RESUME (1)

download RESUME (1)

of 10

description

ee

Transcript of RESUME (1)

NAME : Nurmilah HasanCLASS: ANIM : 321 414 036

RESUMEPENGANTAR PENDIDIKAN

PENDIDIKAN KLASIK DAN FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

1. PENDIDIKAN KLASIKTeori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada prosesnya.Perbedaan padangan tentang faktor dominan dalam perkembangan manusia tersebut menjadi dasar perbedaan pendangan tentang peran pendidikan terhadap manusia, mulai dari yang paling pesimis sampai yang paling optimis. Aliran-aliran itu pada umumnya mengemukakan satu faktor dominan tertentu saja dan dengan demikian suatu aliran dalam pendidikan akan mengajukan gagasan untuk mengoptimalkan faktor tersebut untuk mengembangkan manusia.Ada 4 teori yang terdapat dalam ilmu pendidikan yaitu : Empirisme Nativisme Naturalisme Konvergensi

1. Empirisme Aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata melalui alat inderanya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya maupun melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara langsung (Joseph, 2006). Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung, terbentuk dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan dari lingkungan atau dunia luar melalui indra, sehingga dapat dikatakan lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau anak didik.Bahwa hanya lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak. John Locke (dalam Joseph: 2006) tak ada sesuatu dalam jiwa yang sebelumnya tak ada dalam indera. Ini berarti apa yang terjadi, apa yang mempegaruhi apa yang membentuk perkembangan jiwa anak didik adalah lingkungan melalui pintu gerbang inderanya yang berarti tidak ada yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa melalui proses penginderaan.Contohnya: ketika dua anak kembar sejak lahir dipisahkan dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Satu dari mereka dididik di desa oleh keluarga petani golongan miskin, yang satu dididik di lingkungan keluarga kaya yang hidup di kota dan disekolahkan di sekolah modern. Ternyata pertumbuhannya tidak sama. Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dikesampingkan. Padahal, ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak mendukung.Meskipun demikian, pandangan-pandangan behavioral ini juga masih bervariasi dalam menentukan faktor apakah yang paling utama dalam proses belajar itu sebagai berikut:a. Pandangan yang menekankan peranan pengamatan dan imitasi.b. Pandangan yang menekankan peranan dari dampak ataupun balikan dari sesuatu perilaku.c. Pandangan yang menekankan peranan stimulus atau rangsangan terhadap perilaku.

2. NativismeNativisme berasal dari kata Nativus yang berarti kelahiran. Tokoh aliran ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof jerman, yang berpendapat bahwa hasil pendidikan dan perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaan yang diperolehnya sejak anak itu dilahirkan. Anak dilahirkan kedunia sudah mempunyai pembawaan dari orang tua maupun disekelilingnya, dan pembawaan itulah yang menentukan perkembangan dan hasil pendidikan. Faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk.Faktor Perkembangan Manusia Dalam Teori Nativisme yaiyu :a. Faktor genetic Adalah faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat yang muncul dari diri manusia. Contohnya adalah Jika kedua orangtua anak itu adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat pembawaan sebagai seorang penyanyi yang prosentasenya besar.b. Faktor Kemampuan Anak Adalah faktor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata karena anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mendorong setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.c. Faktor Pertumbuhan Anak Adalah faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan anak itu normal maka dia kan bersikap enerjik, aktif, dan responsive terhadap kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mngenali bakat dan kemampuan yang dimiliki.Didalam teori ini menurut G. Leibnitz: Monad Didalam diri individu manusia terdapat suatu inti pribadi. Sedangakan dalam teori Teori Arthur Schopenhauer (1788-1860) dinyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak lahir atau bakat. Sehingga dengan teori ini setiap manusia diharapkan:1. Mampu memunculkan bakat yang dimiliki2. Mendorong manusia mewujudkan diri yang berkompetensi3. Mendorong manusia dalam menetukan pilihan4. Mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dari dalam diri seseorang5. Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki

3. KonvergensiAliran konvergensi merupakan gabungan dari aliran-aliran di atas, aliran ini menggabungkan pentingnya hereditas dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia, tidak hanya berpegang pada pembawaan, tetapi juga kepada faktor yang sama pentingnya yang mempunyai andil lebih besar dalam menentukan masa depan seseorang. Aliran konvergensi mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkemangan manusia itu adalah tergantung pada dua faktor, yaitu: faktor bakat/pembawaan dan faktor lingkungan, pengalaman / pendidikan. Inilah yang di sebut teori konvergensi. (convergentie=penyatuan hasil, kerjasama mencapai satu hasil. Konvergeren=menuju atau berkumpul pada satu titik pertemuan). 4. Perintis aliran ini adalah William Stern (1871-1939), seorang ahli pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan perkembangan bakat tersebut. Sebaliknya lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang dalam dirinya tidak terdapat bakat yang diperlukan dalam mengembangkan bakat tersebut. Sebagai contoh, hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata adalah juga hasil konvergensi.2. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKANPendidikan adalah salah satu upaya manusia untuk bisa menggapai cita-citanya, sebagaimana defenisi pendidikan itu sendiri adalah aktifitas atau usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan untuk memperoleh hasil dan potensi.Faktor adalah hal atau keadaan atau suatu peristiwa yang ikut menyebabkan dan mempengaruhi terjadinya sesuatu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jadi, faktor pendidikan secara sederhana adalah semua hal yang mempengaruhi dan menyebabkan proses pendidikan

Macam-macam faktor pendidikana. Faktor TujuanTujuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arah memiliki beberapa arti yaitu, arah atau sasaran atau cita-cita atau hasil akhir yang ingin dicapai. Fungsi tujuan pendidikan adalah :1. Tujuan Sebagai Arah Pendidikan Tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang sampai kepada situasi berikutnya. 2. Tujuan Sebagai Titik Akhir Suatu usaha akan berakhir jika tujuan akhirnya sudah tercapai. 3. Tujuan Sebagai Titik Pangkal Mencapai Tujuan lain Dasar dan tujuan pendidikan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.4. Memberi Nilai Pada Usaha yang Dilakukan

Macam Tujuan Pendidikan Langeveld mengemukakan macam-macam tujuan pendidikan yaitu : tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tak lengkap, tujuan sementara, tujuan isidentil dan tujuan intermedier. a. Tujuan UmumTujuan umum adalah tujuan yang pada akhirnya akan dicapai pendidik terhadap anak didik, yaitu membawa anak dengan sadar dan bertanggung jawab ke arah kedewasaan jasmani dan rohani.

b. Tujuan Khusus Tujuan khusus adalah merupakan penjelasan dari tujuan umum. Tujuan khusus pendidikan didasarkan oleh :1. Terdapat perbedaan antar individu peserta didik, missal jenis kelamin, minat, bakat, dan intelegensi.2. Perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat.3. Perbedaan yang berhubungan dengan tugas misalnya, tujuan pendidikan dalam keluarga dan sekolah.4. Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan hidup suatu negara.c. Tujuan Tak Lengkap Tujuan tak lengkap adalah tujuan yang hanya mencakup salah satu aspek misalnya hanya mencakup pengetahuan atau kognitif saja padahal seharusnya ada aspek yang lain misalnya sikap atau psikomotorik.d. Tujuan Sementara Tujuan sementara adalah tujuan dari tingkatan demi tingkatan yang diupayakan untuk menuju pada tujuan akhir, misalnya anak menyelesaikan pelajaran di jenjang pendidikan dasar, ini merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya meneruskan ke jenjang selanjutnya seperti SMP, SMA dan kuliah.e. Tujuan Isidensil Tujuan isidensil adalah tujuan yang bersifat sesaat karena adanya situasi yang terjadi secara kebetulan, walaupun tidak terlepas dari tujuan umum. Misalnya menegur siswa yang berbicara sendiri di kelas dengan menyebutkan nama yang ditegur dengan tujuan agar siswa yang bersangkutan menjadi tahu dan sadar bahwa yang dilakukan salah, disamping itu juga bisa menjadi pembelajaran siswa lain.f. Tujuan Intermedier adalah tujuan yang dilihat sebagai alat dan harus dicapai lebih dahulu demi kelancaran pendidikan selanjutnya.Misalnya siswa harus bisa membaca dan menulis demi kelancaran mengikuti pelajaran di sekolah.

Hierarki Tujuan Pendidikan Hierarki menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah urutan tingkatan atau jenjang jabatan, pangkat kedudukan atau organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampai yang paling atas.Berdasarkan hierarki tujuan pendidikan dibedakan menjadi tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuan instruksional.1. Tujuan Nasional Merupakan tujuan pendidikan nasional yang di dalamnya terkandung rumusan kualifikasi umum yang diharapkan dimiliki oleh seriap warga Negara setelah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan nasional tertentu.Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 mengatakan : Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan . 2. Tujuan Institusional Tujuan institusional adalah tujuan lembaga pendidikan sebagai pengkhususan dari tujuan umum, yang berisi kualifikasi yang diharapkan diperoleh anak setelah menyelesaikan studinya di lembaga pendidikan tertentu.3. Tujuan Kurikuler Tujuan kurikuler adalah penjabaran dari tujuan institusional yang berisi kualifikasi yang diharapkan dimiliki si terdidik setelah mengikuti program pengajaran dalam suatu bidang studi tertentu, misalnya tujuan untuk bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam.Rumusannya terdapat dalam kurikulum suatu lembaga pendidikan.4. Tujuan instruksional Tujuan intruksional adalah pengkhususan dari tujuan kurikuler, dan dibedakan menjadi tujuan instruksional umum dan khusus atau sekarang dikenak dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Faktor PendidikanDalam faktor pendidikan berikut ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi tiga kategori, yaitu:1. Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua dan pendidik yang bersifat kodrati sebagai orang tua, wajib pertama sekali memberikan didikan kepada anaknya. Selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya.Orang tua adalah pendidik pertama dan utama.2. Pendidik menurut jabatan yaitu guru adalah sebagai pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya.3. Pendidik sebagai pengontrol, pembimbing dan pendidik bagi peserta didik. Pendidikan yang diberikan guru bukan hanya menyangkut materi atau pengetahuan saja. Tapi juga tingkah laku, akhlak serta kepribadian. Karena sekolah merupakan rumah kedua bagi peserta didik dan sebagian besar dari waktu dihabiskan di sekolah bersama teman-teman serta guru. Pendidikan memberikan pengetahuan yang belum diketahui peserta didik, meluruskan atau memperbaiki kesalahan peserta didik serta membimbing pengetahuan yang dimiliki peserta didik agar menjadi lebih cerdas lagi. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Husnul Chotimah (2008)Guru dalam pegertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.

Faktor Anak DidikAnak didik karakteristiknya adalah belum memiliki pribadi dewasa, masih menyempurnakan aspek kedewasaannya, memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu.

Faktor Alat PendidikanAlat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya pendidikan tertentu. Macam-macam alat pendidikan dari segi wujud: perbuatan pendidik dan benda-benda. Dari tiga sudut pandang: pengaruh terhadap tinngkah laku anak didik, akibat tindakan terhadap perasaan anak didik dan bersifat melindungi anak didik. Dasar-dasar Pertimbangan penggunaan alat adalah tujuan yang ingin dicapai, orang yang menggunakan alat, untuk siapa alat itu digunakan, efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan. Penggunaan alat pendidikan,tampak dalam bentuk tindakan: teladan, anjuran, suruhan dan perintah, larangan, pujian dan hadiah, teguran, peringatan dan ancaman, hukuman didasari tiga prinsip kenapa diadakan; karena adanya pelanggaran, adanya kesalahan yang diperbuat, dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran.Faktor lingkungan juga merupakan salah satu faktor pendidikan, menurut Sartain seorang ahli Psikologi Amerika, lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu dapat mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, maupun perkembangan hidup seseorang atau llife processes. Pada dasarnya mencakup tempat, kebudayaan dan kelompok hidup bersama.

Hubungan Timbal Balik antar Faktor PendidikanDalam pendidikan terdapat pendidik yang berperan dalam memberikan latihan, pengembangan, pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik, dimana dalam melakukan semuanya itu pendidik menggunakan berbagai media/ alat-alat belajar termasuk lingkungan untuk berinteraksi dan berproses mewujudkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.