Reuma Tik

9
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua system muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu dari golongan reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah arthritis rheumatoid (Fitriani, 2009) Penyakit reumatik yang biasa disebut artritis (radang sendi) dan dianggap sebagai satu keadaan sebenarnya terdiri atas lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda. Penyakit ini terutama mengenai otot–otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada laki–laki maupun wanita dengan segala usia. Sebagian gangguan lebih besar kemungkinannya untuk terjadi pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan pasien atau lebih menyerang jenis kelamin yang satu dibandingkan lainnya. Dampak keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, dan masalah yang disebabkan

description

reumatik

Transcript of Reuma Tik

Page 1: Reuma Tik

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia

lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula

pada semua system muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan

kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu dari

golongan reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan

gangguan muskuloskeletal terutama adalah arthritis rheumatoid (Fitriani, 2009)

Penyakit reumatik yang biasa disebut artritis (radang sendi) dan dianggap sebagai

satu keadaan sebenarnya terdiri atas lebih dari 100 tipe kelainan yang

berbeda. Penyakit ini terutama mengenai otot–otot skelet, tulang, ligamentum,

tendon dan persendian pada laki–laki maupun wanita dengan segala usia.

Sebagian gangguan lebih besar kemungkinannya untuk terjadi pada suatu waktu

tertentu dalam kehidupan pasien atau lebih menyerang jenis kelamin yang satu

dibandingkan lainnya. Dampak keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya

atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, dan masalah yang disebabkan

oleh penyakit reumatik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas

pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari – hari tetapi juga efek sistemik yang

tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau

mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri. Keadaan mudah lelah, perubahan citra

diri serta gangguan tidur (Kisworo, 2008)

Arthritis rheumatoid memang lebih sering dialami oleh lansia, untuk itu

perluperawatan dan perhatian khusus bagi lansia dengan arthritis

rheumatoid terutama dalam keluarga. Kedudukan dan peranan orang lansia

dalam keluarga dianggap sebagai orang yang harus dihormati dan dihargai

apalagi dianggap memiliki prestise yang tinggi dalam masyarakat menjadikan

secara psikologis lebih sehat secara mental. Perasaan diterima oleh orang

Page 2: Reuma Tik

lain akan mempengaruhi tanggapan mereka dalam memasuki hari tua, dan

berpengaruh pula kepada derajat kesehatan lansia (Fitriani, 2009).

Lebih dari 355 juta orang di dunia ternyata menderita penyakit rematik. Itu

berarti, setiap enam orang di dunia ini satu di antaranya adalah penyandang

rematik. Namun, pengetahuan tentang penyakit rematik belum tersebar secara

luas. Sehingga banyak mitos yang keliru beredar di tengah masyarakat yang justru

menghambat penanganan penyakit itu. Hal yang perlu jadi perhatian adalah

angka kejadian penyakit rematik ini yang relatif tinggi, yaitu 1-2 persen dari

total populasi di Indonesia. Pada tahun 2004 lalu, jumlah pasien rematik ini

mencapai 2 Juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih banyak

dari pria.

Penderita arthritis rheumatoid di seluruh dunia telah mencapai angka 355

jutajiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita rheumatoid. Diperkirakan

angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25%

akan mengalami kelumpuhan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan

bahwa 20%, penduduk dunia terserang penyakit arthritis rheumatoid. Dimana

5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia

55 tahun (Wiyono, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008, prevalensi nyeri

rematik di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Angka ini menunjukkan

bahwa rasa nyeri akibat rematik sudah cukup mengganggu aktivitas masyarakat

Indonesia, terutama mereka yang memiliki aktivitas sangat padat di daerah

perkotaan seperti mengendarai kendaraan di tengah arus kemacetan, duduk selama

berjam-jam tanpa gerakan tubuh yang berarti, tuntutan untuk tampil menarik

dan prima, kurangnya porsi berolah raga, serta faktor bertambahnya usia.

Perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada anggota keluarga

yang sakit, sebagai pendidik kesehatan dan sebagai fasilitator agar pelayanan

kesehatan mudah dijangkau dan perawat dengan mudah dapat menampung

permasalahan yang dihadapi keluarga serta membantu mencarikan jalan

Page 3: Reuma Tik

pemecahannya, misalnya mengajarkan kepada keluarga untuk mencegah agar

tidak terjadi penyakit Artritis Rhematoid.

Peran klien dan keluarga lebih difokuskan untuk menjalankan lima tugas

keluargatersebut adalah mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan

tindakan kesehatan yang tepat, memberi perawatan kepada anggota keluarga

yang sakit, mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat,

mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan

masyarakat.

B.Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Menerapkan teori dan konsep asuhan keperawatan sehingga memperoleh

pengalaman yang nyata di dalam memberikan asuhan keperawatan dan

meningkatnya kemampuan penulis mengenal masalah Arthritis rheumatoid.

Tujuan khusus

1. Mampu menjelaskan keperawatan pada klien dengan masalah Arthritis

rheumatoid Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan

masalah Arthritis rheumatoid

2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah

Arthritis rheumatoid

3. Mampu menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan masalah

Arthritis rheumatoid

4. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada klien dengan

masalah Arthritis rheumatoid

5. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan masalah

Arthritis rheumatoid

Page 4: Reuma Tik

C.Ruang lingkup

Asuhan keperawatan pada klien Ny S dengan usia 63 tahun dengan masalah

Arthritis rheumatoid dan memberikan asuhan keperawatan selama praktek di RS

Mitra Keluarga Bekasi Timur dalam waktu 1 minggu.

D.Sumber Data

Berdasarkan pengkajian yang di dapat oleh perawat data yang diperoleh dari

klien studi kasus, dan internet.

E. Metode penulisan

Dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan memaparkan

asuhan keperawatan yang diberikan kepada Ny S dengan masalah Arthritis

rheumatoid dalam bentuk narasi.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penyusunan makalah ini,

maka penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima Bab yaitu

BAB I : Berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan Penulisan

metode dan tehnik penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II : Berisi tentang tinjauan teori yang meliputi pengertian Asuhan

Keper awatan Keluarga, keluarga, pengertian arthritis reumatoid,

tanda gejala faktor Yang mempengaruhi arthritis reumatoid,

patofisiologi, komplikasi, penatalaksanaan dan Asuhan keperawatan

keluarga dengan masalah Artritis reumatoid.

BAB III : Berisi tentang tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, masalah

keluarga, Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

BAB IV : Berisi tentang pembahasan, yang membahas kesenjangan antara teori

dari Kenyataan lapangan.

BAB V : Meliputi kesimpulan dan saran

Page 5: Reuma Tik
Page 6: Reuma Tik
Page 7: Reuma Tik