Review Film Daskon

7
 REVIEW FILM JUDUL : THE FOURTH KIND GENRE : THRILLER, MISTERI Film yang saya saksikan ini berkisah tentang seorang psikolog yang bernama Dr. Abbygail Tyler yang ditinggal oleh suami dan juga anak perempuannya secara misterius. Pada awalnya saya memang tertipu setrelah menonton film ini, betapa tidak, dalam film tersebut ditayangkan secara jelas rekaman video, maupun audio dokumenter yang menunjukkan seolah-olah film ini adalah kisah nyata. Dalam video maupun audio dokumenter tersebut menayangkan bagaimana seorang Dr. Abby Tyler memberikan konseling maupun hypnoterapi pada pasiennya yang mengalami halusinasi. Namun setelah saya selidiki lebih jauh lagi dari berbagai sumber di internet, ternyata semua adegan maupun cerita yang ditayangkan dalam video dokumenter tersebut hanyalah rekayasa dari sutradara. Sutradara memasukkan video maupun adio dokumenter tersebut untuk menambah kesan ‘nyata’ pada film nya. Walaupun cerita dalam film tersebut hanya rekayasa, namun tetap cukup menarik menyaksikan film ini. Terlebih lagi dalam film ini cukup banyak scene yang menayangkan tentang bagaimana seorang konselor memberikan konseling maupun relaksasi pada kliennya. Kembali menuju jalannya cerita di film, Dr. Abby ingin menyelidiki kematian misterius yang menimpa suaminya. Ia tinggal di sebuah kota kecil di Alaska yang bernama kota Nome. Dr. Abby adalah seorang psikolog yang sudah cukup memiliki ‘nama’ di wilayah Nome. Dalam kegiatannya ketika mengkonseling masyaraka t sekitar, akhir -akhir ini Ia sering mendapat pasien dengan gangguan yang sama. Entah hal tersebut kebetulan atau tidak, pasien yang datang selalu mengeluh mengalami sulit tidur dan setiap malam melihat seekor burung hantu di jendela kamar tidurnya. Lewat keahliannya dalam memberikan hypnoterapi dan memberikan relaksasi, Dr.Abby membuat para pasiennya bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi dan apa mereka lihat, semua dilakukan dibawah pengaruh hipnotis. Namun yang terjadi pada Tommy (salah satu pasien Dr. Abby) sedikit berbeda dengan yang lainnya. Ketika di hipnotis untuk mem-flash back dan menceritakan apa yang Ia lihat pada malam itu, Ia malah justru tidak bisa menjawab dan malah mengamuk serta merasa ketakutan. Keesokan harinya, Tommy dan keluarganya ditemukan tewas setelah menembak dirinya dan keluarganya. Dr. Abby dianggap bersalah atas kasus tersebut karena hipnotis yang Ia berikan pada Tommy. Pihak kepolisian setempat pun mengintograsi Abby karena

Transcript of Review Film Daskon

5/17/2018 Review Film Daskon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/review-film-daskon 1/7

REVIEW FILM

JUDUL : THE FOURTH KIND

GENRE : THRILLER, MISTERI

Film yang saya saksikan ini berkisah tentang seorang psikolog yang bernama Dr.

Abbygail Tyler yang ditinggal oleh suami dan juga anak perempuannya secara misterius.

Pada awalnya saya memang tertipu setrelah menonton film ini, betapa tidak, dalam film

tersebut ditayangkan secara jelas rekaman video, maupun audio dokumenter yang

menunjukkan seolah-olah film ini adalah kisah nyata. Dalam video maupun audio

dokumenter tersebut menayangkan bagaimana seorang Dr. Abby Tyler memberikan

konseling maupun hypnoterapi pada pasiennya yang mengalami halusinasi. Namun setelah

saya selidiki lebih jauh lagi dari berbagai sumber di internet, ternyata semua adegan maupun

cerita yang ditayangkan dalam video dokumenter tersebut hanyalah rekayasa dari sutradara.

Sutradara memasukkan video maupun adio dokumenter tersebut untuk menambah kesan

‘nyata’ pada film nya. Walaupun cerita dalam film tersebut hanya rekayasa, namun tetap

cukup menarik menyaksikan film ini. Terlebih lagi dalam film ini cukup banyak scene yang

menayangkan tentang bagaimana seorang konselor memberikan konseling maupun relaksasi

pada kliennya.

Kembali menuju jalannya cerita di film, Dr. Abby ingin menyelidiki kematian

misterius yang menimpa suaminya. Ia tinggal di sebuah kota kecil di Alaska yang bernama

kota Nome. Dr. Abby adalah seorang psikolog yang sudah cukup memiliki ‘nama’ di wilayah

Nome. Dalam kegiatannya ketika mengkonseling masyarakat sekitar, akhir-akhir ini Ia sering

mendapat pasien dengan gangguan yang sama. Entah hal tersebut kebetulan atau tidak, pasien

yang datang selalu mengeluh mengalami sulit tidur dan setiap malam melihat seekor burung

hantu di jendela kamar tidurnya. Lewat keahliannya dalam memberikan hypnoterapi dan

memberikan relaksasi, Dr.Abby membuat para pasiennya bercerita tentang apa yang

sebenarnya terjadi dan apa mereka lihat, semua dilakukan dibawah pengaruh hipnotis.

Namun yang terjadi pada Tommy (salah satu pasien Dr. Abby) sedikit berbeda dengan yang

lainnya. Ketika di hipnotis untuk mem-flash back dan menceritakan apa yang Ia lihat pada

malam itu, Ia malah justru tidak bisa menjawab dan malah mengamuk serta merasa

ketakutan. Keesokan harinya, Tommy dan keluarganya ditemukan tewas setelah menembak 

dirinya dan keluarganya. Dr. Abby dianggap bersalah atas kasus tersebut karena hipnotis

yang Ia berikan pada Tommy. Pihak kepolisian setempat pun mengintograsi Abby karena

5/17/2018 Review Film Daskon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/review-film-daskon 2/7

kasus tersebut, namun pihak kepolisian malah justru tidak menerima segala penjelasan Abby,

dan malah justru menuduh psikolog tersebut bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan

Tommy. Walau dilarang, Dr. Abby tetap meneruskan penelitian terhadap pasien-pasiennya,

kali ini dengan bantuan temannya Dr. Campos. Sejak saat itu kejadian demi kejadian aneh

mulai menghampiri kota tersebut termasuk Dr. Abby sendiri. Salah satunya adalah ketika Dr.

Abby mendengarkan sebuah rekaman dirinya berteriak-teriak histeris dilanjutkan dengan

suara sejenis mahkluk luar angkasa yang berbicara bahasa asing yang aneh.

Setelah mendengar dan meneliti bahasa aneh tersebut, akhirnya Dr. Abby meminta

bantuan pada seorang ahli sejarah ternama, yaitu Dr. Awolowa Odusami. Setelah mendengar

rekaman tersebut, Odusami menyatakan bahwa bahasa asing tersebut adalah bahasa dari

bangsa Sumeria, yang merupakan bahasa tertua sepanjang sejarah peradaban manusia. Dan

sudah tidak mungkin digunakan oleh manusia zaman sekarang. Dr. Abby, Dr. Campos, dan

Dr. Odusami pun bekerja sama untuk memecahkan misteri tersebut. Pasien Dr. Abby yang

lain yang bernama Scott meminta Abby untuk datang kerumahnya dan dihipnotis untuk 

mengungkap apa yang mengganggu dirinya selama ini. Namun keadaan malah semakin

memburuk, Scott malah seolah mengalami kerasukan dan kejadian aneh, Ia menderita cedera

dan patah tulang punggung.

Sejak saat itu Dr. Abby mengajak kedua anaknya yang bernama Ronnie dan Ashley

(menderita kebutaan sejak ayahnya tiada), untuk pindah ke North Carolina untuk 

mengamankan diri. Namun sebelum sempat pergi, Dr. Abby sudah dicegat oleh kepolisian

setempat dan diminta bertanggung jawab atas kejadian yang dialami oleh Scott. Dr. Abby dan

kedua anaknya pun tidak jadi pindah, dan Dr. Campos diminta untuk mewakili Dr. Abby

untuk diintrogasi di kantor polisi. Rumah Dr. Abby pun dibawah pengawasan ketat dari

polisi, dan ditengah malam polisi yang diminta mengawasi rumah Dr.Abby tersebut melihat

semacam penampakan dari benda tak dikenal yang melintas di atas rumah Dr. Abby. Polisi

yang melihat benda itupun lantas terkejut.

Betapa kagetnya Dr. Abby saat keesokan harinya melihat bahwa anak keduanya,

Ashley hilang secara misterius. Hal ini tentu sangat membuat Dr. Abby semakin tertekan dan

mengalami depresi berat. Ia pun kemudian dipisahkan oleh anak pertamanya, Ronnie karena

dianggap dapat membahayakan anaknya. Beberapa hari kemudian pihak kepolisian

menemukan fakta yang mencengangkan, bahwa pada jasad suami Dr. Abby ditemukan bekas

tembakan dan di TKP pada saat itu ditemukan sebuah senjata api, yang artinya penyebab

5/17/2018 Review Film Daskon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/review-film-daskon 3/7

kematian suami Dr. Abby sudah jelas, yakni bunuh diri. Bukan dibunuh secara misterius

seperti yang selama ini dikatakan oleh Dr. Abby. Sementara keberadaan Ashley sendiri

sampai saat ini masih misterius.

Pendekatan yang digunakan Dr. Abby yang digunakan dalam mengkonseling kliennya

adalah dengan pendekatan Psikodinamik, yakni ketika Dr. Abby sebagai konselor

mendengarkan secara serius informasi yang disampaikan kliennya dengan menggunakan

‘telinga ketiga’, peran ini meliputi mendengarkan secara teliti dan mengamati makna-makna

yang disadari dan tidak disadari pada tingkah laku verbal dan non verbal klien. Selain itu juga

dalam konselingnya, Dr. Abby menjaga betul jaraknya dengan kliennya, namun tetap

memberi perhatian dan pemfokusan penuh terhadap informasi klien. Kondisi ruang konsultasi

dari Dr. Abby juga dikondisikan senyaman dan setenang mungkin agar terhindar dari

berbagai distraksi yang mengganggu jalannya konseling. Dr. Abby juga tidak mencampur

adukkan masalah pribadi yang dialaminya ketika sedang memberi konseling, terbukti ketika

sebenarnya Dr. Abby sendiri mengalami hal kejadian aneh yang sama seperti yang dialami

para kliennya, namun Ia tetap mengkondisikan dirinya sebagai pihak yang netral yang hanya

ingin fokus membantu menangani masalah yang dihadapi kliennya, tanpa memasukkan unsur

pengalaman pribadi dalam kegiatan konselingnya. Hal ini juga merupakan bentuk dari

pendekatan psikodinamik.

Dr. Abby juga menutup sesi konseling nya ketika situasinya di rasa tidak 

memungkinkan, mungkin hal ini dimaksudkan agar informasi yang disampaikan klien tidak 

meluas, selain itu juga agar Dr. Abby dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi

klien dengan pemikiran yang lebih jernih. Teknik yang digunakan Dr. Abby dalam

mendorong kliennya agar mau menceritakan masalahnya juga sesuai dengan teori dari

Psikodinamik yang merupakan pengembangan dari teori Psikoanalitik. Dalam mendorong

kliennya untuk mau lebih terbuka dalam menceritakan permasalahannya, Dr. Abby

menggunakan Hypnoterapi untuk memberikan semacam relaksasi dalam diri kliennya untuk 

menyatakan permasalahan masa lalu nya, karena menurut keyakinan Dr. Abby sendiri, segala

bentuk kejadian yang dialami manusia saat ini dipengaruhi oleh masa lalu seseorang, hal ini

tentu sesuai dengan teori dari Sigmund Freud. Yakni melalui asosiasi bebas, yaitu

mengupayakan klien untuk menjernihkan atau mengikis alam pikirannya dari alam

pengalaman dan pemikiran sehari-hari sekarang, sehingga klien mudah mengungkapkan

pengalaman masa lalunya. Klien diminta mengutarakan apa saja yang terlintas dalam

pikirannya. Tujuan teknik ini adalah agar klien mengungkapkan pengalaman masa lalu dan

5/17/2018 Review Film Daskon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/review-film-daskon 4/7

menghentikan emosi-emosi yang berhubungan dengan pengalaman traumatik masa lalu. Hal

ini dapat dilihat dari pengakuan Tommy dan Scott (klien Dr. Abby) bahwa Ia sudah melihat

semacam penampakan sejenis burung hantu tersebut sejak mereka masih kanak-kanak. 

Salah satu pasien dari Dr. Abby, yakni Tommy, juga mengalami resistensi, yaitu

beragam respons tidak sadar yang digunakan oleh pasien untuk menghambat kemajuan

mereka sendiri selama terapi dilakukan (dalam Feist and Feist, 2010) karena menolak untuk 

melanjutkan proses konseling ketika Ia merasa terancam dan ketakutan setelah mengingat

kembali kejadian aneh yang dialaminya. Sebagaimana kita ketahui, tugas seorang konselor

adalah bagaimana caranya agar klien tidak mengalami resistensi tersebut.

Metode yang diterapkan oleh Dr. Abby dalam mengkonseling dan menterapi klien

nya, yaitu metode hypnoterapy. Hypnotherapy adalah suatu bentuk interaksi yang bertujuan

untuk memfokuskan perhatian dengan cara yang menumbuhkan konteks pengalaman yang

terapeutik. Namun psikoterapi ini tidak bisa berdiri sendiri. Terapi ini memanfaatkan keadaan

hipnotik klien untuk melakukan perubahan dalam diri mereka, menceritakan pengalaman di

masa lalu, menyembuhkan penyakit psikosomatis, penyelidikan kriminal dan untuk 

kebutuhan medis. Dalam hypnotherapy sendiri dimaksudkan agar konselor atau yang

memberi hypnosis agar memperoleh sugesti positif agar nilai-nilai baru dapat tertanam dalam

diri klien. Namun dalam film tersebut, Dr. Abby lebih memfungsikan hypnosis untuk 

memperoleh dan menggali lebih dalam keterangan dari kliennya. Konseling hypnosis

merupakan konseling yang menggunakan hypnosis state pada klien, yaitu suatu kondisi

dimana manusia cenderung lebih sugestif (alpha dan theta state), sehingga dapat menerima

saran-saran yang dapat berubah menjadi nilai-nilai baru.

Dalam teori psikologi, hypnosis sendiri merupakan perkembangan dari teori

Psikoanalisa oleh Sigmund Freud. Freud menekankan pentingnya peristiwa masa kanak-

kanak dan pengalaman semasa hidup. Aliran psikoanalisa dari Freud mempelajari

perkembangan kepribadian dan perilaku abnormal daripada aliran psikologis. Proses

pengobatan gejala-gejala hysteria mulai dari pembiusan kemudian beralih ke hipnotis dan

terapi bicara atau psikoanalisa yang mengutamakan pentingnya proses ketidaksadaran. Aliran

psikoanalisa ini terdiri dari dua variasi yakni personal dan interpersonal. Bagaimana

kepribadian mempengaruhi belajar dan perilaku. Aliran personal dari teori psikoanalisa

adalah tradisi Freud yang berpendapat bahwa manusia seringkali bertindak atas motif yang

tidak disadarinya maupun atas dasar pikiran, perasaan dan kecenderungan yang sebagian

5/17/2018 Review Film Daskon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/review-film-daskon 5/7

disadari. Freud berangkat dari keyakinan bahwa pengalaman mental manusia tidak ubahnya

seperti gunung es yang terapung di samudra, hanya sebagian kecil yang tampak sedangkan

sembilan puluh persen nya tidak tampak. Itulah yang merupakan bagian ketidaksadaran

mental manusia. Berupa pemikiran-pemikiran kompleks, keinginan, perasaan, dan emosi

bawah sadar yang tidak dialami secara langsung tetapi dapat mempengaruhi tingkah laku

manusia. Bagi Freud, seluruh tingkah laku manusia berasal dari dorongan alam bawah sadar.

Freud juga menyatakan bahwa mimpi yang menggambarkan masa depan adalah

mimpi sebagai gambaran yang menjadi harapan pemimpi yang direpres dalam

ketidaksadaran. Materi yang menyusun sebuah mimpi berasal dari pengalaman yang

direproduksi atau diingat lagi di dalam mimpi. Sumber materi yang direproduksi bisa berasal

dari masa kanak-kanak. Mimpi tidak hanya memasukkan hal-hal paling signifikan yang layak 

untuk diingat, seperti dalam alam sadar, tetapi juga detail-detail yang tidak menarik dan tidak 

signifikan (Freud, 2001: 20). Mimpi merupakan simbolisasi dari realitas kehidupan yang

perlu pemahaman dan interpretasi agar dapat dimaknai.

Hal inilah yang juga menjadi pemikiran Dr. Abby ketika mengkonseling kliennya, Ia

berusaha mengungkapkan apa yang terjadi pada alam bawah sadar klien, melalui mimpi dan

terapi hypnosis. Sehingga Ia dapat menganalisa apa yang sebenarnya klien alami, dan

inginkan. Namun ada kalanya apa yang diungkapkan dapat mengganggu kejiwaan klien lebih

 jauh karena dalam diri mereka sendiri, mungkin ada denial yang menginginkan hal itu tidak 

terjadi. Jadi, terapi ini belum tentu cocok dengan klien yang mengalami trauma mendalam

karena akan berakibat klien menjadi menutup diri, mengamuk karena berusaha mengingkari

kejadian itu bahkan lebih trauma lagi dan menjadi depresi. Sebagai psikolog, kita harus jeli

melihat bahasa verbal maupun nonverbal klien, jika kiranya apa yang diceritakan klien sudah

terlalu mendalam dan dapat berakibat lebih buruk pada kejiwaannya. Psikolog sekiranya

dapat menenangkan pasien dan menghentikan konseling. Seperti apa yang Dr. Abby lakukan.

Dan sebagai psikolog juga harus mampu membatasi emosi kita sendiri. Diusahakan agar

tidak terlalu terbawa emosi dengan permasalahan klien dan mengintervensi lebih jauh.

5/17/2018 Review Film Daskon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/review-film-daskon 6/7

DAFTAR PUSTAKA

Feist, Jane & Gregory J. Feist. (2010). Teori Kepribadian : Edisi Ketujuh (Terjemahan).

Jakarta: Salemba.

Paul Brooks, & Olatunde Osunsanmi. (2009). The Fourth Kind. United States: UniversalPictures.

Teleska, John & Andrew Roffman. (2004). A Continum of Hypnotherapeutic Interactions:

From Formal Hypnosis to Hypnotic Conversation.  American Journal of Clinical

 Hypnosis. Vol. 47: 2.

Zaenuri, Ahmad. (2005). Estetika Ketidaksadaran: Konsep Seni menurut Psikoanalisis

Sigmund Freud 1856-1939.  Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Vol.

VI No. 3/September-Desember 2005.

5/17/2018 Review Film Daskon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/review-film-daskon 7/7

 

MATA KULIAH DASAR-DASAR KONSELING

REVIEW FILM “THE FOURTH KIND” 

Disusun oleh:

Agus Supriyanto

10/296689/PS/05880

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2012