Resume Bab 14 The Origin of Species

2
Shintya Galuh N S – Andi Joko P 12317244028 - 1231724402 Pendidikan Biologi Inter. RESUME BAB XIV MUTUAL AFFINITIES OF ORGANIC BEINGS : MORPHOLOGY, EMBRYOLOGU, RUDIMENTARY ORGANS -Afinitas/Kedekatan Hubungan Antar Makhluk Hidup : Morfologi, Embriologi, Organ-organ Rudimenter- Penyusunan semua makhluk hidup sepanjang masa dalam kelompok- kelompok dibawah kelompok-kelompo, bahwa sifat hubungan-hubungan yang mengaitkan semua organisme yang hidup maupun telah punah menjadi satu dalam suatu jaringan kekerabatan yang kompleks, bergelombang dan berputar-putar menjadi beberapa kelas besarsaja. Nilai-nilai yang dilekatkan pada ciri-ciri jika konstan dan merata, baik memiliki arti amat penting atau kecil saja, atau seperti pada organ-organ rudimenter yang tanpa punya arti secara alamiah semuanya ocok jika kita mengakui nenek moyang bersama dari semua bentuk yang serumpun, berikut modifikasi mereka melalui variasi dan seleksi alam, dengan kontingensi kepunahan dan divergensi ciri-ciri. Dalam mempertimbangkan pandangan klasifikasi ini, perlu diingat bahwa unsur keturunan telah digunakan secara universal dalam menata jenis kelamin, umur, bentuk-bentuk dimorfik, dan variasi dari spesies-spesies yang sudah diakui sebagai spesies yang sama, betapapun besar perbedaan antara satu dan yang lainnya dalam struktur. Jika memperluas unsur keturunan ini yaitu satu-satunya penyebab kemiripan yang diketahui pada makhluk-makhluk hidup, kita akan mengerti apa yang dimaksud dengan sistem alam yang genealogis dalam penyusunan yang diupayakannya, dengan tingkat-tingkat

description

the Origin of Species Written by Charles Darwin

Transcript of Resume Bab 14 The Origin of Species

Shintya Galuh N S Andi Joko P12317244028 - 1231724402Pendidikan Biologi Inter.

RESUMEBAB XIVMUTUAL AFFINITIES OF ORGANIC BEINGS : MORPHOLOGY, EMBRYOLOGU, RUDIMENTARY ORGANS-Afinitas/Kedekatan Hubungan Antar Makhluk Hidup : Morfologi, Embriologi, Organ-organ Rudimenter-

Penyusunan semua makhluk hidup sepanjang masa dalam kelompok-kelompok dibawah kelompok-kelompo, bahwa sifat hubungan-hubungan yang mengaitkan semua organisme yang hidup maupun telah punah menjadi satu dalam suatu jaringan kekerabatan yang kompleks, bergelombang dan berputar-putar menjadi beberapa kelas besarsaja. Nilai-nilai yang dilekatkan pada ciri-ciri jika konstan dan merata, baik memiliki arti amat penting atau kecil saja, atau seperti pada organ-organ rudimenter yang tanpa punya arti secara alamiah semuanya ocok jika kita mengakui nenek moyang bersama dari semua bentuk yang serumpun, berikut modifikasi mereka melalui variasi dan seleksi alam, dengan kontingensi kepunahan dan divergensi ciri-ciri.Dalam mempertimbangkan pandangan klasifikasi ini, perlu diingat bahwa unsur keturunan telah digunakan secara universal dalam menata jenis kelamin, umur, bentuk-bentuk dimorfik, dan variasi dari spesies-spesies yang sudah diakui sebagai spesies yang sama, betapapun besar perbedaan antara satu dan yang lainnya dalam struktur. Jika memperluas unsur keturunan ini yaitu satu-satunya penyebab kemiripan yang diketahui pada makhluk-makhluk hidup, kita akan mengerti apa yang dimaksud dengan sistem alam yang genealogis dalam penyusunan yang diupayakannya, dengan tingkat-tingkat perbedaan yang diperoleh dan ditandai oleh istilah-istilah seperti : varietas, spesies, genera, familia, ordo, dan kelas.Berdasarkan pandangan yang sama tentang keturunan dengan modifikasi ini, kebanyakan fakta-fakta besar dalam morfologi menjadi dapat dimerngerti, apakah kita melihat pola serupa yang diperlihatkan oleh bermacam-macam spesies dari kelas yang sma dalam organ-organ homolognya, demi satu tujuan : atau pada homologi-homologi serial dan lateral pada setiap individu hewan dan tumbuhan. Berdasar prinsip variasi-variasi kecil yang terus-menerus, tak selalu harus atau secara umum terjadi mendadak pada umur sangat dini, lalu diwarisi pada periode sejajajr, kita dapat memahami fakta-fakta utama dalam Embriologi, yaitu kemiripan dekat bagian-bagian embrio individual yang homolog, dan setelah dewasa menjadi sangat berbeda struktur dan fungsinya, serta kemiripan bagian atau organ homolog pada spesies-spesies serumpun walaupun berbeda jauh, meski disesuaikan pada usia dewasa untuk kebiasaan kebiasaan yang sangat jauh berlainan. Larva merupakan embrio aktif, yang khusus telah termodifikasi sedikit atau banyak dalam hubungan dengan kebisaan kebiasaan hidupnya, dengan modifikasi-modifikasi yang diwarisinya pada usia sejajajr dalam usia dini.Berdasarkan prinsip-prinsip yang sama ini mengingat bahwa jika organ-organ yang mengecil, baik karena tdak digunakan maupun karena seleksi alam, pada umumnya hal ini terjadi pada periode kehidupan ketika makhluk itu harus mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri, dan mengingat betapa kuat daya pewarisan, terjadinya organ-organ rudimenter bahkan dapat diantisipasi. Pentingnya ciri-ciri embriologis dan organ-organ rudimenter dan klasifikasi dapat dipahami berdasar pandangan bahwa suatu tatanan alam harus berdasarkan silsilah.Akhirnya, berbagai kelas fakta yang telah dikupas tampak menyatakan dengan begitu gamblang, bahwa spesies, genera, dan famili yang tak terhitung jumlahnya yang menghuni dunia ini, kesemuanya diturunkan, masing-masing dalam kelas atau kelompoknya sendiri, dari nenek moyang bersama dan semua telah dimodifikasi dalam perjalanan waktu turun-temurun, sehingga tanpa ragu Darwin menerima pandangan ini.