Kinerja tik

38
II.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja pegawai merupakan aspek yang penting dalam manajemen sumber daya manusia beberapa pengertian yang dikemukakan adalah sebagai berikut : Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan, atau merupakan perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus dicapai seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang mencapainya). Selanjutnya Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja Sumber Daya Manusia merupakan istilah dari kata Job Performance atau Actual Performance (Prestasi Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan/pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kustriyanto dalam Mangkunegara (2006) juga menyatakan bahwa kinerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Selanjutnya Handoko (2001) menyatakan bahwa kinerja (perfomance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan dimana dalam kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Sedangkan menurut Simanjuntak (2005) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam hal ini mencakup kinerja individu, kinerja kelompok, 12 kinerja perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern. Menurut Furtwengler (2002) kinerja dilihat dari hal kecepatan, kualitas, layanan dan nilai maksudnya kecepatan dalam proses kerja yang memiliki kualitas yang terandalkan dan layanan yang baik dan memiliki nilai merupakan hal yang dilihat dari tercapainya kinerja atau tidak.

Transcript of Kinerja tik

Page 1: Kinerja tik

II.1.1 Pengertian KinerjaKinerja pegawai merupakan aspek yang penting dalam manajemen sumber dayamanusia beberapa pengertian yang dikemukakan adalah sebagai berikut :Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa kinerja merupakan sistem yang digunakanuntuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakanpekerjaannya secara keseluruhan, atau merupakan perpaduan dari hasil kerja (apayang harus dicapai seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang mencapainya).Selanjutnya Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja Sumber DayaManusia merupakan istilah dari kata Job Performance atau Actual Performance(Prestasi Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai olehseseorang karyawan/pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.Kustriyanto dalam Mangkunegara (2006) juga menyatakan bahwa kinerja adalahperbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.Selanjutnya Handoko (2001) menyatakan bahwa kinerja (perfomance appraisal)adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasikerja karyawan dimana dalam kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusanpersonalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaankerja mereka.Sedangkan menurut Simanjuntak (2005) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil ataspelaksanaan tugas tertentu dalam hal ini mencakup kinerja individu, kinerja kelompok,12kinerja perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern. Menurut Furtwengler (2002)kinerja dilihat dari hal kecepatan, kualitas, layanan dan nilai maksudnya kecepatan dalamproses kerja yang memiliki kualitas yang terandalkan dan layanan yang baik dan memilikinilai merupakan hal yang dilihat dari tercapainya kinerja atau tidak.Selanjutnya Dharma (2005) menyatakan bahwa penilaian kinerja didasarkan padapemahaman, pengetahuan, keahlian, kepiawaian dan prilaku yang diperlukan untukmelaksanakan suatu pekerjaan dengan baik dan analisis tentang atribut perilakuseseorang sesuai kriteria yang ditentukan untuk masing-masing pekerjaan.Menurut Mahsun (2006) bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkatpencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran,tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.Sedangkan menurut Robertson dalam Mahsun (2006) juga menyatakan bahwapengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadaptujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya termasuk informasi atasefisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang/jasa, kualitas

Page 2: Kinerja tik

barang/jasa, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan.II.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi KinerjaKinerja karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain : menurutSutermeister (1999) terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan,pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhanfisiologis, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik.Sedangkan menurut Mahsun (2006) ada beberapa elemen pokok yaitu :1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja.3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.4. Evaluasi kinerja/feed back, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitaspengambilan keputusan dan akuntabilitas.Dalam konteks pemerintahan sebagai sektor publik menurut Mahsun (2006) bahwaada beberapa aspek yang dapat dinilai kinerjanya :1. Kelompok Masukan (input).2. Kelompok Proses (Proccess).3. Kelompok Keluaran (Output).4. Kelompok Hasil (Outcome).5. Kelompok Manfaat (Benefit).6. Kelompok Dampak (Impact).Fokus pengukuran kinerja sektor publik justru terletak pada outcome dan bukaninput dan proses outcome yang dimaksudkan adalah outcome yang dihasilkan oleh individuataupun organisasi secara keseluruhan, outcome harus mampu memenuhi harapan dankebutuhan masyarakat menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi sektor publik.Menurut Mangkunegara (2006) terdapat aspek-aspek standar pekerjaan yang terdiridari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif meliputi :Aspek kuantitatif yaitu :1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan,2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan,3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerjaAspek kualitatif yaitu :1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan,2. Tingkat kemampuan dalam bekerj,3. Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan/kegagalan menggunakanmesin/peralatan, dan4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen/masyarakat).II.1.3 Metode Penilaian KinerjaMenurut Muljadi (2006) bahwa seluruh aktivitas organisasi harus diukur agar dapatdiketahui tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas organisasi, pengukuran dapatdilakukan terhadap masukan (input) dari program organisasi yang lebih ditekankanpada keluaran (output), proses, hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak(impact) dari program organisasi tersebut bagi kesejahteraan masyarakat.

Page 3: Kinerja tik

Pengukuran kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan yang meliputi :a. penetapan indikator kinerjab. penentuan hasil capaian indikator kinerjaMenurut Palmer dalam Mahsun (2006) terdapat beberapa jenis indikator kinerjaPemerintah Daerah antara lain :1. Indikator biaya (misalnya biaya total, biaya unit)2. Indikator produktivitas (misalnya jumlah pekerjaan yang mampu dikerjakanpegawai dalam jangka waktu tertentu)3. Tingkat penggunaan (misalnya sejauhmana layanan yang tersedia digunakan)4. Target waktu (misalnya waktu rata-rata rata yang digunakan untuk menyelesaikansatu unit pekerjaan)5. Volume pelayanan (misalnya perkiraan atas tingkat volume pekerjaan yang harusdiselesaikan pegawai)6. Kebutuhan pelanggan (jumlah perkiraan atas tingkat volume pekerjaan yangharus diselesaikan pegawai)7. Indikator kualitas pelayanan8. Indikator kepuasan pelanggan9. Indikator pencapaian tujuan.Menurut Mahsun (2006) bahwa indikator kinerja terdiri dari :1. Pelayanan yang tepat waktu dan berkualitas,2. Tingkat keterampilan pendidikan yang sesuai dengan bidang kerja,3. Kehadiran/keterlambatanCara pengukuran kinerja menurut Muljadi (2006) terdiri dari :a. Membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.b. Membandingkan kinerja nyata dengan hasil yang diharapkan.c. Membandingkan kinerja nyata dan standar kinerja.Model Kinerja dapat dilihat pada bagan berikut :(Sumber Simanjuntak, 2005)Gambar 2.1 Model KinerjaMenurut Simamora dalam Mangkunegara (2006) kinerja dipengaruhi oleh tigafaktor:a. Faktor Individual yang mencakup kemampuan, keahlian, latar belakang dandemografi.b. Faktor Psikologis terdiri dari persepsi, attitude, personality, pembelajaran danmotivasi.c. Faktor Organisasi terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur danjob designSedangkan menurut Timple dalam Mangkunegara (2006) faktor kinerja terdiri daridua faktor yaitu :a. Faktor Internal yang terkait dengan sifat-sifat seseorang misalnya kinerja baikdisebabkan mempunyai kemampuan tinggi dan tipe pekerja keras.b. Faktor Eksternal yang terkait dari lingkungan seperti perilaku, sikap dan tindakanrekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan iklim organisasi.Neal dalam Mangkunegara (2006) terdapat beberapa aspek kinerja yang dapatdiukur yaitu :1. Akurasi (Pemenuhan standar akurasi)2. Prestasi (Menyelesaikan tanggung jawab dan tugas)3. Administrasi (Menunjukkan efektivitas administratif)

Page 4: Kinerja tik

4. Analitis (Analisa secara efektif)5. Komunikasi (Berkomunikasi dengan pihak lain)6. Kompetensi (Menunjukkan kemampuan dan kualitas)7. Kerjasama (Bekerjasama dengan orang lain)KINERJA INDIVIDUMANAJEMENKINERJA ORGANISASIDUKUNGAN ORGANISASI8. Kreativitas (Menunjukkan daya imaginasi dan daya kreatif)9. Pengambilan Keputusan (Pengambilan keputusan dan pemberian solusi)10. Pendelegasian (Menunjukkan orang yang diberi kuasa untuk berbicara atau bertindakbagi orang lain)11. Dapat diandalkan (Menunjukkan sifat yang dapat dipercaya)12. Improvisasi (Peningkatan kualitas atau kondisi yang lebih baik)13. Inisiatif (Mengemukakan gagasan, metode dan pendekatan baru)14. Inovasi (Pengenalan metode dan prosedur baru)15. Keahlian Interpersonal (Hubungan manusiawi)Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja memerlukanindikator-indikator penilaian yang dipengaruhi oleh berbagai faktor apakah faktor internalataupun faktor eksternal dengan beragam aspek yang dapat diukur dengan berpedoman padastandar tertentu yang terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang berguna untukmendapatkan feedback guna keperluan perbaikan organisasi secara khusus manajemenpengelolan sumber daya manusia.

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJAKARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DENGAN KOMITMENORGANISASI DAN TEKANAN PEKERJAANSEBAGAI VARIABEL INTERVENING(Studi Empiris pada Perusahaan BUMN di Provinsi Sumatera Barat)TESISDiajukan sebagai salah satu syaratMemperoleh derajat S-2 Magister AkuntansiNama : Lili WahyuniNIM : C4C

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi organisasiterhadap kinerja karyawan bagian akuntansi dengan komitmen organisasi dantekanan pekerjaan sebagai variabel inetrvening. Penelitian ini menggunakan acuanpenelitian yang dilakukan oleh Chen et al., (2006).Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan simplerandom sampling di dalam pengambilan sampel. Data yang diperoleh 109 dari 159kuesioner, penyebaran kuesioner dengan cara mengantar langsung dan via pos.Objek penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi pada BUMN di ProvinsiSumatera Barat dengan 109 responden. Analisis data dilakukan dengan StructuralEquation Model (SEM) dengan Program AMOS versi 5.0.Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi organisasi

Page 5: Kinerja tik

berpengaruh langsung terhadap kinerja. Komunikasi organisasi berpengaruh negatifterhadap tekanan pekerjaan. Tekanan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kinerjaKomunikasi organisasi tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi dankomitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Penelitian ini tidakmenunjukkan komitmen organisasi dan tekanan pekerjaan sebagai variabelintervening atas pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja.Kata K

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah berkembang sangat jauh saat ini dan telahmerevolusi cara hidup kita, baik terhadap cara berkomunikasi, cara belajar, cara bekerja, caraberbisnis, dan lain sebagainya. Era informasi memberikan ruang lingkup yang sangat besaruntuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan, transparan,akurat, tepat waktu, lebih baik, memberikan kenyamanan yang lebih dalam mengelola danmenikmati kehidupan.Dengan teknologi informasi dan komunikasi semua proses kerja dan konten akanditransformasikan dari fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual dan personal. Akibatnyakecepatan kinerja bisnis meningkat dengan cepat. Kecepatan proses meningkat sangat tajamdi banyak aktivitas modern manusia.

Teknologi Informasi dan Komunikasi menjanjikan banyak keunggulan yang menjadi tugas kitabersama untuk terus mengelaborasinya. Ada tiga bagian utama pembangun teknologiinformasi yang dirumuskan oleh para ahli sebagai kolaborasi dari 3 domain C (Computer,Communication, dan Content). Pakar teknologi informasi komunikasi yang lain merumuskankomponen pembangun itu dengan lebih sederhana yaitu terdiri dari komponen komponenHardware, Software, dan Firmware.Komponen Hardware sungguhpun terlihat kasat mata bentuknya, akan tetapi ternyata hanyamerupakan kurang 30 % persen dari seluruh bagian sistem yang membangun TeknologiInformasi dan Komunikasi. Lebih dari 70 % komponen pembangun Teknologi Informasi danKomunikasi adalah software atau aplikasi (Data CITRAS Indonesia).Artinya tanpa ada aplikasi maka sebuah mikro komputer, desktop komputer, LAP Top atausebuah Palm Top, ataupun sebuah Super Computer hanyalah onggokan logam tersusun yang

Page 6: Kinerja tik

tidak dapat diambil manfaatnya selain oleh para pencari logam bekas. Sebuah komputer ataubahkan perangkat telekomunikasi seharga 300 juta dollar US seperti satelit hanyalah sebuahlogam bersusun yang tidak dapat digunakan tanpa adanya aplikasi atau software yangmenjalankannya, susunan logam tersebut hanya akan menjadi sebuah tubuh jiwa.Sesungguhnya JIWA dari Teknologi Informasi dan Komunikasi ternyata adalah aplikasi atausoftwarenya.11CAHYANA AHMADJAYADI

PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI INDONESIA, TANTANGANDAN PELUANG

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINANMANAJEMEN, TEKNOLOGI INFORMASI, DANSTRUKTUR ORGANISASI TERHADAPKINERJA PERUSAHAAN(Studi Pada: PT Jamsostek (Persero) Kantor Wilayah V Semarang)TESISDiajukan untuk memenuhi sebagian syarat gunamemperoleh derajat sarjana S-2 Magister ManajemenProgram Studi Magister Manajemen Universitas DiponegoroDisusun oleh :KUSUMO, SE

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh kepemimpinan, teknologiinformasi, dan struktur organisasi terhadap kinerja organisasi. Permasalahanumum dalam penelitian ini adalah kurangnya konsistensi dalam melaksanakan visidan misi organisasi, adanya pengaruh eksternal, keterbatasan biaya operasionalPT. Jamsostek, fungsi pengawasan yang kurang optimal. Sedangkanpermasalahan dari sisi kepemimpinan, yaitu kurangnya komitmen yang kuat daripara pimpinan dalam mendukung kinerja organisasi. Dari sisi teknologi informasi,ditemukan adanya pegawai yang masih belum bisa mengoperasikan penggunaanteknologi informasi sehingga teknologi yang tersedia tidak dapat digunakan secaramaksimal. Dari sisi struktur organisasi, ditemukan adanya sub bagian yang kurangmendukung. Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan untuk menyelesaikanpermasalahan pada organisasi PT. Jamsostek.

Page 7: Kinerja tik

Sampel penelitian ini adalah pegawai PT. Jamsostek yang diambil sensussejumlah 75 responden. Analisis Regressi yang dijalankan dengan perangkatlunak Statistical Package Social Science (SPSS) yang digunakan untukmenganalisis data. Sebelum melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan pengujianasumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan ujiheteroskedastisitas, kemudian dilakukan uji hipotesis melalui uji-t dan goodnessof fit melalui uji –f.Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan, teknologi informasi,dan struktur organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Implikasikebijakan yang diberikan PT. Jamsostek perlu memberikan sistem organisasi yangefektif agar terdapat keterkaitan tugas antara pegawai satu dengan lainnya. Selainitu juga perlu diperluas wewenang PT. Jamsostek agar ketergantungan terhadappusat diminimalkan, hal ini perlu dilakukan agar fungsi yang terkait dengankebijakan organisasi dapat berjalan dengan cepat, tepat dan efektif.Kepemimpinan juga perlu ditingkatkan, agar pimpinan mendorong pegawai untukselalu meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan kemampuannya melaluitraining soft skill, melakukan brain storming dan bench marking denganorganisasi lain. Untuk teknologi informasi, PT. Jamsostek perlu memberikantanda petunjuk yang lebih modern, yaitu dengan menggunakan format digital danpelatihan-pelatihan kepada pegawainya untuk mendukung penggunaan teknologiinformasi yang ada.Kata Kunci: kepemimpinan, teknologi informasi, struktur organisasi, dan kinerjaorganisasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIAPLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DANPENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN(STUDI PADA UKM KERAJINAN TANGAN BANTUL, YOGYAKARTA)

TESISDiajukan untuk memenuhi sebagian syarat gunamemperoleh derajad Sarjana S-2 Magister ManajemenProgram Studi Magister Manajemen Universitas DiponegoroOleh :Rizki Mariskha Endraswari, S.Pi

Page 8: Kinerja tik

Aplikasi Teknologi Informasi (TI) memberikan banyak manfaat positif bagiUKM. Tetapi saat ini masih sedikit UKM di Kabupaten Bantul yang notabenemerupakan sentra kerajinan ekspor di Yogyakarta yang telah mengaplikasikan TI.Beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa telah banyak UKM yang mencobauntuk mengaplikasikan TI guna mendukung kegiatan bisnisnya. Tetapi karenaketerbatasan sumber daya yang dimilikinya, aplikasi TI pada UKM menjadi berbedadari usaha besar. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor apa yangmempengaruhi aplikasi TI dan apakah aplikasi TI tersebut meningkatkan kinerjaperusahaan. Permasalahan dalam penelitian ini dijabarkan oleh 5 pertanyaanpenelitian, yaitu apakah tingkat pemahaman TI, dukungan manajemen puncak,ketersediaan investasi TI dan dukungan lembaga pemerintah mempunyai pengaruhpositif dan signifikan pada aplikasi TI dan apakah aplikasi TI mempunyai pengaruhpositif dan signifikan pada kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untukmenganalisa kelima pertanyaan penelitian tersebut di atas.Populasi penelitian yang digunakan adalah para pemilik UKM kerajinantangan Bantul, Yogyakarta yang telah mengaplikasikan TI dalam kegiatan usahanyasebanyak 135 pengrajin. Metode pengumpulan datanya adalah kuesioner. Kemudiandianalisis dengan menggunakan SEM, yang terdiri dari dua teknik analisis yaitu (1)confirmatory factor analysis, untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang palingdominan dalam satu kelompok variabel dan (2) regression weight, untuk menelitiseberapa besar hubungan antar variabel. Software yang digunakan adalah AMOS 5.Hasil penelitian memberikan bukti nilai standar loading dukungan lembagapemerintah 0.512, dukungan manajemen puncak 0.206, tingkat pemahaman TI 0.183dan ketersediaan investasi TI 0.178. Aplikasi TI akan berdampak pada kinerjaperusahaan dengan standar loading sebesar 0.726.

Page 9: Kinerja tik

A. Teori Komunikasi OrganisasiKomunikasi secara etimologis berasal dari bahasa LatinCommunication mengacu pada kata comunis yang berarti sama makna.Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepadakomunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek.

Komunikasi organisasi ialah komunikasi dalam kumpulan yangmempunyai hirarki dan tujuan. Komunikasi organisasi merupakan proses untukanggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya danmerubah yang terjadi di dalamnya (Kreps, 1990:11).Dalam R Wayne Pace (2006:31) definisi komunikasi organisasi secarafungsional ialah pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unitkomunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatukomunikasi terdiri dari unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis6antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Secarainterpretatif dapat diartikan sebagai proses penciptaan makna atas interaksiyang merupakan organisasi.Keterkaitan komunikasi dengan organisasi menurut William V.Hanney bahwa “organisasi terdiri dari sejumlah orang, melibatkan keadaansaling bergantung, kebergantungan memerlukan koordinasi yang mensyaratkankomunikasi”.Komunikasi organisasi melingkupi komunikasi interpersonal dankomunikasi kelompok. Kepentingan bersama dan tujuan organisasi menjadiorientasi komunikasi organisasi. Hirarki organisasi menentukan polakomunikasi yang terjadi. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yangdilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat atauorganisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi

Page 10: Kinerja tik

tertentu dan bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu(Purwanto, 2006:21).Komunikasi interpersonal biasanya terjadi antara dua orang (diadik)secara tatap muka (face to face), walaupun dapat juga melalui media telepon.Komunikasi interpersonal terbangun dari komunikasi intrapersonal karenaseseorang akan menyusun komunikasi efektif saat interaksi. Hal terpentingialah komunikasi interpersonal membangun hubungan antar manusia.Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai transaksi pesan verbaldan nonverbal antara tiga hingga lima belas orang yang saling berbagi tujuanutama, yang merasa kebersamaan dalam grup, dan yang berdampak pada yanglain (Steven A. Beebe, 2001:28).7Djoko Purwanto memaparkan bahwa suatu komunikasi bisadimasukkan dalam lingkup komunikasi kelompok apabila, pertama, proseskomunikasi dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicarakepada khalayak dalam jumlah yang lebih banyak daripada tatap muka. Kedua,komunikasi berlangsung kontinyu dan bisa dibedakan mana sumber dan manapenerima (receiver). Umpan balik atau feedback yang didapat tidak maksimalkarena waktu terbatas dan khalayak relatif banyak. Ketiga, pesan yangdisampaikan terencana dan bukan spontanitas untuk kalangan tertentu.Komunikasi kelompok terlibat di dalam lingkup komunikasiorganisasi. Kelompok-kelompok kecil saling berinteraksi sehingga terjadikomunikasi organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut ErnestBormann dalam Steven A. Beebe (2003:42) bahwa grup berasal dari berbagaimacam share kepribadian. Teori Tindakan simbolik yaitu menjelaskanbagaimana tipe komunikasi membentuk identitas grup dan budaya, yangberdampak pada konsensus bersama dengan berbagi emosi, motivasi danmakna.Anthony Giddens dan Marshall Scott Poole Steven A. Beebe(2003:44) merumuskan teori struktur yang memberikan framework umum yangmenjelaskan bagaimana orang menggunakan aturan dan sumberdaya untukinteraksi dalam sistem sosial. Struktur menjelaskan bagaimana grupmemproduksi dan reproduksi sistem sosial oleh anggota grup yangmenggunakan aturan dan sumberdaya dalam interaksi.8Menurut James Taylor dalam Littlejohn (2005), organisasi ialah

Page 11: Kinerja tik

proses sirkular dengan interaksi dan interpretasi yang berdampak pada oranglain. Interaksi merupakan proses berbagi makna yang dibentuk dalam interaksi.Percakapan ialah interaksi, atau bagaimana kata yang digunakan, sikap merekadan gesturnya. Teks ialah apa yang dikatakan, isi dan ide dalam bahasa yangdipakai. Bahasa dari text memberikan struktur kata dan tata bahasa yangmenuntun anda untuk memaknai apa yang dikatakan atau ditulis. Namun, duaproses ini percakapan dan text tidak dapat dipisahkan. Percakapan memahamibentuk dari teks dan teks memahami bentuk percakapan. Proses Taylor inidisebut double translation. Pertama, penterjemahan dari teks menjadipercakapan. Kedua, penterjemahan dari percakapan menjadi teks.Saat kita berkomunikasi, kita mengikuti model atau ide komunikasi.Komunikasi harus meliputi interaksi dengan proses interpretasi yang dibedakantidak hanya tindakan namun juga respon dari tindakan. Taylor menyebutnyaproses coorientation, bahwa dua orang berorientasi pada objek biasa (topik,isu, concern, situasi, ide, tujuan, personal, grup, dan lainnya).Individu mempunyai peran dalam agen organisasi dan mengkodifikasiaspek organisasi dari kelebihan atau kekurangan teks formal yang dibuat dalampeta aspek organisasi. Jika anda mengamati orang berkomunikasi dan melihatpola interaksi dan hubungan mereka, anda memperhatikan permukaan strukturorganisasi, keseharian aktivitas anggotanya. Struktur dalam seperti tata bahasaatau rencana struktural. Struktur dalam dibuat oleh orang yang berkomunikasidengan lainnya dan dituntun dengan komunikasi itu.9Dalam suatu organisasi, suatu waktu pada sub-divisi atau unittambahan, otoritas terletak pada kolektivitas: kontrol sosial, hubungan danreward organisasi secara personal yang utama, status struktur ialah egaliter.Hubungan komunikasi yang terjalin baik antara manajer satu dengan manajerlain, manajer dengan karyawan, atau antar karyawan merupakan salah satukunci keberhasilan manajer dalam mencapai tujuan organisasi.

Page 12: Kinerja tik

Dimensi-dimensi komunikasi organisasi:1. Komunikasi eksternal, digunakan anggota organisasi untuk interaksidengan individu di luar organisasi. Komunikasi eksternal membawa pesanorganisasi dan lingkungan organisasi yang relevan. Sistim pesan eksternaldigunakan untuk menyampaikan informasi dari lingkungan organisasi danuntuk memberikan lingkungan informasi dari organisasi.2. Komunikasi internal, ialah pola pesan yang dibagi (share) antara anggotaorganisasi, interaksi manusia yang terjadi dalam organisasi dan antaranggota organisasi. Saat organisasi tumbuh pada ukuran atau kompleksitasatau menyebar keluar area dan zona waktu, ini memerlukan programkomunikasi internal yang membantu membangun tim.Peran Antarpribadi1. Tokoh figur2. Manajer3. PenghubungPeran Informasional1. Monitoring2. Penyebar informasi3. Juru bicaraPeran Keputusan1. Wirausaha2. Pemecah masalah3. Pengalokasian SD4. NegosiatorKomunikasi15Tamara L Gillis dalam The IABC Handbook of OrganizationCommunication and Guide to Internal Communication, PR, Marketing andLeadership (2006) memaparkan ada tiga fundamental pembangun blok untukprogram komunikasi internal yaitu hirarkis komunikasi; saat CEO, vicepresident, director, manager, dan frontline supervisor memainkan peran dalamproses komunikasi, komunikasi media massa; saat newsletter, email, video,blog, dan alat lainnya menjangkau audien karyawan, dan mayoritas seringmengabaikan jaringan nonformal dari komunikator yang tak terlihat eksis padatiap organisasi.Program komunikasi internal yang sederhana secara historisorganisasi eksis pada struktur hirarkis untuk menyebarkan informasi padakaryawan. Pola setelah komando militer dan struktur control seperti programberawal dari pesan top-down dari level tertinggi perusahaan seperti chairman,president atau CEO. Keberhasilan level management lebih sulit untukmemestikan waktu dan kosisten pada pengantaran informasi. Praktik ini masih

Page 13: Kinerja tik

ada dan dapat bekerja efektif untuk suatu organisasi, secara partikular lebihkecil dan sederhana.Bagaimanapun, organisasi mempercayakan manager sebagai maknadari komunikasi dalam tantangan kerjanya. Untuk jangkauan luas, organisasiyang kompleks dengan banyak layer managemen dan multi tempat pendekatanini tidak tepat atau efesien. Banyak organisasi yang membuang lapisanmanagemen tambahan dan mendatarkan hirarkis strukturalnya, memotongbiaya dan menjadi lebih kompetitif. Keuntungan keseluruhan ditingkatkan oleh16komunikasi internal. Kekurangan besar pada bentuk komunikasi internal bahwaseorang manager melakukan kerja yang jauh lebih baik dari pada yang lainny

Komunikasi internal dapat dilakukan secara tatap muka dan melaluimedia. Komunikasi internal terjadi antara Top manager, manager, hingga stafatau karyawan. Komunikasi internal dapat menggunakan media email, surat,telepon papan pengumuman, dan lainnya.1. Komunikasi vertikal, dari atas ke bawah (downward communication) daripimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secaratimbale balik. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan member instruksi,petujuk, informasi, dan penjelasan kepada bawahan lalu ada feedbackberupa laporan, saran, atau pengaduan kepada atasan.2. Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi secara mendatar antara anggotastaff dengan staf, karyawan dengan karyawan,dan sebagainya. Komunikasivertikal berupa komunikasi formal dan komunikasi horizontal berupanonformal.

2.1.1 Teknologi InformasiTeknologi informasi (TI) adalah sesuatu yang digunakan untuk menciptakan sistem informasi, termasuk di dalamnya adalah komputer, disk file, modem dan lainlain yang semuanya merupakan perangkat keras serta perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem yang berbasis komputer (Callon, 1996 dalam Basu 1998). Menurut Ang et al. (1997) dalam Seyal et al. (2000) dan Sarosa dan Zowghi (2003), istilah TI didefinisikan sebagai semua teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi. Martin et al.

Page 14: Kinerja tik

(2002) menjelaskan cakupan komponen TI termasuk diantaranya adalah hardware (komputer, printer, scanner), software (office application) dan perlengkapan telekomunikasi (modem). Dengan demikian TI mencakup komputer, perangkat lunak, mesin faksimili, pesawat telepon, pesawat telepon mobil, televisi kabel dan lain-lain (Basu, 1998). Lebih lanjut Bodnar dan Hopwood (1995) dalam Arfan (2003) menjelaskan tiga hal yang berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna (brainware). Ketiga elemen ini saling berinteraksi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perangkat keras (hardware) adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak (sofware) adalah sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses masukan (input) menjadi informasi. Pengguna (brainware) berfungsi sebagai pelaksana masukan (input) dan penerima keluaran (output) sebagai pengguna sistem (user).Di bidang komunikasi, perkembangan teknologi banyak dimanfaatkan oleh dunia usaha untuk memperlancar transaksi bisnis karena biaya yang relatif murah dan dalam waktu yang singkat. Meningkatnya penggunaan komputer dan perkembangan TI lain mengakibatkan transaksi yang semula berupa kertas berubah menjadi file elektronik, misalnya mesin faksimili dan e-mail. Faksimili adalah perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengirim dokumen, gambar, grafik dan tanda tangan melalui saluran komunikasi dan data dengan bantuan modem sebagai penghubung antara komputer satu dengan komputer lain atau antara komputer dengan mesin faksimili. Mesin faksimili mirip dengan mesin fotokopi tetapi dalam pengoperasiannya dengan menggunakan sambungan telepon. Mesin pengirim (sending machine) mengkonversi dokumen ke dalam sinyal elektronik dan mentransferkannya melalui saluran telepon kepada mesin penerima (receiving machine) untuk kemudian dicetak (Rusmin, 2000). Electronic Mail (e-mail) menurut Adams et al. (1993) dalam Sarosa dan Zowghi (2003) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer untuk memudahkan dalam pertukaran penulisan informasi dan penyimpanannya.Kemajuan di bidang teknologi, komputer dan telekomunikasi juga mendukung perkembangan teknologi internet. Internet adalah suatu jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi aringan komputer yang menghubungkan orang dan komputer di seluruh dunia melalui saluran telepon, satelit dan sistem komunikasi lainnya (Ellsworth dan Ellsworth, 1995). Dengan internet, pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya.Internet mendukung komunikasi dan kerja sama global antar pegawai, konsumen, penjual dan rekan bisnis yang lain. Internet dalam bisnis dapat digunakan bukan hanya sekedar untuk pertukaran informasi, katalog produk, media promosi dan surat elektronik (e-mail) saja, tetapi juga bisa digunakan untuk berdialog, berdiskusi dan konsultasi dengan konsumen secara on-line, kuesioner elektronik dan mailing-list (Oviliani, 2000). Menurut Yadi (2001), internet oleh UKM eksportir digunakan terutama sebagai media komunikasi, mencari informasi pasar dan bahan baku serta mempromosikan produk dan atau jasa yang dihasilkan. Sebagai media

Page 15: Kinerja tik

informasi dan promosi, situs web adalah media dengan daya jangkau yang luas dan paling murah.Hal ini dikarenakan situs web merupakan media informasi yang dapat diakses dari segala penjuru dunia atau negara manapun selama jaringan internet tersedia. Oviliani (2000) menjelaskan bahwa aplikasi TI internet dapat memberi keunggulan strategi bisnis untuk memenangkan kompetisi dalam :1. Global Dissemination, dimana komunikasi global dalam bisnis seperti e-mail, electronic mailing list, situs World Wide Web dan pelayanan internet lainnya mengakibatkan penyebaran informasi berskala internasional menjadi lebih cepat, murah dan mudah. Sehingga dapat memberi keuntungan strategi bisnis dalam meningkatkan penghematan dan efisiensi komunikasi global dan mampu untuk menjangkau, menjual serta mengembangkan pelayanan pasar konsumen internasional.2. Interaction. Komunikasi interaktif adalah kemampuan internet untuk melakukanforum diskusi dan chat groups, formulir interaktif untuk pesanan, feedback yangcepat dan efisien kepada konsumen, e-mail untuk menjawab permintaan dankomentar secara on-line sehingga membantu perusahaan membangun loyalitaskonsumen.3. Customization. Kemampuan untuk mengotomatisasi penyediaan informasi danpelayanan sesuai kebutuhan masing-masing konsumen, merupakan kemampuanstrategi bisnis internet. Informasi dapat diakses dan disebarkan dari serverjaringan tergantung pada kebutuhan pemakainya. Efisiensi, biaya murah dansasaran pemasaran interaktif kepada masing-masing konsumen adalah kuncikeunggulan bisnis dengan teknologi internet.4. Collaboration. Internet memungkinkan untuk memudahkan dan mengefisienkanakses data, hardware dan software yang ada pada jaringan secara bersama-sama.Misalnya, informasi pada suatu situs Web dapat diperoleh dengan mudahmenggunakan Web Browser. Hal ini dapat meningkatkan kerja sama diantara timdan rekan bisnis, sehingga melengkapi peran strategi bisnis perusahaan.5. Electronic Commerce (EC). Internet menjadi platform teknologi EC. Internetmenghubungkan perusahaan dengan konsumen dan penjualnya, sehinggamemungkinkan perusahaan pengguna internet dapat memasarkan, membeli,xxvmenjual serta memungkinkan untuk membuka pasar dan atau membuat pelayanan

Page 16: Kinerja tik

baru.6. Integration. Perusahaan yang bekerja menggunakan internet mengintegrasikanaktivitas di luar dengan proses bisnis di dalam perusahaan secara on-line,sehingga memungkinkan perusahaan untuk memperoleh informasi lebih detil danup-to-date.

Ketersediaaninvestasi TIBiaya yang dikeluarkanguna menyediakansarana dan prasaranauntuk TI• Investasi hardware• Investasi sofware• Investasi perlengkapantelekomunikasiSkala 1 – 10dengan pilihanjawaban : sangattidak setujusampai sangatsetuju

intensitas teknologi informasi

ketersediaan tenaga ahli

investasi pada TI

B. ICT dalam Komunikasi OrganisasiKajian mengenai peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) didalam kontribusinya memberikan dukungan kepada berbagai sektor kehidupanmasyarakat berupa peningkatan efisiensi serta produktivitas. Pada umumnyastudi tentang peran TIK di dalam organisasi difokuskan pada persoalan teknisseperti bagaimana memperbaiki kinerja operasional, atau bagaimana TIKdigunakan sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan.Dalam lingkungan sosial yang selalu berubah, terdapat setidaknya duafaktor yang memperngaruhi perubahan sosial itu sendiri: pelaku perubahan danmereka yang terkena dampak perubahan. Dalam kaitan ini TIK dapat berperandalam dua posisi sekaligus, sebagai aktor pengubah dan sekaligus sebagai

Page 17: Kinerja tik

sasaran dari perubahan yang ingin dicapai.Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikanevolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jeniusyang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untukmemperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnyamemperoleh manfaat dari padanya.Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau teknologi (ICT)merupakan istilah umum yang mencakup semua teknologi untuk manipulasiinformasi dan komunikasi. Istilah ini kadang-kadang digunakan dalampreferensi untuk Teknologi Informasi (TI) / Information Technology (IT),khususnya di dua masyarakat: pendidikan dan pemerintah. Dalam penggunaanumum adalah sering diasumsikan ICT ini identik dengan IT; ICT sebenarnya25meliputi segala media untuk merekam informasi (magnetis disk/tape, opticaldisk (CD/DVD), flash memori dll dan mungkin juga kertas catatan); teknologiinformasi untuk penyiaran-radio, televisi, dan teknologi untuk berkomunikasimelalui suara atau gambar dan suara-mikrofon, kamera, loudspeaker, teleponhingga telepon selular.Kenneth D. Plowman (research4pr.awardspace.com) memaparkanketika program internal PR menjadi semakin dikenal sebagai kerangka dasarsebuah organisasi, sangat penting untuk memahami bagaimana strukturprogram komunikasi untuk memaksimalkan efektivitasnya. Tujuan beberapastudi kasus ini (terhadap lima perusahaan berbasis teknologi) adalah untukmenentukan bagaimana praktek dasar komunikasi internal digunakan dalambidang tersebut dan apakah praktek-praktek ini memberi kontribusi terhadapprogram komunikasi yang efektif.Kedua, model two-way communication (komunikasi dua arah) oleh J.Grunig digunakan untuk pengujian (L. Grunig, J. Grunig, & Dozier, 2002) -yaitu symmetrical dan asymmetrical. Kedua model digunakan untukmenentukan keyakinan, perilaku, keinginan dan kebutuhan dari publik utama,seperti tenaga kerja (Dozier, L. Grunig, & J. Grunig, 1995). Terakhir, teorimotivasi digunakan untuk membantu menentukan bagaimana perusahaansubjek memotivasi tenaga kerja mereka. Teori-teori ini melibatkan two-factor

Page 18: Kinerja tik

theory dari Hertzberg's, hierarchy of needs dari Maslow's, dan teori Cottle's(1990) tentang menciptakan lingkungan motivasional.26CEO dari perusahaan-perusahaan yang menjalankan programkomunikasi internal excellent yakin bahwa organisasi komunikasi merekamerupakan investasi yang solid (Dozier, Grunig, & Grunig, 1995). "Para Chiefexecutive menyatakan bahwa tingkat pengembalian investasi pada fungsikomunikasi mereka adalah sebesar 184 persen, mendekati dua dollar untuk satudolar yang mereka habiskan" (Lindeborg, 1994, p. 11). Meskipun sulitmenerapkan nilai dollar dalam sebuah program komunikasi efektif, manajemenyang memiliki internal komunikasi excellent memahami kontribusinyaterhadap kepentingan dasar perusahaan mereka.Sebuah studi pada tahun 1990 oleh International Association ofBusiness Communication (IABC) menemukan bahwa para CEOs menghargainilai komunikasi bagi organisasi mereka dan yakin bahwa fungsi komunikasimemberi kontribusi terhadap keseluruhan profit organisasi mereka.Grunig (1990) meringkas dengan menyatakan bahwa "ketika PRmembantu organisasi tersebut untuk membangun sebuah hubungan, maka PRmenghemat uang organisasi dengan mengurangi biaya litigasi, regulasi,kampanye penekanan, boikot, atau kehilangan pendapatan yang dihasilkan olehhubungan yang buruk dengan publik yang menjadi kelompok aktivis ketikahubungan memburuk. PR juga membantu organisasi untuk menghasilkan uangdengan menumbuhkan hubungan dengan donor, stakeholders, dan legislator"(Dozier et al., 1995, p. 90).Kenneth D. Polwman dari Brigham Young University memaparkanketika program internal PR menjadi semakin dikenal sebagai kerangka dasarsebuah organisasi, sangat penting untuk memahami bagaimana struktur27program komunikasi untuk memaksimalkan efektivitasnya. Tujuan beberapastudi kasus ini (terhadap lima perusahaan berbasis teknologi) adalah untukmenentukan bagaimana praktek dasar komunikasi internal digunakan dalambidang tersebut dan apakah praktek-praktek ini memberi kontribusi terhadap

Page 19: Kinerja tik

program komunikasi yang efektif. Memahami apakah praktek-praktek tersebutmampu menciptakan program komunikasi internal yang efektif adalah pentingbagi mereka yang bekerja dalam bidang komunikasi internal.Inkonsistensi antara teori dan praktek dapat menjadi fokus bagiprofesional dalam usahanya untuk memperbaiki dan meningkatkan programkomunikasi dalam perusahaan mereka. Berikut adalah gambaran singkat dariperusahaan yang digunakan yang dalam studi kasus yang berlokasi di BayArea:Intel Corporation merupakan produsen chip terbesar yang dikenalsebagai pemimpin pasar untuk komputer, networking dan produk-produkkomunikasi. Korporasi global ini terakhir mengumumkan pendapatan triwulankedua sebesar $8.3 miliar, rekor catatan triwulan baru, dengan peningkatanlebih 23 persen dari triwulan kedua tahun 1999.Chain Link Technologies didirikan tahun 1995 dan dalam prosesmenjadi perusahaan publik, merupakan yang terdepan sebagai penyediasoftware aplikasi manajemen eBusiness yang memungkinkan perusahaan untukmerencanakan, menjalankan, dan melaksanakan misi mereka melalui internetdan melaksanakan aplikasi enterprise, seperti eCommerce.Van Bronkhorst Group (VBG) berada di urutan keempat di SiliconValley menurut The Business Journal's Book of Lists. VBG adalah agen28komunikasi pemasaran business-to-business, yang terutama menyediakanlayanan komunikasi marketing untuk perusahaan berbasis teknologi. Agensitersebut mempekerjakan 21 profesional dan berlokasi di jantung SiliconValley.Read-Rite Corporation merupakan manufaktur recording heads,perakitan head gimbals dan head stack untuk disk dan tape drives. Bermarkasdi Milpitas, California, dengan operasi di Jepang, Thailand, Malaysia,Philippina dan Singapura, perusahaan mempekerjakan lebih dari 20,000 orang.Tahun 1996, mereka menghasilkan pendapatan sekitar $l billion.Lockheed Martin Missiles & Space (LMMS), berlokasi di Sunnyvale,California, mempekerjakan sekitar 12,000 tenaga kerja pada 12 location diseluruh Amerika Serikat. Satu dari enam sektor dari induk perusahaanLockheed Martin Corporation yang mempekerjakan sekitar 170,000 tenagakerja di Amerika Serikat and dan lebih dari 5,500 di 56 negara dan teritori di

Page 20: Kinerja tik

seluruh dunia. LMMS merupakan pimpinan pasar dunia dalam desain,produksi, dan integrasi untuk sistem komunikasi luar angkasa, misil strategisdan defensif, sensor jarak jauh, dan penelitian luar angkasa.Teknologi merujuk pada informasi, peralatan, teknik, dan proses yangdibutuhkan untuk merubah masukan menjadi keluaran dalam organisasi.Namun ukuran teknologi ada beberapa macam misalnya sederhana, tepat gunadan canggih, rutin dan non rutin, maupun sederhana, kompleks dan sangatkompleks.29Enam tipe perubahan organisasi oleh Kezar:1. Evolusi2. Teleological3. Life Cycle4. Dialectical5. Social Cognition6. CulturalBarnard dalam R. Wayne Pace (2006: 230) menyatakan teknologikomunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistim kegiatan atau kekuatandua orang atau lebih, yang dikoordinasikan secara sadar.Teknologi komunikasi komputer seperti surat elektronik (email),videoconference, voice messanging, faksimil dan papan buletin komputermenggubah cara kita bekerja. Komunikasi bermedia komputer memegangperanan sentral dalam transformasi organisasi. Komunikasi bermedia komputermemperlancar penanggulangan hambatan-hambatan karena batasan ruang danwaktu, jadi lokasi pegawai secara fisik sudah tidak relevan lagi.Pesan-pesan komunikasi bermedia komputer dapat menerobos hirarkitradisional dan hambatan departemennya dengan mudah, batas-batas organisasidapat hilang. Karena hubungan yang melekat dengan komunikasi organisasi,komunikasi bermedia komputer dapat menentukan norma-norma, perilaku, dankeputusan organisasi.Sistim komunikasi berbasis ICT diterapkan, dikelola, dan digunakanmampu merubah di semua tingkat organisasi, manusia dan proses komunikasiorganisasi. Proses komunikasi ini menghilangkan hambatan waktu yang30berkaitan dengan pengiriman dokumen, perlunya menyusun ulang informasimenjadi bentuk yang benar, dan membuat salinan berganda yang kemudian

Page 21: Kinerja tik

dibagikan kepada personel yang memerlukan. Proses ini juga menghilangkanpesan berganda kepada orang yang sama atau meniadakan waktu menungguhingga pesan-pesan itu ada di kantornya.Media baru ini dapat menembus hirarki tradisional dan batas-batasdepartemen dengan mudah, mengganti proses sebelumnya dengan pola-polabaru dan pengaruh yang menyertainya hingga dapat mengubah organisasisecara mendasar. Organisasi masa kini berbeda jauh dengan yang adasebelumnya, hal ini terutama disebabkan kemajuan teknologi komunikasi.Meskipun ada perbedaan teknologi antara organisasi-organisasi.Menurut Bernard (1983:73), teknologi komunikasi dapat didefinisikansebagai “suatu sistim kegiatan atau kekuatan dua orang atau lebih yangdikoordinasikan secara sadar”. Komunikasi digunakan untuk“mengkoordinasikan kegiatan” dalam organisasi. Semua bentuk komunikasi,telegram, telepon, atau email jelas merupakan masalah pokok bagi prosespengorganisasian.Fulk dan Steinfield (1990) menyatakan “Kenyataan, komunikasiefektif adalah komunikasi yang tujuan intinya memacu penerapan teknologiinformasi dalam organisasi”. Teknologi komunikasi baru dapat dilihat sebagaisarana tambahan yang akan meningkatkan kemampuan organisasi dankemampuan mereka yang bekerja disana untuk berkomunikasi “secaraefektif”.31Sproull dan Kiesler (1991) menyatakan bahwa teknologi komunikasibaru memiliki pengaruh tingkat pertama dan kedua. Pengaruh tingkat pertamamenyatakan hasil teknis yang direncanakan (yakni kenaikan produktivitas danefesiensi), sedangkan pengaruh tingkat kedua berhubungan dengan inovasi dankonsekuensi sosial yang tidak diduga, yang merupakan kekhasan perubahanjangka panjang. Pengaruh ini muncul karena pengaruh teknologi komunikasibaru.C. Macam-macam Aplikasi ICTIntranet ialah internet pribadi yang digunakan kegiatan individualuntuk berbagi sumber dan informasi perusahaan (Dwyer, 2000: 270). Materiyang dipublikasi pada intranet perusahaan ialah petunjuk telepon internal,prosedur, informasi produk, bentuk sugesti pegawai, costumer database, dasar

Page 22: Kinerja tik

inventaris dan penjualan, order untuk suplai, materi pemasaran, jadwal danreferensi manual.Efesiensi perusahaan meningkat saat intranet digunakan untukkeuntungan yang maksimal. Intranet membantu staf berbagi informasi padaprossesing data, lembar kerja, grafik, dan aplikasi software lainnya. Orangyang memanajemen sistem informasi harus memahami penuh organisasi danbisnis jika sistim ini bekerja baik. Mereka juga membutuhkan kebijakan,organisasional dan kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan mengaturorang.32David Phillips (2009) mendefinisikan Extranet ialah perpanjanganintranet sebuah perusahaan atau organisasi. Ekstranet memberikan aksesmenuju bagian-bagian tertentu intranet kepada orang luar yang telah mendapatijin seperti pelanggan atau rekan bisnis.Electronic mail (Email) ialah transmisi elektronik pesan dari komputerke komputer lain melaui alat seperti modem, telepon, mail server, dan layanantelekomunikasi lainnya. Email dikirim via intranet (LAN) dan via World WideWeb (WAN). Sistem email dapat mengirim kreasi sender dan receiver,mengirim, menerima, file, copy, print, dan menghapus pesan. Email digunakansecara luas pada layanan internet. Penggunaan email dalam organisasi atauperusahaan sebagai media pengiriman pesan yang efesien waktu. Email dapatdikirim secara masal pada waktu bersamaan. Email marketing mempunyaiperan signifikan untuk banyak aktivitas. Di United Kingdom ini legal untukspam, namun ini legal untuk dikeluarkan pada daftar orang yang memberikanijin kepada pengirim. Banyak perusahaan yang menggunakan email sebagaidistributor dengan mengundang costumer.Buletin online merupakan buletin dalam bentuk website yang dapatdikunjungi oleh pihak internal dan eksternal perusahaan. Buletin onlinememuat berita, aktivitas serta kebijakan suatu perusahaan.Weblog biasa dikenal dengan blog, tipe dari website. Inimembolehkan pemilik (blogger) menulis halaman web (post) dan membuatnyamampu membuat perintah secara urut. Kebanyakan blog bersifat umum,namun banyak perusahaan yang memiliki blog internal untuk dibaca, dibuat,33

Page 23: Kinerja tik

dan menambah isinya oleh staff. Blog mampu menampilkan gambar, video,suara, data, diagram, dan banyak posting blog. Electronic press kits digunakanuntuk jangka panjang dan berubah dengan media release baru, bentuk daripress release. Jutaan blog dibuat orang yang paham teknologi (4juta di UnitedKingdom) untuk menciptakan publik yang diharapkannya. Mayoritas blogmemungkinkan pembaca mengomentari kiriman owner.Website pertama meningkat pada 1991. Mayoritas website mempunyaihomepage atau akar utama URL yang berasal dari web page lainnya, bertingkatsecara hirarki. Situs dapat terdiri dari satu atau lebih web page, gambar, video,dan digital lainnya. Banyak jenis website, mayoritas digunakan untukmembantu transaksi bisnis pemerintah, perusahaan komersial dan organisasinonprofit serta website personal.Chat online ialah bentuk konfrensi sinkronis, tapi kebanyakanmenghubungkan teknologi yang membuat dua orang atau lebih untuk bertukarpesan teks dalam waktu sama. ICQ (internet relay chat) dan sejumlah teknologilainnya digunakan untuk melayani harian internet dan antara pelopor mediasosial. Dari real time online chat lebih instan mengirimkan pesan dan forumonline menyatukan lingkungan geografis sosial. Beberapa perusahaan memakaiagen chat dalam websitenya sebagai alternatif telepon support sistem, dandigunakan praktisi PR untuk menyediakan pembicaraan manager kepadajurnalis.Teleconference ialah teknologi yang melibatkan orang yang secarageografis terpisah untuk berkomunikasi pada bermacam tujuan dalam34pertemuan dunia maya (cyber). Pertama, Audio conferencing ialah sekumpulanorang atau individu pada lokasi berbeda menggunakan telepon untuk diskusibersama. Kedua, Video Conferencing ialah kamera video yang menggunakansatelit, gambar broadcast visual dari kolega atau konferensi partisipan untuksitus lainnya. Percakapan teleconference mendukung beberapa jenis aktivitasdari manajemen dan rapat administrative (proyek, budget, staf), untuk

Page 24: Kinerja tik

pemasaran, penjualan, keuangan, dan sumber daya manusia (Stowe, dalamOgden 2002:322).Dalam jurnal Organisasi publik dalam masa globalisasi dan teknologi(Meena Chary, 2207). Keduanya, Globalisasi dan informasi dan teknologikomunikasi (ICT) ditampilkan sebagai faktor penting dalam mendefinisikanlingkungan organisasi. Bagaimanapun, efek komulatif dua faktor ini bersamaanpada pengambilan keputusan dan latihan pada kekuatanw dalam organisasi luasyang kurang tergali. Jurnal ini mengisi gap dengan analisis konsep yangmengkombinasi antara efek ukuran efektif organisasi. ICT mempunyai efekkomulatif geografis luas dengan kontrol terpusat melebihi fungsi jelas.Globalisasi dan ICT berkaitan satu sama lainnya, konsentrasi pada kekuatandan otoritas decision making dalam organisasi.D. KinerjaKinerja atau performance menurut Bernardin & Russel (1993:378)dalam Ruky (2001) ialah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsifungsipekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Elemen35kinerja antara lain: teknologi, kualitas input, kualitas lingkungan fisik, iklimdan budaya organisasi dan sistem kompensasi atau imbalan.Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaankegiatan atau program. Kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visidan misi organisasi (LAN, 1999:3). Kane & Johnson (1995) outcome kerjakeras organisasi dalam mewujudkan tujuan strategik yang ditetapkanorganisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembanganekonomi masyarakat. Bates & Holton (95) perilaku berkarya penampilan atauhasil karya oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan multidimensional sehingga cara ukur bervariasi tergantung banyak faktor.Tata cara bagaimana tugas dikerjakan, sesungguhnya merupakanbagian penting dalam dokumentasi persoalan tentang apa yang terjadi dalamorganisasi. Kecakapan pegawai dalam menjalankan tugas dan motivasi merekamengerjakan tugas tersebut merupakan pertimbangan penting dalampencapaian produktivitas tinggi.Bagaimana pegawai mengerjakan tugas mereka dengan baik,seringkali ditentukan oleh penilaian terhadap kinerja mereka. Penilaiandilakukan tidak hanya untuk membantu mengawasi sumber daya organisasi,

Page 25: Kinerja tik

melainkan juga untuk mengukur tingkat efesiensi penggunaan sumber dayamanusia yang ada dan mengidentifikasi tempat yang perlu diperbaiki(Cumming & Schwad, 1973).Penilaian merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja dankepuasan pegawai. Wilayah-wilayah yang kemampuan pegawainya kurang36dapat diketahui dan hubungan antara kinerja dan tujuan pekerjaan denganimbalan dapat dijelaskan, sehingga menimbulkan peningkatan motivasi.Melalui kemampuan melaksanakan tugas secara efesien dan dengan motivasitinggi, pegawai memiliki potensi tinggi, pegawai memiliki potensi untukmeningkatkan produktivitas mereka.

Sebuah era baru di dalam dunia usaha dan berorganisasi muncul sejalandengan diperenalkannya istilah teknologi informasi dan sistem informasi.Kedua istilah yang sering dipertukarkan penggunaannya ini pada intinyamemiliki nuansa arti yang sama, yaitu bagaimana sebuah organisasi –baik berorientasi profit maupun non profit – berusaha untukmenggunakan perangkat komputer, aplikasi, dan sarana telekomunikasiuntuk meningkatkan kinerjanya secara signifikan. Ditinjau dari segipengertiannya, sistem informasi dapat dianalogikan sebagai sebuahpermintaan (demand) dari masyarakat industri, dimana kebutuhan akansarana pengolahan data dan komunikasi yang cepat dan murah(menembus ruang dan waktu) didefinisikan. Sementara di sisi lain,teknologi informasi merupakan jawaban dari dunia industri (supply)terhadap permintaan tersebut dalam bentuk penciptaan produk-produkberbau teknologi perangkat keras dan perangkat lunak.

INVE S TA S I DI B IDANGT EKNOLOGI INFORMA S IMEREKA-REKA MANFAATNYA BAGI PERUSAHAAN

Merupakan hal yang cukup sulit dalam menentukan apakah melakukaninvestasi untuk membangun infrastruktur teknologi informasi merupakanhal yang tepat atau tidak. Di satu pihak perusahaan merasa bahwaseperti halnya investasi di bidang lain, harus ada target ROI (return ofinvestment) yang dikenakan pada setiap investasi terhadap komponenteknologi informasi, perusahaan pesaing lain banyak yang sudah tidakmemikirkan hal ini lagi, alias investasi yang dilakukan sudah melampauibatas-batas kewajaran (berlebihan). Namun gejala over investment inibukan tanpa alasan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besarmengingat banyak sekali advantage dari utilisasi teknologi informasi yang

Page 26: Kinerja tik

tidak dapat diukur secara finansial. Dan Remenyi, Arthur Money, danAlan Twite mencoba mengilustrasikan benefit tersebut dalam sebuahmatriks yang dapat digunakan sebagai landasan manajemen dalampengambilan keputusan.72

Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukupmemusingkan kepala para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwasudah saatnya (kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatusistem informasi yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak merekaharus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang danmengimplementasikan sistem informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologiinformasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaingdengan perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak mengaduuntung di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan sistem pun akan menjadibumerang bagi organisasi yang bersangkutan. Jika dalam organisasi non-profit jenisteknologi yang cocok adalah yang tepat guna, dalam perusahaan, besarnya investasi dibidang teknologi informasi yang feasible ditentukan melalui suatu analisa biaya danmanfaat (cost-benefit analysis).Menghitung biaya investasi yang diperlukan di muka, dan biaya operasional yangsecara periodik harus dikeluarkan per bulannya, cukup mudah untuk dilakukan. Namunterkadang para praktisi teknologi informasi maupun manajemen perusahaan sulitmeyakinkan pelaku investasi akan besarnya manfaat (benefit) yang akan diperoleh melaluiinvestasi di bidang teknologi informasi, karena tidak semua jenis manfaat dapat denganmudah dirupiahkan.Remenyi (Remenyi et.al., 1995) membagi manfaat dari utilisasi teknologi informasimenjadi dua macam, yang bersifat tangible dan intangible. Manfaat tangible adalah yangsecara langsung berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, baik berupa penguranganatau penghematan biaya (cost) maupun peningkatan pendapatan (revenue). Sebagaicontoh, jika pada mulanya perusahaan harus mempekerjakan beberapa karyawan yangsecara khusus bertugas mempersiapkan laporan-laporan rekapitulasi keuangan, dengandiimplementasikannya aplikasi Datawarehousing perusahaan yang bersangkutan tidakperlu lagi harus merekrut karyawan-karyawan baru yang harus digaji per bulannya. Contohlainnya adalah dengan diinstalasinya ATM (Automated Teller Machine) sebagaiperpanjangan tangan atau kanal distribusi, sebuah bank dapat merperluas jangkauanbisnisnya sehingga dapat menjaring para pelanggan baru atau non pelanggan untukmelakukan transaksi melalui mesin tersebut. Secara nyata perusahaan dapat merasakanpertambahan revenue yang diperoleh melalui transaksi-transaksi melalui jaringan ATMnya.Namun pada kenyataannya, tidak semua jenis manfaat tangible dapat dinyatakandalam besaran angka atau kuantitatif. Contoh yang paling populer adalah dengandikembangkannya Office Automation System, sebuah perusahaan merasa kinerjanyamenjadi lebih efisien dan cost effective. Namun besarnya efisiensi dan efektivitas sangatsulit dikuantitatifkan dalam rupiah.Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 73

Di sisi lain, manfaat intangible didefinisikan sebagai manfaat positif yang diperoleholeh perusahaan sehubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi, namun tidakmemiliki korelasi secara langsung dengan profitabilitas perusahaan. Seperti halnya manfaattangible dan manfaat intangible dapat dibagi menjadi dua bagian, yang quantifiable danyang unquantifiable. Matriks berikut menggambarkan kategori dari manfaat atau benefityang diperoleh oleh perusahaan sehubungan dengan investasi di bidang teknologi

Page 27: Kinerja tik

informasi beserta contoh-contohnya.Sumber: Remenyi et.al., 1995Berdasarkan kenyataan di lapangan, terlihat bahwa sebagian besar manajemen hanyamemperhatikan manfaat yang tangible-quantifiable karena mudah untuk dikalkulasi dandirupiahkan dan terlihat berpengaruh langsung terhadap profitabilitas perusahaan.Sehingga tidaklah mengherankan jika melihat kenyataan betapa sulitnya meng-goal-kansuatu proyek teknologi informasi karena berdasarkan perhitungan, terlihat bahwa benefityang diperoleh tidak sesuai dengan besarnya cost yang dikeluarkan. Namun jikamanajemen berani untuk mengkalkulasi baik secara heuristic maupun secara what-ifsimulation maka akan terlihat kelayakan investasi di bidang teknologi informasi.Kalkulasi secara heuristic biasanya dilakukan dengan cara hitung-hitungan kasar dansederhana. Katakanlah untuk membangun suatu Executive Information System,manajemen senior ditanya berapa besar yang bersangkutan mau membayar untuk sebuahlaporan atau informasi per harinya. Jika manajer tersebut mau membayar katakanlah Rp10,000 per laporan per harinya, berarti dengan kata lain beliau mau mengeluarkan kurangLOW HIGHHIGHLOWMarket ReactionAccess to New StaffFaster InformationPositive Staff ReactionBetter InformationImproved SecurityLower RiskStaff ReductionLower AssetsMore SalesM E A S U R A B L ET A N G I B L E74

lebih Rp 200,000 per bulannya. Jika ada 50 manajer dalam satu perusahaan, berarti perbulannya mereka mau mengeluarkan Rp 10,000,000 per bulan untuk laporan yangbersangkutan, atau dengan kata lain Rp 120,000,000 per tahunnya. Nilai kasar inilah yangdianggap dapat merepresentasikan nilai dari informasi (manfaat) tersebut, sehingga dapatmelakukan perbandingan dengan biaya yang diperlukan untuk membangun sistemExecutive Information System tersebut.What-if simulation biasanya berupa suatu aplikasi sederhana dalam spreadsheet yangberisi kalkulasi secara matematis mengenai hubungan antara variabel-variabel yangberpengaruh terhadap biaya dan manfaat dari kinerja teknologi informasi. Katakanlahdengan diimplementasikannya sistem komputer tertentu, maka seorang customer servicedapat lebih cepat melayani pelanggan, sehingga dalam satu hari akan lebih banyak jumlahpelanggan yang dapat dilayani oleh perusahaan yang bersangkutan, yang secara tidaklangsung akan meningkatkan kualitas pelayanan dan mendatangkan sumber-sumberpendapatan yang potensial. Katakanlah counter tersebut bertugas melayani pembukaanrekening baru di bank, maka dalam satu hari, jumlah pemasukan bank dengan adanyasistem komputer akan lebih besar jika dibandingkan dengan sistem sebelumnya yangmanual.Masih banyak lagi teknik-teknik lain yang dapat dipergunakan untuk menghitungmanfaat menyeluruh yang dapat diberikan oleh suatu sistem informasi. Pada dasarnya,perlu dibentuk tim yang secara khusus dapat melakukan analisa cost-benefit secaramenyeluruh sehingga manajemen dapat dengan mudah mengambil keputusan terhadapinvestasi besarnya di bidang teknologi informasi.M

Page 28: Kinerja tik

Salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh teknologi informasi adalahpembentukan jaringan komunikasi antara satu perusahaan denganrekanan bisnisnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Seorangpraktisi manajemen menamakan fenomena kerja sama antar beberapaperusahaan sebagai “collaboration to compete” (menjalin kerja samauntuk mengalahkan kompetitor lain yang lebih besar). Ada tiga jenisjaringan yang biasa dibentuk, yaitu: intranet, internet, dan ekstranet.