Rev 4 Kisi Kisi Teori Negara

download Rev 4 Kisi Kisi Teori Negara

of 20

Transcript of Rev 4 Kisi Kisi Teori Negara

KISI-KISI ILMU HUKUM NEGARA

1. Persamaan Ilmu Negara,Ilmu Hukum Tata Negara dan Ilmu Hukum Adminstrasi Negara: Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara memiliki pokok bahasan yang sama, yaitu negara. Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara termasuk ilmu sosial dan memiliki obyek penelitian dan yang sama, yaitu dalam manusia tata yang

berkeinginan bernegara.

hidup

berkembang

kehidupan

Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara (HTN) memiliki dalil-dalil dan rumusan/ definisi yang bersifat nisbi (relatif) berbeda sesuai dengan sudut pandang ahli yang mengemukakannya. Bebarapa ahli ada yang menyebutkan bahwa ilmu Hukum Administrasi

Negara(HAN)adalah termasuk Iimu Hukum Tata Negara dalam arti sempit.

Van Vollenhoven (1919),

memberikan rumusan yang berbeda tentang

Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara, adalah sbb: HTN adalah rangkaian peraturan yang mendirikan badan-badan (organ) suatu negara , serta mengatur kewenangnya dan pembagian pekerjaannya. HAN adalah rangkaian ketentuan yang mengikat alat-alat negara dari organ Negara tersebut untuk menjalankan dan menunaikan tugastugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya

1

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dibuat ragaan, sebagai berikut: HUKUM TATA NEGARA PERDATA PIDANA

HK.

HK

HK. ADM. NEGARA HK ACARA ADM NEG.

HK ACARA PERDATA

HK ACARA PIDANA

Perbedaan Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara: Hukum Tata Negara/ Ilmu Negara Negara secara umum (idiil): Hukum Administr. Negara

Negara tertentu saja (riil), norma-norma hukum yg Aspek/ asal-usul, unsur-unsur, timbul Obyek yang dan lenyapnya, tujuannya secara positif mengatur dipelajari dan jenis-jenis atau bentuk strukur tata Negara, kewenangan dan hubungan negara secara umum antara lembaga. (bagaimana pemerintahan dalam negara itu disusun dan dijalankan mulai dari pemerintah pusat hingga daerah dalam wilayah kekuasaannya) Sifat Ketentuan Umum Negara Definisi

Teoritis/ Abstrak Pelaksanaannya tidak diuraikan

Praktis/ Nyata Pelaksanaannya secara khusus diuraikan

Ilmu yang mempelajari asal- Ilmu yang mempelajari usul, perkembangan wujud sistem pemerintahan suatu dan lenyapnya suatu Negara Negara

2

2. Teori Patriamonial Patomial berasal dari isstilah patrimoniium yang artinya adlaah Hak Milik.

Teori Dasar Hukum yang Memberikan Kekuasaan NegaraTeori yang memeberi DASAR HUKUM bagi Kekuasaan Negara 1) Teori Teokrasi a. langsung b. tidak langsung 2) Teori Kekuasaan a. jasmani b. ekonomis 3) Teori Yuridis Teori ini hendak mencari dasar hukum kekuasaan negara melalui tiga golongan: a) Teori Patriarkhal Teori ini didasarkan pada hukum keluarga. Pada masa masyarakat hidup dalam kesatuan-kesatuan keluarga besar, kepala keluarga (primus inter pares = yang utama di antara sesamanya) menjadi pemimpin yang di uja-puja karena p kekuatannya atau jasa dan atau kebijaksanaannya. b) Teori Patrimonial Patrimonial berasal dari istilah patrimonium yang berarti hak milik. Karena rajalah pemegang hak milik di wilayah kekuasaannya, maka semua penduduk daerah itu harus tunduk kepadanya. Sekadar contoh, pada abad pertengahan hak untuk memerintah dan menguasai timbul dari pemilikan tanah. Dalam keadaan perang sudah menjadi kebiasaan bahwa raja-raja menerima bantuan dari kaum bangsawan untuk mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Jika perang berakhir dengan kemenangan raja, maka para bangsawan yang ikut membela negara akan mendapatkan sebidang tanah sebagai tanda jasa. Patrimonial sesungguhnya merupakan bentuk kepemimpinan authoritarian, diktator, di mana negara dijalankan sesuai kehendak pribadi pemimpin negara (personal rule).Pemimpin negara memposisikan diri diatas hukum dan hanya mendistribusikan kekuasaan kepada kerabat dan kroni dekatnya.Seringkali menggunakan kekerasan guna mempertahankan posisi kepemimpinannya.

3

c) Teori Perjanjian Teori perjanjian sebagai dasar hukum kekuasaan negara dikemukakan oleh tiga tokoh terkemuka: Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Mereka hendak mengembalikan kekuasaan raja pada suatu perjanjian masyarakat yang mengalihkan manusia dari status naturalis ke status civilis

Hukum Publik dan Hukum PrivatHukum secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu Hukum Publik dan Hukum Privat.Hukum pidana merupakan hukum publik, artinya bahwa Hukum pidana mengatur hubungan antara para individu dengan masyarakat serta hanya diterapkan bilamana masyarakat itu benar-benar memerlukan. Van Hamel antara lain menyatakan bahwa Hukum Pidana telah berkembang menjadi Hukum Publik, dimana pelaksanaannya sepenuhnya berada di dalam tangan negara, dengan sedikit pengecualian. Pengeualiannya adalah terhadap delik-delik aduan (klacht-delicht).Yang memerlukan adanya suatu

pengaduan (klacht) terlebih dahulu dari pihak yang dirugikan agar negara dapat menerapkannya. Maka Hukum Pidana pada saat sekarang melihat kepentingan khusus para individu bukanlah masalah utama, dengan perkataan laintitik berat Hukum Pidana ialah kepentingan umum/masyarakat. Hubungan antara si tersalah dengan korban bukanlah hubungan antara yang dirugikan dengan yang merugikan sebagaimana dalam Hukum Perdata, namun hubungan itu ialah antara orang yang bersalah dengan Pemerintah yang bertugas menjamin kepentingan umum atau kepentingan masyarakat sebagaimana ciri dari Hukum Publik. Prof. Mr. Djokosoetono melihat perbedaan Hukum publik dengan Hukum Perdta, dalam kuliah Ilmu Negara di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tanggal 3 Maret 1955, sebagai berikut:

4

Ditinjau

dari

sudut

teori

kepentingan, Hukum

Hukum

Perdata

mengurus

kepentingan

perseorangan;

Publik

mengurus

kepentingan

umum.Ditinjau dari kedudukan, Hukum Perdata mengatur hubunganhubungan yang kedudukannya tersubordinasikan, berjenjang, adanya hirarki antara yang berkuasa (Negara) dengan warganya. Ditinjau dari yang mempertahankan hukum, Hukum Perdata, siapa yang mempertahankannya diserahkan kepada orang-orang yang berkepentingan sendiri. Misalnya dalam soal hutang piutang, apakah kreditur menghendaki bahwa debitur membayar hutangnya, adalah bukan urusan Penguasa (negara), akan tetapi terserah kepada kreditur sendiri; Hukum publik, harus dipertahankan oleh alat perlengkapan Negara, misalnya oleh Penuntut Umum/Jaksa, dalam hubungan dengan hukum pidana.

Ditinjau dari teori umum dan khusus, Hukum Perdata berlaku umum, Ius Comune, artinya berlaku baik untuk pemerintah maupun untuk rakyat

3. Teori PerjanjianMasyarakat yang dikemukakan 3 (tiga) tokoh terkemuka, Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean Jacquues Rousseau tentang dasar hukum bagi kekuasaan negara. a. Persamaannya, adalah: Bahwa ketiga-tiganya hendak

mengembalikan kekuasaan raja pada waktu manusia-manusia yang hidup dalam status naturalis kepada status civilis, melalui suatu perjanjian masyarakat. b. Perbedaannya terletak pada isi dan akibatnya, yaitu: Menurut Thomas Hobbes, terdapat perjanjian antara rakyat, sedangkan raja tidak disertakan. Individu-individu membuat perjanjian menyerahkan hak-haknya melalui suatu kolektivitas dari individu-individu melalui pactum uniones. Dsisni koletivitas menyerahkan kekuasaanya kepada Raja dalam pactum

subyektiones. Dsini Raja diluar perjanjian sehingga mempunyai

5

kekuasaan mutlak setelah hak-hak rakyat diserahkan kepadanya. Sebagai akibat perjanjian ini timbul Monarchie Absolut. Berbeda menurut John Locke, antara raja dan rakyat diadakan perjanjian dan karena perjanjian itu, maka raja berkuasa untuk melindungi hak-hak rakyat. Dalam hal ini pactum uniones dengan pactum subyektionessama kuat, sehingga kalau raja bertindak sewenang-wenang, rakyat dapat meminta pertanggung

jawabannya, karena yang primer adalah hak-hak asasi yang dilindungi raja. Akibat perjanjian ini, maka timbul apa yang disebut monarchie constitutional. (monarki terbatas) Sedang menurut J.J. Rousseau, adalah kebalikan daripada Teori Hobbes, bahwa pactum uniones lebih kuat dari pactum

subyektiones. Dalam hal ini, rakyat tidak pernah menyerahkan kedaulatanya kepada raja, Akibatnya kedaulatan tetap ditangan rakyat. Kalaupun ada raja yang memerintah, maka posisi raja disini hanya sebagai mandataris rakyat. (raja hanya sebagai symbol negara) 4. Teori Terjadinya Negara. a. Ditinjau secara PRIMER: Yang dimaksud terjadinya Negara secara primer, adalah teori yang membahas tenrang terjadinya Negara yang tidak dihubungkan dengan Negara yang telah ada sebelumnya.Terjadinya Negara dari yang masih dalam bentuk sederhana berkembang melalui tingkat-tingkat yang lebih maju, kemudian selanjutnya berkembang mejadi negara yang modern. Adapun tahapan pertumbuhannya dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Fase Genootschap (Genosseschsft)

6

Penggabungan dari orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, kepemimpinan dipilih dari yang dianggap terkemuka. (primus inter pares).

2) Fase Reich (rijk) Kelompok orang yg menggabungkan diri mulai sadar akan ha katas tanah, sehingga munculah tuan tanah, yang meyewa tanah, orang yang menggarap tanah terjadilah system feudal dengan unsur wilayah. 3) Fase Staat Pada fase ini masyarakat telah sadar untuk bernegara dengan mempunyai unsur bersama yaitu, bangsa, wilayah dan bentuk pemerintahan. 4) Fase Democratische Natie & Dictatuur (Dictatum) Democratische Natie merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase Staat, dimana dibentuk atas kesadaran adanya kedaulatan rakyat dan kesadaran akan demokrasi rakyat. Sedangkan dictatuur merupakan perkembangan dari democratische natie atau merupakan bentuk lain dari demokratische natie, b. Terjadinya Negara Secara Sekunder. Yang dmaksud dengan terjadinya negara secara sekunder adalah yang membahas terjadinya negara yang dihubungkan dengan Negara-negara yang telah ada sebelumnya.Yang yang terpenting dalam hal ini adalah maslah pengakuan. (erkening). Dalam hal ini ada 3 macam pengakuan, yaitu: 1) Pengakuan de facto (sementara) Pengakuan ini merupakan pengakuan sementara terbentuknya negara baru, hal ini terjadi karena masih memerlukan penelitian lebih lanjut proses dan aspek hukumnya. Misalnya aspek legitimasi pemerintahannya.

7

2) Pengakuan de jure (pengakuan yuridis) Pengakuan ini merupakan pengakuan seluas-luasnya setelah aspek-aspekata syarat-syarat yuridis berdirinya suatu negara terpenuhi. 3) Pengakuan atas Pemerintahande facto Pengakuan atas pemerintahan de facto ini diciptakan oleh van Haller pada saat proklamasi kemerdekaan RI, yang terjadi hanya pengakuan adanya pemerintahan Indonesia sedangkan batasbatas wilayahnya belum diakui. 5. Tipe-tipe utama negara berdasarkan sejarahya dengan ciri-ciri pokok yang menonjol pada masing -masing fase,adalah sbb:

Fase 1

Tipe Negara Neg. Timur Purba/ Kuno

Ciri-ciri Menurut pandangan penulis-penulis barat adalah maka tipe negara adalah Tyrannie atauDespotieyaitu Raja berkuasa mutlak. (hali ini tdk senyatanya beanr), hal ini sebenarnya merupakan penyelewengan Raja dianggap pusat kekuatan (central wrachtbon), berdiri ditengah-tengah merupakan cerminan daripada mikro dan makro kosmos. Tipe sebagai negara kota atau polis, karena wilayahnya pemerintahannya sebesar kota yg dilingkari temboktembok yg merupakan benteng pertahanan. Penduduk jumlahnya sedikit dan pemerintahannya demokratis yaitu demokrasi langsung. Merupakan imperium yg luas sekali karena mempunyai wilayah jajahan yg luas sekali jd bukan merupakan negara polis. (termasuk yunani) Sebab proses akulturasi timbul ajaran demokrasi atau kedaulatan rakyat tapi

2

Neg. Yunani Purba/ Kuno

3

Neg. Romawi Purba/ Kuno

8

tetap belum diimplementasikan. Bentuk perjanjian masyarakat sehingga kedaulatan mutlak pada raja (Ceaser) Fase Tipe Negara 4 Neg. Abad. Pertengahan Ciri-ciri Negara sdh merupakan country state yg sifatnya dualisme, yaitu hak raja untuk memerintah (Rex) dan Hak rakyat (Regnum), dengan perjanjian saling membatasi hak masing-masing yang diletakan dalam leges fundamentalis. Hak raja untuk memeritah (heersersrechten) Diartikan sebagai negara dimana tindakan pemerintah dan rakyatnyadibatasi didasarkan atas hukumuntuk mencegah kesewenangan penguasa dan tindakan rakyat yg menghakimi sendiri. Adanya jaminnan HAM dari penguasa sebagai jaminan pembagian kekuasaan. Adanya penambahan unsur-unsur baru, berupa: HAM Pembagian Kekuasaan Adanya UU bagi tindakan pemerintah Peradilan Adm Negara yg sendiri. Atau Equqlity befor law, Supremacy of law dan Human right (HAM) dalam Konstitusi

5

Neg. HukumAdalah produk sejarah oleh karena itu baik Aristoteles, Kant, Stahl serta sarjana lainnya mempunyai pengertian berbeda, sesuai zamannya. Prinsipnya negara hukun adalah alat untuk mencapai tujuan Negara. (Penguasa tidak boleh bertindak sebelum peraturan ada) Neg. Hukum Modern, member kebijakan kepada penguasa untuk menyelenggarakan kepentingan umum atau kesejahteraan rakyat, berhubung pembuatan UU lambat sedangkan penguasa memerlukan tindakan cepat

6

Neg. Kesejahteraan a. Kalsik (polizei staat)Tidak ada campur tangan terhadap kesejahteraan masyarakat; (laissez faire) - Pertahanan Negara (militer) - Keamanan dan ketertiban (polisi) - Penagihan pajak - Pemerintah aktif bertanggung jawab thd kesejahteraaan masy. - Aktif turut campur dalam perekonomian

b. Modern

9

7. TUJUAN NEGARA Secara umum tujuan negara dapat diartikan merupakan Visi negara yang ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat. Beberapa ahli mempunyai pendapat yang berbeda, antara lain: a. Ada suatu pendapat lain yang bersumber dari Teori Hegelseorang filsuf dari Jerman (1770-18310) yang berpendapat, bahwa negara merupakan penjelmaan dari sebuah kepentingan rasional yang bersifat umum, yang lebih besar dari pada kepentingan individu atau perorangan, jadi setiap orang berkewajiban menjadi warga negara yang baik sesuai dengan perundang-undangan. Namun negara secara organis mengambil

keputusan secara tidak demokratis. Tentu saja hal ini berlaku asumsi bahwa semua yang dilakukan negara adalah untuk kepentingan umum belaka, sehingga warganya wajib mengorbakan apa saja yang

diperintahkan penguasa negara. Dalam kenyataannya, negara ini tidak melayani kepentingan umum karena menganggap negara itu sendiri sebagai tujuan. Sehingga pada akhirnya penjelmaannya menjadi negara kekuasaan. b. Shang Yang, Menteri Tiongkok (523-428 SM) Shang Yang mengemukakan bahwa didalam setiap negara terdapat subyek yang selalu berhadapan dan bertentangan , yaitu pemerintah dan rakyat, dimana apabila yang satu kuat maka yang lainnya akan lemah. Ia berkata jika orang ingin membuat negara kuat dan berkuasa mutlak, makaia harus membuat rakyatnya lemah dan miskin. Sebaliknya, jika orang ingin membuat rakyatnya kuat dan makmur, maka ia harus menjadikan negaranya lemah. Untuk membuat negaranya kuat dan

sentausa satu-satunyaa jalan ialah membuat tentara yang kuat,

10

sederhana sanggup menghadapi bahaya.Menurutnya, kebudayaan adalah melemahkan rakyat, karena kebudayaan itu dan lebih-lebih karena ilmu pengetahuan itu, maka rakyat takut berperang untuk mati.Nampaknya ajaran Shan Yang ini kontradiktif karena menganggap hal-hal seperti kebudayaan, moral, dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga sekali buat umat manusia dianggap sebagai penyakit-penyakit yang merugikan masyarakat. Dari perspektif keadaan sejarah masa itu, bahwa negaranegara saat itu sangat haus berperang untuk menguasai negara lain yang lebih kuat, maka itulah sebabnya Shang Yang mempunyai tujuan negara sebagai negara kekuasaan untuk dapat mengatasi segala kekacauan yang timbul pada masa itu. C. Nicollo Machiavelli, seorang Diplomat Florence, Italia . Pendapatdalam bukunya Il Principediartikan pemerintah itu sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan dan menjalankan kekuasaan itu.Ia menganjurkan agar raja tidak menghiraukan kesusilaan maupun agama. Untuk meraih, mempertahankan dan meningkatkan kekuasaannya, raja harus licik, tak perlu menepati janji, dan berusaha selalu ditakuti rakyat. Di sebalik kesamaan teorinya dengan ajaran Shang Yang, Machiavelli menegaskan bahwa penggunaan kekuasaan yang sebesar-besarnya itu bertujuan luhur, yakni kebebasan, kehormatan dan kesejahteraan seluruh bangsa.Kesamaan pendapat keduanya adalah terletak pada sifat kekuasaan yang hanya dimiliki Negara, tapi bedanya ialah bagi Machiavellidibelakang tujuan Negara untuk kekuasaan, tapi masih

tersembunyi tujuan yang lebih jauh lagi yaitu untuk kepentingan kehormatan dan kebahagiaan bangsa Italia yang masih mengalami perpecahan karena perang saudara, sedang bagi Shang Yang tujuan Negara adalah kekuasaan untuk kekuasaan itu sendiri, lain tidak. 8. Perbedaan Negara Kekuasaan dan Negara Hukum

11

Para ahli masing-masing mengemukakan pengertian apa yang dinamakan kekuasaan, namun secara umum kekuasaan dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok lain sesuai pemegang kekuasaan itu sendiri. Dalam bidang politik kekuasaan itu disebut.Monoform, oleh Miriam Budiardjokekuatan politik diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibat, sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan itu sendiri.Selanjutnya Miriam Budiardjo mengatakan bahwa setiap Negara mempunyai sifat memaksa, sifat momnopoli dan sifat mencakup semua, yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sifat Kekuasaan yang fundamental, ialah kekuasaan yang sejak dulu sudah ada dan merupakan dasar bagi manusia untuk melaksanakan kehendaknya terhadap orang lain. b. Sifat kekuasaan yang abadi, yaitu tetap ada dan masih ada sampai sekarang selama manusia masih ada. c. Sifat kekuasaan yang multiform, yaitu keuasaan yang tidak hanya dikenal dalam bidang politik saja, tapi juga ada dalam kehidupan bidang-bidang lainnya seperti hubungan orang tua dengan anaknya, hubungan kekuasaan maikan dengan buruhnya dan hubungan kekuasaan antara guru dengan muridnya. Kekuasaan itu kalau dihubungkan dengan negara, dimana negara

mempunyai monopoli kekuatan fisik kata Von Yhering.Negara sebagai salah satu organisasi dalam masyarakat mempunyai hak istimewa dalam mempergunakan kekuatan jasmaniahnya. Demikian juga menurut Miriam Budiardjo, menyatakan bahwa negara juga mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli dan sifat mencakup semua, sebagai contoh antara lain: a. Negara bisa memaksakan warganya untuk tunduk pada peraturan negara,jika perlu dengan sanksi hukuman mati.

12

b. Negara bisa memerintahkan warga negaranya untuk mengangkat senjata dalam membela tanah air, sekalipun ia berada diluar negeri. c. Negara berhak memungut pajak dan menentukan mata uang yang berlaku. Apabila kekuasaan negara ini tidak dibatasi, maka negara akan sewenangwenang menjalan kekuasaan. Makinbesar kekuasaan maka makin besar kecenderungan untuk sewenang-wenang dan rakyat harus tunduk

sepenuhnya atas negara walaupun keputusan yang dlakukan negara akan menyengsarakan rakyatnya. Hal ini disebut Negara Kekuasaan. Sebagai organisasi kekuasaan, negara mempunyai bentuk yang disebut bentuk negara dan didalamnya terdapat bentuk pemerintahan.Urgensinya adalah untuk lebih mengetahui distribusi kekuasaan dalam negara kedlam wujud kewenang-wenagan serta dapat diketahui mekanisme pemerintahan berikut cara pengisisan jabatan-jabatan dalam suatu negara. KONSEP NEGARA NEGARAType Negara - Neg Timur kuno - Neg Yunani kuno - Neg Romawi kuno - Neg Abad. Pertngh - Neg Hukum

Bentuk Negara

Bentuk Pemerintahan

Sistem Pemerintahan

-

Unitaris Federal Confederalis

-

Republik Kerajaan

-

Presidesial Parlementer Campuran

Sebagai suatu organisasi kekuasaan, Negara mempunyai bentuk yang disebut bentuk Negara.Didalam negara ada penyelenggara negara, yakni

13

pemerintahan negara.Pemerintahan suatu negara juga mempunyai bentuk yakni bentuk pemerintahan.Urgensi mempelajari bentuk pemerintahan adalah untuk mengetahui Distribusi kekuasaan dalam negara dalam wujud kewenangan-kewenangan, serta dapat diketahui mekanisme pemerintahan, berikut cara pengisisan jabatan-jabatan dalam suatu negara. Peninjauan secara sociologis apabila negara dilihat secara keseluruhan, tanpa melihat isi dan sebagainya. Peninjauan secara Yuridis yaitu apabila negara dilihat dari struktur dan isinya. Ada bermacam-macam Teori tentang bentuk negara/pemerintahan, antara lain: a. Menurut Plato b. MENURUT Aristoteles dan; c. Polybios. a. Menurut Plato.Adalah pemerintahan oleh cendikiawan (aristocrat) sesuai dengan pikiran keadilan, keburukan mengubah aristocrat menjadi TIMOKRASI.

ARISTOKRASISegala tindakan penguasa hanya ditujukan untuk kepentingan penguasa saja. Kekayaan negara dipergunakan untuk kepentingan mereka sendiri, kemudian kekuasaan ini jatuh dan dipegang kaum hartawan kaya yang menimbulukan milik pribadi. Ketika kekuasaan dipegang oleh kalangan orang kaya, maka bentuk negara menjadi OLIGARKI, yaitu kekuasaan dipegang oleh orang kaya yang cenderung ingin lebih kaya lagi sehingga menimbulkan kemelaratan umum. Dengan kemiskinan rakyat bersatu melawan hartawan yang memerintah sehingga kekuasaan berpindah ketangan rakyat. Setelah pemerintahan negara berpindah ketangan rakyat, maka negara yang demikian disebut negara DEMOKRASI, Pemerintah oleh rakyat dengan mengutamakan kepentingan umum (rakyat). Demokrai kebablasan rakyat menjadi anarkis, setiap orang dapat berbuat semaunya menurut aturannya (okhlorasi). Disni muncul seorang pemimpin kuat yang dapat menertibkan dengan keras yang pada akhirnya menjadi tyranni.

TIMOKRASI

OLIGARKI

DEMOKRASI

TYRANNI

14

b. Aristoteles Aristoteles membagi dalam tiga bentuk Negara, adalah: (QQ) 1) Orang yg memegang pemerintahan (oleh seorang, kelompok orang, atau rakyat). Maksudnya pemerintahan itu hanya dipegang satu orang saja; ataukah oleh beberapa orang. 2) Sifat atau tujuan pemerintahannya; (Kebaikan untuk kepentingan umum/rakyat, atau untuk kepentingan golongan penguasa saja). Maksudnya pemerintahan ditujukan untuk kepentingan umum, atau untuk kepentingan kelompok pemerintah.

KEKUASAAN Satu Orang Beberapa orang Rakyat

BENTUK IDEAL (BAIK) Untuk Kepentingan UMUM 1 Monarki 3 5 Aristokrat Politea/Republik

PEMEROSOTAN (JELEK) Karena untuk Pribadi 2 Tyranni, Despotie 4 6 a. Oligarki b. Plutokrasi Demokrasi

Siklus Aristoteles 1 6

Siklus PolybiosMonarkhi (Ideal) Okhlokrasi

Monarkhi (Ideal) Tyranni Demokrasi (Pemerosotan) (Pemerosotanl) Politea/ Republik (Ideal)

2

1

Demokrasi

5 4

3

5

Tirani

Aristokrat (Ideal) Oligarkhi Aristokra si (Ideal)

Oligarki (Pemerosotanl)

C. Polybios

15

Polybios (204-12 2 SM) adalah murid Aristoteles. Ia menyatakan bahwa bentuk pemerintahan monarkhi, oligarkhi dan demokrasi berlangsung silih berganti serupa siklus, berputar dan pada gilirannya akan kembali ke asal. Teorinya ini dikenal dengan nama Siklus Polybios.

KONSTITUSISecara sederhana Konstitusi diartikan sebagai hukum dasar, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Definisi-definisi mengenai Konstitusi, menurut para ahli: E.C.S. Wade, Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan-badan pemersuatu Negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebutintah. Herman Fiener, Menamakan Undang-undang Dasar sebagai riwayat hidup suatu hubungan kekuasaan. Padmo Wahyono, menyebutkan Konstitusi adalah seperangkat peraturan yang mengatur tatacara bernegara suatu bangsa. UUD dipengaruhi adanya kodifikasi (untuk kesederhanakan, kemudahan kepastian hokum dan kesatuan, maka peraturan perundang-undangan dibuat dalam satu kitab Undang-undang.) Herman Heller, dalam Verfassunglehre,membagi Konstiutsi dalam tiga tingkat, sebagai berikut: 1. Konstiutsi sebagai pengertian Sosial Politik.

16

Belum merupakan pengertian hokum, baru mencerminkan keadaan social politik suatu bangsa.Primer adalahpolitical decisions, hukum adalah sekunder. Bangunan-bangunan keputusan masyarakat sendiri, seperti siapa yang menjadi kepala suku, pembantu dan lain-lain. 2. Konstitusi sebagai Pengertian Hukum. Keputusan-keputusan masyarakat tersebut dijadikan perumusan normative, yang kemudian harus berlaku.Pengertian politik diartikan sebagai eine seine yaitu suatu kenyataan yang harus berlaku dan diberikan sanksi kalau hal tersebut dilanggar. 3. Konstitusi sebagai Peraturan Hukum Pengertian disini konstitusi sebagai peraturan hukum tertulis, yang disebut Undang-Undang Dasar sebagai salah satu bagisn dari Konstitusi.

Leselle, membagi Konstitusi dalam dua pengertian:

Rakyat

1. Rakyat(Inggris: people; Belanda: volk) Rakyat adalah kumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka ini mungkin berasal dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda.Selain rakyat, penghuni negara juga disebut bangsa.Para ahli menggunakan istilah rakyat dalam pengertian sosiologis dan bangsa dalam pengertian politis. Rakyat adalah sekelompok manusia yang memiliki suatu kebudayaan yang sama, misalnya memiliki kesamaan bahasa dan adat istiadat.

Sedangkan bangsa

menurut Ernest Renan

adalah sekelompok manusia

yang dipersatukan oleh kesamaan sejarah dan cita-cita.Hasrat bersatu yang

17

didorong oleh kesamaan sejarah dan cita-cita meningkatkan rakyat menjadi bangsa.

Dengan perkataan lain, bangsa adalah rakyat yang berkesadaran membentuk negara. Suatu bangsa tidak selalu terbentuk dari rakyat seketurunan, sebahasa, seagama atau adat istiadat tertentu kendati kesamaan itu besar pengaruhnya dalam proses pembentukan bangsa. Sekadar contoh, bangsa Amerika Serikat sangat heterogen, banyak ras, bahasa dan agama; bangsa Swiss menggunakan tiga bahasa yang sama kuatnya; bangsa Indonesia memiliki ratusan suku, agama, bahasa dan adat istiadat yang berbeda. Secara geopolitis, selain harus memiliki sejarah dan cita-cita yang sama, suatu bangsa juga harus terikat oleh tanah air yang sama.

Beberapa pandangan tentang pengertian bangsa: o Otto Bauer berpendapat bahwa bangsa adalah suatu kesatuan yagn terjadi karena persatuan yang telah dijalani rakyat. o Kranenburg dalam bukunya Allgemeine Staatslehre mengaitkan

konsepsi bangsa dengan budi pekerti rakyat. o Jacobsen dan Lipman dalam buku Political Science menyatakan

bahwa bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity). o Ernest Renan dalam pidatonya di Universitas Sorbone (Paris) pada tanggal 11 Maret 1882 menyatakan bahwa bangsa adalah satu jiwa atau satu azas kerohanian yang ditimbulkan oleh adanya kemuliaan bersama di masa lampau. Bangsa tumbuh karena adanya solidaritas kesatuan. o G.S. Dipondo mengatakan bahwa rakyat hanyalah sebagian kecil dari bangsa, yaitu mereka yang tidak duduk dalam pucuk pimpinan. Sedangkan pengertian bangsa mencakup baik pimpinan maupun rakyat itu sendiri. o o Padmo Wahyono menggunakan istilah bangsa sebagai unsur negara:

18

bangsa dari suatu negara jika dilihat secara perorangan berarti warga negara.

Beberapa istilah yang erat pengertiannya dengan rakyat: 1) Rumpun (ras), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena berciri jasmaniah yang sama, misalnya: warna kulit, warna rambut, bentuk badan, wajah, etc. 2) Bangsa (volks), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena kesamaan kebudayaan, misalnya: bahasa, adat/ kebiasaan, agama dan sebagainya. 3) Nation (natie), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki kesatuan politik yang sama. Rakyat merupakan unsur terpenting dalam negara karena manusialah yang berkepentingan agar organisasi negara dapat berjalan dengan baik. Rakyat suatu negara dibedakan antara: a) penduduk dan bukan penduduk; b) warga negara dan bukan warga negara.

Penduduk ialah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili tetap di dalam wilayah negara.Sedangkan bukan penduduk ialah mereka yang ada di dalam wilayah negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di negara itu.Warga negara ialah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari suatu negara.Sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara asing (WNA).

19

HYPERLI K " tt :// /"Ilm

it .

.

/2008/11/09/il

Besc reibende S.W. E STAATE K

THE R TISCHE S.W. STAATSLEER

PRACTISCHE S.W. ANGENWANDTE S.W.

ALLGE EINE STAATLEHRE1. 2. 3. 4. 5.

BESONDERE STAATLEHRETeori Hakekat NEG. Pembenaran hukum/Penghalalkan Terjadinya terjadinya Hukum Negara Teori Tujuan Negara Teori Penggolongan Type Neg

ALLGE EINE SOZIALE STAAT LEHRE ALLGE EINE STAATRECHT LEHRE

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Teori BENTUK Negara Teori KEDAULATAN Teori UNSUR2 Negara Teori FUNGSI Negara Teori KONSTITUSI Teori LE BAGA Negara Teori Alat Perlengkapan Neg Teori Mengenai SENDI2 Pemerintah 9. Teroi KERJASAMA antar NEG.

20