Respon Individual Terhadap Obat
-
Upload
nita-andriyani -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of Respon Individual Terhadap Obat
-
8/3/2019 Respon Individual Terhadap Obat
1/5
RESPON INDIVIDUAL TERHADAP OBAT
Administrasi pemberian obat terhadap pasien yhang berbeda-beda akan menghasilkan
bermacam-macam respon, yang terdiri subtherapeutic, respon therapeutic dan toksitisitas.
Hubungan antar dosis dengan efek (dosis dengan respon tubuh terhadap obat) pada setiap
individu tidak selalu sama, akan tetapi sangat bervariasi.
Perhatikan skema :
Prescribed Dose
External factors
- patient compliance- medication errors
Administered Dose
Concentration
at locus of Action
Intensity of response
Fig. 6. Scheme of individual drug response
Pharmacokinetics:
- rate and extend of absorption-body size and composition-binding in body fluids- rate of elimination
Pharmacodynamics
- drug-receptor interaction- functional state-placebo effect
Internal factors
- physiological variables- pathological factors- genetic factors
- drugs interaction- development of tolerance
-
8/3/2019 Respon Individual Terhadap Obat
2/5
Dari skema di atas tampak bahwa pada dasarnya ada dua factor utama yang harus diperhatikan
dalam respon individual obat, yaitu :
A. Faktor Eksternal / EksogenousFaktor external atau exogenous yang menentukannya adalah :
1. Kepatuhan PasienKepatuhan pasien menentukan jumlah obat yang diminum yang pada akhirnya berkaitan
dengan intensitas respon yang diperlihatkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien :
a.PenyakitPenyakit yang menurunkan kepatuhan pasien adalah penyakit yang tidak bergejala,
penyakit kronis, dan penyakit yang hanya memerlukan pencegahan.
b.DrugPengobatan yang menggunakan banyak obat, dosisnya kompleks, obatnya sulit ditelan
atau rasa obat tidak enak, dan obat yang memberikan efek samping. Hal tersebut dapat
menurunkan kepatuhan pasien
c.Penderita / pasienPenderita yang tidak mengerti cara pemakaian atau pun kegunaannya. Dikarenakan
usia nya masih sangat muda atau sudah sangat tua; intelektualnya kurang; punya
gangguan jiwa. Hal tersebut akan menurunkan kepatuhan pasien.
d.DokterSikap dokter yang optimis dan bertindak sangat cermat dalam mengobati pasien
(skillful) akan meningktkan kepatuhan pasien.
2. Kesalahan MedikasiKesalahan medikasi sperti contoh obat lama,ketidaksesuaian dalam pemberian obat (ex.
Yang seharusnya obat A diberi secara oral, tetapi obat A tersebut malahan diberi secara
intranasal).
B. Faktor InternalFaktor internal meliputi farmakokinetik dan farmakodinamik. Faktor-faktor farmakokinetik akan
menentukan jumlah obat yang diminum yang pada akhirnya berkaitan dengan intensitas respon
-
8/3/2019 Respon Individual Terhadap Obat
3/5
yang diperlihatkannya. Sedangkan Faktor-faktor farmakodinamik akan menentukan intensitas
respon tubuh terhadap kadar obat yang berada di reseptornya.
Variasi respon terbesar terutama disebabkan karena variasi farmakokinetik dan farmakodinamik
yang berasal dari :
1. Keadaan Fisiologisa. Neonatus and bayi premature
Pada kelompok usia ini, beberapa fungsi fisiologis pada organ-organ belum berkembang
secara sempurna, antara lain :
-Fungsi absorpsi belum baik-Kapasitas ikatan protein plasma masih rendah-Fungsi metabolisme belum sempurna-Fungsi ekskresi ginjal masih rendah
b. Usia tua (lansia)Pada usia ini terjadi penurunan beberapa fungsi farmakokinetik, antara lain :
-Distributsi berubah, meliputi penurunan kapasitas ikatan protein plasma masih rendahdan perubahan waktu paruh obat.
-Fungsi metabolisme mulai menurun-Fungsi ekskresi ginjal menurun
2. Keadaan patologiKerusakan hepar dapat merubah kapasitas ikatan protein plasma, aliran darah hepar,
penurunan kapasitas metabolism yang semakin berat diperberat oleh obat-obat/zat kimia
yang menginduksi enzim mikrosom hepar dan mengurangi clearance obat yang terutama
diekskresi melalui empedu.
Beberapa penyakit dapat mengubah farmakodinamik obat melalui perubahan sensitivitas
reseptor.
3. Factor GenetikGenetik merupakan penentu utama dalam terjadinya variasi efek obat (respon
terhadap obat) yang normal dan bertanggung jawab terhadap terjadinya perbedaan aktivitsas
farmakologi secara kuantitatif (respon terhadap obat melalui pengaruh poligenik pada
-
8/3/2019 Respon Individual Terhadap Obat
4/5
metabolisme obat) maupun kualitatif (respon terhadap obat tersebut mempunyai sifat-sifat
toksik tertentu).
4. Interaksi obatInteraksi obat sering terjadi pada penggunaan beberapa obat yang digunakan untuk mencapai
tujuan terapi yang diinginkan atau mengobati oenyakit yang menyertainya.
(dibahas di interaksi obat).
5. ToleransiToleransi adalah penurunan efek farmakologi pada pemberian obat yang berulang-ulang.
Dibagi menjadi :
a. toleransi farmakokinetikterjadi karena obat yang menginduksi metabolismenya sendiri.
b. toleransi farmakodinamikTerjadi karena proses adaptasi selular.
c. Takhifilaksis (toleransi akut)Toleransi yang muncul sangat cepat, kurang dari 3 hari sudah muncul.
6. Efek PlaceboNet effect (efek bersih)= pharmacological + placebo effect
Efek placebo merupakan efek yang tidak dipengaruhi oleh kerja obat itu sendiri. Lain kata,
efek yang merupakan sugesti pasien.
7. Faktor LingkunganAlcohol dan rokok memiliki beberapa efek yang dapat mengubah respon terhadap beberapa
obat.
8. Biological rhythmic (ritme biologi)Aktivitas farmakologi obat dipengaruhi oleh ritme biologisnya dalam sensitivitas fisiologis
dan disposisi obat. Khronofarmakologi adalah cabang farmakologi yang mempelajari efek
obat dalam kaitannya dengan ritme biologis. Ritme biologis dapat terjadi setiap hari
-
8/3/2019 Respon Individual Terhadap Obat
5/5
(sirkadian), setiap minggu (sirkasestan), setiap bulan (sirkarigintan) dan setiap tahun
(sirkanual). Ritme ini didefinisikan sebagai saat puncak dalam kaitannya dengan periode
(akrofase), variabilitas dalam periode (amplitudo), dan rata-rata periode (mesor).