Review : The Glasgow Raspberry Pi Cloud: A Scale Model for Cloud Computing Infrastructures
Click here to load reader
-
Upload
arief-setiawan -
Category
Technology
-
view
71 -
download
4
Transcript of Review : The Glasgow Raspberry Pi Cloud: A Scale Model for Cloud Computing Infrastructures
Sistem Terdistribusi
Arif Setiawan
13/356785/PTK/9213
The Glasgow Raspberry Pi Cloud: A Scale Model for Cloud Computing
Infrastructures
Cloud computing memperkenalkan proses baru dalam hal outsourcing infrastruktur.
Dari pelayanan private data hingga publik web hosting. Meskipun mendapat banyak
perhatian dari komunitas riset, pengembangan dan penelitian tentang cloud computing
baik dalam bidang sistem, aplikasi, service dan manajemen sumber daya masih sedikit.
Ada banyak topik penelitian dalam bidang cloud computing seperti strategi ekonomis
untuk menempatkan resources sesuai permintaan dari pelanggan, penjadwalan aplikasi,
dan monitoring resources. Hambatan terbesar dalam penelitian cloud computing yaitu
tidak adanya resource yang cukup terhadap infrastruktur data center karena membutuhkan
biaya yang besar. Sebuah data center memiliki lebih dari 100 server yang saling
terhubung, membuat sebuah data center tentu akan membutuhkan biaya yang sangat besar,
dan itu belum mencakup biaya untuk tempat, power dan fasilitas pendinginan.
Untuk itu beberapa penelitian mulai mengembangkan sebuah tool simulasi seperti
iCanCloud dan CloudSim untuk mensimulasikan sebuah cloud infrastruktur. Namun tool
simulasi ini masih dalam tahap pengembangan dan memiliki kemampuan terbatas sesuai
dengan mesin hostnya. Untuk itu maka dibuatlah sebuah modal Cloud Data Center
menggunaan Raspberry Pi Cloud yang dinamakan PiCloud. PiCloud terdiri dari 56 mesin
Raspberry Pi yang saling terhubung. PiCloud dapat bekerja layaknya sebuah Data Center
asli. Aplikasi yang dikembangkan diatas PiCloud juga dapat diadaptasi langsung kedalam
data center sebenarnya.
Gambar 1. Infrastruktur PiCloud
Prototipe data center menggunakan PiCloud ini terdiri dari 56 model Raspberry Pi
yang saling terhubung dalam 4 rak yang dibuat menggunakan Lego seperti dalam gambar
1. Untuk mensimulasikan sebuah data center sebenarnya, masing - masing Raspberry pi
saling terhubung menggunakan multiroot tree topology. Untuk mesin yang terdapat dalam
1 rak dihubungkan dengan top roof switch (Tor) yang terdapat dibagian atas.
Masing-masing rak terhubung menggunakan OpenFlow. OpenFlow digunakan agar
topology dapat diprogram secara sofware menggunakan Software Define Networking
(SDN). Skema dari arsitektur PiCloud dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2. Sistem Arsitektur PiCloud
Jika sistem arsitektur dari Picloud sudah sesuai dengan model dari data center,
begitu juga seharusnya dengan software arsitekturnya. Masing-masing dari Raspberry Pi
di menggunakan sistem operasi dari distribusi linux debian yang dinamakan raspbian.
Raspbian ini memiliki 35.000 precompiled software yang telah disesuaikan dengan
arsitektur dari Raspberry Pie. Diatas Rasbian digunakan Linux Container untuk
mendukung teknologi virtualisasi. Linux Container bekerja mirip dengan hypervisor yang
biasa ditemukan dalam arsitektur x86 . Selain itu digunakan juga libvirt dan RESTful API.
Setiap mesin Raspberry Pi memberikan akses RESTful API yang berfungsi untuk
memfasilitasi virtual host dan berinteraksi dengan head node (pi master). Dibagian teratas
adalah virtual host untuk mensimulasikan bebeberapa aplikasi yang sering digunakan
dalam cloud computing seperti web server, database dan Hadoop . Arsitektur software
picloud dapat dilihat pada gambar 3
Gambar 3 Arsitektur Software PiCloud
PiCloud dapat digunakan untuk memodelkan keadaan dari sebuah data center.
Beberapa penelitian bidang Cloud Computing yang dapat dilakukan diatas PiCloud antara
lain :
1. Virtual Machine (VM) Management
2. Network Management
3. Resource Management
Picloud berhasil memodelkan cloud data center baik dalam hal arsitektur maupun
software, mencakup keseluruhan software dari cloud computing sampai software di
masing-masing mesin. Dengan begitu maka dapat dilakukan penelitian tentang cloud
computing tanpa terkendala akan keterbatasan dari tool simulasi.
Namun PiCloud juga memiliki keterbatasan seperti belum mampu mensimulasikan
virtual resource management secara maksimal dan belum mampu menentukan
pengeluaran power/tenaga listrik dari sebuah data center yang asli.
References
F. P. Tso, D. R. White, S. Jouet, J. Singer, and D. P. Pezaros,“The Glasgow raspberry Pi
cloud: A scale model for cloud computing infrastructures”2013,pp. 108-112