REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT...

8
NIENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK.464/Menlhk/Setjen/PLA.4/9/2017 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN KILANG PERTAMINA-ROSNEFT TERINTEGRASI BBM DAN PETROKIMIA BESERTA FASILITAS PENUNJANGNYA DI KECAMATAN JENU, KABUPATEN TUBAN, PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT. PERTAMINA (PERSERO) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan; b. bahwa Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT. Pertamina (Persero) melalui surat Nomor: 092/V00000/2017-S0 tanggal 17 Mei 2017, mengajukan Permohonan Penerbitan Ijin Lingkungan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft; c. bahwa berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf b, telah diterbitkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK. 463/ Menlhk/ Setjen / PKL.4 / 9/2017 tanggal 6 September 2017 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas Penunjangnya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur oleh PT. Pertamina (Persero); d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas Penunjangnya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur kepada PT. Pertamina (Persero);

Transcript of REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT...

Page 1: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

NIENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: SK.464/Menlhk/Setjen/PLA.4/9/2017

TENTANG

IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN KILANG

PERTAMINA-ROSNEFT TERINTEGRASI BBM DAN PETROKIMIA BESERTA FASILITAS PENUNJANGNYA DI KECAMATAN JENU, KABUPATEN TUBAN,

PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT. PERTAMINA (PERSERO)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan;

b. bahwa Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT. Pertamina (Persero) melalui surat Nomor: 092/V00000/2017-S0 tanggal 17 Mei 2017, mengajukan Permohonan Penerbitan Ijin Lingkungan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft;

c. bahwa berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf b, telah diterbitkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK. 463/ Menlhk/ Setjen / PKL.4 / 9/2017 tanggal 6 September 2017 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas Penunjangnya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur oleh PT. Pertamina (Persero);

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas Penunjangnya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur kepada PT. Pertamina (Persero);

Page 2: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

-2-

Mengingat

Memperhatikan

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan;

7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor. P.18/ MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

: Risalah Pengolahan Data (RPD) Penerbitan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas Penunjangnya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur oleh PT Pertamina (Persero) Nomor: RPD.45/PDLUK-2/8/2017 tanggal 8 Agustus 2017;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

KESATU

: KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN KILANG PERTAMINA-ROSNEFT TERINTEGRASI BBM DAN PETROKIMIA BESERTA FASILITAS PENUNJANGNYA DI KECAMATAN JENU, KABUPATEN TUBAN, PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT. PERTAMINA (PERSERO).

: Memberikan Izin Lingkungan kepada: 1. Nama Badan Usaha : PT. Pertamina (Persero)

dan/atau Kegiatan 2. Bidang Usaha : Minyak dan Gas Bumi

dan/atau Kegiatan 3. Penanggung Jawab : Rachmad Hardadi

Usaha dan/atau Kegiatan

4. Jabatan : Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia

5. Alamat Kantor : Jalan Medan Merdeka Timur No. 1A, Jakarta 10110 Telp.(021) 3815100 Fax. (021) 3801918

Page 3: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

-3-

6. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan

: Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur

KEDUA : Ruang lingkup kegiatan dalam Izin Lingkungan ini meliputi: 1. Pembangunan dan pengoperasian kilang BBM

dengan kapasitas umpan (feed) 300.000 (tiga ratus ribu) barel per hari. Unit -unit proses yang akan dibangun dan kapasitas masing-masing adalah sebagai berikut: a. Crude Distillation Unit (CDU), kapasitas

300.000 (tiga ratus ribu) barrel per hari; b. Residual Desulphurization Unit (RDS), kapasitas

146.000 (seratus empat puluh enam ribu) barrel per hari;

c. Residual Fluid Catalytic Crackcing Unit (RFCC), kapasitas 133.000 (seratus tiga puluh tiga ribu) barrel per hari;

d. Low Pressure Diesel Hydrotreater, kapasitas 63.000 (enam puluh tiga ribu) barrel per hari;

e. High Pressure Diesel Hydrotreater, kapasitas 35.000 (tiga puluh lima ribu) barrel per hari;

f. Kero Hydrotreater (Kero HDT), kapasitas 27.000 (dua puluh tujuh ribu) barrel per hari;

g. Naphtha Hydrotreater (Naphtha HDT), kapasitas 75.000 (tujuh puluh lima ribu) barrel per hari;

h. Isomerization, kapasitas 16.000 (enam belas ribu) barrrel per hari;

i. CCR Reforming, kapasitas 59.000 (lima puluh sembilan ribu) barrel per hari;

j. Cracked Naphtha Hydrotreater (CNHT), kapasitas 47.000 (empat puluh tujuh ribu) barrrel per hari;

k. Reformate Splitter Feed-InletAro Complex, kapasitas 51 (lima puluh satu) barrrel per hari;

1. Hydrogen Plant Unit (HPU), kapasitas 143 (seratus empat puluh tiga) KNM3/jam;

m. Sulphur Recovery Unit (SRU), kapasitas 380.000 (tiga ratus delapan puluh ribu) Ton/ tahun.

2. Pembangunan dan pengoperasian kilang Petrokimia (kompleks olefin dan aromatik) sebagai berikut: a. Steam Cracking Unit dengan kapasitas

produksi 1.000.000 (satu juta) Ton/tahun; b. High Density Polyethylene/ Linear Low Density

Polyethylene (HDPE/LLDPE) Swing Unit dengan kapasitas produksi 400.000 (200.000+200.000) Ton/tahun;

c. Low Density Polyethylene (LDPE) Unit dengan kapasitas produksi 175.000 (seratus tujuh puluh lima ribu) Ton/tahun;

Page 4: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

-4-

d. Mono Ethylene Glycol (MEG) Unit dengan kapasitas produksi 500.000 (lima ratus ribu) Ton/ tahun;

e. PP (Polypropylene) Unit dengan kapasitas produksi 1.230.000 (satu juta dua ratus tiga puluh ribu) Ton/ tahun;

f. Butadiene Extraction Unit dengan kapasitas produksi 75.000 (tujuh puluh lima ribu) Ton/ tahun;

g. C4 Hydrotreater dengan kapasitas 1.072.000 (satu juta tujuh puluh dua ribu) Ton/ tahun;

h. Py-Gas Hydrogen Unit dengan kapasitas produksi 161.000 (seratus enam puluh satu ribu) Ton/ tahun;

i. Styrene Unit dengan kapasitas produksi 487.000 (empat ratus delapan puluh tujuh ribu) Ton/ tahun;

j. Methyl Tertiary Butyl Ether (MTBE) Unit dengan kapasitas produksi 100.000 (seratus ribu) Ton / tahun.

3. Pembangunan dan pengoperasian Unit Utilitas dalam rangka menunjang operasional Kilang Minyak dan Petrokimia, antara lain: a. Fasilitas pengolahan Air Laut menjadi Air

Tawar (Desalinasi) dengan kapasitas produksi air tawar sebesar maksimum 620 m3/jam (enam ratus dua puluh meter kubik per jam);

b. Pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) kapasitas 400 MW yang terdiri dan i 11 unit (10 Operasi dan 1 Cadangan), dengan kapasitas masing-masing 40 MW dan Steam HP/MP/LP dengan total 803 (delapan ratus tiga) Ton/jam. Gas Turbine Generator dilengkapi dengan Heat Recovery Steam generator (HRSG) beserta auxiliary firing burners-nya, steam drum dilengkapi safety valve dan instrumentasi, water tubes, superheater, economiser, deaerator, boiler feed pumps, condensate collection tank, stack, dan lain-lain;

c. Fasilitas Air Pemadam Kebakaran (Fire Water System) meliputi: Tangki penampung air pemadam, Kombinasi antara penggerak motor dan diesel untuk pompa pemadam dan pompa pemeliharaan tekanan (jockey pumps), Pipa distribusi air pemadam dilengkapi katup isolasi per seksi, alat-alat pemadam kebakaran seperti hydrant, monitor, hose reels, Water Spray, foam atau sprinkler;

d. Air Compression Station untuk memenuhi kebutuhan Udara Instrument sebesar 17.000 Nm3/hr (tujuh belas ribu Normal meter Cubic per hour) dan Kebutuhan Udara Utilitas sebesar 7.000 Nm3/hr (tujuh ribu Normal meter Cubic per hour);

Page 5: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

-5-

e. Fasilitas perpipaan supply Natural Gas untuk digunakan sebagai Fuel Gas Gas yang bersumber dan i LNG impor dan/atau gas alam dan i jaringan pipa Gresik - Semarang (Gresem) dengan kebutuhan sebesar 125 MMSCFD (seratus dua puluh lima Million Standard Cubic Feet per Day);

f. Nitrogen Plant dengan kapasitas 42.500 Nm3/hr (empat puluh dua ribu lima ratus Normal meter Cubic per hour);

g. Cooling Water System menggunakan Closed Loop Circulation kapasitas 240.000 m3/jam (dua ratus empat puluh ribu meter kubik per jam) dan menggunakan air laut dengan debit 267.000 m3/jam (dua ratus enam puluh tujuh ribu meter kubik per jam).

4. Pembangunan dan pengoperasian 3 (tiga) Unit Suar Bakar yang peruntukannya terdiri dan i 1 (satu) Unit untuk Refinery, 1 (satu) Unit untuk Petrochemical dan 1 (satu) Unit untuk Acid Flare (dapat digunakan untuk Refinery maupun Petrochemical) dengan ketinggian 60 - 120 m (enam puluh sampai dengan seratus dua puluh meter).

5. Pembangunan dan pengoperasian Terminal Khusus (Tersus) - kapasitas labuh sampai dengan 35.000 DWT (tiga puluh lima ribu Deadweight Tonnage) sebagai fasilitas penerimaan sebagian bahan baku dan export produk.

6. Pembangunan dan pengoperasian Single Point Mooring (SPM) kapasitas labuh kapal 150.000 DWT (seratus lima puluh ribu Deadweight Tonnage) dan 320.000 DWT (tiga ratus dua puluh ribu Deadweight Tonnage) sebagai fasilitas penerimaan bahan baku Crude Oil dan export produk Bahan Bakar Minyak.

7. Pembangunan dan pengoperasian tangki penyimpan minyak mentah dan produk (tank farm), yang terdiri dan: a. Tangki bahan baku : 28 buah b. Tangki Intermediate : 108 buah c. Tangki produk : 56 buah

8. Fasilitas Solid Product Storage, Handling dan Packaging seluas 24 Ha (dua puluh empat hektar) untuk HDPE dan LLDPE, LDPE, PP, serta sulfur.

9. Pembangunan dan pengoperasian kompleks Perkantoran termasuk Klinik seluas 28.200 m2 (dua puluh delapan ribu dua ratus meter persegi).

10. Pembangunan dan pengoperasian Laboratorium bersama Main Control Room seluas 20.000 m2 (dua puluh ribu meter persegi).

11. Penggelaran dan pengoperasian pipa bawah di laut dan i lokasi Plant menuju SPM 150.000 DWT (seratus lima puluh ribu Deadweight Tonnage) dan 320.000 DWT (tiga ratus dua puluh ribu

Page 6: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

-6-

Deadweight Tonnage) dengan diameter 6-40 inci serta pipa darat penghubung antara lahan 64 Ha dan 340 ha dengan diameter 4-12 inci.

12. Pengerukan (capital dredging) dan penempatan hasil kerukan alur kapal, dengan volume material keruk yang mencapai lebih-kurang 12 juta m3 (dua belas juta meter kubik).

13. Pengerukan pemeliharaan (maintenance dredging), dengan volume material keruk mencapai 3,2 juta m3 (tiga koma dua juta meter kubik);

14. Pembangunan dan pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas 1.250 m3/jam (seribu dua ratus lima puluh meter kubik per jam) untuk air limbah proses dan air limbah sanitasi, serta 50 m3/jam (lima puluh meter kubik per jam) untuk IPAL Limbah Kaustik.

Dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA, Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib: 1. Melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak

lingkungan hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Keputusan Menteri ini;

2. Melakukan koordinasi dengan instansi pusat maupun daerah, berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan ini:

3. Menyelesaikan aspek legalitas administrasi status penggunaan lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan c.q. Lahan pemerintah;

4. Membentuk forum komunikasi sebagai wadah untuk membicarakan program-program penanganan dampak aspek sosial akibat kegiatan pembangunan dan pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia;

5. Mengupayakan aplikasi Reduce, Reuse dan Recycle (3R) terhadap limbah-limbah yang dihasilkan;

6. melaksanakan ketentuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP);

7. melakukan perbaikan secara terus-menerus terhadap kehandalan teknologi yang digunakan dalam rangka meminimalisasi dampak yang diakibatkan dan i rencana kegiatan ini;

8. Melakukan sosialisasi kegiatan kepada pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat sebelum kegiatan dilakukan;

9. Mendokumentasikan seluruh kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan terkait dengan kegiatan tersebut;

Page 7: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

-7-

10. Menyusun laporan pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 9, paling sedikit 1 (satu) kali setiap 6 (enam) bulan selama Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas Penunjangnya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur oleh PT. Pertamina (Persero) berlangsung dan menyampaikan kepada: a. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

b. Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur;

c. Bupati Tuban melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban;

dengan tembusan kepada kepala instansi yang membidangi selain huruf a sampai huruf c di atas, sebagaimana tercantum dalam kolom institusi pengelolaan lingkungan hidup atau institusi pemantauan lingkungan hidup.

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

KETUJUH

Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA, wajib: 1. memiliki izin usaha dan/atau izin lainnya yang

terkait dengan kegiatannya; 2. memiliki izin Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup berupa: a. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun; b. Izin Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun; c. Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC).

Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan timbul dampak lingkungan hidup di luar dan i dampak yang dikelola sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I dan Lampiran II Keputusan Menteri ini, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada instansi sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGA angka 10 paling lama 30 (tiga puluh) hari kerj a sejak diketahuinya timbulnya dampak lingkungan hidup di luar dampak yang wajib dikelola.

Dalam pelaksanaan Keputusan Menteri ini, Menteri menugaskan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) untuk melakukan pengawasan.

Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Amar KEENAM dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Page 8: REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ...153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT PERTAMINA...Pengoperasian Kilang Pertamina-Rosneft Terintegrasi BBM dan Petrokimia beserta Fasilitas

70,71\ u. I

ai dengan aslinya HUKUM,

-8-

KEDELAPAN

KESEMBILAN

Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan apabila terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya dan/atau oleh sebab lain sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan berakhir bersamaan dengan berakhirnya izin usaha dan/atau kegiatan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 September 2017

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

Tembusan: 1. Gubernur Jawa Timur; 2. Bupati Tuban; 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 4. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; 5. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 6. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur; 7. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban; 8. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa.