Resensi Rain Man
-
Upload
citra-indah-puspita-sari -
Category
Documents
-
view
118 -
download
1
description
Transcript of Resensi Rain Man
A. JUDUL FILM
Judul Film : Rain Man
Sutradara : Barry Levinson
Produser : Mark Johnson
Penulis : Barry Morrow dan Ronald Bass
Pemeran : Tom Cruise, Dustin Hoffman, Valeria Golino.
Durasi : 133 menit
Tanggal Rilis : 16 Desember 1988
B. DESKRIPSI TOKOH-TOKOH
1. Raymond Babbitt
Ramond Babbitt adalah seorang penderita autis yang memiliki kemampuan luar
biasa (savant skill), khususnya dalam bidang matematika dan menghafal. Ia sering
melakukan aktivitas yang sama setiap harinya dan tidak dapat mengendalikan
emosinya bila apa yang ia inginkan tidak terpenuhi. Raymond memiliki karakter
yang super cuek, tanpa peduli orang di sekitarnya, tekun dalam suatu hal yang
diminati misalnya membaca ataupun menonton tv, hidupnya sangat terpola
dengan ritual kebiasaannya, menunjukkan kecemasan jika seseorang menganggu
pola ritualnya, dapat mengingat dengan baik apa yang dipelajarinya, dapat
menghitung jumlah tusuk gigi dan kartu yang akan keluar. Kadang memiliki
ingatan akan masa lalu contohnya mengingat kejadian dimana ia sering
menyanyikan lagu buat Charlie saudaranya.
2. Charlie Babbitt
Charlie Babbitt adalah seorang pengusaha mobil yang egois, penuh kelicikan dan
pemarah. Ia tumbuh dengan kasih sayang yang kurang dan dengan pola asuh yang
salah oleh ayahnya, sehingga kebencian terhadap ayahnya sangat besar. Dan
kebenciannya pun semakin memuncak saat ia tidak mendapatkan apa yang ia
harapkan saat pembagian warisan. Namun pada akhir film ini, ditunjukan bahwa
jauh dalam keegoisannya, ia memiliki rasa sayang yang begitu besar terhadap
saudara kandungnya yang menjadi keluarga satu-satunya di dunia.
1
3. Susanna
Susanna adalah kekasih Charlie Babbitt yang memiliki penyayang dan memiliki
rasa empati yang tinggi terhadap Raymond Babbitt saat diperlakukan tidak pantas
oleh Charlie Babbitt.
4. Dr. Brunner
Karakter dr.Brunner tidak banyak digambarkan, namun memiliki peranan penting.
Ia memiliki jiwa kepemimpinan, rasa tanggung jawab yang besar dan merupakan
orang yang selalu menepati janjinya. Selain itu, ia pun sangat peduli akan
kehidupan raymond.
C. GEJALA PASIEN
Beberapa gejala yang dapat terlihat dari tokoh film ini yang mengalami gangguan
yaitu Raymond Babbitt, antara lain :
1. Pola minat perilaku yang terbatas, repetitif, dan stereotip seperti yang ditunjukan oleh
paling tidak satu dari yang berikut ini, yaitu:
- Adanya rutinitas yang dilakukan Raymond berulang-ulang kali, seperti menonton
acara TV pada jam tertentu, pola hidup yang tertentu, salah satu adegan justru
memperlihatkan bagaimana Raymond ketika memesan pancake, harus disedikan
sirup mapple terlebih dahulu di meja, dan tempat tidur Raymond harus berada di
dekat jendela.
- Raymond sering melakukan perilaku tertentu, seperti ketika Raymond panik ia
akan mengoyangkan- goyangkan badan, membalik – balikkan buku, menyusun-
nyusun kartu, memukul – mukulkan kepalanya ataupun membentur – benturkan
kepalanya.
2. Gangguan dalam interaksi sosial, yaitu:
- Raymond tidak memperhatikan orang-orang di sekitarnya, ia cenderung fokus
dengan dirinya sendiri.
- Raymond jarang menatap orang lain ketika berbicara.
3. Gangguan dalam berkomunikasi, yaitu:
- Raymond tidak dapat berbicara layaknya orang normal, lamban dalam berbicara,
kadang tidak jelas, penggunaan kata yang tidak teratur, hanya menjawab
pertanyaan dengan singkat.
2
- Dalam berkomunikasi Raymond tidak menunjukkan ekspresi, atau mimik wajah
yang mendukung dengan pembicaraannya. Tidak tampak kesedihan ketika harus
berpisah dengan saudaranya atau mendengar ayahnya yang meninggal dunia.
- Pada saat adegan Raymond berciuman dengan pacarnya Charlie, Raymond hanya
mampu mempersepsikan ciuman tersebut dengan kata ‘basah’, tanpa mengerti
secara emosional apa makna ciuman tersebut, disini Raymond tidak terlihat
menikmati ciuman tersebut.
4. Gangguan emosi, yakni jika ia merasa terancam atau cemas ia akan berteriak – teriak
tanpa mempedulikan orang di sekitarnya, tidak bisa menunjukkan emosi marah,
senang, atau sedih sesuai dengan situasi lingkungan pengalamannya atau pembicaraan
dengan lawan bicaranya.
5. Gangguan sensori, seperti misalnya perilaku menutup telinga apabila mendengar
suara – suara tertentu yang keras ataupun jarang didengar. Dengan demikian
telinganya sangat peka dan tidak tahan bunyi – bunyian yang keras. Jika kita melihat
dalam peristiwa di dapur yang berasap si Raymond tidak dapat membaui asap hangus,
begitu pula ketika ia kentut ia tidak dapat membauinya. Ini berarti ada gangguan juga
pada sensor penciumannya, dimana alat inderanya mungkin normal namun proses
input dan intepretasinya yang berbeda atau mengalami gangguan.
6. Mempunyai kelebihan atau kemampuan khusus/spesial (savant skill), misalnya
Raymond dapat mengingat acara televisi secara keseluruhan, dapat menyebutkan
semua peristiwa dan semua hasil pertandingan dengan tepat dan mendetail, dapat
menggambar bangunan dengan detail, mampu melakukan penghitungan matematika
dengan cepat dan tepat, dapat menghitung tusuk gigi dengan akurat dan menghitung
kartu dan probabilitasnya dengan tepat. Namun demikian kemampuan ini tidak semua
dimiliki oleh setiap anak autis dan jarang sekali ditemukan kasusnya. Seorang autis
yang memiliki kemampuan ini dikenal dengan autis savant.
D. DIAGNOSIS GANGGUAN & FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan pada gejala-gejala yang dimiliki oleh Raymond Babbit, dapat ditegakkan
diagnosis yaitu:
- Dalam Pedoman Penggolongan dan Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi ke III, autisme
digolongkan dalam gangguan perkembangan pervasif dengan kode F.84.
Gangguan perkembangan pervasif. Dimana gangguan tersebut adalah gangguan
3
yang ditandai dengan kelainan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik
dan dalam pola komunikasi, serta minat dan aktivitas terbatas, stereotipik,
berulang yang menunjukkan gambaran yang pervasif dari fungsi – fungsi individu
dalam semua situasi dengan derajat keparahan yang berbeda – beda. Dengan
demikian diagnosis Raymond yaitu F.84.0 Autisme Masa Kanak.
- Dalam DSM IV, definisi gangguan autistik dapat dilihat sebagai berikut:
A. Terdapat paling sedikit enam pokok dari kelompok 1, 2 dan 3 yang meliputi
paling sedikit dua pokok dari kelompok 1, satu pokok dari kelompok 2 dan satu
pokok dari kelompok 3.
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang ditunjukkan oleh paling
sedikit dua di antara yang berikut ini:
(a) Ciri gangguan yang jelas dalam penggunaan berbagai perilaku
nonverbal (bukan lisan) seperti kontak mata (eye- to-eye gaze),
ekspresi wajah, gestur dan gerak isyarat untuk melakukan interaksi
sosial.
(b) Ketidakmampuan mengembangkan hubungan pertemanan sebaya
yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
(c) Ketidakmampuan turut merasakan kegembiraan orang lain
(d) Kekurangmampuan dalam berhubungan emosional secara timbal
balik dengan orang lain.
2. Gangguan kualitatif dalam berkomunikasi yang ditunjukan oleh paling
sedikit salah satu dari yang berikut ini:
(a) Keterlambatan atau kekurangan secara menyeluruh dalam
berbahasa lisan (tidak disertai usaha untuk mengimbanginya dengan
penggunaan gestur atau mimik muka sebagai cara alternatif dalam
berkomunikasi).
4
(b) Ciri gangguan yang jelas pada kemampuan untuk memulai atau
melanjutkan pembicaraan dengan orang lain meskipun dalam
percakapan sederhana.
(c) Penggunaan bahasa yang repetitif (diulang-ulang) atau stereotip
(meniru-niru) atau bersifat idiosinktratik (aneh).
(d) Kurang beragamnya spontanitas dalam permainan pura-pura atau
meniru orang lain yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Pola minat perilaku yang terbatas, repetitif, dan stereotip seperti yang
ditunjukan oleh paling tidak satu dari yang berikut ini:
(a) Meliputi keasyikan dengan satu atau lebih pola minat yang
terbatas yang bersifat abnormal baik dalam intesitas maupun fokus.
(b) Kepatuhan yang tampaknya didorong oleh rutinitas atau ritual
spesifik (kebiasaan tertentu) yang nonfungsional (tidak berhubungan
dengan fungsi).
(c) Perilaku gerakan stereotip dan repetitif (seperti terus menerus
membuka-tutup genggaman, memuntir jari atau tangan atau
menggerakan tubuh dengan cara yang kompleks).
(d) Keasyikan yang terus-menerus terhadap bagian-bagian dari
sebuah benda.
B. Perkembangan abnormal atau terganggu sebelum usia 3 tahun seperti yang
ditunjukan oleh keterlambatan atau fungsi yang abnormal dalam paling sedikit satu
dari bidang-bidang berikut ini: 1. Interaksi sosial, 2. Bahasa yang digunakan dalam
komunikasi sosial, 3. Permainan simbolik atau imajinatif.
C. Sebaiknya tidak disebut dengan istilah gangguan Rett, gangguan integratif kanak-
kanak, atau sindrom Asperger.
5
Berdasarkan pada kriteria tersebut, maka Raymond telah memiliki lebih dari 6 pokok
dari kelompok 1,2 dan 3 pada kriteria A serta memenuhi kriteria , sehingga Raymond
dapat didiagnosis menderita gangguan autis.
- Dalam film ini diketahui bahwa Raymond adalah penderita autis savant yaitu
memiliki gangguan mental dalam cara input dan prosesnya namun masih bisa
berfungsi sebagaimana manusia pada umumnya untuk melakukan berbagai
kegiatan, dimana ia masih bisa berhubungan dengan orang lain meskipun sangat
terbatas dan memiliki suatu kelebihan tertentu terutama dalam mengingat segala
hal dan memperhatikan sesuatu secara detail.
E. PENATALAKSANAAN
Dalam film, terapi yang diberikan pada Raymond oleh lembaga penampungan autis yaitu
psikoterapi suportif dengan cara memberikan terapi perilaku melalui pendidikan khusus
seperti untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang dapat menunjang kemandirian hidupnya.
Namun penatalaksanaan yang sebenarnya dapat diberikan pada penderita autis yaitu:
1. Pendidikan khusus yaitu belajar membaca, menulis, bermain musik, memasak, mencuci,
mengganti baju, ataupun ketrampilan – ketrampilan lainnya yang menunjang kemandirian.
2. Terapi – terapi yang lainnya seperti terapi okupasi (gerakan), terapi bicara, terapi makanan
dan terapi obat – obatan digunakan untuk melatih dan menjaga perkembangan fungsi tubuh
agar tidak terganggu. Terapi tersebut biasanya efektif dilakukan pada penderita autis yang
masih kecil untuk membentuk pola ritual yang baik.
Umumnya pendekatan yang digunakan dalam terapi tersebut adalah pendekatan
behaviouristik dengan penggunaan pengukuhan (reward) untuk membentuk suatu perilaku
yang diinginkan.
Sosial support dari keluarga maupun orang disekitarnya tidak boleh diabaikan dalam merawat
orang – orang autis terutama dalam mengurangi stressor – stressor yang ditimbulkan oleh
situasi maupun lingkungan bagi penderita autis. Termasuk juga dukungan sosial bagi
keluarga – keluarga yang merawat orang – orang autis ataupun dengan membuat
6
perkumpulan keluarga yang merawat orang autis agar mereka dapat saling mendukung satu
sama lain.
F. MANFAAT, KESIMPULAN & SARAN
Dengan adanya film ini, dapat menjadi sebuah pelajaran berharga bagi penonton, khususnya
bagi para orang tua untuk dapat lebih dini mengenali dan memberikan perhatian lebih bagi
perkembangan anak-anaknya. Dengan demikian, bila memang terdapat suatu gangguan
perkembangan mental anak mereka, dapat ditangani lebih cepat. Kesimpulan dari pembuatan
resensi film ini adalah autisme memang tidak dapat disembuhkan secara total, namun
demikian diharapkan semakin dini dalam penanganan penderita autisme semakin besar
kesempatannya untuk dapat berperilaku normal, mandiri dan mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, dapat meningkatkan kualitas hidup
penderita itu sendiri menjadi lebih baik. Saran saya, tugas resensi ini sangat baik untuk
pembelajaran psikiatri dan masih banyak juga film terbaru yang baik dijadikan bahan
pembelajaran psikiatri seperti “The Black Swann”.
G. SINOPSIS SINGKAT
Charlie Babbitt adalah seorang pengusaha mobil muda yang energik,
workaholic, penuh muslihat dan pemarah. Ia memiliki seorang kekasih yang bernama
Susanna yang juga bekerja pada perusahaan kecil yang dirintis olehnya.
Film ini bermula ketika ayah dari Charlie yang diperankan oleh Tom Cruise
meninggal dunia dan meninggalkan warisan sebesar 3 juta dollar dan diwariskan
kepada lembaga penampungan orang-orang autis Wallbrock. Hal ini menjadi sebuah
pertanyaan besar bagi Charlie atas pelimpahan warisan ayahnya ke lembaga tersebut.
Ia merasa bahwa ada kecurangan atas hubungan ayahnya dengan ketua lembaga
tersebut, sehingga membuat ia mendatangi lembaga tersebut bersama kekasihnya,
Susanna.
Dr.Brunner adalah seorang ketua lembaga penampungan autis Wallbrock.
Dialah yang memegang hak penuh atas warisan sebesar 3 juta dollar yang kemudian
melakukan perdebatan dengan Charlie Babbitt yang menuntut hak warisan tersebut.
7
Charlie merasa sangat tidak adil atas pembagian harta warisan tersebut dan terus
mempertanyakan pada dr. Brunner atas pelimpahan harta tersebut pada lembaga
Wallbrock. Namun, hal yang sangat mengejutkan adalah ketika Charlie mendapati
seorang pria tengah menduduki kursi mobilnya dan sangat marah karena Susanna
hanya terdiam membiarkan pria tersebut menduduki kursi Charlie. Setelah berhasil
mengusir pria tersebut, saat Charlie hendak memasuki mobilnya, ia mendengar pria
aneh tersebut mengatakan beberapa hal mengenai spesifikasi mobil ayahnya tersebut
yang didapatkannya sebagai warisan untuk Charlie. Charlie semakin terkaget ketika
mengetahui bahwa pria tersebut menyebutkan nama ayahnya dan nama ibu serta
tahun kematian sang ibu. Charlie pun tercengang ketika mengetahui bahwa pria aneh
tersebut adalah Raymond Babbitt yang tidak lain adalah saudara kandungnya sendiri.
Pertemuan tidak sengaja tersebut telah menjawab semua pertanyaan Charlie mengenai
pelimpahan warisan ayahnya. Kemarahan Charlie semakin memuncak terhadap
dr.Brunner karena ia tidak diberi penjelasan bahwa ia memiliki saudara kandung.
Raymond sendiri adalah seorang penderita autis savant yang tinggal di
Wallbrock. Ketidakpuasan dan kesulitan keuangan kemudian menjadi alasan bagi
Charlie untuk mencari kakaknya dan menggunakan segala cara agar mendapat sedikit
keuntungan dari warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya, termasuk berusaha
membawa keluar Raymond dari Wallbrock secara ‘ilegal’. Selama penculikan
tersebut, hanya Susanna yang sangat menentang atas penculikan tersebut. Susanna
merasa bahwa apa yang dilakukan Charlie tidak benar dan tidak manusiawi bagi
Raymond yang tidak berdaya. Sehingga, sampai pada suatu saat dimana Susanna
pergi meninggalkan mereka berdua dan kembali untuk bekerja. Petualangan dua
saudara pun dimulai ketika kekasih Charlie meninggalkan mereka.
Charlie dan Raymond menghabiskan masa penculikannya dengan berpindah
dari satu tempat ke tempat lain hingga Charlie mendapatkan apa yang ia tuntutkan
pada dr. Brunner. Saat mereka hendak melakukan rutinitas sebelum tidur, Charlie
Babbit menanyakan sesuatu hal pada Raymond Babbit, namun Raymond sedang asik
dengan pikirannya dengan mengatakan kata ‘Rain Man’. Charlie pun tersentak
dengan apa yang didengarnya. Ia menanyakan hal yang baru saja didengarnya, karena
pada masa kecil Charlie, sangat mengagumi Rain Man. Charlie pun menanyakan apa
yang Raymond ketahui tentang Rain Man yang baru saja dikatakannya. Dalam
8
percakapan singkat mereka, Raymond mengatakan bahwa dulu ia sering
meninggalkan rumah saat berumur 2 tahun. Seketika Raymond meninggalkan Charlie
yang masih berada di kamar mandi dan kembali ke kamar mandi sambil memberikan
sebuah foto. Charlie pun tercengang saat melihat foto tersebut dan menanyakan
siapakah yang memotret foto tersebut. Raymond pun menjawab sambil terbata dan
mengatakan D-A-D. Charlie terus menanyakan pertanyaan-pertanyaan mengenai
siapakah Rain Man yang mereka maksud. Berdasarkan percakapan singkat tersebut,
Charlie mengetahui bahwa Rain Man yang selama ini dia anggap hanya teman kecil
setiap anak kecil adalah kakaknya sendiri. Ditengah percakapan mereka, Charlie
memutar keran air berisikan air panas pada bak mandi, namun emosi raymond
menjadi tidak terkendali seketika sambil mengatakan bahwa ia tidak akan menyakiti
Charlie Babbitt.
Petualangan mereka selanjutnya dimulai ketika Charlie menyadari
kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh Raymond, yaitu menghitung secara cepat
dan menghafal sesuatu dalam waktu singkat. Kemampuan inilah yang digunakan
Charlie untuk memenangkan permainan kasino di Las Vegas sehingga mereka pun
menjadi kaya raya dan dapat menutupi hutang kerugian perusahaan yang dimiliki
Charlie. Ditengah kemewahan yang mereka nikmati, Susanna kembali hadir bersama
mereka. Ia memberikan pengalaman yang belum pernah dialami raymond sebelumnya
seperti mengajak raymond berdansa hingga mencium Raymond. Namun Raymond
hanya menanggapi hal tersebut secara dingin.
Setelah kembali dari petualangan mereka, perasaan Charlie sudah tidak lagi
ingin mendapatkan uang yang ia inginkan. Keinginannya saat ini adalah hanya ingin
hidup bersama saudara kandungnya sendiri. Namun, perjuangannya di pengadilan
tidak berhasil, sehingga Charlie harus merelakan Raymond untuk kembali ke
Wallbrock.
9