Review Buku Metode Kuantitatif

11
METODE PENELITIAN REVIEW BUKU METODE PENELITIAN KUANTITATIF : TEORI DAN APLIKASIOleh : Ni Kt. Ayu Intan Putri Mentari Indriani (1491861005) JURUSAN PMPDK PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR UNIVERSITAS UDAYANA 2014

description

Review Buku Metode Kuantitatif

Transcript of Review Buku Metode Kuantitatif

  • METODE PENELITIAN

    REVIEW BUKU

    METODE PENELITIAN KUANTITATIF : TEORI DAN APLIKASI

    Oleh :

    Ni Kt. Ayu Intan Putri Mentari Indriani

    (1491861005)

    JURUSAN PMPDK

    PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2014

  • REVIEW BUKU

    Judul Buku : Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi

    Penyusun : Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah

    Penerbit : PT. Rajagrafindo Persada

    Tahun : 2005

    Reviewer : Ni Kt. Ayu Intan Putri Mentari Indriani

    A. Pendahuluan

    Tulisan ini merupakan panduan bagi mereka yang ingin melakukan penelitian,

    khususnya yang menggunakan metode kuantitatif. Di dalamnya membahas banyak hal yang

    cukup lengkap dan sangat membantu dalam penelitian karena tidak saja membahas mengenai

    penelitian kuantitatif dari mulai pemilihan topik hingga cara menyajikan data yang ada dalam

    laporan, tetapi juga dibahas mengenai prinsip-prinsip penelitian, peran etika penelitian dalam

    proses penelitian secara keseluruhan dan bagaimana seseorang bisa menerapkan pendekatan

    kuantitatif dengan menggunakan asumsi dasar yanga ada, dan berbagai jenis penelitian

    sebagai kerangka untuk mengklasifikasi penelitian yang ada. selain itu, dalam buku ini juga

    disajikan beberapa contoh kasus dan contoh kecil yang diambil dari sebuah penelitian

    sehingga penjelasan yang ada antar bagian menjadi keutuhan penelitian.

    Dalam tulisan ini juga dipaparkan berbagai contoh kasus, untuk memperjelas dan

    memperkuat teori dan materi yang dibahas. Hal tersebut juga didukung dengan permasalahan

    yang mungkin terjadi dan kendala-kendala yang mengikuti berikut dengan solusi

    pemecahannya serta ilustrasi untuk memperjelas.

    B. Pokok-pokok Isi Bab

    1. PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN : Hakikat Ilmu Pengetahuan, Etika, Dilema,

    Pendekatan, dan Jenis Penelitian.

    Sebuah peneletian pasti memiliki prinsip-prinsip dasar di dalamnya yang menjadi

    sebuah acuan dalam penelitian tersebut. Prinsip-prinsip tersebut terdapat hakikat penelitian,

    etika penelitian bahkan juga dilema penelitian yang harus dipahami secara jelas sebelum

    memulai sebuah penelitian. Selain ketiga hal tersebut, pendekatan penelitian, jenis dan

    klasifikasi penelitian juga merupakan bagian dari sebuah prinsip penelitian. Dengan

    mengetahui semua hal tersebut maka seorang peneliti sudah memiliki bekal awal dalam

    penelitian yang akan dilakukan.

  • Hakikat Ilmu Pengetahuan

    Secara sederhana bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu

    yang ada dikepala kita, yang kita peroleh dalam bentuk bermacam-macam, termasuk yang

    kita ketahui berdasar pengalaman yang kita miliki. Seseorang bisa memiliki pengetahuan

    dengan melalui dua cara, yaitu secara Eksperiental Reality (ER) dan Agreement Reality

    (AR). Eksperiental Reality (ER) adalah sumber pengetahuan yang didapatkan dengan cara

    mengalaminya sendiri, dari pengalaman yang dialami tersebut sehingga menjadi tahu akan

    sesuatu. Sedangkan Agreement Reality (AR) adalah sumber pengetahuan yang didasarkan

    pada kesepakatan-kesepakatan antara diri kita pribadi dengan orang lain. Bentuknya bisa

    bermacam-macam, bisa berdasar informasi dari orang lain, tradisi, serta kebiasaan. Dalam

    penelitian kuantitatif, kita akan menggunakan teori yang ada untuk kemudian dibuktikan

    dengan data yang ada di lapangan sehingga dari kombinasi antara teori (AR) dan data (ER)

    yang ada kita bisa ambil suatu keputusan.

    Etika Penelitian

    Terdapat beberapa aspek yanga da dalam etika penelitian antara lain sebagai berikut:

    1. Scientific Misconduct, dalam etika ini seorang peneliti tidak boleh melakukan penipuan

    dalam sebuah penelitian. Pada bagian ini juga termasuk research fraud (pemalsuan data

    hasil penelitian) dan plagiarism,

    2. Terkait dengan subjek penelitian, etika penelitian juga mengatur mengenai

    perlindungan terhadap partisipan dan pertanggungjawaban peneliti terhadap subjek

    penelitian dalam bentuk informed consent.

    3. Dalam upaya mencapai informed consent tersebut, etika penelitian juga mengatur

    adanya anonimitas dan kerahasiaan.

    4. Etika penelitian juga mengatur hubungan antara peneliti dengan sponsor.

    Dilema penelitian

    Dalam sebuah penelitan, peneliti akan sering berjumpa dengan kondisi dilematis.

    Disatu sisi harus memenuhi etika penelitian, sedangkan di sisi lain ada etika lain yang saling

    berbenturan. Contoh tentang pembenturan kepentingan adalah benturan etika penelitian

    dengan kepentingan penghubung (Gate Keepers). Penghubung adalah seseorang yang

    memiliki akses terhadap sumber informasi.

  • Pendekatan Penelitian Kuantitatif

    Pendekatan kuantitatif dinamakan positivist, sedangkan pendekatan kualitatif

    dinamakan pendekatan interprefit. Asumsi dasar yang ada dalam pendekatan kuantitatif

    bertolak belakang dengan asumsi dasar yang dikembangkan di dalam pendekatan kualitatif.

    Terdapat beberapa asumsi dasar yanga ada antara lain adalah Asumsi Dasar Ontologi

    (hakikat dasar gejala sosial), Asumsi Dasar Epistemologi (hakikat dasar ilmu pengetahuan)

    yang mencangkup tiga hal yaitu keterkaitan antara ilmu dengan nilai, keterkaitan antara

    ilmu dengan akal sehat, dan metodologi, kemudian terdapat asumsi Hakikat Dasar Manusia

    dan yang terakhir adalah asumsi Aksiologi (tujuan dilakukannya sebuah penelitian). Pada

    asumsi dasar pendekatan kuantitatif, antara asumsi yang satu dengan asumsi lainnya saling

    berkaitan, dengan demikian jika suatu gejala memiliki asumsi dasar bahwa suatu gejala

    adalah real, secara epistomologi gejala tersebut bisa dipelajari, secara aksiologi ,penelitian

    yang dilakukan bertujuan untuk mencari penjelasan-penjelasan antara gejala.

    Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Manfaat Penelitian

    Terdapat dua jenis penelitian yang ada berdasarkan manfaat penelitian itu sendiri, antara

    lain:

    1. Penelitian Murni, penelitian ini merupakan penelitian yang manfaatnya dapat dirasakan

    untuk waktu yang lama. Contoh paling nyata adalah penelitian untuk skripsi, tesis, atau

    disertasi karena penelitian murni lebih banyak digunakan di lingkungan akademik

    dengan karakteristik yang menggunakan konsep-konsep abstrak dalam kerangka

    pengembangan ilmu pengetahuan.

    2. Penelitian Terapan, berbeda dengan penelitian murni, pada penelitia terapan, manfaat

    ari hasil penelitian dapat segera dirasakan oleh berbagai kalangan. Penelitian ini biasa

    digunkan untuk memecahkan masalah yanga da sehingga hasilnya harus segera dapat

    diaplikasikan.

    Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Penelitian

    Berdasarkan klasifikasi ini, penelitian dibedakan ke dalambeberapa jenis penelitian antara

    lain:

    1. Penelitian Eksploratif, penelitian ini dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relatif

    masih baru.

  • 2. Penelitian Deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih

    detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya

    berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas.

    3. Penelitian Eksplanatif, penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang

    mengapa suatu kejadian atau gejala terjad. Hasil akhir dari penelitian ini adalah

    gambaran mengenai hubungan sebab-akibat.

    Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Dimensi Waktu

    1. Penelitian Cross-Sectional, adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu.

    Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu tertentu, dan tidak akan dilakukan

    penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan.

    2. Penelitian Longitudinal, adalah jenis penelitian yang dilakukan antarwaktu. Setidaknya

    terdapat dua kali penelitian dengan topik atau gejala yang asama, tetapi dilakukan

    dalam waktu yang berbeda. Penelitian ini bisa dibagi ke dalam tiga bentuk, yaitu

    penelitian kecenderungan, penelitian panel dan penelitian kohort.

    Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data

    Ada banyak sekali jenis penelitian yanga da dalam klasifikasi ini. Pengelompokan

    penelitian dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian

    kuantitatif. Dalam kelompok penelitian kuantitatif, terdapat beberapa jenis penelitian, yaitu

    Penelitian Survei, penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan kuisioner sebagai

    instrumen penelitian; Penelitian Eksperimen yaitu penelitian yang dapat dilakukan di alam

    terbuka maupun di alam tertutup. Dalam penelitian ini kondisi yang ada dmanipulasi oleh

    peneliti sesuai dengan kebutuhan peneliti; Analisis Isi, yaitu penelitian yang dilakukan

    bukan kepada orang, tetapi leih kepada simbol, gambar, film, dan sebagainya; Penelitian

    Lapangan, penelitian ini bisa dimulai dengan perumussan permasalahan yang tidak terlalu

    baku; Analisis Wacana, penelitian inis rupa dengan analisis wacana, hanya saja bukan

    frekuensi tampilan dari topik tertentu yang dipilih dalam material yang susah ditentukan,

    tetapi lebih jauh mengaitkan topik tersebut pada setting atau kondisi yang muncul

    bersamaan atau melatarbelakangi topik tersebut; dan yang terakhir adalah Perbandingan

    Sejarah, penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan menjelaskan aspek-aspek

    kehidupan sosial yang terjadi di masa lalu.

  • 2. RENCANA PENELITIAN KUANTITATIF: Rancangan Penelitian Kuantitatif,

    Penyusunan Kerangka Teori dan Pengukuran, dan Teknik Penarikan Sample

    Bagian yang paling utama dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana

    membuat rencana dari penelitian itu sendiri. Menurut Babbie (1995), yang dimaksud

    rencana penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancang suatu

    strategi untuk menemukan sesuatu.

    Rancangan Penelitian Kuantitatif

    Peneltiian kuantitatif, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, adalah penelitian yang

    menggunakan asumsi-asumsi pendekatan positivist. Untuk menyusun sebuah rancangan

    penelitian, pada penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

    1. Memilih topik dan merumuskan pertanyaan penelitian

    2. Melakukan penelusuran dan pembahasan teori

    3. Membuat struktur rancangan penelitian.

    Pemilihan Topik

    Untuk memilih dan menentukan topik penelitian yang akan dipakai dapat dilakukan

    dnegan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain, pengalaman-pengalaman pribadi

    dan kehidupan sehari-hari, masalah di media massa, pengetahuan lapangan dan

    memperbadingkannya dengan teori, kebutuhan memecahkan masalah, peluang (social

    premiums), dan nilai-nilai pribadi.

    Jika faktor-faktor tersebut dirasakan terlalu luas, dapat dilakukan teknik penyempitan

    topik pertanyaan penelitian (research question) dengan cara melakukan kajian literatur,

    mendisuksikannya dengan orang yang menguasai topik tersebut, menetapkan isi secara

    spesifik, dan menetapkan tujuan penelitian.

    Pembuatan Latar Belakang Masalah Penelitian

    Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat

    menjelaskan mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Ada dua model yang apat

    digunakan di dalam membuat latar belakang masalah, yaitu:

    1. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi

    normatif/asumsi-asumsi tertentu.

    2. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa

    membandingkannya dengan kondisi normatif.

  • Jika peneliti menggunakan model pertama, kondisi objektif fapat digambakan melalui data

    sekunder yang ada, sedangkan kondisi normatif dapat berbentuk teori, nilai, atau norma

    yang berlaku umum. Sementara jika peneliti menggunakan model kedua, peneliti hanya

    menggambarkan karakteristik suatu gejala secara lebih rinci. Pada bagian ini, peneliti dapat

    memberikan gambaran kondisi objektif dengan alat bantu 5W1H (what, who, when, where,

    why, dan how).

    Perumusan Masalah

    Penggunaan istilah permasalahan, perumusan masalah, atau pokok masalah dalam

    suatu penelitian adalah sama. Pada dasarnya permasalahan dalam penelitian merupakan

    perumusan masalah ke dalam bentuk yang lebih terfokus. Biasanya pada bagian akhir dari

    permasalahan, peneliti telah dapat merumuskan pertanyaan penelitian (research question).

    Tujuan dan Signifikasi Penelitian

    Seperti yag telah diuraikan sebelumnya, penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan

    tujuannya menjadi penelitian eksporatif, deskriptif, dan eksplanatif. Namun sesuai dengan

    salah satu asumsi pada pembahasan pendekatan kuantitatif mendasarkan pada teori, maka

    tidak mdimungkinkan peneliti menggunakan penelitian dengan jenis eksploratif. Sementara

    jika diligat dari signifikasinya, penelitian kuantitatif dapat melihatnya dari empat sisi, yaitu

    akademis, praktis, sosial dan teknis.

    Penyusunan Kerangka Teori dan Pengukuran

    Kerangka teori pada prinsipnya bukan sekedar kumpulan definisi dari berbagai

    macam buku, namun lebih pada upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk

    menjelaskan hakikat dari gejala yang ditelitinya. Teori menyediakan konsep-konsep yang

    relevan, asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan dan mengarahan pertanyaan penelitian

    yang diajukan, serta membimbing kita dapat memberikann makna terhadap data. (Neuman,

    2003) Dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan proses berpikir deduktif, peranan

    kerangka teori adalah sebagai dasar untuk mengajukan pertanyaan sementara (hipotesis)

    atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan. Secara umum, penyusunan kerangka teori

    dapat melalui alur/tahap sebagai berikut: Tinjauan Kepustakaan, Konstruksi Model Teoritis,

    Model Analisis, Hipotesis, dan Operasionalisasi Konsep.

    Proses pengukuran merupakan suatu proses deduktif. Peneliti berangkat dari suatu

    konstruksi, konsep, atau ide, kemudian menyusun perangkat ukur untuk mengamatinya

  • secara empiris. Ada tiga tahapan dalam proses pengukuran, yaitu konseptualisasi, penentuan

    variabel dan indikator, dan operasionalisasi. Konseptualisasi merupakan proses pemberian

    definisi teoritis atau definisi konseptual pada sebuah konsep. Sementara itu, operasional

    merupakan tahapan terakhir dalam proses pengukuran. Tingkat pengukuran dapat dibedakan

    menjadi nominal, ordinal, interval dan rasio.

    Teknik Penarikan Sampel

    Salah satu konsep yang berhubungan erat dengan sample adala populasi. Populasi adalah

    keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti, sementara sampel adalah bagian dari populasi

    yang ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus diliat sebagai suatu pendugaan terhadap

    populasi dan bukan populasi itu sendiri (Bailey, 1994:83). Dalam penjabaran tentang

    sampel, kita juga diperkenalkan dengan konsep unit analisis dan unit observasi. Selain itu,

    dalam proses penarikan sampel terdapat juga konsep sampling unit dan sampling element.

    Ada dua jenis teknik penarikan sample, yaitu :

    1. Teknik Penarikan Sampel Probabilita, yang terdiri dari beberapa teknik di dalamnya

    antara lain; teknik acak sederhana, teknik acak sistematis, teknik acak terlapis, dan

    teknik acak berkelompok.

    2. Teknik Penarikan Sampel Nonprobabilita, yang terdiri dari beberapa teknik di dalamnya

    antara lain; teknik penarikan sampel aksidental, teknik penarikan sampel purposive,

    teknik penarikan sampel kuota dan teknik penarikan sampel bola salju.

    Ada beberapa hal yang mempengaruhi berapa besar sampel harus diambil, yaitu;

    heterogenitas dari populasi, jumlah variabel yang digunakan, dan teknik penarikan sampel

    yang digunakan.

    3. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA: Ragam Penelitian

    Kuantitatif, Analisis Data Kuantitatif, dan Laporan Penelitian

    Untuk mengumpulkan data dalam penelitian kuantitatif ada beberapa macam jenis,

    antara lain Penelitian Survei, Penelitian Eksperimen, Analisis Isi, dan Existing

    Statistic/Documents.

    Ragam Penelitian Kuantitatif

    1. Penelitian Survei, merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan

    pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang untuk kemudian

    seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis. Pertanyaan

  • terstruktur/sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuisioner. Ada beberapa jenis

    penelitian survei, dengan karakteristik sebagai berikut:

    Main-and Self Administered Questionnaire

    Face to Face Interview

    Telephone Interview

    2. Penelitian Eksperimen, jika pada apenelitian survei peneliti tidak dapat melakukan

    manipulasi atau intervensi terhadap responden karena semua jawaban berdasarkan

    pada jawaban responden, dalam penelitian eksperimen, peneliti dapat melakukan

    manipulasi kondisi dengan memberikan treatment atau menciptakan sebuah

    kondisi/rangsangan pada subjek yang ditelitinya. Penelitian ini dimulai dengan

    membuat hipotesis kausal yang terdiri dari variabel independen (bebas) dan variabel

    dependen (terikat). Langkah berikutnya adalah mengukur variabel dependen dengan

    pengujian awal (pre-test), diikuti dengan memberikan treatment/stimulus ke dalam

    kelompok yang diteliti, dan diakhiri dengan mengukur kembali variabel dependen

    setelah diberikan stimulus (post-test).

    3. Analisis Isi, penelitian ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan penelitian survei

    dan eksperimen karena subjek penelitiannya adalah benda mati yang tidak bereaksi

    dan peneliti dapat membandingkannya dengan lebih mudah antara msing-masing

    subjek.

    4. Existing Statistic/Documents, seorang peneliti sebenarnya dapat memanfaatkan

    ketersediaan data yang dikumpulkan dan diolah pihak lain untuk melakukan sebuah

    penelitian kuantitatif, inilah yang disebut dengan Existing Statistic/Documents.

    Analisis Data Kuantitatif

    Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti, langkah selanjutnya yanga

    dapat dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana menganalisis data yang telah diperoleh tadi.

    Langkah ini diperlukan karena tujuan dari analisis data adalah untuk menyususn dan

    menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh. Terdapat beberapa tahap

    analisis data kuantitatif yaitu:

    1. Pengkodean Data (Data Coding)

    2. Pemindahan Data ke Komputer (Data Entering)

    3. Pembersihan Data (Data Cleaning)

    4. Penyajian Data (Data Output)

  • 5. Penganalisisan Data (Data Analyzing):

    Analisis Univariat

    Analisis Bivariat

    Analisis Multivariat, yang dibedakan menjadi dua yaitu tabel silang dan

    elaborasi. Terdapat beberapa bentuk elaborasi antara lain:

    Replikasi,Spesifikasi,Interpretasi, Eksplanasi, Variabel Penekan, dan Pengujian

    Hipotesis.

    Laporan Penelitian

    Laporan penelitian merupakan langkah terakhir yang sangat menentukan apakah suatu

    penelitian yang sudah dilakukan baik atau tidak. Berikut adalah beberapa hal yang harus

    diperhatikan dalam menyusun laporan penelitian:

    1. Tahapan Pembuatan Laporan Penelitian

    Untuk membuat laporan penelitian yang baik, disarankan melakukan beberapa

    tahapan sebagai berikut:

    Langkah pertama, membuat garis besar mengenai pernyataan-pernyataan yang

    menjelaskan mengenai permasalahan yang akan dibahas untuk mengarahkan

    pada apa yang akan dituangkan dalam laporan penelitian sehingga isi laporan

    nanti tidak menyimpang.

    Membuat garis besar mengenai kajian pustaka, yang merangkum dan

    menempatkan permasalahan ke dalam teori yang digunakan dalam penelitian

    Membuat garis besar mengenai rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan

    sehingga jegiatan yang sudah dilakukan dapat dipertangungjwabkan dengan

    memakai kaidah ilmiah.

    Membuat garis besar mengenai data apa yang akan ditampilkan sebagai hasil

    temuan dilapangan.

    Terakhir adalah membuat garis besar mengenai analisis yang sudah dilakukan

    yang menggambarkan keterkaitan antara hasil temuan dengan kerangka

    berpikir yang digunakan dalam penelitian.

    2. Komponen Laporan Penelitian

    Secara umum, sebuah laporan mengandung serangkaian informasi dari awal

    melakukan penelitian hingga penyampaian hasil penelitian. Sebuah laporan secara

  • garis besar mengandung komponen antara lain, Abstrak, Pendahuluan, Kajian

    Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan , Kesimpulan dan Saran.

    C. Pendapat

    Buku kecil yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi, tulisan

    Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada, tahun 2005

    merupakan salah satu alternatif buku yang bisa dipilih mengenai pembahasan terhadap

    metode penelitian kuantitatif. Seperti yang kita ketahui, metode penelitian memiliki peran

    dan nilai yang sangat penting terhadap sebuah penelitian, karena dalam sidang skripsi , tesis

    atau disertasi misalnya, banyak pertanyaan yang muncul dari dewan penguji mengenai

    bagaimana metode yang dipilih dan bukan mengenai apa hasil dari penelitian tersebut.

    Apabila terjadi kesalahan dalam memilih metode penelitian, maka hasil yang dicapai tidak

    relevan lagi. Untuk itu diperlukan sebuah literatur yang mampu mengambarkan dan

    menguraikan secara jelas mengenai metode penelitian khususnya kuantitatif dan hal tersebut

    bisa didapatkan dari buku ini. Penjabaran teori dalam buku ini tertata secara sistematis,

    dengan menyelipkan berbagai contoh kasus sederhana pada setiap pembahasan teori untuk

    memudahkan pembaca memahami maksud dari teori tersebut.

    Buku ini cukup membantu untuk dijadikan panduan bagi mereka yang ingin

    melakukan penelitian, khususnya tentu saja bagi mereka yang menggunakan metode

    kuantitatif. Dalam buku ini membahas banyak hal, tidak saja membahas mengenai penelitian

    kuantitatif dari mulai pemilihan topik hingga cara menyajikan data yang ada dalam laporan,

    tetapi juga dibahas mengenai prinsip-prinsip penelitian, peran etika penelitian dalam proses

    penelitian secara keseluruhan dan bagaimana seseorang bisa menerapkan pendekatan

    kuantitatif dengan menggunakan asumsi dasar yanga ada, dan berbagai jenis penelitian

    sebagai kerangka untuk mengklasifikasi penelitian yang ada.

    Selain itu, seperti yang telah disampaikan tadi, dengan tersajinya beberapa contoh

    kasus dan contoh kecil yang diambil dari sebuah penelitian sebagai penjelasan antar bagian

    sekaligus memperkuat teori dan materi yang dibahas, mampu menjadikan setiap poin dari isi

    buku ini menjadi suatu keutuhan penelitian. Hal tersebut juga didukung dengan pemeparan

    permasalahan yang mungkin terjadi dan kendala-kendala yang mengikuti berikut dengan

    solusi pemecahannya serta ilustrasi untuk memperjelas tahapan demi tahapan penelitian.

    Dengan adanya buku ini diharapkan para peneliti, terutama bagi pemula mampu

    mengimplemetasikan apa yang disampaikan di dalam buku ke dalam sebuah penelitian yang

    sistematis dengan hasil yang relevan sesuai dengan yang diharapkan.