_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_

15
1 Evaluasi Cadangan Minyak Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D Melalui Pemodelan Geologi Berdasarkan Data Petrofisika a Prahara Iqbal, b Undang Mardiana a UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, LIPI Pekon Padang Dalom, Kecamatan Balik Bukit, Liwa, Lampung Barat b Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung – Sumedang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang ABSTRAK Pemodelan geologi pada Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah dengan menentukan Zona A dan B berdasarkan pembacaan dan integrasi kurva Gamma Ray, Resistivitas, dan Densitas (analisa Kualitatif) serta analisa petrofisika yang memanfaatkan data-data bawah permukaan yang telah diolah oleh software GS (analisa kuantitatif). Kemudian data- data yang telah didapatkan di input kedalam software IRAP RMS 7.3, yang menghasilkan pemodelan geometri Zona A dan B, serta pemodelan konsentrasi minyak yang menggambarkan daerah dengan konsentrasi minyak terbesar beserta jumlah minyaknya. Didapatkan bahwa konsentrasi minyak yang paling besar berada di selatan Zona A dan B, dengan jumlah minyak untuk Zona A adalah 82.78 juta barrel, sedangkan Zona B adalah 36.08 juta barrel Kata Kunci: Pemodelan Geologi, Pemodelan Konsentrasi Minyak ABSTRACT The geology modelling has been done to Zone A and B, Ramses field, Blok D. The modelling was conducted by determination of Zone A and B as Zone to be checked based on gamma ray, resistivity, and densitiy curve integrity reading (qualitative analysis) and petrophysic analyse which used GS software (quantitative analysis). Then the data entered into IRAP RMS 7.3 software. The results are Zone A and B geology modelling and also oil concentration modeling which describe the biggest area of oil concentration, plus the oil amount. Base of that, the biggest area of oil concentration are at south each Zone, with the oil amount are: Zone A=82,78 million barrel, Zone B=36.08 million barrel Keywords: The geology modelling, oil concentration modelling 1) PENDAHULUAN Lapangan Ramses adalah salah satu lapangan minyak di Sumatera Selatan yang memiliki prospek hidrokarbon (minyak) cukup besar. Lapangan ini terletak + 25 km

Transcript of _REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_

1

Evaluasi Cadangan Minyak Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D

Melalui Pemodelan Geologi Berdasarkan Data Petrofisika

aPrahara Iqbal,

bUndang Mardiana

aUPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, LIPI

Pekon Padang Dalom, Kecamatan Balik Bukit, Liwa, Lampung Barat

bFakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

Jalan Raya Bandung – Sumedang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang

ABSTRAK

Pemodelan geologi pada Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D telah

dilakukan. Metode yang digunakan adalah dengan menentukan Zona A dan B

berdasarkan pembacaan dan integrasi kurva Gamma Ray, Resistivitas, dan Densitas

(analisa Kualitatif) serta analisa petrofisika yang memanfaatkan data-data bawah

permukaan yang telah diolah oleh software GS (analisa kuantitatif). Kemudian data-

data yang telah didapatkan di input kedalam software IRAP RMS 7.3, yang

menghasilkan pemodelan geometri Zona A dan B, serta pemodelan konsentrasi

minyak yang menggambarkan daerah dengan konsentrasi minyak terbesar beserta

jumlah minyaknya. Didapatkan bahwa konsentrasi minyak yang paling besar berada

di selatan Zona A dan B, dengan jumlah minyak untuk Zona A adalah 82.78 juta

barrel, sedangkan Zona B adalah 36.08 juta barrel

Kata Kunci: Pemodelan Geologi, Pemodelan Konsentrasi Minyak

ABSTRACT

The geology modelling has been done to Zone A and B, Ramses field, Blok D. The

modelling was conducted by determination of Zone A and B as Zone to be checked

based on gamma ray, resistivity, and densitiy curve integrity reading (qualitative

analysis) and petrophysic analyse which used GS software (quantitative analysis).

Then the data entered into IRAP RMS 7.3 software. The results are Zone A and B

geology modelling and also oil concentration modeling which describe the biggest

area of oil concentration, plus the oil amount. Base of that, the biggest area of oil

concentration are at south each Zone, with the oil amount are: Zone A=82,78 million

barrel, Zone B=36.08 million barrel

Keywords: The geology modelling, oil concentration modelling

1) PENDAHULUAN

Lapangan Ramses adalah salah satu lapangan minyak di Sumatera Selatan yang

memiliki prospek hidrokarbon (minyak) cukup besar. Lapangan ini terletak + 25 km

2

kearah selatan kota Prabumulih. Lapangan ini ditemukan oleh Pertamina tahun 1987,

dengan awal isi minyak ditempat 46,8 juta barrel(5)

.

Seperti diketahui, industri perminyakan adalah industri yang melibatkan investasi

yang tidak sedikit dengan keuntungan yang tidak segera bisa dirasakan. Karena itu,

diperlukan teknik baru dalam mengoptimalkan pencarian dan pengambilan cadangan

yang ada, sekaligus meminimalkan resiko dalam pengeboran. Salah satu cara yang

dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi cadangan melalui pemodelan

geologi yang berupa pemodelan peta geometri Zona serta pemodelan konsentrasi

cadangan minyak Zona berdasarkan metode volumetrik. Dengan metoda ini dapat

diketahui geometri suatu reservoir serta diketahui nilai-nilai petrofisika suatu Zona

sehingga dapat dihitung cadangan yang ada.

Pembatasan masalah dilakukan dengan penelitian pada 15 sumur pada lapangan

Ramses, Blok D dan melakukan penelitian khusus pada dua Zona hidrokarbon (Zona

A dan B). Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan log sumur, peta top dan base

structure, serta data-data petrofisika.

Maksud penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan

melakukan analisa petrofisika pada 15 sumur. Sedangkan tujuannya adalah untuk

mengevaluasi cadangan minyak melalui pemodelan Zona A dan B sehingga dapat

diketahui daerah mana yang mungkin dapat dikembangkan dan diketahui cadangan

minyak terbesar.

2) LANDASAN TEORI

o Log Sumur

Log Sumur adalah informasi bawah permukaan yang diakusisi secara insitu, data

yang dihasilkan merupakan suatu respon terhadap alat-alat listrik yang digunakan.

Log Resistivitas, Log Gamma Ray, dan Log Densitas adalah jenis Log Sumur yang

sering digunakan dalam interpretasi dalam industri perminyakan.

1. Log Resistivitas

Secara garis besar Log Resistivitas dapat digunakan untuk interpretasi pintas

deteksi hidrokarbon. Resistivitas Formasi sebenarnya tergantung dari jenis kandungan

fluidanya, arus listrik dapat mengalir akibat adanya air sedangkan minyak dan gas

3

tidak mengalirkan arus, sehingga parameter terbatas pada air yang dikandungnya.

Satuannya adalah ohm meter.

2. Log Gamma Ray (GR)

Log Gamma Ray adalah log yang menggunakan sinar gamma sebagai alat untuk

mengukur tingkat radiasi yang ada dalam setiap batuan yang dilaluinya. Prinsip

terpenting dari log ini adalah suatu perekaman tingkatan radiasi alami suatu Zona,

tingkatan radiasi itu terjadi akibat adanya unsur-unsur radioaktif yang ada di dalam

Zona bumi. Unsur-unsur itu adalah Uranium, Thorium, dan Pottasium.

3. Log Densitas

Log ini menggunakan energi yang berasal dari sinar gamma. Pada saat sinar

gamma bertabrakan dengan elektroda, maka sinar kehilangan energinya lalu dideteksi

oleh sensor. Satuannya adalah gr/cm3.

o Reservoir

Reservoir adalah bagian kerak bumi yang mengandung minyak dan gas bumi(3)

.

Reservoir memiliki dimensi dan memiliki geometri. Cara terdapatnya minyak bumi

dibawah permukaan haruslah memenuhi beberapa syarat, yang merupakan unsur-

unsur suatu reservoir minyak bumi(3)

. Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gas

bumi. Biasanya batuan reservoir berupa Zona batuan yang berongga atau berpori.

2. Zona penutup (cap rock), yaitu suatu Zona yang tidak permeabel atau lulus

minyak, berada di atas suatu reservoir dan menghalang-halangi minyak dan gas

yang akan keluar dari reservoir.

3. Perangkap reservoir (reservoir trap). Perangkap merupakan bentuk Zona

penyekat, dimana Zona tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga minyak tidak

dapat lari kemana-mana. Pembentukan Zona penyekat dan Zona reservoir dapat

terjadi secara struktural, stratigrafi dan kombinasi keduanya(6)

.

o Porositas

Definisi ruang pori adalah volume batuan yang tidak terisi oleh benda padat.

Batuan Formasi pada umumnya tidaklah merupakan material yang benar-benar pejal

akan tetapi memiliki pori (rongga) yang berisi cairan atau gas(2)

.

4

Secara umum porositas diartikan sebagai perbandingan antara volume total rongga

dengan volume total batuan, ini dikenal sebagai sebagai porositas absolut(2)

. Tetapi

karena kepentingan dalam industri perminyakan maka didefinisikan pula suatu

pengertian porositas yang merupakan suatu perbandingan antara volume rongga yang

saling berhubungan dengan total batuan dan dikenal sebagai porositas efektif (5)

.

o Permeabilitas

Permeabilitas adalah suatu pengukuran yang menyatakan tingkat kemudahan dari

fluida mengalir di dalam Formasi batuan, satuannya adalah darcy.

Batuan dikatakan permeabel bila mempunyai porositas yang saling berhubungan,

misalnya pori-pori, vugs, kapiler, retakan, dan rekahan. Parameter yang berpengaruh

terhadap permeabilitas antara lain: porositas, ukuran pori, bentuk butiran, dan

kontinuitas.

o Saturasi Air (SW)

Adalah rasio dari volume yang terisi oleh cairan tersebut dengan volume

porositas total(2)

. Saturasi air tidak berdimensi, karena hanya berupa rasio, akan tetapi

sering dikalikan 100 untuk dinyatakan dalam persen(2)

.

Kejenuhan hidrokarbon tak pernah mencapai total 100%. Kenyataannya adalah

selalu ada sejumlah kecil air didalam kapiler yang tidak dapat digantikan oleh

hidrokarbon.

o Model Geologi

Model geologi adalah representasi konsisten seluruh data (log, seismik, peta

struktur dan petrofisik) dan pengetahuan mengenai reservoir yang relevan dengan

manajemen reservoir(7)

.

o Perhitungan Volumetrik

Perhitungan Volumetrik adalah kalkulasi volume dari model menurut berbagai

batasan yang telah digambarkan/dibuat oleh pengguna, batasan pada umumnya

meliputi luas dan ketebalan Zona, porositas, permeabilitas, dan saturasi air yang telah

dihitung dan dimodelkan. Volumetris menggambarkan cadangan terbukti atau mula-

mula dan merupakan perhitungan awal sebelum melakukan perhitungan selanjutnya.

5

3) METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan dua metode, yakni metode analisa data kualitatif

berupa penentuan Zona A dan B sebagai Zona yang akan diteliti, dan metode

kuantitatif meliputi analisa petrofisika, pembuatan dan analisa model geologi Zona A

dan B, serta evaluasi cadangan minyak Zona A dan B berdasarkan pemodelan.

Langkah penelitian dibagi menjadi dua, yaitu tahap persiapan serta tahap

pengumpulan dan pengolahan data. Dua tahapan penelitian tersebut secara lebih jelas

dapat diuraikan sebagai berikut:

o Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi pengumpulan data regional daerah penelitian beserta

aspek-aspek geologinya seperti tatanan struktur dan tatanan stratigrafi, serta data

penelitian yang berkaitan dengan obyek khusus penelitian, kedua jenis data tersebut

didapat dengan melakukan studi pustaka.

o Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data meliputi pengumpulan data yang berupa data log sumur

(data kedalaman, gamma ray, resistivitas, dan densitas) dan data peta struktur lapisan.

Data ini didapatkan dengan melakukan studi pustaka.

Tahap Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisa. Pengolahan data

dilakukan dengan pembacan kurva log sumur, korelasi stratigrafi log sumur dan

perhitungan (bantuan perangkat lunak GS). Selanjutnya data-data yang telah diolah

dimasukkan kedalam suatu program komputer yang hasilnya adalah model geologi

Lapangan Ramses. Akhirnya model geologi tersebut dianalisa untuk selanjutnya

ditentukan daerah mana yang akan dikembangkan. Tahap pengolahan data tersebut

secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

6

1. Analisa Log Sumur

Interpretasi kualitatif dilakukan dengan cara pembacaan kurva log sumur (Gamma

Ray, Resistivitas, dan Densitas) serta korelasi stratigrafi log sumur, kurva log sumur

didapatkan bersamaan melalui kegiatan pemboran di lapangan. Kegiatan ini dilakukan

untuk menentukan Zona A dan B sebagai Zona hidrokarbon (reservoir). Suatu Zona

yang baik bagi keterdapatan hidrokarbon yaitu Zona yang memiliki nilai Gamma Ray

yang rendah, Resistivitas yang rendah dan Densitas yang tinggi.

2. Analisa Petrofisika

Analisa petrofisika dilakukan pada Zona A dan B yang menjadi objek penelitian

pada tiap sumur untuk mengetahui nilai porositas, permeabilitas dan kejenuhan air.

Dalam penelitian ini digunakan cut off untuk nilai porositas dan kejenuhan air, dimana

untuk porositas nilai yang baik adalah lebih besar dari 3% (>3%) sedangkan untuk

kejenuhan air nilai yang baik adalah lebih kecil dari 50% (<50%). Nilai cut off dapat

berubah disesuaikan dengan peneliti dan nilai rata-rata dari objek yang digunakan.

Untuk interpretasi kuantitatif ini menggunakan bantuan perangkat lunak

(software) GS (Schlumberger). Dimana data – data yang telah didapatkan, seperti:

data kedalaman, gamma ray, resistivitas, dan densitas serta data peta struktur lapisan

dimasukkan kemudian diolah oleh perangkat lunak (software) GS (Schlumberger).

3. Tahap Pemodelan

Data-data yang telah terkumpul kemudian kita masukkan kedalam Software

Modelling. Software ini menerima semua tipe data dalam banyak format yang berasal

dari sumber data manapun. Data-data yang kita masukkan pertama kali adalah data-

data struktur lapisan dan/atau data-data seismik serta data-data log sumur.

Ada dua macam pemodelan yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni:

1. Pemodelan Geologi Zona, dan

2. Pemodelan penyebaran minyak di setiap Zona (Volumetrics Modelling)

7

4) HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Peta Lokasi Sumur Penelitian

Lapangan RMS terletak + 25 km kearah selatan dari kota Prabumulih, secara

geologi termasuk kedalam sub cekungan Palembang Selatan yang merupakan bagian

dari cekungan Sumatera Selatan, dan termasuk kedalam Formasi Talang Akar. Posisi

sumur membentang utara – selatan sepanjang + 10 km.

X

Y

Keterangan:

• RMS = Sumur Ramses

• X = Sumbu lebar

• Y = Sumbu panjang

8

1. Penentuan Zona Reservoir pada Sumur Penelitian

Berdasarkan pengamatan kurva sinar gamma, resistivitas, dan kurva densitas yang

diperoleh dari Pertamina, Zona A dan B dapat ditentukan (Tabel 1 dan 2). Secara

stratigrafi Zona A berada Diatas Zona B.

Tabel 1. Pembagian Zona A Setiap Sumur Berdasarkan Kedalaman,

Nilai Kurva Gamma Ray, Resistivitas, dan Densitas (Pertamina)

Nama

Sumur

Zona A Nilai

Interval

Kedalaman

(meter)

Ketebalan

(meter)

Gamma Ray

(Gapi)

Resistivitas

(Ohm)

Densitas

(gr/c3)

RMS 1 2217-2228 11 28-162 5-44 1-2

RMS 2 2182-2193 11 56-152 4-24 1-2

RMS 3 2187-2197 10 25-179 3-35 1-2

RMS 4 2159-2162 3 152-160 2-5 2

RMS 5 2166-2169 3 97-136 8-15 2

RMS 11 2182-2183 1 118-132 11-13 2

RMS 14 2125-2128 2 93-135 9-15 2

RMS 15 2084-2092 8 113-168 10-15 2

RMS 13 2048-2050 3 101-160 3-28 2

RMS 10 2239-2249 10 28-89 5-12 2

RMS 7 2160-2165 5 89-145 3-15 2

RMS 6 2214-2224 10 56-147 3-13 1-2

RMS 8 2226-2233 7 85-166 3-7 2

RMS 9 2236-2251 15 94-163 2-10 2

RMS 12 2248-2257 9 95-198 3-37 2

Tabel 2. Pembagian Zona B Setiap Sumur Berdasarkan Kedalaman,

Nilai Kurva Gamma Ray, Resistivitas, dan Densitas (Pertamina)

Nama

Sumur

Zona B Nilai

Interval

Kedalaman

(meter)

Ketebalan

(meter)

Gamma Ray

(Gapi)

Resistivitas

(Ohm)

Densitas

(gr/c3)

RMS 1 2248-2258 10 23-119 43-149 1-2

RMS 2 2214-2216 2 35-171 16-213 1-2

RMS 3 2213-2214 1 150-153 5 1-2

RMS 4 2184-2185 1 135-144 5 2

RMS 5 2195-2196 1 134-148 4-5 2

RMS 11 2204-2206 2 161-226 10-11 2

RMS 10 2278-2284 6 37-103 7-14 2

RMS 7 2190-2199 8 59-143 4-18 2

RMS 6 2249-2250 1 96-102 19-25 2

RMS 8 2257-2258 1 86-99 8-10 2

RMS 9 2273-2274 1 143-151 3-9 2

RMS 12 2278-2280 2 201-231 4 2

9

Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2, Zona A dan B dapat dibedakan berdasarkan

penyebaran (Utara-Selatan) dan ketebalan, dimana Zona A tersebar di 15 sumur,

sedangkan Zona B hanya tersebar di 12 sumur. Sedangkan untuk ketebalan, Zona A

memiliki ketebalan yang lebih bervariasi dan lebih tebal daripada Zona B.

Berdasarkan data-data yang dihimpun, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

Ketebalan Zona A dapat diketahui melalui interval kedalaman (Tabel 1), Interval

kedalaman Zona A adalah 2048-2228 meter. Zona A memiliki ketebalan berkisar dari

1-15 meter. Ketebalan Zona A jika dilihat dari utara ke selatan (Sumur Ramses 1, 2, 3,

4, 5, 11, 14, 15, dan 13) cenderung menipis, sedangkan jika dilihat dari timur ke barat

(Sumur Ramses 10, 7, 3, 6, dan 9) cenderung mengalami penipisan di tengah-tengah

Zona.

Sedangkan untuk Zona B (Tabel 2), dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa interval

kedalaman Zona B adalah 2184-2284 meter. Ketebalan Zona B yang dapat diketahui

adalah berkisar dari 1-10 meter. Ketebalan Zona B jika dilihat dari utara ke selatan

(Sumur Ramses 1, 2, 3, 4, 5, dan 11) cenderung menipis, sedangkan jika dilihat dari

timur ke barat (Sumur Ramses 10, 7, 3, 6, dan 9) cenderung mengalami penipisan

pula.

2. Analisa Petrofisika Zona A dan B

Tabel 3. Hasil Analisa Petrofisika Zona A

Sumur

Zona A

Tebal (m) Porositas

rata-rata(%)

Resistivitas

(ohm)

Kejenuhan air

rata-rata (%)

Permeabilitas

rata-rata (mD)

RMS 1 11 11 23 70 316

RMS 2 11 8 14 95 206

RMS 3 10 10 17 80 300

RMS 4 3 7 4 60 220

RMS 5 3 3 11 56 150

RMS 11 1 3 12 45 102

RMS 14 2 7 10 28 190

RMS 15 8 7 11 32 230

RMS 13 3 10 12 20 250

RMS 10 10 6 - 48 265

RMS 7 5 4 9 67 250

RMS 6 10 7 8 100 275

RMS 8 7 3 4 95 180

RMS 9 15 3 - 98 135

RMS 12 9 3 20 75 176

10

Tabel 4. Hasil Analisa Petrofisika Zona B

Sumur

Zona B

Tebal (m) Porositas

rata-rata(%)

Resistivitas

(ohm)

Kejenuhan air

rata-rata (%)

Permeabilitas

rata-rata (mD)

RMS 1 10 16 13 80 500

RMS 2 2 3 11 80 240

RMS 3 1 3 5 70 360

RMS 4 1 5 5 50 290

RMS 5 1 3 4 45 170

RMS 11 2 4 10 38 302

RMS 10 6 6 - 35 500

RMS 7 8 5 11 75 250

RMS 6 1 3 22 100 220

RMS 8 1 3 9 78 200

RMS 9 1 6 - 95 450

RMS 12 2 4 4 65 376

Analisa petrofisika ini memanfaatkan data-data bawah permukaan yang telah

diolah oleh software GS (Schlumberger).

Dari analisa petrofisika yang dilakukan pada Zona A (Tabel 3), diketahui bahwa

hanya beberapa sumur saja yang memiliki nilai-nilai petrofisika yang dapat dikatakan

baik secara keseluruhan (porositas, permeabilitas, dan saturasi air) yakni pada sumur

Ramses 7, 10, 4, 5, 11, 14, 15, dan 13 (selatan Zona).

Sedangkan dari analisa petrofisika yang dilakukan pada Zona B (Tabel 4),

diketahui juga bahwa hanya beberapa sumur saja yang memiliki nilai-nilai petrofisika

yang dapat dikatakan baik secara keseluruhan (porositas, permeabilitas, dan saturasi

air) yakni pada sumur Ramses 10, 4, 5, 11, dan 12 (selatan Zona).

11

3. Pemodelan Zona A dan B

o Pemodelan Zona A

Tampak depan

Tampak atas

Gambar 2.

Peta Zona A

12

Berdasarkan pemodelan geologi pada gambar 2, diketahui bahwa Zona A terletak

pada interval 2048-2228 m dibawah permukaan laut, memiliki tiga tinggian dan dua

rendahan. Zona A memiliki panjang kurang lebih 12.000 meter dan lebar kurang lebih

4000 meter. Sedangkan untuk ketebalan, Zona A memiliki ketebalan yang bervariasi,

mulai dari satu meter sampai dengan lima belas meter.

Dari Volumetrics Modelling Zona A (Gambar 3), dapat disimpulkan bahwa

konsentrasi minyak paling besar pada Zona A berada di daerah selatan dan tengah

Zona (daerah tinggian). Hal tersebut sesuai dengan keadaan porositas, permeabilitas,

dan saturasi air pada daerah tersebut. Dimana daerah selatan dan tengah zona

memiliki permeabilitas dan porositas yang cukup tinggi, serta memiliki saturasi air

yang rendah (tabel 3).

Tabel 5. Hasil perhitungan volumetris Zona A

Tipe Volumetrik Nilai (juta barrel)

Cadangan Terbukti 82.78

Gambar 3.

Volumetrics Modelling Zona A

Tampak atas

13

Hasil perhitungan volumetrik memperlihatkan bahwa isi minyak pada Zona A

adalah 82,78 juta barrel (Tabel 5).

o Pemodelan Zona B

Tampak depan

Gambar 4.

Peta Zona B

Tampak atas

14

Berdasarkan pemodelan geologi pada gambar 4, diketahui bahwa Zona B terletak

pada interval 2184-2284 m dibawah permukaan laut. Zona B memiliki satu tinggian

dan dua rendahan. Memiliki panjang kurang lebih 10.000 meter dan lebar kurang

lebih 4000 meter, atau dua pertiga ukuran Zona A. Sedangkan untuk ketebalan, Zona

B memiliki ketebalan yang bervariasi, mulai dari satu meter sampai dengan sepuluh

meter.

Dari Volumetrics Modelling Zona B (Gambar 5), dapat disimpulkan bahwa

konsentrasi minyak pada Zona B berada di daerah selatan dan tengah Zona (daerah

tinggian). Hal tersebut sesuai dengan keadaan porositas, permeabilitas, dan saturasi air

pada daerah tersebut. Dimana daerah selatan dan tengah zona memiliki permeabilitas

dan porositas yang cukup tinggi, serta memiliki saturasi air yang rendah (tabel 4).

Tabel 6. Hasil perhitungan volumetris Zona B

Tipe Volumetrik Nilai (juta barrel)

Cadangan Terbukti 36.08

Hasil perhitungan volumetrik memperlihatkan bahwa isi minyak pada Zona B

adalah 36.08 juta barrel (Tabel 6).

Tampak atas

Gambar 5.

Volumetrics Modelling Zona B

15

KESIMPULAN

Dari analisa petrofisika yang telah dilakukan dan perhitungan cadangan minyak

kedua Zona, maka didapatkan suatu pemodelan yang menggambarkan konsentrasi

minyak paling besar, yakni didaerah selatan Zona A dan B.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka penulis merekomendasikan daerah

selatan Zona A dan B yang berpotensi untuk dikembangkan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Undang

Mardiana selaku Pembimbing, sehingga tulisan ini dapat selesai.

DAFTAR PUSTAKA

(1) Darmawan, Fithra Harris. 2004. Studi Porositas dan Kejenuhan Air Grup Sand A

dan Grup Sand B untuk Menentukan Lokasi Sumur Pengembangan Pada

Lapangan Mulia Cekungan Sumatera Selatan. Skripsi Kajian Khusus. Jurusan

Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Padjadjaran, Bandung.

(2) Gatlin, Carl. 1960. Petroleum Engineering, Drilling and Well Completions.

Prentice Hall INC, Englewood Cliffs, N.J. USA.

(3) Harsono, Adi. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Schlumberger Oilfield

Services. Edisi–8.

(4) Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Edisi kedua, jilid 1,

Penerbit ITB, Bandung.

(5) Pertamina. 1987. Petroleum Geology of Indonesia Basin. Volume X-South

Sumatra Basins, Pertamina BPPKA.

(6) Saputra, Irna Guniawati. 1997. Menaksir Besarnya Cadangan Minyak Secara

Volumetrik Pada Blok Pendopo Benakat Cekungan Sumatera Selatan. Laporan

Kerja Praktek, Program Studi Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Bandung.

(7) Anonim. 2005. Introduction to 3D Geological Modelling. Irap RMS 7.3, Course

manual, Roxar, Jakarta.