Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

51

Transcript of Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Page 1: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf
Page 2: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Kata Pengantar

Sekretaris Jenderal

Kementerian Kesehatan RI

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Keberhasilan

pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan

sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode

sebelumnya.

Resolusi Rakerkesnas 2016 merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah pusat

dan pemerintah daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan tahun 2016, kegiatan

pembangunan kesehatan tahun 2017 dan pembahasan isu strategis lain. Proses perumusannya

melibatkan seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian

Kesehatan terpilih dalam tinjauan Sistem Kesehatan Nasional. Butir-butir dalam resolusi sejalan

dengan amanah Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang

membagi Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah

Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.

Resolusi Rakerkenas 2016 tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan serta

implementasi dari Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, serta pemangku kebijakan lintas

Kementerian/Lembaga terkait. Oleh karena itu saya berharap agar semua pihak yang terlibat

dapat menjalankan peran sesuai dengan kewenangannya.

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih atas peran serta semua pihak yang terlibat, semoga

Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi upaya kita bersama.

Sekretaris Jenderal

Kementerian Kesehatan RI

dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes

Page 3: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Page 4: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL

TAHUN 2016

Selasa, 5 April 2016

RANGKUMAN LAPORAN RESOLUSI KEBIJAKAN

1. Rapat Kerja Kesehatan Nasional Kementerian Kesehatan merupakan forum tertinggi sosialisasi, pembahasan dan perumusan Prioritas Kebijakan Program Pembangunan Kesehatan yang dihadiri oleh seluruh pemangku kebijakan di lingkungan Kantor Pusat, Kantor Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan tujuan merumuskan resolusi/kesepakatan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan tahun 2016, informasi kegiatan pembangunan kesehatan tahun 2017 dan pembahasan isu strategis lain dengan tema “Keluarga Sehat Pilar Utama Bangsa yang Kuat”. Laporan ini merangkum hasil–hasil utama dari 10 topik isu yang dibahas pada Forum Pra Rakerkesnas, yang melibatkan seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan UPT terpilih dalam tinjauan subsistem-subsitem.

2. Pembahasan Program Pembangunan Kesehatan pada: (1) Subsistem Upaya Kesehatan; (2)

Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; (3) Subsistem Pembiayaan; (4) Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan; (5) Subsistem Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan; (6) Subsistem Manajemen dan (7) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat.

3. Butir resolusi hasil penapisan subsistem-subsistem difokuskan pada permasalahan utama daerah.

4. Forum Rakerkesnas Tahun 2016 pada berbagai subsistem akan disampaikan resolusi-resolusi sebagai berikut:

A.1. Resolusi 1: Penguatan Fasyankes Layanan Primer

A.1.1. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota melakukan upaya Penguatan Fasyankes terutama dilakukan dengan pemenuhan infrastruktur yang memenuhi standar, diutamakan untuk pelaksanaan upaya promotif dan preventif

A.1.2. Membangun sistem informasi keluarga A.1.3. Memenuhi SDM yang terakreditasi sesuai dengan standar Permenkes 75

Tahun 2014

A.2. Resolusi 2: Akreditasi Fasyankes A.2.1. Penguatan Akreditasi Fasyankes dilakukan dengan membangun komitmen

pimpinan daerah dalam pelaksanaan akreditasi fasyankes

Page 5: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

A.2.2. Pemenuhan SDM yang melakukan akreditasi RS dan Puskesmas serta pemenuhan ketersediaan dan kesinambungan dana akreditasi

A.3. Resolusi 3: Sistem Rujukan A.3.1. Pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah tentang kriteria penerapan

sistem rujukan

A.4. Resolusi 4: Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Peningkatan Kewaspadaan Risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) A.4.1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebarluaskan informasi dan

edukasi secara berkala dan terus menerus melalui berbagai saluran media kepada masyarakat dengan melibatkan stakeholder dan jejaring tentang bahaya penyakit dan penanggulangannya. Untuk pencegahan penyakit, perlu perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan upaya CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolah raga, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola Stres). Melaksanakan surveilans dan EWARS sesuai SOP yang dipantau secara berjenjang dengan memastikan setiap petugas terkait memahami dan melaksanakan. Perlu adanya peningkatan kapasitas dengan melakukan in house training maupun pelatihan-pelatihan. Membangun jejaring dan mengembangkan sistem rujukan secara berjenjang termasuk laboratorium nasional dengan mengoptimalkan Labkesda Prov dan kabupaten/kota

A.4.2. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan upaya pencegahan spesifik dilakukan secara rutin melalui kajian epidemiologi seperti Imunisasi, IVA dan kryo, pemberian kelambu, kegiatan pengobatan massal untuk penyakit tertentu dan kegiatan spesifik lainnya

A.4.3. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus melakukan respon cepat yang terintegrasi dan spesifik dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor apabila melalui kajian epidemiologi terdeteksi adanya kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB). Untuk mengoptimalkan penanganan KLB diperlukan simulasi secara berkala untuk penanggulangan wabah/KLB termasuk simulasi pendanaannya dari berbagai sumber dengan melibatkan lintas sektor.

A.4.4. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan respon cepat penanggulangan KLB dibutuhkan regulasi daerah yang mengacu pada peraturan yang ada.

B.1. Pemanfaatan hasil temuan Litbang antara lain: Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), Survai Diet Total (SDT), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survai Kesehatan Nasional (Sirkesnas), Monev Nusantara Sehat (NS), Riset Penyakit Tidak Menular (PTM)

Page 6: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

B.1.1. Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota sepakat memanfaatkan hasil litbang untuk penyusunan perencanaan dan kebijakan berbasis bukti (evidence base)

B.1.2. Dinas kesehatan Provinsi/Kab/Kota sepakat memanfaatkan hasil litbang (factsheet) untuk bahan advokasi kepada pemerintah daerah maupun stakeholder lain agar pembangunan kesehatan menjadi pengarusutamaan pembangunan di daerah masing-masing (antara lain mendapatkan sumber daya terutama dukungan dana untuk pembangunan kesehatan)

B.1.3. Dinas kesehatan Provinsi/Kab/Kota sepakat memberikan dukungan terhadap persiapan dan pelaksanaan Riset Skala Nasional dan Riset Strategis lainnya

C.1. Resolusi 1: Peningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah C.1.1. Pemerintah pusat melakukan pengalokasian anggaran kesehatan melalui

APBN sektor kesehatan sebesar 5% C.1.2. Pemerintah daerah meningkatkan alokasi APBD kesehatan

provinsi/kabupatenupaten/kota 10% di luar gaji C.1.3. Pemerintah daerah mendayagunakan corporate social responsibility (CSR),

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, dan Dana Pajak Rokok

C.2. Resolusi 2: Pengalokasian anggaran promotif dan preventif C.2.1. Pemerintah pusat dan daerah mengalokasikan anggaran kesehatan terutama

pada kegiatan promotif dan preventif melalui pengalokasian APBN dan APBD dalam jumlah yang memadai

C.2.2. Pemerintah pusat dan daerah melakukan sinkronisasi antara usulan dan realisasi pelaksanaan DAK

C.3. Resolusi 3: Pemanfaatan anggaran kesehatan C.3.1. Pemerintah pusat dan daerah memanfaatkan anggaran kesehatan melalui

APBN, APBD, DAK non fisik, BOK, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, Dana Pajak Rokok, dan Dana Desa untuk kegiatan promotif dan preventif melalui pendekatan keluarga sehat secara efektif dan efisien

C.3.2. Optimalisasi dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk turut mendukung kegiatan promotif dan preventif

D.1. Resolusi 1: Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan tidak merata antar daerah D.1.1. Pemda Provinsi dan Kab/Kota melakukan pemetaan SDM Kesehatan dengan

menggunakan Sistem Informasi SDM Kesehatan dan menyusun perencanaan kebutuhandenganmerujuk pada Permenkes Nomor 33/2015 serta mengajukan formasi CPNS ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Kementerian Kesehatan melakukan advokasi kepada MENPAN-RB dan BKN untuk mengalokasikan formasi CPNS sesuai kebutuhan masing-masing Pemda.

 

Page 7: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

D.1.2. Pemda Provinsi dan Kab/Kota mempunyai kewenangan untuk mengatasi maldistribusi di daerahnya dengan Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati/Walikota, dan memperkuat kooordinasi dengan BKD dalam penempatan tenaga kesehatan. Kementerian Kesehatan melakukan advokasi ke KEMENDAGRI, KEMENPAN-RB dan BKN agar BKD Provinsi dan Kab/Kota memperhatikan pertimbangan dan usulan Dinkes Provinsi, dan Kab/Kota.

D.1.3. Pemda Kab/Kota yang memiliki kapasitas fiskal rendah mengajukan kebutuhan formasi CPNS ke MENPAN dan alokasinya didukung oleh alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2017. Kementerian Kesehatan mengusulkan ke KEMENKEU untuk mengembangkan mekanisme penganggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik untuk pemenuhan honorSDM Kesehatan di daerah tersebut.

D.2. Resolusi 2: Pemenuhan jenis nakes belum sesuai standar D.2.1. Pemda Provinsi dan Kab/Kota dapat memanfaatkan Perpres Wajib Kerja

Dokter Spesialis (rancangan) untuk mendistribusikan Dokter Spesialis dengan menyusun rencana kebutuhan dan lokasi RS serta menyiapkan dukungan berupa insentif daerah dan ketersediaan alat kesehatan. Kementerian Kesehatan menempatkan Dokter Spesialis dengan menggunakan APBN dengan prioritas di daerah yang tidak diminati sesuai UU No 23 Tahun 2014, bekerjasama dengan Organisasi Profesi dan Fakultas Kedokteran.

D.2.2. Pemda Kab/Kota dapat memanfaatkan dana BOK untuk merekrut tenaga kontrak (sesuai Undang-Undang ASN) promosi kesehatan di setiap puskesmas dengan pendidikan minimal D3 Kesehatan (tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Gizi, TehnisKefarmasian dan Analis Laboratorium).Kementerian Kesehatan akan merevisi Permenkes Nomor 82 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan, Serta Sarana dan Prasarana Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016.

D. 3. Resolusi 3: Kompetensi Nakes belum sesuai standar D.3.1. Pemda Provinsi dan Kab/Kota mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan

kompetensi tenaga kesehatan melalui pendidikan (beasiswa) dan pelatihan. Kementerian Kesehatan memberikan dukungan dalam bentuk dana Dekonsentrasi untuk mendukung upaya tersebut.

D.3.2. Pemda Provinsi mengalokasikan anggaran bagi Bapelkes Daerah untuk pengembangan dan pemenuhan tenaga Widyaiswara. Kementerian Kesehatan memberikan dukungan dalam bentuk dana Dekonsentrasi atau mengembangkan Dana Alokasi Khusus Fisik Subbidang SDM Kesehatan untuk mendukung upaya tersebut.

 

Page 8: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

D.3.3. Pemda Provinsi dan Kab/Kota mempunyai kewenangan untuk pembinaan dan pengawasan terhadap SDM Kesehatan dalam bentuk pemberian izin dan pengawasan praktek, kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar dalam rangka meningkatkan kompetensi. Kementerian Kesehatan memberikan dukungan dalam bentuk dana Dekonsentrasi atau Dana Alokasi Khusus Non Fisik untuk mendukung upaya tersebut.

D.3.4. Pemda Provinsi (Dinas Kesehatan Provinsi) berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dalam memberikan rekomendasi perizinan pembukaan SMK Kesehatan. Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatur kurikulum pendidikan SMK Kesehatan dan menyusun regulasi lulusan SMK Kesehatan sebagai Asisten Tenaga Kesehatan yang bekerja dibawah supervisi Tenaga Kesehatan.

D.3.5. Pemerintah Pusat (Kementerian Kesehatan) berkoordinasi dengan Kemenristekdikti untuk percepatan program DLP.

E.1. Resolusi 1: Pengadaan obat dan alkes melalui e-katalog. E.1.1. Pemerintah Daerah memanfaatkan e-katalog seoptimal mungkin untuk

menjaga ketersediaan obat dan vaksin di faskes dalam rangka memperkuat pelayanan kesehatan. Dalam hal mengalami masalah dalam pemanfaatan e-katalog, Pemerintah Daerah menerapkan Permenkes No. 63 Tahun 2014 dan Surat Edaran Kepala LKPP No.3 Tahun 2015.

E.1.2. Pemerintah Daerah mendorong tenaga ULP memiliki sertifikat pengadaan B/J dalam rangka meningkatkan kemampuan pengadaan obat dan alkes dengan metode e-purchasing

E.1.3. Pemerintah Pusat mendorong LKPP untuk memberikan akses e-purchasing kepada RS swasta yang telah bekerja sama dengan BPJS. Dalam hal belum bisa melakukan e-purchasing, mendorong RS Swasta memanfaatkan e-katalog untuk pengadaan secara manual (offline).

E.1.4. Pemerintah Pusat mendorong agar setiap satker dan faskes menerapkan e-monev katalog obat sebagai instrumen monitoring pengadaan obat melalui e-katalog.

E.2. Resolusi 2: Pelaksanaan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin E.2.1. Pemerintah Daerah mendorong instalasi farmasi menjadi UPT Daerah dalam

rangka menerapkan one gate policy pengelolaan obat dan vaksin. E.2.2. Pemerintah Daerah menerapkan one gate policy pengelolaan obat dan vaksin

secara optimal, mencakup perencanaan kebutuhan (Rencana Kebutuhan Obat dan Vaksin yang akurat), pemanfaatan e-katalog, e-monev katalog serta penerapan sistem e-logistik.

E.2.3. Pemerintah Daerah meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan pengelolaan obat dan vaksin.

Page 9: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

E.2.4. Pemerintah Pusat akan menerbitkan regulasi tentang Instalasi Farmasi Pemerintah

E.3. Resolusi 3: Terjaminnya ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian

E.3.1. Pemerintah Daerah mengusulkan DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian berdasarkan proposal-based dengan memperhitungkan kecukupan ketersediaan obat 18 bulan, yang didukung data yang akurat, serta mengalokasikan biaya distribusi obat dan vaksin (dengan memperhatikan kondisi geografis -laut dan darat) sampai dengan puskesmas dan jaringannya;

E.3.2. Pemerintah Daerah mengusulkan di tahun 2017 biaya distribusi obat dan vaksin sampai dengan puskesmas dan jaringannya dan biaya operasional sistem informasi manajemen logistik obat secara elektronik melalui DAK non fisik;

E.3.3. Pemerintah Daerah melaksanakan DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian sesuai petunjuk teknis untuk menjamin ketersediaan obat;

E.3.4. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memenuhi kebutuhan tenaga kefarmasian di instalasi farmasi pemerintah dan puskesmas.

E.4. Resolusi 4: Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjamin ketercukupan tersedianya anggaran bagi pelaksanaan One Gate Policy dan jaminan ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian. F.1. Resolusi 1: Penguatan pengawasan perencanaan program dan penganggaran

F.1.1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyusun perencanaan Anggaran Kesehatan berdasarkan prinsip money follow program dan bersinergi dengan kebijakan Pemerintah Pusat.

F.1.2. Satuan Kerja Kantor Pusat, Kantor Daerah dan SKPD penerima alokasi APBN Kementerian Kesehatan harus memperhatikan kaidah-kaidah penyusunan perencanaan penganggaran untuk menghindari adanya output cadangan dan catatan halaman IV DIPA.

F.2. Resolusi 2: Penguatan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan anggaran F.2.1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan monitoring dan evaluasi

secara berkala terhadap pelaksanaan Anggaran Kesehatan agar dapat mempercepat penyerapan anggaran.

F.2.2. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan transparansi proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

F.2.3. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melaksanakan program pencegahan Fraud JKN di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Page 10: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

F.2.4. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melaksanakan monitoring dan evaluasi pencegahan Fraud JKN di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

F.3. Resolusi 3: Penguatan pengawasan pelaporan keuangan F.3.1. Satuan Kerja Kantor Pusat, Kantor Daerah dan SKPD penerima alokasi APBN

Kementerian Kesehatan melaksanakan strategi mempertahankan WTP.

F.4. Resolusi 4: Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan F.4.1. Satuan Kerja Kantor Pusat, Kantor Daerah dan SKPD penerima alokasi APBN

Kementerian Kesehatan berkewajiban menyelesaikan tindak lanjut hasil pengawasan Aparat Pengawasan Fungsional (BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal).

F.5. Resolusi 5: Pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani

F.5.1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkomitmen untuk memenuhi indikator menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

G.1. Resolusi 1: Payung Hukum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat G.1.1. Pemerintah Daerah menerbitkan turunan regulasi daerah sejalan dengan UU

No 23 tahun 2014 G.1.2. Pemerintah Pusat menerbitkan inpres dan Pedoman Umum tentang Aksi

Gerakan Masyarakat Hidup sehat melalui Bappenas. G.1.3. Pemerintah Pusat menyusun petunjuk teknis Gerakan Masyarakat Hidup sehat

oleh Kementerian Kesehatan G.1.4. Pemerintah Pusat melakukan perencanaan terintegrasi antar dan inter K/L

terkait dengan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

G.2. Resolusi 2: Strategi Kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat G.2.1. Pemerintah Daerah menyusun implementasi dalam pelaksanaan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat melalui pendekatan keluarga G.2.2. Pemerintah Pusat menetapkan strategi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

melalui pendekatan keluarga

G.3. Resolusi 3: Advokasi dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat G.3.1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan advokasi dan sosialisasi

tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat secara berjenjang

G.4. Resolusi 4: Forum Kab/kota Sehat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat G.4.1. Pemerintah Daerah melakukan penguatan kerjasama lintas sektor melalui

pembentukan dan pengaktifan forum kabupaten/kota sehat

Page 11: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

G.5. Resolusi 5: Pendayagunaan Sumberdaya G.5.1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendayagunakan sumberdaya yang

ada dari Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

G.6. Resolusi 6: Penguatan Kelembagaan G.6.1. Pemerintah Pusat akan mengkaji UKM Primer, Sekunder dan Tersier di

berbagai tingkatan

G.7. Resolusi 7: Istilah dalam gerakan masyarakat yang ada G.7.1. Pemerintah Pusat akan meninjau kembali istilah gerakan masyarakat yang

sudah ada menjadi lebih familiar dan atraktif

Page 12: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Matriks Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Subsistem Upaya Kesehatan

Page 13: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

A.1.

Permenkes75

Tahun2014

tentang

Puskesmas

Permenkes75

Tahun2014

tentang

Puskesmas

Permenkes75

Tahun2014

tentang

Puskesmas

Mapping

kebutuhanSDM

Puskesmas

sesuaidengan

standaryang

tercantumdi

Permenkes75

Tahun2014

Mendukung

pemenuhan

kebutuhanSDM

diPuskesm

as

sesuaidengan

standar

Permenkes75

Tahun2014

Mapping

kebutuhanSDM

Puskesmas

sesuaidengan

standaryang

tercantumdi

Permenkes75

Tahun2014

Tersedianyadatakebutuhan

SDMdiPuskesm

assesuai

standaryangtercantumdi

Permenkes75Tahun2014

A.1.3.

Mem

enuhiSDM

yangterakreditasi

sesuaidengan

standar

Permenkes75

Tahun2014

TerpenuhinyaSDM

di

Puskesmassesuai

permenkes75tahun

2014

TargetPuskesm

as

sesuaistandarPMK

75/2014‐‐>1400

(2016)

Realisasi2015‐‐>848

Puskesmas

1.Workshop

ToTSIPdi2

regional(Barat

danTimur)

padabulan

April‐M

ei2016

2.PelatihanSIP

sebanyak4

batchpada

bulanMei‐Juni

2016

3.Workshop

implem

entasi

SIPhingga

Puskesmas

pada(O

ktober

2016)

PUSAT

1.Tersedianyadatabase

keluargasehat

2.TerselenggaranyaSIP

3.Terselenggaranya

interoperabilitasdatabase

keluargasehatdalam

SIP

PROV

INSI

Meningkatnyakemam

puan

SDMdiDinkesuntuk

pendam

pinganpenggunaan

aplikasiSIKeldanSIP

KAB/KO

TA1.Meningkatnyakemam

puan

SDMdipuskesm

asuntuk

menggunakanaplikasiSIKel

danSIP

2.TerselenggaranyaSIP

Tersedianyasistem

informasikeluargadi

Fasyankesprimer

(Pusdatin)

1.Menyiapkan

SDMDinkes

Provinsiuntuk

mengikuti

kegiatan

workshopdi

pusatdan

pelatihanSIP

2.Menyediakan

dukungan

pembiayaan

untuk

pelaksanaan

pendataan

keluargadan

penyelenggaraa

nSIP

PenguatanFasyankesLayanan

Primer

A.1.1.

Pemerintah

daerahprovinsi

dankab/kota

melakukanupaya

Penguatan

Fasyankes

terutama

dilakukandengan

pemenuhan

infrastrukturyang

mem

enuhi

standar,

diutam

akanuntuk

pelaksanaanupaya

prom

otifdan

preventif

Tersedianyaminimal

1puskesmasdi

setiapkecamatan

yangmelaksanakan

upayaprom

otifdan

preventif

Terpenuhinya

sarana,

prasarana,alat,

tenaga,

dana/uang

(SPATU)untuk

pelaksanaan

kegiatan

prom

otifdan

preventifdi

tingkat

pelayanan

kesehatan

primerdan

UKBM

Tersedianya

instrumen

Bimtekdan

Monev;SDM

yangkom

peten;

dandata

dukung

pelaksanaan

kegiatan

Bimtekdan

Monevterpadu

TargetPuskesm

as

sesuaistandarPMK

75/2014‐‐>1400

(2016)

Realisasi2015‐‐>848

Puskesmas

Realisasi2016TW

I‐‐>

1108Puskesm

as

TargetTWII‐‐>1228

Puskesmas

TargetTWIII‐‐>1359

Puskesmas

TargetTWIV‐‐>1400

Puskesmas

Pemenuhan

infrastruktur

Puskesmas

yangmem

enuhi

standar,

diutam

akan

untuk

pelaksanaan

upayaprom

otif

danpreventif

melaluiDana

AlokasiKhusus

(DAK

)

Tersedianya

dukungan

sumberdaya

terhadap

pelaksanaan

kegiatan

prom

otifdan

preventifdi

tingkat

pelayanan

kesehatan

primerdan

UKBM

secara

berkesinam

bun

gan

Menyelenggara

kanBimtekdan

Monevterpadu

Prom

otifdan

Preventifke

Kab/Kota

1.Tersedianya

petunjukteknis

sistem

informasi

keluargadalam

mendukung

program

IndonesiaSehat

2.Tersedianya

aplikasiSistem

Informasi

Keluarga(SI

Kel)dalam

Sistem

Informasi

Puskesmas

(SIP)

3.Tersedianya

infrastruktur

yang

mendukung

implem

entasiSI

KeldanSIP

Menyelenggara

kanworkshop

SIPditingkat

kab/kota

1.Menyeleng‐

garakan

workshopSIP

ditingkat

kab/kota(Juli

Agustus)

2.Sosialisasi

pendataan

keluarga

3.Bimbingan

teknsisdalam

rangka

pendam

pingan

SIPdan

Pendataan

keluarga

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

Mem

bangun

infrastruktur

Puskesmas

sesuaistandar,

diutam

akan

untuk

pelaksanaan

upayaprom

otif

danpreventif

melaluiDana

AlokasiKhusus

(DAK

)

PUSAT

Tercapainyastandar

infrastrukturPuskesm

as,

diutam

akanuntuk

pelaksanaanupayaprom

otif

danpreventif

PROV

INSI

Terpantaunyakegiatan

Prom

otifdanPreventifdi

Kab/Kota

KAB/KO

TATersedianyadukungan

sumberdayaterhadap

pelaksanaankegiatan

prom

otifdanpreventifdi

tingkatpelayanankesehatan

primerdanUKBMsecara

berkesinam

bungan

A.1.2

Mem

bangun

sistem

informasi

keluarga

1.Menyiapkan

SDMDinkes

Kab/Kotauntuk

mengikuti

kegiatan

workshopdan

pelatihanSIP

2.Menyediakan

perangkat

pendukung

implem

entasi

Sistem

Informasi

Keluarga(SI

Kel)danSistem

Informasi

Puskesmas

(SIP)

a)Kurangnya

infrastruktur

dalampelaksanaan

upayaprom

otif

danpreventif;

b)Sisteminformasi

keluargayang

belumoptimal;

c)Sum

berD

aya

Manusia(SDM

)untukakreditasi

belummem

enuhi

standarPermenkes

75Tahun2014;

d)Minimnya

anggaranuntuk

akreditasiRSdan

Puskesmas;

e)Keterbatasan

SDMdalam

mem

enuhi

standardakreditasi

RSdanPuskesm

as;

f)Alat,saranadan

prasaranayang

belummem

enuhi

standard;

g)Kurangnya

ketersediaandan

kesinambungan

danaakreditasi;

h)Kom

itmen

pimpinandaerah

danfasilitas

pelayanan

kesehatan

(fasyankes)serta

pemaham

an

tentangkonsep

akreditasimasih

kurang;

U P A Y A K E S E H A T A N

Subsistem

 Upaya Keseh

atan

Hal 1 dari 7

Page 14: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

Tersedianya

kebijakan

daerah

(PERDA

)untuk

pemenuhan

kuantitasdan

kualitasSDM

di

Wilayah

Kab/Kota

1.Tersedianya

kebijakan

daerah

(PERDA

)untuk

pemenuhan

kuantitasdan

kualitasSDM

di

Wilayah

Propinsi

2.Penyediaan

fasilitas

pelatihanSDM

Kes.didaerah

melalui

Poltekkes

Menugaskan

SDMKesehatan

untuk

ditugaskandi

Puskesmas

dalamrangka

mem

enuhi

standarPMK75

tahun2014

Menyiapkan

dukungan

operasional

fisik,insentif

daerahuntuk

penempatanNS

diwilayahnya

Menyiapkan

dukungan

operasional

fisik,insentif

daerahuntuk

penempatanNS

diwilayahnya

Koordinasi

lintasprogram

denganPPSDM

untuk

pemenuhan

SDMPuskesm

as

melalui

penempatanNS

Team

Baseddi

130lokus

Puskesmas

terpencildan

sangat

terpencil,NS

Mandiridan

pelatihan

manajem

en

Puskesmas

PUSATTerselenggaranya

koordinasilintasprogram

denganPPSDM

untuk

pemenuhanSDM

Puskesm

as

melaluipenem

patanSDM

Kesehatan

PROV

INSI

TersedianyadukunganPem.

Provinsiterhadap

penyelenggaranSDM

Kesehatan(NS)diw

ilayahnya

KAB/KO

TATersedianyadukunganPem

.Kab/Kotaterhadap

penyelenggaranSDM

Kesehatan(NS)diw

ilayahnya

A.2

A.2.1.

Penguatan

Akreditasi

Fasyankes

dilakukandengan

mem

bangun

komitm

en

pimpinandaerah

dalampelaksanaan

akreditasi

fasyankes

1.Koordinasi,

pelatihanbagi

timpelatih

pendam

ping,

pelatihanbagi

timsurveyor,

Bimtekdengan

Provinsidalam

hal

perencanaan

akreditasiFKTP

2.Proses

akreditasi

(rencana

pelaksanaan

survei

akreditasi

Puskesmas):

TWII‐‐>203

Puskesmas

(171

Puskesmas

ditambah32

Puskesmas

yangsedangdi

surveidiTWI)

TWIII‐‐>314

Puskesmas

TWIV‐‐>1453

Puskesmas

PUSAT

Terlaksananyakegiatan

prosesakreditasiFKTPyang

secarasinergisdidukungoleh

PemerintahPusatdanDaerah

PROV

INSI

Terlaksananyakegiatan

prosesakreditasiFKTPyang

didukungolehPemerintah

DaerahProvinsi

KAB/KO

TATerlaksananyakegiatan

prosesakreditasiFKTPyang

didukungolehPemerintah

DaerahKab/Kota

Tercapainyatarget

AkreditasiPuskesm

as‐ ‐

>700(2016)

Realisasith2015=100

Puskesmasdi93

Kecamatan

RealisasiTWI2016=

14Puskesm

asdi13

Kecamatan

Totalrencana

pelaksanaansurvei

akreditasiPuskesm

as

tahun2016adalah

1984PKM

(Keterangan

:1279Puskesmas

mendapatkanDAK

non

fisik)

1.Pelatihan

bagitim

pendam

ping

2.Mem

antau

pelaksanaan

kegiatan

pendam

pingan

yang

dilaksanakan

olehKab/Kota

(di31Provinsi)

Terdapat

kebijakan

tingkatpusat

yang

mendorong

tumbuhnya

komitm

en

pimpinan

daerahdalam

proses

akreditasiFKTP

Mem

astikan

pelaksanaan

kegiatan

pendam

pingan

danproses

akreditasiFKTP

AkreditasiPuskesnas

Tersedianya

kebijakandi

Kab/Kotayang

mendukung

pelaksanaan

proses

akreditasiFKTP

Tersedianya

kebijakandi

Provinsiyang

mendukung

pelaksanaan

proses

akreditasiFKTP

Realisasi2016TW

I‐‐>

1108Puskesm

as

TargetTWII‐‐>1228

Puskesmas

TargetTWIII‐‐>1359

Puskesmas

TargetTWIV‐‐>1400

Puskesmas

AkreditasiFasyankes

Subsistem

 Upaya Keseh

atan

Hal 2 dari 7

Page 15: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TimPendamping

Akreditasi

Mem

bentuktim

pendam

ping

akreditasiFKTP

yangterlatih

denganSK

minimalkepala

dinas

Mengusulkan

tenagapelatih

Provinsi

sebagaitenaga

pendam

ping

dansurveyor

yangakan

dilatihpada

akreditasiFKTP

Tersedianya

modul

pelatihandan

tenagapelatih

yang

melakukan

pelatihan

tenaga

pendam

ping

dansurveyor

Mengikuti

pelatihan

tenaga

pendam

ping

akreditasiFKTP

Mengikuti

pelatihan

tenaga

pendam

ping

dansurveyor

akreditasiFKTP

Melakukan

pelatihan

terhadaptenaga

pendam

ping

dansurveyor

PUSAT

Menyiapkantenagapelatih

pendam

pingdansurveyor

PROV

INSI

Tersedianyatenagapelatih

Provinsisebagaitenaga

pendam

pingdansurveyor

akreditasiFKTP

KAB/KO

TATersedianyatenaga

pendam

pingakreditasiFKTP

diKab/Kota

TersedianyaSurveyor

akreditasiyang

mencukupi

pelaksanaanakreditasi

sesuaitarget

Menugaskan

SDMdariRSUD

terpilihuntuk

mengikuti

Penguatan

KapasitasTim

Pendam

ping

(170orang

untukwilayah

Baratdan

Timur)

Tersedianya

TimPusatyang

melakukan

koordinasi

denganKARS

Kegiatan

penguatan

KapasitasTim

Pendam

ping

(170orang

untukwilayah

Baratdan

Timur)

Koordinasi

denganKARS

untuk

penguatan

kapasitasTim

Pendam

ping

PUSAT

Terlaksananyakoordinasitim

pusatdanKARSuntuk

penguatanTimPendamping

PROV

INSI

Terlaksananyakoordinasitim

pusatdanprovinsiuntuk

penguatankapasitasTim

Pendam

ping

Tersedianyaminimal1

timpendamping

AkreditasiRSdisetiap

provinsi

Menugaskan

SDMdariRSUD

terpilihuntuk

mengikuti

Penguatan

Kapasitas

Surveior

Verifikator

(132orang

untukwilayah

Barat,Tengah

danTimur)

Tersedianya

TimPusatyang

melakukan

koordinasi

denganKARS

Koordinasi

denganTim

Pusatuntuk

penguatan

kapasitas

Surveior

Verifikator

Daerah

Koordinasi

denganKARS

untuk

penguatan

kapasitas

Surveior

Verifikator

Daerah

PUSAT

Terlaksananyakoordinasitim

pusatdanKARSuntuk

penguatankapasitassurveior

verifikatordaerah

PROV

INSI

Terlaksananyakoordinasitim

pusatdanprovinsiuntuk

penguatankapasitassurveior

verifikatordaerah

Tersedianyaminimal1

timsurveior

verifikatordaerah

untukAkreditasiRSdi

setiapprovinsi

1.Koordinasi

pelaksanaan

workshop,

bimbingan

teknisdan

surveisimulasi

(29RSUD

sudah

mengusulkan

melaluisurat

resm

i;93RSUD

berkonsultasi

padasaatdesk

Rakerkesnas)

2.Proses

akreditasi:

TWII‐‐>35

RSUD

TWIII‐‐>65

RSUD

TWIV‐‐>60

RSUD

PUSAT

Terselenggaranyakoordinasi

pelaksanaanworkshop,

bimbinganteknisdansurvei

simulasi

PROV

INSI

Terlaksananyakegiatan

bimbingandansurveimelalui

danaDekonsetrasiuntuk30

Provinsi

KAB/KO

TATerlaksananyakegiatan

bimbingandansurveimelalui

danaDAK

TargetakreditasiRS‐‐

>140(2016)

RealisasiTWI2016=

12RSUD

A.2.2.

PemenuhanSDM

yangmelakukan

akreditasiRSdan

Puskesmasserta

pemenuhan

ketersediaandan

kesinambungan

danaakreditasi

Tersedianya

tenagapelatih

untuk

workshop,

bimbingan

teknisdan

surveisimulasi

122RSUD

dengan

anggaranDAK

yangsudahsiap

18RSUD

sedang

berproses

untuk

akreditasi

denganbiaya

mandiriatau

melaluidana

lain(APBD,

APBN

‐P,Dana

BLUD

,dll)

Mem

fasilitasi

pelaksanaan

kegiatan

bimbingandan

surveimelalui

dana

Dekonsetrasi

untuk30

Provinsi

AkreditasiRS

Tersedianya

danadi

Kab/Kotauntuk

melaksanakan

proses

akreditasi

Tersedianya

dana

Dekonsentrasi

yangdigunakan

untuk

melaksanakan

kegiatan

bimbingandan

survei

Subsistem

 Upaya Keseh

atan

Hal 3 dari 7

Page 16: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

Terdapattim

Pusatyangakan

dilatihmenjadi

surveiorpusat

Koordinasi

denganKARS

untukmelatih

surveyorPusat

Tersedianyatim

surveior

pusatyangkompeten

Tersedianyatim

surveiorpusatyang

kompeten

Mem

bentuktim

pendam

ping

akreditasiFKTP

yangterlatih

denganSK

minimalkepala

dinas

Menyediakan

anggaranuntuk

pelatihan

pendam

ping

akreditasiFKTP

1.Menyedia‐

kanmodul

pelatihanbagi

timsurveyor

2.Menyiapkan

timKom

isi

Akreditasi

FKTPyangakan

melatihpara

surveior

Mengusulkan

Puskesmas

yangakandi

surveikepada

Komisi

Akreditasi

FKTPmelalui

DinkesProvinsi

1.Menetapkan

timsurveyor

yangakan

dilatiholeh

Komisi

Akreditasi

FKTPdgSK

minimalKepala

Dinas

Kesehatan

Propinsi

2.Melaksana‐

kanpelatihan

bagiTim

Surveior

(rencana4kali

pelatihan@13

Tim@3orang)

Melaksanakan

pelatihanbagi

TimSurveior

(rencana4kali

pelatihan@13

Tim@3orang)

PUSAT

Terselenggaranyapelatihan

timsurveiorsesuaitarget

PROV

INSI

MeningkatnyakapasitasTim

surveiorakreditasiFKTP

KAB/KO

TAMeningkatnyausulan

Puskesmasyangakandi

surveikepadaKomisi

AkreditasiFKTPmelalui

DinkesProvinsi

Tersedianyaminimal1

timsurveyor

AkreditasiFKTPdi

setiapprovinsi

1.Tersedianya

timtingkat

Provinsiyang

ditugasiuntuk

melakukan

monitoring

2.Adanya

dukungan

kebijakandari

Provinsi

terhadap

kegiatan

monitoring

Akreditasi

FKTP

Menyusun

jadw

al

monitoring

pelaksanaan

pendam

pingan

akreditasiFKTP

Terselenggaranyakegiatan

monitoringditingkatProvinsi

terhadapkegiatanakreditasi

FKTPdiKab/Kota

Tersedianyaminimal1

timpendamping

akreditasidisetiap

kab/kota

A.3.

A.3.1

Menerbitkan

Peraturan

Daerahtentang

penerapan

sistem

rujukan

antarPPK

Bimteksistem

rujukan

1.Melakukan

mapping

terhadapRS

Rujukan

(Nasional,

Provinsi,

Regional)

terkaitdengan

ketersediaan

sumber

dayanya

2.Mendukung

upayaRS

Rujukanuntuk

mem

enuhi

standar

Sistem

Rujukan

Pemerintah

daerah

menerbitkan

peraturandaerah

tentangkriteria

penerapansistem

rujukan

Terdapat

dukungan

kebijakanPem.

Kab/Kota

terhadap

penerapan

sistem

rujukan

antarPPK

(Pem

beri

Pelayanan

Kesehatan)di

wilayahnya

1.Tersedianya

danadukung

dalam

pelaksanaan

kegiatan

Bimtek

2.TerdapatTim

(SDM

yang

kompeten)yang

bertugas

melakukan

Bimtek

Tersedianya

kebijakan

sistem

rujukan

Nasional

PUSAT

Terpenuhinyaprasayarat

dalampenerapansistem

rujukanyangoptimal,baik

standarPem

beriPelayanan

Kesehatan(PPK)nyamaupun

sistem

integrasipelayanannya

PROV

INSI

Terselenggaranyakegiatan

Bimteksistem

rujukandi

Provinsi

KAB/KO

TATersedianyadukungandari

Pem.Kab/Kotauntuk

penyelenggaraansistem

rujukandiwilayahnya

Terwujudnyasistem

rujukanantarPem

beri

PelayananKesehatan

(PPK)

Subsistem

 Upaya Keseh

atan

Hal 4 dari 7

Page 17: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

A.4.

Meningkatkan

dukungan

jaringan/sistem

informasi

tingkatprovinsi

Mem

buatmedia

informasiyang

efektifdan

berhasilguna.

Menginformasi

kanmedia

pencegahandan

penanggulanga

npenyakit

kepada

masyarakat

Menciptakan

sistem

informasidan

edukasiyang

berhasildengan

melibatkan

stakeholder

Tersedianya

PosbinduKit

padasetiap

Puskesmas

Tersedianya

jejaringkerja

LS/LPterkait

PHBSdan

CERD

IK

Melaksanakan

upayaPH

BS

danCERD

IK

bersam

amasyarakat

Meningkatkan

jejaringkerja

LS/LPterkait

PHBSdan

CERD

IKdi

tingkatProvinsi

Menyusun

metoda

peningkatan

PHBSdan

CERD

IK.

Melaksanakan

upayaPH

BS

danCERD

IK

bersam

amasyarakat

Mendukung

pendanaan

peningkatan

upayaPH

BS

danCERD

IK

Melaksanakan

monevterpadu

antarLS/LP

Melaksanakan

monevterpadu

antarLS/LP

Mem

bangun

jejaringLSdan

mengembangka

nsistem

rujukansecara

berjenjang

termasuk

laboratorium

nasional.

Terdeteksinya

permasalahan

kesehatansecaracepat

danakurat

PencegahandanPengendalian

PenyakitsertaPeningkatan

Kew

aspadaanRisikoKejadian

LuarBiasa(KLB)

3.Mengem‐

bangkansistem

integrasi

Rujukanantar

PPK(misalnya

dengan

Telemedice,

RekamMedik

Elektronik,dll)

Peningkatanperilaku

hidupbersihdansehat

sertaupayaperilaku

CERD

IKdim

asyarakat

3.Terdapat

dukungan

kebijakandari

Pem.Provinsi

terkaitBimtek

sistem

rujukan

Pusat:Tersedianyamedia

informasiyangefektifdan

berhasilguna

Provinsi:Tersedianyasistem

informasiyangdapatdiakses

masyarakat‐

Kab/Kota;M

asyarakat

terinformasitentangbahaya

penyakitmenulardantidak

menular

Terinformasikannya

bahayapenyakit

menulardantidak

menular,serta

penanggulangannya

kepadamasyarakat

Tersedianya

tenagaterlatih

PANDU

PTM

Tersedianya

tenaga

kesehatan

terlatihPAN

DU

PTM

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerah

menyebarluaskan

informasidan

edukasisecara

berkaladanterus

menerusmelalui

berbagaisaluran

mediakepada

masyarakat

denganmelibatkan

stakeholderdan

jejaringtentang

bahayapenyakit

menulardantidak

menular,serta

penanggulanganny

a

Peningkatan

pengetahuan

masyarakattentang

bahayapenyakit

menulardantidak

menularserta

penanggulangnnya

melaluimedia

informasi

Masyarakatkurang

mem

aham

itentang

dampakkesehatan

penyakitmenular

danpenyakittidak

menular

Puskesmas/Kec

amatan

mem

ilikimedia

tentang

penyakit

menulardan

tidakmenular

dan

penanggulanga

nnya

Pusat:Terbangunnyasistem

/jaringanLS/LPtermasuk

laboratorium

nasionaluntuk

mendeteksipermasalahan

kesehatansecaracepatdan

akurat.

Provinsi.Terbangunnya

sistem

/jaringanLS/LP

termasuklaboratorium

Pusat.Meningkatnya

pengetahuanmasyarakat

tentangCERD

IK

ProvinsiMeningkatnya

jejaringkerjaLS/LPterkait

PHBSdanCERDIK.

Kab/KotaSetiapPuskesmas

mam

pumelaksanakanPH

BS

danCERD

IKbersama

masyarakat

Melaksanakan

monevterpadu

antarLS/LP

Tersedianya

jaringan/sistem

penyebarluasan

informasi

penyakitdan

penanggulanga

nnyayang

efektifdan

berhasilguna

sertadapat

diaksesoleh

masyarakat

Tersedianya

media

informasi

tentang

penyakit

menular,tidak

menularserta,

penanggulanga

nnya.

Menginformasi

kanmedia

pencegahandan

penanggulanga

npenyakit

kepada

masyarakat

Tersedianya

Jejaring/sistem

rujukan

laboratorium

nasional

Mem

bangun

jejaringdan

mengembangka

nsistem

rujukansecara

berjenjang

termasuk

laboratorium

nasional

Mem

bangun

jejaringdan

mengembangka

nsistem

rujukansecara

berjenjang

termasuk

laboratorium

nasional

PemerintahPusat

danDaerah

melakukan

perubahan

perilakuhidup

bersih(PHBS)dan

sehatserta

melakukanupaya

CERD

IKterhadap

masyarakat

PHBS

dan

CERD

IKdapat

tersosialisasi

kepadamasyarakat

PHBSdanCERDIK

belum

tersosialisasi

denganbaikdi

masyarakat

Meningkatnya

NSPKtentang

PHBSdan

CERD

IKyang

disusun

Melaksanakan

surveilansdan

EWARSsesuaiSOP

yangdipantau

secaraberjenjang

Peningkatan

pelaksanaan

surveilansEWARS

secaraberjenjang

Pelaksanaan

surveilansEWARS

berjenjangkurang

optim

al

Tersedianya

jaringan/sistem

rujukan

berjenjang

Laboratorium

Kesehatan

Daerah

Kab/Kota

Tersedianya

jaringan/sistem

rujukan

berjenjang

Laboratorium

Kesehatan

DaerahProvinsi

A.4.1.

Subsistem

 Upaya Keseh

atan

Hal 5 dari 7

Page 18: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

Mem

perkuat

UPTdengan

kemam

puan

laboratorium

yang

menunjang

penegakkan

deteksidini

KLB

Terbentuknyajejaring

kerjaLS/LP

Meningkatkan

kuantitasdan

kualitas

pelatihan

surveilansbagi

nakesnasional

Bersam

adenganPPSDM

menyusun

modulinhouse

trainingyang

efektif

Tersedianya

tools

monitoring

evaluasi

terpadudi

Puskesmas

Tersedianya

toolsm

onev

terpadu

Kab/Kota

JumlahNSPK

dankebijakan

yangditetapkan

berdasarkan

hasltkajian

epidem

iologi

Melaksanakan

monitoring

evaluasi

terpadu

masyarakat

Melaksanakan

asistensi

kab/kota

Asistensidan

monev

Melaksanakan

kegiatan

pencegahan

spesifik

Penguatan

kajian‐kajian

epidem

iologi

Menggerakkan

peranserta

masyarakat

Penyediaan

dukungan

logistikdan

anggaran

operasional

Tersedianya

Pergubyang

dapat

mem

perkuat

TGCsecaraLS

Terbentuknya

TimGerak

Cepat(TGC)

Nasionalyang

terdiridari

LS/LPdengan

penguatan

payunghukum

yangjelas

Penguatan

kajian

epidem

iologi

Penyediaan

anggaran

operasional

TGCmelalui

danaDekon+

DAK

Provinsiuntukmendeteksi

permasalahankesehatan

secaracepatdanakurat

Kab/Kota:Terbangunnya

sistem

/jaringanLS/LP

termasuklaboratorium

Kab/Kotauntukmendeteksi

permasalahankesehatan

secaracepatdanakurat.

dengan

mengoptimalka

nLabkesda

kab/kota

dengan

mengoptimalka

nLabkesda

Provinsi

Meningkatkan

kapasitasSDM

denganmelakukan

inhousetrainlng

terkaitEWARS

Peningkatan

kapasitasSDM

surveilans

SDMkesehatan

surveilansmasih

kurangdankurang

merata

Jumlah

pelatihan

surveilansbagi

nakestingkat

Puskesmas

Jumlahnakes

surveilansyang

cukup

Jumlah

pelatihan

surveilansyang

berkualitasbagi

nakes

Meningkatkan

kualitasnakes

surveilanspada

tingkat

Puskesmas

Mendistribusik

ansecara

meratanakes

surveilanspada

semuakab/kota

Pusat.Tersedianyanakes

surveilansyangterampil.

Provinsi:Tersedianyanakes

surveilansyangterampildi

semuaKab/Kota.Kab/Kola.

Tersedianyanakessurveilans

yangterampildisem

ua

Puskesmas

Meningkatnya

kemam

puandan

kapasitasnakes

khususnyabidang

surveilans

Mem

obilisasi

TimGerak

Cepat(TGC)

tingkat

Nasionalsaat

teridentifikasi

diniKLB

Pusat:Teridentifikaslkannya

KLBsecaracepatdengan

penguatankajian

epidem

iologidanmobilisasi

TGC.Provinsi:Tersedianya

operasionalTGCuntuk

identifikasiKLBcepat

Kab/Kota:Tersedianya

operasionalTGCuntuk

identifikasiKLBcepat

KLBdapat

teridentifikasisecara

cepat

Tersedianya

operasional

TGCdengan

danaDekon

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerahharus

melakukanupaya

pencegahan

spesifiksecara

rutinmelalui

kajian

epidem

iologi

sepertiimunisasi,

IVAdanKryo,

pemberian

kelambu

berinsektisida,

pemberianobat

pencegahanmasal

penyakittertentu

Tersedianyakajian

epidem

iologiyang

menunjang

pencegahanspesifik

Kurangnyakajian

epidem

iologiyang

menunjang

pencegahan

spesifik

A.4.2.

A.4.3.

Mencegahterjadinya

penyakitdengan

melakukanintervensi

khusus

Tersedianya

alatdeteksidini

pencegahan

penyakitdi

Puskesmas

Jumlah

dukungan

logistikdan

anggaranke

Kab/Kota

Jumlahlogistik

unluk

mendukung

intervensi

kejadian

penyakit

Penyediaan

dukungan

logistikdan

anggaranke

kab/kota

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerahharus

melakukanrespon

cepatyang

terintegrasidan

spesifikdengan

melibatkanlintas

programdanlintas

sektorapabila

melaluikajian

epidem

iologi

terdeteksiadanya

kemungkinan

terjadinya

KejadianLuar

Biasa(KLB)

Harmonisasirespon

cepatdeteksidini

secaraterintegrasi

LS

Responcepat

deteksidinikurang

terintegrasiLS

Tersedianya

Perbup/w

ali

yangdapat

mem

perkuat

TGCsecaraLS

Mem

obilisasi

TimGerak

Cepat(TGC)

tingkat

Kab/Kotasaat

teridentifikasi

diniKLB

Mem

obilisasi

TimGerak

Cepat(TGC)

tingkatProvinsi

saat

teridentifikasi

diniKLB

Subsistem

 Upaya Keseh

atan

Hal 6 dari 7

Page 19: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

A.4.4.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerah

mem

punyai

peraturandalam

upayaPencegahan

danPengendalian

Penyakitdan

responcepat

penanggulangan

KLB

Upayapencegahan

danpengendalian

penyakitdanrespon

cepatKLBdikuatkan

denganlandasan

hukum

Kurangnya

legitim

asihukum

untukmenaungi

upayapencegahan

danpengendalian

penyakitdan

responKLB

Tersusunnya

Perbup/Perwali

yangmengatur

tentang

Pencegahandan

Pengendalian

Penyakit,serta

responcepat

penanggulanga

nKLB

Tersusunnya

Pergubyang

mengatur

tentang

Pencegahandan

Pengendalian

Penyakit,serta

responcepat

penanggulanga

nKLB

Tersusunnya

peraturan

pemerintah

yangmengatur

tentang

Pencegahandan

Pengendalian

Penyakit,serta

responcepat

penanggulanga

nKLB

Terlaksananya

Pencegahandan

Pengendalian

Penyakit,serta

responcepat

penanggulanga

nKLBsesuai

peraturanyang

berlakutingkat

Kab/Kota

Terlaksananya

Pencegahandan

Pengendalian

Penyakit,serta

responcepat

penanggulanga

nKLBsesuai

peraturanyang

berlakutingkat

Provinsi

Terlaksananya

Pencegahandan

Pengendalian

Penyakit,serta

responcepat

penanggulanga

nKLBsesuai

peraturanyang

berlaku

Pusat:TerbentuknyaTim

GerakCepatNasionalyang

mem

punyaikekuatanhukum.

Provinsi:TerbentuknyaTim

GerakCepatProvinsiyang

mem

punyaikekuatanhukum.

Kab/Kota:TerbentuknyaTim

GerakCepatKab/Kotayang

mem

punyaikekuatanhukum

Tersedianyaperaturan

PusatdanDaerah

tentangPencegahan

danPengendalian

Penyakit,sertarespon

cepatpenanggulangan

KLB

Subsistem

 Upaya Keseh

atan

Hal 7 dari 7

Page 20: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Matriks Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Page 21: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

B.1.

B.1.1.

Pemanfaatandata

daninformasihasil

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatanuntuk

perencanaan,

penyusunan

kebijakandan

evaluasiprogram

Kurangnya

pemanfaatanhasil‐

hasilpenelitian

danpengem

bangan

untuk

perencanaan,

penyusunan

kebijakandan

evaluasiprogram

Datadan

informasihasil

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatandi

Kab/Kota

Datadan

informasihasil

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatandi

Provinsi

Datadan

Informasihasil

penelitiandan

pengem

bangan

Badan

Litbangkes

Adanyaforum

komunikasidan

interaksiterkait

hasilhasil

penelitiandi

Kab/Kota

Adanyaforum

komunikasidan

interaksiterkait

hasilpenelitian

diPropinsi

Adanyaforum

komunikasidan

interaksiterkait

hasilhasil

penelitiandi

Pusat

DokumenPerencanaandan

kebijakanKesehatantelah

mencantum

kanhasil‐hasil

penelitiandanpengem

bangan

kesehatan

5(lima)provinsi

Binw

ilBadan

Litbangkes

B.2.

B.2.1.

Pemanfaatandata

hasilpenelitian

dan

pengem

bangan

untukadvokasi

kepadapem

angku

kepentingan

Masihadanya

programdan

kebijakan

kesehatanyang

tidakberbasis

bukti

Kertas

kebijakan,fact

sheet,policy

brief

berdasarkan

hasilpenelitian

dan

pengem

bangan

kesehatan

Kertas

kebijakan,fact

sheet,policy

brief

berdasarkan

hasilpenelitian

dan

pengem

bangan

kesehatan

Kertas

kebijakan,fact

sheet,policy

brief

berdasarkan

hasilpenelitian

dan

pengem

bangan

kesehatan

Advokasihasil

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatan

kepada

pemangku

kepentingandi

Kab/Kota

Advokasihasil

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatan

kepada

pemangku

kepentingandi

Provinsi

Advokasihasil

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatan

kepadaunit

utam

a

Kebijakankesehatanyang

mem

anfaatkanhasil

penelitiandanpengem

bangan5

(lima)provinsi

Binw

ilBadan

Litbangkes

B.3.

B.3.1.

Mendukungdalam

persiapandan

pelaksanaanRiset

NasionaldanRiset

Strategis

Keterbatasan

sumberdaya

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatan

SDM,dana,

komitm

endan

dukungan

lainnya

SDM,dana,

komitm

endan

dukungan

lainnya

SDM,dana,

komitm

endan

dukungan

lainnya

Koordinasi

dalam

perencanaan,

pelaksanaan

danevaluasi

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatandi

Kab/Kota

Koordinasi

dalam

perencanaan,

pelaksanaan

danevaluasi

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatandi

Provinsi

Koordinasidari

perencanaan,

pelaksanaan

danevaluasi

penelitiandan

pengem

bangan

kesehatandi

Pusat

Dokumenketerlibatan

pemangkukepentingandi

berbagaitingkatterhadap

pelaksanaanpenelitian

5(Lima)provinsi

Binw

ilBadan

Litbangkes

P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N K E S E H A T A N

Mem

anfaatkandatadaninform

asihasilLitbangkesuntukperencanaandanbahankebijakan

Menyusundatadanhasilinform

asiLitbanguntukbahanadvokasikepadastakeholder

Mendukungdalam

persiapandanpelaksanaanRisetNasionaldanRisetStrategis

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

INDIKATOR

PUSAT

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

Subsistem

 Pen

elitian dan

 Pen

gemban

gan Keseh

atan

Hal 1 dari 1

Page 22: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Matriks Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Subsistem Pembiayaan

Page 23: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

C.1.NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

1.Terlaksanany

aAdvokasi

Kepada

Bappenasdan

Kemenkeu

(ROR

EN)

2.Terlaksanany

aadvokasi

lintassektor

K/Luntuk

mengoptimalka

nkomitm

en

lPem

erintah

Pusatdalam

mem

anfaatkan

5%APBN

Sektor

Kesehatan

dalam

mendukung

kebijakan

pembangunan

kesehatan

tahun2018.

(PAD

K‐P2JK)

TeralokasikanyaAnggaran

SektorKesehatansebesar

5%padatahun2017s/2019

yangdimanfaatkanolehlintas

sektorK/Ldalam

mendukung

kebijakanpembangunan

kesehatan

Integrasilintassektor

K/Ldalam

pemanfaatananggaran

sektorkesehatan5%

tahun2017‐2019

dalamrangka

mendukungkebijakan

pembangunan

kesehatan

2.Tersedianya

data

perencanaan

kebutuhan

kegiatandan

anggaran

bilateraldan

multilateral

yang

dibutuhkan

guna

mendukung

pelaksanaan

Pembanganan

Kesehatan

tahun2017

(ROR

EN)

3.Tersedianya

data

perencanaan

kebutuhan

kegiatandan

anggaran

bilateraldan

multilateral

yang

dibutuhkan

guna

mendukung

pelaksanaan

Pembanganan

Kesehatan

tahun2017

secaraonline

(ROR

EN)

3.Terlaksanany

apertem

uan

Trilaterlal,

musrengbangna

suntuk

mem

bahas

anggarantahun

2017

(ROR

EN)

4.Terlaksanany

aforumdialog

lintassektor

K/Luntuk

mengintegrasik

andukungan

kepada

pelaksanaan

pembangunan

kesehatan

tahun2017.

(PAD

K)

3.Terlaksanany

apertem

uan

Trilaterlal,

musrengbangna

suntuk

mem

bahas

anggarantahu

2018

(ROR

EN)

4.Terlaksanany

aforumdialog

lintassektor

K/Luntuk

mengintegrasik

andukungan

kepada

pelaksanaan

pembangunan

kesehatan

yahun2018.

(PAD

K)

1.Tersedianya

DataRealisasi

Anggarantahun

2016

perprogram

/pe

rjenisbelanja,

perjenis

kewenangan

dan

pemanfaatan

outputkegiatan

dilingkungan

Kementerian

Kesehatandan

lintassektor

kementerian

lembagayang

mendukung

Pembangunan

Kesehatanper

tahun(ROR

EN)

1.Tersedianya

analisis

determinan

pembangunan

kesehatanyang

dapat

dipergunakan

untukadvokasi

penganggaran

sektor

kesehatanTA

2017(PAD

K‐P2JK)

2.Tersedianya

DataRealisasi

Anggarantahun

2017per‐

programdan

perjenis

belanja,per

jenis

kewenangan

dan

pemanfaatan

output

kegiatandi

lingkungan

Kementerian

Kesehatandan

lintassektor

kementerian

lembagayang

mendukung

Pembangunan

Kesehatanper

tahun(Roren)

Terlaksananya

Advokasioleh

DinkesProvinsi

kepadaAnggota

DPRdari

seluruhkomisi

yangterkait

dengan

kesehatan

sesuaiDapil

masingmasing

provinsipada

saatkunjungan

kerja/Reses

dalamrangka

mendukung

pemanfaatan

APBN

sektor

Kesehatan

tahunanggaran

2017sebesar

5%untuk

mendukung

kebijakan

pembangunan

kesehatan

Terlaksananya

Advokasioleh

DinkesProvinsi

kepadaAnggota

DPRdari

seluruhkomisi

yangterkait

dengan

kesehatan

sesuaiDapil

masingmasing

provinsipada

saatkunjungan

kerja/Reses

dalamrangka

mendukung

pemanfaatan

APBN

sektor

Kesehatan

tahunanggaran

2018sebesar

5%untuk

mendukung

kebijakan

pembangunan

kesehatan

1.Terlaksanany

aAdvokasi

Kepada

Bappenasdan

Kemenkeu

(ROR

EN)

2.Terlaksanany

aadvokasi

lintassektor

K/Luntuk

mengoptimalka

nkomitm

en

lPem

erintah

Pusatdalam

mem

anfaatkan

5%APBN

Sektor

Kesehatan

dalam

mendukung

kebijakan

pembangunan

kesehatan

tahun2017.

(PAD

K‐P2JK)

P E M B I A Y A A N

Peningkatananggarankesehatanpusatdandaerah

C.1.1.

PemerintahPusat

Mengalokasikan

Anggaran

kesehatanmelalui

APBN

Sektor

KesehatanSebesar

5%

Teralokasikanya

AnggaranSektor

Kesehatansebesar

5%padatahun2017

s/2019yang

mendukung

kebijakan

pembangunan

kesehatan

Belumoptimalnya

komitm

enlintas

sektor

kementerian

lembagadi

lingkunganPem

eri

ntahPusatuntuk

mem

anfaatkan5%

APBN

Sektor

Kesehatandalam

mendukung

kebijakan

pembangunan

kesehatan.

Subsistem

 Pem

biayaan

Hal 1 dari 7

Page 24: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

3.Tersedianya

data

pencapaian

indicatorR

KP

lintassektor

K/Lbidang

kesehatan

tahun2016

(ROR

EN)

4.Tersedianya

data

pencapaian

indikatorR

KP

lintassektor

bidang

kesehatan

tahun2017

secaraonline

(ROR

EN)

5.Terlaksanann

yaAdvokasi,

Pembahasan

Anggaran

Pembangunan

Kesehatan

tahun2017

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

tahun2016

denganDPR

(ROR

EN)

5.Terlaksanann

yaAdvokasi,

Pembahasan

Anggaran

Pembangunan

Kesehatan

tahun2018

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

denganDPR

(ROR

EN)

C1.2.

Pemerintah

Daerah

Meningkatkan

alokasiAPBD

Kesehatan

Provinsi/Kab/Kota

sebesar10%

diluargaji

Teralokasikanya

AnggaranAPBD

Prov/Kotasebesar

10%diluargaji

sesuaiUU36Tahun

2009

Belumsemua

PemdaProvinsi/

Kabupaten/Kota

menganggarkan

APBD

untuksektor

kesehatansebesar

10%diluargaji

1.Tersedianya

Data

pemanfaatan

output

kegiatandan

Realisasi

AnggaranAPBD

perjenis

belanjadanper

program

Pembangunan

Kesehatan

Kab/Kota

tahun2016

(DINKESKA

B/

KOTA)

1.Tersedianya

Data

pemanfaatan

outputkegiatan

danRealisasi

AnggaranAPBD

perjenis

belanjadanper

program

Pembangunan

Kesehatan

Kab/Kota

tahun2017

(DINKES

KAB/KO

TA)

1.1

Tersedianya

Data

pemanfaatan

output

kegiatandan

Realisasi

Anggaranper

jenisbelanja

danper

program

Pembangunan

Kesehatan

Provinsitahun

2017.

1.2.Tersedianya

hasilanalisis

determinan

pemanfaataan

anggaran

pembangunan

kesehatan

tahun2018

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

DataAlokasi

danrealisasi

AnggaranAPBD

T.A2016per

jenisbelanja

danper

programserta

pemanfaatan

outputkegiatan

dalam

mendukung

kebijakan

pembangunan

Kesehatan

(ROR

EN)

1.Tersedianya

hasilanalisis

determinan

pemanfaatan

kesehatan

sebagaidasar

advokasi

penganggaran

APBD

TA2017

(PAD

K‐P2JK)

2.Tersedianya

DataAlokasi

danrealisasi

AnggaranAPBD

T.A2017per

jenisbelanja

danper

programserta

pemanfaatan

outputkegiatan

dalam

mendukung

kebijakan

pembangunan

Kesehatan

(ROR

EN)

1.Terlaksanany

aAdvokasi

KepadaBupati

danBappeda,

TomadanToga

untuk

meningkatkan

Meningkatkan

alokasiAPBD

Kesehatan

Kab/Kota

sebesar10%

padatahun

2017diluargaji

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

APBD

Kesehatan

tahun2016

(DINKESKA

B/

KOTA)

1.Terlaksanany

aAdvokasi

KepadaBupati

danBappeda,

TomadanToga

untuk

meningkatkan

Meningkatkan

alokasiAPBD

Kesehatan

Kab/Kota

sebesar10%

padatahun

2018diluargaji

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

APBD

Kesehatan

tahun2017

(DINKES

KAB/KO

TA)

2.Tersedianya

Datakebutuhan

APBD

Pembangunan

Kes.Kab/kota

tahun2017

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

tahun2016

(DINKESKA

B/

KOTA)

2.Tersedianya

Datakebutuhan

APBD

Pembangunan

Kes.Kab/kota

tahun2018

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

tahun2017

(DINKES

KAB/KO

TA)

2.Tersedianya

Datakebutuhan

APBD

Pembangunan

Kes.Provinsi

tahun2017

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

tahun2016

(DINKES

PROV

INSI)

2.Tersedianya

Datakebutuhan

APBD

Pembangunan

Kes.Provinsi

tahun2018

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

tahun2017

(DINKES

PROV

INSI)

2.Terlaksanany

apertem

uan

pra

musrenbang

kab/kota

dalamrangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

tahun2017

(DINKES

KAB/KO

TA)

2.Terlaksanany

apertem

uan

pra

musrenbang

kab/kota

dalamrangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

tahun2018

(DINKESKA

B/

KOTA)

2.Terlaksanany

apertem

uan

pra

musrenbang

provinsidalam

rangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

tahun2017

(DINKES

PROV

INSI)

2.Terlaksanany

apertem

uan

pra

musrenbang

provinsidalam

rangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

tahun2018

(DINKES

PROV

INSI)

2.Terlaksanany

aAdvokasi

Binw

ilkepada

Pemerintah

DaerahProv

olehmasing

masing

koordinator

Binw

ilUnit

Utam

apada

acara

Rakerkesda

padatahun

2016.

(KOO

RDINATO

RBINWIL)

1.Terlaksanany

aAdvokasi

KepadaBupati

danBappeda,

TomadanToga

untuk

meningkatkan

Meningkatkan

alokasiAPBD

Kesehatan

provinsi

sebesar10%

padatahun

2017diluargaji

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

APBD

Kesehatan

tahun2016

(DINKES

PROV

INSI)

1.Terlaksanany

aAdvokasi

KepadaBupati

danBappeda,

TomadanToga

untuk

meningkatkan

Meningkatkan

alokasiAPBD

Kesehatan

provinsi

sebesar10%

padatahun

2018diluargaji

berdasarkan

realisasidan

pemanfaatan

APBD

Kesehatan

tahun2017

(DINKES

PROV

INSI)

1.Terlaksanany

aforumdialog

pemdadan

lintassektor

K/Luntuk

mengadvokasik

andukungan

integrasi

pelaksanaan

pembangunan

kesehatan

tahun2017.

(PAD

K)

1.Terlaksanany

aforumdialog

pemdadan

lintassektor

K/Luntuk

mengadvokasik

andukungan

integrasi

pelaksanaan

pembangunan

kesehatan

tahun2018.

(PAD

K)

TeralokasikanyaAnggaran

APBD

Prov/Kotasebesar10%

diluargaji

Target:

Tahun2017

Prov:5Prov

Kab/Kota:50

Tahun2018

Prov:10Prov

Kab/Kota:70

Tahun2019

Prov:17Prov

Kab/Kota:100

2.Terlaksanany

aAdvokasi

Binw

ilkepada

Pemerintah

DaerahProv

olehmasing

masing

koordinator

Binw

ilUnit

Utam

apada

acara

Rakerkesda

padatahun

2017.

(KOO

RDINATO

RBINWIL)

1.Tersedianya

Data

pemanfaatan

output

kegiatandan

Realisasi

AnggaranAPBD

perjenis

belanjadanper

program

Pembangunan

Kesehatan

Provinsitahun

2016

(DINKES

PROV

INSI)

Subsistem

 Pem

biayaan

Hal 2 dari 7

Page 25: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

Pemerintah

Daerah

Mendayagunakan

danaCSRsektor

swastauntuk

mendukung

pembiayaan

pembangunan

kesehatan

Terlaksananya

kegiatanPublic

Private

Partnershipyang

mendukung

kebijakanprioritas

pembangunan

kesehatandi

Provinsidankab/

kota

Kegiatansosial

terkaitdengan

kesehatanyang

bersum

berdari

BantuanDanaCSR

pihakSw

asta

selamainibelum

diarahkan

sepenuhnyapada

kegiatanyang

mendukung

kebijakan

pembangunan

kesehatan

Dinkeskab/

kota

mem

punyai

DataJum

lah

Perusahaandi

Kasb/Kotayang

potensial

mem

berikan

danaCSR

(DINKES

KAB/KO

TA)

Terbentuknya

forumatau

wadah

komunikasi

antaraDinkes

Kab/Kota

dengan

Perusahaan

yang

mem

punyai

programCSRdi

wilayahnya

(DINKES

KAB/KO

TA)

DinkesProvinsi

mem

punyai

DataJum

lah

Perusahaandi

Provyang

potensial

mem

berikan

danaCSR

(DINKES

PROV

INSI)

Terbentuknya

forumatau

wadah

komunikasi

antaraDinkes

Provdengan

Perusahaan

yang

mem

punyai

programCSR

diwilayahnya

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

DataJumlah

Perusahaan

yangpotensial

mem

berikan

danaCSR

kepada

pemerintah

daerah

(ROK

OMBLIKY

ANMAS)

Terbentuknya

forumatau

wadah

komunikasi

antara

Kemenkes

dengan

Perusahaan

yang

mem

punyai

programCSR

yangdapat

dilaksanakandi

daerah

(ROK

OMBLIK

YANMAS)

Perjanjian

Kerjasam

akegiatanPPP

antaraDinkes

kab/kota

dengan

Perusahaan

yangpunya

programCSRdi

wilayahnya

tahun2016

(DINKES

KAB/KO

TA)

Perjanjian

Kerjasam

akegiatanPPP

antaraDinkes

Kab/kota

dengan

Perusahaan

yangpunya

programCSRdi

wilayahnya

yangsesuai

pedomantahun

2017

(DINKES

KAB/KO

TA

Perjanjian

Kerjasam

akegiatanPPP

antaraDinkes

Provinsidengan

Perusahaan

yangpunya

programCSRdi

wilayahnya

tahun2016

(DINKES

PROV

INSI)

Perjanjian

Kerjasam

akegiatanPPP

antaraDinkes

Provinsidengan

Perusahaan

yangpunya

programCSRdi

wilayahnya

yangsesuai

pedomantahun

2017

(DINKES

PROV

INSI)

1..Tersedianya

Pedoman

perjanjian

kerjasam

aPPP

yang

bersum

berdari

danaCSR

antara

Perusahaandan

Pemerintah/

Pemerintah

Daerah

(DIT.

PROM

KES)

Terlaksananya

advokasi

kepadadaerah

untuk

mengoptimalka

nkerjasam

aantaraPem

da

dengan

Perusahaan

yang

mem

punyai

programCSR

(DITPRO

MKES

DANBIRO

KOMBLIK&

YANMAS)

PPPyangmendukung

pembangunanKesehatan

yangbersumberdaridana

CSRpihakswasta

MOU

DinkesD

engan

Perusahaan

1.Tahun2016

Prov:10

Kab:100

2.Tahun2017

Prov:20

Kab:200

3.Tahun2018

Prov:25

Kab:300

4.Tahun2019

Prov:34

Kab:400

3.Tersedianya

Data

pencapaian

indicatorR

KPD

Kab/kota

Tahun2016

yang

disampaikan

kepadaBupati/

Walikotadan

DinkesProvinsi

(DINKES

KAB/KO

TA)

3.Tersedianya

analisisdan

Data

pencapaian

indicatorR

KPD

Kab/kota

Tahun2017

yang

disampaikan

kepadaBupati/

Walikotadan

DinkesProvinsi

(DINKES

KAB/KO

TA)

3.Tersedianya

Data

pencapaian

indicatorR

KPD

Prov.Tahun

2016yang

disampaikan

kepada

Gubernurdan

Menteri

Kesehatan

(DINKES

PROV

INSI)

3.Tersedianya

analisisdan

Data

pencapaian

indicatorR

KPD

Prov.Tahun

2017yang

disampaikan

kepada

Gubernurdan

Menteri

Kesehatan

(DINKES

PROV

INSI)

3.Terlaksanany

aAdvokasi,

Pembahasan

danpertem

uan

denganDPRD

Kab/kotadalam

rangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

diluargaji

tahun2017

(DINKES

KAB/KO

TA)

3.Terlaksanany

aAdvokasi,

Pembahasan

danpertem

uan

denganDPRD

Kab/kotadalam

rangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

diluargaji

tahun2018

(DINKESKA

B/

KOTA)

Teralokasikanya

Anggaran

pembangunan

Kesehatanyang

bersum

berdariDCT,

DBHCTdanDana

PajakRokokuntuk

mendukung

kebijakan

pembangunan

Kesehatandidaerah

Masihsedikitnya

DinasK

esehatan

Provinsi/kab/kota

yang

mengalokaikan

dana

pembangunan

kesehatanyang

bersum

berdari

DCT,DBH

CTdan

PajakRokokuntuk

mem

biayai

kebijakan

pembangunan

kesehatan

didaerahnya

Tersedianya

Datarencana

alokasi

DCT,DB

HCT

danDanapajak

rokokdari

Bappedakab/

kotaTA2017

(DINKESKA

B/

KOTA)

Tersedianya

Datarencana

alokasi

DCT,DB

HCT

danDanapajak

rokokdari

Bappedakab/

kotaTA2018

(DINKESKA

B/

KOTA)

3.Terlaksanany

aAdvokasi,

Pembahasan

danpertem

uan

denganDPRD

Provdalam

rangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

diluargaji

tahun2017

(DINKES

PROV

INSI)

3.Terlaksanany

aAdvokasi,

Pembahasan

danpertem

uan

denganDPRD

Provdalam

rangka

mem

bangun

dukunganlintas

sektoragar

berkom

itmen

dalam

menam

pung

kegiatan

pembangunan

kesehatan

dalamanggaran

APBD

sektor

kesehatan

sebesar10%

diluargaji

tahun2018

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

DanaAPBD

kesehatan

Provinsiyang

berasaldari

DanaDBH

CT

DCTdandana

pajakrokok

tahun2017

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

DanaAPBD

kesehatan

Provinsiyang

berasaldari

DanaDBH

CT

DCTdandana

pajakrokok

tahun2018

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

Pedoman/Jukni

stentang

pemanfaatan

DBHCT,DCT

dancukai

tembakau

untuksector

Kesehatandi

daerah

(DIT.

PROM

KES)

Terlaksananya

advokasi

kepadadaerah

untuk

meningktkan

Anggaran

pembangunan

Kesehatanyang

bersum

berdari

DCT,DBH

CT

danDanaPajak

Rokokuntuk

mendukung

kebijakan

pembangunan

Kesehatandi

daerah

(DITPRO

MKES‐

ROKO

MLIK

YANMAS)

Meningkatnyaum

lahKab/

kota/Provinsiyang

mengangarkanpem

bangunan

Kesehatanyangbersumber

dariDCT,DBH

CTdanDana

PajakRokokuntuk

mendukungkebijakan

pembangunanKesehatandi

daerah

SeluruhProvinsi,Kab/

Kotamengalokasikan

danaAPBDyang

bersum

berdaridana

DBHCT,DCTdanpajak

rokoktahun2019

Tersedianya

Datarencana

alokasi

DCT,DB

HCT

danDanapajak

rokokdari

Bappeda

provinsiTA

2017

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

Datarencana

alokasi

DCT,DB

HCT

danDanapajak

rokokdari

Bappeda

provinsiTA

2018

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

DataDBH

CT

danDanaCukai

Tembakau

(DCT)perProv

dariKem

enkeu

TA2017

(Dit.Promkes)

Tersedianya

DataDBH

CT

danDanaCukai

Tembakau

(DCT)perProv

dariKem

enkeu

TA2018

(Dit.Promkes)

Tersedianya

DanaAPBD

kesehatan

kab/kotayang

berasaldari

DanaDBH

CT

DCTdandana

pajakrokok

tahun2017

(DINKESKA

B/

KOTA)

Tersedianya

DanaAPBD

kesehatan

kab/kotayang

berasaldari

DanaDBH

CT

DCTdandana

pajakrokok

tahun2018

(DINKESKA

B/

KOTA)

C1.3.

Pemerintah

Daerah

Mendayagunakan

danaDCT,DBH

CT

danpajakRokok

untukmendukung

kebijakan

pembangunanKese

hatan

Subsistem

 Pem

biayaan

Hal 3 dari 7

Page 26: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

C.2.

Tersedianya

DataAnggaran

APBD

dan

APBN

dan

Kegiatan

Prom

otifdan

preventifdari

seluruhunit

utam

apenanggungjaw

abprogram

(ROR

EN)

Tersedianya

datapem

etaan

kebutuhan

danaBOK

per

provinsi/

kab/kotauntuk

mem

bantu

daerahyang

mem

butuhkan

dukungan

anggaran

prom

otif

preventif

(ROR

EN)

Terlaksananya

proses

perencanaan

DAKSatkerdi

Provmelaluie‐

DAKKemenkes

yang

terintegrasi

Terlaksananya

proses

perencanaan

DAKSatkerdi

Provmelaluie‐

DAKKemenkes

yang

terintegrasi

Tersedianya

Datadan

KebutuhanDA

Kyangbersifat

EvidanceBase

(sesuai

kebutuhan)

yangdisetujui

secara

berjenjang

melaluie‐DAK

Kemenkes

Tersedianya

Datadan

KebutuhanDA

Kyangbersifat

EvidanceBase

(sesuai

kebutuhan)

yangdisetujui

secara

berjenjang

melaluie‐DAK

Kemenkes

Terlaksananya

pertem

uan

RakontekDAK

untuk

mensinkronkra

nprogram

Pusatdan

daerahyang

menggunakan

danaDAK

Terlaksananya

pertem

uan

RakontekDAK

untuk

mensinkronkra

nprogram

Pusatdan

daerahyang

menggunakan

danaDAK

Disetujuinya

pengalokasian

DanaDAK

melaluiproses

trilateral

meetingDA

K

Disetujuinya

pengalokasian

DanaDAK

melaluiproses

trilateral

meetingDA

K

PengalokasiananggaranPromotifdanPreventif

C2.1.

PemerintahPusat

danDaerah

mengalokasikan

anggaran

kesehatan

terutamapada

kegiatan

prom

otivedan

preventifmelalui

pengalokasian

APBN

danAPBD

dalamjumlahyang

mem

adai

Teralokasikannya

anggarankegiatan

Prom

otifdan

Preventifsesuai

kebutuhan

Kurangnyaalokasi

anggaranpromotif

danpreventif

didaerahterutama

untukmendukung

kegiatanpromotif

danpreventif

Tersedianya

SDMdidaerah

yangmam

pu

menghitung

kebutuhan

anggaran

prom

otifdan

preventifsesuai

dengankondisi

wiayahnya

masingmasing

(DINKES

KAB/KO

TA)

Tersedianya

pedoman

formula

perhitungan

sederhanayang

dapat

digunakan

daerahuntuk

menghitung

kebutuhan

prom

otifdan

preventif

(DINKES

KAB/KO

TA)

Tersedianya

SDMdidaerah

yangmam

pu

menghitung

kebutuhan

anggaran

prom

otifdan

preventifsesuai

dengankondisi

wiayahnya

masingmasing

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

pedoman

formula

perhitungan

sederhanayang

dapat

digunakan

daerahuntuk

menghitung

kebutuhan

prom

otifdan

preventif

(DINKES

PROV

INSI)

Terlaksananya

dantersedianya

penyusunan

bukupedom

an

analisis

penghitungan

biayakegiatan

prom

otifdan

preventif

sebagaidasar

bagiunitutama

danDinas

Kesehatan

Provinsi/Kan/

Kotadalam

menyusun

perencanaan

kebutuhan

kegiatandan

anggaran

prom

otif

preventif

(BALITBANGKE

S)

Teralokasikandan

meningkatnyaanggaran

kegiatanPromotifdan

Preventifdalam

jumlahyang

mem

adai

SemuaDaerahdapat

mem

enuhiSPM

denganmenggunakan

APBD

masingmasing

padatahun2019

C2.2.

PemerintahPusat

danDaerah

melakukan

Sinkronisasiantar

usulandan

realisasi

pelaksanaanDA

K

Integrasisistem

perencanaanusulan

danpemanfaatan

DAKKesehatan

antaraKem

enterian

Kesehatan,Dinkes

ProvinsidanDinkes

Kab/Kota

Sistem

pengajuan

usulan

perencanaanDA

KBidangKesehatan

antara

Kementerian

Kesehatandan

daerahyangbelum

terintegrasi

Mapping

kondisisarana

danprasarana

yang

mem

butuhkan

DAKtahun

2017oleh

DinkesKab/

kota

Mapping

kondisisarana

danprasarana

yang

mem

butuhkan

DAKtahun

2018oleh

DinkesKab/

kota

Tersedianya

pedomandan

analisis

penghitungan

kebutuhan

anggaran

prom

otifdan

preventifper

programtahun

2017

(BALITBANGKE

S)

Tersedianya

pedomandan

analisis

penghitungan

kebutuhan

anggaran

prom

otifdan

preventifper

programtahun

2018

(BALITBANGKE

S)

Tersedianya

anggaranyang

mem

adaidi

kab/kotauntuk

dapat

mem

enuhi

kebutuhan

pembiayaan

dalam

mencapaitarget

SPMBidang

Kesehatan

Kab/kotatahun

2017

(DINKES

KAB/KO

TA)

Tersedianya

anggaranyang

mem

adaidi

kab/kotauntuk

dapat

mem

enuhi

kebutuhan

pembiayaan

dalam

mencapaitarget

SPMBidang

Kesehatan

Kab/kotatahun

2018(D

INKES

KAB/KO

TA)

Tersedianya

anggaranyang

mem

adaidi

provinsiuntuk

dapat

mem

enuhi

kebutuhan

pembiayaan

dalam

mencapaitarget

SPMBidang

Kesehatan

tahun2017

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

anggaranyang

mem

adaidi

provinsiuntuk

dapat

mem

enuhi

kebutuhan

pembiayaan

dalam

mencapaitarget

SPMBidang

Kesehatan

tahun2018

(DINKES

PROV

INSI)

Tersinkronisasinyaaantara

usulandanrealisasi

pelaksanaanDA

KKesehatan

Target:

Tahun2016

30%KegiatanDA

KmenggunakanusulanE

DAKKemenkes

Tahun2017

50%KegiatanDA

KmenggunakanusulanE

DAKKemenkes

Tahun2018

75%KegiatanDA

KmenggunakanusulanE

DAKKemenkes

Tahun2019

100%KegiatanDA

KmenggunakanusulanE

DAKKemenkes

Terlaksananya

proses

verifikasi

usulanDAK

olehDinkes

Provdari

setiapSatker

Prov,Kab/Kota

diwilayahnya

Terlaksananya

proses

verifikasi

usulanDAK

olehDinkes

Provdari

setiapSatker

Prov,Kab/Kota

diwilayahnya

Mapping

kondisisarana

danprasarana

yang

mem

butuhkan

DAKtahun

2017oleh

DinkesProvinsi

Mapping

kondisisarana

danprasarana

yang

mem

butuhkan

DAKtahun

2018oleh

DinkesProvinsi

Tersedianya

system

perencanaane‐

DAKyang

terintergrasi

antaraPusat

dandaerah

tahun2016

(ROR

EN,

SETD

ITJEN

FARALKES

SETD

ITJEN

YANKES,DIT.

FASYAN

KES,

PUSDATIN)

Tersedianya

dan

terlaksananya

sistem

perencanaan

DAKyang

terintegrasi

antaraPusat

danDaerah

tahun2017

(ROR

EN,

SETD

ITJEN

FARALKES,

SETD

ITJEN

YANKES,DIT.

FASYAN

KES,

PUSDATIN)

Terlaksananya

proses

perencanaan

DAKSatkerdi

Kab/Kota

melaluie‐DAK

Kemenkesyang

terintegrasi

Terlaksananya

proses

perencanaan

DAKSatkerdi

Kab/Kota

melaluie‐DAK

Kemenkesyang

terintegrasi

Subsistem

 Pem

biayaan

Hal 4 dari 7

Page 27: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

Sinkronisasi/re

chekingalokasi

DAKsebelum

dium

umkan

olehKem

enkeu

Sinkronisasi/re

chekingalokasi

DAKsebelum

dium

umkan

olehKem

enkeu

C.3.

Finalisasidan

Distribusi

pedoman

pendekatan

keluarga

sebagaiacuan

pelaksanaan

kegiatanoleh

Dinas

Kesehatandi

provinsi/kabup

aten/kota

(DITJEN

KESM

AS‐

PADK

)

Masuknya

menukegiatan

dananggaran

dalamjuknis

DAKKesehatan

nonfisiktahun

2017yang

terintergrasi

untuk

mendukung

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargasehat

sesuaipedom

an

pendekatan

keluarga.

(ROR

EN)

Masuknya

menu

pendekatan

keluargapada

Juknis/pedom

anpemanfaatan

anggaran

DBHCTdan

DCTsesuai

dengan

pedoman

pendekatan

keluarga

(DIREKTORAT

PROM

OSI

KESEHATAN

)

PemanfaatanAnggaranKesehatan

Terlaksananyakegiatan

pendekatankeluargasehatdi

Pusatdanderahdengan

menggunakanberbagai

sumberanggaranyangada

Seluruhprovinsi/

kabupaten/kota

mem

punyaiprofil

keluargasehatdan

melaksanakanpilar

kegiatanpromdan

prevpem

bangunan

kesehatanmelalui

pendekatankeluarga

padatahun2019

Masuknya

menukegiatan

dananggaran

dalamAPBD

Provinsitahun

2017untuk

mendukung

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargasehat

sesuaipedom

an

pendekatan

keluarga.

(DINKES

PROV

INSI)

Masuknya

menukegiatan

dananggaran

dalamAPBD

Provinsitahun

2018untuk

mendukung

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargasehat

sesuaipedom

an

pendekatan

keluarga.

(DINKES

PROV

INSI)

Pelaksanaan

Binw

iladvokasi

integrasipilar

prom

otif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargadi

seluruh

gubernur

kepaladaerah

provinsi

(ESELON1

SELAKU

KO

ORDINATOR

BINWIL)

Terlaksananya

forumlintas

sektorkab/kota

yangmem

bahas

integrasi

perencanaan

kegiatandan

anggaranAPBD

kabupaten/

kota,DBH

CT

danDCTT.A

2017tentang

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargayang

terpadu.

(DINKES

KABU

PATEN/

KOTA)

Terlaksananya

forumlintas

sektorkab/kota

yangmem

bahas

integrasi

perencanaan

kegiatandan

anggaranAPBD

kabupaten/

kota,DBH

CT

danDCTT.A

2018tentang

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargayang

terpadu.

(DINKES

KABU

PATEN/

KOTA)

Terlaksananya

forumlintas

sektorkab/kota

yangmem

bahas

integrasi

perencanaan

kegiatandan

anggaranAPBD

Provinsi/

kabupaten/

kota,DBH

CT

danDCTT.A

2017tentang

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargayang

terpadu.

(DINKES

KABU

PATEN/

KOTA)

Terlaksananya

forumlintas

sektorkab/kota

yangmem

bahas

integrasi

perencanaan

kegiatandan

anggaranAPBD

Provinsi/

kabupaten/

kota,DBH

CT

danDCTT.A

2018tentang

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargayang

terpadu.

(DINKES

KABU

PATEN/

KOTA)

Terlaksananya

pertem

uan

antarapusat

dandaerah

untuk

mesosialisasika

npedoman

pendekatan

keluargadan

penyusunan

integrasiPlanof

Action

mengenai

pelaksanaan

pendekatan

keluargadi

Provinsi

Kabupaten/

kota

menggunakan

sumber

pendanaan

APBN

,DAK

KESEHATAN

,APBD

,DBH

CT,

DCT,danDAN

APAJAKRO

KOK

T.A2017yang

terpadu.

(DitjenKesmas)

Terlaksananya

pertem

uan

antarapusat

dandaerah

untuk

mesosialisasika

npedoman

pendekatan

keluargadan

penyusunan

integrasiPlanof

Action

mengenai

pelaksanaan

pendekatan

keluargadi

Provinsi

Kabupaten/

kota

menggunakan

sumber

pendanaan

APBN

,DAK

KESEHATAN

,APBD

,DBH

CT,

DCT,danDAN

APAJAKRO

KOK

T.A2018yang

terpadu.

(DitjenKesmas)

C3.1

Pemerintahpusat

dandaerah

mem

anfaatkan

anggaran

kesehatanmelalui

APBN

,APBD,DAK

nonfisik,BOK

,DanaBagiHasil

CukaiHasil

Tembakau,Dana

PajakRokok,dan

DanaDesauntuk

kegiatanpromotif

danpreventif

melalui

pendekatan

keluargasehat

secaraefektifdan

efisien

Pndekatankeluarga

menjadiarusutama

dalampelaksanaan

kegiatanpromotif

danpreventif

Belumadanya

integrasiprogram

dankegiatanyang

mem

anfaatkan

berbagaisumber

pembiayaandalam

1rencanakerja

terpaduuntuk

melaksanakan

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatanmelalui

pendekatan

keluarga.

Masuknya

menukegiatan

dananggaran

dalamAPBD

kabupaten/

kotatahun

2017untuk

mendukung

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargasehat

sesuaipedom

an

pendekatan

keluarga.

(DINKES

KAB/KO

TA)

Masuknya

menukegiatan

dananggaran

dalamAPBD

kabupaten/

kotatahun

2018untuk

mendukung

pilarpromotif

preventif

pembangunan

kesehatan

melalui

pendekatan

keluargasehat

sesuaipedom

an

pendekatan

keluarga.

(DINKES

KAB/KO

TA)

Subsistem

 Pem

biayaan

Hal 5 dari 7

Page 28: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

Masuknya

menu

pendekatan

keluargapada

Juknis/pedom

anpemanfaatan

anggaran

Dekonsentrasi

tahun2017

sesuaidengan

pedoman

pendekatan

keluarga

(ROR

EN)

Masuknya

menu

pendekatan

keluargapada

Juknis/pedom

anpemanfaatan

danaDesa

Kemendes

tahun2017

sesuaidengan

pedoman

pendekatan

keluarga

(ROR

EN)

Terlaksananya

dantersedianya

laporan

programdan

kegiatan

pendekatan

keluargadi

Provinsitahun

2016

(DINKES

PROV

INSI)

Terlaksananya

dantersedianya

laporan

programdan

kegiatan

pendekatan

keluargasecara

nasionalyang

terpadutahun

2016

(DITJEN

KESM

AS)

Terlaksananya

dantersedianya

laporan

programdan

kegiatan

pendekatan

keluargadi

Kab/Kotatahun

2016

(DINKESKA

B/

KOTA)

C3.2.

Optim

alisasi

dukungandana

JaminanKesehatan

Nasional(JKN)

untukturut

mendukung

kegiatanpromotif

danpreventif

Tersedianya

dukungandana

operasionalpromotif

danpreventifuntuk

pendekatan

komunitasuntuk

mem

perkuat

performancekinerja

JKN

Belumtersedianya

sumberanggaran

dukungan

operasionaluntuk

mem

biayai

kegiatanpromotif

danpreventif

untukmem

perkuat

implem

entasiyang

inlinedengan

performance

kinerjaJKN

Tersedianya

anggaranyang

dapat

dimanfaatkan

untuk

pelaksanaan

kegiatan

dukungan

operasional

melaluiAPBD

danBLUD

di

Pelayanan

dasardan

RujukanSKPD

kabupaten/

kotauntuk

mendukung

upayaprom

danprev

berbasis

individudan

komunitasT.A

2017

(DINKESKA

B/

KOTA)

Tersedianya

anggaranyang

dapat

dimanfaatkan

untuk

pelaksanaan

kegiatan

dukungan

operasional

melaluiA

PBD

danBLUD

di

Pelayanan

dasardan

RujukanSKPD

kabupaten/

kotauntuk

mendukung

upayaprom

danprev

berbasis

individudan

komunitasT.A

2018

(DINKESKA

B/

KOTA)

TersedianyadukunganDana

operasioanlJKNuntuk

melaksanakankegiatan

prom

otifdanpreventifyang

bersifatindividualdan

komunitasdiFKTPdan

FaskesRujukan.

SeluruhFKTPdan

FaskesRujukan

menganggarkan

dukunganDana

operasioanlJKNuntuk

melaksanakankegiatan

prom

otifdanpreventif

yangbersifat

individualdan

komunitasdiFKTPdan

FaskesRujukantahun

2019

Tersedianya

anggaranyang

dapat

dimanfaatkan

untuk

pelaksanaan

kegiatan

dukungan

operasional

melaluiAPBD

danBLUD

di

Pelayanan

dasardan

RujukanSKPD

provinsiuntuk

mendukung

upayaprom

danprev

berbasis

individudan

komunitasT.A

2017

(DINKES

PROV

INSI)

Tersedianya

anggaranyang

dapat

dimanfaatkan

untuk

pelaksanaan

kegiatan

dukungan

operasional

melaluiAPBD

danBLUD

di

Pelayanan

dasardan

RujukanSKPD

provinsiuntuk

mendukung

upayaprom

danprev

berbasis

individudan

komunitasT.A

2018

(DINKES

PROV

INSI)

1.Tersedianya

anggaran

pelaksanaan

kegiatan

dukungan

operasional

melaluiDAK

,APBN

Kantor

Pusat,Kantor

Daerah,

Dekonsentrasi,

BLUdiFKTP&

Rujukanutk

mendukung

upayaprom

otif

preventif

berbasis

individu&

komunitasT.A

2017

(ROR

EN)

1.Tersedianya

anggaran

pelaksanaan

kegiatan

dukungan

operasional

melaluiDAK

nonfisik,APBN

KantorPusat,

KantorDaerah,

Dekonsentrasi,

BLUdiFKTP&

Rujukanutk

mendukung

upayaprom

otif

preventif

berbasis

individu&

komunitasT.A

2018

(ROR

EN)

Tersedianya

perencanaan

kegiatan&

alokasi

anggaranAPBN

KP/KD

,/Dekon,

DAKNonFisik,

BLU/BLUD,

APBD

Provinsi,/Kabu

paten/kota

untuk

mem

biayai

dukungan

operasional

kegiatan

prom

otif

preventifuntuk

individu&

komunitasTA

2017

(ROR

EN‐P2JK)

Tersedianya

perencanaan

kegiatan&

alokasi

anggaranAPBN

KP/KD

,/Dekon,

DAKNonFisik,

BLU/BLUD,

APBD

Provinsi,/Kabu

paten/kota

untuk

mem

biayai

dukungan

operasional

kegiatan

prom

otif

preventifuntuk

individu&

komunitasTA

2017

(ROR

EN‐P2JK)

Tersedianya

perencanaan

kegiatan&

alokasi

anggaranDAK

NonFisik,

BLUD

,APBD

Kabupaten/

kotauntuk

mem

biayai

dukungan

operasional

kegiatan

prom

otif

preventifuntuk

individu&

komunitasTA

2017

(DINKESKA

B/

KOTA)

Tersedianya

perencanaan

kegiatan&

alokasi

anggaranDAK

NonFisik,

BLUD

,APBD

Kabupaten/

kotauntuk

mem

biayai

dukungan

operasional

kegiatan

prom

otif

preventifuntuk

individu&

komunitasTA

2018

(DINKESKA

B/

KOTA)

Tersedianya

perencanaan

kegiatan&

alokasi

anggaranAPBN

Dekon,DAK

NonFisik,

BLUD

,APBD

Provinsiuntuk

mem

biayai

dukungan

operasional

kegiatan

prom

otif

preventifuntuk

individu&

komunitasTA

2017

(DINAS

KESEHATAN

PROV

INSI)

Tersedianya

perencanaan

kegiatan&

alokasi

anggaranAPBN

Dekon,DAK

NonFisik,

BLUD

,APBD

Provinsiuntuk

mem

biayai

dukungan

operasional

kegiatan

prom

otif

preventifuntuk

individu&

komunitasTA

2018

(DINAS

KESEHATAN

PROV

INSI)

Subsistem

 Pem

biayaan

Hal 6 dari 7

Page 29: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

2.Tersedianya

penghitungan

besaran

kebutuhan

yangsejalan

dengan

peningkatan

performance

kinerja

pelaksanaan

JKNdiFKTP

danFasilitas

Pelayanan

Kesehatan

RujukanSKPD

Kab/kotaT.A

2017sesuai

pedoman

(DINKESKA

B/

KOTA)

2.Tersedianya

penghitungan

besaran

kebutuhan

yangsejalan

dengan

peningkatan

performance

kinerja

pelaksanaan

JKNdiFKTP

danFasilitas

Pelayanan

Kesehatan

RujukanSKPD

Kab/kotaT.A

2018sesuai

pedoman

(DINKESKA

B/

KOTA)

2.Tersedianya

penghitungan

besaran

kebutuhan

yangsejalan

dengan

peningkatan

performance

kinerja

pelaksanaan

JKNdiFKTP

danFasilitas

Pelayanan

Kesehatan

RujukanSKPD

ProvinsiT.A

2017sesuai

pedoman

(DINKES

PROV

INSI)

2.Tersedianya

penghitungan

besaran

kebutuhan

yangsejalan

dengan

peningkatan

performance

kinerja

pelaksanaan

JKNdiFKTP

danFasilitas

Pelayanan

Kesehatan

RujukanSKPD

ProvinsiT.A

2018sesuai

pedoman

(DINKES

PROV

INSI)

2.Tersedianya

pedoman

kegiatan

dukungan

operasional

dancara

penghitungan

besaran

kebutuhan

yangsejalan

dengan

peningkatan

performance

kinerja

pelaksanaan

JKNdiFKTP

danFasilitas

Pelayanan

Kesehatan

RujukanT.A

2017

(P2JK)

2.Tersedianya

pedoman

kegiatan

dukungan

operasional

dancara

penghitungan

besaran

kebutuhan

yangsejalan

dengan

peningkatan

performance

kinerja

pelaksanaan

JKNdiFKTP

danFasilitas

Pelayanan

Kesehatan

RujukanT.A

2018

(P2JK)

Tersedianya

laporanMonev

pelaksanaan

kegiatan

prom

otifdan

preventifdari

sumber

anggaran

dukungan

operasionalJKN

diFKTPdan

FaskesRujukan

diariDinas

Kesehatan

kab/Kotayang

disampaikan

kepadaDinas

Kesehatan

ProvinsiT.A

2016

Tersedianya

laporanMonev

pelaksanaan

kegiatan

prom

otifdan

preventifdari

sumber

anggaran

dukungan

operasionalJKN

diFKTPdan

FaskesRujukan

diariDinas

Kesehatan

kab/Kotayang

disampaikan

kepadaDinas

Kesehatan

ProvinsiT.A

2017

Tersedianya

laporanMonev

pelaksanaan

kegiatan

prom

otifdan

preventifdari

sumber

anggaran

dukungan

operasionalJKN

diFKTPdan

FaskesRujukan

diariDinas

Kesehatan

provinsiyang

disampaikan

kepadaPusat

Pembiayaan

danJaminan

Kesehatan

KemenkesT.A

2016

Tersedianya

laporanMonev

pelaksanaan

kegiatan

prom

otifdan

preventifdari

sumber

anggaran

dukungan

operasionalJKN

diFKTPdan

FaskesRujukan

diariDinas

Kesehatan

provinsiyang

disampaikan

kepadaPusat

Pembiayaan

danJaminan

Kesehatan

KemenkesT.A

2017

Subsistem

 Pem

biayaan

Hal 7 dari 7

Page 30: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Matriks Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan

Page 31: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

D.1.

Jumlahdandistribusitenaga

kesehatantidakmerataantar

daerah

1)Jumlahdan

distribusitenaga

kesehatantidak

merataantar

daerah;

2)Pem

enuhan

jenisnakesbelum

sesuaistandar;

3)Kom

petensi

nakesbelum

sesuai

standar.

2016:2.000Jumlah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2017:3.000Jumlah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2018:4.200Jum

lah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2019:5.600Jum

lah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

Diperolehnyarencana

kebutuhandengan

merujukpada

Perm

enkes33/2015

denganmenggunakan

Sistem

inform

asiSDM

KesehatandiDaerah

yangakurat

Jumlah

Provinsi,

Kab/Kotayang

telah

melakukan

entri

keberadaan

(eksisting)

tenaga

kesehatanke

dalamaplikasi

sistem

inform

asiSDM

Kesehatandan

telah

melakukan

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimal(ABK

danAnjab)di

masing‐masing

fasyankes

Jumlah

Provinsi,

Kab/Kotayang

telah

melakukan

entri

keberadaan

(eksisting)

tenaga

kesehatanke

dalamaplikasi

sistem

inform

asiSDM

Kesehatandan

telah

melakukan

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimal(ABK

danAnjab)di

masing‐masing

fasyankes

a.Jumlah

Kab/Kotayang

telah

melakukan

analisisbeban

kerjadan

analisisjabatan

mengacupada

PermenkesN

o.

33Tahun2015

untuk

mem

etakan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

masing‐masing

fasyankes;

b.Jumlah

Kab/Kotayang

telah

melakukan

input

kebutuhanPN

SKe

KEMEN

PAN&R

Bmelalui

aplikasiE‐

Formasi

a.Jumlah

Kab/Kotayang

telah

melakukan

analisisbeban

kerjadan

analisisjabatan

mengacupada

PermenkesN

o.

33Tahun2015

untuk

mem

etakan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

masing‐masing

fasyankes;

b.Jumlah

Kab/Kotayang

telah

melakukan

input

kebutuhanPN

SKe

KEMEN

PAN&R

Bmelalui

aplikasiE‐

Formasi

a.Jumlah

Provinsiyang

telah

melakukan

analisisbeban

kerjadan

analisisjabatan

mengacupada

PermenkesN

o.

33Tahun2015

untuk

mem

etakan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

masing‐masing

fasyankes;

b.Jumlah

Provinsiyang

telah

melakukan

input

kebutuhanPN

SKe

KEMEN

PAN&R

Bmelalui

aplikasiE‐

Formasi

a.Jumlah

Provinsiyang

telah

melakukan

analisisbeban

kerjadan

analisisjabatan

mengacupada

PermenkesN

o.

33Tahun2015

untuk

mem

etakan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

masing‐masing

fasyankes;

b.Jumlah

Provinsiyang

telah

melakukan

input

kebutuhanPN

SKe

KEMEN

PAN&R

Bmelalui

aplikasiE‐

Formasi

S U M B E R D A Y A M A N U S I A

D.1.1.

PemdaProvinsidan

Kab/Kotamelakukan

pemetaanSDM

Kesehatandengan

menggunakanSistem

InformasiSDM

Kesehatandan

menyusun

perencanaan

kebutuhandengan

merujukpada

PermenkesN

omor

33/2015serta

mengajukanform

asi

CPNSkeBadan

KepegawaianDaerah

(BKD

).Selanjutnya

mengusulan

kebutuhanPN

SKe

KEMEN

PAN&RB

melaluiaplikasiE‐

Formasi.

Kementerian

Kesehatan

melakukanadvokasi

kepadaMEN

PAN‐RB

danBKNuntuk

mengalokasikan

form

asiCPN

Ssesuai

kebutuhanmasing‐

masingPemda.(PP

No.97Tahun2000,

Sebagaimanatelah

diubahdenganPP

No.54Tahun2003

ttgFormasiPNS)

Jumlah

Kab/Kotayang

telah

melakukan

entri

keberadaan

(eksisting)

tenaga

kesehatanke

dalamaplikasi

sistem

InformasiSDM

Kesehatan

Jumlah

Kab/Kotayang

telah

melakukan

entri

keberadaan

(eksisting)

tenaga

kesehatanke

dalamaplikasi

sistem

InformasiSDM

Kesehatan

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

JumlahProvinsi

yangtelah

melakukan

entri

keberadaan

(eksisting)

tenaga

kesehatanke

dalamaplikasi

sistem

InformasiSDM

Kesehatan

JumlahProvinsi

yangtelah

melakukan

entri

keberadaan

(eksisting)

tenaga

kesehatanke

dalamaplikasi

sistem

InformasiSDM

Kesehatan

Jumlah

dokumen

perencanaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

masing‐masing

fasyankes

tingkatProv,

Kab,Kota

Jumlah

dokumen

perencanaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

masing‐masing

fasyankes

tingkatProv,

Kab,Kota

Subsistem

 Sumber Daya Man

usia Keseh

atan

Hal 1 dari 6

Page 32: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

a.Jumlah

advokasidan

sosialisasi

regulasi

Pemerintah

Pusatterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatanyang

dilakukanke

pemerintah

daerah;

b.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

telah

ditempatkan

dan

didayagunakan

difasyankes

melalui

mekanisme

PNS,PPPKdan

penugasan

khusus(team

baseddan

individual)

2016:2.000Jumlah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2017:3.000Jumlah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2018:4.200Jum

lah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2019:5.600Jum

lah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

Mendistribusikan

tenagakesehatan

dalamrangka

pemenuhankebutuhan

tenagakesehatandi

fasilitaspelayanan

sesuaidenganstandar

berdasarkan

Perm

enkes75/2014

tentangPusat

KesehatanMasyarakat

danRS32/2014

a.Jumlah

dokumen

pemetaanrisiko

dandampak

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

provinsi;

b.Jumlah

regulasiterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatan;

c.Jumlah

dokumen

persebaran

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes

a.Jumlah

dokumen

pemetaanrisiko

dandampak

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

provinsi;

b.Jumlah

regulasiterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatan;

c.Jumlah

dokumen

persebaran

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes

a.Jumlah

regulasi

Pemerintah

Pusatterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

persebaran

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes

a.Jumlah

regulasi

Pemerintah

Pusatterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

persebaran

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes

a.Jumlah

advokasidan

sosialisasi

regulasiyang

dikeluarkan

oleh

Pemerintah

Daerah

(berdasarkan

regulasi

Pemerintah

Pusat)terkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatanyang

dilakukanke

pemerintah

daerah;

b.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

telah

ditempatkan

dan

didayagunakan

difasyankes

tingkat

Kab/Kota

melalui

mekanisme

PNS,PPPKdan

penugasan

khusus(team

baseddan

individual)

a.Jumlah

advokasidan

sosialisasi

regulasiyang

dikeluarkan

oleh

Pemerintah

Daerah

(berdasarkan

regulasi

Pemerintah

Pusat)terkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatanyang

dilakukanke

pemerintah

daerah;

b.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

telah

ditempatkan

dan

didayagunakan

difasyankes

tingkat

Kab/Kota

melalui

mekanisme

PNS,PPPKdan

penugasan

khusus(team

baseddan

individual)

D.1.2.

PemdaProvinsidan

Kab/Kota

mem

punyai

kewenanganuntuk

mengatasi

maldistribusidi

daerahnyadengan

PeraturanGubernur

atauPeraturan

Bupati/Walikota,dan

mem

perkuat

kooordinasidengan

BKDdalam

penempatantenaga

kesehatan.

Kementerian

Kesehatan

melakukanadvokasi

keKEM

ENDA

GRI,

KEMEN

PAN‐RBdan

BKNagarB

KD

Provinsidan

Kab/Kota

mem

perhatikan

pertimbangandan

usulanDinkes

Provinsi,dan

Kab/Kota.

a.Jumlah

dokumen

pemetaanrisiko

dandampak

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

Kab/Kota;

b.Jumlah

regulasiterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatan;

c.Jumlah

dokumen

persebaran

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes

a.Jumlah

dokumen

pemetaanrisiko

dandampak

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

Kab/Kota;

b.Jumlah

regulasiterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatan;

c.Jumlah

dokumen

persebaran

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes

K E S E H A T A N

a.Jumlah

advokasidan

sosialisasi

regulasiyang

dikeluarkan

oleh

Pemerintah

Daerah

(berdasarkan

regulasi

Pemerintah

Pusat)terkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatanyang

dilakukanke

pemerintah

daerah;

b.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

telah

ditempatkan

dan

didayagunakan

difasyankesdi

tingkat

Kab/Kota

melalui

mekanisme

PNS,PPPKdan

penugasan

khusus(team

baseddan

individual)

a.Jumlah

advokasidan

sosialisasi

regulasiyang

dikeluarkan

oleh

Pemerintah

Daerah

(berdasarkan

regulasi

Pemerintah

Pusat)terkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatanyang

dilakukanke

pemerintah

daerah;

b.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

telah

ditempatkan

dan

didayagunakan

difasyankesdi

tingkat

Kab/Kota

melalui

mekanisme

PNS,PPPKdan

penugasan

khusus(team

baseddan

individual)

a.Jumlah

advokasidan

sosialisasi

regulasi

Pemerintah

Pusatterkait

dengantenaga

kesehatandi

fasyankes

termasuk

dengan

penempatan

dandistribusi

tenaga

kesehatanyang

dilakukanke

pemerintah

daerah;

b.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

telah

ditempatkan

dan

didayagunakan

difasyankes

melalui

mekanisme

PNS,PPPKdan

penugasan

khusus(team

baseddan

individual)

Subsistem

 Sumber Daya Man

usia Keseh

atan

Hal 2 dari 6

Page 33: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

D.2.

Pemenuhanjenisnakesbelum

sesuaistandar

a.Jumlah

regulasiterkait

dengan

penempatan

dan

pendayagunaan

doktrer

spesialis;

b.Jumlah

alokasiAPBD

untukbelanja

pegawai;

c.Jumlahrumah

sakittipecdi

daerah

a.Jumlah

regulasi

pemerintah

Pusatterkait

dengankriteria

daerah

terpencil,

perbatasandan

kepulauan;

b.Jumlah

regulasi

pemerintah

pusatterkait

dengan

pemenuhan

tenaga

kesehatan

dengankriteria

diminatidan

tidakdiminati;

c.Jumlah

dokumen

kebutuhan

dokterspesialis

difasyankes;

d.Jumlah

dokumen

kriteriaRS

berdasarkan

tipesesuai

dengan

Permenkesno.

75Tahun2014

a.Jumlah

regulasi

pemerintah

Pusatterkait

dengankriteria

daerah

terpencil,

perbatasandan

kepulauan;

b.Jumlah

regulasi

pemerintah

pusatterkait

dengan

pemenuhan

tenaga

kesehatan

dengankriteria

diminatidan

tidakdiminati;

c.Jumlah

dokumen

kebutuhan

dokterspesialis

difasyankes;

d.Jumlah

dokumen

kriteriaRS

berdasarkan

tipesesuai

dengan

Permenkesno.

75Tahun2014

a.Jumlah

dokumen

kebutuhan

dokterspesialis

difasyankes

tingkat

Kab/Kota;

b.Jumlah

dokumen

pengadaandan

pemeliharaan

sarprasdiRS

a.Jumlah

dokumen

kebutuhan

dokterspesialis

difasyankes

tingkat

Kab/Kota;

b.Jumlah

dokumen

pengadaandan

pemeliharaan

sarprasdiRS

2016:2.000Jumlah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2017:3.000Jumlah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2018:4.200Jum

lah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

2019:5.600Jum

lah

Puskesmasyangmem

iliki5

JenisT

enagaKesehatan

Terpenuhinya

kebutuhanSDM

KesehatandiKab/Kota

dengankapasitasfiskal

rendahmelaluialokasi

anggaranDAK

Non

FisikTahunAnggaran

2017

D.2.1.

Pem

daProvinsidan

Kab/Kotadapat

mem

anfaatkan

PerpresW

ajibKerja

DokterSpesialis

(rancangan)untuk

mendistribusikan

DokterSpesialis

denganmenyusun

rencanakebutuhan

danlokasiRSserta

menyiapkan

dukunganberupa

insentifdaerahdan

ketersediaanalat

kesehatan.

Kementerian

Kesehatan

menem

patkan

DokterSpesialis

dengan

menggunakanAPBN

denganprioritasdi

daerahyangtidak

diminatisesuaiUU

No23Tahun2014,

bekerjasam

adengan

OrganisasiProfesi

danFakultas

Kedokteran.

a.Jumlah

regulasiterkait

dengan

penempatan

dan

pendayagunaan

doktrer

spesialis;

b.Jumlah

alokasiAPBD

untukbelanja

pegawai;

c.Jumlahrumah

sakittipecdi

daerah

a.Jumlah

regulasiterkait

dengan

penempatan

dan

pendayagunaan

doktrer

spesialis;

b.Jumlah

alokasiAPBD

untukbelanja

pegawai;

c.Jumlahrumah

sakittipecdi

daerah

Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatanyang

dientri

kedalamsistem

inform

asiSDM

Kesehatandan

aplikasiE‐

FormasiKem

en

PANdanRB

Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatanyang

dientri

kedalamsistem

inform

asiSDM

Kesehatandan

aplikasiE‐

FormasiKem

en

PANdanRB

Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatanyang

dientri

kedalamsistem

inform

asiSDM

Kesehatandan

aplikasiE‐

FormasiKem

en

PANdanRB

Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatanyang

dientri

kedalamsistem

inform

asiSDM

Kesehatandan

aplikasiE‐

FormasiKem

en

PANdanRB

a.Jumlah

dokumen

pelaksanaan

advokasidan

koordinasike

KemenPAN

dan

RBserta

Kemenkeu

terkait

pemenuhan

tenaga

kesehatandi

daerah

berdasarkan

rasiobelanja

pegawai

daerah;

b.Jumlah

dokumen

persetujuan

alokasiDAK

NonFisikuntuk

pembayaran

honortenaga

kesehatanP3K

a.Jumlah

dokumen

pelaksanaan

advokasidan

koordinasike

KemenPAN

dan

RBserta

Kemenkeu

terkait

pemenuhan

tenaga

kesehatandi

daerah

berdasarkan

rasiobelanja

pegawai

daerah;

b.Jumlah

dokumen

persetujuan

alokasiDAK

NonFisikuntuk

pembayaran

honortenaga

kesehatanP3K

a.Jumlah

dokumen

kebutuhan

dokterspesialis

difasyankes

tingkat

provinsi;

b.Jumlah

dokumen

pengadaandan

pemeliharaan

sarprasdiRS

a.Jumlah

dokumen

kebutuhan

dokterspesialis

difasyankes

tingkat

provinsi;

b.Jumlah

dokumen

pengadaandan

pemeliharaan

sarprasdiRS

a.Jumlah

dokumen

kebutuhan

alokasi

anggaranuntuk

gajidaninsentif

dokterspesialis

denganWKS,

b.Jumlah

dokterspesialis

yang

ditempatkan

melalui

programWKS

a.Jumlah

dokumen

kebutuhan

alokasi

anggaranuntuk

gajidaninsentif

dokterspesialis

denganWKS,

b.Jumlah

dokterspesialis

yang

ditempatkan

melalui

programWKS

2016:35%PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

2017:40%PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

2018:50%PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

2019:60%PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

Pemenuhankebutuhan

tenagakesehatan

dokterspesialisdi

fasilitaspelayanan

sesuaidenganstandar

Standarketenagaandi

RS56/2014tentang

Klasifikasidan

perijinanRS.

a.Jumlah

regulasiterkait

dengan

penempatan

dan

pendayagunaan

doktrer

spesialis;

b.Jumlah

alokasiAPBD

untukbelanja

pegawai;

c.Jumlahrumah

sakittipecdi

daerah

D.1.3.

PemdaKab/Kota

yangmem

iliki

kapasitasfiskal

rendahmengajukan

kebutuhanformasi

CPNSkeMEN

PAN

danalokasinya

didukungoleh

alokasianggaran

DanaAlokasiKhusus

NonFisikTahun

Anggaran2017.

Kementerian

Kesehatan

mengusulkanke

KEMEN

KEUuntuk

mengembangkan

mekanisme

penganggaranDana

AlokasiKhususN

on

Fisikuntuk

pemenuhanhonor

SDMKesehatandi

daerahtersebut.

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingtenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

Kab/Kota;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

fasyankes

tingkat

Kab/Kota;

c.Persentase

realisasibelanja

pegawaidaerah

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingtenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

Kab/Kota;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

fasyankes

tingkat

Kab/Kota;

c.Persentase

realisasibelanja

pegawaidaerah

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingtenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

provinsi;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

fasyankes

tingkat

provinsi;

c.Persentase

realisasibelanja

pegawaidaerah

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingtenaga

kesehatandi

fasyankes

tingkat

provinsi;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan

minimaldi

fasyankes

tingkat

provinsi;

c.Persentase

realisasibelanja

pegawaidaerah

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes;

b.Jumlah

daerahdengan

rasiobelanja

pegawai>50%

dariAPBDdan

<50%

dari

APBD

;

c.Jumlah

daerahyang

mendapatkan

alokasiDAK

maupun

Dekonsentrasi

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandi

masing‐masing

fasyankes;

b.Jumlah

daerahdengan

rasiobelanja

pegawai>50%

dariAPBDdan

<50%

dari

APBD

;

c.Jumlah

daerahyang

mendapatkan

alokasiDAK

maupun

Dekonsentrasi

Subsistem

 Sumber Daya Man

usia Keseh

atan

Hal 3 dari 6

Page 34: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

D.3.

Kom

petensiNakesbelum

sesuai

standar

PemdaKab/Kota

dapatm

emanfaatkan

danaBOK

untuk

merekruttenaga

kontrak(sesuai

Undang‐Undang

ASN)promosi

kesehatandisetiap

puskesmasdengan

pendidikanminimal

D3Kesehatan

(tenagaKesehatan

Masyarakat,

Kesehatan

Lingkungan,Gizi,

TehnisKefarm

asian

danAnalis

Laboratorium

).Kem

enterianKesehatan

akanmerevisi

PermenkesN

omor

82Tahun2015

tentangPetunjuk

TeknisPenggunaan

DanaAlokasiKhusus

BidangKesehatan,

SertaSaranadan

PrasaranaPenunjang

SubbidangSarpras

KesehatanTahun

Anggaran2016.

a.Jumlah

dokumen

realisasi

pemanfaatan

anggarandan

BOK,DAK

maupun

dekonsentrasi;

bJumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatan

untukprom

osi

kesehatan

a.Jumlah

dokumen

realisasi

pemanfaatan

anggarandan

BOK,DAK

maupun

dekonsentrasi;

bJumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatan

untukprom

osi

kesehatan

a.Jumlah

dokumen

realisasi

pemanfaatan

anggarandan

BOK,DAK

maupun

dekonsentrasi;

bJumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatan

untukprom

osi

kesehatan

a.Jumlah

dokumen

realisasi

pemanfaatan

anggarandan

BOK,DAK

maupun

dekonsentrasi

b.Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatan

untukprom

osi

kesehatan

a.Jumlah

daerahyang

mendapatkan

alokasidan

BOK,DAK

,Dekonsentrasi;

b.Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatan

kontrak

prom

osi

kesehatandi

fasyankes

denganjenjang

pendidikan

minimlaD3

a.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

ditingkatkan

kemam

puannya

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan;

b.Jumlah

dokumen

alokasi

anggaranuntuk

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

a.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

ditingkatkan

kemam

puannya

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan;

b.Jumlah

dokumen

alokasi

anggaranuntuk

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

Jumlahtenaga

kesehatanyang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui

program

Bantuan

Pendidikan

(TUB

EL,

PPDS/PPDSG)

yangbersumber

dariAPBN

maupun

dekonsentrasi

Jumlahtenaga

kesehatanyang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui

program

Bantuan

Pendidikan

(TUB

EL,

PPDS/PPDSG)

yangbersumber

dariAPBN

maupun

dekonsentrasi

2016:21.510JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2017:33.060JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2018:44.850JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2019:56.910JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingSDM

Kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan;

c.jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan

Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatandi

fasyankes

berdasarkan

kompetensi

Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatandi

fasyankes

berdasarkan

kompetensi

a.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

ditingkatkan

kemam

puannya

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan;

b.Jumlah

dokumen

alokasi

anggaranuntuk

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

a.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

ditingkatkan

kemam

puannya

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan;

b.Jumlah

dokumen

alokasi

anggaranuntuk

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

a.Jumlah

regulasiteknis

(turunanUU

ASN)terkait

mekanisme

pengangkatan

P3Kdansistem

penggajiaannya;

b.Jumlah

dokumen

persetujuan

dariKem

enkeu

terkait

mekanisme

penganggaran

DAKNonFisik

untuk

Pembayaran

honortenaga

kesehatan

dengankontrak

kerja

2016:35%PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

2017:40%PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

2018:50%

PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

2019:60%PersentaseRS

kabupaten/KotakelasCyang

mem

iliki4DokterSpesialis

Dasardan3DokterSpesialis

Penunjang

a.Jumlah

daerahyang

mendapatkan

alokasidan

BOK,DAK

,Dekonsentrasi;

b.Jumlah

dokumen

kebutuhan

tenaga

kesehatan

kontrak

prom

osi

kesehatandi

fasyankes

denganjenjang

pendidikan

minimlaD4

a.Jumlah

dokumen

usulan

kebutuhan

anggaranuntuk

honortenaga

kesehatan

dengankontrak

kerja;

b.Jumlah

dokumen

kebutuhan

Tenagapromosi

kesehatan

dengankontrak

kerja

a.Jumlah

dokumen

usulan

kebutuhan

anggaranuntuk

honortenaga

kesehatan

dengankontrak

kerja;

b.Jumlah

dokumen

kebutuhan

Tenagapromosi

kesehatan

dengankontrak

kerja

a.Jumlah

dokumen

usulan

kebutuhan

anggaranuntuk

honortenaga

kesehatan

dengankontrak

kerja;

b.Jumlah

dokumen

kebutuhan

Tenagapromosi

kesehatan

dengankontrak

kerja

a.Jumlah

dokumen

usulan

kebutuhan

anggaranuntuk

honortenaga

kesehatan

dengankontrak

kerja;

b.Jumlah

dokumen

kebutuhan

Tenagapromosi

kesehatan

dengankontrak

kerja

a.Jumlah

regulasiteknis

(turunanUU

ASN)terkait

mekanisme

pengangkatan

P3Kdansistem

penggajiaannya;

b.Jumlah

dokumen

persetujuan

dariKem

enkeu

terkait

mekanisme

penganggaran

DAKNonFisik

untuk

Pembayaran

honortenaga

kesehatan

dengankontrak

kerja

D.2.2.

D.3.1.

PemdaProvinsidan

Kab/Kota

mengalokasikan

anggaranuntuk

meningkatkan

kompetensitenaga

kesehatanmelalui

pendidikan

(beasiswa)dan

pelatihan.

Kementerian

Kesehatan

mem

berikan

dukungandalam

bentukdana

Dekonsentrasiuntuk

mendukungupaya

tersebut.

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingSDM

Kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan;

c.jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingSDM

Kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan;

c.jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan

Terpenuhinyaalokasi

anggaranuntuk

meningkatkan

kompetensitenaga

kesehatanmelalui

pendidikandan

pelatihan.

a.Jumlah

dokumen

pemetaan

eksistingSDM

Kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatan;

c.jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

peningkatan

kompetensi

tenaga

kesehatan

melalui

pendidikan

maupun

pelatihan

Pemenuhankebutuhan

tenagakesehatan

tenagapromosi

kesehatandisetiap

puskesmasdengan

minimalD3Kesehatan

sesuaidenganstandar

berdasarkan

Perm

enkes75/2014

Subsistem

 Sumber Daya Man

usia Keseh

atan

Hal 4 dari 6

Page 35: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

JumlahUsulan

WIdanTenaga

Kepelatihan

yang

ditingkatkan

Kapasitasnya

JumlahUsulan

WIdanTenaga

Kepelatihan

yang

ditingkatkan

Kapasitasnya

JumlahWIdan

Tenaga

Kepelatihan

yang

ditingkatkan

Kapasitasdan

Kompetensi

melalui

Workshopdan

Diklat

Penjenjangan

Widyaiswara

JumlahWIdan

Tenaga

Kepelatihan

yang

ditingkatkan

Kapasitasdan

Kompetensi

melalui

Workshopdan

Diklat

Penjenjangan

Widyaiswara

2016:21.510JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2017:33.060JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2018:44.850JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2019:56.910JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

Terpenuhinya

peningkatankapasitas

Bapelkesdaerahbaik

infrastruktur,SDM

bapelkes,danalokasi

anggaranuntuk

penyelenggaraan

pelatihanSDM

kesehatan.

JumlahUsulan

WIyang

diikutkandalam

PemilihanWI

Berprestasi

JumlahUsulan

WIyang

diikutkandalam

PemilihanWI

Berprestasi

Terselenggaran

yaPem

ilihan

Widyaiswara

Berprestasi

Terselenggaran

yaPem

ilihan

Widyaiswara

Berprestasi

2016:21.510JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2017:33.060JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2018:44.850JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2019:56.910JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

Terpenuhinya

peningkatankapasitas

Bapelkesdaerahbaik

infrastruktur,SDM

bapelkes,danalokasi

anggaranuntuk

penyelenggaraan

pelatihanSDM

kesehatan.

2016:21.510JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2017:33.060JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2018:44.850JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2019:56.910JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

Terselenggaranya

pembinaandan

pengaw

asanterhadap

SDMkesehatandalam

pemberianizindan

pengaw

asanpraktik

danpengingkatan

kompetensi

AlokasiDana

Dekonsentrasi

untuk

Penyelenggaraa

nPelatihan

a.Jumlah

dokumen

pembinaandan

pengaw

asan

mututenaga

kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

perijinandan

pengaw

asan

praktik;

c.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

mengikuti

seminardalam

rangka

peningkatan

kompetensi

a.Jumlah

Dokumen

operasional

MTKP;

b.Jumlah

dokumen

pembinaandan

pengaw

asan

mututenaga

kesehatan

Jumlah

dokumen

pembinaandan

pengaw

asan

mututenaga

kesehatan

a.Jumlah

regulasiterkait

pembinaandan

pengaw

asan

mututerhadap

SDMKesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandan

kompetensinya

tingkatprovinsi

a.Jumlah

regulasiterkait

pembinaandan

pengaw

asan

mututerhadap

SDMKesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandan

kompetensinya

a.Jumlah

regulasiterkait

pembinaandan

pengaw

asan

mututerhadap

SDMKesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandan

kompetensinya

a.Jumlah

Dokumen

operasional

MTKP;

b.Jumlah

dokumen

pembinaandan

pengaw

asan

mututenaga

kesehatan;

c.Jumlah

dokumen

perijinandan

pengaw

asan

praktik;

d.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

mengikuti

seminardalam

rangka

peningkatan

kompetensi

a.Jumlah

dokumen

pembinaandan

pengaw

asan

mututenaga

kesehatan;

b.Jumlah

dokumen

perijinandan

pengaw

asan

praktik;

c.Jumlahtenaga

kesehatanyang

mengikuti

seminardalam

rangka

peningkatan

kompetensi

a.Jumlah

Dokumen

operasional

MTKP;

b.Jumlah

dokumen

pembinaandan

pengaw

asan

mututenaga

kesehatan;

c.Jumlah

dokumen

perijinandan

pengaw

asan

praktik;

d.Jumlah

tenaga

kesehatanyang

mengikuti

seminardalam

rangka

peningkatan

kompetensi

D.3.3.

PemdaProvinsidan

Kab/Kota

mem

punyai

kewenanganuntuk

pembinaandan

pengaw

asan

terhadapSDM

Kesehatandalam

bentukpem

berian

izindanpengawasan

praktek,kesem

patan

mengikuti

pendidikandan

pelatihan,sem

inar

dalamrangka

meningkatkan

kompetensi.

Kementerian

Kesehatan

mem

berikan

dukungandalam

bentukdana

Dekonsentrasiatau

DanaAlokasiKhusus

NonFisikuntuk

mendukungupaya

tersebut.

a.Jumlah

regulasiterkait

pembinaandan

pengaw

asan

mututerhadap

SDMKesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandan

kompetensinya

tingkat

Kab/Kota

a.Jumlah

regulasiterkait

pembinaandan

pengaw

asan

mututerhadap

SDMKesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandan

kompetensinya

tingkat

Kab/Kota

a.Jumlah

regulasiterkait

pembinaandan

pengaw

asan

mututerhadap

SDMKesehatan;

b.Jumlah

dokumen

pemetaan

kebutuhan

tenaga

kesehatandan

kompetensinya

tingkatprovinsi

D.3.2.

PemdaProvinsi

mengalokasikan

anggaranbagi

BapelkesDaerah

untuk

pengem

bangandan

pemenuhantenaga

Widyaiswara.

Kementerian

Kesehatan

mem

berikan

dukungandalam

bentukdana

Dekonsentrasiatau

mengembangkan

DanaAlokasiKhusus

FisikSubbidangSDM

Kesehatanuntuk

mendukungupaya

tersebut.

AlokasiAPBD

untuk

Peningkatan

Kapasitas

Bapelkes

Daerah

AlokasiAPBD

untuk

Peningkatan

Kapasitas

Bapelkes

Daerah

AlokasiDana

Dekonsentrasi

untuk

Penyelenggaraa

nPelatihan Su

bsistem

 Sumber Daya Man

usia Keseh

atan

Hal 5 dari 6

Page 36: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

Jumlah

Rekomendasi

Perizinan

pembukaan

SMKKesehatan

yang

dikeluarkan

olehDinas

Kesehatan

Provinsi

Jumlah

Rekomendasi

Perizinan

pembukaan

SMKKesehatan

yang

dikeluarkan

olehDinas

Kesehatan

Provinsi

Jumlah

Pertem

uan

Koordinasi

Harmonisasi

KurikulumSMK

Kesehatan

D.5.

PemerintahPusat

(Kem

enterian

Kesehatan)

berkoordinasi

dengan

Kemenristekdikti

untukpercepatan

programDLP.

JumlahUsulan

pesertaDLP

dariDinas

Kesehatan

Kab/Kota

Jumlahwahana

praktikDLP

yangdiusulkan

olehDinas

Kesehatan

Provinsi

Jumlah

Pertem

uan

Koordinasi

dengan

kemenristekdik

tiuntuk

percepatan

programDLP

Terwujudnyaprogram

DokterLayananPrimer

2016:21.510JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2017:33.060JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2018:44.850JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

2019:56.910JumlahSDM

Kesehatanyangditingkatkan

kompetensinya(kum

ulatif)

Terstandarisasinya

periizinandan

kurikulumSMK

Kesehatan,regulasi

lulusanSM

KKesehatan.

JumlahRegulasi

Terkaitdengan

Pendayagunaan

LulusanSM

KsebagaiAsisten

Tenaga

Kesehatan

D.4.

PemdaProvinsi

(DinasKesehatan

Provinsi)

berkoordinasi

denganDinas

PendidikanProvinsi

dalammem

berikan

rekomendasi

perizinan

pembukaanSMK

Kesehatan.

Kementerian

Kesehatan

berkoordinasi

denganKem

enterian

Pendidikandan

Kebudayaanuntuk

mengaturkurikulum

pendidikanSMK

Kesehatandan

menyusunregulasi

lulusanSM

KKesehatansebagai

AsistenTenaga

Kesehatanyang

bekerjadibawah

supervisiTenaga

Kesehatan.

Jumlah

pertem

uan

Koordiinasi

dengan

Kementerian

Pendidikandan

Kebudayaan

untukmengatur

kurikulum

pendidikan

SMKKesehatan

danmenyusun

regulasilulusan

SMKKesehatan

sebagaiAsisten

Tenaga

Kesehatanyang

bekerja

dibawah

supervisi

Tenaga

Kesehatan.

Jumlah

Pertem

uan

Koordinasi

LintasSektor

danLiintas

Programterkait

PendikanSMK

danTenaga

Kesehatan

Jumlah

Pertem

uan

Koordinasi

LintasSektor

danLiintas

Programterkait

PendikanSMK

danTenaga

Kesehatan

Jumlah

pertem

uan

Koordiinasi

dengan

Kementerian

Pendidikandan

Kebudayaan

untukmengatur

kurikulum

pendidikan

SMKKesehatan

danmenyusun

regulasilulusan

SMKKesehatan

sebagaiAsisten

Tenaga

Kesehatanyang

bekerja

dibawah

supervisi

Tenaga

Kesehatan.

Subsistem

 Sumber Daya Man

usia Keseh

atan

Hal 6 dari 6

Page 37: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Matriks Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Subsistem Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Page 38: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

E.1.

E.1.2.

Pemerintah

Daerah

mendorongtenaga

ULPmem

iliki

sertifikat

pengadaanB/J

dalamrangka

meningkatkan

kemam

puan

pengadaanobat

danalkesdengan

metodee‐

purchasing

Pelaksanaan

sertifikasibagi

tenagaULPdalam

pengadaanB/J

melaluidana

APBD

Kab/Kota

Pelaksanaan

sertifikasibagi

tenagaULPdalam

pengadaanB/J

melaluidana

APBD

Provinsi

TersedianyatenagaULPyang

mem

ilikiSertifikat

pengadaanB/J

a)Pengadaanobat

danalkesm

elaluie‐

katalog;

b)Pelaksanaan

OneGatePolicy

pengelolaanobat

danvaksin;

c)Terjaminnya

ketersediaan,

mutuobatdan

vaksinserta

pemenuhan

standar

kefarmasian

d)Ketercukupan

tersedianya

anggaranbagione

gatepolicydan

jaminan

ketersediaan,

mutuobatdan

vaksinserta

pemenuhan

standar

kefarmasian

1.Mendorong

LKPP

mem

berikan

aksese‐

purchasing

kepadaRS

Swastayang

bekerjasam

adenganBPJS

2.Melakukan

pembinaanke

RSsw

astatype

Aterhadap

pemanfaatane‐

purchasingdan

pemanfaatane‐

katalogsecara

manual

Terlaksananyametodee‐

purchasingataue‐katalog

secaramanualdiRSSw

asta

yangkerjasamadenganBPJS

Melakukan

pembinaankeRS

swastatypeCdan

Dterhadap

pemanfaatane‐

purchasingdan

pemanfaatane‐

katalogsecara

manual

Melakukan

pembinaankeRS

swastatypeB

terhadap

pemanfaatane‐

purchasingdan

pemanfaatane‐

katalogsecara

manual

E.1.3.

PemerintahPusat

mendorongLKPP

untuk

mem

berikanakses

e‐purchasing

kepadaRSswasta

yangtelahbekerja

samadenganBPJS.

Dalamhalbelum

bisamelakukane‐

purchasing,

mendorongRS

Swasta

mem

anfaatkane‐

kataloguntuk

pengadaansecara

manual(offline)

S E D I A A N F A R M A S I D A N A L A T K E S E H A T A N

PengadaanObatdanAlkes

melaluie‐catalog

Menyiapkane‐

katalog

bersam

aLKPP

1.Terpenuhinyaketersediaan

obatdanvaksindifaskes

untukmem

perkuat

pelayanankesehatan

2.Termanfaatkannyae‐

catalogolehPem

daProvinsi

danKab/Kotadalam

penyediaanobat

1.Mem

anfaatkan

e‐catalogdalam

penyediaanobat

danAlat

kesehatan

bersum

berA

PBD

Kab/Kota

2.Penyediaan

obatdanAlat

kesehatandiluare‐

katalogsesuai

ketentuan

pengadaanB/J

Pemerintah

1.Mem

anfaatkan

e‐catalogdalam

penyediaanobat

danAlat

kesehatan

bersum

berA

PBD

Provinsi

2.Penyediaan

obatdanAlat

kesehatandiluare‐

katalogsesuai

ketentuan

pengadaanB/J

Pemerintah

E.1.1.

Pemerintah

Daerah

mem

anfaatkane‐

katalogseoptim

al

mungkinuntuk

menjaga

ketersediaanobat

danvaksindi

faskesdalam

rangka

mem

perkuat

pelayanan

kesehatan.Dalam

halm

engalami

masalahdalam

pemanfaatane‐

katalog,

Pemerintah

Daerah

menerapkan

PermenkesN

o.63

Tahun2014dan

SuratEdaran

KepalaLKPPNo.3

Tahun2015

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM BU

TIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

Subsistem

 Sed

iaan

 Farmasi d

an Alat Keseh

atan

Hal 1 dari 4

Page 39: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM BU

TIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

E.2.

E.2.1.

Pemerintah

Daerah

mendorong

instalasifarmasi

menjadiUPT

Daerahdalam

rangka

menerapkanone

gatepolicy

pengelolaanobat

danvaksin

Mem

bentuk

InstalasiFarmasi

sebagaiUPT

Dinas

Mem

bentuk

InstalasiFarmasi

sebagaiUPT

Dinas

1.Melakukan

kajian

akadem

ik

pembentukan

Instalasi

Farmasi

sebagaiUPT

Dinasdalam

rangka

advokasi

kepadaPem

da

2.Advokasi

pembentukan

Instalasi

Farmasi

sebagaiUPT

Dinaspada

Pemda

Meningkatnyajumlah

InstalasiFarmasiyang

menjadiUPTDinas

1.Menerbitkan

regulasi

tentangOne

GatePolicy

2.Melakukan

advokasi,

pembinaan,dan

pengaw

asan

pelaksanaan

OneGatePolicy

Meningkatnyajumlah

Provinsi/Kab/Kotayang

menerapkanonegatepolicy

pengelolaanobatdanvaksin

1.MenerbitkanSK

KepalaDinas

tentangtim

pengelolaobat

terpadulingkup

Kab/Kota

2.MelakukanOne

GatePolicy

pengelolaanobat

danvaksindi

tingkatKab/Kota

1.MenerbitkanSK

KepalaDinas

tentangtim

pengelolaobat

terpadulingkup

Provinsi

2.MelakukanOne

GatePolicy

pengelolaanobat

danvaksindi

tingkatProvinsi

3.Melakukan

advokasi,

pembinaan,dan

pengaw

asan

pelaksanaanOne

GatePolicy

PelaksanaanOneGatePolicy

pengelolaanobatdanvaksin

E.2.2.

Pemerintah

Daerah

menerapkanone

gatepolicy

pengelolaanobat

danvaksinsecara

optim

al,

mencakup

perencanaan

kebutuhan

(Rencana

KebutuhanObat

danVaksinyang

akurat),

pemanfaatane‐

katalog,e‐monev

katalogserta

penerapansistem

e‐logistik

1.Mem

anfaatkan

e‐monevkatalog

obatdalam

pengadaanobat

danvaksin

berdasarkane‐

katalogserta

penyam

paian

RKO

2.Mem

binasetiap

satkerdanfaskes

ditingkatProvinsi

dalam

menerapkane‐

monevkatalog

obat

3.Melaksanakan

sosialisasi,jika

diperlukan

1.Penyediaan

aplikasie‐

monevkatalog

obat

2.Sosialisasi

danpelatihan

3.Menyediakan

supporting

team

dalam

pelaksanaane‐

monevkatalog

obat

1.Mem

anfaatkan

e‐monevkatalog

obatdalam

pengadaanobat

danvaksin

berdasarkane‐

katalog

2.Mem

binasetiap

satkerdanfaskes

ditingkat

Kab/Kotadalam

menerapkane‐

monevkatalog

obat

3.Melaksanakan

sosialisasi,jika

diperlukan

E.1.4.

PemerintahPusat

mendorongagar

setiapsatkerdan

faskes

menerapkane‐

monevkatalog

obatsebagai

instrumen

monitoring

pengadaanobat

melaluie‐katalog

Seluruhsatkerdan

faskesmenerapkane ‐

monevkatalogobat

Subsistem

 Sed

iaan

 Farmasi d

an Alat Keseh

atan

Hal 2 dari 4

Page 40: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM BU

TIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

E.2.3.

Pemerintah

Daerah

meningkatkan

kapasitasSDM

melaluipelatihan

pengelolaanobat

danvaksin

Terlaksananya

peningkatan

kapasitasSDM

pengelolaobatdan

vaksindidaerah

Melakukan

peningkatan

kapasitas

pengelolaobat

danvaksinbagi

SDMdifaskes

tingkatKab/Kota

danpuskesmas

Melakukan

peningkatan

kapasitas

pengelolaobat

danvaksinbagi

SDMdiKab/Kota

danRumahSakit

TypeB

1.Menyusun

pedoman

pelatihan

2.Mem

fasilitasi

pelaksanaan

peningkatan

kapasitasSDM

pengelolaan

obatdanvaksin

diProvinsi

E.2.4.

PemerintahPusat

akanmenerbitkan

regulasitentang

InstalasiFarmasi

Pemerintah

Diterbitkannya

regulasitentang

InstalasiFarmasi

Pemerintah

Mem

berikan

masukantentang

regulasiInstalasi

Farmasi

Pemerintah

Mem

berikan

masukantentang

regulasiInstalasi

Farmasi

Pemerintah

Menerbitkan

regulasi

tentang

Instalasi

Farmasi

Pemerintah

E.3.

Menyusun

format

proposaldan

kebutuhandata

teknisuntuk

menuDA

KSubbidang

Pelayanan

Kefarmasian

(pengadaan

obatdan

BMHP,

Pembangunan

baru/

Rehabilitasi

Instalasi

Farmasi,

Penyediaan

Sarana

Pendukung

Instalasi

farmasi,

distribusiobat,

danoperasional

sistim

informasi

manajem

en

logistikobat

secara

elektronik

TersedianyaproposalDAK

subbidangYanfardariPem

da1.Mengusulkan

proposalDAK

SubbidangYanfar

untuk

mendukung

ketersediaanobat

danvaksin

2.

Mengalokasikan

biayadistribusi

obatdanvaksin

sampaike

puskesmasdan

jaringannya

Mengusulkan

proposalDAK

SubbidangYanfar

untuk

mendukung

ketersediaanobat

danvaksin

E.3.1.

Pemerintah

Daerah

mengusulkanDAK

Subbidang

Pelayanan

�Kefarm

asianberd

asarkanproposal‐

baseddengan

mem

perhitungkan

kecukupan

�ketersediaan

obat

18bulan,yang

didukungdata

yangakurat,serta

mengalokasikan

�biayadistribusi

obatdanvaksin

(dengan

mem

perhatikan

kondisigeografis‐

�lautdan

darat)

sampaidengan

puskesmasdan

jaringannya

Terjam

innyaketersediaan,

mutuobatdanvaksinserta

pemenuhanstandar

kefarm

asian

Subsistem

 Sed

iaan

 Farmasi d

an Alat Keseh

atan

Hal 3 dari 4

Page 41: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM BU

TIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

E.3.2.

Pemerintah

Daerah

mengusulkandi

tahun2017biaya

distribusiobatdan

�vaksinsampai

dengan

puskesmasdan

jaringannyadan

biayaoperasional

�sistem

inform

asi

manajem

en

logistikobat

secaraelektronik

melaluiDAK

non

fisik

Mengusulkan

proposalDAK

non

fisikuntuk

distribusiobat

danvaksinke

puskesmasdan

jaringannya,serta

operasional

sistiminformasi

manajem

en

logistikobat

secaraelektronik

Mengusulkan

proposaldandata

teknisDAK

non

fisikuntuk

operasionalsistim

informasi

manajem

en

logistikobat

secaraelektronik

1.Menyusun

format

proposaldan

kebutuhandata

teknisuntuk

menudistribusi

obatdan

operasional

sistim

informasi

manajem

en

logistikobat

secara

elektronik

2.Melakukan

penilaianteknis

usulan

kebutuhanDA

KNonFisik

Terpenuhinyabiaya

distribusiobatdanvaksinke

puskesmasdanjaringannya,

sertabiayaoperasional

�sistem

inform

asi

manajem

enlogistikobat

secaraelektronikmelalui

DAKnonfisik

E.3.3.

Pemerintah

Daerah

melaksanakan

DAKSubbidang

Pelayanan

�Kefarm

asiansesu

aipetunjukteknis

untukmenjamin

ketersediaanobat

1.Melaksanakan

DAKSubbidang

Pelayanan

Kefarmasian

sesuaijuknis

2.Meningkatkan

pelaporanDA

Ksubbidang

pelayanan

kefarmasian

1.Melaksanakan

DAKSubbidang

Pelayanan

Kefarmasian

sesuaijuknis

2.Mem

fasilitasi

pemantauandan

evaluasi

pelaksanaanDA

Ksubbidang

pelayanan

kefarmasian

1.Menerbitkan

Petunjukteknis

DAKSubbidang

Pelayanan

Kefarmasian

2.Melakukan

pemantauan

danevaluasi

pelaksanaan

DAKsubbidang

pelayanan

kefarmasian

TerlaksananyaDA

KSubbidangPelayanan

Kefarmasiansesuaijuknis

E.3.4.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerahmem

enuhi

kebutuhan

�tenaga

kefarm

asi

andiinstalasi

farmasi

pemerintahdan

puskesmas

1.Perencanaan

dan

pengem

bangan

tenaga

kefarmasian

untukInstalasi

Farmasi

Kab/Kotadan

Puskesmas

2.Mem

enuhi

kebutuhantenaga

kefarmasiandi

InstalasiFarmasi

Kab/Kotadan

Puskesmas

1.Perencanaan

dan

pengem

bangan

tenaga

kefarmasian

untuksatker

InstalasiFarmasi

Provinsi

2.Mem

enuhi

kebutuhantenaga

kefarmasiandi

InstalasiFarmasi

Provinsi

Menerbitkan

datakebutuhan

NasionalSDM

tenaga

kefarmasiandi

Instalasi

Farmasi

Pemerintahdan

Puskesmas

Terpenuhinyatenaga

kefarmasiandiinstalasi

farmasipem

erintahdan

puskesmas

E.4.1

E.4.1.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerahmenjamin

�ketercukupan

ter

sedianyaanggaran

bagipelaksanaan

OneGatePolicy

danjaminan

ketersediaan,

�mutuobatdan

vaksinserta

pemenuhan

standar

kefarmasian

Mengalokasikan

anggaranbagi

pelaksanaanOne

GatePolicysesuai

pedoman

perhitungan

kebutuhan

anggaran

Mengalokasikan

anggaranbagi

pelaksanaanOne

GatePolicysesuai

pedoman

perhitungan

kebutuhan

anggaran

Menetapkan

pedoman

perhitungan

kebutuhan

anggaranbagi

pelaksanaan

OneGatePolicy

TersedianyaanggaranOne

GatePolicy,jaminan

ketersediaanmutuobatdan

vaksinsertapemenuhan

standarkefarmasian

Ketercukupantersediaannya

anggaranbagionegatepolicy

danjaminanketersediaan,mutu

obatdanvaksinserta

pemenuhanstandar

kefarm

asian

Subsistem

 Sed

iaan

 Farmasi d

an Alat Keseh

atan

Hal 4 dari 4

Page 42: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Matriks Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Subsistem Manajemen

Page 43: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

F.1.

Pembuatan

Pedoman

Perencanaan

Angaran

(NSPK);

Sosialisasidan

Bimtek;

Reviu

Penyusunan

Perencanaan

Anggaran

Kesehatan;

Penetapan

kaidah‐kaidah

perencanaan

penganggaran;

Pembuatan

Juknis;

Sosialisasidan

Bimtek;

Evaluasi

implem

entasi

Juknis

perencanaan

penganggaran.

F.2.

Mem

buat

pedoman

Monevberkala

Mem

buat

instrumen/tool

syangdapat

digunakan

dalamrangka

Monevberkala;

Melakukan

monevberkala

Penguatanpengaw

asan

pelaksanaankegiatandan

anggaran

F.2.1.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerahmelakukan

monitoringdan

evaluasisecara

berkalaterhadap

pelaksanaan

Anggaran

Kesehatanagar

dapat

mem

percepat

penyerapan

anggaran.

Mem

bentuk

Timpercepatan

penyerapan

anggaran

Terlaksananya

monitoringdan

evaluasisecaraberkala

terhadappelaksanaan

AnggaranKesehatan

agardapat

mem

percepat

penyerapananggaran.

Tersedianya

perencanaan

penganggaranuntuk

menghindariadanya

outputcadangandan

catatanhalamanIV

DIPAyangsesuai

dengankaidah‐kaidah.

Melaksanakan

kaidah‐kaidah

perencanaan

penganggaran

Tersusunnya

perencanaanAnggaran

Kesehatan

berdasarkanprinsip

moneyfollowprogram

danbersinergidengan

kebijakanPemerintah

Pusat.

F.1.2.

SatuanKerja

KantorPusat,

KantorDaerahdan

SKPDpenerima

alokasiAPBN

Kementerian

Kesehatanharus

mem

perhatikan

kaidah‐kaidah

penyusunan

perencanaan

penganggaran

untuk

menghindari

adanyaoutput

cadangandan

catatanhalamanIV

DIPA.

Melaksanakan

perencanaan

sesuaiPedom

an

Perencanaan

Anggaran

M A N A J E M E N

Penguatanpengaw

asan

perencanaanprogramdan

penganggaran

a)penyajiandata

dalamlaporan

keuangansatuan

kerjaTugas

Pembantuan

belumsepenuhnya

menggunakandata

yangter‐update;

b)penyajiandata

dalamlaporan

keuangansatuan

kerjapusatdan

daerahbelum

sepenuhnyasesuai

denganstandar

akuntansi

pemerintah;

c)Im

plem

entasi

PermenkesN

omor

36Tahun2015

tentang

Pencegahan

Kecurangan

(Fraud)dalam

Pelaksanaan

ProgramJaminan

Kesehatanpada

Sistem

Jaminan

SosialNasional.

F.1.1.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerahmenyusun

perencanaan

Anggaran

Kesehatan

berdasarkan

prinsipmoney

followprogram

danbersinergi

dengankebijakan

PemerintahPusat.

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

Subsistem

 Man

ajem

en

Hal 1 dari 3

Page 44: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

Melaksanakan

Bimtekbagi

parapengelola

anggarandi

daerahuntuk

meningkatkan

komitm

en

dalam

pengadaan

barangdan

jasa;

Melaksanakan

konsultasidan

pendam

pingan

bagipara

pejabat

pengadaan

barangdanjasa

Mem

buat

pedoman

pencegahan

fraudJKNdi

Fasyankes;

Sosialisasi

pencegahan

fraudJKNdi

Fasyankes;

Bimtek

pencegahan

fraudJKN;

Koordinasi

lintassektor

terkait

F.2.4.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerah

melaksanakan

monitoringdan

evaluasi

pencegahanFraud

JKNdiFasilitas

Pelayanan

Kesehatan.

Mem

buat

pedoman

Monev;

Melaksanakan

Monevbersama

dengan

pemerintah

pusat

Monev

implem

entasi

program

pencegahan

fraudJKN.

Terlaksananya

monitoringdan

evaluasipencegahan

FraudJKNdiFasilitas

PelayananKesehatan.

F.3.

Meningkatkan

kapasitasSDM

pengelola

keuangan

Menyusun

peraturan/pedo

mandibidang

pengelolaan

keuanganagar

terciptakontrol

internalyang

baik

Sosialisasidan

bintek

Terlaksananyastrategi

mem

pertahankan

WTP.

F.3.1.

SatuanKerja

KantorPusat,

KantorDaerahdan

SKPDpenerima

alokasiAPBN

Kementerian

Kesehatan

melaksanakan

strategi

mem

pertahankan

WTP.

F.2.3.

Terlaksananya

programpencegahan

FraudJKNdiFasilitas

PelayananKesehatan.

Penguatanpengaw

asan

pelaporankeuangan

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerah

melaksanakan

program

pencegahanFraud

JKNdiFasilitas

Pelayanan

Kesehatan.

Mem

bentuk

Tim

pencegahan

fraudJKN

F.2.2.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerah

berkom

itmen

dalam

meningkatkan

kualitasdan

transparansi

prosespengadaan

barangdanjasa

sesuaidengan

peraturanyang

berlakumelalui

penerapanSistem

Pengendalian

InternPem

erintah.

Menetapkan

pejabat

pengadaan

barangdanjasa

yang

berkom

peten

dan

tersertifikasi

Terwujudnya

komitm

endalam

meningkatkankualitas

dantransparansi

prosespengadaan

barangdanjasasesuai

denganperaturanyang

berlakumelalui

penerapanSistem

PengendalianIntern

Pemerintah.

Subsistem

 Man

ajem

en

Hal 2 dari 3

Page 45: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

INDIKATOR

PUSAT

Menindaklanjut

item

uanhasil

pengaw

asan

APF

Meningkatkan

koordinasi

lintassektor

Meningkatkan

kapasitasA

PIP

Melaksanakan

reviudan

pendam

pingan

LK Monev

F.4.

Meningkatkan

koordinasi

lintassektor

bidang

pengaw

asan;

Monevtindak

lanjuthasil

pengaw

asan.

F.5.

Sosialisasi

unsur‐unsur

penilaiansatker

menujuWBK

danWBBM;

Melaksanakan

pendam

pingan

bagisatker.

Mem

buat

pedoman

pendam

pingan

satkermenuju

wilayahWBK

danWBBM;

Melaksanakan

indikator

menuju

predikat

WilayahBebas

dariKorupsi

(WBK)dan

Wilayah

Birokrasi

BersihMelayani

(WBBM).

F.5.1.

PemerintahPusat

danPemerintah

Daerah

berkom

itmen

untukmem

enuhi

indikatorm

enuju

predikatWilayah

BebasdariKorupsi

(WBK)dan

WilayahBirokrasi

BersihMelayani

(WBBM).

F.4.1.

Terlaksananya

penyelesaiantindak

lanjuthasil

pengaw

asanAparat

Pengaw

asan

Fungsional(BPK,

BPKP,Inspektorat

Jenderal).

Pembangunanzonaintegritas

menujuwilayahbebasdari

korupsidanwilayahbirokrasi

bersihmelayani

Menyelesaikan

tindaklanjut

hasil

pengaw

asan

SatuanKerja

KantorPusat,

KantorDaerahdan

SKPDpenerima

alokasiAPBN

Kementerian

Kesehatan

berkew

ajiban

menyelesaikan

tindaklanjuthasil

pengaw

asan

Aparat

Pengaw

asan

Fungsional(BPK,

BPKP,Inspektorat

Jenderal).

Terpenuhinya

indikatorm

enuju

predikatWilayah

BebasdariKorupsi

(WBK)danWilayah

BirokrasiBersih

Melayani(WBBM).

Mereviu

peraturan/pedo

manyangsudah

ada

Peningkatan

kualitas

pengelolaan

BMN

Penyelesaiantindaklanjuthasil

pengaw

asan

Subsistem

 Man

ajem

en

Hal 3 dari 3

Page 46: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

Matriks Resolusi Rakerkesnas Tahun 2016

Subsistem Pemberdayaan Masyarakat

Page 47: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

G.1.

G.1.1.

Pemerintahpusat,

provinsidan

kabupaten/kota

mem

buatpayung

GERM

AS

Adanyapayung

hukumGERMAS

Bahanhasil

resolusi

Rakerkesnas

2016,UU

23/2014

Bahanhasil

resolusi

Rakerkesnas

2016,UU

23/2014

Bahanterkait

GERM

AS,UU

23/2014

Pertem

uan

Pembahasan

turunan

regulasisejalan

denganUU

tahun2014

terkaitGERMAS

yang

dikoordinir

olehBapeda

danDinkes

Kab/Kota

Pertem

uan

Pembahasan

turunan

regulasisejalan

denganUU23

tahun2014

terkaitGERMAS

yang

dikoordinir

olehBapeda

danDinkes

Provinsi

Pertem

uan

Pembahasan

penyusunan

payunghukum

GERM

ASyang

dikoordinir

olehBappenas

Kab/Kota:

Adanyaturunanregulasi

sejalandenganUU23tahun

2014terkaitGERMAS

Provinsi:

Adanyaturunanregulasi

sejalandenganUU23tahun

2014terkaitGERMAS

Pusat:

‐Adanyainpresdan

pedomantentangAKSI

GERM

AS

‐Adanyapetunjukteknis

GERM

AS

‐Perencanaanterintegrasi

antardaninterK

/Lterkait

GERM

AS(2016)

G.2.

G.2.1

Pemerintahpusat,

provinsidan

kabupaten/kota

mem

buatstrategi

kebijakan

GERM

AS

RencanaAksi

GERM

ASPedoman

Umum

Pendekatan

keluarga

Pedoman

Umum

Pendekatan

keluarga

Bahanterkait

Germasmelalui

pendekatan

keluarga,

Permenkes

pendekatan

keluarga

Pertem

uan

penyusunan

rencanaaksi

GERM

AS

melalui

pendekatan

keluarga

Pertem

uan

penyusunan

rencanaaksi

GERM

AS

melalui

pendekatan

keluarga

Pertem

uan

penyusunan

rencanaaksi

Germasmelalui

pendekatan

keluarga

denganlintas

program

Kab/Kota:

Tersusunnyarencana

Implem

entasiGermasmelalui

pendekatankeluargadi

tingkatKab/kota

Provinsi:

TersusunnyarencanaAksi

Germasmelaluipendekatan

keluargaditingkatprovinsi

Pusat:

TersusunnyarencanaAksi

Germasmelaluipendekatan

keluargadiPusat,Provinsi

danKab/kota

G.3.

G.3.1.

Pemerintahpusat,

provinsidan

kabupaten/kota

melakukan

advokasidan

sosialisasi

GERM

AS

Terlaksananya

advokasidan

sosialisasiGERMAS

BahanKIT

advokasidan

sosialisasi

Germas

BahanKIT

advokasidan

sosialisasi

Germas

BahanKIT

advokasidan

sosialisasi

Germas

Pelaksanaan

advokasidan

sosialisasi

GermasTingkat

Kabupaten/Kot

a,dan

puskesmas

Pelaksanaan

advokasidan

sosialisasi

GermasTingkat

Provinsidan

Kabupaten/Kot

a

Pelaksanaan

advokasidan

sosialisasi

GermasTingkat

pusatdan

provinsi

Kab/Kota:

Terlaksananyaadvokasidan

sosialisasiGERMASditingkat

kab/kotadanpuskesm

as

Provinsi:

Terlaksananyaadvokasidan

sosialisasiGERMASditingkat

provinsidankab/kota

Pusat:

Terlaksananyaadvokasidan

sosialisasiGERMASditingkat

pusatdanprovinsi

NO

SUBSISTEM

BUTIRRESOLUSI

OUTPUTRESOLUSI

PERM

ASALAH

AN

UTAMA

OUTPUT

TARGET

KET

INPUT

PROSES

KAB/KOTA

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

PROVINSI

INDIKATOR

PUSAT

a)Indikator

pembangunan

kesehatanbelum

dijadikanindikator

kinerjadaerah;

b)im

plem

entasi

kebijakan

pembangunan

tidakberpihak

padasektor

kesehatan;

c)belum

terbitnya

regulasikhusus

Germas(pedom

an

pusat,punishment

danpengaw

asan

regulasi,integrasi

LS,penentuan

leadingsector);

d)Pem

angku

kebijakanbelum

mem

aham

ipembangunan

berwaw

asan

kesehatan;

dane)Pem

binaan

danpemberdayaan

masyarakatkurang

maksimal.

StrategiKebijakanGerakan

MasyarakatHidupSehat

AdvokasidanSosialisasi

GerakanMasyarakatHidup

Sehat

P E M B E R D A Y A A N M A S Y A R A K A T

PayungHukum

Gerakan

MasyarakatHidupSehat

Subsistem

 Pem

berdayaan M

asyarakat

Hal 1 dari 3

Page 48: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

G.4.

G.4.1.

Pemerintah

daerahm

elakukan

penguatan

kerjasam

alintas

sektormelalui

pembentukandan

pengaktifanforum

kabupaten/

kotasehat

Terbentuknya

Forum

kabupaten/kota

sehat

Pedoman

kab/kotasehat

Instrumen

Pembinaan

kabupaten/kota

sehat

Instrumen

Pembinaan

kabupaten/kota

sehat

Instrumen

Pembinaan

kabupaten/kota

sehat

Pertem

uan

sinergisme

forumdan

Pembinaan

kabupaten/kota

sehat

Pembinaan

kabupaten/kota

sehat

Pembinaan

kabupaten/kota

sehat

Kab/Kota:

Teridentifikasidan

tersinergiskannyaberbagai

bentukforumkab/kotasehat

menjadisatuforumGERMAS

Provinsi:

Terlaksananyapenguatandan

pembinaankabupaten/kota

sehat

Pusat:

Terlaksananyapenguatan

danpembinaan

kabupaten/kotasehat

G.5.

G.5.1.

Pemerintahpusat,

provinsidan

kabupaten/

kota

mendayagunakan

sumberdayayang

adadari

pemerintah,dunia

usahadan

masyarakatuntuk

kegiatan

pemberdayaan

masyarakat

bidangkesehatan

Integrasiberbagai

potensisum

berdaya

Bahanhasil

identifikasi

sumberdaya

kab/kota

Bahanhasil

identifikasi

sumberdaya

provinsi

Bahanhasil

identifikasi

sumberdaya

pusat

Pertem

uan

koordinasi

dalamrangka

pendayagunaka

nsumberdaya

kab/kota

Pertem

uan

koordinasi

dalamrangka

pendayagunaka

nsumberdaya

provinsi

Pertem

uan

koordinasi

dalamrangka

pendayagunaka

nsumberdaya

pusat

Kab/Kota:

Termanfaatkannya

sumberdayadaripusat,prov

danswadayakab/kotasecara

terintegrasi

Provinsi:

Terintegrasinyapotensi

sumberdayaprovuntuk

penguatanGermasdiprov

dankab/kota

Pusat:

Terintegrasinyapotensi

sumberdayadipusatuntuk

penguatanGermasdipusat,

prov,kab/kota

G.6.

G.6.1.

Pemerintahpusat

akanmengkaji

UKMprimer,

sekunderdan

tertierdiberbagai

tingkatan

Adanyadokum

en

hasilkajianUK

M

primer,sekunder

dantertierdi

berbagaitingkatan

Instrumen

pembinaan

UKMprimer

Instrumen

pembinaan

UKMsekunder

danprimer

Instrumen

pembinaan

UKMtertier,

sekunderdan

primer

Pembinaan

UKMprimer

Pembinaan

UKMsekunder

danprimer

Pembinaan

UKMprimer,

sekunderdan

tertierdi

berbagai

tingkatan

Kab/Kota:

‐Teridentifikasinyadan

terselenggaranyarujukan

UKMsekunder

‐TerbinanyaUK

Mprimer

Provinsi:

‐Teridentifikasinyadan

terselenggaranyarujukan

UKMtertier

‐TerbinanyaUK

Msekunder

danprimer

Pusat:

‐Teridentifikasinyadan

terselenggaranyarujukan

UKMTertierPusat

‐TerbinanyaUKM

Tertier

Prov,sekunderdanprimer

PendayagunaanSumberdaya

PenguatanKelem

bagaan

ForumKabupaten/KotaSehat

GerakanMasyarakatHidup

Sehat

Subsistem

 Pem

berdayaan M

asyarakat

Hal 2 dari 3

Page 49: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

G.7.

Bahan

identifikasi

istilahgerakan

masyarakat

dariprovinsi,

kab/kota,

kecamatandan

desa

IstilahGerakanMasyarakat

G.7.1.

Pemerintahpusat

akanmeninjau

kembaliistilah

gerakan

masyarakatyang

sudahadamenjadi

lebihfamilierdan

atraktif

Adanyadokum

en

hasiltinjauanistilah

gerakanmasyarakat

yanglebihfamilier

danatraktif

Bahan

identifikasi

istilahgerakan

masyarakat

darikab/kota,

kecamatandan

desa

Bahan

identifikasi

istilahgerakan

masyarakat

dariprovinsi

dankab/kota

Melakukan

identifikasi

istilahgerakan

masyarakat

Melakukan

identifikasi

istilahgerakan

masyarakat

Telaahanistilah

gerakan

masyarakat

Kab/Kota:

‐Hasilidentifikasiistilah

gerakanmasyarakatyang

sudahada

‐Terbinanyagerakan

masyarakatdibidang

kesehatanyangsudahadadi

kab/kota,kecam

amatandan

desa

Provinsi:

‐Hasilidentifikasiistilah

gerakanmasyarakatyang

sudahada

‐Terbinanyagerakan

masyarakatdibidang

kesehatanyangsudahadadi

provinsi

Pusat:

‐Dokum

enhasiltinjauan

istilahgerakanmasyarakat

yanglebihfamilierdan

atraktif

‐Terbinanyagerakan

masyarakatdibidang

kesehatanditingkatpusat

Subsistem

 Pem

berdayaan M

asyarakat

Hal 3 dari 3

Page 50: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf

RAPATKERJAKESEHATANNASIONAL2016

Pelindung :MenteriKesehatanRIKetuaUmum :SekretarisJenderalSekretarisUmum :InspekturJenderal

POLICYCOMMITTEERAKERKESNAS2016Ketua :KepalaPusatAnalisisDeterminanKesehatanSekretaris :SesditjenBinaPelayananKesehatanAnggota :

1. KepalaBiroHukumdanOrganisasi2. KepalaPusatPembiayaandanJaminanKesehatan3. SekretarisDirjenKefarmasiandanAlatKesehatan4. SekretarisBadanLitbang5. SekretarisBadanPPSDMK6. DirekturKesehatanKeluarga7. DirekturGiziMasyarakat8. DirekturPencegahandanPengendalianPenyakitMenularLangsung9. DirekturPencegahandanPengendalianPTM10. DirekturPelayananKesehatanPrimer11. DirekturMutudanAkreditasiPelayananKesehatan12. KepalaPusatPerencanaandanPendayagunaanSDMK13. Dr.dr.Trihono,MSc14. Drg.TiniSuryantiSuhandi,M.Kes15. Dr.BambangHartono,SKM,MSc,MM16. LaluHendiUtomo,SKM,MPH17. drg.R.AErytaWidhajani,MARS18. dr.MuktiEkaRahadian,MARS,MPH19. MunirWahyudi,SE,MM20. dr.DianKusumawardhani,MARS21. dr.HaryadiWibowo,MARS22. DR.AhmadMuhidin,Psi23. AbdulAziz,M.Si24. dr.TriAtmajaSugiyarno25. Suliyani,SKM,M.Epid26. DinantiAbadini,S.Psi

Page 51: Resolusi Rakerkesnas 2016 -- book of.pdf