Resume Non Destrutive Test

8
1. Tujuan 1. Mendeteksi adanya cacat atau retakan pada suatu material tanpa merusak material yang diujikan 2. Mengetahui interpretasi dari hasil pengujian untuk menentukan lokasi cacat pada material yang diujikan 2. Metodologi Percobaan 2.1 Ultrasonic Inspection 2.1.1. Alat dan bahan yang digunakan 1. Spesimen 2. Kain lap 3. Pesawat ultrasonic SIUI CTS-9005 4. Probe SIUI 2,5Z20NL00 5. Standard block 6. Gliserin 7. Mistar Ukur 2.1.2. Langkah Percobaan 1. Spesimen dibersihkan dari kotoran 2. Alat ultrasonic inspection dikalibrasi menggunakan standard block 3. Setelah dikalibrasi, spesimen mulai diinspeksi 4. Inspeksi dilakukan dengan menaruh probe pada permukaan yang akan diuji. Kemudian amati pulseecho pada layar CRT 5. Gambar dan ukur bentuk cacat yang timbul pada spesimen 2.2 Liquid Penetrant 2.2.1 Alat dan bahan yang digunakan

description

Digunkan sebagai penunjang kelulusan Mata Kuliah Metalurgi 2 semester genap 2015/2016 Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Transcript of Resume Non Destrutive Test

Page 1: Resume Non Destrutive Test

1. Tujuan

1. Mendeteksi adanya cacat atau retakan pada suatu material tanpa merusak material yang diujikan

2. Mengetahui interpretasi dari hasil pengujian untuk menentukan lokasi cacat pada material yang diujikan

2. Metodologi Percobaan

2.1 Ultrasonic Inspection

2.1.1. Alat dan bahan yang digunakan

1. Spesimen2. Kain lap3. Pesawat ultrasonic SIUI CTS-90054. Probe SIUI 2,5Z20NL005. Standard block6. Gliserin7. Mistar Ukur

2.1.2. Langkah Percobaan

1. Spesimen dibersihkan dari kotoran2. Alat ultrasonic inspection dikalibrasi menggunakan standard block3. Setelah dikalibrasi, spesimen mulai diinspeksi4. Inspeksi dilakukan dengan menaruh probe pada permukaan yang

akan diuji. Kemudian amati pulseecho pada layar CRT5. Gambar dan ukur bentuk cacat yang timbul pada spesimen

2.2 Liquid Penetrant

2.2.1 Alat dan bahan yang digunakan

1. Spesimen2. Kain lap3. Developer SKD-S24. Penetrant SKL-SP15. Thinner6. Mistar Ukur

2.2.2 Langkah percobaan

1. Permukaan specimen dibersihkan kemudian dikeringkan2. Penetrant disemprotkan pada specimen lalu didiamkan selama 5

menit

Page 2: Resume Non Destrutive Test

3. Spesimen dibersihkan dari penetrant dengan menggunakan tissue4. Developer disemprotkan pada permukaan specimen lalu

didiamkan.5. Apabila ada cacat, akan timbul bercak merah pada permukaan6. Gambar dan ukur cacat yang timbul pada permukaan spesimen

2.3 Magnetic Particle

2.3.1 Alat dan bahan yang digunakan

1. Spesimen2. Magnetic particle 7HF3. Kain lap4. Yoke MAGNAFLUX 220V5. Mistar Ukur6. Pylox warna putih

2.3.2 Langkah percobaan

1. Permukaan specimen dibersihkan2. Dimensi specimen diukur dengan mistar3. Semprotkan pilox pada permukaan specimen. Tunggu hingga

kering4. Yoke diletakkan pada permukaan specimen5. Spesimen diinduksikan dengan listrik6. Semprotkan magneticparticle pada permukaan specimen7. Saat magneticparticle disemprotkan, specimen tetap diberi induksi

listrik8. Gambar dan ukur bentuk cacat yang timbul pada spesimen

3. Hasil yang Didapatkan

3.1 Ultrasonic Inspection

3.1.1 Hasil Percobaan

Gambar 3.1 Peralatan Ultrasonic Inspection

Page 3: Resume Non Destrutive Test

Dikarenakan spesimen untuk percobaan ultrasonic Inspection tidak ada maka pada saat pratikum pratikan hanya mendapatkan simulasi percobaan ultrasonic inspection dari asisten.

3.1.2 Pembahasan

Pada pengujian ultrasonic inspection ini metode yang digunakan adalah metode Pulse-echo. Pada metode ini pemeriksaan menggunakan satu probe sebagai pemancar dan penerima echo. Metode ini memanfaatkan pantulan gelombang ultrasonic untuk mendeteksi adanya kecacatan. Kecacatan yang berupa diskontinuitas akan terdeteksi oleh variasi kecepatan pantulan gelombang ultrasonic yang ditanggakap oleh porbe karena kecacatan tersebut akan membiaskan serta memantulkan gelombang yang melewatinya. Echo yang nantinya ditangkap kembali oleh probe akan ditampilkan dalam bentuk grafik pada pesawat ultrasonic. Apabila material tidak cacat maka grafik yang ditampilkan akan berupa back wall echo yang bentuk kurvanya memiliki amplitudo sangat panjang sedangkan kecacatan akan ditampilkan berupa flaw echo yang panjang amplitudonya lebih pendek dari amplitudo back wall echo. Untuk melakukan pengujian ini pertama-tama spesimen dipersiapkan dengan membersihkannya dari kotoran lalu melapisinya dengan gliserin untuk meminimalisir terjadinya noise, pada lapisan gliserin dibuat pola sebagai acuan pergerakan probe saat inspeksi dilakukan. Setelah spesimen disiapkan alat ultrasonic inspection dikalibrasi dengan menggunakan standart blok lalu inspecsi dilakukan dengan meletakkan pada permukaan spesimen, probe digeser sesuai dengan pola acuan yang sambil mengamati pulse-echo pada layar CRT. Dengan mengamati pulse-echo tersebut kita dapat menggambar cacat yang terdapat pada spesimen.

3.2 Liquid Penetrant

3.2.1 Hasil Percobaan

Page 4: Resume Non Destrutive Test

Gambar 3.2 Hasil Spesimen 1 (kiri) dan Spesimen 2 (kanan) saat Pengujian Liquid Penetrant

3.2.2 Pembahasan

Gambar 3.3 Dimensi, Bentuk, dan Letak Cacat pada Spesimen 1 (kiri) dan Spesimen 2 (kanan) untuk Pengujian Liquid Penetrant

Pada gambar 3.3 terlihat bahwa kecacatan yang ada pada kedua spesimen sama-sama berbentuk retakan. Spesimen 1 memiliki panjang 8,6 cm dan lebar 5,1 cm sedangkan spesimen 2 memiliki panjang 8,4 cm dengan lebar 5,4 cm. Pada spesimen 1 terdapat 2 cacat berbentuk retakan. Retakan pertama memiliki panjang 2,5 cm dan memanjang dari sisi atas spesimen. Retakan kedua memiliki panjang 2 cm dan terletak di kanan bawah retakan pertama. Spesimen 2 memiliki sebuah cacat berbentuk retakan sepanjang 3,2 cm yang membentang dari sisi atas spesimen 2.

Kecacatan yang terlihat melalui pengujiann liquid penetrant ini adalah kecacatan yang berada pada permukaan spesimen. Cairan penetrant yang terserap oleh kecacatan pada permukaan spesimen akan terhisap keluar oleh developer karena daya kepiker yang tinggi. Cairan penetrant yang berwarna merah akan terlihat kontras dengan developer yang berwarna putih sehingga letak dan bentuk cacat pada permukaan spesimen dapat terlihat dengan jelas.

Page 5: Resume Non Destrutive Test

3.3 Magnetic Particle

3.3.1 Hasil Percobaan

Gambar 3.4 Spesimen saat Pengujian Magnetic Particle

3.3.2 Pembahasan

Gambar 3.5 Dimensi dan Letak Cacat pada Spesimen

Magnetic Particle Inspection merupakan pengujian untuk mengetahui adanya kecacatan pada permukaan (surface) dan bawah permukaan (sub-surface) pada bahan-bahan ferromagnetik. Pengujian ini memanfaatkan sifat bahan ferromagnetic yang akan membentuk kutup-kutup magnet apabila dimagnetisasi. Spesimen memiliki dimensi panjang 23,2 cm dan lebar 10,6 cm. Cacat yang terbentuk berupa dua buah lingkaran yang berdiameter 2 cm dan diameter 2,1 cm.

Page 6: Resume Non Destrutive Test

Cacat lingkaran berdiameter 2 cm terletak 5,6 cm dari sisi kiri spesimen dan 3,5 cm dari sisi bawah spesimen. Cacat lingkaran berdiameter 2,1 cm terletak 13,5 cm dari sisi kiri spesimen dan 3,3 cm dari sisi bawah spesimen. Kecacatan tersebut terlihat karena berkumpulnya partikel-partikel magnetik di daerah cacat.

Partikel – partikel yang berkumpul tersebut menggambarkan bentuk, letak dan ukuran dari diskontinuitas. Pola yang terbentuk mengindikasikan kecacatan pada permukaaan dan subsurface. Partikel-partikel tersebut berkumpul akibat tertarik oleh garis-garis medan magnet yang dihasilkan oleh kutub – kutub magnet pada kecacatan yang ada.

4. Kesimpulan1. Ultrasonic Inspection dengan metode pulse-echo adalah pengujian tidak

merusak dengan memanfaatkan pantulan suara yang pancarkan dari probe dan dibaca pantulannya oleh probe sendiri. Metode pengujian ini berguna untuk mengetahui kecacatan pada bagian dalam benda.

2. Pengujian material dengan metode Liquid Penetrant pada spesimen 1 yang memiliki panjang 8.6 cm dan lebar 5,1 cm memiliki dua buah cacat retakan. Retakan pertama memiliki panjang 2,5 cm dan memanjang dari sisi atas spesimen. Retakan kedua memiliki panjang 2 cm dan terletak di kanan bawah retakan pertama. Spesimen 2 memiliki sebuah cacat berbentuk retakan sepanjang 3,2 cm yang membentang dari sisi atas spesimen 2.

3. Pada pengujian dengan metode magnetik particle spesimen memiliki panjang 23,2 cm dan lebar 10,6 cm. Cacat yang terbentuk berupa dua buah lingkaran yang berdiameter 2 cm dan diameter 2,1 cm. Cacat lingkaran berdiameter 2 cm terletak 5,6 cm dari sisi kiri spesimen dan 3,5 cm dari sisi bawah spesimen. Cacat lingkaran berdiameter 2,1 cm terletak 13,5 cm dari sisi kiri spesimen dan 3,3 cm dari sisi bawah spesimen.