Resusitasi Bayi Baru Lahir

6
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR Mengantisipasi bayi lahir dengan depresi/asfiksia - Meninjau riwayat antepartum - Meninjau riwayat intrapartum Persiapan alat dan obat Mencegah bayi baru lahir kehilangan panas dan mengeringkan tubuh bayi - Bayi diletakkan di bawah alat pemancar panas, tubuh dan kepala bayi dikeringkan dengan menggunakan handuk atau selimut hangat (apabila diperlukan penghisapan mekonium, dianjurkan untuk menunda pengeringan tubuh yaitu setelah mekonium diisap dari trachea) - Untuk bayi sangat kecil (berat badan kurang dari 1500 gram) atau apabila suhu ruangan sangat dingin dianjurkan menutup bayi dengan sehelai plastic tipis yang tembus pandang Meletakkan bayi dalam posisi yang benar - Bayi diletakkan telentang di atas yang datar, kepala lurus, dan leher sedikit tengadah - Letakkan handuk atau selimut atau kain yang digulung di bawah bahu bayi, sehingga bahu terangkat 2-3 cm Membersihkan jalan napas - Kepala bayi dimiringkan agar cairan berkumpul di mulut dan tidak di faring bagian belakang

Transcript of Resusitasi Bayi Baru Lahir

Page 1: Resusitasi Bayi Baru Lahir

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Mengantisipasi bayi lahir dengan depresi/asfiksia

- Meninjau riwayat antepartum

- Meninjau riwayat intrapartum

Persiapan alat dan obat

Mencegah bayi baru lahir kehilangan panas dan mengeringkan tubuh bayi

- Bayi diletakkan di bawah alat pemancar panas, tubuh dan kepala bayi

dikeringkan dengan menggunakan handuk atau selimut hangat (apabila

diperlukan penghisapan mekonium, dianjurkan untuk menunda pengeringan

tubuh yaitu setelah mekonium diisap dari trachea)

- Untuk bayi sangat kecil (berat badan kurang dari 1500 gram) atau apabila

suhu ruangan sangat dingin dianjurkan menutup bayi dengan sehelai plastic

tipis yang tembus pandang

Meletakkan bayi dalam posisi yang benar

- Bayi diletakkan telentang di atas yang datar, kepala lurus, dan leher sedikit

tengadah

- Letakkan handuk atau selimut atau kain yang digulung di bawah bahu bayi,

sehingga bahu terangkat 2-3 cm

Membersihkan jalan napas

- Kepala bayi dimiringkan agar cairan berkumpul di mulut dan tidak di faring

bagian belakang

- Mulut dibersihkan terlebih dahulu dengan dengan maksud cairan tidak

teraspirasi dan isapan pada hidung akan menimbulkan pernapasan megap-

megap (gasping)

- Apabila mekonium kental dan bayi mengalami depresi, harus dilakukan

pengisapan

Menilai bayi

Penilaian bayi dilakukan berdasarkan 3 gejala yang sangat penting bagi

kelanjutan hidup bayi.

- Usaha bernapas

- Frekuensi denyut jantung

Page 2: Resusitasi Bayi Baru Lahir

- Warna kulit

Menilai usaha bernapas

- Apabila bayi bernapas spontan dan memadai, dilanjutkan dengan menilai

frekuensi denyut jantung

- Apabila bayi mengalami apnu atau sukar bernapas (megap-megap atau

gasping) dilakukan rangan taktil dengan menepuk-nepuk atau menyentil

telapak kaki bayi atau menggosok-gosok punggung bayi sambil memberikan

oksigen berkonsentrasi 100% berkecepatan paling sedikit 5 liter/menit

- Apabila setelah beberapa detik tidak terjadi reaksi atau rangsangan taktil,

mulailah pemberian VTP (ventilasi tekanan positif)

Menilai frekuensi denyut jantung bayi

- Penilaian frekuensi denyut jantung bayi dilakukan apabila pernapasan

spontan normal teratur

- Frekuensi denyut jantung dihitung dengan cara menghitung jumlah denyut

jantung dalam 6 detik dikalikan 10, sehingga diperoleh frekuensi jantung per

menit

- Apabila frekuensi jantung lebih dari 100/menit dan bayi bernapas spontan

teratur, dilanjutkan dengan menilai warna kulit

- Apabila frekuensi denyut jantung kurang dari 100/menit, walaupun bayi

bernapas spontan, menjadi indikasi untuk dilakukan VTP

- Apabila detak jantung tidak dapat dideteksi, epinefrin harus segera diberikan

dan pada saat yang sama VTP dan kompresi dada dimulai

Menilai warna kulit

- Penilaian warna kulit baru dilakukan apabila bayi bernapas spontan dan

frekuensi denyut jantung bayi lebih dari 100/menit

- Apabila terdapat sianosis sentral, oksigen tetap diberikan

- Apabila terdapat sianosis perifer, oksigen tidak perlu diberikan. Sianosis

perifer disebabkan oleh peredaran darah yang masih lamban, antara lain

karena suhu ruang bersalin yang dingin, bukan akibat hipoksemia

Ventilasi Tekanan Positif (VTP)

- VTP dilakukan dengan sungkup dan balon resusitasi atau dengan sungkup

dan tabung

Page 3: Resusitasi Bayi Baru Lahir

- Kecepatan ventilasi 40-60 kali/menit

- Tekanan ventilasi untuk napas pertama 30-40 cm H2O, setelah napas pertama

membutuhkan tekanan 15-20 cm H2O

- Suara napas didengar dengan menggunakan stetoskop. Adanya suara napas di

kedua paru-paru merupakan indikasi bahwa bayi mendapat ventilasi yang

benar

- Apabila dengan tahapan di atas dada bayi masih tetap kurang berkembang,

sebaiknya dilakukan intubasi endotrakheal (ET) dan ventilasi pipa ET-balon

Menilai frekuensi denyut jantung bayi pada saat VTP

- Frekuensi denyut jantung bayi dinilai setelah selesai melakukan ventilasi 15-

20 detik pertama

- Frekuensi denyut jantung bayi dibagi dalam 3 kategori, yaitu:

a. Lebih dari 100 kali/menit

b. Antara 60-100 kali/menit

c. Kurang dari 60 kali/menit

- Apabila frekuensi denyut jantung bayi > 100 kali/menit

Bayi mulai bernapas spontan. Dilakukan rangsangan taktil untuk meransang

frekuensi dan dalamnya pernapasan. VTP dapat dihentikan dan oksigen harus

bebas diberikan. Kalau wajah bayi tampak merah, oksigen dapat dikurangi

secara bertahap

Apabila pernapasan spontan dan adekuat tidak terjadi, VTP dilanjutkan.

- Apabila frekuensi denyut jantung bayi antara 60-100 kali/menit

VTP dilanjutkan dengan memantau frekuensi denyut jantung bayi. Apabila

frekuensi dneyut jantung bayi < 60 kali/menit, dimulai kompresi dada bayi

- Apabila frekuensi denyut jantung bayi kurang dari 60 kali/menit

VTP dilanjutkan. Periksa ventilasi apakah adekuat dan oksigen yang

diberikan benar 100%? Segera dimulai kompresi dada bayi

Memasang kateter orogastrik

- VTP dengan alon dan sungkup lebih lama dari 2 menit harus dipasang kateter

orogastrik dan tetap terpasang selama ventilasi karena selama ventilasi udara

dari orofaring dapat masuk ke dalam esophagus dan lambung

- Alat yang dipakai ialah pipa orogastrik nomor 8F Semprit 20 ml

Page 4: Resusitasi Bayi Baru Lahir

Kompresi dada

- Kompresi dilakukan di 1/3 bagian bawah tulang dada di bawah garis khayal

yang menghubungkan kedua putting susu bayi. Hati-hati jangan menekan

prosesus sifoideus

- Rasio kompresi dada dan ventilasi dalam 1 menit ialah 90 kompresi dada dan

30 ventilasi (rasio 3 : 1). Dengan demikian kompresi dada dilakukan 3 kali

dalam 1½ detik dan ½ detik untuk ventilasi 1 kali

Memberikan obat-obatan

- Obat-obat diberikan apabila :

Frekuensi jantung bayi tetap di bawah 60 per menit walaupun telah

dilakukan ventilasi adekuat (dengan oksigen 100%) dan kompresi dada

untuk paling sedikit 30 detik ; atau

Frekuensi jantung nol

- Dosis obat didasarkan pada berat bayi (ditaksir)

- Vena umbilikalis ialah tempat yang dipilih untuk pemberian obat

- Epinefrin ialah obat pertama yang diberikan. Dosis 0,1-0,3 ml/kg untuk

larutan berkadar 1 : 10.000 diberikan intravena (IV atau melalui pipa

endotrakheal)

- Volume expanders digunakan untuk menanggulangi efek hipovolemia. Dosis

10 ml/kg, diberikan intravena (IV) dengan kecepatan pemberian selama

waktu 5 sampai 10 menit

Keputusan untuk menghentikan resusitasi kardiopulmonal

Resusitasi kardiopulmonal dihentikan apabila setelah 30 menit tindakan

resusitasi dilakukan tidak ada respon dari bayi