Resensi Film Romi Dan Yuli Dari Cikeusik

2

Click here to load reader

Transcript of Resensi Film Romi Dan Yuli Dari Cikeusik

Page 1: Resensi Film Romi Dan Yuli Dari Cikeusik

Judul : Romi Dan Yuli Dari Cikeusik.

Sutradara : Hanung Bramantya, DKK.

Produksi : Yayasan Binkai.

Durasi : 42 Menit, 35 Detik.

Pemain : Zaskia Adya Mecca, Ben Kasyafani, Joshua Pandelaki, Linda,

Agus Kuncoro, Cecep Iswandi, Ferri Anwar, Dll.

TRAGEDI CINTA AHMADIYAH

Romi dan Yuli dari Cikeusik Merupakan sebuah karangan cerita yang terinspirasi dari

peristiwa Cikeusik 6 februari 2011 yang diangkat berdasarkan kumpulan puisi esai "Atas Nama

Cinta”. Karya Denny JA.

Film Romi dan Yuli dari Cikeusik digarap oleh beberapa sutradara ternama diantaranya

Hanung Bramantyo sutradara kelahiran Yogyakarta, 1 Oktober 1975 yang terkenal sudah banyak

memproduseri film-film yang terbukti laris di pasaran. Misalnya “tanda tanya”. film yang menuai

banyak kontroversi dari Front Pembela Islam yang memprotesnya. Hanung juga pernah terpilih

sebagai Sutradara Terbaik Dalam Festival Film Indonesia pada tahun 2005 lewat film arahannya

yang berjudul Brownies (untuk Piala Citra - film layar lebar)

Film ini menceritakan tragedi percintaan yang mengharuhkan, Zaskiya yang berperan

sebagai yuli (Juleha), Gadis Betawi yang menajadi anak seorang pemimpin dari kelompok Islam

garis keras. patah hati ditiggalkan kekasihnya karna ia menderita penyakit yang sulit untuk

disembuhkan. Hingga suatu ketika Yuli berjumpa dengan Ben Kasyafani yang berparan sebagai

Romi (Rokhmat) anak dari pengikut Ahmadiyah. ia merasa jatuh hati kepada Romi karna yakin jika

Romi dapat menerima keadaaanya dengan apa adanya. Mereka saling mencintai dan sudah

memiliki rencana untuk menikah.

Namun saat massa menyerang Jamaah Ahmadiyah di kampung Romi, Cikeusik. Romi pun

bercerita kepada yuli bahwa ia bagian dari mereka yang di serang ya’ni seorang penganut aliran

ahmadiyah. Yuli pun sontak terkaget. Semuanya pun berubah dalam sekejap, namun Romi berusaha

dengan keras untuk meyakinkan hati Yuli. Walau akhirnya Yuli bisa menerima kenyataan itu,

namun sepertinya orang tua yuli dan romi tidak. Mereka tidak sependapat dengan anak-anaknya.

Kisah merekapun terancam kandas, karena orang tua mereka tidak menyetujui perbedaan aliran

keagamaan itu.

Romi dan Yuli tidak mau berputus asah, mereka tetap mencari cara agar dapat bertemu

dengan tidak seorangpun yang mengetahuinya. Romi memiliki niatan untuk mengajak July kawin

lari. Akhirnya merekapun mengucapkan Ikrar Setia. Hingga penyakit yang selama ini menggerogoti

Page 2: Resensi Film Romi Dan Yuli Dari Cikeusik

tubuh yuli tidak dapat berkompromi lagi, Yuli tergeletag lemah di rumah sakit, dan Ayah Yulipun

berniatan untuk membiarkan romi dan yuli kawin lari, tanpa sepengetahuan jamaah nya. Namun

Semua itu tidak akan pernah tewujud karana kini Yuli sudah menemui ajalnya.

Karakter tokoh yuli yang dipernakan oleh Zaskiya sangatlah tepat, Zaskia Adya Mecca yang

terkenal dengan karakter lembut dapat berperan sebagai Yuli, gadis betawi yang sakit tetapi bisa

menerima suatu perbedaan dapat memerankan perannya dengan sangat bagus, ia dapat menguasai

peran sebagai yuli dengan penuh penghayatan. Joshua Pandelaki yang berperan sebagai ayah Yuli

dan Pemimpin kelopok islam garis keras dapat dengan lantang mengorasikan pembubaran jamaah

ahmadiyah, istilahnya “ngotot”.

Backing sound “Hanya Ingin Kau Tau” yang di populerkan oleh Republik dapat

menciptakan efek romantisme percintaan mendalam antara romi dan yuli semakin memukau, serta

latar suasana sejuk pedesaan yang asri membuat lebih enak di pandang.

Film ini memiliki banyak keunggulan dan kelebihan tersendiri terlebih adegan bentron yang

diambil dari peristiwa aslinya. Namun pembaca naskah yang sering kali muncul membuat penikmat

film ini sedikit terganggu, seakan menambah kesan menjengkelkan.

Meskipun demikian Romy sangatlah layak untuk ditonton terlebih bagi para remaja. Kisah

ini dapat memberi inspirasi dan motifasi bagi percintaan penikmat film ini. Film ini dapat memberi

kesan tersendiri bagi penikamatnya, selain itu dengan film ini juga dapat menjelaskan betapa tidak

pentingnya mengusik sebuah perbedaan, Kita dapat menggali arti yang mendalam dari munculnya

Jamaah Ahmadiyah di ini. Tidak hanya remaja, Orang dewasapun diharapan agar bisa meluangkan

waktunya sekedar untuk bersantai menonton film ini, agar mereka dapat memahami arti sebuah

perbedaan dengan tidak membuat suatu perbedaan itu sebagai suatu mala petaka namun

memandang sisi lain dari perbadaan itu sebagai hiasan dan penyempurna. seperti yang diharapkan

oleh penulis buku kumpulan puisi esai Denny JA, PhD. Yang ingin mewujudkan indonesia ini

sebagai negara tanpa Diskriminasi.

Nama : Anton Firdaus

Alamat : Pelangwot, Laren, Lamongan (jln. Sunan kali jaga no.543)

Kode Pos : 62262

Email : [email protected]

NO. HP : 082332701526

Facebook : Anton Schwarzenegger

Twitter : @Anton_JF