan TUN dan mempunyai 2 (dua) indikator yaitu

Terselenggaranya Penyelesaian Administrasi Perkara Yang

Sederhana dan Tepat Waktu dan Terselenggaranya Pelayanan

Peradilan Militer dan Peradilan TUN dari kedua Indikator tersebut

dapat dilihat target penyelesaian perkara dan pelayanan yang

tertuang dari tahun 2015-2019.

b) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Mahkamah Agung.

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya Mahkamah Agung adalah tersedianya dukungan

manajemen dan tugas teknis dalam pelaksanaan tugas teknis

peradilan.

Page 92: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 89

Implementasi kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini

adalah:

a. Pembayaran gaji dan tunjangan;

b. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan

perkantoran;

c. Peningkatan kualitas pengawasan; dan

d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Tabel Indikasi Pendanaan Kinerja

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung

Kode Program/ Kegiatan

SASARAN STRATEGIS

Indikator Kinerja

Indikasi Pendanaan (Rp juta)

Rencana 2015

Prakiraan Maju

2016 2017 2018 2019

005.01.01 Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

2.130 2.844 2.857 2.949 3.606

Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

Persentase jumlah

putusan yang

dipublikasikan 10 10 10 11 11

Peningkatan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

Persentase

penanganan

pengaduan dan

informasi yang

ditindaklanjuti 0 0 0 0 0

Persentanse

temuan yang

ditindaklanjuti

Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja

Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan

1.292 1.792 1.814 1.777 2.592

Persentase penyelenggaraan operasional perkantoran

490 747 860 894 1.008

Tabel Indikasi Pendanaan Kinerja Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah

Agung pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Kode 005.01.01

Program/Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Peningkatan

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung dengan sasaran strategis meliputi 3 (tiga)

sasaran yaitu Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap

Page 93: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 90

peradilan (acces to justice), Peningkatan pengawasan kinerja

aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

dan Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja adapun

Indikator Kinerja Pengadilan Militer I-07 Balikpapan mempunyai 5

(lima) indikator Kinerja dari tahun 2015-2019.

Tabel Target Kerja

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung

Sasaran Program Indikator Target

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatkan kualitas layanan dukungan manajemen untuk mendukung pelaksanaan pelayanan prima peradilan

Meningkatnya pengelolaan dan pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel di lingkungan Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya.

12 Layanan

12 Layanan

12 Layanan

12 Layanan

12 Layanan

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Mahkamah Agung pada Pengadilan Militer I-07

Balikpapan dengan Sasaran Program Meningkatkan kualitas

layanan dukungan manajemen untuk mendukung pelaksanaan

pelayanan prima peradilan dan Indikator Meningkatnya

pengelolaan dan pelaporan keuangan yang transparan dan

akuntabel di lingkungan Mahkamah Agung RI dan Badan

Peradilan yang berada dibawahnya target dari tahun

2015-2019 mempunyai 12 layanan.

Page 94: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 91

c) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan bertujuan meningkatkan

kenyamanan kerja aparatur peradilan dalam menunjang

pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan kepada masyarakat

pencari keadilan. Sasaran yang akan dicapai adalah terpenuhinya

kebutuhan sarana dan prasarana dalam mendukung pelayanan

peradilan.

Implementasi kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini

adalah :

a. Pengadaan teknologi Informasi;

b. Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran;

c. Pengadaan alat pengolah data dan komunikasi;

d. Pekerjaan Gedung/Bangunan;

e. Pengadaan alat Pengolah data dan komunikasi Pendukung

SIPP;

Tabel Indikasi Pendanaan Kinerja

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

Kode Program/ Kegiatan

SASARAN STRATEGIS

Indikator Kinerja

Indikasi Pendanaan (Rp juta)

Rencana 2015

Prakiraan maju

2016 2017 2018 2019

005.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja

154 107 155 37.50 0

Persentanse pengadaan sarana dan prasarana

154 107 155 37.50 0

Page 95: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 92

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa Program peningkatan

sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung pada

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dengan Kode 005.01.02

Sasaran Strategis Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan

Kinerja dan Indikator Kinerja Persentanse pengadaan sarana dan

prasarana dari tahun 2015-2019.

Tabel Target Kerja

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

Sasaran Program Indikator Target

2015 2016 2017 2018 2019

Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana dalam mendukung pelayanan peradilan

Jumlah Pengadaan teknologi Informasi

1 unit

0 1

Unit 0

0

Jumlah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran

20 Unit

0 0 0 0

Jumlah pekerjaan Gedung/Bangunan

3 kegiatan

0 0 0 0

Jumlah Perangkat Pengolah data dan komunikasi

0

12 Unit

4 Unit

3 Unit

0

Jumlah Pengadaan alat Pengolah data dan komunikasi Pendukung SIPP

0 0 13

Unit 0 0

Tabel ini menunjukkan Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam

Sasaran Program terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana

dalam mendukung pelayanan peradilan mempunyai 5 (lima)

Indikator yaitu Jumlah Pengadaan teknologi Informasi, Jumlah

pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran, Jumlah pekerjaan

Gedung/Bangunan, Jumlah Perangkat Pengolah data dan

komunikasi dan Jumlah Pengadaan alat Pengolah data dan

komunikasi Pendukung SIPP.

Page 96: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 93

BAB V

PENUTUP

Reviu Rencana strategis Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tahun

2015-2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai

dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal

maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk

menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program

yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 (lima)

tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan.

Rencana stretegis Pengadilan Militer I-07 Balikpapan harus terus

disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka

dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu

pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan

terhadap kegiatan yang dikelola.

Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja di lingkungan

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan memiliki pedoman yang dapat dijadikan

penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama 5 (lima)

tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi, misi dan tujuan Pengadilan

Militer I-07 Balikpapan dapat terwujud dengan baik.

Balikpapan, Februari 2019

Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

Syf Nursiana, S.H. Letkol Sus NRP 519759

Page 97: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 94

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………….………………………………………………………….…. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1

1.1. Kondisi Umum ……..……………………………………….…….… 1

1.2. Indikator Kinerja Utama ……..………………………….……....... 2

1.3. Potensi dan Permasalahan ………………………………………… 14

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ………………… 19

2.1. Visi dan Misi ……..……………………………………….………….. 19

2.2 Misi dan Motto ………………………………………………………. 20

2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis ……….…………….…………..…. 20

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ............................................... 25

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung ………….…... 25

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Dilmil I-07 Balikpapan …..…….. 67

3.3. Kerangka Regulasi …………………………….….……..…….… 68

3.4. Kerangka Kelembagaan ……………………….….…………….… 71

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ………………. 82

4.1 Target Kinerja ………………………………………………………. 82

4.2 Kerangka Pendanaan …………………………….………………… 86

BAB V PENUTUP …………………………………………………….……………. 93

LAMPIRAN : Matrik Rencana Strategis.

Page 98: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 95

MATRIK KINERJA dan PENDANAAN 2015-2019 PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN

Kode Program/ Kegiatan

SASARAN STRATEGIS

Indikator Kinerja

Target Indikasi Pendanaan

(Rp juta)

Rencana 2015

Prakiraan maju Rencana 2015

Prakiraan Maju

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

005.05.09 Peningkatan Manajemen Peradilan Militer

50 50 50 63 63

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

Persentanse sisa perkara yang diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100% 2 2 2 3 3

Persentanse jumlah perkara pidana yang diselesaikan

95,83 % 84,31 % 82,65 % 88,76 % 95 %

50 52 54 60 63

Persentase jumlah perkara pelanggaran yang diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100%

Persentase perkara tingkat pertama yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

90% 92% 93% 94% 95%

Persentase perkara In Absentia yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan

12% 10% 08% 05% 40%

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding

88,04 % 68,60 % 67,90 % 88,60 % 90%

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

88,7 % 72,4 % 79,8 % 86,07% 90 %

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK

100% 100% 98,9% 100% 100%

Persentase penurunan sisa perkara

-3% -6,25% -17,64% -32,36% -67,64%

Page 99: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 96

Peningkatan

efektifitas

pengelolaan

penyelesaian

perkara

Persentanse salinan

putusan yang dikirim

ke Oditur Militer dan

Terdakwa /

Pengadilan pengaju

tepat waktu

100% 100% 100% 100% 100%

3 3 3 6 6 Persentanse berkas

perkara yang

dimohonkan

Banding, Kasasi dan

PK secara lengkap

dan tepat waktu

100% 100% 100% 100% 100%

Peningkatan

akses peradilan

bagi

masyarakat

miskin dan

terpinggirkan

Jumlah pelaksanaan

sidang keliling 10 10 11 7 12

50 52 54 60 63 Persentanse

perkara yang

diselesaikan di luar

Gedung Pengadilan

60%

70%

63,6%

100%

100%

005.01.01 Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

2.130 2.844 2.857 2.949 3.606

Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

Persentase jumlah

putusan yang

dipublikasikan 100% 100% 100% 100% 100% 10 10 10 11 11

Peningkatan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal

Persentase

penanganan

pengaduan dan

informasi yang

ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

0

0

0

0

0

Persentanse

temuan yang

ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

Page 100: REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 … · peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Penyusunan dokumen Reviu

Reviu Renstra Dilmil I-07 Balikpapan Page 97

Peningkatan

Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja

Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan 100% 100% 100% 100% 100% 1.292 1.792 1.814 1.777 3.450

Persentase penyelenggaraan operasional perkantoran

100% 100% 100% 100% 100% 490 747 860 894 1.008

005.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja

1.540 107 155 37 0

Persentanse pengadaan sarana dan prasarana 100% 100% 100% 100% 100% 1.540 107 155 37 0

Balikpapan, Februari 2019

Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

Syf Nursiana, S.H. Letkol Sus NRP 519759