Resume Ospek

download Resume Ospek

of 17

description

ospek

Transcript of Resume Ospek

  • FILSAFAT ADMINISTRASIProf. Dr. H. Makmur, M.Si.

    Disusun untuk memenuhi tugas PK2 MABA 2008

    Disusun oleh:Teddy Persia W.

    PLETON 27

    JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIKFAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

    UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

  • 2008HAKIKAT ILMU ADMINISTRASI

    A. Hakikat Ilmu

    Hakikat ilmu pengetahuan dan teknologi medorong manusia berusaha untuk

    memilikinya melalui proses pembelajaran guna dimanfaatkan dari berbagai

    aspek-aspek kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperoleh

    dimana-mana asalkan manusia sadar dalam proses belajar.

    Pengetahuan (knowledge) pada hakikatnya lepas dari ingatan manusia karena

    memang pengetahuan berada pada ruang bebas, tetapi manusia mempunyai

    potensi kesadaran untuk berusaha memiliki pengetahuan.

    Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan manusia yang rasional dan kognitif

    dengan disusun secara sistematis dan menggunakan metode tertentu yang

    dapt dipelajari sehingga memberikan manfaat, baik di bidang wawasan

    berpikir maupun di bidang pekerjaan. Dengan kata lain, ilmu dapat

    memberikan pengetahuan dan keterampilan.

    Ilmu merupakan segenap pengetahuan yang bermakna ganda, yaitu sebagai

    tempat pengetahuan, metode, aktivitas sangat beranekaragam jenisnya. Tetapi

    ketiganya bukanlah berjalan secara parsial tetapi secara simultan saling

    melengkapi dalam penyempurnaan.

    Kesadaran yang dapat dialami manusia dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu

    kesadaran indrawi (dunia nyata), kesadaran akal (alam pikiran), dan

    kesadaran rohani (dunia rasa).

    B. Hakikat Ilmu Administrasi

    Ilmu administrasi merupakan hasil pemikiran dan penalaran manusia yang

    disusun berdasrkan dengan rasionalitas dan sistematika yang mengunkapkan

    kejelasan tentang objek formal, yaitu pemikiran untukmenciptakan suatu

    keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

  • objek material, yaitu manusia yang melakukan aktivitas administrasi dalam

    bentuk kerja sama menuju terwujudnya tujuan tertentu.

    1. Administrasi sebagai ilmu

    Ilmu sebagai objek kajian administrasi sepatutnya mengikuti alur

    pemikiran manusia yang pendekatannya dilakukan secara radikal,

    menyeluruh, rasional, dan objektif. Administrasi sebagai ilmu output-

    nya berupa pemikiran yang sistematis dan berkembang pada dunia

    maya/abstrak.

    2. Administrasi sebagai pekerjaan

    Administrasi senagai suatu profesi/pekerjaan yang harus diselesaikan

    secara tuntas dan memuaskan. Administrasi sebagai profesi/pekerjaan

    output-nya adalah dunia nyata atau konkret.

    C. Kesisteman Administrasi

    Konsep ketertiban dan keteraturan hidup, baik secara individu, kelompok

    maupun organisasi menjadi kajian utama ilmu administrasi. Semua

    kehidupan manusia, baik sederhanan maupun kompleks, senantiasa

    membutuhkan ilmu administras sebagai acuan berpikir dan bertindak.

    Akumulasi bagian-bagian yang terangkum dalam administrasi memebentuk

    suatu kesatuan utuh, yang diistilahkan dengan totalitas. Bagian-bagian dalam

    system administrasi dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Gambar di atas merupakan suatu ikatan utuh dan tidak dapat dipisahkan

    antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

    1. Simbol persegi empat adalah administrasi

    2. Simbol lingkaran pertama adalah organisasi

    3. Simbol lingkaran kedua adalah manajemen

    4. Simbol lingkaran ketiga adalah kepemimpinan

    5. Simbol lingkaran keempat adalah hubungan manusia

    6. Simbol lingkaran kelima adalh perilaku manusia

    D. Fenomena dan Nomena Administrasi

    Fenomena dan nomena administrasi terhadap pertumbuhan atau perubahan

    suatu organisasi dapat diamati pada pola dinamisasi sosial yang tumbuh dan

    berkembang dalam kehidupan masyarakat.

    1. Penyakit Administrasi

    Tujuan untuk merebut kekuasaan mendorong manusia membuat

    kebijakan di luar system yang berlaku untuk mendapatkan pengakuan

    bahwa dirinyalah penguasa. Oleh karena itu, kepemimpinannya dalam

    organisasi birokrasi cenderung dapat melakukan intervensi secara

    besar-besaran dari seluruh lini struktur organisasi kemudian

    menciptakan peluang untuk melakukan KKN, tetapi juga akan

    menimbulkan ketegangan dan ketidakharmonisan dari seluruh

    personil, bahkan kemungkinan terjadinya kehancuran organisasinya.

    2. Perkembangan Administrasi

    Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat maupun perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang administrasi sangatlah

    mempengaruhi, juga warna dan corak dari perkembangan manajemen

    pada masa dating.

    Pemecahan masalah administrasi manajemen di masa yang akan

    dating haruslah dilakukan secara tuntas dengan memerlukan, atau

  • dengan kata lain, menciptakan nuansa manajemen atau pimpinan yang

    berkualitas serta kemampuan profesional dalam melakukan suatu

    aktivitas.

    E. Manusia dalam Administrasi

    Kehidupan manusia yang berkualitas adalah manusia yang memiliki

    kemampuan untuk mengkorelasikan dan mengsignifikansikan secara positif

    antara kemampuan kepala, yang akan menghasilkan pemikiran yang

    berwawasan keilmuwan (sciences), dengan kemampuan bagian manusia di

    bawah leher, terutama tangan dan kaki yang dapat menghasilkan ketrampilan

    (skill) yang dibuktikan dari hasil setiap pekerjaannya yang dapat diselesaikan

    dengan baik.

    1. Kreativitas dan Imajinasi Manusia

    Kreativitas dan imajinasi merupakan bagian yang sanggup

    menciptakan gagasan baru untuk memajukan dirinya maupun orang

    lain. Semakin tinggi kemampuan berpikir, akan semakin tinggi pula

    kreativitas dan imajinasi manusia bersangkutan.

    2. Manusia dalam Organisasi

    Manusia dalam organisasi sesungguhnya berperan sebagai jiwa dan

    jasad organisasi. Peranan manusia sebagai jiwa organisasi, karena

    menentukan bubar tidaknya, bersekutu tidaknya manusia itu dalam

    melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama.

    3. Manusia Pengendali Organisasi

    Organisasi merupakan persekutuan manusia yang terdiri dari minimal

    dua kelompok yang saling terkait menuju keberhasilan. Pelaksanaan

    pengendalian suatu kegiatan organisasi sangat ditentukan oleh besar

    kecilnya kewenangan (otoritas) yang dimiliki oleh manusia sebagai

    pengendali.

  • ONTOLOGI ILMU ADMINISTRASI

    A. Kajian Filsafat Administrasi

    Filsafat adalah berpikir secara matang dan mendalam terhadap segala sesuatu

    yang berkaitan dengan kepercayaan atau objek tertentu sampai kepada inti

    persoalan yang sesungguhnya. Filsafat dan pengetahuan adalah satu kesatuan

    yang tidak mungkin dipisahkan, karena pengetahuaan menelaah keberadaan

    terhadap sesuatu, sedangkan filsafat mempertanyakan keberadaan sesuatu itu.

    Filsafat administrasi adalah proses berpikir secara metode, berstruktur dan

    mendalam terhadap hakikat dan makna yang terkandung dalam materi ilmu

    administrasi.

    B. Konsep Ontologi Administrasi

    Ontologi merupakan kegiatan mendasar dari filsafat, baik secara subtansial

    maupun ditinjau dari segi historinya. Sebaliknya pula, perkembangan

    ontologi memperkuat keberadaan filsafat.

    Ontologi berasal dari kata Yunani, yang terdiri atas dua suku kata, ontos

    artinya ada dan logos artinya ilmu. Jadi secara etimologis, ontology adalah

    ilmu yamng mempelajari tentang yang ada.

    Pemikiran ontology dalam ilmu administrasi tentunya di awali dari

    pembuktian atau penyelidikan yang dilakukan secara sadar dan mendalam

    sampai kepada akar permasalahan yang sesungguhnya dan dapat

    diperlakukan kapan dan dimana saja, serta relative fundamental kandungan

    kebenarannnya. Ontologi ilmu administrasi menarik kesimpulan menurut asal

    mula dan akar kata yang paling terdalam.

    C. Positivisme Administrasi

    Aliran positivisme dalam ilmu administrasi pada dasarnya berpangkal dari

    hati nurani manusi yang memancarkan kebenaran. Pancaran kebenaran hati

  • nurani ini diproses dalam pemikiran dengan menghubungkan realita konkret

    maupun realita abstraksi tentang fenomena atau nomena administrasi, yang

    selanjutnya dipersepsikan melalui argumentasi.

    Positivisme dalam ontoloiy ilmu administrasi sasaran utamanya adalah

    mencari kebenaran dan kebaikan. Tetapi tidak selamnya positivisme

    mendapat penjelasan secara maksimal tentang kebenaran dan kebaikan itu.

    Kekurangan hanya terdapat dalam mengada yang terbatas, kemudian

    merealisasikan diri dalam suatu proses aktivitas. Kekurangan dalam

    penghayatan materi ontolog ilmu administrasi secara polaritas akan

    berkembang dan berproses dalam pembenahan untuk mengarah kepada

    kesempurnaan.

    D. Rasionalisme Administrasi

    Rasio atau akal manusia memiliki fungsi praktis yang mengarahkan manusia

    untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan memiliki fungsi ilmiah

    yang mengantarkan manusia untuk menalar suatu realita ke dalam alam pikir.

    Rasionalisasi administrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk

    memperoleh pengetahuan di bidang administrasi. Paham rasionalisme

    beranggapan bahwa sumber pengetahuan berasal dari akal pikiran. Di

    samping itu, aliran rasionalisme tidak mengingkari adanya pengalaman, teta[I

    pengalaman itu menjadi perangsang terhadap proses pemikiran. Decartes,

    sebagai pelopor aliran rasionalisme, senantiasa berusaha menemukan suatu

    kebenaran yang tidak dapat diragukan lagi sehingga mengantarkan manusia

    kepada cahaya yang terang.

    E. Bangunan Dasar Administrasi

    Pengembangan administrasi merupakan bagian yang tak terpisah dari

    pengembangan seluruh aspek kehidupan manusia yang dimotori oleh pelaku

    bidang pemerintahan, Karena administrasi berintikan pengaturan dan

  • keteraturan dalam kehidupan suatu bangsa atau Negara. Pemikiran dalam

    administrasi tidak dapat melepaskan diri dari persoalan-persoalan ekonomi,

    politik, hukum, sosial, pemerintahan dan lain sebagainya, dimana

    kesemuanya ini membutuhkan pengaturan dan keteraturan yang lebih baik

    dan benar.

    1. Batasan Ilmu Administrasi

    Batasan ilmu administrasi sering juga diistilahkan dengan boundary,

    dengan menggunakan ruang tertentu sesuai dengan pokok kajian.

    Batasan ilmu administrasi terdiri atas dua bagian utama. Pertama,

    administrasi Negara yang dewasa ini berkembang dalam istilah

    administrasi publik. Kedua, administrasi bisnis.

    2. Potensi Ilmu Administrasi

    Potensi ilmu administrasi adalah suatu kandungan kekuatan yang

    belum banyak dimanfaatkan, baik untuk pengembangan bangunan

    dasar ilmu administrasimaupun dalam dunia profesi admnistrasi itu

    sendiri. Potensi yang ada maupun yang akan ada sebaiknya selalu

    diperbanyak telaahnya, sehingga ketika sampai saatnya untuk

    dimanfaatkan tetap dalam keadaan keseimbangan.

    3. Peran Ilmuwan Administrasi

    Pembangunan ilmu administrasi ada dua komponen utama, yaitu

    ilmuwan dan praktisi administrasi, tetapi dalam kenyataannya yang

    paling berperan adalah praktisi administrasi. Peran ilmuwan

    administrasi dalam tulisan ini adalah keterlibatan mereka dalam

    memberikan sumbangannya, baik yang berupa konsep pemikiran

    maupun penyebarluasan pemahaman atau pengertian (mengada)

    kepada pencari ilmu administrasi.

  • EPISTEMOLOGI ILMU ADMINISTRASI

    A. Kajian Epistemologi Administrasi

    Epistemologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempelajari dan

    menetapkan kodrat suatu jenis ilmu pengetahuan serta dasar

    pembentukannya. Di samping itu, menjelaskan pertanggungjawaban atas

    pertanyaan-pertanyaan yang muncul akibat ilmu pengetahuan itu sendiri.

    Sasaran utama materi/content epistemologi sebenarnya dapat dikatakan

    berorientasi pada pertanyaan bagaimana sesuatu itu dating, bagaimana untuk

    mengetahuinya, dan bagaimana membedakan antara satu dengan yang

    lainnya.

    B. Objektivisme Administrasi

    Berpikir opriori dalam ilmu administrasi merupakan salah satu kajian dari

    konsep objektivisme, dengan bermuara kepada rasionalisme yang dalam

    perkembangannya mengalami tiga tahapan proses berpikir manusia dalam

    bidang ilmu administrasi. Pertama, kesadaran objek administrasi itu sendiri.

    Kedua, kesadran bahwa adanya perbedaan penalaran terhadap objek

    administrasi. Ketiga, penahanan terhadap hubungan yang terjadi

    antarberbagai entitas, baik perbedaan maupu persamaannya.

    C. Subjektivisme Administrasi

    Cara memandang kebenaran yang dikandung dalam nilai-nilai administrasi

    senantiasa dilihat secara subjektif, apabila tidak meresapi dan mendalami

    administrasi itu sesungguhnya.

  • D. Skeptisisme Administrasi

    Administrasi adalah suatu proses pemikiran yang rasional dengan andalan

    utamnya diletakkan pada pembenaran empiris. Ilmu administrasi otomatis

    menjadi salah satu kajian dari filsafat ilmu yang menspesialisasikan diri

    kepada: (1) pemikiran bersifat spekulatif yang dijadikan dasar dalam

    menyusun sistematika pemikiran dan tindakan administrasi, (2) melukiskan

    hakikat realita secara lengkap terhadap kondisi objektif administrasi, (3)

    menentukan batas-batas jangkauan dan keabsahan proses pemikiran dan

    aktivitas bidang administrasi, (4) melakukan penyelidikan tentang kondisi

    krisis akibat dari pengandaian atau pernyataan yang diajukan oleh berbagai

    pemikir ilmu lainnya, (5) administrasi merupakan salah satu bidang disiplin

    ilmu yang dapat membantu melihat apa yang dapat dikatakan dan

    mengatakan apa yang dapat dilihat.

    Skeptisisme adalah suatu kondisi atau perasaan yang dialami oleh seseorang

    akibat tidak terpenuhinya sesuai yang diinginkan.

    E. Etika dan Moralitas Administrasi

    1. Etika Administrasi

    Etika administrasi dapat memberikan sumbangan dalam usaha

    mendapatkan suatu pemahaman, penglihatan, dan pandangan yang

    tajam terhadap suatu realita yang harus dihadapi dalam rangka

    mengimplementasikan berbagai aktivitas yang telah ditetapkan oleh

    administrasi, terutama menghadapi permasalahan-permasalahan yang

    serba sulit. Etika administrasi berangkat dari berpikir secara baik dan

    benar samapai kepada tindakan atau perbuatan yang baik dan benar

    pula. Etika ilmu administrasi bersumber kepada fakta bahwa kaidah

    dan aturan dalam suatu kehidupan komunitas masyarakat manusia

    tertentu antara satu sama lain, mengalami perkembangan dengan

    berbarengan.

  • 2. Moralitas Administrasi

    Moralitas cenderung merupakan produk dari kematangan jiwa seorang

    manusia, sedangkan etika cenderung lebih mengarah pada produk

    rekayasa untu menciptkan pengaturan dan keteraturan hidup manusia.

    Oleh sebab itu, dalam rangka pelaksanaan aktivitas admnistrasi, baik

    wujud dari pemikiran (mind) maupun wujud dari profesi,

    membutuhkan landasan moralitas yang baik.

    F. Konseptual Administrasi

    Ilmu administrasi merupakan kumpulan atau akumulasi dai berbagai jenis

    konsep dengan sasaran utamanya menarasi nalar manusia, sehingga di dapat

    suatu gambaran yang luas jangkauannya dalam kesadara keilmuwan.

    Konseptual administrasi merupakan suatu simbol bagi sekumpulan kenyataan

    yang sifatnya konkret perseptual yang lumayan banyak jumlahnya.

    Konsep ilmu administrasi merupakan produk dari suatu kesadaran yang

    sifatnya sangat fundamental dan terdiri atas dua jenis. Pertama, kesadaran

    yang berkaitan dengan dengan content atau objek, dan kedua, keasdaran yang

    berkaitan dengan kegiatan atau kenyataan.

    Konsep dalam ilmu administrasi cenderung merupakan pemikiran yang

    didasarkan kepada perceptual dengan pembuktiannya untuk melahirkan suatu

    jangkauan yang lebih luas, yang diistilahkan dengan teori.

  • AKSIOLOGI ILMU ADMINISTRASI

    A. Konsep Aksiologi Administrasi

    Sasaran pembahasan (content) aksiologi ilmu administrasi dimulai dari

    penerapan atau pengunaan sampai pengembangan dan pemanfaatan ilmu

    administrasi itu sendiri dalam kehidupan manusia. Dan yang menjadi

    landasan dalam tataran aksiologi ilmu administrasi adalah bagaimana ilmu

    administrasi digunakan sehingga memberikan manfaat dalam kehidupan

    manusia.

    Dalam art aksiologi, ilmu administrasi selalu mencari kebenaran yang hakiki.

    Oleh sebab itu, merenung itu adalah bagian dari filsafat, karena berfilsafat

    diawali pencarian yang tidak adadan di akhiri pula yang tidak ada.

    B. Kebenaran Ilmu Administrasi

    Gagasan para ilmuwan tentang usaha untuk dilakukan secara sadar untuk

    penguatan ilmu administrasi, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial,

    adalah suatu hal yang dilakukan untuk menemukan kenbenaran kandungan

    materi atau content dari ilmu administrasi.

    1. Kebenaran Asal Mula

    Dikatakan bahwa asal mula administrasi adalah dari pengetahuan yang

    telah di komposisi dalam suatu integrasi pemikiran manusia.

    2. Kebenaran Mengungkap

    Untuk mengukur benar atau salahnya suatu ungkapan atau ucapan sangat

    ditentukan kepada konkrenitas yang di ungkapkan itu, karena konkrenitas

    bisa menentukan kesesuaian.

    3. Kebenaran Memandang

    Dalam pandangan ilmiah, seharusnya administrasi mampu membangan

    pemikiran terutama di era modernitas ini, agar selalu bisa dipahami dan

    diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

  • 4. Kebenaran Bentuk

    Sebelum manusia menemukan suatu metode yang lebih bersifat keilmuan,

    terlebih dahulu berangkat dari pengalaman-pengalaman tentu saja bukan

    sekedar kesan indrawiyang sama sekali tidak tersusun secara sistematis

    dan teratur.

    5. Kebenaran Isi

    Setiap ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan administrasi, akan

    bisa dipelajari, atau dengan kata lain, di baca apabila di tuangkan dalam

    bentuk tulisan

    6. Kebenaran Konsep

    Pemahaman tentang kebenaran konsep ilmu dan teknologi administrasi

    pada dunia profesional dengan dunia keilmuan sangat berbeda.

    Pemahaman konsep pada dunia profesional administrasi adalah sederetan

    ide atau gagasan yan dituangkan dalam tulisan, sedangkan pemahaman

    konsep di dunia keilmuan adalah serangkaian pemngetahuan yang sejenis

    dengan membentuk suatu wawasan pemikiran mendalam, atau dapat pula

    dikatakan konsep adalah suatu istilah yang dapat digeneralisasi

    pemahamannya.

    7. Kebenaran Teori

    Ilmu dan teknologi administrasi bersumber dari teori, kemudian ilmu dan

    teknologi administrasi melahirkan teori. Sedangkan teori lahir bersumbur

    dari konsep, kemnudian teori melahirkan konsep, dan seterusnya secara

    sistematis dalam pemikiran manusia untuk merenungkan keajaiban ilmu

    pengetahuan.

    C. Metode Mencari Kebenaran

    Mencari kebenaran ilmu dan teknologi administrasi sudah pasti tidak luput

    dari penggunaan metode tertentu, karena dengan metode yang tepat akan

    mempermudah kita menemukan kebenaran ilmu dan teknologi administrasi

  • yang kita cari. Kekuatan dan kebesaran daerah pemikiran dipengaruhi pada

    daerah pemikiran (mind) dan juga dipengaruhi oleh dunia luar (external

    world).

    D. Paradigma Administrasi

    Paradigma organisasi merupakan suatu teori dasar, yang juga sering

    diistilahkan ontologi administrasi, dengan cara pandang yang relative

    fundamental dari nilai-nilai kebenaran, konsep, dan metodelogi, serta

    pendekatan-pendekatan yang dipergunakan. Perubahan suatu paradigma atau

    pandangan dapat disebabkan oleh perkembangan pemikiran para ilmuwan

    administrasi atas bantahan-bantahan, karena keraguan kebenaran yang

    dikandungnya itu telah mengalami pergeseran makna.

  • PERSEPSI OGANISASI

    A. Konsep Organisasi

    Penialaian organisasi adalah suatu pernyataan yang mengungkapkan

    pendirian, sikap, dan pendapat seseorang atau beberapa orang tentang

    keadaan organisasi. Seluruh deretan nilai yang dikemukakanoleh panitia

    terhadap sebuah organisasi akan berbeda-beda tentang karakter nilai itu

    sendiri.

    B. Konsep Perilaku Organisasi

    Setiap organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

    senantiasa berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

    tidak tergilas dari pesaing organisasi lainnya maupun karena perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peran perilaku (behavior) dan gaya

    (style) manusia tersebut di atas sangat menentukan kekuatan suatu organisasi.

    1. Perilaku manusia dalam organisasi

    Perilaku manusia dalam organisasi merupakan suatu karakteristik yang

    relative permanen akibat pengaruh kejiwaan, yang diperlihatkan melalui

    tingkah laku dan perbuatan maupun cara berpikir manusia yang

    bersangkutan. Oleh sebab it, keefektifan dari berbagai aktivitas organisasi

    senantiasa ditentukan oleh perilaku individu menusianya.

    2. Gaya manusia dalam organisasi

    Gaya manusia dalam organisasi adalah karakteristik manusia yang

    disesuaikan dengan kondisi organisasi yang bersangkutan, di samping

    juga perubahan dalam masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan

    dan teknologi.

  • C. Lingkungan Organisasi

    Permasalahan-perrmasalahan yang dihadapi setiap organisasi disebabkan

    lingkungan yang tidak mendukung untuk melaksanakan aktivitasorganisasi

    secara berdaya guna dan berhasil guna.

    1. Lingkungan Internal

    Kepribadian seseorang dalam suatu organisas dapat mempengaruhi

    penyesuaian terhadap norma dan etika organisasi. Norma dan etika

    organisasi merupakan standar dasar perilaku yang telah disepakati

    bersama dalam melakukan interaksi dan bereaksi antar sesame anggota

    organisasi. Fungsi utama norma dan etika organisasi adalah sebagai

    pedoman untuk menciptakan pengaturan dan keteraturan lingkungan

    internal dari seluruh elemen yang ada di dalamnya.

    2. Lingkungan Eksternal

    Faktor lingkungan eksternal yang dimaksudkan di sini adalah suatu

    kondisi unsur maupun elemen, baik datangnya dari manusia (human

    resources) maupun yang datangnya dari bukan manusia (nonhuman

    resources) yang dapat mempengaruhi organisasi dalam pelaksanaan

    aktivitasnya sehari-hari.

    D. Hubumgan dalam Organisasi

    Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang melakukan suatu

    kerjasama, dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan

    sebelumnya.

    1. Hubungan Horisontal

    Hubungan horizontal adalah suatu bentuk hubungan yang memiliki

    level atau kedudukan yang sama dalam organisasi, baik organisasi

    formal maupun informal.

    2. Hubungan Vertikal

  • Hubungan vertical dalam suatu organisasi diperlukan untuk

    menciptakan koordinasi, integrasi kegiatan, pelaksanaan perintah, dan

    sebagainya dari berbagai tingkatan hierarki dalam sebuah organisasi.

    3. Hubungan Diagonal

    Hubungan diagonal dalam sebuah organisasi adalah hubungan yang

    terjadi antara pimpinan dengan bawahan dari divisi atau departemen

    yang lain, tetapi mempunyai keterkaitan dengan pelaksanaan sesuatu

    kewenangan dan tanggung jawab. Kegunaan hubungan diagonal ini

    dalam sebuah organisasi adalah untuk menciptakan integrasi sehingga

    pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik.

    E. Pemberdayaan Organisasi

    1. Konsep Pemberdayaan

    Pemberdayaan harus dimulai dari suatu proses yang dilandasi

    kebenarannya dan kejujuran dalam memanfaatkan budaya, kekuasaan,

    dan sumber daya (resources) lainnya dari setiap anggota masyarakat

    maupun setiap anggota aparatur pemerintah.

    2. Pemberdayaan Organisasi

    Pemberdayaan anggota organisasi merupakan suatu system, karena

    memiliki berbagaikomponen yang saling berkaitan dan mempengaruhi

    antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya untuk

    menciptakan suatu output.