Resusitasi Bayi Baru Lahir
-
Upload
mery-kristina -
Category
Documents
-
view
15 -
download
1
Transcript of Resusitasi Bayi Baru Lahir
![Page 1: Resusitasi Bayi Baru Lahir](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9caf550346d033aaad07/html5/thumbnails/1.jpg)
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Mengantisipasi bayi lahir dengan depresi/asfiksia
- Meninjau riwayat antepartum
- Meninjau riwayat intrapartum
Persiapan alat dan obat
Mencegah bayi baru lahir kehilangan panas dan mengeringkan tubuh bayi
- Bayi diletakkan di bawah alat pemancar panas, tubuh dan kepala bayi
dikeringkan dengan menggunakan handuk atau selimut hangat (apabila
diperlukan penghisapan mekonium, dianjurkan untuk menunda pengeringan
tubuh yaitu setelah mekonium diisap dari trachea)
- Untuk bayi sangat kecil (berat badan kurang dari 1500 gram) atau apabila
suhu ruangan sangat dingin dianjurkan menutup bayi dengan sehelai plastic
tipis yang tembus pandang
Meletakkan bayi dalam posisi yang benar
- Bayi diletakkan telentang di atas yang datar, kepala lurus, dan leher sedikit
tengadah
- Letakkan handuk atau selimut atau kain yang digulung di bawah bahu bayi,
sehingga bahu terangkat 2-3 cm
Membersihkan jalan napas
- Kepala bayi dimiringkan agar cairan berkumpul di mulut dan tidak di faring
bagian belakang
- Mulut dibersihkan terlebih dahulu dengan dengan maksud cairan tidak
teraspirasi dan isapan pada hidung akan menimbulkan pernapasan megap-
megap (gasping)
- Apabila mekonium kental dan bayi mengalami depresi, harus dilakukan
pengisapan
Menilai bayi
Penilaian bayi dilakukan berdasarkan 3 gejala yang sangat penting bagi
kelanjutan hidup bayi.
- Usaha bernapas
- Frekuensi denyut jantung
![Page 2: Resusitasi Bayi Baru Lahir](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9caf550346d033aaad07/html5/thumbnails/2.jpg)
- Warna kulit
Menilai usaha bernapas
- Apabila bayi bernapas spontan dan memadai, dilanjutkan dengan menilai
frekuensi denyut jantung
- Apabila bayi mengalami apnu atau sukar bernapas (megap-megap atau
gasping) dilakukan rangan taktil dengan menepuk-nepuk atau menyentil
telapak kaki bayi atau menggosok-gosok punggung bayi sambil memberikan
oksigen berkonsentrasi 100% berkecepatan paling sedikit 5 liter/menit
- Apabila setelah beberapa detik tidak terjadi reaksi atau rangsangan taktil,
mulailah pemberian VTP (ventilasi tekanan positif)
Menilai frekuensi denyut jantung bayi
- Penilaian frekuensi denyut jantung bayi dilakukan apabila pernapasan
spontan normal teratur
- Frekuensi denyut jantung dihitung dengan cara menghitung jumlah denyut
jantung dalam 6 detik dikalikan 10, sehingga diperoleh frekuensi jantung per
menit
- Apabila frekuensi jantung lebih dari 100/menit dan bayi bernapas spontan
teratur, dilanjutkan dengan menilai warna kulit
- Apabila frekuensi denyut jantung kurang dari 100/menit, walaupun bayi
bernapas spontan, menjadi indikasi untuk dilakukan VTP
- Apabila detak jantung tidak dapat dideteksi, epinefrin harus segera diberikan
dan pada saat yang sama VTP dan kompresi dada dimulai
Menilai warna kulit
- Penilaian warna kulit baru dilakukan apabila bayi bernapas spontan dan
frekuensi denyut jantung bayi lebih dari 100/menit
- Apabila terdapat sianosis sentral, oksigen tetap diberikan
- Apabila terdapat sianosis perifer, oksigen tidak perlu diberikan. Sianosis
perifer disebabkan oleh peredaran darah yang masih lamban, antara lain
karena suhu ruang bersalin yang dingin, bukan akibat hipoksemia
Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
- VTP dilakukan dengan sungkup dan balon resusitasi atau dengan sungkup
dan tabung
![Page 3: Resusitasi Bayi Baru Lahir](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9caf550346d033aaad07/html5/thumbnails/3.jpg)
- Kecepatan ventilasi 40-60 kali/menit
- Tekanan ventilasi untuk napas pertama 30-40 cm H2O, setelah napas pertama
membutuhkan tekanan 15-20 cm H2O
- Suara napas didengar dengan menggunakan stetoskop. Adanya suara napas di
kedua paru-paru merupakan indikasi bahwa bayi mendapat ventilasi yang
benar
- Apabila dengan tahapan di atas dada bayi masih tetap kurang berkembang,
sebaiknya dilakukan intubasi endotrakheal (ET) dan ventilasi pipa ET-balon
Menilai frekuensi denyut jantung bayi pada saat VTP
- Frekuensi denyut jantung bayi dinilai setelah selesai melakukan ventilasi 15-
20 detik pertama
- Frekuensi denyut jantung bayi dibagi dalam 3 kategori, yaitu:
a. Lebih dari 100 kali/menit
b. Antara 60-100 kali/menit
c. Kurang dari 60 kali/menit
- Apabila frekuensi denyut jantung bayi > 100 kali/menit
Bayi mulai bernapas spontan. Dilakukan rangsangan taktil untuk meransang
frekuensi dan dalamnya pernapasan. VTP dapat dihentikan dan oksigen harus
bebas diberikan. Kalau wajah bayi tampak merah, oksigen dapat dikurangi
secara bertahap
Apabila pernapasan spontan dan adekuat tidak terjadi, VTP dilanjutkan.
- Apabila frekuensi denyut jantung bayi antara 60-100 kali/menit
VTP dilanjutkan dengan memantau frekuensi denyut jantung bayi. Apabila
frekuensi dneyut jantung bayi < 60 kali/menit, dimulai kompresi dada bayi
- Apabila frekuensi denyut jantung bayi kurang dari 60 kali/menit
VTP dilanjutkan. Periksa ventilasi apakah adekuat dan oksigen yang
diberikan benar 100%? Segera dimulai kompresi dada bayi
Memasang kateter orogastrik
- VTP dengan alon dan sungkup lebih lama dari 2 menit harus dipasang kateter
orogastrik dan tetap terpasang selama ventilasi karena selama ventilasi udara
dari orofaring dapat masuk ke dalam esophagus dan lambung
- Alat yang dipakai ialah pipa orogastrik nomor 8F Semprit 20 ml
![Page 4: Resusitasi Bayi Baru Lahir](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9caf550346d033aaad07/html5/thumbnails/4.jpg)
Kompresi dada
- Kompresi dilakukan di 1/3 bagian bawah tulang dada di bawah garis khayal
yang menghubungkan kedua putting susu bayi. Hati-hati jangan menekan
prosesus sifoideus
- Rasio kompresi dada dan ventilasi dalam 1 menit ialah 90 kompresi dada dan
30 ventilasi (rasio 3 : 1). Dengan demikian kompresi dada dilakukan 3 kali
dalam 1½ detik dan ½ detik untuk ventilasi 1 kali
Memberikan obat-obatan
- Obat-obat diberikan apabila :
Frekuensi jantung bayi tetap di bawah 60 per menit walaupun telah
dilakukan ventilasi adekuat (dengan oksigen 100%) dan kompresi dada
untuk paling sedikit 30 detik ; atau
Frekuensi jantung nol
- Dosis obat didasarkan pada berat bayi (ditaksir)
- Vena umbilikalis ialah tempat yang dipilih untuk pemberian obat
- Epinefrin ialah obat pertama yang diberikan. Dosis 0,1-0,3 ml/kg untuk
larutan berkadar 1 : 10.000 diberikan intravena (IV atau melalui pipa
endotrakheal)
- Volume expanders digunakan untuk menanggulangi efek hipovolemia. Dosis
10 ml/kg, diberikan intravena (IV) dengan kecepatan pemberian selama
waktu 5 sampai 10 menit
Keputusan untuk menghentikan resusitasi kardiopulmonal
Resusitasi kardiopulmonal dihentikan apabila setelah 30 menit tindakan
resusitasi dilakukan tidak ada respon dari bayi