Resume_2-C5

10
RESUME BLOK II SKENARIO 5 MASALAH KESEHATAN Oleh: KELOMPOK C 1. Rachmi Pratiwi F P (062010101035) 2. Lilis Rahmawati (092010101033) 3. Fitria Intan Belaina (09201010103!) !. Ferila P"tri #ninita (092010101035) 5. $hai%ah & #l Fira"si (092010101036) 6. 'arh tillah hilm* (09201010103+) +. ,i-i , i-rillah , / (09201010103 ) . R at eti '"sta a (092010101039) 9. I &* man #nanta $ (0920101010!0) 10. # * Permata P"tra (0920101010!1) 11. #ri/et* Rini (0920101010!2) 12. 4enri Praset* (0920101010!3) 13. "ha #nanta $ P (0920101010!!) 1!. "lan Praani &"risa (0920101010!5) 15. 'al n # iat"n Istianah (0920101010!6) 16. 'e a /et*ana (0920101010!+) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 /$7&#RIO 5

description

resume blok 2. kesehatan masyarakan

Transcript of Resume_2-C5

RESUME BLOK II

SKENARIO 5MASALAH KESEHATAN

Oleh:

KELOMPOK C

1. Rachmi Pratiwi F P(062010101035)

2. Lilis Rahmawati(092010101033)

3. Fitria Intan Beladina(092010101034)

4. Ferdila Putri Anindita(092010101035)

5. Khadijah N Al Firdausi(092010101036)

6. Mardhotillah Chilmy(092010101037)

7. Diki Dzikrillah D S(092010101038)

8. Roat Yeti Mustafida(092010101039)

9. I Nyoman Ananta K(092010101040)

10. Aggy Permata Putra(092010101041)

11. Ari Setyo Rini(092010101042)12. Hendri Prasetyo(092010101043)

13. Yudha Ananta K P(092010101044)14. Wulan Pradani Nurisa(092010101045)15. Malfin Abidatun Istianah(092010101046)16. Megga Setyana(092010101047)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2009

SKENARIO 5

DAMPAK BENCANA MASAL TERHADAP KESEHATAN

Dokter Nunung terhenyak menyaksikan berita di TV sore itu, setengah tidak percaya beliau meraih remote control untuk memperbesar volume Tvnya. Menurut laporan reporter, kondisi Padang Pariaman dan sekitarnya hancur lebur hampir rata dengan tanah. Bahkan ada 3 dusun yang bersebelahan telaah menjadi pemakaman massal karena tertimbun tanah sedalam 6 meter. Belum lagi jerit tangis korban yang masih hidup meminta pertolongan, seperti zombie-zombie yang menyayat hati karena tubuh mereka terhimpit di antara bangunan beton bertingkat-tingkat.

Menurut analisisnya sebagai dokter, beliau segera menelaah faktor-faktor resiko apa saja yang menjadikan daerah Padang menjadi rapuh karena bencana (vulnerability). Serta dampak bencana itu sendiri terhadap perumahan, sanitasi, persediaan pangan, dll. Yang tidak kalah pentingnya adalah persediaan air bersih, karena dengan berkurangnya jumlah air bersih untuk dikonsumsi maka akan dapat berakibat fatal sehingga menimbulkan bencana baru. Belum lagi proses recovery dan pengembangan masyarakat sehingga suatu daerah benar-benar sustainable pasca bencana. Sampai rehabilitasi pasca trauma yang harus dilakukan oleh suatu tim yang benar-benar tangguh, tim yang bekerja sama lintas sektoral dengan pihak-pihak terkait.

Klarifikasi IstilahAnalisa Masalah

1. Macam-macam

a. Bencana alam

bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,tsunami,gunung merapi meletus dsb

b. Bencana nonalam

bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain gagal teknologi.

c. Bencana sosial

bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat.2. Dampaka. Penderitaan manusia baik berupa kematian, luka fisik, kecacatan maupun, trauma psikologis

b. Dampak terhadap sanitasi lingkungan, lingkungan menjadi kotor dan tempat penyebaran penyakit

c. Dampak terhadap perumahan atau pemukiman tempat tinggal, setelah terjadinya bencana rumah-rumah penduduk menjadi hancur dan tidak layak untuk ditempati

d. Dampak terhadap penyebaran vektor penyakit, karena kondisi lingkungan akibat bencana, tempat yang kurang bersih atau kotor dapat menjadi tempat-tempat timbulnya vektor penyebab penyakit

e. Kerugian materi atau harta benda

f. Kerugian dan gangguan pada struktur sosial

3. Faktora. Kemiskinan, merupakan faktor utama penyebab bencana. Faktor lain dapat diperlemah seandainya penduduk tidak miskin. Penduduk yang tidak miskin umumnya gesit dalam menghindari daerah yang rawan gempa. Kemiskinan adalah penyebab penduduk menempati daerah yang rawan gempa.

b. Pertumbuhan penduduk, berdasarkan pengamatan terhadap hubungan yang nyata antara pertambahan kehilangan (nyawa dan harta) akibat suaatu bencana dengan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang cepat akan memaksa penduduk bertempat tinggal pada tempat yang rawan bencana.

c. Urbanisasi yang cepat, pertumbuhan penduduk yang cepat dan migrasi. Kehidupan di metropolitan yang keras, menyebabkan para urbanit kebanyakan tersisih pada tempat yang tidak aman dan sering menjadi penyebab bencana kemanusiaan.

d. Transisi kultural. Banyak perubahan tak terhindarkan yang terjadi di semua lapisan masyarakat yang menambah perawanan terhadap bencana. Masyarakat selalu mengalami perubahan. Dalam masa transisi sering disertai dengan gangguan akibat ketidakmerataan, kesenjangan sosial dalam menyikapi mekanisme dan teknologi. Transisi juga terjadi pada masyarakat yang nomaden kemudian menetap, dan penduduk desa yang pindah ke kota.

e. Proses alam (proses geologis, proses geomorfologis dan klimatologis) yang mengakibatkan bencana alam.

f. Bahaya alam dan bahaya karena manusia yang menurut United Nations International strategy for desaster reduction dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi, bahaya hidrometeorologi, bahay biologi, bahaya teknologi dan penurunan kualitas lingkungan.

g. Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota atau kawasan yang beresiko bencana.

h. Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen kesehatan di dalam masyarakat.

4. Peran DokterDokter termasuk tenaga medis yang bertugas untuk melakukan tindakan pencegahan (pada pra bencana), kesiapsiagaan, tanggap reaksi, dan rehabilitasi.

a. Pencegahan

Upaya meringankan (mitigasi) dari efek bencana yang mungkin melibatkan kisaran strategi kedokteran dan kesehatan pencegahan, termasuk imunisasi untuk penyakit menular, perbaikan sanitasi, higiene personal, bahaya pembuangan limbah, control vector dan cacing, control imigrasi dan bea cukai, pendidikan dan peringatan dini masyarakat.

b. Kesiapsiagaan

Sumber daya manusia dan perbekalan yang diperlukan segera dimobilisasi dan disebar. Sumber daya medik terutama melibatkan persiapan dan penyebarannya. Pendekatan all hazard diterima dan digunakan sebagai konsep dasar untuk melakukan tanggap reaksi dan pemulihan dari bencana.

Rencana penunjang fungsi kesehatan wilayah meliputi hal berikut:

a) Pengendalian, penggerakan dan koordinasi sumber daya medik

b) Menyediakan manajemen kesehatan dan medik pra-hospital untuk kasus.

c) Transport kasus menuju fasilitas yang layak untuk pengelolaan definitif.

d) Manajemen kesehatan masyarakat untuk kondisi bencana.

e) Pelayanan konseling untuk korban bencana

f) Pelayanan kesehatan dan kedokteran berkelanjutan pada masa pemulihan

g) Memikirkan masa depan penderita cacat di masyarakat.

c. Tanggap reaksi

Merupakan tindakan yang diambil segera sesudah, dan selama bencana untuk meminimalkan efek dari bencana. Ini adalah fase aktif dari sumber daya medik , prinsip untuk mencapai hasil terbaik untuk sebanyak-banyaknya pasien sebagai hasil dari proses triage.

Hal ini untuk memastikan bahwa pasien yang perlu segera diobati dapat tertangani dan sumber daya yang terbatas tidak terbuang percuma pada kasus yang sebenarnya dapat ditunda. Pada kasus masal ada perbedaan dengan triage skala kecil, dimana kasus cedera berat dengan kemungkinan hidup kecil akan diletakkan pada prioritas rendah.

Prinsip dari triage adalah kerjakan sebanyak-banyaknya untuk kebaikan pasien dan buat sumber daya bekerja dengan efisien.

Terdapat 4 kategori triage :

a) Tag warna merah(Immediate), pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemingkinan dapat hidup jika ditolong.

b) Tag warna kuning(Delayed), pasien perlu tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman jiwa segara. Pasien dapat menunggu giliran pengobatan tanpa bahaya.

c) Tag warna hijau (Minimal), pasien mendapat cedera minimal, dapat jalan dan dapat menolong dirisendiri atau mencari pertolongan lain.

d) Tag warna hitam (Expextant), pasien mengalami cedera lethal dan akan meninggal meski diobati.

5. Prinsip

a. harus cepat dan tepat

b. mempunyai prioritas

c. kordinasi dan keterpaduan

d. berdaya guna dan berhasil guna

e. transparansi dan akuntabilitas

f. kemitraan

g. pemberdayaan

h. non diskriminatif

6. Hukum

a. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

b. Keputusan Presiden No. 3 tahun 2001 tentang BAKORNAS PBP

c. Instruksi Presiden No. 4 tahun 2001 tentang Langkah-langkah Komprehensif Penyelesaian Masalah Aceh

d. Keputusan Menteri Kesehatan No. 130 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata kerja Departemen Kesehatan

e. Keputusan Menteri Kesehatan No. 446 tahun 2001 tentang Tatakerja Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

f. Keputusan menteri Kesehatan No. 1277 tahun 2001 tentang Tata Kerja Departemen Kesehatan

g. Keputusan Menteri Kesehatan No. 979/Menkes/SK/IX/2001 tentang Prosedur Tetap Pelayanan Kesehatan Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi

h. Keputusan Sekretaris BAKORNAS PBP No. 2 tahun 2001 tentangPedoman Umum Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi.7. Cara Management Bancana Massal

Pra Bencana

Penyelenggaran penanggulangan bencana pada pra bencana yaitu berupa :

1. perencanaan penanggulangan bencana

2. pengurangan resiko bencana

3. pencegahan bencana agar tidak terjadi lagi

4. pemaduan dan perencanaan pembanggunan

5. melakukan pendidikan dan pelatihan

6. pemahaman tentang kerentanan masyarakatpengembangan sadar budaya bencana

Pada Saat Bencana

Penyelenggaran penanggulangan bencana pada saat bencana (tanggap darurat) yaitu berupa :

1. pengkahjian secara tepat dan cepat terhadap lokasi,kerusakan dan sumber daya

2. penentuan status keadaan darurat bencana

3. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana

4. pemenuhan kebutuhan dasar

5. perlindungan kepada kelompok rentan

6. pemulihan dengann segera prasarana dan sarana viital

Pasca Bencana

Penyelenggaran penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana yaitu berupa:

1. perbaikan lingkungan daerah bencana

2. perbaikan sarana dan prasarana umum

3. pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat

4. pemulihan sosial psikologis

5. memberikan pelayanan ksehatan

6. pemulihan sosial ekonomi dan budaya

7. pemulihan keamanan dan ketertiban

8. pemulihan fungsi pemerintahann

9. pemilihan fungsi pelayanan public