Resume Laparoscopy

5
LAPORAN INSTRUMENTASI TEKNIK LAPAROSCOPY DENGAN POLIP ENDOMETRIUM + SUSPEK PELVIC INFLAMATORY DISEASE DI BAGIAN COT: OK 6/BEDAH MINIMAL INVASIVE RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Muh. Adi Fi!"h C#$#%&$'( CI I)*iu*i CI L"h") ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,- ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,- PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI ERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR $%#$

description

Kasus Laparoscopy

Transcript of Resume Laparoscopy

LAPORAN INSTRUMENTASI TEKNIK LAPAROSCOPYDENGAN POLIP ENDOMETRIUM + SUSPEK PELVIC INFLAMATORY DISEASE DI BAGIAN COT: OK 6/BEDAH MINIMAL INVASIVE RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Muh. Adi FitrahC12108279

CI Institusi CI Lahan

(____________________) (____________________)

PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR 2012INSTRUMENTASI TEKNIK LAPAROSCOPY

A. Informasi Umum

Ny. H, usia 43 tahun yang dirawat di Ruang Lontara 4/Obgyn dengan diagnosa medis Polip endometrium + Suspek Pelvic Inflamatory Disease (PID), masuk COT RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 08.10 Wita, dengan rencana tindakan operasi Laparoscopy.

B. Laporan Instrumentasi Teknik1. PengertianInstrumentasi teknik pada operasi Laparoskopi merupakan suatu teknik atau prosedur menyiapkan instrumen dalam keadaan steril serta peralatan penunjang lainnya untuk suatu tindakan Laparoskopi. Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.2. Tujuan a. Memperlancar jalannya operasi.b. Dapat menyiapkan dan mengatur instrumen secara sistematis di meja mayo/meja instrumen.c. Dapat menjaga dan mempertahankan alat instrumen tetap steril selama operasi.3. Persiapan KlienPada pukul 08.10 Wita, Klien tiba di COT, kemudian serah terima petugas ruangan. Informed consent telah ditandatangani, gelang identitas terpasang ditangan kanan, klien dipuasakan sejak pukul 24.00 Wita. Baju klien diganti dengan baju operasi dan diambulasi ke ruang premedikasi.Pada pukul 08.45 Wita, klien diambulasi ke ruang OK 6 (Minimal invasive). Operasi dimulai pada pukul 10.00 Wita.4. Persiapan Ruang Operasi a. Meja mayo: 2 unitb. Trolley instrument: 2 unitc. Meja operasi : 1 unitd. Kursi/tempat duduk operator: 1 unite. Surgical Light: 1 unitf. Standar Infus: 1 unitg. Mesin couter: 1 unith. LCD/monitor laparoscopy set: 1 uniti. Pasien monitor: 1 unitj. Suction pump: 1 unitk. Tempat sampah medis dan non medis: masing-masing 1 unitl. Oksigen tabung: 1 unitm. Oksigen sentraln. Peralatan anestesi dan obat-obatan.5. Persiapan Instrumena. Instrumen dasar1) Kom: 1 buah2) Nierbekken: 1 buah3) Pinset anatomis: 3 buah4) Pinset chirurgis: 3 buah5) Sponge Holding Forceps: 1 buah6) Gunting jaringan: 3 buah7) Gunting benang: 1 buah8) Scalpel no.4: 1 buah9) Needle holder: 1 buah10) Hak kulit: 1 buah11) Duk klem: 4 buah12) Hand switch couter: 1 buah13) Langen bak: 1 buah14) Selang suction: 1 buah15) Klem arteri kecil: 2 buah16) Speculum vagina: 2 buah17) Bak alat: 2 buahb. Instrument khusus1) Jarum veres untuk memasukkan gas CO2 ke dalam abdomen2) Mesin insuflasi CO23) Trocar4) Arthroscope/Endoscope set 5) Otoscope set

c. Bahan penunjang operasi1) Sterila) Kasa sterilb) Benang c) Blade no. 15d) Needle no. 3/0e) Gloves steril no. 7,5f) Spoit 10 ccg) Folley catheter h) NaCl 0,9%i) Aquades j) Betadine k) Urine bag2) Non steril, berupa plester Hipafix.d. Linen sterilSatu set linen steril yang terdiri dari :1) Gaun/Jas operasi: 4 pasang2) Doek kecil: 4 pasang3) Doek besar tanpa lubang : 2 pasang4) Doek besar berlubang: 1 pasang5) Waslap: 4 pasang6. Cara Kerjaa. Intraoperatif1) Klien berbaring dengan posisi litotomi di bawah pengaruh anestesi umum2) Perawat instrumen dan operator mencuci tangan dengan menggunakan larutan (Clorhexidine Gluconate 4 %), kemudian dikeringkan dengan waslap steril dan memakai jas operasi serta glove steril. Perawat sirkuler membantu mengikat jas operasi.3) Perawat instrumen menyiapkan alat-alat di meja mayo dan meja instrumen secara sistematis sesuai kebutuhan.4) Melakukan disinfeksi area operasi (Abdomen, gtenitalia, dan kedua paha) dengan menggunakan Sponge Holding Forceps untuk memegang kasa steril yang telah di basahi dengan larutan betadine yang disiapkan pada kom steril.5) Menyiapkan drapping dengan 4 duk kecil dengan 1 duk besar untuk mempersempit lapangan operasi.6) Perawat instrumen mendekatkan alat-alat instrumen ke meja operasi, dan menginformasikan kepada operator bahwa operasi siap dimulai.7) Melakukan insersi dengan trokar 10 mm di atas umbilical dan pada epigastrium.8) Mengidentifikasi rongga abdomen, tampak perlengketan omentum dengan peritoneum, kemudian dilakukan adhesiolisis.9) Mengidentifikasi uterus, tampak normal, kedua ovarium tampak normal.10) Tampak endometriosis di ligament sacrouterina dan di posterior uterus dekat ligament sacrouterina.11) Melakukan eksisi jaringan endometrium yang kemudian akan diberikan ke bagian patologi anatomi untuk pemeriksaan diagnostic lebih lanjut.12) Mengirigasi cavum abdomen dengan NaCl 0,9% 1000 cc hingga kesan bersih dan mengabsorbsi dengan suction.13) Irigasi dengan cairan RL14) Memberikan larutan betadine dan menjahit luka bekas insersi trokar dengan needle no. 4/0.15) Menutup luka operasi dengan kasa steril dan plester hipafix.16) Operasi selesai.17) Melakukan kuretase dengan kesan polip endometrium, dan keluar jaringan 50 cc yang kemudian akan diberikan ke bagian patologi anatomi untuk pemeriksaan diagnostic lebih lanjut.18) Evaluasi dan kontrol perdarahan19) Kuret selesaib. Postoperatif 1) Pada pukul 11.00 Wita, operasi selesai. Pasien kemudian dipindahkan ke recovery room/ruang pemulihan untuk mendapatkan instruksi/perawatan lanjut.2) Kesadaran sedang, TD 124/85 mmHg, Nadi 87x/menit, Respirasi 20x/menit, Suhu Afebris.3) Pada pukul 13.40 Wita, klien dipindahkan ke ruang perawatan atas instruksi dari dokter anestesi.

4