Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
-
Upload
agus-hendra-jaya -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
1/12
5.1. Pengertian dan Hakikat Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos yang berarti
rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan atau
pemerintahan. Jadi menurut asal katanya, pengertian berarti rakyat
berkuasa; bentuk kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat; sistem pemerintahan yang kekuatannya dipegang oleh rakyat.
Jadi, secara umum demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah
negara tersebut.
Hakikat demokrasi berkaitan dengan harkat dan martabat manusia
yang paling hakiki, yakni hak dan kewajiban dalam:
a. Penyampaian gagasan
b. Pengambilan suatu keputusan
c. Pelaksanaan suatu keputusan
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan suatu keputusan
5.2. Ide Dasar Demokrasi
Ide dasar demokrasi lahir di zaman Yunani Kuno abad ke-4 SM
sampai dengan abad ke-6 SM. Pada masa itu, Negara Kota Yunani
melaksanakan sistem demokrasi di dalam membuat keputusan politik
dengan melibatkan partisipasi langsung seluruh rakyat yang bertindak
berdasarkan prosedur mayoritas. Ketentuan-ketentuan demokrasi
diberlakukan hanya untuk warga negara resmi yang merupakan sebagian
kecil dari seluruh penduduk dan tidak berlaku bagi budak belian dan
pedagang asing.
Gagasan demokrasi Yunani boleh dikatakan hilang dari dunia Barat
ketika bangsa Romawi sebagai bangsa yang memahami kebudayaan Yunani
dikalahkan oleh suku bangsa Eropa Barat dan juga berkenaan dengan
masuknya benua Eropa pada abad pertengahan (600-1400). Di sela-sela
belenggu kekuasaan feudal, embrio demokrasi di Eropa Barat hadir ditandai
1
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
2/12
dengan lahirnya dokumen Magna Charta tahun 1215 yang merupakan
piagam yang berisi kontrak di antara beberapa bangsawan dan Raja John di
Inggris yang mengakui dan menjamin beberapa hak dan privileges
bawahannya sebagai imbalan untuk penyerahan dana bagi keperluan perang
dan sebagainya.
Pemikiran terhadap pentingnya demokrasi mulai muncul di Eropa
Barat pada permulaan abad ke-16 di mana terjadi dua peristiwa penting,
yaitu Renaissance (1350-1600) yang terutama berpengaruh di Eropa Selatan
seperti Italia dan Reformasi (1500-1600) yang mendapat banyak pengikut di
Eropa Utara, seperti Jerman dan Swiss.
a. Renaissance
Renaissance muncul dalam upaya menghidupkan kembali kembali
kesusastraan dan kebudayaan Yunani Kuno. Ide dasarnya adalah
kebebasan berpikir dan bertindak bagi manusia tanpa boleh ada orang
lain yang menguasai atau membatasi dengan ikatan-ikatan.
Sisi baik Renaissance adalah menghantarkan kehidupan dunia lebih
modern serta ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat.
Adapun sisi buruknya adalah berkembangnya sifat-sifat buruk dan
asocial (kontra-sosial), seperti kebencian, iri hati atau cemburu yang
berakibat pada upaya saling bersiasat, membujuk, menipu, ataupun
melakukan apa saja yang diinginkan meskipun melalui cara yang
tercela secara moral.
b. Reformasi
Reformasi merupakan peristiwa kedua yang mendorong
munculnya kembali demokrasi yang pernah tenggelam di abad
pertengahan, yaitu revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat pada
abad ke-16 yang awalnya menunjukkan sebagai pergerakan perbaikan
keadaan dalam gereja Katolik tetapi kemudian berkembang menjadi
asas-asas Protestanisme.
2
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
3/12
5.3. Kedaulatan Rakyat=Demokrasi
Pada zaman kemerdekaan, istilah yang sering digunakan untuk
menyebut demokrasi adalah istilah kedaulatan rakyat. Kedaulatan dibedakan
atas kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar.
a. Kedaulatan ke dalam berarti bahwa persoalan apa saja dapat menjadi
bahan penentuan negara dan bahwa dalam hal ini negara tidak tergantung
dari pihak yang memiliki wewenang lebih tinggi. Kedaulatan ke dalam
dibedakan dalam 2 segi, yaitu kedaulatan wewenang dan kesatuan
kekuasaan negara
b. Kedaulatan ke luar berarti tidak ada pihak luar negara yang berhak
mengatur sesuatu dalam wilayah negara lain.
Beberapa hal yang penting diperhatikan berkaitan dengan kedaulatan rakyat
adalah:
1. Pemerintah negara tetap di bawah kontrol masyarakat
2. Kedaulatan rakyat tidak berarti bahwa segala keputusan harus diambil
langsung oleh rakyat
3. Rakyat tidak langsung membuat undang-undang, melainkan melalui
wakil yang mereka pilih
Penyaluran kedaulatan rakyat pada dasarnya melalui beberapa tingkat,
yakni:
a. Penyampaian aspirasi atau pendapat rakyat
b. Pengambilan keputusan bersama
c. Pelaksanaan keputusan bersama
d. Pengawasan pelaksanaan
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa hakikat kedaulatan rakyat
atau demokrasi erat berkaitan dengan harkat dan martabat manusia yang
paling hakiki, yakni hak dan kewajiban dalam:
a. Menyampaikan gagasan
b. Penyusunan suatu keputusan
c. Pelaksanaan suatu keputusan
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan suatu keputusan
3
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
4/12
5.4. Paham dan Prinsip Umum Demokrasi
Menurut para ahli filsafat, suatu sistem kekuasaan di dalam suatu
Negara ditetapkan dan ditegakkan adalah berdasarkan sistem nilai filsafat
atau ideology atau paham yang dianut oleh suatu bangsa. Ada dua ideology
atau paham demokrasi yang sangat berpengaruh terhadapa sistem Negara,
yaitu paham demokrasi konstitusional dan paham demokrasi rakyat.
Suatu demokrasi dikatakan berpaham demokrasi apabila di dalam
sistem pelaksanaanya dilandasi oleh prinsip umum demokrasi, sebagai
berikut:
1. Kebebasan
Kebebasan adalah kekuasan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
sesuai dengan keinginan sendiri.
2. Pluralisme
Pluralisme berasal dari kata latin Plural yang berarti majemuk dan
bermakna setiap entitas diakui seperti apa adanya, dan keberadaan setiap
entitas perlu digantikan oleh entitas yang lain. Pluralisme mengkui
adanya perbedaan individu. Masyarakat yang menganut prularisme
menuntut warganya bersikap toleran agar dapat tercipta kesepakatan.
Tanpa toleransi, yang terjadi hanya pertentangan yang tiada
berkesudahan.
3. Paham Individualisme
Individualisme merupakan doktrin etik atau asas moral yang
menyatakan bahwa kepentingan individu atau pribadi diletakkan di atas
kepentingan golongan dan negara-bangsa. Kepentingan individu atau
pribadi dijadikan acuan utama dalam menentukan pembawaan diri.
Secara ekstrim, paham individualism beranggapan bahwa kebebasan
individu hanya dibatasi oleh kebebasan pihak lain, tidak dibatasi oleh
kepentingan masyarakat dan atau negara-bangsa.
4. Kesetaraan
Kesetaraan dimulai dari konsep bahwa Tuhan menciptakan manusia
dalam kesetaraan. Kesetaraan bersendi pada konstruksi nalar manusia
4
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
5/12
bahwa Tuhan adil dan oleh karena itu tidak akan membeda-bedakan
umatnya.
5. Keadilan
Menurut prinsip ini, setiap warga negara memiliki kedudukan sama
di hadapan hokum. Keputusan yang mengikat warga negara merupakan
perbuatan sendiri, sehingga dipandang adil bila diwajibkan mematuhinya.
5.5. Demokrasi di Indonesia
Sebelum adanya konsep bangsa Indonesia, kehidupan masyarakat di
wilayah nusantara telah mempraktikan ide tentang demokrasi meskipun
dalam bentuk sederhana. Tiap-tiap kelompok masyarakat dianggap memiliki
hak dan kedudukan yang sama, sedangkan kepala kelompok masyarakat
tidak memiliki kelebihan hak atas warga lainnya. Demokrasi yang terdapat
di pedesaan nusantara berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong. Proses
demokrasi diadakan melalui pembicaraan-pembicaraan, berlangsung sampai
terjadi kesepakatan yang bulat, sehingga dengan musyawarah terdapat
persamaan mengenai suatu hal guna kepentingan bersama.
Pernyataan resmi tentang demokrasi pernah dikemukakan oleh:
o H.O.S Tjokroaminoto pada tahun 1918 di depan Volksraad dalam
mosi tentang pembentukan parlemen di negeri jajahan Hindia-
Belanda.
o Ir. Soekarno, yakni tentang pentingnya arti parlemen yang dapat
memproduksi aturan-aturan sesuai dengan suara mayoritas dan
pentingnya peranan negara untuk menjalankan demokrasi sosial dan
ekonomi.
Konsep pemikiran demokrasi dalam sejarah Indonesia modern semakin
mengkristal pada sidang BPUPKI. Cita-cita atau ide demokrasi ada pada
para pendiri bangsa, yang bersepakat bahwa negara Indonesia merdeka
haruslah negara demokratis.
Demokrasi yang dikembangkan dalam NKRI adalah demokrasi
berdasarkan ideologi pancasila yang meliputi bidang politik, sosial, dan
5
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
6/12
ekonomi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
dan oleh karena itu disebut Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila
adalah demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan gotong royong yang
ditujukkan kepada kesejahteraan rakyat. Pengertian Demokrasi Pancasila
dibagi ke dalam dua aspek, yaitu:
a. Demokrasi sebagai pengertian material merupakan pengertian umum
mengenai demokrasi yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila (dapat dirujuk
penjelasan UUD 1945 pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34)
b. Demokrasi Pancasila dalam pengertian merupakan bentuk atau cara
pengambilan keputusan yang lazimnya disebut Demokrasi Politik, yang
pada dasarnya sebagai perwujudan sila ke-4 Pancasila.
Jadi, pengambilan keputusan yang ditempuh melalui permusyawaratan
perwakilan sejauh mungkin dilakukan untuk mencapai mufakat. Bagi
bangsa Indonesia pengertian demokrasi bentuk pemerintahan dari, oleh, dan
untuk rakyat dinyatakan jelas UUD 1945, baik dalam pembukaan, batang
tubuh, maupun penjelasannya. Pelaksanaan demokrasi Pancasila harus
mengacu pada landasan idiil Pancasila dan landasan konstitusional UUD
1945 dan tidak mengacu pada atau dinilai dari konstitusi atau sistem negara
lain.
Salah satu wujud konkrit pelaksanaan demokrasi adalah
terselenggaranya Pemilihan Umum untuk memilih wakil-wakil rakyat di
lembaga-lembaga perwakilan, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD, yang
harus diselenggarkan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur serta
adil.
Implementasi konsep, prinsip, dan nilai Pancasila dalam kehidupan
demokrasi di Indonesia tampak antara lain dalam penyampaian pendapat,
pembuatan keputusan bersama, dan pengawasan pelaksanaan keputusan
bersama
a. Penyampaian Pendapat Rakyat
Penyampaian pendapat bersumber pada nilai-nilai pancasila. Oleh
karena itu, pelaksaannya harus selalu bersendikan pada akhlak mulia,
6
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
7/12
budi pekerti luhur, beradab, serta menghormati harkat dan martabat
manusia sehingga dapat terwujud suasana kebersamaan yang menjamin
kesatuan dan persatuan bangsa, serta keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
b. Pengambilan Keputusan Bersama
Pengambilan keputusan harus berdasar pada konsep, prinsip, dan
nilai pancasila, serta dilandasi oleh sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Keputusan
bersama merupakan kontrak social yang harus dipatuhi oleh semua
pihak, termasuk pihak yang usulnya tidak disetujui.
c. Pengawasan Pelaksanaan Keputusan Bersama
Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan bersama pada
dasarnya untuk memberikan peringatan dini kepada pelaksana agar
dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, adil, transparan dan
mengutamakan kepentingan rakyat.
5.6. Gerak Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Sistem demokrasi yang pernah diterapkan dan dilaksanakan dalam
kehidupan ketatanegaraan RI beragam walaupun sama-sama berlandaskan
ideology pancasila.
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer diberlakukan dalam kehidupan
ketatanegaraan RI pada masa berlakunya UUD 1945 periode
pertama (1945-1949). Berlanjut pada masa berlakunya UUD RIS
1649 dan UUDS 1950. Pelaksanaan demokrasi parlementer secara
yuridis formal berakhir pada tanggal 5 Juli 1959 bersamaan dengan
pemberlakuan kembali UUD 1945. Pada masa berlakunya UUD
1945 (periode pertama), secara yuridis formal demokrasi yang akan
ditegakkan di atas negara RI yang baru merdeka adalah demokrasi
yang berdasarkan ideologi pancasila, tetapi dalam gerak
pelaksanaannya diterapkan demokrasi parlementer, yaitu demokrasi
7
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
8/12
yang berdasarkan ideologi liberal yang pada waktu itu menjadi trend
di Eropa sebagai ciri sebuah negara yang disebut demokratis.
Demokrasi parlementer semakin menonjol pada masa
berlakunya UUD 1949 dan UUDS 1950 karena kedua UUD tersebut
disusun sesuai dengan ideologi liberal yang menjadi dasar
perumusannya.
Pemerintahan tidak sempat melaksanakan program-program
pemerintahan karena pelaksanaan pemerintahan yang silih berganti.
2. Demokrasi Terpimpin
Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit
Presiden. Dekrit ini dipandang sebagai usaha untuk mencari jalan
keluar atas kemacetan politik melalui pembentukan kepemimpinan
yang kuat. Demokrasi terpimpin diberlakukan pada masa Orde Lama
(1959-1966).
Secara konsep Demokrasi terpimpin memiliki keunggulan yang
dapat mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat
diperhatikan dari ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan
amanat kepada Dewan Konsituante tanggal 22 April 1959 tentang
pokok-pokok demokrasi terpimpin antara lain:
a. Demokrasi terpimpin bukan dictator.
b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan
kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia, yaitu
kekeluargaan dan gotong royong.
c. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi di segala soal
kenegaraan dan kemsyarakatan yang meliputi bidang politik,
sosial, dan ekonomi.
d. Inti pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan;
serta
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang
membangun diharuskan dalam demokrasi terpimpin.
8
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
9/12
Konsep-konsep unggul tersebut tidak direalisasikan
sebagaimana mestinya. Penyebab penyimpangan tersebut selain
terletak pada pribadi presiden, juga karena kelemahan legislative
sebagai mitra dan pengawas eksekutif serta situasi sosial-politik yang
tidak menentu pada waktu itu.
3. Demokrasi Pancasila Era Orde baru
Latar belakang munculnya demokrasi pancasila adalah adanya
berbagai penyimpangan dan persoalan yang dialami bangsa
Indonesia pada masa berlakunya demokrasi parlementer dan
khususnya terhadap demokrasi terpimpin.
Demokrasi pancasila mengandung arti dalam menggunakan hak-
hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan
harkat manusia, menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, serta
sebagai sarana terpecah mewujudkan keadilan sosial.
Pada era Orde baru terdapat berbagai penyimpangan dari
pancasila dan UUD 1945, antara lain;
a. Penyelenggaraan Pemilu yang tidak jujur.
b. Penekanan kebebasan berpolitik bagi PNS.
c. Masih ada intervensi pemerintah terhadap lembaga peradilan.
d. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.
e. Sistem kepartaian yang tidak otonom dan tidak netral.
f. Maraknya praktik KKN.
g. Pejabat pemerintahan seperti menteri-menteri dan gubernur
diangkat menjadi anggota MPR.
4. Demokrasi pancasila Era Reformasi
Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik
penyelenggaraan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
praktik pelaksanaan demokrasi terdapat beberapa perubahan yaitu:
a. Pemilihan Umum lebih demokratis.
9
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
10/12
b. Partai politik lebih mandiri.
c. Pengaturan hak Asasi manusia lebih jelas.
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi.
Tetapi masih dapat dilihat kelemahan dalam pelaksaannya yaitu:
a. Demokrasi pancasila masih terkesan ada di atas konsep,
sedangkan dalam praktik pelaksanaannya menerapkan
demokrasi liberal.
b. Praktik KKN semakin berkembang biak.
c. Maraknya mafia peradilan dalam lembaga peradilan.
5.7. Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi
1. Visi dan Misi
Visi pendidikan demokrasi sebagai wahana substantive, pedagogis,
dan sosial budaya untuk membangun cita-cita, nilai, konsep, prinsip,
sikap dan keterampilan demokrasi dalam diri warga negara melalui
pengalaman hidup dan berkehidupan demokrasi dalam berbagai konteks.
Misi pendidikan demokrasi adalah memberikan kontribusi yang
bermakna dalam peningkatan kualitas demokrasi, mengembangkan civic
virtue dan civic participant, dan mewujudkan peran serta yang penuh
penguasaan dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga
negara yang sadar dan terikat pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2. Pendidikan demokrasi dalam instrument
Secara instrumental, pendidikan demokrasi sudah digariskan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan. Dalam usulanBIP-KNIP
tanggal 29 Desember 1945, misalnya dikemukakan, yang kemudian oleh
Kementrian PPK dirumuskan dalam tujuan pendidikan.
Dalam tataran instrumental kurikuler, secara historis dalam
kurikulum sekolah terdapat mata pelajaran yang secara khusus
mengemban misi pendidikan demokrasi, yakni mata pelajaran civics
(kurikulum 1968/1969); Pendidikan Moral Pancasila atau PMP (1975
10
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
11/12
dan 2984); dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn
(1994 dan 2006).
Di perguruan tinggi terdapat mata kuliah Manipol dan USDEK,
Pancasila dan UUD 1945, Filsafat Pancasila (1970-80) dan Pendidikan
Pancasila. Kini dalam UU No. 20 tahun 2003, dinyatakan bahwa
pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu muatan wajib
kurikulum pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan tinggi.(Pasal
37).
3. Pendidikan demokrasi dalam praksis
Pendidikan demokrasi dilaksanakan dalam konteks pendidikan
formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang (SD, SMP, SMA).
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar formal yang dapat
dilakukan secara berjenjang. Adapun pendidikan informal adalah jalur
pendidikan dari lingkungan dan keluarga.
Dalam pendidikan demokrasi, inti pendidikan pendidikan lebih
ditekankan pada pengembangan sikap dan kemampuan untuk hidup
berdemokrasi dan mampu memperbaiki kehidupan demokrasi terus
menerus.
Pada tatanan mikro, secara prkasis berhasil apabila peserta didik,
sebagai outcome pendidikan demokrasi, mampu menunjukkan diri
sebagai warga negara dewasa; artinya warga negara yang memiliki
kemampuan untuk menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadi atas dukungan sikap dan kebiasaan berpikir warga negara dan
menopang berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan jaminan
kepentingan umum dan sistem demokrasi, serta komitmennya sebagai
warga negara yang bernalar dan diterima dengan dasar terhadap nilai dan
prinsip demokrasi konstitusional. Untuk itu diperlukan rekonseptualisasi
dalam muatan pendidikan demokrasi, kurikulum informal yang merujuk
kepada kelas dan sekolah yang seyogyanya dikelola oleh orang dewasa
11
-
7/23/2019 Resume BAB v - Demokrasi Indonesia
12/12
yang bertindak sesuai dengan nilai dan prinsip konsitusional dan
menunjukkan perilaku baik yang dapat diteladani.
Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan sebagai
upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Ide dasar demokrasi pertama
lahir di zaman Yunani Kuno abad ke-4 SM sampai dengan abad ke-6 SM. Hakikat
kedaulatan rakyat atau demokrasi erat berkaitan dengan harkat dan martabat
manusia yang paling hakiki. Terdapat dua ideologi atau paham demokrasi yang
sangat berpengaruh terhadapa sistem Negara, yaitu paham demokrasi
konstitusional dan paham demokrasi rakyat.
Demokrasi yang dikembangkan dalam NKRI adalah demokrasi berdasarkan
ideologi pancasila yang meliputi bidang politik, sosial, dan ekonomi untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan oleh karena itu
disebut Demokrasi Pancasila. Sistem demokrasi yang pernah diterapkan dan
dilaksanakan dalam kehidupan ketatanegaraan RI beragam walaupun sama-sama
berlandaskan ideologi pancasila adalah Demokrasi Parlementer, Demokrasi
Terpimpin, Demokrasi Pancasila era Orde Baru, Demokrasi Pancasila era Orde
Reformasi. Dalam pendidikan demokrasi, inti pendidikan pendidikan lebih
ditekankan pada pengembangan sikap dan kemampuan untuk hidup berdemokrasi
dan mampu memperbaiki kehidupan demokrasi terus menerus.
Saran
Sebagai mahasiswa, sebaiknya kita menerapkan sistem demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan yang paling kecil seperti keluarga,
lingkungan perkuliahan, hingga di lingkungan masyarakat. Dengan membiasakan
diri dengan menerapkan sistem demokrasi dalam kehidupan, akan berakar pada
setiap diri generasi muda bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju.
12