Resume Jurnal

6

Click here to load reader

Transcript of Resume Jurnal

Page 1: Resume Jurnal

RESUME JURNAL

TIMES OF DETECTION OF DRUGS OF ABUSE IN SALIVA

STUDY OF ARRESTED POPULATION

Amparo Arroyo, Agustí Mora, Marta Sanchez, María Barbal And Mariona Palahi

Forensic Laboratory of the Legal Medicine Institute of Catalonia Barcelona, Spain

Journal of Forensic Research, Publised February 17, 2012

Latar Belakang

Deteksi penyalahgunaan obat mempunyai kepentingan dalam berbagai bidang kedokteran

forensik. Salah satu cara yang sering digunakan beberapa tahun terakhir untuk

pendeteksian ini adalah melalui pemeriksaan air liur. Keuntungan dari penggunaan air liur

ini sebagai alat deteksi adalah sampel bersifat tidak invasif, mudah diperoleh dan sulit

untuk mengutak-atik atau untuk dipalsukan. Telah terdapat beberapa tinjauan mengenai

pengujian penyalahgunaan obat dalam air liur yang telah tercantum. Ahli toksikologi

sering ditanyakan tentang durasi waktu untuk dilakukannya deteksi obat, tetapi sulit untuk

mendapatkan persetujuan terhadap penelitian seperti ini karena larangan untuk

memberikan obat pada sukarelawan sehat dan dosis yang rendah dibandingkan dengan

dosis obat yang di jual bebas.

Masalah Penelitian

Sampai saat ini jarang dilakukan penelitian untuk mengevaluasi waktu untuk melakukan

deteksi penyalahgunaan obat dalam air liur terutama pada pengguna obat-obatan kronis.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengevaluasi waktu untuk melakukan deteksi penyalahgunaan obat dalam air liur

pada para tahanan, dimana penggunaan obat dilakukan maksimal dalam waktu 72 jam

sejak penahanan oleh pengadilan.

2. Memeriksa hasil analisis dengan mengacu pada keterangan yang diberikan oleh

sampel terkait dengan waktu konsumsi terakhir obat.

Page 2: Resume Jurnal

Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 50 sampel air liur yang berasal dari orang yang ditangkap

yang kemudian ditahan oleh peradilan di pengadilan polisi kota Barcelona. Penelitian ini

dilakukan di Laboratorium institute kedokteran hukum di Catalonia.

Pemilihan sampel :

1. Partisipasi diminta dari para tahanan yang kecanduan obat-obatan dan mempunyai hak

untuk dirawat oleh dokter forensik sesuai dengan normatif hukum Spanyol.

2. Semua subjek memiliki riwayat penyalahgunaan obat dan konsumsi kronis.

3. Subjek merupakan pengguna obat asap, inhalasi atau intravena setidaknya untuk enam

bulan sebelum penahanan.

4. Bersedia mengisi informed consent.

5. Konsumsi terakhir obat-obatan berkisar antara 1-3 hari selama penahanan polisi.

Metode Pengambilan Sampel :

Sampel air liur diperoleh langsung dengan cara meludah dalam tabung polypropylene.

Aliran air liur tidak dirangsang. Setelah pengumpulan cairan oral ke cryotubes dan

dibekukan pada suhu -20 °.

Preparasi sampel :

Preparasi sampel terdiri dalam penambahan 1 ml cairan air liur, tanpa sentrifugasi, dan pH

disesuaikan dengan 1 ml buffer fosfat (pH = 6).

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian cross sectional. Dari hasil penelitian kemudian

dilakukan analisis deskriptif. Identifikasi analisis dilakukan dengan kromatografi gas-

spektrometri (GC-MS). Kuantifikasi analisis tidak dilakukan.

Obat yang diuji dalam penelitian ini adalah kokain, amfetamin dan senyawa terkait, ganja

dan opium. Obat dikonsumsi 1-3 hari sebelum pemeriksaan.

Hasil Penelitian

Usia pertengahan 31, 6 tahun (kisaran 38, max 56,. Dan min 18, SD 8,5). Jenis Kelamin

laki-laki paling dominan. Jenis kelamin perempuan 12% dari sampel. Hasil positif terhadap

Page 3: Resume Jurnal

obat dikonfirmasi 40% dari sampel yaitu 20 kasus. Dalam kasus ini obat dikonfirmasi

untuk setidaknya satu analit 80%, dan dua obat yang ditemukan pada 20% dari kelompok

ini. Kokain adalah analit utama, 73, 9% meskipun kokain dan ecgonidine-metilester

terdeteksi pada dua kasus dari kelompok ini. Δ9 tetrahydrocannabinol dikonfirmasi sebesar

28,5%. Opiat dikonfirmasi sebesar 23, 1% dari individu yang disebut mengkonsumsi (satu

kasus 6 - MAM, 2 kasus kodein) Amfetamin tidak terdeteksi. Dapat disebut bahwa

konsumsi obat dalam 20 kasus positif hasilnya 20% satu hari, 50% 2 hari, 30% tiga hari.

Diskusi

Penelitian ini menunjukkan deteksi kokain dalam persentase yang tinggi dari sampel yaitu

17 kasus. Terdapat beberapa penelitian yang bertolak belakang mengenai lamanya waktu

ekskresi kokain dalam specimen air liur. Walaupun beberapa penelitian menunjukkan

bahwa metabolisme kokain berlangsung dalam waktu yang singkat. Namun beberapa

penelitian menunjukkan bahwa kokain dalam air liur dapat dideteksi hingga 17 jam. Cone

dan Weddington memberikan bukti ekskresi kokain dalam spesimen air liur yang

dikumpulkan dari pengguna kokain kronis dan mendalilkan bahwa kokain dapat

diekskresikan dalam konsentrasi rendah selama periode waktu yang panjang. Kokain

adalah senyawa lipofilik yang dapat disimpan di jaringan tubuh dalam bentuk

benzoilecgonine dan lebih banyak metabolitnya di air liur, setelah pemberian dosis

berulang dan mengakibatkan akumulasi dalam jaringan tubuh. Mungkin hal ini

dipengaruhi oleh fase eliminasi obat yang berlangsung lama ataupun karena waktu

eliminasi diperpanjang pada penghentian penggunaan. Meskipun kokain memiliki waktu

paruh 1 jam, akumulasi dalam jaringan dikatakan dapat menyebabkan pemanjangan efek

obat, kesulitan penyembuhan, dan perubahan waktu pendeteksian. Para penulis ini

mengindikasikan bahwa kadar kokain dalam air liur dapat dideteksi antara 21,6-110,4 jam.

Pada pengguna kronis bahkan dapat mencapai 10 hari.

Ganja terdeteksi sebanyak 4 dari 14 kasus dari hasil sebelumnya yang dilaporkan. Menurut

Niedbala ganja dapat dideteksi dalam air liur hingga 30 jam setelah konsumsi dengan dosis

tertentu. Menurut penulis lain dapat terdeteksi antara 2-10 jam. Hanya satu kasus konsumsi

amfetamin terungkap tapi tidak dikonfirmasi dalam studi kromatografi analitis. Amfetamin

dalam air liur, merupakan obat dasar dan dapat memperlihatkan konsentrasi yang lebih

tinggi dalam air liur daripada dalam plasma. Opiat hanya ditemukan pada 3 dari 13 kasus,

Page 4: Resume Jurnal

kodein ditemukan dalam 2 kasus. Deteksi opiat dapat dilakukan sampai 24 jam, menurut

dosis yang diberikan meskipun Speckl dkk. menunjukkan bahwa saat deteksi dapat

dilakukan 1-4 hari.

Selama ini penelitian yang dilakukan terutama untuk mendeteksi obat-obatan dalam dosis

tunggal. Waktu deteksi dipengaruhi oleh banyak factor yaitu dosis yang diberikan,

penyusunan dan cara pemberian, penggunaan akut atau kronis, pilihan matriks, waktu

deteksi atau cut-off dari teknik analitis, sifat molekul atau metabolit yang dicari, pH dan

konsentrasi cairan oral dan variasi antarindividu dalam metabolisme. Pada penelitian ini

terdapat kekurangan data untuk deteksi obat pada penggunaan berulang. Penelitian ini

sangat sulit untuk melakukan deteksi dengan keadaan yang telah dipersiapkan sedemikian

rupa. Analisis ini dilakukan setelah interval waktu yang singkat dari pemberian senyawa,

hingga pengambilan sampel air liur; pendeteksian obat tidak dievaluasi dalam waktu yang

lama.

Keterbatasan penelitian ini adalah kesulitan melakukan studi terkontrol dalam jumlah

sampel yang besar dan keterbatasan sampel yang didapatkan, karena banyak obat yang

menyebabkan mulut kering (saliva sedikit). Kedua, kesulitan yang terjadi dalam menilai

kebenaran informasi yang diberikan oleh subjek tentang konsumsi penyalahgunaan

narkoba. Dalam penelitian ini tidak ditentukan jumlah zat yang dikendalikan seperti dalam

studi eksperimental. Untuk itu analisis kuantitatif bahan ini di dalam cairan oral tidak

dilakukan dan tujuan penelitian hanya untuk mengkonfirmasi hasil kualitatif.

Kesimpulan

Deteksi penyalahgunaan kokain dapat dilakukan dalam kurun waktu pemeriksaan 1-3 hari

namun tidak demikian untuk deteksi opiat dan ganja.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk

menguatkan hasil penelitian.