Retrofit AVR (Automatic Voltage Regulator) Unit 1

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT BISNIS JASA O & M LUAR JAWA 1 Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya 60231 Telp. 031-8283180 Fax. 031-8283183

Retrofit AVR (Automatic Voltage Regulator) Unit 1

I. Pendahuluan

PLTU Tidore merupakan salah satu pembangkit listrik yang dalam program FTP tahap

I. Program tersebut direalisasikan untuk mengantisipasi krisis energi listrik khususnya di

daerah Ternate dan Tidore. PLTU Tidore dengan daya terpasang 2x7 MW menggunakan

bahan bakar batubara. Untuk mengkonversikan energi dari uap air hasil pembakaran

batubara menjadi energi listrik digunakan sistem turbin uap – generator.

Salah satu peralatan yang penting dalam sistem generator adalah AVR (Automatic

Voltage Regulator). AVR tersebut berfungsi untuk mengatur nilai tegangan yang

dikeluarkan oleh generator agar bernilai konstan/stabil. Selain itu fungsi AVR adalah

sebagai stability dan pengatur drop voltage pada generator dan sebagai sistem pengaman

tegangan lebih (over voltage) dan beban/arus lebih (over voltage) yang terjadi pada

generator.

Kondisi saat ini berdasarkan riwayat AVR di PLTU Tidore sering mengalami gangguan

yang berpotensi mengakibatkan unit derating ataupun shutdown. Selain itu, AVR yang

terpasang di PLTU Tidore Tipe WL-06C Qingdao Huakun Engineering Co.Ltd sudah tidak

diproduksi lagi, sehingga ketersediaan spare part sangat langka, serta spare komponen AVR

unit yang sudah habis. Oleh karena itu dengan beberapa permasalahan tersebut, AVR

dianggap perlu untuk di-retrofit.

II. Maksud & Tujuan

Maksud dan tujuan Retrofit AVR ini adalah :

a. Meningkatkan kehandalan PLTU Tidore.

b. Dengan dilakukan retrofit AVR diharapkan ketersediaan spare part AVR lebih

terjamin.


III. Data Teknik

IV. Ruang Lingkup

Sebelum melaksanakan pekerjaan, pihak pelaksana pekerjaan harus menyampaikan

program kerja dan jadwal pelaksanaannya paling lambat 7 (tujuh) hari setelah surat

penunjukan ditandatangani. Selanjutnya pemberi kerja akan mengevaluasi dan

memberikan persetujuan terhadap jadwal yang dibuat.

Pelaksanaan pekerjaan wajib melakukan tahap perancangan dan tahap pengadaan.

4.1 Tahap Perancangan

a. Pelaksana pekerjaan melakukan survey untuk mengetahui secara jelas spesifikasi

AVR.

b. Pelaksana pekerjaan melakukan melakukan koordinasi dengan pihak pemberi

pekerjaan mengenai hasil survey.

PT RATIO 6300/ 110VCT RATIO 1000/5ADC POWER SUPPLY 220VAC POWER SUPPLY VOLTAGE 220VCONDUCTOR WITHOUT WIRE SIZE MARKED 1mm2

ADDITIONAL DATA

MANUFACTURERPOWER 9529 KVATERMINAL VOLTAGE 6.3kVTERMINAL CURRENT 873 AROTATION 3000 RPMFREQUENCY 50HzPOWER FACTOR 0.85 LaggingRATED FIELD CURRENT 191 ARATED FIELD VOLTAGE 127 VFIELD RESISTANCE (CALCULATED) 0.764ΩT'do

MANUFACTURERPOWER 125kVANUMBER OF PHASES 3PRIMARY VOLTAGE 6300VSECONDARY VOLTAGE 230 VPRIMARY/SECONDARY CONNECTION Y / Δ

GENERATOR

EXCITATION TRANSFORMER DATA


4.2 Tahap Pengadaan

a. Pelaksana pekerjaan melakukan pengadaan AVR sesuai dengan spesifikasi yang

telah disetujui pemberi pekerjaan.

b. Pemberi pekerjaan akan melakukan pengecekan fisik AVR.

c. Semua proses mobilisasi pengadaan AVR merupakan tanggung jawab pelaksana

pekerjaan.

d. Produk berasal : Amerika/Eropa/Jepang

e. Referensi spesifikasi AVR :

Deskripsi Jumlah

Static Excitation system

Rating Excitation output rating: Voltage: 162V, Current: 200A

Hardware

1. AVR Controller in redundant configuration.

Control loops compatible with the following models defined on IEEE 421.5

a. Static exciter

b. Rotating exciter

c. Power System Stabilizer, according to the PSS2B model defined on IEEE

421.5

d. Sequence of events recording (SOE)

Protections:

e. Volts/hertz protection

f. Loss of field protection

g. Field overvoltage protection

h. Field overcurrent protection

i. Minimum field current protection

2. Control Cable for redundant module

3. Power supply to controller : 100-240AC/24 VDC – 10A 4. Interposing relay

1 Set


5. 2 (Two) units Excitation Driver – Thyristor Bridge (min) 220 A type, include

the field flashing diode, discharge resistor on thyristor crowbar and

protection features - loss of synchronism, overvoltage on the load or

excessive temperature. 6. Fan, built in in driver 7. Field Circuit Breaker – three pole contactor 8. Field Flashing Circuit Breaker - two poles circuit breaker DC type 9. 15’’ HMI including HMI software.

a. Access (User name and Password etc.) b. Operation (instrumentation, control modes, raise/lower etc.) c. Testing (control loops, limiters, PSS, data logger etc.) d. Alarms (SOE), up to 2,000 list. 1ms sampling rate. e. Trending f. Set-up (parameter setting etc.)

10. Free-standing AVR Panel. IP21 graded 11. Include cubicle 12. Include laptop operasional untuk function test saat pemeliharaan.

Software

1. Software for monitoring and setting

f. Factory Acceptance Test

- FAT dilakukan sebelum proses packing

- Pada FAT dilakukan tes :

Visual Inspection : pengecekan kelengkapan cubicles dan pengecekan

kecacatan pada setiap komponen.

Pengecekan DC Power supply, AC Power Supply, AVR Contactor Power Supply

Circuit, AVR Channel Power Supply Circuit, HMI Power Supply Circuit.

Pengecekan auxiliary circuit.


Pengecekan semua digital input, digital output, analog input, analog output.

Pengetesan Thyristor Bridge

Pengetesan Field Flashing Circuit

Pengetesan Crowbar Protection

- FAT minimal 3 orang dengan biaya yang timbul terkait FAT Manufacture menjadi

tanggung jawab pelaksana pekerjaan

- Biaya kepegawaian ditanggung oleh PT. PJB

4.3 Tahap Konstruksi atau Instalasi

a. Pelaksana pekerjaan wajib melakukan pemasangan, instalasi, dan konfigurasi AVR

yang telah disetujui pemberi kerja.

b. Pelaksana pekerjaan melakukan instalasi AVR include cubicle

c. Pelaksana pekerjaan melakukan connecting AVR pada saat unit PLTU Tidore

shutdown

d. Pelaksana pekerjaan wajib melakukan commissioning untuk mengetahui kinerja

AVR berfungsi normal.

e. Pelaksana pekerjaan wajib memberikan training dan supervisi operasi dan

maintenance (minimal peserta 5 orang, selama 2 hari)

f. Pelaksana pekerjaan wajib membuat prosedur commissioning yang disusun dengan

lengkap dan rapi. Prosedur yang telah dibuat harus mendapatkan approval dari

Pemberi Kerja.

g. Pelaksana pekerjaan wajib membuat jadwal pelaksanaan commisioning dan

training yang disetujui oleh pemberi kerja.

V. Persyaratan Pekerjaan

Persyaratan yang harus dipenuhi pelaksana pekerjaan diantaranya namun tidak terbatas

pada :

5.1 Persyaratan Pihak Pelaksana Pekerjaan


a. Memiliki pengalaman untuk pekerjaan dibidang Retrofit AVR dibuktikan dengan

membuat daftar pekerjaan yang sudah berhasil dilakukan.

5.2 Persyaratan Umum

a. Selama melaksanakan pekerjaan diwajibkan menyediakan peralatan safety (APD),

seperti sabuk pengaman, helm, masker, dll serta mengikuti peraturan LK3 di

lingkungan Unit PLTU Tidore.

b. Setiap pekerjaan yang menggunakan api harus dalam pengawasan petugas

Safety/K3.

c. Apabila proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan di luar unit (workshop), maka

Pihak Pelaksana selama melaksanakan pekerjaan diwajibkan menyediakan

peralatan safety (APD), seperti sabuk pengaman, helm, masker, dll serta mengikuti

peraturan K3 yang berlaku.

d. Hal-hal yang timbul (kecelakaan kerja) akibat kelalaian manusia (pekerja) menjadi

tanggung jawab Pihak Pelaksana.

e. Pelaksana Pekerjaan akan menanggung sendiri asuransi kecelakaan, kesehatan

dan barang–barang milik personil Pelaksana Pekerjaan selama pelaksanaan

Pekerjaan, termasuk selama dalam perjalanan yang berhubungan dengan

pelaksanaan Pekerjaan dimaksud.

f. Apabila personil Pelaksana Pekerjaan menderita sakit atau mendapat kecelakaan

selama waktu dalam perjalanan atau dalam melaksanakan Pekerjaan, maka

Pelaksana Pekerjaan akan menanggung semua biaya perawatan dan

pengobatannya.

g. Pelaksana pekerjaan harus mematuhi peraturan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) yang berlaku di Indonesia dan di lingkungan Unit PLTU Tidore.

h. Karyawan yang tidak terdaftar tidak diijinkan melaksanakan pekerjaan di area Unit

PLTU Tidore, karena itu pelaksana pekerjaan wajib mendaftarkan karyawannya

sebelum memulai pekerjaan.

i. Pelaksana pekerjaan harus menyediakan engineer dan supervisor untuk

melakukan pengawasan pekerjaan.


j. Pelaksana pekerjaan bertanggung jawab memberikan jaminan asuransi atas

segala bentuk kecelakaan kerja terhadap seluruh pelaksana lapangan yang berada

di area Unit PLTU Tidore.

k. Pelaksana pekerjaan diwajibkan menangani semua kebutuhan untuk pelaksanaan

dan penyelesaian kerja secara cepat, baik dan lengkap.

l. Pelaksana pekerjaan harus telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin

terjadi akibat letak daerah pekerjaan, termasuk kerusakan peralatan kerja.

m. Pelaksana pekerjaan harus menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan selama

pekerjaan dilaksanakan.

n. Pekerjaan harus diselesaikan dengan lengkap, sempurna dan sesuai dengan

permintaan Pemberi kerja, termasuk perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan di

lingkungan pekerjaan sebagai akibat pelaksanaan kerja ini.

o. Setiap penggunaan sarana milik Unit PLTU Tidore harus mendapatkan ijin dari

Pemberi Kerja.

p. Sesudah semua pekerjaan dinyatakan selesai, pelaksana pekerjaan harus

melakukan pembersihan lingkungan kerja.

VI. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

6.1 Jangka Waktu Pelaksanaan pekerjaan

a. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dalam waktu 3 Bulan. (Include mobilisasi,

demobilisasi, disassembly-assembly, comissioning dan training)

b. Waktu mulai tahap connecting system akan di konfirmasi kembali oleh pemberi

kerja, karena disesuaikan unit PLTU Tidore shutdown.

c. Atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akan dikenakan penalty sebesar 0.5%

per hari dari estimasi harga total pekerjaan dengan batas maksimum 5%.

d. Sedangkan keterlambatan yang diakibatkan oleh pihak pemberi kerja maka tidak

dikenakan penalty.

VII. Kriteria Keberhasilan Dan Garansi


7.1 Barang/material yang dipasang/diserahkan harus dalam keadaan baru (brand new),

asli dan layak pakai/operasional sesuai dengan yang tercantum pada spesifikasi barang

dan detail jasa pekerjaan.

7.2 Semua performance desain harus terpenuhi.

7.3 Semua report (termasuk hasil pengujian dan hasil pengukuran) telah disetujui oleh

pemberi kerja.

7.4 Jika barang/material yang dipasang/diserahkan tidak dapat di operasikan, maka

rekanan harus segera mendatangkan barang/material pengganti selambat-lambatnya

20 hari sejak barang/material tersebut diketahui tidak dapat dioperasikan.

7.5 Limbah bekas pekerjaan harus dibuang dan ditempatkan pada tempat yang telah

ditentukan oleh Unit PLTU Tidore.

7.6 Masa garansi hasil pekerjaan adalah 1 tahun terhitung diterbitkan Berita Acara

Penyelesaian Pekerjaan atau sesuai kesepakatan di dalam kontrak. Garansi meliputi

garansi material dan troubleshooting.

7.7 Menyediakan surat resmi jaminan ketersediaan spare part minimal selama 2 tahun ke

depan dari agen resmi.

7.8 Menyediakan support letter dari manufacture.

7.9 Untuk memastikan bahwa perangkat yang dibeli adalah asli, agar rekanan memberikan

Certificate of Origin (COO) atau Certificate of Manufacture (COM).

VIII. Pembuatan Laporan

8.1 Pelaksana pekerjaan wajib membuat laporan final. Kelengkapan laporan tersebut

diantaranya :

a. Semua laporan kegiatan (termasuk hasil pengujian dan hasil pengukuran) yang

telah disetujui oleh pemberi kerja.

b. Schedule pengerjaan.

c. Technical Specification.

d. Buku Petunjuk Operasional dan Maintenance (termasuk troubleshooting) dari

manufacture.


e. Manual Book.

f. Drawing

g. Foto dokumentasi progress pekerjaan.

8.2 Pemberi kerja akan melakukan approval terhadap laporan tersebut di atas.

8.3 Laporan harus diserahkan kepada Pemberi Kerja dalam berbentuk hard copy dan soft

copy.

IX. Lain – Lain

9.1 Apabila terdapat ketidaksesuaian pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka TOR akan

ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Retrofit AVR (Automatic Voltage Regulator) Unit 1

Documents

Transcript of Retrofit AVR (Automatic Voltage Regulator) Unit 1