Revisi Proposal 0k

42
UPAYA DPD PARTAI NASDEM PEKANBARU DALAM MEMENUHI SYARAT VERIFIKASI PARTAI POLITIK TAHUN 2012 A. Latar Belakang Masalah Partai politik adalah alat yang paling ampuh bagi manusia untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya. Dari urgensi masyarakat, hubungan antara partai sebagai institusi yang menjadi alat manusia untuk mengendalikan kekuasaan dengan masyarakatnya sangat erat sekali. Sebagai alat yang paling ampuh dalam perkembangannya partai telah menapakkan sejarahnya yang telah mengalami pasang naik dan pasang surut pada kurun waktu dan tempat tertentu, tergantung dengan kebudayaan yang dianut oleh suatu masyarakat. Sebagai suatu warisan dari dunia barat maka persepsi masyarakat terhadap partai politik juga terpengaruh oleh kebudayaan masyarakat yang melahirkannya itu. Lebih-lebih jika diingat sejarah kelahiran partai politik sebagai alat kedaulatan rakyat dalam politik formal. 1

description

proposal skripsi

Transcript of Revisi Proposal 0k

Page 1: Revisi Proposal 0k

UPAYA DPD PARTAI NASDEM PEKANBARU DALAM MEMENUHI

SYARAT VERIFIKASI PARTAI POLITIK TAHUN 2012

A. Latar Belakang Masalah

Partai politik adalah alat yang paling ampuh bagi manusia untuk mencapai

tujuan-tujuan politiknya. Dari urgensi masyarakat, hubungan antara partai sebagai

institusi yang menjadi alat manusia untuk mengendalikan kekuasaan dengan

masyarakatnya sangat erat sekali. Sebagai alat yang paling ampuh dalam

perkembangannya partai telah menapakkan sejarahnya yang telah mengalami pasang

naik dan pasang surut pada kurun waktu dan tempat tertentu, tergantung dengan

kebudayaan yang dianut oleh suatu masyarakat. Sebagai suatu warisan dari dunia

barat maka persepsi masyarakat terhadap partai politik juga terpengaruh oleh

kebudayaan masyarakat yang melahirkannya itu. Lebih-lebih jika diingat sejarah

kelahiran partai politik sebagai alat kedaulatan rakyat dalam politik formal.

Asas ciri partai dipandang sebagai sumber polarisasi yang akhirnya dapat

menimbulkan keresahan karena adanya fanatisme golongan, seperti terlihat dalam

masa kampanye pemilihan umum. Solidaritas kelompok sangat kuat dan karena itu

fanatisme golongan menimbulkan sikap-sikap ekstrim terhadap golongan lain yang

tidak seaspirasi. Penyeragaman asas dimaksudkan untuk mengurangi untuk fanatisme

golongan secara sempit tersebut agar terwujud stabilitas politik dalam pembanguna

bangsa. Hal ini didasarkan atas pengalaman sejarah masa lampau bahwa dengan

sistem multi partai yang juga ditandai oleh banyak asa dan ciri ternyata gagal dalam

1

Page 2: Revisi Proposal 0k

membina stabilitas politik, untuk membangun pemerintahan yang efektif dan karena

itu gagal bangsa Indonesia pada kiprahnya pembangunan.

Sehubungan dengan gagasan pemerintah tersebut telah muncul banyak

pendapat yang pro dan kontra. Yang pro memandang bahwa tindakan seperti itu

sangat mendukung bagi upaya mengurangi pengkotak-kotakan di dalam masyarakat

yang akhirnya tidak mendukung ke arah terwujudnya persatuan dan kesatuan. Situasi

di tahun 1950 selalu dijadikan alasan pembenaran, karena saat itu bangsa kita

terkotak-kotak dalam banyak wadah yang ditandai dalam pertentangan yang tak

berkesudahan terutama antara kelompok nasionalis dengan kelompok islam yang

masing-masing berpegang teguh pada pandangan nya sehingga tidak diperoleh

konsensus. Bagi golongan ini untuk melihat perbedaan antara masing-masing

kekuatan politik terletak pada programnya. Bukan pada asas ciri seperti selama ini.

Dan dengan itu dimaksudkan ideologi tidak lagi menjadi sumber konflik karena

ketidakmampuan mengadaptasi konflik menjadi konsensus.

Dalam membahas partai politik di Indonesia dari masa ke masa kita tidak

dapat lepas dari kenyataan seperti dinyatakan di atas, kendatipun coraknya berbeda

antara suatu Negara dengan Negara lainnya, terlebih lagi pada masa sekarang corak

partai politik semakin memburuk dan sistem dari partai tersebut sudah mengalami

banyak kesalahan. Dari realita dan fenomena yang ada saat sekarang ini maka lahirlah

sebuah partai baru yang bernama partai Nasional Demokrat yang disingkat Partai

NasDem adalah sebuah partai politik di Indonesia yang baru diresmikan di Hotel

Mercure Ancol, Jakarta Utara pada tanggal 26 Juli 2011. Partai ini didukung oleh

Surya Paloh yang merupakan pendiri organisasi bernama sama yaitu Nasional

2

Page 3: Revisi Proposal 0k

Demokrat. Hal ini terlihat dari bisnis media yang dipimpinnya, Metro TV, yang selalu

memberikan berita terbaru seputar aktivitas Partai NasDem. Meskipun demikian,

ormas tersebut mengatakan bahwa partai tersebut tidak memiliki kaitan apapun

dengan partai ini (www.nasdem0250.hotmail.com).

Sebelum Partai NasDem didirikan, Surya Paloh terlebih dahulu bergabung

dengan Partai Golkar yang dipimpin oleh jusuff kalla. Di dalam struktur

kepengurusan partai golkar terdapat petinggi-petinggi golkar yang memiliki

kompetensi tinggi, salah satunya Aburizal Bakrie yang mempunyai gaya politik yang

cerdas dan juga merupakan salah satu pemilik stasiun tv swasta dan beberapa media

lainnya. Persaingan politik diinternal sebuah partai besar sangat sering terjadi karna

masing-masing kader mempunyai keinginan untuk menguasai kedudukan tertinggi

didalam partai, agar bisa memberikan pengabdian yang akan membawa derajat partai

politik lebih mempunyai kualitas dan kompentitas yang lebih baik dari partai lain.

Sehubungan dengan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar, Surya Paloh terlibat

persaingan yang kuat dengan Aburizal Bakrie yang mengakibatkan Surya Paloh

mundur menjadi kader dari partai golkar dan memutuskan membentuk sebuah Ormas

Nasdem yang telah lama ia naungi menjadi sebuah Partai Politik yang bernama Partai

NasDem. Dari terbentuknya sebuah Partai baru ini yang dulu nya sebuah Ormas dan

kini menjadi sebuah Partai Politik yang berjargon RESTORASI menciptakan tanda

tanya besar dikalangan masyarakat.

Guna mendapatkan status resmi sebagai badan hukum, Partai NasDem

didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia pada bulan Maret

2011. Setelah resmi menjadi partai, NasDem terus berupaya memenuhi persyaratan

sebagaimana telah diatur dalam undang-undang untuk menjadi partai peserta pemilu.

Bersama dengan 46 parpol yang mengajukan diri ikut Pemilu 2014, Partai

NasDem mengajukan berkas administrasi kepartaian ke Komisi Pemilihan Umum

(KPU). Pada verifikasi awal terdapat 34 parpol yang lolos dari total 46 parpol yang 3

Page 4: Revisi Proposal 0k

mendaftar sebagai peserta Pemilu 2014 di KPU. Satu di antaranya yang lolos

verifikasi administrasi adalah Partai NasDem.

Setelah melakukan verifikasi administrasi atas 34 parpol yang berniat ikut

Pemilu 2014, KPU pada hari Minggu 28 Oktober 2012 malam, akhirnya

mengumumkan hasil verifikasi administrasi. KPU menyatakan ada 16 partai yang

lolos maju ke tahap verifikasi faktual dan 18 partai gugur. Adapun 16 partai politik

tersebut adalah sebagai berikut:

1 Partai NasDem

2 Partai Kebangkitan Bangsa

3 Partai Keadilan Sejahtera

4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

5 Partai Golongan Karya

6 Partai Gerakan Indonesia Raya

7 Partai Demokrat

8 Partai Amanat Nasional

9 Partai Persatuan Pembangunan

10 Partai Hati Nurani Rakyat

11 Partai Bulan Bintang

4

Page 5: Revisi Proposal 0k

12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

Dari 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, KPU menilai

Partai NasDem lolos verifikasi administrasi dengan kualifikasi terbaik. Parpol yang

lolos verifikasi administrasi, berhak mengikuti verifikasi faktual. Verifikasi faktual

adalah tahap verifikasi langsung KPU ke lapangan untuk mengecek infrastruktur

parpol di setiap daerah disesuaikan dengan hasil verifikasi administrasi.

Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai NasDem.

Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai

NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual tingkat pusat

sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat verifikasi faktual

di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:

1. Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris Jenderal. 

2. Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan.

3. Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.

Partai NasDem adalah satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta

Pemilu 2014. Itu berarti Partai NasDem berhak mengikuti pemilu untuk pertama

kalinya pada 2014.

Keputusan KPU meloloskan Partai NasDem merupakan hasil dari rapat pleno

terbuka yang digelar di Gedung KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 7

Januari 2013. Rapat pleno dihadiri Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan

KPU tingkat provinsi se-Indonesia, dan pemantau Pemilu. KPU menilai Partai

NasDem mampu memenuhi syarat-syarat verifikasi partai politik dan tahapan partai

politik. Adapun syarat-syarat verifikasi partai politik dan tahapan partai politik

sebagai berikut (Komisi Pemilihan Umum Kota Pekanbaru):

5

Page 6: Revisi Proposal 0k

1. Ada badan hukum partai politik.

2. Surat keputusan pusat partai politik mengenai kepengurusan tingkat provinsi dan

kabupaten/kota.

3. Ada surat keterangan pengurus pusat partai politik mengenai:

a. Kantor serta alamat tetap pengurus partai politik di tingkat pusat / provinsi /

kabupaten / kota

b. Penyertaan keterwakilan wanita minimal 30 persen.

c. Pendaftaran nama, lambang serta tanda gambar partai politik.

d. Memiliki bukti keanggotaan partai politik sedikitnya seribu anggota atau

seperseribu dari jumlah masyarakat di tiap kabupaten atau kota.

e. Memiliki bukti kepemilikan rekening atas nama partai politik.

f. Mempunyai salinan AD atau ART partai politik.

Tahapan verifikasi partai politik yaitu:

1. Tahap pengambilan formulir pendaftaran.

2. Tahap pendaftaran partai politik serta penyerahan syarat pendaftaran.

3. Tahap verifikasi administrasi awal.

4. Tahap verifikasi administrasi tahap I.

Sebagai partai baru partai Nasdem mampu memenuhi persyaratan-

persyaratan verifikasi yang telah ditentukan oleh KPU sehingga partai NasDem

menjadi salah satu partai yang berhasil mengkuti pemilu pada tahun 2014 yang akan

datang.

Partai NasDem sebagai partai baru telah menampilkan perkembangannya

dari segi anggota, dimana anggotanya hadir di seluruh wilayah Indonesia kini sudah

mencapai seluruh provinsi, kabupaten atau kota, dan bahkan sudah menyentuh

6

Page 7: Revisi Proposal 0k

wilayah kecamatan sampai desa. Ini merupakan dampak logis dari lolos verifikasi

partai politik dan menjadi salah satu partai politik peserta pemilu 2014.

Kota Pekanbaru adalah bagian dari beberapa kota yang tidak terlepas dari

jangkauan eksistensi partai NasDem, menurut penelusuran data di NasDem

Pekanbaru tercatat 53 ribu anggota DPD NasDem Kota Pekanbaru. Secara sruktural

seluruh kepengurusan Partai NasDem sudah terbentuk mulai dari tingkat

desa/kelurahan di 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru, yakni kepengurusan Dewan

Pimpinan Cabang (DPC) di 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru, Dewan Pimpinan

Ranting (DPRT) di 163 kelurahan (sumber: Nasdem Kota Pekanbaru).

Perkembangan anggota Partai NasDem yang sangat begitu cepat di

Pekanbaru pastinya tidak terlepas dari bagaimana partai ini mengelola partainya dari

segi bangunan internalnya. Hal ini telah mulai dibangun oleh Partai NasDem di kota

pekanbaru dengan membentuk Partai NasDem hingga kepelosok DPRt(Dewan

Pimpinan Ranting) sekalipun dengan hitungan waktu yang cukup singkat dengan

pengurus dan anggota yang memadai dalam melaksanakan kegiatan partai

sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai jumlah DPC NasDem

pekanbaru dan seterusnya. Dalam bahasan pelembagaan partai terdapat beberapa

dimensi antaralain dimensi kesisteman, dimensi identitas nilai, dimensi otonomi dan

dimensi reifikasi ( Efriza, 239: 2012).

Upaya perluasan strukutur yang dilakukan oleh Partai NasDem Pekanbaru

termasuk dalam dimensi kesisteman dimana menyangkut strukturisasi kepengurusan

partai yang merupakan mekanisme dalam memperluas jaringan politiknya. Di sinilah

ketertarikan yang ingin diteliti, dimana dimula dari fakta mengenai Partai NasDem

dengan beberapa upayanya yang salah satunya menghimpun anggota sebanyak

7

Page 8: Revisi Proposal 0k

duaribuan dengan waktu yang cukup lumayan singkat, jumlah anggota yang

didapatkan selain menutupi kebutuhan verifikasi KPU Kota Pekanbaru juga

menopang kebutuhan substansial partai dari segi massa serta pengupayaan kedalaman

partai.

Hal yang dipaparkan di atas merupakan bagian dari upaya dari partai

NasDem dalam membentuk institusionalisai partainya, perlu diketahui dalam

membentuk kerangkanya hingga DPRt (Dewan Pimpinan ranting), NasDem

mengangkat pengurus inti dari kalangan tokoh masyarakat setempat, yang secara

tidak langsung memberi efek dalam pembangunan partai dari segi substansi dalam

menarik anggota-anggota lainnya.

Dari fenomena di atas peneliti menjadi tertarik untuk melakukan suatu

penelitian yang berkaitan dengan verifikasi partai NasDem yang berjudul strategi

partai NasDem dalam mencapai hasil verifikasi partai pada tahun 2012 di Kota

Pekanbaru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan diatas, Partai Politik sangat

penting bagi penyelenggaraan pemerintahan, maka peneliti merumuskan masalah

penilitian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : Apa-apa saja strategi yang

digunakan Dewan Pimipinan Daerah (DPD) Partai Nasdem dalam mencapai hasil

verifikasi partai Nasdem pada tahun 2012 di Kota Pekanbaru?

C. Tujuan dan Kegunaan Penilitian

1. Tujuan Penelitian

8

Page 9: Revisi Proposal 0k

Untuk mengetahui dan mejelaskan strategi yang digunakan Dewan

Pimipinan Daerah (DPD) Partai Nasdem dalam mencapai hasil verifikasi Partai

Nasdem pada tahun 2012 di Kota Pekanbaru.

2. Kegunaan Penelitian

2.1 Sebagai konstribusi ilmiah yang dituangkan dalam bentuk karya tulis serta

berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis.

2.2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi bagi

semua pihak yang memerlukan untuk bahan perbadingan penelitian yang

sama selajutnya.

2.3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi ilmu pengetahuan pada

program studi ilmu pemerintahan di fisipol universitas riau.

D. Kerangka Teori

Untuk menjelaskan permasalahan yang telah diuraikan di atas tadi, maka

dianggap perlu untuk digunakan beberapa teori yang dianggap relevan dengan

permasalahan yang akan dikaji.

Menurut Kerlingger, F.N dalam Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (37:

1995) teori adalah serangkaian asumsi, konsep defenisi dan proposisi untuk

menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan

antara konsep, maka berikut ini peneliti akan mengemukakan beberapa teori yang

hubungannya dengan masalah peneliti ungkapkan.

1. Partai Politik

Ichlasul Amal (XV: 1996) mengatakan bahwa sebagai suatu organisasi,

partai politik secara ideal dimaksudkan untuk mengaktifkan dan memobilisasi rakyat,

9

Page 10: Revisi Proposal 0k

mewakili kepentingan tertentu, memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang

saling bersaing, serta menyediakan sarana suksesi kepemimpinan politik secara absah

dan damai, karena itu partai politik dalam pengertian modern dapat didefenisikan

sebagai suatu kelompok yang mengajukan calon-calon bagi pejabat publik untuk

dipilih oleh rakyat sehingga dapat mengontrol atau mempengaruhi tindakan-tindakan

pemerintah.

Heppy Harichyong (189-190: 1991) menyatalan bahwa partai politik sering

dikatakan sebagai organisasi perjuangan tempat seseorang atau kelompok mencari

dan memeperjuangkan kedudukan politik dalam Negara, kendatipun bentuk

perjuangan yang dilakukan oleh setiap partai politik dalam suatu Negara tidak harus

menggunakan kekerasan ataupun kekuatan fisik, tetapi satu hal bisa dicatat bahwa

berbagai konflik dan persaingan baik interen partai maupun antar partai senantiasa

dan seakan-akan sudah melembaga dalam partai politik pada umumnya.

Secara sederhana partai politik dapat diartikan sebagai perkumpulan

segolongan orang-orang yang seasas, sehaluan, setujuan (Terutama Dibidang Politik).

Namun secara umum, dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok

yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-

cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan

merebut kedudukan politik (Biasanya) dengan cara konstitusionil untuk

melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka (Budiardjo, 160-161: 1988).

Apabila membicarakan partai politik, demikian Lapalombara dan Weiner

(dalam Ramlan Surbakti, 114: 1992) maka yang dimaksudkan bukan organisasi

10

Page 11: Revisi Proposal 0k

politik yang mempunyai hubungan terbatas dan kadang-kadang saja dengan para

pendukungnya di daerah-daerah. Namun yang dimaksud dengan partai politik ialah

organisasi yang mempunyai kegiatan yang berkesinambungan. Artinya, masa

hidupnya tak bergantung pada masa jabatan atau masa hidup para pemimpinnya.

Organisasi yag terbuka dan tidak hanya ditingkat pusat, tetapi juga ditingkat lokal.

Ciri-ciri partai politik menurut ilmuwan ini ialah berakar dalam masyarakat lokal,

melakukan kegiatan secara terus menerus, berusaha memperoleh mempertahankan

kekuasaan dalam pemerintahan, dan ikut serta dalam pemilihan umum.

Menurut beberapa para ahli dikemukakan defenisi partai politik (parpol)

sebagai berikut :

a. Carl J.Friedrich yang mengatakan bahwa partai politik adalah sekelompok

manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau

mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pemimpin partainya dan

berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan

yang bersifat idiil maupun materil.

b. R.H Soltau yang mengatakan partai politik adalah sekelompok warga Negara

yang sedikit banyak terorganisir yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik

dan dengan memanfaatkan kekuasaan untuk memilih bertujuan menguasai

pemerintahan dan melakasanakan kebijakan umum mereka.

c. Sigmund Neumann yang mengatakan partai politik adalah organisasi dari aktifis-

aktifis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta

11

Page 12: Revisi Proposal 0k

merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan-golongan

lain yang mempunyai pandangan berbeda. (Miriam Budiardjo, 161-162: 2008)

d. Ahli lain yang juga turut merintis studi tentang kepartaian dan membuat

defenisinya adalah Geovani Sartori, yang karya nya juga menjadi klasik serta

acuan penting yaitu menurut Sartori partai politik adalah menjadi suatu kelompok

yang mengikuti pemilihan umum dan, melalui pemilihan umum itu, mampu

menempatkan calon-calonya untuk menduduki jabatan-jabatan publik. (Miriam

Budiardjo, 404-405: 2008)

2. Strategi

Ali Meortopo (1978) menyatakan bahwa adapun mengenai strategi bahwa

secara etimologis, ia berasal dari kata majemuk bahasa yunani (stratus) yang artinya

pasukan dan (agein) yang artinya memimpin jadi strategi berarti memimpin pasukan.

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia “strategi” adalah rencana cermat untuk

mencapai sasaran khusus, namun dalam kamus sosiologi kata strategi yaitu prosedur

yang mempunyai alternatif pada beberapa tahap atau langkah (Soekanto, 349:1983).

Menurut Iriantara (89:2005) strategi merupakan kebijakan untuk mencapai

tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam sejumlah taktik untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, ada juga yang menyebutkan strategi sebagai rencana yang

memeberikan penjelasan atas metode yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan yang

sudah ditetapkan.

Menurut Christensen (dalam Supriyono, 19: 1988) strategi merupakan pola-

pola berbagai tujuan serta kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai

tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas upaya apa yang sedang

12

Page 13: Revisi Proposal 0k

atau akan dilaksanakan organisasi, demikian juga sifat organisasi baik sekarang

maupun akan datang.

Selain itu strategi juga mengenal tiga tahapan yaitu:

a. Formulasi; pada tahapan ini penekanan lebih diberikan kepada aktifitas-aktifitas

utama antara lain adalah :

1) menyiapkan strategi alternatif.

2) Pemilihan strategi.

3) Menetapkan strategi yang akan digunakan.

b. Implementasi; tahap ini adalah tahapan dimana strategi yang telah diformulasikan

tersebut diimplementasikan, beberapa cangkupan atau penekanan antara lain

pada :

1) Menetapkan tujuan tahunan

2) Menetapkan kebijakan

3) Memotifasi

4) Mengembangkan budaya yang mendukung

5) Menetapkan struktur organisasi yang efektif

6) Menyiapkan anggaran atau budget

7) Mendayagunakan sistem informasi

8) Menghubungkan kompensasi dengan kemampuan perusahaan atau organisasi

c. Pengendalian strategi; dilakukan sejauh mana efektifitas dari implementasi

strategi, maka dilakukan tahapan berikutnya yaitu evaluasi strategi yang

mencakup aktifitas-aktifitas utama sebagai berikut :

13

Page 14: Revisi Proposal 0k

1) review faktor eksternal dan internal yang merupakan dasar dari strategi yang

sudah ada

2) menilai performan strategi

3) melakukan langkah-langkah koreksi. (Crown Dirgantoro, 13-14: 2004)

Selanjutnya menurut Tedjo Tripomo (20: 2005) rumusan strategi akan

memberikan manfaat, antara lain:

a. Mendorong pemahaman terhadap situasi

Pada saat membuat, memahami dan melaksanakan rumusan strategi, orang

menjadi terangsang untuk memahami situasi yang bekal terjadi dimasa depan

yang dapat mempengaruhi organisasi. Dengan demikian diharapkan organisasi

menjadi lebih responsif terhadap perubahan karena mampu mendeteksi masalah

sebelum terjadi.

b. Mengatasi konflik karena pengembangan arah yang tidak jelas

Strategi yang baik dapat digunakan sebagai alat kordinasi untuk menghindari

masalah ketidakjelasan arah akibat adanya konflik, dan diharapkan strategi dapat

mencapai tujuan dan keputusan yang telah direncanakan.

c. Pendayagunaan dan alokasi sumber daya terbatas

Strategi dirumuskan untuk menggalang berbagai sumber daya organisasi,

mengarahkan sesuai dengan strategi organisasi, sehingga mampu menentukan

keputusan yang tepat dan efektif. Tanpa strategi yang tepat sumber daya

organisasi menjadi lamban sehingga organisasi gagal mencapai visinya.

d. Memenangkan kompetisi

14

Page 15: Revisi Proposal 0k

Strategi dibutuhkan karena organisasi ingin bertahan hidup atau berkembang

dengan harus menghadapi pesaing-pesaing yang lain. Persaingan dapat

menyangkut perebutan konsumen, sumber daya, posisi dan lain-lain.

e. Mencapai keinginan dan memecahkan masalah

Dengan memusatkan perhatian permasalahan atau keinginan organisasi yang

paling kritis. Secara sistematis oraganisasi mampu memecahkan permasalahan

atau keinginan yang mungkin terkait satu sama lain walaupun sumber daya yang

dimilki terbatas.

Dalam strategi yang baik terdapat kordinasi tim kerja yang baik, yang

memiliki tema, yang mengidentifikasi factor pendukung yang sesuai dengan prinsip-

prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki

taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Dalam sistem kepartaian strategi merupakan salah satu hal yang sangat

penting dan berpengaruh besar terhadap kelajutan sebuah partai, diman suatu partai

politik sangat memerlukan dukungan dari banyak orang dalam pemilihan umum, dan

disinilah letak pentingnya suatu strategi yang gunakan partai politik dalam menarik

simpati banyak orang untuk mendukungnya dipemilu (Ichlasul Amal, 28: 1996).

3. Sosisalisai Politik

Sosialisasi politik menurut Miriam Budiardjo (18-19: 2008) adalah proses

seseorang memperoleh pandangan orientasi dan nilai-nilai dari masyarakat dimana ia

berada, proses itu juga mencakup proses dimana masyarakat mewariskan norma-

norma dan nilai-nilai dari suatu generasi kegenerasi berikutnya. Proses sosialisasi

15

Page 16: Revisi Proposal 0k

politik sudah dimulai dari masa kecil dan diselenggarakan melalui berbagai lembaga

dan kegiatan, seperti pendidikan formal dan informal, media massa seperti radio, tv,

dan partai politik. Melalui kursus-kursus pendidikan partai menanamkan nilai-nilai

ideologi dan loyalitas kepada Negara dan partai.

Jika dilihat dari jenisnya sosialisasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Sosialisasi Primer (dalam keluarga)

Sosialisasi ini pertama kali dijalankan oleh individu sewaktu masa kecil,

proses ini dilakukan untuk bisa menjadi anggota masyarakat, sosialisasi ini

berlangsung dari usia 1-5 tahun, disaat anak kecil mulai mengenali anggotanya

keluarganya, secara perlahan-lahan dia mampu membedakan dirinya dengan

keluarganya ataupun dengan orang lain.

Dalam proses ini, peran orang yang terdekat dengan anak menjadi suatu hal

yang penting, Karena kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna

kepribadian orang yang terdekat dengannya.

b. Sosialisasi Sekunder (dalam masyarakat)

Sosialisasi ini adalah suatu proses sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer

yang mengenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu

bentukanya resosialisasi dan desosialisasi, proses resosialisasi adalah dimana

seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi

adalah dimana seseorang mengalami “pencabutan” identitas dirinya yang lama.

Sosialisasi memiliki dua tipe yaitu:

a. Formal

16

Page 17: Revisi Proposal 0k

Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwewenang

menurut ketentuan yang berlaku dalam Negara, seperti pendidikan disekolah dan

pendidikan militer.

b. Informal

Sosialisasi tipe ini terdapat dimasyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat

kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota kelompok dan

kelompok-kelompok sosial yang ada didalam masyarakat.

Dari kedua tipe sosialisasi ini, baik formal maupun informal tetap mengarah

kepada pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku

dilingkungannya. Dalam lingkungan formal seperti sekolah, seorang siswa bergaul

dengan teman sekolahnya dan berinteraksi dengan gurunya, dalam interaksi tersebut

ia mengalami proses sosialisasi.

Dengan interaksi tersebut ia mengalami proses sosialisasi, dengan adanya

proses sosialisasi siswa akan disadarkan tentang peranan apa yang harus ia lakukan,

dan siswa juga diharapkan mempunyai kesadaran diri untuk menilai dirinya sendiri.

Meskipun sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun hasilnya sangat

sulit untuk dipisah-pisahkan, karena individu biasanya mendapatkan sosialisasi

formal maupun informal secara sekaligus.

Sosisalisasi bagi partai politik adalah proses memperkenalkan nilai-nilai

kepartaian kepada masyarakat untuk mempengaruhi, langkah-langkah yang dilakukan

oleh partai politik yang meliputi persaingan merebut suara untuk berusaha terbanyak

dalam pemilihan umum, atau dengan kata lain sosisalisasi memiliki tujuan yaitu

“kemenangan”.

17

Page 18: Revisi Proposal 0k

4. Komunikasi Politik

Salah satu tugas dari partai politik adalah menyalurkan aneka ragam

pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengatur sedemikian rupa sehingga kesimpang

siuran pendapat dalam masyarakat berkurang. Dalam masyarakat modern yang begitu

luas, pendapat dan aspirasi seseorang atau suatu kelompok akan hilang tak berbekas

seperti suara di padang pasir, apabila tidak ditampung dan digabungkan dengan

pendapat dan aspirasi orang lain yang senada. Proses ini dinamakan “Penggabungan

Kepentingan “sesudah digabung, pendapat dan aspirasi ini diolah dan dirumuskan

dalam bentuk yang teratur, proses ini dinamakan “Perumusan Kepentingan“.

Semua kegiatan diatas dilakukan oleh partai, partai politik selanjutnya

merumuskannya sebagai usulan kebijakasanaan. Usulan kebijakasanaan ini

dimasukkan dalam program partai untuk diperjuangkan atau disampaikan kepada

pemerintah agar dijadikan kebijaksanaan umum. Dengan demikian tuntutan dan

kepentingan masyarakat disampaikan kepada pemerintah melalui partai politik.

E. Defenisi Konseptual

Untuk memberikan kesamaan pandangan dan memudahkan analaisa serta

membatasi ruang lingkup penelitian yang akan dilaksanakan, maka berikut ini akan

membuat beberapa konsep yang akan dioperasional kan, selama proses penelitian ini

dilaksanakan:

1. Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir, yang anggota-anggotanya

mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini

ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik.

18

Page 19: Revisi Proposal 0k

2. Strategi merupakan kebijakan untuk mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan

kedalam sejumlah taktik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, ada juga

yang menyebutkan strategi sebagai rencana yang memberikan penjelasan atas

metode yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan.

3. Rekrutmen Politik adalah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan

seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam

sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya.

4. Sosialisasi Politik proses dimana seseorang memperoleh pandangan orientasi dan

nilai-nilai dari masyarakat dimana ia berada, proses itu juga mencangkup proses

dimana masyarakat mewariskan norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi

kegenerasi berikutnya.

5. Komunikasi Politik suatu proses penyampaian informasi politik dari pemerintah

kepada masayarakatdan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Partai

politik disini berfungsi untuk menyerap, menghimpun, mengolah, dan

menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapakan

suatu kebijakan.

6. Partai NasDem adalah partai politik Indonesia yang menyuarakan gerakan

perubahan yang didasari oleh kenyataan bahwa kehidupan seperti yang dicita-

citakan oleh Proklamasi 1945 belum terwujud hingga saat ini. Partai NasDem

bertujuan untuk menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan

Gerakan Perubahan untuk Restorasi Indonesia. Restorasi Indonesia adalah gerakan

mengembalikan Indonesia kepada tujuan dan cita-cita Proklamasi 1945, yaitu

19

Page 20: Revisi Proposal 0k

Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan

berkepribadian secara kebudayaan

7. Verifikasi adalah pemeriksaan kebenaran/ keabsahan suatu dokumen, dalam hal ini

dokumen dokumen yang terkait syarat syarat partai politik.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang

bermaksud mencari fakta sebanyak-banyaknya untuk kemudian diambil suatu

kesimpulan (Winarno Surakhmad, 1989: 143).

Penulis menguraikan penulisan ini dengan cara deskriptif yang dapat

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang dikelilingi dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan atau subjek atau objek penelitian

(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Pelaksanaan metode penelitian

deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi

meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut, selain itu semua yang

dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti (Lexi J

Moleong, 2000).

2. Lokasi Penelitian

20

Page 21: Revisi Proposal 0k

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pekanbaru, dan di Sektretariat Dewan

Pimpinan Daerah Partai NasDem (DPD PN) Kota Pekanbaru.

3. Informan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Informan sebagai objek

informasi tentang upaya DPD Partai NasDem dalam memenuhi syarat verifikasi

Partai Politik tahun 2012. Adapun informan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 1.1.Informan Penelitian

No Informan Jumlah1. Ketua Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai

NasDem Kota Pekanbaru1

2. Sekretaris dewan Pimpinan Partai Nasdem Kota Pekanbaru

1

3. Ketua Komisi Pemilhan Umum 14. Anggota Partai NasDem Kota Pekanbaru 25. Masyarakat 3Jumlah 8 org

Sumber : Data Olahan 2013

1. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Pekanbaru

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Pekanbaru sebagai informan

karena sebagai Penggerak Organisasi Partai NasDem di Kota Pekanbaru.

2. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Kota Pekanbaru

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Pekanbaru sebagai

Informan karena fungsi sekretaris sebagai kelengkapan administrasi syarat-syarat

verifikasi Partai NasDem.

3. Ketua KPU

21

Page 22: Revisi Proposal 0k

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Pekanbaru sebagai Informan karena

merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum serta

memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.

4. Anggota Partai

Anggota partai sebagai informan karna bisa menajaga kemurnian partai politik

dan kewibawaan ketua saat menjalankan tugas serta menjunjung tinggi atas

perintah ketua, pengurus lainnya disaat ditugaskan dan ditunjuk langsung.

5. Masyarakat

Masyarakat sebagai Informan karena memberikan aspirasi berupa moril terhadap

Partai Politik yang memberikan dampak positif.

G. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari informan dan pihak-pihak yang berkaitan

langsung dengan permasalahan yang sedang diteliti (Rianto Adi, 57: 2004), adapun

data tersebut yang menyangkut syarat-syarat mengenai hasil verifikasi partai politik

yang harus dilengkapi partai NasDem Kota Pekanbaru.

2. Data Sekunder

Rianto Adi (57:2004) menyatakan bahwa data sekunder adalah data yang

diperoleh untuk melengkapi data primer yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dimana data tersebut sudah berbentuk data matang dan tidak perlu diolah, data

sekunder berisikan berbagai informasi yang berkaitan dengan lokasi penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

22

Page 23: Revisi Proposal 0k

Dalam penelitian kualitatif sebagai alat pengumpul data utama pembuktian

hipotesanya dilakukan secara logis dan rasional melalui pendapat, teori atau hukum-

hukum yang diterima kebenarannya, baik yang menolak maupun yang mendukung

hipotesa tersebut (Hadari Nawawi, 2001; 33). Penelitian ini juga mengklasifikasikan

data bacaan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, kemudian data tersebut

dikumpulkan dan disatukan dalam penelitian.

1. Wawancara

Yaitu peneliti mengadakan tanya jawab terhadap informan guna memperoleh data

dan informasi mengenai hasil verifikasi partai politik yang dilakukan oleh partai

NasDem Kota Pekanbaru.

2. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar,

foto atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti

(Widodo, 2004; 50).

3. Analisa Data

Penelitian ini memusatkan perhatian secara intensif terhadap suatu objek

tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Dalam menganalisa data,

penulis menggunakan analisis deskriptif, yaitu membahas fenomena yang telah

terjadi kemudian membandingkan dengan suatu kriteria atau standar yang telah

ditetapkan, yaitu kriteria yang menjadi tujuan, selanjutnya diambil suatu kesimpulan.

23

Page 24: Revisi Proposal 0k

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, P.T Gramedia, Jakarta, 1998

Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, P.T Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008

Harichyong, Heppy, Ilmu Politik Dan Perspektifnya, Yogyakarta, P.T Tiara Wacana Yogya, 1991

Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, P.T Gramedia Widiarsana Indonesia, Jakarta, 1992

Singarimbun, Masri Dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 37 : 1995

Amal, Ichlasul, Teori-teori Mutakhir Partai Politik, P.T Tiara Wacana, Yogyakarta, 1998

Moertopo, Ali, Strategi Kebudayaan, Jakarta, 1987

Soekanto, Soerjono, Beberapa Teori Sosiologi Tentang Masyarakat, Rajawali, Jakarta, 1982

Iriantara, Yosal, Media Relations, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005

Supriyono, Manajemen Strategi Dan Kebijaksanaan Organisasi, BPFE UGM, Yogyakarta, 1988

24

Page 25: Revisi Proposal 0k

Dirgantoro, Crown, Manajemen Stratejik: Konsep Kasus Dan Implementasi, P.T Grasindo, Jakarta, 2004

Tripomo, Tedjo, Managemen Strategi, Rekayasa Sains, Bandung, 2005

Adi, Rianto, Metode Penelitian Sosial, Granit, Jakarta, 2004

PROPOSAL PENELITIAN

UPAYA DPD PARTAI NASDEM PEKANBARU DALAM MEMENUHI SYARAT VERIFIKASI PARTAI POLITIK TAHUN 2012

25

Page 26: Revisi Proposal 0k

DISUSUN OLEH :

FERRY FARISCA0801131474

JURUSAN ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS RIAUPEKANBARU2013

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirrabil’alamin... Puji dan syukur tak henti-hentinya penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, rizki dan hidayah-Nya kepada

penulis. Juga atas perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

yang berjudul : UPAYA DPD PARTAI NASDEM PEKANBARU DALAM

MEMENUHI SYARAT VERIFIKASI PARTAI POLITIK

TAHUN 2012, diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Akhirnya dengan ketulusan hati, penulis menyadari akan ketidak

sempurnaan Proposal ini, namun dengan demikian penulis berharap kiranya hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

26

Page 27: Revisi Proposal 0k

Wassalammu’alaikum Wr. WbPekanbaru, Oktober 2013

Penulis

FERRY FARISCANIM. 0801131474

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I.................................................................................................................... 1

a. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1

b. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4

c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................................... 4

1. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4

2. Kegunaan Penelitian.................................................................................. 5

d. Kerangka Teori............................................................................................... 5

1. Partai Politik.............................................................................................. 5

2. Strategi....................................................................................................... 8

3. Sosialisasi Politik....................................................................................... 11

4. Komunikasi Politik.................................................................................... 13

e. Defenisi Konseptual....................................................................................... 14

f. Metode Penelitian........................................................................................... 15

1. Jenis Penelitian.......................................................................................... 15

2. Lokasi Penelitian....................................................................................... 15

3. Informan Penelitian................................................................................... 15

27

i

Page 28: Revisi Proposal 0k

g. Jenis dan Sumber Data.................................................................................... 17

1. Data Primer................................................................................................ 17

2. Data Skunder............................................................................................. 17

h. Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 17

1. Wawancara................................................................................................ 18

2. Dokumentasi.............................................................................................. 18

i. Analisis Data.................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 19

28

ii