repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/314/4/Daftar...DAFTAR PUSTAKA...

207
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.” (Buku Ajar) Padang: FBSS Padang. Alwi, Hasan, Dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Atmazaki. 2009. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang. UNP PRESS. Gani, Erizal. 1999. Pembinaan Keterampilan Menulis di Perguruan Tinggi”. (Buku Ajar). Padang: Proyek Pengadaan Buku Ajar DIP Proyek Universitas Negeri Padang. Hakimi, Idrus.2013. Pengaruh Penggunaan Model Talk Write (TTW) Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang KapasSkripsi Universitas Negeri Padang. Hasan, Helmi dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar (Buku Ajar) . Padang: DIP. Proyek UNP. Kemendikbud.2013. Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran dalam Rangka Pengimplementasian Kurikuum 2013. Jakarta: Kemendikbud. Keraf, Gorys.1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende-flores: Nusa Indah Mahsun.2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Grafindo Persada Nasir, Sondang Admaja. 2013, “ Pengaruh Penggunaan Model Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi oleh Siswa Kelas Kelas X SMN Negeri 2 Kabanjahe. Skripsi. Medan: UISU Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Anggota Ikapi. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada. Selviani, Diana. (2011). “ Keefektifan Medsia Audio Visual Dalam Menulis paragraf Deskripsi Siswa Kelas X SMAN 2 Lubuk AlungSkripsi. Padang:UNP Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Transcript of repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/314/4/Daftar...DAFTAR PUSTAKA...

  • DAFTAR PUSTAKA

    Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.” (Buku Ajar) Padang: FBSS Padang.

    Alwi, Hasan, Dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Edisi Ketiga).

    Jakarta: Balai Pustaka.

    Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

    Atmazaki. 2009. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang. UNP PRESS.

    Gani, Erizal. 1999. “Pembinaan Keterampilan Menulis di Perguruan Tinggi”. (Buku Ajar). Padang: Proyek Pengadaan Buku Ajar DIP Proyek Universitas Negeri Padang.

    Hakimi, Idrus.2013.” Pengaruh Penggunaan Model Talk Write (TTW) Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas” Skripsi Universitas Negeri Padang.

    Hasan, Helmi dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar (Buku Ajar). Padang: DIP.

    Proyek UNP.

    Kemendikbud.2013. Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran dalam Rangka Pengimplementasian Kurikuum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

    Keraf, Gorys.1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende-flores: Nusa Indah

    Mahsun.2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Grafindo Persada

    Nasir, Sondang Admaja. 2013, “ Pengaruh Penggunaan Model Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi oleh Siswa

    Kelas Kelas X SMN Negeri 2 Kabanjahe. Skripsi. Medan: UISU

    Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Anggota Ikapi.

    Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada.

    Selviani, Diana. (2011). “ Keefektifan Medsia Audio Visual Dalam Menulis paragraf Deskripsi Siswa Kelas X SMAN 2 Lubuk Alung” Skripsi. Padang:UNP

    Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

  • Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

    Suparno dan Mohamad Yunus. 2003. Keterampilan Menulis. Buku Materi Pokok PGSD4304/2 SKS/Modul 1 – 6. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

    Terbuka.

    Tahar, Haris Efendi. 2008. Menulis Kreatif Bagi Pemula. Padang: UNP Press.

    Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

    Bandung: Angkasa.

    Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

    Kencana.

    Yohanes. 2012. “Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran”. Diktat. Padang UNP.

  • ABSTRAK

    Neta Dalyati (NPM: 13080023), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

    Tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual terhadap

    Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 2

    Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Skripsi, Program Studi

    Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat,

    2018.

    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut ini. Pertama,

    siswa kurang menyukai pembelajaran menulis khususnya menulis paragraf deskripsi. Kedua, siswa mengalami kesulitan untuk mengembangkan setiap

    kalimat per kalimat untuk menjadi satu kesatuan utuh sebuah paragraf deskripsi.

    Ketiga, siswa kesulitan menuangkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan sehingga hanya terfokus dengan contoh yang diberikan guru. Keempat, siswa mengalami

    kesulitan dalam menyusun paragraf deskripsi. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe (TPS)

    berbantuan media audio visual terhadap kemampuan menulis paragraf deskripsi

    siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen

    jenis One Group pretest-postest Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas yang terdaftar pada tahun ajaran 2017/2018

    sebanayak 110 siswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik

    purposive sampling, sampel pada penelitian ini adalah kelas X.3 yang berjumlah

    21 orang. Variabel penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe (TPS) berbantuan media audio visual sebagai variabel bebas dan kemampuan menulis

    paragraf deskripsi sebagai variabel terikat. Data penelitian ini adalah skor tes

    unjuk kerja keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 2

    Batang Kapas Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,keterampilan menulis

    paragraf deskripsi siswa kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas sebelum (pretest)

    menggunakan model tipe TPS berbantuan media audio visual dengan nilai rata-

    rata 60, 84 pada kualifikasi Cukup (C) pada rentangan 56-65%. Kedua,

    keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    sesudah (posttest) menggunakan model (TPS) berbantuan media audio visual

    dengan nilai rata-rata 75,65 pada kualifikasi Baik dengan rentangan 76-85%.

    Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model (TPS) berbantuan

    media audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas

    X.3 SMA N 2 Batang Kapas dengan thitung (9,86) > ttabel (1,72).

    i

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

    karunia-Nya lah penulis dapat menyusun skripsi ini.Skripsi ini berjudul “Pengaruh

    Penggunaan Model Pembelajaran tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio

    Visual Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X SMA N

    2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan”.

    Di dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

    motivasi dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.Pada

    kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini.

    2) Lira Hayu Afdetis Mana, M. Pd., sebagai pembimbing I dan Rina Sartika, M.

    Pd, sebagai pembimbing II yang telah membimbing penulis dan memberi

    arahan serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh

    kebijakan dan kesabaran.

    3) Dra. Indriani Nisja, M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

    dan Sastra Indonesia.

    4) Samsiarni, M. Hum., sebagai Sekretaris Progran Studi Pendidikan Bahasa dan

    Sastra Indonesia.

    5) Titiek Fujita Yusandra,.S.S,M.Pd., sebagai dosen Pembimbing Akademik (PA).

    6) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

    STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah membekali peneliti dengan ilmu

    pengetahuan.

    7) Kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia SMP N 2 Batang Kapasyang telah

    memberikan izin dalam melakukan Penelitian.

    ii

  • 1. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan arahan serta bantuan

    berupa moril maupun materil kepada penulis.

    2. Rekan-rekan mahasiswa program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra

    Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat.

    3. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan

    memberikan dorongan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

    perbaikan selanjutnya. Penulis berharap skripsi ini juga dapat bermanfaat bagi

    pembaca.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

    Padang, Februari 2018

    Penulis

    iii

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK...................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii DAFTAR ISI ...............................................................................................................................iii

    DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

    B. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... 4

    C. Batasan Masalah ............................................................................................................. 5

    D. Perumusan Masalah ....................................................................................................... 5

    E. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 6

    F. Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 6

    G. Definisi Operasional...................................................................................................... 7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori ..................................................................................................................... 8

    1. Keterampilan Menulis ............................................................................................. 8

    a. Pengertian Menulis.............................................................................................. 8

    b. Tujuan Menulis .................................................................................................... 9

    c. Manfaat Menulis ................................................................................................ 10

    d. Langkah-langkah Menulis .............................................................................. 12

    2. Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi ...................................................... 15

    a. Pengertian Paragraf Deskripsi ....................................................................... 15

    b. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi ............................................................................ 17

    c. Jenis-jenis Paragraf Deskripsi........................................................................ 19

    d. Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskrips .......................................... 20

    e. Indikator Penelitian Menulis Paragraf Deskripsi ..................................... 21

    3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share

    (TPS) .......................................................................................................................... 21

    iv

  • a. Pengertian Think Pair Share (TPS) 22

    b. Langkah-langkah Think Pair Share (TPS) 23

    c. Kelebihan dan kelemahan Think Pair Shre (TPS) 24

    4. Media Audio Visual ............................................................................................... 26

    a. Pengertian Media

    Audio Visual 26

    b. Fungsi Media Audio

    Visual 28

    5. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

    (TPS) Berbantuan Media Audio Visual 28

    B. Penelitian yang Relevan ............................................................................................. 29

    C. Kerangka Konseptual .................................................................................................. 31

    D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................................... 33

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .............................................................................................................. 34

    B. Metode Penelitian ......................................................................................................... 34

    C. Populasi dan Sampel ................................................................................................... 36

    D. Variabel dan Data ......................................................................................................... 37

    E. Instrumen Penelitian .................................................................................................... 38

    F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 38

    G. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 40

    BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data .............................................................................................................. 46

    1. Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual Siswa

    Kelas X SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan 46

    2. Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah Menggunakan

    Model Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual Siswa

    Kelas X SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan 50

    B. Analisis Data ................................................................................................................. 53

    v

  • 5. Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual (Pretest)

    Siswa Kelas X SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan .. 53

    2. Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah Menggunakan

    Model Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    (Posttest) Siswa Kelas X SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten

    Pesisir Selatan ........................................................................................................ 73

    3. Uji Persyaratan Analisis ...................................................................................... 93

    4. Uji Hipotesis ........................................................................................................... 95

    C. Pembahasan ................................................................................................................... 97

    1. Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio

    Visual(Pretest) Siswa Kelas X SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan .................................................................................. 97

    A Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah Menggunakan

    Model Think Pair Share Berbantuan Media Audio

    Visual(Posttest) Siswa Kelas X SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan ............................................................................... 120

    D. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

    Pair Share Berbantuan Media Audio Visual tehadap Keterampilan

    Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X SMA N 2 Batang

    Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.................................................................. 139

    BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................................. 143

    B. Saran ............................................................................................................................. 144

    KEPUSTAKAAN .................................................................................................................. 145

    vi

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1. Penerapan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual ......................................................................................................................... 28

    2. Rancangan Penelitian ......................................................................................................... 35

    3. Populasi dan Sampel........................................................................................................... 37

    4. Deskriptor Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi ......................... 40

    5. Penentuan Patokan dengan Presentase Skala 10 ....................................................... 42

    b. Skor Per Indikator Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ............... 47

    7. Skor Per Indikator Menulis Paragraf Deskripsi sesudah Menggunakan

    Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ................ 50

    1) Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Pesisir

    Selatan untuk Indikator I Memperlihatkan Detail atau Perincian Tentang

    ObJek....................................................................................................................................... 55

    9. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator I Memperlihatkan Detail atau

    Perincian Tentang ObJek .................................................................................................. 56

    1) Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator II Mempengaruhi Sensitivitas

    dan Imajinasi ......................................................................................................................... 59

    vii

  • 11. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Berbantuan

    Media Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator II Mempengaruhi Sensitivitas

    dan Imajinasi ......................................................................................................................... 60

    12. Distribusi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Pembelajaran Model tipe Think Pair Share

    Berbantuan Media Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2

    Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator III Memaparkan

    Tentang Sesutau yang dapat Didengar, Dilihat, dan Dirasakan ........................... 63

    13. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator III Memaparkan Tentang

    Sesutau yang dapat Didengar, Dilihat, dan Dirasakan ............................................ 64

    14. Distribusi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Pembelajaran Model tipe Think Pair Share

    Berbantuan Media Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2

    Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator IV

    Penyampaiannya Lebih Banyak Menggunakan Susunan Ruang ......................... 67

    15. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipeThink Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator IV Penyampaiannya Lebih

    Banyak Menggunakan Susunan Ruang ........................................................................ 68

    16. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan ................................................................................................ 71

    17. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    viii

  • Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan ................................................................................................ 72

    1) Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator I Memperlihatkan Detail atau

    Perincian Tentang Obyek ................................................................................................. 75

    19. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator I Memperlihatkan Detail atau

    Perincian Tentang Obyek ................................................................................................. 76

    20. Distribusi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Tarusan

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator II Mempengaruhi Sensitivitas

    dan Imajinasi ......................................................................................................................... 79

    21. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual(Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator II Mempengaruhi Sensitivitas

    dan Imajinasi ......................................................................................................................... 80

    1 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator III Memaparkan Tentang

    Sesutau yang dapat Didengar, Dilihat, dan Dirasakan ............................................ 83

    23. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    ix

  • Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator III Memaparkan Tentang

    Sesutau yang dapat Didengar, Dilihat, dan Dirasakan ............................................ 84

    2. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator IV Penyampaiannya Lebih

    Banyak Menggunakan Susunan Ruang ........................................................................ 87

    25. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator IV Penyampaiannya Lebih

    Banyak Menggunakan Susunan Ruang ........................................................................ 88

    2) Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan ................................................................................................ 91

    27. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan ................................................................................................ 92

    1) Perbandingan Pretest dan Postest Keterampilan Menulis Paragraf

    Deskripsi sesudah Menggunakan Model Kooperatif tipeThink Pair Share

    Berbantuan Media Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2

    Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan .................................................................... 94

    29. Uji Normalitas Data............................................................................................................ 94

    30. Uji Homogenitas.................................................................................................................. 95

    x

  • DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Bagan Kerangka Konseptual.............................................................................................. 32

    1) Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan untuk Indikator I Memperlihatkan Detail atau Perincian Tentang

    Objek ........................................................................................................................................ 57

    b. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan untuk Indikator II Mempengaruhi Sensitivitas dan Imajinasi................. 61

    1. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan untuk Indikator III Memaparkan Tentang Sesutau yang dapat

    Didengar, Dilihat, dan Dirasakan .................................................................................... 65

    2. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan untuk Indikator IV Penyampaiannya Lebih Banyak Menggunakan

    Susunan Ruang ...................................................................................................................... 69

    6. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan ...................................................................................................................................... 73

    3. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan untuk indikator I Memperlihatkan Detail atau Perincian Tentang

    Objek ........................................................................................................................................ 77

    xi

  • 3. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan untuk indikator II Mempengaruhi Sensitivitas dan Imajinasi ................. 81

    1 Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual

    (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatanuntuk indikator III Memaparkan Tentang Sesutau yang dapat

    Didengar,Dilihat, dan Dirasakan ..................................................................................... 85

    10. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator IV Penyampaiannya Lebih

    Banyak Menggunakan Susunan Ruang ........................................................................ 89

    11. Diagram Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual (Pretest) Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan ................................................................................................ 93

    xii

  • DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

    1. KodeIdentitas Sampel Penelitian Kelas X ................................................................ 147

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Postest ............................................................ 148

    3. Instrumen Penelitian sesudah Menggunakan Model Kooperatif tipe Think

    Pair Share Berbantuan Media Audio Visual ........................................................... 155

    2) Skor Per indikator Menulis Paragraf Deskripsisebelum Menggunakan

    Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio

    VisualSiswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang KapasKabupaten Pesisir Selatan .. 157

    5. Skor Per indikator Menulis Paragraf Deskripsisesudah Menggunakan Model

    Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio VisualSiswa Kelas

    X.3 SMP N 2 Batng KapasKabupaten Pesisir Selatan ..... 158

    a) Skor dan Nilai Per indikator Menulis Paragraf Deskripsisebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang KapasKabupaten Pesisir

    Selatan ................................................................................................................................... 159

    1 Skor dan Nilai Per indikator Menulis Paragraf Deskripsi sesudah

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang KapasKabupaten Pesisir

    Selatan ................................................................................................................................... 160

    4. Total Nilai Pretest-PostestMenulis Paragraf Deskripsisebelum

    Menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share Berbantuan Media

    Audio Visual Siswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Tarusan

    Kabupaten Pesisir Selatan ............................................................................................. 161

    9. Simpangan Baku (s) dan Variansi Pretest ................................................................ 164

    10. Simpangan Baku (s) dan Variansi Postest ............................................................... 165

    11. Perbandingan Pretest dan Postestketerampilan Menulis Paragraf

    DeskripsiSiswa Kelas X.3 SMA N 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan Sebelum dan sesudah Menggunakan Model Kooperatif tipe Think

    Pair Share Berbantuan Media Audio Visual........................................................... 166

    12. Uji Normalitas Kelompok Pretest .............................................................................. 167

    xiii

  • 13. Uji Normalitas Kelompok Postest .............................................................................. 168

    14. Uji Homogenitas Penelitian .......................................................................................... 169

    15. Uji Hipotesis Penelitian .................................................................................................. 170

    16. Tabel Uji Normalitas Pretes.......................................................................................... 173

    17. Tabel Uji Normalitas Postest ........................................................................................ 175

    18. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ................................................................................. 177

    19. Nilai Persentil untuk Distribusi t ................................................................................. 178

    20. Nilai Kritik Sebaran F ........................................................................................................ 17

    xiv

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kegiatan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

    membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut yang satu dengan yang lainnya

    saling berkaitan. Apa yang disimak dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, apa

    yang dibaca dapat disampaikan dalam pembicaraan atau diskusi, apa yang

    dibicarakan adalah hasil yang disimak dan dibaca, keempat keterampilan tersebut

    harus dilatih sejak dini, sebab keterampilan tidak didapatkan begitu saja. Pada

    penelitian ini aspek keterampilan berbahasa yang peneliti pilih adalah aspek

    keterampilan menulis.

    Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam

    kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat

    penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis dikatakan sangat

    penting karena keterampilan menulis salah satu keterampilan berbahasa yang

    harus dimiliki oleh siswa. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan

    disekolah adalah keterampilan menulis paragraf deskrispsi.

    Keterampilan menulis paragraf deskripsi merupakan tes unjuk kerja yang

    dilakukan siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas dalam mengungkapkan ide

    atau gagasan kedalam bentuk karangan. Pembelajaran keterampilan menulis

    deskripsi dicantumkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    SMA/ sederajat kelas X semester 1 khususnya pada Standar Kompetensi ke- 4.

    “Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif,

    1

  • 2

    ekspositif),’’ Kompetensi Dasar ke- 4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk

    paragraf deskripsi.

    Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan salah seorang guru

    mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Batang Kapas, yaitu Alimah

    Tehronansi, S.Pd. yang telah dilakukan pada Sabtu, 29 April 2017 di SMA Negeri

    2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan terdapat beberapa permasalah sebagai

    berikut. Pertama, kurangnya motivasi siswa dalam belajar khususnya

    pembelajaran keterampilan menulis. Kedua, siswa kesulitan dalam menyampaikan

    pendapat ketika guru menanyakan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

    Ketiga, dalam menulis siswa kesulitan mengembangkan ide-ide ke dalam bentuk

    tulisan karangan deskripsi. Keempat, ketika menulis paragraf deskripsi siswa

    hanya berpedoman dengan contoh yang diberikan guru.

    Selain itu, Wawancara juga peneliti lakukan dengan beberapa orang siswa

    di SMA Negeri 2 Batang Kapas. Permasalahan yang ditemukan diantaranya

    sebagai berikut. Pertama, siswa kurang menyukai pembelajaran menulis

    khususnya menulis paragraf. Kedua, siswa mengalami kesulitan untuk

    mengembangkan setiap kalimat per kalimat untuk menjadi satu kesatuan utuh

    sebuah paragraf deskripsi. Ketiga, siswa kesulitan menuangkan ide-ide ke dalam

    bentuk tulisan sehingga hanya terfokus dengan contoh yang diberikan guru.

    Keempat, siswa mengalami kesulitan dalam menyusun paragraf deskripsi

    disebabkan siswa belum bisa membedakan jenis-jenis paragraf deskripsi.

    Mencermati hal di atas, seorang guru perlu mencari solusi yang tepat

    untuk mengatasi kesulitan siswa dan berupaya menghasilkan inovasi model

  • 3

    pembelajaran yang mampu mendukung semangat belajar siswa sesuai dengan

    materi pelajaran yang diajarkan. Solusi yang tepat bagi peneliti untuk menghadapi

    pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi yaitu model Pembelajaran

    Kooperatif tipe think pair share Berbantuan Media Audio Visual.

    Think Pair Share (TPS) merupakan suatu model pembelajaran kooperatif

    yang memberikan siswa waktu berpikir dan merespons serta saling bantu satu

    sama lain. Model ini memperkenalkan ide “waktu berfikir atau waktu tunggu”

    yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon

    pertanyaan. Berfikir (think), pembelajaran diawali dengan guru mengajukan

    pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa agar

    siswa bisa memikirkan jawabannya. Berpasangan (pair), pada tahap ini guru

    meminta siswa berpasang-pasangan dan beri kesempatan pasangan kelompok

    untuk berdiskusi agar dapat memperdalamkan makna dari jawaban yang telah

    dipikirkannya. Berbagi (share), dalam kegiatan share ini diharapkan Tanya jawab

    yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integrative agar siswa

    dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya.

    Media audio visual adalah alat media pembelajaran yang mempunyai

    unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini memiliki kemampuan yang lebih

    baik, karena meliputi kedua jenis media audio (mendengar) dan media visual

    (melihat). Media audio visual dibutuhkan dalam pembelajaran bertujuan agar

    siswa berimajinasi melalui video untuk menciptakan sebuah tulisan yang terikat

    kepada objek-objek yang ditulisnya. Kemudian, siswa lebih menyukai video

  • 4

    sebagai alat bantu untuk menciptakan karya tulis atau menghasilkan sebuah tulisan

    berupa paragraf deskripsi. Dengan demikian, model pembelajaran Kooperatif tipe

    think pair share berbantuan media audio visual membantu siswa untuk

    menemukan kesulitan atau hambatan belajar siswa terhadap keterampilan menulis

    paragraf deskripsi. Melalui video, siswa berusaha menghadirkan imajinasinya

    untuk menciptakan sebuah objek yang dilukiskannya.

    Berdasarkan permasalahan di atas, bahwa model pembelajaran Kooperatif

    tipe think pair share terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas

    X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir selatan belum ada penelitian

    lain menerapkan model tersebut. Kemudian, peneliti berharap akan keberhasilan

    model tersebut dan dapat dimanfaatkan oleh guru, siswa, dan peneliti lain dalam

    meningkatkan hasil pencapaian pembelajaran menulis yang lebih baik.

    Berdasarkan uraian di atas, penting dilakukan penelitian tentang Pengaruh

    penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berbantuan

    media audio visual terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas

    X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti identifikasi

    permasalahan yang terdapat di SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan adalah sebagai berikut. Pertama, siswa kurang menyukai pembelajaran

    menulis khususnya menulis paragraf deskripsi dikarenakan, siswa masih banyak

    yang belum mengerti apa itu paragraf Deskripsi. Kedua, siswa mengalami

    kesulitan untuk mengembangkan setiap kalimat per kalimat untuk menjadi satu

  • 5

    kesatuan utuh sebuah paragraf deskripsi. Ketiga, ketika menulis paragraf deskripsi

    siswa hanya berpedoman dengan contoh yang diberikan guru. Keempat, siswa

    mengalami kesulitan dalam menyusun paragraf deskripsi disebabkan siswa belum

    bisa membedakan jenis-jenis paragraf deskripsi.

    C. Batasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah

    pada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

    berbantuan media audio visual terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi

    siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

    D. Perumusan Masalah

    Berdasarkan batasan masalahdi atas, maka permasalahan dalam penelitian

    ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut ini. Pertama,bagaimanakah

    keterampilan menulis paragraf deskripsi sebelum menggunakan model think pair

    share berbantuan media audio visual siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas

    Kabupaten Pesisir Selatan? Kedua, bagaimanakah keterampilan menulis paragraf

    deskripsi sesudah menggunakan model think pair share berbantuan media audio

    visual siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan?

    Ketiga, bagaimanakah pengaruh penggunaan model tipe think pair share

    berbantuan media audio visual terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi

    siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan?

  • 6

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut ini. Pertama, mendeskripsikan keterampilan menulis

    paragraf deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir

    Selatan sebelum menggunakan model think pair share. Kedua, mendeskripsikan

    keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang

    Kapas Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan model think pair share.

    Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan model tipe think pair share

    berbantuan media audio visual terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi

    siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

    F. Manfaat Penelitian

    Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat

    bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini. Pertama, Bagi guru bidang studi Bahasa

    Indonesia kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas, sebagai informasi dan pedoman

    untuk menerapkan model pembelajaran agar menarik perhatian siswa dalam

    belajar. Kedua, Bagi siswa SMA Negeri 2 Batang Kapas, agar terampil dalam

    pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi. Ketiga,

    Bagi peneliti sendiri, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang menulis

    karangan deskripsi. Keempat, Bagi peneliti lain, sebagai bahan rujukan dan

    perbandingan dalam melakukan penelitian yang sejenis.

  • 7

    G. Defenisi Operasional

    Berikut ini dikemukakan definisi operasional mengenai istilah yang

    digunakan dalam penelitian yaitu:

    a. Pengaruh adalah efek atau dampak yang ditimbulkan pada suatu objek yang

    disebabkan oleh pemberian suatu kejadian, tindakan terhadap objek tersebut.

    b. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe think pair share (TPS) adalah

    jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mengetahui pola

    interaksi siswa dan memberikan waktu kepada para siswa untuk berfikir dan

    merespon serta saling bantu satu sama lain. think pair share ini memberi

    siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.

    c. Media audio visual adalah alat media pembelajaran yang mempunyai unsur

    suara dan unsur gambar. Jenis media ini memiliki kemampuan yang lebih

    baik, karena meliputi kedua jenis media audio (mendengar) dan media visual

    (melihat).

    d. Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan

    (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa

    tulis sebagai alat atau medianya.

    e. Menulis paragraf deskripsi adalah karangan yang melukiskan atau

    mendeskripsikan suatu objek, benda, atau alam. Objek tersebut digambarkan

    dengan menggunakan kata-kata berdasarkan aspek ruang dan aspek

    kebendaan.

  • 8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori

    Kajian teori yang berkaitan dengan masalah penelitian ini adalah: (1)

    Keterampilan Menulis (2) Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi, (3) Model

    Pembelajaran Kooperatif think pair share (TPS), (4) Media Audio Visual, (5)

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif think pair share.

    1 Keterampilan menulis

    Teori yang akan dijelaskan pada keterampilan menulis ini diantaranya

    sebagai berikut. (a) Pengertian Menulis, (b) Tujuan Menulis (c) Manfaat Menulis

    (d) Langkah-langkah Menulis.

    5. Pengertian Menulis

    Menurut Dalman (2014:3), menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi

    berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan

    menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis

    melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan,

    saluran atau media, dan pembaca. Sehubungan dengan itu Semi (2007:14),

    menulis pada hakikatnya merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan

    ke dalam lambang-lambang tulisan. Dalam pengertian ini, menulis itu memiliki

    tiga aspek. Pertama, adanya tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai.

    Kedua, adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan. Ketiga,

    adanya sistem pemindahan gagasan itu, yaitu berupa sistem bahasa.

    8

  • 9

    Menurut Tarigan (2008:3), menulis merupakan suatu keterampilan

    berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak

    secara tatap muka dengan orang lain. Selain itu, menulis ialah menurunkan atau

    melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang

    dipahami oleh seorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

    grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis

    adalah suatu proses kreatif meluangkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan. Kegiatan

    ini berupa penyampaian pesan atau informasi secara tidak langsung atau tidak

    tatap muka. Sehingga informasi yang disampaikan bisa dipahami oleh seorang

    pembaca dengan baik.

    1. Tujuan Menulis

    Menurut Dalman (2015:8), tujuan menulis adalah memberikan informasi

    secara lengkap kepada pembaca sehingga pembaca dapat memperluas

    pengetahuan dan pengalamannya. Oleh sebab itu, tujuan menulis bukan hanya

    sekedar menuangkan gagasan, ide, angan-angan, dan perasaan di penulis saja,

    tetapi tujuan menulis lebih diarahkan kepada penyampaian pesan atau informasi

    yang dibutuhkan oleh si pembaca

    Selanjutnya Semi (2003:14-15), mengemukakan bahwa tujuan menulis

    adalah sebagai berikut. Pertama, memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk

    kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu. Kedua, menjelaskan sesuatu, yakni

    memberikan uraian atau penjelasan tentang suatu hal yang harus diketahui oleh

    orang lain. Ketiga, menceritakan kejadian, yaitu memberikan

  • 10

    informasi tentang sesuatu hal yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu.

    Keempat, meringkaskan, yaitu membuat rangkuman suatu tulisan. Kelima,

    menyakinkan yaitu tulisan yang berusaha menyakinkan orang lain agar setuju atau

    sependapat dengannya.

    Senada dengan itu, Tarigan (2008:24), menjelaskan bahwa tujuan menulis

    yaitu, pertama, memberitahukan atau wahana informatis. Kedua, menyakinkan

    pembaca. Ketiga, menghibur dan menyenangkan pembaca, dan untuk

    mengungkapkan ekspresi pikiran dan emosi yang kuat. Keempat, tulisan yang

    mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api atau disebut juga

    dengan wacana ekspresif. Selanjustnya, Hugo (dalam Tarigan 2008:25-26),

    menyebutkan tujuan menulis adalah sebagai berikut. Pertama, bertujuan untuk

    penugasan. Kedua, menyenangkan para pembaca. Ketiga, menyakinkan para

    pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. Keempat, memberikan

    informasi. Kelima, pernyataan diri. Keenam, tujuan kreatif, dan ketujuh, tujuan

    pemecahan masalah.

    Berdasarkan pendapat para ahli tersebut tujuan menulis adalah

    memberikan informasi kepada pembaca. Informasi yang disampaikan berupa

    memberikan arahan, menceritakan kejadian yang bersifat menambah pengetahuan

    pembaca. Selain itu dapat mengekspresikan perasaan dan menyenangkan para

    pembaca dengan tulisan yang dihasilkan.

    c. Manfaat Menulis

    Menurut Dalman (2014:6), Menulis memiliki empat manfaat diantaranya

    sebagai berikut. Pertama, peningkatan kecerdasan. Kedua, pengembangan daya

  • 11

    inisiatif dan kreativitas. Ketiga, penumbuhan keberanian. Keempat, pendorongan

    kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

    Selanjutnya, Morsey (dalam Tarigan, 2008:20), menyebutkan manfaat

    menulis yaitu merekam, menyakinkan, serta mempengaruhi orang lain dengan

    maksud dan tujuan agar dapat dicapai oleh para penulis yang dapat menyusun

    pikiran serta menyampaikan pesan dengan mudah dipahami, kejelasan tersebut

    tergantung pada pikiran, organisasi, penggunaan kata-kata dan struktur yang baik.

    Menurut Suparno dan Yunus (2003:1-4), menambahkan tiga manfaat menulis,

    yakni sebagai berikut. Pertama, peningkatan kecerdasan. Kedua, pengembangan

    daya inisiatif dan kreatif. Ketiga, pendorong kemauan dan kemampuan

    mengumpulkan informasi.

    Menurut Komaidi (2008:12-13), Ada enam manfaaat menulis,

    diantaranya sebagai berikut. Pertama, kalau kita ingin menulis pasti menimbulkan

    rasa ingin tahu (curiocity) dan melatih kepekaan dalam melihat suatu realitas

    disekitar. Kepekaan dalam melihat suatu realitas lingkungan itulah yang kadang

    kadang tidak dimiliki oleh orang yang bukan penulis. Kedua, dengan kegiatan

    menulis mendorong kita untuk mencari referensi seperti buku, majalah, Koran,

    jurnal, dan sejenisnya. Dengan membaca referensi-referensi tersebut tentu kita

    akan semakin bertambah wawasan dan pengetahuan kita tentang apa yang akan

    kita tulis.

    Ketiga, dengan aktivitas menulis,

    pemikiran dan argumen kita secara runtut,

    keteraturan tersebut membantu kita untuk

    kita terlatih untuk menyusun

    sistematis, dan logis. Dengan

    menyampaikan pendapat atau

  • 12

    pemikiran kita pada orang lain. Pendek kata kita menjadi semakin cerdas.

    Keempat, dengan menulis secara psikologis akan mengurangi tingkat ketergangan

    dan stress kita. Segala uneg-uneg, rasa senang atau sedih bisa ditumpahkan lewat

    tulisan dimana dalam tulisan orang bisa bebas menulis tanpa diganggu atau

    diketahui oleh orang lain. Dalam tulisan seorang penulis membuat dunia tersendiri

    yang bebas dari intervensi orang lain. Kelima, dengan menulis dimana hasil

    tulisan kita dimuat oleh media massa atau diterbitkan oleh suatu penerbit kita akan

    mendapatkan kepuasan batin karena tulisannya dianggap bermanfaat bagi orang

    lain, selain itu juga memperoleh honorarium (penghargaan) yang membantu kita

    secara ekonomi. Keenam, dengan menulis dimana tulisan kita dibaca oleh banyak

    orang (mungkin puluhan, ratusan, ribuan bahkan jutaan) membuat sang penulis

    semakin popular dan dikenal oleh publik pembaca. Popularitas kadang membuat

    seseorang merasa puas dan dihargai oleh orang lain.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat

    menulis adalah sebagai berikut. Pertama, untuk meningkatkan kecerdasan dengan

    terus mengasah bakat melalui menulis. Kedua, mendorong kemauan untuk

    mengumpulkan informasi. Ketiga, mendapat penghargaan jika menghasilkan

    tulisan yang bagus.

    4) Langkah-langkah Menulis

    Menurut Semi (2003:5-10), Menulis merupakan suatu proses kreatif.

    Sebagai suatu proses kreatif,ia harus mengalami suatu proses yang secara sadar

    dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain, sehingga

  • 13

    berakhir pada suatu tujuan yang jelas. Sebagai suatu proses, menulis itu

    dilaksanakan secara garis besar atas tujuh langkah sebagai berikut.

    2. Pemilihan dan Penetapan topik

    Memilih dan menetapkan topik merupakan suatu langkah awal yang

    penting, Di dalam memilih dan menetapkan topik ini diperlukan pula adanya

    keterampilan dan kesungguhan. Topik tulisan adalah masalah atau gagasan yang

    hendak disampaikan di dalam tulisan. Masalah atau gagasan itu dapat diperoleh

    atau digali melalui empat sumber, yakni sebagai berikut. b) Pengalaman

    Setiap orang dalam kehidupannya selalu diliputi oleh berbagai jenis

    pengalaman, seperti pengalaman mendaki gunung, pengalaman sewaktu sekolah

    di pedesaan, pengalaman mencari pekerjaan dan tambahan pengetahuan bagi

    pembaca.

    e. Pengamatan

    Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang tidak kita alami

    langsung.Tapi kita hanya mengamati kejadian atau peristiwa itu berlangsung. Kita

    mengamati suatu peristiwa kecelakaan lalu-lintas, mengamati kesejahteraan dan

    kerukunan suatu keluarga di sekitar lingkungan kita. d) Imajinasi

    Manusia mempunyai kemampuan berimajinasi, kemampuan

    membayangkan atau menghayalkan sesuatu. Imajinasi itu biasanya bertolak dari

    pengalaman hidup atau pengalaman rohaniah, dan didukung oleh hasil simakan

    dan bacaan..

  • 14

    1. Pendapat dan Keyakinan

    Setiap orang tentu mempunyai pendapat tentang sesuatu, seperti

    pendapat, tentang hasil karya seseorang,pendapat tentang kelakuan seorang

    teman,pendapat tentang suatu lukisan.

    1. Perancangan Tulisan

    Merancang tulisan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menilai kembali

    informasi dan data, memilih topik yang perlu dimuat, melakukan

    pengelompokkan topik-topik kecil ke dalam suatu kelompok yang lebih besar,dan

    memilih suatu sistem notasi dan sistem penyajian yang dianggap paling baik. g)

    Penulisan

    Di dalam penulisan perlu dipilih organisasi dan sitem penyajian yang

    tepat. Artinya, tepat menurut jenis tulisan, tepat menurut topik, dan tepat menurut

    tujuan atau sasaran tulisan. Dalam hal ini gaya tulisan perlu dipilih dan

    disesuaikan dengan selera pembaca terutama untuk tulisan yang dipublikasikan

    atau dimuatkan di dalam surat kabar atau majalah. h) Penulisan Naskah Jadi

    Masalah perwajahan harus pula mendapat perhatian yang sungguh-

    sungguh, karena kesempurnaan sebuah tulisan tidak hanya terbatas pada

    kesempurnaan isi dan ketepatan pemakaian sarana tulis lainnya.

    Menurut Suparno dan Yunus (dalam Dalman 2015: 13-14), membagi

    tahapan menulis ke dalam tiga tahapan, yakni sebagai berikut.

  • 15

    1. Tahap penulisan (Persiapan)

    Pada tahap pra penulisan ini terdapat aktivitas sebagai berikut. Pertama,

    menentukan topik. Kedua, menentukan maksud atau tujuan penulisan. Ketiga,

    memperhatikan sasaran karangan (pembaca). Keempat, mengumpulkan informasi

    pendukung. Kelima, mengorganisasikan ide dan informasi.

    5. Tahap Penulisan

    Kegiatan pada tahap ini adalah mengembangkan butir demi butir ide yang

    terdapat dalam kerangka karangan, dengan memanfaaatkan bahan atau informasi

    yang telah kita pilih dan kita kumpulkan.

    1. Tahap Pascapenulisan

    Terhadap ketiga ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan

    tulisan yang kita hasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan

    (revisi). Penyuntingan adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur karangan seperti

    ejaan.

    4. Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi

    Teori yang akan dibahas dalam keterampilan menulis karangan deskripsi

    yakni sebagai berikut. (a) Pengertian Paragraf Deskripsi. (b) Ciri-ciri Paragraf

    Deskripsi. (c) Jenis-jenis Paragraf Deskripsi. (d) Langkah-langkah Paragraf

    Deskripsi. (e) Indikator Penelitian Menulis Paragraf Deskripsi.

    1. Pengertian Karangan Deskripsi

    Menurut Semi (2003:41) Paragraf Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya

    memberikan perincian atau detail tentang obyek sehingga dapat memberi

    pengaruh sesintivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar, bagaikan mereka

  • 16

    ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung obyek tersebut.

    Dalman (1992: 278), menjelaskan bahwa karangan deskripsi merupakan karangan

    yang melukiskan kesan atau panca indra semata dengan teliti dan sehidup-

    hidupnya agar pembaca atau pendengar dapat melihat, mendengar, merasakan,

    meghayati dan menikmati seperti yang dilihat, didengar, dirasakan dan dihayati,

    serta dinikmati penulis.

    Menurut Atmazaki (2006:88), Paragraf Deskripsi merupakan bentuk

    tulisan yang melukiskan suatu objek (tempat, benda, dan manusia). Pembaca

    deskripsi seolah-olah ikut mencium, mendengarkan, meraba, merasakan, atau

    melihat segala sesuatu yang dideskripsikan. Jadi, tulisan deskripsi ini lebih

    bersifat memaparkan sesuatu benda, alam, atau manusia sebagaimana adanya.

    Menurut Thahar (2008:36) Paragraf Deskripsi adalah pemaparan atau

    penggambaran dengan kata-kata tentang sesuatu, berupa benda, tempat, suasana

    dan keadaan. Melalui karangan deskripsi pembaca dapat “melihat”, apa yang

    dilihat pengarang dalam karangan itu, “merasakan” dan “membaui” apa yang

    dirasakan dan dibaui oleh pengarang. Seakan-akan karangan deskripsi itu “hidup”,

    jika ditulis oleh seorang pengarang yang memiliki kemampuan dan pengamatan

    yang tajam serta pemilihan kata-kata yang atau perbandingan yang cocok.

    Menurut Finoza (2008:233-247), Paragraf Deskripsi berarti bentuk tulisan

    yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan

    melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Deskripsi ini berasal dari kata

    “describe” yang berarti menulis tentang, atau membeberkan hal. Dalam bidang

    karang mengarang, deskripsi dimaksudkan sebagai suatu karangan yang

  • 17

    digunakan penulis untuk memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil

    pengamatan dan perasaannya.

    Menurut Ermanto (2012:174) Paragraf Deskripsi adalah karangan yang

    melukiskan atau mendeskripsikan suatu objek, benda, atau alam. Objek tersebut

    digambarkan dengan menggunakan kata-kata berdasarkan aspek ruang dan aspek

    kebendaan. Dalam karangan ini, penulis berusaha memunculkan kesan yang kuat

    kepada pembaca dengan cara meransang seluruh indra pembaca sehingga

    pembaca merasa betul-betul menyaksikan objek, benda, atau alam tersebut.

    Melalui karangan deskripsi ini, penulis menggambarkan suatu objek dengan

    beberapa paragraf deskripsi.

    Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa karangan

    deskripsi merupakan sebuah bentuk tuilsan yang memaparkan atau

    menggambarkan perincian-perincian tentang suatu objek atau kejadian, sehingga

    pembaca seolah-olah dapat melihat atau merasakan apa yang dilukiskan oleh

    pengarang tentang sesuatu kepada pembaca.

    b. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

    Menurut Semi (2007:66-67) Ciri-ciri paragraf deskripsi yaitu: Pertama,

    deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.

    Kedua, deskripsi lebih mempengaruhi sensitivitas dan imajinasi. Ketiga, deskripsi

    lebih banyak memaparkan tentang sesutau yang dapat didengar, dilihat, dan

    dirasakan. Keempat, organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan

    susunan ruang.

  • 18

    Menurut Keraf (2011:94), ciri-ciri paragraf deskripsi adalah (1) berisi

    tentang perincian-perincian sehingga objeknya terdapat didepan mata. (2) Dapat

    menimbulkan kesan dan daya khayal pembaca (3) berisi penjelasan yang menarik

    minat serta orang lain atau pembaca. (4) menyampaikan sifat dan perincian wujud

    yang dapat ditemukan dalam objek itu. (5) menggunakan bahasa yang cukup

    hidup, kuat, dan bersemngat kongkret.

    Menurut Akhadiah (1997:7-31) ada tiga ciri-ciri paragraf deskripsi

    sebagai berikut. Pertama, memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan

    perasaannya kepada pembaca. Kedua, menggambarkan sifat, ciri, serta rincian

    wujud yang terdapat pada objek yang dilukiskan. Ketiga, sesuatu yang

    dideskripsikan tidak hanya terbatas pada apa yang dilihat, didengar, dicium,

    diraba, tetapi juga dapat dirasa oleh hati dan pikiran, seperti rasa takut cemas

    tegang, jijik, sedih, dan haru.

    Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disumpulkan bahwa karangan

    deskripsi memiliki ciri yang khas dari karangan lain. Ciri khas itu diantaranya

    memperlihatkan detail atau perincian tentang objek, deskripsi lebih bersifat

    memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca, deskripsi

    disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah,

    deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat,

    dan dirasakan, menggunakan bahasa yang lugas dan formal, organisasi

    penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang.

  • 19

    c. Jenis-jenis Paragraf Deskripsi

    Menurut Semi (2009: 58) membedakan paragraf deskripsi atas dua jenis,

    yaitu (1) deskripsi ekspositorik (deskripsi teknis), (2) deskripsi artistik bertujuan

    menjelaskan sesuatu dengan penandaan yang jelas sebagaimana adanya tanpa

    menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca. Bahasa yang digunakan.

    Kelima, penyampaian lebih banyak menggunakan susunan ruang Sebaliknya,

    deskripsi artistik penyajiannya gaya sastra bernuansa estetis.

    Deskripsi adalah deskripsi yang mengarah kepada pembaca bagaikan

    berkenaan langsung dengan objek yang disampaikan, dengan jalan menciptakan

    sugesti atau impresi melalui keterampilan penyampaian dengan gaya memikat dan

    pilihan kata yang menggugah perasaan. Dengan kata lain, deskripsi artistik

    menciptakan suatu penghayatan terhadap suatu objek melalui imajinasi pembaca.

    Misalnya, penulis mendeskripsikan sebuah kamar kos yang kotor. Penulis

    memberi imajinasi bahwa dimana-mana unggukan kain kotor, bau yang

    menyengat karena piring dan serakan kertas yang tidak terpakai, sehingga

    pembacanya ikut melihat dan merasakan bagaimana bentuk sebuah kamar yang

    kotor tersebut.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa deskripsi ekspositorik

    menjelaskan secara terperinci dan sistematis. Sedangkan deskripsi artistik

    pemberian pengalaman kepada pembaca secara langsung objek yang di

    sampaikan.

  • 20

    d. Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi

    Menurut Dalman (2014: 99), pada dasarnya, setiap jenis paragraf

    deskripsi memiliki langkah-langkah yang tidak jauh berbeda dan bahkan

    sama.jadi, yang berbeda adalah penyampaian isi dan tujuannya. Adapun langkah-

    langkah dalam menulis paragraf deskripsi adalah sebagai berikut.

    Pertama, menentukan topik (tema). Kedua, menentukan tujuan. Ketiga,

    mendapatkan data yang sesuai dengan topik. Keempat, membuat paragraf Kelima,

    mengembangkan paragraf menjadi paragraf deskripsi.

    Semi (2003:42) menyatakan bahwa ada dua langkah menulis paragraf

    deskripsi. Pertama, pilih dan perhatikan detail dengan teliti. Pilihlah detail yang

    memang sangat baik untuk dipaparkan. Detail harus disusun dengan sistematis.

    Jika mendeskripsikan tempat dimana seseorang berada sekarang, penulis harus

    detail dengan pilihan yang diperhitungkan dengan sadar. Maksudnya, penulis

    harus memahami terlebih dahulu tentang objek yang dideskripsikan. Kedua,

    gunakanlah pilihan kata yang tepat. Untuk mendukung tentang apa saja yang kita

    amati dirasakan oleh pembaca dan harus menngunakan ungkapan yang spesifik

    tertentu. Maksudnya, penguasaan yang baik terutama menyangkut diksi dan gaya

    bahasa yang dipahami dengan baik, tulisan yang disajikan menarik untuk dibaca.

    Suparno (2007: 4.22) memaparkan langkah-langkah menulis paragraf

    deskripsi sebagai berikut. Pertama, menentukan apa yang akan dideskripsikan:

    apakah akan mendeskripsikan orang atau tempat. Kedua, merumuskan tujuan

    pendeskripsian: apakah deskripsi dilakukan sebagai alat bantu karangan narasi,

    eksposisi, argumentasi, atau persuasi. Ketiga, menetapkan bagian yang akan

  • 21

    dideskripsikan: kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan

    tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-

    bagian tertentu saja yang menarik. Keempat, Memerinci hal-hal yang menunjang

    kekuatan bagian yang akan dideskripsikan: hal-hal apa saja yang akan ditampilkan

    untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang

    dideskripsikan? Pendekatan apa yang akan digunakan penulis.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

    menyusun karangan, deskripi tidak boleh sembarangan, melainkan ada cara atau

    langkah-langkah dalam menyusun deskripsi, sehingga dalam membuat karangan

    dapat tersusun dengan baik dan isi yang terkandung di dalamnya dapat diterima

    oleh pembaca dan seolah-olah pembaca dapat melihat dan merasakannya.

    e. Indikator Penilaian Menulis Paragraf Deskripsi

    Berdasarkan ciri-ciri paragraf deskripsi yang di kemukakan Semi

    (2007:66-67:94) yaitu. Pertama, deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail

    atau perincian tentang objek. Kedua, deskripsi lebih mempengaruhi Sensivitas dan

    imajinasi. Ketiga, deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesutau yang dapat

    didengar, dilihat, dan dirasakan. Keempat, Organisasi penyampaiannya lebih

    banyak menggunakan susunan ruang.

    3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

    Pada model pembelajaran kooperatif think pair share (TPS) berbantuan

    media audio visual ini akan dijelaskan tentang, (a) Pengertian think pair share

    (TPS). (b) Langkah-langkah Pembelajaran think pair share (TPS). (c) Kelebihan

  • 22

    dan Kelemahan think pair share (TPS). (d) Indikator Keterampilan Menulis

    Paragraf Deskripsi (e) Media Audio Visual

    a. Pengertian Model Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

    Menurut Istarani (20011: 12) think pair share (TPS) merupakan suatu

    model pembelajaran kooperatif yang memberikan siswa waktu berpikir dan

    merespons serta saling bantu satu sama lain. Model ini memperkenalkan ide

    “waktu berpikir atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam

    meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan.

    Menurut Trianto (2007:61) TPS atau berfikir berpasangan berbagi adalah

    merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

    pola interaktsi siswa. Menurut Lie (2010:57) think pair share adalah memberi

    kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa dalam belajar untuk dikenali dan

    menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain .

    Menurut Yohanes (2012:206) Menyatakan berfikir berpasangan berbagi

    adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

    interaksi siswa. Menurut Warsono dan Hariyanto (2012:161) model pembelajaran

    kooperatif tipe think pair share (TPS) adalah metode pembelajaran yang

    melibatkan sejumlah kelompok siswa yang bekerja sama dan belajar bersama

    dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran

    yang dirumuskan.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model tipe think pair share

    adalah suatu proses untuk mempengaruhi pola interaksi siswa secara berpasangan

    dan memperlihatkan hasil partisipasi mereka kepada orang lain.

  • 23

    b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

    Menurut Istarani (2011: 67-68) langkah-langkah Think Pair Share (TPS)

    terdiri dari tiga langkah. Pertama, Guru menyampaikan inti materi dan

    kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, Siswa diminta untuk berfikir tentang

    materi atau permasalahan yang disampaikan guru. Ketiga, Siswa diminta

    berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan

    hasil pemikiran masing-masing. Keempat, guru memimpin hasil pleno kecil

    diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. Kelima, berawal dari

    kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan

    menambah materi yang belum diungkapkan para siswa. Keenam, Guru

    menyimpulkan hasil pembelajaran dan menilai hasil kerja siswa.

    Menurut Trianto (2007: 127), Langkah-langkah think pair share (TPS)

    terdiri dari tiga langkah. Pertama, Guru mengajukan suatu pertanyaan atau

    masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan

    waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa

    membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian

    berfikir (Thinking). Kedua, Guru meminta siswa untuk berpasangan dan

    mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang

    disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau

    menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara

    normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan

    (Pair). Ketiga, Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi

    dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Keterampilan

  • 24

    berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang

    secara suka rela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran

    pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat

    kesempatan untuk melaporkan (Share).

    Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

    model think pair share (TPS) adalah siswa berfikir tentang suatu masalah yang

    telah di ajukan guru dan menyatukan pendapatnya dengan pasangannya terhadap

    solusi masalah tersebut, dan berbagi msenyampaikan hasil pendapatnya didepan

    teman-teman sekelasnya.

    c. Kelebihan dan Kelemahan Think Pair Share (TPS)

    Menurut Trianto (2007: 128) kelebihan think pair share adalah sebagai

    berikut. (1), Diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam KBM. (2),

    Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan. (3), Diskusi

    dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah. (4),

    Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan

    para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan kemampuan diri sendiri. (5),

    Diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap

    demokratis para siswa.

    Menurut Hartina (2008:12) Kelebihan Model think pair share sebagai

    berikut. (1), Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan

    pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak

    langsung memperoleh contoh pertanyaan yang di ajukan oleh guru, serta

    memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan. (2), Siswa

  • 25

    akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan

    temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah. (3),

    Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam

    kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang. (4), Siswa

    memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan

    seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar. (5), Memungkinkan guru untuk

    lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran.

    Adapun kelemahan think pair share menurut Trianto (2007: 128) yaitu.

    (1), Suatu diskusi dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya

    sebab tergantung kepada kepemimpinan dan partisipasi anggota-anggotanya. (2),

    Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah

    dipelajari sebelumnya. (3), Jalannya diskusi dapat di kuasai oleh beberapa siswa

    yang menonjol. (4), Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi

    hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan. (5), Diskusi

    yang mendalam memerlukan waktu yang banyak (6), Apabila suasana diskusi

    hangat dan siswa sudah berani mengemukakan buah pikiran mereka, maka

    biasanya sulit untuk membatasi pokok masalah. (7), Jumlah siswa yang terlalu

    besar didalam kelas akan mempengaruhi kesemptan setiap siswa untuk

    mengemukakan pendapatnya.

    Menurut Trianto (2007:127) kelemahan dari think pair share sebagai

    berikut. (1), Suatu diskusi dapat diramalkan sebelum mengenai bagaimana

    hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan dan partisipasi anggota-

    anggotanya. (2), Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu

  • 26

    yang belum pernah dipelajari sebelumnya. (3), Jalannya diskusi dapat dikuasai

    (didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol. (4), Tidak semua topik dapat

    dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang

    dapat didiskusikan. (5), Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak.

    (6), Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan

    sebuah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalah.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

    kelebihan dari think pair share sebagai berikut. (1), Diskusi melibatkan semua

    siswa secara lansung dalam KBM. (2), Setiap siswa dapat menguji tingkat

    pengetahuan dan penguasaan. (3), Diskusi dapat menumbuhkan dan

    mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah. (4), Dengan mengajukan dan

    mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa akan dapat

    memperoleh kepercayaan akan kemampuan diri sendiri. (5), Diskusi dapat

    menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para

    siswa.

    4. Media Audio Visual

    Pada bagian ini akan diuraikan (a) Pengertian Media Audio Visual, (b)

    Fungsi Media Audio Visual.

    a. Pengertian Media Audio Visual

    Menurut Arsyad (1996:30), pengajaran melalui media audio visual adalah

    produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pendengaran dan

    pandangan serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau

    simbol-simbol yang serupa. Pemahaman yang dipakai melalui audio visual

  • 27

    merupakan aspek verbalisme pada diri siswa. Media audio visual adalah

    media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini memiliki

    kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media audio

    (mendengar) dan media visual (melihat).

    Media audio visual merupakan sebuah alat bantu audio visual yang berarti

    bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan

    dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. Jadi,

    dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan media yang lebih baik

    dan menggabungkan unsur yaitu unsur suara dan unsur gambar yang dapat

    membantu dalam proses belajar mengajar.

    Selanjutnya, Arsyad (1996:148) mengemukakan bahwa Media Audio

    Visual dapat digunakan untuk (1) Mengembangkan keterampilan mendengar dan

    mengevaluasi apa yang telah didengar. (2) Mengatur dan mempersiapkan diskusi

    atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang jauh dari

    lokasi, (3) Menjadikan model yang akanditiru oleh siswa. (4) Menyiapkan variasi

    yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu

    masalah. Menurut Arsyad (1996:146), Media Audio Visual merupakan bentuk

    media pembelajaran yang murah dan dan terjangkau. Media Audio Visual

    meliputi film dan televi. Media audio visual (1) bersifat dapat didengar dan

    dilihat, (2) alat peraga bersifat dapat didengar dan dilihat seperti film.

    b. Fungsi Media Audio Visual

    Menurut Arsyad (2005:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio

    visual banyak memberikan manfaat asalkan guru dapat berperan aktif dalam

  • 28

    proses pembelajaran. Sedangkan menurut Usman (2002:24), Menyatakan media

    pengajaran juga berfungsi untuk (1) membantu memudahkan belajar bagi siswa

    dan guru, (2) memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi

    lebih konkrit), (3) menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran

    tidak membosankan), (4) semua indra murid dapat diaktifkan (kelemahan satu

    indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lainnya), (5) dapat membangkitkan

    dunia teori dengan realitanya.

    Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi media

    audio visual adalah untuk dapat meningkatkan pemahaman dan semangat siswa

    dalam belajar terutama dalam pembelajaran paragraf deskripsi.

    5. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS)

    Berbantuan Media Audio Visual

    Dalam proses pembelajaran Penerapan Model pembelajaran Kooperatif

    Think Pair Share (TPS) berbantuan Media audio visual pada keterampilan

    menulis Menurut Trianto (2007: 127) Langkah-langkah think pair share adalah

    sebagai berikut:

    Menurut Istirani (2011:67) tahap-tahap pelaksanaan think pair share

    (TPS) adalah:

    Tahap Kegiatan

    Langkah 1 a. Guru menyampaikan inti materi karangan

    deskripsi dan kompetensi yang ingin

    dicapai.

    Langkah 2 b. Siswa diminta untuk berfikir tentang

    materi atau permasalahan yang

    disampaikan guru.

    Langkah 3 a. Siswa diminta berpasangan dengan teman

    sebelahnya (setiap kelompok 2 orang) dan

  • 29

    mengutarakan hasil pemikiran masing-

    masing.

    Langkah 4 a. Guru memimpin hasil pleno kecil diskusi,

    tiap kelompok mengemukakan hasil

    diskusinya.

    Langkah 5 a. Berawal dari kegiatan tersebut, guru

    mengarahkan pembicaraan pada pokok

    permasalahan dan menambah materi yang

    belum diungkapkan para siswa.

    Langkah 6 a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

    dan menilai hasil kerja siswa

    B. Penelitian yang Relevan

    Berdasarkan studi kepustakaan, penelitian yang relevan dengan penelitian

    ini adalah sebagai berikut. Dina Selviani (2011) FPBS UNP“ Keefektifan Media

    Audio Visual dalam Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMAN 2 Lubuk

    Alung”. Media audio visual yang digunakan dalam menulis paragraf deskripsi

    membantu siswa dalam mengembangkan ide dan pikirannya ke dalam bentuk

    tulisan deskripsi sesuai dengan objek (vidio) yang telah ditentukan oleh penulis.

    Kepada siswa diperlihatkan beberapa objek (vidio) yang perlihatkan tersebut.

    Hasil penelitian menunjukkan terdapat kemampuan menulis paragraf deskripsi

    dengan menggunakan media audio visual berada pada taraf kualitas baik (B)

    dengan nilai rata-rata 80,7 berada pada rentangan 76-85. Jadi, penelitian terdapat

    persamaan pada variabel terikat dan mempunyai perbedaan pada jenis penelitian,

    objek, dan model pembelajaran..

    Kedua, Idrus Hakimi (2013) UNP dengan judul “ Pengaruh Penggunaan

    Teknik Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan

  • 30

    Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas”. Hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa rata–rata nilai kemampuan menulis deskripsi tanpa

    menggunakan teknik TTW, anggota sampel adalah 57,56 dengan kualifikasi

    cukup. Dengan menggunakan teknik TTW, kemampuan menulis karangan

    deskripsinya, anggota sampelnya rata-rata dengan nilai 77,03 berada pada

    kualifikasi baik.

    Sondang Admaja Samosir (2013) Universitas Medan melakukan penelitian

    dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Model Peta Pikiran (Mind Map) terhadap

    Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Oleh Siswa Kelas X SMN Negeri 2

    Kabanjahe dari Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa nilai kemampuan menulis karangan deskripsi oleh siswa

    sebelum menggunakan model peta pikiran (pre test) tergolong dalam kategori

    cukup, dengan nilai rata –rata siswa yaitu 63,87 dan setelah menggunakan model

    peta pikiran (post test) tergolong dalam kategori baik, dengan nilai rata-rata siswa

    meningkat yaitu 75,25. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model peta

    pikiran (mind map) dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi

    memiliki pengaruh yang positif yaitu berupa perubahan yang signifikan.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel

    dengan variabel. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2

    Batang Kapas. Variabel penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran

    Kooperatif think pair share (TPS) Berbantuan Media Audio Visual Pada

    Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi. Tujuan pada penelitian ini adalah

    menekankan Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif think pair share (TPS)

  • 31

    Berbantuan Media Audio Visual Pada Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

    siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas.

    C. Kerangka Konseptual

    Menulis karangan deskripsi di sini bisa diterapkan Model Pembelajaran

    Kooperatif think pair share (TPS), tujuannya untuk mengetahui perbedaan tingkat

    keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa sebelum maupun sesudah

    diterapkan model pembelajaran kooperatif think pair share (TPS) berbantuan

    media audio visual.

    Indikator yang akan diukur adalah pertama keterampilan menulis karangan

    deskripsi. Pertama, deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian

    tentang obyek. Kedua, deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sentivitas dan

    membentuk imajinasi pembaca.. Ketiga, deskripsi lebih banyak memaparkan

    tentang sesutau yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan sehingga obyeknya

    pada umumnya benda, warna, alam, dan manusia. Keempat, Organisasi

    penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang. Untuk lebih

    mengetahui nya lihat bagan di bawah ini.

  • 32

    Menulis Karangan Deskripsi

    Indikator

    1. Memperlihatkan rincian tentang objek 2. Memberikan Sensitivitas dan imajinasi 3. Memamparkan yang didengar, dilihat, dan dirasakan. 4. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan

    ruang.

    Sebelum (Pretest) Think Pair Share

    Sesudah (Postest) Think Pair Berbantuan Media Audio Visual

    Share Berbantuan Media Audio Visual

    Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Berbantuan Media Audio Visual Terhadap

    Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas

    Bagan 1 Kerangka Konseptual

    Bagan I kerangka Konseptual

    Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

    Pair Share Berbantuan Media Audio Visual Terhadap

    Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas X SMA

    Negeri 2 Batang Kapas

  • 33

    D. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis merupakan jawaban sementara yang akan diuji kebenaranya

    melalui penelitian.Dalam penelitian ini akan diuji Hipotesis nol (Ho) dan

    Hipotesis Alternatif (H1) sebagai berikut ini.

    a. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model

    pembelajaran tipe think pair share Berbantuan Media Audio Visual terhadap

    keterampilan menulis paragraf deskripsi kelas X SMA Negeri 2 Batang

    Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Hipotesis diterima jika t hitung< t tabel

    pada derajat kebebasan (dk) = n-1 pada taraf signifikan 95%.

    b. H1= Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran tipe

    think pair share Berbantuan Media Audio Visual terhadap keterampilan

    menulis paragraf deskripsi kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten

    Pesisir Selatan. Hipotesis diterima jika t hitung> t tabel pada derajat

    kebebasan (dk)=n-1 pada taraf signifikan 95%.

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sugiyono (2012:7)

    mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yaitu

    konkrit, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Data berupa angka-angka,

    dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan hasilnya. Data

    kuantitatif dalam penelitian ini dimulai dari nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam

    menulis paragraf deskripsi, sampai tahap akhir yaitu melakukan hipotesis yang

    berbentuk angka-angka.

    B. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

    Menurut Sugiyono (2013:114) Model penelitian yang digunakan untuk mencari

    pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

    Penelitian eksperimen bertujuan untuks mengidentifikasi hubungan kausal atau

    efek akibat sesuatu terhadap yang lain. Pada penelitian eksperimen, penelitian

    memasukkan unsur baru ke dalam sebuah situasi untuk mengetahui akibatnya,

    bilamana ada. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena peneliti

    ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

    berbantuan media audio visual terhadap keterampilan menulis paragrapf deskripsi

    siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang kapas Kabupaten Pesisir Selatan..

    34

  • 35

    Desain yang diambil untuk penelitian ini adalah pre-test dan post-

    testgroup design. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu

    sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum

    eksperimen ( ) disebut pre-test, dan observasi sesudah ekprerimen disebut post-tes,

    Campbell dan Stanley ( dalam Arikunto, 2010:123). Untuk lebih jelasnya

    rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut ini