Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

download Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

of 12

Transcript of Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    1/12

    5.1. Pengertian dan Hakikat Demokrasi

    Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos yang berarti

    rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan atau

    pemerintahan. Jadi menurut asal katanya, pengertian berarti rakyat

    berkuasa; bentuk kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan

    untuk rakyat; sistem pemerintahan yang kekuatannya dipegang oleh rakyat.

    Jadi, secara umum demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem

    pemerintahan sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat

    (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah

    negara tersebut.

    Hakikat demokrasi berkaitan dengan harkat dan martabat manusia

    yang paling hakiki, yakni hak dan kewajiban dalam:

    a. Penyampaian gagasan

    b. Pengambilan suatu keputusan

    c. Pelaksanaan suatu keputusan

    d. Pengawasan terhadap pelaksanaan suatu keputusan

    5.2. Ide Dasar Demokrasi

    Ide dasar demokrasi lahir di zaman Yunani Kuno abad ke-4 SM

    sampai dengan abad ke-6 SM. Pada masa itu, Negara Kota Yunani

    melaksanakan sistem demokrasi di dalam membuat keputusan politik

    dengan melibatkan partisipasi langsung seluruh rakyat yang bertindak

    berdasarkan prosedur mayoritas. Ketentuan-ketentuan demokrasi

    diberlakukan hanya untuk warga negara resmi yang merupakan sebagian

    kecil dari seluruh penduduk dan tidak berlaku bagi budak belian dan

    pedagang asing.

    Gagasan demokrasi Yunani boleh dikatakan hilang dari dunia Barat

    ketika bangsa Romawi sebagai bangsa yang memahami kebudayaan Yunani

    dikalahkan oleh suku bangsa Eropa Barat dan juga berkenaan dengan

    masuknya benua Eropa pada abad pertengahan (600-1400). Di sela-sela

    belenggu kekuasaan feudal, embrio demokrasi di Eropa Barat hadir ditandai

    1

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    2/12

    dengan lahirnya dokumen Magna Charta tahun 1215 yang merupakan

    piagam yang berisi kontrak di antara beberapa bangsawan dan Raja John di

    Inggris yang mengakui dan menjamin beberapa hak dan privileges

    bawahannya sebagai imbalan untuk penyerahan dana bagi keperluan perang

    dan sebagainya.

    Pemikiran terhadap pentingnya demokrasi mulai muncul di Eropa

    Barat pada permulaan abad ke-16 di mana terjadi dua peristiwa penting,

    yaitu Renaissance (1350-1600) yang terutama berpengaruh di Eropa Selatan

    seperti Italia dan Reformasi (1500-1600) yang mendapat banyak pengikut di

    Eropa Utara, seperti Jerman dan Swiss.

    a. Renaissance

    Renaissance muncul dalam upaya menghidupkan kembali kembali

    kesusastraan dan kebudayaan Yunani Kuno. Ide dasarnya adalah

    kebebasan berpikir dan bertindak bagi manusia tanpa boleh ada orang

    lain yang menguasai atau membatasi dengan ikatan-ikatan.

    Sisi baik Renaissance adalah menghantarkan kehidupan dunia lebih

    modern serta ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat.

    Adapun sisi buruknya adalah berkembangnya sifat-sifat buruk dan

    asocial (kontra-sosial), seperti kebencian, iri hati atau cemburu yang

    berakibat pada upaya saling bersiasat, membujuk, menipu, ataupun

    melakukan apa saja yang diinginkan meskipun melalui cara yang

    tercela secara moral.

    b. Reformasi

    Reformasi merupakan peristiwa kedua yang mendorong

    munculnya kembali demokrasi yang pernah tenggelam di abad

    pertengahan, yaitu revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat pada

    abad ke-16 yang awalnya menunjukkan sebagai pergerakan perbaikan

    keadaan dalam gereja Katolik tetapi kemudian berkembang menjadi

    asas-asas Protestanisme.

    2

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    3/12

    5.3. Kedaulatan Rakyat=Demokrasi

    Pada zaman kemerdekaan, istilah yang sering digunakan untuk

    menyebut demokrasi adalah istilah kedaulatan rakyat. Kedaulatan dibedakan

    atas kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar.

    a. Kedaulatan ke dalam berarti bahwa persoalan apa saja dapat menjadi

    bahan penentuan negara dan bahwa dalam hal ini negara tidak tergantung

    dari pihak yang memiliki wewenang lebih tinggi. Kedaulatan ke dalam

    dibedakan dalam 2 segi, yaitu kedaulatan wewenang dan kesatuan

    kekuasaan negara

    b. Kedaulatan ke luar berarti tidak ada pihak luar negara yang berhak

    mengatur sesuatu dalam wilayah negara lain.

    Beberapa hal yang penting diperhatikan berkaitan dengan kedaulatan rakyat

    adalah:

    1. Pemerintah negara tetap di bawah kontrol masyarakat

    2. Kedaulatan rakyat tidak berarti bahwa segala keputusan harus diambil

    langsung oleh rakyat

    3. Rakyat tidak langsung membuat undang-undang, melainkan melalui

    wakil yang mereka pilih

    Penyaluran kedaulatan rakyat pada dasarnya melalui beberapa tingkat,

    yakni:

    a. Penyampaian aspirasi atau pendapat rakyat

    b. Pengambilan keputusan bersama

    c. Pelaksanaan keputusan bersama

    d. Pengawasan pelaksanaan

    Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa hakikat kedaulatan rakyat

    atau demokrasi erat berkaitan dengan harkat dan martabat manusia yang

    paling hakiki, yakni hak dan kewajiban dalam:

    a. Menyampaikan gagasan

    b. Penyusunan suatu keputusan

    c. Pelaksanaan suatu keputusan

    d. Pengawasan terhadap pelaksanaan suatu keputusan

    3

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    4/12

    5.4. Paham dan Prinsip Umum Demokrasi

    Menurut para ahli filsafat, suatu sistem kekuasaan di dalam suatu

    Negara ditetapkan dan ditegakkan adalah berdasarkan sistem nilai filsafat

    atau ideology atau paham yang dianut oleh suatu bangsa. Ada dua ideology

    atau paham demokrasi yang sangat berpengaruh terhadapa sistem Negara,

    yaitu paham demokrasi konstitusional dan paham demokrasi rakyat.

    Suatu demokrasi dikatakan berpaham demokrasi apabila di dalam

    sistem pelaksanaanya dilandasi oleh prinsip umum demokrasi, sebagai

    berikut:

    1. Kebebasan

    Kebebasan adalah kekuasan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu

    sesuai dengan keinginan sendiri.

    2. Pluralisme

    Pluralisme berasal dari kata latin Plural yang berarti majemuk dan

    bermakna setiap entitas diakui seperti apa adanya, dan keberadaan setiap

    entitas perlu digantikan oleh entitas yang lain. Pluralisme mengkui

    adanya perbedaan individu. Masyarakat yang menganut prularisme

    menuntut warganya bersikap toleran agar dapat tercipta kesepakatan.

    Tanpa toleransi, yang terjadi hanya pertentangan yang tiada

    berkesudahan.

    3. Paham Individualisme

    Individualisme merupakan doktrin etik atau asas moral yang

    menyatakan bahwa kepentingan individu atau pribadi diletakkan di atas

    kepentingan golongan dan negara-bangsa. Kepentingan individu atau

    pribadi dijadikan acuan utama dalam menentukan pembawaan diri.

    Secara ekstrim, paham individualism beranggapan bahwa kebebasan

    individu hanya dibatasi oleh kebebasan pihak lain, tidak dibatasi oleh

    kepentingan masyarakat dan atau negara-bangsa.

    4. Kesetaraan

    Kesetaraan dimulai dari konsep bahwa Tuhan menciptakan manusia

    dalam kesetaraan. Kesetaraan bersendi pada konstruksi nalar manusia

    4

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    5/12

    bahwa Tuhan adil dan oleh karena itu tidak akan membeda-bedakan

    umatnya.

    5. Keadilan

    Menurut prinsip ini, setiap warga negara memiliki kedudukan sama

    di hadapan hokum. Keputusan yang mengikat warga negara merupakan

    perbuatan sendiri, sehingga dipandang adil bila diwajibkan mematuhinya.

    5.5. Demokrasi di Indonesia

    Sebelum adanya konsep bangsa Indonesia, kehidupan masyarakat di

    wilayah nusantara telah mempraktikan ide tentang demokrasi meskipun

    dalam bentuk sederhana. Tiap-tiap kelompok masyarakat dianggap memiliki

    hak dan kedudukan yang sama, sedangkan kepala kelompok masyarakat

    tidak memiliki kelebihan hak atas warga lainnya. Demokrasi yang terdapat

    di pedesaan nusantara berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong. Proses

    demokrasi diadakan melalui pembicaraan-pembicaraan, berlangsung sampai

    terjadi kesepakatan yang bulat, sehingga dengan musyawarah terdapat

    persamaan mengenai suatu hal guna kepentingan bersama.

    Pernyataan resmi tentang demokrasi pernah dikemukakan oleh:

    o H.O.S Tjokroaminoto pada tahun 1918 di depan Volksraad dalam

    mosi tentang pembentukan parlemen di negeri jajahan Hindia-

    Belanda.

    o Ir. Soekarno, yakni tentang pentingnya arti parlemen yang dapat

    memproduksi aturan-aturan sesuai dengan suara mayoritas dan

    pentingnya peranan negara untuk menjalankan demokrasi sosial dan

    ekonomi.

    Konsep pemikiran demokrasi dalam sejarah Indonesia modern semakin

    mengkristal pada sidang BPUPKI. Cita-cita atau ide demokrasi ada pada

    para pendiri bangsa, yang bersepakat bahwa negara Indonesia merdeka

    haruslah negara demokratis.

    Demokrasi yang dikembangkan dalam NKRI adalah demokrasi

    berdasarkan ideologi pancasila yang meliputi bidang politik, sosial, dan

    5

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    6/12

    ekonomi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,

    dan oleh karena itu disebut Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila

    adalah demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan gotong royong yang

    ditujukkan kepada kesejahteraan rakyat. Pengertian Demokrasi Pancasila

    dibagi ke dalam dua aspek, yaitu:

    a. Demokrasi sebagai pengertian material merupakan pengertian umum

    mengenai demokrasi yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila (dapat dirujuk

    penjelasan UUD 1945 pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34)

    b. Demokrasi Pancasila dalam pengertian merupakan bentuk atau cara

    pengambilan keputusan yang lazimnya disebut Demokrasi Politik, yang

    pada dasarnya sebagai perwujudan sila ke-4 Pancasila.

    Jadi, pengambilan keputusan yang ditempuh melalui permusyawaratan

    perwakilan sejauh mungkin dilakukan untuk mencapai mufakat. Bagi

    bangsa Indonesia pengertian demokrasi bentuk pemerintahan dari, oleh, dan

    untuk rakyat dinyatakan jelas UUD 1945, baik dalam pembukaan, batang

    tubuh, maupun penjelasannya. Pelaksanaan demokrasi Pancasila harus

    mengacu pada landasan idiil Pancasila dan landasan konstitusional UUD

    1945 dan tidak mengacu pada atau dinilai dari konstitusi atau sistem negara

    lain.

    Salah satu wujud konkrit pelaksanaan demokrasi adalah

    terselenggaranya Pemilihan Umum untuk memilih wakil-wakil rakyat di

    lembaga-lembaga perwakilan, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD, yang

    harus diselenggarkan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur serta

    adil.

    Implementasi konsep, prinsip, dan nilai Pancasila dalam kehidupan

    demokrasi di Indonesia tampak antara lain dalam penyampaian pendapat,

    pembuatan keputusan bersama, dan pengawasan pelaksanaan keputusan

    bersama

    a. Penyampaian Pendapat Rakyat

    Penyampaian pendapat bersumber pada nilai-nilai pancasila. Oleh

    karena itu, pelaksaannya harus selalu bersendikan pada akhlak mulia,

    6

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    7/12

    budi pekerti luhur, beradab, serta menghormati harkat dan martabat

    manusia sehingga dapat terwujud suasana kebersamaan yang menjamin

    kesatuan dan persatuan bangsa, serta keadilan social bagi seluruh rakyat

    Indonesia.

    b. Pengambilan Keputusan Bersama

    Pengambilan keputusan harus berdasar pada konsep, prinsip, dan

    nilai pancasila, serta dilandasi oleh sila Kerakyatan yang dipimpin oleh

    hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Keputusan

    bersama merupakan kontrak social yang harus dipatuhi oleh semua

    pihak, termasuk pihak yang usulnya tidak disetujui.

    c. Pengawasan Pelaksanaan Keputusan Bersama

    Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan bersama pada

    dasarnya untuk memberikan peringatan dini kepada pelaksana agar

    dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, adil, transparan dan

    mengutamakan kepentingan rakyat.

    5.6. Gerak Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

    Sistem demokrasi yang pernah diterapkan dan dilaksanakan dalam

    kehidupan ketatanegaraan RI beragam walaupun sama-sama berlandaskan

    ideology pancasila.

    1. Demokrasi Parlementer

    Demokrasi Parlementer diberlakukan dalam kehidupan

    ketatanegaraan RI pada masa berlakunya UUD 1945 periode

    pertama (1945-1949). Berlanjut pada masa berlakunya UUD RIS

    1649 dan UUDS 1950. Pelaksanaan demokrasi parlementer secara

    yuridis formal berakhir pada tanggal 5 Juli 1959 bersamaan dengan

    pemberlakuan kembali UUD 1945. Pada masa berlakunya UUD

    1945 (periode pertama), secara yuridis formal demokrasi yang akan

    ditegakkan di atas negara RI yang baru merdeka adalah demokrasi

    yang berdasarkan ideologi pancasila, tetapi dalam gerak

    pelaksanaannya diterapkan demokrasi parlementer, yaitu demokrasi

    7

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    8/12

    yang berdasarkan ideologi liberal yang pada waktu itu menjadi trend

    di Eropa sebagai ciri sebuah negara yang disebut demokratis.

    Demokrasi parlementer semakin menonjol pada masa

    berlakunya UUD 1949 dan UUDS 1950 karena kedua UUD tersebut

    disusun sesuai dengan ideologi liberal yang menjadi dasar

    perumusannya.

    Pemerintahan tidak sempat melaksanakan program-program

    pemerintahan karena pelaksanaan pemerintahan yang silih berganti.

    2. Demokrasi Terpimpin

    Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit

    Presiden. Dekrit ini dipandang sebagai usaha untuk mencari jalan

    keluar atas kemacetan politik melalui pembentukan kepemimpinan

    yang kuat. Demokrasi terpimpin diberlakukan pada masa Orde Lama

    (1959-1966).

    Secara konsep Demokrasi terpimpin memiliki keunggulan yang

    dapat mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat

    diperhatikan dari ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan

    amanat kepada Dewan Konsituante tanggal 22 April 1959 tentang

    pokok-pokok demokrasi terpimpin antara lain:

    a. Demokrasi terpimpin bukan dictator.

    b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan

    kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia, yaitu

    kekeluargaan dan gotong royong.

    c. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi di segala soal

    kenegaraan dan kemsyarakatan yang meliputi bidang politik,

    sosial, dan ekonomi.

    d. Inti pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah

    permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan;

    serta

    e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang

    membangun diharuskan dalam demokrasi terpimpin.

    8

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    9/12

    Konsep-konsep unggul tersebut tidak direalisasikan

    sebagaimana mestinya. Penyebab penyimpangan tersebut selain

    terletak pada pribadi presiden, juga karena kelemahan legislative

    sebagai mitra dan pengawas eksekutif serta situasi sosial-politik yang

    tidak menentu pada waktu itu.

    3. Demokrasi Pancasila Era Orde baru

    Latar belakang munculnya demokrasi pancasila adalah adanya

    berbagai penyimpangan dan persoalan yang dialami bangsa

    Indonesia pada masa berlakunya demokrasi parlementer dan

    khususnya terhadap demokrasi terpimpin.

    Demokrasi pancasila mengandung arti dalam menggunakan hak-

    hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan

    Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing,

    menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan

    harkat manusia, menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, serta

    sebagai sarana terpecah mewujudkan keadilan sosial.

    Pada era Orde baru terdapat berbagai penyimpangan dari

    pancasila dan UUD 1945, antara lain;

    a. Penyelenggaraan Pemilu yang tidak jujur.

    b. Penekanan kebebasan berpolitik bagi PNS.

    c. Masih ada intervensi pemerintah terhadap lembaga peradilan.

    d. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.

    e. Sistem kepartaian yang tidak otonom dan tidak netral.

    f. Maraknya praktik KKN.

    g. Pejabat pemerintahan seperti menteri-menteri dan gubernur

    diangkat menjadi anggota MPR.

    4. Demokrasi pancasila Era Reformasi

    Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik

    penyelenggaraan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

    praktik pelaksanaan demokrasi terdapat beberapa perubahan yaitu:

    a. Pemilihan Umum lebih demokratis.

    9

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    10/12

    b. Partai politik lebih mandiri.

    c. Pengaturan hak Asasi manusia lebih jelas.

    d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi.

    Tetapi masih dapat dilihat kelemahan dalam pelaksaannya yaitu:

    a. Demokrasi pancasila masih terkesan ada di atas konsep,

    sedangkan dalam praktik pelaksanaannya menerapkan

    demokrasi liberal.

    b. Praktik KKN semakin berkembang biak.

    c. Maraknya mafia peradilan dalam lembaga peradilan.

    5.7. Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi

    1. Visi dan Misi

    Visi pendidikan demokrasi sebagai wahana substantive, pedagogis,

    dan sosial budaya untuk membangun cita-cita, nilai, konsep, prinsip,

    sikap dan keterampilan demokrasi dalam diri warga negara melalui

    pengalaman hidup dan berkehidupan demokrasi dalam berbagai konteks.

    Misi pendidikan demokrasi adalah memberikan kontribusi yang

    bermakna dalam peningkatan kualitas demokrasi, mengembangkan civic

    virtue dan civic participant, dan mewujudkan peran serta yang penuh

    penguasaan dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga

    negara yang sadar dan terikat pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

    2. Pendidikan demokrasi dalam instrument

    Secara instrumental, pendidikan demokrasi sudah digariskan dalam

    berbagai peraturan perundang-undangan. Dalam usulanBIP-KNIP

    tanggal 29 Desember 1945, misalnya dikemukakan, yang kemudian oleh

    Kementrian PPK dirumuskan dalam tujuan pendidikan.

    Dalam tataran instrumental kurikuler, secara historis dalam

    kurikulum sekolah terdapat mata pelajaran yang secara khusus

    mengemban misi pendidikan demokrasi, yakni mata pelajaran civics

    (kurikulum 1968/1969); Pendidikan Moral Pancasila atau PMP (1975

    10

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    11/12

    dan 2984); dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn

    (1994 dan 2006).

    Di perguruan tinggi terdapat mata kuliah Manipol dan USDEK,

    Pancasila dan UUD 1945, Filsafat Pancasila (1970-80) dan Pendidikan

    Pancasila. Kini dalam UU No. 20 tahun 2003, dinyatakan bahwa

    pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu muatan wajib

    kurikulum pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan tinggi.(Pasal

    37).

    3. Pendidikan demokrasi dalam praksis

    Pendidikan demokrasi dilaksanakan dalam konteks pendidikan

    formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal adalah jalur

    pendidikan yang terstruktur dan berjenjang (SD, SMP, SMA).

    Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar formal yang dapat

    dilakukan secara berjenjang. Adapun pendidikan informal adalah jalur

    pendidikan dari lingkungan dan keluarga.

    Dalam pendidikan demokrasi, inti pendidikan pendidikan lebih

    ditekankan pada pengembangan sikap dan kemampuan untuk hidup

    berdemokrasi dan mampu memperbaiki kehidupan demokrasi terus

    menerus.

    Pada tatanan mikro, secara prkasis berhasil apabila peserta didik,

    sebagai outcome pendidikan demokrasi, mampu menunjukkan diri

    sebagai warga negara dewasa; artinya warga negara yang memiliki

    kemampuan untuk menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan

    pribadi atas dukungan sikap dan kebiasaan berpikir warga negara dan

    menopang berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan jaminan

    kepentingan umum dan sistem demokrasi, serta komitmennya sebagai

    warga negara yang bernalar dan diterima dengan dasar terhadap nilai dan

    prinsip demokrasi konstitusional. Untuk itu diperlukan rekonseptualisasi

    dalam muatan pendidikan demokrasi, kurikulum informal yang merujuk

    kepada kelas dan sekolah yang seyogyanya dikelola oleh orang dewasa

    11

  • 7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia

    12/12

    yang bertindak sesuai dengan nilai dan prinsip konsitusional dan

    menunjukkan perilaku baik yang dapat diteladani.

    Kesimpulan

    Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan sebagai

    upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara

    untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Ide dasar demokrasi pertama

    lahir di zaman Yunani Kuno abad ke-4 SM sampai dengan abad ke-6 SM. Hakikat

    kedaulatan rakyat atau demokrasi erat berkaitan dengan harkat dan martabat

    manusia yang paling hakiki. Terdapat dua ideologi atau paham demokrasi yang

    sangat berpengaruh terhadapa sistem Negara, yaitu paham demokrasi

    konstitusional dan paham demokrasi rakyat.

    Demokrasi yang dikembangkan dalam NKRI adalah demokrasi berdasarkan

    ideologi pancasila yang meliputi bidang politik, sosial, dan ekonomi untuk

    mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan oleh karena itu

    disebut Demokrasi Pancasila. Sistem demokrasi yang pernah diterapkan dan

    dilaksanakan dalam kehidupan ketatanegaraan RI beragam walaupun sama-sama

    berlandaskan ideologi pancasila adalah Demokrasi Parlementer, Demokrasi

    Terpimpin, Demokrasi Pancasila era Orde Baru, Demokrasi Pancasila era Orde

    Reformasi. Dalam pendidikan demokrasi, inti pendidikan pendidikan lebih

    ditekankan pada pengembangan sikap dan kemampuan untuk hidup berdemokrasi

    dan mampu memperbaiki kehidupan demokrasi terus menerus.

    Saran

    Sebagai mahasiswa, sebaiknya kita menerapkan sistem demokrasi dalam

    kehidupan sehari-hari baik di lingkungan yang paling kecil seperti keluarga,

    lingkungan perkuliahan, hingga di lingkungan masyarakat. Dengan membiasakan

    diri dengan menerapkan sistem demokrasi dalam kehidupan, akan berakar pada

    setiap diri generasi muda bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju.

    12