Resume

10
RESUME Chapter 2. Development, Learning and Genetics Bentuk Perilaku: A. Nature (Perilaku bawaan) B. Nurture (Perilaku terajar) A. Nature (Perilaku bawaan ) Terbentuknya sifat/perilaku manusia melalui proses biologis yang lebih terfokus pada genetik, hormon, dan proses hereditas lainnya. Nature berarti sifat; watak; pembawaan. Taksis: Bereaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada sudut tertentu terhadapnya. Macam-macam taksis: kemotaksis, fototaksis, magnetotaksis. Refleks: Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Respon terbawa sejak lahir, artinya sifatnya ditentukan oleh pola reseptor, saraf, dan efektor yang diwariskan. Contoh: refleks rentangan Naluri: Pola perilaku kompleks yang, sebagaimana refleks, merupakan bawaan, agak tidak fleksibel, dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri

description

hvjh

Transcript of Resume

Page 1: Resume

RESUME

Chapter 2. Development, Learning and Genetics

Bentuk Perilaku:

A. Nature (Perilaku bawaan)

B. Nurture (Perilaku terajar)

A. Nature (Perilaku bawaan )

Terbentuknya sifat/perilaku manusia melalui proses biologis yang lebih

terfokus pada genetik, hormon, dan proses hereditas lainnya. Nature berarti sifat;

watak; pembawaan.

Taksis: Bereaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung

mendekati atau menjauh dari atau pada sudut tertentu terhadapnya. Macam-

macam taksis: kemotaksis, fototaksis, magnetotaksis.

Refleks: Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang

mempunyai system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh

terhadap suatu stimulus. Respon terbawa sejak lahir, artinya sifatnya ditentukan

oleh pola reseptor, saraf, dan efektor yang diwariskan.

Contoh: refleks rentangan

Naluri: Pola perilaku kompleks yang, sebagaimana refleks, merupakan bawaan,

agak tidak fleksibel, dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Naluri lebih rumit dibandingkan dengan refleks dan

dapat melibatkan serangkai aksi.

Pelepas Perilaku Naluriah: sekali tubuh siap di bagian dalam untuk tipe

perilaku naluriah tertentu, maka diperlukan stimulus luar untuk mengawali

respon. Isyarat yang memicu aksi naluriah disebut pelepas (release). Begitu

respon tertentu dilepaskan, biasanya langsung selesai walaupun stimulus efektif

segera ditiadakan. Isyarat kimia, yaitu feromon, berfungsi sebagai pelepas

penting pada serangga sosial.

Page 2: Resume

Perilaku Ritme dan Jam Biologis: perilaku berulang-ulang pada interval

tertentu yang dinyatakan sebagai ritme atau periode. Daur perilaku ritme dapat

selama dua jam atau setahun.

B. Nurture (Perilaku Terajar)

Perilaku terajar adalah perilaku yang lebih kurang diperoleh atau

dimodifikasi secara permanen sebagai akibat pengalaman individu.

Kebiasaan: hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap

stimulus berulang yang telah dibuktikan tidak merugikan. Fenomena ini dikenal

sebagai kebiasaan (habituasi) dan merupakan suatu contoh belajar sejati.

Keterpatrian/Tanggap Tiru Imprinting: Merupakan salah satu contoh belajar

yang khusus dan nyata. Contoh: jika seekor anak angsa yang baru menetas

dihadapkan pada sebuah benda yang dapat bergerak dan mengeluarkan bunyi

yang dapat terdengar, hewan itu akan mengikutinya sebagaimana mereka

mengikuti induknya, Waktu penghadapan cukup kritis, karena jika dilakukan

beberapa hari setelah menetas, keterpatrian tidak terjadi. Keterpatrian ini dikenal

berkat penelitian Konrad Lorenz.

Respon yang Diperlazimkan: merupakan perilaku terajar yang paling

sederhana, yang pada dasarnya adalah respon sebagai hasil pengalaman,

disebabkan oleh suatu stimulus yang berbeda dengan yang semula memicunya.

Pelaziman Instrumental: Prinsip pelaziman dapat dipakai untuk melatih

hewan melakukan tugas yang bukan pembawaan lahir. Dalam hal ini, hewan

ditempatkan pada suatu keadaan sehingga dapat bergerak bebas dan melakukan

sejumlah kegiatan perilaku yang berlain-lainan. Peneliti dapat memilih untuk

memberi imbalan hanya pada perilaku tertentu. Latihan ini dikenal sebagai

pelaziman instrumental atau pelaziman operan (istilah kedua diberikan oleh

psikolog B.F. Skinner yang terkenal karena dapat melatih merpati untuk

bermain pingpong dan bermain piano mainan).

Page 3: Resume

Motivasi: Diantara kebanyakan hewan, motivasi (terkadang disebut juga

dorongan) dihubungkan dengan kebutuhan fisiknya. Seekor hewan yang haus

akan mencari air dan yang merasa lapar akan mencari makanan. Kepuasan

terhadap dorongan merupakan kekuatan motivasi dibalik perilaku hewan

tersebut. Sebagian besar perilaku spontan hewan-hewan ini merupakan akibat

usaha memelihara homeostasis. Banyak diantara dorongan ini bersumber dalam

hipotalamus. Dalam semua kasus, hipotalamus mengawali respon yang

berakibat penurunan dorongan tersebut, dan dapat pula menghambat beberapa di

antara respon tadi bila titik kepuasan tercapai.

Konsep: Kebanyakan hewan memecahkan masalah dengan mencoba-coba.

Selama ada motivasi yang memadai hewan akan mencoba setiap alternatif dan

secara bertahap, melalui kegagalan dan keberhasilan yang berulang, belajar

memecahkan masalahnya. Manusia umumnya tidak sekedar belajar dengan cara

mencoba-coba. Bila dihadapkan pada suatu masalah, manusia mungkin

melakukan satu atau dua usaha sembarang sebelum “berhasil” memecahkannya.

Respon ini disebut wawasan.

Bahasa: Semua manusia, bahkan dalam masyarakat yang paling primitif pun,

memiliki bahasa yang sangat maju. Hal ini merupakan abstraksi yang kedua

(konsep merupakan abstraksi juga).

Pembelajaran dan Memori

Belajar

Pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap

sebagai hasil latihan. Oleh karenanya perubahan tingkah laku yang disebabkan

karena kematangan (bukan latihan) atau kondisi temporer organisme (seperti

rasa lelah atau di bawah pengaruh obat) tidak termasuk belajar.

Ada 4 jenis belajar yang berbeda :

1. Habituation dan Sensitization ( Pembiasaan)

Adalah jenis belajar yang paling sederhana, habituasi yaitu belajar

mengabaikan suatu stimulus yang sudah familiar tanpa konsekuensi yang

serius. Contoh mengabaikan bunyi jam baru. Sensitisasi yaitu jenis

Page 4: Resume

belajar dengan mana suatu organisme belajar memperkuat reaksinya

terhadap stimulus yang lemah jika diikuti oleh stimulus yang

mengancam atau menyakitkan.

2. Classical Conditioning

Adalah jenis belajar yang melibatkan pembentukan asosiasi,

yaitu belajar bahwa kejadian- kejadian tertentu terjadi secara

bersamaan. Oganisme belajar bahwa 1 kejadian diikuti oleh kejadian

lain. Misalnya bayi melihat botol susu asosiasinya minum susu.

3. Operant Conditioning/ Instrumental Conditioning

Organisme belajar bahwa suatu respon yang dilakukannya

akan diikuti oleh akibat tertentu. Misalnya anak belajar bahwa

memukul adik atau kakaknya akan diikuti oleh teguran dari orang

tuanya.

4. Complex Learning

Jenis belajar dimana terdapat penambahan sesuatu terhadap

pembentukan asosiasi. Misalnya menerapkan suatu strategi dalam

memecahkan suatu masalah.

Memori

Dalam hubungan dengan belajar, memori merupakan proses yang saling

terkait dengan belajar. Memori adalah bagian dari aspek psikologis yang

berfungsi dalam menerima, menyimpan dan mereproduksikan informasi dan

kesan. Ada tiga tahapan dalam memori yaitu:

1) Encoding adalah memasukkan informasi ke dalam memori. Misalnya,

ketika berkenalan dengan seseorang lalu ia menyebutkan namanya

“Nama saya Bambang” lalu nama Bambang dimasukkan ke dalam

memori.

2) Storage adalah ketika informasi disimpan atau dipertahankan dalam

memori. Misalnya ketika nama Bambang disimpan dalam ingatan.

3) Retrieval adalah pengambilan informasi dari memori. Misalnya

pertemuan kedua mengingat atau mencoba mendapatkan kembali

nama Bambang.

Page 5: Resume

Nature dan nurture saling melengkapi dalam perkembangan individu.

Sebenarnya Nature dan Nurture bekerja sama dalam pembentukan sifat manusia

sehingga kita menjadi diri kita yang sekarang. Diri kita pada dasarnya

mempunyai sifat bawaan seperti pendiam atau easygoing, ramah, terbuka dan

kita kita juga mempunyai pengalaman yang membuat kita menjadi “diri kita

sekarang”.

Setiap manusia memiliki proses dan pola perilaku yang dapat

dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu :

1. Proses individual, proses dan pola dimana manusia merupakan makhluk

individu yang berdiri sendiri dengan keinginannya sendiri untuk bertahan.

2. Proses sosial, proses dan pola ini menunjukkan kedudukan manusia dalam

kehidupan berkelompok dimana tingkat kebutuhan dan saling

membutuhkan menjadi prioritas untuk bertahan, baik dalam proses

pendidikan, pengasuhan, pemeliharaan, seperti cara berpikir, cara

berbicara, cara bekerja, dan lain sebagainya. contoh nya cara bekerja

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya .

Jadi dalam mempelajari perilaku manusia, kita harus membedakan dua

hal, yaitu proses pematangan dan proses belajar. Selain itu ada hal ketiga dan

keempat yang menentukan tingkah laku , yaitu kekhasan atau bakat dan

lingkungan. Lebih lengkapnya akan di jelaskan sebagai berikut :

Pematangan, berarti proses pertumbuhan yang menyangkut

penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh secara alamiah sehingga mengakibatkan

perubahan-perubahan dalam perilaku, terlepas dari ada atau tidak adanya proses

belajar. perilaku ini ditentukan oleh proses pematangan organ-organ tubuh dan

terjadi pada setiap manusia normal sehingga kita dapat memperhitungkan

sebelumnya.

Empat relasi utama yang berhubungan dengan perkembangan

Untuk lebih memahami dan belajar bagaimana kompleks interaksi antara

 individu dan genotip,  fenotip  dan  lingkungan  untuk  mempengaruhi

perkembangan individu, hal  ini berfungsi  untuk  menggagalkan interaksi

 antara ke empat hubungan  utama: 

Page 6: Resume

(1) bagaimana genotip orang tua berkontribusi terhadap genotip suatu individu,

(2) bagaimana genotip individu dapat mempengaruhi fenotipe nya,

(3) bagaimana lingkungan individu  dapat mempengaruhi fenotipe

(4) bagaimana fenotipe individu  dapat mempengaruhi lingkungannya

Arti Penting Perilaku Adaptif: Berbagai macam perilaku bergantung pada

mesin perilaku: reseptor indera, sirkit dalam sistem saraf, dan organisasi otot.

Hewan dihadapkan pada empat bentuk perintah yang menopang hidupnya,

yaitu: (1) makan, (2) mencegah jangan sampai dimakan, (3) mampu bertahan

hidup dalam kondisi fisik lingkungannya, dan (4) meneruskan gen-gennya

kepada generasi berikutnya.

1) Perilaku Makan: Hewan beragam dalam keluasan cita rasanya. Dari yang

sangat khusus hingga ke pemakan umum yang dapat memilih di antara

sekumpulan spesies yang dapat dimakan. Tujuan makanan ialah energi,

tetapi energi diperlukan untuk mencari makanan. Jadi hewan berperilaku

sedemikian rupa untuk memaksimumkan perbandingan kerugian/

keuntungan dari pencarian makanan itu.

2) Perilaku Mempertahankan diri: Perilaku berkisar dari melarikan diri dari

pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan

penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru).

3) Bertahan Hidup dalam Lingkungan Fisik: Kebanyakan hewan hanya dapat

bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan

sebagainya. Kisaran ini relatif luas bagi hewan, seperti mamalia dan

burung, yang banyak mempunyai mekanisme yang efisien untuk

mempertahankan kendali homeostatis terhadap lingkungannya.

4) Perilaku Reproduktif: