Resume Jurnal

3
RESUME JURNAL Judul : Gambaran Distress pada Mahasiswa Preklinik Tahun Ketiga Fakultas Kedokteran Peneliti : Hardisman, Dian Pertiwi Institusi : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang Tanggal : Mengapa penelitian ini penting? Stres merupakan respon tubuh yang tidak spesifik terhadap suatu tekanan atau ancaman sebagai upaya untuk melakukan adaptasi. Respon stress ini dikenal dengan istilah fight or flight response. Bila seseorang tidak mampu melakukan proses adaptasi (penyesuaian) maka ia akan masuk ke tahap akhir dari fight or flight response yaitu tahap dekompensasi. Pada tahap akhir ini terjadi gangguan penyesuaian (distress) yang dapat menimbulkan gejala gangguan psikis dan fisik (psikosomatik) berupa gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan pola makan dan gangguan emosi. Bila terjadi mahasiswa, tentu saja ini menghambat proses pendidikan. Selain itu, secara timbal-balik, proses pendidikan itu sendiri merupakan salah satu stressor bagi mahasiswa terutama mahasiswa pendidikan kedokteran. Pada berbagai penelitian dan kepustakaan disebutkan tingginya prevalensi gangguan psikologis yang berhubungan dengan stres pada mahasiswa kedokteran, termasuk gangguan penyesuaian (distress), gangguan kecemasan (ansietas) dan depresi, yang bervariasi 12-48%. Penelitian serupa belum banyak dilakukan di Indonesia. Maka diperlukan penelitian untuk mengamati hal ini lebih lanjut pada mahasiswa kedokteran di Indonesia. Ukuran dan prosedur penelitian Lokasi : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang Populasi : 268 mahasiswa preklinik tahun ketiga Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang Sampel : 185 mahasiswa (memenuhi kriteria pemilihan sampel minimum dengan perhitungan rumus statistik) Pendekatan Studi Penelitian : Cross-sectional study (studi potong lintang)

description

Journal Reading

Transcript of Resume Jurnal

Page 1: Resume Jurnal

RESUME JURNAL

Judul : Gambaran Distress pada Mahasiswa Preklinik Tahun Ketiga Fakultas KedokteranPeneliti : Hardisman, Dian PertiwiInstitusi : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, PadangTanggal :

Mengapa penelitian ini penting?Stres merupakan respon tubuh yang tidak spesifik terhadap suatu tekanan atau ancaman sebagai upaya untuk melakukan adaptasi. Respon stress ini dikenal dengan istilah fight or flight response. Bila seseorang tidak mampu melakukan proses adaptasi (penyesuaian) maka ia akan masuk ke tahap akhir dari fight or flight response yaitu tahap dekompensasi. Pada tahap akhir ini terjadi gangguan penyesuaian (distress) yang dapat menimbulkan gejala gangguan psikis dan fisik (psikosomatik) berupa gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan pola makan dan gangguan emosi. Bila terjadi mahasiswa, tentu saja ini menghambat proses pendidikan. Selain itu, secara timbal-balik, proses pendidikan itu sendiri merupakan salah satu stressor bagi mahasiswa terutama mahasiswa pendidikan kedokteran. Pada berbagai penelitian dan kepustakaan disebutkan tingginya prevalensi gangguan psikologis yang berhubungan dengan stres pada mahasiswa kedokteran, termasuk gangguan penyesuaian (distress), gangguan kecemasan (ansietas) dan depresi, yang bervariasi 12-48%. Penelitian serupa belum banyak dilakukan di Indonesia. Maka diperlukan penelitian untuk mengamati hal ini lebih lanjut pada mahasiswa kedokteran di Indonesia.

Ukuran dan prosedur penelitianLokasi : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, PadangPopulasi : 268 mahasiswa preklinik tahun ketiga Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,

PadangSampel : 185 mahasiswa (memenuhi kriteria pemilihan sampel minimum dengan

perhitungan rumus statistik)Pendekatan Studi Penelitian : Cross-sectional study (studi potong lintang)Pengolahan dan Penampilan Data : DeskriptifIndeks Prestasi : Pengelompokan IP berpedoman pada Peraturan Akademik Program

Sarjana Universitas Andalas tahun 2011Tingkat Stres : Menggunakan General Helath Questionnaire-12 (GHQ-12)

Skoring dilakukan dengan menggunakan skala LikertDiolah dengan independent sample t-test, bermakna bila p > 0,05

Status Ekonomi : Batas garis kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik

Hipotesis utamaGambaran distress pada mahasiswa kedokteran diduga memiliki hubungan dengan nilai akademis dan faktor demografi

Page 2: Resume Jurnal

VariabelBebas : Faktor demografi (jenis kelamin, pembiayaan kuliah)Terikat : Prestasi akademikKontrol : Tingkat stres

Hasil Penelitian

Nilai rata-rata skor GHQ-12 pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki, berarti perempuan lebih cenderung mengalami distressBerdasarkan prestasi akademik juga tak terdapat perbedaan nilai skor rata-rata GHQ-12Dengan analisis bivariat, tidak terdapat hubungan antara pembiayaan kuliah dan prestasi akdemik dengan tingkat stresAngka distress pada mahasiswa kedokteran cukup tinggi, dan relatif risiko lebih tinggi daripada masyarakat pada umumnya yang membuktikan bahwa beban pendidikan kedokteran menjadi stresor cukup berat bagi mahasiswa kedokteranSalah satu penyebab utama adalah suasana pembelajaran dan akademik di fakultas kedokteran dan didukung berbagai faktor akademis dan non-akademisPerempuan lebih rentan mengalami distress, dipengaruhi sifat alamiahTidak ada hubungan prestasi akademik dan faktor demografi dengan distress

Kesesuaian hasil dengan kesimpulanKesimpulan yang dibuat oleh penulis dalam jurnal sejalan dengan hasil analisis dan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Karakteristik Jumlah (%)n = 185

Jenis Kelamin Laki-laki 55 orang (29,7%)

Perempuan 130 orang (69,3%)

Pembiayaaan Kuliah Mandiri 77 orang (41,6%)

Reguler 108 orang (58,4%)

Prestasi

Kumulatif Kurang 34 orang (18,4%)

Baik 151 orang (81,6%)

Semester V Kurang 23 orang (12,4%)

Baik 162 orang (87,6%)

Tingkat Stres Normal 119 orang (64,3%)

Distress 66 orang (35,7%)