makalah ospek fpik

28
BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus Gouramy) PINISHI 2012 KELOMPOK 38 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

Transcript of makalah ospek fpik

Page 1: makalah ospek fpik

BUDIDAYA IKAN GURAME

(Osphronemus Gouramy)

PINISHI 2012

KELOMPOK 38

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1

Page 2: makalah ospek fpik

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah, bahwasanya kami telah dapat membuat makalah ini walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang kami hadapi. Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah SWT.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara membudidyakan ikan gurame dengan benar yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Walaupun demikian, pasti makalah ini masih terdapat kekurangan dan masih belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kami.

Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kakak pendamping yang telah banyak membantu kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Terimakasih.

Wassalamualaikum wr. wb

Malang, 30 Agustus 2012

Penyusun

2

Page 3: makalah ospek fpik

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... 2

Daftar Isi.................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 5B. Tujuan Masalah............................................................................................. 5C. Rumusan Masalah........................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASANA. Sejarah singkat…………………………………………………………………….......... 6B. Sentra perikanan………………………………………………………………………… 6C. Jenis………………………………………………………………………………………. 6D. Manfaat………………………………………………………………………………….... 7E. Persyaratan lokasi…………………………………………………………………......... 7F. Pedoman teknis budidaya…………………………………………………………….... 7

1. Penyiapan sarana dan peralatan………………………………………………….. 7a. Kolam…………………………………………………………………………..…. 7b. Peralatan……………………………………………………………………........ 8

2. Pembibitan……………………………………………………………………........... 9a. Pemilihan induk……………………………………………………………......... 9b. Pemeliharaan induk……………………………………………………….......... 9

3. Pembenihan………………………………………………………………………… 104. Pemeliharaan bibit……………………………………………………………........ 105. Pemijahan…………………………………………………………………………... 106. Penetasan…………………………………………………………………………... 117. Pendederan……………………………………………………………………........ 11

G. Hama dan penyakit…………………………………………………………………….. 121. Penyakit……………………………………………………………………………... 122. Hama……………………………………………………………………………....... 13

H. Panen………………………………………………………………………….………… 141. Penangkapan………………………………………………………………………. 142. Pembersihan………………………………………………………………...……... 14

I. Pasca panen……………………………………………………………………………. 141. Penanganan ikan hidup…………………………………………………….…...... 142. Penanganan ikan segar………………………………………………………....... 14

3

Page 4: makalah ospek fpik

J. Analisis ekonomi budaya……………………………………………………………… 161. Analisis usaha budidaya…………………………………………………………... 162. Gambaran peluang agribisnis………………………………………………..…… 16

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.................................................................................................. 17B. Saran........................................................................................................... 17C. Dokumentasi................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 20

4

Page 5: makalah ospek fpik

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAHGurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat

namun harganya relatif meningkat setiap saat. Untuk DKI Jakarta, jenis ikan ini cocok karena tidak memerlukan air yang mengalir.Untuk itu masyarakat hendaknya tidak melewatkan kesempatan emas ini. Agar pembudidaya ikan gurame dapat menghasilkaan hasil yang maksimal perlu adanya sumber untuk menjadi petunjuk bagaimana cara membudidayakan ikan gurame dengaan baik dan benar. Maka kami menyusun makalah ini untuk keperluan tersebut.

B. TUJUAN MASALAHa. Untuk memberikan wawasan kepada masyarakat luas yang berminat

membudidayakan ikan gurame.b. Untuk memberikan informasi tentang budidaya ikan gurame secara rinci.c. Agar masyarakat lebih mengenal ikan gurame.

C. RUMUSAN MASALAHa. Bagaimana cara membudidayakan ikan gurame ?b. Apa saja teknik membudidayakan ikan gurame ?

5

Page 6: makalah ospek fpik

BAB IIPEMBAHASAN

A. SEJARAH SINGKAT

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan / keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.

B. SENTRA PERIKANANDaerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB

dan Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.

C. JENISKlasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:Klas : PiscesSub Kelas : TeleosteiOrdo : LabyrinthiciSub Ordo : AnabantoidaeFamili : AnabantidaeGenus : OsphronemusSpecies : Osphronemus goramy (Lacepede)Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya : - gurami angsa

6

Page 7: makalah ospek fpik

- gurami jepun- blausafir- paris- bastar- porselenEmpat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.

D. MANFAATSebagai sumber penyediaan protein hewani.

E. PERSYARATAN LOKASI1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,

tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapatmenahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuatpematang/dinding kolam.

2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

3. Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada padaketinggian 50-400 m dpl.

4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.

5. Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalirsangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik.

6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.7. Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.

F. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

a. KolamJenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame

antara lain:

1. Kolam penyimpanan indukKolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalammempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehataninduk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meterpersegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk20 ekor betina dan 10 ekor jantan.

2. Kolam pemijahanKolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegidan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter

7

Page 8: makalah ospek fpik

persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolampemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C;kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau rantingranting.

3. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederanLuas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman airkolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meterpersegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukanantara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

4. Kolam pembesaranKolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memeliharadan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan.Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolamjaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebihdari 10 ekor/meter persegi.

5. Kolam/tempat pemberokanMerupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkanAdapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:1. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ).2. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian ataslebarnya 0,5 m, bagian

bawahnya 1 m dan tingginya 1 m. 3. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air.

Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.

4. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.

5. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5m dan dalamnya 15 cm.

6. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

b. PeralatanAlat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, emberember,baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar(Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukurkadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untukmemanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnetyang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakanpenandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung,keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban

8

Page 9: makalah ospek fpik

(untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kaintricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadanguntuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu,oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benihukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit darijaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untukmenangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser(gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuksegiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

2. Pembibitan

1. Pemilihan IndukCiri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:1. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.2. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan

ideal).3. Ukuran kepala relatif kecil4. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak

luka.5. Gerakan normal dan lincah.6. Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.7. Berumur antara 2-5 tahun.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:- Betina- Dahi meninjol.- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.- Dagu putih kecoklatan.- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.- Jantan- Dahi menonjol.- Dasar sirip dada terang keputihan.- Dagu kuning.- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

2. Pemeliharaan IndukInduk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpandalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalampenampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberimakanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari.Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panasdiberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiapkali pemberian.

9

Page 10: makalah ospek fpik

3. PembenihanBila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkandalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalahsebagai berikut:1. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan

dasar kolam.2. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan

pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.

3. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng4. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak

500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.

5. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, indukinduk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

4. Pemeliharaan BibitBenih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapatdibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang.Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolamatau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringanatau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.

5. PemijahanSetelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolampendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalahrayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30%berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yangdiseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blekminyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2bulan.Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali, sehingga menjelang jam 10.00 kolam telah berisi air setengahnya. Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 : 1 - 14. Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan. Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang, tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan, berenang kesana-sini mengenal wilayahnya. Setelah 15 hari sejak dilepaskan, induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang. Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm, yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari). Setelah sarang selesai dibuat, induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina

10

Page 11: makalah ospek fpik

untuk bersama-sama memijah disarang. Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil, kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya, yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini. Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja, pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama. Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung. Setelah pemijahan selesai, biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya, dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.Dengan nalurinya sebagai orang tua yang baik, biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang. Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air. Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskantelur-telur dalam sarang. Sebab seperti diketahui, telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan. Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya, induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya. Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis, dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan.

6. PenetasanPenetasan telur bisa dilakukan di paso, aquarium atau pun ember-ember plastik. Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke paso/aquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah. Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat, diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 3/4 bagian ember. Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka, maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air. Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan. Penggantian air dilakukan secara rutin agar telurtelur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan. Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam.

7. PendederanSelama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan, karena masih mengisap kuning telur (yolk sack). Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar. Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria. Jika benih hendak ditebarkan di kolam, kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kg/m 2 . Setelah seminggu benih ditebarkan, yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan. Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan. Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekor/m 2 , sementara kolam yang digunakan berkisar 50.250 m 2 .

11

Page 12: makalah ospek fpik

3. Pemeliharaan Pembesaran1. Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun

monokultur.1. Polikultur

Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

2. MonokulturPada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

2. PemupukanPemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

3. Pemberian PakanMakanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.

4. Pemeliharaan Kolam/TambakSetiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

G. HAMA DAN PENYAKIT1. Penyakit

Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguangangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat

12

Page 13: makalah ospek fpik

penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:

1. Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.

2. Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu3. Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.

Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:1. Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

1. Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.

2. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.3. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60

menit dengan diawasi terus menerus.4. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari

kemudian.2. Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan

2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.

3. Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya:1. siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan

1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata;2. ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini

berbahaya, lamanya perendaman cukup 5- 10 menit saja.3. Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk

selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam;4. pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang

sama.

2. HamaBagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burungpemangsa.

13

Page 14: makalah ospek fpik

H. PANEN1. Penangkapan

Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

2. PembersihanSetelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserokdan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.

I. PASCAPANEN1. Penanganan ikan hidup

Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:1. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.2. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2. Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.3. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak

dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.

4. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian

14

Page 15: makalah ospek fpik

juga antara ikan dengan penutup kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut:1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan

tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.

3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.

3. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

2. Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:1. masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;2. hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;3. alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastic sebanyak 2/3

volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);4. kantong plastik lalu diikat.5. kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau

ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:1. Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam Waskom (1 kapsul tertasiklin

dalam 10 liter air bersih).2. Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam

setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastic terjadi perlahan-lahan.

3. Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.

4. Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut.

15

Page 16: makalah ospek fpik

Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain, seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.

5. Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

J. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA10.1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:1. Biaya produksi

1. Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulan Rp. 480.000,-2. Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,- Rp. 3.600.000,-3. Pakan

- Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,- Rp. 420.000,-- Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,- Rp. 75.000,-

4. Obat- Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,- Rp 12.000,-

5. Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,-6. Lain-lain (pemeliharaan) Rp. 460.700,- Jumlah biaya produksi Rp.

5.089.700,-2. Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,- Rp. 9.600.000,-3. Keuntungan Rp. 4.510.300,-4. Parameter kelayakan usaha : B/C Rasio = 1,89

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis dari bobot ikan tersebut. Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp 8.000 tergantung keadaan Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Disamping rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan. Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini, karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit. Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung pada saat itu.

16

Page 17: makalah ospek fpik

BAB III

A. KESIMPULANBudidaya ikan gurame memang terbilang cukup rumit akan tetapi memepunyai nilai jual yang cukup tinggi. Adapun teknik budidaya ikan gurame yakni :- Penyiapan sarana dan peralatan- Pembibitan- Pembenihan- Pemeliharaan bibit- Pemijahan- Penetasan- Pendederan

B. SARANBagi masyarakat yang berminat untuk melakukan budidaya ikan gurame sebaiknya mengikuti teknik dengan benar agar ikan gurame yang dihasilkan nantinya mempunyai kualitas yang baik.

17

Page 18: makalah ospek fpik

DOKUMENTASI

18

Page 19: makalah ospek fpik

19

Page 20: makalah ospek fpik

DAFTAR PUSTAKA

1. RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek, 19872. SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya, 19993. Kumpulan Gurame Kliping Ikan. Jakarta : trubus, 1997

20