Resonansi Seri Dan Paralel

5
APENDIKS G PRINSIP KERJA OSILOSKOP PERCOBAAN 6 RESONANSI TUJUAN Mempelajari sifat rangkaian RLC Mempelajari resonansi seri, resonansi paralel, resonansi seri paralel PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul rangkaian resonansi ini. Pada modul ini tidak terdapat tugas pendahuluan. RANGKAIAN RLC Dalam rangkaian seri RLC impedansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut: Z tot = R + j (X L –X C ) Dari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi induktif dan kapasitif selalu akan saling mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar, maka akan saling meniadakan, dan dikatakan bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi. Resonansinya adalah resonansi seri. Demikian pula halnya pada rangkaian paralel RLC admitansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai: Y tot = G + j (B C –B L ) dimana G adalah konduktansi dan B adalah suseptansi Dari hubungan ini juga akan terlihat bahwa suseptansi kapasitif dan induktif akan selalu saling mengurangi. Pada keadaan resonansi, kedua suseptansi tersebut akan saling meniadakan. Resonansinya adalah resonansi paralel. Dari kedua pembahasan di atas, jelas bahwa jenis resonansi tergantung dari macam hubungan L dan C (seri/paralel).

description

Teori dasar dari resonansi seri dan paralel, bahwa saat Xl=Xc, maka impedansi total = R.

Transcript of Resonansi Seri Dan Paralel

Page 1: Resonansi Seri Dan Paralel

  APENDIKS G  PRINSIP KERJA OSILOSKOP   

PERCOBAAN 6 

RESONANSI

TUJUAN 

• Mempelajari sifat rangkaian RLC 

• Mempelajari resonansi seri, resonansi paralel, resonansi seri paralel 

PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul rangkaian resonansi ini. Pada modul ini tidak terdapat tugas pendahuluan. 

RANGKAIAN RLC Dalam rangkaian seri RLC impedansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut: 

Ztot = R + j (XL – XC) 

 

Dari hubungan  ini akan  terlihat   bahwa  reaktansi  induktif dan kapasitif  selalu akan  saling mengurangi.  Bila  kedua  komponen  ini  sama  besar, maka  akan  saling meniadakan,  dan dikatakan bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi. Resonansinya adalah resonansi seri. Demikian pula halnya pada rangkaian paralel RLC admitansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai: 

Ytot = G + j (BC – BL ) 

dimana G adalah konduktansi dan B adalah suseptansi 

 

Dari hubungan  ini  juga  akan  terlihat  bahwa  suseptansi  kapasitif dan  induktif  akan  selalu saling  mengurangi.  Pada  keadaan  resonansi,  kedua  suseptansi  tersebut  akan  saling meniadakan. Resonansinya adalah resonansi paralel. 

 

Dari  kedua  pembahasan  di  atas,  jelas  bahwa  jenis  resonansi  tergantung  dari  macam hubungan L dan C (seri/paralel). 

Page 2: Resonansi Seri Dan Paralel

  APENDIKS G  PRINSIP KERJA OSILOSKOP   

RESONANSI SERI 

 

Dari hubungan Ztot = R + j (XL – XC) terlihat bahwa pada waktu resonansi dimana XL = XC maka Ztot = R merupakan Zminimum, sehingga akan diperoleh arus yang maksimum. Dalam keadaan ini  rangkaian hanya bersifat  resistif  sehingga  fasa  arus  sama dengan  fasa  tegangan  yang terpasang. 

 

Kapankah terjadi XL = XC? 

Dari XL = ωL dan Xc = 1 / (ωC) dapat dituliskan 

ωL = 1 / (ωC) 

ω = ωo = 1 / (akar) LC 

atau 

fo = 1/ 2 (phi) (akar) LC 

 

Jadi pada  frekuensi =  fo,  rangkaian bersifat  resistif dan akan  terjadi arus maksimum atau tegangan maksimum  pada  R.  Bila  dilihat  dari  impedansi  rangkaian  Ztot, maka  pada  f<fo rangkaian akan bersifat kapasitif dan pada f<fo rangkaian akan bersifat induktif. 

 

Pada waktu  resonansi  seri,  sangat mungkin  terjadi  bahwa  tegangan  pada  L  atau  pada  C lebih besar dari tegangan sumbernya. Pembesaran tegangan pada L atau pada C pada saat resonansi ini didefinisikan sebagai faktor kualitas Q. 

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN • Generator Sinyal  (1 buah) 

• Osiloskop  (1 buah) 

• Kabel BNC – probe jepit  (2 buah) 

• Kabel 4mm – jepit buaya  (max. 5 buah) 

Page 3: Resonansi Seri Dan Paralel

  APENDIKS G  PRINSIP KERJA OSILOSKOP   

• Multimeter Digital  (2 buah) 

• Breadboard  (1 buah) 

• Kabel jumper  (1 meter) 

• Induktor 2,5 mH  (5 buah) 

• Kapasitor 470 pF  (5 buah) 

• Resistor 47 ohm  (4 buah) 

PERCOBAAN 

MEMULAI PERCOBAAN 1. Sebelum  memulai  percobaan,  isi  dan  tanda  tangani  lembar  penggunaan  meja  yang 

tertempel pada masing‐masing meja praktikum. 

RANGKAIAN SERI R, L, C 2. Susun  rangkaian  berikut  ini.  Perhatikan  bahwa  hambatan  50  ohm merupakan  resistansi 

dalam Generator Sinyal. 

 

3. Ubah  frekuensi  generator  sinyal  untuk  mencari  nilai  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum tersebut. 

4. Pada  frekuensi  yang  menyebabkan  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau  minimum  lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan kapasitor (VBO). 

5. Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat resonansi? Analisis pada laporan. 

RANGKAIAN PARALEL L DAN C 6. Perhatikan rangkaian berikut. 

Page 4: Resonansi Seri Dan Paralel

  APENDIKS G  PRINSIP KERJA OSILOSKOP   

 

7. Ubah  frekuensi  generator  sinyal  untuk  mencari  nilai  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum tersebut. 

8. Pada  frekuensi  yang  menyebabkan  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau  minimum  lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan kapasitor (VBO). 

9. Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat resonansi? Analisis pada laporan. 

RANGKAIAN PARALEL L DENGAN SERI L DAN C 10. Perhatikan rangkaian berikut. 

 

11. Ubah  frekuensi  generator  sinyal  untuk  mencari  nilai  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum tersebut. 

12. Pada  frekuensi  yang  menyebabkan  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau  minimum  lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan kapasitor (VBO). 

13. Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat resonansi? Analisis pada laporan. 

Page 5: Resonansi Seri Dan Paralel

  APENDIKS G  PRINSIP KERJA OSILOSKOP   

RANGKAIAN SERI C DENGAN PARALEL C DAN L 14. Perhatikan rangkaian berikut. 

 

15. Ubah  frekuensi  generator  sinyal  untuk  mencari  nilai  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum tersebut. 

16. Pada  frekuensi  yang  menyebabkan  tegangan  Vo  maksimal  dan  atau  minimum  lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan kapasitor (VBO). 

17. Bagaimana karakteristik rangkaian pada saat resonansi? Analisis pada laporan. 

MENGAKHIRI PERCOBAAN 18. Sebelum  keluar  dari  ruang  praktikum,  rapikan  meja  praktikum.  Bereskan  kabel  dan 

matikan osiloskop dan generator sinyal. Pastikan juga multimeter analog, multimeter dan digital ditinggalkan dalam keadaan mati (selector menunjuk ke pilihan off). 

19. Periksa  lagi  lembar  penggunaan  meja.  Praktikan  yang  tidak  menandatangani  lembar penggunaan meja atau membereskan meja ketika praktikum berakhir akan mendapatkan potongan nilai sebesar minimal 10.  

20. Pastikan  asisten  telah menandatangani  catatan  percobaan  kali  ini  pada  Buku  Catatan Laboratorium anda. Catatan percobaan yang  tidak ditandatangani oleh asisten  tidak akan dinilai.