Resume

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Dalam dunia perkapalan pengelasan merupakan keahlian yang sangat berhubunga dengan pembuatan suatu kapal, hampir dari 30% dari semua pengerjaan adalah proses pengelasan tersebut. Dalam kapal, pengelasan tidak bias dibuat ala kadarnya karena akan membahayakan pada saat kapal tersebut melakukan pelayaran yang mendapat berbgai gaya luar yang tak terduga. Karena itulah kita sebagai seorang engginer haruslah mengetauhi prinsip dasar mengenai pengelasan pada kapal. Tanpa pegelasan yang baik maka suatu konstruksi hanyalah sia-sia jika kekuatan maupun kualitasnya rendah. Untuk menjadi seorang welder yang handal pastinya memerlukan proses yang panjang tidak dengan cara yang instan. Latihan demi latihan dilakukan untuk memperhalus hasil lasan sehingga lebih bagus dan meminimalisir cacat las yang terjadi. Banyak cara melatih teknik dalam mengelas salah satunya adalah dengan berlatih membuattali-tali las bertumpang dan membuat tali-talilas dengan ayunan 1.2 RumusanMasalah 1

description

ringkasan

Transcript of Resume

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangDalam dunia perkapalan pengelasan merupakan keahlian yang sangat berhubunga dengan pembuatan suatu kapal, hampir dari 30% dari semua pengerjaan adalah proses pengelasan tersebut. Dalam kapal, pengelasan tidak bias dibuat ala kadarnya karena akan membahayakan pada saat kapal tersebut melakukan pelayaran yang mendapat berbgai gaya luar yang tak terduga.Karena itulah kita sebagai seorang engginer haruslah mengetauhi prinsip dasar mengenai pengelasan pada kapal. Tanpa pegelasan yang baik maka suatu konstruksi hanyalah sia-sia jika kekuatan maupun kualitasnya rendah.Untuk menjadi seorang welder yang handal pastinya memerlukan proses yang panjang tidak dengan cara yang instan. Latihan demi latihan dilakukan untuk memperhalus hasil lasan sehingga lebih bagus dan meminimalisir cacat las yang terjadi. Banyak cara melatih teknik dalam mengelas salah satunya adalah dengan berlatih membuattali-tali las bertumpang dan membuat tali-talilas dengan ayunan

1.2 RumusanMasalah1)Apa itu sambungan las sudut luar dengan penembusan?2) Apa pengertian dari las catat ? 3) Bagaimana cara membuat las sudut luar dengan penembusan? 4) Bagaimana cara membuat sambungan las yang baik? 1.3 Maksud dan TujuanSetelah mengikuti mata kuliah teknik las kapal Diharapkan Mahasiswa PSD III Teknik Perkapalan dapat:1) Mengetahui dan memahami apa itu Las listrik.2) Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk ayunan las.3) Mengerti dan Memahami las sudut luar.4) Memenuhi nilai UAS Praktikum Las Kapalyang diberikan Oleh Bapak Sulaiman, AT, MT.

1.4 MetodePenulisanPenulis memakai kajian literature dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, melainkan dari media lain seperti website dan media massa yang diambil dari internet.

BAB IILANDASAN TEORILas busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 C.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Pengertian Sambungan las sudutSambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan disambung membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut

Sambungan T (tee joint); penggabungan 2 benda kerja satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain dan membentuk huruf T yang terbalik

Berikut adalah gambaran pengelasan sudut pada posisi 2f :

Posisi elektroda pada pengelasan sudut 2f

Gambaran saat elektroda mulai meleleh posisi 2f

Hasil pengelasan posisi 2f Pada las sudut T joint setelah terjadi sambungan maka selanjutnya adalah pemberian layer pada hasil pengelasan

Pemberian layer pada las sudut T dilakukan pada 3/6 bagian alur utama

3.2 Las Catat( Tack Weld )Las catat ( Tack Weld ) adalah las kecil ( pendek ) yang digunakan untuk semua pekerjaan las permulaan sebagai pengika bagian-bagian yang akan di las,untuk mempertahan kanposisi benda kerja.

Panjang las catat :1. Untuk las catat pada ujung-ujung sambungan = biasanya 3-4 kali tebal plat dan maksimum 35 mm.2. Untuk las catat yang berada di ujung-ujung sambungan biasanya 2-3 kali tebal plat dan maksimum 35 mm.Jarak normal las catat :1. Untuk plat baja lunak ( mild steel ) dengantebal 3,0 mm, jaraknya adalah 150 mm.2. Jarak ini bertambah 25 mm untuk setiap pertambahan tebal 1mm hingga jarak maksimum 600 mm untuk tebal plat diatas 33 mm.Bila panjang las kurangdari 2 kali jarak normal diatas,cukup dibuat la scatat di kedua ujungnya.Pada sambungan last ,jarak las catat dibuat 2 kali jarak normal diatas.

3.3 Latihan Mengelas Sambungan Las yang baikBahan : Baja LunakUkuran :5 x 50 x 250 mmElektroda : Philips 28, 3,2 mm ( AWS E 6013 ) Philips 46 3,2 mm ( AWS E 6012 )Ampere 120-130 ACPosisiLas ;Bawah TanganPetunjuk- petunjuk :1. Siapkan bahan-bahan dan dilas catat dengan menggunakan jarak bukaan 3 mm2. Pengelasan dilakukan pada dua sisi. Sisi pertama dilas dengan 120 Ampere sedangkan sisi yang lain dilas dengan 130 Ampere3. Pengelasan dilakukan dengan sedikit ayunan agar cairan las dapat mengisi celah dan pinggir sambungan4. Posisi elektrtoda diusahakan sama sepanjang pengelasan agar rigilas yang dihasilkan rata dan bebas dari takik las5. Ulangi pekerjaan in isampai menghasilkan hasillas yang baik.

3.4 Mengelas Sudut Luar Dengan PenembusanBahan : Baja LunakUkuran : 10 x 50 x 250 mmElektroda :Jenishidrtogenrendah,Philips36 S, 3,2 mmAmpere : 120 AC ( Las Pertama ) 125-130 AC ( Las Peninbunan )Posisi Las :Bawah tangan tegak 45o arah pengelasan naik tegak 90o arah pengelasan naik

Petunjuk-petunjuk :1. Siapkan bahan-bahan dan dilas catat seperti pada gambar dengan jarak bukaan 2 mm bila las pertama menggunakan elektroda berdiameter 2,5 mm. dan jarak bukaan 3 mm bila diameter elektroda 3,2 mm2. Pengelasan pertama dengan menggunakan ayunan segitiga seperti pada gambar. Ayunan jenis ini khusus untuk elektroda jenis hydrogen rendah agar mendapatkan penembusan yang rata dan baik. Perhatikan pada ujung-ujung ayunan untuk berhenti sebentar agar memberikan kesempatan pada cairan las untuk mengisi celah sambungan.3. Pengelasan lapisan kedua dengan ayunan yang rata seperti pada gambar.4. Pengelasan ketiga dengan ayunan kebawah dan diusahakan agar seluruh cela sambungan dapat diisi dengan cairan las.5. Perhatikan bahwa untuk pengelasan dengan menggunakan elektroda hydrogen rendah,busur listrik harus pendek = diameter elektroda. Bila jarak busur listrik lebih besar dari kali diameter elektroda maka busur listrik akan mati. Bila lebih kecil mungkin akan terjadi kontak langsung ( short sircuit )6. Ulangi pekerjaan ini sampai mendapatkan hasil las yang baik. Dan berlatihlah dengan posisi yang lain.

BAB IVPENUTUP4.1KesimpulanDari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :1. Sebelum dilakukan pengelasan alangkah baiknya memperhatikan keselamatan kerja dan kelengkapan perlengkapan las dan penggunaan alat sesuai dengan fungsinya. 2. Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik, perlu latihan dalam jangka waktu yang tidak singkat.3. Penggunaan kuat arus harus sesuai dengan kawat las yang digunakan, apabila kuat arus terlalu besar maka elektroda akan cepat mencair dan hasil lasan akan jelek, sedangkan apabila kuat arus yang dipakai terlalu kecil elektroda akan susah mencair dan hasil lasan akan menggumpal gumpal.4. Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil lasan. Jika terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar. Bila terlalu lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar dan kuat, hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). Oleh karena itu kecepatan elektroda harus tepat dan stabil. 4.2SaranSaran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :Pengelasan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah konstruksi sambungan, terutama pada kapal. Pengelasan yang buruk maka akan berbahaya, jadi dalam melakukan pengelasan harus sesuai dengan standart yang berlaku agar hasilnya baik dan tidak membahayakan. Dalam melakukan pengelasan harus diutamakan keselamatan kerja, karena las mempunyai radiasi dari sinar las dan asap las dapat mempengaruhi kesehatan bagi welder.

DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman.2010. PraktekTeknik Las. Semarang: PSD III TeknikPerkapalan UNDIP.Sunaryo, Heri. 2008. Teknik Pengelasan Kapal . Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.Wiryo, Sumarto. 2000. Teknolgi Pengelasan Logam. PT Pradnya Paramita:Jakarta

11