Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL...

37
1 Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di Universitas Airlangga) Adelaide Irma Ningrum Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga ABSTRAK Pada kegiatan ospek Fakultas tahun angkatan 2017 dan 2018 di beberapa Fakultas Universitas Airlangga Surabaya kegiatan pelaksanaan ospek Fakultas yang diadakan setiap tahunnya untuk penyambutan mahasiswa baru terrdapat tindakan bullying dan kekerasan yang dilakukan oleh mahasiwa baru hingga menyebabkan baku hantam yang dilakukan oleh mahasiswa baru dari Fakultas Hukum kepada panitia ospek sebagai bentuk perlawanan kepada panitia ospek sehingga menyebabkan panitia ospek terluka dan berdarah. Selain bentuk perlawananan yang dilakukan oleh mahasiswa baru juga terdapat bullying verbal yaitu bullying berupa bentakan dan makian kata-kata kotor, bullying psikis yang membuat trauma, bullying berupa bahasa tubuh seperti memelototi, proses dari terjadinya bullying yaitu dimulai dari adanya timdis mengecek kelengkapan atribut dan tugas yang dibawa oleh mahasiswa baru dan panitia ospek mencari-cari kesalahan hingga memunculkan adanya bullying dan kekerasan. Terjadinya bullying karena adanya kesenioritasan antara panitia ospek dengan mahasiswa baru karena panitia ospek merasa lebih lama mengenyam pendidikan di Fakultas hingga akhirnya ia merasa memiliki pengetahuan yang tinggi dibandingkan mahasiswa baru hal ini dapat dijelaskan menggunakan teori pengetahuan dari Foucoult dan hasil penelitian lainnya dijelaskan menggunakan teori kekerasan simbolik dari pierre bourdieu yaitu terdapat pola hubungan relasi kekuasaan atau dominasi yang kuat dari pihak atas kepada pihak bawah yang lemah (panitia ospek dan mahasiswa baru), habitus (Pierre Bourdieu, Resistensi (James Scott). Informan yang diperoleh secara purposive sebanyak tujuh orang sebagai informan subjek dan dua orang sebagai informan pendukung dengan latar belakang pendidikan dari Fakultas yang berbeda. Metode yang digunakan yaitu kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa pertanyaan mendalam, observasi, dokumentasi, analisis data tahap scalling measurement. Kata kunci : Bullying, Kekerasan, Ospek. IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Transcript of Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL...

Page 1: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

1

Bullying dan Kekerasan

(Studi Kualitatif Ospek Fakultas di Universitas Airlangga)

Adelaide Irma Ningrum

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Airlangga

ABSTRAK

Pada kegiatan ospek Fakultas tahun angkatan 2017 dan 2018 di beberapa Fakultas

Universitas Airlangga Surabaya kegiatan pelaksanaan ospek Fakultas yang diadakan setiap

tahunnya untuk penyambutan mahasiswa baru terrdapat tindakan bullying dan kekerasan

yang dilakukan oleh mahasiwa baru hingga menyebabkan baku hantam yang dilakukan

oleh mahasiswa baru dari Fakultas Hukum kepada panitia ospek sebagai bentuk

perlawanan kepada panitia ospek sehingga menyebabkan panitia ospek terluka dan

berdarah. Selain bentuk perlawananan yang dilakukan oleh mahasiswa baru juga terdapat

bullying verbal yaitu bullying berupa bentakan dan makian kata-kata kotor, bullying psikis

yang membuat trauma, bullying berupa bahasa tubuh seperti memelototi, proses dari

terjadinya bullying yaitu dimulai dari adanya timdis mengecek kelengkapan atribut dan

tugas yang dibawa oleh mahasiswa baru dan panitia ospek mencari-cari kesalahan hingga

memunculkan adanya bullying dan kekerasan.

Terjadinya bullying karena adanya kesenioritasan antara panitia ospek dengan

mahasiswa baru karena panitia ospek merasa lebih lama mengenyam pendidikan di

Fakultas hingga akhirnya ia merasa memiliki pengetahuan yang tinggi dibandingkan

mahasiswa baru hal ini dapat dijelaskan menggunakan teori pengetahuan dari Foucoult dan

hasil penelitian lainnya dijelaskan menggunakan teori kekerasan simbolik dari pierre

bourdieu yaitu terdapat pola hubungan relasi kekuasaan atau dominasi yang kuat dari pihak

atas kepada pihak bawah yang lemah (panitia ospek dan mahasiswa baru), habitus (Pierre

Bourdieu, Resistensi (James Scott). Informan yang diperoleh secara purposive sebanyak

tujuh orang sebagai informan subjek dan dua orang sebagai informan pendukung dengan

latar belakang pendidikan dari Fakultas yang berbeda. Metode yang digunakan yaitu

kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa pertanyaan mendalam,

observasi, dokumentasi, analisis data tahap scalling measurement.

Kata kunci : Bullying, Kekerasan, Ospek.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 2: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

2

PENDAHULUAN

Ospek merupakan kegiatan rutin

setiap tahun yang dilaksanakan di setiap

Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi

Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi

Swasta untuk meramaikan acara

penyambutan mahasiswa baru yang

dibagi menjadi tiga bagian pada setiap

kegiatannya yaitu ospek Universitas,

ospek Fakultas dan yang terakhir adalah

ospek Prodi atau yang biasa disebut

(ospek Jurusan). Berikut adalah

penjelasan dari beberapa pelaksanaan

kegiatan ospek yang diadakan oleh

Universitas, Fakultas maupun Prodi.

Pelaksanaan ospek Universitas adalah

kegiatan pelaksanaan ospek yang semua

kegiatannya merupakan gabungan dari

semua mahasiswa yang berada pada

Universitas tersebut yang bertemu dan

berkumpul menjadi satu untuk mengikuti

kegiatan ospek sedangkan beberapa

kumpulan mahasiswa tersebut adalah dari

berbagai fakultas yang mengikuti

serangkaian acara yang telah disusun oleh

panitia penanggung jawab acara ospek di

Universitas seperti Bem dan Organisasi

lainya yang ikut andil dalam program

pelaksanaan kegiatan ospek. Kegiatan

ospek Universitas di Airlangga Surabaya

diselipi dengan kegiatan yang santai

seperti ppkmb, life mapping dan kegiatan

bermanfaat lainnya yang dapat

mengembangkan potensi diri bagi

mahasiswa baru, tentunya dari adanya

pelaksanaan ospek Universitas yang

bersifat santai ini adalah sebagai jalur

utama pengenalan lingkungan kampus

kepada mahasiswa baru agar memiliki

pemikiran lebih kritis, terbuka serta

mengajarkan untuk saling mengenal

antara mahasiswa satu dengan mahasiswa

lainya yang berasal dari fakultas yang

berbeda.

Sedangkan Pengertian untuk pelaksanaan

ospek Fakultas adalah serangkaian

kegiatan pelaksanaan ospek yang

semuanya diberikan dari pihak Fakultas

dan pelaksanaan kegiatan tersebut

berbeda antara Fakultas satu dengan

Fakultas lainnya dan tema isi ospek pun

berbeda contoh saja kegiatan ospek pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik isi

dari kegiatannya semua bertema tentang

politik dari segi nama Fakultasnya saja

sudah mengandung unsur politik maka

dari itu acara yang diselanggarakan untuk

penyambutan Mahasiswa baru adalah

dengan mengadakan kegiatan pelatihan

demo di lapangan parkiran depan FISIP.

Kegiatan pada ospek Fakultas sering kali

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 3: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

3

bersifat menekan mental Mahasiswa baru

akan tetapi tujuannya adalah agar

mahasiswa baru berani untuk

mengutarakan pendapat dan mahasiswa

dituntut untuk bepikir kritis, kreatif

dalam menghadapi suatu hal dan dapat

memecahkan masalah serta memberikan

solusi karena mahasiswa dianggap

sebagai agent of change (agen perubahan)

untuk perubahan ke arah yang lebih

positif. Pengertian ospek program studi

atau yang biasa dikenal dengan ospek

jurusan konsepnya juga berbeda dari

program studi lain misalnya ospek di

program studi sosiologi ia memiliki tema

ospek yang lebih menitik beratkan

tentang solidaritas atau kekompakan

antara beberapa angkatan dari tahun ke

tahun (alumni kepada angkatan

dibawahnya yang masih menimba ilmu di

kampus) untuk program pelaksanaanya

diisi dengan MK (Malam Keakraban)

yang kegiatannya dilaksanakan diluar

kampus atau berada di luar kota tentu saja

ada tujuan tertentu dari adanya

pelaksanaan malam keakraban yang

panitianya tidak lain adalah berasal dari

alumni angkatan program studi tersebut

yang tugasnya tak lain adalah untuk

memberikan materi atau pengarahan

kepada angkatan Mahasiswa baru dan

mengenalkan mengenai ilmu yang

berkaitan dengan program studi tersebut

seperti menghafalkan teori yang

dikemukakan dari beberapa tokoh

ilmuwan yang berkaitan dengan ilmu

yang dipelajari pada program studi

tersebut.

Sedangkan pengertian ospek

secara umum adalah kegiatan yang

bersangkutan untuk menguji mental dari

mahasiswa baru yang memiliki tujuan

membekali ilmu dan pengetahuan kepada

Mahasiswa baru untuk memahami

kehidupan dunia kampus yang

sebenarnya karena kehidupan dunia

kampus dengan kehidupan dunia sekolah

sangatlah berbeda. Pelaksanaan kegiatan

ospek tidak hanya dilaksanakan di

Perguruan Tinggi Negeri akan tetapi juga

Perguruan Tinggi Swasta. Bagian

organisasi yang menangani masalah

ospek adalah organisasi kemahasiswaan

seperti BEM (Badan Eksekutif

Mahasiswa) dan berada dibawah

pengawasan pembantu rektor III.

Sebagian pemikiran dari Mahasiswa baru

menganggap bahwa pelaksanaan ospek

memiliki dampak yang positif ketika

pelaksanaan ospek tersebut memberikan

kegiatan yang bermanfaat seperti menguji

kreatifitas dari mahasiswa, kepedulian,

kekompakan serta meningkatkan

solidaritas. Akan tetapi sebalikya

kegiatan ospek memberikan dampak yang

negatif bagi Mahasiswa baru jika

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 4: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

4

kegiatan ospek tersebut sampai

memberikan kontak fisik kepada

Mahasiswa baru dan kegiatan yang paling

sering ditemui saat ospek adalah

perlakuan tidak menyenangkan antara

Panitia ospek kepada Mahasiswa baru

yaitu panitia ospek melakukan

perploncoan pada Mahasiswa baru dan

menganggap Mahasiswa baru sebagai

objek hiburan untuk dikerjai dan mau

menuruti segala apa yang dikatakan oleh

Panitia ospek untuk dikerjakan oleh

Mahasiswa baru.

Bahkan kegiatan perploncoan

yang dilakukan oleh senior kepada junior

juga dapat mengakibatkan munculnya

kegiatan kekerasan perploncoan yang

dilakukan oleh panitia ospek kepada

Mahasiswa baru terkadang dapat berupa

dua hal yaitu verbal dan kekerasan.

Kegiatan perploncoan verbal adalah

kegiatan Panitia ospek melakukan

perploncoan kepada Mahasiswa baru

untuk dipermalukan di depan umum

dengan memberikan kalimat labelling

yang buruk sehingga membuat mental

yang dipermalukan menjadi down,

sedangkan pengertian dari kegiatan

perploncoan yang berakibat kekerasan

adalah ketika Panitia ospek tidak hanya

mengerjai Mahasiswa baru akan tetapi

Panitia ospek melakukan tindakan hingga

menyakiti dan melukai Mahasiswa baru.

Kasus Bullying telah terjadi

diberbagai tempat yang meresahkan

masyarakat, bahkan bullying menyebar di

dunia pendidikan dan pelakunya mulai

dari kalangan pendidikan tingkat bawah

hingga kalangan pendidikan tingkat atas.

Pendidikan tingkat bawah adalah dimulai

dari pendidikan sekolah seperti dari

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), dan SMA (Sekolah

Menengah Akhir) sedangkan kasus

bullying yang terjadi di dunia pendidikan

tingkat tinggi adalah dari Perguruan

Tinggi yang biasanya dapat ditemui pada

kegiatan penyambutan Mahasiswa baru

yaitu kegiatan ospek terdapat contoh

kasus bullying yang terjadi di perguruan

tinggi yaitu terjadi di UMN (Universitas

Muslim Nusantara Alwashliyah) pada

hasil penelitian jurnal yang berjudul

“Gambaran Perilaku Bullying Pada

Mahasiswa UMN Alwashliyah) yang

dilakukan oleh Shavreni dan Beta pada

tahun 2017 pada hasil penelitian ini telah

terjadi kasus bullying berupa verbal atau

yang biasa dilakukan oleh pelaku dengan

melontarkan perkataan yang menyakiti

perasaan korban secara langsung tanpa

melalui suatu media demi menyalurkan

keinginannya untuk menyakiti atau

menyerang korban baik dari segi

psikisnya yang kemudian bisa

mengakibatkan adanya trauma pada

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 5: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

5

korban untuk melakukan sosialisasi

dengan orang lain.

Bullying yang sering kita jumpai

biasanya berupa bullying verbal dan non

verbal. Biasanya pelaku yang melakukan

bullying verbal cenderung fokus pada

kalimat yang akan dilontarkan kepada

korban dengan pernyataan kalimat yang

kasar yang tentunya dilakukan untuk

menyakiti perasaan korban yang

tujuannya tidak lain adalah untuk

membuat mental korban menjadi jatuh

sehingga mengakibatkan korban

mengalami trauma yang begitu mendalam

dan enggan untuk melakukan interaksi

dengan orang lain meski hanya sekedar

basa-basi untuk menyapa dan bergurau

kepada orang lain. Tentunya yang hanya

muncul dipikiran dan perasaan korban

bullying adalah rasa cemas dan rasa

ketakutan yang berlebihan untuk

melakukan interaksi dengan orang lain

karena korban tidak ingin dirinya

mendapat perlakuan yang sama seperti

apa yang pernah korban alami yaitu

mendapat perlakuan buruk dari pelaku

bullying yang tentunya tidak hanya

menerima perlakuan seperti cemoohan

saja akan tetapi korban terkadang

menerima perlakuan yang kasar dari

pelaku bullying yang dapat menyakiti dan

melukai fisik korban sehingga sangat

dapat diketahui secara jelas jika orang

tersebut menerima perlakuan bullying

hanya dengan dilihat dari luka pada

fisiknya yang berupa lebam dan memar

hal tersebut merupakan bukti untuk

mengetahui lebih dalam kekerasan berupa

apa yang telah diterima oleh korban yaitu

dilihat dari bekas luka yang ada pada

tubuhnya berikut adalah ciri-ciri misalnya

jika ada bekas luka yang berbentuk

telapak tangan membekas di wajah

korban dan berwarna merah hal itu

merupakan bekas tamparan yang

dilakukan oleh pelaku kepada korban,

bekas memar pada bagian perut atau

tubuh bagian lainnya yang memar

berwarna hitam keunguan adalah bekas

tonjokkan yang dilakukan oleh pelaku

kepada korban, terdapat luka yang

menonjol pada kepala korban atau benjol

merupakan bekas dari pukulan yang

dilakukan oleh pelaku kepada korban

sedangkan bekas memar hitam di bagian

perut korban merupakan bekas tendangan

dari pelaku kepada korban dan masih

banyak ciri yang menunjukkan bukti-

bukti bahwa korban menerima perlakuan

bullying secara fisik dari pelaku bullying.

Berikut adalah pengertian dari bullying

secara fisik yang sering terjadi selain

bentuk dari bullying secara verbal.

Pengertian bullying secara fisik

merupakan tindakan bullying yang

dilakukan oleh pelaku kepada korban

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 6: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

6

dengan cara melontarkan kata-kata kasar

yang menyakiti perasaan korban dan

diikuti dengan menyerang korban seperti

melukai fisik korban hingga

menyebabkan korban mengalami rasa

trauma begitu mendalam. Korban dari

tindakan bullying secara fisik tidak hanya

mengalami rasa sakit disekujur tubuh

akan tetapi juga memiliki perasaan

trauma yang mendalam sehingga korban

tindakan bullying secara fisik terkadang

memiliki perasaan yang begitu cemas

ketika dirinya berada disamping orang

lain yang tidak dikenal bahkan korban

bullying terkadang mengingat

pengalaman yang mengerikan baginya

jika dirinya berada disekitar lingkungan

yang ramai dirinya akan menarik diri dari

lingkungan tersebut dan mencari tempat

yang sepi untuk menenangkan diri atau

mencari orang terdekatnya yang biasa

bersama dengannya (teman dekat).

Korban bullying akan merasa

gelisah ketika berdekatan dengan orang

asing yang tidak dirinya kenal dan merasa

sulit untuk melakukan adaptasi. Bullying

secara fisik biasanya berupa tindakan

seperti menonjok, menendang, memukul,

menjambak, membenturkan korban pada

benda keras dan tindakan menyakiti

lainnya yang dapat menimbulkan luka

maupun menyebabkan fisik korban

menjadi cacat bahkan korban juga

dipermalukan di tempat umum. Dari

pengalaman tersebut tidak heran jika

korban bullying masih merekam hal yang

memalukan dan mengerikan di dalam

memori otak mereka yang terkadang

sewaktu-waktu bisa muncul kembali

ketika korban bullying menemui orang

asing atau seseorang yang berkarakter

sama dengan pelaku bullying.

Pengertian bullying menurut

Coloroso yang dikutip dari jurnal

penelitian yang dilakukan oleh

Mahasiswa dari Program Studi Ilmu

Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas

Padjajaran oleh Ela Zain Zakiyah, Sahadi

Humaedi, Meillany Budiarti Santoso

dalam jurnal penelitiannya yang berjudul

“Faktor Yang Mempengaruhi Remaja

Dalam Melakukan Bullying” yang

membaginya menjadi bullying fisik,

verbal dan relasional. Bullying verbal

menurut Coloroso yaitu jenis bullying

yang paling sering ditemui dan umum

digunakan oleh seseorang yang ingin

menyakiti orang lain baik perempuan

maupun laki-laki bullying verbal mudah

dilakukan dan sulit terdeteksi karena

pelaku dengan mudahnya dapat

membisikkan kalimat kasar kepada

korban dengan begitu akan sulit

terdeteksi. Bullying Fisik menurut

Coloroso bullying yang paling nampak

dibandingkan bullying jenis lainnya

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 7: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

7

karena terdapat bukti yang kuat pada

bagian tubuh korban dan mudah untuk

diidentifikasi. Bullying Relasional

menurut Coloroso adalah bullying yang

dilakukan oleh pelaku dengan cara

mengabaikan korban dengan tanpa

mengeluarkan kata-kata kasar sedikitpun,

jenis bullying ini paling sulit dideteksi

dibandingkan bullying verbal. Yang

terakhir cyberbullying menurut Coloroso

adalah bentuk bullying modern karena

terjadi mengikuti adanya perkembangan

teknologi internet dan sosial media dan

pelaku bullying menyalurkan hasratnya

untk membully korban melalui sosial

media yang saat ini sedang berkembang.

Demikian pengertian dari

pengertian bullying secara verbal dan

secara fisik secara umum. Berikut adalah

definisi bullying berdasarkan jurnal

penelitian skripsi dari Mahasiswa

Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang berjudul Dinamika

Psikologis Korban Bullying Pada Remaja

yang dilakukan oleh Leli Nurul Ikhsani.

Menurut Olweus bullying yaitu

merupakan perilaku agresif yang

memiliki tujuan atau niat awal untuk

menyakiti seseorang serta membuat

korban merasa kesulitan dengan waktu

yang secara berulang.

Sedangkan pengertian bullying

menurut Alexander definisi bullying

adalah masalah umum yang memerlukan

adanya perhatian alasanya karena

perasaan dari korban bullying akan

mengalami depresi serta timbul rasa

kurang percaya diri.

Bullying secara verbal dan

bullying fisik merupakan bullying yang

telah lama terjadi namun baru-baru ini

terdapat kasus bullying dengan cara yang

berbeda karena mengikuti perkembangan

teknologi yang semakin canggih yaitu

pelaku melakukan bullying kepada

korban akan tetapi pelaku dan korban

tidak saling bertatap muka atau tidak

bertemu secara langsung tindakan ini

hanya dapat dilakukan untuk menyakiti

perasaan korban dan membuat malu

korban pada dunia maya sedangkan

bullying dengan cara verbal dan fisik

sering dapat ditemui kasusnya pada dunia

nyata akan tetapi bullying yang melalui

dunia maya juga akan terjadi dengan

nyata jika pelaku menemui korban secara

langsung atau membujuk korban dan

merayu korban melalui dunia maya untuk

diajak bertemu. Bullying melalui dunia

maya disebut cyberbullying.

Pengertian cyberbullying secara

umum adalah tindakan bullying dengan

cara melukai perasaan korban dengan

mempermalukan korban dan melontarkan

kalimat kasar kepada korban melalui

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 8: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

8

penggunaan sosial media seperti

facebook, twitter, instagram, path, dan

sosial media lainnya tidak hanya

merundung korban melalui sosial media

akan tetapi pelaku akan lebih bersifat

berbahaya dengan mengancam korban

seperti menyebarkan fitnah, menyebarkan

video tidak senonoh dengan mengedit

mengganti wajah korban tersebut,

kejahatan yang terjadi pada cyberbullying

tidak hanya pada ancaman yang

dilakukan oleh pelaku namun juga

serangan berupa teror yang membuat

korban bullying menjadi resah.

Cyberbullying menurut jurnal penelitian

skripsi yang dilakukan oleh Mahasiswa

Universitas Airlangga yang berjudul

“Cyberbullying di Kalangan Pelajar

SMP” yang dikemukakan oleh Ahmad

Frisky Taufany Mahasiswa dari

Universitas Airlangga Prodi Sosiologi

yaitu tindakan yang terjadi pada anak

atau remaja dan pelakunya adalah teman

sebaya media penyalurnya adalah melalui

dunia cyber (internet) istilah lainnya

adalah dunia maya merupakan kejadian

dimana seorang anak atau remaja dicaci

maki, dihina, diintimidasi serta

dipermalukan oleh remaja lain melalui

media internet, teknologi digital dan

telepon seluler.

Pengertian lain dari cyberbullying

menurut jurnal penelitian yang berjudul

“Regulasi Emosi dan Kelompok Teman

Sebaya Pelaku Cyberbullying” penelitian

yang dilakukan oleh Mahasiswa dari

Fakultas Psikologi Universitas Gajah

Mada yaitu Mutia Mawardah dan MG.

Adiyanti. Cyberbullying merupakan

bullying yang terjadi ketika seseorang

menggunakan media komunikasi berupa

email, ponsel, pesan teks, pesan singkat,

website pribadi serta sosial media yang

berupa facebook, twitter, instagram,

game online, dan sosial media lainnya

yang dapat digunakan untuk menyerang

dan merugikan orang lain dengan sengaja

secara berulang kali.

Kasus bullying yang semakin

menyebar hingga ke anak-anak sekolah

tingkat dasar seperti SD membuat

khawatir dan resah para orang tua dan

sangat membuat khawatir pada tenaga

pendidik di sekolah sebab jika terjadi

kasus bullying pada siswa tingkat sekolah

dasar maka tenaga pendidik tersebut

dinyatakan telah gagal dalam mendidik

siswanya karena siswa didiknya telah

menjadi pelaku bullying. Dari banyaknya

kasus bullying yang telah ditemukan di

Indonesia telah tercatat menurut hasil dari

jurnal penelitian yang telah dilakukan

oleh Mahasiswa psikologi dari

Universitas Indonesia Advent, Bandung

oleh Mangadar Simbolon yang berjudul

“Perilaku Bullying pada Mahasiswa

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 9: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

9

Berasrama” terdapat data yang

menunjukkan bahwa terjadi adanya kasus

bullying pada bulan Januari hingga bulan

Juni pada tahun 2007, menurut data

Komisi Nasional Perlindungan Anak

memperoleh laporan 326 kasus bullying

yang terjadi di wilayah Jabodetabek.

Anak yang rentan mengalami

bullying cenderung memiliki sifat

tertutup dan enggan untuk melakukan

banyak komunikasi dengan orang lain

(menutup diri), terlihat lemah, wajah

pucat, selalu murung ketika diajak

berbicara tatap muka, kontak mata tidak

pernah tertuju pada lawan bicara

(menunduk) karena korban bullying

merasa tidak nyaman berbicara dengan

orang baru.

Bullying dapat terjadi karena

adanya hubungan antara pelaku dengan

korban. Hubungan yang dimaksud adalah

adanya kejadian yang membuat pelaku

menjadi geram dan menyimpan dendam

kepada korban sehingga pelaku

melakukan tindakan bullying yang

disertai dengan kekerasan fisik.

Adanya kasus tindakan bullying

tidak hanya disebabkan oleh kepribadian

pelaku yang memiliki jiwa sadis dan

menyukai akan kekerasan akan tetapi

tindakan bullying bisa terjadi karena ulah

atau tingkah laku dari korban yang

menyebabkan pelaku terpancing emosi

untuk menyerang korban dengan cara

mempermalukan korban di depan umum

atau menyerang korban melalui sosial

media yang saat ini disebut cyberbullying

serta melontarkan kata-kata kasar,

makian, labelling (pemberian nama yang

buruk terhadap korban) bahkan pelaku

tidak segan untuk mengancam korban

dan membuat korban merasa resah setiap

waktu.

Ciri-ciri anak atau seseorang yang

rentan menjadi pelaku bullying adalah

seseorang yang memiliki banyak anggota

kelompok (genk), memiliki kemampuan

untuk mempengaruhi orang lain untuk

diajak melakukan bullying kepada orang

lain selain anggota kelompoknya atau

seseorang yang menurutnya derajatnya

lebih rendah dari si pelaku bullying,

memiliki sifat pemberani serta

pemberontak, menjadi seseorang yang

ditakuti dilingkungannya. Sedangkan

anak yang rentan menjadi korban

bullying memiliki ciri-ciri yaitu lemah,

pengecut, berasal dari keluarga atau

golongan yang tidak mampu, tidak

pandai dalam menjalin komunikasi

dengan orang lain, sulit untuk

mempengaruhi orang lain.

Berdasarkan jurnal penelitian dari

Nurul Hidayati Mahasiswa psikologi dari

Universitas Muhamadiyah Gresik yang

berjudul “Bullying pada Anak: Analisis

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 10: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

10

dan Alternatif Solusi” pada karakteristik

anak yang menjadi pelaku bullying

memiliki karakteristik yang dikemukakan

oleh The National School Savety Center

(NSSC) USA anak pelaku bullying

memiliki karakteristik yang agresif,

destruktif serta menikmati dominasi

terhadap anak yang di bully.

Sedangkan karakteristik yang

dimiliki oleh anak korban bullying yaitu

bisa diakibatkan dari asal budaya atau

etnik yang berbeda dapat dikatakan unik

dari yang lain sehingga ia menjadi objek

sasaran dari pelaku. Sedangkan

karakteristik yang dimiliki oleh pelaku

bullying yaitu seseorang yang memiliki

penampilan berbeda dan memiliki

kebiasaan yang berbeda dari lainnya bisa

dikatakan unik sehingga pelaku bullying

tertarik untuk mengganggu korban yang

dimaksud berbeda adalah dapat dilihat

dari budaya, etnik, dan ras serta apa yang

dilakukan oleh korban bullying berbeda

dari yang lain bisa jadi korban bullying

mengalami kebutuhan khusus namun

korban bullying tidak melulu selalu

mengalami kekurangan pada dirinya akan

tetapi juga kelebihan yang tidak biasa

pada diri si korban bullying juga

membuat pelaku menjadi terpancing

untuk menyakiti si korban karena pelaku

bullying tidak dapat melakukan atau

meraih apa yang telah si korban lakukan

misalnya si korban bullying merupakan

seorang siswa atau mahasiswa yang

berprestasi ia dibully oleh si pelaku

karena pelaku merasa iri karena tidak

dapat melakukan apa yang telah dicapai

oleh korban bullying maka dari itu untuk

melampiaskan emosi pelaku memilih

untuk menyerang korban dengan

memberikan cacian serta kalimat yang

kasar kepada korban dan jika pelaku

merasa kurang puas menyakiti korban

hanya dengan cacian maka pelaku

bullying menambahkan dengan tindakan

yang menyakiti fisik korban bullying.

Kasus bullying yang sering

masyarakat temui di setiap sekolah

maupun lingkungan sekitar ternyata tidak

hanya terjadi disitu saja bahkan pada

Perguruan Tinggi sekalipun bullying

kerap kali terjadi pada acara tahunan

yaitu pada acara penyambutan mahasiswa

baru yang dikenal dengan sebutan ospek

atau singkatan dari orientasi pengenalan

kampus yang artinya mahasiswa diajak

untuk turut serta mengikuti acara tersebut

yang tujuannya adalah untuk

mengenalkan kepada mahasiswa baru

agar lebih mengenal lingkungan di

kampusnya serta mengenalkan akan

organisasi maupun bidang yang nantinya

akan diikuti oleh mahasiswa baru untuk

mengembangkan bakatnya selama belajar

di kampus tersebut dibalik tujuan bidang

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 11: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

11

dan organisasi yang akan diikuti oleh

mahasiswa baru juga terdapat tujuan lain

yaitu agar mahasiswa baru mampu

menyumbangkan sebuah prestasi untuk

mengharumkan dan membanggakan

nama kampus serta fakultas, prodi tempat

mereka selama belajar di kampus,

sebenarnya pelaksanaan kegiatan ospek

sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa

baru akan tetapi sangat disayangkan

karena mahasiswa senior atau sebagai

Panitia ospek salah penggunaan yang

dimaksud dari salah penggunaan adalah

mahasiswa menggunakan kegiatan ospek

justru sebagai ajang balas dendam kepada

mahasiwa baru karena Panitia ospek

merasa dahulu ia pernah mendapat

perlakuan tidak baik dari seniornya.

Perlakuan tidak baik yang terus ada

secara turun temurun tersebut merupakan

kegiatan ospek yang diisi oleh Panitia

Ospek dengan kegiatan yang berisi

bullying dan kekerasan yang dilakukan

Panitia ospek terhadap Mahasiswa baru.

Kegiatan pelaksanaan ospek pada

sebuah Perguruan Tinggi baik Negeri

maupun swasta setiap kegiatan ospek

tentu memiliki tingkatan atau kegiatan

yang berbeda tujuannya agar pihak

kampus lebih mudah untuk mengenalkan

kepada Mahasiswa baru. Tingkatan atau

kegiatan yang berbeda pada pelaksanaan

kegiatan ospek Perguruan Tinggi terdapat

tiga tingkatan di posisi pertama

Mahasiswa baru haruslah melewati tahap

pelaksanaan kegiatan ospek Universitas.

Pelaksanaan serta penyelenggara kegiatan

ospek Universitas diadakan oleh pihak

Universitas untuk menangani segala

kegiatan baik perencanaan kegiatan serta

biaya yang digunakan untuk mendukung

jalannya suatu kegiatan pada ospek

Universitas.

Biasanya kegiatan ospek yang

dilaksanakan oleh Universitas

memberikan kegiatan yang bersifat

santai, tidak menegangkan,

menyenangkan dan berkesan bagi

Mahasiswa baru. Pelaksanaan kegiatan

ospek Universitas difokuskan pada tujuan

untuk mengenalkan lebih dalam kepada

Mahasiswa baru mengenai program

pembelajaran, penyediaan fasilitas dan

lain sebagainya yang berkaitan dengan

pelayanan kampus. Tahap ospek

berikutnya yang harus dilewati oleh

mahasiswa baru adalah ospek Fakultas,

kegiatan ospek fakultas berisi kegiatan

yang mengenalkan mahasiswa baru lebih

dalam mengenai fakultas mereka yang

mereka jadikan sebagai tempat belajar

mereka selama duduk di bangku kuliah,

sifat dari kegiatan ospek fakultas mulai

terlihat menegangkan bagi mahasiswa

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 12: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

12

baru karena terdapat kegiatan yang

sifatnya menekan bagi mahasiswa baru.

Dan di tahap terakhir mahasiswa

baru haruslah mengikuti kegiatan ospek

tingkat Prodi atau yang biasa dikenal

dengan ospek jurusan. Kegiatan

pelaksanaan ospek jurusan juga

merupakan tantangan yang harus dilewati

bagi Mahasiswa baru karena didalam

kegiatan ospek jurusan sering kali

ditemui lebih ekstrim dibandingkan

ospek Fakultas karena kegiatan dapat

dilaksanakan di luar kota.

Kegiatan pelaksanaan ospek dapat

menimbulkan bullying dan kekerasan

yang dapat dilakukan oleh Panitia ospek

kepada Mahasiswa baru melalui kegiatan

yang telah dirancang oleh Panitia ospek

sebagai panitia pelaksana kegiatan ospek

baik ospek Fakultas maupun ospek

Universitas. Pengertian bullying dan

kekerasan memiliki definisi yang berbeda

tindakan bullying secara umum lebih

didasarkan pada kalimat verbal yang

lebih menyakitkan yang akan dilontarkan

oleh pelaku kepada korban dan

cenderung memainkan perasaan korban

bullying namun jika pelaku merasa

kurang puas menyakiti perasaan korban

maka ia juga akan menyakiti fisik korban

sebenarnya hampir sama antara bullying

dengan kekerasan akan tetapi bullying

lebih menyakiti ke perasaan korban yang

disusul dengan tindakan kekerasan.

Sedangkan pengertian kekerasan yaitu

tindakan yang hanya didasarkan oleh

pelaku kepada korban lebih kepada

menyerang dan menyiksa fisik korban

saja.

Berikut pengertian kekerasan

menurut jurnal penelitian yang berjudul

“Reproduksi Kekerasan Dalam Relasi

Antara Mahasiswa Senior dan Mahasiswa

Junior” kekerasan memiliki definisi yaitu

tindakan yang melukai, membunuh,

merusak dan menghancurkan lingkungan,

namun kekerasan tidak selalu terjadi

secara kasat mata dalam bentuk

penganiayaan atau pembunuhan seperti

terjadinya tindakan kekerasan yang

terjadi secara halus namun mematikan.

Layaknya konflik yang tidak harus

terlihat dalam relasi sosial yang kasat

mata.

Kekerasan dalam perspektif Johan

Galtung terdapat tiga dimensi kekerasan

yaitu kekerasan struktural, kekerasan

kultural, kekerasan langsung, berikut

pengertiannya:

a) Kekerasan Struktural :

Rasa ketidakadilan yang

diciptakan pada suatu sistem yang

menyebabkan individu tidak

mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya (human needs) yaitu

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 13: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

13

merupakan konsep kekerasan

struktural (structural violence).

b) Kekerasan Langsung (Direct

Violence)

Sering terjadi pada kasus

kekerasan yang menyakiti orang

lain dengan cara melukai orang

lain di tubuhnya sehingga

meninggalkan bekas luka dan

dapat dikenali jenis kekerasannya

dilihat berdasarkan bekas luka

yang terdapat ditubuhnya

misalnya terdapat luka memar

diwajah seseorang menunjukkan

bahwa ia telah dipukul atau

ditampar oleh orang lain.

Kekerasan tersebut tidak hanya

dilakukan antar individu saja

bahkan bisa individu dengan

kelompok (kasus tersebut sering

terjadi pada anggota genk atau

komunitas yang merasa memiliki

kewenangan sehingga ia merasa

berkuasa dan melakukan

penindasan kepada individu yang

lemah tidak memiliki kewenangan

maupun kuasa), antar kelompok

(kekerasan tersebut dapat ditemui

pada tawuran antar pelajar di

sekolah. Kerusuhan, anacaman

atau terror dari kelompok lain

dapat menyebabkan ketakutan dan

trauma pada psikis seseorang hal

tersebut merupakan jenis

kekerasan secara langsung.

c) Kekerasan Budaya

Merupakan motor dari kekerasan

struktural dan langsung. Kekerasan

budaya dapat menggunakan dua jenis

kekerasan tersebut didalamnya.

Kekerasan budaya muncul dari konflik

yng memicu terjadinya produksi

kebencian, ketakutan dan kecurigaan.

Kekerasan budaya merupakan hasil

konstruksi dari masyarakat.

KERANGKA TEORI

a. Kekerasan Simbolik

Kekerasan simbolik merupakan

ide teoritis bourdieu yang utama. Konsep

ini merupakan upaya aktor-aktor sosial

dominan yang menerapkan makna sosial

dan realitas yang diinternalisasikan

kepada aktor lain sebagai hal yang

natural, justru makna sosial tersebut

dianggap benar oleh aktor lain tersebut.

Kekerasan simbolik tidak dapat dirasakan

atau dianggap sebagai bentuk kekerasan

sehingga kekerasan ini dapat berjalan

dengan lancar pada praktik dominasi

sosial. Kekerasan simbolik memiliki ciri

yang bersifat memaksa dengan tujuan

agar mendapatkan kepatuhan yang secara

tidak dirasakan maupun disadari sebagai

paksaan yang bersandar pada harapan

kolektif dari kepercayaan yang sudah

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 14: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

14

tertanam secara sosial. Kekerasan

simbolik mekanismenya dengan cara

“penyembunyian kekerasan” yang

dimiliki menjadi sesuatu yang diterima

dan dianggap sebagai sesuatu yang

harusnya demikian.

b. Kekerasan dan Kekuasaan

Menurut Bourdieu kekerasan

berada dalam lingkup kekuasaan. Yang

berarti merupakan praktik dari sebuah

kekuasaan. Dikatakan kekerasan

merupakan praktik dari sebuah kekuasaan

ketika suatu kelas mendominasi kelas

yang lain, dari proses dominasi demikian

menghasilkan suatu kekerasan.

Kekerasan muncul digunakan untuk

melangsungkan tradisi kekerasan yang

berupa penekanan sebagai tradisi dari

praktik kekuasaan. Jadi keterkaitan antara

kekuasaan dan kekerasan merupakan hal

yang tidak dapat dipisahkan. Modal

simbolik merupakan mediasi dari

hubungan antara kekuasaan dan

kekerasan tersebut. yang tidak dapat

dipisahkan.

c. Pengetahuan Sebagai Bentuk

Kekuasaan (Michael Foucault)

Fokus utama dari Foucault

pertama adalah bentuk pengetahuan

dalam spesifik. Sebuah disiplin dari

waktu ke waktu melainkan sejarah

pengetahuan spesifik sebagai sebuah

episteme, yaitu bentuk pengetahuan yang

otoritatif pada suatu masa tertentu.

Foucault berusaha menangkap disposisi

pengetahuan atas maknanya terhadap

normalitas sebagai lawan dari

abnormalitas atau kegilaan. Pemantapan

pengetahuan sehingga ia menjadi khas,

melibatkan berlangsungnya operasi

kekuasaan yang tidak lepas dari

bagaimana pengetahuan yang ilmiah

berelasi dengan pengetahuan awam.

d. Habitus (Pierre Bourdieu)

Yaitu sebagai pengkondisian yang

dikaitkan dengan syarat-syarat

keberadaan suatu kelas pengertian habitus

selebihnya adalah hasil keterampilan

yang menjadi tindakan praktis atau tidak

selalu disadari yang kemudian

diterjemahkan menjadi suatu kemampuan

yang kelihatannya alamiah dan

berkembang dalam lingkungan sosial

tertentu.

e.Resistensi (James Scott)

Resistensi menurut Scott yaitu

dimaksudkan utuk memperkecil atau

menolak klaim yang diajukan kelas

dominan atau mengajukan klaim mereka

sendiri dalam menghadapi kelas

dominan.

METODE PENELITIAN

1.6 Metode Penelitian

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 15: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

15

1.6.1 Perspektif dan Tipe

Penelitian

Fokus dan tujuan dari penelitian

ini adalah untuk memahami bagaimana

pelaksanaan ospek yang diadakan setiap

tahun di Universitas Airlangga untuk

acara penyambutan mahasiswa baru

terselip adanya bullying maupun

kekerasan baik pada ospek Universitas,

Fakultas, dan Prodi yang dilakukan oleh

senior kepada juniornya. Pertanyaan pada

studi ini dapat dijawab dengan

menggunakan paradigma Definisi Sosial

yang berusaha untuk memahami serta

menjelaskan perilaku mahasiswa senior

dengan mahasiswa baru (junior).

Penelitian ini, peneliti menggunakan tipe

penelitian kualitatif deskriptif yang

termasuk pada penelitian kualitatif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui fenomena dibalik adanya

pelaksanaan ospek serta mengungkap

fakta yang ada dan hal lainnya yang

dirasa ganjal.

Penelitian tentang „‟Ospek di Kalangan

Mahasiswa Universitas Airlangga’’

Pada mahasiswa baru dalam

pelaksanaan tingkat Fakultas tipe

penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian kualitatif dengan tipe

penelitian deskriptif menurut Bogdan dan

Taylor mengenai “Ospek di Kalangan

Mahasiswa Universitas Airlangga” dapat

digali sumber informasinya lebih detail

menggunakan indepth interview

(pertanyaan mendalam). Alasan dari

peneliti menggunakan wawancara

mendalam untuk mengetahui realitas

yang terjadi pada kegiatan pelaksanaan

ospek di Universitas Airlangga dari

keseluruhan. Peneliti ingin mengetahui

makna bagi mahasiswa baru yang

mengikuti ospek tingkat Fakultas dan

mencoba untuk mengetahui lebih lanjut

bagaimana bentuk kekerasan yang terjadi

pada ospek tingkat Fakultas serta ingin

mengetahui bagaimana bentuk

perlawanan yang dilakukan oleh

Mahasiswa baru kepada Panitia ospek

ketika mendapat pressing serta untuk

melihat bagaimana bullying dan

kekerasan yang terjadi pada ospek tingkat

Fakultas.

1.6.2 Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan yang

digunakan pada penelitian ini adalah

menggunakan teknik purposive.

Purposive merupakan teknik penentuan

informan yang fokus kepada tujuan

peneliti yang telah ditentukan kriteria

subjek penelitiannya. Yang artinya dalam

pemilihan informan tidak semua orang

dapat dijadikan sebagai sumber informasi

untuk pengisian data.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 16: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

16

1.6.3 Jenis Informan

Jenis informan yang digunakan

oleh peneliti pada penelitian ini adalah :

Informan Subjek adalah seseorang yang

memiliki pengalaman atau pernah

mengalami secara langsung terkait

peristiwa yang diteliti. Pada penelitian ini

informan subyek yang digunakan adalah

mahasiswa baru yang sedang mengikuti

ospek fakultas dan terindikasi bullying.

Informan Kunci Sekaligus Sebagai

Informan Pendukung

adalah seseorang yang membantu

lancarnya penelitian dan mampu

memberikan informasi yang terkait untuk

memberikan dukungan jawaban. Pada

penelitian ini informan kunci yang

digunakan adalah mahasiswa baru

angkatan tahun 2017 yang pernah

mengikuti ospek fakultas. Pada penelitian

kualitatif di awal tidak dapat menentukan

jumlah informan, namun peneliti dapat

menghentikan suatu penelitian ketika

penelitiannya tidak menemukan variasi

data. Tetapi untuk jenis informan dapat

ditentukan di awal penelitian.

1.6.4 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang digunakan

untuk memperoleh informasi terkait

dengan data yang diperlukan oleh peneliti

mengenai “Bullying dan Kekerasan”

(Studi Kualitatif Ospek Fakultas di

Universitas Airlangga). Adalah di

Universitas Airlangga Surabaya. Alasan

peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat

penelitian karena di Universitas

Airlangga setiap tahun selalu

mengadakan ospek baik ospek

Universitas, Fakultas maupun Prodi

untuk penyambutan mahasiswa baru

tetapi didalam sebuah ospek, budaya

bullying dan kekerasan nampaknya tidak

pernah terlewatkan dalam setiap acara.

Panitia ospek mungkin saja mengemas

serangkaian kegiatan yang menuju ke

ranah kekerasan dalam hal ini peneliti

ingin melihat masih adakah bullying dan

kekerasan pada ospek di tingkat Fakultas.

Selain itu peneliti juga ingin mengetahui

adakah bentuk perlawanan yang

dilakukan oleh Mahasiswa baru ketika ia

mendapat tekanan dari Panitia ospek serta

bagaimana bentuk kekerasan yang

dilakukan pada ospek Fakultas.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah

a. Pertanyaan Mendalam (indepth

interview)

Merupakan proses untuk menggali

informasi dengan tanya jawab antara

peneliti dan informan bertemu secara

langsung. Pada indepth interview peneliti

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 17: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

17

dapat menggunakan pedoman wawancara

bahkan tidak menggunakan sekalipun

tidak menjadi masalah, penggunaan

teknik ini membutuhkan waktu yang

cukup lama sebab peneliti harus kembali

menemui informan hingga beberapa kali

kepada informan untuk mendapat

informasi yang akurat.

b. Observasi

Merupakan kegiatan terjun langsung

ke lapangan untuk melakukan

pengamatan terhadap kehidupan

Informan. Tahap ini dapat dilakukan

bersamaan dengan saat melakukan

wawancara mendalam dengan begitu

peneliti dapat mengamati perilaku

maupun gerak-gerik Informan, selain itu

peneliti juga dapat mengamati kondisi

lingkungan sekitar informan. Observasi

yang dilakukan untuk mengetahui lebih

jelas bagaimana kegiatan mahasiswa

dikampus sehari-hari.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan saat

wawancara sedang berlangsung dengan

informan. Yaitu pengambilan gambar

untuk kegiatan dokumentasi selain

wawancara, ditambah dengan

dokumentasi kondisi gambaran lokasi

saat peneliti sedang bertatap muka

langsung dengan informan.

1.6.6 Analisis Data

Pada proses analisis data yang digunakan

untuk mengkaji permasalahan “Bullying

dan Kekerasan

(Studi Kualitatif Ospek Fakultas di

Universitas Airlangga)” tahap yang

digunakan adalah menggunakan tahap

scalling measurement pada tahap ini

langkah awal yang.digunakan adalah

membuat transkrip.

Pada dasarnya transkrip

merupakan data yang berbentuk tulisan

secara lengkap mengenai informasi yang

telah diberikan dari informan kepada

peneliti berdasarkan hasil panca indera

(melihat dan mendengar) dengan baik

ketika informan sedang memberikan

informasi dan melakukan perekaman

suara sebagai media utama agar dapat

didengarkan kembali hasil wawancara

ketika peneliti kurang konsentrasi dalam

mendengarkan selain itu untuk

mengindari kesalahan ketika melakukan

pengisian data.

Hasil Penelitian

Makna bullying yang terjadi pada

pelaksanaan kegiatan ospek Fakultas

angkatan tahun 2017 dan 2018 berupa

bentakan.

a) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan subjek menurut

Rofadan Mina Arsyada mengenai

tentang makna bullying berupa

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 18: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

18

bentakan adalah termasuk suatu

tindakan bullying karena bentakan

yang dilakukan oleh Panitia ospek

kepada Mahasiswa baru dilakukan

pada waktu yang sangatlah tidak

tepat atau tidak wajar (melebihi

ambang batas norma yang bisa

dibilang kurang

berperikemanusiaan). Panitia

ospek yang bekerja sebagai tim

disiplin pada ospek Fakultas

Hukum kurang memperhatikan

situasi dan kondisi saat

melakukan bentakan terhadap

Mahasiswa baru seperti

melakukan bentakan yang diikuti

dengan bahasa tubuh yang

menggebrak pintu pada saat jam

istirahat dan saat Mahasiswa baru

sedang makan. Bentakan boleh

terjadi asalkan tetap

memperhatikan nilai dan norma

yang berlaku di Masyarakat.

(Rofadan Mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan subjek menurut

Maulidatun Nafisa mengenai

tentang makna bullying adalah

bentakan yang dilakukan oleh

Panitia ospek merupakan bullying

karena menurut Informan hanya

akan membuat mental Mahasiswa

baru menjadi down dan hanya

akan mengingat kegiatan terdapat

bentakan saja bukan malah

mengingat kegiatan yang

mengandung unsur positifnya.

Bahkan Informan terkadang juga

masih mengingat jelas masa

orientasi Fakultas yang

membuatnya ketakutan seperti

dari cara bagaimana komdis

memasuki ruangan kemudian

marah-marah tidak jelas kepada

Mahasiswa baru. (Maulidatun

Nafisa, 19 tahun Fakultas

Kesehatan Masyarakat 2017).

c) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan subjek menurut

Supriyadi mengenai tentang

makna bullying adalah imbang

yang artinya bisa dilihat dari dua

sisi bisa dikatakan bullying jika

bentakan tersebut terjadi pada

korban yang mentalnya mudah

down dan bisa dikatakan bukan

bullying ketika terjadi pada

korban yang menganggap

bentakan merupakan hal yang

biasa. Karena setiap orang

memiliki pemikiran yang tidak

sama.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 19: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

19

d) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan subjek menurut

Khotimah mengenai tentang

makna bullying berupa bentakan

adalah Mahasiswa baru terlalu

disalahkan oleh Panitia ospek

dalam hal mengerjakan tugas dan

terdapat ketidak adilan yang

dialami oleh Mahasiswa baru

termasuk Informan yang juga

merasa tidak di hargai hasil

kerjanya.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

e) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan pendukung

menurut Mardhawa mengenai

tentang makna bullying berupa

bentakan yang terjadi pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas Keperawatan 2017 yaitu

Menurut Informan ketika Panitia

ospek melakukan bentakan akan

tetapi tidak mengeluarkan kata

kasar seperti menjuluki

Mahasiswa baru dengan nama

binatang atau pisuhan masih

dianggap wajar akan tetapi jika

sudah diluar batas wajar seperti

telah mengeluarkan kata kasar

kepada Mahasiswa baru dan

pisuhan maka bentakan tersebut

dianggap merupakan bullying.

(Mardhawa, 19 tahun Fakultas

Keperawatan 2017).

f) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan Subjek menurut

Faiz mengenai tentang makna

bullying berupa bentakan yang

terjadi pada pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas Kedokteran 2017

yaitu bentakan bisa dikatakan

bullying ketika bentakan tersebut

mengandung ucapan kata kasar

dan ditambah dengan tindakan

yang menyakiti fisik Mahasiswa

baru.

(Faiz, 17 tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

g) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan Pendukung

menurut Vita mengenai tentang

makna bullying berupa bentakan

yang terjadi pada pelaksanaan

kegiatan ospek Fakultas Ilmu

Budaya 2017 yaitu tidak berbeda

dengan jawaban dari Informan

lain bentakan yang dianggap

bullying adalah bentakan yang

mengeluarkan kata kasar kepada

korban.

(Vita, 19 tahun Fakultas Ilmu

Budaya 2017).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 20: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

20

Bentuk Perlawanan atau

Kekerasan dari Mahasiswa baru pada

Kegiatan Ospek

a) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Rofadan Mina

mengenai Bentuk perlawanan dari

Mahasiswa baru kepada Panitia

ospek ketika Mahasiswa baru

mendapat tekanan dari Panitia

ospek pada kegiatan ospek

Fakultas Hukum adalah terdapat

adanya perlawanan antara

Mahasiswa baru kepada Panitia

ospek pada hari terakhir hingga

menyebabkan luka pada Panitia

ospek perempuan akan tetapi hal

tersebut terjadi karena Mahasiswa

baru tidak sengaja melakukannya.

(Rofadan mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Maulidatun Nafisa

mengenai Bentuk perlawanan dari

Mahasiswa baru kepada Panitia

ospek ketika Mahasiswa baru

mendapat tekanan dari Panitia

ospek pada kegiatan ospek

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017 yaitu Mahasiswa baru pada

Fakultas Kesehatan Masyarakat

ketika mendapatkan tindakan

kekerasan dari Panitia ospek

mereka tidak melakukan

perlawananan sama sekali karena

takut menambah masalah jika

melakukan perlawanan terhadap

Panitia ospek.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Khotimah mengenai

Bentuk perlawanan dari

Mahasiswa baru kepada Panitia

ospek ketika Mahasiswa baru

mendapat tekanan dari Panitia

ospek pada kegiatan ospek

Fakultas Sains dan Teknologi

2018 yaitu terdapat perlawanan

dari Mahasiswa baru akan tetapi

bentuk perlawanan tersebut hanya

berupa lisan tidak sampai

mengandung unsur kekerasan atau

menyakiti Panitia ospek.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

d) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Supriyadi mengenai

Bentuk perlawanan dari

Mahasiswa baru kepada Panitia

ospek ketika Mahasiswa baru

mendapat tekanan dari Panitia

ospek pada kegiatan ospek

Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik 2017 yaitu terdapat

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 21: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

21

perlawanan dari Mahasiswa baru

kepada Panitia ospek akan tetapi

perlawanan tersebut hanya

dilakukan oleh Mahasiswa baru

yang hanya berani berbicara di

depan umum.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

e) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Faiz mengenai Bentuk

perlawanan dari Mahasiswa baru

kepada Panitia ospek ketika

Mahasiswa baru mendapat

tekanan dari Panitia ospek pada

kegiatan ospek Fakultas

Kedokteran 2017 yaitu beberapa

Mahasiswa baru yang berani

untuk berbicara di depan mereka

bersatu untuk memulai adu mulut

atau membangkang kepada

Panitia ospek karena mereka

mulai merasa kesal karena sering

didesak dengan pertanyaan yang

jelas belum dimengerti oleh

Mahasiswa baru.

(Faiz, 17 Tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Bentuk Bullying dan Kekerasan

Pada Pelaksanaan Kegiatan Ospek

tahun 2017 dan 2018.

a) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Rofa mengenai Bullying

pada pelaksanaan kegiatan ospek

tahun 2018 pada Fakultas Hukum

tahun 2018 pada Fakultas Hukum

yaitu terdapat bullying berupa

bentakan dan dibarengi dengan

tindakan menggebrak pintu ketika

Mahasiswa baru sedang makan

siang saat jam istirahat.

(Rofadan Mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Maulidatun Nafisa

mengenai bullying pada kegiatan

ospek tahun 2017 pada Fakultas

Kesehatan Masyarakat yaitu

terdapat bullying berupa bentakan

yang membuat informan menjadi

trauma sampai sekarang.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Khotimah mengenai

Bullying pada pelaksanaan

kegiatan ospek tahun 2018 pada

Fakultas Sains dan Teknologi

yaitu Mahasiswa baru selalu

disalahkan oleh Panitia ospek

dengan membentak dan

menggunakan bahasa tubuh

seperti dipelototin.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 22: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

22

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

d) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Supriyadi mengenai

Bullying pada pelaksanaan

kegiatan ospek tahun 2017 pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yaitu terdapat bullying

Mahasiswa baru informan

mendapat ejekan dari panitia

ospek seperti dikatakan banci dan

sebagainya kalimat yang

menyakiti perasaan informan.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

e) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Faiz mengenai Bullying

pada pelaksanaan kegiatan ospek

tahun 2017 pada Fakultas

Kedokteran yaitu Panitia ospek

menindas Mahasiswa baru dengan

pertanyaan yang sulit dijawab

oleh Mahasiswa baru karena

memang pertanyaan yang

diajukan begitu sulit atau

pertanyaan untuk Mahasiswa

kedokteran yang sudah pada

tingkatan semester yang lebih

tinggi.

(Faiz, 19 tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Alur kegiatan pada pelaksanaan

kegiatan ospek tahun 2017 dan 2018.

a) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Rofadan Mina

mengenai alur kegiatan ospek

tahun 2018 pada Fakultas Hukum

yaitu kegiatan yang dilakukan

oleh informan dari hari pertama

hingga terakhir yaitu hanya

pemberian materi dan pengecekan

kelengkapan atribut tidak ada

kegiatan lain seperti kegiatan

semacam games dan kegiatan

semacam hiburan lainnya.

(Rofadan Mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Maulidatun Nafisa

mengenai alur kegiatan ospek

tahun 2017 pada Fakultas

Kesehatan Masyarakat yaitu

Terdapat banyak kegiatan

diantaranya kegiatan pengenalan

Fakultas pada setiap kelas dan di

kegiatan yang kedua terdapat

kegiatan penugasan bem Fakultas,

kegiatan display ormawa serta

yang ke empat adalah kegiatan

base camp. Kegiatan untuk acara

penutupan adalah say hore-hore

dan diselipi oleh kegiatan ice

breaking.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 23: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

23

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Khotimah mengenai

alur kegiatan ospek tahun 2018

pada Fakultas Sains dan

Teknologi adalah pada kegiatan

ospeknya kegiatannya berupa

pengecekan chatt kating yang

artinya tugas tersebut adalah

setiap Mahasiswa baru harus

menyapa atau mengajak

berkenalan Panitia ospek lawan

jenis melalui via chatt entah itu

whatsapp, line, dm Instagram dan

via aplikasi lainnya yang dapat

digunakan untuk berkomunikasi,

setelah chatt lalu mengajak

bertemu untuk foto bareng.

Kegiatan berikutnya adalah

kegiatan membuat essai.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

d) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Supriyadi mengenai alur

kegiatan ospek tahun 2017 pada

Fakultas Sosial dan Ilmu Politik

yaitu pada hari pertama terdapat

kegiatan pembukaan yang

sebelumnya semua Mahasiswa

baru dikumpulkan oleh di

lapangan oleh BEM kemudian

dilanjutkan dengan kegiatan

pengecekan barang yang didalam

kegiatan tersebut sie kedisiplinan

memulai pengecekan semua

atribut maupun kelengakapan

barang yang dibawa oleh

Mahasiswa baru setelah

pengecekan semua Mahasiswa

baru memasuki ruangan untuk

mendengarkan materi hingga sore

untuk kegiatan di hari kedua juga

sama kegiatannya namun tidak

menggunakan pembukaan dan

apel segala macam seperti pada

saat di hari pertama namun di hari

kedua terdapat adanya briefing

diadakan acara. Dan untuk

kegiatn di hari ketiga terakhir

kegiatan ospek terdapat adanya

simulasi seperti demo dan

kegiatan sosial yang dilanjutkan

dengan penutupan.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

e) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan Faiz mengenai alur

kegiatan ospek tahun 2017 pada

Fakultas Kedokteran yaitu banyak

kegiatan yang bersifat akademis

yaitu pemberian materi dan

sharing antar Mahasiswa alumni

atau senior kepada Mahasiswa

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 24: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

24

baru mengenai kehidupan di

kampus dan mengajari kegiatan

yang masuk pada bidang non

akademis yaitu PPGD

(Pertolongan Pertama Gawat

Darurat).

(Faiz, 19 tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Manfaat dari Setelah

diadakannya pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas pada Mahasiswa baru

angkatan tahun 2017 dan 2018 untuk

Perkuliahan.

a) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut Rofa

Mina mengenai tentang

diadakannya pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas Mahasiswa baru

angkatan 2018 untuk hal

perkuliahan sangat memberikan

manfaat terutama pada hal

kedisiplinan karena di Fakultas

Hukum nilai kedisiplinan

sangatlah diterapkan meskipun

pada awalnya Informan merasa

kedisiplinan adalah sebuah

keterpaksaan.

(Rofadan Mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut

Maulidatun Nafisa mengenai

tentang diadakannya pelaksanaan

kegiatan ospek Fakultas

Mahasiswa baru angkatan 2017

untuk hal perkuliahan sangat

memberikan manfaat karena jika

Mahasiswa baru tidak diberikan

kegiatan pelaksanaan ospek

Fakultas maka Mahasiswa baru

akan kebingungan jika langsung

menuju pada kegiatan kuliah

karena Mahasiwa baru harus

mengenal beberapa lingkungan

dan ruangan yang akan digunakan

untuk beraktifitas pada

perkuliahan nanti jika Mahasiswa

baru tidak dikenalkan dengan

lingkungan dan ruangan maka ia

akan kebingungan untuk

beraktifitas pertama kali pada

masa kuliah.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut

Khotimah mengenai tentang

diadakannya pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas Mahasiswa baru

angkatan 2018 untuk hal

perkuliahan adalah meskipun

pada kegiatan ospek Fakultas

diberikan tugas yang begitu

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 25: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

25

banyak dari Panitia ospek akan

tetapi hal tersebut justru

memberikan manfaat yang begitu

luar biasa bagi Informan karena

setiap penugasan yang diberikan

memberikan manfaat baginya

seperti melatih Mahasiswa baru

untuk belajar bertanggung jawab

ketika mendapatkan tugas

diperkuliahan.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

d) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut

Supriyadi mengenai tentang

diadakannya pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas Mahasiswa baru

angkatan 2018 untuk hal

perkuliahan yaitu pelaksanaan

kegiatan ospek Fakultas penting

untuk Mahasiswa baru karena

berfungsi untuk adaptasi pada

lingkungan kampus untuk

mengenal lingkup Fakultas

maupun lingkup Prodi.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

e) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut Faiz

mengenai tentang diadakannya

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas Mahasiswa baru

angkatan 2017 untuk hal

perkuliahan yaitu dapat

mengenalkan tidak hanya pada

satu angkatannya akan tetapi ia

dapat mengenalkan dengan prodi

lain karena bertemu dalam satu

kegiatan yaitu ospek Fakultas.

Selain dapat mengenalkan dengan

Mahasiswa dari program studi

lain. Mahasiswa baru juga merasa

terbantu dengan materi yang telah

diberikan pada kegiatan ospek

untuk bidang akademis.

(Faiz, 17 Tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Tanggapan Mahasiswa baru

ketika terjadi adanya bullying pada

pelaksanaan ospek Fakultas tahun

2017 dan 2018.

a) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Mina mengenai

tanggapan Mahasiswa baru ketika

terjadi adanya bullying pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas angkatan tahun 2018

adalah Jika memang terjadi suatu

bullying pada kkegiatan ospek

Fakultas Informan sangat

berharap jika terjadi adanya

perubahan bagi kegiatan ospek

yang mengandung unsur bulllying

beubah ke arah yang lebih baik

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 26: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

26

lagi untuk kegiatan ospek tahun

kedepan atau pada ospek yang

akan datang.

(Rofadan Mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Maul mengenai

tanggapan Mahasiswa baru ketika

terjadi adanya bullying pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas angkatan tahun 2017

adalah Informan berpikir bahwa

tindakan yang dilakukan oleh

Panitia ospek terlalu berlebihan

jika sampai berbuat tindakan yang

hingga melakukann bullying

terhadap Mahasiswa baru dan

saran dari Informan yang utama

adalah Mahasiswa baru dibimbing

terlebih dahulu baru kemudian

Panitia ospek menunjukkan

kesalahan yang telah diperbuat

oleh Mahasiswa baru namun

dilakukan dengan cara yang

lebihbaik yang artinya ditujukkan

dengan cara yang tidak

mengandung unsur kekerasan.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Supriyadi

mengenai tanggapan Mahasiswa

baru ketika terjadi adanya

bullying pada pelaksanaan

kegiatan ospek Fakultas angkatan

tahun 2017 adalah Jika terjadi

bullying maupun kekerasan pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas tentu saja itu akan

membuat citra dari sebuah

Universitas terutama Fakultas

pihak penyelenggara kegiatan

ospek tentu akan mencoreng nama

atau menjatuhkan nama baik

pihak tersebut jika kegiatan yang

mengandung unsur kekerasan

masih dipertahankan.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

d) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Khotimah

mengenai tanggapan Mahasiswa

baru ketika terjadi adanya

bullying pada pelaksanaan

kegiatan ospek Fakultas angkatan

tahun 2018 adalah Kegiatan

pelaksanaan ospek Fakultas yang

hingga mengandung unsur

kekerasan seperti bullying dan

verbal maupun fisik menurut

Informan hal tersebut perlu

ditangani secara serius dan harus

dilaporkan kepada piak

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 27: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

27

penyelenggara kegiatan (Pihak

Fakultas).

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

e) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Faiz mengenai

tanggapan Mahasiswa baru ketika

terjadi adanya bullying pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas angkatan tahun 2017

yaitu jika panitia melakukan

bullying pada Mahasiswa baru

yang terjadi adalah akan adanya

omongan yang buruk pada panitia

ospek selain itu menurut informan

jika ingin menolong korban

bullying maka yang benar adalah

merencanakan terlebih dahulu

karena jika tanpa rencana dan

langsung menolong sendiri maka

hal tersebut hanya akan dianggap

remeh apabila pelaku bullying

adalah panitia ospek.

(Faiz, 17 tahun Fakultas

Keokteran 2017).

Tanggapan Mahasiswa baru

mengenai pelayanan kegiatan ospek

tahun 2017 dan 2018.

a) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Rofadan Mina

mengenai tentang pelayanan

ospek Fakultas Hukum angkatan

tahun 2018 adalah pelayanannya

sudah bagus terutama pada

pelayanan medis penanganan

begitu cepat dan tanggap dalam

menangani Mahasiswa baru yang

sedang jatuh sakit ketika

mengikuti kegiatan ospek, untuk

pelayanan konsumsi sebenarnya

sudah bagus hanya saja masih

terdapat kekurangan pada panitia

lain yang membuat sie konsumsi

menjadi terkesan kurang memiliki

toleransi pada Mahasiswa baru

karena saat jam istirahat

berlangsung terdapat salah

beberapa panitia yang

mengganggu Mahasiswa baru

ketika makan dan menyuruh

untuk makan dengan cepat

sehingga Mahasiswa baru

akhirnya merasa tergesa-gesa saat

makan hal tersebut yang membuat

Informan merasa jengkel dan

lebih menjengkelkan lagi ketika

Panitia ospek hingga menggedor

pintu. Yang dimaksud oleh

Informan saat itu hingga

menggedor pintu adalah Panitia

ospek pada bagian sie

kedisiplinan namun sie medis

juga ikut untuk membuat

Mahasiswa baru menjadi tergesa-

gesa saat makan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 28: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

28

(Rofadan mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Maulidatun

Nafisa mengenai pelayanan

kegiatan ospek tahun 2017 pada

sie medis dan sie kosnumsi dari

Fakultas Kesehatan Masyarakat

yaitu Panitia yang bekerja pada

sie medis dan sie konsumsi sudah

bekerja dengan bagus. Untuk

penanganan ketika ada yang jatuh

sakit saat mengikuti ospek sie

medis langsung bergegas untuk

ditangani sedangkan untuk Panitia

ospek yang bekerja pada sie

konsumsi mereka juga selalu tepat

waktu dalam memberikan

makanan pada Mahasiswa baru.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Khotimah

mengenai pelayanan kegiatan

ospek tahun 2018 pada sie medis

dan sie konsumsi dari Fakultas

Sains dan Teknologi yaitu Panitia

yang bekerja pada sie konsumsi

menurut Informan sudah cukup

baik akan tetapi terdapat masalah

pada porsi dan menu makanan

yang dinilai kurang memuaskan

bagi Informan yaitu sie konsumsi

memberikan menu makanan roti

kepada Mahasiswa baru yang

dianggap tidak memberikan rasa

kenyang karena Mahasiswa baru

membutuhkan porsi yang banyak

sebagai tenaga agar kuat

menjalani kegiatan ospek Fakultas

namun menu yang diberikan pada

saat sarapan pagi adalah roti

bukan menu makanan berupa

nasi, menu nasi baru akan

diberikan kepada Mahasiswa baru

saat makan siang.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

d) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Faiz mengenai

pelayanan kegiatan ospek tahun

2017 pada sie medis dan sie

konsumsi dari Fakultas

Kedokteran yaitu baik sie medis

dan juga sie konsumsi semua

sudah bagus karena yang

menangani adalah dari mahasiswa

Fakultas kedokteran jadi dari

kesehatan dan makanan telah

diperhatikan sebelumnya.

(Faiz, 19 tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Labelling atau Stigma yang

Dilakukan oleh Panitia Ospek kepada

Mahasiswa Baru

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 29: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

29

a) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Rofadan Mina

mengenai labelling atau stigma

pada kegiatan ospek tahun 2018

pada Fakultas Hukum yaitu

terdapat adanya labelling akan

tetapi pada salah satu Mahasiswa

baru yang sering membuat onar

saat kegiatan ospek berlangsung

namun labelling tersebut

diniatkan untuk memberi

peringatan kepada Mahasiswa

baru tersebut untuk berhenti

membuat onar.

(Rofadan mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Maulidatun

Nafisa mengenai labelling atau

stigma pada kegiatan ospek tahun

2017 pada Fakultas Kesehatan

Masyarakat yaitu tidak terdapat

adanya labelling atau stigma pada

kegiatan ospek Fakultas

Kesehatan Masyarakat tahun

2017.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Khotimah

mengenai labelling atau stigma

pada kegiatan ospek tahun 2018

pada Fakultas Sains dan

Teknologi yaitu terdapat adanya

labelling atau stigma pada salah

satu Mahasiswa laki-laki yang

sering dicap sebagai anak yang

aneh sehingga sering dijadikan

bahan lelucon bagi teman-teman

ospek dan Panitia ospek.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

d) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Supriyadi

mengenai labelling atau stigma

pada kegiatan ospek tahun 2017

pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yaitu tidak terdapat

labelling atau stigma pada

kegiatan pelaksanaan ospek

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik karena jika terjadi maka

akan mempengaruhi citra yang

buruk pada Panitia ospek maupun

Pihak Fakultas dan Universitas.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

e) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Faiz mengenai

lebelling atau stigma pada

kegiatan ospek tahun 2017 pada

Fakultas Kedokteran yaitu jika

terjadi adanya penindasan yang

dilakukan oleh panitia maka

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 30: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

30

semua Mahasiswa juga ikut

tertindas.

(Faiz, 17 Tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Kegiatan pada ospek yang tidak

perlu dilakukan atau tidak bermanfaat

untuk perkuliahan.

a) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Mina mengenai

dari kegiatan ospek yang tidak

perlu dilakukan Fakultas angkatan

tahun 2018 adalah tidak ada

kegiatan ospek yang tidak penting

semua kegiatan pada pelaksanaan

ospek sangat penting meskipun

masih terdapat beberapa

kekurangan pada kegiatan

pelaksanaan ospek tersebut.

(Rofadan Mina, 18 tahun Fakultas

Hukum 2018).

b) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Maul mengenai

dari kegiatan ospek yang tidak

perlu dilakukan Fakultas angkatan

tahun 2017 adalah semua kegiatan

yang diselenggarakan pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas semuanya penting dan

bermanfaat karena dapat menjadi

ajang penyesuaian bagi

Mahasiswa baru agar tidak

kebingungan dalam menghadapi

perkuliahan nanti.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

c) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Supriyadi

mengenai dari kegiatan ospek

yang tidak perlu dilakukan

Fakultas angkatan tahun 2017

adalah semua kegiatan menurut

Informan perlu utnuk dilakukan

karena setiap kegiatan memiliki

tujuan yang baik untuk membuat

suatu perubahan menjadi lebih

baik terutama bagi Mahasiswa

baru.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

d) Menurut hasil wawancara dengan

Informan menurut Khotimah

mengenai dari kegiatan ospek

yang tidak perlu dilakukan

Fakultas angkatan tahun 2018

adalah semua kegiatan pelaksaan

ospek Fakultas sangat bermanfaat

bagi Mahasiswa baru.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

e) Kutipan hasil wawancara dengan

Informan menurut Faiz mengenai

dari kegiatan ospek yang tidak

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 31: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

31

perlu dilakukan Fakultas angkatan

tahun 2017 yaitu

f) Semua kegiatan yang

dilaksanakan pada ospek Fakultas

menurutnya sangat berguna

semua tidak ada kegiatan yang

tidak berguna karena dari kegiatan

ospek ia dapat belajar

bertanggung jawab, mandiri, dan

lebih bisa mengatur waktu untuk

Mahasiswa baru karena

merupakan adaptasi dari masa

sekolah ke perkuliahan.

(Faiz, 17 tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Pendapat Mahasiswa Baru

tentang Pemberian Tugas Akademis

dan Non Akademis pada Ospek

Fakultas untuk Mahasiswa baru

angkatan tahun 2017 dan 2018.

1) Pemberian tugas Akademis :

a) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut Rofa

Mina mengenai tentang

pembicara yang telah memberikan

materi pada pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas untuk perkuliahan

pada Mahasiswa baru angkatan

tahun 2018 adalah pembicara

yang berasal dari kalangan Dosen

telah memberi penyampaian

materi yang begitu bagus

sedangkan penyampaian materi

yang diakukan dari kalangan

Panitia ospek sedniri dirasa masih

kurang dan belum menguasai

materi.

(Rofadan Mina, 18 Tahun

Fakultas Hukum 2018).

b) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut

Maulidatun Nafisa mengenai

tentang pembicara yang telah

memberikan materi pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas untuk perkuliahan pada

Mahasiswa baru angkatan tahun

2017 adalah pembicara dari

kalangan Dosen menurut

Informan sangat bagus dan sangat

bermanfaat sekali namun untuk

pemateri dari kalangan Panitia

ospek dirasa masih terlihat grogi

walaupun tidak semua Panitia

ospek yang memberikan materi

terlihat grogi namun hanya

sebagian saja namun tetap saja

membuat Informan tidak paham

dengan materi yang telah

disampaikan dari kalangan Panitia

ospek Fakultas Kesehatan

Masyarakat.

(Maulidatun Nafisa, 19 tahun

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2017).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 32: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

32

c) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut

Khotimah mengenai tentang

pembicara yang telah memberikan

materi pada pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas untuk perkuliahan

pada Mahasiswa baru angkatan

tahun 2018 adalah pemberian

materi yang diberikan dari dosen

sangat menarik lebih enak

didengarkan penyampaiannya

karena pada saat penyamaian

materi diselingi dengan kegiatan

ice breaking, namun untuk

penyampaian materi yang

diberikan oleh Panitia ospek

dirasa juga memberikan manfaat

karena Mahsiswa baru menjadi

menambah wawasan tentang

peran Mahasiswa di lingkungan

Masyarakat.

(Khotimah, 19 tahun Fakultas

Sains dan Teknologi 2018).

d) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut

Supriyadi mengenai tentang

pembicara yang telah memberikan

materi pada pelaksanaan kegiatan

ospek Fakultas untuk perkuliahan

pada Mahasiswa baru angkatan

tahun 2017 yaitu penyampaian

materi yang diberikan dari Dosen

gaya penyampaian materinya

lebih seperti kegiatan perkuliahan

yaitu menggunakan power point

untuk menjelaskan kepada

Mahasiswa baru namun ada

beberapa dosen yang memiliki

cara berbeda untuk

menyampaikan materi kepada

Mahasiswa baru dengan

menggunakan cara mereka sendiri

yang tujuannya adalah untuk

menarik perhatian dari Mahasiswa

baru jadi dosen tersebut ingin

memberikan penyampaian materi

kepada Mahasiswa baru dengan

cara yang berbeda agar tidak

monoton dan membuat

Mahasiswa baru menjadi jenuh.

(Supriyadi, 20 Tahun Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2017).

e) Kutipan hasil dari wawancara

dengan Informan menurut Faiz

mengenai tentang pembicara yang

telah memberikan materi pada

pelaksanaan kegiatan ospek

Fakultas untuk perkuliahan pada

Mahasiswa baru angkatan tahun

2017 yaitu pemberian materi yang

disampaikan oleh dosen dengan

panitia ospek sangatlah berbeda

karena penyampaian materi yang

disampaikan dari panitia ospek

tidak terstruktur dengan jelas dan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 33: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

33

rapi sehingga tidak mudah

dipahami oleh Mahasiswa baru.

(Faiz, 17 tahun Fakultas

Kedokteran 2017).

Kesimpulan

Pada bab ini akan menjelaskan

kesimpulan dari hasil penelitian tentang

Ospek di Kalangan Mahasiswa

Universitas Airlangga Periode 2017 dan

2018. Dari analisis pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan :

Makna Bullying dan Kekerasan

Makna bullying bagi mahasiswa

baru adalah pelaku mengungkapan

ucapan yang menyakiti perasaan korban

yaitu terjadi antara Panitia ospek kepada

Mahasiswa baru sehingga menyerang

mental mahasiswa baru dan

mengakibatkan menjadi down dan

trauma. Bullying juga dapat mengandung

unsur kekerasan apabila bullying tersebut

sampai melukai fisik korban atau

membuat korban menjadi shock.

Sedangkan bentuk bullying dan

kekerasan yang terjadi adalah sebagai

berikut :

Bentuk Bullying dan Kekerasan

Bentuk bullying yang diterima oleh

mahasiswa baru yaitu :

a) Bullying Verbal berupa bentakan,

gebrakan dan kata-kata kasar

b) Bullying Psikis yang membuat

mental mahasiswa baru menjadi

trauma

c) Bullying yang menggunakan

bahasa tubuh seperti panitia ospek

yang memelototi mahasiswa baru.

Terdapat temuan data menarik

terjadi kekerasan fisik akan tetapi

mahasiswa baru yang

melakukannya bukan panitia

ospek justru mahasiswa baru yang

melakukannya hingga

menyebabkan baku hantam antara

mahasiswa baru dengan panitia

ospek.

d) Proses dari terjadinya bullying

yang dilakukan oleh panitia ospek

yaitu panitia ospek yang bertugas

sebagai timdis (tim disiplin)

memasuki ruangan untuk

melakukan pengecekan terhadap

kelengkapan maba mulai dari

atribut dan kelengkapan tugas

yang dibawa dari situlah timdis

mulai mencari-cari kesalahan dari

mahasiswa baru yang awalnya

dari mencari kesalahan hingga

menimbulkan adanya bullying

dari panitia ospek dan kekerasan

berupa perlawanan dari

mahasiswa baru.

e) Terjadinya bullying dan

kekerasan karena adanya

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 34: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

34

kesenioritasana antara panitia

ospek dengan mahasiswa baru

yang dikatakan bahwa maba tidak

memiliki power sama sekali di

lingkungan fakultas karena

merasa bahwa dirinya tidak

memiliki pengetahuan sama sekali

dibandingkan dengan mahasiswa

senior yang berperan sebagai

panitia ospek.

Saran

Saran yang akan peneliti sampaikan pada

skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Secara garis besar

penelitian ini masih

menemukan adanya

bullying pada kegiatan

ospek Fakultas pada

angkatan tahun 2017

dan tahun 2018 yang

dilakukan oleh Panitia

ospek kepada

Mahasiswa baru oleh

karena itu Peneliti

memberikan saran

terutama kepada

Panitia ospek untuk

tidak menyalah

gunakan pelaksanaan

kegiatan yang

semestinya digunakan

untuk penyambutan

mahasiswa baru atau

kegiatan untuk

mengenalkan

mahasiswa baru

kepada lingkungan

kampusnya untuk itu

peneliti berharap jika

pelaksanaan kegiatan

ospek tidak lagi

mengandung unsur

kekerasan terhadap

mahasiswa baru karena

yang dibutuhkan

mahasiswa baru adalah

bimbingan dari

mahasiswa senior yang

berperan sebagai

panitia ospek bukan

melulu soal kepatuhan

dan ketundukkan

mahasiswa baru

kepada panitia ospek

sebaiknya kegiatan

pelaksanaan ospek

diisi dengan kegiatan

yang menyenangkan

seperti diisi dengan

games, outbond dan

kegiatan lainnya yang

sekiranya dapat

meraketkan satu

angkatan Fakultas.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 35: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

35

2. Untuk mahasiswa baru

ketika menerima

tindakan bullying

sebaiknya jangan

dibalas dengan

tindakan kekerasan

karena hal tersebut

justru memperpanjang

masalah antara

mahasiswa baru

dengan panitia ospek

yang nantinya akan

menimbulkan dendam

berkepanjangan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ritzer G, Douglas J. Goodman (2016)

Teori Sosiologi dari teori Sosiologi

Klasik sampai Perkembangan Mutakhir

Teori Sosial Postmodern. Bantul: Kreasi

Wacana.

Bogdan, Robert,& Taylor, Steven J.

1998. Introduction to Qualitative

Research Method.

Martono Nanang. 2012. Kekerasan

Simbolik di Sekolah Sebuah Ide

Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT.

Rajagrafindo Persada

Jurnal

Frisky A. Taufani, “Cyberbullying di

Kalangan Pelajar SMP”, diakses dari

Ahmad Frisky

Taufani,“Cyberbullying di Kalangan

Pelajar SMP, diakses dari

http://repository.unair.ac.id/68252

/3/Fis.S.60.17%20.%20Tau.c%20

-%20JURNAL.pdf. Pada 24

Maret Tahun 2019 Pukul 11:19.

Hidayati N., “Bullying pada Anak:

Analisis dan Alternatif Solusi” diakses

dari

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/

artikel%205-14-1.pdf. ,

pada tanggal 25 Maret 2019 pukul

13:40.

Noviana A., “Ospek dan Fenomena

Kekerasan” diakses dari

https://www.google.com/search?c

lient=firefox-b-

d&q=ospek+dan+fenomena+keke

rasan. Pada 19 Maret 2019 Pukul

01:36.

Nuriana I., “Reproduksi Kekerasan

Dalam Relasi Antara Mahasiswa Senior

dan Mahasiswa Junior”, diakses

dari

http://journal.unair.ac.id/downloa

d-fullpapers-kmnts0d090848a3full.pdf.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 36: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

36

Pada 28 Maret 2019 Pukul 00:26.

Nurul L. Ikhsani, “Dinamika Psikologis

Korban Bullying Pada Remaja”, diakses

dari

http://eprints.ums.ac.id/38769/1/N

ASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Pada 23 Maret Tahun 2019 Pukul

08:40.

Okta S. di Putri ; Beta Rapita Silalahi,

“Gambaran Perilaku Bullying Pada

Mahasiswa

UMN Alwashliyah”, diakses dari

https://www.ingentaconnect.com/

content/doaj/24604917/2018/0000

0003/00000002/art0000. Pada

Tanggal 21 Maret Tahun 2019

Pukul 02:17.

Sekar A. Ratrie, “Social Dominance

Orientation Senior dan Persepsi

Mahasiswa

Terhadap Ospek Sebagai Ajang

Kekerasan” diakses dari

https://www.academia.edu/35707

614/SOCIAL_DOMINANCE_O

RIENTATION_SENIOR_DAN_

PERSEPSI_MAHASISWA_TER

HADAP_OSPEK_SEBAGAI_AJ

ANG_KEKERASAN. Pada 19

Maret 2019 Pukul 01:33.

Simbolon M., “Perilaku Bullying Pada

Mahasiswa Berasrama”, diakses dari

https://media.neliti.com/media/pu

blications/127350-ID-perilaku-

bullying-pada-mahasiswa-

berasra.pdf. Pada 25 Maret 2019

Pukul 12:49

Utomo P., “Ospek dan Pengembangan

Budaya Akademik “ diakses dari

http://staffnew.uny.ac.id/upload/1

31576241/penelitian/Memberi+bo

bot+arah+orientasi_0.pdf Pada 19

Maret 2019 pada pukul 01:27.

Zain E.Zakiyah, Sahadi Humaedi,

Meilanny Budiarti Santoso, “Faktor Yang

Mempengaruhi Remaja Dalam

Melakukan Bullying”, diakses dari

http://journal.unpad.ac.id/prosidin

g/article/viewFile/14352/6931.

Pada Tanggal 22 Maret Tahun

2019 Pukul 01:23.

Laporan Akhir Penelitian

Budi T. Rahayu. dan Nuriana,

Ilma.2016.Mahasiswa dan Budaya

Kekerasan di Lingkungan Kampus.

Laporan Akhir Penelitian Fisip, Unair,

Surabaya.

Blog

Aldiansyah M., “Baksos Maba Pharmacy

Universitas Airlangga 2011” diakses dari

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM

Page 37: Bullying dan Kekerasan (Studi Kualitatif Ospek Fakultas di ...repository.unair.ac.id/87559/5/JURNAL - Adelaide...kegiatan ospek sedangkan beberapa kumpulan mahasiswa tersebut adalah

37

(http://muhammad-a-s-

ff11.web.unair.ac.id/artikel_detail

-41810-Umum-

BakSos%20MaBA%20(Bakti%20

Sosial%20Mahasiswa%20Baru).h

tml).

Pada Tanggal 11 Januari 2019

Pada Pukul 06:45.

Desyanti P., “Beri Orientasi Agar

Mahasiswa Baru Jadi Yuris yang

Kompeten” diakses dari

http://news.unair.ac.id/2016/08/25

/beri-orientasi-agar-mahasiswa-baru-jadi-

yuris-kompeten/.

Pada Tanggal 23 Januari 2019

Pada Pukul 07:21.

Diakses dari

http://www.unair.ac.id/sejarah-

unair_5.html. , 11 Februari 2019

Pada Pukul 01:23.

Diakses dari

http://www.unair.ac.id/perbanyak-

kegiatan-indoor-berita_1095.html ,

Pada tanggal 14 Februari 2019

Pada Pukul 07:15

Fadholly A., “Indahnya Ospek

Fluktuantes” diakses dari

https://fluktuantes.wordpress.com

/2012/09/29/indahnya-ospek/,

Pada Tanggal 9 Februari 2019

Pada Pukul 21:30.

Fathia N., “Aspirint 2012” diakses dari

http://nitafathia.blogspot.com/201

3/08/aspirint-2012-how-i-that-

moments.html.

Pada Tanggal 11 Februari 2019

Pada Pukul 08:30.

Muthia N., “Review Pengaderan di

Psikologi Universitas Airlangga” diakses

dari

http://insomnics.blogspot.com/2015/06/re

view-pengaderan-di-psikologi.html

Pada Tanggal 10 Maret 2019 pada pukul

22:13

“Peta Kampus Universitas Airlangga”

diakses dari

https://www.unair.ac.id/site/menu

/show/42/peta-kampus.html,

Pada Tanggal 9 Februari 2019

pada pukul 21:00.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL BULLYING DAN KEKERASAN ... ADELAIDE IRMA NINGRUM