Resume 4
-
Upload
fabianus-tegar -
Category
Documents
-
view
16 -
download
4
description
Transcript of Resume 4
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
1. Definisi
Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan
dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan
dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk pokok yang menyeluruh dan terpadu di
wilayah kerjanya.(Departemen kesehatan RI (1987)
2. Visi dan Misi
a. Visi Puskesmas
i. tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
ii. Indikator Kecamatan Sehat: (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3)
cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu (4) derajat kesehatan penduduk
kecamatan
b. Misi Puskesmas
i. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
ii. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya
iii. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
iv. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif,preventif,promotif dan rehabilitatif. Pelayanan
tersebut ditunjukan kepada semua penduduk, dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Sebelum ada puskesmas, pelayanan kesehatan di kecamatan meliputi balai pengobatan,
balai kesejahteraan ibu dan anak (BKIA) , usaha higiene sanitasi lingkungan,pemberantasan
penyakit menular,dll
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 1
4. Fungsi
Ada 3 fungsi puskesmas yaitu :
1) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Meransang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehtan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program puskesmas.
5. Peran Puskesmas
Dalam konteks ekonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat vital
sebagai institusi pelaksanaan teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan
jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan kebijakan daerah
mealui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun
rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat.
6. Macam-Macam Puskesmas
7. Konsep puskemas pada tahun 1968 di bedakan menjadi 4 bagian yaitu :
1) Puskesmas tingkat desa
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 2
2) Puskesmas tingkat kecamatan
3) Puskesmas tingkat kewedanan
4) Puskesmas tingkat kabupaten
Sedangkan pada rakerkernas ke II tahun 1969, pembagian puskesmas ada 3 yaitu :
1) Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh
2) Puskesmas tipe B, dipimpin oleh dokter tidak penuh
3) Puskesmas tipe C, dipimpin oleh tenaga paramedik
Dan sejak 1979 puskesmas di bagi 2 yaitu :
1) Puskesmas kecamatan (Puskesmas pembina)
2) Puskesmas kelurahan/desa (puskesmas pembantu)
8. Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang disenggarakan oleh puskesmas sejak
berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok
kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi usaha pokok
kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap
puskesmas baik dari segi tenaga,fasilitas,biaya atau anggaran yang tersedia.
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok kesehatan
yang dapat dilakukan oleh puskesmas yaitu :
1. Upaya Kesehatan ibu dan anak
Pemeliharaan keadaan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak pra sekolah.
Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori dan lain-lain kekurangan, serta bila ada pemberian
makanan tambahan vitamin dan mineral.
Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasi.
Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 X, polio 3 X,
dancampak 1 X pada bayi.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 3
Penyuluhan kesehtan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi.
Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam
penyakit ringan.
Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan.
Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi.
2. Upaya keluarga berencana
Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA.
Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan
bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga KB.
Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja
ada kesempatan baik di puskesmas maupun sewaktu kunjungan di rumah.
Memasang IUD, cara penggunaan pil,kondom,dsb.
Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan.
3. Upaya peningkatan gizi
Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka.
Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan
gizi.
Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat dan secara perseoranagn kepada
mereka yang membutuhkan terutama program KIA.
Melaksanakan program perbaikan gizi keluarga.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 4
Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori yang
cukup kepada anak yang berumur di bawah 5 tahun.
Memberikan vitamin A kepada anak-anak di bawah umur 5 tahun.
4. Upaya kesehatan lingkungan
Penyehatan air bersih.
Penyehatan pembuangan kotoran .
Penyehatan lingkungan perumahan.
Penyehatan air buangan atau air limbah.
Pengawasan sanitasi tempat umum.
Penyehatan makanan dan minuman.
Pelaksanaan peraturan perundangan.
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit.
Melaporkan kasus penyakit menular.
Tindakan pemulaan untuk menahan penularan penyakit.
Menyembuhkan penderitan sehingga tidak menjadi sumber infeksi lagi.
Pemberian imunisasi.
Pemberantasan vektor.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
6. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan.
Melaksanakan diagnosa sedini mungkin.
Melaksanakan tindakan pengobatan.
Melakukan rujukan bila di pandang perlu.
7. Upaya penyuluhan kesehatan/promosi kesehatan
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 5
Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
tiap-tiap program puskesmas.
8. Upaya kesehatan sekolah.
Memberikan sarana keteladanan di sekolah.
Memberikan kebersihan perseoranagn peserta didik.
Mengembangankan kemampuan peserta didik untuk berperan secara aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
Penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1.
Imunisasi peserta didik kelas I-IV.
Rujukan medik,
Penanganan kasus anemia gizi.
Pengobatan ringan pertlongan pertama,dsb
9. Upaya kesehatan olahraga.
Pemeriksaan kesehtan berkala.
Penentuan takaran latihan,dsb
10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat.
Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah tangga
11. Upaya kesehatan kerja
Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja.
12. Upaya kesehatan gizi dan mulut.
Pelayanan medik gigi dasar
13. Upaya kesehatan jiwa.
Kegiatan kesehtan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas.
Penanganan pasien dengan gangguan jiwa,dsb
14. Upaya kesehatan mata.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 6
Upaya kesehatan mata,pencegahan kesehtan dasar yang terpadu .
Upaya kesehatan mata.
15. Upaya laboratorium sederhana
Di ruang laboratorium : penerimaan pasien,dsb
Terhadap spesimen yang dirujuk : pengambilan spesimen.
Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidang : persiapan pasien.
Diruang gedung : melakukan tes skreening HB.
16. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.
Pencatatan dan pelaporan meliputi : data umum dan demograpi, data ketenangan
di pusksmas,data sarana yang dimiliki di puskesmas,dsb
17. Upaya kesehatan lansia.
18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional.
Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan
tradisional.
Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.
19. Upaya kesehatan remaja.
20. Dana Sehat.
9. Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah kesehatan yang terjadi di
wilayah kerjanya, meskipun wilayah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas.
Dengan azas ini lah puskesma di tuntut untuk lebih menggunakan tindakan pencegahan
penyakit, dan bukan tindakan untuk pengobatan penyakit.
Wilayah kerja puskesmas bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimabangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 7
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian
wilayah kerja puskesmas di tetapkan oleh Bupati KDH, mendengar saran teknis dari Kantor
Wilayah Departement Kesehatan Profinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan puskesmas di
ibu kota kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari
puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang
dilaksankan oleh sebuah puskesmas rata-rata 300.000 penduduk.
Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah
suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah
area dengan jari-jari 3 km.
10. Kedudukan Puskesmas
1) Kedudukan dalam bidang administrasi
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung
jawab langsung baik teknis maupun administrasi kepada Kepala Dinas Kesehatan
Dati II.
2) Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan.
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan
pertama.Maksud dari pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah fasilitas, sedangkan
dalam hal pengembangan pelayanan kesehatan,puskesmas dapat meningkatkan dan
mengembangkan diri ke arah modernisasi sistem pelayanan kesehatan, berikut contoh
bidangnya :
Bidang promotif
Puskesmas sebagai sarana penyuluhan
Bidang penunjang Kuratif
Puskesmas mengembangkan laboratorium modern dengan menggunakan
EKG,USG,dsb
Bidang pengembangan SDM petugas
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 8
Pimpinan puskesmas dapat mengupayakan nursing review.
Bidang Preventif
Upaya puskesmas untuk mencegah suatu penyakit.
Bidang rehabilitatif
11. Satuan penunjang
Sesuai dengan keadaan geografi,luas wilayah,sarana penghubungan serta kepadatan
penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah
mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih merata dan
meluas, perlu di tunjang dengan puskesmas pembantu, penenmpatan bidan di desa-desa yang
belum terjangkau oleh pelayanan yang ada dan puskesmas keliling.
Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas
perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu :
1. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas.
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan
kesehatan,peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari
puskesmas.
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan. Kegiatan puskesmas keliling :
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil
yang tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas.
b. Melakukan penyelidikan tentang KLB.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 9
c. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka
rujukan sebagai kasus gawat darurat.
d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan auudio visual.
3. Bidan yang bertugas di desa
Pada setiap desa yang belum ada pelayanan kesehatan, akan ditempatkan seorang
bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab langsung
kepada kepala puskesmas.
Wilayah kerja bidan adalah suatu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000
orang. Dengan tugas utamanya adalah membina peran serta masyarakat melalui
pembinaan posyandu dan pembinaan pimpinan kelompok persepuluhan, melalui
pembinaan posyandu dan pertolongan persalinan di rumah-rumah.
4. Puskesmas Perawatan
Puskesmas perawatan adalah puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang
diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik
berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara.
Kriteria :
Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari rumah sakit.
Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor.
Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang
memadai.
Jumlah kunjungan puskesmas minimal 100 orang per hari.
Pemerintah daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai.
Fungsi
Merupakan pusat rujukan antara bagi pasien gawat darurat sebelum di bawa
ke rumah sakit
Kegiatan
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 10
Tindakan operatif terbatas terhadap pasien gawat darurat seperti keadaan
karena kecelakaan lalu lintas, persalinan dengan penyulit, dan penyakit lain yang
mendadak dan bersifat gawat darurat. Tindakan yang dapat dilakukan adalah :
Merawat sementara pasien gawat darurat untuk mengobservasi
pasien dalam rangka pemeriksaan diagnostik.
Melakukan pertolongan sementara untuk selanjutnya merujuk pasien
ke RS.
Memberikan pertolongan persalinan bagi kehamilan.
Ketenagaan
Dokter yang telah mendapatkan latihan klinis di RS selama 6 bulan.
Perawat yang telah di latih selama 6 bulan dalam bidang perawatan
bedah,dsb
Perawat atau bidan (tiga orang ) di beri tugas berjaga bergiliran.
Pekarya kesehatan (satu orang) minimal lulusan SMA.
Sarana
Untuk melaksanakan kegiatan rawat inap,puskesmas memiliki bangunan yang lebih
luas serta luas serta ruangan pelayanan dan peralatan dilengkapi sebagai berikut :
Ruang rawat inap yang memadai (nyaman, luas dan terpisah antara
anak,wanita,dsb)
Ruang operasi dan post operasi.
Raung persalinan dan raung menyusui.
Kamar untuk perawat.
Kamar linen dan cuci.
Peralatan medis
Peralatan operasi terbatas.
Peraratan obsentri patologis,vasektomi, dan tubektomi.
Peralatan resusitasi
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 11
Minimal 10 tempat tidur untuk peralatan perawatan.
Alat komunikasi dan transportasi
Telepon atau radio jarak sedang.
Minimal satu buah ambulans.
12. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Susunan organisasi puskesmas yaitu :
1. Unsur pimpinan : Kepala puskesmas
2. Unsur pembantu pimpinan : Urusan tata usaha.
3. Unsur pelaksanaan : Unit I unit II
Unit III
Unit IV
Unit V
Unit VI
Unit VIII
Tugas Pokok
1. Kepala Puskesmas
Mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan
puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.
2. Kepala urusan tata usaha
Mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat
menyurat serta pencatatan dan pelaporan.
3. Unit I
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 12
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak keluarga
berencana dan perbaikan gizi.
4. Unit II
Mempunyai tugas melakasanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit,
khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan,dsb.
5. Unit III
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga
kerja dan manula.
6. Unit IV
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata,dsb
7. Unit V
Mempunyai tugas melaksanakan kegiataan pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
8. Unit VI
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII
Melaksanakan tugas kefarmasian.
Tata Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib menetapkan prinsip
kordinasi, integrasi dan sikronisasi baik dalam lingkungan puskesmas maupun dalam
satuan organisasi di luar puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing
Dalam melaksankan tugas, kepala puskesmas wajib mengikuti dan memenuhi
petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang di tetapkan oleh
kepala departemen kesehatan/kotamdya, sesuai peraturan UU yang berlaku.
Kepala puskesmas bertanggung jawab memimpin,mengkoordinasi semua
unsur dalam lingkungan puskesmas, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi
pelaksanaan tugas masing-masing.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 13
Setiap unsur di lingkungan puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.
Hal-hal yang menyangkut tata hubungan dan koordinasi dengan instansi vertikal Departemen Kesehatan RI akan di atur dengan surat keputusan bersama menteri dalam negeri dan menteri kesehatan RI
Bagan Struktur Organisasi Puskesmas
13. Peran Perawat di Puskesmas
Di puskesmas selain sebagi pemberi pelayanan kesehatan, perawat juga berperan sebagai
manajer. Tugas pokok perawat di puskesmas adalah mengusahakan agar fungsi puskesmas
dapat diselenggarakan dengan baik dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di
wilayah kerjanya. Kegiatan pokok yang dilakukan perawat di puskesmas adalah :
a. Melakasanakan fungsi-fungsi manajerial.
b. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan.
c. Mengoordinasi kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.
d. Mengoordinasi pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan Pemeliharaan
Kesehatan masyarakat Desa (PKMD)
e. Menggoordinasikan kegiatan lain seperti kegiatan lintas sektoral.
14. Azas Penyelenggaraan
a. Azas pertanggungjawaban wilayah
Yaitu bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerja
b. Azas pemberdayaan masyarakat
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 14
Kepala Puskesmas
Urusan Tata Usaha
Unit: IV-VII
Pelaksana Teknis
Puskesmas
Pembantu
Unit: I-III
Pelaksana Teknis
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan
aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas.
c. Azas keterpaduan
d. Azas keterpaduan lintas program
e. Azas keterpaduan lintas sektor
f. Azas rujukan
Azas rujukan perorangan : kasus,spesimen.ilmu pengetahuan
Azas rujukan upaya kesehatan masyarakat : Tenaga,sarana,dsb
15. Mangemen Puskesmas
P1 : Perencanaan
Rencana Usulan kegiatan
Rencana pelaksanaan kegiatan
P2 : Pelaksanaan dan pengendalian
Pengorganisasian
Penyelenggaraan
Pemantauan
P3 : Pengawasan dan pertanggungjawaban
Pengawasan internal dan eksternal
Pertanggungjawaban
16. Sistem Pembiayaan di Puskesmas
a. Pemerintah (Anggaran pembangunan dan anggaran rutin)
b. Pendapatan puskesmas
c. Sumber lain, antara lain : PT ASKES,JAMSOSTEK,dsb
17. Sistem Ketenagaan di Puskesmas
Menurut PP N0.32/1996 :
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 15
a. Tenaga medis
b. Tenaga keperawatan
c. Tenaga kesehatan masyarakat
d. Tenaga gizi
e. Tenaga non kesehatan lainnya.
(A.A Gde Muninjaya, 2004)
18. Sistem Rujukan
1. Definisi
Suatu jaringan sistem pelayanan kesehatan yang mungkin terjadinya penyerahan
tanggung jawab secara timbal balik atas timbal balik atas timbulnya suatu masalah dari
suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal,
kepada yang lebih kompeten terjangkau dan dilakukan secara rasional.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Dihasilkannya pemerataan kesehatan yang didukung mutu pelayanan yang optimal
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna.
b. Tujuan Khusus
Dihasilkannya upaya pelayanan kesehtan klinik yang bersifat kuratif dan
rehabilatif secara berhasil guna dan berdaya guna.
Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan
promotif secara berhasil guna dan berdaya guna.
3. Jenis Rujukan.
a. Rujukan Medik, meliputi :
1. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik , pengobatan,tindakan
operatif, dll disebut Transfer of Patient.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 16
2. Pengiriman Bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap disebut Transper of Specimen.
3. Mendatangkan atau mengirimkan tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat disebut transfer of
knowledge.
b. Rujukan Kesehatan
Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan
promotif diantaranya : Pemeriksaan spesimen air di laboratorium kesehatan,
Penyelidikan sebab keracunan, dsb.
4. Jalur Rujukan
1. Intern antara petugas puskesmas.
2. Antara puskesmas pembantu dengan puskesmas pembina.
3. Antara masyarakat dengan puskesmas.
4. Antara satu puskesmas dengan puskesmas lain.
5. Antara puskesmas dengan rumah sakit lain, laboratorium, dsb
5. Langkah- Langkah dalam Meningkatkan Rujukan
1. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dalam menampung rujukan dari
puskesmas pembantu dan pos kesehatan, posyandu dari masyarakat.
2. Mengadakan pusat rujukan dengan mengadakan ruang tambahan untuk tempat
tidur penderita gawat darurat pada lokasi yang strategis.
3. Meningkatkan sarana komunikasi antara unit-unit pelayanan kesehatan dengan
media telepon atau radio komunikasi pada setiap unit pelayanan kesehtan.
4. Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan yang memadai bagi sistem rujukan,
baik rujukan kesehtan.
5. Meningkatkan upaya dan sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan rujukan.
(Nasrul Effendy, 1998).
19. STATIFIKASI PUSKESMAS
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 17
1. Definisi
Upaya untuk melakukan penilaian prestasi keja puskesmas dalam rangka
perkembangan fungsi puskesmas sehingga pembinaan dalam rangka fungsi puskesmas
dapat dilaksanakan lebih terarah
2. Tujuan
Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran tentang tingkat perkembangan fungsi puskesmas secara
berkala dalam rangka pembinaan dan pengembangannya.
Tujuan khusus
a. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam rangka
mawas diri.
b. Mendapatkan masukan untuk perencanaan puskesmas dimasa yang akan datang.
c. Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan pelaksannan puskesmas
sebagai masukan pembinaan.
3. Pengelompokan
Dibagi menjadi 3 strata yaitu :
a.Strata I, Puskesmas dengan strata yang baik
b. Strata II, puskesmas dengan prestasi kerja cukup
c. Strata III, Puskesmas dengan prestasi kerja kurang
Sarana dan stratifikasi puskesmas yaitu :
a. Puskesmas tingkat kecamatan
b. Puskesmas tingkat kelurahan atau pembantu.
c. Unit-unit kesehtan lain.
d. Pembinaan peran serta masyarakat
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup stratifikasi puskesma yaitu :
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 18
a. Hasil kegiatan puskesma dalam bentuk cakupan dari masing-masing kegiatan.
b. Hasil dan cara pelaksannan menajemen puskesmas.
c. Sumber daya yang tersedia di puskesmas.
d. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi pencapaian hasil kegiatan puskesmas.
5. Area pembinaan
a. Sebagai wadah pemberi pelayanan.
b. Pelaksanaan program-program sektor kesehtan maupun program lintas sektotal yang
secara langsung maupun tidak langsung menjadi tanggung jawab puskesmas dalam
pelaksanan maupun sarana penunjang.
c. Peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan kemampuan hidup sehat dan
produktif.
6. Pelaksanaan Stratifikasi
a. Pelaksanaan stratifikasi puskesmas mencakup seluruh aspek puskesmas termasuk
puskesmas pembantu,keliling,dsb.
b. Kegiatan stratifikasi mencakup :pengumpulan data,pengolahan data,analisa masalah
dan penentuan langkah peanggulangan.
c. Stratifikasi puskesmas dilakukan setahun sekali secara menyeluruh dan serempak dan
bertahap sesuai administrasi samapai ke pusat
d. Dalam rangka menentukan strata puskesmas dipakai pendekatan kwantitatif untuk
mengukur variabel.
e. Penetapan waktu kegiatan
7. Tahap-tahap Stratifikasi
a. Tahap I : Pendataan dan pemetaan dalam tiga kelompok strata I,strata II,strata III.
b. Tahap II : Analisa hasil pendataan dan pemetaan serta sektor-sektor yang menunjang
dan menghambat.
c. Tahap III : Rencana pemecahan masalah pada semua tingkat yaitu rencana kerja atau
rencana pembinaan untuk meningkatkan kemampuan puskesams berdasarkan hasil
analisa dan masalah yang dijumpai di semua tingkat.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 19
8. Manfaat Stratifikasi
a. Bagi Puskesmas
Mendapatkan gambaran tingkat perkemabangan prestasi kerja secara menyeluruh.
b. Bagi Dinas Kesehatan dan Dati III
Mendapatkan gambaran prestasi kerja puskesmas dalam wilayah dati II setiap
tahun.
Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan puskesmas
Menetukan langkah serta bantuan yang diperlukan dalam mengatasi masalah
yang dihadapi puskesmas.
c. Dinas Kesehatan Dati I/ Kanwil Provinsi
Mendapatkan gambaran mengenai masalah serta hambatan yang dihadapi oleh dinas
Dati I selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah
kerjanya yang perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh Dinas Dati I atau
Kanwil Provinsi melalui rencana penyusunan tahunan.
d. Depkes Pusat
Mendapatkan gambaran mengenai masalah seta hambatan yang dihadapi oleh Dinas
Kesehatan DT I/ Kanwil selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan
puskesmas di wilayah kerjanya yang perlu mendapatkan bantuan dari pusat.
(Nasrul Effendy, 1998).
DINAS KESEHATAN
1. Definisi
Dinas kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam bidang
kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas, dinas kesehatan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan meliputi pendekatan promotif,preventifm
kuratif, rehabilatif berdasarkan standar yang tealah di tetapkan dalam rangka upaya kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 20
2. Pembinaan pelaksanaan administrasi umum dan sistem informasi kesehatan(SIK).
3. Pemberian ijin dan rekomendasi perijinan di bidang kesehatan.
4. Pembinaan terhadap UPTD kesehatan.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Organisasi Dinas Kesehatan
A. Kepala Dinas
B. Sekretariatan
C. Pelayanan Kesehatan.
D. Bidang kesehatan keluarga dan gizi.
E. Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
F. Bidang pengembangan dan promosi kesehatan.
G. Kelompok jabatan fungsional.
H. UPTD
3. Fungsi dan Tugas
A. Sekretariat
Tugasnya melaksanakan urusan dan memberikan pelayanan teknis dan administrasi di
bidang perencanaan umum, kepegawaian,keuangan,kepada semua unsur dinas
kesehatan.
Fungsinya :
Pelaksanaan penyusunan rencana program, pembinaan organisasi dan
tatalaksana.
Pengelolaan administrasi kepegawaian,keuangan,perlengkapan,investasi.
Pembinaan dan pengawasan administrasi, kepegawaian,keuangan
perlengkapan dan inventarisasi di dinas dan UPTD.
Pelaksanaan pengurusan surat menyurat, ke arsipan, dan rumah tangga.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 21
Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggran dan pertanggung
jawaban keuangan.
Pengoordinasian semua rencana kegiatan untuk ditetapkan sebagai rumusan
program.
Pengumpulan data sebagai bahan penyusunan program.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
Sekretariatan terdiri dari beberapa sub bagian yaitu :
a. Sub bagian Umum dan kepegawaian.
Tugas pokok dan fungsinya :
Melakukan urusan kesekretariatan atau pengetikan penggadaan
dan tata kearsipan.
Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan
sekretaris serta pemeliharaan dan kebersihan kantor.
Melakukan pengelolaan barang di lingkungan Dinas kesehatan
dan UPTD.
Melakukan tugas keprotokolan dan perjalanan dinas.
Melakukan pembinaan dan pengawasan administrasi dan
kepegawaian.
Memproses kedudukan hukum pegawai.
Menyiapkan bahan untuk menyusun dan menyempurnakan
organisasi dan tatalaksana.
Melakukan kegiatan-kegiatan akreditasi tenaga fungsional
kesehatan dan dokumentasi kepegawaian.
Melakukan tugas lain yang diberikan sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan
Mengelola keuangan anggaran pendapatan dan belanja.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 22
Melakukan pembinaan dan pengawasan administrasi keuangan di
Dinas dan UPTD.
Melakukan pembayaran gaji pegawai dan pembayaran keuangan
lainnya.
Menyusun LPJ pengelolaan keuangan.
Melakukan tugas lain dari sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.
c. Sub Bagian Perencanaan.
Menyusun dan mengkoordinasikan renacana anggran dan
pendapatan.
Menyusun dan mengkoordinasikan rencana kebutuhan tenaga,
sarana dan prasarana kesehatan.
Mengkoordinasikan rencana program dan proyek kesehtan.
Mensistematiskan pelaksanaan program dengan perencanaan
kesehatan.
Melakukan evaluasi perencanaan program dan proyek kesehatan.
Melakukan tugas lain dari sekretaris sesuai fungsi.
B. Bidang Pelayanan Kesehatan
Tugas:
Menyusun rencana pembinaan,pengawasan serta pengembangan kesehatan dan
pelatihan tenaga kesehatan, rencana kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan serta
pengawasan terhadap peredaran sediaan farmasi dan produk makanan dan minuman.
Fungsi:
Penyususnan rencana pembinaan dan pengawasan upaya pengalaman dan
pendidikan tenaga kesehatan serta peredaran sediaan farmasi makanan atau
minuman.
Penyususnan rencana,pemantapan standar mutu pelayanan dan pelatihan
tenaga kesehatan serta rencana pembangunan.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 23
Penyelesaian proses penerbitan ijin,rekomendasi perijinan sarana dan tenaga
kesehatan.
Pelaksanaan tugas yang diberikan kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsi.
Bidang pelayanan Kesehatan terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
b. Seksi Farmasi Makanan dan Minuman
c. Seksi Bina Institusi dan Mutu Pelayanan Kesehatan
C. Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi
Tugas :
Menyusun, melaksanakan dan membina peningkatan program kesehatan
ibu,bayi,anak,dan remaja,keluarga berencana, peningkatan gizi dan peningkatan usia
lanjut.
Fungsi :
Pelaksanaan penyusunan pembinaan serta peningkatan kesehatan keluarga
dan gizi.
Pembinaan serta pengawasan dalam peningkatan kesehatan
ibu,bayi,anak,anak sekolah dan remaja kesehatan ujia lanjut.
Pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pemantauan serta
evaluasi terhadap upaya peningkatan kesehatan ibu,bayi,anak dan
remaja ,keluarga berencana,usia lanjut.
Pelaksanaan tugas lain dari kepala dinas.
Bidang ini terdiri dari
a. Seksi Kesehatan Anak,Remaja,dan Usia Lanjut.
b. Seksi Kesehatan Ibu,Bayi, dan Reproduksi
c. Seksi Gizi
D. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 24
Tugas :
Merencanakan,monitoring dan evaluasi tindakan pencegahan, pengamatan dan
pengendalian penyakit serta penyehatan lingkungan.
Fungsi :
Pencegahan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
akibat perpindahan penduduk.
Pengamatan penyakit menular dan tidak menular yang berpotensi KLB.
Pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
Pembinaan dan pengawasan dan sanitasi institusi,tempat umum,dsb.
Melakukan tugas lain dari kepala dinas.
Bidang lain terdiri dari :
a. Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit
b. Seksi Penyehatan Lingkungan
c. Seksi Pengendalian Penyakit
E. Bidang Pengembangan dan Promosi Kesehatan.
Tugas :
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, membina, serta mengevaluasi
kegiatan promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan kesehatan
dan sistem informasi kesehatan.
Fungsi :
Pelaksanaan pengembangan program penyuluhan serta pelatihan tenaga
kesehatan serta masyarakat dalam bidang upaya kesehatan sumber daya
masyarakat dan PHBS.
Pelaksanaan pembinaan,pengembangan serta peningkatan kemampuan
perberdayaan masyarakat dan tenaga kesehatan dalam memanfaatkan sarana
dan media penyuluhan.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 25
Pelaksanaan program pengembangan dan pembinaan untuk meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pengendalian dan pengkajian program kesehatan yang sedang berjalan dan
evaluasi program yang sudah selesai sebagai bahan informasi kesehatan.
Pelaksanaan persiapan, pengkajian dan penelitian bidang kesehatan.
Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka promosi,
informasi, dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
Melakukan tugas lain dari kepala dinas.
Bidang lain terdiri atas :
a. Seksi Pengembangan kesehatan
b. Seksi Promosi kesehatan
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
F. Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas :
Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya.
Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.
Jumlah jabatan fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja .
Jenis dan jenjang jabatan fungsional , diatur sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
G. UPTD
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 26
UPTD adalah unit pelaksanan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Kesehatan di bidang tertentu.
UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.
UPTD terdiri dari sub bagian tata usaha dan kelompok jabatan fungsional.
NURSING CENTER
1. Definisi Nursing Center
Nursing Center merupakan “Pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian
keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal”. Dalam Nursing Center
selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh, sehingga
Nursing Center memiliki karakteristik tertentu.
(Suharyati, 2002).
2. Karakteristik Nursing Center
Sesuai dengan batasan Nursing Center, maka yang menjadi ciri utama Nursing Center yaitu :
a. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi program pendidikan, pelayanan
dan penelitian/pengembangan keperawatan. Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan,
pelayanan dan penelitian keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam setiap
langkah pengelolaan.
b. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh potensi yang ada
secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran, keterbukaan dan kebersamaan dalam
menghadapi pelaksanaan tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai
tanggung jawab bersama.
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 27
c. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut, diperlukan persamaan
persepsi seluruh personal yang terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternal maupun
internal keperawatan komunitas.
d. Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui membangun
masyarakat ilmiah keperawatan komunitas, dimana seluruh anggota profesi bersatu padu dalam
mengembangkan keperawatan komunitas baik dalam teori maupun praktik.
e. Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh stake holder yang
terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakat melalui kolaborasi dengan berbagai faktor.
3. Nursing Center sebagai Model Keperawatan Komunitas
Model adalah suatu ide/gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan symbol dan visualisasi
fisik. Model konseptual keperawatan merupakan rancangan terstruktur yang terdiri dari
berbagai konsep yang memiliki hubungan spesifik dan dapat digunakan sebagai landasan
dalam praktik keperawatan. Nursing Center sebagai model keperawatan komunitas beranjak
dari berbagai asumsi dasar yang berkaitan dengan pelayanan, pendidikan, dan penelitian-
pengembangan keperawatan komunitas.
4. Asumsi Dasar Nursing Center
a. Kualitas pelayanan keperawatan komunitas menjadi tanggung jawab seluruh anggota profesi
keperawatan
b. Untuk dapat memikul tanggung jawab profesi, maka anggota keperawatan komunitas dituntut
untuk memiliki kemampuan yang memadai, yang hanya dapt ditumbuhkembangkan melalui
proses pendidikan yang memungkinkan pengembangan potensi maksimal bagi calon perawat
dan pembinaan selama kehidupan karirnya sebagai perawat.
c. Pelayanan dan pendidikan keperawatan komunitas yang menggambarkan hubungan antara
konsep keperawatan komunitas sebagai sistem, caring, serta penelitian pendidikan, organisasi
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 28
profesi dan pelayanan keperawatan komunitas dalam seluruh proses pengelolaan;
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
5. Pelayanan Keperawatan Komunitas sebagai Suatu Sistem
Agar pelayanan keperawatn komunitas dapat berlangsung memadai, diperlukan
perhatian terhadap tiga faktor pembentuk system pelayanan keperawatan ialah
a. Penerima jasa layanan keperawatan/klien
Klien keperawatan di komunitas dapat berupa perorangan/individu, kelompok,
keluarga, maupun masyarakat. Klien individu adalah seseorang yang mengalami ganguan
kesehatan baik aktual maupun potensial.
Klien kelompok merupakan dua atau lebih klien dengan masalah kesehatan yang
relative sama, misalnya kelompok umur, kelompok pekerjaan, atau kombiasi antara kelompok
umur dengan tempat tinggal, serta kelompok sosial kemasyarakatan.
Klien keluarga merupakan sekelompok klien yang terikat oleh hubungan darah,
hokum, dan atau tempat tinggal. Sedangkan klien masyarakat/ populasi, merupakan
sekelompok klien yang tinggal bersama di suatu wilayah/daerah tertentu, sehingga saling
mempengaruhi dalam masalah kesehatan.
b. Pemberi jasa pelayanan keperawatan
Perawat yang langsung melayani kebutuhan klien di masyarakat secara lansung dan
sesuai dengan kompetensi perwat yang ada. Kualitas layanan keperawatan sangat tergantung
pada kemampuan perawat yang dibentuk oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
dimilikinya. Kemampuan perawat pemberi pelayanan, diperoleh bukan hanya dari dalam
proses pendidikan, tetapi juga dari pembinaan dan pengembangan diri selama kehidupan
dirinya sebagai perawat.
c. Pembuat kebijakan keperawatan
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 29
Pembuat kebijakan sangat mempengaruhi kualitas layanan, karena sebagai pembuat
keputusan dalam pengelolaan keperawatan, akan menetapkan kebijakan berbagai komponen
pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, pembuat kebijakan/pengelola pelayanan
keperawatan harus memiliki kemampuan dalam :
Mengidentifikasi kebutuhan klien dan provider
Menetapkan skala prioritas yang tepat
Menyusun rencana strategis untuk menyelesaikan masalah
Melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap seluruh proses pelayanan
Melakukan perbaikan rencana dan pelaksanaan kualitas lyanan yang lebih efektif dan
efisien
6. Tujuan Nursing Center
Tujuan umum Nursing Center adalah terselenggaranya pelayanan, pendidikan dan penelitian
keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien.
Tujuan khusus Nursing Center sebagai berikut :
a. Teridentifikasinya kebutuhan klien dan mashasiswa/peserta latihan baik aktual maupun
potensial.
b. Tersusunnya rencana pelayanan dan pengalaman belajar lapangan yang terpadu, dalam
hal ini kebutuhan kebutuhan belajar mahasiswa/.peserta latihan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan klien.
c. Terselenggaranya pengalaman belajar lapangan dan pelayanan keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah disusun bersama
d. Terselenggarakannya monitoring dan evaluasi pengalaman belajar dan pelayanan
keperawatan
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 30
e. Tersusunnya rencana penelitian keperawatan dan pelaksanaannya
f. Tersusunnya rencana pengembangan keperawatan berdasarkan kajian ilmiah.
7. Kriteria Nursing Center yang Baik
a. Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan komunitas dan kebutuhan belajar mahasiswa/
peserta latihan secara terpadu
b. Memberikan arahan pengkajian
c. Memberi arah dalam analisa dan perencanaan
d. Memberikan arahan implementasi
e. Memfasilitasi evaluasi
f. Merupakan garis besar kurikulum suatu pendidikan (dalam hal ini pendidikan keperawatan
komunitas)
g. Representasi kerangka kerja penelitian untuk pengembangan teori maupun praktik
8. Penerima Pelayanan/ Sasaran Kegiatan Nursing Center
Sasaran kegiatan merupakan konsep yang jelas tentang siapa atau apa yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Untuk dapat mencapai tujuan Nursing Center, maka yang menjadi sasaran
utama adalah peserta didik/ pelatihan keperawatan dan klien (individu, keluarga, kelompok
khusus maupun masyarakat umum) dari semua umur. Sedangkan yang dilakukan Nursing
Center adalah kegiatan pelayanan, pendidikan dan atau pelatihan dan penelitian pengembangan
keperawatan.
9. Peran Perawat
Perawat yang terlibat dalam Nursing Center baik yang berasal dari Puskesmas maupun institusi
pendidikan mempunyai empat peran utama ialah sebagai pemberi pelayanan kepada klien,
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 31
pendidik keperawatan untuk mahasiswa/ peserta pelatihan dan peran sebagai peneliti untuk
pengembangan ilmu dan praktik keperawatan serta pengelola keperawatan.
10. Sumber Kesulitan
Pelaksanaan Nursing Center diperkirakan akan mengalami berbagai kesulitan/ hambatan baik
dari segi sumber, manajemen maupun metoda dan marketing. Namun demikian dengan
komitmen yang kuat dan dukungan semua pihak kesulitan akan dapat dikurangi bahkan
mungkin dihilangkan.
Untuk mendapatkan komitmen yang kuat diperlukan kesadaran dari semua perawat baik dosen
maupun pengelola serta pelaksana keperawatan bahkan keperawatan merupakan tanggung
jawab bersama.
11. Fokus Intervensi
Merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah. Dengan kata lain
focus intervensi merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk merubah penyebab situasi
ke arah hasil yang diharapkan. Fokus intervensi Nursing Center ada pada upaya memfasilitasi
dan advokasi serta koordinasi serta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing Center untuk mencapai
pelayanan dan pendidikan keperawatan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
A.A Gde Muninjaya. 2005. Managemen Kesehatan. Jakarta :EGC
Effendy,Fery akhfuldi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas:Teori dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta :Salemba Medika
Mubarak, Wahit Ikbal. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika
Nasrul, Effendy. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan masyarakat. Jakart a: EGC
Lecture Ibu Rainy. 2011. (Tanggal 10 Juni 2011 Pukul 10:00)
Annonymous. 2011. Nursing Center. http://www.google.com(diakses tanggal 14 Juni 2011)
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 32
Annonymous. 2011. Puskesmas. http://www.google.com(diakses tanggal 14 Juni 2011)
www.dinkes.go.id
Structure di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Indonesia 33