respon imun terhadap virus

11
C. Infeksi Virus Virus merupakan agen infeksius yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya, tidak mampu melakukan metabolisme sendiri dan hanya mampu bereplikasi dalam sel hospes yang hidup. Partikel tunggalnya disebut virion yang hanya terdiri dari asam nukleat (nukleoid)-DNA atau RNA (tetapi tidak keduanya)-dan selubung protein (kapsid), yang membungkus serta melindungi asam nukleat. 1 Virus memiliki beberapa sifat khusus, diantaranya dapat menginfeksi jaringan tanpa menimbulkan respon inflamasi dan dapat berkembang biak dalam sel pejamu tanpa merusaknya. Virus dapat mengganggu fungsi khusus sel yang terinfeksi tanpa merusaknya secara nyata dan kadang-kadang virus merusak sel atau mengganggu perkembangan sel kemudian menghilang dari tubuh. Beberapa contoh golongan virus yang menyebabkan infeksi terhadap manusia, yaitu Herpes Simpleks Virus 1 (HSV1), Herpes Simpleks 2 (HSV2), Varicella Zooster Virus (VZV), Cytomegalovirus (CMV) dan Epstein-Barr Virus (EBV). patogenesis infeksi virus ini secara umum adalah transmisi terjadi melalui kontak langsung, kecuali pada CMV yang dapat ditularkan melalui transfusi dan transplantasi. Pada virus herpes, setelah infeksi primer, virus menetap dalam tubuh. Virus harus menempel dahulu pada sel pejamu sebelum dapat masuk ke dalam

Transcript of respon imun terhadap virus

Page 1: respon imun terhadap virus

C. Infeksi Virus

Virus merupakan agen infeksius yang sangat kecil sehingga tidak dapat

dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya, tidak mampu melakukan

metabolisme sendiri dan hanya mampu bereplikasi dalam sel hospes yang hidup.

Partikel tunggalnya disebut virion yang hanya terdiri dari asam nukleat

(nukleoid)-DNA atau RNA (tetapi tidak keduanya)-dan selubung protein (kapsid),

yang membungkus serta melindungi asam nukleat.1

Virus memiliki beberapa sifat khusus, diantaranya dapat menginfeksi jaringan

tanpa menimbulkan respon inflamasi dan dapat berkembang biak dalam sel

pejamu tanpa merusaknya. Virus dapat mengganggu fungsi khusus sel yang

terinfeksi tanpa merusaknya secara nyata dan kadang-kadang virus merusak sel

atau mengganggu perkembangan sel kemudian menghilang dari tubuh. Beberapa

contoh golongan virus yang menyebabkan infeksi terhadap manusia, yaitu Herpes

Simpleks Virus 1 (HSV1), Herpes Simpleks 2 (HSV2), Varicella Zooster Virus

(VZV), Cytomegalovirus (CMV) dan Epstein-Barr Virus (EBV). patogenesis

infeksi virus ini secara umum adalah transmisi terjadi melalui kontak langsung,

kecuali pada CMV yang dapat ditularkan melalui transfusi dan transplantasi. Pada

virus herpes, setelah infeksi primer, virus menetap dalam tubuh. Virus harus

menempel dahulu pada sel pejamu sebelum dapat masuk ke dalam tubuh, hidup

berkembang biak dan menimbulkan infeksi. Infeksi virus biasanya dimulai dengan

infeksi setempat pada permukaan epitel. Selanjutnya virus masuk kedalam

sirkulasi darah dan menimbulkan fase viremia dan kemudian invasi ke sel sasaran,

seperti kulit susunan saraf dan sebagainya.2

Page 2: respon imun terhadap virus

I. Sel-sel yang Berperan dalam Respon Imun Non Spesifik dan Spesifik

terhadap Infeksi Virus

Sel-sel yang berperan dalam Respon Imun Non Spesifik

No. Jenis Molekul atau Sel Fungsi

1. Interferon (IFN); IFNα dan IFNβ Menghambat replikasi dan

penetrasi virus ke dalam sel

2. IFNγ Mengaktifkan makrofag

3. Sel Natural killer (NK) Melisiskan sel yang terinfeksi virus

4. Makrofag Fagositosis

Sel-sel yang Berperan dalam Respon Imun Spesifik

No. Jenis Molekul atau Sel Fungsi

1. SigA Netralisasi virus dengan

mencegah ikatan virus pada

mukosa

2. Sel Tc / CTL Menghambat penyebaran

virus dengan memusnahkan

sel yang terinfeksi.

3. Antibodi IgG, IgM, dan IgA Menghambat fusi envelop

virus dengan membran

plasma sel pejamu

4. Antibodi IgG dan IgM Memacu fagositosis partikel

virus (opsonisasi)

5. CD4+ Mengaktifkan makrofag

6. CD8+ Memusahkan sel yang

terinfeksi virus

II. Mekanisme Respon Imun terhadap Virus

Tubuh memerangi virus yang mempunyai berbagai fase infeksi melalui

berbagai cara. Seperti halnya respon imun terhadap mikroorganisme yang

Page 3: respon imun terhadap virus

lain, respon imun terhadap infeksi virus juga melibatkan respon non-spesifik

dan spesifik.

Gambar 1. Mekanisme yang berperan pada pertahanan tubuh terhadap berbagai

fase infeksi virus

Sumber : Baratawidjaja, Karnen G. 2006. Imunologi dasar ed.7. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. 2006

Keterangan gambar :

1. Interferon dan SigA merupakan pertahanan pertama pada epitel

permukaan.

2. Beberapa virus yang telah dapat berkembang dalam epitel permukaan.

Virus masuk dalam peredaran darah dan selama dalam daerah tersebut

virus rentan terhadap antibodi.

3. Virus berada dalam sel dan diserang oleh berbagai komponen sistem imun

humoral dan seluler dan atau antibodi melalui Antibody Dependent Cell

(mediated) Cytotoxicity (ADCC)

4. Pada umumnya pemusnahan virus di dalam sel menguntungkan tubuh,

tetapi reaksi imun yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan jaringan

tubuh yang disebut imunopatologic.

Page 4: respon imun terhadap virus

Gambar 2. Mekanisme pertahanan terhadap virus

Sumber : Baratawidjaja, Karnen G. 2006. Imunologi dasar ed.7. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. 2006

Gambar 3. Respon Imunologi non-spesifik dan spesifik terhadap virus

a. Respon Imun non-spesifik

Respons imun ini merupakan respon pertahanan pertama yang terjadi

yaitu timbulnya interferon (IFN) dan sel natural killler (NK) terhadap

respon dari infeksi virus. Pengenalan dan pemusnahan sel yang terinfeksi

virus sebelum terjadi replikasi sangat bermanfaat bagi pejamu.2,3

Page 5: respon imun terhadap virus

IFN diproduksi oleh sel yang telah terinfeksi virus yang memiliki 3 efek

penting berbeda. IFN-α dan IFN-β menginduksi lingkungan antiviral terhadap

sel sekitar (mencegah transkripsi dan translasi virus). IFN-γ mengaktifkan

makrofag dan sel NK meningkatkan regulasi Mayor Histocompatibility

Complex (MHC). Sel NK membunuh sel terinfeksi virus tanpa bantuan

molekul MHC-I, tetapi melalui Antibody Dependent Cell (mediated)

Cytotoxicity (ADCC). Makrofag, fagosit memakan virus dan fragmen sel dan

memproduksi IFN. CD8+ menghancurkan peptida virus yang dipresentasikan

molekul MHC-I yang juga merusak sel. CD4+ mengaktifkan makrofag dan

membantu pembentukan antibodi dan respon sel Tc.3,4

Gambar 4. Mekanisme IFN terhadap infeksi virus

b. Respon imun Spesifik

Mekanisme respons imun spesifik ada dua jenis yaitu respon imunitas humoral

dan selular. Respons imun spesifik ini mempunyai peran penting yaitu2 :

1. Menetralkan antigen virus oleh antibodi dengan berbagai cara antara lain

menghambat perlekatan virus pada reseptor yang terdapat pada

permukaan sel sehingga virus tidak dapat menembus membran sel, dan

dengan cara mengaktifkan komplemen yang menyebabkan agregasi virus

sehingga mudah difagositosis.

2. Melawan virus sitopatik yang dilepaskan dari sel yang lisis.

Page 6: respon imun terhadap virus

Antibodi merupakan sel-sel yang terdapat dalam imunitas spesifik humoral

terhadap infeksi virus. Imunitas humoral berfungsi sebagai efektor untuk

mengikat antigen yang bebas (tidak terikat atau merupakan bagian sel),

menetralkan atau mengeliminasinya dari dalam tubuh. Antibodi diproduksi dan

hanya efektif terhadap virus dalam fase ekstraselular. Virus dapat ditemukan

ekstraselular pada awal infeksi sebelum virus masuk ke dalam sel atau dilepas

oleh sel terinfeksi yang dihancurkan (khusus untuk virus sitopatik). Antibodi

dapat berikatan dengan envelop virus atau antigen kapsid. SigA dapat menetralkan

virus, mencegah virus menempel pada sel dan masuk ke dalam sel pejamu. IgA

yang disekresi di mukosa berperan terhadap virus yang masuk tubuh melalui

mukosa saluran nafas dan cerna.Aktivasi komplemen juga ikut berperan dalam

meningkatkan fagositosis dan menghancurkan virus dengan envelop lipid secara

langsung. 2,5

Antibodi dari imun spesifik humoral hanya efektif terhadap virus dalam vase

ekstraseluler. Virus yang berhasil masuk ke dalam sel, tidak lagi terjangkau oleh

antibodi. Setelah virus berhasi masuk kedalam sel, sistem imun spesifik seluler

yang berperan dalam memusnahkan virus. Respon imun terhadap virus

intraselular terutama tergantung dari sel CD8+/ CTL (T cytotoxic/ Tc) yang

membunuh sel terinfeksi. Fungsi fisiologik utama CTL ialah pemantauan terhadap

infeksi virus. Sel T immature mengenali antigen melalui Antigen Presenting Cell

(APC) yang memiliki MHC-I. sehingga sel T mature dan berdiferensiasi menjadi

CD4+ (Th) dan CD8+ (Tc).5

Untuk diferensiasi penuh, CD8+ memerlukan sitokin yang diproduksi sel helper

CD4+ atau kostimulator yang diekspresikan pada sel terinfeksi. CD8+

menghancurkan peptida virus yang dipresentasikan molekul MHC-1 dan juga

merusak sel. CD4+ mengaktifkan makrofag dan membantu pembentukan antibodi

dan respon sel Tc. Sel Tc membunuh virus melalui peptida yang dipresentasikan

sel terinfeksi dengan bantuan molekul MHC-I.2,5

Page 7: respon imun terhadap virus

Skema Rangkuman Respon imunologis nonspesifik dan spesifik akibat infeksi virus

Dapus :

1. Dorland, W.A. Newman. Kamus saku kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.

2011

2. Baratawidjaja, Karnen G. Imunologi dasar ed.7. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI. 2006

Page 8: respon imun terhadap virus

3. Nathanson, Neal dan Ahmed, Rafi. Viral patogenesis and immunity. USA:

Elsevier. 2007

4. Lachmann, PJ dan Oldstone MBA. Microbial subversion of immunity.

USA: Horizon Scientific Press. 2006

5. Shors, Teri. Understanding viruses 2nd edition. USA: World Heartquarters.

2013