Kampung Baduy

16
Kelompok 1 Tugas Basa Sunda

Transcript of Kampung Baduy

Page 1: Kampung Baduy

Kelompok 1

Tugas Basa Sunda

Page 2: Kampung Baduy

Afina Lathifan

Aldiansyah

Arya Ilyas

Laili Salsabila

Sybli

Page 3: Kampung Baduy

- Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten.

- Populasi mereka sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar.

- Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.

Page 4: Kampung Baduy

Masyarakat suku Baduy sendiri suka menyebut dirinya urang Kanekes.

Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden).

Page 5: Kampung Baduy

- Wilayah Kanekes secara geografis terletak pada koordinat 6°27’27” – 6°30’0” LS dan 108°3’9” – 106°4’55” BT (Permana, 2001).

- Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung.

Page 6: Kampung Baduy

Agama yang dianut masyarakat Baduy adalah agama Sunda Wiwitan, yakni sebuah kepercayaan yang dianut masyarakat Sunda jaman dahulu yang mendapatkan pengaruh besar dari budaya Hindu.

Namun ada juga sebagian masyarakat Baduy Kanekes yang memeluk agama Islam dan Budha.

Page 7: Kampung Baduy

Yang paling pokok dalam sistem kepercayaan mereka, apapun agamanya adalah bahwa segala macam sesuatu yang berkaitan dengan pola kehidupan mereka tidak boleh atau pantang untuk diubah.

Moto masyarakat Kanekes adalah “Lojor henteu beunang dipotong, pendek henteu beunang disambung”, mereka menganggap segala hal yang sudah ada di dunia ini tidak boleh diubah dalam bentuk apapun, sehingga mereka tidak menerima kemajuan dalam bentuk apapun.

Page 8: Kampung Baduy

Sedangkan mata pencaharian masyarakat Baduy adalah menjadi petani.

Petani di Kanekes tidaklah sama seperti petani pada umumnya karena mereka tidak membajak untuk menggemburkan tanah, tidak membuat sengkedan untuk pengairan dan lain-lain.

Page 9: Kampung Baduy

Mereka menanam secara apa adanya, tidak mengubah atau mengolah tanah.

Sistem kepercayaan mereka yang mendorong mereka berlaku demikian.

Hal ini berkautan dengan semboyan mereka diatas, bahwa apa yang sudah ada tidak boleh dirubah-rubah dalam bentuk apapun.

Sehingga dalam hal pertanian pun mereka tidak mengubah tanah.

Page 10: Kampung Baduy

Selain itu mereka juga mendapatkan penghasilan tambahan darimenjual buah-buahan yang mereka dapatkan di hutan seperti durian dan asam keranji, serta madu hutan.

Page 11: Kampung Baduy

Baduy Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Baduy Dalam.

Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Baduy Dalam ke Baduy Luar.

Pada dasarnya, peraturan yang ada di baduy luar dan baduy dalam itu hampir sama, tetapi baduy luar lebih mengenal teknologi dibanding baduy dalam.

Page 12: Kampung Baduy

Penyebab warga Baduy masuk menjadi golongan Baduy Luar, adalah:

Mereka telah melanggar adat masyarakat Baduy Dalam.

Berkeinginan untuk keluar dari Baduy Dalam

Menikah dengan anggota Baduy Luar

Page 13: Kampung Baduy

Ciri-ciri masyarakat Baduy Luar:

Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik, meskipun penggunaannya tetap merupakan larangan untuk setiap warga Baduy, termasuk warga Baduy Luar. Mereka menggunakan peralatan tersebut dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan pengawas dari Baduy Dalam.

Proses Pembangunan Rumah penduduk Baduy Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Baduy Dalam.

Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci.

Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan celana jeans.

Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring & gelas kaca & plastik.

Mereka tinggal di luar wilayah Baduy Dalam.

Page 14: Kampung Baduy

Baduy Dalam adalah bagian dari keseluruhan Suku Baduy.

Tidak seperti Baduy Luar, warga Baduy Dalam masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang mereka.

Page 15: Kampung Baduy

Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Baduy Dalam antara lain: Tidak diperkenankan

menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi

Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki

Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Puun)

Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi)

Menggunakan Kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.

Page 16: Kampung Baduy