RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

121
RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh FITRI HANDAYANI NIM 105381102117 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JULI, 2021

Transcript of RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

Page 1: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA

MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

FITRI HANDAYANI

NIM 105381102117

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JULI, 2021

Page 2: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …
Page 3: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …
Page 4: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : FITRI HANDAYANI

Nim : 105381102117

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Judul Skripsi : Resistensi Pemulung Lanjut Usia di TPA Antang Kota

Makassar

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini merupakan hasil

penelitian, pemikiran dan pemaparan asli saya sendiri. Saya tidak mencantumkan

tanpa pengetahuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau

ditulis oleh orang lain, atau sebagai bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau

ijasah pada Unismuh Makassar atau perguruan tinggi lainnya.

Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam

pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan

peraturan yang berlaku di Unismuh Makassar.

Demikian pernyataan ini saya buat.

Makassar, 09 Agustus 2021

Yang Membuat Pernyataan

FITRI HANDAYANI

NIM: 105381102117

Page 5: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fitri Handayani

Nim : 105381102117

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Judul Skripsi : Resistensi Pemulung Lanjut Usia di TPA Antang Kota

Makassar

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini. Saya

menyusun sendiri dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.

3. Saya tidak melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi saya.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya pada poin 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat, dengan penuh kesadaran.

Makassar, 09 Agustus 2021

Yang Membuat perjanjian

Fitri Handayani

NIM: 105381102117

Page 6: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Pahami pontensi anda untuk meraih yang lebih baik.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai darma baktiku untuk Ayahanda

dan Ibundaku tercinta serta saudaraku dan keluargaku tersayang.

Page 7: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

vii

ABSTRAK

Fitri Handayani, 2021. Resistensi Pemulung Lanjut Usia Di TPA Antang Kota

Makassar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah

Makassar Pembimbing I H. Nurdin, Pembimbing II Syarifuddin.

Skripsi ini mengkaji tentang Resistensi Pemulung Lanjut . Tujuan penelitian

adalah Untuk mengetahui Bentuk Resistensi Pemulung Lanjut Usia dan

menganalisis Kelanjutan Resistensi Pemulung Lanjut Usia di TPA Antang Kota

Makassar.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan pendekatan Deskriptif dengan metode pengumulan data melalu

dua yaitu data primer dan sekunder, dengan pengumpulan dari jurnal, skripsi, buku,

blog, dan lain-lain. Dengan menggunakan teori konstruksi dan konflik sosial

sebagai pisau analisis mendapatkan data yang lebih akurat

Hasil penelitian menujukkan bahwa fokus resistensi yang dimaksudkan

disini ialah salah satu bentuk perilaku bertahan hidup di tengah mentropolitan.

Tindakan bertahan tersebut untuk dapat melakukan pemenuhan kebutuhan hidup

mereka dan juga dapat meminimalisirkan barang-barang atau sampah yang tidak

berguna. bentuk resistensi pemulung lanjut usia berbagai macam ada yang

memulung sebagai pekerjaan utama, ada yang memulung sebagai waktu kosong,

bahkan ada yang melakukan pekerjaan pemulung sebagai hobby dan kelanjutan

mereka tetap akan memulung bagaimanapun kondisinya, para pemulung lansia

sadar akan keterbatasannya makanya mereka akan tetap melanjutkan pekerjaan

memulung ini.

Kata Kunci : Resistesni, Pemulung, Lanjut Usia

Page 8: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

viii

ABSTRACT

Fitri Handayani, 2021. The Resistance of Elderly Scavengers in Landfill of Antang,

Makassar, Faculty of Teacher Training and Education. Universitas

Muhammadiyah Makassar. Under Supervised by first supervisor H. Nurdin, and

second supervisor Syarifuddin.

This thesis examines the Advanced of Scavenger Resistance. The aim of the

study was to determine the form of resistance of elderly scavengers and to analyze

the continuation of resistance of elderly scavengers in landfill of Antang, Makassar.

The research method used in this study was qualitative research with a

descriptive approach with two methods of collecting data, namely primary and

secondary data, with collection from journals, thesis, books, blogs, and others by

using the theory of social construction and conflict as an analytical knife to obtain

more accurate data.

The result of the study has been shown that the focus of the resistance

referred was a form of survival behavior in the midst of a metropolis. This defensive

action is to be able to fulfill their daily needs and also to minimize useless items or

waste. There are various forms of resistance for elderly scavengers, some are

scavenging as their main job, some are scavenging as an empty time, some even do

scavenging work as a hobby and they will continue to scavenge regardless of the

condition, elderly scavengers are aware of their limitations so they will continue to

work.

Keywords: Resistence, Scavengers, Elderly.

Page 9: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’alaatas segala limpahan rahmat,

hidayat dan karunia. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan kita

baginda Nabi Muhammad Salallahhu Aiaihi Wasallam, beserta keluarga dan

sahabat-sahabatnya. Sosok teladan umat dalam segala perilaku keseharian yang

berorientasi kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Alhamdulillah atas hidayah dan

inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Resistensi Pemulung Lanjut Usia di TPA Antang Kota Makassar.” Yang

merupakan salah satu syarat guna menempuh ujian skripsi gelar Sarjana

Pendidikan Sosiologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, ilmu pengetahuan motivasi beserta

do’a kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Keberhasilan dalam

penyelesaian skripsi ini tidak hanya terletak pada diri peneliti semata tetapi tentunya

banyak pihak yang memberikan sumbangsi khususnya kepada kedua orang tuaku,

Ibunda tercinta Sutriyanti dan Ayahanda tercinta Suhardianto yang selama ini telah

memberikan dukungan do’a yang tidak pernah putus dan tidak dapat saya balaskan

dengan apapun itu serta saudara dan saudariku yang selalu memberikan dukungan,

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas

Page 10: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

x

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

menimba ilmu pengetahuan di kampus tercinta ini, Bapak Erwin Akib, M.Pd.,

Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd. selaku ketua prodi

Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang selalu memberikan semangat dalam pengerjaan

skripsi, Bapak Dr. H. Nurdin, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

saran, motivasi dan sumbangan pemikiran kepada penulisan sehingga tersusunnya

skripsi ini, Bapak Syarifuddin, S.Pd, M.Pd. selaku Pembimbing II yang dengan

penuh ketelitian dan kesabaran membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih kepada Sahabatku yang seperjuangan didunia perkuliahan ini

Yulianti dan Khairun Nisa serta teman Kelas Sosiologi 17 A, yang senantiasa

mengisi hari-hari saya menjadi menyenangkan, terima kasih kepada teman-teman

Asrama Putri Bulungan Nurul Ulfa Taher, Elsa Daniel yang selalu menemani dan

membantu saya dalam penyusunan skripsi ini jangan cepat puas dengan hasil yang

dicapai dan sampai jumpa dipuncak kesuksesan dan terima kasih atas dukungannya,

Teman-teman P2K yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas

segala dorongan dan motivasi yang diberikan untuk peneliti, Semua pihak yang

tidak sempat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini, terima kasih atas bantuan dan dukungannya. I wannt thank me, I wanna

thank for believing in me, I wanna thank me for doing all this hard work, I will

think me for having no days off, I want thank me for never quitting, I wannt thank

for just being me at all times.

Page 11: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

xi

Demikianlah mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT melimpahkan pahala

yang berlipat ganda atas bantuan yang telah diberikan kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini, Aamiin Yarobbl Alamin.

Makassar , 15 Juni 2021

Peneliti

Fitri Handayani

Page 12: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...................................................................... v

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

E. Definisi Operasional ........................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 9

A. Kajian Konsep .................................................................................................... 9

B. Kajian Teori ....................................................................................................... 16

C. Kerangka Pikir .................................................................................................. 23

D. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 33

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................................... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 34

Page 13: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

xiii

C. Informan Penelitian .......................................................................................... 35

D. Fokus Penelitian ................................................................................................ 35

E. Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 36

F. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 37

G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 38

H. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 39

I. Teknik Keabsahan Data ................................................................................... 41

J. Etika Penelitian .................................................................................................. 41

K. Outline Penelitian ............................................................................................. 42

BAB IV HISTORY DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........ 43

A. Sejarah Lokasi Penelitian ................................................................................. 43

B. Letak Geografi ................................................................................................... 52

C. Keadaan Penduduk ............................................................................................ 53

D. Keadaan Sosial budaya ..................................................................................... 54

E. Keadaan Pendidikan……………………………………………………...54

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 52

A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 56

B. Pembahasan ........................................................................................................ 67

C. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................................. 71

D. Cara Kerja Toeri ............................................................................................... 78

E. Posisi Penelitan .................................................................................................. 81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 76

A. Kesimpulan Hasil Penelitian ............................................................................ 76

Page 14: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

xiv

B. Saran Penelitian ................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 79

LAMPIRAN

Page 15: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan Sumber Daya alam

tapi miskin dengan Sumber Daya Manusia sehingga Sumber daya Alam

yang merupakan devisa Negara dikuasai oleh pihak asing yang tentunya ini

menimbulkan efek pula pada perekonomian bangsa ini. Sebagai bangsa

yang telah merdeka selama 75 tahun, Indonesia belum biasa dikatakan

bangsa yang berhasil karena belum dapat mensejahterakan kehidupan

rakyat. Sebagai contoh masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah

garis kemiskinan.

Dalam pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020

Tentang Cipta Kerja yang dimaksud dengan ” Cipta Kerja adalah upaya

penciptaan kerja melalui usaha kemudahan, perlindungan, dan

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan

ekosistem investasi dan kemudahan berusaha, dan investasi Pemerintah

Pusat dan percepatan proyek strategis nasional.” Dan didalam Pasal 1 angka

2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja disebutkan

bahwa Cipta Kerja adalah “Selain berdasarkan asas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), penyelenggaraan Cipta Kerja dilaksanakan berdasarkan asas

lain sesuai dengan bidang hukum yang diatur dalam undang-undang yang

Page 16: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

2

bersangkutan.” Pengertian tenaga kerja dalam Undang-undang Nomor 13

Tahun 2003 tersebut melakukan perubahan cipta kerja dalam Undang-

undang Nomor 11 tahun 2020, dan menyebutkan pengertian

Kcetenagakerjaan di Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 Tentang

Ketenagakerjaan yang memberikan pengertian “Ketenagakerjaan adalah

segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,

selama masa kerja”.

Perkembangan Kota besar yang kian hari melibatkan pertumbuhan

masalah ekonomi secara fisik, hingga disisi lain justru melahirkan orang-

orang pinggiran atau yang lazim disebut dengan masyarakat marjinal,

Kemiskinan yang masih menjadi PR bagi pemerintah. Banyaknya PHK,

kurangnya lapangan pekerjaan ditambah harga-harga kebutuhan pokok

yang terus melambung tinggi dan membuat mereka harus melakukan

pekerjaan sebagai pemulung untuk memenuhi kehidupan mereka. Beberapa

bulan ini, kehidupan pemulung lansia cukup melonjak tinggi dengan

timbulnya wabah yang tengah melanda dunia.

Pemulung dipandang sebagai strata paling bawah di dalam

masyarakat kita. Mungkin kerena pekerjaan mereka yang bersinggungan

langsung dengan sampah. Bahwasanya hanya beberapa orang saja dari

masyarakat kita menyadari sesungguhnya betapa sulitnya mereka dalam

melakukan pemenuhan kebutuhan kehidupan mereka serta berperan sebagai

pemulung dalam pengelolaan sampah.

Page 17: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

3

Resistensi adalah ketahanan atau daya tahan terhadap sesuatu. Jadi,

resistensi pemulung lanjut usia sebuah strategi bertahan hidup di tengah

kota besar dengan melakukan profesi sebagai pemulung untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Resistensi juga banyak digunakan dalam ilmu

pengetahuan dari biologi, maupun fisika.

Apa yang dilakukannya ialah salah satu bentuk nyata dalam

pengelolaan lingkungan hidup, karena sampah-sampah yang diambil oleh

pemulung lansia adalah rata-rata merupakan sampah organik seperti botol

atau gelas plastik air mineral, kardus-kardus bekas, besi rongsokan, kaca

dan sebagainya. Dan ternyata itu semua itu memiliki nilai jual yang di

sisakan oleh pemulung adalah sampah-sampah organik yang bagian

pengelolaanya adalah tugas dari pemerintah daerah dalam hal ini adalah

tugas dari Dinas kebersihaan dan pertamanan Kota. Sampah atau barang

bekas favorite yang sering dikumpulkan oleh pemulung adalah kertas, besi,

aluminium, plastik. Sayangnya pemulung banyak dijauhi dan ada yang

memberi pandangan negatif terhadap pemulung. Hal ini muncul ketika

suatu perumahan mengalami kehilangan barang-barang. Di halaman rumah

saat pemulung ramai mencari barang bekas. Jika kita melihat penampilan

pemulung yang setia dengan karung di punggung dan tongkat pengais

sampah yang terbuat dari potongan besi. Kepala di tutupi topi, baju yang

lusuh dan bolong. Kita biasa merubah pandangan terhadap pemulung dari

sisi kaca mata positif. Akan terlihat manfaat besar yang diraih dari kegiatan

memulung. Dari berbagai aktivitas yang dilakukan pemulung lanjut usia

Page 18: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

4

yang berumur 60-74 tahun, banyak juga pemulung yang berasal dari anak-

anak yang berumur 6-9 tahun harus memulung untuk membantu kedua

orang tuanya, ada juga remaja yang berumur 10-13 tahun yang terpaksa

untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga terpaksa tidak sekolah.

Dengan adanya keberadaan manusia yang diciptakan Allah SWT.

Yang kemudian menciptakan manusia-manusia lain agar dapat berkembang

menjadi banyak hingga berkelanjutan hingga sampai masa kini, termasuk

dengan adanya kita sekarang. Menurut Harlock, salah contoh

perkembangan manusia ialah menjadi tua. Namun demekian, daya tangkap

dan kecerdasan lansia tidaklah berkurang. Orang tua yang sehat tidak akan

kehilangan kemampuan memberikan pertimbangan dan berfikir abstrak.

Kosakata, keterampilan berhitung, daya nalar hasil pendidikan, dan

pengalamannya akan berfungsi terus sampai ajal datang.

Keberadaan sebagai profesi pemulung sering dianggap sebagai

konotasi yang negatif. Ada dua jenis pemulung yaitu (pemulung lepas) yang

bekerja sebagai swausaha dan pemulung yang bergantung pada seorang

pengepul yang meminjamkan uang kepada mereka dan memotong uang

pinjaman tersebut saat membeli barang tersebut.

Fenomena kekinian yang terjadi dapat dirujuk pada Tribun

New.com (18 Oktober 2020, 18:15) yang berjudul Gagal Bangun

Pengelolaan Sampah. Berita tersebut mengulas berbagai permasalahan di

TPA Antang, Erwin menjelaskan bahwa kondisi ini sebagai gambaran

Page 19: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

5

bahwa Provinsi Kota Makassar sebelumnya tak memiliki visi yang jelas

dalam menangani masalah persampahan modern di Antang. Kemudian

Fenomena yang terjadi di Jawa Barat kekinian yang terjadi dapat dirujuk

pada Tribun New.com (20 September 2020, 13:09) yang berjudul Pemulung

Gendong 40kg Sampah dari Gunung, Rutin Bantu Lansia Meski

Penghasilan Tak Seberapa. Berita tersebut mengulas seorang kakek yang

bernama Mbah Bingah yang tiap harinya naik turun gunung untuk

mengumpulkan sampah. Yang harga 1kg dihargai dengan Rp.1.000,-.

Sehingga dalam seharinya, Mbah Binga hanya mengantongi uang sekitar

Rp.30.000,- sampai Rp. 40.000,- saja.

Mayoritas pemulung-pemulung tersebut adalah orang dari desa,

yang melakukan urbanisasi dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi

ekonomi. Hal itu di tandai dengan adanya fasilitas-fasilitas umum yang

dengan mudah untuk di akses yang tentunya memberikan keuntungan bagi

siapa saja yang hidup di kota. Salah satu hal tersebut yang menjadi salah

satu factor penarik masyarakat desa untuk datang berbondong-bondong

melakukan perpindahan dari desa ke Kota (Sadewo, 2007:15).

Keberadaan Makassar sebagai Kota Metropolitan terbesar di

Indonesia Timur memberikan gambaran yang menjanjikan bagi sebagian

orang untuk mengais rezeki di segala bidang dalam rangka meningkatkan

taraf hidup. Fenomena keberagaman yang terjadi di Kota Makassar dalam

berbagai bidang di sisi lain juga mendatangkan masalah baru khususnya

Page 20: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

6

dalam hal persampahan. Sampah yang menjadi problem dala kota-kota

besar. Sampah juga biasa menjadi “Sumber Kehidupan” bagi warga miskin.

Selama ini penelitian yang membahas tentang pemulung lansia

dalam lingkup social cukup langkah, bahkan dalam ruang lingkup Sulawesi

Selatan. Berbeda dengan kajian seputar Syamsuddin Simmau: 2013 , Safarit

Fafan Wahyudi : 2014, Maulida : 2019 .

Dengan berbagai permasalahan yang terjadi, peneliti sangat tertarik

dalam melakukan penelitian tentang “Resistensi Pemulung Lanjut Usia di

TPA Antang Kota Makassar untuk diteliti. Dengan memperhatikan

bagaimana resistensi pemulung lanjut usia di tempat pembuangan akhir

yang dihadapi masyarakat pemulung di TPA Antang Kota Makassar secara

mendalam tanpa bermaksud sedikitpun menghakimi para pemulung lansia

mengenai kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab semua permasalahan yang

telah dirumuskan adapun rumusan penelitian ini.

1. Bagaimana bentuk resistensi pemulung lanjut usia ditempat

pembuangan akhir Antang Kota Makassar ?

2. Bagaimana keberlanjutan resistensi pemulung lanjut usia ditempat

pembuangan akhir Antang Kota Makassar ?

Page 21: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

7

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang telah

dirumuskan adapun tujuan penelitian ini.

1. Untuk mengetahui bentuk resistensi pemulung lansia ditempat

pembuangan akhir Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui keberlanjutan resistensi pemulung lansia

ditempat pembuangan akhir Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta tujuan

penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi kontribsi pengetahuan.

1. Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang sangat

berharga pada perkembangan ilmu pendidikan terutama bagi jurusan

Pendidikan Sosiologi yang dinamakan objek utamanya yaitu

masyarakat, sebagai pengembangan ilmu dan wawasan sebagai

pembandingan antara teori yang di dapat dari bangku perkuliahan

dengan fakta yang dilapangan. Hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan acuan bidang penelitian sejenisnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat

Dapat memahami profesi pemulung lansia dalam pemenuhan

kebutuhan hidupnya tidak mudah agar masyarakat yang melihatnya

tidaklah berpandang buruk kepada para pemulung tersebut.

Page 22: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

8

b. Bagi Peneliti Sendiri

Dapat mengembangkan pengetahuan tentang sosiologi khususnya

mengenai resistensi pemulung lansia.

c. Untuk referensi

Yakni dapat menjadi rujukan bagi para peneliti selanjutnya.

E. Definisi Operasional

Untuk tidak terjadi kekeliruan dan kesalahpahaman dalam membaca

serta mengikuti pembahasan penelitian ini maka perlu dijelaskan beberapa

istilah diantaranya:

1. Resistensi adalah Ketahanan atau daya tahan terhadap sesuatu. Dalam

KBBI resistensi adalah ketahanan. Yang dimaksudkan disini adalah

sebuah strategi kebertahan hidup pemulung lansia dalam memenuhi

kebutuhan hidup mereka di tengah Kota Makassar sebagai Kota

mentropolitan.

2. Pemulung lansia adalah seorang perempuan atau laki-laki yang berumur

60 tahun keatas yang berkerja memungut barang-barang bekas atau

sampah proses pendaur ulang.

3. TPA antang adalah suatu tempat pembuangan akhir sampah di Kota

Makassar.

4. Kota Makassar adalah suatu tempat yang terletak di Sulewesi selatan

yang merupakan ibukota Sulewesi Selatan, yang dikenal dengan Kota

Ujung Pandang yang dimana kota makassar dijuluki sebagai Kota

Daeng.

Page 23: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. Kajian Konsep

1. Pengertian Resistensi

a. Resistensi

Berasal dari Bahasa inggris yaitu resist. Dalam hal ini yang di

maksud adalah sebuah tindakan menolak atau melawan. Resistensi ialah

menujukkan sebuah sikap untuk berperilaku bertahan, berusaha

melawan, menentang atau upaya oposisi pada umunya sikap ini tidak

merujuk pada paham yang jelas. Dalam pandangan prespektif Sosiologi

tentang realitas social, Resistensi kemudian dipahami sebagai suatu

inisiatif perubahan, suatu respon yang menghasilkan sebuah kenyataan

dimana individu hidup (Satriani, Juhaepa,2018).

Istilah resistensi banyak digunakan dalan berbagai bidang dan ilmu

pengetahuan lainya. Dalam biologi, resistensi merupakan daya tahan

alami tubuh terhadap pengaruh buruk seperti halnya racun dan kuman.

Resistensi juga merujuk pada ketahanan suatu tanaman terhadap

penyakit atau hamma. Sedangkan dalam ilmu fisika, resistensi ialah

kemampuan suatu benda untuk menahan arus listrik,

Resistensi menurut Bernard dan Jonatan adalah suatu perlawanan

atau bertahan untuk menegakkan keadilan yang terjadi. Resistensi

Page 24: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

10

sebenarnya dilakukan oleh orang-orang yang lemah berada pada

struktur bawah. Hubungan antara satu dengan pihak lemah dan pihak

yang kuat sesungguhnya hubungan tersebut tidaklah seimbang, maka

pihak bawah harus menyeimbangkan agar hubungan mereka melalui

resistensi tetap data bertahan.

Resistensi terhadap perubahan Oreg : 2013 adalah suatu perilaku

yang muncul dengan ditandai perilaku negative ketika terjadi suatu

perubahan. Sehingga memiliki focus jangka pendek dan memiliki

pemikiran yang kaku (tidak open mind).

Resistensi yang dimaksudkan disini ialah salah satu bentuk perilaku

bertahan hidup dari orang-orang yang mengucilkan strata bawah atau

orang lemah. Tindakan bertahan tersebut untuk dapat melakukan

pemenuhan kebutuhan hidup mereka dan juga dapat meminimalisirkan

barang-barang atau sampah yang tidak berguna.

Seperti beberapa penjelasan sebelumnya, mayoritas berpendapat

bahwa pengertian resistensi artinya penolakan. Tindakan terjadi

perbedaan pendapat pada pengertian dasar ini. Termasuk juga makna

serupa dengan penolakan seperti perlawanan, pertentangan, dan makna

lain yang beranonim dengan kata-kata tersebut.

b. Pemulung

Pemulung adalah bentuk aktivitas dalam mengumpulkan barang-

barang dari berbagai lokasi pembuangan sampah yang masih biasa

dimanfaatkan untuk mengawali proses penyuluhan ketempat-tempat

Page 25: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

11

produksi (daur ulang) aktivitas tersebut terbagi ke dalam tiga klasifikasi

diantaranya agen, pengepul dan pemulung Wurdjinem : 2001. Agen,

pengepul dan pemulung merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan

dan tidak dapat dipisahkan dalam proses produksi daur ulang sampah,

karena mereka saling membutuhkan satu sama lain. Jika dilihat tempat

pemulung bekerja sangat tidak memenuhi standar kesehatan dan

lingkungan terkesan kumuh, factor yang ikut menentukan seseorang

bekerja sebagai pemulung antara lain adalah tingkat pendidikan yang

rendah serta kertebatasan pada modal maupun skill yang mereka miliki.

Pemulung merupakan seseorang yang memiliki pekerja sebagai

pencari barang yang sudah tidak layak pakai, maka orang yang bekerja

sebagai pemulung adalah orang yang bekerja sebagai pengais sampah,

dimana antara pemulung dan sampah sebaga dua sisi mata uang. Dalam

menjalan pekerjannya, pemulung dapat dibedakan menjadi dua yaitu,

pemulung menetap dan pemulung yang tidak menetap.

1. Pemulung menetap adalah pemulung yang bermukim di gubuk-

gubuk kardus, tripleks, terpal atau lainnya di sekitar tempat

pembuangan akhir sampah.

2. Sedangkan kelompok pemulung tidak menetap adalah pemulung

yang mencari sampah dari gang, jalanan, tong sampah warga,

pinggir sungai dan lainnya.

Menurut Oliver dan Candra (2007: 65) mereka rela berkorban untuk

direndahkan martabatnya tanpa pamrih untuk mengunggatnya. Mereka

Page 26: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

12

rela diberi prespesi negative sebagai maling tanpa maling tanpah pamrih

untuk melakukan pemberontakan. Mereka juga merelakan dirinya

dipanggang terik matahari demi memenuhi tuntutan perut anak

keluarganya.

c. Strategi Sosial

Pada mulanya istilah strategi social digunakan dunia militer

dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer

untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperan

dalam mengatur strategi untuk memenangkan peperangan sebelum

melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan

pasukan yang dimilikinya baik diliat dari kuantitas dan kualitasnya.

Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun

tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan

yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus

dilakukan, taktik dan teknik peperangan maupun waktu yang tepat

untuk melakukan serangan.

Secara umum strategi merupakan cara atau proses yang

digunakan untuk tercapainya sebuah tujuan. Strategi merupakan

tindakan yang bersifat instrumental (senantiasa meningkat) dan

terus menerus, yang dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang

tujuan yang diharapkan. Berikut ini merupakan pendapat dari

beberapa para ahli tentang pengertian strategi social.

1. Menurut Stephanie K. Marrus

Page 27: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

13

Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat

dicapai.

2. Menurut Hamel dan Prahalad

Strategi adalah tindakan yang bersifat instrumental (senantiasa

meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa

depan.

3. Menurut A.Halim

Strategi merupakan suatu cara dimana sebuah lembaga atau

organisasi mencapai suatu tujuannya sesuai dengan peluang dan

ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta kemampuan dan

sumber daya.

2. Kemiskinan di Perkotaan

Masalah kemiskinan di perkotaan disebabkan kedudukan kota-kota

masyarakat Negara tersusun dalam jaringan yang bertingkat dan

merupakan pusat-pusat penguasaan atau mendominas bagi pengaturan

kesejahteraan, kehidupan masyarakat Negara. Sistem pendominasian

yang berpusat di kota-kota bukan hanya melibatkan aspek-aspek

ekonomi, social dan komunikasi dan kebudayaan, namun kenyataan

sosial ekonomi, sosial dan komunikasi dan kebudayaan, namun

kenyataan social yang ada dalam masyarakat maupun didunia ini,

Page 28: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

14

manusia cenderung untuk berorientasi kekota atau kota lain bahwa

orang desalah yang berorientasi kekota dan buka orang kota yang

berorientasi kedesa (Agus Sjafari, 2014:18). Karena adanya orientasi

pada Kota, Kota cenderung untuk tumbuh terus dan menjadi semakin

kompleks karena Kota mempunya potensi atau kemampuan untuk

menampung pendatang-pendatang baru dari pedesaan atau kota-kota

dan temat-tempat lainnya.

Ternyata apa yang terjadi diluar jangkauan baying mereka. Mereka

berlomba-lomba dengan para pencari kerja yang lain, dan persaingan ini

dijadikan objek komediti. Siapa yang memiliki uang, maka merekalah

yang mendapatkan pekerjaan.disitu kita tau pasti bahwa orang-orang

urban datang ke kota untuk mencari uang, tentu saja mereka tidak

memiliki uang dan kalah saing dengan anak, saudara ataupun kerabat

orang-orang pemilik uang juga kalah dengan orang-orang yang

memiliki untuk memutuskan jalan mereka. Mereka yang berniat

berdagang pun di paksa untuk bersaing denga mereka yang mempunyai

modal besar. Bahkan kondisi seperti inilah yang memaksa mereka

mengambil jalan untuk tetap hidup dengan melakukan pekerjan-

pekerjaan seadanya seperti tukang becak, pedagang asongan, pemulung

pengamen dan lain-lain. Bahkan tak jarang dari mereka melakukan

tindakan kriminal dari dari masyarakat inilah tercipta sebuah kelas yang

hidup mereka terpinggirkan.

Page 29: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

15

Penambahan jumlah penduduk yang pesat dan tidak disertai dengan

pesatnya peningkatan kemajuan ekonomi, telah menyebabkan

kemiskinan (Agus Sjafari, 2014:1). Beban yang terlalu berat untuk

dipikul didaerah pedeasaan, yang alternative-alternatfnya untuk

memperoleh pekerjaan dan pendapatan ekonomi guna menyambung

hidup amat terbatas, telah menyebabkan adanya penyerbuan-

penyerbuan kekota secarabesar-besarraan oleh penduduk desa untuk

mencari nafkah dan hidup di Kota.

Keluarga miskin masyarakat perkotaan pada dasarnya terdiri dari

keluarga yang tingkat pendapatan dan penghasilan ekonom keluarga

tersebut dikarenakan oleh masih rendahnya atau belum memiliki

keberdayaan keluarga serta belum berkembangnya pola perilaku

mencari nafkah yang tepat bagi kepala rumah tangga miskin tersebut.

Rendahnya keberdayaan keluarga serta belum berkembangnya pola

perilaku mencari nafkah kepala keluarga miskin perkotaan oleh :

a. Tingkat pengetahuan yang rendah dikarenakan tingkat

pendidikannya rendah,

b. Sikap mental masyarakatnya yang masih tradisional tanpa disertai

oleh keinginan untuk maju dan berkembang dan

c. Keterampilan yang tidak memadai untuk dapat bersaing hidup

dikota.

Kehidupan keluarga miskin diperkotaan diatas, mengakibatkan

kehidupannya yangterasing baik secara social, ekonomi, maupun

Page 30: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

16

politik. Secara social mereka tetap terindentifikasi sebagaimasyarakat

marginal (terpinggirkan) dan tidak memiliki modal social yang

memadai untuk dapat bersaing dengan masyarakat lainnya yang miliki

model sosial dan modal ekonomi yang besar dikota.

3. Kajian Teori

Teori merupakan alat terpenting dalam ilmu pengetahuan, karena

tanpa suatu teori, yang ada hanyalah serangkaian pengetahuan mengenai

fakta. Salah satu fungsi dari teori adalah sebagai suatu kerangka pemikiran,

fungsinya sebagai pendorong proses berfikir deduktif yang bergerak dari tak

terwujud menuju fakta-fakta nyata. Mengenai hal tersebut, teori yang

digunakan oleh peneliti berfungsi sebagai kerangka yang memberikan

batasan kepadanya. Ini perlu dilakukan karena dalam kehidupan masyarakat

terdapat berbagai fakta konkret sehingga pembatasan perlu diperhatikan

dalam penelitian. Oleh karena itu, perlu adanya landasan teori dalam

penelitian ini agar penelitian ini tidak melebar kemana-mana.

a. Teori Konstruksi Sosial

Resistensi adalah sebuah daya ketahanan atau tindakan untuk

mempertahankan bahkan bisa secara melawan (Adlin, 2006). Dalam

kehidupan masyarakat marginal (terpinggirkan), resistensi yang dilakukan

bertahan hidup guna untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Menurut

Berger dan Luckman (Bungin, 2008:14) mulai menjelaskan realitas social

dengan memisahkan pemahaman “kenyataan dan pengetahuan”. Realitas

diartikan sebagai kualitas yang terdapat didalam realitas-realitas yang

Page 31: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

17

diakui sebagai memiliki keberadaan (being) yang tidak tergantung kepada

kehendak kita sendiri. Pengetahun didefinisikan sebagai kepastian bahwa

realitas-realitas itu nyata (real) dan memiliki karakteristik yang spesifik.

Berger dan Luckman (Bungin, 2008:15) mengatakan terjadi

dialektika antara individu menciptakan masyarakat dan masyarakat

menciptakan individu. Proses dialektika ini terjadi melalui ekseternalisasi,

objektivasi dan internalisasi. Ada tiga tahap peristiwa. Pertama,

eksternalisasi, yaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia ke dalam

dunia, baik dalam kegiatan mental, maupun fisik. Ini sudah menjadi sifat

dari manusia, ia akan selalu mencurahkan diri ke tempat dimana ia berada.

Manusia tidak dapat kita mengerti sebagai ketertutupan yang lepas dari

dunia luarnya. Manusia berusaha menangkap dirinya, melalui proses inilah

dihasilkan suatu dunia dengan kata lain, manusia menemukan dirinya

sendiri dalam suatu dunia.

Kedua, Objektivitas, yaitu hasil yang telah dicapai baik mental

maupun fisik dari kegiatan eksternalisasi manusia tersebut. Hasil itu

menghasilkan realitas objektif yang bisa jadi akan menghadapi si penghasil

itu sendiri sebagai suatu aktivitas yang berada di luar dan berlainan dari

manusia yang menghasilkannya. Lewat proses objektivitas ini, masyarakat

menjadi suatu realitas suigeniris. Hasil dari eksternalisasi kebudayaaan itu

misalnya, manusia menciptakan alat demi kemudahan hidupnya atau

kebudayaan non-materi dalam bentuk bahasa. Baik alat maupun Bahasa

Page 32: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

18

adalah kegiatan eksternalisasi manusia ketika berhadapan dengan dunia, ia

adalah hasil dari kegiatan manusia.

Setelah di hasilkan, baik benda atau bahasa sebagai produk

eskternalisasi tersebut menjadi realitas yang objektif. Bahkan ia dapat

menghadapi sebagai penghasil dari produk kebudayaan. Kebudayaan yang

telah berstatus sebagai realitas objektif, ada di luar kesadaran manusia, ada

“di sana” bagi setiap orang. Realitas objektif itu berbeda dengan kenyataan

subjektif perorangan. Ia menjadi kenyataan empiris yang bias dialami setiap

orang.

Ketiga, internalisasi. proses internalisasi lebih merupakan

penyerapan kembali dunia objektif kedalam kesadaran sedemekian rupa

sehingga subjektif individu dipengaruhi oelh struktur dunia social. Melalui

internalisasi, manusia menjadi hasil dari masyarakat. Berbagai macam

unsur dari dunia yang telah terobjektifkan tersebut dapat ditangkap sebagai

gejala realitas diluar kesadarannya, sekaligus sebagai gejala internal bagi

keasdarannya. Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak

juga sesuatu yang diturunkan oleh tuhan. Tetapi sebaliknya, ia dibentuk dan

dikontruksi. Dengan pemahaman semacam ini, realitas berwajah

ganda/prural. Setiap orang bisa mempunyai pengalaman, preferansi,

pendidikan tertentu, dan lingkungan pergaulan atau social tertentu akan

menafsirkan realitas social itu dengan kontruksinya masing- masing.

Kontruksi social adalah sebuah pernyataan kenyakinan dan juga

sebuah sudut pandang bahwa kandungan dari kesadaran, dan cara

Page 33: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

19

berhubungan dengan orang lain itu diajarkan oleh kebudayaan dan

masyarakat.

Dalam teori konstruksi social di katakan, bahwa manusia yang hidup

dalam konteks social tertentu melakukan proses interaksi secara simultan

dengan lingkungannya. Masyarakat hidup dalam dimensi-mensi dan realitas

objektif yang di kontruksi melalui momen eksternalisasi dan objektivasi dan

dimensi subjektif yang di bangun melalui momen internalisasi. Baik momen

eksternalisasi, objektivasi maupun internalisasi tersebut akan selalu

berproses secara dialektik dalam masyarakat. Dengan demikian, yang

dimaksud dengan realitas social adalah hasil dari sebuah kontruksi social

yang diciptakan oleh manusia itu sendiri.

Dalam konteks kontruksi sosial dalam penelitian ini dijadikan

sebagai guidance untuk melihat realitas sosial, karena menurut Bergerdan

Luckman konturksi sosial dibangun melalui dua cara : Pertama,

mendefinisikan tentang kenyataan atau “realitas” dan “pengetahuan”.

Realitas sosial adalah sesuatu yang tersirat didalam pergaulan sosial

yang digunakan secara sosial melalui komunikasi Bahasa, kerjasama

melalui bentuk-bentuk organisasi sosial dan seterusnya. Realitas sosial di

temukan dalam pengalaman intersbujektif, sedangkan pengetahuan

mengenai realitas sosial adalah berkaitan dengan segala aspeknya, meliputi

ranah kognitif, psikomotorik, emosional dan intuifif.

Sosiologi sebagai pengetahuan dalam pemikiran Berger dan

Luckman, memahami dunia kehidupan (life wold) selalu dalam proses

Page 34: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

20

dialektika antara the selfi (individu) dan dunia sosio kultural. Proses

dialektika itu mencakup tiga momen simultan, yaitu eksternalisasi

(penyesuaian diri dengan dunia sosio kultural sebagai produk manusia),

objektivitas (interkasi dengan dunia intersubjektif yang dilembagakan atau

mengalami institusionalisasi), dan internalisasi (individu mengindetifikasi

dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu

menjadi anggotannya).

Tahap eksternalisasi dan obejektivitas merupakan pembentukan

masyarakat yang disebut sebagai sosialisasi primer, yaitu momen dimana

seseorang berusaha mendapatkan dan membangun tempatnya dalam

masyarakat. Dalam kedua tahap ini (eksternalisasi dan objektivitas)

seseorang memandang masyarakat sebagai realitas objektif (man in society).

Sedangkan dalam tahap internalisasi, seseorang membutuhkan pranata

sosial (social order), dan agar pranata itu dapat dipertahanakan dan

dilanjutkan, maka haruslah ada pembenaran terhadap pranata tersebut,

tetapi pembenaran itu dibuat juga oleh manusia sendiri melalui proses

legitimasi yang disebut objetivitas sekunder.

Realitas sosial merupakan kontruksi social yang diciptakan oleh

individu yang di kemukakan dari pemikiran Berger dan Luckman . Individu

adalah manusia bebas yang melakukan hubungan antara manusia yangs satu

dengan yang lain. Individu menjadi penentu alam dunia social yang di

kontruksi berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah sosok korban

Page 35: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

21

social, namun ialah sebagai mesin produktif sekaligus reproduksi yang

kreatif dalam mengkontruksi dunia sosialnya (Bungin, 2011:4).

Berdasarkan teori realitas social yang dimaksud diciptakan oleh

individu adalah pemulung yang merupakan seorang yang memiliki

pekerjaan sebaga pencari barang yang tidak layak pakai, maka orang yang

bekerja sebagai pemulung adalah yang berkerja sebagai pengumpul barang-

barang bekas disebabkan factor ekonomi. Dalam realitas social

dimasyarakat, keberadaan pemulung dapat dilihat dua sisih yang berbeda

dimana profesi pemulung ini mampu memberikan peluang kerja kepada

pemulung itu sendiri.

Jadi, alasan saya memilih teori konstruksi sosial ini, saya ingin

menjadikan acuan saya dalam proses penelitian nanti, yang dimana di dalam

teori konstruksi sosial yang di kemukakan oleh Berger dan Luckman ada

tiga tahap peristiwa yang terjadi. Pertama, eksternalisasi, ojektivitas, dan

internalisasi dari berbagai peristiwa yang di kemukakan oleh Berger dan

Luckman muncul suatu realitas sosial yang terjadi dimasyarakat. Sehingga

kita dapat mengetahui realitas pemulung lanjut usia di tengah Kota

metropolitan.

b. Teori Konflik Sosial

Kehidupan masyarakat tidak lepas dengan yang disebut konflik dan

pertentangan antara individu maupun kelompok yang berbeda. Munculnya

konflik di tengah masyarakat adanya perbedaan tujuan, pertentangan kelas,

Page 36: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

22

dan perubahan social yang dapat memicu muncunya konflik dan

pertentangan di tengah masyarakat.

Pada tataran yang sedang mengalami konflik dengan pihak lain

justru dapat memperbaiki ikatan dalam kelompok, atau dapat pula yang

terjadi dengan suatu kelompok yang lain dapat menciptakan kohesi

(hubungan) melalui aliansi dengan kelompok lain (Ritzer dan Goodman,

2009: 19)

Karl Marx menekankan pada proses social yang paling dasar.

Munculnya suatu kelas-kelas social di tengah masyarakat yang

menyebabkan terjadinya konflik social. Maksudnya disini bahwa konflik

adalah proses social menghargai satu sama lain. Sadar atau tidak sadar

dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menghargai satu sama lain,

seperti halnya dengan masyarakat marginal (terpinggirkan) yang selalu

memandang sebelah mata kepada mereka. Selalu beranggapan sebagai

strata paling bawah di dalam masyarakat kita.

Jadi, alasan saya memilih teori konflik sosial yang di kemukakan

oleh Karl Marx , Karl Marx menekankan pada proses sosial mendasar.

Karena kelas-kelas sosial yang terjadi di tengah masyarakat semakin terjadi

dimana-mana apalagi dengan kondisi sebagai profesi pemulung yang

langsung bersinggungan langsung dengan sampah banyak sekali konflik

yang terjadi di kalangan pemulung.

Page 37: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

23

B. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep merupakan penjelasan sementara terhadap gejala

yang menjadi objek permasalahan di sebuah topik penelitian. Yang menjadi

kriteria utama dalam membuat suatu kerangka berpikir agar dapat

meyakinkan ilmuwan adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membuat

suatu kerangka berpikir dapat membuahkan kesimpulan yang berupa

hipotesis.

Masyarakat bertindak dan melakukan segala aktivitas atas dasar

pemikiran dan setiap pola pikir manusia atau masyarakat dasarnya sama

dalam hal bersosial. Ada juga sebagian masyarakat yang kebalikannya

berpikir dan merespon tindakan atas dasar kebutuhan mereka, contohnya

timbulnya permasalahan dalam segi perekonomian.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara strategi dalam

melakukan pemenuhan kebutuhan pemulung lansia. Pekerjaan yang dimana

orang-orang menganggap bahwa perkerjaan pemulung ini sangatlah

dianggap sebelah mata oleh sebagian orang.

Pada setiap jenis penelitian, selalu menggunakan kerangka berfikir

sebagai alur dalam menentukan arah penelitian, hal ini untuk menghindari

terjadinya perluasan pembahasan yang menjadikan penelitian tidak terarah

atau terfokus. Pada penelitian ini maka peneliti menyajikan kerangka

sebagai berfikir.

Page 38: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

24

Bagan 1.1 Kerangka Konsep

BENTUK RESISTENSI KEBERLANJUTAN

RESISTENSI

TEORI KONSTRUKSI SOSIAL

BERGER DAN LUKMAN

TEORI KONFLIK SOSIAL KARL

MAX

PEMULUNG LANSIA

RESISTENSI

HASIL PENELITIAN

Page 39: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

25

C. Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang meneliti tentang Resistensi

Pemulung lansia :

Penelitian yang dilakukan oleh (Satriani, Juhaepa, 2018) dengan

judul “Resistensi Sosial Masyarakat Suku Bajo” hasil penelitian tersebut

menjelaskan bahwa masyarakat bajo dipulau Masudu terdapat beberapa

factor yang menjadi penyebab resistensi yang pertama factor kultural dan

ekonomi, factor struktur, factor lingkungan sebagai strategis yang dilakukan

dalam resistensi social masyarakat suku bajo dipulau Masudu diantaranya

melalui demonstrasi dan perlawanan kontemporer.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada masyarakat suku bajo di

pulau Masudu, dan berbagai resistensi terjadi di karenakan berbagai factor

kultural, struktur, dan lingkungan di masyarakat suku bajo di pulau Masudu.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah sama-sama

menfokuskan penelitian terhadap fenomena resistensi di tengah kehidupan

masyarakat sosial.

Penelitian yang dilakukan oleh (Nurdinah Muhammad, 2017)

dengan judul “Resistensi Masyarakat Urban dan Masyarakat Tradisional

Dalam Menyikapi Perubahan Sosial” hasil penelitian tersebut menjelaskan

bahwa Nilai-nilai baru menggantikan nilai-nilai local yang telah mengakar,

dan orang-orang secara khusus mengembangkan identitas yang memberi

Page 40: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

26

mereka rasa memiliki budaya global dari pada identitas local itu sendiri.

Kehilangan toleransi antara satu sama lain, perubahan pola interaksi, gaya

hidup merupakan beberapa dampak yang diakibatkan oleh globalisasi.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada resistensi perubahan sosial

dengan masyarakat urban, yang dimana banyak nilai-nilai baru yang

menggantikan nilai local yang telah dilakukan secara turun menurun.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah sama-sama

menfokuskan penelitian terhadap fenomena resistensi yang terjadi di era

globalisasi ini.

Penelitian yang dilakukan oleh (Savonda Rizky Komorina, 2017)

dengan judul “Resistensi Masyarakat Kelurahan Gunung Anyar Kecamatan

Gunung Anyar Surabaya” hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa

Masyarakat Gunung Anyar telah melakukan berbagai tindakan resistensi.

Menurut Scott resistensi dibedakan menjadi dua yaitu resistensi terbuka dan

terselubung. Tindakan resistensis secara terbuka yang dilakukan masyarakat

antara lain melakukan demo, memasang spanduk, pamphlet dan membuat

surat pernyataan. Sedangkan tindakan resistensi terselubung yang dilakukan

masyarakat antara lain membentuk forum komunikasi gunung anyar.

Resistensi yang terjadi menimbulkan konflik yang bekepanjangan hingga

saat ini belum ada penyelesaian dan masyarakat dengan pihak investor.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada resistensi masyarakat

Page 41: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

27

Keluruhan Gunung Karang Anyar kepada pihak investor yang

merencanakan pembangunan appartement dan mall. Sehingga banyak

masyarakat yang menolak dengan adanya pembangunan tersebut

dikarenakan akan merusak cagar alam. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu ialah sama-sama menfokuskan penelitian mengenai

fenomena resistensi yang terjadi untuk mempertahankan cagar alamnya.

Penelitian yang dilakukan oleh (Syamsudi, 2013) dengan judul

“Interkasi Kaum Pemulung Dengan Masyarakat (Studi Pada Masyarakat

Kelurahan Bukit Cermin)”. hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa

peneliti berusaha menggali tentang bagaimana proses-proses dalam

pelaksanaan interkasi social kaum pemulung yang telah terjadi dan dijalanin

selama mereka tinggal di wilayah Kelurahan Bukit Cermin. Banyak warga

yang berprasangka curiga terhadap para pemulung asing yang memasuki

wilayahnya selain keterlibatan keluarga pemulung dalam berinteraski,

berkomunikasi dan bersosialisasi terhadap masyarakat sekitar tempat

tinggalnya. Kaum pemulung tersebut aktif dalam berinterkasi,

berkomunikasi dan bersosialiasi, terhadap masyarakat sekitar wilayah

tempat tinggal yang berprasangka curiga terhadap kamu pemulung dapat

diminimilasirkan atau dihilangkan.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya interaksi kaum pemulung dengan

masyarakat kelurahan bukit cermin karna banyak warga yang berprasangka

buruk kepada kaum pemulung. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

Page 42: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

28

terdahulu ialah sama-sama menfokuskan pada fenomena yang terjad di

tengah kehidupan bermasyarakat sosial.

Penelitian yang dilakukan oleh (Sam’un Mukramin, 2015) dengan

judul “Pemulung Sebagai Fenomena Sosial di TPA Sampah Tamangapa

Kota Makassar” hasil penelitian ini menujukkan bahwa profesi pemulung

menjadi pilihan karena mampu memenuhi semua kebutuhan sehari-hari dan

meningkatkan taraf hidup, hubungan sosial (interaksi) yang sangat

terintegrasi dan saling berhubungan berdasarkan kesamaan hubungan kerja

dan memiliki dampak social, kemampuan memenuhi semua kebutuhan

hidup dalam meningkatkan pendapatan, mengurangi jumlah pengangguran

dan mengurangi jumlah sampah, pola sosial dan gaya hidup yang

dipengaruhi oleh ketimpangan antara pendidikan dan kehidupan,

hedonisme, pragmatisme mempengaruhi pernikahan dini akibat arus

modernisasi dan globalisasi.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada fenomena-fenomena yang

terjadi di TPA sampah Tamangapa Kota Makassar, banyaknya yang

memilih menjadi profesi pemulung karena untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah

sama-sama menfokuskan pada permasalahan pemulung di tengah kota

metropolitan.

Penelitian yang di lakukan oleh (Sarah Herfiza, 2019) dengan judul

“Kesejehateraan Subjektif Pada Pemulung” hasil dari penelitian ini

Page 43: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

29

menujukkan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

survei dan dengan teknik sampling insidental. Sehingga tidak terdapat

hubungan tingkat kesejahetraan subjektif pemulung berdasarkan

sosiodermgorafi (jenis kelamin p> 0,05 usia p > 0,05 pendidikan terakhir p

> pemulung 0,05, status pernikahan p> 0,05 dan penghasilan p> 0,05).

Subjek penelitian ini dominan berada pada tingkat kesejateraan subjektif

tinggi berjumlah 58 subjek (66,7).

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya untuk mengetahui Kesejahteraan

Subjektif pada Pemulung. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu ialah sama-sama menfokuskan pada permasalahan pemulung di

tengah kehidupan bermasyarakat sosial.

Penelitian yang di lakukan oleh (Safarit Fafan Wahyudi, 2014)

dengan judul “Budaya Kemiskinan Masyarakat Pemulung” hasil dari

penelitian ini menujukkan bahwa wujud budaya yang diwariskan dari

generasi ke generasi di perkampungan kumuh. Budaya tersebut antara lain

ketergantungan dengan pengepul, singkatnya masa anak-anak, rendahnya

partisipasi dan integrasi pada pranata masyarakat serta wilayah slum yang

didalamnya tercipta hubungan bilateral.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada kondisi yang membudaya

di lingkungan masyarakat pemulung. Persamaan penelitian ini dengan

Page 44: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

30

penelitian terdahulu ialah sama-sama menfokuskan pada permasalahan

pemulung di tengah kehidupan bermasyarakat sosial.

Penelitian yang di lakukan oleh (Viorentin Simanjuntak, 2019)

dengan judul “Pertikaian Sosial Antara Pemulung (Studi Pada Pemulung

Etnis Batak di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru” hasil dari penelitian ini

menujukkan bahwa terdapat beberapa bentuk pertikaian yang antara

pemulung di Kecamatan, yaitu sebagai berikut: permasalahan Kawasan

kerja permasalahan kawasan kerja ini di temukan pada pertikaian yang

melibatkan tiga subjek penelitian, yaitu ibu rona, bapak rehat dan ibu

sondang. Permasalahan jenis barang yang dikumpulkan permasalahan jenis

barang yang dikumpulkan ini melibatkan empat subjek penelitian yaitu ibu

Rona, bapak Kamal, bapak Yanto dan bapak Rehat.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada permasalahan antara

pemulung Etnis suku Batak dengan pemulung lainnnya, yang menjadi

permasalahan ini terjadi karena perebutan kawasan pada saat memulung.

Sehingga menyebabkan pertikaian sesama pemulung lainnya. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah sama-sama menfokuskan

fenomena pemulung yang terjadi dit tengah kehidupan bermasyarakat.

Penelitian yang di lakukan oleh (Muhammad Siregar, 2020) dengan

judul “Dampak Sosial Ekonomi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bagi

Pemulung Desa Mrican Ponorogo” hasil dari penelitian ini menujukkan

bahwa tempat pembuangan akhir sampah Mrican memberi peluang kerja,

Page 45: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

31

menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan.

Orang tua yang melibatkan anak untuk memulung dapat menghambat

pendidikan anak. Pemulung memanfaatkan air PDAM di sekitat tempat

tinggalnya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih. Upaya jangka waktu

dalam mempertahankan kehidupan pemulung dilakukan dengan bekerja

sampingan yaitu dengan bercocok tanam dan berternak.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada manfaat dengan adanya

TPA bagi Desa Mrican Ponorogo. Akan tetapi, banyak orang tua yang

melibatkan anaknya untuk memulung. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu ialah sama-sama menfokuskan fenomena pemulung

yang terjadi dit tengah kehidupan bermasyarakat.

Penelitian yang di lakukan oleh (Ardli Restyan F.M, 2013) dengan

judul “Konflik dan Intergritas dalam Prespektif Pemulung di Surabaya”

hasil penelitian ini menujukkan bahwa konflik yang terjadi di antara kedua

belah pihak adalah mengenai harga dan proses penjualan yang di persulit

oleh pihak pabrik. Namun, munculnya konflik justru meningkatkan

integritas di dalam kelompok pemulung. Terbukti dengan bersatunya

mereka untuk mendirikan organisasi Ikatan Pemulung Indonesia Jawa

timur. Peran penting dari organisasi pemulung ini selain sebagai katup

penyelamat saat terjadi konflik, organisasi ini juga telah mamp merubah

kehidupan para pemulung.

Page 46: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

32

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah

penelitian ini memfokuskan penelitiannya munculnya berbagai konflik di

kalangan pemulung. Akan tetapi, dengan adanya konflik-konflik tersebut

membawa kalangan pemulung memiliki rasa soladaritas yang terhadap

sesame pemulung. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

ialah sama-sama menfokuskan fenomena pemulung yang terjadi dit tengah

kehidupan bermasyarakat.

Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa penelitian terdahulu ini

bentuk resistensi ada banyak strategi yang dilakukan salah satu bentuknya

untuk melakukan ketahanan dalam menjaga nilai-nilai yang telah ada, dan

melakukan resistensi perlawanan guna untuk mendapatkan hak-hak mereka

itu sendiri.

Page 47: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian lapangan (Field research) dengan menggunakan jenis penelitian

Kualitatif Deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

pengambilan sampel sumber data dilakukan dengan teknik pengumpulan

dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi

(Sugiyono, 2015).

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Penelitian ini adalah Pendekatan Fenomelogi. Karena

itu data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa informasi yang

berbentuk keterangan-keterangan dan bukan berupa angka-angka. Namun

data tersebut digunakan dan dianalisis untuk mendapatkan makna yang

terkandung dalam data itu sendiri. Analisis kualitatif dianggap lebih tepat di

dalam penelitian ini agar mampu memahami dan memberikan gambaran

yang jelas mengenai permasalahan yang terkait dengan pembahasan.

Sesuai dengan tujuannya, penelitian kualitatif ditujukan untuk

memahami fenomena-fenomena sosial yang terjadi di para pemulung lanjut

Page 48: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

34

usia. Penelitian kualitatif sekedar memahami fenomena tetapi juga

mengembangkan teori, Penelitian kualitatif juga mengkaji adaptasi dengan

multistrategi, yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung,

wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti

foto, rekaman, dan lain-lain.

Dengan mengungkapkan sebuah fenomena dan makna secara

alamiah tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif. Penelitian

kualitatif memiliki karakteristik dan mendekripsikan suatu keadaan yang

sebenarnya. Mendeskripsikan sesuatu berarti menggambarkan apa dan

bagaimana suatu kejadian terjadi, dan penulis akan berusaha menganalisis,

mengetahui dan mendeskripsikan mengenai presepsi masyarakat terhadap

pemulung lansia di TPA Antang Kota Makassar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan di tempat TPA Antang Kelurahan Tamangapa,

Kota Makassar. Lokasi ini di pilih karna pembuangan akhir Kota

Makassar satu-satunya hanya di TPA Antang.

2. Waktu penelitian yang digunakan peneliti untuk dilaksanakan penelitian

ini sejak tanggal dikeluarkan ijin penelitian dalam kurun waktu 2 bulan,

1 bulan pengumpulan data yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi

dan proses bimbingan berlangasung. Penelitian terlebih dahulu

menjelaskan waktu pelaksanaan penelitian, selanjutnya peneliti

membuat table penelitian, dengan format sebagai berikut.

Page 49: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

35

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian yang dimaksudkan disini memberi Batasan studi

kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih data yang relevan

dan mana data yang tidak relevan (Moleong, 2010). Oleh karena itu

penelitian ini memfokuskan pada Resistensi Pemulung Lansia di TPA

Antang Kota Makassar.

D. Informan Penelitian

Teknik penentuan informan yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono, “Teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Teknik

penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling dipilih

karena orang (informan) dengan penilaian tertentu menurut kebutuhan

peneliti, sehingga layak untuk dijadikan sumber informasi.

Informan penelitian merupakan seseorang yang memberikan

informasi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Peneliti

memilih berbagai kritreria sebagai berikut :

1. Informan kunci yaitu orang-orang yang akan dipandang tahu

permasalahan yang diteliti yaitu :

a) Pemulung lansia 60-65 Tahun

b) Pengelola TPA

Page 50: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

36

2. Informan umum, maksudnya yaitu mereka yang terlibat secara

langsung dalam interaksi sosial.

a) Warga sekitar Antang

b) Kepala Kelurahan

3. Informan pendukung, yaitu mereka yang memberikan informasi

walupun tidak langsung terlihat dalam interkasi sosial.

a) Sopir Truck Sampah

E. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data

diperoleh. Apabila penelitian menggunakan lembar observasi atau

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut

dengan responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian, baik itu pertanyaan tertulis maupun lisan. Sumber

data yang menjadi bahan baku penelitian, untuk dioleh menjadi wujud data

primer dan sekunder.

Sugiyono (2010: 15), data yang diperlukan penelitian yang

bersumber dari data primer dan sekunder :

1. Data primer

Data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung untuk

melengkapi data, maka melakukan wawancara secara langsung dan

mendalam dengan berpedoman pada daftar pernyataan yang telah

disiapkan sebagai alat pengumupulan data. Dalam data ini sumber

Page 51: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

37

data utama (data primer) diperoleh langsung dari setiap informan

yang diwawancarai secara langsung dalam penelitian.

2. Data sekunder

Menurut Sugiyono (2013: 308), data sekunder merupakan

data yang tidak dapat secara langsung oleh peneliti. Data bukan

berasal dari pihak pertama, tetapi dari pihak kedua. Data yang

didapat berupa data tertulis, yaitu sumber data yang diluar kata–kata

tindakan dan tindakan yang termasuk sebagai sumber data kedua,

namun tetap penting untuk menunjang data penelitian. Adapun

sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah yang diperoleh

dari jurnal, dan data yang relevan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam melakukan

penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih muda untuk dioleh. Peneliti sendiri sebagai instrumen utama

dan human instrumen. Adapun alat bantu penelitian yang digunakan dalam

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pedoman Wawancara, alat yang digunakan dalam melakukan

wawancara yang dijadikan dasar untuk memperoleh informasi dari

informan yang berupa data pertanyaan.

2. Lembar Observasi, berisi hal-hal tentang kegiatan akan diamati

peneliti, pada saat melakukan pengamatan langsung ke lapangan.

Page 52: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

38

3. Catatan dokumentasi, adalah data pendukung yang dikumpulkan

sebagai penguatan data observasi dan wawancara yang berupa

gambar, data sesuai dengan kebutuhan penelitian.

4. Alat tulis menulis yaitu buku, pulpen, atau pensil sebagai alat untuk

mencatat informasi yang didapat pada saat wawancara, kamera

ponsel sebagai alat dokumentasi dalam kegiatan penelitian, alat

perekam sebagai alat untuk merekam pada saat peneliti

mewawancarai informan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka

mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian

melalui proses pengamatan langsung dilapangan (Gulo, 2002: 116).

Jenis observasi yang akan dilakukan adalah observasi secara

langsung dilapangan.

2. Wawancara (interview), adalah pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara

(pengumpulan data) kepada responden dicatat dengan alat peneliti

melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber dan

wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah

pertanyaan kepada narasumber, hingga keterangan dianggap cukup

untuk melengkapi informasi terhadap penelitian.

Page 53: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

39

Jenis wawancara tersebut berupa tanya jawab sesuai dengan

pedoman wawancara yang ingin di ajukan kepada masyarakat

pendatang dan juga masyarakat lokal.

3. Dokumentasi merupakan suatu Teknik pengumpulan data dengan

cara menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik

dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Jenis data ini berupa

sampel untuk memenuhi atau melengkapi data-data yang akan

diteliti.

4. Partisipatif merupakan dimana peneliti terlibat dalam kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh observasi, wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, sintesa, menyusun kedalam pola. Memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dimana

penyusunannya diarahkan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis data

dalam penelitian kualitatif bersifat induktif yaitu analisis berdasarkan data

yang di peroleh selanjutnya dikembangkan menjadi lebih rinci hingga

mudah dimengerti, yaitu dengan model Miles dan Huberman sebagaimana

Page 54: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

40

dikutip Sugiyono (2008). Aktivitas yang dilakukan dalam Teknik

menganalisis data dikelompokkan menajdi 3 (tiga) kategori yaitu:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dilapangan yang masih ditulis dalam

bentuk uraian atau laporan terperinci, laporan tersebut direduksi,

dirangkum dipilih, difokuskan pada program, sehingga mudah

dipahami.

2. Penyajian Data (Data Display)

Display Data adalah usaha untuk menujukkan sekumpulan

data atau informasi, untuk melihat gambar keseluruhan atau bagian

tertentu dari penelitian tersebut. Adapun bentuk-bentuk display ini

bisa berupa grafik, matrik, network atau bentuk-bentuk yang lain.

Tujuan di perlukannya display data supaya penelitian dapat

menguasai data secara cermat dan tidak tenggelam dan tumpukkan

data.

3. Pengambilan Kesimpulan (Conclusion Drawaing)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas dapat berupa hubungan

interkatif, hipotesis atau teori, sehingga kesimpulan awal dalam

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berubah bila

terdapat bukti-bukti. Namun jika kesimpulan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

Page 55: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

41

Kembali kelapangan maka kesimpulan tersebut adalah yang

kredibel.

I. Teknik Keabsahan Data

Teknik Keabsahan data adalah proses mentriangulasi tiga data yang

terdiri dari data Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun alat yang

digunakan untuk menguji keabsahan data yaitu :

1. Triangulasi Sumber Data adalah menggali kebenaran informasi

tertentu melalui berbagai metode dan sumber pengolahan data.

2. Triagulasi Metode dilakukan dengan cara membandingkan

informasi atau data dengan cara yang berbeda.

3. Triagulasi Teknik, menurut Sugiyono (2013:330) triagulasi Teknik

berarti peneliti menggunakan Teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama.

Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, serta

dokumentasi.

J. Etika Penelitian

Para peneliti sebagai ilmuwan dituntut untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam

melakukan tugas penelitian, para peneliti harus memiliki etika penelitian

dan menjalankan proses penelitian.

Etika penelitian dalam hal ini adalah proses yang dilakukan peneliti

pada saat proses awal penelitian hingga proses penyelesaian dengan baik,

Page 56: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

42

sopan, santun, jujur dan tidak melanggar etika penelitian dengan melakukan

peniruan atau plagiat.

K. Outline Penelitian

Outline penelitian merupakan suatu rancangan tentang inti

permasalahan yang memuat garis-garis besar yang dirangkaingkan dengan

ide-ide yang disusun sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.

Gambar Tabel 1.1

No. Jenis kegiatan

Bulan ke -

1 2 3 4 5 6 7

1. Pengusulan judul

2. Penyusunan proposal

3. Konsultasi pembimbing

4. Seminar proposal

5. Pengurusan izin penelitian

6. Pelaksanaan penelitian

7.

Pengolahan data, analisis

dan penyusunan laporan

8. Seminar Hasil

9. Wisuda

Page 57: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

43

BAB IV

HISTORY DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Lokasi Penelitian

1. Kota Makassar

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di

bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak

antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan yang

berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten

Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat

Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-

2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang). Luas Wilayah Kota

Makassar tercatat 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi iklim

sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C

sampai dengan 29°C.

Kota Makassar berada di muara Sungai Tallo dengan pelabuhan niaga kecil

di wilayah itu pada penghujung abad XV. Sumber-sumber Portugis

memberitakan, bahwa bandar Tallo itu awalnya berada di bawah Kerajaan

Siang di sekitar Pangkajene. Pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan

sebuah kerajaan kecil lainnya yang bernama Gowa, dan mulai melepaskan diri

dari kerajaan siang, bahkan menyerang dan menaklukkan kerajaan-kerajaan

sekitarnya.

Pada masa pemerintahan Raja Gowa XVI, didirikan Benteng Rotterdam,

pada masa itu terjadi peningkatan aktivitas pada sektor perdagangan lokal,

Page 58: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

44

regional dan internasional, sektor politik serta sektor pembangunan fisik oleh

kerajaan. Masa itu merupakan puncak kejayaan Kerajaan Gowa, namun

selanjutnya dengan adanya perjanjian Bungaya menghantarkan Kerajaan

Gowa pada awal keruntuhan. Komoditi ekspor utama Makassar adalah beras,

yang dapat ditukar dengan rempah-rempah dari Maluku maupun barang-

barang manufaktur asal Timur Tengah, India dan Cina di Nusantara Barat. Dari

laporan saudagar Portugal maupun catatan-catatan lontara setempat, diketahui

bahwa peranan penting saudagar Melayu dalam perdagangan yang

berdasarkan pertukaran hasil pertanian dengan barang-barang impor. Dengan

menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya, yang pada umumnya

berbasis agraris, maka Makassar menguasai kawasan pertanian yang relatif

luas dan berusaha pula untuk membujuk para saudagar di kerajaan sekitarnya

agar pindah ke Makassar, sehingga kegiatan perdagangan semakin

terkonsentrasi di bandar niaga baru Makassar.

Hanya dalam seabad saja, Makassar menjadi salah satu Kota niaga

terkemuka dunia yang dihuni lebih 100.000 orang (kota terbesar ke 20 dunia).

Pada zaman itu jumlah penduduk Amsterdam, yang termasuk Kota

kosmopolitan dan multikultural baru mencapai sekitar 60.000 orang.

Perkembangan bandar Makassar yang demikian pesat itu, berkat hubungannya

dengan perubahan-perubahan pada tatanan perdagangan internasional masa

itu. Pusat utama jaringan perdagangan di Malaka, ditaklukkan oleh Portugal

pada tahun 1511, demikian juga di Jawa Utara semakin berkurang mengikuti

kekalahan armada lautnya di tangan Portugal dan pengkotakkotakan dengan

Page 59: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

45

kerajaan Mataram. Bahkan ketika Malaka diambil alih oleh Kompeni Dagang

Belanda (VOC) pada tahun 1641, banyak pedagang Portugis ikut pindah ke

Makassar.

Sampai pada pertengahan abad ke-17, Makassar berupaya merentangkan

kekuasaannya ke sebagian besar Indonesia Timur dengan menaklukkan Pulau

Selayar dan sekitarnya, kerajaan-kerajaan Wolio di Buton, Bima di Sumbawa,

Banggai dan Gorontalo di Sulawesi bagian Timur dan Utara serta mengadakan

perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Seram dan pulau-pulau lain di Maluku.

Secara Internasional, sebagai salah satu bagian penting dalam dunia Islam,

Sultan Makassar menjalin hubungan perdagangan dan diplomatik yang erat

dengan kerajaan-kerajaan Banten dan Aceh di Indonesia Barat, Golconda di

India dan Kekaisaran Otoman di Timur Tengah.

Hubungan Makassar dengan dunia Islam diawali dengan kehadiran Abdul

Ma’mur Khatib Tunggal atau Dato’ Ri Bandang yang berasal dari

Minangkabau, Sumatera Barat yang tiba di Tallo (sekarang Makassar) pada

bulan September 1605. Beliau mengislamkan Raja Gowa ke-XIV I-

Mangngarangi Daeng Manrabia Dengan Gelar Sultan Alauddin (memerintah

Tahun 1593-1639), dan dengan Mangkubumi I-Mallingkaang Daeng

Manyonri Karaeng Katangka yang juga sebagai Raja Tallo. Kedua raja ini,

yang mulai memeluk Agama Islam di Sulawesi Selatan. Pada tanggal 9

Nopember 1607, tepatnya hari Jum’at, diadakan shalat Jum’at pertama di

Mesjid Tallo dan dinyatakan secara resmi bahwa penduduk Kerajaan Gowa-

Tallo telah memeluk Agama Islam, pada waktu bersamaan pula, diadakan

Page 60: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

46

shalat Jum’at di Mesjid Mangallekana di Somba Opu. Tanggal inilah yang

selanjutnya diperingati sebagai Hari Jadi Kota Makassar sejak Tahun 2000,

yang sebelumnya hari jadi Kota Makassar diperingati pada tanggal 1 April

setiap tahunnya. Para ningrat Makassar dan rakyatnya dengan giat ikut dalam

jaringan perdagangan internasional, dan interaksi dengan komunitas Kota yang

kosmopolitan itu menyebabkan sebuah “creative renaissance” yang

menjadikan Bandar Makassar sebagai salah satu pusat ilmu pengetahuan

terdepan pada zamannya.

Koleksi buku dan peta, zaman itu masih langka di Eropa namun di Makassar

sudah banyak terkumpul. Makassar merupakan salah satu perpustakaan ilmiah

terbesar di dunia, dan para sultan tak segan-segan memesan barang-barang

paling mutakhir dari seluruh pelosok bumi, termasuk bola dunia dan teropong

terbesar pada waktunya, yang dipesan secara khusus dari Eropa.

Ambisi para pemimpin Kerajaan Gowa-Tallo untuk semakin memperluas

wilayah kekuasaan serta persaingan Bandar Makassar dengan Kompeni

Dagang Belanda (VOC) berakhir dengan perang paling dahsyat dan sengit

yang pernah dijalankan Kompeni. Pasukan Bugis, Belanda dan sekutunya dari

Ternate, Buton dan Maluku memerlukan tiga tahun operasi militer di seluruh

kawasan Indonesia Timur. Baru pada Tahun 1669, akhirnya dapat merata-

tanahkan Kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu. Bagi Sulawesi

Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik

balik yang berarti bahwa Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan

VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat

Page 61: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

47

kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan

Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke

pelabuhan-pelabuhan lain. Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan

kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah

pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang, benteng

pertahanan pinggir utara kota lama itu pada Tahun 1673 ditata ulang oleh VOC

sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan diberi nama baru Fort Rotterdam,

dan ‘kota baru’ yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan

‘Vlaardingen’. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar

yang telah dihancurkan.

Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih

2.000 jiwa, pada pertengahan abad ke-18 jumlah itu meningkat menjadi sekitar

5.000 orang, setengah di antaranya berupa budak. Selama dikuasai VOC,

Makassar menjadi sebuah kota yang terlupakan, maupun para penjajah

kolonial pada abad ke-19 itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan

yang sampai awal abad ke-20 masih terdiri dari lusinan kerajaan kecil yang

independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan

diri terhadap serangan militer yang dilakukan kerajaan-kerajaan itu. Maka,

‘Kota Kompeni’ itu hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara

perdagangan rempahrempah tanpa hinterland bentuknya pun bukan ‘bentuk

kota’, tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling

Fort Rotterdam.

Page 62: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

48

Pada awalnya, kegiatan perdagangan utama beras di Bandar Dunia ini

adalah pemasaran budak serta suplai beras kepada kapal-kapal VOC dan

menukarkannya dengan rempah-rempah di Maluku. Pada tahun 30an di abad

ke18, pelabuhan Makassar dibuka bagi kapal-kapal dagang Cina. Komoditi

yang dicari para saudagar Tionghoa di Sulawesi, pada umumnya berupa hasil

laut dan hutan seperti teripang, sisik penyu, kulit kerang, sarang burung dan

kayu cendana, sehingga tidak dianggap sebagai langganan dan persaingan bagi

monopoli jual-beli rempah-rempah dan kain yang didirikan VOC. Sebaliknya,

barang dagangan Cina, terutama porselen dan kain sutera, dijual para

saudagarnya dengan harga yang lebih murah di Makassar daripada yang bisa

didapat oleh pedagang asing di negeri Cina sendiri. Adanya pasaran baru itu,

mendorong kembali aktivitas maritim penduduk Kota dan kawasan Makassar.

Terutama penduduk pulau-pulau di kawasan Spermonde mulai

menspesialisasikan diri sebagai pencari teripang, komoditi utama yang dicari

para pedagang Cina, dengan menjelajahi seluruh Kawasan Timur Nusantara.

Sejak pertengahan abad ke-18 para nelayan-pelaut Sulawesi secara rutin

berlayar hingga pantai utara Australia, selama tiga sampai empat bulan

lamanya membuka puluhan lokasi pengolahan teripang. Sampai sekarang,

hasil laut masih merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi penduduk

pulau-pulau dalam wilayah Kota Makassar. Setetah Pemerintah Kolonial

Hindia Belanda menggantikan kompeni perdagangan VOC yang bangkrut

pada akhir abad ke-18, Makassar dihidupkan kembali dengan menjadikannya

sebagai pelabuhan bebas pada tahun 1846. Tahun-tahun berikutnya terjadi

Page 63: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

49

kenaikan volume perdagangan yang pesat, dan Kota Makassar berkembang

dari sebuah pelabuhan backwater kembali menjadi bandar internasional.

Dengan semakin berputarnya roda perekonornian Makassar, jumlah

penduduknya meningkat dari sekitar 15.000 penduduk pada pertengahan abad

ke-19 menjadi kurang lebih 30.000 jiwa pada awal abad berikutnya. Makassar

abad ke-19 itu dijuluki “kota kecil terindah di seluruh Hindia-Belanda” (Joseph

Conrad, seorang penulis Inggris-Polandia terkenal),dan menjadi salah satu port

of call utama bagi para pelaut pedagang Eropa, India dan Arab dalam

pemburuan hasil-hasil hutan yang amat laku di pasaran dunia maupun perahu-

perahu pribumi yang beroperasi di antara Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan

Maluku. Pada awal abad ke-20, Belanda akhirnya menaklukkan daerah-daerah

independen di Sulawesi, Makassar dijadikan sebagai pusat pemerintahan

kolonial Indonesia Timur. Tiga setengah dasawarsa Neerlandica, kedamaian di

bawah pemerintahan kolonial itu adalah masa tanpa perang paling lama yang

pernah dialami Sulawesi Selatan, dan sebagai akibat ekonominya berkembang

dengan pesat. Penduduk Makassar dalam kurun waktu itu meningkat sebanyak

tiga kali lipat, dan wilayah Kota diperluas ke semua penjuru.

Dideklarasikan sebagai Kota Madya pada tahun 1906, Makassar tahun

1920-an adalah Kota besar kedua di luar Jawa yang membanggakan dirinya

dengan sembilan perwakilan asing, sederetan panjang toko di tengah kota yang

menjual barang-barang mutakhir dari seluruh dunia dan kehidupan sosial-

budaya yang dinamis dan kosmopolitan. Perang Dunia Kedua dan pendirian

Republik Indonesia sekali lagi mengubah wajah Makassar. Hengkangnya

Page 64: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

50

sebagian besar warga asing pada Tahun 1949 dan Nasionalisasi perusahaan-

perusahaan asing pada akhir Tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah

Kota provinsi. Bahkan, sifat asli Makassar pun semakin menghilang dengan

kedatangan warga baru dari daerah-daerah pedalaman yang berusaha

menyelamatkan diri dari kekacauan akibat berbagai pergolakan pasca revolusi.

Antara Tahun 1930-an sampai Tahun 1961 jumlah penduduk m eningkat

dari kurang lebih 90.000 jiwa menjadi hampir 400.000 orang, lebih daripada

setengahnya pendatang baru dari wilayah luar kota. Hal ini dicerminkan dalam

penggantian nama kota menjadi Ujung Pandang berdasarkan julukan

Jumpandang yang selama berabad-abad lamanya menandai Kota Makassar

bagi orang pedalaman pada Tahun 1971. Baru pada Tahun 1999 kota ini

berubaha namanya kembali menjadi Makassar, tepatnya 13 Oktober

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 Nama Ujung

Pandang dikembalikan menjadi Kota Makassar. Dan sesuai Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diganti dengan

Undangundang Nomor 32 Tahun 2004, luas wilayah Kota Makassar

bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut setara dengan 10.000 Ha, sehingga

seluruh daratan dan lautan seluas ± 27.577Ha.

2. Tempat Pembuangan Akhir Kota Makassar

Kota Makassar atau Kota Mangkasara’dari tahun 1971 hingga 1999 secara

resmi di kenal sebagai Ujung Pandang adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi

Selatan. Makassar merupakan Kota metropolitan terbesar di kawasan

Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia

Page 65: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

51

Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya pulau

Sulawesi selatan dan berbatasan dengan selat Makassar di sebelah barat,

Kabupaten Pengkajene di Sebelah Utara, Kabuaten Maros di sebelah Timur

dan Kabupaten Gowa di Sebelah Selatan.

TPA antang merupakan tempat pembuangan akhir segala jenis sampah

yang berada di Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar.

Letak lokasi ini 15 Km dari pusat Kota Makassar.

Awal mula munculnya TPA Antang di Kecamatan Manggala Kota

Makassar bertempat di wilayah Tamangaapa, sekitar 15 km dari pusat kota

Makassar. TPA Antang merupakan satu-satunya TPA di Kota Makassar.

Sampah yang sebagai besar berasal dari sampah rumah tangga, sampah pasar,

sampah perkantoran, dan sampah pusat perbelanjaan. Sebelum TPA antang di

bangun sebagai lahan TPA, pada tahun 1979, sampah padat perkotaan di buang

di Panamu, Kecamatan Ujung Tanah. Karena keterbatasan wilayah dan

lokasinya yang dekat dengan laut, tempat pembuangan sampah di pindahkan

ke Kantisang. Kecamatan Biringkaya pada tahun 1980. Karena telah

menurunkan kualitas air.

Kemudian pada tahun 1984, Pemerintah Kota Makassar membangun TPA

baru di tanjung bunga, Kecamatan Tamalate. Akan tetapi, pertumbuhan

penduduk yang terus meningkat dan pendirian wilayah perumahan di sekitara

Kecamatan Tamalate mendorong pemerintah untuk membangun Tamangapa

sebagai lahan TPA untuk Kota Makassar pada tahun 1992.

Page 66: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

52

B. Letak Geografis

1. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah

Di Kelurahan Tamangapa yang di pilih sebagai lokasi penelitian

adalah salah satu Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Manggala Kota

Makassar yang memiliki luas 662 Ha. Di tinjau dari batas-batasnya.

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan

Tamangapa Kecamatan Manggala

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan

Kabupaten Gowa

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan

Somba Opu, Kabupaten Gowa.

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan

Tamangapa Kecamatan Manggala.

Gambar 1 : Peta TPA Tamangapa

Page 67: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

53

2. Kondisi Demogrfi

a. Jumlah penduduk Keluarahan Tamangaapa per 30 November 2018

adalah kurang lebih 10.971 jiwa

Terdiri dari Laki-lak = 5.494 jiwa dan Perempuan = 5.447 jiwa

Dengan jumlah kepala kelurahan = 3.231 KK

Jumlah rumah = 3241 Rumah

b. Wilayah kerja Kelurahan Tamangapa terbagi atas :

Rukun Warga = 7 RW

Rukun Tetangga = 35 RT

c. Kepadatan Penduduk per Ha2 adalah = 1. 813/Ha

Sumber : Kantor Lurah Tamangaapa, 2021

C. Keadaan Penduduk

Keadaan Penduduk adalah data-data setiap warga masyarakat yang pergi

atau menetap di suatu daerah dan di input oleh mereka yang mempunyai

wewenang dalam menginput data warga di sekitarnya agar tidak terjadi suatu

permasalahan yang timbul di kemudian hari. Dalam hal ini adalah warga atau

masyarakat di jalan Antang Raya Kota Makassar ini memilik lokasi jumlah

penduduk yang padat.

Adapun Data Kependudukan Kecamatan Manggala Kota Makassar Sebaga

berikut:

Data Kependudukan Mei 2021

PERINCIAN

WARGA NEGARA RI

WARGA ASING

JUMLAH

Page 68: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

54

Sumber : Kantor Lurah Tamangapa, 2021

Pada table diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk menurut warga

wegara RI penduduk awal dan penduduk akhir yang berjenis laki-laki mengalami

penurunan yang awalnya 5.508 menjadi 5.507, sedangkan yang perempuan

mengalami peningkatan yang awalnya 5.489 menjadi 5.496. Dan kalau di total

seluruhnya jumlah laki-laki dan perempuan di Kelurahan Tamangapa berjumlah

11.003.

A. Sosial Budaya

1. Etnis, penduduk Kelurahan Tamangapa sebagian besar merupakan etnis

Makassar.

2. Agama, pada umumnya adalah pemeluk agama islam.

3. Pekerjaan/ mata pencaharian, sebagian besar mata pencaharian penduduk

Kelurahan Tamangaapa adalah petani dan peternak.

Sumber : Kantor Lurah Tamangapa 2021.

B. Keadaan Pendidikan

Semakin tinggi tamatan pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula

kemampuan serta kesempatan untuk bekerja. Peningkatan kualitas sumber

NO LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI

+PEREMPUAN

1. Penduduk

awal

5.508 5.489 0 0 5.508 5.489 10.997

2. Kelahiran 5 3 0 0 5 3 8

3. Kematian 4 3 0 0 4 3 7

4. Pendatang 6 8 0 0 6 8 14

5. Pindah

keluar

8 1 0 0 8 1 9

6. Penduduk

akhir

5.507 5.496 0 0 5.507 5.496 11.003

Page 69: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

55

daya manusia melihat dari tamatan dan mendapatkan upah yang sesuai dengan

pendidikan akhir serta kemampuan mereka.

Pada masyarakat luas serta proses kegiatan interkasi manusia saling

bermasyarakat dan menciptakan tingkatan-tingkatan dalam proses pergaulan

atau emosional. Proses pergaulan manusia berada pada proses adaptasi

manusia saat ini bisa di ukur dari tingkat pendidikan manusia. Dapat di lihat

dari aspek sosial masyarakat, manusia berkembang dalam dunia masyarakat

mengikuti titik lingkungannya.

Keadaan pendidikan atau tingkat pendidikan pekerja pemulung rata-rata

batas jenjang SD dan SMP. Hal inilah salah satu menjadi alasan kenapa pekerja

pemulung tidak bisa memiliki pekerjaan yang lebih tinggi.

Aspek pendidikan yang dapat kita lihat pada daerah sangat berbeda

termasuk pada daerah Kelurahan Tamangaapa Kota Makassar ini yang lebih

memilih bekerja sebagai Berdagang, Berternak. Dari yang di lihat rata-rata

masyarakat yang berprofesi sebagai pemulung ada yang tidak sekolah dan

tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP.

Maka dari itu sebagai masyarakat pada daerah kelurahan tamangapa banyak

yang bekerja sebagai pemulung mengingat keadaan umur mereka yang sangat

rentan, ini hanya satu pilihan mereka karena dekat dari TPA.

Page 70: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

56

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada sub ini hasil penelitian ini diuraikan tentang bentuk Resistensi

Pemulung lansia Usia dan Keberlanjutan Resistensi Pemulung Lanjut Usia

di TPA Antang Kota Makassar.

1. Bentuk Resistensi Pemulung Lanjut Usia di TPA Antang

Resistensi berasal dari Bahasa inggris yaitu resist. Dalam hal ini

yang di maksud adalah sebuah tindakan menolak atau melawan. Resistensi

ialah menujukkan sebuah sikap untuk berperilaku bertahan, upaya oposisi

pada umunya sikap ini tidak merujuk pada paham yang jelas. Namun yang

menjadi fokusnya resistensi yang dimaksudkan disini ialah salah satu

bentuk perilaku bertahan hidup di tengah mentropolitan. Tindakan bertahan

tersebut untuk dapat melakukan pemenuhan kebutuhan hidup mereka dan

juga dapat meminimalisirkan barang-barang atau sampah yang tidak

berguna.

Pekerjaan saat ini sangat miris bagi masyarakat yang mana

masyarakat pada era ini berkembang sangat pesat banyaknya batasan aturan

yang tidak sejalan. Menjadi permasalahan bertambahnya di Indonesia karna

mirisnya perekonomian indonesia yang menyebabkan bertambahnya

penduduk dari desa ke kota. Inilah yang menjadi permasalahan semakin

bertambah penduduk di suatu tempat. Alasan-alasan yang menyebabkan

timbulnya permasalahan seperti ini yang pertama proses perpindahan

Page 71: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

57

penduduk baik dari desa ke kota maupun warga negara asing yang mulai

menempati sebagai kota-kota yang ada di Indonesia. Maka dari itu

penyediaan lapangan pekerjaan di setiap daerah yang awal mulanya cukup

bagi setiap masyarakat yang terdaftar di suatu daerah menjadi sangat

berkurang dan hal itu yang menimbulkan perekonomian masing-masing

daerah.

Pada dasarnya pekerjaan dalam hal ini yang berprofesi sebagai

pemulung lanjut usia. Pekerjaan yang cukup berat bagi para lanjut usia

untuk dapat bertahan hidup di tengah Kota Mentropolitan.

Pada era ini banyak para masyarakat desa yang pindah ke Kota. Dan

sudah bertahun-tahun hidup di Kota dan tidak juga memiliki pekerjaan di

karenakan tidak mempunyai ijazah, untuk dapat melamar pekerjaan yang

lebih baik. Oleh karena itu masyarakat mulai mengambil pekerjaan yang

menurutnya cukup memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dari hasil peneliti, salah satu daerah tepatnya di Jalan Antang

Kecamatan Manggala, Keluarahan Tamangapa Kota Makassar ini

merupakan salah satu tempat yang dimana masyarakat mengais rezeki. Ciri

khas pada tempat ini di koordinasikan langsung dengan dinas lingkungan

hidup daerah Makassar.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan salah

satu responden yang bernama Pak hafiz selaku penanggung jawab pengelola

TPA Antang di Kelurahan Tamangapa Kota Makassar mengatakan bahwa :

TPA Antang menjadi pusat pembuangan akhir Kota Makassar yang

terkoordinasi langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup Daerah

Page 72: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

58

Makassar, karena ini salah satu program pemerintah daerah No.4 tahun

2014 tentang pengelolan sampah Kota Makassar.(D.1/Wawancara/9

Juni)

Tempat ini menjadi ladang usaha bagi masyarakat yang bingung harus

bekerja seperti apa dengan tidak memiliki ijazah yang membutuhkan pekerjaan.

Karena peneliti melihat banyaknya masyarakat miskin yang sangat membutuhkan

pekerjaan dan yang menjadi permasalahannya adalah kurangnya lapangan

pekerjaan yang memadai.

Permasalahan di tengah masyakarat saat ini salah satunya dalam segi

perekonomian. Dimana banyaknya masyarakat pada tingkat menegah kebawah

yang tidak mendapatkan pekerjaan yang layak untuk di kerjakan, tidak hanya itu

sebagaian dari mereka tidak mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu, mereka

memilih pekerjaan yang menurut mereka cocok dengan mereka dan tidak

memerlukan ijazah, dan mereka memilih menjadi pemulung, pengemis dan tidak

sedikit dari mereka yang melakukan tindakan kriminal.

Sebagaian masyarakat yang berada pada tingkatan menegah kebawah

melakukan pekerjan-pekerjaan yang dapat menghasilkan atau menambah

perekonomian salah satunya mereka melakukan dua pekerjaan sekaligus, yang

dimana seorang suami bekerja sebagai pemulung dan tukang batu kemudian

seorang ibu bekerja sebagai pemulung dan sebagai tukang cuci rumah tangga

seperti di daerah Kecamatan Manggala Kelurahan Tamangapa Kota Makassar.

Hasil dari penelitian dalam hal ini melihat adanya stretegi bertahan hidup

masyarakat di sekitar daerah tersebut, dengan salah satu responden yang bernama

Dg Te’ne sebagai salah satu pemulung lanjut usia di TPA Antang Kelurahan

Tamangapa Kota Makassar berpendapat bahwa :

Untungnya ada pembuangan sampah ini membuat bagi masyarakat

miskin di daerah Kelurahan Tamangaapa ini, jadi lebih

Page 73: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

59

mempermudah masyarakat mendapatkan pekerjaan atau bertahan

hidup di Kelurahan Tamangapa tersebut cukup membantu.

(D.2/Wawancara/10 Juni)

Hasil wawancara dari Dg Te’ne menjelaskan beliau sangat senang

dengan adanya pembungan sampai di Antang, membuat beliau lebih mudah

mendapatkan pekerjaan dan beliau merasa cukup membantu dengan

memulung ini. 1Hasil pengamatan peneliti, masyarakat yang memulung

di tempat pembuang akhir tersebut merupakan tindakan yang bagus.

Karena tidak hanya membantu untuk pemerintah dan masyarakat lain

dalam membantu mengurangi sampah di tengah permasalahan TPA

yang hampir melewati kapasitas sampah di TPA tersebut. Karena

dengan adanya pemulung, sehingga banyak pengepul sampah yang

memanfaatkan ini guna barang-barang tersebut di jual kembali ke

pabrik-pabrik yang membutuhkan sehingga bernilai ekonomis. Maka

dari itu masyarakat kelas menengah kebawah mencari pekerjaan yang

sesuai dengan standar kriteria keterampilan mereka.

Berkaitan dengan resistensi atau yang dimaksudkan disini strategi

bertahan hidup dimana hasil penelitian yang di dapatkan oleh peneliti

dengan responden yang bernama H. Abd. Rasyid R,SE.MM. selaku

Kepala Kelurahan Tamangapa Kota Makassar yang berpendat bahwa :

Mereka hanya berfikir bagaimana caranya dapat

menghasilkan uang dan bertahan hidup tanpa membedakan

pekerjaan perempuan dengan pekerjaan laki-laki, untuk

masyarakat yang memiliki starata menengah kebawah harus

bisa dalam melakukan pekerjaan yang mereka pilih.

(D.3/Wawancara/14 Juni)

Page 74: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

60

Menurut pendapat dari salah satu responden yang bernama H. Abd.

Rasyid R,SE.MM. Permasalahan mulai tercipta karna adanya suatu

yang baru dalam masyarakat baik dari tingkah kegiatan hingga

pandangan-pandangan. Seperti dari pengamatan di daerah ini yang

memilih bekerja sebagai pemulung di umur yang rentan ini pasti tidak

lepas dari pandangan yang berbeda dari masyarakat sekitar. Baik dari

pandangan yang berikan menghasilkan hal positif ataupun negatif.

Bahkan bisa menjadikan konflik terhadap stigma orang-orang yang

berpandangan negatif.

Di lihat dari pandangan peneliti, perkerjaan memang saat ini kurang

memadai di tengah pandemik dan itulah kenapa sebagaian masyarakat

memilih untu memulung dan mendapatkan penghasilan. Kurangnya

masyarakat yang berpendidikan juga menjadi kendala bagi masyarakat

di daerah jalan Antang Kelurahan Tamangaapa ini memilih untuk

memulung untuk mendapatkan uang.

Adapun penjelasan dari bapak Muklis selaku pemulung di TPA

Antang Kelurahan Tamangaapa Kota Makassar berpendapat bahwa :

Mau diapa, alhamdulilah saja bisa dapat bekerja sebagai

pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Disyukuri saya

cuman ini yang saya bisa untuk menambah pengahasil.

Untungnya masih kuat saya menggendong sampah-sampah ini.

Terserahlah orang-orang mau berkata apa, yang penting yang

lakukannya dengan halal. (D.4/Wawancara/17 Juni)

Hasil wawancara dari bapak Muklis yang menjelaskan ia sangat

bersyukur bekerja seperti ini walaupun hasil yang di dapatkan tak

seberapa, tapi pak muklis sangat bersyukur karna bisa menambah

Page 75: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

61

penghasilsn setiap hari. Dan keluargapun sangat mendukung walaupun

hanya sebagai pemulung.

Di lihat keadaan saat ini masyarakat yang memilik strata kelas

bawah yang sangat sulit mendapatkan pekerjaan. Tidak hanya di lihat

tingkat pendidikan juga dapat di lihat dari tingkat kemampuan dan tak

memandang umur juga jenis kelamin.

Pemulung merupakan seseorang yang memungut, mengambil, dan

mencari barang yang sudah tidak terpakai untuk di jual keasa

pengusaha atau pengepul yang akan mengelolanya menjadi suatu

barang komoditas atau di olah sendiri kemudian di jual kembali.

Mereka adalah orang tua, muda, dan anak-anak. Akan tetapi, yang

manjadi fokus pemulung lanjut usia.

Adapun penjelasan ibu Nursia selaku pemulung lanjut usia di TPA

Antang Kelurahan Tamangaapa Kota Makassar mengatakan bahwa :

Alasan saya memilih menjadi pemulung, lihatlah keadaan saya

yang sudah tua tidak ada yang menerima saya kerja dengan jalan

pincang-pincang. Lagian sudah 30 tahun saya bekerja sebagai

pemulung karna untuk memenuhi kebutuhan hidup saya, karena

keluarga saya sudah tidak ada. (D.5/Wawancara/18 Juni)

Hasil wawancara dari ibu nursia yang menjelaskan bahwa ia bekerja

karna ingin membiayai kebutuhan hidupnya sendiri dan ia juga merasa

senang dengan pekerjaan yang telah ia pilih selama 30 tahun.

Adapun penjelasan yang lain dari bapak Base selaku pemulung

lanjut usia d TPA Antang Kelurahan Tamangapa Kota Makassar

mengatakan bahwa :

Page 76: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

62

sama saja dengan orang-orang lain, karna kebutuhan sehari-

hari walaupun masih dikatakan tidak cukup tapi harus tetap di

syukuri pemberian tuhan, dan penghasilan satu hari paling tinggi

cuman 65 meskipun pergi pagi pulang malam untuk mencari

besi-besi untuk di jual. (D.6/Wawancara/18 Juni 2021)

Hasil wawancara dari bapak Base menjelaskan bahwa ia bekerja

sebagai pemulung karna untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan

beliaupu sangat bersyukur dengan apa yang selalu ia peroleh selama

memulung.

Selanjutnya penjelasan yang lain dari bapak Sakka selaku pemulung

lanjut usia di TPA Antang Kelurahan Tamangapa Kota Makassar

mengatakan bahwa :

Memilih menjadi pemulung sampah, ini bisa menjadi hiburan

saya pribadi di usia saya yang rentan ini, karena jika saya sudah

berada di tempat buangan akhir (TPA) saya bertemu dengan

para pemulung lainnya, sambil bekerja kami juga bercanda.

Selain itu juga saya senang karna mendapatkan barang-barang

yang masih bagus, seperti kipas anging, sendal atau barang-

barang yang masih layak untuk saya gunakan.

(D.7/Wawancara/18 Juni 2021)

Hasil wawancara dari bapak Sanga lmenjelaskan beliau memilih

pekerjaan pemulung merupakan pekerjaan yang menyenangkan dan

sudah hobby, karna kalau satu hari beliau tidak memulung ada aneh

dari dirinya. Beliau merasa senang dengan pekerjaannya karna tidak

sulit untuk di kerjakan dan yang paling penting tidak memerlukan

ijazah, dan juga tidak perlu memerlukan keterampilan untuk

mengambil barang-barang bekas.

Page 77: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

63

Selain itu ada juga penjelasan yang lain dari bapak Syamsir selaku

pemulung Lanjut usia di TPA Antang Keluarahan Tamangapa Kota

Makassar mengatakan bahwa :

Menjadi seorang pemulung pasti dianggap sebelah mata dengan

masyarakat, karna pekerjaan ini halal sekarang banyak orang

di luar sana yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan

uang dan itu saya tidak lakukan, selagi saya masih berusaha

saya akan melakukan pekerjaan yang halal seperti memulung

sampah ini. (D.8/Wawancara/18 Juni 2021)

Hasil wawancara dari bapak syamsir menjelaskan bahwa sekarang

sangat sulit mendapatkan pekerjaan apalagi dengan pendidikan yang

seadanya sehingga beliau memilh untuk bekerja sebagai pemulung

sampah karena menjadi pemulung sampah tidak memerlukan modal

sedikitpun walaupun hasilnya sedikit yang penting bisa memenuh

kebutuhan hidup.

Selanjutnya adapun penjelasan yang lain dari ibu Sitti selaku

pemulung lanjut usia di TPA Antang Kelurahan Tamangapa Kota

Makassar mengatakan bahwa :

karna saya seorang janda yang memiliki anak dua. Suami saya

sudah lama meninggal karna faktor ekonomi mau tidak mau

saya terpaksa menjadi pemulung karna tidak ada lagi

penghasilan selain memulung. (D.9/Wawancara/22 Juni 2021)

Hasil wawancara dari ibu Sitti menjelaskan bahwa mau tidak mau

saya harus bekerja agar anak bisa sekolah, karna saya berharap agar

denga bersekolah mereka tidak mengikuti jejek ibunya yang bekerja

sebagai pemulung tetapi menjadi orang sukses.

Page 78: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

64

Karena itulah demi melawan kehidupan kerasnya di kota para

sebagian orang memilh memulung untuk dapat bertahan hidup.

(D.1/Dokumentasi/pengamatan langsung peneliti).

Hasil penelitian yang didapatkankan peneliti melakukan

pengamaatan secara langsung mengenai kondisi tempat penelitian.

Dari beberapa informan yang di dapatkan bentuk resistensi

pemulung lanjut usia dengan cara memulung inilah yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga. Di karenakan umur

mereka yang sudah cukup tua dengan tidak mempunyai izajah diatas

rata-rata sehingga sangat sulit mendapatkan pekerjaan. Bahkan ada

yang memiliki hobby memulung di karenakan sering mendapatkan

barang-barang yang masih layak di gunakannya. Walaupun hasil yang

di dapatkan terbilang sangatlah kurang, akan tetapi mereka

mensyukuri apa yang telah di peroleh.

2. Keberlanjutan Resistensi Pemulung Lanjut Usia di TPA Antang

Pemulung di anggap sebagai profesi yang di pandang negatif atau di

pandang sebelah mata oleh orang-orang sebagaian. Kehidupan

pemulung yang semakin banyak, sehingga para pemulung bergantung

pada sampah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Di dalam kesempatan ini, di mana para pemulung yang bekerja dari

pagi hingga sore, mereka dapat bercengkrama dengan para pemulung

lainnya. Sehingga memunculkan rasa solidaritas terhadap sesama

pemulung. Akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang

lebih, mereka sebagian mencari pekerjaan yang lain atau yang bisa

Page 79: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

65

mereka kerjakan sesuai kemampuannya seperti tukang batu, mencuci,

tukang bersih-bersih.

Adapun hasil wawancara dari ibu Dg Te’ne selaku pemulung lanjut

usia di TPA Antang Kelurahan Tamangapa Kota Makassar

mengatakan bahwa :

Untuk memenuhi kebutuhan saya yang berkepanjangan, saya

akan tetap memulung dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang

saya bisa. (Data Selanjutnya)

Hasil wawancara dari ibu Dentenne yang menjelaskan bahwa ia akan

tetap melanjutkan pekerjaan ini dan melakukan pekerjan-pekerjaan lain yang

bisa menghasilkan uang, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup beliau

dengan cucunya.

Adapun selanjutnya hasil wawancara dari ibu Sana selaku pemulung di

TPA Antang Kelurahan Tamangapa Kota Makassar mengatakan bahwa :

Masalah penghasilan saja tidak menentu dari hasil memulung, demi

keberlangsungan hidup saya dan keluarganya, saya akan tetap

memulung. Walaupun nanti setelah pandemik saya mendapatkan

pekerjaan lain, saya akan tetap mengambilnya.(D.10/Wawancara/24

Juni 2021)

Hasil wawancara dari ibu Sana yang menjelaskan bahwa untuk

kebelangsungan hidup beliau akan tetap bertahan hidup dengan cara

memulung, apabila beliau mendapatkan pekerjaan lain yang ia mampu, ia

akan mengambil pekerjaan tersebut.

Adapun hasil wawancara dari bapak basir selaku pemulung di TPA Antang

Kelurahan Tamangapa Kota Makassar mengatakan bahwa :

Mengenai kelanjutan saya memulung, tergantung keadaan kalau saya

mendapatkan pekerjan lain yang hasinya lebih banyak saya akan

menjadikan memulung sebagai sampingan saya.(D.11/Wawancara/24

Juni 2021)

Page 80: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

66

Hasil wawancara dari bapak basir yang menjelaskan bahwa kelanjutannya

dalam memulung akan melihat kondisi dan waktu, apabila beliau menemukan

pekerjaan yang hasilnyal lebih dari memulung, ia akan memulung di waktu

selangnya.

Adapun hasil wawancara yang lain dari bapak base selaku pemulung di

TPA Antang Kelurahan Tamangapa Kota Makassar mengatakan bahwa ;

Saya akan tetap memulung, kalaupun TPA ini di pindah saya juga akan

pindah, karna saya sudah lama sekali menjadi pemulung awal

dibuatnya tempat pembuangan ini.(Data Selanjutnya)

Hasil wawancara dari bapak base yang menjelaskan bahwa beliau akan

tetap memulung bagaimanapun kondisinya, karna beliau bekerja sebagai

pemulung di TPA Antang ini sudah cukup lama.

Adapun hasil wawancara dari Bapak Baba selaku supir truck sampah di

TPA Antang Kelurahan Tamangapa Kota Makassar mengatakan bahwa:

Saya sedih, miris melihat di usia yang tua ini mereka yang masih

memulung, mereka gampang sekali terkena penyakit kalau berada

lingkungan seperti ini. (D.12/Wawancara/25 Juni 2021)

Hasil wawancara dari Bapak Baba menjelaskan bahwa beliau miris melihat

para pemulung yang masih memulung untuk dapat bertahan hidup, beliau

khawatir akan kesehatan mereka yang langsung bersentuhan pada banyaknya

sampah-sampah di TPA.

Adapun pendapat dari hasil wawancara bapak Muh Kasim sebagai supir

truck sampah di TPA Antang Kelurahan Tamangaapa Kota Makassar

mengatakan Bahwa :

Melihat keberadaan para lansia disini aja saya tersentuh, tapi apa boleh

buat mereka disini untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sama

halnya dengan saya yang menjadi supir truck sampah

disini.(D.13/Wawancara/25 Juni 2021)

Page 81: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

67

Hasil wawancara dari bapak Muh Kasim menjelaskan bahwa beliau melihat

mereka disini saja beliau sedih. Akan tetapi demi sesuap nasi mereka tidak

peduli apapun yang ada di TPA ini.

Adapun pendapat dari hasil wawancara bapak Ilham Depaselle sebagai

masyarakat di TPA Antang Keluarahan Tamangapa Kota Makassar

Mengatakan bahwa :

Terkadang kami warga Kelurahan Tamangapa tidak nyaman dengan

barang-barang para pemulung yang mereka taro di samping jalan,

hampir terjadi konflik di antara para pemulung dengan warga karna

dengan barang-barang mereka. ((D.14/Wawancara/25 Juni 2021)

Hasil wawancara dari bapak Ilham Depaselle menjelaskan bahwa beliau

terkadang tidak nyaman dengan barang yang dibawah oleh pemulung yang di

taruh di samping, bahkan hampir terjadi konflik diantara warga dengan para

pemulung karna para pemulung mengindahkan keperluan bersama.

Adapun pendapat lain dari bapak Sapri sebagai masyarakat di Kelurahan

Tamangaapa Kota Makassar mengatakan bahwa :

Kalau memang mereka ingin melanjutkan sebagai pemulung tidak

masalah, asalkan mereka tidak membuat risih para warga kami. Lagian

mereka dapat mengurangi sampah yang ada di TPA Antang.

(D.14/Wawancara/25 Juni 2021)

Hasil wawancara dari bapak Sapri menjelaskan bahwa beliau tidak masalah

dengan mereka tetap melanjutkan memulung, dengan kata lain tidak membuat

risih para warga. Beliau juga mengatakan dengan mereka memulung dapat

mengurangi sampah di tempat pembuangan akhir TPA Antang.

B. Pembahasan

Pada sub pembahasan ini membahas mengenai uraian hubungan hasil

penelitian dengan teori, agar menjadikan teori sebagai acuan dalam hal

pembahasan.

Page 82: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

68

1. Bentuk Resistensi Pemulung Lanjut Usia (Lansia)

Pemulung adalah seseorang atau sekelompok yang melakukan

aktivitas memungut atau mengumpulkam barang-barang bekas

(sampah) yang dapat di manfaatkan atau di jual kembali dengan

ketentuan untuk mendapatkan nilai ekonomis. Adapun pemulung yang

mengumpulkan barang-barang bekas dengan cara mengerumunin truck

sampah yang setelah dibongkar.

Keterbatasan kemampuan dan daya pikir tidak sedikit di antara

mereka memilih sebuah pekerjaan ini untuk di lakukan bukan karena

hasil akan tetapi proses yang diinginkan sebaliknya, tidak sedikit juga

keberadaan manusia dalam hal mengenai pekerjaan ini tidak di harapkan

proses akan tetapi yang hasil di kemudian menjadi sebagai tujuan utama

dalam melakukan sebuah pekerjaan.

Para pemulung hampir mayoritas bukanlah orang pribumi, akan

tetapi orang pendatang yang dari desa. Karna sudah lama tinggal di kota

dan memulung sudah cukup lama akhirnya mereka nyaman dengan

pekerajaan sebagai pemulung walaupun masih di katakan sangatlah

kurang untuk mereka para lanjut usia, karna mereka harus memerlukan

obat dan menghidupi keluarga mereka.

Sebagain para pemulung juga ada yang terpaksa memulung

dikarenakan tuntunan kebutuhan hidup mau tidak mau mereka memilih

menjadi pemulung karena keterbatasan pendidikan juga mereka sulit

mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi hubungan sesama pemulung cukup

Page 83: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

69

baik, para pemulung saling bercengkrama, saling bercanda sambil

memilh barang-barang bekas tanpa harus berbagi keluh kesah hidup

mereka sendiri.

Hingga bagi sebagian dari para pemulung yang akan tetap

memulung sampai kapanpun karna ada yang hobby dengan memulung

akan tetapi, ada sebagai masyarakat yang perpandangan negatif kepada

para pemulung lanjut usia.

Menurut Teori Berger dan Luckman (Bungin, 2008:15) mengatakan

bahwa terjadi dialektika antara individu menciptakan masyarakat dan

masyarakat menciptakan individu. Adapun teori penelitian ini

menggunakan teori Konstruksi Sosial, karena pembahasannya berbicara

tentang pengetahuan atas realitas yang di lihat berdasarkan kondisi

sosial yang terjadi di mana kita dapat melihat dari berbagai kondisi

sosial yang ingin di ketahui.

Hubungan teori konstruksi sosial dengan penelitian ini adalah

dimana kita dapat melihat pemulung lanjut usia jadikan sebagai fokus

penelitian dengan mencari tahu realitas sosial mengenai permasalahan

yang peneliti ingin teliti seperti halnya fenomena di ruang lingkup

masyarakat dalam segi pekerjaan profesi pemulung lanjut usia (Lansia)

di TPA Antang Kota Makassar.

Dalam realitas sosial dimasyarakat, yang dimana keberadaan

pemulung dapat di lihat yang berbeda dimana profesi sebagai pemulung

Page 84: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

70

ini mampu memberikan peluang kerja kepada pemulung itu sendiri atau

bahkan menjadikan orang lain berpenghasilan.

Tidak hanya itu realitas yang ada di masyarakat pemulung tidak

serta merta mereka masyarakat yang tidak memiliki uang, ada beberapa

pendapat terkait penelitian ini menguak, realitas yang benar-benar

terjadi di sebagian para pemulung ini bisa dikatakan lebih dari cukup

yang mereka butuhkan, karena mereka menemukan barang-barang

berharga yang kemudian dijual dengan harga di atas rata-rata.

2. Kelanjutan Resistensi Pemulung Lanjut Usia (Lansia)

Menurut Karl Marx dalam segi kehidupan manusia tidak lepas

dengan yang disebut konflik dan pertentangan antara individu maupun

kelompok yang berbeda., karena Karl Marx berpendapat bahwa konflik

lahir dengan beberapa konsepsi.

Berbagai permasalahan yang terjadi para pemulung akan tetap

melanjutkan pekerjaannya walaupun di pandang sebelah mata oleh

masyarakat sekitar. Demi untuk keberlangsung hidup dan juga yang

sudah hobby dalam memulung

Hal seperti inilah yang menimbulkan konflik sosial yang dimana

kelompok strata atas mengucilkan kelompok strata bawah, yang

mengira kalau mereka melewati di depan rumah mereka, mereka

mengira akan mencuri barang mereka.

Kemudian muncul berbagai stigma-stigma negatif kepada para

pemulung, yang menyebabkan ada skat di antara masyarakat kecil.

Page 85: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

71

Walaupun ada sebagaian masyarakat yang masih peduli dengan para

pemulung lansia.

Tidak hanya itu para pemulung juga berkonflik karna barang-

barangnya menghasilkan bau, yang barang-barangnya di simpan di

persimangan jalan atau dekat rumah warga. Dan muncul konflik antara

masyarakat dengan pemulung di TPA Antang Kelurahan Tamangapa

Kota Makassar.

Sejauh dari hasil penelitian ini didapatlah hasil bahwa keberlanjutan

resistensi pemulung lanjut usia ini ada berbagai permasalahan dalam

segi ekonomi dan kelanjutan resistensi pemulung yang peneliti dapatkan

para pemulung akan tetap stay dalam pekerjaan memulung hingga

pembuangan tersebut pindah karna kapasitas pembungan tidak lama,

tidak mencukupi. Hal yang menjadi penguat melanjutkan menjadi

pemulung karna tidak mempunyai sekolah untuk mendapatkan

pekerjaan yang mereka inginkan.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Pada sub ini membahas mengenai interpretasi hasil penelitian pada

saat di lapangan dengan teknik pengumupulan data wawancara (interview)

dari informan yang telah di pilih.

No. Informan Interview Interprestasi Teori

1.

Bapak HF

(pengelola TPA)

jadi pemulung

indepent walaupun

sebernarnya kalau

pemulung tidak

memiliki ikatan

jual beli barang-

Konstruksi

Sosial

Page 86: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

72

melihat peraturan

lingkungan hidup

tidak boleh ada

aktivitas di TPA,

cuman melihat dari

sisi kehidupan. Kami

memperbolehkan

barang dari TPA,

pemulung berdiri

sendiri, dan kalau

mau di lihat dari

peraturan

lingkungan hidup

tidak boleh ada

aktivitas di TPA,

akan tetapi

melihat dari

kehidupan

ekonomi yang

berbeda-beda.

Kami

memperbolehkan

2.

Bapak

AR(Kepala

Kelurahan

mereka hanya berfikir

untuk bisa

menghasilkan uang

dan bertahan hidup,

akan tetapi kita tidak

meremehkan

penghasilan mereka.

Dan dengan adanya

dari sebagian para

pemulung mereka

hanya

memikirkan

bagaimana bisa

mendapatkan

uang, namun kita

tidak boleh

Konstruksi

sosial

Page 87: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

73

pemulung juga dapat

mengurangi sampah

yang ada di TPA.

meremehkan

pengahasilan

mereka.

3.

Ibu DT(

Pemulung)

dengan adanya TPA

ini dapat membuat

saya dan para

pemulung lainnya

lebih mudah

mendapatkan

pekerjaan.

ia merasa senang

dengan adanya

TPA ini dengan

mendapatkan

pekerjaan dengan

cara memulung

dan sangat

membantu di

kehidupan kami.

Konstruksi

Sosial

4.

Bapak MK

(Pemulung)

saya dapat bekerja

sebagai pemulung.

Saya bersyukur

cuman ini yang bisa

untuk menambah

penghasilan saya.

ia sangat

bersyukur bekerja

seperti ini,

walaupun hasil

yang di dapatkan

tidak seberapa.

Tapi data

menambah

pengahasilan

setiap harinya.

Konstruksi

Sosial

Page 88: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

74

5.

Ibu NR

(Pemulung)

Alasan saya menjadi

pemulung karena

keadaan saya yang

tua ini, lagian saya

sudah 30 tahun

bekerja sebagai

pemulung untuk

dapat memenuhi

kebutuhan hidup

saya.

ia bekerja sebagai

pemulung karena

ingin membiayai

kebutuhannya

dan ia juga

merasa senang

karna pekerjaan

ini telah ia pilih

selama 30 tahun.

Konstruksi

sosial

6.

Bapak BS

(Pemulung)

sama saja dengan

orang-orang, saya

memilih memulung

untuk dapat

memenuhi kebutuhan

sehari-hari walaupun

dikatakan tidak

cukup, saya akan

tetap bersyukur.

ia bekerja sebagai

pemulung untuk

kebutuhan hidup

keluarganya dan

beliaupun sangat

bersyukur dengan

apa yang di

perolehnya.

Konstruksi

Sosial

7.

Bapak SK

(Pemulung)

saya menjadikan

pemulung ini sebagai

hiburan saya pribadi

di usia saya yang

memilih menjadi

pemulung

merupakan

pekerjaan yang

Konstruksi

Sosial

Page 89: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

75

rentan. Dan juga

untuk memenuhi

kebutuhan sehari-

hari.

menyenangkan.

Dan hasilnya

dapat di pakai

untuk kebutuhan

hidup

8.

Bapak

SY(Pemulung)

menjadi seorang

pemulung pasti di

anggap sebelah mata

dengan masyarakat,

karna pekerjaan ini

halal yang saya

lanjutkan.

mendapatkan

pekerjaan halal

sangat sulit

sehingga beliau

memilih menjadi

pemulung.

Konstruksi

Sosial

9.

Ibu ST

(Pemulung)

memulung karena

terpaksa faktor

ekonomi untuk dapat

menafkahi anak-anak

saya.

mau tidak mau

saya bekerja

sebaga pemulung

agar anak saya

dapat bersekolah.

Konstuksi

Sosial

10.

Ibu SN

(Pemulung)

penghasilan dengan

dengan memulung

saja masih kurang.

Demi

keberlangsungan

hidup keluarga saya,

untuk

keberlangsungan

hidup ia akan

tetap memulung

untuk dapat

berthan hidup.

Konstruksi

Sosial

Page 90: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

76

saya akan tetap

memulung.

11.

Bapak BR

(Pemulung)

mengenai

keberlanjutkan

memulung,

tergantung keadaan

saya mendapatkan

pekerjaan lain jikalau

hasilnya lebih

banyak, saya akan

menjadikan

memulung sebagai

sampingan saya.

kelanjutan dalam

memulung akan

melihat kondisi

dan waktu,

apabila ia

menemukan

pekerjaan yang

hasilnya lebih

dari memulung.k

Konstruksi

Sosial

12.

Bapak BB(

Supir Truck

Sampah)

saya sedih, miris

melihat di usia tua

ini. Mereka masih

memulung, mereka

akan gampang sekali

terkena penyakit

kalua terus-terussan

berada dilingkungan

seperti itu.

miris melihat para

pemulung tua

yang masih

memulung untuk

dapat bertahan

hidup, ia khawatir

akan kesehatan

mereka yang

bersentuhan

Konstruksi

Sosial

Page 91: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

77

langsung dengan

sampah-sampah.

13.

Bapak KM(

Supir Truck

Sampah)

melihat keberadaan

para lansia disini saya

tersentuh, tapi apa

boleh buat mereka

disini untuk dapat

bertahan hidup. Sama

halnya dengan saya

menjadi supir truck

dsini.

melihat mereka

disini saja ia

sedih. Akan tetapi

demi sesuap nasi

mereka tidak

peduli apapun

yang ada di TPA

ini.

Konstruksi

Sosial

14

Bapak ID

(Masyarakat)

kami sebagai warga

kelurahan

Tamangapa tidak

nyaman dengan

barang-barang para

pemulung yang

mereka taruh di

samping jalan,

hampir terjadi konflik

karna dengan barang-

barang mereka yang

mengganggu warga.

terkadang kami

tidak nyaman

dengan

keberadaan

barang-barang

mereka yang

berasal dari para

pemulung,

bahkan hampir

terjadi konflik

diantara kedua

belah pihak.

Konflik

Sosial

Page 92: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

78

15.

Bapak SP

(Masyarakat)

mereka ingin

melanjutkan sebagai

pemulung tidak

masalah, asalkan

tidak membuat rishi

para warga. Lagian

mereka dapat

mengurangi sampah

tidak masalah

mereka

melanjutkan

memulung,

dengan kata lain

tidak membuat

rishi warga.

Mereka juga

dapat mengurangi

sampah di TPA

ini.

Koflik

Sosial

Pada table diatas menujukkan bahwa mayoritas para pemulung lansia

memilih profesi sebagai pemulung untuk dapat memenuh kebutuhan

hidupnya dan sebagai dari mereka ada yang menjadikan memulung sebagai

hobby karna tidak memerlukan ijazah ataupun modal untuk menghasilkan

uang. Dan sebagian warga Tamangapa yang risih dengan para pemulung,

karena para pemulung menaruh barang-barangnya di samping jalan.

D. Cara Kerja Teori

Dalam teori Konstruksi Sosial di katakan, bahwa manusia yang

hidup dalam konteks social tertentu melakukan proses interaksi secara

simultan dengan lingkungannya. Masyarakat hidup dalam dimensi-mensi

dan realitas objektif yang di kontruksi melalui momen eksternalisasi dan

objektivasi dan dimensi subjektif yang di bangun melalui momen

Page 93: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

79

internalisasi. Baik momen eksternalisasi, objektivasi maupun internalisasi

tersebut akan selalu berproses secara dialektik dalam masyarakat. Dengan

demikian, yang dimaksud dengan realitas sosial adalah hasil dari sebuah

kontruksi social yang diciptakan oleh manusia itu sendiri.

1. Teori Konstruksi Sosial Berger dan Luckman

Teori dari Berger dan Luckman yaitu terjadi dialektika antara

individu menciptakan masyarakat dan masyarakat menciptakan

individu. Proses dialektika ini terjadi melalui ekseternalisasi,

objektivasi dan internalisasi. Ada tiga tahap peristiwa.

a. Eksternalisasi, yaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri

manusia ke dalam dunia, baik dalam kegiatan mental, maupun

fisik. Ini sudah menjadi sifat dari manusia, ia akan selalu

mencurahkan diri ke tempat dimana ia berada.

b. Objektivitas, yaitu hasil yang telah dicapai baik mental maupun

fisik dari kegiatan eksternalisasi manusia tersebut. Hasil itu

menghasilkan realitas objektif yang bisa jadi akan menghadapi

si penghasil itu sendiri sebagai suatu aktivitas yang berada di

luar dan berlainan dari manusia yang menghasilkannya.

c. Internalisasi lebih merupakan penyerapan kembali dunia

objektif kedalam kesadaran sedemekian rupa sehingga subjektif

individu dipengaruhi oleh struktur dunia social. Melalui

internalisasi, manusia menjadi hasil dari masyarakat. Berbagai

macam unsur dari dunia yang telah terobjektifkan tersebut dapat

Page 94: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

80

ditangkap sebagai gejala realitas diluar kesadarannya, sekaligus

sebagai gejala internal bagi kesadarannya.

Keterkaitan hasil teori diatas dapat disimpulkan bahwa

realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh

individu itu sendiri, bisa dilihat disini seseorang atau individu

yang bebas melakukan pekerjaan sebagai memulung sampah di

TPA Antang Kota Makassar. Yang berusaha bertahan hidup

tengah kota mentropolitan ini dan juga memberikan pandangan

bahwa konstruksi sosial sebuah pernyataan keyakinan dan juga

sebuah sudut pandang dari kesadaran dan cara berhubungan

dengan orang lain.

2. Teori Konflik Sosial Karl Marx

Teori menjelaskan di kehidupan bemasyarakat tidak lepas

dengan adanya konflik dan pertentangan antar individu maupun

kelompok yang berbeda. Munculnya konflik di tengah masyarakat

perbedaan tujuan dan perubahan sosial. Konflik dilator belakangi

oleh perbedaan-perbedaan ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat

istiadat, keyakinan dan sebagaiannya Sehingga dalam proses sosial

mendasar dalam ruang lingkup pemulung. Konflik yang terjadi

seperti merendahkan orang-orang marginal dan konflik dengan

keberadaan mereka yang membuat risih warga sekitar. Namun pada

sedang mengalami konflik dengan pihak lain justru dapat

Page 95: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

81

memperbaiki ikatan dalam kelompok yang kemudian menjadikan

hamrmonis.

E. Posisi Penelitian

Penelitian ini mempunyai subjek yang sama dengan penelitian

relevan yaitu sama-sama meneliti tentang stretegi pemulung di kawasan

tertentu, beberapa penelitian terdahulu lebih fokus pada interaksi kaum

pemulung dengan masyarakat, adapatasi sosial masyarakat pemulung. Dari

penelitian tersebut dapat dilihat kebaharuan dalam penelitian yaitu

bagaimana resistensi pemulung lanjut usia yang dimana pada penelitian ini

lebih mengkrucutkan permasalahan pemulung yang hanya berfokus pada

pemulung lanjut usia. Pemulung lanjut usia yang berusaha melawan

kondisinya dan tetap bertahan di untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup

dan keluarga mereka. Bahkan sebagian dari pada para pemulung lanjut usia

ada yang sudah menjadikan memulung sebagai hal yang menyenangkan

bagi mereka karna dengan memulung di usia yang senja ini mereka tetap

dapat bersenda gurau dengan sesama pemulung dan mendapatkan barang-

barang yang sekiranya masih bisa digunakan dan dapat menghasilkan.

Resistensi pemulung lanjut usia tidak hanya menjadikan memulung

sebagai pekerjaan utama mereka, mereka terkadang mengambil pekerjaan

yang sekiranya masih mampu mereka kerjakan misalnya bekerja sebagai

tukang rumput, tukang kuli bangun, yang masih dikatakan bahwa kerja

mereka kurang dari kata maksimal dengan usia mereka yang cukup rentan.

Demi kebelangsungan hidup mereka akan tetap memulung selagi halal.

Page 96: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

82

Walaupun terkadang sebagian masyarakat merasa sedih melihat

kondisi di usia senja ini harus bekerja sebagai pemulung, karna bersentuhan

langsung dengan sampah apalagi dengan umur mereka yang sudah tua

gampang sekali terkena penyakit, akan tetapi demi untuk dapat memenuhi

kebutuhan hidup mereka memilih sebagai pemulung. Karna dengan bekerja

sebagai memulung mereka tidak harus bersekolah atau tidak memubutuhan

ijazah apalagi harus menggunakan modal dalam bekerja. Inilah hal yang

menjadikan alasan dalam memilih pekerjaan memulung.

Kemudian adapun beberapa masalah yang terjadi dalam lingkup

resistensi pemulung lanjut usia yang dimana mereka dianggap sebelah mata

oleh masyarakat. Dan sebagian para warga merasa risih karena barang-

barang mereka yang mereka taruh di simpang jalan yang dapat mengganggu

aktivitas warga.

Page 97: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

83

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis penelitian pada bab sebelumnya yaitu

mengenai resistensi pemulung lanjut usia di Kelurahan Tamangapa Kota

Makassar, maka penulis dapat menyimpulkan hasi penelitian ini. Adapun

bentuk resistensi pemulung lanjut usia untuk dapat memenuhi

kebutuhannya sehari-hari. Awalnya mulanya terpaksa untuk memulung

agar dapat bertahan hidup, lama kelamaan menjadi pekerjaan yang

menyenangkan bertemu dengan teman-teman sesama pemulung. Para

pemulung mempunyai hubungan baik dengan sesama para pemulung

sehingga bisa merasakan solidaritasi itu sendiri. Adapun berkelanjutan

resistensi pemulung dengan adanyan rasa solidaritas sesama pemulung,

banyak dari para pemulung yang akan tetap melanjutkan pekerjaan sebagai

pemulung di usia tua mereka. Walaupun dengan tetap melanjutkan

pekerjaan sebagai pemulung pendapatan yang di hasilkan masih di katakan

sangatlah kurang, akan tetapi mereka sangat bersyukur apapun yang mereka

telah lalukan. Adapun anggapan muncul dari berbagai para pemulung yang

telah di teliti seperti meninggal suaminya dan ada pula yang hobby dengan

pekerjaan sebagai pemulung. Meskipun hidup mereka berada di lingkungan

yang terbilang dibawah rata-rata mereka tidak pernah memiliki pemikiran

untuk malu dengan pekerjaan yang sampai saat ini mereka lakukan.

Page 98: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

84

B. SARAN

Ada pun beberapa saran yang perlu di perhatikan dalam penangan sampah

dan aktivitas pemulung, agar penelitian ini menjad bahan pertimbangan bagi

kebijakan pemerintah, penulis memberi saran.

1. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus kepada para

pemulung khusus yang sudah lanjut usia. Mengingat kondisi mereka

yang gampang terkena penyakit dengan keadaan yang selalu

bersinggunggan langsung dengan sampah.

2. Pemerintah diharapkan dapat melakukan penataan terhadap

lingkungan tempat tinggal pemulung yang berada di tempat

pembuangan akhir TPA Antang agar terciptanya lingkungan yang

sehat dan rapi.

3. Hendaknya pemerintah mengorganisir para pemulung lewat suaut

wadah atau lembaga yang dapat meningkatkan kesadaran akan

pentingna pendidikan. Dan orang tua pemulung lebih memperhatikan

pendidikan anak-anaknya.

Page 99: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

85

DAFTAR PUSTAKA

Adlin, A. (2006). Resistensi Gaya Hidup. Teori Realitis. Jakarta: Jalasutra.

Ardli Restyan F.M. (2013). Konflik dan Integritas dalam Prespektif Pemulung di

Surabaya. penelitian, 01, 1–6.

Attamimi, Lucky A. 2018. Resistensi Warga Pinggir Rel Surabaya: Studi

Deskriptif Resistensi Tim Anti Penggusuran Masyarakat Pinggir Rel

Surabaya Terhadap Pembangunan Tol Tengah Kota Surabaya, Universitas

Airlangga Semester Genap/Tahun 2013/2014

Husni, lalu. 2014. Pengantar hukum ketenagakerjaan. Rajawali pers. Jakarta:

Universitas Mataram.

Moleong Lexy. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda

Karya

Muslimin. (2015). Resistensi Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Terhada

p Pembangunan Mall Dinoyo City (Studi Di Paguyuban Pedagang P

asar Dinoyo Kota Malang). UMM.

Muhammad Siregar. (2020). Dampak Sosial Ekonomi Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) Bagi Pemulung Desa Mrican Ponorogo. penelitian, 4(1), 67–74.

Nursalam dan Suardi dan Syarifuddin. (2016). Teori Sosiologi Klasik, Modern,

Posmodern, Saintifik, Hermeneutik, Kritis, Evaluasi dan Integratif.

Yogyakarta : Writing Revolution

Nurdinah Muhammad. (2017). resistensi Masyarkat Urban dan Masyarakat

Tradisonal dalamMenyikapi Perubahan Sosial. Artikel, 19(2), 149–168.

Safarit Fafan Wahyudi. (2014). Budaya Kemiskinan Masyarakat Pemulung.

penelitian, 02(02).

Sam’un Mukramin. (2015). Pemulung Sebagai Fenomena Sosial di TPA Sampah

Tamangapa Kota Makassar. Penelitian, 9, 413–424.

Sarah Herfiza. (2019). Kesejahteraan Subjektif pada Pemulung : Tinjauan

Sosiodemografi. penelitian, 5(2), 139–150.

https://doi.org/10.22146/gamajop.49945

Satriani, Juhaepa, dan A. U. (2018). RESISTENSI SOSIAL MASYARAKAT

SUKU BAJO (Studi Kasus Atas Perlawanan Masyarakat Di Pulau Masudu

Kecamatan Poleang Tenggara Terhadap Kebijakan Resettlement Ke Desa

Liano Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana). Artikel, Vol 3, 408–415.

Savonda Rizky Komorina. (2017). Resistensi Masyarakat Kelurahan Gunung

Anyar Kecamatan Gunung Anyar Surabaya. Artikel, 05(01), 1–6.

Scoot, James. 2000. Senjatanya Orang-orang yang Kalah; Bentuk-Bentuk

Resistensi Sehari-hari Kaum Tani. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Page 100: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

86

Scott, J. (1990). Domination and the Arts of Resistance. USA: Yale Univer

sity Press.

Suriadi, A.2008. Resistensi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur

Pedesaan. Jurnal. Jakarta : Universitas Indonesia, FISIP, Program

Pascasarjana, Program Studi Sosiologi

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Soekanto, Soerjono. Dan Sulistyowati, Budi. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar.

Depok : PT Rajagrafindo Perseda.

Rizer dan George, G. (2008). Teori sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Ritzer, George, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2010.

Syamsudi. (2013). imterkasi Sosial Kaum Pemulung Dengan Masyarakat. Artikel.

Viorentin Simanjuntak. (2019). Pertikaian Sosial Antara Pemulung. penelitian, 6,

1–15.

https://makassar.terkini.id/sejarah-tpa-antang-dari-panampu-tanjung-bunga-lalu-

pindah-ke-tamangapa/

https://makassarkota.go.id/geografis

Page 101: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 102: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

Data Informan

1. Nama : Hafiz Jenis kelamin : L

Usia : 31 Tahun

Pekerjaan : Penanggung Jawab Pengelola TPA

Waktu : Rabu, 09 Juni 2021

Tempat : Kantor Pengelola TPA

2. Nama : H. Abd. Rasyid. R,SE. MM Jenis kelamin : L

Usia : 35 Tahun

Pekerjaan : Kepala Lurah Tamangaapa

Waktu : Senin, 14 Juni 2021

Tempat : Kantor Lurah Tamangapa

3. Nama : Muklis Jenis kelamin : L

Usia : 58 Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Kamis, 17 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

4. Nama : Nursia Jenis kelamin : P

Usia : 60 Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Jumat, 18 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

5. Nama : Base Jenis kelamin : L

Usia : 55 Tahun

Page 103: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

89

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Jumat, 18 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

6. Nama : Sakka Jenis kelamin : L

Usia : 62 Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Jumat, 18 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

7. Nama : Syamsir Jenis kelamin : L

Usia : 50 Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Jumat, 18 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

8. Nama : Sitti Jenis kelamin : P

Usia : 32 Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Kamis, Juni 2021

Tempat : TPA Antang

9. Nama : Gg Te’ne Jenis kelamin : P

Usia : 60 Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Sabtut, 10 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

10. Nama : Sana Jenis kelamin : P

Usia : 56Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Page 104: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

90

Waktu : Sabtu, 24 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

11. Nama : Basir Jenis kelamin : L

Usia : 55 Tahun

Pekerjaan : Pemulung

Waktu : Sabtu, 24 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

12. Nama : Baba Jenis kelamin : L

Usia : 34 Tahun

Pekerjaan : Supir Truck Sampah

Waktu : Minggu, 25 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

13. Nama : Muh Kasim Jenis kelamin : L

Usia : 51 Tahun

Pekerjaan : Supir Truck Sampah

Waktu : Jumat, 18 Juni 2021

Tempat : TPA Antang

14. Nama : Ilham Dapaselle Jenis kelamin : L

Usia : 47 Tahun

Pekerjaan : Masyarakat

Waktu : Jumat, 18 Juni 2021

Tempat : Tamangapa Raya

15. Nama : Sapri Jenis kelamin : L

Usia : 34Tahun

Pekerjaan : Masyarakat

Waktu : Minggu, 25 Juni 2021

Page 105: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

91

PEDOMAN WAWANCARA

1. Pedoman Wawancara pengelola TPA

Nama :

Tanggal :

1. Siapa nama lengkap bapak/ibu pengelola TPA ini?

2. Kenapa sampah harus di kelo ?

3. Ada berapa jenis sampah di bedakan ?

4. Bagaimana cara mengelola sampah yang baik?

5. Berapa harga satu kilo sampah yang dijual dari pemulung ?

6. Mengenai pemulung, apakah mereka protes dengan harga yang cukup

murah ?

7. Bagaimana arah dan kebijakan dari dinas lingkungan hidup daerah ?

8. Selama bapak/ibu bekerja sebagai pengelola sampah di TPA Antang

dampak apa yang timbul dalam pemulung lanjut usia ini?

9. Menurut bapak/ibu bagaiamana pandangan bapak terhadap pemulung lansia

di TPA ?

10. Apa saja kendala bapak/ibu dalam mengelola TPA Antang ini ?

11. Apa harapan bapak/ibu terhadap dinas lingkungan hidup daerah ?

Page 106: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

92

2. Pedoman Wawancara Untuk Lurah

Nama :

Tanggal :

1. Sudah berapa lama bapak/ibu sebagai kepala desa ?

2. Program apa saja yang di lakukan oleh bapak/ibu tentang tempat

pembuangan akhir di antang ?

3. Apakah masyarakat kelurahan tamangaapa kooperatif atau bekerja sama ?

4. Bagaimana respon warga mengenai banyak pemulung di sekitaran

kelurahan tamangaapa ?

5. Apa yang menjadi dampak dengan adanya pemulung di sekitaran

kelurahan tamangapa ?

6. Apa yang menjadi permasalahan dengan adanya tempat pembuangan akhir

sampah ?

7. Apakah para pemulung lanjut usia terdata ?

8. Apakah masyarakat kelurahan tamangapa, pernah konflik dengan para

pemulung ?

9. Apa harapan bapak/ibu tentang tempat pembuangan akhir sampah di

kelurahan tamangapa ?

Page 107: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

93

3. Pedoman Wawancara untuk Pemulung

NAMA :

TANGGAL :

1. Siapa nama lengkap bapak/ibu ?

2. Dimana alamat tinggal sekarang bapak/ibu ?

3. Kalau boleh tau, berapa usia bapak/ibu ?

4. Berapa lama bapak/ibu berkerja sebagai pemulung di TPA Antang ?

5. Mengapa bapak/ibu memilih pekerjaan sebagai pemulung di tengah umur

bapak/ibu ini ?

6. Bagaimana cara bapak/ibu bertahan hidup yang bekerja sebagai pemulung

di TPA Antang ?

7. Apakah bapak/ibu merasa senang bekerja sebagai pemulung di TPA

Antang ?

8. Apakah keluarga mendukung pekerjaan bapak/ibu?

9. Berapa harga perkilo barang yang bapak/ibu jual ?

10. Apakah bapak/ibu menginginkan pekerjaan lain selain sebagai

pemulung,atau bapak/ibu ingin berhenti bekerja sebagai pemulung ?

11. Bagaimana kelanjutan bapak/ibu dalam bertahan hidup yang bekerja

sebagai pemulung ?

12. Apakah harapan bapak/ibu di tengah umur bapak/ibu ?

Page 108: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

94

4. Pedoman Wawancara untuk masyarakat

NAMA :

TANGGAL :

1. Siapa nama lengkap bapak/ibu?

2. Sudah berapa lama bapak tinggal di daerah TPA Antang ?

3. Apa yang anda ketahui mengenai pemulung lanjut usia ?

4. Bagaimana pandangan bapak/ibu mengenai pemulung lanjut usia yang

masih bekerja sebagai pemulung ?

5. Bagaimana hubungan masyarakat dengan pemulung lanjut usia di TPA

Antang ?

6. Apakah pemulung lanjut usia pernah konflik dengan warga ?

7. Apa yang anda harapkan untuk para pemulung lanjut usia di TPA Antang

?

Page 109: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

95

6. Pedoman Wawancara untuk Supir Truck Sampah

NAMA :

TANGGAL :

1. Siapa nama lengkap bapak/ibu?

2. Sudah berapa lama bapak bekerja sebagai supir truck di daerah TPA

Antang ?

3. Apa yang anda ketahui mengenai pemulung lanjut usia ?

4. Bagaimana pandangan bapak/ibu mengenai pemulung lanjut usia yang

masih bekerja sebagai pemulung ?

5. Bagaimana hubungan masyarakat dengan pemulung lanjut usia di TPA

Antang ?

6. Apakah pemulung lanjut usia pernah konflik dengan para supir truck

sampah lainnya ?

7. Apa yang anda harapkan untuk para pemulung lanjut usia di TPA Antang

?

Page 110: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

96

DOKUMENTASI

Foto wawancara dengan H. Abd. Rasyid R,SE.MM (Kepala Kelurahan) (14 Juni

2021)

Foto wawancara dengan Bapak Hafiz (pengelola TPA Antang) (09 Juni 2021)

Page 111: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

97

Foto wawancara dengan pemulung (17 Juni 2021)

Foto wawancara dengan pemulung (18 Juni 2021)

Page 112: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

98

Foto wawancara dengan pemulung (10 Juni 2021)

Foto dengan supir truck sampah (25 Juni 2021)

Page 113: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

99

Foto dengan supir truck sampah (25 Juni 2021)

Page 114: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

100

Foto wawancara dengan masyarakat (25 Juni 2021 )

Foto wawancara dengan masyarakat ( 25 Juni 2021)

Page 115: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

101

Page 116: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

102

Page 117: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

103

Page 118: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

104

Page 119: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

105

Page 120: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

106

Page 121: RESISTENSI PEMULUNG LANJUT USIA DI TPA ANTANG KOTA …

RIWAYAT HIDUP

Fitri Handayani lahir pada tanggal 12 November

1999, di Bunyu Desa Bunyu Barat Kecamatan Bunyu

Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Penulis

merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, dari

pasangan Suhardianto dan Sutriyanti. Penulis pertama kali

masuk pendidikan formal di SDN 01 Bunyu pada tahun

2006 dan tamat pada tahun 2011.

Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 01 Bunyu dan tamat pada tahun 2014. Setelah tamat di SMP,

penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Bunyu dan tamat

pada tahun 2017. Pada tahun 2018 terdaftar sebagai Mahasiswi di Universitas

Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan

Pendidikan Sosiologi melalui seleksi penerimaan Mahasiswa Baru.