PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP...
Transcript of PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP...
i
PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA DENGAN PENGHINDARAN PAJAK SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan BisinisUntuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Sista ChoiriyahNIM :1112082000073
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVETSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1437 H/ 2016 M
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 09 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa/i:
1. Nama : Sista Choiriyah
2. NIM : 1112082000073
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Book-Tax Differences terhadap
Persistensi Laba dengan Penghindaran Pajak
sebagai Variabel Moderasi
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 Mei 2016
1. Ismawati Haribowo, SE., M.Si. (______________________)NIP. 19800909 201411 2 003 Penguji I
2. Masrul Huda, SE., M.Si. (______________________)NIP. 19630506 201411 1 001 Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 26 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:
1. Nama : Sista Choiriyah
2. NIM : 1112082000073
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Book-Tax Differences terhadap Persistensi Laba dengan Penghindaran Pajak sebagai Variabel Moderasi
Setelah mencermati dan mengamati penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Mei 2016
1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. (____________________________)NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua
2. Dr. Rini, Ak., CA (____________________________)NIP. 19760315 200501 2 002 Sekretaris
3. Yulianti, SE., M.Si. (____________________________)NIP. 19820318 201101 2 011 Penguji Ahli
4. Dr. Rini, Ak., CA (____________________________)NIP. 19760315 200501 2 002 Pembimbing I
5. Wilda Farah, Ak., M.Si, CPANIP. 19830326 200912 2 005 (____________________________)
Pembimbing II
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Sista Choiriyah
No. Induk Mahasiswa : 1112082000073
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan melalui
pembuktian yang saya dapat pertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 11 Mei 2016Yang Menyatakan
Sista Choiriyah
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Sista Choiriyah
2. Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 13 Agustus 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Anak ke- dari : 1 dari 1 bersaudara
6. Alamat : KP. Pondok Sentul No. 70 Ciater, Serpong, Tangerang Selatan
7. Telepon : 082210181913
8. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK Sunan Bonang Tahun 1999-2000
2. SD Sunan Bonang Tahun 2000-2005
3. SMPN 4 Kota Tangerang Tahun 2005-2008
4. SMAN 2 Kota Tangerang Tahun 2008-2011
5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016
III. LATAR BELAKANG ORANG TUA
1. Ayah : Sishantoro
2. Ibu : Marsitin
3. Alamat : KP. Pondok Sentul No. 70 Ciater, Serpong, Tangerang Selatan
4. Telepon : 081232650289
vii
THE INFLUENCE OF BOOK-TAX DIFFERENCES TO EARNINGS PERSISTENCE WITH TAX AVOIDANCE AS THE MODERATING
VARIABLE
ABSTRACT
This study aims to examine the influence of book-tax differences to earnings persistence with tax avoidance as the moderating variable. This study used sample of banking, tourism, and hotel companies which were listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) during the period of 2010-2014. The number of the company sample in this study were 37 companies with 5 years observation that acquired by using purposive sampling method. This study were tested by multiple regression model and moderate regression analysis. The result of this study showed that temporary differences negative significantly influenced to changes in pre-tax income and permanent differences positive significantly influenced to changes in income tax expense. Meanwhile tax avoidance only significantlyinfluenced to changes in income tax expense while there were no significanlyinfluenced to changes in pretax income. This study was consistent with prior study that book-tax differences had impact to earnings persistence..
Keywords : book tax differences, earnings persistence, changes in pre-tax income,changes in income tax expense, tax avoidance
viii
PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA DENGAN TAX AVOIDANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh book-tax differencesterhadap persistensi laba dengan penghindaran pajak sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan, pariwisata, dan perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014.Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 37 perusahaan selama 5 tahun dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dan metode regresi moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan temporer berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan laba sebelum pajak dan perbedaan tetap berpengaruh signifikan positif terhadap perubahan beban pajak penghasilan. Sementara penghindaran pajak hanya berpengaruh signifikan pada perubahan beban pajak pajak sedangkan terhadap perubahan laba sebelum pajak. Penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya bahwa book-tax differences berpengaruh terhadap persistensi laba.
Kata kunci : book-tax differences, persistensi laba, perubahan laba sebelum pajak, perubahan beban pajak penghasilan, penghindaran pajak
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT.yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi
Laba dengan Penghindaran Pajak sebagai Variabel Moderasi” dengan lancar.
Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. teladan bagi insan di muka bumi.
Skripsi ini merupakan tugas yang diselesaikan sebagai syarat guna meraih
gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
tersusunnya skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua (Bapak dan Mama) yang telah memberikan kasih sayang,
motivasi, doa, serta dukungan finanasial yang tiada hentinya kepada penulis.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA Sekretaris Jurusan Akuntansi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Rini, Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia
meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Wilda Farah, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA.,CPA selaku Dosen Pembimbing II
yang telah bersedia meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
x
8. Sahabat seperjuangan dan keluarga, Risma Cahyani, Tria Melani, Liska
Damiati, dan Fadhillah Rahmatun Solehah yang telah menemani selama
hampir empat tahun ini. Terima kasih untuk semangat, motivasi, bantuan
untuk penulis hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat semenjak SMA yang tidak pernah putus memberikan semangat dan
doa, Afifah Kurnia Purwanti dan Fauzia Andini.
10. Teman-teman komunitas Harry Potter terkhususnya Soraya Assagaf yang
membantu penulis dalam bahasa asing dan Anis Rahmatul Fajriya yang
selalu memberi doa dan semangat untuk menulis.
11. Seluruh teman Akuntansi 2012, khususnya Akuntansi C dan Konsentrasi
Keuangan, yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.
12. KKN Lentera 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
motivasi kepada penulis.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................... .................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................ ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .... .................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................ .................................................. vi
ABSTRACT (Bahasa Inggris) .............................. ................................................. vii
ABSTRAK .......................................................... ................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................ .................................................. ix
DAFTAR ISI....................................................... .................................................. xi
DAFTAR TABEL............................................... ................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................... ................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN....................................... ................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN................................... ................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................... ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................. ................................................. 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......... ................................................. 11
1. Tujuan Penelitian ........................ ................................................. 11
2. Manfaat Penelitian ...................... ................................................. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................... ................................................. 13
A. Landasan Teori.................................. ................................................. 13
1. Teori Akuntansi Positif ............... ................................................. 13
2. Persistensi Laba........................... ................................................. 14
3. Book-Tax Differences.................. ................................................. 18
4. Penghindaran Pajak ..................... ................................................. 39
B. Penelitian Terdahulu ......................... ................................................. 40
C. Kerangka Berpikir............................. ................................................. 48
D. Hipotesis............................................ ................................................. 49
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............ ................................................. 53
A. Ruang Lingkup Penelitan.................. ................................................. 53
B. Jenis Penelitian.................................. ................................................. 53
C. Metoode Penentuan Sampel.............. ................................................. 53
D. Jenis dan Sumber Data ...................... ................................................. 54
E. Metode Pengumpulan Data ............... ................................................. 55
F. Metode Analisis Data........................ ................................................. 55
1. Statistik Deskriptif ...................... ................................................. 56
2. Uji Asumsi Klasik ....................... ................................................. 56
3. Uji Koefisien Determinasi .......... ................................................. 59
4. Pengujian Hipotesis..................... ................................................. 59
G. Operasional Variabel Penelitian........ ................................................. 63
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN...... ................................................. 67
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................. 67
B. Analisis Data ........................................... ................................................. 69
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............. ................................................. 70
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................... ................................................. 75
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ....... ................................................. 86
4. Hasil Uji Hipotesis ............................ ................................................. 90
C. Pembahasan............................................. ............................................... 101
1. Pengaruh Perbedaan Temporer dan Perbedaan Permanen terhadap
Komponen Persistensi Laba.............. ............................................... 101
2. Pengaruh Penghindaran Pajak dalam Perbedaan Temporer dan
Perbedaan Permanen terhadap Komponen Persistensi Laba ............ 105
BAB V PENUTUP.............................................. ............................................... 110
A. Kesimpulan ....................................... ............................................... 110
B. Saran.................................................. ............................................... 111
Daftar Pustaka ..................................................... ............................................... 113
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................... ................................................. 41
Tabel 3.1 Operasional Variabel........................... ................................................. 66
Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian .... ................................................. 68
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Sampel .................. ................................................. 68
Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif............... ................................................. 70
Tabel 4.5 Deskriptif Interval Pengelompokan Kelas Penghindaran Pajak ........... 74
Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov .......... ................................................. 78
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikoleniaritas Δpretax .... ................................................. 80
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolineritas Δtaxexp ..... ................................................. 81
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi ........................ ................................................. 82
Tabel 4.10 Hasil Uji Glejser Δpretax .................. ................................................. 85
Tabel 4.11 Hasil Ui Glejser Δtaxexp .................. ............................................... 186
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y1, X1, dan X2 ............... 87
Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y2, X1, dan X2.................... 88
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel Y1, X1, X2, X3, dan X4 ..... 88
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel Y1, X1, X2, X3, dan X4 ........ 89
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Variabel Y1, X1, dan X2............ 91
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Variabel Y2, X1, dan X2............ 92
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik T untuk Variabel Variabel Y1, X1, dan X2 ........... 93
Tabel 4.19 Uji Statistik T untuk Variabel Variabel Y2, X1, dan X2..................... 94
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Y1, X1, X2, X3 dan X4................ 96
Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik T untuk Variabel Y1, X1, X2, X3 dan X4................ 97
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Y2, X1, X2, X3 dan X4................ 99
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik T untuk Variabel Y2, X1, X2, X3 dan X4.............. 100
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ............ ................................................. 52
Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot Δpretax......... ................................................. 76
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Δtaxexp ........ ................................................. 76
Gambar 4.3 Grafik Histogram Δpretax ............... ................................................. 77
Gambar 4.4 Grafik Histogram Δtaxexp .............. ................................................. 77
Gambar 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Δpretax ....... ................................................. 82
Gambar 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Δtaxexp ...... ................................................. 82
Gambar 4.7 Scatterplot Δpretax.......................... ................................................. 84
Gambar 4.8 Scatterplot Δtaxexp ......................... ................................................. 84
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-Lampiran ............................................ ............................................... 116
Lampiran 1 Nama-Nama Perusahaan Sampel..... ............................................... 117
Lampiran 2 Perhitungan Variabel Independen ... ............................................... 120
Lampiran 3 Perhitungan Variabel Dependen...... ............................................... 130
Lampiran 4 Perhitungan Variabel Moderasi ....... ............................................... 140
Lampiran 5 Hasil Output SPSS........................... ............................................... 144
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pihak internal dan eksternal perusahaan membutuhkan informasi
perusahaan baik informasi keuangan maupun informasi non-keuangan.
Informasi keuangan terbagi menjadi dua, yaitu informasi akuntansi dan
informasi non akuntansi. Informasi akuntansi terdiri dari informasi
operasional, informasi akuntansi keuangan, informasi akuntansi manajemen
serta informasi akuntansi pajak (Saputro, 2011)
Cara untuk mendapatkan informasi keuangan dan non keuangan
tersebut adalah berkomunikasi dengan pihak perusahaan. Komunikasi adalah
proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak
dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk
merubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada
efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000:13).
Salah satu alat komunikasi yang digunakan pihak internal dan eksternal
untuk mengetahui keadaan perusahaan adalah laporan keuangan (Adiati dan
Rahmawati, 2015). Pengertian laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 1
Paragraf ke 7 (Revisi 2013) adalah suatu penyajian struktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan juga
merupakan bentuk tanggung jawab emiten terhadap investor dan kreditor
2
dalam pengelolaan sumber dana yang digunakan untuk kegiatan perusahaan.
Laporan tahunan berisi pengungkapan informasi yang dapat membantu
pemangku saham dalam mengambil keputusan.
Para pemakai laporan keuangan menilai laba merupakan elemen utama
yang menjadi pusat perhatian yang tentunya angka yang menunjukan laba
usaha tersebut dapat mempresentasikan kinerja suatu perusahaan secara
keseluruhan. Disamping itu, laba merupakan suatu pos dasar dan penting bagi
ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks
(Belkaoui, 2007).
Praktek nyatanya pun laba selalu dijadikan dasar untuk memberikan
kompensasi, pembagian bonus kepada manajer, pengukur prestasi atau
kinerja manajemen, dan sebagai dasar penentuan pajak. Dengan demikian,
laba menjadi pusat perhatian sekaligus memberikan sebuah sinyal tentang
nilai perusahaan bagi investor, kreditor, pembuat kebijakan akuntansi dan
pemerintah (Brolin dan Rohman, 2014).
Selain itu, laba perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan melakukan berbagai pengembangan demi kemajuan usahanya.
Laba yang tinggi menjadi harapan bagi (Fajri dan Mayangsari, 2012):
1. Manajer dalam hal penentuan bonus yang akan diterima.
2. Pemilik dalam hal perhitungan dividen.
3. Karyawan dalam hal kompensasi yang diterimanya.
3
4. Kreditur dalam memprediksi kemungkinan penerimaan bunga
beserta pokok pinjaman yang diberikan.
5. Pemerintah dalam hal penerimaan pajak (pajak penghasilan),
dan lain-lain.
Pihak internal dan eksternal perusahaan tentunya mengharapkan
persistensi laba (laba perusahaan sekarang berlanjut pada periode berikutnya).
Hal ini karena laba yang tidak atau kurang persisten akan menimbulkan
masalah yaitu ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan yang didasarkan
pada kondisi di masa mendatang. Untuk itu harapannya adalah laba selalu
persisten sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang didasarkan pada prediksi laba di masa mendatang (Adiati dan
Rahmawati, 2015).
Hal itu disebabkan karena laba yang mencerminkan kelanjutan laba di
masa yang akan mendatang (sustainable learnings) yang ditentukan oleh
komponen akrual dan aliran kasnya dapat memberikan informasi laba yang
berkualitas. Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan
perpajakan yang menarik banyak perhatian adalah book-tax differences yaitu
perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan perpajakan dan
pendapatan sebelum kena pajak menurut standar akuntansi. Peraturan
perpajakan dan akuntansi memiliki tujuan yang berbeda sehingga perbedaan
tersebut muncul hampir di semua negara (Martani dan Persada, 2010).
4
Terjadinya fenomena book-tax differences ini menimbulkan peluang
terjadinya manajemen laba dan kualitas laba perusahaan. Perbedaan antara
laba akuntansi dan laba fiskal (book tax differences) dapat memberikan
informasi mengenai kualitas laba (Comprix et al. 2011).
Berdasarkan pasal 28 UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan, perusahaan menyelenggarakan pembukuan
menggunakan stelsel akrual atau kas. Sedangkan berdasarkan PSAK No. 1
tahun 2013 perusahaan menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas. Adanya perbedaan perhitungan laba menurut komersial
dengan menurut perpajakan menyebabkan perbedaan jumlah antara laba
akuntansi dan laba fiskal. Perbedaan penghasilan dan biaya/pengeluaran
menurut akuntansi dan menurut fiskal dapat dikelompokkan menjadi
perbedaan tetap atau perbedaan permanen (permanent differences) dan
perbedaan sementara atau perbedaan waktu (temporary or timing differences).
Manajer membutuhkan penilaian dan perkiraan yang berhubungan
dengan nilai masa depan dalam penyusunan laporan keuangan. Penilaian dan
perkiraan tersebut memberikan fleksibilitas pada manajer dalam menyusun
laporan keuangan. Hal ini di atur dalam PSAK No. 1 tahun 2013 tentang
penyusunan laporan keuangan yang berbasis akrual (accrual basic).
Fleksibilitas yang tersedia memberikan ruang bagi manajer untuk melakukan
manajemen laba. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tahun 2014 yang mengatur
5
tentang akuntansi pajak penghasilan yang wajib diberlakukan untuk
pelaporan keuangan yang dimulai atau sesudah 1 Januari 2001. PSAK No. 46
tahun 2014 memberikan kebebasan kepada manajemen dalam menentukan
pilihan kebijakan akuntansi dalam menentukan besaran pencadangan
beban/penghasilan pajak tangguhan. Pencadangan beban/penghasilan pajak
tangguhan terjadi akibat adanya perbedaan pengakuan antara standar
akuntansi dengan peraturan perpajakan. Implikasi PSAK No. 46 tahun 2014
yang dikaitkan dengan isu manajemen laba belum banyak diuji secara empiris
di Indonesia.
Terdapat banyak kasus di Indonesia yang melibatkan wajib pajak badan
terutama berkaitan dengan usaha-usahanya dalam meminimlakan beban pajak
yang harus dibayarkan melalui berbagai cara, seperti salah satunya
memanfaatkan perbedaan temporer yang akan membentuk beban atau
penghasilan pajak tangguhan atau bahkan penggelapan pajak. Kasus Gayus
Tambunan yang terbukti melakukan tindak pencucian uang dari tiga
perusahaan Bakrie Group senilai 7 juta dollar AS lalu membagikan kepada
pejabat-pejabat ditjen pajak lain (Siregar, 2014).
Kasus yang serupa dengan kasus Gayus Tambunan terjadi di tubuh
Bank BCA. Hadi Poernomo selaku pegawai Dirjen Pajak diduga
memanipulasi telaah direktorat PPH mengenai keberatan SKPN PPH BCA.
BCA mengajukan surat keberatan wajib pajak dengan nilai yang cukup
fantastis yakni sebesar Rp.5,7 triliun terkait kredit bermasalah-nya atau non-
6
performance loan (NLP) kepada direktorat PPH Ditjen Pajak pada 17 Juli
2003. Setelah ditelaah oleh Direktorat PPH, permohonan keberatan wajib
pajak yang diajukan BCA ditolak, namun oleh Hadi Poernomo selaku Dirjen
Pajak mengintruksikan Direktur PPH yang semula menolak menjadi
menerima seluruh permohonan keberatan wajib pajak yang dilayangkan pihak
BCA sehari sebelum masa jatuh tempo pemberian keputusan final. Oleh
putusan Hadi Poernomo tersebut, diyakini BCA telah merugikan negara
dengan tidak membayar pajak sebesar Rp.375 miliar (Siregar, 2014).
Meskipun banyak kasus di Indonesia yang melakukan tindak
penggelapan pajak namun tidak sedikit yang memanfaatkan celah di antara
perlakuan akuntansi dan perlakuan perpajakan atau pun perlakuan perpajakan
di Indonesia dengan perpajakan di negara yang berbeda.
Penelitian sebelumnya bisa memberikan bukti bahwa Book-Tax
Differences bisa mendeteksi manajemen laba, namun belum membuktikan
secara langsung bahwa Book-Tax Differences dapat mempengaruhi
persistensi laba karena persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai
prediksi laba dalam menentukan kualitas laba, dan persistensi laba tersebut
ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kas dari laba sekarang, yang
mewakili sifat transitori dan permanen laba (Anggasari, 2009).
Namun, akhirnya beberapa peneliti telah memusatkan perhatiannya
pada selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal dengan persistensi laba.
Mereka berpendapat bahwa perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal
7
(book-tax differences) dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba.
Logika yang mendasarinya adalah adanya sedikit kebebasan akuntansi yang
diperbolehkan dalam pengukuran laba fiskal sehingga perbedaan antara laba
akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat memberikan informasi
tentang management discretion dalam proses akrual (Hasan et al. 2014).
Penelitian tentang perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal terhadap
persistensi laba selama lima tahun terakhir ini diantaranya dilakukan oleh
Martani dan Persada (2010). Penelitian Martani dan Persada menguji
pengaruh book-tax differences terhadap persistensi laba, dimana persistensi
laba diukur dari perbedaan laba dan laba di masa yang akan datang. Hasil dari
penelitian ini adalah persistensi laba menunjukan bahwa baik perbedaan
temporer maupun perbedaan temporer secara signifikan berpengaruh terhadap
persistensi laba. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa ada faktor-faktor
lain yang mempengaruhi persistensi laba seperti arus kas operasi dan akrual.
Christiyanti (2015) meneliti book-tax differences terhadap persistensi
laba dengan mengelompokan menjadi large positive book-tax differences dan
small book-tax differences dan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa
large book-tax differences terbukti signifikan dapat menurunkan persistensi
laba dibandingkan small bool-tax differences. Kelemahan pada penelitian ini
adalah proxy hitung untuk book-tax differences hanya memasukan perbedaan
temporer dan tidak memasukan perbedaan tetap sehingga menjadi kurang
8
jelas apakah book-tax differences benar-benar berpengaruh terhadap
persistensi laba.
Dewi dan Putri (2015) pun meneliti book-tax differences terhadap
persistensi laba dengan membagi laba menjadi laba kas dan laba akrual. Dan
hasil penelitian ini menunjukan bahwa arus kas operasi mempengaruhi
persistensi laba sementara arus kas akrual tidak mempengaruhi.
Penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan Fajri dan Mayangsari (2012) dimana large positive book-tax
differences menunjukan akrual persistensi yang lebih rendah untuk persistensi
laba yang akan datang, sesuai dengan penelitian Christiyanti. Sehingga dari
penelitian tersebut menyatakan bahwa perbedaan laba akuntansi dengan laba
pajak yang besar akan menyebabkan laba kurang persisten dibandingkan
dengan perbedaan laba akuntansi dengan perbedaan laba pajak yang kecil
Penelitian lain kemudian dilakukan oleh Adiati dan Rahmawati (2015)
menunjukan hasil bahwa persistensi laba perusahaan dengan perbedaan laba
akuntasi dan laba pajak positif/negatif besar (large positive/negative book-tax
differences) lebih rendah daripada persistensi laba perusahaan dengan
perbedaan laba akuntansi dan laba pajak kecil (small book-tax differences).
Hasil dari penelitian ini juga menunjukan bahwa persistensi komponen akrual
dari laba perusahaan dengan perbedaan laba akuntansi dan laba pajak
positif/negatif besar (large positive/negative book-tax differences) lebih
rendah daripada persistensi komponen akrual laba perusahaan dengan
9
perbedaan laba akuntansi dan laba pajak kecil (small book-tax differences).
Hasil penelitian Adiati dan Rahmawati tersebut konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Blaylock et.al. (2012) dan penelitian Fajri dan
Mayangsari (2012).
Penelitian Blaylock et.al. (2012) menunjukan bahwa perbedaan laba
akuntansi dengan laba pajak dapat menjadi signal persistensi laba dan
persistensi komponen akrual dari laba. Informasi tentang “Pajak Tangguhan”
bermanfaat sebagai proksi “perbedaan laba akuntansi pajak” yang selanjutnya
dapat menjadi signal persistensi laba & persistensi komponen akrual dari
laba.
Penelitian Adiati dan Rahmawati (2015) juga menunjukan hasil bahwa
persistensi laba perusahaan yang melakukan manajemen laba (perusahaan
dalam kelompok manajemen laba) lebih rendah daripada persistensi laba
perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba (perusahaan dalam
kelompok non-manajemen laba) dan persistensi komponen akrual dari laba
perusahaan yang melakukan manajemen laba (perusahaan dalam kelompok
manajemen laba) lebih rendah daripada persistensi komponen akrual dari laba
perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba (perusahaan dalam
kelompok non-manajemen laba). Manajemen laba akuntansi pajak dapat
menjadi signal persistensi laba & persistensi komponen akrual dari laba.
Namun, penelitian ini belum memasukan perbedaan tetap dalam menghitung
book-tax differences.
10
Penelitian ini mengacu penelitian yang dilakukan oleh Jackson (2015)
dengan menguji book-tax differences terhadap persistensi laba. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tidak membagi laba kas
dan laba akrual. Selain itu, penelitian ini juga akan mengacu penelitian
Blaylock (2012) dengan menguji book-tax differences dengan penghindaran
pajak terhadap persistensi laba. Hal ini dikarenakan book-tax differences
kemungkinan besar timbul dari penghindaran pajak. Perbedaan penelitian
tersebut dengan penelitian ini adalah memasukan perbedaan permanen dalam
menghitung book-tax differences dan perubahan beban pajak penghasilan
dalam menghitung persistensi laba.
Penelitian ini juga mengacu pada penelitian di Indonesia yang
dilakukan oleh Martani dan Persada (2010). Perbedaan penelitian ini dengan
perbedaan sebelumnya adalah memasukan variabel moderasi berupa
penghindaran pajak. Perbedaan kedua terletak pada sampel penelitian di mana
penelitian ini menggunakan sampel dua industri, yaitu industri perbankan dan
industri pariwisata dan perhotelan. Alasan memilih sampel industri perbankan
dan industri pariwisata dan perhotelan adalah karena industri ini jarang
dijadikan sampel penelitian di Indonesia yang rata-rata menggunakan sampel
industri manufaktur. Berdasarkan latar belakang masalah di atasa maka
penelitian ini diberi judul “Pengaruh Book-Tax Differences terhadap
Persistensi Laba dengan Penghindaran Pajak sebagai Variabel
Moderasi”
11
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Apakah perbedaan permanen berpengaruh positif terhadap perubahan
beban pajak penghasilan?
2. Apakah perbedaan temporer berpengaruh negatif terhadap perubahan
laba sebelum pajak?
3. Apakah penghindaran pajak dalam perbedaan permanen berpengaruh
positif terhadap perubahan beban pajak penghasilan?
4. Apakah penghindaran pajak dalam perbedaan temporer berpengaruh
negatif terhadap perubahan laba sebelum pajak?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis:
a. Perbedaan permanen berpengaruh positif terhadap perubahan beban
pajak penghasilan.
b. Perbedaan temporer berpengaruh negatif terhadap perubahan laba
sebelum pajak.
c. Penghindaran pajak dalam perbedaan permanen berpengaruh negatif
terhadap perubahan beban pajak penghasilan.
d. Penghindaran pajak dalam perbedaan temporer berpengaruh positif
terhadap perubahan laba sebelum pajak.
12
2. Manfaat Penelitian
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yang antara lain sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
1) Hasil penelitian ini akan menjawab pertanyaan dan ketertarikan
penulis tentang hubungan antara book-tax differences,
penghindaran pajak dan persistensi laba.
2) Penelitian ini juga dapat menjadi wadah bagi penulis untuk
menyalurkan dan mengaplikasikan teori-teori akuntansi
keuangan dan pajak.
b. Bagi Akademisi
1) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
tentang book-tax differences, penghindaran pajak, persistensi
laba.
2) Penelitian ini dapat melengkapi dan menambah koleksi pustaka
bagi pengetahuan di bidang akuntansi keuangan dan perpajakan
secara khusus.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif merupakan teori yang memprediksi tindakan
pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dan bagaimana manajer akan
merespon kebijakan akuntansi baru yang diusulkan (Scott, 2006). Teori
akuntansi positif bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi (Watt dan
Zimmerman, 1986). Penjelasan yang dimaksud adalah memberikan alasan
terhadap praktik akuntansi yang dilakukan. Sedangkan prediksi yang
dimaksud adalah teori berusaha memprediksi fenomena yang diamati
(Ghozali dan Chariri, 2007). Penjelasan dan prediksi teori akuntansi positif
berdasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer
dengan kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola
pasar modal, dan institusi pemerintah (Watts dan Zimmerman, 1986).
Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan
keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi,
perbedaan metode dan prosedur akuntansi, yang dapat menyebabkan
terjadinya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan
perlakuan penghasilan dan biaya (Resmi, 2009). Perbedaan prinsip,
metode, dan prosedur akuntansi terjadi karena keputusan yang dibuat oleh
manajer, karena manajer memiliki kebebasan untuk memilih metode
14
akuntansi yang memaksimumkan kepuasan mereka atau mengubah
kebijakan produksi, investasi dan pendanaan perusahaan untuk
memaksimumkan kepuasan mereka.
Book-tax differences diprediksi dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan karena adanya perbedaan mekanisme dalam perhitungan laba.
Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal juga dipengaruhi oleh pilihan
metoda akuntansi dalam proses akrual. Perbedaan permanen dan
perbedaan temporer menyebabkan adanya koreksi fiskal positif dan
koreksi fiskal negatif. Koreksi fiskal positif menyebabkan laba fiskal
bertambah. Sebaliknya, koreksi fiskal negatif menyebabkan laba fiskal
berkurang. Oleh sebab itu, teori akuntansi positif dapat mendasari masalah
yang terjadi dalam penelitian ini (Brolin, 2014).
2. Persistensi Laba
a. Pengertian Laba
Ghozali dan Chariri (2007) mengemukakan bahwa salah satu
tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan
yang dapat menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan
laba (earning per share). Laba adalah hasil dari suatu periode yang
telah dicapai oleh perusahaan sebagaimana disebutkan dalam
Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) nomor 1, laba
merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam
laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun
15
eksternal perusahaan, untuk melakukan penaksiran earning power
perusahaan dimasa yang akan datang.
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) sesuai dengan FASB (Financial
Accounting Standar Board) mendefinisikan laba merupakan kenaikan
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari penanaman
modal.
Sementara itu, PSAK No.25 mendefinisikan laba adalah semua
unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu pendapatan dan
beban dalam suatu periode harus tercakup dalam penetapan laba/rugi
bersih untuk periode tersebut kecuali jika standar akuntansi keuangan
yang berlaku mewajibkan atau memperbolehkan sebaliknya.
Kesimpulan yang bisa diambil dari beberapa pengertian di atas
adalah bahwa laba merupakan selisih lebih antara pendapatan dan
biaya yang timbul dalam kegiatan utama atau sampingan perusahaan
selama satu periode.
Suwardjono (2010) mengatakan bahwa laba secara konseptual
memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
a) Kenaikan kemakmuran (wealth atau well-offness) yang
dimiliki atau dikuasai suatu entitas. Entitas dapat berupa
16
perorangan atau individual, kelompok individual,
institusi, badan, lembaga,atau perusahaan.
b) Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu (perioda)
sehingga harus diidentifikasi kemakmuran awal dan
kemakmuran akhir.
c) Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik
oleh entitas yang menguasai kemakmuran asalkan
kemakmuran awal dipertahankan.
b. Persistensi Laba
Salah satu proksi yang dapat digunakan untuk mengukur
kualitas laba adalah persistensi laba (Dechow et al., 2010).
Persistensi laba didefinisikan sebagai revisi laba akuntansi yang
diharapkan di masa mendatang (expected future earnings) yang
diimplikasi oleh inovasi laba tahun berjalan (current earnings)
(Rahmawati, 2015).
Menurut Jonas dan Blanchet (2000) persistensi laba dapat
digunakan untuk menilai kualitas laba karena mengandung unsur
predictive value, sehingga dapat digunakan oleh pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di masa lalu,
sekarang, dan masa depan.
Penelitian terdahulu (Lev dan Nissim, 2004; Hanlon 2005)
menunjukan fakta bahwa book-tax differences memprediksi laba di
17
masa yang akan mendatang tapi penyebab yang mendasari
hubungan tersebut tidak jelas.
Sementara itu, penelitian Guenther (2011) menunjukan hasil
bahwa book-tax differences berpengaruh signifikan terhadap
pengguna laporan keuangan dan book-tax differences memberikan
tambahan informasi tentang laba di masa yang akan datang.
Bagaimana pun penelitian-penelitian tersebut sulit untuk menarik
kesimpulan hubungan antara komponen-komponen book-tax
differences dengan komponen-komponen perubahan laba dari
penelitian tersebut.
Oleh karena itu, penelitian ini akan melanjutkan penelitian Lev
dan Nissim (2004) dan Blaylock et.al. (2012) sesuai dengan yang
dilakukan oleh Jackson (2015) dengan memberikan pengetahuan
yang lebih dalam mengenai hubungan antara book-tax differences
dan laba di masa yang akan datang.
Penelitian Jackson (2015) membagi perubahan laba bersih
menjadi laba sebelum pajak dan beban pajak penghasilan. Book-tax
differences dalam penelitian dibagi menjadi perbedaan permanen
dan perbedaan temporer. Kemudian akan menguji hubungan antara
dua tipe book-tax differences dan komponen-komponen laba di
masa yang akan datang. Jika book-tax differences berisi informasi
tentang kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan datang
18
maka akan memiliki hubungan dengan perubahan laba sebelum
pajak. Jika book-tax differences berisi informasi tentang tarif pajak
efektif masa yang akan datang maka akan memiliki hubungan
dengan perubahan beban pajak penghasilan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa book-tax differences akan
mempengaruhi persistensi laba yang akan bisa yang digunakan
untuk mengukur kualitas laba.
3. Book-Tax Differences
a. Pengertian Pajak
Definisi pajak menurut Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo
(2011) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontrapestasi) yang langsung dapat ditujukan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi pajak menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007
pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
19
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak
memiliki beberapa unsur (Mardiasmo, 2011), yaitu:
1) Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut
berupa uang (bukan barang).
2) Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang
serta aturan pelaksanaannya.
3) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditujukan adanya
kontraprestasi individual secara langsung oleh pemerintah.
4) Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni
pengeuaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
b. Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Pajak
1) Laba Akuntansi
Laba akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
laba bersih selama satu periode tertentu sebelum dikurangi
beban pajak menurut PSAK 46. Berdasarkan hal tersebut laba
akuntansi dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
a) Laba kotor
Laba kotor (gross profit) adalah selisih antara penjualan
bersih dengan harga pokok penjualan.
b) Laba operasi
Laba operasi (operating income) adalah selisih
antara laba kotor dengan beban operasi.Secara umum beban
20
operasi adalah seluruh beban kecuali beban bunga dan
pajak penghasilan, sehingga laba operasi dapat juga disebut
laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and
taxes atau EBIT).
c) Laba sebelum pajak penghasilan
Laba sebelum pajak penghasilan (earning before
taxes atau EBT) adalah hasil dari laba operasi yang
ditambah atau dikurangi dengan pendapatan atau beban
lain-lain.
d) Laba bersih
Laba bersih (net income) merupakan hasil
pengurangan antara laba sebelum pajak penghasilan dengan
beban pajak penghasilan dan disesuaikan dengan pos-pos
luar biasa.Pos-pos luar biasa adalah penghasilan atau beban
yang timbul dari kejadian atau transaksi yang secara jelas
berbeda dari aktivitas normal perusahaan dan tidak
diharapkan untuk terjadi secara teratur.
e) Laba per saham
Laba per saham (earning per share) adalah
keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham untuk
setiap lembar saham yang dimiliki. Laba per saham didapat
21
dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham yang
beredar.
2) Laba Fiskal
Berdasarkan pasal 1 UU Nomor 36 tahun 2008, pengertian
pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap Subjek
Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
tahun pajak. Dalam menghitung laba fiskal perlu dilakukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap laba akuntansi sebelum pajak
penghasilan berdasarkan ketentuan peraturan Undang-Undang
Pajak Penghasilan beserta peraturan pelaksanaannya yang lebih
dikenal dengan istilah rekonsiliasi fiskal. Tujuannya adalah
mendapatkan laba bersih fiskal yang akan digunakan sebagai
dasar pengenaan penghitungan pajak. Prosesnya adalah sebagai
berikut :
a) Penghasilan atau pendapatan diklasifikasikan antara
pendapatan yang bukan merupakan objek pajak dan
penghasilan yang merupakan objek pajak.
b) Dari penghasilan yang merupakan objek pajak, tentukan
penghasilan mana yang pengenaan pajaknya bersifat final.
Maka selebihnya adalah penghasilan yang merupakan objek
pajak yang tidak termasuk penghasilan yang pajaknya
bersifat final.
22
c) Biaya atau pengeluaran diklasifikasikan antara biaya atau
pengeluaran yang boleh dikurangkan, dan biaya atau
pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan.
d) Selisih antara penghasilan (objek pajak yang tidak termasuk
penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final)
dengan biaya atau pengeluaran yang boleh dikurangkan
merupakan laba atau rugi fiskal.
Rekonsiliasi atau penyesuaian fiskal dari laporan keuangan
komersial hanya dibutuhkan apabila akuntansi wajib pajak
dikerjakan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan saja.
Apabila akuntansi pajak merupakan proses akuntansi, maka
penyesuaian tersebut sesungguhnya tidak diperlukan lagi,
karena proses akuntansi yang menganut Standar Akuntansi
Keuangan sudah sejak awal disesuaikan dengan Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan Perpajakan. Untuk
kesinambungan rekonsiliasi tersebut masih diperlukan semacam
catatan untuk membukukan semua pos-pos dalam laporan
keuangan yang memperlihatkan perbedaan antara Standar
Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan Perpajakan yang diperlukan untuk penyusunan
rekonsiliasi berikutnya. Dengan adanya pencatatan yang
terpisah, dengan segera dapat diketahui jumlah pos-pos yang
23
berbeda, dan apabila makin sedikit perkiraan yang tidak sesuai
dengan KUP, maka semakin mudah rekonsiliasi fiskalnya yang
berarti pula akan menghemat waktu, biaya dan tenaga.
Sebaliknya, semakin banyak yang tidak sesuai dengan KUP,
maka akan semakin sulit dan kompleks penyusunan rekonsiliasi
tersebut yang berarti akan menambah waktu, biaya dan tenaga
perusahaan (Zain, 2008).
3) Penyebab Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal
Menurut Resmi (2009: 392-395) penyebab perbedaan
laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah
sebagai berikut:
a) Perbedaan Prinsip Akuntansi
Beberapa prinsip akuntansi yang berlaku umum
(Standar Akuntansi Keuangan disingkat SAK) yang telah
diakui secara umum dalam dunia bisnis dan profesi tetapi
tidak diakui dalam fiskal, meliputi:
(a) Prinsip Konservatisme
Penilaian persediaan akhir berdasarkan metode
“terendah antara harga pokok dan nilai realisasi bersih”
dan penilaian piutang dengan nilai taksiran realisasi
bersih, diakui dalam akuntansi komersial, tetapi tidak
diakui dalam fiskal.
24
(b) Prinsip Harga Perolehan (Cost)
Dalam akuntansi komersial, penentuan harga perolehan
untuk barang yang diproduksi sendiri boleh
memasukkan unsur biaya tenaga kerja yang berupa
natura. Dalam fiskal, pengeluaran dalam bentuk natura
tidak diakui sebagai pengurangan/biaya.
(c) Prinsip Pemadanan (matching) biaya-manfaat
Akuntansi komersial mengakui biaya penyusutan pada
saat aset tersebut menghasilkan.Dalam fiskal,
penyusutan dapat dimulai sebelum menghasilkan,
seperti alat-alat pertanian.
b) Perbedaan Metode dan Prosedur Akuntansi
(a) Metode Penilaian Persediaan
Akuntansi komersial membolehkan memilih beberapa
metode perhitungan/penentuan harga perolehan
persediaan, seperti rata-rata (average), masuk pertama
keluar pertama (first in-first out-FIFO), masuk terakhir
keluar pertama (last in-first out-LIFO), pendekatan laba
bruto, pendekatan harga jual eceran, dan lain-lain.
Dalam fiskal hanya membolehkan memilih dua metode,
yaitu rata-rata (average) atau masuk pertama keluar
pertama (FIFO).
25
(b) Metode Penyusutan dan Amortisasi
Akuntansi komersial membolehkan memilih metode
penyusutan seperti metode garis lurus (straight line
method), metode jumlah angka tahun (sum of the years
digits method), metode saldo menurun (declining
balanced method) atau metode saldo menurun ganda
(double declining balanced method), metode jam jasa,
metode jumlah unit diproduksi, metode berdasarkan
jenis dan kelompok, metode anuitas, metode persediaan,
dan lain-lain untuk semua jenis harta berwujud atau aset
tetap. Dalam fiskal pemilihan metode penyusutan lebih
terbatas, antara lain metode garis lurus (straight line
method) dan saldo menurun (declining balanced
method) untuk kelompok harta berwujud jenis
nonbangunan, sedangkan untuk harta berwujud
bangunan dibatasi pada metode garis lurus saja. Di
samping metodenya, termasuk yang membedakan
besarnya penyusutan untuk akuntansi komersial dan
fiskal adalah bahwa dalam akuntansi komersial
manajemen dapat menaksir sendiri umur ekonomis atau
masa manfaat suatu aset, sedangkan dalam fiskal umur
ekonomis atau masa manfaat diatur atau ditetapkan
26
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan. Demikian
pula akuntansi komersial membolehkan mengakui nilai
residu sedangkan fiskal tidak membolehkan
memperhitungkan nilai residu dalam menghitung
penyusutan.
(c) Metode Penghapusan Piutang
Dalam akuntansi komersial penghapusan piutng
ditentukan berdasarkan metode cadangan.Sedangkan
dalam fiskal, penghapusan piutang dilakukan pada saat
piutang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat-
syarat tertentu yang diatur dalam peraturan
perpajakan.Pembentukan cadangan dalam fiskal hanya
diperbolehkan untuk industri tertentu seperti usaha
bank, sewa guna usaha dengan hak opsi, usaha asuransi,
dan usaha pertambangan dengan jumlah yang dibatasi
dengan peraturan perpajakan.
c) Perbedaan Perlakuan dan Pengakuan Penghasilan dan
Biaya
(a) Penghasilan tertentu diakui dalam akuntansi komersial
tetapi bukan merupakan Objek Pajak Penghasilan.
Dalam rekonsiliasi fiskal, penghasilan tersebut harus
dikeluarkan dari total Penghasilan Kena Pajak (PKP)
27
atau dikurangkan dari laba menurut akuntansi
komersial.
(b) Penghasilan tertentu diakui dalam akuntansi komersial
tetapi pengenaan pajaknya bersifat final. Dalam
rekonsiliasi fiskal, penghasilan tersebut harus
dikeluarkan dari total PKP atau dikurangkan dari laba
menurut akuntansi komersial.
(c) Penyebab perbedaan lain yang berasal dari penghasilan,
antara lain:
1) Kerugian suatu usaha di luar negeri. Dalam
akuntansi komersial kerugian tersebut mengurangi
laba bersih, sedangkan dalam fiskal kerugian
tersebut tidak boleh dikurangkan dari total
penghasilan (laba) kena pajak.
2) Kerugian usaha dalam negeri tahun-tahun
sebelumnya. Dalam akuntansi komersial kerugian
tersebut tidak berpengaruh dalam perhitungan laba
bersih tahun sekarang, sedangkan dalam fiskal
kerugian tahun sebelumnya dapat dikurangkan dari
penghasilan (laba) kena pajak tahun sekarang
selama belum lewat waktu 5 tahun.
28
3) Imbalan dengan jumlah yang melebihi kewajaran.
Imbalan yang diterima atas pekerjaan yang
dilakukan oleh pemegang saham atau pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah
yang melebihi kewajaran.
c. Book-Tax Differences
Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara
akuntansi komersial dan fiskal menimbulkan perbedaan dalam
menghitung besarnya penghasilan kena pajak (Daniati, 2013).
Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara
akuntansi komersial yang mendasarkan laba pada konsep dasar
akuntansi yaitu penandingan antara pendapatan dengan biaya-biaya
terkait (matching cost against revenue), sedangkan dari segi fiskal
tujuan utamanya adalah penerimaan negara. Perbedaan antara
laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu perbedaan tetap/permanen dan
perbedaan waktu/sementara.
1) Perbedaan Permanen
Perbedaan permanen terjadi karena adanya
perbedaan pengakuan penghasilan dan beban menurut
akuntansi dengan fiskal, yaitu adanya penghasilan dan
beban yang tidak diakui menurut akuntansi namun diakui
29
menurut fiskal, ataupun sebaliknya (Agoes dan Trisnawati,
2010: 238). Perbedaan permanen mengakibatkan laba atau
rugi menurut akuntansi (pretax income) yang berbeda
secara tetap dengan laba atau rugi menurut fiskal (taxable
income).
Pada dasarnya perbedaan permanen tersebut
muncul, disebabkan oleh kebijakan ekonomi atau
disebabkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang
menghendaki penghapusan Ketentuan Perundang-undangan
Perpajakan yang memberatkan salah satu subsektor dari
subsektor perekonomian. Perbedaan permanen tersebut
dapat berupa :
a) Penghasilan tertentu, baik sebagian maupun seluruhnya
dikecualikan dari pengenaan pajak penghasilan.
b) Kelompok wajib pajak tertentu, baik sebagian maupun
seluruhnya dibebaskan dari pembayaran pajak.
c) Pengurangan khusus yang diberikan kepada wajib pajak
atau pengurangan.
Perbedaan permanen biasanya terjadi karena
peraturan perpajakan mengharuskan hal-hal berikut:
a) Penghasilan yang telah dikenakan PPh bersifat final
– Pasal 4 ayat (2) UU PPh;
30
b) Penghasilan yang bukan objek pajak – Pasal 4 ayat
(3) UU PPh;
c) Pengeluaran yang tidak berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha, yaitu mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan serta
pengeluaran yang sifatnya pemakaian penghasilan
atau jumlahnya melebihi kewajaran – Pasal 9 ayat
(1) UU PPh;
d) Beban yang digunakan untuk mendapatkan
penghasilan yang bukan objek pajak dan
penghasilan yang telah dikenakan PPh bersifat final;
e) Penggantian sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diberikan dalam bentuk natura;
f) Sanksi perpajakan.
Berikut ini adalah yang termasuk pajak final 4 ayat
(2) menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (Resmi,
2009: 145):
a) Bunga deposito atau tabungan dan diskonto
sertifikat Bank Indonesia (SBI).
b) Hadiah undian.
c) Bunga simpanan anggota koperasi.
31
d) Penghasilan bunga obligasi yang diperdagangkan
dan atau dilaporkan pada perdagangan di Bursa
Efek.
e) Penjualan saham pendiri dan bukan pendiri di Bursa
Efek.
f) Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan atau
bangunan.
g) Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari
persewaan tanah dan atau bangunan.
h) Usaha jasa konstruksi yang memenuhi kualifikasi
usaha kecil dan nilai pengadaan sampai dengan satu
milyar rupiah
Pajak penghasilan bersifat final selain yang
disebutkan di atas adalah (Resmi, 2009: 146):
a) PPh Final Pasal 17 ayat (2) UU PPh yaitu atas
dividen yang diterima oleh Wajib Pajak Orang
Pribadi.
b) PPh final Pasal 15, terdiri atas:
(a) PPh atas jasa pelayaran dalam negeri.
(b) PPh atas pelayaran dan/atau penerbangan
luar negeri.
(c) PPh atas pola bagi hasil.
32
(d) PPh atas kerjasama bentuk BOT.
c) PPh final Pasal 19 yaitu PPh atas revaluasi atas aset
tetap.
Berikut ini yang tidak termasuk objek pajak (Pasal
4 ayat (3)) menurut UU No. 36 Tahun 2008 (Suandi, 2014:
84-85):
a) Bantuan, sumbangan, ternasuk zakat yang diterima
oleh badan amil zakat yang dibentuk atau disahkan
oleh pemerintah dan para penerima zakat yang
berhak.
b) Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah
dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan oleh
badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan
sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan sepanjang tidak
ada hubungan dengan usaha pekerjaan, kepemilikan,
atau pengusaha antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
c) Warisan.
d) Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh
bada sebagai pengganti saham atau sebagai
pengganti penyertaan modal.
33
e) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari wajib
pajak atau pemerintah.
f) Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang
pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna dan asuransi beasiswa.
g) Dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh Perseroan Terbatas, sebagai wajib pajak
dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara,
atau Badan Usaha Milik Daerah dari penyertaan
modal pada Badan Usaha yang didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat :
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan,
dan; Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik
Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan
yang memberikan dividen paling rendah 25% dar
jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai
usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
34
h) Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun,
yang pendirianya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja
maupun pegawai.
i) Penghasilan yang ditanamkan oleh dana pensiun
sebagaimana dimaksudkan pada huruf g, dalam
bidang-bidang yang ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan.
j) Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi
atas saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan
kongsi.
k) Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh
perusahaan reksa dana selama 5 (lima) tahun
pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian
izin usaha.
l) Penghasilan yang diterima atau diperoleh
perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari
badan pasangan usaha yang didirikan dan
menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, tidak
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
35
Berikut biaya yang tidak boleh dikurangkan sesuai
pasal 9 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2008 (Waluyo, 2012:
284-287):
a) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk
apapun seperti deviden, termasuk deviden yang
dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis dan pembagian Sisa Hasil Usaha
koperasi.
b) Biaya yang dikeluarkan atau dibebankan untuk
kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau
anggota.
c) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan
kecuali piutang tak tertagih untuk usaha bank dan
sewa guna usaha (leasing) dengan hak opsi,
cadangan untuk usaha asuransi, dan cadangan biaya
reklamasi untuk usaha pertambangan yang
ketentuan dan syarat-syaratnya ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan.
d) Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jika, asuransi dwiguna dan asuransi bea
siswa yang dibayar oleh wajib pajak orang pribadi
kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi
36
tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi wajib
pajak yang bersangkutan.
e) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk
natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan
makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta
penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk
natura dan kenikmatan di daerah tertentu yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
f) Jumlah yang melebihi kewajaran yang diberikan
kepada pemegang saham atau kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan
sehubungan pekerjaan yang dilakukan.
g) Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan
dan warisan sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (3)
huruf a dan b, kecuali zakat atau penghasilan yang
nyata-nyata dibayarkan oleh wajib pajak orang
pribadi pemeluk agama Islam dan atau wajib pajak
badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk
37
agama Islam kepada lembaga atau badan amil zakat
yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah.
h) Pajak penghasilan.
i) Biaya yang dikeluarkan atau dibebankan untuk
kepentingan pribadi wajib pajak atau orang yang
menjadi tanggungannya.
j) Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan,
firma atau perseroan komanditer yang modalnya
tidak terbagi atas saham.
k) Sanksi administrasi berupa bunga, denda dan
kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang
berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan
di bidang perpajakan.
2) Perbedaan Temporer
Menurut PSAK No. 46 perbedaan temporer adalah
perbedaan antara jumlah tercatat aset atau kewajiban
dengan Dasar Pengenaan Pajaknya. Perbedaan temporer
terjadi karena perbedaan waktu pengakuan dan pendapatan
dan biaya dalam menghitung laba. Suatu biaya atau
penghasilan telah diakui menurut akuntansi komersial dan
belum diakui menurut fiskal, atau sebaliknya (Resmi,
38
2009). Perbedaan ini bersifat sementara karena akan
tertutup pada periode sesudahnya.
Perbedaan temporer dimaksudkan sebagai
perbedaan antara dasar pengenaan pajak dari suatu aset atau
kewajiban dengan nilai tercatat pada aset atau kewajiban
yang berakibat pada perubahan laba fiskal periode
mendatang (Waluyo, 2012: 271). Terjadinya perubahan
tersebut dapat bertambah atau berkurang pada aset
dipulihkan atau kewajiban dibayarkan/dilunasi. Perbedaan
temporer ini berakibat harus diakuinya aset dan/atau
kewajiban pajak tangguhan. Hal ini dapat terjadi pada
kondisi:
a) Penghasilan atau beban yang harus diakui untuk
menghitung laba fiskal atau laba komersial dalam
periode yang berbeda;
b) Goodwill atau goodwill negatif yang terjadi saat
konsolidasi;
c) Perbedaan nilai tercatat dengan dasar pengenaan
pajak dari suatu aset atau kewajiban pada saat
pengakuan awal;
d) Bagian dari biaya perolehan saat penanggabungan
usaha yang bermakna akuisisi dialokasikan ke aset
39
atau kewajiban tertentu atas dasar nilai wajar,
perlakuan akuntansi demikian tidak diperkenankan
oleh Undang-Undang Pajak.
4. Penghindaran Pajak
Upaya manajemen perusahaan untuk memperoleh laba yang
diharapkannya melalui penerapan manajemen pajak salah satunya adalah
melalui penghindaran pajak (tax avoidance), yaitu mengurangi jumlah
pajak dengan cara yang yang tidak melanggar peraturan perundang-
undangan perpajakan. Penghindaran pajak dapat juga didefinisikan sebagai
suatu bagian dari strategi manajemen pajak yang tidak dilarang dalam
undang-undang pajak (Santoso, 2014).
Penghindaran pajak yang dilakukan secara ilegal adalah tax
evasion atau dapat juga dianggap penggelapan pajak, yaitu melakukan
penghindaran pajakyang tidak diperbolehkan dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan .Menurut Prebble dan Prebble (2012), perbedaan tax
avoidance dan tax evasion adalah bahwa tax evasion adalah ilegal, yang
terdiri dari pelanggaran yang disengaja atau pengelakan peraturan pajak
yang berlaku untuk meminimalkan kewajiban pajak. Tax avoidance
merupakan penghindaran pajak yang tidak ilegal, yaitu tindakan
mengambil keuntungan pada kesempatan yang ada dalam peraturan
perpajakan untuk mengurangi kewajiban pajak.
40
Penghindaran pajak merupakan upaya menghindari pajak yang
dilakukan secara legal dan aman bagi wajib pajak tanpa bertentangan
dengan ketentuan perpajakan yang berlaku dimana metode dan teknik yang
digunakan cenderung memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang terdapat
dalam undang-undang dan peraturan perpajakan itu sendiri untuk
memperkecil jumlah pajak terhutang (Pohan, 2011).
Sehingga bisa disimpulkan bahwa penghindaran pajak merupakan
cara-cara yang dilakukan manajemen untuk memanfaatkan celah atau
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku sehingga hal tersebut tidak akan dianggap ilegal.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
2.1 yang terdapat di bawah ini
41
Tabel 2.1
Pengaruh Book-Tax Differences terhadap Persistensi Laba dengan Penghindaran Pajak sebagai Variabel Moderasi
No.
Peneliti/Judul Peneliti
Variabel Operasional Metode Penelitian Hasil PenelitianX Y Mod
1 Fanni Chrisyanti, 2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Book-Tax Differences dan Pengaruhnya Terhadap Persistensi Laba
√ √∑ Analisis regresi linier
berganda dan binery logistic
∑ Penelitian ini juga meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi book-tax differences, seperti aset tetap, aset tidak berwujud, pertumbuhan pendapatan, kompensasi kerugian, dan ukuran perusahaan
∑ Purposive sampling∑ Membagi BTD menjadi
large dan small
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aset tetap, aset tidak berwujud, pertumbuhan pendapatan, kompensasi kerugian, dan ukuran perusahaan tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap terbentuknya book-tax differences (BTD). Perusahaan dengan large book-tax differences (LBTD) terbukti signifikan dapat menurunkan persistensi laba sedangkan untuk small book-tax differences (SBTD) tidak terbukti secara signifikan memiliki laba yang lebih persisten daripada perusahaan dengan large book-tax differences.
2 Achmad Fajri dan Sekar Mayangsari, 2012
Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Pajak
√ √ ∑ Jenis penelitian ini menggunakan uji kausal
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sampel-sampel yang digunakan dalam penelitiaan ini melakukan manajemen laba untuk mencegah kerugian. Hasil ini membuktikan bahwa beban pajak tangguhan
Bersambung ke halaman selanjutnya.
42
Tabel 2.2 (Lanjutan)
Manajemen Laba dan Persistensi Laba ∑ Purposive sampling∑ Analisis regresi
berganda∑ Variabel dependennya
memasukan manajemen laba
∑ Membagi BTD ke dalam large positive book-tax differencesdan small book-tax differences
∑ Book-Tax Differenceshanya memasukan perbedaan temporer
∑ Sampel adalah perusahaan manufaktur
dan akrual secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Large book-tax differences, arus kas operasi, pendapatan dan laba secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan dengan large positive book-tax differences menunjukan persistensi laba lebih rendah dibandingkan perusahaan-perusahaan dengan small book-tax differences. Lebih jauh, perusahaan-perusahaan dengan large positive book-tax differences menunjukan akrual persistensi lebih rendah untuk laba yang akan datang dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan dengan small book-tax differences.
3 Dwi Martani dan Aulia Eka Persada, 2010 √ √ ∑ Purposive sampling Hasil penelitian ini menunjukan hanya kompensasi kerugian dan ukuran
Bersambung ke halaman selanjutnya.
43
Tabel 2.3 (Lanjutan)
Pengaruh Book Tax Gap terhadap Persistensi Laba
∑ Jumlah sampel adalah 83 perusahaan dalam enam tahun amatan
∑ Metode panel data∑ Analisis ekonometrik
kausal dinamis∑ Persistensi laba dibagi
menjadi dua unsur, yaitu penghasilan sebelum pajak dan laba bersih
perusahaan yang berpengaruh secara signifikan terhadap book-tax gap di Indonesia. Hasil penelitian untuk persistensi laba menunjukan bahwa baik perbedaan temporer maupun perbedaan temporer secara signifikan berpengaruh terhadap persistensi laba. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi persistensi laba seperti arus kas operasi dan akrual.
4 Arum Kusumaningdyah Adiati dan Rahmawati, 2015
Manajemen Laba, Large Book-Tax Differences, dan Persistensi Laba
√ √ ∑ Menguji manajemen laba terhadap persistensi laba
∑ Sampel sebanyak 215 observasi dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
∑ Large positive/negative book-tax differences dan manajemen laba sebagai variabel moderasi
∑ Book-tax differenceshanya memasukan perbedaan temporer
Hasil penelitian ini menunjukan bukti-bukti empiris sebagai berikut:
∑ Perusahaan dengan large positive/negative book-tax differencesmemiliki persistensi laba yang rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan small positive/negative book-tax differences;
∑ Perusahaan dengan large positive/negative book-tax differencesmemiliki persistensi laba akrual yang rendah dibandingkan dengan
Bersambung ke halaman selanjutnya.
44
Tabel 2.4 (Lanjutan)
perusahaan dengan small positive/negative book-tax differences;
∑ Persistensi laba perusahaan yang masuk di dalam subsampel manajemen laba lebih rendah dibandingkan dengan persistensi laba perusahaan yang tidak masuk dalam subsampel manajemen laba;
Persistensi laba akrual perusahaan yang masuk di dalam subsampel manajemen laba lebih rendah dibandingkan dengan persistensi laba.
5 Adinda Lovina Sismi, Dwi Martani, 2014
Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Pajak dan Kepemilikan Keluarga Terhadap Persistensi Laba
√ √ ∑ Analisis regresi berganda dan binery logistic
∑ Komponen BTD dibagi menjadi dua, yaitu NBTD yang berasal
Hasil penelitian menunjukan bahwa keseluruhan faktor pembentuk BTD mempengaruhi BTD secara signifikan. Uji persistensi laba menunjukan bahwa BTD dengan besar/atau sumber yang berbeda memberikan pengaruh berbeda pula terhadap persistensi laba.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
45
Tabel 2.5 (Lanjutan)
dari karakteristik normal yaitu perbedaan laba akuntansi dengan laba pajak; ABTD yang berasal dari aktivitas oportunis perusahaan yaitu tindakan manajemen laba dan manajemen pajak. Menambah variabel imbalan kerja.
Penelitian ini menunjukan bahwa kepemilikan keluarga mengurangi persistensi laba kecuali saat perusahaan memiliki nilai BTD yang besar dan negatif karena aktivitas manajemen laba dan pajak.
6. Bradley Blaylock, Terry Shevlin, Ryan Wilson, 2012
Tax Avoidance, Large Positive Book-Tax Differences, and Earnings Persistence
√ √ √ ∑ Menguji interaksi manajemen laba dengan book-tax differencesterhadap persistensi laba
∑ Proksi book-tax differences diambil dari perbedaan temporer
∑ Analisis regresi linier bergandan dan binery logistic
Penelitian ini menyediakan pengetahuan mengenai alasan large positive book-tax differences menjadi sinyal berguna untuk laba di masa yang akan datang dan persistensi akrual. Penelitian ini menemukan bahwa di beberapa kasus large positive book-tax differences merefleksikan diskresional akrual yang menyebabkan persistensi laba dan laba akrual rendah. Di sisi lain juga, hasil penelitian ini menunjukan bahwa persistensi laba perusahaan yang melakukan manajemen laba lebih rendah daripada persistensi laba perusahaan yang tidak melakukan
Bersambung ke halaman selanjutnya.
46
Tabel 2.6 (lanjutan)
∑ Menguji persistensi laba akrual dan kas terhadap harga pasar
manajemen laba.
7 Tanya Tang, Michael Firth, 2012
Earnings Persistence and Stock Market Reaction to the Different Information Book-Taax Differences: Evidence from China
√ √ ∑ Memisahkan book-tax difference menjadi normal dan abnormal book-tax differences
∑ Menggunakan data book-tax differences dari Cina
∑ Sampel sebanyak 522 tahun amatan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dengan large positive/negative abnormal/normal book-tax differencesmemiliki persistensi laba lebih rendah daripada perusahaan dengan small abnormal/normal.
8 Mark Jackson, 2015
Book-Tax Differencesand Future Earnings Changes
√ √ √ ∑ Analisis regresi linier berganda
∑ Memasukan manajemen laba sebagai variabel pemoderasi
∑ Proxy laba yang digunakan adalah laba sebelum pajak dan pajak penghasilan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan temporer memprediksi laba di masa yang akan mendatang pada laba sebelum pajak dan perbedaan tetap memprediksi laba di masa yang akan mendatang pada beban pajak. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa penghindaran pajak memiliki hubungan yang lebih positif terhadap book-tax differences, laba sebelum pajak, dan beban pajak dibandingkan dengan manajemen laba
Bersambung ke halaman selanjutnya.
47
Tabel 2.7 (Lanjutan)
∑ Proxy book-tax differences adalah perbedaan tetap dan perbedaan temporer
∑ Perbedaan laba dihitung dengan beda satu, tiga, dan lima tahun
∑ Laba akrual dan laba kas menjadi variabel kontrol
dimana hasil ini bergantung pada metode penelitian.
9 Antonio Lopo Martinez, Tatiana Bossonello Tolentino de Souza, 2015
Book-Tax Differences, Earnings Persistence and Tax Planning Before and After The Adoption of IFRS in Brazil
√ √ √ ∑ Studi kasus di negara Brazil
∑ Menggunakan seluruh laporan keuangan industri yang terdaftar di BMF&Bovespa
∑ Menggunakan hanya perbedaan temporer
∑ Menggunakan manajemen laba dan perencanaan pajak sebagai pemoderasi
Hasil penelitian ini menggambarkan pengaruh yang kuat dari temporary large positive book-tax differences terhadap persistensi laba yang dimoderasi melalui manajemen laba dan penghindaran pajak baik sebelum dan sesudah adopsi IFRS di Brazil.
48
C. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1Skema Kerangka Pemikiran
Variabel Moderasi
Penghindaran Pajak
Variabel Moderasi
Penghindaran Pajak
Variabel Moderasi
Penghindaran Pajak
Kesimpulan dan saran
Variabel Moderasi
Penghindaran Pajak
Metode Penelitian
Model Regresi
BergandaVariabel Independen
Perbedaan permanen(X2)
Variabel Independen
Perbedaan tetap (X1)Variabel Independen
Variabel Dependen
Perubahan laba sebelum pajak (Y1)
Variabel DependenVariabel Independen
Perbedaan permanen(X2)
Hasil dan Pembahasan
Metode Penelitian
Model Regresi
Berganda
49
D. Hipotesis
1. Pengaruh Book-Tax Differences terhadap Persistensi Laba
Penelitian ini mereplikasi penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Martani dan Persada (2010) untuk mengetahui pengaruh Book Tax
Different terhadap persistensi laba. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan pendapat dalam literatur analisis keuangan yang fokus
utamanya adalah book-tax different dapat digunakan untuk menilai
kualitas laba akuntansi (Martani dan Persada, 2010). Karena
persistensi laba merupakan expected future earnings maka unsur yang
mewakili persistensi laba adalah pendapatan sebelum pajak masa yang
akan datang. Kemudian penelitian juga ini mereplikasi penelitian
Jackson (2015) dengan membagi book-tax differences menjadi
perbedaan temporer dan perbedaan permanen, di mana perbedaan
temporer dapat memprediksi perubahan di masa yang akan mendatang
pada laba sebelum pajak dan perbedaan tetap dapat memprediksi
perubahan di masa yang akan datang pada beban pajak.
Beberapa kejadian atau situasi bisa menghasilkan perbedaan
permanen. Salah satu contohnya adalah pendapatan bunga dimana
terdapat perbedaan peraturan mengenai pendapatan bunga dalam
akuntansi dan pajak. Karena pendapatan bunga yang diperoleh dari
banl tidak diperbolehkan dalam peraturan perpajakan maka akan
menghasilkan perbedaan permanen. Walaupun perbedaan permanen
50
bersifat tidak kekal sulit untuk menentukan perbedaan permanen dari
tahun ke tahun namun perubahan peraturan tersebut tidak akan terjadi
secara tiba-tiba. Oleh karena itu, perbedaan permanen yang terjadi di
masa sekarang maka bisa terjadi juga di masa yang akana datang
sehingga koreksi atas perbedaan permanen menunjukan secara positif
(negatif) memprediksi kenaikan (penurunan) beban pajak di masa yang
akan datang (Jakson, 2015). Sehingga hipotesis yang pertama dari
penelitian ini adalah
H1: Perbedaan permanen berpengaruh positif terhadap
perubahan pajak di masa yang akan datang
Perbedaan temporer dihasilkan dari pendapatan dan beban yang
diakui pada waktu yang berbeda antara akuntansi dan perpajakan.
Penjualan kredit, keuntungan yang ditangguhkan dan depresiasi adalah
kejadian yang akan menghasilkan perbedaan temporer. Oleh karena,
perbedaan temporer adalah hasil perbedaan pengakuan antara
perpajakan dan akuntansi yang timbul dari kebebasan manajemen
menetukan metode yang digunakan maka perbedaan temporer mampu
digunakan untuk memprediksi persistensi laba. Garansi atau beban
penghapusan piutang akan menyebabkan perbedaan temporer dengan
koreksi negatif karena pengakuan untuk biaya-biaya dalam perpajakan
akan diakui saat benar-benar terjadi. Jika perbedaan temporer ini
diakui secara pajak lebih lama maka laba sebelum pajak di masa yang
51
akan datang menjadi lebih tinggi (sehingga beban pajak di masa yang
akan datang juga akan ikut tinggi) (Jackson, 2015). Sehingga hipotesis
kedua dari penelitian ini adalah
H2: Perbedaan temporer berpengaruh negatif terhadap
perubahan laba sebelum pajak di masa yang akan datang.
2. Pengaruh Book-Tax Difference dengan Penghindaran Pajak terhadap
Persistensi Laba
Perusahaan bisa fokus kepada penurunan jumlah aktual
pajak yang dibayarkan (cash ETR). Ayerset.al. (2010) menemukan
bahwa book-tax differences bukanlah sinyal terhadap rendahnya laba
di masa yang akan datang. Namun kenyataannya, Blaylock (2012)
menemukan bahwa book-tax differences perusahaan dengan
penghindaran pajak memiliki persistensi laba yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan di luar kelompok penghindaran
pajak. Cash ETR yang rendah bisa diakibatkan karena perusahaan
mengurangi beban atau menunda pengakuan pendapatan sehingga
mengakibatkan perbedaan temporer dengan koreksi positif. Hal
tersebut akan mengakibatkan timbulnya pajak tangguhan yang akan
berpengaruh terhadap laba di masa yang akan datang kurang persisten
(Jackson, 2015). Karena hipotesis kedua memprediksi hubungan yang
negatif antara perbedaan temporer dan perubahan laba di masa yang
akan datang maka hipotesis yang ketiga dari penelitian ini adalah:
52
H3: Penghindaran pajak dalam perbedaan temporer akan
berpengaruh negatif terhadap perubahan laba di masa yang akan
datang
Perusahaan yang sudah melakukan penghindaran pajak di masa
lalu maka akan merasa tertantang untuk melakukan penghindaran
pajak di masa yang akan mendatang (Blaylock, 2012). Sesuai dengan
hipotesis pertama bahwa semua perusahaan tanpa mengelompokannya
ke dalam penghindaran pajak atau tidak akan memiliki hubungan yang
positif antara perbedaan permanen dan perubahan laba sebelum pajak.
Bagaimanapun penelitian ini juga meneliti dengan kasus di mana
perusahaan tersebut memiliki agresivitas pajak yang tinggi yang mana
sering memanfaatkan perbedaan temporer (Jackson, 2015). Sehingga
hipotesis keempat dari penelitian ini adalah:
H4: Penghindaran pajak dalam perbedaan permanen akan
berpengaruh positif terhadap perubahan laba di masa yang akan
datang
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu book-tax
differences terhadap variabel dependen, yaitu persistensi laba dengan
penghindaran pajak sebagai variabel moderasi. Populasi penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2014).
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah peneltian kuantitatif. Dimana penelitian
ini merupakan penelitian yang memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan
antara variabel satu dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
dapat mempengaruhi variabel yang lain. Dalam hal ini peneliti ingin
menjelaskan perbedaan temporer dan perbedaan permanen mempengaruhi
persistensi laba dan memoderasikan penghindaran pajak ke dalam perbedaan
temporer dan perbedaan permanen dalam mempengaruhi persistensi laba.
C. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan sub sektor perbankan
dan sub sektor pariwisata dan perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang mempublikasikan laporan keuangan dan annual
reportnya untuk 5 tahun buku tahun terakhir yaitu 2010-2014. Tahun yang
dipilih adalah tahun setelah tarif pajak badan yang baru berlaku. Metode yang
54
digunakan peneliti dalam pemilihan sample penelitian adalah pemilihan
sampel bertujuan (purposive sampling), dengan teknik berdasarkan
pertimbangan (judgement sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel
secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan
pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah
penelitian). Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang
dibutuhkan selama tahun 2010-2014.
2. Perusahaan menyajikan laporan yang berakhir pada 31 Desember.
3. Perusahaan menggunakan satuan nilai rupiah dalam laporan
keuangannya.
4. Perusahaan tidak mengalami kerugian fiskal selama tahun penelitian.
5. Perusahaan memiliki Cash Effective Tax Rate (CETR) antara 0 – 1 untuk
memudahkan proses perhitungan.
D. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari
laporan keuangan audit perusahaan sub sektro perbankan dan sub sektor
pariwisata dan perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
2014. Laporan ini dapat diperoleh dari dari laporan keuangan auditan yang
tersedia pada Pusat Referensi Efek Indonesia, dan sumber lainnya.
55
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian sekunder.
a. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain
yang berkaitan dengan judul penelitian.
b. Penelitian Sekunder
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti melalui sumber sekunder, yaitu laporan keuangan yang didapat
dari Bursa Efek Indonesia.
F. Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan ditabulasikan untuk diproses dalam
olah data dengan SPSS versi 22. Metode analisis untuk uji hipotesis
digunakan analisis regresi linier berganda dan analisis regresi moderasi.
Sebelum uji regresi dilakukan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif
dilakukan untuk mendapatkan gambaran variabel penelitian yang mencakup
nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. Dalam analisis
regresi juga sekaligus dilakukan uji asumsi klasik (normalitas,
heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi).
56
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011: 19). Analisis deskriptif
digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis deskriptif
dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif yang menghasilkan
nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi untuk
mendeskripsikan variabel penelitian sehingga secara kontekstual
mudah dimengerti.
2. Uji Asumsi Klasik
Oleh karena model penelitian ini menggunakan alat analisis regresi
maka data diuji apakah memenuhi uji asumsi klasik guna memenuhi
the bestlinier unbiased estimator. Uji asumsi klasik dilakukan karena
menjadi persyaratan regresi agar model linier tidak bias sebagai
estimator. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi:.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam
model regresi variabel independen dan variabel dependen
keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau
57
mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas
menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal (Singgih Santoso, 2004:212).
Selain menggunakan grafik sebagai mengintepretasikan hasil
data dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Uji Kolmogorof-Smirnov, yaitu jika nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) < 5% maka data residual berdistribusi tidak normal, jika
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 5% maka data residual berdistribusi
normal (Ghozali, 2011: 30).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamaan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Untuk menguji
asumsi heteroskedastisitas digunakan grafik scatterplot dan Uji
Glejser (Ghozali, 2011: 125-126).
Data yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas akan
membentuk grafik scatterplot yang menyebar dan tidak
58
membentuk pola tertentu. Apabila grafik scatterplot membentuk
sebuah pola atau mengumpul menunjukkan bahwa terdapat
kesamaan varian antar nilai residual (error). Hal ini dikenal dengan
homoskedastisitas dan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam asumsi heteroskedastisitas. Dalam Uji Glejser data yang
memenuhi asumsi heteroskedastisitas akan menunjukkan
probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen di
atas 0,05 begitu pula sebaliknya.
c. Uji Multikolineritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011:95). Deteksi
ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat
dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,10 (Ghozali, 2011:96).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode
sebelumnya (Ghozali, 2011: 99). Model regresi yang baik adalah
59
regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji asumsi
autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson
(DW). Kriteria yang harus dipenuhi untuk membuktikan bahwa
tidak terjadi autokorelasi adalah du< DW< (4-du).
3. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinan adalah antara nol sampai satu. Apabila hanya terdapat satu
variabel independen maka R2 yang dipakai. Tetapi apabila terdapat dua
atau lebih variabel independen maka yang dipakai adalah Adjusted R2.
Setiap tambahan variabel independen, R2 akan meningkat tidak peduli
variabel tersebut berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen. Sedangkan nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila
satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali,
2011:97).
4. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
analisis regresi berganda dan analisis regresi moderasi. Model regresi
berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala
pengukuran interval atau rasio dalam persamaan.
60
Untuk menguji hipotesis pertama (H1) dan hipotesis kedua (H2)
menggunakan model analisis regresi berganda dengan persamaan
sebagai berikut:
Untuk menguji hipotesis ketiga (H3) dan hipotesis keempat (H4)
menggunakan model analisis regresi moderasi. Menurut Ghozali
(2009), Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi
khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel
independen) dengan rumus persamaannya sebagai berikut:
Di mana:
ΔPretax = perubahan laba sebelum pajak
Di mana:
Δtaxexp = perubahan beban pajak
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
ΔPretax = α +β1Temporaryit + β2Permanentitεt …. (1)
ΔTaxexp = α +β1Temporaryit + β2Permanentit +εt … (2)
ΔPretax = α +β1Temporaryit + β2Permanentit + β3 TaxAvoider + β4
TaxAvoider*Temporaryit + β5 TaxAvoider* Permanentit
+ εt … (3)
ΔTaxexp = α +β1Temporaryit + β2Permanentit + β3 TaxAvoider + β4 TaxAvoider*Temporaryit + β5 TaxAvoider* Permanentit + εt … (4)
61
Temporaryit = Book tax differences temporer pada perusahaan i
pada tahun t
Permanentit = Book tax differences permanen pada perusahaan i
pada tahun t
TaxAvoider = penghindaran pajak
εt = standar error
a. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F (F-test) atau uji simultan digunakan untuk
mengetahui apakah variabel-variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011: 88). Langkah–langkah
pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Perumusan Hipotesis
Ho : ρ = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Ha : ρ ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5 %
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan
melihat nilai signifikan :
Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.
62
4) Pengambilan keputusan
Uji F dilakukan dengan membandingkan p-value F hitung
yang dihasilkan dari model regresi dengan derajat signifikansinya
(α) yaitu 0,05. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan
hipotesa diatas adalah jika p-value F hitung <α (α = 0,05) maka
Ho ditolak.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)
Uji statistik T menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji (Ghozali, 2011: 91). Uji T
dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara
individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain
bersifat konstan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut:
1) Pengujian Hipotesis
Ho : β < 0, berarti berpengaruh signifikan negatif dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
Ha : β > 0, berarti berpengaruh signifikan positif dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
63
2) Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan
melihat nilai signifikan:
Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.
4) Pengambilan keputusan
Uji t dilakukan dengan membandingkan p-value T-hitung
yang regresi di atas dengan derajat signifikansinya (α) yaitu 0,05.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan hipotesa diatas
yaitu jika p-value T-hitung < α (α= 0,05) maka Ho ditolak atau Ha
diterima.
G. Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel Dependen
1) Persistensi Laba
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba
di masa yang akan datang dimana persistensi dapat menjadi indikator
dari perubahan laba tersebut.
Persistensi laba dalam penelitian ini mereplikasi penelitian
Jackson (2015) yang membagi dua unsur persistensi laba menjadi
perubahan laba sebelum pajak dan perubahan beban pajak. Alasan
membagi persistensi laba karena perbedaan temporer dapat
memprediksi laba sebelum pajak dan perbedaan tetap dapat
64
memprediksi beban pajak sehingga hasil yang didapatkan dalam
penelitian ini lebih jelas.
Laba sebelum pajak ini dihitung dengan mengikuti rumus yang
digunakan oleh Hanlon (2005):
ݔݐݎ߂ = ݑݏ − ℎ て ݐݎ − ݐݎ ݐݐ ݐݏSementara untuk beban pajak mengikuti rumus yang
digunakan Hanlon (2005), yaitu:
ݔݔ߂ = ݐݐ ݐݎݏℎ − ݐݎ ݐݐ ݐݏb. Variabel Independen
1) Perbedaan Permanen
Perbedaan tetap terjadi karena transaksi – transaksi pendapatan
dan biaya diakui menurut akuntansi komersial dan tidak diakui
menurut fiskal. Sebagai contoh, bunga deposito diakui sebagai
pendapatan dalam laba akuntansi, tetapi tidak diakui sebagai
pendapatan dalam laba fiskal. Menurut Martani dan Persada (2010),
perbedaan permanen diperoleh dari jumlah perbedaan permanen
yang tersaji pada catatan atas laporan keuangan dibagi dengan total
aset.
ݎݎ = ௗ௧௧௩
65
2) Perbedaan Temporer
Perbedaan waktu/ temporer terjadi karena perbedaan waktu
pengakuan pendapatan dan biaya antara pajak dengan akuntansi.
Menurut Kiswara (2011), perbedaan temporer terjadi karena suatu
biaya atau penghasilan telah diakui menurut akuntansi komersial dan
belum diakui menurut fiskal, atau sebaliknya. Hal ini menyebabkan
besarnya laba akuntansi lebih tinggi daripada laba fiskal atau
sebaliknya. Perbedaan ini bersifat sementara karena akan tertutup
pada periode sesudahnya. Perbedaan temporer dalam penelitian ini
diperoleh dari jumlah perbedaan temporer yang terdapat pada catatan
atas laporan keuangan dibagi dengan total aset (Martani dan Persada,
2010).
ݎݎݎ = ௗ௧௧௩
c. Variabel Moderasi
Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah penghindaran
pajak. Alasan digunakan variabel moderasi adalah karena book-tax
differences kemungkinan besar timbul akibat dari manajemen laba dan
perencanaan pajak (Jackson, 2015). Proksi perhitungan penghindaran
pajak menggunakan cash ETR untuk meminimalisasi ketidakcocokan
pajak yang dibayarkan dalam satu periode dengan periode lainnya.
Dimana cash ETR dihitung dari pajak penghasilan yang dibayarkan
66
dibagi dengan laba sebelum pajak. Kemudian seperlima urutan terendah
dari sampel diberi kode 1 dan lainnya diberi kode 0 (Blaylock, 2012).
ℎݏܥ ݒݐܧ ݔ ݐ (CETR) = ݏℎ ݕ ݎݕ ݑݏ Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Jenis Variabel
Perhitungan Skala Pengukuran
Perbedaan Permanen
(Martani dan Persada, 2010)
Independen ݎ = ݒݐܣݐݎݎ Rasio
Perbedaan Temporer
(Martani dan Persada, 2010)
Independen = ݒݐܣݐݎݎݎ Rasio
Perubahan Laba sebelum
Pajak
(Hanlon, 2005)
Dependen ݔݐݎ߂ = ݐݎܫܤ߂ − ݐݎ ܣ Rasio
Perubahan Beban Pajak Penghasilan
(Hanlon, 2005)
Dependen ݔݔ߂ = ݔݔݐ ݐݎݐݐ − ݐݎ ܣ Rasio
Penghindaran Pajak
(Blaylock, 2012)
ModerasiCETR=
Pajak penghasilan yang dibayarkanlaba sebelum pajak
Seperlima urutan terendah dari CETR diberi kode 1 dan sisanya diberi kode 0
Rasio
Nominal
67
BAB IV
ANALISI DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di dua sektor,
yaitu sektor jasa pariwisata dan perhotelan dan sektor perbankan yang secara
konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 sampai 2014.
Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive
sampling. Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sampel, yaitu:
1. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang dibutuhkan
selama tahun 2010-2014.
2. Perusahaan menyajikan laporan yang berakhir pada 31 Desember.
3. Perusahaan menggunakan satuan nilai rupiah dalam laporan keuangannya.
4. Perusahaan tidak mengalami kerugian fiskal selama tahun penelitian;
5. Perusahaan memiliki cash effective tax rate (CETR) antara 0–1 untuk
memudahkan proses perhitungan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut, didapatkan sampel
sebanyak 12 perusahaan sektor jasa pariwisata dan perhotelan dan 25
perusahaan sektor jasa perbankan. Sehingga sampel penelitian ini berjumlah
37 perusahaan selama lima tahun dengan total data observasi sebanyak 185
sampel. Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan tampak pada tabel 4.1. sebagai berikut.
68
Tabel 4.1Tahapan Seleksi Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Perusahaan perbankan, pariwisata, dan perhotelan yang terdaftar di BEI periode 2010-2014
62
Data yang diperlukan tidak lengkap 22
Jumlah perusahaan yang mengalami kerugian fiskal 3
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 37
Jumlah pengamatan (tahun) 5
Jumlah sampel total selama periode penelitian 185
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.2 menunjukan nama-nama perusahaan yang masuk ke dalam
kriteria dan menjadi sampel dari penelitian ini.
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan Sampel
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
3 BBCA Bank Central Asia Tbk
4 BBKP Bank Bukopin Tbk
5 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
6 BBNP Bank Nusantara Parhayangan Tbk
7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
8 BBTN Bank Tabungan Negara Indonesia (Persero) Tbk
9 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
10 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bersambung ke halaman selanjutnya
69
Tabel 4.3 (lanjutan)
12 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
13 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
14 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
15 BNLI Bank Permata Tbk
16 BSWD Bank of India Indonesia Tbk
17 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
18 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk
19 INPC Bank Arta Graha Internasional Tbk
20 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk
21 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
22 MEGA Bank Mega Tbk
23 NISP Bank OCBC NISP Tbk
24 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
25 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia Tbk
26 BAYU Bayu Buana Tbk
27 FAST Fast Food Indonesia Tbk
28 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk
29 JIHD Jakarta Internasaional Hotel & Development Tbk
30 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk
31 PANR Panorama Sentrawisata Tbk
32 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk
33 PGLI Pembangunan Graha Lestari Indonesia Tbk
34 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk
35 PNSE Pudjiadi and sons Tbk
36 PTSP Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk
37 SHID Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk
B. Analisis Data Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi
berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
mengenai pengaruh variabel independen, yaitu perbedaan tetap dan perbedaan
70
temporer terhadap variabel dependen, yaitu persistensi laba. Dan juga untuk
memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel
independen tersebut terhadap variabel dependen yang dimoderasi dengan
penghindaran pajak (tax avoidance).
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2011: 19).Tabel statistik menjelaskan distribusi
variabel-variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini
meliputi variabel dependen (Y) yaitu persistensi laba yang diproksi
dengan perubahan laba sebelum pajak (Δpretax) dan perubahan beban
pajak (Δtaxexp) penghasilan variabel independen (X) yaitu perbedaan
temporer (temporary) dan perbedaan tetap (permanent), serta variabel
pemoderasi (Z) yaitu penghindaran pajak (taxavoid). Hasil pengujian
variabel-variabel tersebut secara deskriptif disajikan pada tabel 4.4 dan
4.5
Tabel 4.4Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum MeanStd.
Deviation
Temp 185 -5,61512 -1,19480 -2,89561 0,77651Perm 185 -5,65124 -0,76188 -2,71675 0,69122Δpretax 185 -5,37356 0,29267 -1,96660 0,97312Δtaxexp 185 -0,62642 -0,92964 -2,636890 0,93034TaxAvoid 185 0 1 ,20 ,401
71
Hasil analisis terhadap variabel perbedaan temporer (temporary)
di dalam tabel 4.4 yang diukur dengan membagi total perbedaan
temporer yang tercatat dalam laporan keuangan dengan total aset tahun
berjalan menunjukan dari 185 data yang dapat diolah nilai perbedaan
temporer (temporary) terkecil (minimum) sebesar -5,61512 dan nilai
terbesarnya (maksimum) adalah sebesar -1,19480. Rata-rata perbedaan
temporer (temporary) dari 185 data yang dapat diolah adalah -2,89561
dengan standar deviasi 0,77651. Hal ini berarti bahwa perusahaan-
perusahaan sample yang memiliki log perbedaan temporer yang
dilaporkan dalam laporan laba perusahaan dari log total aset
perusahaan. Nilai terkecil (minimum) perbedaan temporer sebesar -
5,61512 dimiliki oleh PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk. Nilai
terbesar (maksimum) perbedaan temporer sebesar -1,19480 dimiliki
oleh PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
Variabel perbedaan permanen (permanent), di dalam tabel 4.4,
diukur dengan membagi total perbedaan temporer yang tercatat dalam
laporan keuangan dengan total aset tahun berjalan menunjukan dari
185 data yang diperoleh nilai terkecilnya (minimum) adalah sebesar -
5,61512 sedangkan nilai terbesarnya (maksimum) adalah sebesar
0,76188. Rata-rata perbedaan permanen (permanent) dari 185 data
yang dapat diolah adalah -2,71675 dengan standar deviasi sebesar
0,69122. Hal ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan sample yang
72
memiliki log perbedaan temporer yang dilaporkan dalam laporan laba
perusahaan dari log total aset perusahaan. Nilai terkecil (minimum)
perbedaan permanen sebesar -5,61512 dimiliki oleh PT Hotel Sahid
Jaya Internasional Tbk. Nilai terbesar (maksimum) perbedaan temporer
sebesar 0,76188 dimiliki oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk.
Variabel perubahan laba sebelum pajak (Δpretax) diukur dengan
menghitung laba sebelum pajak tahun berjalan dikurangi laba sebelum
pajak tahun sebelumnya kemudian dibagi dengan rata-rata total aset
dua tahun tersebut. Tabel 4.4 menunjukan hasil bahwa nilai terkecil
(minimum) dari perubahan laba sebelum pajak adalah sebesar -0,59374
sedangkan nilai terbesarnya (maksimum) adalah sebesar 0,29267. Rata-
rata perubahan laba sebelum pajak dari 185 data yang dapat diolah
adalah sebesar -1,967 dengan standar deviasi sebesar 0,973. Hal ini
berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mengalami penurunan laba
sebelum pajak sebesar nilai log -1,967 dibandingkan laba sebelum
pajak tahun sebelumnya. Nilai terkecil (minimum) pada perubahan laba
sebelum pajak sebesar -0,59374 dimiliki oleh PT Bank Pan Indonesia
Tbk. Nilai terbesar (maksimum) perbedaan temporer sebesar 0,29267
dimiliki oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk.
Variabel perubahan beban pajak penghasilan (Δtaxexp) diukur
dengan menghitung total beban pajak penghasilan tahun berjalan
dikurangi total beban pajak penghasilan sebelumnya kemudian dibagi
73
dengan rata-rata total aset dua tahun tersebut. Tabel 4.4 menunjukan
hasil bahwa nilai terkecil (minimum) dari perubahan beban pajak
penghasilan adalah sebesar -0,62642 sedangkan nilai terbesarnya
(maksimum) adalah sebesar -0,929634. Rata-rata perubahan beban
pajak penghasilan dari 185 data yang dapat diolah adalah sebesar -
2,637 dengan standar deviasi sebesar 0,9303. Hal ini berarti bahwa
rata-rata perusahaan sampel mengalami penurunan beban pajak
penghasilan sebesar nilai log -2,637 dibandingkan beban pajak
penghasilan tahun sebelumnya. Nilai terkecil (minimum) perubahan
beban pajak penghasilan sebesar -0,62642 dimiliki oleh PT
Pioneerindo Gourmet Tbk. Nilai terbesar (maksimum) perubahan
beban pajak penghasilan sebesar -0,92964 dimiliki oleh PT
Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Variabel penghindaran pajak (taxavoid) diukur dengan cara
mengurutkan hasil perhitungan pajak yang dibayarkan perusahaan
dibagi dengan laba sebelum pajak, kemudian seperlima urutan
terendah dari sampel diberi kode 1 dan lainnye diberi kode 0. Berikut
adalah tabel deskriptif dan interval kelas pengelompokan penghindaran
pajak:
74
Tabel 4.5Deskriptif dan Interval Pengelompokan Kelas Penghindaran Pajak
No Kelas Interval Frekuensi1 Tax Avoidance Firm -0,1733093 s/d 0,1561680 1482 Non Tax Avoidance Firm 0,1579338 s/d 3,9447403 37
Minimum -0,1733093Maksimum 3,94470Rata-rata 0,276190606
Standar deviasi 0,3753155701Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa nilai terkecil
(minimum) dari 185 data yang dapat diolah untuk penghindaran pajak
adalah -0,1733 dan nilai terbesarnya (maksimum) adalah 3,9447. Rata-
rata penghindaran pajak dari 185 data yang bisa diolah adalah sebesar
0,276 dengan standar deviasi sebesar 0,401. Hal ini berarti rata-rata
pembayaran pajak kini adalah sebesar 27,6% dari laba sebelum pajak.
Nilai terkecil (minimum) dari penghindaran pajak sebesar -0,1733
dimiliki oleh PT Bank Kesawan Tbk. Hal ini berarti PT Bank Kesawan
Tbk membayar beban pajak perusahaannya adalah sebesar 17,3% dari
laba sebelum pajaknya. Sementara nilai terbesar (maksimum) sebesar
3,9447 dimiliki oleh PT Bank Victoria Internasional Tbk. Hal ini
berarti PT Bank Victoria Internasional Tbk membayar beban pajak
perusahaannya sebesar 394% dari laba sebelum pajaknya.
75
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji T dan uji F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011: 147).
Uji asumsi klasik adalah nilai resiudal dari regresi itu harus
berdistribusi normal (Ghozali, 2011: 170). Pada penelitian ini uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik melalui
grafik normal probability plot dan histogram sementara uji statistik
melalui uji Kolmogorov-Smirnov.
Grafik Normal P-P Plot dimana normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai
berikut :
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonalnya maka model regresi tidak memenuhi
asumsi klasik normalitas.
76
Pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS versi 22
dapat dinyatakan pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut:
Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran
data yang berada disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti
arah garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa model regresi
pertama maupun yang kedua telah memenuhi asumsi normalitas
karena sebaran data cenderung mendekati garis diagonal.
Grafik histogram dimana normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) berbentuk simetris tidak menceng ke
kanan atau ke kiri. Pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS
versi 22 dapat dinyatakan pada gambar 4.3 dan 4.4 berikut:
Gambar 4.1Grafik Normal P-Plot Δpretax (Y1)
Gambar 4. 2Grafik Normal P-Plot ΔTaxexp (Y2)
Sumber: data sekunder yang diolah
77
Gambar 4.3Grafik Histogram Δpretax (Y1)
Gambar 4. 4Grafik Histogram Δtaxexp (Y2)
Sumber: data sekunder yang diolah
Gambar 4.2 dan 4.3 memperlihatkan bahwa residual terdistribusi
secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau
ke kiri, ini menunjukan bahwa model regresi baik yang pertama
maupun yang kedua telah memenuhi asumsi normalitas.
Untuk lebih meyakinkan hasil uji grafik maka pada uji
normalitas ini juga dilengkapi dengan uji variabel, yaitu dengan
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Analisa
Kolmogorov-Smirnov merupakan suatu pengujian normalitas secara
univariate untuk menguji keselarasan data masing-masing variabel
penelitian, dimana suatu sampel dikatakan berdistribusi normal atau
tidak. Hal ini diutarakan oleh Ghazali (2011: 27). Bahwa uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak.
78
Perumusan hipotesa untuk uji normalitas melalui analisis
Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :
Ha :data berasal dari populasi normal.
Ho :data berasal dari populasi tidak normal.
Kriteria keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut:
Jika sig. < 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak.
Jika sig. > 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Tabel 4.6
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual (Y1)
Unstandardized Residual (Y2)
N 185 185
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 ,0000000
Std. Deviation ,89840563 ,87685271
Most Extreme Differences Absolute ,046 ,036
Positive ,036 ,036
Negative -,046 -,031
Test Statistic ,046 ,036
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d
Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 ditunjukan bahwa nilai probabilitas pada
kolmogorov-smirnov sebesar 0,2000 lebih besar dari 0,05 sehingga
H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa data berasal dari populasi normal sehingga model regresi baik
79
regresi model pertama maupun model kedua memenuhi uji asumsi
klasik normalitas.
b. Uji Multikolonieritas
Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem multikolinearitas.
Salah satu untuk mengetahui ada/tidaknya multikolinearitas ini
adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan
Tolerance. Apabila nilai VIF kurang dari sepuluh dan nilai Tolerance
(T) lebih dari 0,1 dan kurang atau sama dengan 1, berarti tidak
terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui nilai VIF lebih
dari sepuluh dan nilai Tolerance (T) kurang dari 0,1 dan lebih dari 1,
berarti terjadi multikolinearitas. Perumusan hipotesa untuk uji
multikolinearitas adalah sebagai berikut:
Ha : tidak ada multikolinearitas
Ho : ada multikolinearitas
Kriteria keputusan uji multikolinearitas adalah sebagai
berikut:
1) Jika VIF > 10 atau Tolerance < 0,1 maka Ha ditolak, ada
multikolinearitas.
2) Jika VIF < 10 atau Tolerance > 0,1 maka Ha diterima, tidak ada
multikolinearitas.
80
Dari hasil pengolahan data statistik diperoleh tabel 4.7 pengujian
multikolinearitas sebagai berikut:
Tabel 4.7Hasil Uji Multikolonieritas Δpretax (Y1)
VariabelCollinearity Statistics
KeteranganTolerance VIF
Temp 0,773 1,293 Tidak terdapat multikolonieritasPerm 0,773 1,293 Tidak terdapat multikolonieritas
Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 di atas nilai tolerance yang dihasilkan
variabel perbedaan temporer (temp) dan perbedaan tetap (perm)
adalah sama-sama sebesar 0,773, sedangkan nilai VIF yang
dihasilkan variabel perbedaan temporer (temp) dan perbedaan tetap
(perm) adalah sama-sama sebesar 1,293.
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui seluruh variabel independen
mempunyai nilai VIF kurang dari batas maksimal 10 atau nilai
tolerance lebih dari 0,1 sehingga tidak menunjukkan adanya gejala
multikolinearitas (tidak ada hubungan yang sangat kuat antara
variabel independen dengan variabel independen lainnya). Dengan
demikian tidak terjadi pelanggaran asumsi multikolinearitas pada
model persamaan regresi. Dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen dalam model persamaan regresi tidak terdapat problem
multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
81
Tabel 4.8Hasil Uji Multikolonieritas Δtaxexp (Y2)
VariabelCollinearity Statistics
KeteranganTolerance VIF
Temp 0,773 1,293 Tidak terdapat multikolonieritasPerm 0,773 1,293 Tidak terdapat multikolonieritas
Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.8 di atas nilai tolerance yang dihasilkan
variabel perbedaan temporer (temp) dan perbedaan tetap (perm)
adalah sama-sama sebesar 0,773, sedangkan nilai VIF yang
dihasilkan variabel perbedaan temporer (temp) dan perbedaan tetap
(perm) adalah sama-sama sebesar 1,293.
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui seluruh variabel independen
mempunyai nilai VIF kurang dari batas maksimal 10 atau nilai
tolerance lebih dari 0,1 sehingga tidak menunjukkan adanya gejala
multikolinearitas (tidak ada hubungan yang sangat kuat antara
variabel independen dengan variabel independen lainnya). Dengan
demikian tidak terjadi pelanggaran asumsi multikolinearitas pada
model persamaan regresi. Dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen dalam model persamaan regresi tidak terdapat problem
multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.
82
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
(Ghozali, 2011: 99). Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan
dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Sebuah data dikatakan
tidak memiliki masalah autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson
berada diantara nilai du (upper bound) dan 4-du. Hasil uji
autokorelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error
Durbin Watson
1. (Δpretax/ Y1) 0,384 0,148 0,138 0,903 1,9022. (Δtaxexp/ Y2) 0,334 0,112 0,102 0,882 1,941
Sumber: data sekunder yang diolah
Pada gambar 4.5 dan 4.6 di bawah ini merupakan hasil uji
autokorelasi Durbin-Watson. Penelitian ini menggunakan 185
sampel dan 2 variabel independen.
Gambar 4.5Hasil Uji Autokorelasi Δpretax (Y1)
Gambar 4.6Hasil Uji Autokorelasi Δtaxexp (Y2)
Tidak ada autokorelasi
Daerah ketidakpastian
Daerah ketidakpastian
Ada autokorelasi
Ada autokorelasi
dL
1,706dU
1,7601,941 4-dU
2,2404-dL
2,294
Tidak ada autokorelasi
Daerah ketidakpastian
Daerah ketidakpastian
Ada autokorelasi
Ada autokorelasi
dL
1,706dU
1,7601,902 4-dU
2,2404-dL
2,294
83
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.9 di atas
diketahui bahwa nilai Durbin-Watson untuk model pertama adalah
sebesar 1,902. Nilai ini akan dibandingkan dengan tabel Durbin-
Watson menggunakan nilai signifikansi 5%, maka di tabel Durbin-
Watson akan didapatkan nilai 1,760. Oleh karena nilai Durbin-
Watson 1,902 lebih besar dari batas atas (du) 1,760 dan kurang dari
4-1,760 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi.
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.9 di atas
diketahui bahwa nilai Durbin-Watson untuk model kedua adalah
sebesar 1,941. Nilai ini akan dibandingkan dengan tabel Durbin-
Watson menggunakan nilai signifikansi 5%, maka di tabel Durbin-
Watson akan didapatkan nilai 1,760. Oleh karena nilai Durbin-
Watson 1,902 lebih besar dari batas atas (du) 1,760 dan kurang dari
4-1,760 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat
ketidaksamaan varian antar nilai residual (error). Data yang ideal
adalah yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas, yaitu tidak
terdapat kesamaan varian antar nilai residual (error) (Ghozali, 2011:
125). Untuk menguji asumsi heteroskedastisitas menggunakan grafik
84
scatterplot dan Uji Glejser. Data yang tidak menyalahi asumsi
heteroskedastisitas akan membentuk grafik scatter plot yang
menyebar. Sedangkan dalam Uji Glejser data yang memenuhi
asumsi heteroskedastisitas akan menunjukkan probabilitas
signifikansi masing-masing variabel independen di atas 0,05 , begitu
pula sebaliknya.
Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik
scatterplotdapat dilihat pada gambar 4.7 dan gambar 4.8 di bawah
ini:
Gambar 4.7Hasil Uji Heterokesdastisitas dengan
Scatterplot Δpretax (Y1)
Gambar 4. 8Hasil Uji Heterokesdastisitas dengan
Scatterplot Δtaxexp (Y2)
Sumber: data sekunder yang diolah
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak,
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk dipakai
untuk memprediksi perubahan laba sebelum pajak berdasarkan
masukan variabel independen perbedaan temporer (temp) dan
perbedaan permanen (perm).
85
Pada gambar 4.8 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak,
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk dipakai
untuk memprediksi perubahan beban pajak penghasilan berdasarkan
masukan variabel independen perbedaan temporer (temp) dan
perbedaan permanen (perm).
Analisis dengan grafik scatterplot memiliki kelemahan yang
cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi
hasil plotting, oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat
menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2011: 127). Uji statistik yang
digunakan adalah dengan Uji Glejser. Tabel 4.10 dan tabel 4.11 akan
menampilkan hasil Uji Gejser.
Tabel 4.10Hasil Uji Glejser Δpretax (Y1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta1 (Constant) 0,431 0,190 2,263 0,025
Perm -0,034 0,061 -0,046 -0,554 0,580
Temp -0,062 0,069 -0,075 -0,899 0,370
a. Dependent Variable: AbsRes_1Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan hasil Uji Glejser dengan probabilitas
signifikansi variabel perbedaan temporer (temp) sebesar 0,580 dan
perbedaan permanen (perm) sebesar 0,370. Kedua variabel ini
86
memperoleh nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahawa model regresi dalam penelitian
ini tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
Tabel 4.11Hasil Uji Heterokedastisitas Glejser Δtaxexp (Y2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta1 (Constant) 0,784 0,178 4,391 0,000
Perm -0,004 0,057 -0,006 -0,068 0,946
Temp 0,035 0,064 0,046 0,550 0,583
a. Dependent Variable: AbsRes_2Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan hasil Uji Glejser dengan probabilitas
signifikansi variabel perbedaan temporer (temp) sebesar 0,946 dan
perbedaan permanen(perm) sebesar 0,583. Kedua variabel ini
memperoleh nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahawa model regresi dalam penelitian
ini tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
87
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2011: 87).
Hasil uji koefisien determinasi (R2) untuk variabel Δpretax (Y1)
dan perbedaan temporer (X1) serta perbedaan tetap (X2) disajikan dalam
tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12Hasil uji koefisien determinasi (R2) untuk variabel Y1, X1 danX2
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error
0,384a 0,148 0,138 ,9033284412Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Adjusted R Squaresebesar 0,138 atau
13,8%, ini menunjukkan bahwa variabel perbedaan temporer dan
perbedaan permanen dapat menjelaskan variabel perubahan laba
sebelum pajak sebesar 13,8%, sedangkan sisanya sebesar 0,852 atau
86,2% (100%-14,8%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
disertakan dalam model penelitian ini. Seperti faktor-faktor laba kas dan
laba akrual (Fajri dan Mayangsari, 2012; Adiati dan Rahmawati, 2015;
Blaylock et.al., 2015); manajemen laba dan manajemen pajak (Sismi dan
Martani, 2015; Tang and Firth, 2012); kepemilikan keluarga (Sismi dan
Martani, 2015); dan kerugian fiskal (Sismi dan Martani, 2014; Tang and
Firth, 2012).
Hasil uji koefisien determinasi (R2) untuk variabel Δtaxexp (Y2)
dan perbedaan temporer (X1) serta perbedaan tetap (X2) disajikan dalam
tabel 4.13 sebagai berikut:
88
Tabel 4.13Hasil uji koefisien determinasi (R2) untuk variabel Y2, X1, dan X2.
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error
0,334a 0,112 0,102 ,8816574163Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.13 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,102
atau 10,2%, ini menunjukkan bahwa variabel perbedaan temporer dan
perbedaan permanen dapat menjelaskan variabel perubahan beban pajak
penghasilan sebesar 11,2%, sedangkan sisanya sebesar 0,888 atau 89,8%
(100%-10,2%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan
dalam model penelitian ini. Seperti faktor-faktor laba kas dan laba akrual
(Fajri dan Mayangsari, 2012; Adiati dan Rahmawati, 2015; Blaylock
et.al., 2015); manajemen laba dan manajemen pajak (Sismi dan Martani,
2015; Tang and Firth, 2012); kepemilikan keluarga (Sismi dan Martani,
2015); dan kerugian fiskal (Sismi dan Martani, 2014; Tang and Firth,
2012).
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Δpretax (Y1),
perbedaan temporer (X1), perbedaan tetap (X2), perbedaan temporer
dengan penghindaran pajak (X3), dan perbedaan tetap dengan
penghindaran pajak (X4) disajikan dalam tabel 4.14, sebagai berikut:
Tabel 4.14Hasil uji koefisien determinasi (R2) untuk variabel Y1, X1, X2, X3,
dan X4
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error
0,429a 0,184 0,161 0,8913387492Sumber: data sekunder yang diolah
89
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
perbedaan temporer (temp), perbedaan permanen (perm), dan moderasi
penghindaran pajak (perm_taxavoid dan temp_taxavoid) mampu
menjelaskan 16,1% perubahan laba sebelum pajak dan 83,9% sisanya
dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model seperti large positif book-
tax differences (Christiyanti, 2015; Adiati dan Rahmawati, 2015; Fajri
dan Mayangsari, 2012; Sismi dan Martani, 2014; Blaylock et.al., 2012),
large negatif book-tax differences (Adiati dan Rahmawati, 2015; Sismi
dan Martani, 2014: Tang and Firth, 2012); , small book-tax differences
(Christiyanti, 2015), dan manajemen laba (Adiati dan Rahmawati, 2012;
Blaylock et.al., 2012; Jackson, 2015).
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Δtaxexp (Y2),
perbedaan temporer (X1), perbedaan tetap (X2), perbedaan temporer
dengan penghindaran pajak (X3), dan perbedaan tetap dengan
penghindaran pajak (X4) disajikan dalam tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15Hasil uji koefisien determinasi (R2) untuk variabel Y2, X1, X2, X3,
dan X4
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error
0,453a 0,205 0,183 0,8407854525Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
perbedaan temporer (temp), perbedaan permanen (perm), dan moderasi
penghindaran pajak (perm_taxavoid dan temp_taxavoid) mampu
90
menjelaskan 18,3% perubahan beban pajak penghasilan dan 81,7%
sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model seperti large
positif book-tax differences (Christiyanti, 2015; Adiati dan Rahmawati,
2015; Fajri dan Mayangsari, 2012; Sismi dan Martani, 2014; Blaylock
et.al., 2012), large negatif book-tax differences (Adiati dan Rahmawati,
2015; Sismi dan Martani, 2014: Tang and Firth, 2012); , small book-tax
differences (Christiyanti, 2015), dan manajemen laba (Adiati dan
Rahmawati, 2012; Blaylock et.al., 2012; Jackson, 2015).
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan model analisis regresi linier berganda (multiple regression
analysis) dan analisis regresi moderasi (moderated regression analysis),
yaitu dilakukan melalui uji statistik F dan uji statistik T.
a. Analisis Regresi Berganda
1) Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)
Uji Statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi
secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji
pada tingkat signifikansi 0,05. Uji Statistik F dapat ditentukan
dengan melihat nilai F hitung atau signifikansinya (sig) yang
terdapat pada tabel ANOVA. Jika nilai probabilitas F lebih
kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho.
91
Sedangkan jika nilai probabilitas F lebih besar dari 0,05 maka
Ho diterima dan menolak Ha.
Hasil uji statistik F untuk variabel Δpretax (Y1) dan
perbedaan temporer (X1) serta perbedaan tetap (X2) disajikan
dalam tabel 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.16Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Y1, X1, dan X2
ANOVAa
ModelSum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 25,728 2 12,864 15,765 0,000b
Residual 148,512 182 0,004Total 174,241 184
Hasil pada tabel 4.16 yang menunjukkan hasil uji statistik
F dengan tingkat signifikansi 0,000. Tingkat signifikansi
tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
perbedaan temporer dan perbedaan permanen berpengaruh
secara simultan dan signifikan secara statistik terhadap
perubahan laba sebelum pajak.
Hasil uji statistik F untuk variabel Δtaxexp (Y2) dan
perbedaan temporer (X1) serta perbedaan tetap (X2) disajikan
dalam tabel 4.17 sebagai berikut:
92
Tabel 4.17Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Y2, X1, dan X2
ANOVAa
ModelSum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 17,787 2 8,893 11,441 0,000b
Residual 141,472 182 0,777Total 159,259 184
a. Dependent Variable: Δtaxexpb. Predictors: (Constant), temp, permSumber: data sekunder yang diolah
Hasil pada tabel 4.17 yang menunjukkan hasil uji statistik
F dengan tingkat signifikansi 0,000. Tingkat signifikansi
tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
perbedaan temporer dan perbedaan permanen berpengaruh
secara simultan dan signifikan secara statistik terhadap
perubahan beban pajak penghasilan.
2) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)
Uji Statistik T bertujuan untuk menguji ada tidaknya
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependenyang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
Uji statistik T dapat ketahui dengan melihat nilai T hitung
atau nilai signifikansi (sig) masing-masing variabel
independen yang terdapat dalam tabel coefficient (Ghozali,
2011). Sama dengan uji signifikansi F, jika nilai probabilitas
T lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho.
Sedangkan jika nilai probabilitas T lebih besar dari 0,05 maka
Ho diterima dan menolak Ha.
93
Hasil uji statistik T untuk variabel Δpretax (Y1) dan
perbedaan temporer (X1) serta perbedaan tetap (X2) disajikan
dalam tabel 4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18Hasil Uji Statistik T untuk Variabel Y1, X1, dan X2
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa variabel
independen perbedaan temporer (Temp) memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05 dengan
koefisien beta sebesar 0,291. Tingkat signifikansi 0,003 lebih
kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan
temporer berpengaruhsignifikan secara statistik terhadap
perubahan laba sebelum pajak. Sedangkan koefisien beta
menunjukan hasil yang positif yaitu, sebesar 0,291. Hal
tersebut berarti bahwa variabel perbedaan temporer memiliki
pengaruh positif terhadap perubahan laba sebelum pajak.
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa variabel
independen perbedaan tetap (Perm) memiliki tingkat
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -0,302 0,304 -,991 ,323
Temp 0,291 0,098 0,232 2,980 ,003
Perm 0,303 0,110 0,215 2,766 ,006
94
signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
dikatakan bahwa perbedaan tetap berpengaruh signifikan
secara statistik terhadap perubahan beban pajak penghasilan.
Sedangkan koefisien beta menunjukan hasil yang positif
yaitu, sebesar 0,303. Hal tersebut berarti bahwa variabel
perbedaan tetap memiliki pengaruh positif terhadap
perubahan laba sebelum pajak.
Hasil uji statistik T untuk variabel Δtaxexp (Y2) dan
perbedaan temporer (X1) serta perbedaan tetap (X2) disajikan
dalam tabel 4.19 sebagai berikut:
Tabel 4.19Hasil Uji Statistik T untuk Variabel Y2, X1, dan X2
Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa variabel
independen perbedaan temporer (Temp) memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 dengan
koefisien beta sebesar 0,268. Tingkat signifikansi 0,005 lebih
kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -1,262 ,297 -4,248 ,000
Temp ,268 ,095 ,224 2,814 ,005Perm ,220 ,107 ,164 2,061 ,041
95
temporer berpengaruh signifikan secara statistik terhadap
perubahan beban pajak penghasilan. Sedangkan koefisien
beta menunjukan hasil yang positif yaitu, sebesar 0,220. Hal
tersebut berarti bahwa variabel perbedaan temporer memiliki
pengaruh positif terhadap perubahan beban pajak
penghasilan.
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa variabel
independen perbedaan tetap (Perm) memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,041 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
dikatakan bahwa perbedaan tetap berpengaruh signifikan
secara statistik terhadap perubahan beban pajak penghasilan.
Sedangkan koefisien beta menunjukan hasil yang positif
yaitu, sebesar 0,220. Hal tersebut berarti bahwa variabel
perbedaan tetap memiliki pengaruh positif terhadap
perubahan beban pajak penghasilan.
b. Analisis Regresi Moderasi (MRA)
Uji interaksi atau sering disebut Moderated Regresion
Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear
dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
(Imam Ghozali, 2011: 200).
1) Pengaruh Penghindaran Pajak dalam Book-Tax Differences dan
Perubahan Laba sebelum Pajak
96
(a) Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F untuk variabel Δpretax (Y1),
perbedaan temporer (X1), perbedaan tetap (X2), perbedaan
temporer dengan penghindaran pajak (X3), dan perbedaan
tetap dengan penghindaran pajak (X4) disajikan dalam tabel
4.20 sebagai berikut:
Tabel 4.20Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Y1, X1, X2, X3, dan X4
ANOVAa
ModelSum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 17,787 2 8,893 11,441 0,000b
Residual 141,472 182 0,777Total 159,259 184
a. Dependent Variable: Δpretaxb. Predictors: (Constant), Perm_TaxAvoid, Perm, Temp, Temp_TaxAvoid, TaxAvoidSumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.20 di atas menunjukan nilai F hitung sebesar
11,441 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba
sebelum pajak atau dapat dikatakan bahwa variabel
perbedaan temporer, perbedaan permanen, moderasi
perbedaan temporer dengan penghindaran pajak, dan
perbedaan permanen dengan penghindaran pajak secara
bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan laba
sebelum pajak.
97
(b) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)
Hasil uji statistik T untuk variabel Δpretax (Y1),
perbedaan temporer (X1), perbedaan tetap (X2), perbedaan
temporer dengan penghindaran pajak (X3), dan perbedaan
tetap dengan penghindaran pajak (X4) disajikan dalam tabel
4.21 sebagai berikut:
Tabel 4.21Hasil Uji Statistik T untuk Variabel Y1, X1, X2, X3, dan X4
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -0,335 0,345 -0,970 0,333
Temp 0,164 0,117 0,130 1,396 0,164Perm 0,440 0,120 0,313 3,678 0,000TaxAvoid -0,895 0,810 -0,369 -1,105 0,271Temp_TaxAvoid 0,343 0,220 0,375 1,557 0,121Perm_TaxAvoid -0,756 0,297 -0,821 -2,544 0,012
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.21 di atas menunujukan bahwa moderasi
perbedaan temporer dengan penghindaran pajak secara
individual memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,121.
Karena tingkat signifikansi moderasi perbedaan temporer
dengan penghindaran pajak di atas 0,05 maka moderasi
tersebut tidak berpengaruh signifikan secara statistik
terhadap perubahan laba sebelum pajak.
Tabel 4.21 di atas juga menunujukan bahwa moderasi
perbedaan permanen dengan penghindaran pajak secara
98
individual memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,012.
Karena tingkat signifikansi moderasi perbedaan permanen
dengan penghindaran pajak di bawah 0,05 maka moderasi
tersebut berpengaruh signifikan secara statistik terhadap
perubahan laba sebelum pajak. Nilai beta dari moderasi
perbedaan permanen dengan penghindaran pajak memiliki
nilai negatif, yaitu sebesar -0,756. Hal ini berarti moderasi
ini berpengaruh negatif secara statistik terhadap perubahan
laba sebelum pajak.
2) Pengaruh Penghindaran Pajak dalam Book-Tax Differences dan
Perubahan Beban Pajak Penghasilan
(a) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F untuk variabel Δtaxexp (Y2),
perbedaan temporer (X1), perbedaan tetap (X2), perbedaan
temporer dengan penghindaran pajak (X3), dan perbedaan
tetap dengan penghindaran pajak (X4) disajikan dalam tabel
4.22 sebagai berikut:
99
Tabel 4.22
Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Y2, X1, X2, X3, dan X4
ANOVAa
ModelSum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 32,720 5 6,544 9,257 ,000b
Residual 126,539 179 ,707Total 159,259 184
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.22 di atas menunjukan nilai F hitung sebesar
9,257 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi perubahan
beban pajak penghasilan atau dapat dikatakan bahwa
variabel perbedaan temporer, perbedaan permanen,
moderasi perbedaan temporer dengan penghindaran pajak,
dan perbedaan permanen dengan penghindaran pajak secara
bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan beban pajak
penghasilan.
(b) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)
Hasil uji statistik T untuk variabel Δtaxexp (Y2),
perbedaan temporer (X1), perbedaan tetap (X2), perbedaan
temporer dengan penghindaran pajak (X3), dan perbedaan
tetap dengan penghindaran pajak (X4) disajikan dalam tabel
4.23 sebagai berikut:
100
Tabel 4.23Hasil Uji Statistik F untuk Variabel Y2, X1, X2, X3, dan X4
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -1,466 ,326 -4,502 ,000
Temp ,015 ,110 ,013 ,136 ,892Perm ,426 ,113 ,317 3,776 ,000TaxAvoid -,216 ,764 -,093 -,282 ,778Temp_TaxAvoid ,834 ,208 ,953 4,014 ,000Perm_TaxAvoid -,954 ,280 -1,083 -3,403 ,001
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4.23 di atas menunujukan bahwa moderasi
perbedaan temporer dengan penghindaran pajak secara
individual memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,000.
Karena tingkat signifikansi moderasi perbedaan temporer
dengan penghindaran pajak di bawah 0,05 maka moderasi
tersebut berpengaruh signifikan secara statistik terhadap
perubahan beban pajak penghasilan. Nilai beta dari
moderasi perbedaan temporer memiliki nilai yang positif
sebesar 0,834. Hal ini menunjukan bahwa moderasi
perbedaan temporer dan penghindaran pajak memiliki
hubungan positif secara statistik terhadap perubahan beban
pajak penghasilan.
Tabel 4.23 di atas juga menunujukan bahwa moderasi
perbedaan permanen dengan penghindaran pajak secara
individual memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,001.
101
Karena tingkat signifikansi moderasi perbedaan permanen
dengan penghindaran pajak di bawah 0,05 maka moderasi
tersebut berpengaruh signifikan secara statistik terhadap
perubahan beban pajak penghasilan. Nilai beta dari
moderasi perbedaan permanen dengan penghindaran pajak
memiliki nilai yang negatif sebesar -0,954. Hal ini berarti
bahwa moderasi perbedaan permanen dengan penghindaran
pajak memiliki hubungan yang positif secara statistik
terhadap perubahan beban pajak penghasilan.
C. Pembahasan
1. Pengaruh antara Perbedaan Temporer dan Perbedaan Permanen
dan Komponen Persistensi Laba
a. Perbedaan Temporer dan Perbedaan Permanen terhadap
Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang
Penelitian ini dalam meneliti bagaimana perbedaan laba
akuntansi dan laba pajak mempengaruhi perubahan laba memasukan
perbedaan temporer (Temp), perbedaan permanen (Perm) untuk
menjelasakan perubahan di dalam laba sebelum pajak di masa yang
akan datang dan perubahan beban pajak penghasilan di dalam model
regresi.
Tabel 4.18 menunjukan hasil regresi dari perbedaan temporer
dan perbedaan permanen terhadap perubahan laba sebelum pajak
102
penghasilan. Tabel tersebut menunjukan bahwa variabel perbedaan
permanen berpengaruh signifikan dan positif secara statistik terhadap
perubahan laba sebelum pajak. Nilai koefisien positif terhadap
perubahan laba sebelum pajak karena secara teoritis perbedaan
permanen memiliki korelasi negatif terhadap beban pajak. Hal ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Jackson, 2009 dan
Jackson, 2015.
Tabel 4.18 juga menunjukan hasil bahwa perbedaan temporer
berpengaruh signifikan dan positif secara statistik terhadap
perubahan laba sebelum pajak. Nilai koefisien positif menunjukan
bahwa komponen perbedaan temporer, pajak tangguhan,
berpengaruh negatif terhadap perubahan laba sebelum pajak
penghasilan di masa yang akan datang atau dengan kata lain H2
dalam penelitian ini diterima.
Secara teori persistensi laba dapat digunakan untuk menilai
kualitas laba akuntansi di mana persistensi laba merupakan laba yang
diharapkan di masa yang akan datang maka perubahan laba sebelum
pajak bisa mewakili persistensi laba tersebut. Sementara itu, secara
teori perbedaan temporer akan menimbulkan pajak tangguhan baik
berupa aset maupun kewajiban pajak tangguhan di masa yang akan
datang. Perbedaan ini akan mengurangi atau menambah beban pajak
di masa yang akan datang sehingga bisa menyebabkan laba yang
103
rendah atau tinggi. Sehingga, semakin besar perbedaan temporer
maka akan semakin rendah persistensi laba tersebut karena adanya
ketidakpastian terhadap laba yang diharapkan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
sudah dilakukan oleh Jackson (2009 dan 2015), Martani dan Persada
(2010) bahwa perbedaan temporer memiliki pengaruh signifikan
terhadap perubahan laba sebelum pajak.
b. Perbedaan Temporer dan Perbedaan Permanen terhadap
Perubahan Beban Pajak Penghasilan
Tabel 4.19 menunjukan hasil regresi dari perbedaan temporer
dan perbedaan permanen terhadap perubahan beban pajak. Tabel
tersebut menunjukan bahwa variabel perbedaan temporer
berpengaruh signifikan dan positif secara statistik terhadap
perubahan beban pajak. Nilai koefisien positif terhadap perubahan
beban pajak bukan hal yang mengherankan karena perbedaan
temporer berhubungan dengan laba sebelum pajak sehingga
peningkatan dalam laba sebelum pajak membuat peningkatan dalam
beban pajak, ceteris paribus. Hasil ini konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Jackson (2009 dan 2015). Di mana di tahun
2015, Jackson dalam penelitiannya menghasilkan hubungan
signifikan negatif secara statistik terhadap perubahan beban pajak.
Menurutnya, nilai koefisien tersebut diduga akibat dari laba sebelum
104
pajak yang rendah. Karena beda temporer berhubungan dengan laba
sebelum pajak sehingga ketika laba sebelum pajak rendah
mengakibatkan beda temporernya menjadi rendah (koefisien negatif)
sehingga beban pajak menjadi rendah.
Tabel 4.19 juga menunjukan hasil bahwa perbedaan permanen
berpengaruh signifikan dan positif secara statistik terhadap
perubahan beban pajak. Konsisten dengan H1 bahwa terdapat
pengaruh signifikan positif antara perbedaan permanen dan
perubahan beban pajak. Hal ini sesuai dengan perumusan hipotesis
pertama bahwa koreksi permanen positif (negatif) akan
mengakibatkan beban pajak di masa yang akan datang menjadi
tinggi (rendah), berbanding lurus. Secara teori perbedaan permanen
akan tetap sama dari tahun ke tahunnya sehingga koreksi positif
(negatif) permanen akan muncul di tahun selanjutnya yang akan
mengakibatkan beban kena pajak menjadi tinggi (rendah).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan permanen
bisa menjadi sinyal atas kulaitas laba. Perbedaan permanen yang
tetap dari tahun ke tahunnya akan menyebabkan laba yang lebih
persisten. Hal ini disebabkan karena hal yang pasti atas beban pajak
kini yang akan terjadi di masa yang akan datang menyebabkan laba
yang diharapkan di masa yang akan datang menjadi pasti juga.
105
Hasil ini konsisten dengan penelitian Jackson (2015). Di dalam
penelitiannya Jackson menghasilkan hubungan signifikan yang
positif secara statistik antara perbedaan permanen dan perubahan
beban pajak. Jackson juga menyatakan bahwa hasil ini perlu
diperhatikan bahwa perusahaan dengan perbedaan permanen yang
besar mengalami kenaikan pada beban pajak di masa yang akan
datang walaupun perusahaan tersebut mengalami penurunan pada
laba sebelum pajak di masa yang akan datang, hal ini diakibatkan
karena koreksi fiskal positif. Hasil ini akan bisa menjelaskan alasan
mengapa perusahaan dengan perbedaan permanen besar mengalami
pengembalian yang besar terhadap laba bersihnya.
2. Pengaruh Penghindaran Pajak dalam Perbedaan Temporer dan
Perbedaan Permanen terhadap Komponen Persistensi Laba
a. Pengaruh Penghindaran Pajak dalam Perbedaan Temporer dan
Perbedaan Permanen terhadap Perubahan Laba Sebelum Pajak
Penelitian ini selanjutnya meneliti akibat dari penghindaran
pajak di dalam hubungan antara book-tax differences dan persistensi
laba. Mengikuti proxy yang digunakan Blaylock et.al.(2012) dan
Jackson (2015) penghindaran pajak dihitung dengan membagi pajak
dibayarkan dengan laba sebelum pajak. Indikator variabel dari
penghindaran pajak adalah sama dengan perusahaan dengan tahun
106
observasi yang memiliki cash ETR pada quintile atau seperlima nilai
terendah dari kelas di dalam sampel dan 0 untuk sisanya.
Tabel 4.21 menunjukan hasil regresi dari moderasi
penghindaran pajak dengan perbedaan temporer dan moderasi
penghindaran pajak dengan perbedaan permanen terhadap perubahan
laba sebelum pajak. Hasil regresi dari model ini menunjukan bahwa
moderasi penghindaran pajak dengan perbedaan temporer tidak
berpengaruh signifikan secara statistik terhadap perubahan laba
sebelum pajak atau bisa dikatakan H3 dalam penelitian ini ditolak.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Blaylock et.al .(2012) dan Jackson (2015).
Penelitian Blaylock et.al. (2012) memberikan hasil bahwa
perbedaan temporer yang besar di dalam kelas perusahaan yang
melakukan penghindaran pajak (cash ETR yang rendah) memiliki
laba yang lebih persisten dibandingkan kelompok perusahaan yang
tidak masuk dalam kelompok penghindaran pajak.
Penelitian Jackson (2015) memberikan hasil bahwa perusahaan
yang masuk dalam kelompok penghindaran pajak (cash ETR yang
rendah) memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap
perubahan laba sebelum pajak dibandingkan perusahaan yang tidak
masuk dalam kelompok penghindaran pajak.
107
Secara teori book-tax differences timbul akibat dari adanya
manajemen laba atau penghindaran pajak. Di mana penghindaran
pajak tersebut dihitung melalui cash effective tax rate. Cash ETR
yang rendah bisa diakibatkan karena perusahaan mengurangi beban
atau menunda pengakuan pendapatan sehingga mengakibatkan
perbedaan temporer dengan koreksi positif. Hal tersebut akan
mengakibatkan timbulnya pajak tangguhan yang akan berpengaruh
terhadap laba di masa yang akan datang kurang persisten. Sehingga
perusahaan yang melakukan penghindaran pajak dengan
caramembuat cash ETR lebih rendah akan berpengaruh signifikan
dengan perubahan laba sebelum pajak.
Penelitian ini menunjukan hasil yang tidak berpengaruh secara
signifikan kemungkinan terjadi karena perusahaan melakukan
manajemen laba atau melakukan manjemen laba dan penghindaran
pajak secara bersamaan, konsisten dengan Frank et.al. (2009),
Wilson (2009), dan Amisani (2014).
Hasil yang tidak berpengaruh secara signifikan dalam
penelitian ini kemungkinan bisa juga terjadi karena kemungkinan
cash ETR akan mengalami kesalahan hitung dan kesalahan tersebut
lebih banyak terjadi untuk tahun yang pendek, khususnya hanya satu
tahun perhitungan cash ETR. Secara spesifik beban pajak yang
dibayarkan mewakili pembayaran pajak aktual oleh perusahaan
108
sehingga di dalam pembayaran tersebut akan termasuk juga
pembayaran perkiraan pajak tahun sebelumnya (Dyreng et.al. 2008).
b. Pengaruh Penghindaran Pajak dalam Perbedaan Temporer dan
Perbedaan Permanen terhadap Perubahan Laba Sebelum Pajak
Tabel 4.23 menunjukan hasil regresi dari moderasi
penghindaran pajak dengan perbedaan temporer dan moderasi
penghindaran pajak dengan perbedaan permanen terhadap perubahan
beban pajak penghasilan. Hasil dari moderasi ini menunjukan hasil
moderasi penghindaran pajak dan perbedaan permanen berpengaruh
signifikan dan positif secara statistik di dalam kelompok perusahaan
penghindaran pajak terhadap perubahan beban pajak penghasilan
dibandingkan perusahaan yang tidak termasuk dalam kelompok
penghindaran pajak atau dengan kata lain H4 diterima.
Perbedaan permanen yang akan menghasilkan pajak kini dan
selalu sama di setiap tahunnya akan membuat pajak kini masa yang
akan datang lebih mudah diperkirakan sehingga laba akan menjadi
lebih persisten. Perbedaan permanen akan menghasilkan hubungan
yang positif terhadap perubahan beban pajak penghasilan, namun
pengembangan hipotesis untuk regresi model ini adalah khusus
untuk perusahaan dengan agresivitas pajaknya tinggi yang mana
sering meminimalisasi jumlah kena pajak yang diperoleh perusahaan
dengan memanfaatkan perbedaan temporer.
109
Hasil penelitian ini sejalan dengan Jackson (2015) yang juga
menyatakan bahwa perusahaan dengan pembayaran pajak kini sangat
rendah memiliki hubungan yang lebih kuat antara perbedaan
permanen dengan perubahan beban pajak penghasilan dibandingkan
dengan perusahaan dengan pembayaran pajak kini yang tinggi.
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh book-tax
differences terhadap persistensi laba dengan penghindaran pajak sebagai
variabel moderasi. Sampel penelitian ini berjumlah 185 perusahaan
perbankan, pariwisata, dan perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010 sampai dengan 2014. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan
dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap rumusan masalah dengan
menggunakan analisis regresi dan model regresi moderate uji interaksi atau
lebih dikenal dengan nama MRA (Moderated Regression Analysis), maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbedaan temporer yang diukur dengan menggunakan membagi
perbedaan temporer terhadap total aset berpengaruh positif dan signifikan
secara statistik terhadap persistensi laba yang diukur dengan perubahan
laba sebelum pajak. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
Martani dan Persada (2010) dan Jackson (2009 dan 2015).
2. Perbedaan permanen yang diukur dengan menggunakan membagi
perbedaan tetap yang tercatat dalam catatan atas laporan keuangan
dengan total aset berpengaruh positif dan signifikan secara statistik
terhadap persistensi laba yang diukur dengan perubahan beban pajak
111
penghasilan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Jackson
(2015).
3. Pengaruh penghindaran pajak yang diukur dengan Cash Effective Tax
Rate (CETR) di dalam hubungan antara perbedaan temporer terhadap
persistensi laba yang diukur dengan perubahan laba sebelum pajak
menunjukan hasil yang positif namun tidak signifikan secara statistik.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Blaylock et.al.
(2012) dan Jackson (2015). Namun hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Frank et.al. (2009), Wilson (2009), dan
Amisani (2014).
4. Pengaruh penghindaran pajak yang diukur dengan Cash Effective Tax
Rate (CETR) di dalam hubungan antara perbedaan permanen dan
persistensi laba yang diukur dengan perubahan beban pajak penghasilan
menunjukan hasil yang positif dan signifikan secara statistik. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian Jackson (2015).
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang atau memperluas
periode penelitian sehingga dapat menghasilkan hasil penelitian dan
kesimpulan yang lebih akurat yang menggambarkan pengaruh book-tax
112
differences terhadap persistensi laba dengan penghindaran pajak sebagai
variabel moderasi.
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk membandingkan seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau membandingkan
sektor yang dipakai dalam penelitian ini dan sektor manufaktur yang
sebelumnya telah banyak digunakan dalam penelitian sejenis sebagai
objek penelitian. Dengan demikian dapat diketahui pengaruh book-tax
differences terhadap persistensi laba dengan penghindaran pajak sebagai
variabel moderasi dari masing-masing sektor yang ada dari semua industri
secara keseluruhan.
3. Penelitian selanjutnya disarankan menambahkan variabel laba kas dan laba
akrual sebagai variabel independen ataupun variabel kontrol dan
manajemen laba, large positive book-tax differences, large negative book-
tax differences, small book tax differences sebagai variabel moderasi.
4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan proksi lain untuk
mengukur perbedaan permanen, perbedaan temporer, dan penghindaran
pajak dan menambah proksi pertumbuhan laba sebagai proksi dari
persistensi laba.
5. Penelitan selanjutnya disarankan untuk memperpanjang atau memperluas
tahun perhitungan dari Cash Effective Tax Rate (CETR).
113
DAFTAR PUSTAKA
Adiati, Arum Kusumaningdyah., Rahmawati. 2015. Manajemen Laba, Large Book Tax Differences, dan Persistensi Laba. Simposium Nasional Akuntansi 18.
Agoes, Soekrisno, Estralita Trisnawati. 2010. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
Anggasari, Dian Septina. 2009. Skripsi: Persistensi Laba, Akrual, Aliran Kas dan Book Tax Differences. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Ayers, B., S. Laplante, and S. McGuire. 2010. Credit ratings and Taxes: The Effect of Book-Tax Differences on Ratings Changes. Contemporary Accounting Research 27 (2): 359-402.
Belkaoui, Ahmed, dkk. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Blaylock, Bradley 2012. Tax Avoidance, Large Positive Book-Tax Differences, and Earnings Persistence. The American Accounting Journal.
Brolin, Amos Rico, Abdul Rohman. 2014. Pengaruh Book-Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba. Diponegoro Journal of Accounting Volume03 No. 02 Halaman 1-13 ISSN (Online): 2337-3806.
Chrisyanti, Fani. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Book-Tax Differences dan Pengaruhnya terhadap Persistensi Laba. Jurnalis Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 4 No. 1.
Comprix, J., R.. Graham, and J. Moore. 2011. Empirical Evidence on the Impact of Book-Tax Differences on Divergence of Opinion among Investors. Journal of the American Taxation Association, 33 (1): 51-78.
Dechow, P. M., and Ge, W 2010. The Persistence of Earnings and Cash Flows and The Role of Special Items: Implications for the Accrual Anomaly. Review of Accounting Studies, 11 (2-3), 253-296.
Effendy, Onong. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Rosdakarya.
Fadhilah, Anik. 2013. Determinan dan Moderasi Book-Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba Perbankan. Accounting Analysis Journal 2 (4).
Fajri, Achmad., Sekar Mayangsari.2012. Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Pajak Terhadap Manajemen Laba dan Persistensi Laba. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 12, No. 1.
114
Ghazali dan Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Undip: Semarang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanlon, Michelle. 2005. The Persistence and Pricing of Earnings, Accruals, and Cash Flow When Firms Have Large Book-Tax Differences. The accounting review 80 (march). Pp 137-166.
Hasan, Mudrika Alamsyah dkk. 2014. Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2
Ikatan Akuntansi Indonesia 2010. Pernyataan Standar Akuntansi No. 46. Akuntansi Pajak Penghasilan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia 2009. Pernyataan Standar Akuntansi No. 45. Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. Jakarta: Salemba Empat
Jackson, Mark. 2015. Book Tax Differences and Future Earnings Changes. The American Accounting Journal. Vol. 37: Issue.2: Pages. 49-73.
Jackson, Mark. 2009. Book-Tax Differences and Earnings Growth. Working Paper. University of Oregon.
Jonas G, dan J Blanchet. 2000. Assesing Quality of Financial Reporting. Accounting Horizons 14 (3): 353-363.
Kiswara, Endang. 2011. Akuntansi Perpajakan.. Semarang: BP UNDIP.
Korupsi Pajak Hotel Mewah di Bali, Pria Korsel ini Langsung Kabur. Diterbitkan di https://jpnn.com/read/2016/02/20/358213/Korupsi-Pajak-Hotel-Mewah-di-Bali,-Pria-Korsel-ini-Langsung-Kabur pada Minggu, 20 Februari 2016 dan diakses pada Minggu, 01 Mei 2016.
Martani, Dwi. dan Persada, Aulia Eka. 2010. Pengaruh Book Tax Gap terhadap Persistensi Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 7 –No. 2.
Pohan, Anwar. 2011 Optimizing Corporate tax Management, Kajian Perpajakan dan Tax Planning Terkini. Edisi 1, Jakarta: Bumi Aksara.
Prebble, Zoe M. John Prebble. 2012. The Morality of Tax Avoidance. Victoria University of Wellington Legal Research Papers. Volume 2 Issue No. 2.
115
Resmi, S. 2009. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemaba Empat.
Santoso, Titus Bayu. Dul Muid. 2014. Pengaruh Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 3, No. 4.
Saputro, N. A. 2011. Pengaruh Book-Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008–2010). Semarang: BP UNDIP.
Scott, Willman R. 2006. Financial Accounting Theory, 4th Edition. Prentice Hall, NJ.
Siregar, Bagja. Kasus Manipulasi Pajak, Dari Bakrie Hingga BCA. Diakses dari http://www.kompasiana.com/bagjasiregar/kasus-manipulasi-pajak-dari-bakrie-hingga-bca_54f97f04a333111a648b4784 pada Minggu, 01 Mei 2016.
Statement of Financial Accounting Standards No. 1. 2000. Conceptual Framework for Financial Accounting and Preparation of Financial Statements. Financial Accounting Standard Board. Norwalk.
Stpehen P. Robbins. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Tang, Tanya Y, H. 2012. Book Tax Differences, a Proxy for Earnings Management and Tax Management – Empirical Evidence from China. Working Paper. The Australian National University.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.
Waluyo. 2012. Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Zain, Mohammad. 2008. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
116
117
118
Lampiran 1
Daftar Perusahaan Sample
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
3 BBCA Bank Central Asia Tbk
4 BBKP Bank Bukopin Tbk
5 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
6 BBNP Bank Nusantara Parhayangan Tbk
7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
8 BBTN Bank Tabungan Negara Indonesia (Persero) Tbk
9 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
10 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
12 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
13 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
14 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
15 BNLI Bank Permata Tbk
16 BSWD Bank of India Indonesia Tbk
17 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
18 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk
19 INPC Bank Arta Graha Internasional Tbk
20 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk
21 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
22 MEGA Bank Mega Tbk
23 NISP Bank OCBC NISP Tbk
24 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
25 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia Tbk
26 BAYU Bayu Buana Tbk
27 FAST Fast Food Indonesia Tbk
28 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk
29 JIHD Jakarta Internasaional Hotel & Development Tbk
30 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional TbkBersambung ke halaman selanjutnya
119
Lampiran 1 (Lanjutan)
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
31 PANR Panorama Sentrawisata Tbk
32 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk
33 PGLI Pembangunan Graha Lestari Indonesia Tbk
34 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk
35 PNSE Pudjiadi and sons Tbk
36 PTSP Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk
37 SHID Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk
120
121
Lampiran 2
Perhitungan Variabel Independen (dalam jutaan rupiah)
TahunKode Pers. Temp Perm TA Temp/TA LogTemp Perm/TA LogPerm
2010 AGRO 3.877 954 3.054.029 0,0012695 -2,8963774 0,0003124 3,5053248BACA 4.314 3.173 4.399.404 0,0009806 -3,0085137 0,0007212 3,1419238BBCA 130.672 299.296 324.419.069 0,0004028 -3,3949238 0,0009226 3,0350055BBKP 26.534 46.911 47.489.366 0,0005587 -3,2527936 0,0009878 3,0053217BBNI 363.406 155.037 248.580.529 0,0014619 -2,8350750 0,0006237 3,2050318BBNP 2.812 989 5.280.892 0,0005325 -3,2736920 0,0001873 3,7275110BBRI 3.019.366 1.673.410 404.285.602 0,0074684 -2,1267725 0,0041392 2,3830859BBTN 86.372 160.265 68.385.539 0,0012630 -2,8985913 0,0023436 2,6301256BDMN 249.128 2.067.912 118.391.556 0,0021043 -2,6768982 0,0174667 1,7577887BMRI 499.234 2.387.642 449.774.551 0,0011100 -2,9546907 0,0053085 2,2750257BNBA 591 1.730 2.661.902 0,0002220 -3,6536046 0,0006499 3,1871460BNGA 130.718 333.799 143.652.852 0,0009100 -3,0409789 0,0023237 2,6338292BNII 196.323 254.465 75.168.707 0,0026118 -2,5830659 0,0033853 2,4704090BNLI 145.092 133.015 73.844.642 0,0019648 -2,7066755 0,0018013 2,7444184BSWD 3.833 1.404 1.570.332 0,0024409 -2,6124527 0,0008941 3,0486244BTPN 32.685 31.354 34.522.573 0,0009468 -3,0237547 0,0009082 3,0418102BVIC 29.465 92.885 10.305.853 0,0028591 -2,5437775 0,0090128 2,0451384INPC 6.570 20.169 17.063.094 0,0003850 -3,4144924 0,0011820 2,9273734MAYA 5.994 5.691 10.102.288 0,0005933 -3,2267030 0,0005633 3,2492312
122
MCOR 179 12.309 4.354.460 0,0000411 -4,3860813 0,0028268 2,5487115MEGA 10.312 168.490 51.596.960 0,0001999 -3,6992812 0,0032655 2,4860500NISP 25.197 163.775 50.141.559 0,0005025 -3,2988490 0,0032663 2,4859502PNBN 33.420 35.910 108.947.955 0,0003068 -3,5132126 0,0003296 3,4820037SDRA 5.049 7.528 3.245.762 0,0015556 -2,8081113 0,0023193 2,6346371
BKSW 7.329 1.642 2.589.916 0,0028298 -2,5482410 0,0006340 3,19791252011 AGRO 917 3.530 3.481.155 0,0002634 -3,5793540 0,0010140 2,9939487
BACA 2.295 4.831 4.694.939 0,0004888 -3,3108473 0,0010290 2,9875929BBCA 470.307 702.434 381.908.353 0,0012315 -2,9095777 0,0018393 2,7353536BBKP 40.150 58.292 57.183.463 0,0007021 -3,1535849 0,0010194 2,9916615BBNI 469.282 912.680 299.058.161 0,0015692 -2,8043218 0,0030518 2,5154371BBNP 2.689 5.229 6.566.510 0,0004095 -3,3877438 0,0007963 3,0989160BBRI 48.500 1.636.321 469.899.284 0,0001032 -3,9862630 0,0034823 2,4581363BBTN 92.133 43.051 89.121.459 0,0010338 -2,9855671 0,0004831 3,3159990BDMN 935.684 2.875.268 142.292.206 0,0065758 -2,1820519 0,0202068 1,6945028BMRI 1.673.718 3.217.905 551.891.704 0,0030327 -2,5181716 0,0058307 2,2342806BNBA 549 3.169 2.963.148 0,0001853 -3,7321810 0,0010695 2,9708311BNGA 113.759 1.200.317 166.801.130 0,0006820 -3,1662132 0,0071961 2,1429030BNII 242.993 13.797 94.929.745 0,0025597 -2,5918086 0,0001453 3,8376176BNLI 2.233 218.783 101.324.002 0,0000220 -4,6568236 0,0021592 2,6656988BSWD 1.336 1.570 2.080.428 0,0006422 -3,1923462 0,0007547 3,1222530BTPN 36.864 90.820 46.651.141 0,0007902 -3,1022598 0,0019468 2,7106808BVIC 53.428 91.902 11.802.563 0,0045268 -2,3442074 0,0077866 2,1086514
123
INPC 17.327 22.718 19.185.436 0,0009031 -3,0442483 0,0011841 2,9266016MAYA 2.192 48.094 12.951.201 0,0001693 -3,7714695 0,0037135 2,4302191MCOR 271 6.445 6.452.794 0,0000420 -4,3767785 0,0009988 3,0005249MEGA 52.638 46.285 61.909.027 0,0008502 -3,0704546 0,0007476 3,1263137NISP 2.017 13.747 59.834.397 0,0000337 -4,4722450 0,0002298 3,6387430PNBN 58.316 34.422 124.755.428 0,0004674 -3,3302717 0,0002759 3,5592234SDRA 5.251 30.034 5.085.762 0,0010325 -2,9861140 0,0059055 2,2287429
BKSW 25.196 6.239 3.599.817 0,0069992 -2,1549488 0,0017331 2,76116542012 AGRO 4.491 32.106 4.040.140 0,0011116 -2,9540534 0,0079468 2,0998102
BACA 3.176 255 5.666.177 0,0005605 -3,2514096 0,0000450 4,3467500BBCA 889.890 634.547 442.994.197 0,0020088 -2,6970617 0,0014324 2,8439342BBKP 54.753 10.180 65.689.830 0,0008335 -3,0790902 0,0001550 3,8097504BBNI 178.523 986.012 333.303.506 0,0005356 -3,2711457 0,0029583 2,5289577BBNP 3.742 1.347 8.212.208 0,0004557 -3,3413562 0,0001640 3,7850923BBRI 1.090.882 2.587.750 551.336.790 0,0019786 -2,7036392 0,0046936 2,3284947BBTN 110.648 426.043 111.748.593 0,0009902 -3,0042985 0,0038125 2,4187886BDMN 857.438 3.777.514 155.791.308 0,0055038 -2,2593405 0,0242473 1,6153371BMRI 689.811 792.054 635.618.708 0,0010853 -2,9644666 0,0012461 2,9044419BNBA 3.938 10.705 34.853.516 0,0001130 -3,9469709 0,0003071 3,5126599BNGA 155.785 99.554 197.412.481 0,0007891 -3,1028490 0,0005043 3,2973159BNII 186.983 123.656 115.772.908 0,0016151 -2,7918048 0,0010681 2,9713917BNLI 33.691 32.515 131.798.595 0,0002556 -3,5923969 0,0002467 3,6078270BSWD 1.780 1.977 2.540.741 0,0007006 -3,1545404 0,0007781 3,1089537
124
BTPN 44.561 28.305 59.007.911 0,0007552 -3,1219553 0,0004797 3,3190471BVIC 22.811 25.628 14.352.840 0,0015893 -2,7987935 0,0017856 2,7482231INPC 23.788 148.397 20.558.770 0,0011571 -2,9366392 0,0072182 2,1415720MAYA 1.893 5.060 17.166.552 0,0001103 -3,9575325 0,0002948 3,5305326MCOR 2.473 10.251 6.495.246 0,0003807 -3,4193715 0,0015782 2,8018294MEGA 19.761 55.562 65.219.108 0,0003030 -3,5185659 0,0008519 3,0695970NISP 1.118 121.884 79.141.737 0,0000141 -4,8499638 0,0015401 2,8124589PNBN 82.887 267.136 148.792.615 0,0005571 -3,2540950 0,0017954 2,7458490SDRA 5.730 14.072 7.621.309 0,0007518 -3,1238749 0,0018464 2,7336737
BKSW 14.732 24.554 4.644.654 0,0031718 -2,4986917 0,0052865 2,27683112013 AGRO 5.009 1.842 5.124.070 0,0009775 -3,0098640 0,0003595 3,4443254
BACA 1.880 14.720 7.139.276 0,0002633 -3,5794963 0,0020618 2,6857464BBCA 933.025 1.598.167 496.304.573 0,0018799 -2,7258550 0,0032201 2,4921261BBKP 65.077 92.944 69.457.663 0,0009369 -3,0282926 0,0013381 2,8734988BBNI 184.169 186.878 386.654.815 0,0004763 -3,3221069 0,0004833 3,3157652BBNP 4.833 1.347 9.985.735 0,0004840 -3,3151632 0,0001349 3,8700124BBRI 2.044.640 1.321.044 626.182.926 0,0032652 -2,4860844 0,0021097 2,6757839BBTN 167.846 587.327 131.169.730 0,0012796 -2,8929226 0,0044776 2,3489537BDMN 817.299 3.941.170 184.237.348 0,0044361 -2,3529967 0,0213918 1,6697525BMRI 621.021 1.025.732 733.099.762 0,0008471 -3,0720568 0,0013992 2,8541292BNBA 5.414 4.274 4.045.672 0,0013382 -2,8734724 0,0010564 2,9761562BNGA 216.019 209.766 218.866.409 0,0009870 -3,0056872 0,0009584 3,0184440BNII 270.243 85.247 140.546.751 0,0019228 -2,7160664 0,0006065 3,2171417
125
BNLI 60.390 362.352 165.833.922 0,0003642 -3,4387083 0,0021850 2,6605427BSWD 2.769 1.631 3.601.335 0,0007689 -3,1141406 0,0004529 3,3440096BTPN 116.693 73.605 69.661.464 0,0016751 -2,7759478 0,0010566 2,9760853BVIC 813.560 25.367 19.153.131 0,0424766 -1,3718502 0,0013244 2,8779707INPC 47.946 100.324 21.197.512 0,0022619 -2,6455325 0,0047328 2,3248801MAYA 21.947 1.586 24.015.572 0,0009139 -3,0391178 0,0000660 4,1801898MCOR 5.418 26.752 7.917.214 0,0006843 -3,1647334 0,0033790 2,4712161MEGA 123.954 108.558 66.475.698 0,0018647 -2,7294024 0,0016330 2,7870011NISP 18.264 73.162 97.524.537 0,0001873 -3,7275180 0,0007502 3,1248283PNBN 52.093 283.866 1.640.578 0,0317528 -1,4982175 0,1730280 0,7618835SDRA 9.528 6.759 6.221.880 0,0015314 -2,8149199 0,0010863 2,9640392
BKSW 1.834 43.331 11.047.615 0,0001660 -3,7798692 0,0039222 2,40646982014 AGRO 8.057 8.794 6.385.191 0,0012618 -2,8990005 0,0013772 2,8609874
BACA 1.432 7.503 9.251.776 0,0001548 -3,8102821 0,0008110 3,0909902BBCA 247.662 1.162.576 552.423.892 0,0004483 -3,3484131 0,0021045 2,6768511BBKP 25.770 71.612 79.051.268 0,0003260 -3,4867944 0,0009059 3,0429230BBNI 187.606 115.734 416.573.708 0,0004504 -3,3464451 0,0002778 3,5562309BBNP 5.216 23.436 9.468.873 0,0005509 -3,2589607 0,0024751 2,6064148BBRI 551.897 1.338.965 801.955.021 0,0006882 -3,1622920 0,0016696 2,7773808BBTN 182.149 3.525 144.575.961 0,0012599 -2,8996693 0,0000244 4,6129370BDMN 2.670.882 5.500.656 195.708.593 0,0136472 -1,8649552 0,0281064 1,5511954BMRI 398.323 413.649 855.039.673 0,0004659 -3,3317509 0,0004838 3,3153543BNBA 44.314 3.597 5.155.422 0,0085956 -2,0657233 0,0006977 3,1563238
126
BNGA 42.044 381.787 233.162.423 0,0001803 -3,7439545 0,0016374 2,7858374BNII 153.295 293.801 143.318.466 0,0010696 -2,9707742 0,0020500 2,6882489BNLI 213.744 521.367 185.349.861 0,0011532 -2,9380983 0,0028129 2,5508487BSWD 1.397 2.302 5.199.184 0,0002687 -3,5707388 0,0004428 3,3538299BTPN 91.501 16.472 75.014.737 0,0012198 -2,9137208 0,0002196 3,6584003BVIC 60.593 42.973 21.364.882 0,0028361 -2,5472780 0,0020114 2,6965048INPC 7.057 61.116 23.453.347 0,0003009 -3,5215847 0,0026059 2,5840499MAYA 1.263 38.476 36.173.591 0,0000349 -4,4569883 0,0010636 2,9732017MCOR 2.842 3.510 9.769.591 0,0002909 -3,5362523 0,0003593 3,4445693MEGA 78.748 218.861 66.647.891 0,0011816 -2,9275469 0,0032838 2,4836180NISP 1.408 3.981 103.123.179 0,0000137 -4,8647536 0,0000386 4,4133641PNBN 108.681 31.039 172.581.667 0,0006297 -3,2008410 0,0001799 3,7450869SDRA 14.101 50.698 16.432.776 0,0008581 -3,0664610 0,0030852 2,5107201BKSW 2.386 45.537 20.839.018 0,0001145 -3,9412068 0,0021852 2,6605128
2010 BAYU 75 332 218.481 0,0003433 -3,4643524 0,0015196 -6,4893194FAST 22.715 13.619 1.236.043 0,0183772 -1,7357208 0,0110182 -4,5082046HOME 229 1.128 186.996 0,0012246 -2,9119968 0,0060322 -5,1106411JIHD 12.278 3.176 4.776.301 0,0025706 -2,5899641 0,0006649 -7,3157991JSPT 2.083 29.993 2.480.133 0,0008399 -3,0757857 0,0120933 -4,4151034PANR 1.168 161 618.498 0,0018884 -2,7238955 0,0002603 -8,2536449PDES 12.453 553 208.546 0,0597134 -1,2239279 0,0026517 -5,9325569PGLI 57 154 41.785 0,0013641 -2,8651456 0,0036855 -5,6033401PJAA 669 2.700 1.569.188 0,0004263 -3,3702489 0,0017206 -6,3650618PNSE 1.619 9.737 321.325 0,0050385 -2,2976977 0,0303027 -3,4965200
127
PTSP 3.546 971 109.009 0,0325294 -1,4877236 0,0089075 -4,7208593SHID 733 13.114 619.069 0,0011840 -2,9266351 0,0211834 -3,8545364
2011 BAYU 539 15543 256396 0,0021022 -2,6773225 0,0606211 -2,8031127FAST 56.115 20.111 1.547.982 0,0362504 -1,4406869 0,0129918 -4,3434405HOME 2.018 2.506 176.193 0,0114533 -1,9410675 0,0142230 -4,2528921JIHD 18.243 2.313 4.454.535 0,0040954 -2,3877061 0,0005192 -7,5631326JSPT 3.736 27.946 2.873.492 0,0013002 -2,8860031 0,0097254 -4,6330092PANR 33.248 11.169 763.350 0,0435554 -1,3609582 0,0146316 -4,2245746PDES 9.060 1.339 245.925 0,0368405 -1,4336745 0,0054447 -5,2131035PGLI 173 53 43.628 0,0039653 -2,4017192 0,0012148 -6,7131625PJAA 17 4.578 1.737.032 0,0000098 -5,0093589 0,0026355 -5,9386710PNSE 2.147 9.696 347.037 0,0061867 -2,2085437 0,0279394 -3,5777180PTSP 5.128 36 133.433 0,0384313 -1,4153152 0,0002698 -8,2178358SHID 3 2 1.236.647 0,0000024 -5,6151245 0,0000016 #########
2012 BAYU 913 19833 346576 0,0026343 -2,5793277 0,0572255 -2,8607549FAST 22.368 16.535 1.781.905 0,0125529 -1,9012574 0,0092794 -4,6799589HOME 678 2.926 268.350 0,0025266 -2,5974719 0,0109037 -4,5186558JIHD 327 5.469 4.362.366 0,0000750 -4,1251743 0,0012537 -6,6816741JSPT 4.262 44.519 3.308.945 0,0012880 -2,8900761 0,0134541 -4,3084686PANR 22.028 10.893 1.021.716 0,0215598 -1,6663551 0,0106615 -4,5411185PDES 9.053 1.515 229.669 0,0394176 -1,4043099 0,0065964 -5,0212237PGLI 157 115 45.302 0,0034656 -2,4602177 0,0025385 -5,9761743PJAA 4.688 111.838 2.388.263 0,0019629 -2,7070945 0,0468282 -3,0612702PNSE 3.713 8.513 353.593 0,0105008 -1,9787787 0,0240757 -3,7265521
128
PTSP 5.826 278 203.877 0,0285761 -1,5439978 0,0013636 -6,5976510SHID 4.745 2.542 1.304.366 0,0036378 -2,4391633 0,0019488 -6,2405212
2013 BAYU 972 3.171 453.681 0,0021425 -2,6690843 0,0069895 -4,9633473FAST 77.434 15.836 2.028.125 0,0381801 -1,4181630 0,0078082 -4,8525812HOME 869 2.491 260.422 0,0033369 -2,4766579 0,0095652 -4,6496192JIHD 10.749 4.460 6.484.787 0,0016576 -2,7805277 0,0006878 -7,2820655JSPT 4.701 18.247 3.428.703 0,0013711 -2,8629396 0,0053218 -5,2359367PANR 22.824 736 1.669.737 0,0136692 -1,8642563 0,0004408 -7,7269466PDES 18.865 243 295.434 0,0638552 -1,1948037 0,0008225 -7,1031393PGLI 2.391 117 69.855 0,0342280 -1,4656179 0,0016749 -6,3920030PJAA 6.847 18.153 2.627.076 0,0026063 -2,5839723 0,0069100 -4,9747909PNSE 97 4.383 445.951 0,0002175 -3,6625154 0,0098284 -4,6224757PTSP 7.175 1.526 250.670 0,0286233 -1,5432805 0,0060877 -5,1014874SHID 6.095 4.789 1.442.623 0,0042249 -2,3741791 0,0033196 -5,7078966
2014 BAYU 3.288 17.948 551.384 0,0059632 -2,2245224 0,0325508 -3,4249528FAST 48.235 11.286 2.162.634 0,0223038 -1,6516207 0,0052186 -5,2555192HOME 666 3.567 260.781 0,0025539 -2,5928017 0,0136781 -4,2919561JIHD 4.795 9.911 6.463.220 0,0007419 -3,1296603 0,0015334 -6,4802377JSPT 1.171 28.977 3.575.787 0,0003275 -3,4848147 0,0081037 -4,8154382PANR 176 124 1.282.055 0,0001373 -3,8623940 0,0000967 -9,2436933PDES 6.993 742 334.953 0,0208776 -1,6803203 0,0022152 -6,1123963PGLI 1.319 943 65.734 0,0200657 -1,6975453 0,0143457 -4,2443053PJAA 16.026 9.631 2.907.017 0,0055129 -2,2586224 0,0033130 -5,7098957PNSE 5.049 4.459 432.975 0,0116612 -1,9332575 0,0102985 -4,5757555
129
PTSP 15.558 22.150 294.178 0,0528863 -1,2766564 0,0752945 -2,5863475SHID 8.065 1.647 1.434.882 0,0056207 -2,2502118 0,0011478 -6,7698824
130
131
Lampiran 3
Perhitungan Variabel Dependen (dalam jutaan rupiah)
TahunKode Pers. PTBI Rata-Rata TA Pretax Δpretax LogΔpretax Beban PPh Rata-Rata TA taxexp Δtaxexp LogΔtaxexp
2010 AGRO 19.381 3.017.863 0,0063460 0,0032601 -2,4867648 4.075 3.017.863 0,0013503 0,0007964 -3,0988960BACA 29.040 3.929.293 0,0066009 -0,0102741 0,2949408 5.388 3.929.293 0,0013712 -0,0013454 -0,9246961BBCA 10.653.269 176.405.697 0,0328380 -0,4586576 0,3839118 2.037.009 176.405.697 0,0115473 -0,0469072 -0,7838468BBKP 667.065 42.331.342 0,0140466 -0,0138034 0,2957173 160.967 42.331.342 0,0038025 -0,0017407 -0,9232550BBNI 5.485.460 237.903.991 0,0220671 -0,0080785 0,2944570 1.114.001 237.903.991 0,0046826 -0,0011932 -0,9252523BBNP 68.112 4.588.645 0,0128978 -0,0081488 0,2944725 16.505 4.588.645 0,0035969 0,0002670 -3,5734573BBRI 14.908.230 360.616.316 0,0368755 -0,0250258 0,2981772 3.922.049 360.616.316 0,0108760 0,0015198 -2,8182224BBTN 1.250.222 63.416.603 0,0182820 -0,0071219 0,2942461 291.979 63.416.603 0,0046041 -0,0006010 -0,9274228BDMN 4.001.531 108.494.755 0,0337991 -0,0140124 0,2957633 579.260 108.494.755 0,0053391 -0,0001471 -0,9290941BMRI 13.972.162 422.195.578 0,0310648 -0,0233143 0,2978030 3.026.466 422.195.578 0,0071684 -0,0020736 -0,9220452BNBA 37.681 2.532.544 0,0141557 -0,0198727 0,2970494 8.528 2.532.544 0,0033674 -0,0037898 -0,9158606BNGA 3.389.504 125.378.563 0,0235951 -0,0166040 0,2963325 1.552.516 125.378.563 0,0123826 0,0063086 -2,2000673BNII 789.736 68.067.241 0,0105062 0,0118480 -1,9263534 266.993 68.067.241 0,0039225 0,0022735 -2,6433001BNLI 1.247.500 64.927.298 0,0168936 -0,0103024 0,2949471 403.153 64.927.298 0,0062093 -0,0004715 -0,9278991BSWD 48.087 1.570.332 0,0306222 -0,0333199 0,2999864 15.271 1.570.332 0,0097247 0,0004196 -3,3771994BTPN 1.129.094 28.397.410 0,0327060 -0,0227885 0,2976879 270.856 28.397.410 0,0095381 0,0010712 -2,9701494BVIC 131.657 8.832.436 0,0127750 -0,0042015 0,2936015 25.184 8.832.436 0,0028513 0,0003307 -3,4805758INPC 117.551 16.243.234 0,0068892 -0,0014505 0,2929934 28.858 16.243.234 0,0017766 0,0001705 -3,7683633MAYA 105.756 8.866.108 0,0104685 -0,0051394 0,2938086 29.360 8.866.108 0,0033115 0,0003197 -3,4952653
132
MCOR 37.813 3.576.667 0,0086837 -0,0077539 0,2943855 12.575 3.576.667 0,0035158 -0,0002397 -0,9287525MEGA 1.041.115 45.640.791 0,0201778 -0,0120129 0,2953236 44.604 45.640.791 0,0009773 -0,0023754 -0,9209514NISP 566.616 43.597.078 0,0113003 -0,0216361 0,2974357 187.285 43.597.078 0,0042958 0,0009495 -3,0224983PNBN 1.897.611 93.402.687 0,0174176 -0,0185934 0,2967690 566.388 93.402.687 0,0060639 0,0027197 -2,5654841SDRA 81.604 2.644.729 0,0251417 -0,0213173 0,2973659 25.245 2.644.729 0,0095454 -0,0582677 -0,7548435
BKSW 4.058 2.468.853 0,0015668 -0,0038672 0,2935276 1.236 2.468.853 0,0005006 -0,0009734 -0,92605662011 AGRO 44.985 3.267.592 0,0129224 0,0065764 -2,1820123 5.542 3.267.592 0,0016961 0,0003458 -3,4612294
BACA 34.310 4.547.172 0,0073079 0,0007070 -3,1505959 3.233 4.547.172 0,0007110 -0,0006602 -0,9272053BBCA 13.618.758 353.163.711 0,0356598 0,0028218 -2,5494787 2.751.678 353.163.711 0,0077915 -0,0037558 -0,9159824BBKP 932.191 52.336.415 0,0163018 0,0022551 -2,6468265 207.188 52.336.415 0,0039588 0,0001562 -3,8062513BBNI 7.461.308 273.819.345 0,0249494 0,0028822 -2,5402729 2.484.128 273.819.345 0,0090721 0,0043896 -2,3575774BBNP 91.757 5.923.701 0,0139735 0,0010757 -2,9683252 23.456 5.923.701 0,0039597 0,0003628 -3,4403755BBRI 18.755.880 437.092.443 0,0399147 0,0030392 -2,5172421 4.075.204 437.092.443 0,0093234 -0,0015525 -0,9239405BBTN 1.522.260 78.753.499 0,0170807 -0,0012012 0,2929382 415.944 78.753.499 0,0052816 0,0006775 -3,1691211BDMN 4.611.556 130.341.881 0,0324091 -0,0013901 0,2929800 484.896 130.341.881 0,0037202 -0,0016189 -0,9236987BMRI 16.512.035 500.833.128 0,0299190 -0,0011458 0,2929260 3.595.338 500.833.128 0,0071787 0,0000103 -4,9864772BNBA 57.015 2.812.525 0,0192414 0,0050857 -2,2936498 12.155 2.812.525 0,0043217 0,0009544 -3,0202812BNGA 4.391.782 155.226.991 0,0263294 0,0027343 -2,5631466 1.036.114 155.226.991 0,0066748 -0,0057078 -0,9090517BNII 985.306 85.049.226 0,0103793 -0,0001269 0,2927005 309.361 85.049.226 0,0036374 -0,0002851 -0,9285855BNLI 1.558.818 87.584.322 0,0153845 -0,0015091 0,2930063 254.065 87.584.322 0,0029008 -0,0033085 -0,9175863BSWD 64.542 1.825.380 0,0310234 0,0004012 -3,3965989 16.862 1.825.380 0,0092375 -0,0004872 -0,9278414BTPN 1.783.341 40.586.857 0,0382272 0,0055212 -2,2579661 382.540 40.586.857 0,0094252 -0,0001128 -0,9292205BVIC 239.239 11.054.208 0,0202701 0,0074951 -2,1252217 51.836 11.054.208 0,0046893 0,0018379 -2,7356672
133
INPC 126.738 18.124.265 0,0066059 -0,0002832 0,2927351 31.594 18.124.265 0,0017432 -0,0000334 -0,9295135MAYA 230.477 11.526.745 0,0177958 0,0073273 -2,1350571 47.189 11.526.745 0,0040939 0,0007824 -3,1065802MCOR 48.375 5.403.627 0,0074968 -0,0011870 0,2929351 10.550 5.403.627 0,0019524 -0,0015635 -0,9239007MEGA 1.191.316 56.752.994 0,0192430 -0,0009348 0,2928793 79.834 56.752.994 0,0014067 0,0004294 -3,3671292NISP 1.005.875 54.987.978 0,0168110 0,0055107 -2,2587967 184.250 54.987.978 0,0033507 -0,0009451 -0,9261604PNBN 2.736.366 116.851.692 0,0219338 0,0045163 -2,3452219 549.520 116.851.692 0,0047027 -0,0013612 -0,9246384SDRA 121.807 4.165.762 0,0239506 -0,0011911 0,2929360 22.263 4.165.762 0,0053443 -0,0042011 -0,9143915
BKSW 15.550 3.094.867 0,0043197 0,0027528 -2,5602225 4.629 3.094.867 0,0014957 0,0009951 -3,00214842012 AGRO 51.471 3.760.648 0,0127399 -0,0001825 0,2927128 15.015 3.760.648 0,0039927 0,0022966 -2,6389121
BACA 62.561 5.180.558 0,0110411 0,0037333 -2,4279116 10.987 5.180.558 0,0021208 0,0014098 -2,8508355BBCA 14.686.046 412.451.275 0,0331518 -0,0025080 0,2932272 3.084.948 412.451.275 0,0074795 -0,0003120 -0,9284863BBKP 1.059.370 61.436.647 0,0161268 -0,0001749 0,2927111 224.182 61.436.647 0,0036490 -0,0003098 -0,9284944BBNI 8.899.562 316.180.834 0,0267011 0,0017517 -2,7565351 2.808.438 316.180.834 0,0088824 -0,0001898 -0,9289367BBNP 115.153 7.389.359 0,0140222 0,0000487 -4,3125401 28.227 7.389.359 0,0038200 -0,0001397 -0,9291212BBRI 23.859.572 510.618.037 0,0432759 0,0033612 -2,4735088 4.505.893 510.618.037 0,0088244 -0,0004990 -0,9277977BBTN 1.863.202 100.435.026 0,0166732 -0,0004076 0,2927626 437.556 100.435.026 0,0043566 -0,0009250 -0,9262341BDMN 5.486.679 149.041.757 0,0352181 0,0028091 -2,5514363 730.019 149.041.757 0,0048981 0,0011779 -2,9288923BMRI 20.504.268 593.755.206 0,0322588 0,0023398 -2,6308253 2.982.177 593.755.206 0,0050226 -0,0021561 -0,9217457BNBA 77.467 18.908.332 0,0022226 -0,0170187 0,2964235 15.921 18.908.332 0,0008420 -0,0034797 -0,9169716BNGA 5.786.827 182.106.806 0,0293134 0,0029839 -2,5252114 1.324.103 182.106.806 0,0072710 0,0005962 -3,2246133BNII 1.695.869 105.351.327 0,0146482 0,0042689 -2,3696821 509.311 105.351.327 0,0048344 0,0011970 -2,9219165BNLI 1.888.081 116.561.299 0,0143255 -0,0010590 0,2929068 514.444 116.561.299 0,0044135 0,0015127 -2,8202468BSWD 73.922 2.310.585 0,0290947 -0,0019288 0,2930992 19.420 2.310.585 0,0084048 -0,0008327 -0,9265723
134
BTPN 2.485.314 52.829.526 0,0421183 0,0038912 -2,4099219 354.193 52.829.526 0,0067045 -0,0027208 -0,9197027BVIC 252.594 13.077.702 0,0175989 -0,0026712 0,2932633 47.023 13.077.702 0,0035957 -0,0010936 -0,9256166INPC 138.810 19.872.103 0,0067519 0,0001459 -3,8359010 33.874 19.872.103 0,0017046 -0,0000386 -0,9294945MAYA 351.141 15.058.877 0,0204550 0,0026592 -2,5752570 89.523 15.058.877 0,0059449 0,0018510 -2,7325947MCOR 128.018 6.474.020 0,0197095 0,0122127 -1,9131869 30.060 6.474.020 0,0046432 0,0026908 -2,5701216MEGA 1.566.014 63.564.068 0,0240116 0,0047686 -2,3216116 270.836 63.564.068 0,0042608 0,0028541 -2,5445243NISP 1.222.241 69.488.067 0,0154437 -0,0013673 0,2929750 301.858 69.488.067 0,0043440 0,0009933 -3,0029222PNBN 3.042.464 136.774.022 0,0204477 -0,0014862 0,2930013 831.757 136.774.022 0,0060812 0,0013785 -2,8605817SDRA 160.367 6.353.536 0,0210419 -0,0029087 0,2933158 33.664 6.353.536 0,0052985 -0,0000458 -0,9294678
BKSW -34.424 4.122.236 -0,0074115 -0,0117312 0,2952616 5.966 4.122.236 0,0014473 -0,0000484 -0,92945822013 AGRO 71.589 4.582.105 0,0139711 0,0012312 -2,9096659 33.943 4.582.105 0,0074077 0,0034151 -2,4666007
BACA 93.343 6.402.727 0,0130746 0,0020334 -2,6917677 24.612 6.402.727 0,0038440 0,0017232 -2,7636710BBCA 17.815.606 469.649.385 0,0358965 0,0027447 -2,5614991 3.913.875 469.649.385 0,0083336 0,0008541 -3,0685090BBKP 1.193.605 67.573.747 0,0171846 0,0010578 -2,9755999 210.619 67.573.747 0,0031169 -0,0005321 -0,9276761BBNI 11.278.165 359.979.161 0,0291686 0,0024675 -2,6077451 2.888.385 359.979.161 0,0080238 -0,0008586 -0,9264773BBNP 141.923 9.098.972 0,0142126 0,0001904 -3,7203299 33.392 9.098.972 0,0036699 -0,0001501 -0,9290830BBRI 27.910.066 588.759.858 0,0445717 0,0012959 -2,8874323 71.080 588.759.858 0,0001207 -0,0087037 -0,8986253BBTN 2.140.771 121.459.162 0,0163206 -0,0003525 0,2927504 453.656 121.459.162 0,0037350 -0,0006216 -0,9273474BDMN 5.530.214 170.014.328 0,0300168 -0,0052013 0,2938223 780.968 170.014.328 0,0045935 -0,0003045 -0,9285137BMRI 24.061.837 684.359.235 0,0328220 0,0005633 -3,2492639 5.911.725 684.359.235 0,0086383 0,0036158 -2,4417997BNBA 78.854 19.449.594 0,0194910 0,0172683 -1,7627502 20.377 19.449.594 0,0010477 0,0002057 -3,6868232BNGA 5.832.017 208.139.445 0,0266465 -0,0026669 0,2932624 1.474.039 208.139.445 0,0070820 -0,0001890 -0,9289393BNII 2.184.224 128.159.830 0,0155409 0,0008927 -3,0493090 613.994 128.159.830 0,0047908 -0,0000436 -0,9294761
135
BNLI 2.301.503 148.816.259 0,0138784 -0,0004471 0,2927714 580.041 148.816.259 0,0038977 -0,0005158 -0,9277361BSWD 109.583 3.071.038 0,0304284 0,0013338 -2,8749169 23.605 3.071.038 0,0076863 -0,0007185 -0,9269915BTPN 2.868.855 64.334.688 0,0411828 -0,0009355 0,2928795 716.903 64.334.688 0,0111433 0,0044389 -2,3527262BVIC 15.961 16.752.986 0,0008333 -0,0167656 0,2963680 62.962 16.752.986 0,0037583 0,0001626 -3,7888980INPC 293.613 20.878.141 0,0138513 0,0070994 -2,1487764 41.213 20.878.141 0,0019740 0,0002694 -3,5696383MAYA 509.628 20.591.062 0,0212207 0,0007658 -3,1158965 133.290 20.591.062 0,0064732 0,0005283 -3,2770938MCOR 118.708 7.206.230 0,0149937 -0,0047158 0,2937151 39.368 7.206.230 0,0054631 0,0008199 -3,0862513MEGA 632.550 65.847.403 0,0095155 -0,0144961 0,2958696 96.730 65.847.403 0,0014690 -0,0027918 -0,9194463NISP 1.529.716 88.333.137 0,0156854 0,0002418 -3,6166326 370.933 88.333.137 0,0041993 -0,0001448 -0,9291026PNBN 3.252.163 75.216.597 1,9823276 1,9618799 0,2926724 868.465 75.216.597 0,0115462 0,0054649 -2,2624147SDRA 272.623 6.921.595 0,0438168 0,0227749 -1,6425436 42.575 6.921.595 0,0061510 0,0008526 -3,0692689
BKSW 5.087 7.846.135 0,0004605 0,0078720 -2,1039153 25 7.846.135 0,0000032 -0,0014441 -0,92433602014 AGRO 85.353 5.754.631 0,0133673 -0,0006038 0,2928061 24.823 5.754.631 0,0043136 -0,0030942 -0,9183569
BACA 98.896 8.195.526 0,0106894 -0,0023852 0,2932001 28.798 8.195.526 0,0035139 -0,0003301 -0,9284195BBCA 20.741.121 524.364.233 0,0375457 0,0016491 -2,7827413 4.573.173 524.364.233 0,0087214 0,0003878 -3,4114406BBKP 971.121 74.254.466 0,0122847 -0,0048999 0,2937557 235.872 74.254.466 0,0031765 0,0000597 -4,2243163BBNI 13.524.310 401.614.262 0,0324656 0,0032970 -2,4818778 3.301.810 401.614.262 0,0082213 0,0001976 -3,7042343BBNP 130.448 9.727.304 0,0137765 -0,0004361 0,2927689 35.281 9.727.304 0,0036270 -0,0000429 -0,9294787BBRI 30.859.073 714.068.974 0,0384798 -0,0060919 0,2940189 24.696 714.068.974 0,0000346 -0,0000861 -0,9293190BBTN 1.548.172 137.872.846 0,0107084 -0,0056123 0,2939130 358.876 137.872.846 0,0026029 -0,0011321 -0,9254757BDMN 3.553.534 189.972.971 0,0181573 -0,0118595 0,2952898 707.458 189.972.971 0,0037240 -0,0008695 -0,9264373BMRI 26.008.015 794.069.718 0,0304173 -0,0024047 0,2932044 5.716.191 794.069.718 0,0071986 -0,0014397 -0,9243518BNBA 70.541 4.600.547 0,0136829 -0,0058081 0,2939562 19.112 4.600.547 0,0041543 0,0031066 -2,5077138
136
BNGA 3.200.169 226.014.416 0,0137251 -0,0129214 0,2955234 1.010.967 226.014.416 0,0044730 -0,0026090 -0,9201065BNII 959.834 141.932.609 0,0066972 -0,0088437 0,2946257 280.581 141.932.609 0,0019769 -0,0028140 -0,9193664BNLI 2.046.223 175.591.892 0,0110398 -0,0028386 0,2933003 329.495 175.591.892 0,0018765 -0,0020212 -0,9222354BSWD 142.022 4.400.260 0,0273162 -0,0031122 0,2933608 36.980 4.400.260 0,0084040 0,0007177 -3,1440428BTPN 2.522.528 72.338.101 0,0336271 -0,0075557 0,2943418 826.438 72.338.101 0,0114247 0,0002813 -3,5507966BVIC 18.048 20.259.007 0,0008448 0,0000114 0,2926699 55.357 20.259.007 0,0027325 -0,0010258 -0,9258648INPC 177.777 22.325.430 0,0075800 -0,0062713 0,2940584 28.077 22.325.430 0,0012576 -0,0007164 -0,9269993MAYA 580.328 30.094.582 0,0160429 -0,0051779 0,2938171 135.148 30.094.582 0,0044908 -0,0019824 -0,9223762MCOR 71.448 8.843.403 0,0073133 -0,0076804 0,2943693 25.187 8.843.403 0,0028481 -0,0026149 -0,9200849MEGA 697.981 66.561.795 0,0104727 0,0009572 -3,0190168 82.160 66.561.795 0,0012343 -0,0002347 -0,9287712NISP 1.776.712 100.323.858 0,0172290 0,0015436 -2,8114711 374.060 100.323.858 0,0037285 -0,0004707 -0,9279019PNBN 3.477.071 87.111.123 0,0201474 -1,9621802 0,5937356 942.700 87.111.123 0,0108218 -0,0007244 -0,9269698SDRA 188.798 11.327.328 0,0114891 -0,0323277 0,2997704 56.739 11.327.328 0,0050090 -0,0011420 -0,9254395BKSW 161.911 15.943.317 0,0077696 0,0073091 -2,1361333 186 15.943.317 0,0000117 0,0000085 -5,0716017
2010 BAYU 9.833 211.404 0,0465129 0,0334273 -1,4758983 479 211.404 0,0022658 -0,0044213 -0,9136069FAST 261.590 1.138.726 0,2297216 -0,2236366 0,3395541 68.773 1.138.726 0,0603947 0,0068509 -2,1642541HOME 2.612 101.848 0,0256462 -0,3259346 0,3594208 17 101.848 0,0001669 -0,0494476 -0,7771908JIHD 283.074 2.479.913 0,1141468 0,1010925 -0,9952810 76.794 2.479.913 0,0309664 0,0252139 -1,5983596JSPT 228.571 1.488.166 0,1535925 0,1293602 -0,8881993 125.589 1.488.166 0,0843918 0,0843918 -1,0736996PANR 13.954 2.877.969 0,0048486 -0,3389173 0,3618783 2.996 2.877.969 0,0010410 -0,0181159 -0,8674078PDES 6.016 1.403.379 0,0042868 -0,1534425 0,3253766 839 1.403.379 0,0005978 -0,0382485 -0,8073308PGLI 233 263.850 0,0008831 -0,0568974 0,3050884 79 263.850 0,0002994 -0,0067611 -0,9053573PJAA 186.769 870.194 0,2146293 0,1542431 -0,8117942 109.015 870.194 0,1252767 0,1175884 -0,9296354PNSE 50.416 181.894 0,2771724 0,2435507 -0,6134107 10.568 181.894 0,0580998 0,0565014 -1,2479406
137
PTSP 22.976 819.224 0,0280461 -0,2069109 0,3362177 3.461 819.224 0,0042247 -0,0627777 -0,7438459SHID 17.789 454.763 0,0391171 -0,3161936 0,3575677 11.468 454.763 0,0252175 -0,0144580 -0,8792746
2011 BAYU 15858 173769 0,0912591 -0,2749782 0,3496384 3976 173.769 0,0228810 -0,0031577 -0,9181284FAST 229.054 883.232 0,2593363 0,2299878 -0,6382951 58.256 1.083.999 0,0537417 0,0461502 -1,3358264HOME 644 197.337 0,0032635 -0,0432495 0,3021424 1.000 197.337 0,0050675 0,0028017 -2,5525839JIHD 124.106 2.845.289 0,0436181 -0,1861036 0,3320309 53.925 2.845.289 0,0189524 -0,0414423 -0,7985201JSPT 260.158 1.530.244 0,1700108 0,1443646 -0,8405393 66.648 1.530.244 0,0435538 0,0433869 -1,3626412PANR 36.727 2.769.826 0,0132597 -0,1008871 0,3144502 1.257 2.769.826 0,0004538 -0,0305126 -0,8294432PDES 12.062 1.363.029 0,0088494 -0,1447431 0,3235868 487 1.363.029 0,0003573 -0,0840345 -0,6954609PGLI 436 331.063 0,0013170 -0,0035316 0,2934535 140 331.063 0,0004229 -0,0006181 -0,9273600PJAA 208.625 972.789 0,2144607 0,2101739 -0,6774212 109.911 972.789 0,1129854 0,1123876 -0,9492816PNSE 44.246 194.411 0,2275900 0,2267069 -0,6445352 15.553 194.411 0,0800006 0,0797012 -1,0985351PTSP 36.037 851.311 0,0423312 -0,1722981 0,3292306 5.535 851.311 0,0065017 -0,1187750 -0,6264205SHID 11.904 778.986 0,0152814 -0,2618910 0,3470900 4.660 778.986 0,0059821 -0,0521176 -0,7703037
2012 BAYU 22132 227792,5 0,0971586 0,0691125 -1,1604432 5619 227.793 0,0246672 0,0204425 -1,6894670FAST 269.217 1.200.487 0,2242565 0,1851394 -0,7325011 59.535 1.200.487 0,0495924 0,0243748 -1,6130582HOME 9.564 262.373 0,0364519 -0,0548072 0,3046385 168 262.373 0,0006403 -0,0222406 -0,8544039JIHD 126.188 2.955.174 0,0427007 -0,2166356 0,3381607 49.711 2.955.174 0,0168217 -0,0369201 -0,8110488JSPT 283.263 1.742.569 0,1625548 0,1592914 -0,7978077 73.842 1.742.569 0,0423754 0,0373079 -1,4281993PANR 48.684 2.738.126 0,0177800 -0,0258380 0,2983548 3.931 2.738.126 0,0014357 -0,0175167 -0,8693295PDES 12.757 1.551.581 0,0082219 -0,1617889 0,3270868 701 1.551.581 0,0004518 -0,0431020 -0,7940110PGLI 346 404.326 0,0008557 -0,0124039 0,2954096 131 404.326 0,0003240 -0,0001298 -0,9291578PJAA 239.146 1.317.094 0,1815709 0,1727215 -0,7626535 44.192 1.317.094 0,0335527 0,0331954 -1,4789226PNSE 41.378 198.611 0,2083374 0,2070205 -0,6839867 15.802 198.611 0,0795628 0,0791399 -1,1016046
138
PTSP 47.759 970.455 0,0492130 -0,1652477 0,3277935 10.442 970.455 0,0107599 -0,1022255 -0,6579456SHID 16.964 825.702 0,0205450 -0,2070450 0,3362445 14.128 825.702 0,0171103 -0,0628903 -0,7435750
2013 BAYU 45.939 293.557 0,1564909 0,1141597 -0,9424872 7.518 293.557 0,0256100 0,0191083 -1,7187785FAST 203.109 1.632.386 0,1244246 0,1091432 -0,9620033 37.138 1.632.386 0,0227507 0,0167686 -1,7755029HOME 1.865 303.499 0,0061450 -0,0910136 0,3123664 184 303.499 0,0006063 -0,0240609 -0,8487867JIHD 1.919.523 4.133.346 0,4643993 0,2401428 -0,6195304 152.774 4.133.346 0,0369613 -0,0126310 -0,8853255JSPT 287.604 1.848.527 0,1555855 0,1191336 -0,9239657 68.549 1.848.527 0,0370830 0,0364427 -1,0907368PANR 69.718 3.016.052 0,0231157 -0,0195850 0,2969864 4.350 3.016.052 0,0014423 -0,0153794 -0,8762548PDES 23.887 1.802.190 0,0132544 -0,1493004 0,3245253 425 1.802.190 0,0002358 -0,0421395 -0,7966202PGLI 26.447 545.786 0,0484568 0,0306767 -1,5131911 13 545.786 0,0000238 -0,0014118 -0,9244536PJAA 262.004 1.428.373 0,1834283 0,1752064 -0,7564500 86.883 1.428.373 0,0608266 0,0603748 -1,2191445PNSE 61.165 245.627 0,2490163 0,2481605 -0,6052673 14.929 245.627 0,0607793 0,0604553 -1,2185658PTSP 34.387 1.319.467 0,0260613 -0,1555097 0,3258008 4.324 1.319.467 0,0032771 -0,0302756 -0,8301388SHID 18.032 898.108 0,0200778 -0,1882597 0,3324666 7.311 898.108 0,0081404 -0,0714223 -0,7235145
2014 BAYU 27.299 377.631 0,0722902 0,0230772 -1,6368165 9.939 377.631 0,0263194 0,0155595 -1,8080052FAST 211.410 1.733.500 0,1219556 0,1014106 -0,9939165 40.694 1.733.500 0,0234751 0,0063648 -2,1962186HOME 593 357.231 0,0016600 -0,1548309 0,3256615 95 357.231 0,0002659 -0,0253441 -0,8448703JIHD 235.943 4.245.673 0,0555726 -0,0688520 0,3076526 116.675 4.245.673 0,0274809 0,0047302 -2,3251226JSPT 392.011 1.918.105 0,2043742 0,1982292 -0,7028324 83.615 1.918.105 0,0435925 0,0429863 -1,3666704PANR 80.629 3.883.421 0,0207624 -0,4436369 0,3812084 10.601 3.883.421 0,0027298 -0,0342315 -0,8186724PDES 17.313 1.881.828 0,0092001 -0,1463854 0,3239253 639 1.881.828 0,0003396 -0,0367435 -0,8115455PGLI 1.237 867.736 0,0014255 -0,0216901 0,2974475 342 867.736 0,0003941 -0,0010482 -0,9257829PJAA 304.504 1.601.226 0,1901693 0,1769149 -0,7522356 65.383 1.601.226 0,0408331 0,0405973 -1,3915031PNSE 39.305 251.415 0,1563351 0,1078784 -0,9670656 8.966 251.415 0,0356622 0,0356383 -1,4480826
139
PTSP 26.738 1.460.627 0,0183058 -0,1651225 0,3277680 9.137 1.460.627 0,0062555 -0,0545710 -0,7640702SHID 16.253 940.417 0,0172828 -0,2317335 0,3411601 9.521 940.417 0,0101242 -0,0506550 -0,7740629
140
141
Lampiran 4
TaxAvoider Quintile TaxAvoid3,9447403 5 03,0672097 5 0
1,552795 5 00,832822 5 00,644668 5 0
0,5858 5 00,583689 5 00,549453 5 00,526835 5 00,494505 5 0
0,4741371 5 00,4580363 5 0
0,434508 5 00,405446 5 00,393944 5 00,391465 5 00,381894 5 00,378613 5 00,364079 5 0
0,3525221 5 00,351512 5 00,341723 5 00,339056 5 0
0,3380788 5 00,3329347 5 00,3325576 5 00,3316373 5 0
0,331609 5 00,3305325 5 00,3276229 5 00,3231687 5 0
0,321101 5 00,3175702 5 00,3159105 5 00,3155704 5 0
0,3139745 5 00,3093598 5 00,3045835 4 00,3005275 4 00,3003245 4 00,2984742 4 00,2976849 4 00,2923224 4 00,2917177 4 00,2911948 4 00,2908275 4 0
0,281104 4 00,2776202 4 0
0,276475 4 00,2733827 4 00,2732411 4 00,2724692 4 0
0,271286 4 00,271119 4 0
0,2709346 4 00,2704603 4 00,2670423 4 00,2636727 4 00,2630795 4 0
0,262904 4 00,2627093 4 00,2615437 4 00,2612562 4 0
0,260684 4 00,2603822 4 00,2584143 4 0
0,256183 4 00,2561042 4 00,2556317 4 00,2549489 4 0
0,254333 4 0Bersambung ke halaman selanjutnya
142
Lampiran 4 (Lanjutan)
0,253886 4 00,2527494 4 0
0,252027 4 00,250725 3 0
0,2498917 3 00,2492859 3 00,2469709 3 00,2456888 3 00,2454934 3 00,2451261 3 00,2441389 3 0
0,244077 3 00,2440314 3 00,2428863 3 00,2424849 3 00,2423215 3 00,2413063 3 00,2398879 3 0
0,238345 3 00,2359211 3 00,2352825 3 00,2348409 3 00,2348107 3 00,2335417 3 00,2328821 3 00,2318063 3 00,2288133 3 0
0,228113 3 00,226321 3 0
0,2222592 3 00,221141 3 0
0,2204882 3 00,2197857 3 0
0,219688 3 00,218639 3 0
0,2180879 3 0
0,2177405 3 00,2172761 3 00,2166704 3 00,2166069 3 00,2154075 2 0
0,21472 2 00,214705 2 0
0,2145075 2 00,213298 2 0
0,2131895 2 00,2119124 2 00,2116182 2 0
0,210535 2 00,2102575 2 00,2100598 2 00,2099185 2 0
0,209616 2 00,2055198 2 00,2047449 2 00,2030825 2 00,2020506 2 00,2008211 2 00,1990858 2 0
0,192489 2 00,1912849 2 00,1912098 2 00,1888505 2 00,1861604 2 00,1855372 2 0
0,184791 2 00,1831739 2 0
0,182848 2 00,1827727 2 00,1764562 2 00,1756206 2 00,1729461 2 0
Bersambung ke halaman selanjutnya
143
Lampiran 4 (Lanjutan)
0,163652 2 00,1629857 2 00,1610259 2 0
0,160202 2 00,1579338 2 0
0,156168 1 10,153592 1 1
0,1529207 1 10,150635 1 1
0,1454418 1 10,1447596 1 10,1425144 1 10,1412184 1 1
0,140365 1 10,139461 1 10,133053 1 10,131479 1 10,125745 1 1
0,1231966 1 10,1177109 1 1
0,105148 1 10,09866 1 1
0,0942291 1 10,080745 1 1
0,07959 1 10,0670133 1 1
0,062394 1 10,05495 1 1
0,048714 1 10,0428425 1 1
0,040375 1 10,036909 1 10,034226 1 10,017792 1 10,017566 1 10,006508 1 1
0,0049145 1 10,0025468 1 10,0011488 1 10,0008003 1 1
0,000492 1 1-
0,1733093 1 1
Note: pengelompokan kelas penghindaran pajak dengan cara mengurutkan nilai CETR. Seperlima nilai CETR terendah diberi nomor 1 dan sisanya diberi nomor 0
Bersambung ke halaman selanjutnya
144
145
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TemporaryTemp 185 -5,61512 -1,19480 -2,89561
PermanentPerm 185 -5,65124 -0,76188 -2,71675
PretaxΔpretax 185 -5,37356 0,29267 -1,96660
TaxexpΔtaxexp 185 -0,62642 -0,92964 -2,636890
TaxAvoiderTaxAvoid 185 0 1 ,20
TaxAvoidTemp 185 -5,61512 -1,19480 -2,89561
Valid N (listwise) 185
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Δpretax -1,966604455 ,9731194185 185
Temp -2,895606424 ,7765054684 185
Perm -2,716749454 ,6912216166 185
Correlations
Δpretax Temp Perm
Pearson Correlation Δpretax 1,000 ,334 ,326
Temp ,334 1,000 ,476
Perm ,326 ,476 1,000
Sig. (1-tailed) Δpretax . ,000 ,000
Temp ,000 . ,000
Perm ,000 ,000 .
N Δpretax 185 185 185
Temp 185 185 185
146
Perm 185 185 185
Variables Entered/Removeda
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 Perm, Tempb . Enter
a. Dependent Variable: Δpretax
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1
1 ,384a ,148 ,138 ,9033284412 ,148 15,765 2
Model Summaryb
Model
Change Statistics
df2 Sig. F Change
1 182 ,000 1,902
a. Predictors: (Constant), Perm, Temp
b. Dependent Variable: Δpretax
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 25,728 2 12,864 15,765 ,000b
Residual 148,512 182 ,816
147
Total 174,241 184
Coefficientsa
Model
Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -,302 ,304 -,991 ,323
Temp ,291 ,098 ,232 2,980 ,003
Perm ,303 ,110 ,215 2,766 ,006
Coefficientsa
Model
95,0% Confidence Interval for B CorrelationsCollinearity Statistics
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance
1 (Constant) -,903 ,299
Temp ,098 ,483 ,334 ,216 ,204 ,773
Perm ,087 ,519 ,326 ,201 ,189 ,773
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
VIF
1 (Constant)
Temp 1,293
Perm 1,293
a. Dependent Variable: Δpretax
Collinearity Diagnosticsa
148
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Temp Perm
1 1 2,935 1,000 ,01 ,01 ,01
2 ,035 9,201 ,30 ,99 ,16
3 ,031 9,779 ,70 ,01 ,83
a. Dependent Variable: Δpretax
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -3,685051680 -,968099296 -1,966604455 ,3739367860 185
Std. Predicted Value -4,596 2,670 ,000 1,000 185
Standard Error of Predicted Value
,066 ,318 ,108 ,039 185
Adjusted Predicted Value -4,122605801 -1,023114800 -1,971743023 ,3845859446 185
Residual -3,0838332176 3,1031723022 ,0000000000 ,8984056338 185
Std. Residual -3,414 3,435 ,000 ,995 185
Stud. Residual -3,425 3,669 ,003 1,007 185
Deleted Residual -3,1047532558 3,5407264233 ,0051385674 ,9207562982 185
Stud. Deleted Residual -3,532 3,803 ,003 1,016 185
Mahal. Distance ,001 21,744 1,989 2,540 185
Cook's Distance ,000 ,633 ,009 ,047 185
Centered Leverage Value ,000 ,118 ,011 ,014 185
a. Dependent Variable: Δpretax
Charts
149
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Δtaxexp -2,636899646 ,9303435228 185
Temp -2,895606424 ,7765054684 185
Perm -2,716749454 ,6912216166 185
Correlations
Δtaxexp Temp Perm
Pearson Correlation Δtaxexp 1,000 ,302 ,270
Temp ,302 1,000 ,476
Perm ,270 ,476 1,000
Sig. (1-tailed) Δtaxexp . ,000 ,000
Temp ,000 . ,000
Perm ,000 ,000 .
N Δtaxexp 185 185 185
Temp 185 185 185
Perm 185 185 185
Variables Entered/Removeda
150
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 Perm, Tempb . Enter
a. Dependent Variable: Δtaxexp
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1
1 ,334a ,112 ,102 ,8816574163 ,112 11,441 2
Model Summaryb
Model
Change Statistics
df2 Sig. F Change
1 182 ,000 1,941
a. Predictors: (Constant), Perm, Temp
b. Dependent Variable: Δtaxexp
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 17,787 2 8,893 11,441 ,000b
Residual 141,472 182 ,777
Total 159,259 184
151
a. Dependent Variable: Δtaxexp
b. Predictors: (Constant), Perm, Temp
Coefficientsa
Model
Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,262 ,297 -4,248 ,000
Temp ,268 ,095 ,224 2,814 ,005
Perm ,220 ,107 ,164 2,061 ,041
Coefficientsa
Model
95,0% Confidence Interval for B CorrelationsCollinearity Statistics
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance
1 (Constant) -1,849 -,676
Temp ,080 ,456 ,302 ,204 ,197 ,773
Perm ,009 ,431 ,270 ,151 ,144 ,773
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
VIF
152
1 (Constant)
Temp 1,293
Perm 1,293
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Temp Perm
1 1 2,935 1,000 ,01 ,01 ,01
2 ,035 9,201 ,30 ,99 ,16
3 ,031 9,779 ,70 ,01 ,83
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -4,045216560 -1,831665158 -2,636899646 ,3109154210 185
Std. Predicted Value -4,530 2,590 ,000 1,000 185
Standard Error of Predicted Value
,065 ,310 ,106 ,038 185
Adjusted Predicted Value -4,434693336 -1,808843493 -2,641771958 ,3217356399 185
Residual -2,5577354431 2,7622041702 ,0000000000 ,8768527079 185
Std. Residual -2,901 3,133 ,000 ,995 185
Stud. Residual -2,913 3,347 ,003 1,006 185
Deleted Residual -2,5789330006 3,1516811848 ,0048723120 ,8983465220 185
153
Stud. Deleted Residual -2,975 3,445 ,003 1,013 185
Mahal. Distance ,001 21,744 1,989 2,540 185
Cook's Distance ,000 ,526 ,008 ,041 185
Centered Leverage Value ,000 ,118 ,011 ,014 185
a. Dependent Variable: Δtaxexp
Charts
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
Unstandardized Residual
N 185 185
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 ,0000000
Std. Deviation ,89840563 ,87685271
Most Extreme Differences Absolute ,046 ,036
Positive ,036 ,036
Negative -,046 -,031
Test Statistic ,046 ,036
154
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Δpretax -1,966604455 ,9731194185 185
Temp -2,895606424 ,7765054684 185
Perm -2,716749454 ,6912216166 185
Term_Moderating -,4975 1,06335 185
Perm_Moderating -,5116 1,05641 185
TaxAvoid ,20 ,401 185
Correlations
Δpretax Temp PermTerm_Moderatin
g
Pearson Correlation Δpretax 1,000 ,334 ,326 -,080
Temp ,334 1,000 ,476 -,083
Perm ,326 ,476 1,000 -,072
Term_Moderating -,080 -,083 -,072 1,000
Perm_Moderating -,149 -,224 -,025 ,935
TaxAvoid ,147 ,263 ,115 -,938
155
Sig. (1-tailed) Δpretax . ,000 ,000 ,139
Temp ,000 . ,000 ,130
Perm ,000 ,000 . ,165
Term_Moderating ,139 ,130 ,165 .
Perm_Moderating ,021 ,001 ,368 ,000
TaxAvoid ,023 ,000 ,059 ,000
N Δpretax 185 185 185 185
Temp 185 185 185 185
Perm 185 185 185 185
Term_Moderating 185 185 185 185
Perm_Moderating 185 185 185 185
TaxAvoid 185 185 185 185
Correlations
Perm_Moderating TaxAvoid
Pearson Correlation Δpretax -,149 ,147
Temp -,224 ,263
Perm -,025 ,115
Term_Moderating ,935 -,938
Perm_Moderating 1,000 -,971
TaxAvoid -,971 1,000
Sig. (1-tailed) Δpretax ,021 ,023
Temp ,001 ,000
Perm ,368 ,059
Term_Moderating ,000 ,000
Perm_Moderating . ,000
156
TaxAvoid ,000 .
N Δpretax 185 185
Temp 185 185
Perm 185 185
Term_Moderating 185 185
Perm_Moderating 185 185
TaxAvoid 185 185
Variables Entered/Removeda
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 TaxAvoid, Perm, Temp, Term_Moderating, Perm_Moderatingb
. Enter
a. Dependent Variable: Δpretax
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1
1 ,429a ,184 ,161 ,8913387492 ,184 8,063 5
Model Summaryb
157
Model
Change Statistics
df2 Sig. F Change
1 179 ,000 1,688
a. Predictors: (Constant), TaxAvoid, Perm, Temp, Term_Moderating, Perm_Moderating
b. Dependent Variable: Δpretax
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 32,028 5 6,406 8,063 ,000b
Residual 142,213 179 ,794
Total 174,241 184
a. Dependent Variable: Δpretax
b. Predictors: (Constant), TaxAvoid, Perm, Temp, Term_Moderating, Perm_Moderating
Coefficientsa
Model
Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -,335 ,345 -,970 ,333
Temp ,164 ,117 ,130 1,396 ,164
Perm ,440 ,120 ,313 3,678 ,000
Term_Moderating ,343 ,220 ,375 1,557 ,121
Perm_Moderating -,756 ,297 -,821 -2,544 ,012
158
TaxAvoid -,895 ,810 -,369 -1,105 ,271
Coefficientsa
Model
95,0% Confidence Interval for B Correlations
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part
1 (Constant) -1,016 ,346
Temp -,068 ,395 ,334 ,104 ,094
Perm ,204 ,676 ,326 ,265 ,248
Term_Moderating -,092 ,777 -,080 ,116 ,105
Perm_Moderating -1,343 -,170 -,149 -,187 -,172
TaxAvoid -2,492 ,703 ,147 -,082 -,075
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Temp ,522 1,915
Perm ,631 1,584
Term_Moderating ,079 12,697
Perm_Moderating ,044 22,832
TaxAvoid ,041 24,421
a. Dependent Variable: Δpretax
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
159
(Constant) Temp PermTerm_Moderati
ng
1 1 4,147 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 1,706 1,559 ,00 ,00 ,00 ,01
3 ,076 7,406 ,02 ,08 ,02 ,44
4 ,037 10,540 ,33 ,00 ,33 ,00
5 ,019 14,872 ,13 ,88 ,39 ,52
6 ,016 16,121 ,51 ,04 ,25 ,04
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension
Variance Proportions
Perm_Moderating TaxAvoid
1 1 ,00 ,00
2 ,00 ,00
3 ,06 ,04
4 ,15 ,15
5 ,21 ,01
6 ,56 ,79
a. Dependent Variable: Δpretax
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -3,774698257 -,818641961 -1,966604455 ,4172120526 185
Std. Predicted Value -4,334 2,752 ,000 1,000 185
160
Standard Error of Predicted Value
,074 ,431 ,144 ,070 185
Adjusted Predicted Value -4,318750381 -,833427846 -1,974439113 ,4316733436 185
Residual -3,0050759315 3,1928188801 ,0000000000 ,8791447582 185
Std. Residual -3,371 3,582 ,000 ,986 185
Stud. Residual -3,388 3,875 ,004 1,006 185
Deleted Residual -3,0349276066 3,7368710041 ,0078346576 ,9161184277 185
Stud. Deleted Residual -3,492 4,037 ,005 1,016 185
Mahal. Distance ,260 42,079 4,973 6,478 185
Cook's Distance ,000 ,426 ,007 ,035 185
Centered Leverage Value ,001 ,229 ,027 ,035 185
a. Dependent Variable: Δpretax
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Δtaxexp -2,636899646 ,9303435228 185
Temp -2,895606424 ,7765054684 185
Perm -2,716749454 ,6912216166 185
Term_Moderating -,4975 1,06335 185
Perm_Moderating -,5116 1,05641 185
TaxAvoid ,20 ,401 185
Correlations
Δtaxexp Temp PermTerm_Moderatin
g
Pearson Correlation Δtaxexp 1,000 ,302 ,270 ,003
Temp ,302 1,000 ,476 -,083
161
Perm ,270 ,476 1,000 -,072
Term_Moderating ,003 -,083 -,072 1,000
Perm_Moderating -,113 -,224 -,025 ,935
TaxAvoid ,105 ,263 ,115 -,938
Sig. (1-tailed) Δtaxexp . ,000 ,000 ,482
Temp ,000 . ,000 ,130
Perm ,000 ,000 . ,165
Term_Moderating ,482 ,130 ,165 .
Perm_Moderating ,062 ,001 ,368 ,000
TaxAvoid ,077 ,000 ,059 ,000
N Δtaxexp 185 185 185 185
Temp 185 185 185 185
Perm 185 185 185 185
Term_Moderating 185 185 185 185
Perm_Moderating 185 185 185 185
TaxAvoid 185 185 185 185
Correlations
Perm_Moderating TaxAvoid
Pearson Correlation Δtaxexp -,113 ,105
Temp -,224 ,263
Perm -,025 ,115
Term_Moderating ,935 -,938
Perm_Moderating 1,000 -,971
TaxAvoid -,971 1,000
Sig. (1-tailed) Δtaxexp ,062 ,077
162
Temp ,001 ,000
Perm ,368 ,059
Term_Moderating ,000 ,000
Perm_Moderating . ,000
TaxAvoid ,000 .
N Δtaxexp 185 185
Temp 185 185
Perm 185 185
Term_Moderating 185 185
Perm_Moderating 185 185
TaxAvoid 185 185
Variables Entered/Removeda
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 TaxAvoid, Perm, Temp, Term_Moderating, Perm_Moderatingb
. Enter
a. Dependent Variable: Δtaxexp
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R Std. Error of the
Change Statistics
163
Square Estimate R Square Change F Change df1
1 ,453a ,205 ,183 ,8407854525 ,205 9,257 5
Model Summaryb
Model
Change Statistics
df2 Sig. F Change
1 179 ,000 1,549
a. Predictors: (Constant), TaxAvoid, Perm, Temp, Term_Moderating, Perm_Moderating
b. Dependent Variable: Δtaxexp
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 32,720 5 6,544 9,257 ,000b
Residual 126,539 179 ,707
Total 159,259 184
a. Dependent Variable: Δtaxexp
b. Predictors: (Constant), TaxAvoid, Perm, Temp, Term_Moderating, Perm_Moderating
Coefficientsa
Model
Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,466 ,326 -4,502 ,000
Temp ,015 ,110 ,013 ,136 ,892
164
Perm ,426 ,113 ,317 3,776 ,000
Term_Moderating ,834 ,208 ,953 4,014 ,000
Perm_Moderating -,954 ,280 -1,083 -3,403 ,001
TaxAvoid -,216 ,764 -,093 -,282 ,778
Coefficientsa
Model
95,0% Confidence Interval for B Correlations
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part
1 (Constant) -2,108 -,823
Temp -,203 ,233 ,302 ,010 ,009
Perm ,203 ,649 ,270 ,272 ,252
Term_Moderating ,424 1,244 ,003 ,287 ,267
Perm_Moderating -1,507 -,401 -,113 -,247 -,227
TaxAvoid -1,723 1,291 ,105 -,021 -,019
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Temp ,522 1,915
Perm ,631 1,584
Term_Moderating ,079 12,697
Perm_Moderating ,044 22,832
TaxAvoid ,041 24,421
165
a. Dependent Variable: Δtaxexp
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Temp PermTerm_Moderati
ng
1 1 4,147 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 1,706 1,559 ,00 ,00 ,00 ,01
3 ,076 7,406 ,02 ,08 ,02 ,44
4 ,037 10,540 ,33 ,00 ,33 ,00
5 ,019 14,872 ,13 ,88 ,39 ,52
6 ,016 16,121 ,51 ,04 ,25 ,04
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension
Variance Proportions
Perm_Moderating TaxAvoid
1 1 ,00 ,00
2 ,00 ,00
3 ,06 ,04
4 ,15 ,15
5 ,21 ,01
6 ,56 ,79
a. Dependent Variable: Δtaxexp
166
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -3,980322838 -,998371780 -2,636899646 ,4216973806 185
Std. Predicted Value -3,186 3,886 ,000 1,000 185
Standard Error of Predicted Value
,069 ,407 ,136 ,066 185
Adjusted Predicted Value -4,439940929 -1,011949420 -2,643352233 ,4327163606 185
Residual -2,5313217640 2,6973106861 ,0000000000 ,8292830576 185
Std. Residual -3,011 3,208 ,000 ,986 185
Stud. Residual -3,028 3,471 ,004 1,007 185
Deleted Residual -2,5598130226 3,1569287777 ,0064525872 ,8651613343 185
Stud. Deleted Residual -3,099 3,584 ,004 1,014 185
Mahal. Distance ,260 42,079 4,973 6,478 185
Cook's Distance ,000 ,342 ,008 ,029 185
Centered Leverage Value ,001 ,229 ,027 ,035 185