Resume Geophysics Day
-
Upload
irfan-aufa -
Category
Documents
-
view
7 -
download
1
description
Transcript of Resume Geophysics Day
Geophysics Day
Indonesia Unconventional Shale Hydrocarbon Porspectivity and Exploration Methodology
Profil Produksi Migas Indonesia tahun 2019 adalah 700.000 barrel/day dan 7252 Mcf/day untuk produksi gas hariannya. Reserve Replacement Ratio adalah rasio ditemukan cadangan baru terhadap produksi cadangan yang sudah ada dalam persentase. Reserve Replacement Ration Indonesia untuk tahun 2013-2014 sudah kurang dari 100%.
Tren jumlah pengeboran eksplorasi di Indonesia pada tahun 2012-2015 relatif turun. Pengeboran eksplrasi di Indonesia banyak yang berhasil, namun volume reservoir yang ditemukan kecil-kecil. Secara ketahanan energy, prediksinya pada tahun 2018, Indonesia akan mulai impor gas dan minyak dari Amerika dan Afrika. Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan domestic gas dan minyak Indonesia, karena kebutuhan akan energy yang semakin meningkat.
Hydrocarbon
Tar SandsHeavy OilBitumen
Oil ShaleMethane HydrateCoal Liquifaction & Gasification
Conventional OilNatural Gas
Tight OilTight GasShale GasCBM
Reservoir
Kemungkinan besar cadangan unconventional hydrocarbon yang ada di Indonesia adalah 1.5x cadangan konvensionalnya. Berdasarkan forum diskusi dari pakar oil & gas Indonesia, dihasilkan bahwa Migas Non Konvensional adalah hidrokarbon pada batuan reservoir nonkonvensional klastik berbutir halus dan berpermeabilitas rendah di dalam zona kematangan yang hanya ekonomis apabila diproduksikan melalui pengeboran horizontal dengan menggunakan teknik simulasi hydraulic fracturing.
Karakteristik unconventional tight reservoir adalah
1. Insitu Generation and Preservation2. Non-conventional Reservoir
Gambar disamping adalah daerah kondisi pematangan hidrokarbon terhadap kedalaman.
Berdasarkan penelitian, shale gas dan shale oil Indonesia masih banyak, namun produktifitasnya masih menjadi tanda Tanya besar.
Unconventional (solid, semi-solid)
Conventional
Conventional Unconventional (Impermeable)
Oil Window
Wet Gas
Dry Gas
Over Mature
Apabila dibandingkan kondisi Shale gas dan Shale Oil Indonesia dengan Amerika :
Amerika IndonesiaPressure Gradient <Depth Average =Thickness >Modulus Young >>
Kendala utama di Indonesia adalah reservoir unconventional nya sangat soft dan ductile. Masalah akan muncul ketika fracturing. Pada saat fracturing, digunakan propan yang berfungsi untuk menopang rekahan-rekahan yang ada. Untuk reservoir di Indonesia yang soft dan reaktif, propan-propan tersebut bisa embedded ke formasi, sehingga tidak ada penyangga pada fracture yang dihasilkan.
Berikut adalah kelebihan Unconventional Hydrocarbon Indonesia dibandingkan dengan Negara-negara lain:
1. Multi Formational, Huge Resources2. Liquid Rich Source Rock
Kondensat, Oil, and Gas. Membuat reservoir di Indonesia lebih ekonomis.3. Overpressure
Better productivity.4. Natural Fractures Occurred
Diakibatkan oleh overpressure tadi. Natural fracture ini dapat dihasilkan melalui 2 penyebab, yakni secara tektonik dan akibat rekahan dari pematangan oil dari bitumen->oil.
Cadangan Unconventional Hydrocarbon Indonesia di Internet-internet menyebutkan hanya terdapat 8BBO. Pada faktanya, cadanga unconventional hydrocarbon di cekungan sumatera selatan saja sudah lebih dari 7BBO, maka seharusnya cadangan MNK (Migas Non-Konvensional) Indonesia sangat lebih besar daripada 8BBO.
Untuk melakukan usaha eksplorasi MNK, diperlukan
G&G Study -> Sumur Vertikal -> G&G Study Postdrill.
Kendala selanjutnya untuk eksplorasi MNK di Indonesia adalah harga pemboran eksplorasi. Berikut adalah pembanding harga pengeboran eksplorasi + casing + pengeboran horizontal :
Amerika $5.5Million/well
Indonesia $17Million/well
Perbedaan harga yang sangat mahal ini diakibatkan oleh reservoir Indonesia yang berada di laut, sehingga diperlukan teknik pemboran vertical dan pemboran horizontal di laut. Harga mahal ini juga diakibatkan oleh cost pengiriman alat yang besar dan berat dari Negara asalnya. Maka untuk menekan biaya ini perlu diadakannya eksplorasi MNK di seluruh cekungan Indonesia secara besar-besaran/massif agar biaya sewa alat dapat lebih murah.
Lebih baik eksplorasi konvensional di timur atau non konvensional di barat? Di timur hampir keseluruhan cekungan-cekungannya tersisa yang kecil saja dan didominasi oleh tight reservoir dan kandungan organiknya relative sedikit. Juga pada daerah papua beberapa cekungan yang akan dieksplorasi merupakan kawasan hutan lindung. Harapan yang belum terdapat data seismiknya yakni delta Memberamo, dan central Papua serta pengembangan di daerah sumatera.