Resensi Buku Harry Potter and the Orde Phoenix

8
Herry Potter and The Orde Phoenix Judul Buku: Herry Potter and The Orde Phoenix Penulis : J.K Rowling Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tebal : 1200 + iv Resensi buku harry potter and the orde phoenix Sinopsis Tidak banyak penyihir yang percaya dan mau percaya bahwa Lord Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya). Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya Dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts. Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya. hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan sorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan. Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge . Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan

Transcript of Resensi Buku Harry Potter and the Orde Phoenix

Page 1: Resensi Buku Harry Potter and the Orde Phoenix

Herry Potter and The Orde Phoenix

Judul Buku: Herry Potter and The Orde PhoenixPenulis : J.K RowlingPenerbit : PT Gramedia Pustaka UtamaTebal : 1200 + iv

Resensi buku harry potter and the orde phoenix

Sinopsis Tidak banyak penyihir yang percaya dan mau percaya bahwa Lord Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya). Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya Dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts. Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya.

hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan sorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan. Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karir apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort. Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci.

Page 2: Resensi Buku Harry Potter and the Orde Phoenix

ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk mengajarinya sejak saat itu. Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldermort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp yang bertubuh mungil (untuk ukuran raksasa). Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry dipancing untuk pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh. Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup.

Setting / Latar Belakang Harry Potter dan Orde Phoenix terjadi dunia sihir,

Cerita ini dipusatkan di London, Inggris, sesuai kehidupan pemeran utama. Dunia sihir tersebut merupakan komunitas yang tidak pernah diketahui oleh komunitas non-sihir, yang diberi istilah oleh para penyihir sebagai muggle. Penyihir-penyihir muda di seluruh dunia, seperti halnya sistem belajar aslinya, mereka pun belajar pengetahuan tentang sihir. Pusat pendidikan sihir Inggris berada di London, demikian pula Kementrian Sihir Inggris, seperti menteri-menteri negara di dunia, terletak di London. Nama sekolah yang menjadi pusat pendidikan ini adalah Hogwarts, yang terletak di pegunungan yang jauh dari daerah muggle. Hogwarts merupakan sekolah sihir tertua di dunia.

Perwatakan 1. Herry Potter

Harry Potter adalah tokoh utama dalam cerita ini, mempunyai badan proporsional dan memakai kacamata, ciri khas dari Harry Potter adalah adanya luka seperti bekas petir di dahinya. Harry memiliki warna kulit yang putih, berambut piran kecoklatan. Tokoh ini mempunyai sifat yang berani, patuh pada aturan, kadang pemarah. 2. Hermione Granger

Hermione adalah teman Harry perempuan yang berumur sama dengan Harry, yaitu 15 tahun. Tokoh wanita ini memiliki ciri – ciri rambut ikal yang panjang dan pirang kecoklatan, hidung mancung, berkulit putih. Orang tua tokoh ini adalah muggle, yang membuat ia merupakan keturunan campuran.

Ronald Weasley Tokoh ini biasa dipanggil Ron oleh kawan – kawannya, berumur 15 tahun. Ron adalah salah satu teman baik Harry. Tokoh ini dalam berbicara tidak berani mengemukakan pendapat, takut berbicara pada orang lain, pemalu, penakut, tidak percaya diri, ceroboh, mental yang gampang drop.

Dudley Dursley Tokoh ini adalah anak Vernon dan Petunia serta merupakan sepupu dari tokoh utama Harry Potter. Si tokoh seperti duplikat asli dari ayahnya ( Vernon ), berbadan gendut gempal, berambut pirang, berkulit putih. Cara si tokoh berbusana meniru Vernon yang berusaha tampil berwibawa tetapi cara berbicara yang tidak santun, bahkan ia dicap sebagai anak paling bodoh di sekolahnya. Sifat tokoh rakus, penakut tetapi sok pemberani.

Page 3: Resensi Buku Harry Potter and the Orde Phoenix

Albus Dumbledore Tokoh ini adalah kepala sekolah Hogwarts, Selain sebagai kepala sekolah, ia juga sangat pandai berbicara soal hukum, bahkan ia dapat menang jika ada debat hukumTokoh ini dalam berbicara pada lawan bicaranya sangat santun terkesan mendalam. Ia orang yang sangat baik, tenang, sabar, terbuka, tidak pendendam. Dia merupakan penyihir yang paling ditakuti Voldemort.

Sirius Black Sirius adalah wali Harry setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Sirius merupakan salah satu Animagus. Pria ini berumur yang sama dengan ayahnya Harry ( James Potter ). Ia juga memiliki sifat yang sangat menyenangkan. Tetapi ia selalu senewen jika sudah berhadapan dengan Snape.

George Weasley George adalah abang dari tokoh Ron dan mempunyai saudara kembar yang benama Fred Weasley, George. Cara Ia berbicara bersahabat, suara riang, berani mengatakan yang benar. Sifat tokoh adalah jahil, riang, setia kawan, suka melakukan hal – hal yang konyol.

Fred Weasley Tokoh ini adalah kembar dari tokoh George, memiliki ciri tubuh yang sama dengan kembarnya George Wealey. Begitu pun dengan cara berbusana tokoh ini tidak jauh berbeda dengan saudara kembarnya tadi. Cara berbicaranya pun hampir sama. Sifat – sifatnya pun sama dengan kembarnya.

Remus John Lupin Lupin juga mantan guru pertahanan ilmu sihir yang mengajarkan mantra “Expecto Patronum” kepada Harry. Biasa dipanggil “Moony”. Sebutan ini diberikan oleh teman-temannya karena ia merupakan manusia serigala, dan karena ia berubah ketika bulan purnama Sifat tokoh berani, keras melindungi yang lemah, dan gigih melawan musuh. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix.

Arthur Weasley Tokoh ini adalah ayah dari Ron, George, Fred, Ginny, Percy, dan Bill. Sifat tokoh adalah bijaksana, tegas, tidak kasar. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix

Mrs. Weasley Tokoh ini adalah istri dari Mr. Weasley, Sifat tokoh sering khawatir, perasaan yang sensitive, terkadang tidak dapat mengendalikan emosi. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix

Umbridge Tokoh yang mempunyai nama lengkap Umbridge Jane Dolores ini mempunyai ciri - ciri gendut, bertubuh pendek, keriting, mata bulat yang melotot. Cara berbicara tokoh ini sangat manis tetapi pedas yang dibuat – buat. Sifat tokoh ini tak berperasaan kepada siapapun, sok berkuasa, haus kekuasaan, jahat, dan egois.

Rubeus Hagrid Tokoh ini adalah guru kesayangan Harry, mempunyai ciri yang mencolok dibanding guru – guru yang lain yaitu, badan besar karena keturunan setengah raksasa, rambut keriting. Cara berbicara tokoh ini sangat bergetar karena besarnya volume suara. Sifat tokoh ini adalah tangguh, kuat, patuh, sabar. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix

Sybill Trelawney Guru peramal Hogwarts ini mempunyai ciri – ciri; rambut keriting dan pirang, kurus tinggi, kulit putih. Sifat tokoh ini misterius, tak dapat diduga oleh manusia.

Minerva McGonnagal Guru perempuan ini adalah kepala asrama Griffindor. Ciri – ciri tokoh ini adalah wanita tua dengan suara melengking, rambut pirang, tinggi. Cara berbusana tokoh

Page 4: Resensi Buku Harry Potter and the Orde Phoenix

ini mencirikan guru Transfigurasi yang misterius. Sifat tokoh ini ; baik, bijaksana, pengertian, pelindung, keibuan yang tampak dari sitokoh.

Draco Malfoy Tokoh ini adalah pemeran antagonis dalam cerita Harry Potter, berumur sama dengan Harry.. Cara berbicara tokoh ini memancing amarah lawan bicaranya dan sangat menjengkelkan. Tokoh ini jahat, usil, sering meremehkan orang lain.

Severus Snape Snape adalah kepala asrama Slytherin yang sekaligus guru ramuan Hogwarts. Dia dulunya sering dikerjai oleh James dan Sirius yang membuat ia sangat membenci mereka. Karena kebencian itu, ia pun sangat membenci Harry karena ia merupakan anak James. Ia juga mantan seorang pelahap maut, tetapi ia telah bertobat, tetapi sifat acuh-tak acuhnya tetap saja parah. Sifat tokoh; pendiam, kejam, sombong, pendendam, tetapi sebenarnya ia sangat setia terutama pada Dumbledore dan Orde Phoenix Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix

Ginny weasley adalah tokoh perempuan yang setingkat di bawah Harry. Sifat tokoh ini baik tetapi bisa berbuat yang jahil juga. Ia juga senang berkawan.

Cho Chang Tokoh Cho dalam Harry Potter adalah gadis cina yang disukai Harry. Ciri – ciri tokoh ini; tinggi langsing, rambut lurus bewarna hitam memngkilau, raut wajah oriental cina. Cara tokoh ini berbicara halus, lembut, menaruh rasa hormat pada lawan bicaranya. Sifat tokoh pada seri ini lebih cengeng dari biasanya jika teringat akan mantan pacarnya Cedric Diggory, yang meninggal di serang Voldemort pada turnamen Triwizard

Lord Voldemort Tokoh ini adalah tokoh Antagonis Utama yang menjadi lawan terbesar Harry dalam cerita Harry Potter. Memiliki ciri; kepala botak, wajah seperti memakai topeng kulit karena wajahnya hancur akibat serangannya ia sendiri ketika ingin membunuh Harry. Cara berbicara tokoh ini misterius yang dipenuhi suasana murka. Sifat – sifat tokoh ini jahat, pendendam, tak berperasaan

Bellatrix Tokoh wanita ini adalah keponakan dari Sirius Black, tokoh yang merupakan pengikut dari Voldemort ini mempunyai ciri; rambut keriting yang panjang, kurus tak terawat, mempunyai wajah yang cekung. Sifat tokoh adalah; jahat, kejam, keji dan bengis.

Cornelius Fudge Fudge adalah kepala menteri sihir. Cara berbicara tokoh ini kasar dan tak berperasaan. Terkadang ia menegakkan hukum berdasarkan emosinya. Tokoh ini sering bertindak sewenang – wenang, egois, sok berkuasa, haus akan hormat.

Neville Longbottom Neville adalah anak dari salah satu korban pelahap maut, Neville adalah teman satu angkatan dengan Harry. Cara berbicara dari tokoh ini adalah penuh dengan putus asa. Sifat tokoh adalah; takut, dan kurang percaya diri, tetapi setelah keikutsertaannya pada LD, membuat dirinya lebih berani.

Mundungus Tokoh ini adalah tokoh yang pertama sekali memberi masalah dengan Harry yaitu lalai melindungi Harry dari

Dementor yang menyerang Harry. Ciri tokoh ini adalah; rambut acak – acakan, gemuk pendek. Sifat tokoh ini adalah teledor, tak sabaran.

Page 5: Resensi Buku Harry Potter and the Orde Phoenix

Tema

Cerita harry Potter dan Orde Phoenix bertema tentang Harry potter dan suatu orde yang dipimpin oleh Albus Dumbledore, yang mempunyai misi untuk melawan Voldemort.

Nilai – nilai yang terkandung

Nilai Moral Nilai moral yang terdapat dalam cerita ini sangat banyak, seperti

Cara berbicara antar tokoh yang mempunyai cara dan penggunaan moral yang terkandung dalam setiap kata tokoh. Diantaranya ada yang tidak sopan, ada yang halus, dan lainnya

Nilai Agama Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Kristen

Terbukti dari adanya hari raya Natal dan hari besar lainnya yang tergambar melalui deskripsi latar belakang tempat yang bersalju yang terjadi sekali dalam setahun.

Nilai Pendidikan Novel ini sarat akan nilai pendidikan yang boleh kita acungi jempol,

karena dalam cerita ini para murid dan guru harus berkonsentrasi dalam pelajaran. Dalam cerita ini juga cara – cara guru mengajar dan mau menerima kritikan dari sesama pengajar ataupun dari murid.

Kelebihan Dan Kekurangan Buku

A. Kelebihan Buku Buku Harry Potter seri ke-5 dan sama dengan seri lainnya, Buku ini banyak memberikan deskripsi yang sangat jelas terhadap suatu benda dan kejadian, sehingga pembaca tidak sulit membayangkan bagaimana kejadian berlangsung. Banyak sekali masalahmasalah yang harus dibicarakan dan diungkapkan dalam cerita ini, tak heran buku ini sangat tebal tidak seperti seri sebelumnya.

B. Kekurangan Buku Buku ini bentuknya sangat tebal, terdiri dari lebih 1200 halaman. Memang hal ini disebabkan banyaknya hal yang diungkapkan, dan kejadian-kejadian yang memang sangat menarik, tetapi banyak diantara pembaca yang mengeluh karena lupa kejadian sebelumnya, dan muak membacanya karena membutuhkan waktu lama untuk membaca.

Rian Aryana 9D SMP N 2 CILEGON