Resume kebudayaan baduy

4
RESUME KEBUDAYAAN BADUY Betsy Edith Christie 0906521713

Transcript of Resume kebudayaan baduy

Page 1: Resume kebudayaan baduy

RESUME KEBUDAYAAN BADUY

Betsy Edith Christie

0906521713

UNIVERSITAS INDONESIA

2010

Page 2: Resume kebudayaan baduy

KEBUDAYAAN BADUY

Baduy terletak 138 km dari Jakarta, Lebak, Banten Selatan. Nama Baduy berasal dari Laporan Belanda yaitu badoe’i, badoei, dan badoewi (Hoevell 1845, Jacob dan Mejer 1891, Pleyte 1909). Sebutan bagi masyarakat Baduy sendiri adalah Urang Kanekes, Urang Cibeo, Urang Tangtu (sebutan bagi masyarakat Baduy dalam), atau Urang Panamping (sebutan bagi masyarakat Baduy luar). Bagi masyarakat sekitar Gunung Baduy dan Sungai Cibaduy disebut Urang Baduy. Urang Baduy kerap kali keluar dari daerah Baduy.

Sistem sosial yang ada di masyarakat Baduy terbagi menjadi dua sistem yaitu sistem nasional dan sistem tradisional. Sistem nasional termasuk dalam wilayah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Desa Kanekes dipimpin oleh kepala desa yang disebut Jaro Pamarentah. Yang bisa mengangkat dan memecat Jaro adalah Puun. Secara tradisional masyarakat Baduy bercorak kesukuan yang disebut Kapuunan. Puun merupakan pemimpin tertinggi. Puun terbagi menjadi tiga yaitu Puun Cikeusik yang mengurusi agama dan adat, Puun Cibeo yang mengurusi komunikasi dengan masyarakat luar, dan Puun Cikartawana yang mengurusi keamanan. Terdapat pula Jaro yang merupakan pelaksana harian urusan pemerintahan, Palawari yang merupakan petugas upacara adat, dan Tangkesan yang merupakan kepala dari para dukun di Baduy.

Mata pencaharian utama masyarakat Baduy adalah berladang. Mereka menanam padi dengan cara berpindah pindah. Selain itu, mereka juga melakukan kegiatan menenun untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Padi merupakan jelmaan dari Nyi Pohaci Sanghyang Asri. Kegiatan menanam padi disebut juga ngararemokeun yaitu mengawinkan padi dengan bumi. Padi harus ditanam menurut ketentuan Karuhun (leluhur). Padi hanya boleh ditanam di lahan kering (huma) untuk keperluan adat dan sehari-hari. Padi harus disimpan di dalam lumbung.

Kalender Bercocok Tanam Masyarakat Baduy

NO BULAN NGAHUMA1 Kapat Narawas, mencari calon huma2 Kalima Nyacar, menebas hutan3 Kanem Nukuh, mengeringkan4 Katujuh Ngaduruk, membakar5 Kadalapan Ngaseuk, menanam benih di huma puun6 Kasalapan Ngaseuk di huma tangtu7 Kasapuluh Ngasuk di huma tuladan dan huma panamping8 Hapit Kayu Ngirab sawan, membersihkan dan bermalam9 Hapit Lemah Mipit, memetik padi pertama

10 Kasa Kawalu, panen, kembalinya padi ke lumbung11 Karo Kawalu, panen, kembalinya padi ke lumbung12 Katiga Kawalu, panen, kembalinya padi ke lumbung

Page 3: Resume kebudayaan baduy

Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Baduy adalah Sunda Wiwitan. Dasar kepercayaan masyarakat Baduy adalah pada roh nenek moyang. Hanya sekarang telah dipengaruhi unsur agama Hindu dan Islam. Pusat pemujaan mereka berada di puncak gunung yang disebut Sasaka Domas atau Sasaka Pusaka. Masyarakat Baduy menganggap Baduy sebagai inti bumi. Mereka menganggap Baduy harus tetap harmonis agar bumi harmonis sehingga tidak boleh diganggu perkembangan zaman.

Konsep keagamaan dan pikukuh (ketentuan adat)

1 Gunung teu meunang dilebur Gunung tidak boleh dirusak2 Lebak teu meunang diruksak Ladang tidak boleh dirusak3 Larangan teu meunang dirempak Larangan yang sudah ada tidak boleh diubah4 Buyut teu meunang dirobah Pantangan tidak boleh diubah5 Lojor teu meunang dipotong Panjang tidak boleh dipotong6 Pondok teu meunang disambungkan Pendek jangan disambung7 Nu ulah kudu diulahkeun Yang harus dilakukan, harus dilakukan8 Nu enya kudu dienyahkan Yang tidak ada haruslah tidak ada9 Nu lain kudu dilainkeun Yang beda biar berbeda