REPOSISI ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT INGGRIS
Transcript of REPOSISI ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT INGGRIS
REPOSISI ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT INGGRIS
Analisis Teks dengan Pendekatan Semiotika Pertunjukan Tadeuz Kowzan Pada
Video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 Selama Bulan Ramadhan (1434 H)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi
Oleh :
Saepul Rahmawan
10080007172
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNVERSITAS ISLAM BANDUNG
2014
ISLAMIC REPOSITION IN BRITISH
A Semiotic Approach Employing Tadeuz Kowzan Model On Video Adhan As
Appeared In British TV Channel 4 During Ramadhan ( 1434 H )
RESEARCH PAPER
Entitled For Completing Degree Of Communication Science
Submitted by :
Saepul Rahmawan
10080007172
THE FACULTY OF COMMUNICATION SCIENCE
BANDUNG ISLAMIC UNIVERSITY
2014
i
MOTTO
ت
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak
tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam
neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada
hari Kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan” (Q.S Fussilat : 40)
ii
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Reposisi Islam Di Tengah Masyarakat Inggris”
(Analisis Teks dengan Pendekatan Semiotika Pertunjukan Tadeuz Kowzan Pada
Video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 Selama Bulan Ramadhan (1434 H).
Pemutaran video “Adzan” selama bulan Ramadhan (1434 H) bertujuan
untuk menciptakan terwujudnya masyarakat Eropa yang dinamis, toleransi tanpa
ada diskriminasi terhadap kebebasan beragama di Negara Inggris. Misi TV
Channel 4 memutar video “Adzan” selama bulan Ramadhan (1434 H) yaitu
mempersatukan seluruh warga Inggris bahwa Islam bukan agama terroris serta Tv
tersebut ingin meningkatkan rasa persatuan antar sesama agama yang berbeda di
benua Eropa untuk tidak mendiskriminasikan Islam sebagai agama terroris.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui reposisi Islam di
tengah masyarakat Inggris ditinjau dari aspek naskah lisan, ekspresi tubuh,
penampilan bagian luar pemain yang di tampilkan, keadaan panggung yang
ditampilkan pada video “Adzan” di TV Inggris Channel 4, serta untuk mengetahui
peran video “Adzan” terhadap upaya mereposisi Islam di tengah masyarakat
Inggris, khususnya pemirsa Channel 4. Penelitian ini disebut analisis teks dengan
pendekatan semiotika pertunjukan Tadeuz Kowzan. Metode semiotika merupakan
ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat
yang dipakai dalam upaya menggambarkan sebuah makna yang terkandung pada
video “Adzan” Channel 4 Inggris. Teori semiotika pertunjukkan Tadeuz Kowzan
yang digunakan adalah naskah lisan, ekspresi tubuh, penampilan bagian luar
pemain yang di tampilkan, keadaan panggung yang ditampilkan.
Kata Kunci: Reposisi Islam, Video “Adzan” Channel 4 Inggris
ii
ABSTRACT
This study concerns about “Reposisi Islam Di Tengah Masyarakat
Inggris” (A video analysis of „Adhan‟ on British TV station Channel 4 during the
Islamic festival of Ramadan (1434 H) using Tadeuz Kowzan‟s semiotic theory of
theatre. It analyzed a repositioning of Islam in British society in terms of the
spoken text, the expression of the body, the actor's external appearance, and the
appearance of the stage shown on the video of „Adhan‟ on British TV station
Channel 4. Furthermore, the role of video of „Adhan‟ was also investigated to
define the repositioning Islamic efforts in British society, especially Channel 4
viewers.
In an effort to identify the specificity of signs, including the spoken text,
the expression of the body, the actor's external appearance, and the appearance of
the stage, the theory of theatre semiotics from Tadeuz Kowzan was implied.
Principally, those signs served as a way to describe a meaning contained on the
video of „Adhan‟ on British TV station Channel 4. In this study, Kowzan‟ theory
asserted the extent to which the implications of this systematic analysis and
codification of the sign system demonstrated a signifying function.
Channel 4 specifically broadcasted the Muslim call to prayer every day for
a month during the Islamic festival of Ramadan (1434 H) as a way of provoking
European society into creating a dynamic realization, building up a tolerance of
religion freedom in the United Kingdom (UK), as well as proclaiming that Islam
is not a religion of extremism or terrorism.
Key words : Islamic reposition, the video of „Adhan‟ on British TV station
Channel 4
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Robbil‟Alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, pemilik alam semesta atas rahmat, dan karunia yang telah
dilimpahkan dengan segala kebajikan-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Reposisi Islam Di Tengah Masyarakat Inggris”
Penulis Skripsi ini, mungkin tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
pihak-pihak yang selalu membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. M. Thaufiq Siddiq Boesoirie, dr, M.S, Sp.T.H.T.,K.L.(K.)
Selaku Rektor Unisba
2. Bapak Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi Unisba.
3. Ibu Santi Indra Astuti, S.Sos., M.Si. selaku pembimbing yang selalu
membantu penulis , dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr.H. Aziz Taufik Hirzi, M.Si. selaku Ketua Bidang Kajian Jurnalistik
Fikom Unisba yang telah membantu, dan mempermudah proses perkuliahan
dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Dedeh Fardiah, DRA., M.Si. selaku dosen wali yang telah membantu,
dan mengarahkan penulis dalam segala hal yang berkaitan dengan proses
perkuliahan, dari awal kuliah hingga sekarang, terima kasih banyak.
6. Semua Dosen yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama
perkuliahan di Fakultas Ilmu Komunikasi dan atas segala bantuan yang telah
diberikan penulis.
iv
7. Pak Moch. Rochim, S.Sos., M.Si. , Pak Dodi Iskandar C., S.Sos. , Pak Didin,
Pak Gyan, Pak Sobar, dan staff administrasi yang sering penulis repotkan
untuk urusan administrasi, dan surat menyurat terima kasih banyak.
8. Keluargaku tercinta Ayah Rahmat Noor Gunawan dan Ibu Lilis Sukawati
juga adikku Mega Rahmawati, yang selalu mendoakan untuk kelancaran saya
serta memberikan kasih sayang dan segala hal yang terbaik bagi kehidupan
saya kapanpun dan dimanapun.
9. Narasumber Dr. Bambang S. Ma‟arif serta Ibrahim Adialasan yang telah
membantu saya dalam mengumpulkan pengumpulan data untuk
menyelesaikan skripsi ini semoga semakin sukses.
10. Teman-teman yang selalu mendukung, Ridma Melta, Mail, Gita, Kel.Besar
Kostrad (Kosmopolitan Tradisional), Rangga Kuntara, Kang Mas
Soeprajietno, Komunitas Teater khususnya STUBA.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih atas semua bantuan, doa dan dukungannya selama ini.
Akhir kata semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis dengan berlipat ganda, Amin. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandung, Mei 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO…………………………………………………………………. i
ABSTRAK………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………. 1
1.1 Konteks Penelitian………………………………………….. 1
1.2 Fokus Penelitian dan Pertanyaan Penelitian………………...
1.2.1 Fokus Penelitian……………………………………….
1.2.2 Pertanyaan Penelitian………………………………….
5
4
6
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………… 6
1.4 Kegunaan Penelitian………………………………………...
1.4.1 Kegunaan Teoritis……………………………………..
1.4.2 Kegunaan Praktis……………………………………...
7
7
7
1.5 Setting Penelitian…………………………………………… 8
1.6 Kerangka Pemikiran………………………………………… 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………… 14
2.1
2.2
Tinjauan Terdahulu………………………………………….
Tinjauan Komunikasi………………………………………..
14
17
2.2.1 Pengertian Komunikasi……………………………... 17
2.2.2 Fungsi Komunikasi………………………………….. 18
2.2.3 Tujuan Komunikasi…………………………………. 19
2.3 Tinjauan Komunikasi Massa………………………………... 20
2.3.1 Ciri Komunikasi Massa……………………………... 21
2.3.2 Fungsi Komunikasi Massa………………………….. 22
2.3.3 Video Sebagai Proses Komunikasi………………….. 23
2.3.4 Video Sebagai Media Komunikasi Massa…………... 25
2.4 Tinjauan Tentang Video …………………………………….
2.4.1 Pengertian Video………………………………………
2.4.2 Video Sebagai Salah Satu Media Komunikasi………..
29
29
32
vi
2.5
2.6
Tinjauan Tentang Reposisi…………………………………..
Tinjauan Tentang Kritik……………………………………..
2.6.1 Pengertian Tentang Kritik……………………………..
2.6.2 Pengertian Tentang Kritik Sosial……………………...
2.6.3 Pengertian Tentang Kritik Sosial pada Video…………
34
38
38
40
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………….. 45
3.1 Metode Penelitian…………………………………………... 45
3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif………………………… 45
3.1.2 Semiotika Pertunjukan Tadeuz Kowzan……………. 49
3.2
3.3
3.4
3.5
Subjek/Objek Wilayah Penelitian dan Sumber Data……….
Teknik Pengumpulan Data………………………………….
Teknik Analisis Data………………………………………..
Uji Keabsahan Data…………………………………………
50
51
51
53
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 56
4.1 Temuan Penelitian…………………………………………... 56
4.2 Analisis Penelitian…………………………………………... 70
4.2.1 Level Naskah Lisan…………………………………. 71
4.2.2 Level Ekspresi Tubuh………………………………. 79
4.2.3
4.2.4
4.2.5
Level Penampilan Bagian Luar Pemain…………….
Level Keadaan Panggung……………………………
Peran Video “Adzan” Terhadap Upaya Mereposisi
Islam di Tengah Masyarakat Inggris………………..
89
101
110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………. 117
5.1 Kesimpulan………………………………………….. 117
5.2 Saran…………………………………………………
5.2.1 Saran Teoritis………………………………….
5.2.2 Saran Praktis…………………………………...
118
118
119
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Konteks Penelitian
Tidak seperti di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam di
benua Eropa warga muslim cenderung tidak merasakan nuansa berbeda pada
bulan Ramadhan. Namun, situasi tersebut mulai mengalami pergeseran setelah
stasiun televisi Inggris yaitu Channel 4 mulai menyiarkan kumandang “Adzan”
khusus di bulan ramadhan (1234 H).
Siaran kumandang “Adzan” yang menandakan waktu sholat untuk kaum
muslim merupakan sesuatu hal yang lazim ditemui di benua Eropa yang mayoritas
penduduknya beragama non muslim. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi
sebuah televisi Inggris Channel 4 yang pada bulan suci Ramadhan 2013 telah
menyiarkan video “Adzan” di waktu shubuh. Siaran tersebut telah menuai pro-
kontra pasalnya siaran video tersebut merupakan pertama kali terjadi di kawasan
Britania Raya. Terlebih lagi di Inggris penduduk yang beragama Islam berjumlah
3 juta orang atau hanya 5 % dari total jumlah penduduk yang mencapai 53 Juta.
Meski demikian bagi Channel 4, siaran video “Adzan” bertujuan untuk
mengubah cara pandang warga Barat yang kerap diasosiasikan bahwa Islam
identik dengan terrorisme. Guna mengubah citra tersebut, Channel 4 bekerjasama
dengan muadzin keturunan Afrika Selatan Hasen Rasol untuk mengumandangkan
“Adzan” dengan kemasan yang ringan. “Adzan” menampilkan serangkaian
adegan yang dilakukan ditengah publik Inggris.
2
Berbicara tentang reposisi Islam di benua Eropa, setiap tahunnya semakin
banyak di minati. Masyarakat dunia dan Eropa sekarang lebih mempelajari dan
meneliti agama Islam, karena bagi mereka ternyata Islam itu mempunyai sifat
toleransi terhadap agama yang lainnya. Masyarakat Eropa mulai sadar bahwa
Islam di citrakan buruk oleh media yang tidak suka agama Islam berkembang
pesat di Negaranya. Seiring perjalanan waktu masyarakat Eropa bisa menilai
bahwa Islam adalah agama yang damai sehingga setiap tahunnya sejumlah
masyarakat Eropa masuk Islam.
Berbagai macam pengakuan dari masyarakat Inggris mengenai agama
Islam yang tentu mengakibatkan keringnya berbagai ikatan dan pendalaman
agama Nasrani yang mereka yakini menjadi luntur dan tidak percaya lagi. Sikap
tersebut berakibat kepada tempat beribadah masyarakat Inggris yang sepi dan
sikap terhadap toleransi kepada agama Islam. Setiap tahunnya masyarakat Inggris
sudah mulai tidak percaya lagi dengan adanya Tuhan mereka, dan beralih
keyakinan menjadi seorang Muslim. Banyak gereja di kota Inggris telah diubah
dan direnovasi menjadi sebuah masjid. Dan mulai digunakan untuk beribadah
sholat Jum‟at serta kegiatan besar umat Muslim.
Ada sekitar 28 tempat ibadah gereja di Inggris berubah menjadi Masjid.
Fenomena tersebut tercipta karena agama Islam di mata masyarakat Eropa,
khususnya Inggris, sudah diterima sebagai agama yang paling logis untuk mereka
yakini. Reposisi syiar Islam yang semarak di benua Eropa tidak terlepas dari
berbagai fakta. Agama Islam dari tahun ke tahun telah berkembang pesat, dan
dengan pemutaran video “Adzan” di Channel 4 Inggris yang sebelumnya belum
3
pernah ada dan tidak boleh, sebagian masyarakat Inggris sudah mulai menerima
dengan baik dan lebih ingin mengetahui Islam yang sebenarnya.
Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk mengangkat sebuah video yang
memotret realitas sosial mengenai kritik terhadap diskriminasi umat Islam yang
sering di pandang terroris oleh warga Eropa. Alasan kenapa penulis lebih tertarik
meneliti video “Adzan”, salah satunya adalah ketertarikan penulis terhadap
adanya kumandang “Adzan” yang disiarkan di Inggris untuk pertama kali di
sebuah televisi yaitu TV Inggris Channel 4.
Visi dan misi TV Channel 4 memutar video “Adzan” selama bulan
Ramadhan (1434 H) yaitu untuk menciptakan terwujudnyamasyarakat
Eropa yang dinamis, toleransi tanpa ada diskriminasi terhadap kebebasan
bergamana di Negara Inggris terpadu. Misi TV Channel 4 memutar video
“Adzan” selama bulan Ramadhan (1434 H) yaitu mempersatukan seluruh
warga Inggris bahwa Islam bukan agama terroris.Meningkatkan rasa
persatuan antar sesama agama yang berbeda di benua Eropa untuk tidak
mendiskriminasikan Islam sebagai agama terroris.1
Hal tersebut dapat digambarkan bahwa dengan adanya visi dan misi TV
Channel 4 untuk memutar video “Adzan” selama bulan Ramadhan (1434 H)
bertujuan untuk menciptakan terwujudnya masyarakat Eropa yang dinamis,
toleransi tanpa ada diskriminasi terhadap kebebasan bergamana di Negara Inggris.
Misi TV Channel 4 memutar video “Adzan” selama bulan Ramadhan (1434 H)
yaitu menyatukan pendapat seluruh warga Inggris bahwa Islam bukan agama
terroris.Meningkatkan rasa persatuan antar sesama agama yang berbeda di benua
Eropa untuk tidak mendiskriminasikan Islam sebagai agama terroris.
Sebuah video dokumenter adalah visual pendek atau video yang menyertai
pesan yang akan disampaikan kepada khalayak baik secara verbal maupun non
1Www. Tvchannel4.com di akses Tanggal 2 Desember 2013/23 : 14.00 WIB
4
verbal. Dalam konteks ilmu komunikasi, video sejatinya dan secara alamiah akan
selalu memiliki muatan pesan yang hendak disampaikan, baik itu tertuang dalam
sebuah makna secara visual maupun dalam semiotik, maupun performance peran
dalam video tersebut. Pesan yang dalam praktek komunikasi memegang peranan
penting seperti halnya video merupakan variabel yang paling substansial dari
terbentuknya proses komunikasi, karena tanpa keberadaan pesan proses
komunikasi pun tidak bisa terjadi.
Video “Adzan” shubuh yang ditayangkan di Channel 4 mengimplikasikan
sebuah bentuk reposisi dimana Islam di Negara Inggris berada pada posisi yang
sebagain masyarakat Inggris menerima keberadaannya. Dengan adanya video
“Adzan” sebagian masyarakat Inggris menilai bahwa agama Islam tidak
dipersepsikan agama terroris melainkan agama yang bisa di terima di tengah
masyarakat Inggris itu sendiri.
Melalui pendekatan Semiotika pertunjukan Tadeuz Kowzan yang lebih
ditekankan kepada reposisi Islam ditengah masyarakat Inggris ditinjau dari aspek
naskah lisan, penampilan bagian luar pemain, keadaan panggung serta upaya
mereposisi Islam di tengah masyarakat Inggris, khususnya pemirsa Channel 4.
Dalam penelitian ini, penulis akan menelaah video “Adzan” yang disiarkan di
Channel 4 Inggris untuk pertama kali yang akan di bahas secara naskah lisan,
ekspresi tubuh, penampilan bagian luar pemain, serta keadaan panggung yang
ditampilkan pada video “Adzan” yang di siarkan di televisi Channel 4 tersebut.
Keempat dimensi tersebut merupakan satu kesatuan dalam semiotika pertunjukan
Tadeuz Kowzan. Keempatnya akan membentuk koherensi global yang pada
5
akhirnya mengkerucut melahirkan suatu kesimpulan mengenai pemaknaan atas
video “Adzan” yang di siarkan di Channel 4 Inggris.
Begitu signifikannya peranan pesan dalam sebuah proses komunikasi,
menjadi telaah tersendiri yang menarik perhatian banyak pihak untuk menelitinya
lebih dalam tentang ilmu komunikasi. Begitupun halnya dengan penilitian ini
yang akan menganalisis pesan dalam bentuk sebuah video. Penelitian ini
diarahkan untuk menelaah semiotika pertunjukan tentang muatan pesan dalam
video “Adzan” yang disiarkan di televisi Channel 4 Inggris yang menjawab kritik
sosial atas relitas yang sering mendiskriminasikan umat Islam oleh warga Eropa.
1.2 Fokus Penelitian dan Pertanyaan Penelitian
1.2.1 Fokus Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang diteliti maka dapat dirumuskan
permasalahnnya sebagai berikut :
“Bagaimana reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris sebagaimana yang
digambarkan dalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 selama bulan
Ramadhan (1434 H) ? ”.
6
1.2.2 Pertanyaan Penelitian
Pada pembahasan ini merupakan penjabaran dari fokus penelitian yang
dipilih sebagai obyek penelitian, yaitu :
(1) Bagaimana reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau dari
aspek naskah lisan pada video “Adzan” di TV Inggris Channel 4?
(2) Bagaimana reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau dari
aspek ekspresi tubuh pada video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 ?
(3) Bagaimana reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau dari
aspek penampilan bagian luar pemain yang ditampilkan pada video
“Adzan” di TV Inggris Channel 4?
(4) Bagaimana reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau dari
aspek keadaan panggung yang ditampilkan pada video “Adzan” di
TV Inggris Channel 4 ?
(5) Bagaimana peran video “Adzan” terhadap upaya mereposisi Islam di
tengah masyarakat Inggris, khususnya pemirsa Channel 4 ?
1.3 Tujuan penelitian
(1) Untuk mengetahui reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau
dari aspek naskah lisan pada video “Adzan” di TV Inggris Channel 4.
(2) Untuk mengetahui reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau
dari aspek ekspresi tubuh pada video “Adzan” di TV Inggris Channel
4.
7
(3) Untuk mengetahui reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau
dari aspek penampilan bagian luar pemain yang di tampilkan pada
video “Adzan” di TV Inggris Channel 4.
(4) Untuk mengetahui reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris ditinjau
dari aspek keadaan panggung yang ditampilkan pada video “Adzan” di
TV Inggris Channel 4.
(5) Untuk mengetahui peran video “Adzan” terhadap upaya mereposisi
Islam di tengah masyarakat Inggris, khususnya pemirsa Channel 4.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan Ilmu
komunikasi khususnya jurusan Jurnalisik terutama yang berkaitan dengann
analisis teks tentang semiotika pertunjukan melalui pendekatan Tadeuz
Kowzan pada sebuah video agar dapat mengetahui nilai filosofi dan maknanya.
Pedekatan semiotika pertunjukkan menggunakan metode Tadeuz Kowzan,
sejauh ini bahan yang didapatkan sudah ada, Sehingga kajian ini dapat
memperkaya secara metodologis penelitian-penelitian sejenis.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para pencipta video agar
lebih meningkatkan kreatifitas pada karya-karya mengenai kritik sosial terhadap
diskriminasi umat Islam dunia pada video tersebut. Selain itu, penelitian ini
8
diharapkan dapat membantu untuk menciptakan toleransi antar kebebasan
beragama baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.
1.5 Setting Penelitian
Agar penelitian terarah maka penulis membatasi:
1. Penulis membatasi hanya pada reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris
sebagaimana yang digambarkan dalam video “Adzan” di TV Inggris
Channel 4 selama bulan Ramadhan (1434 H).
2. Penulis ingin melihat bagaimana aspek dari naskah lisan, ekspresi tubuh,
penampilan bagian luar pemain, serta keadaan panggung yang
ditampilkan pada video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 selama bulan
Ramadhan (1434 H).
3. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik pertunjukan Tadeuz
Kowzan.
1.6 Kerangka Pemikiran
Dalam studi komunikasi, terdapat salah satu konteks komunikasi, yaitu
komunikasi massa. Sama seperti komunkasi pada umumnya, namun yang
membedakan komunikasi massa adalah karakteristik unsur-unsur yang ada
dalam komunikasi massa itu sendiri, mulai dari komunikator sampai efek yang
dihasilkan. Salah satu ciri yang spesifik dari komunikasi massa adalah
komunikasi yang menggunakan media massa, seperti pers, radio, film dan
televisi, yang mana pesan dapat diterima oleh komunikan yang anonim dan
9
heterogen secara timely (tepat), massal dan simultaneously (bersamaan).
Dengan demikian komunikasi dengan massa dapat berlangsung karena adanya
media massa (Effendy, 2003: 75).
Massa sendiri, menurut Berlo (1960), meliputi semua orang yang
menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain
saluran. Definisi komunikasi massa lainnya adalah, ”Komunikasi melalui
media massa modern, yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang
luas, siaran radio, dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang
dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop” (dalam Effendi, 2003: 79).
Untuk menjangkau massa ini perlu adanya komunikasi, sebab tanpa ada
komunikasi, interaksi tidak akan terwujud. Kekacauan sering timbul di
masyarakat, karena ada hambatan-hambatan dalam menyampaikan
komunikasi. Salah pengertian, timbulnya opini kurang baik dapat terjadi karena
message yang disampaikan tidak akurat atau kurang informasinya.Selain itu,
dapat disebabkan karena penyampaian message tidak tepat, tidak sesuai dengan
keadaan, waktu dan tempat. Berangkat dari hal itulah peranan media massa
yang berfungsi sebagai instrumen komunikasi massa menjadi penting.
Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa (media cetak dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja,
komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass
communication (media komunikasi massa). Massa dalam arti komunikasi
massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media
massa. Dengan kata lain, massa dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan
10
peran media massa. Oleh karena itu, massa di sini menunjuk kepada khalayak,
audience, penonton, pemirsa atau pembaca.
Video adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai
dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-
ketukan pada irama, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok
musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masayarakan
dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD.
Memberikan imbas bagi seluruh stasiun TV untuk mendapatkan
pemasukan dari iklan yang membeli tayangannya baik dalam bentuk
program musik atau sebagai iklan itu sendiri, bahkan juga memberikan
kesempatan bagi seluruh insan muda yang kreatif baik sebagai sutradara
atau crew kreatif di dalamnya (Weiss, 2005 : 12).
Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan
dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.gambar-gambar yang digabung
tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan
frame rate, dengan satuan fps (frame per second). karena dimainkan dalam
kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai
frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkannya (Weiss
2005 : 151).
Fungsi komunikasi dalam konteks sosial kultural sebagai upaya kritik
dalam mereposisi Islam dimana pemahamannya muncul di dunia, tempat fakta
kemasyarakatan tertentu diterima dengan apa adanya, tidak didiskusikan, atau
diposisikan secara dogmatik. Kritik sosial merupakan salah satu bentuk yang
menemukan pemahaman tentang bagaimana cara orang berkomunikasi dan
bagaimana mengembangkan makna simbolik di masyarakat. Kritik sosial yaitu
11
mengkritik dan mengubah masyarakat kontemporer. Di era teknologi dan
informasi, kritik sosial memusatkan diri kepada mengkritik budaya dan
pengetahuan industri, sosial, budaya dan agama. Kritik sosial ini sadar akan
adanya kerugian dalam masyarakat dan tuturan yang sangat berarti tentang nilai-
nilai fundamental. Mereka melihat adanya kebutuhan interogasi dari pengetahuan
dan menerimanya – semua menghampiri sebagai aturan dan sumbangsih. Menurut
Agger Ben, dalam bukunya “Teori Sosial Kritis, Kritik, Penerapan dan
Implikasinya” mengatakan bahwa :
Kritik sosial berusaha memahami hakikat realitas yang ditentukan
penindasan dan penghisapan. Teori kritis berusaha membuka kesadaran
palsu masyarakat yang tujuannya menghilangkan kuasa mutlak penindasan
atas manusia. Teori kritis selalu curiga dan mempertanyakan kondisi
“status quo” di masyarakat yang kelihatannya produktif dan bagus dan
tampak dipermukaan tersebut sesungguhnya terselubung struktur
masyarakat yang menindas dan menipu kesadaran khalayak (Ben, 2008 :
142).
Kepekaan sosial atau socio sensitivity, merupakan inti suatu kritik sosial.
Suatu kritik sosial yang murni kurang didasarkan pada peneropongan kepentingan
diri saja, melainkan justru menitik beratkan dan mengajak khalayak untuk
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik sosial
karenanya didasarkan pada rasa tanggungjawab bahwa manusia bersama-sama
bertanggungjawab atas perkembangan lingkungan sosialnya.
Kritik sosial antara lain sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem
sosial atau merupakan proses bermasyarakat, dalam konteks inilah kritik sosial
merupakan salah satu variabel penting dalam memelihara sistem sosial. Adanya
kritik sosial dalam suatu masyarakat mencerminkan perubahan yang sedang
12
dialami oleh masyarakat itu sendiri, jika suatu kritik sosial ingin memenuhi
fungsinya dengan efektif, harus memenuhi beberapa langkah dan syarat. Kritik
sosial sebagai pendapat pribadi, tidak terorganisir akan hilang lenyap dalam
saingan pendapat. Ternyata kritik sosial juga perlu melembagakan diri,
menemukan saluran-saluran yang dapat lebih menjelaskan, memfokuskan,
memperinci dan merumuskan dalam langkah-langkah oprasional mengenai apa
yang diusulkan untuk diperbaiki.
Kritik sosial perlu juga melepaskan diri dari ikatan-ikatan komunal mapun
kepentingan pribadi, data dan lingkungan lebih luas diperlukan oleh suatu kritik
untuk dapat berperan dan berpengaruh. Mengingat bahwa suatu kritik sosial bukan
lagi merupakan suatu “milik pribadi”, sekali ia disebarkan di masyarakat, maka
mau tidak mau efektifitas kritik sosial sangat ditentukan oleh kesedian kritik ini
untuk diakomodasi dengan kritik-kritik sosial lainnya.
Semua kemajuan lahir dari kritik, karena tanpa kritik bangsa manusia tidak
mungkin bisa mencapai hasil yang kini telah dicapainya itu. (Kwant dalam Sobur
2001;193). Banyak orang berbicara mengenai kritik, baik dalam arti yang positif
maupun dalam arti yang negatif. Dalam kebudayaan tradisional dan dalam tatanan
hubungan feodalistik kritik adalah merupakan sesuatu yang tabu bahkan dilarang
untuk dilakukan, sedangkan dalam kehidupan budaya modern kritik lebih
dimaknai sebagai zat hidup yang menggerakan kehidupan itu sendiri. Kritik
adalah sesuatu bentuk kebebasan yang mesti disesuaikan dengan situasi dan
kondisi pada masa kebudayaan transisi ini.Sementara itu, Muladi menilai “Di
Negara berkembang, kritik sering dilihat sebagai sesuatu yang tidak loyal
13
(disloyalty). Padahal di masyarakat yang maju, kritik justru merupakan sesuatu
yang penting, sebagai masukan agar sistem politik menjadi lebih baik” (Sobur,
2001;194).
Masyarakat memuji kritik sebagai nilai dasar bangsa manusia, sebagai
dasar untuk pandangan yang penuh harapan bagi masa depan. Namun, masyarakat
juga menentang kritik sebagai perusakan yang tidak sopan, sebagai penyergapan
atas nilai-nilai yang suci. Channel 4 Inggris yang menyiarkan video “Adzan”
sangat kental dengan kritik sosial yang sering mendiskriminasikan umat Islam,
umat Islam sering dikataiakn sebagai terroris oleh warga Eropa.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian
ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan Rachmi Astianty P. (10080004340), dengan
judul “Makna Pertunjukan Video Musik Blink 182 yang Beraliran Musik
Punk Berjudul “I Miss You”. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
naskah lisan, ekspresi tubuh, penampilan bagian luar pemain, keadaan
panggung, dan bunyi-bunyi yang tidak diucapkan yang ditampilkan video
musik Blinkl82 yang beraliran Musik Punk yang berjudul I Miss You.
Pisau analisis yang digunakan dalam penelitian memakai semiotika
pertunjukkan Tadeuz Kowzan. Metode yang digunakan metode kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui analisis teks,
wawancara dan studi kepustakaan. Hasil yang didapat pada penelitian ini
secara naskah lisan, ekspresi tubuh, penampilan bagian luar pemain,
keadaan panggung, dan bunyi-bunyi yang tidak diucapkan yang
ditampilkan video telah menggambarkan bahwa musik Blinkl82 yang
beraliran Musik Punk yang berjudul I Miss You mengandung makna
romantis sekalipun band tersebut beraliran Punk.
15
2. Penelitian yang dilakukan Much. Ramdani (10080008052), dengan judul
“Unsur Dakwah dalam Film "The Message" (Ar-Risalah)”. Tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui unsur dakwah dalam film "The
Message" (Ar-Risalah) dilihat dari makna Realitas, makna Representasi
dan makna Ideologi. Metode yang digunakan metode kualitatif dengan
pendekatan pisau analisi John Fiske. Teknik pengumpulan data yang
digunakan melalui analisis teks, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil
yang didapat secara makna Realitas, makna Representasi dan makna
Ideologi film "The Message" (Ar-Risalah) mempunyai kandungan unsur
dakwah Islam.
3. Penelitian yang dilakukan Saepul Rahmawan (10080007172), dengan
judul “Reposisi Islam di Tengah Masyarakat Inggris” Tujuan penelitian
yaitu untuk mengetahui reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris
ditinjau dari aspek naskah lisan, ekresitubuh, penampilan bagian luar
pemain yang di tampilkan, keadaan panggung yang ditampilkan,
sertaupaya mereposisi Islam di tengah masyarakat Inggris, khususnya
pemirsa Channel 4. Metode yang digunakan yaitu analisis teks dengan
pendekatan semiotika pertunjukan Tadeuz Kowzan pada video “Adzan” di
TV Inggris Channel 4 selama bulan Ramadhan (1434 H). Hasil yang
didapat pada penelitian ini secara naskah lisan, ekspresitubuh, penampilan
bagian luar pemain,dankeadaan panggung yang ditampilkan video telah
menggambarkan bahwa adanya video “Adzan” di TV Inggris Channel 4
16
selama bulan Ramadhan (1434 H) menggambarkan bahwa negara Inggris
mempunyai toleransi terhadap agama Islam.
Sebagai pendukung informasi dilakukannya penelitian ini, berikut
dilampirkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya
yang membahas mengenai kredibilitas dalam bentuk table yaitu :
No Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Teori yang
digunakan
Perbedaan
Skripsi Peneliti
1 Rachmi
Astianty P.
(10080004340)
“Makna
Pertunjukan
Video
Musik
Blink 182
yang
Beraliran
Musik
Punk
Berjudul “I
Miss You”.
Metode kualitatif.
Teknik
pengumpulan data
yang digunakan
melaluianalisisteks,
wawancaradan
studi kepustakaan
Tujuan penelitian
yaitu untuk
mengetahuinaska
h lisan, ekspresi
tubuh,
penampilan
bagian luar
pemain, keadaan
panggung, dan
bunyi-bunyi yang
tidak diucapkan
yang ditampilkan
video musik
Blinkl82 yang
beraliran Musik
Punk yang
berjudul I Miss
You.
Teori yang
digunakan
dalam
penelitian
memakai
SemiotikaPert
unjukkan
Tadeuz
Kauzan
Latar belakang pada
fenomena di mana
penelitiannyalebih
menitikberatkankep
adamakna
pertunjukkan sisi
romantisme band
Punk pada video
musik Blink 182
yang beraliran Punk
berjudul “I Miss
You”.
2 Much. Ramdani
(10080008052)
Unsur
Dakwah
dalam Film
"The
Message"
(Ar-
Risalah)
Metode yang
digunakan metode
kualitatif. Teknik
pengumpulan data
yang digunakan
melaluianalisisteks,
wawancaradan
studi kepustakaan..
Tujuan penelitian
yaitu
untukmengetahui
unsur dakwah
dalam film "The
Message" (Ar-
Risalah) dilihat
dari makna
Realitas, makna
Representasidanm
akna Ideologi.
Teori yang
digunakan
dalam
penelitian
memakai
pisauanalisis
John Fiske
Latar belakang pada
fenomena di mana
lebihmenitikberatka
npadaunsurdakwah
Islam pada film
"The Message" (Ar-
Risalah)
3 Saepul
Rahmawan
(10080007172),
“Reposisi
Islam di
Tengah
Masyarakat
Inggris”
Metode yang
digunakan yaitu
analisis teks
dengan pendekatan
semiotika
pertunjukan
Tadeuz Kowzan
pada video
Tujuan penelitian
yaitu untuk
mengetahui
reposisi Islam di
tengah
masyarakat
Inggris ditinjau
dari aspek naskah
Teori yang
digunakan
semiotika
pertunjukan
Tadeuz
Kowzan
Latar belakang pada
fenomena di mana
lebihmenitikberatka
n pada reposisi
Islam di tengah
masyarakat Inggris,
yang tergambar
pada video “Adzan”
17
“Adzan” di TV
Inggris Channel 4
selama bulan
Ramadhan (1434
H).
lisan,ekspresitubu
h, penampilan
bagian luar
pemainyang di
tampilkan,
keadaan
panggung yang
ditampilkan,serta
upaya mereposisi
Islam di tengah
masyarakat
Inggris,
khususnya
pemirsa Channel
4.
di TV Inggris
Channel 4 selama
bulan Ramadhan
(1434 H).
khususnya pemirsa
Channel 4.
2.2 Tinjauan Komunikasi
2.2.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatio” yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Istilah“communicatio” tersebut
bersumber pada “communis” yang berarti sama (Effendy, 2003 : 56). Sama disini
adalah sama makna. Jadi diantaraa orang-orang yang terlibat komunikasi terdapat
persamaan makna, sebab jika adanya kesamaan makna maka komunikasi tidak
akan berlangsung.
Komunikasi menurut Rakhmat (2001:35) yaitu, “Proses interaksi sosial
yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka
mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra
itu melalui simbol-simbol”. Beberapa makna yang tersirat dari pandangan ini
patut diperhatikan yang terpenting ialah bahwa perbuatan manusia yang dianggap
sebagai proses komunikasi itu kreatif. Melalui pergaulan sosial orang menurunkan
dan bertindak menurut makna yang membuat mereka mampu menciptakan
18
kembali dunia subjektif mereka. Komunikasi menjadi kegiatan manusia yang
dilakukan untuk mendapatkan kesamaan pandangan dalam mencapai tujuan
melalui pengertian antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi secara
mudah diartikan sebagai proses transfer pesan dalam penyaluran informasi atau
massage melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang tertuju
(Prisgunanto, 2006:1). Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari manusia, karena di setiap saat manusia
berkomunikasi, komunikasi manusia dapat menyampaikan keinginannya,
pendapatnya serta menerima pula pendapat dan keinginan lain.
2.2.2 Fungsi Komunikasi
Komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan
sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan
kelompok. Maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah:
a. Menyampaikan informasi, adalah suatu pengumpulan,
penyimpanan, pemrosesan, penyebaran, pesan, berita, gambar,
fakta, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti
dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain
agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
b. Mendidik, adalah memberikan ilmu pengetahuan, dan dapat
mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta
membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada
semua bidang kehidupan.
c. Menghibur, adalah suatu penyebarluasan simbol, sinyal, suara,dan
imaji dari drama, tari, kesenian, musik, olah raga, kesusastraan,
kesenangan kelompok dan indivisu.
d. Integrasi, adalah menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan
individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang
mereka perlukan agar mereka saling kenal dan mengerti serta
19
menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain (Widjaja,
2000:64 ).
Fungsi komunikasi merupakan pertukaran pesan dimana tidak dapat
dipisahkan sebagai kegiatan individu dan kelompok dalam kehidupan manusia
sehari-hari dalam menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan agar
mencapai suatu tujuan.
2.2.3 Tujuan Komunikasi
Komunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dan mencari
informasi, agar apa yang ingin kita sampaikan atau minta dapat dimengerti,
sehingga komunikasi kita dapat tercapai. Pada umumnya komunikasi mempunyai
beberapa tujuan antara lain :
1. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai komunikator
kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-
baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita
maksudkan.
2. Memahami orang lain, sebagai komunikator harus mengerti apa yang
diinginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain, kita harus berusaha dengan
pendekatan yang persuasif (Widjaja, 2000:66).
Dalam kutipan diatas bahwa penulis menilai bahwa tujuan komunikasi
menjadi efektif ketika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh
komunikan, sehingga timbul saling pengertian dengan maksud yang
disampaikan. Komunikator berperan penting dalam memberikan pesan
supaya terjadi interaksi dengan komunikan, supaya pesan tersebut bisa
diterima harus melalui proses pendekatan yang persuasif dalam
berkomunikasi.
20
2.3 Tinjauan Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa, yang memiliki otoritas tunggal adalah media
massa yang memproduksi, menyeleksi, dan menyampaikannya kepada khalayak.
Oleh karena itu komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media
massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang
dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang
tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Proses komunikasi yang
berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanik seperti;
radio, televisi, surat kabar dan film. Pesan-pesan bersifat umum, disampaikan
secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass
communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya,
komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass
mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai
salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of
mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak
harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di
berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat
memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Massa diartikan sebagai sesuatu
yang meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau
orang-orang pada ujung lain dari saluran.
21
Menurut Effendy (2003: 45) Definisi komunikasi massa juga dapat
didefinisikan ke dalam tiga ciri:
1. Komunikasi massa diarahkan kepada auidens yang relatif besar, heterogen
dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum. Sering dijadwalkan untuk bisa
mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan
sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
2.3.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle
Neumann dalam Jalaluddin Rakhmat adalah sebagai berikut:
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta
komunikasi;
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan
anonim;
4. Mempunyai publik yang secara tersebar (dalam Rakhmat, 2008 : 71).
Pesan-pesan media tidak dapat dilakukan secara langsung artinya jika kita
berkomunikasi melalui surat kabar, maka harus diformat sebagai berita atau
artikel, kemudian dicetak, didistribusikan, baru kemudian sampai ke audience.
Antara kita dan audience tidak bisa berkomunikasi secara langsung, sebagaimana
dalam komunikasi tatap muka. Istilah yang sering digunakan adalah interposed.
Konsekuensinya adalah, karakteristik yang kedua, tidak terjadi interaksi antara
22
komunikator dengan audience. Komunikasi berlangsung satu arah, dari
komunikator ke audience, dan hubungan antara keduanya impersonal.
Karakteristik pokok ketiga adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifat
terbuka, artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa bisa dan boleh dibaca,
didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik keempat adalah adanya
intervensi pengaturan secara institusional antara si pengirim dengan si penerima.
Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada aturan, norma, dan nilai-nilai
yang harus dipatuhi. Beberapa aturan perilaku normatif ada dalam kode etik, yang
dibuat oleh organisasi-organisasi jurnalis atau media.
Dengan demikian, komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audience yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolit sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
2.3.2 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Denis dalam bukunya “Komunikasi Massa” menyatakan bahwa
fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi:
1. Informasi:
a. Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat
dan dunia.
b. Menunjukkan hubungan kekuasaan.
c. Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
2. Korelasi:
a. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
b. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
c. Melakukan sosialisasi.
d. Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
e. Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif.
23
3. Kesinambungan:
a. Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan
khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
b. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4. Hiburan:
a. Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
b. Meredakan ketegangan sosial
5. Mobilisasi
Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang
agama (McQuail, 2001:87)
Dalam hal ini fungsi komunikasi massa untuk masyarakat di dunia
perfilman seperti halnya video “Adzan” Channel 4 Inggris harus meliputi,
informasi. Dimana informasi tersebut mengandung sebuah makna. Selain itu
informasi melalui video dokumenter tersebut harus mempunyai hunbungan
dengan norma-norma yang ada di mata masyarakat. Disamping video tersebut
harus mengandung hiburan akan tetapi video dokumenter tersebut harus
mengekspresikan sebuah kebudayaan dominan yang khusus seperti halnya
kebudayaan atas nilai-nilai yang ada pada kebudayaan masyarakat dunia itu
sendiri.
2.3.3 Video Sebagai Proses Komunikasi
Beberapa ahli dilihat dari sudut pandang menyebutkan ada beberapa fungsi
lain dari video/film, seperti : Fungsi informatif, fungsi edukatif, bahkan fungsi
persuasif. Hal ini sejalan dengan misi perfilman nasional sejak 1979, bahwa selain
sebagai media hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi
untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building
(Effendy dalam Elvinaro, 2004 : 136).
24
Telah disebutkan diatas beberapa fungsi utama dari video, dari semuanya,
fungsi komunikasi adalah yang paling kuat. Hal ini dikarenakan, sejak awal
keberadaannya, video telah digunakan untuk meraih sejumlah besar orang dengan
muatan pesan yang ditujukan untuk mempengaruhi tindakan dan cara berpikir
mereka. Video adalah salah satu alat komunikasi paling signifikan yang pernah
ada sejak munculnya tulisan tujuh ribu tahun yang lalu (Kotler. 2000 : 64).
Telah disebutkan di awal bahwa keberadaan media menjadi suatu kekuatan
dan juga kelemahan bagi video, karena penonton diajak secara statis untuk
menikmati video namun di lain pihak hal itu semakin memfokuskan perhatian
pada pesan yang hendak disampaikan.
Sedangkan secara sifat, dapat dikatakan media video dapat dinikmati
berbeda dengan sarana media massa lainnya, karena videomemberikan tanggapan
terhadap yang menjadi pelaku itu beserta faktor-faktor pendukungnya. Apa yang
terlihat di layar seolah-olah kejadian yang nyata, yang terjadi di hadapan matanya.
Menurut Kotler, efek dari penyampaian sebuah pesan bergantung pada
bagaimana cara menyampaikannya (Kotler. 2000 : 634). Seperti yang dijelaskan
dalam gambar berikut :
25
Gambar 2
Interaksi antara Kata-kata, Simbol, dan Gambar dalam menyampaikan
pesan
Sumber : McQuail. 2001 : 62
Jadi apabila kita berbicara mengenai video, pesan yang ingin disampaikan
oleh videosangat ditentukan oleh perpaduan gambar dan suara dan faktor-faktor
pendukungnya.
2.3.4 Video Sebagai Media Komunikasi Massa
Komuniksi massa menyiarkan informasi yang banyak dengan
menggunakan saluran bernama media massa. Dalam perkembangannya video
banyak digunakan sebagai alat komunikasi massa, seperti alat propaganda, alat
hiburan, dan alat-alat pendidikan. Media video dalam kamus besar bahasa
Indonesia adalah alat atau sarana komunikasi, media massa yang dibiarkan dengan
menggunakan peralatan video; alat penghubung berupa video.
Harus kita akui bahwa hubungan antara video dan masyarakat memiliki
sejarah yang panjang dalam kajian para ahli komunikasi, Oey Hong Lee
(1965:40), misalnya menyebutkan, video sebagai alat komunikasi massa yang
kedua muncul di dunia, mempunyai massa pertumbuhannya pada akhir abad ke-
Makna Unsur Non Verbal :
Simbol dan Gambar
Unsur Verbal :
Kata -kata
26
19. Ini berarti bahwa dari permulaan sejarahnya video dengan lebih mudah dapat
menjadi alat komunikasi yang sejati ( dalam Sobur, 2004:126).
Berbicara mengenai video adalah berbicara tentang komunikasi massa,
setidaknya itu yang bisa tergambarkan. Sebagai salah satu bentuk dari komunikasi
massa visual, media Film adalah bentuk yang dominan di dunia ini. Lebih dari
ratusan juta orang menonton video di televisi dan film video setiap minggunya.
Sebagai salah satu bentuk dari komunikasi massa, video ada dengan tujuan
untuk memberikan pesan-pesan yang ingin disampaikan dari pihak kreator yang
membuat video. Pesan-pesan itu terwujud dalam cerita dan misi yang dibawa
video tersebut serta terangkum dalam bentuk drama, action, komedi, musik. Jenis-
jenis video inilah yang dikemas oleh seorang sutradara sesuai dengan tendensi
masing-masing. Ada yang tujuannya sekedar menghibur, memberi penerangan,
atau mungkin kedua-duanya. Ada juga yang memasukan dogma-dogma tertentu
sekaligus mengajarkan sesuatu kepada khalayak.
Dalam scopenya, ilmu komunikasi terbagi menjadi tiga, yaitu bentuk
spesialisasi, media, dan efek. Video termasuk ke dalam medianya, yaitu media
massa. Media massa digunakan untuk komunikasi massa karena bersifat massal.
Video juga termasuk media periodik, yang kehadirannya tidak terus menerus tapi
berperiode.
Sebagai media massa, content video dokumenter adalah informasi.
Informasi akan mudah dipahami dan tertangkap dengan visualisasi. Pada
hakekatnya video seperti juga pers berhak untuk menyatakan pendapat atau
27
protesnya tentang sesuatu yang dianggap salah. Video adalah medium komunikasi
massa yang ampuh. Bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan
pendidikan. Dalam ceramah-ceramah penerangan kini banyak menggunakan
videosebagai alat bantunya. Kelebihan video dibanding media massa lainnya
terletak pada susunan gambar yang dapat membentuk suasana. Video mampu
membuat penonton terbawa emosinya. Video memiliki semua karakteristik yang
dibutuhkan untuk menjadi media massa, gabungan dari faktor audio dan visual
yang dengan segala isinya adalah sarana yang tepat untuk menyampaikan
pesannya kepada para penontonnya.
Sebagai suatu bentuk komunikasi massa, video bersama radio dan televisi
termasuk dalam kategori media massa periodik. Artinya, kehadirannya tidak
secara terus-menerus tetapi berperiode dan termasuk media elektronik, yakni
media yang dalam penyajian pesan sangat bergantung pada adanya listrik. Sebagai
media massa elektronik dan adanya banyak unsur kesenian lain, video menjadi
media massa yang memerlukan proses lama dan mahal (Baksin, 2003 : 2).
Sebagai seni ketujuh, video sangat berbeda dengan seni sastra, teater, seni
rupa, seni suara, musik, dan arsitektur yang muncul sebelumnya. Seni video
sangat mengandalkan teknologi, baik sebagai bahan baku produksi maupun dalam
hal ekshibisi ke hadapan penontonnya. Video merupakan penjelmaan keterpaduan
antara berbagai unsur, sastra, teater, seni rupa, teknologi, dan sarana publikasi.
Dalam kajian media massa, film masuk ke dalam jajaran seni yang ditopang oleh
industri hiburan yang menawarkan impian kepada penonton yang ikut menunjang
lahirnya karya film.
28
Video diproduksi secara khusus untuk dipertunjukan di mana saja baik
dirumah, maupun diruang-ruang publik dan khusus pemutar video. Salah satu
yang menyebabkan dapat merubah khalayak adalah dari segi tempat atau
mediumnya. Karena pengaruh video yang sangat besar terhadap khalayak.
Biasanya pengaruh timbul tidak hanya di tempat atau di gedung bioskop saja,
akan tetapi setelah penonton keluar dari bioskop dan melanjutkan aktivitas
kesehariannya, secara tidak sadar pengaruh video itu akan terbawa terus sampai
waktu yang cukup lama (Effendy, 2003 : 208). Yang mudah dan dapat
terpengaruh biasanya anak-anak dan pemuda-pemuda. Mereka sering menirukan
gaya atau tingkah laku para bintang yang ada pada video.
Kekuatan dan kemampuan video menjangkau banyak segmen sosial, lantas
membuat para ahli bahwa video memiliki potensi untuk mempengaruhi
khalayaknya. sejak itu, maka merebaklah berbagai penelitian yang hendak melihat
kepada dampak video terhadap masyarakat. Dalam banyak penelitian tentang
dampak video terhadap masyarakat, hubungan antara video dan masyarakat selalu
dipahami secara linier. Artinya, video selalu mempengaruhi dan membentuk
masyarakat berdasarkan muatan pesan (message) di baliknya, tanpa pernah
berlaku sebaliknya.
29
2.4 Tinjauan Tentang Video
2.4.1 Pengertian Video
Memahami video tidak pelak harus menengok sejarah film. Bukan cuma
karena video merupakan perkembangan teknologis dari film, tapi karena pada
filmlah obsesi kesenian Barat akan realitas berpuncak. Ketika kesenian Timur
dicirikan oleh sifat dekoratif dan kedatarannya, segala upaya seni Barat (didukung
ilmu pengetahuan-nya) dikerahkan untuk menangkap realitas itu (yang selama
sekian kurun waktu diidentikkan dengan kepersisan).
Ketika fotografi ditemukan, banyak orang berkata seni lukis mati sudah
kepersisan telah bisa digandakan oleh sebuah alat. Tapi Clive Bell berpendapat
lain: andai wujud representatif punya nilai, maka nilainya ada sebagai wujudnya,
bukan representasinya. Bagi Bell, kehadiran fotografi justru memfitrikan seni
lukis, membebaskamiya dari kepedulian menahun akan deskripsi dan representasi,
dan dengan demikian mengarahkan perhatiannya pada hakikat rupa, bukan lagi
hakikat benda-benda.
Karena keterbatasan teknologi, karya-karya awal fotografi belum
menunjukkan perbedaan mencolok dengan seni lukis klasik. Objek fotonya masih
berupa alam benda, pemandangan, atau model yang statis. Kekurangpekaan film
masa awal, yang butuh waktu sekitar tiga setengah menit untuk menyerap cahaya
menjadi citra negatif, belum memungkinkan foto menangkap gerak dinamis. Baru
kemudian, seiring perkembangan teknologinya, fotografi memperoleh wataknya
yang sejati di tangan para jumalis. Dengan menangkap peristiwa-peristiwa besar
30
langsung pada sumbemya, sekaligus kejadian keseharian yang remeh-temeh dan
candid yang tak tertangkap oleh seni lukis, jumalisme mendudukkan fotografi di
tempat-nya yang tersendiri.
Obsesi akan realitas dianggap mencapai puncaknya ketika kamera dan
proyektor film ditemukan. Kerja paling mendasar dari sinema adalah membuka
jendela kamera dan membiarkan film berputar, merekam apapun yang terjadi di
hadapan lensa. Sinema pada mulanya adalah kamera, bukan jalan cerita.
Gaya dari video berkembang semakin luas. Seperti artis Michael Jackson
dan Madonna membuat video yang mengkolaborasikan choreography, sets,
costume, dan terkadang special effect. Tetapi ada musisi lainnya yang
mneggunakan cara atau format yang lebih sederhana, seperti memfilmkan
penampilan mereka dengan pencahayaan dan sets yang wajar. Beberapa musisi
juga ada yang mengeluarkan beberapa video sekaligus atau seri, misalnya
sehubungan dengan cerita atau tema dari albumnya.
Video sangat berperan untuk memperkenalkan artis kepada publik, atau
membantu mengarahkan persepsi publik tentang artis. Gambar penuh
makna, spesial efek, dan editing adalah elemen penting dari video musik.
Gaya dari video bisa mencerminkan suasana tema dari single/album
musik, memvisualisasikan isi syair lagu melalui beberapa gaya. Misalnya
anak muda yang cenderung bernuansakan simbolik, gaya orang dewasa
atau umur lanjut yang lebih mencerminkan ketenangan, kematangan, dan
melankolis, tetapi semuanya kembali lagi pada konsep serta warna lagunya
(Djohan, 2009 : 89).
Tidak seorang pun bisa menebak kemungkinan-kemungkinan masa
mendatang dari semua pembauran sekat seni rupa, film, video, dan lain-lain. Tapi
satu hal jelas yaitu berkolaborasinya seni dan teknologi. Ketika teknologi video
31
masuk ke Indonesia awal 80-an, ia semata dianggap barang konsumsi lainnya,
seperti kulkas, AC, dan parfum, belum sebagai alat kreatif atau alat produksi.
Yang hadir di pasaran umumnya pesawatnya, bukan kameranya. Video dianggap
sebagai suatu cara untuk menikmati film di rumah dengan biaya lebih murah dan
waktu lebih panjang. Akhir tahun 90-an, video jadi semakin penting akibat krisis
ekonomi. Harga seluloid tak terjangkau. Teknologi video menjadi altematif satu-
satunya para sineas, terutama setelah perkembangannya memungkinkan video
disorotkan ke layar lebar. Dengan adanya video juga mempermudah para kreator
video musik dalam menuangkan kreativitas, ide serta gagasannya ke dalam sebuah
video musik untuk disebarkan kepada masyarakat luas.
Selain video, teknologi yang berperan amat penting pada tahun 90-an
adalah komputer. Tahun 90-an, komputer memang baru dipergunakan sebagai alat
dan belum sebagai medium. Dengan komputer otomatis para kearator semakin
mudah dalam mengembangkan kreatifitasnya, yang dimana ditambah dengan
sofware yang semakin kesini semakin mendukung dalam perkembamgan video,
khususnya video yang sekang menjadi sebuah media yang cukup baik dan
menarik, selain sebagai medium yang cukup bagus dalam menyampaikan pesan
video juga baik sebagai media membangun perkembangan disen grafis dan audio
visual.
32
2.4.2 Video Sebagai Salah Satu Media komunikasi
Sebuah video dapat mempengaruhi suatu karya musik, tarian dan yang
lainnya, bisa saja masyarakat tidak menyukai karya music, tariannya tetapi
menyukai videonya dan begitu sebaliknya. Keadaan ini tentunya dapat mengubah
pandangan seseorang terhadap suatu lagu atau karya musik tertentu.
Saat ini video telah menjadi salah satu alat promosi yang cukup
menjanjikan bagi semua label rekaman dalam mempromosikan karya-
karya musik dari musisi yang berada di bawahnya. Dilihat dari proses
komunikasi, video musik ini termasuk ke dalam komunikasi sekunder
karena proses penyampaian pesannya dilakukan dengan menggunakan alat
atau media (televisi) sebagai media ke dua setelah memakai lambang
sebagai media pertama. (Effendy, 2001:16).
Dalam video, yang menjadi komunikator ialah orang yang menuangkan
ide dan gagasannya ke dalam video tersebut, dalam hal ini orang tersebut bisa
sutradara atau pun musisi atau artis itu sendiri. Ini disebabkan karena dalam
pembuatan video, selain sutradara artis atau musisinya juga diberi kebebasan
dalam menuangkan ide serta gagasannya karena mereka dianggap lebih tahu akan
makna yang disampaikan pada suatu karya musik yang mereka ciptakan begitu
pun dalam video mengenai reposisi umat Islam di tengah Masyarakat Inggris
dalam video “Adzan” yang diputar di Channel 4. Sementara itu yang menjadi
komunikannya yaitu masyarakat luas pada umumnya.
Dilihat dari definisinya komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melaui media massa pada sejumlah besar orang (Cangara,
2008:13). Video dalam hal ini “Adzan” pada dasarnya adalah pesan yang nantinya
akan disampaikan pada khalayak melalui media tertentu. Video merupakan salah
33
satu bentuk komunikasi massa, karakter keduanya ada kesamaan yaitu pesannya
bersifat linier dimana hubungan komunikasinya searah dari komunikator pada
komunikannya. Disini Muadzin yang mengumandangkan “Adzan” sebagai
komunikator yang memberikan pesan secara searah kepada penonton atau
khalayak yang menontonnya.
Kemudian komunikan anonim dan heterogen, maksudnya adalah dimana
komunikator tidak mengenal komunikannya yang terdiri dari lapisan masyarakat
yang berbeda. Lalu komunikatornya terlembaga yaitu adalah pesan yang sampai
ke komunikan melalui sebuah proses yang memerlukah banyak pihak yang
terlibat, maksudnya adalah pihak pembuat video dokumenter “Adzan” memiliki
struktur dalam penyampaian pesan. Dalam menyampaikan pesannya baik dalam
bentuk rekaman suara maupun video, melalui proses yang melibatkan banyak
pihak.
Sedangkan dari segi fungsi juga terlihat ada kesamaan baik secara umum
maupun khusus. “Fungsi komunikasi secara umum yaitu, memberikan informasi,
pendidikan, hiburan, mempengaruhi, membangun proses pengembangan mental
dan adaptasi lingkungan” (Cangara, 2000:52). Sedangkan fungsi secara khusu,
meyakinkan, mengukuhkan, menggerakan, menawarkan etika dan system nilai,
menganugrerahkan status dan mencipkakan rasa kebersamaan (Cangara, 2000 :
67). Gambaran kesamaan fungsi video dan komunikasi massa adalah video secara
umum dapat digunakan untuk memberikan informasi seperti masalah sosial juga
pendidikan, juga sebagai sarana pendidikan.
34
Sedangkan secara khusus, musik atau lagu dapat digunakan sebagai sarana
mempersuasi. Persuasi dapat berbentuk pengukuhan sikap atau kepercayaan nilai
seseorang tanpa mengubah sikap atau menawarkan sistem nilai tertentu (Cangara,
2000:72). Biasanya, sebuah video menggunakan media televisi untuk ditayangkan
kepada masyarakat, tetapi bisa juga ditayangkan dengan hanya menggunakan
sebuah in-focus yang diarahkan ke big screen pada suatu event tertentu contohnya
video “Adzan” yang ditayangkan di Channel 4 Inggris.
2.5 Tinjauan Tentang Reposisi Islam
Bila diekplorasi kembali sejarah hubungan masyarakat Muslim dan Barat,
terlihat bahwa distorsi tentang Islam semula berasal dari kesalahan konsepsi,
misinformasi, dan kekeliruan pemahaman terhadap ajaran Islam. Informasi
tentang Islam dan Nabi Muhammad, dan peranan Islam dalam kehidupan sehari-
hari kaum Muslim, seringkali dipahami secara tidak memadai. Namun,kini
semakin banyak sarjana Barat yang mengikuti jejak para pendahulu mereka,
berusaha memperluas pemahaman Barat tentang Islam.
Pendekatan yang lebih sistematis dan ilmiah dalam studi Islam semakin
populer di berbagai universitas di Amerika dan Eropa. Sebagai contoh,
Universitas McGill di Kanada, Universitas Chicago, Columbia, Michigan,
Princeton, George Washington,dan Temple di Amerika, telah menarik minat para
intelektual Muslim untuk datang dan belajar di tingkat lanjut dalam studi Islam.
35
Universitas Sorbonne,Oxford,Cambridge, Heidelberg, dan Leiden telah
menjadi pusat pendidikan tinggi di Eropa selama berabad-abad,termasuk studi
agama dan Islam. Melalui studi ini, kontak budaya antara Muslim dan Barat mulai
berlangsung. Sikap saling memahami mulai terbentuk dan kesalahpahaman secara
perlahan mulai sirna. Namun, usaha-usaha lebih objektif dan simpatik dalam
memahami Islam dan komunitas Muslim ini masih hanya menjadi perhatian
kalangan minoritas, sementara yang lain masih memperlihatkan minat sangat kecil
dalam memahami Islam. Kita harus mengakui bahwa langkah-langkah ke arah
komunikasi yang lebih baik dan sehat antara Islam dan Barat telah diambil.
Langkah lebih jauh harus diikuti para pembuat keputusan dan pemimpin negara
masing-masing.
Mereka semestinya tidak membiarkan kesalahpahaman antara Islam dan
Barat terus berlangsung. Dua dunia ini harus diikat menjadi satu. Faktor pengikat
sebenarnya jauh lebih kuat dari pada faktor pemecah belah.Ini karena kaum
Muslim,Kristen, dan Yahudi,semuanya adalah ahli kitab (Ahl al-Kitab). Dalam
rangka menekankan pentingnya membangun saling pemahaman antara Islam dan
Barat, saya mengutip beberapa baris ceramah Pangeran Charles di Oxford pada
1993 yang mengatakan bahwa dewasa ini kita hidup dalam satu dunia, ditempa
komunikasi yang cepat oleh televisi, pertukaran informasi dalam skala yang tidak
pernah dibayangkan neneknenek kita. Ekonomi dunia telah berfungsi sebagai satu
entitas antardepartemen.
Dampak masalah-masalah kemasyarakatan, kualitas hidup, dan
lingkungan, semuanya bersifat global dan tidak seorang pun dari kita
masih memiliki keistimewaan untuk bisa memecahkan masalah-masalah
36
tersebut dengan cara kita sendiri. Dunia Islam dan Barat sama-sama
menghadapi masalah yang serupa bagi kita semua: bagaimana kita
beradaptasi terhadap perubahan dalam masyarakat kita, bagaimana kita
menolong kaum muda yang merasa terasing dari orangtua dan nilai-nilai
kemasyarakatan mereka, bagaimana kita menghadapi AIDS, obat
terlarang, dan kebobrokan keluarga. (Ilaihi, 2006 : 22).
Islam dan Barat harus bersama-sama membangun dunia ini menjadi adil
dan makmur.Saya yakin bahwa kedua dunia ini memiliki banyak hal yang bisa
ditawarkan satu sama lain. Banyak yang harus kita kerjakan bersama. Kembali
menurut Pangeran Charles, kita harus bekerja lebih keras lagi untuk memahami
satu sama lain, mengosongkan satu tempat di antara kita guna menguburkan hantu
kecurigaan dan ketakutan.
Dunia Muslim adalah satu peradaban penting yang tengah mencari
identitas sejarahnya. Ketika tokoh-tokoh Renaisance Eropa bergerak maju ke
wilayah- wilayah baru ilmu pengetahuan (frontier of knowledge), mereka
meramalkan kebangkitan kembali peradaban dunia Muslim lama, sebab mereka
berdiri di pundak ”superpower” Islam. Pada 1990-an dan seterusnya, ke-
bangkitan Islam ini akan memperbaharui usaha menemukan posisinya di dunia
ini. Kita di Indonesia merancang kebangkitan ini sebagai ”proses tinggal landas”.
Seperti halnya ilmu pengetahuan, dunia Muslim lampau telah memicu Renaisance
di Barat, kini tiba waktunya bagi Barat untuk memberi kontribusi bagi Renaisance
dunia Muslim yang baru. Untuk menciptakan dan mengembangkan pemahaman
lebih baik dan lebih dalam tentang watak kebangkitan Islam dengan segala
kompleksitasnya ini, ada analisis makro tiga skenario alternatif bagi masa depan
Islam.
37
Skenario pertama,melihat ke dalam (inward looking) secara total tanpa
menerima sumbangan apa pun dari dunia ini. Sikap pengasingan diri secara total
ini akan membuat kita terus ketinggalan di dunia yang penuh persaingan. Skenario
kedua adalah melihat ke luar (outward looking) secara total, tanpa
mempertimbangkan bahwa Islam dan Muslim telah memberi sumbangan bagi
Renaisance Barat, peradaban yang tengah berkuasa di dunia.
Sikap yang secara total menerima nilai-nilai modern ini akan membawa
kita terlampau jauh ke arah masyarakat terasing, yang secara keseluruhan tidak
Islami atau jahiliyah modern. Skenario ketiga adalah sikap yang bijaksana dan
hati-hati dalam mencari keseimbangan di antara dua sikap ekstrem di atas. Kita
menyeleksi dan menyaring ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi
kebangkitan Islam abad ke-21. Dengan tiga skenario di atas, hendaknya kita
mengarahkan perhatian semua pihak pada perlunya melakukan evaluasi terhadap
keberhasilan dan kegagalan di dunia Muslim masa lalu dan sekarang. Saya
percaya bahwa pengalaman masa kini dan masa lalu adalah guru terbaik bagi
rencana kegiatan (plan of action) masa depan. Para ulama masa lampau telah
membuat zaman keberhasilan mereka di Timur Tengah, Afrika, Spanyol, dan
Asia. Sekarang saatnya bagi kita untuk membuktikan keberhasilan kita dengan
berpikir strategis dan bertindak secara sabar. Dan untuk memperbaiki hubungan
menuju simboisis mutualisme antara Islam dan Barat ini, posisi dakwah Islam
sangat signifikan untuk mewujudkannya.
38
Reposisi Islam sebagai dinamika historis, menunjukkan diri sebagai entitas
inklusif yang ramah dan toleran kepada entitas-entitas lain yang juga
berkembamg di sepanjang sejarah non Islam.Islam sebagai agama juga
mempunyai sandaran pokok dalam menjalankan roda kehidupan, yaitu al-
qur'an dan hadits (Ilaihi,2006 : 89).
Dan perlu ditegaskan kembali bahwa islam sebagai agama dalam
merespon globalisasi, tidak harus tergesa-gesa menolak atau menerimanya, tanpa
melakukan penelaahan yang kritis-konstruktif dan objektif terlebih dahulu. Maka
kita sebagai generasi islam yang hidup di kalangan pesantren, harus bersedia
melakukan berbagai usaha untuk mengokohkan dan membentengi Islam dari
berbagai serangan globalisasi agar dapat terjaga orisinalitasnya dan tetap
terpandang eksistensinya dalam setiap perkembanagan zaman.
2.6 Tinjauan tentang Kritik
2.6.1 Pengertian tentang Kritik
Kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai
uraian pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya, pendapat dan sebagainya.
Kritik sendiri secara terminologi berasal dari bahasa Yunani yaitu krinein yang
berarti memisahkan, memerinci. Dalam kenyataan tersebut, manusia membuat
pemisahaan dan perincian antara nilai dan yang bukan nilai, arti dan bukan arti,
baik dan jelek. Kritik adalah suatu penilaian terhadap kenyataan dalam sorotan
norma. Dalam buku yang berjudul Mens en Kritiek, R.C. Kwant (2005: 12),
menuliskan bahwa kritik menentukan nilai suatu kenyataan yang dihadapinya.
Dalam melontarkan kritik, tidak cukup hanya mengetahui kenyataan yang
ada, namun orang yang melancarkan kritik harus berusaha untuk
menentukan apakah yang dihadapinya itu benar-benar seperti apa yang
seharusnya. Oleh karenanya, orang tersebut harus mengetahui sebelumnya
bagaimana seharusnya. (Kwant, 2005: 90).
39
Bahkan untuk melontarkan suatu kritik ada sebuah idiom terkenal yang
dikemukakan oleh kawan Mao Tse Tzung dalam salah satu karya tulisannya yang
menjadi pedoman dasar, agar kemudian tidak sembarangan kita melakukan kritik
atas sesuatu hal yakni “No investigation, No right to speak”, idiom ini
menegaskan bahwa dalam mengemukakan sesuatu hal (kritik) haruslah didasari
oleh hasil penyelidikan lebih lanjut atau investigasi terlebih dahulu, sehingga
kemudian apa yang disampaikan bukanlah bualan semata atau bahkan lebih lanjut
akan memberikan dampak yang lebih buruk daripada apa yang di kritisi itu.
Menurut Kwant bentuk kritik dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu kritik
positif dan kritik negatif.
1. Kritik negatif artinya sikap kritis yang kesimpulannya tidak menyetujui,
biasanya kritik negatif lebih banyak ditemui dibanding kritik yang positif.
2. Kritik positif artinya suatu penilaian terhadap sesuatu yang mempunyai
kesimpulan menyetujui. Kritik sosial biasanya dituangkan dengan
perlunya suatu situasi ideal dan perilaku ideal (ideal conduct). Suatu kritik
selalu menginginkan perbaikan, hal ini berarti suatu kritik perlu dilandasi
data dan pengetahuan yang tepat, agar prediksi tentang masalah dalam
masyarakat menjadi tepat (Kwant, 2005: 98).
“Semua kemajuan lahir dari kritik, karena tanpa kritik bangsa manusia
tidak mungkin bisa mencapai hasil yang kini telah dicapainya itu” (dalam Sobur
2001;193). Banyak orang berbicara mengenai kritik, baik dalam arti yang positif
maupun dalam arti yang negatif. Dalam kebudayaan tradisional dan dalam tatanan
hubungan feodalistik kritik adalah merupakan sesuatu yang tabu bahkan dilarang
untuk dilakukan, sedangkan dalam kehidupan budaya modern kritik lebih
dimaknai sebagai zat hidup yang menggerakan kehidupan itu sendiri. Kritik
40
adalah sesuatu bentuk kebebasan yang mesti disesuaikan dengan sistuasi dan
kondisi pada masa kebudayaan transisi ini. Sementara itu, Muladi menilai “Di
Negara berkembang, kritik sering dilihat sebagai sesuatu yang tidak loyal
(disloyalty), padahal di masyarakat yang maju, kritik justru merupakan sesuatu
yang penting, sebagai masukan agar sistem politik menjadi lebih baik” (Sobur,
2001;194).
Orang memuji kritik sebagai nilai dasar bangsa manusia, sebagai dasar
untuk pandangan yang penuh harapan bagai masa depan, namun orang juga
menentang kritik sebagai perusakan yang tidak sopan, sebagai penyergapan atas
nilai-nilai yang suci. Apakah termasuk memuji atau menentang, kebanyakan
orang tidak menyadari tentang hakikat kritik dan atau esensi dari kritik itu sendiri.
2.6.2 Pengertian tentang Kritik Sosial
Kritik sosial sebagai pemahaman yang muncul di dalam sebuah dunia,
tempat fakta kemasyarakatan tertentu diterima dengan apa adanya, tidak
didiskusikan, atau diposisikan secara dogmatik. Tatanan politik yang mapan itu
dipersepsi sebagai tertutup bagi perubahan dan tidak patut dipertanyakan. Tatanan
politik semacam ini biasanya muncul pada masyarakat di bawah pemerintahan
yang otoriter.
Kritik sosial merupakan salah satu bentuk yang menemukan pemahaman
tentang bagaimana cara orang berkomunikasi dan bagaimana mengembangkan
makna simbolik di masyarakat. Kritik sosial mengkritik dan mengubah
masyarakat kontemporer. Di era teknologi dan informasi, teori kritik sosial
41
memusatkan diri kepada mengkritik budaya dan pengetahuan industri sejak
pekerjaan dalam industri lebih kepada memproduksi dan bekerja. Kritik sosial ini
sadar akan adanya kerugian dalam masyarakat dan tuturan yang sangat berarti
tentang nilai-nilai fundamental. Mereka melihat adanya kebutuhan interogasi dari
pengetahuan dan menerimanya – semua menghampiri sebagai aturan dan
sumbangsih. Menurut Agger Ben, dalam bukunya “Teori Sosial Kritis, Kritik,
Penerapan dan Implikasinya” mengatakan bahwa :
Kritik sosial berusaha memahami hakikat realitas yang ditentukan
penindasan dan penghisapan. Teori kritis berusaha membuka kesadaran
palsu masyarakat yang tujuannya menghilangkan kuasa mutlak penindasan
atas manusia. Teori kritis selalu curiga dan mempertanyakan kondisi
“status quo” di masyarakat yang kelihatannya produktif dan bagus dan
tampak dipermukaan tersebut sesungguhnya terselubung struktur
masyarakat yang menindas dan menipu kesadaran khalayak (Ben, 2008 :
142).
Kepekaan sosial atau socio sensitivity, merupakan inti suatu kritik sosial.
Suatu kritik sosial yang murni kurang didasarkan pada peneropongan kepentingan
diri saja, melainkan justru menitik beratkan dan mengajak khalayak untuk
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik sosial
karenanya didasarkan pada rasa tanggung jawab bahwa manusia bersama-sama
bertanggung jawab atas perkembangan lingkungan sosialnya.
Kritik sosial antara lain sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem
sosial atau merupakan proses bermasyarakat, dalam konteks inilah kritik sosial
merupakan salah satu variabel penting dalam memelihara sistem sosial. Adanya
kritik sosial dalam suatu masyarakat mencerminkan perubahan yang sedang
dialami oleh masyarakat itu sendiri, jika suatu kritik sosial ingin memenuhi
42
fungsinya dengan efektif, harus memenuhi beberapa langkah dan syarat. Kritik
sosial sebagai pendapat pribadi, tidak terorganisir akan hilang lenyap dalam
saingan pendapat. Ternyata kritik sosial juga perlu melembagakan diri,
menemukan saluran-saluran yang dapat lebih menjelaskan, memfokuskan,
memperinci dan merumuskan dalam langkah-langkah oprasional mengenai apa
yang diusulkan untuk diperbaiki.
Kritik sosial perlu juga melepaskan diri dari ikatan-ikatan komunal mapun
kepentingan pribadi, data dan lingkungan lebih luas diperlukan oleh suatu kritik
untuk dapat berperan dan berpengaruh. Mengingat bahwa suatu kritik sosial bukan
lagi merupakan suatu “milik pribadi”, sekali ia disebarkan di masyarakat, maka
mau tidak mau efektifitas kritik sosial sangat ditentukan oleh kesedian kritik ini
untuk diakomodasi dengan kritik-kritik sosial lainnya.
2.6.3 Pengertian tentang Kritik Sosial pada Video
Salah satu hal menarik yang hadir dalam kehidupan masyarakat di negara
Inggris adalah munculnya video “Adzan” yang diputar di TV Inggris Channel 4
Selama Bulan Ramadhan (1434 H) di mana video tersebut menggambarkan
tentang kritis sosial terhadap diskriminasi umat Islam yang selama ini sering
dikaitkan dengan agama teroris pasca kejadian pemboman 11 september 2004.
video “Adzan” yang diputar di TV Inggris Channel 4 Selama Bulan Ramadhan
(1434 H) telah hadir sebagai gambaran bahwa di negara Inggris sebagian sudah
menilai bahwa agama Islam bukan sebagai agama teroris melainkan agama yang
penuh dengan kedamaian.
43
Pada video “Adzan” yang diputar di Channel 4 telah menempatkan bahwa
video sebagai sistem ide perlawanan yang erat dengan teori kritis. Faktor eksternal
kritik sosial pada video sendiri meliputi; pengaruh globalisasiaudio dan visual
pada video, pengaruh musikal, pengaruh ekonomis dan pengaruh sosial politik.
Sedangkan faktor internal adalah pengalaman TV channel 4 pada saat memutar
video “Adzan”tersebut. Selain itu, memutar video “Adzan yang diputar oleh TV
channel 4 menciptakan kritik sosial setidaknya memiliki fungsi di masyarakat
dunia. Fungsi tersebut selain sebagai fungsi propaganda mengenai kritik terhadap
diskriminasi umat Islam di mata Dunia. fungsi utama pemutaran video “Adzan”
TV channel 4, yaitu fungsi representasi , estetik, ekspresi emosional, dan fungsi
simbolik, fungsi kontrol sosial, dan fungsi mendukung integrasi masyarakat.
Video memberikan dampak yang sangat besar terhadap kelangsungan
kritik sosial, yang menciptakan tatanan kontruksi sosial yang mempunyai
perlawanan terhadap kebenaran yang ditonjolkan dari sang pencipta video,
kritik sosial melalui videosebagai bentuk media baru yang
merepresentasikan kritik sosial terhadap segala bentuk diskriminasi
terhadap hak azazi manusia (Djohan, 2009 : 91).
Kritik sosial melalui video apapun itu dapat mempengaruhi pikiran dan
rasa tiap orang, ketika melihat video yang bertemakan kesedihan maka orang akan
ikut masuk kedalam suasana video tersebut, ketika melihat videobertemakan
semangat, maka orang akan seperti mendapat keyakinan baru untuk tetap
semangat. Maka sangat berpengaruh sekali video terhadap kehidupan manusia,
sudah seharusnya orang mampu memilah melihat videomana yang benar dalam
suasana tertentu supaya orang itu mampu mengontrol emosinya, dan sudah
selayaknya pula orang lebih bijak menentukan mana melihat video yang punya
44
makna dan mana melihat video yang hanya untuk hiburan semata tanpa ada sisi
edukatifnya.Terlepas dari kritik sosial pada video, bicara tentang konten video
kritik sosial, pada videoterbilang tegas dan tentunya mengkritik, seperti video
“Adzan yang diputar oleh TV channel 4 di Inggris, pencipta video kritik sosial
tidak takut untuk menyuarakan apa yang dilihat dan apa yang mereka rasakan di
sekitarnya. Contoh yang luar biasa ditengah kepasifan orang terhadap lingkungan
dan cenderung mengikuti arus jaman yang semakin menantang kita untuk berpikir
adil.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif
Metode yang digunakan pada penelitian ini memakai analisis teks kualitatif.
Menurut Satori dan Komariah (2011 : 42) “Penelitian kualitatif adalah penelitian
ilmiah dengan menyandarkan kebenaran pada sisi kriteria ilmu empiris yang
berusaha mengeksplorasi, mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksikan
kejadian-kejadian pada setting sosial”.
Dilihat dari paradigma naturalistik yang digunakan dalam penelitian ini,
maka jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif di mana penelitian ini
tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi. Penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis,
faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu
(Kriyantono, 2009 : 67).
Pendekatan penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis
isi kualitatif. Hseih dan Shannon (2005) mendefinisikan analisis isi kualitatif yang
di mana konten teks data diinterpretasi secaras ubjektif melalui proses sistematik
identifikasi tema-tema atau pola-pola (dalam Sreenivasan, et.,al, 2012). Analisis
isi kualitatif telah didefinisikan sebagai :
46
1. Metode penelitian untuk penafsiran subjektif dari data teks melalui
proses klasifikasi sistematis coding dan mengidentifikasi tema atau
pola (Hsieh & Shannon, 2005, p, 1278).
2. Pendekatan empiris, analisis dikontrol metodologi sisi teks dalam
konteks komunikasi yang mengikuti aturan konten analisis tanpa
langkah-langkah dari model kuantitatif (Mayring, 2000, P. 2).
3. Penelitian dengan data kualitatif mereduksi data karya ilmiah dengan
mengambil bahan kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi,
konsistensi, inti, dan makna (Patton, 2002, p. 453).
Tujuan menggunakan analisis teks yaitu untuk memahami content apa yang
terkandung dalam isi dokumen, dalam hal ini yang dianalisis adalah semua
dokumen baik media cetak maupun visual seperti surat kabar, radio, televisi,
grafiti, iklan, film, surat pribadi, buku, kitab suci dan lain-lain.
3.1.2 Semiotika Pertunjukan Tadeuz Kowzan
Adapun pendekatan penelitian memakai pisau analisis semiotika
pertunjukkan Tadeuz Kowzan. Metodelogi yang digunakan dalam analisis
semiotik adalah interpretatif, secara metodelogis, kritisme yang terkandung dalam
teori-teori interpretatif utamanya heurmeneutika menyebabkan cara berpikir kritis
akan terbawa kedalam kajian semiotik ini (Sobur, 2001:147). Sesuai dengan
paradigma kritis, analisis semiotik bersifat kualitatif, maka pada jenis penelitian
ini memberi peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi alternatif.
Semiotik menghendaki pengamatan secara menyeluruh dari apa yang
dijadikan objek penelitiannya, peneliti memperhatikan koherensi antar bagian
dalam objek yang diteliti, maka peneliti yang akan melihat bagaimana kritik sosial
dari naskah lisan, ekspresi tubuh, penampilan bagian luar pemain, serta keadaan
47
panggung, yang ditampilkan pada video yang diaplikasikan kedalam sebuah karya
video“Adzan” yang di tampilkan pada TV Channel 4.
Teori yang menjadi ground theory dalam semiotik, gagasan bersifat
menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Implikasi dari
analisis sistematis dan kodifikasi sistem tanda sangat penting untuk bahasa di
mana teks teater ditulis, karena menunjukkan bahwa bahasa seperti itu hanya satu
tanda dalam jaringan auditive dan tanda-tanda visual yang terungkap pada
waktunya dan ruang.Lebih jauh lagi, Kowzan's analisis menunjukkan bahwa
“Teks teater tertulis apapun di dalamnya berisi seperangkat sistem extralinguistic
(yaitu, pitch, intonasi, aksen, dan lain-lain) serta undertext (atau teks gestural)
yang ditentukan oleh aktor membuat gerakan ketika berbicara teks (Kowzan,
1991: 145).
Kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa konteks yang akan di bahas
mengenai reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris sebagaimana yang
digambarkan dalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 selama bulan
Ramadhan (1434 H) analisis teks yang akan di bahas berupa analisis semiotika
pertunjukkan dari Tadeuz Kowzandi mana pada penelitiannya lebih menitik
beratkan sistem tanda seperti naskah lisan, ekspresi tubuh, penampilan bagian
luar pemain, sertakeadaan panggung yang ditampilkanpada video yang
diaplikasikan kedalam sebuah karya video“Adzan” yang di tampilkan pada TV
Channel 4. Selain mencoba untuk mendefinisikan ide dan kekhususan tanda-
tanda, Kowzan juga mengusulkan 5 sistem-sistem tanda sebagai komponen dasar
teater seperti dalam tabel dibawah ini.
48
Tabel 1.1
Klasifikasi Sistem Lambang menurut Tadeuz Kowzan
1.Kata
2. Nada
Naskah
lisan
Pemain Tanda-
tanda
yang
terdengar
Waktu Tanda-tanda
yang terdengar
(pemain)
3.Mimik
4.Gerak-Isyarat
5.Gerakan-
gerakan
Ekspresi
tubuh
Tanda-
tanda
yang
terlihat
Ruang
dan
waktu
Tanda-tanda
yang terlihat
(pemain)
6. Dandanan
7.Potongan
rambut
8. Kostum
Penampilan
bagian luar
pemain
9. Perlengkapan
10.Latar
belakang
11. Lampu
Keadaan
panggung
Diluar
pemain
Ruang
dan
waktu
Tanda-tanda
yang terlihat
(diluar pemain)
12. Musik
13.Pengaruh
bunyi
Bunyi-
bunyi yang
tidak
diucapkan
Tanda-
tanda
yang
terdengar
Waktu Tanda-tanda
yang terdengar
(diluar pemain)
Ket :Gambar pemikiran penelitian dari Semiotics of Text and Performance
TadeuzKowzan
Dengan pendekatan semiotika pertunjukkan, khusunya pada kritik sosial
terhadap diskriminasi umat Islam dalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4,
merupakan pendekatan terbaik bagi analisis semiotika pertunjukan, terlebih lagi
pada video yang bersifat multi interpretasi, maka dari itu analisis semiotika
pertunjukan bisa dikatakan seni penalaran logika.
49
Dalam membahas mengenai reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris
sebagaimana yang digambarkan dalam video“Adzan” di TV Inggris Channel 4
selama bulan Ramadhan (1434 H) di lihat dari:
1. Naskahlisan, peneliti akan membahas mengenai bahasa“Adzan” itu
sendiri di mana pembahasan bahasa “Adzan” dikombinasikan dengan
Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris.
2. Ekspresitubuh, peneliti akan menganalisis berdasarkan bahasa non verbal
Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris mulai
dari intonasi-intonasi padasaat Muadzin berhenti “Adzan” di berbagai
tempat di Negara Inggris.
3. Penampilan bagian luar pemain, peneliti akan membahas mengenai
simbol dari dandanan, potongan rambut, kostum yang di pakai pada saat
Muadzin mengumandangkan “Adzan” di video tersebut.
4. Keadaan panggung, peneliti akan menganalisis dari sudut latarbelakang
atau background Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di
Negara Inggris, serta pencahayaan Muadzin pada saat “Adzan” di
berbagai tempat di Negara Inggris.
Dari keempat poin di atas, peneliti tidak membahas poin ke lima mengenai
bunyi-bunyi yang tidak diucapkan, karena dalam video “Adzan” tersebut tidak
adanya pengaruh musik atau pengaruh bunyi-bunyi selain “Adzan”itu sendiri,
makapenelitihanyamemilihempatpoin yang ada didalam tabel Tadeuz Kowzan
untuk diteliti.
50
Dalam hal ini, penulis mengambil seorang yang ahli di bidang semiotika
pertunjukan, yaitu Tadeuz Kowzan seorang ahli semiotika Polandia yang
mengambil warisan dari prahara school‟s of semiotics dan direvitalisasi studi
teater dan dramatis. Penulis mengambil seorang ahli di bidang semiotika teater
karena penulis menganggap bahwa klasifikasi semiotika pertunjukan bisa
diterapkan pada penelitian tentang kritik sosial terhadap diskriminasi umat Islam
dalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4tersebut.
3.2 Subjek/Objek Wilayah Penelitian dan Sumber Data
Subjek/objek yang menjadi dasar penelitian mengenai reposisi Islam di
tengah masyarakat Inggris sebagaimana yang digambarkan dalam video “Adzan”
di TV Inggris Channel 4 selama bulan Ramadhan (1434 H) itu sendiri.Adapun
unit analisisnya berupa potongan gambar video yang berkaitan dengan reposisi
Islam di tengah masyarakat Inggris dalam video“Adzan” di TV Inggris Channel 4
selama bulan Ramadhan (1434 H).
Di bedah dengan memakai pisau analisis semiotika pertunjukkan Tadeuz
Kowzan yang lebih menekankan kepada bagaimana naskah lisan, ekspresitubuh,
Penampilan bagian luar pemain, serta keadaan panggung yang ditampilkan pada
video yang diaplikasikan kedalam sebuah karya video“Adzan” yang di tampilkan
pada TV Channel 4 diputar selama bulan Ramadhan (1434 H). Sementara sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari video “Adzan” yang di
tampilkan pada TV Channel 4 yang didapat hasil download di website.www.
Tvchannel4.com.
51
3.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Analisis Tekstual
Melakukan pengamatan secara cermat terhadap apa yang hendak diteliti,
dalam hal ini yaitu reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris
sebagaimana yang digambarkan dalam video “Adzan” di TV Inggris
Channel 4 selama bulan Ramadhan (1434 H) dengan memakai pisau
analisis semiotika pertunjukan Tadeuz Kowzan.
2. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab
pada pihak tertentu guna memperoleh data-data mengenai permasalahan
yang dibahas. Wawancara dilakukan kepada beberapa ahli dalam video
dan orang yang memiliki pengetahuan terhadap video yang
menggambarkan tentang kritik pada diskriminasi terhadap umat Islam.
3. Studi kepustakaan
Penulis mencari dan mengumpulkan data berupa tulisan, buku, jurnal serta
informasi lain tentang analisis semiotika pertunjukan, reposisi Islam,
media massa, dan lain-lain.
3.4 Teknik Analisis Data
Dalam suatu penelitian tentu saja diperlukan teknik analisis data dimana
sebuah data tersebut menetapkan keabsahan data diperlukan teknik analisis data.
Pelaksanaan teknik analisis datadidasarkan sejumlah kriteria, yaitu :
52
1. Kepercayaan(credibility)
Penerapan kriterium derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya
menggantikan konsep validitas internal dari penelitian nonkualitatif.
Kriterium ini berfungsi : Pertama, melaksanakan inkuri sedemikian rupa
sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai ; Kedua,
mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan(transferability)
Kriterium keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari non
kualitatif. Konsepvaliditas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu
penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam
populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang
secara representatif mewakili populasi itu. Keteralihan sebagai persoalan
empiris bergantung pada kesamaan ntara konteks pengirim dan
penerima.Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti
hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang
kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggungjawab untuk
menyediakan data deksriptif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan
tentang pengalihan tersebut. Untuk keperluan itu peneliti harus melakukan
penelitian kecil untuk memastikan usaha memverifikasi tersebut.
53
3. Kepastian(confirmability)
Kriterium kepastian berasal dari konsep objektivitas menurut non
kualitatif. Nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan
antar subjek.Di sini pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, dan
penemuan seseorang.2
3.5 Uji Keabsahan Data
Peneliti mengikuti konsep teknik pemeriksaan data kualitatif Sugiyono
dengan menggunakan triangualasi data untuk menengecek derajat keabsahan data
dalam peneltian. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah “teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian”. (Moloeng,
2004:330).Dalam konsep pengujian keabsahan data, peneliti menggunakan teknik
triangulasi data. Adapun teknik triangulasi data dalam penelitian ini terbagi
kepada tiga bagian diantaranya :
1) Triangulasi sumber dimana konsep tersebut menggunakan narasumber yang
ahli di bidang video serta ahli menganalisis kebidayaan Islam. Adapun
narasumber yang akan di wawancarai :
1. Dr. Bambang S. Ma‟arif alasan peneliti mengambil narasumber Dr.
Bambang S. Ma‟arif adalah karena beliau sebagai dosen fakultas
DakwahUnisba yang mengerti tentang kebudayaan Islam, selain aktif
2 Opcit,Moleong, Hal.324-325
54
mengajar di Fakultas Dakwah sejak tahun 1985, Dr. Bambang S.
Ma‟arif telah menjadi penelaah dan penguji tesis Magister Ilmu
Komunikasi Program Pascasarjana Unisba. Juga, aktif menulis,
menerjemahkan dan menyunting buku serta jurnal ilmu-ilmu sosial
dan pembangunan Mimbar Unisba. Salah satu buku karya Dr.
Bambang S. Ma‟arif yaitu Komunikasi Dakwah (Paradigma untuk
aksi) cetakan tahun 2010.
2. Ibrahim Adi alasan peneliti mengambil narasumber Ibrahim Adi. Hal
tersebut dikarenakan beliau sebagai salah satu sutradara dari video
clip serta memiliki Production House bernama Cermin Creative
House dan Violaskin. Adapun karyavideo clip yang pernah disutradai
yaitu video clip yang berjudul Salmon, Tree Dance, Alight dari band
Fluke Minimix dan pernah menyutradarai promo video clip
Burgerkill yang bekerjasama denganCerah HatiProduction House.
Hasil wawancara dengan narasumber menitik beratkan kepada
reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris sebagaimana yang
digambarkandalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4
selamabulanRamadhan (1434 H).
2) Triangulasi Bentuk Data yaitu video “Adzan” yang berbentuk audiovisual,
hasil wawancara yang berbentuk audio yang ditransipkan, dan bentuk kajian
litelatur berbentuk penelitian terdahulu mengenai video yang
berbedadenganpenelitianini.
55
3) Triangulasi teknik pengumpulan data berupa :
1. Analisis Tekstual
Melakukan pengamatan secara cermat terhadap apa yang diteliti dengan
memakai pisau analisis semiotika pertunjukanTadeuzKowzan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada beberapa ahli dalam video dan orang yang
memiliki pengetahuan terhadap video yang menggambarkan tentang kritik
pada diskriminasi terhadap umat Islam.
3. Studikepustakaan
Mengumpulkan data berupa tulisan, buku, jurnal serta informasi lain
tentang analisis semiotika pertunjukan, reposisi Islam, media massa, dan
lain-lain.
56
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan Penelitian
Dalam video “Adzan”, peneliti telah menemukan data yang sesuai dengan
objek penelitian yang akan diteliti. Di mana hal utama dari penelitian ini adalah
bagaimana reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris sebagaimana yang
digambarkan dalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 selama bulan
Ramadhan (1434 H). Siaran kumandang “Adzan” menjadi fenomena baru di
benua Eropa, dimana sebuah televisi Inggris Channel 4 telah menyiarkan video
“Adzan” di waktu shubuh pada bulan suci Ramadhan 2013 yang mendapat reaksi
pro-kontra karena siaran video tersebut merupakan pertama kali terjadi di kawasan
Britania Raya yang mayoritasnya non Muslim.
Tujuan Channel 4 menyiarkan video yaitu untuk mengubah cara pandang
warga barat yang kerap diasosiasikan bahwa Islam identik dengan terrorisme,
kekerasan dan lain sebagainya. Untuk mengubah citra tersebut Channel 4
bekerjasama dengan muadzin keturunan Afrika Selatan Hasen Rasol untuk
“Adzan” dengan kemasan yang ringan di mana dalam adegan “Adzan” tersebut di
kumandangkan di publik Inggris itu sendiri.
Adanya video yang di tayangkan di Channel 4 sebagai bentuk reposisi
Islam di Negara Inggris yang sebagain masyarakat Inggris menerima
keberadaannya sehingga sekarang ini, sebagian masyarakat Inggris menilai bahwa
57
Islam adalah agama yang damai yang harus diterima di tengah masyarakat
Inggris.
Setelah mengamati video “Adzan”, beberapa adegan yang telah dicapture
akan diteliti berdasarkan analisis teks dengan pendekatan semiotika pertunjukan
Tadeuz Kowzan, maka dari itu analisis semiotika pertunjukan yang digambarkan
pada video“Adzan” di TV Inggris Channel 4 selama bulan Ramadhan (1434 H)
bisa di lihat dari:
5. Naskah lisan, peneliti akan membahas mengenai bahasa “Adzan” itu
sendiri di mana pembahasan bahasa “Adzan” dikombinasikan dengan
Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris.
6. Ekspresi tubuh, peneliti akan menganalisis berdasarkan bahasa non
verbal Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris
mulai dari intonasi-intonasi pada saat Muadzin berhenti “Adzan” di
berbagai tempat di Negara Inggris.
7. Penampilan bagian luar pemain, peneliti akan membahas mengenai
simbol dari dandanan, potongan rambut, kostum yang di pakai pada saat
Muadzin mengumandangkan “Adzan” di video tersebut.
8. Keadaan panggung, peneliti akan menganalisis dari sudut latarbelakang
atau background Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di
Negara Inggris, serta pencahayaan Muadzin pada saat “Adzan” di
berbagai tempat di Negara Inggris.
9. Peran video “Adzan” terhadap upaya mereposisi Islam di tengah
masyarakat Inggris, khususnya pemirsa Channel 4
58
Dari keempat poin di atas, peneliti tidak membahas poin ke lima mengenai
bunyi-bunyi yang tidak diucapkan, karena dalam video “Adzan” tersebut tidak
adanya pengaruh musik atau pengaruh bunyi-bunyi selain “Adzan”itu sendiri,
maka penelitihanya memilih empat poin yang ada didalam tabel Tadeuz Kowzan
untuk diteliti. Sementara untuk pembahasan ke lima, peneliti lebih
merepresentasikan bagaimana peran video “Adzan” terhadap upaya mereposisi
Islam di tengah masyarakat Inggris, khususnya pemirsa Channel 4. Agar lebih
jelasnya berikut hasil temuan penelitian berdasarkan relasi, representasi dan
idiologi yang tergambarkan dibawah ini :
I. Temuan Pada Aspek Naskah Lisan Video “Adzan”
ب ب , الله ك الله كGod is Great
Allah maha besar,allah maha besar
ب ب , الله ك الله كGod is Great
Allah maha besar,allah maha besar
الله ه I bear witness that no God except Allah
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Allah
الله ه I bear witness that no God except Allah
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Allah
الله س ل ه محمد I bear witness that Muhammad is the Messenger of Allah
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah
الله س ل ه محمد I bear witness that Muhammad is the Messenger of Allah
59
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah
ح لاة, ح لاة
Hasten to prayer. Hasten to prayer
Mari menunaikan shalat, Mari menunaikan shalat
لاح, ح لاح ح Hasten to success. Hasten to success
Mari meraih kemenangan, Mari meraih kemenangan
ب ب , الله ك الله كGod is Great. God is Great
Allah maha besar,allah maha besar
الله There is no God except Allah.
Tiada sesembahan selain Allah
Temuan bahasa “Adzan” pada video tersebut akan dibahas secara naskah
lisan di mana pembahasannya akan dikombinasikan dengan Muadzin pada saat
“Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris. Pada level naskah lisan, Adzan
merupakan seruan atau panggilan yang menandakan bahwa waktu shalat telah tiba
dan sekaligus mengajak kaum muslimin atau umat Islam menunaikan fardhu.
Dalam sehari Adzan terdengar lima kali dalam sehari. Seorang yang
mengumandangkan Adzan adalah kaum adam atau laki-laki yang biasa disebut
Muadzin. Adzan memiliki makna tersendiri bagi umat Islam sebagai panggilan
shalat untuk menghadap Allah S.W.T. Tuhan Yang Maha Esa sebagai bentuk
ketaatannya dalam menjalankan perintah Allah S.W.T dan juga sebagai
media mediasi pertemuan secara batin antara hambanya dan sang pencipta.
60
II. Temuan Pada Aspek Ekspresi Tubuh Video “Adzan”
Potongan gambar adegan mengenai ekspresi tubuh pada video “Adzan”.
Peneliti akan menganalisis berdasarkan bahasa non verbal Muadzin pada saat
“Adzan” mulai dari intonasi-intonasi pada saat Muadzin berhenti “Adzan” di
berbagai tempat di Negara Inggris. Analisis penelitian akan dibahas satu persatu
berdasarkan level ekspresi tubuh di mana level tersebut lebih ditonjolkan ekspresi
pada saat Muadzin mengumandangkan Adzan. Agar lebih jelas paparannya
berikut di bawah ini :
Gambar 1 Gambar 2
61
Gambar 3 Gambar 4
(Sumber : video “Adzan” di TV Inggris Channel 4)
Tabel 4.1
Level Ekspresi Tubuh Video “Adzan”
Kode Analisis Potongan Gambar Video Keterangan Visual
Ekpresi Tubuh
Level Ekpresi Tubuh
Seorang laki-laki yaitu
Muadzin, sedang
Adzan ditengah kota
London dengan
ekpresi memejamkan
mata pada saat
menutup telinga
kanan, serta tangan
telapak tangan kiri di
buka yang
menandakan Muadzin
khusu dalam
mengumandangkan
Adzan di tengah kota
London .
62
Level Ekpresi Tubuh
Seorang laki-laki
Muadzin, sedang
Adzan ditengah kota
London dengan
ekpresi memejamkan
mata pada saat
menutup telinga kiri,
serta tangan telapak
tangan kanan di buka
yang menandakan
Muadzin khusu dalam
mengumandangkan
Adzan di tengah
publik kota London .
Level Ekpresi Tubuh
Seorang laki-laki
Muadzin, sedang
Adzan di sudut jalan
kota London dengan
ekpresi membuka
mata, menutup kedua
telinga serta inotasi
Adzan dengan
senyuman yang
menandakan Muadzin
khusu dalam
mengumandangkan
Adzan di sudut jalan
kota London.
63
Level Ekpresi Tubuh
Seorang laki-laki
Muadzin, sedang
Adzan di darmaga
dengan ekpresi
membuka mata,
menutup telinga
dengan tangan kanan
serta inotasi Adzan
dengan senyuman
yang menandakan
Muadzin khusu dalam
mengumandangkan
Adzan di darmaga
kota London.
Penjelasan pada ekspresi tubuh tersebut berupa ekspresi bahasa non verbal
Muadzin dilihat dari intonasi-intonasinya. Agar lebih jelasnya berikut
perencanaan analisis di bab pembahasan di bawah ini :
1. Mimik muka : Gambar-gambar yang di atas menjelaskan tentang mimik
muka yang khusu tanpa ada tekanan yang mengarah pada kebahagiaan.
2. Gerak Isyarat : Gerak isyarat pada potongan-potongan gambar tersebut
adalah memejamkan mata, mata dengan tatapan keyakinan menandakan
emosi rasa bahagia dalam melaksanakan Adzan.
3. Gerakan-gerakan : Pada potongan gambar dari video Adzan tersebut yaitu
gerakan-gerakannya rilex, tenang, menandakan kebahagiaan seorang
Muadzin dalam melaksanakan Adzan di wilayah publik Inggris.
Pada potongan gambar dari video “Adzan” tersebut merepresentasikan
bahwa di Inggris memberikan ekpresi kebebasan dalam menunaikan ibadah
menurut kepercayaan atas warganya masing-masing. Hal tersebut dapat dilihat
64
dari ekpresi non verbal Muadzin yang tidak memperlihatkan adanya tekanan dari
warga publik Inggriis yang mayoritas non muslim.
III. Temuan Pada Level Penampilan Bagian Luar Pemain Video
“Adzan”
Penampilan bagian luar pemain, peneliti akan membahas mengenai
simbol dari dandanan, kostum yang di pakai pada saat Muadzin
mengumandangkan “Adzan” di video tersebut.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
(Sumber : video “Adzan” di TV Inggris Channel 4)
65
Tabel 4.2
Level Penampilan Bagian Luar Pemain
Kode Analisis Potongan Gambar Video Keterangan Bagian
Luar Pemain
Level Bagian Luar
Pemain
Penampilan dari dandanan :
Seorang laki-laki Muazin
memakai baju kuning celana
hitam, memakai kupluk (tutup
kepala) berwarna merah
maroon.
Kosum: Laki-laki Muazin
memakai baju kerah panjang
berwarna kuning, memakai
celana hitam, serta memakai
kupluk (tutup kepala) berwarna
merah sedang berjalan di gang
jalan London.
Level Bagian Luar
Pemain
Penampilan dari dandanan :
Seorang laki-laki Muazin
memakai baju kuning celana
hitam, memakai kupluk (tutup
kepala) berwarna merah
maroon.
Kosum: Laki-laki Muazin
memakai baju kerah panjang
berwarna kuning, memakai
celana hitam, serta memakai
kupluk (tutup kepala) berwarna
merah maroon sedang
menyapa orang Inggris yang
sedang duduk istirakat dengan
sepedanya di gang jalan
London.
Level Bagian Luar
Pemain
Penampilan dari dandanan :
Seorang laki-laki Muazin
memakai baju kuning celana
hitam, memakai kupluk (tutup
kepala) berwarna merah
maroon.
Kosum: Laki-laki Muazin
memakai baju kerah panjang
berwarna kuning, memakai
celana hitam, serta memakai
kupluk (tutup kepala) berwarna
merah maroon sedang Adzan
di tengah kota London
dihadapan dua orang polisi
Inggris..
66
Penjelasan pada Penampilan bagian luar pemain tersebut bada gambar
pertama berupa :
1. Penampilan dari dandanan : Seorang laki-laki Muazin memakai baju
kuning celana hitam, memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah
maroon. Kosum: Laki-laki Muazin memakai baju kerah panjang berwarna
kuning, memakai celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala)
berwarna merah sedang berjalan di gang jalan London.
2. Penampilan dari dandanan : Seorang laki-laki Muazin memakai baju
kuning celana hitam, memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah
maroon. Kosum: Laki-laki Muazin memakai baju kerah panjang berwarna
kuning, memakai celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala)
berwarna merah maroon sedang menyapa orang Inggris yang sedang
duduk istirakat dengan sepedanya di gang jalan London
3. Penampilan dari dandanan : Seorang laki-laki Muazin memakai baju
kuning celana hitam, memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah
maroon. Kosum: Laki-laki Muazin memakai baju kerah panjang berwarna
kuning, memakai celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala)
berwarna merah maroon sedang Adzan di tengah kota London dihadapan
dua orang polisi Inggris.
Penampilan bagian luar pemain yang akan di bahas yaitu kostum, dan
dandanya Muadzin dengan kostum bergaya casual seperti kebanyakan orang
Inggris. Dalam video Adzan ini, penampilan luar pemain dari Muadzin memang
tidak seperti kebanyakan umat Islam memakai gamis sebagai identitas umat Islam.
67
Di video ini, Muadzin lebih menonjolkan kostum dan dandanan pakaian biasa
yang tidak menggambarkan ciri identitas umat Islam.
IV. Temuan Pada Level Keadaan Panggung Video “Adzan”
Keadaan panggung, peneliti akan menganalisis dari sudut latar
belakang atau background Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di
Negara Inggris, serta pencahayaan Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai
tempat di Negara Inggris.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
(Sumber : video “Adzan” di TV Inggris Channel 4)
68
Tabel 4.3
Level Keadaan Panggung
Analisis Keadaan
Panggung
Potongan Gambar Video Keterangan Keadaan
Panggung
Level Keadaan
Panggung
Sudut latarbelakang atau
background : Keadaan Panggung
yang di tampilkan dalam video
“Adzan” yaitu Muadzin sedang
“Adzan” di tengah kota London di
mana masyarakat Inggris berjalan,
nuansa yang di pakai pada video
tersebut gambaran toleransi
dengan pencahayaan sore hari di
mana pada saat sore banyak
masyarakat Inggris termasuk polisi
berlalu lalang di tengah kota
London.
Level Keadaan
Panggung
Sudut latarbelakang atau
background Muadzin : Keadaan
Panggung yang di tampilkan
dalam video “Adzan” yaitu
Muadzin sedang “Adzan” di
tengah kota London di mana
masyarakat Inggris berjalan,
nuansa yang di pakai pada video
tersebut gambaran toleransi
dengan pencahayaan sore hari di
mana pada saat sore banyak
masyarakat Inggris berlalu lalang
di tengah kota London.
Level Keadaan
Panggung
Sudut latarbelakang atau
background Muadzin : Keadaan
Panggung yang di tampilkan
dalam video “Adzan” yaitu
Muadzin berjalan di tengah kota
London di mana masyarakat
Inggris banyak yang berjalan
berjalan, nuansa yang di pakai
pada video tersebut yaitu
pencahayaan sore hari di mana
pada saat sore banyak masyarakat
Inggris berlalu lalang di tengah
kota London.
69
Penjelasan pada keadaan panggung, lebih menganalisis dari sudut latar
belakang atau background Muadzin temuan dari level tersebut dilihat dari sudut
latarbelakang atau backgroud. Agar lebih jelasnya berikut di bawah ini :
1. Sudut latar belakang atau background : Keadaan Panggung yang di
tampilkan dalam video “Adzan” yaitu Muadzin sedang “Adzan” di tengah
kota London di mana masyarakat Inggris berjalan, nuansa yang di pakai
pada video tersebut gambaran toleransi dengan pencahayaan sore hari di
mana pada saat sore banyak masyarakat Inggris termasuk polisi berlalu
lalang di tengah kota London.
2. Sudut latar belakang atau background Muadzin : Keadaan Panggung yang
di tampilkan dalam video “Adzan” yaitu Muadzin sedang “Adzan” di
tengah kota London di mana masyarakat Inggris berjalan, nuansa yang di
pakai pada video tersebut gambaran toleransi dengan pencahayaan sore
hari di mana pada saat sore banyak masyarakat Inggris berlalu lalang di
tengah kota London.
3. Sudut latar belakang atau background Muadzin : Keadaan Panggung yang
di tampilkan dalam video “Adzan” yaitu Muadzin berjalan di tengah kota
London di mana masyarakat Inggris banyak yang berjalan berjalan, nuansa
yang di pakai pada video tersebut yaitu pencahayaan sore hari di mana
pada saat sore banyak masyarakat Inggris berlalu lalang di tengah kota
London.
Keadaan panggung yang ditampilkan pada video “Adzan” di Channel 4
inggris tersebut menampilkan latar yang berbeda dengan kumandang “Adzan”
70
yang sering dilakukan Muadzin di tempat peribadahan yaitu masjid. Tampilan
berbeda itu sendiri terlihat dari latarbelakang atau background dari tempat Muadin
mengumandangkan “Adzan”. Background itu yang akan penulis teliti berdasarkan
level keadaan panggung yang akan dipaparkan pada analisa penelitian.
4.2 Analisis Penelitian
Setelah peneliti mengumpulkan temuan data dari adegan yang lebih
mewakili reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris sebagaimana yang
digambarkan dalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4 selama bulan
Ramadhan (1434 H) tersebut, kemudian temuan data tersebut akan dianalisis lebih
rinci sesuai dengan analisis semiotika pertunjukkan Tadeuz Kowzan.
Analisis Tadeuz Kowzan yang akan di bahas ini terdiri dari 4 tahap yaitu.
Naskah lisan, peneliti akan membahas mengenai bahasa“Adzan” itu sendiri di
mana pembahasan bahasa “Adzan” dikombinasikan dengan Muadzin pada saat
“Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris. Ekspresi tubuh, peneliti akan
menganalisis berdasarkan bahasa non verbal Muadzin pada saat “Adzan” di
berbagai tempat di Negara Inggris mulai dari intonasi-intonasi pada saat Muadzin
berhenti “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris. Penampilan bagian luar
pemain, peneliti akan membahas mengenai simbol dari dandanan, potongan
rambut, kostum yang di pakai pada saat Muadzin mengumandangkan “Adzan” di
video tersebut. Keadaan panggung, peneliti akan menganalisis dari sudut
latarbelakang atau background Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di
71
Negara Inggris, serta pencahayaan Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat
di Negara Inggris.
Sementara sebagai tambahan untuk memperlengkap penelitian tersebut.
Peneliti akan merepresentasikan bagaimana peran video “Adzan” terhadap upaya
mereposisi Islam di tengah masyarakat Inggris, khususnya pemirsa Channel 4
yang akan diperkuat oleh narasumber dari pakar agama Islam dan ahli dalam
menganalisa budaya Islam. Narasumber tersebut yaitu Dr. Bambang S. Ma‟arif.
Untuk lebih jelas mengenai analisa penelitian tentang reposisi Islam di tengah
masyarakat Inggris sebagaimana yang digambarkan dalam video “Adzan” di TV
Inggris Channel 4 selama bulan Ramadhan (1434 H) berikut di bawah ini.
4.2.1 Level Naskah Lisan
Dalam level naskah lisan ini, peneliti akan merepresentasikan makna dari
bahasa“Adzan” di mana pembahasan bahasa “Adzan” dikombinasikan dengan
Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris. Seperti yang
diketahui umat Islam, “Adzan” merupakan seruan atau panggilan yang
menandakan bahwa waktu shalat telah tiba dan sekaligus mengajak kaum
muslimin atau umat Islam untuk menunaikan shalat fardhu. Dalam sehari “Adzan”
terdengar lima kali. Seorang yang mengumandangkan Adzan adalah kaum adam
atau laki-laki yang biasa disebut muadzin. Adzan memiliki makna tersendiri bagi
umat Islam selain sebagai panggilan shalat “Adzan” juga sebagai panggilan untuk
menghadap Allah S.W.T sebagai bentuk ketaatan dalam menjalankan perintahnya.
72
Makna satu persatu dari kalimat “Adzan” yaitu seruan Allahu Akbar yang
menggambarkan bahwa manusia yang sedang sibuk mengurusi harta duniawi,
berhenti sejenak untuk menyambut seruan. Istirahatkanlah badanmu dan
segeralah beramal baik demi kepentingan dan keuntungan dirimu sendiri. Ada
tujuh kalimat yang biasa diucapkan oleh seorang Muadzin dan merupakan
susunan kalimat “Adzan” yang sudah popular di kalangan umat Islam; yiatu
pertama :
ب الله ك
Ungkapan ini memberikan arahan kepada umat Islam yang hendak
mencari dan mencapai kemenangan, bahwa hendaklah umat Islam memulai gerak,
aktifitas dan usahanya dengan menyebut nama Allah Yang Maha Besar. Ketika
hendak memulai aktifitas, hendaklah dia mengingat bahwa ada Dzat Yang Maha
Besar yang selalu akan membantu dan menolongnya dalam mencapai maksud dan
tujuan itu. Memulai sesuatu dengan nama Allah dan meyakini Allah Maha Besar,
akan berdampak pada munculnya rasa optimisme yang tinggi dalam diri
seseorang. Sekalipun di tengah perjalanan, dia menghadapi berbagai macam
bentuk hambatan dan rintangan, namun dengan keyakinan akan adanya
pertolongan Allah yang Maha Besar, dia akan tetap teguh dalam mencapi
tujuannya.
Ungkapan Allah Maha Besar oleh Muadzin Hasen Rasol, di mulai di
sebuah gang jalan besar kota Inggris di mana jalan tersebut berawal belum terlihat
penduduk yang beraktivitas, lalu Muadzin berjalan menuju gang yang lain dengan
73
mengungkapan Allah Maha Besar dengan khusu tanpa terlihat adanya tekanan dan
cacian dari warga Inggris yang mayoritasnya bukan Islam. Pengungkapan Allah
Maha Besar sebagai bentuk representasi kebesaran nama Allah S.W.T yang harus
disyukuri. Rasa syukur itu sendiri di aplikasikan dengan cara menunaikan Shalat,
selalu ingat kepada Allah serta berdo‟a kepada Allah karena Allah S.W.T akan
senantiasa membantu dan menolong umatnya.
الله ه
Ungkapan oleh Muadzin Hasen Rasol ini berarti persaksian bahwa tiada
tuhan yang berhak di sembah selain Allah. Ungkapan ini memberikan panduan
kepada seseorang yang hendak memulai sesuatu agar memurnikan niatnya karena
Allah S.W.T, dan apapun yang dilakukannya adalah untuk tujuan ibadah. Sebab,
tidak ada satupun pekerjaan yang dikerjaan manusia, kecuali bernilai ibadah.
Begitulah yang ditegaskan dalam surat (Al-Bayyinah, 98:5) “Padahal mereka
tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus.”
Hal ini merepresentasikan bagi semua warga Inggris yang hendak meraih
sukses, bahwa sebesar apapun usahanya jika tidak untuk niat beribadah akan
bernilai sia-sia. Memurnikan niat dan tujuan untuk beribadah, akan menjadikan
seseorang bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena, kalaupun kemudian
74
usahanya mengalami kegagalan, setidaknya dia sudah mendapatkan bagian pahala
dari Allah S.W.T
س ل ه ه محمد
Ungkapan oleh Muadzin Hasen Rasol ini memberikan petunjuk kepeda
warga Inggris akan adanya sosok manusia agung dan sempurna yang mesti
dijadikan contoh dan teladan. Nabi Muhammad S.A.W. adalah sosok pekerja yang
sangat sukses dalam mencapai setiap tujuan dan maksudnya. Dengan
menyebutkan nama nabi Muhammad. S.A.W, manusia diperintahkan untuk
menjadikan beliau sebagai panutan, teladan dalam setiap aktifitas dan perbuatan
mencapai kesuksesan. Nabi Muhammad SAW. adalah pekerja yang ulet, cerdas,
tangguh, sabar, ikhlas dan sebagainya.
Adalah hal yang sudah biasa bagi setiap manusia, bahwa untuk bekerja dia
memerlukan contoh. Tentunya, yang mesti dijadikan contoh adalah yang terbaik
dan paling sukses. Tipe sepeti itu hanyalah ada pada diri Rasulullah S.A.W.
ح لاة
Ungkapan oleh Muadzin Hasen Rasol tersebut menggambarkan panggilan
untuk segera melaksanakan shalat memberikan arahan kepada setiap yang akan
memulai sesuatu, bahwa hendaklah mengawalinya dengan ibadah; shalat. Ibadah
akan mendatangkan keredaan Allah S.W.T kepada seseorang, dan jika Allah
S.W.T sudah meredhainya tentulah semua keinginanya akan terwujud dengan
sempurna dan kesuksesan dengan mudah akan diraih.
75
Begitulah yang diingatkan Allah S.W.T dalam surat (Al-Jum‟ah, 62 : 10)
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.” Di siamping itu, shalat sebagai salah satu bentuk zikir kepada Allah,
adalah hal yang bisa mendatangkan ketenangan jiwa bagi pelakunya. Jika
seseorang bekerja dengan hati yang tenang dan fikiran yang jernih, tentulah
kesukesan akan mudah diraih.
ح لاح
Ungkapan oleh Muadzin Hasen Rasol tersebut menggambarkan sebagai
bentuk ajakan mengenai tujuan akhir dari usaha manusia; yaitu kesuksesan. Akan
tetapi, kesuksesan ini baru akan diperoleh jika sebelumnya di awali dengan hal-
hal yang telah disebutkan sebelumnya; memulai dengan nama Allah S.W.T,
memurnikan niat untuk ibadah, mencontoh yang terbaik (Rasulullah), serta
mengawalinya dengan ibadah (Shalat). Jika hal itu sudah dipenuhi anda pasti
sukses. Akan tetapi, setelah kesuksesan di raih, mesti diikuit oleh ungkapan
keenam:
ب لله ك
Dengan ungkapan Allah Maha Besar setelah meraih kemenangan, akan
menyadarkan manusia bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang diperolehnya
adalah berkat bantuan dan pertolongan Allah S.W.T tidak satupun yang bisa
terwujud di alam ini tanpa izin dari Allah S.W.T. Pengakuan ini, akan
menjadaikan manusia untuk selalu rendah hati dengan keberhasilannya, dan tidak
76
berubah menjadi manusia yang angkuh dan sombong. Akhir dari ungkapan azan
adalah
الله
Dengan ungkapan bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah
S.W.T setelah meraih sukses, akan menjadikan manusia sadar bahwa kesuksesan
yang telah diraihnya mestilah dipergunakan kembalai untuk tujuan ibadah dan
pengabdian kepada Allah S.W.T betapa banyak, manusia yang sukses mencapai
tujuannya, namun kesuksesan itu tidak banyak mendatangkan manfaat kepada
manusia lain, bahkan tidak juga untuk dirinya sendiri. Dengan ungkpan ini yang
menjadi penutup kesuksesan, diharapkan bahwa setiap kesuksesan akan
menjadikan pemiliknya menjadi manusia yang semakin berguna, bermanfaat serta
semakin dekat dengan Allah melalui intensitas ibadahnya, baik secara kuntitas
maupun kualitas.
Naskah lisan yang di maksud adalah bahasa “Adzan” dikombinasikan
dengan Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris, Sebagai
backsound video “Adzan” yang di TV Inggris Channel 4 selama bulan Ramadhan
(1434 H). Elemen naskah lisan menunjuk pada gambaran umum dari backsound
video “Adzan”. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama
dari suatu naskah lisan. Topik dari naskah lisan menggambarkan apa yang ingin di
visualisasikan dan di audio visual pada video Adzan” yang di TV Inggris Channel
4 selama bulan Ramadhan (1434 H) dalam pemberian pesannya. Topik naskah
77
lisan menunjukan konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu pesan
yang akan disampaikan kepada khalayak.
Naskah lisan video “Adzan” ini mempresentasikan mengenai pandangan
Channel 4 yang membuat video “Adzan” di mana pada video yang dimunculkan
backsound bahasa “Adzan” di beberapa titik kota London sebagai naskah
lisannya. Hal tersebut sebagai gagasan umum naskah lisan yang menafsirkan
keberadaan umat Islam dalam segi ibadah sudah di terima oleh publik Inggris.
Naskah lisan pada bahasa “Adzan” yang ditampikan dalam kondisi fisik di
beberapa titik kota baik di gang jalan besar, di kota, di dermaga dan lain
sebagainya telah memberikan deskripsi pada khalayak tentang reposisi Islam di
tengah masyarakat Inggris yang sudah menerima toleransi antar agama
sebagaimana yang digambarkan dalam video “Adzan” di TV Inggris Channel 4.
Menurut Ibrahim Adi, sebagai salah satu sutradara dari video clip dan
dokumenter dalam wawancaranya mengatakan bahwa :
Naskah lisan yang dibentuk Channel 4 pada video “Adzan” yaitu bahasa
“Adzan” itu sendiri di mana hal tersebut sebagai bagian dari tema pokok
dalam mendeskripsikan video “Adzan” tersebut. Kombinasi antara
backsound suara dengan wujud fisik di mana Muadzin sedang “Adzan” di
beberapa titik kota London Inggris telah menggambarkan bahwa di negara
sana terdapat toleransi yang baik terhadap keberadaan umat Islam di mana
video itu sendiri telah mewakili bahwa panggilan ibadah umat Islam
“Adzan” yang sering di cap bahwa agama Islam di terima baik oleh publik
Inggris. Masyarakat Inggris jika di lihat pada video tersebut tidak terlihat
ada keresahan apalagi pas di adegan sang Muadzin sedang “Adzan”
ditengah kota London di mana publik sedang beraktivutas termasuk dua
aparat polisi yang melihat sang Muadzin dan tidak menangkapnya, di sini
sudah jelas bahwa “Adzan” di masyarakat Inggris tidak dipermasalahkan
melainkan diterima dengan baik dan saling menghargai toleransi antar
agama.3
3 Wawancara dengan Ibrahim Adi. Tanggal 5 Maret 2014
78
Hasil wawancara dengan Ibrahim Adi dapat dijelaskan, Channel 4
merepresentasikan naskah lisan dalam bentuk bahasa “Adzan”. Hal tersebut
sebagai kombinasi antara backsound suara dengan wujud fisik di mana Muadzin
sedang “Adzan” di beberapa titik kota London Inggris telah menggambarkan
bahwa di negara Inggris terdapat adanya toleransi yang baik dengan keberadaan
umat Islam di mana video itu sendiri telah mewakili bahwa panggilan ibadah bagi
umat Islam “Adzan” yang sering di cap bahwa agama Islam di terima baik oleh
publik Inggris. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Jeanne Martinet
seperti dipaparkan sebagai berikut :
Gagasan naskah lisan berupa bahasa sebagai refleksi dari keadaan, bahwa
setiap manusia pasti mempunyai identitas tersendiri yang diciptakan oleh
lingkungannya. Hal ini menjadi bentuk realitas yang sebenarnya di mana
setiap manusia yang hidup bersosialisasi dapat menciptakan identitas
bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, di mana bahasa yang
diciptakan sebagai bagian dari identitas khas yang tidak mungkin sama
dengan yang lainnya (Martinet, 2008 :131).
Dalam sebuah naskah lisan, bahasa yang digunakan adalah bagian dari
gagasan refreksi dari keadaan, di mana setiap manusia mempunyai identitas
sendiri dalam lingkungannya. Setiap manusia hidup bersosialisasi, dapat
menciptakan identitas bahasa untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, di
mana bahasa yang digunakan sebagai bagian dari identitas khas yang tidak sama
dengan bahasa lain. Naskah lisan bahasa “Adzan” yang ditampilkan pada video
Channel 4 sebagai backsound video “Adzan” sebagai bentuk identitas Umat Islam
pada saat menjalankan ibadah kepada Allah S.W.T
79
4.2.2 Level Ekspresi Tubuh
Pada level ekspresi tubuh penampilan bisa dilahat dari skema ekspresi
tubuh yang ditonjolkan dari video “Adzan” yaitu bahasa non verbal Muadzin pada
saat “Adzan” mulai dari intonasi berhenti “Adzan” di berbagai tempat di Negara
Inggris. Agar lebih jelasnya berikut analisis di bab pembahasan di bawah ini :
1. Mimik muka : Gambar-gambar yang akan dibahas dan diinterpretasikan
yaitu mimik muka yang khusu tanpa ada tekanan yang mengarah pada
kebahagiaan.
2. Gerak Isyarat : Gerak isyarat pada potongan-potongan gambar adalah
memejamkan mata, mata dengan tatapan keyakinan menandakan emosi
rasa bahagia dalam melaksanakan Adzan.
3. Gerakan-gerakan : Pada potongan gambar dari video “Adzan” yaitu
gerakan-gerakannya rilex, tenang, menandakan kebahagiaan seorang
Muadzin dalam melaksanakan “Adzan” di wilayah publik Inggris.
Skema ekspresi tubuh dalam video “Adzan” ini akan menjelaskan arti dari
simbol non verbal Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat. Skema ekpresi
tubuh terdiri atas mimik muka, gerak isyarat, gerakan-gerakan. Namun, walaupun
ada pembagian seperti ini, kesemuanya adalah satu kesatuan dari video “Adzan”
tersebut.
Dalam video “Adzan”, interpretasi dari ekspresi tubuh yang pertamakali
dimunculkan memiliki tendensi kebebasan dalam melaksanakan “Adzan” di
wilayah Inggris yang mayoritasnya non muslim. Ekspresi tubuh pembuka atau
80
yang biasa dikenal dengan visual art. Jika dikomparasikan dengan stuktur sebuah
bahasa “Adzan”, maka visual art ini bisa dianalogikan sebagai lead berita yaitu
sebagai penghubung antara Judul dan isi video secara keseluruhan. Visual art
dalam video “Adzan” ini menggaris bawahi ekspresi tubuh dari hasil temuan
yang telah penulis paparkan di atas berupa :
Gambar 1
Sumber : Video “Adzan” Channel 4 Inggris
Level ekpresi tubuh pada gambar ke satu yaitu. Seorang laki-laki
(Muadzin) menghadap kiblat (barat), sedang Adzan ditengah kota London dengan
ekspresi memejamkan mata pada saat menutup telinga kanan, serta tangan telapak
tangan kiri di buka yang menandakan Muadzin khusu dalam mengumandangkan
“Adzan” di tengah kota London. Selain bertanda khusu, menutup telinga kanan
menandakan salah satu cara agar suara “Adzan” bisa keras dan bagus. Jumhur
ulama mengatakan sunnah bagi muadzin untuk meletakkan atau menutup telinga
kanan dengan salah satu tangan atau jari tangannya ke dalam dua lubang
telinganya ketika adzan. Sesuai dengan sabda hadits “Dari Abu Juhaifah ia
berkata, “Aku melihat Bilal adzan dan aku ikuti bibirnya ke arah sini dan ke arah
81
situ dan jari tangannya berada di dalam kedua lubang telinganya.” (HR. Bukhari
(598), Muslim (777) dari Abu Juhaifah)”
Ekspresi tubuh dengan menutup telinga kanan dengan salah satu tangan
dari video “Adzan” tersebut mendeskripsikan bahwa diruang publik Inggris,
Muadzin mengumandangkan “Adzan” dengan khusu, selain khusu suara yang
keluar dari Muadzin keras dan berirama hal tersebut sebagai tanda bahwa seruan
ibadah sholat bagi kaum muslim tidak menciptakan kontradiksi dari warga Inggris
yang mayoritasnya non muslim. Bahasa non verbal Muadzin menandakan bahwa
mengumandangkan Adzan di publik Inggris tidak menjadi masalah dan tidak
menciptakan kegaduhan melainkan warga Inggris sudah menerima dan
menghormati serta toleransi terhadap adanya muslim di Inggris.
Dilihat dari mimik muka pada gambar kesatu menggambarkan mimik
muka yang khusu, tenang tanpa ada tekanan yang mengarah pada kebahagiaan.
Secara ekspresi mimik muka pada gambar Muadzin tersebut mendeskripsikan
kebebasan di ruang publik London mengenai “Adzan” sebagai salah satu
panggilan ibadah bagi kaum muslim. Mimik muka Muadzin terlihat tenang saat
mengumandangkan “Adzan” hal tersebut menjadi perwujudan bahwa di Inggris
tidak mendiskriminasikan Islam sebagai agama terroris.
Sementara jika dilihat dari gerak isyarat adalah memejamkan mata, di
mana mata tersebut merepresentasikan tatapan keyakinan menandakan emosi rasa
bahagia tanpa ada beban dan tekanan dalam melaksanakan “Adzan”. Dan jika
dilihat dari gerakan-gerakannya rilex, tenang, menandakan kebahagiaan seorang
Muadzin dalam melaksanakan “Adzan” di wilayah publik Inggris.
82
Gambar 2
Sumber : Video “Adzan” Channel 4 Inggris
Level ekpresi tubuh pada gambar ke dua yaitu. Seorang laki-laki Muadzin
menghadap kiblat (barat), sedang Adzan ditengah kota London dengan ekspresi
memejamkan mata pada saat menutup telinga kiri, serta tangan telapak tangan
kanan di buka yang menandakan Muadzin khusu dalam mengumandangkan
Adzan di tengah publik kota London.
Ekpresi tubuh dengan menutup telinga kiri disamping cara agar suara
“Adzan” bisa keras dan bagus. Menutup telinga kiri mempunyai tanda atau arti
bahwa diruang publik Inggris seruan ibadah sholat bagi kaum muslim tidak
menciptakan kontradiksi dari warga Inggris. Bahasa non verbal Muadzin
menandakan bahwa mengumandangkan Adzan di publik Inggris baik di wilayah
barat, timur, selatan, dan utara tidak menjadi masalah dan tidak menciptakan
kegaduhan melainkan warga Inggris sudah menerima dan menghormati serta
toleransi terhadap adanya muslim di Inggris. Sebagaimana dalam hadist Abu
Juhaifah radhiyallahu „anhu, berkata: “Aku melihat Bilal mengumandangkan
Adzan, memutarkan dan mengikutkan mulutnya ke arah sana dan sana, sedangkan
83
kedua jarinya berada di kedua telinganya.” (HR. At-Tirmidzy, dan dishahihkan
Syeikh Al-Albany, 2007 : 62).
Jika menginterpretasikan hadis tersebut menjelaskan bahwa video “Adzan”
Channel 4 yang berupa Muadzin sedang “Adzan” di tengah kota London adanya
kebebasan berekspresi dari warga Inggris yang beragama Islam. Di mana di dalam
potongan gambar tersebut terlihat publik Inggris tidak melihat seorang Muadzin
dengan rasa heran atau marah. Publik Inggris tidak menghiraukan seorang
Muadzin. Hal tersebut menggambarkan bahwa warga Inggris sendiri tidak
memandang dan mendiskriminasikan umat muslim dalam mengekspresikan diri
untuk menunaikan ibadah di wilayah Inggris.
Dilihat dari mimik muka pada gambar kedua percis seperti gambar yang
pertama di mana mimik muka Muadzin terlihat khusu, tenang tanpa ada tekanan
yang mengarah pada kebahagiaan. Ekspresi mimik muka tersebut
mendeskripsikan kebebasan di ruang publik London mengenai “Adzan” sebagai
salah satu panggilan ibadah bagi kaum muslim. Mimik muka Muadzin terlihat
tenang saat mengumandangkan “Adzan”. Menurut Duncan dalam buku
“Psikologi Komunikasi” dari Jalaluddin Rakhmat, kemampuan mimik muka itu
termasuk pesan kinesik pada klasifikasi pesan non-verbal. Karena pesan fasial
(mimik) yang menggunakan muka untuk menyampaikan makna tertentu dapat
mengartikan bahwa:
1. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi akan
menunjukkan apakah komunikator memandang penelitiannnya baik
atau jelek.
2. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibtan dalam suatu situasi
tertentu.
84
3. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tidak pada orang lain atau
lingkungan.
4. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap
pernyataannya sendiri.
5. Wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurangnya
pengertian ( dalam Rakhmat, 2005: 290).
Hal tersebut dapat digambarkan bahwa ekspresi mimik muka Muadzin
pada saat melaksanakan “Adzan” di tengah kota London Inggris menggambarkan
ekspresi wajah yang positif, di mana wajah tersebut bisa mengkomunikasiakan
intensitas situasi di ruang publik yang saling menerima dan toleransi. Artinya
gambaran mimik muka dari Muadzin pada video tersebut adanya saling mengerti
diantara orang muslim dengan warga Inggris yang kebanyakan non muslim.
Sementara jika dilihat dari gerak isyarat perseis sama dengan gambar yang
pertama yaitu memejamkan mata, di mana mata tersebut merepresentasikan
tatapan keyakinan menandakan emosi rasa bahagia tanpa ada beban dan tekanan
dalam melaksanakan “Adzan”. Dan jika dilihat dari gerakan-gerakannya rilex,
tenang, menandakan kebahagiaan seorang Muadzin dalam melaksanakan “Adzan”
di wilayah publik Inggris itu sendiri.
Gambar 3
85
Pada gambar ketiga yaitu. Seorang laki-laki Muadzin, sedang “Adzan” di
sudut jalan kota London dengan ekspresi membuka mata, menutup kedua telinga
serta inotasi “Adzan” dengan senyuman yang menandakan Muadzin khusu dalam
mengumandangkan “Adzan” di sudut jalan kota London. Ekspresi tubuh dari
tampilan gambar ketiga, ialah membuka mata, menutup kedua telinga dan
senyuman.
Hal tersebut menjelaskan bahwa di wilayah Inggris tepatnya di sudut jalan
kota London Muadzin sebagai penggambaran dari orang muslim bisa
mengekspresikan ibadahnya tanpa ada kontradiksi dari masyarakat sekitar.
Potongan gambar dari video “Adzan” tersebut telah menginterpretasikan umat
muslim bisa diterima di wilayah Inggris. Dengan ekspresi tubuh seperti demikian
sebagai bentuk kebebasan berekspresi umat Islam untuk beribadah di Negara
Inggris tanpa ada lagi tekanan atau diskriminasi terhadap keberadaannya.
Gambar ketiga di atas Channel 4 menciptakan situasi di mana Negara
Inggris adalah Negara yang menghargai umat Islam dalam melaksanakan ibadah.
Penggambaran sudut kota Inggris sebagai bentuk dari ide realitas di mana ekspresi
tubuh Muadzin adalah simbol dari makna kebebasan berekspresi dari warga
Inggris yang beragama Islam.
Dilihat dari mimik muka pada gambar ketiga ialah membuka mata,
menutup kedua telinga, dan tersenyum dengan terlihat giginya. Hal tersebut
menandakan bahwa sang Muadzin dalam mengumandangkan “Adzan” terlihat
khusus dengan inotasi suara yang nyaring karena kedua telinga ditutup serta
senyum yang keluar gigi menandakan Muadzin merasa bahagia melaksanakan
86
“Adzan” di sudut jalan kota Inggris tersebut. Sementara jika dilihat dari gerak
isyarat membuka mata yang artinya masyarakat Inggris dapat melihat dan
merasakan bahwa keberadaan umat muslim sudah dihormati dan dijaga
toleransinya. Dan jika dilihat dari gerakan-gerakannya rilex, tenang, menandakan
kebahagiaan seorang Muadzin dalam melaksanakan “Adzan” di wilayah publik
Inggris itu sendiri.
Gambar 4
Sumber : Video “Adzan” Channel 4 Inggris
Pada gambar keempat yaitu. Seorang laki-laki Muadzin, sedang “Adzan”
di darmaga dengan ekspresi membuka mata, menutup telinga dengan tangan
kanan serta inotasi “Adzan” dengan senyuman yang menandakan Muadzin khusu
dalam mengumandangkan “Adzan” di darmaga kota London. Penjelasan dari
potongan gambar keempat tersebut ialah Channel 4 ingin merepresentasikan
makna di mana umat Islam sekalipun di dermaga kota Inggris dapat di terima oleh
masyarakat Inggris itu sendiri.
87
Channel 4 dalam hal pemaknaan ekspresi tubuh pada gambar keempat
yaitu Muadzin sedang “Adzan” di dermaga di mana pada adegan tersebut
Muadzin terlihat khusu, dengan tatapan mata yang tidak dalam keadaan tertekan.
Arti dari potongan gambar tersebut yaitu adanya kebebasan dalam beribadah bagi
umat Islam di semua wilayah Inggris, baik di tengah kota, sudut jalan maupun
darmaga.
Keempat potongan gambar dari video “Adzan” yang diputar di Channel 4
Inggris di atas merepresentasikan adanya toleransi terhadap umat muslim untuk
melaksanakan aktivitas ibadahnya di Inggris. video “Adzan tersebut sebagai
cermin bahwa pada saat ini di Inggris Islam tidak dianggap agama terroris. Hal
tersebut bisa dilihat dari setiap adegan ekspresi tubuh yang di mana pada
penekanannya pada ekspresi mimik muka, gerak isyarat, dan lain sebagainya.
Dalam konteks ekspresi wajah atau mimik pada video tersebut adalah hasil
dari satu atau lebih gerakan atau posisi Muadzin pada saat menunaikan “Adzan”
di beberapa tempat di kota Inggris. Ekspresi mimik muka Muadzin pada video
merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dan dapat menyampaikan
keadaan emosi dari Muadzin kepada orang yang mengamatinya. Ekspresi wajah
merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam
kehidupan manusia. Menurut Amaryllia Puspasari menjelaskan bahwa :
Manusia dapat mengalami ekspresi wajah atau mimik muka tertentu secara
sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat
perasaan atau emosi manusia tersebut. Biasanya amat sulit untuk
menyembunyikan perasaan atau emosi tertentu dari wajah, walaupun
banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya. Misalnya, orang
yang mencoba menyembunyikan perasaan bencinya terhadap seseorang,
88
pada saat tertentu tanpa sengaja akan menunjukkan perasaannya tersebut
di wajahnya, walaupun ia berusaha menunjukkan ekspresi netral.
Hubungan perasaan dan ekspresi wajah juga dapat berjalan sebaliknya,
pengamatan menunjukkan bahwa melakukan ekspresi wajah tertentu
dengan sengaja (misalnya: tersenyum), dapat memengaruhi atau
menyebabkan perasaan terkait benar-benar terjadi (Puspasari, 2009 : 149).
Ekspresi tubuh salah satunya ekskpresi mimik muka adalah salah satu
saluran dalam komunikasi bukan lisan. Semasa berinteraksi, ekspresi mimik muka
memainkan peranan yang penting. Ekspresi wajah atau mimik muka adalah hasil
dari satu atau lebih gerakan reaksi otot pada wajah seseorang individu. Ekspresi
wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi bukan lisan yang dapat
menyampaikan emosi seseorang kepada orang yang memerhatikannya. Ekspresi
wajah merupakan salah satu cara yang penting dalam menyampaikan reaksi sosial
dalam kehidupan manusia. Dalam hal ini, ekspresi mimik muka Muadzin sebagai
bagian dari kebebasan berinteraksi dalam segi agama dan keyakinan di wilayah
Inggris.
Tujuan utama ekpresi mimik muka yang ditampilkan pada potongan video
“Adzan” tersebut yaitu untuk mengeratkan perhubungan silaturahim. Dimana
dapat dilihat fungsi mimik muka yang tergambar pada video adalah untuk
mewujudkan satu perhubungan yang bersaudara dan erat dengan orang lain di
sekitarnya. Hal ini kerana dengan menggunakan mimik muka yang bersahabat,
penuh dengan senyuman semasa proses interaksi “Adzan” dengan orang
disekitarnya, Muadzin dapat memberitahu orang lain bahwa agama Islam dalam
menunaikan ibadah 5 waktu dengan cara “Adzan” yang di mana seruan tersebut
sebagai pengingat bahwa waktu sholat dan waktu menghadap dan beribadah
kepada Allah S.W.T
89
Tujuan mimik muka dari bagian ekpresi tubuh tersebut untuk
menyampaikan idea maklumat tentang sesuatu perkara untuk menyediakan
pelbagai idea dimana Muadzin menciptakan komunikasi secara non verbal
tentang kedamaian dan toleransi yang sangat tinggi pada warga Inggris yang
menghargai dan menghormati ,simbol dari salah satu seruan ibadah untuk umat
Muslim.
Selain itu, mimik muka yang di tampilkan Muadzin menggambarkan
keadaan kebebasan berekspresi di wilayah publik Inggris di mana hal tersebut
senantiasa tergambar pada ekspresi tersenyum yang menunjukan keadaan
Muadzin dalam keadaan baik dan senang melaksanakan “Adzan” di publik Inggris
tersebut. Potret ekpresi tubuh pada video “Adzan” di atas sebagai nilai pribadi,
budaya, kebiasaan umat muslim beribadah yang bertendensi pada sosialisasi
kepada masyarakat atau publik yang berbeda nilai sosial lingkungan sekitarnya.
4.2.3 Level Penampilan Bagian Luar Pemain
Simbol yang tergambar pada penampilan bagian luar pemain, dalam video
“Adzan” yaitu dandanan, kostum yang di pakai pada saat Muadzin
mengumandangkan “Adzan”. Bagian luar penampilan merupakan sebuah identitas
pemaknaan terhadap video “Adzan” yang dikumandangkan. Pada video tersebut
analisis penampilan bagian luar pemain ditekankan pada cara Muadzin dan publik
Inggris berpakaian. Tanpa bermaksud menegasikan unit analisis elemen lainnya,
penulis beranggapan bahwa penampilan bagian luar pemain inilah yang bisa
90
dipakai untuk menganalisis sebuah identitas Muadzin dari video “Adzan” TV
Inggris Channel 4 itu sendiri.
Dalam sebuah analisis video, tidak ada aturan baku yang
mengharuskannya menggunakan susunan kata atau kalimat tertentu; tidak ada
gagasan yang mengharuskannya menggunakan konsep seperti piramida terbalik
dalam analisisnya. Analisis video lebih fleksibel karena merupakan bentuk
ekspresif dari pengarangnya, ia tidak terikat dalam suatu keharusan mesti seperti
apa ia terbangun. Video “Adzan” TV Inggris Channel 4 merupakan deskripsi dari
adanya reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris yang mulai diterima
keberadaan umat Islam serta adanya toleransi yang baik diantara Muslim dan
publik Inggris tersebut.
Untuk lebih merepresentasikan reposisi Islam ditinjau dari level
penampilan bagian luar pemain. Berikut hasil potongan gambar yang mewakili
bagian yang mengarah kepada level tersebut. Agar lebih jelasnya berikut di bawah
ini :
Gambar 1
Penampilan bagian Luar Pemain Muadzin. Sumber : Potongan gambar video “Adzan” TV
Inggris Channel 4
91
Tabel 4.4
Deskripsi Penampilan Luar Pemain
Dalam Video “Adzan”
Visual
Penampilan dari dandanan : Seorang laki-laki Muadzin memakai baju kuning
celana hitam, memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah maroon. Kosum:
Laki-laki Muazin memakai baju kerah panjang berwarna kuning, memakai
celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah sedang
berjalan di gang jalan London.
Sistem Lambang Penampilan luar Pemain
1. Dandanan : Muadzin memakai baju kuning celana hitam, memakai
kupluk (tutup kepala) berwarna merah maroon.
2. Kostum: Kostum yang Muadzin pakai adalah kostum bergaya seperti
masyarakat Inggris kebanyakan di mana kostum tersebut biasa dipakai
untuk beraktivitas, jalan-jalan, pakaian resmi, dan lainnya.
Dalam video “Adzan” TV Inggris Channel 4 ini, penampilan luar pemain
Muadzin memang tidak seperti biasa yang selalu di pakai oleh umat muslim
seperti gamis, sorban, pakaian berwarna putih sebagai identitas Muslim arab pada
saat beribadah. Di video ini, Muadzin berdandan seperti warga Inggris
kebanyakan. Hal ini boleh jadi disebabkan karena representasi Islam tidak semua
di wajibkan untuk memakai pakaian putih, gamis, surban dan lain sebagainya.
Melihat Muadzin dalam segi penampilan kostum yang berdandan
memakai baju kuning celana hitam, memakai kupluk (tutup kepala) berwarna
merah maroon dalam video tersebut terkesan memasyarakat hal tersebut bisa
92
dimaknai bahwa umat Islam bisa memahami dan bisa berbaur dengan lingkungan
yang kebanyakan bukan umat Islam.
Penampilan bagian luar dari Muadzin ini seakan-akan mengungkapkan
keinginannya untuk memberi pesan pada warga Inggris bisa berbaur dengan
kebiasaan pakaian yang dipakai oleh warga setempat. Penampilan Muadzin dalam
video tersebuat memberikan konsep yang santun di mana perpaduan antara ciri
khas umat Muslim yaitu menumbuhkan janggut dipadukan dengan kostum
pakaian yang sering dipakai oleh warga setempat pada saat Muadzin
mengumandangkan “Adzan” di berbagai tempat.
Gambar 2
Penampilan bagian Luar Pemain Muadzin. Sumber : Potongan gambar video “Adzan” TV
Inggris Channel 4
93
Tabel 4.5
Deskripsi Penampilan Luar Pemain
Dalam Video “Adzan”
Visual
Penampilan dari dandanan : Seorang laki-laki Muazin memakai baju kuning
celana hitam, memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah maroon. Kosum:
Laki-laki Muazin memakai baju kerah panjang berwarna kuning, memakai
celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah maroon
sedang menyapa orang Inggris yang sedang duduk istirakat dengan sepedanya
di gang jalan London.
Sistem Lambang Penampilan luar Pemain
1. Dandanan : Muadzin memakai baju kuning celana hitam, memakai kupluk
(tutup kepala) berwarna merah maroon.
2. Kostum: Kostum yang Muadzin pakai adalah baju kerah panjang berwarna
kuning, memakai celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala)
berwarna merah maroon sedang menyapa orang Inggris yang sedang
duduk istirakat memakai baju coklat dan celana pendek dengan sepedanya
di gang jalan London.
Pada gambar ke dua, dandanan Muadzin memakai baju kerah berwarna
kuning menggambarkan tentang umat Islam adalah umat yang mencintai
persaudaraan walau berbeda agama dan keyakinan. Hal tersebut bisa dilihat dari
cara Muadzin menyapa penduduk lokal Inggris yang sedang duduk istirahat
setelah bersepeda. Serta penggunaan celana hitam yang menandakan bahwa
dijaman modern agama Islam akan selalu bersaudara dengan siapapun juga. Dan
penggunaan tutup kepala berwarna merah maroon menandakan keberanian hati
94
seorang Muslim untuk tetap bersaudara dengan saudara selain non Muslim di
lingkungan manapun.
Kostum Muadzin tersebut sebagai representasi bahwa dimanapun umat
Islam berada selalu menciptakan persaudaraan baik dengan sesama muslim
maupun non muslim. Kostum Muadzin memberi arti tentang agama Islam adalah
agama yang cinta kedamaian, cinta persaudaraan, dan selalu menyapa setiap
saudara baik yang seiman maupun tidak seiman. Penampilan dan dandanan
Muadzin pada gambar di atas lebih menekankan kepada warna persaudaraan antar
sesama manusia yang berbeda ras dan agama yang berada di Negara Inggris.
Gambar 3
Penampilan bagian Luar Pemain Muadzin. Sumber : Potongan gambar video “Adzan” TV
Inggris Channel 4
95
Tabel 4.6
Deskripsi Penampilan Luar Pemain
Dalam Video “Adzan”
Visual
Penampilan dari dandanan : Seorang laki-laki Muadzin memakai baju kuning
celana hitam, memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah maroon. Kosum:
Laki-laki Muadzin memakai baju kerah panjang berwarna kuning, memakai
celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah maroon
sedang Adzan di tengah kota London dihadapan dua orang polisi Inggris.
Sistem Lambang Penampilan luar Pemain
1. Dandanan : Muadzin memakai baju kuning celana hitam, memakai kupluk
(tutup kepala) berwarna merah maroon.
2. Kostum: Kostum yang Muadzin pakai adalah baju kerah panjang berwarna
kuning, memakai celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala)
berwarna merah maroon sedang “Adzan” di tengah kota London
dihadapan dua orang polisi Inggris
Dalam pembahasan pada gambar ke tiga sama seperti halnya pada gambar
yang ke dua, akan tetapi yang membedakan yaitu lokasi dimana Muadzin sedang
“Adzan”. Pada gambar di atas Muadzin sedang mununaikan “Adzan” di hadapan
dua orang polisi Inggris. Polisi tersebut memakai seragam hitam putih dengan
simbol topi khas Negara Inggris berwarna hitam yang bertugas di ruang publik di
kota London.
96
Warna seragam hitam dan putih yang dikenakan aparatur negara Inggris
dapat dimaknai jika dilihat dari warna putih sebagai bentuk simbol yang
memberikan kesan netra, bersih dan tidak berpihak pada warga baik yang
beragama Islam maupun non Islam. Secara visual Muadzin “Adzan” di hadapan
polisi merepresentasikan bahwa seruan ibadah bagi umat Muslim tidak
menciptakan kontradiksi atau masalah yang tidak diharapkan, karena pada zaman
sekarang Islam di benua eropa khususnya Inggris tidak di anggap agama terroris.
Islam sudah dianggap agama yang baik di mana publik Inggris harus
menghormati agama tersebut dengan baik.
Gambaran aparatur negara dengan kostum hitam putih yang dikenakan
pada video “Adzan” yang ditayangkan di Channel 4 Inggris mengindikasikan
bahwa di Inggris umat Islam harus dilindungi baik hak azasi kebebasan untun
beribadah maupun hidup dilingkungannya. Posisi polisi jika dilihat tidak
mencerminkan adanya gangguan dengan suara “Adzan” dari Muadzin artinya
disini ada sikap toleransi antar agama di negara Elisabeth itu sendiri.
Dari ketiga potongan gambar di atas dapat di jelaskan bahwa penampilan
bagian luar pemain, dalam video “Adzan” yang paling menonjol pada dandanan,
kostum yang di pakai pada saat Muadzin yaitu baju kerah panjang berwarna
kuning, memakai celana hitam, serta memakai kupluk (tutup kepala) berwarna
merah maroon. Penggunaan warna kuning, pada baju kerah yang dipakai Muadzin
mempunyai makna kedamaian dan rasa persaudaraan yang terpancar dari kaum
Muslim yang berada di Inggris. Warna kuning identik dengan warna cerah atau
warna matahari di mana pada dasarnya warna tersebut sebagai gambaran warna
97
pencerahan, kedamaian, dan jiwa persaudaraan yang sangat tinggi terhadap
lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibrahim Adi, yang
mengatakan bahwa :
Menurut pandangan saya, pemakaian warna kuning pada baju kostum
Muadzin dalam video “Adzan” mempunyai arti bentuk persaudaraan,
kedamaian dan cinta akan sesama. Warna tersebut bisa diartikan sebagai
sinar matahari yang cerah dimana warna itu sendiri selalu menyinari alam
semesta. Jika di kaitkan dengan Muadzin dalam video tersebut warna
kuning diidentikan dengan umat Islam adalah umat yang istimewa, umat
yang selalu menciptakan persaudaraan antar sesama manusia sekalipun
berbeda keyakinan dalam lingkungannya.4
Hasil wawancara itu sendiri dapat digambarkan pada pemakaian warna
kostum Muadzin yang menggunakan baju kerah warna kuning, memiliki makna
persaudaraan, kedamaian dan cinta akan sesama. Warna kuning pada baju kerah
Muadzin dalam video diidentikan dengan umat Islam adalah umat yang istimewa,
umat yang selalu menciptakan persaudaraan antar sesama manusia sekalipun
berbeda keyakinan dalam lingkungannya.
Sementara penggunaan warna hitam pada celana Muadzin mempunyai
maksud dan tujuan serta arti dari kebebasan tanpa batas, dalam arti di Negara
Inggris tempat ia berpijak tidak ada kekuasaan dan dominasi serta
mendiskriminasikan umat Islam dalam beribadah. Celana hitam yang dikenakan
merepresentasikan zaman sekarang reposisi umat Islam di Inggris dapat diterima
dengan baik oleh setiap warganya yang non Islam. Umat Islam bebas melangkah
serta bebas menunaikan ibadah tanpa ada diskriminasi dari publik Inggris.
Menurut hasil wawancara denga Ibrahim Adi, yang mengatakan bahwa :
4 Wawancara dengan Ibrahim Adi. Tanggal 5 Maret 2014
98
Penggunaan warna hitam pada kostum celana yang dipakai Muadzin
dalam video “Adzan” bisa diartikan sebagai bentuk kebebasan dalam
melangkah, kebebasan dalam melaksanakan atau menunaikan ibadah
sholat 5 waktu. Artinya, tidak ada kekuasaan dan dominasi serta
diskriminasi terhadap agama Islam di Negara Inggris. Video “Adzan”
yang di putar di Channel 4 Inggris secara visual dalam penggunaan celana
hitam pada penampilan bagian luar pemain sebagai bentuk representasi
kebebasan umat Islam di Negara Inggris.5
Hasil wawancara tersebut menjelaskan warna hitam pada kostum celana
yang dipakai Muadzin dalam video “Adzan” diartikan sebagai bentuk kebebasan
dalam melangkah, kebebasan dalam melaksanakan atau menunaikan ibadah sholat
5 waktu. Artinya, tidak ada kekuasaan dan dominasi serta diskriminasi terhadap
agama Islam di Negara Inggris. Video “Adzan” yang di putar di Channel 4 Inggris
secara visual dalam penggunaan celana hitam pada penampilan bagian luar
pemain sebagai bentuk representasi kebebasan umat Islam di Negara Inggris.
Menurut James H. Flower, dalam bukunya “Visualisasi seni warna dalam
simbol” mengatakan bahwa :
Warna hitam yang biasa digunakan sebagai warna tinta dapat berarti
modernitas, kekuatan, kebebasan berekspresi, kesedihan, kemarahan,
formalitas, duka cita, dan kemewahan. Warna hitam bisa dipersepsikan
apa saja tergantung budaya yang menciptakan pengertian dari makna yang
terkandung pada warna hitam yang digunakannya (Flower, 2002 : 89).
Pada dasarnya warna hitam bagi kebanyakan orang sering dihubung-
hubungkan dengan misteri, ketakutan kesedihan, duka cita dan lain sebagainya.
Akan tetapi, berbeda dengan celana hitam yang digunakan oleh Muadzin di mana
warna hitam disini menggambarkan tentang kebebasan dalam melangkah,
kebebasan dalam melaksanakan atau menunaikan ibadah sholat 5 waktu tidak ada
5 Wawancara dengan Ibrahim Adi. Tanggal 5 Maret 2014
99
kekuasaan dan dominasi serta diskriminasi terhadap agama Islam di Negara
Inggris.
Sementara memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah maroon
mempunyai makna umat Islam adalah umat yang mempunyai jiwa pemberani,
mempunyai hati yang baik serta setiap beribadah kebanyakan memakai tutup
kepala. Gambara memakai kupluk (tutup kepala) berwarna merah tersebut sebagai
bentuk ciri khas dari umat Islam di mana pada asat “Adzan” atau menunaikan
ibadah sholat selalu menggunakan tutup kepala sebagai bagian dari identitas baik
penutup aurat ataupun identitas ciri khas orang yang sopan.
Penutup kepala bagi umat Islam pada saat beribadah sebagai bagian dari
bentuk identitas dari Islam di mana pada jaman Nabi Muhammad S.A.W
Islam identik memakai tutup kepala sekalipun tidak diwajibkan. Memakai
penutup kepala atau sorban berwarna merah menandakan bahwa dari segi
pemikiran umat Islam mempunyai pola pikir yang berani konsisten dalam
menghadapi segala realitas hidupnya (Hartley, 2005 : 93).
Kutipan tersebut menggambarkan bahwa penutup kepala bagi umat Islam
sebagai bentuk identitas pada saat beribadah, jika dikaitkan dengan penggunaan
kupluk muadzin pada video “Adzan” penutup kepala berwarna merah maroon
tersebut mempunyai makna bahwa umat Islam sebagai umat yang mempunyai hati
yang baik, umat Islam mempunyai pola pikir yang berani konsisten dalam
menghadapi segala realitas hidupnya.
Level pada penampilan bagian luar pemain dari video “Adzan” Channel 4
Inggris dari mulai penampilan dan kostum yang dikenakan oleh Muadzin pada
saat “Adzan” di berbagai tempat di Negara Inggris yang mempunyai ciri khas
penampilan pada Muadzin itu sendiri. Tampilan dari ciri khas itu berupa pakaian
yang dipakai berwarna kuning, celana hitam, memakai tutp kepala (kupluk)
100
berwarna merah maroon, dan berjenggot. Selain itu penampilan polisi Inggris
berseragam hitam putih sebagai bentuk simbol adanya keadilan dan perlindungan
hal azasi kepada umat Islam yang berada di Inggris. Hak umat Islam dilindungi
oleh hukum Inggris serta adanya aparatur Negara yang berpakaian hitam putih
diartikan sebagai penegak hukum yang bersih serta tidak diskriminasi terhadap
kaum Muslim yang berada di Inggris.
Penampilan kostum pada sebuah aktor film atau video dapat menentukan
kelas sosial para pelaku cerita, busana dan aksesorisnya juga mampu
memberikan gambaran umum tentang karakter atau kepribadian dari
pelaku cerita di mana setiap peran ditentukan oleh penampilan dari setiap
aktor yang memerankannya (Paliang: 2008 : 241).
Penampilan Muadzin pada video “Adzan” Channel 4 menciptakan ciri
khas dari karakter Muadzin pada saat “Adzan” di berbagai tempat dengan
dandanan serta kostum yang dipakai merupakan representasi dari reposisi Islam di
Negara Inggris yang tidak berpandangan agama Islam adalah agama terroris.
Penampilan dan kostum Muadzin sebagai bentuk reklame dari penampilan bagian
luar pemain yang menggambarkan lingkungan Inggris dapat menerima agama
Islam dan menghargai ibadah umat Muslim, pada video “Adzan” yang diputar di
Channel 4 Inggris sebagai gambaran situasi dimana adanya reposisi Islam di
tengah warga Inggris yang tidak memandang Islam adalah terroris. Menurut
Mitch Weiss mengatakan bahwa :
Setiap video mempunyai tata lingkungan yang menarik untuk dijadikan
gambaran dari situasi yang divisualkannya. Lingkungan dapat
menciptakan gambaran tema dari latar belakang judul video tersebut
diciptakan. Hal tersebut dikarenakan jika lingkungan tidak memadai
terhadap latar video maka video tersebut belum tentu menjadi video yang
berkualitas untuk ditonton khalayak (Weiss, 2005 : 97)
101
Setiap video memerlukan lingkungan yang memadai sebagai latar untuk
menentukkan video tersebut berlokasi dan tema video tersebut diciptakan, artinya
jika video tersebut latar lingkungannya tidak sesuai dengan tema video yang
diciptakan maka video tersebut belum tentu menarik untuk ditonton oleh
khalayak. Pada dasarnya video “Adzan” Channel 4 Inggris di ciptakan di
lingkungan dari masyarakat global di mana pada publiknya tidak semua beragama
Islam, akan tetapi dari video tersebut menggambarkan bahwa di ruang publik
Inggris “Adzan” sebagai salah satu identitas ibadah umat Islam telah diterima
dengan baik oleh masyarakat Inggris yang mayoritas beragama nasrani.
4.2.4 Level Keadaan Panggung
Analisis dalam aspek ini berarti melakukan kajian terhadap skema keadaan
panggung yang ditonjolkan dari video “Adzan” yang diputar pada Channel 4
Inggris. Keadaan panggung dalam sebuah video akan menjelaskan dengan
potongan gambar video “Adzan” yang kemudian dari keadaan panggung ini akan
merefleksikan dan menyokong tema umum. Dalam sebuah video, keadaan
panggung terdiri atas perlengkapan, latar belakang, lampu, ruang dan waktu,
tanda-tanda yang terlihat dari luar pemain. Namun, walaupun ada pembagian
seperti ini, semuanya adalah satu kesatuan dari video “Adzan” tersebut.
Keadaan panggung dalam sebuah video memegang peranan penting
sebagai sebuah gerbang yang akan mengantarkan pada makna yang terkandung
dalam video tersebut. Menurut Tadeuz Kowzan, keadaan panggung dalam sebuah
video termasuk dalam kategori yang membentuk keseluruhan makna pesan yang
102
merupakan judul dari video dalam penelitian ini, secara harfiah menggambarkan
latar belakang tentang suatu keadaan di mana gamparan video lebih menekankan
kepada reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris yang sudah tidak menganggap
bahwa Islam agama terroris. Dalam konteks yang lebih luas dan dihubungkan
dengan naskah lisan yakni bahasa “Adzan” tersebut yang merujuk pada keadaan
panggung dalam kandungan video.
Interpretasi dari keadaan panggung yang pertamakali dimunculkan
memiliki tendensi latar belakang, pencahayaan yang cerah dari alam bukan lampu
karena posisi video diproduksi pada sore hari. Skema pada keadaan pangung atau
yang biasa kita kenal dengan visual art. Jika dikomparasikan dengan stuktur
bahasa teks, maka visual art ini bisa dianalogikan sebagai lead berita yaitu
sebagai penghubung antara Judul dan isi video secara keseluruhan. visual art
dalam video klip “Adzan” Channel 4 ini menggaris bawahi keadaan panggung
pada potongan gambar di bawah ini:
103
Gambar 1
Keadaan Panggung yang Ditampilkan Pada Video “Adzan”
Sumber : Potongan video “Adzan” Channel 4 Inggris
Tabel 4.7
Deskripsi Keadaan Panggung yang Ditampilkan
Dalam Video “Adzan”
Visual
Keadaan Panggung yang di tampilkan pada gambar pertama yaitu Muadzin
sedang “Adzan” di tengah kota London di mana masyarakat Inggris berjalan,
nuansa yang di pakai pada video tersebut gambaran toleransi dengan
pencahayaan sore hari di mana pada saat sore banyak masyarakat Inggris
termasuk polisi berlalu lalang di tengah kota London.
Simtem Lambang Keadaan Panggung
1. Perlengkapan: perlengkapan dalam video “Adzan” itu di antaranya adalah
ruang publik yang berada di kota London.
104
2. Latar Belakang: Video “Adzan” yang berlatar Ruang publik di mana ruang
tersebut sebagai ruang untuk berbagai aktivitas masyarakat Inggris
termasuk aktivitas keamanan polisi Inggris.
3. Pencahayaan Lampu: Pencahayaan yang digunakan pada video “Adzan”
tanpa ada pencahayaan dari lampu karena video tersebut diproduksi
Channel 4 pada pagi dan sore hari dimana sorot lampu diganti dengan
cahaya alam pada waktu sore hari.
Keadaan panggung yang ditampilkan pada video “Adzan” di atas
memerlihatkan sudut pandang yang berbeda dari Muadzin yang “Adzan” di
tempat beribadah umat Islam. Seperti terlihat pada potongan gambar di atas
dimana Muadzin melaksanakan “Adzan” di ruang publik. Hal tersebut
merepresentasikan bahwa keadaan Islam di Inggris dapat diterima dengan baik
oleh masyarakatnya. Selain itu adegan “Adzan” di depan dua orang polisi
menandakan bahwa reposisi Islam di mata masyarakat Inggris tidak mengancam
warga melainkan menciptakan kedamaian imbasnya masyarakat Inggris
menghargai kebebasan hak atas pelaksanaan “adzan” dimuka umum.
Sudut latarbelakang atau background yang di tampilkan dalam video
“Adzan” yaitu Muadzin sedang “Adzan” di tengah kota London di mana
masyarakat Inggris berjalan, nuansa yang di pakai pada video tersebut gambaran
toleransi dengan pencahayaan sore hari di mana pada saat sore banyak masyarakat
Inggris termasuk polisi berlalu lalang di tengah kota London.
105
Pencahayan dengan warna putih alam tanpa ada bantuan lampu yang
digambarkan pada potongan video memperlihatkan kondisi suasana di sore hari di
mana pelaksanaan “Adzan” diwaktu polisi dan masyarakat sedang berlalu-lalang
di ruang publik kota London. Maksud dan tujuan dari potongan gambar tersebut
yaitu untuk memperlihatkan bahwa identitas umat Islam di Negara Inggris sudah
diterima oleh masyarakat Inggris di mana umat Muslim bisa mengekpresikan
kebebasan beribadah di kota yang terkenal dengan gedung-gedung kerajaan itu
sendiri.
Gambar 2
Keadaan Panggung yang Ditampilkan Pada Video “Adzan”
Sumber : Potongan video “Adzan” Channel 4 Inggris
Tabel 4.8
Deskripsi Keadaan Panggung yang Ditampilkan
Dalam Video “Adzan”
Visual
Keadaan panggung yang di tampilkan, Muadzin sedang “Adzan” di tengah kota
London di mana masyarakat Inggris berjalan, nuansa yang di pakai pada video
tersebut gambaran toleransi dengan pencahayaan sore hari di mana pada saat
sore banyak masyarakat Inggris berlalu lalang di tengah kota London.
106
Simtem Lambang Keadaan Panggung
1. Perlengkapan: Perlengkapan dalam video “Adzan” itu di antaranya adalah
ruang publik yang berada di kota London.
2. Latar Belakang: Video “Adzan” yang berlatar Ruang publik di mana ruang
tersebut sebagai ruang untuk berbagai aktivitas masyarakat Inggris di sore
hari.
3. Pencahayaan Lampu: Pencahayaan yang digunakan pada video “Adzan”
tanpa ada pencahayaan dari lampu karena video tersebut diproduksi
Channel 4 pada pagi dan sore hari dimana sorot lampu diganti dengan
cahaya alam pada waktu sore hari.
Keadaan panggung yang ditampilkan pada gambar ke dua dari video
“Adzan” di atas yaitu Muadzin sedang “Adzan” di tengah kota London di mana
masyarakat Inggris berjalan, nuansa yang di pakai pada video tersebut gambaran
toleransi dengan pencahayaan sore hari di mana pada saat sore banyak masyarakat
Inggris berlalu lalang di tengah kota London.
Seperti yang telah di jelaskan pada gambar yang pertama bahwa keadaan
panggung pada gambar ke dua yaitu ruang publik yang sering digunakan oleh
masyarakat Inggris untuk beraktivitas. Gambaran tersebut menjelaskan bahwa
kebebasan umat Islam dalam menunaikan ibadahnya selalu diterima dan dihormati
oleh masyarakat Inggris. Karena pada dasarnya masyarakat Inggris mulai
memahami bahwa agama Islam adalah agama yang penuh kedamaian.
107
Gambar 3
Keadaan Panggung yang Ditampilkan Pada Video “Adzan”
Sumber : Potongan video “Adzan” Channel 4 Inggris
Tabel 4.9
Deskripsi Keadaan Panggung yang Ditampilkan
Dalam Video “Adzan”
Visual
Muadzin berjalan di tengah kota London di mana masyarakat Inggris banyak
yang berjalan berjalan, nuansa yang di pakai pada video tersebut yaitu
pencahayaan sore hari di mana pada saat sore banyak masyarakat Inggris
berlalu lalang di tengah kota London.
Simtem Lambang Keadaan Panggung
1. Perlengkapan: Perlengkapan dalam video “Adzan” itu di antaranya adalah
ruang publik yang berada di kota London.
2. Latar Belakang: Video “Adzan” yang berlatar ruang publik di mana ruang
tersebut sebagai ruang untuk berbagai aktivitas masyarakat Inggris di sore
hari.
108
3. Pencahayaan Lampu: Pencahayaan yang digunakan pada video “Adzan”
tanpa ada pencahayaan dari lampu karena video tersebut diproduksi
Channel 4 pada pagi dan sore hari dimana sorot lampu diganti dengan
cahaya alam pada waktu sore hari.
Pada gambar yang ke tiga keadaan panggung yang di tampilkan dalam
video “Adzan” yaitu Muadzin berjalan di tengah kota London di mana
masyarakat Inggris banyak yang berjalan berjalan, nuansa yang di pakai pada
video tersebut yaitu pencahayaan sore hari di mana pada saat sore banyak
masyarakat Inggris berlalu lalang di tengah kota London. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa sosok Muadzin yaitu umat Muslim di terima di mata
masyarakat dimana dalam potongan gambar di atas Muadzin sedang berjalan
dengan santai tanpa ada tekanan atau opini buruk terhadap keberadaannya. Situasi
dari pencahayaan tersebut terlihat di sore hari yang dimana cahaya dari kamera
tidak di bantu oleh lampu melainkan cahaya alami yang terdapat pada sore hari.
Dalam level keadaan pangung ini, peneliti menemukan 2 kode sosial yang
muncul dalam video “Adzan", yaitu kode camera (kamera), kode Setting (Latar).
Pada kode camera (kamera), terdapat berbagai jenis pengambilan gambar, yaitu
teknik full shot, long shot, dan group shot. Teknik keadaan pangung dilihat dari
full shot mengambil gambar hanya satu, dua orang pada saat Muadzin “Adzan”
dihadapan dua orang polisi Inggrus, dari ujung kepala hingga batas paha. Teknik
ini diperlihatkan ketika Muadzin sedang “Adzan” di hadapan dua orang aparatur
Negara Inggris yang berjalan di ruang publik kota London.
109
Teknik keadaan pangung dilihat dari long shot mengambil gambar dengan
menunjukkan latar belakangnya (background) saja. Hal tersebut terlihat dalam
adegan yang memperlihatkan sebuah adegan Muadzin sedang melaksanakan
“Adzan” di ruang publik Inggris. Sementara teknik keadaan pangung dilihat dari
group shot yang mengambil gambar dilakukan dengan banyak orang yang
memperlihatkan objek saling berinteraksi. Objek tersebut adalah pada saat
Muadzin menunaikan “Adzan” di ruang publik masyarakat Inggris dan sedang
berjalan di tengah kerumunan warga Inggris.
Aspek keadaan pangung yang ada pada adegan dilihat dari background
ruang publik kota London Inggris dilatarbelakangi oleh kumpulan warga Inggris
sedang beraktivitas di kota London. Menurut Ibrahim Adi dalam wawancaranya
mengatakan :
Jika dilihat dari keadaan pangung, video “Adzan” menpunyai background
di tengah kota London di mana banyak orang Inggris sedang beraktivitas.
Hal tersebut saya sendiri menyimpulkan bahwa makna pada video tersebut
mencerminkan bahwa masyarakat Inggris pada saat ini sudah menerima
atau respect terhadap eksistensi umat Islam di negaranya. Hal tersebut bisa
dilihat dari bagaimana Channel 4 menampilkan adegan “Adzan” di ruang
publik yang mayoritasnya bukan agama Islam. Bagi saya video tersebut
sudah merepresentasikan reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris yang
mulai menerima dan menghormati agama Islam dan tidak menganggap
bahwa agama Islam adalah agama terorris.6
Keadaan pangung, dari video “Adzan” menpunyai background di tengah
kota London di mana banyak orang Inggris sedang beraktivitas yang mempunyai
makna bahwa masyarakat Inggris pada saat ini sudah menerima terhadap
eksistensi umat Islam di negaranya. Hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana
6 Wawancara dengan Ibrahim Adi. Tanggal 5 Maret 2014
110
Channel 4 menampilkan adegan “Adzan” di ruang publik yang mayoritasnya
bukan agama Islam. Di mana video tersebut sudah merepresentasikan reposisi
Islam di tengah masyarakat Inggris yang mulai menerima dan menghormati
agama Islam. Gambaran dari potongan video “Adzan” sebagai salah satu bentuk
reposisi Islam yang menggambarkan agama Islam sudah diterima kehidupannya
dilingkungan masyarakat Inggris. Hal tersebut bisa dilihat dari visual
latarpanggung yang mencerminkan adanya penerimaan yang baik dari warga
Inggris.
4.2.5 Peran Video “Adzan” Terhadap Upaya Mereposisi Islam di tengah
Masyarakat Inggris
Peran video “Adzan” terhadap upaya mereposisi Islam di tengah
masyarakat Inggris, khususnya pemirsa Channel 4 telah menuai banyak
kontradiksi dimana video “Adzan” itu sendiri ada yang pro dan kontra. Pada
dasarnya sejak terjadinya tragedi WTC pada tanggal 11 september 2001, orientalis
dari negara Eropa khususnya Inggris menyebut Islam sebagai agama terroris.
Disinipun muncul masalah bagi umat Islam untuk memperbaiki citra diri agama
Islam yang tercoreng dengan kejadian tersebut.
Di tengah badai yang menerpa umat Islam saat ini, justru muncul
pemikiran yang ingin meneliti bahwa sebenarnya “ada apa dengan Islam?”,
berbagai pertanyaan muncul di benak orang-orang yang tidak mengenal Islam dan
terdorong untuk menelitinya. Ajaran-ajaran Islam yang ternyata mencakup
berbagai aspek kehidupan mendorong rasa penasaran para ilmuwan untuk
111
mempelajari agama yang cukup kompleks namun juga sesuai dengan hati nurani
atau fitrah manusia.
Dengan adanya video “Adzan” yang di tayangkan pertama kali di TV
Inggris Channel 4 selama bulan ramadhan (1434 H) menjadi bahan pertanyaan
bagi semua kalangan masyarakat Inggris yang menonton TV tersebut di mana
pertanyaan tersebut adalah sebuah rasa penasaran yang membuat sebagian
masyarakat Inggris ingin mempelajari agama Islam.
Sebelum pemutaran video “Adzan” di putar di TV Channel 4 sebagian
masyarakat Inggris memang sudah meninggalkan tempat ibadahnya seperti gereja
yang semakin ditinggalkan oleh setiap jema‟at nya. Situasi tersebut muncul pada
saat sebagian masyarakat Inggris tidak mempercayai Tuhan Yesus yang mereka
sembah. Bahkan diantara salah satu yang menonton video “Adzan” yang mengaku
nasrani beranggapan tidak perlu merasa datang ke Gereja dan mengakui
kemunduran-kemunduran kepercayaan terhadap Tuhan mereka yang sebelumnya
masyarakat Inggris yakini.
Dosen Fakultas Dakwah Unisba Bambang S. Ma‟arif mengatakan “Reposisi
Islam di benua Eropa pada saat ini memang berkembang begitu pesat, di mana
pada awalnya Islam sering di cap sebagai agama terroris paska kejadian tragedi
11 September 2011”. Taman Sari, Bandung, Senin (10/3/2014). Dia mengatakan,
“Namun dengan berjalannya waktu penempatan Islam di mata dunia dan eropa
semakin banyak di minati. Masyarakat dunia dan eropa sekarang lebih
112
mempelajari dan meneliti agama Islam, karena bagi mereka ternyata Islam itu
mempunyai sifat toleransi terhadap agama yang lainnya.
Menurutnya, “Masyarakat eropa mulai sadar bahwa Islam di citrakan
buruk oleh media yang tidak suka agama Islam berkembang pesat di Negaranya,
akan tetapi seiring perjalanan waktu masyarakat Eropa itu juga yang bisa menilai
bahwa Islam adalah agama yang damai sehingga setiap tahunnya masyarakat
eropa masuk Islam”.7
Kutipan tersebut dapat di jelaskan agama Islam di benua Eropa telah
berkembang pesat, Islam di mata dunia dan Eropa semakin banyak di minati.
Masyarakat dunia dan Eropa sekarang lebih mempelajari dan meneliti agama
Islam, karena bagi mereka ternyata Islam itu mempunyai sifat toleransi terhadap
agama yang lainnya. Masyarakat Eropa mulai sadar bahwa Islam di citrakan
buruk oleh media yang tidak suka agama Islam berkembang pesat di Negaranya,
akan tetapi seiring perjalanan waktu masyarakat Eropa itu juga yang bisa menilai
bahwa Islam adalah agama yang damai sehingga setiap tahunnya masyarakat
Eropa masuk Islam.
Berbagai macam pengakuan dari masyarakat Inggris mengenai agama
Islam yang tentu mengakibatkan keringnya berbagai ikatan dan pendalaman
agama nasrani yang mereka yakini menjadi luntur dan tidak percaya lagi. Sikap
tersebut berakibat kepada tempat beribadah masyarakat Inggris yang sepi dan
sikap terhadap toleransi kepada agama Islam salah satu contohnya yaitu
7Wawancara dengan Dr. Bambang seorang Dosen Fakultas Dakwah Unisba di 10 Maret 2014
113
pemutaran video “Adzan” yang pertama kali di Inggris pada stasiun TV yang
sering masyarakat Inggris tonton.
Selain itu sebagian masyarakat Inggris sudah mulai tidak percaya lagi
dengan adanya Tuhan mereka dan beralih keyakinan menjadi seorang Muslim.
Dari kejadian pemutaran video “Adzan” di Channel 4 ada salah satu gereja di
Cardiff City telah dirubah dan direnovasi menjadi sebuah masjid. Dan mulai
digunakan untuk beribadah sholat Jum‟at serta kegiatan besar lainnya seperti saur
dan buka bersama bagi umat Muslim.
Ada sekitar 28 tempat ibadah gereja di Inggris berubah menjadi Masjid
berbagai kejadian fenomena tersebut tercipta karena agama Islam di mata
masyarakat Eropa khususnya Inggris sudah diterima dan agama yang paling logis
untuk mereka yakini. Syiar Islam yang semarak di benua Eropa tidak terlepas dari
berbagai fakta salah satunya adalah pemutaran video “Adzan” di Channel 4
Inggris yang sebelumnya tidak ada dan tidak boleh akan tetapi pada saat ini video
“Adzan” tersebut di tayangkan dan sebagian masyarakat Inggris menerima dengan
baik dan lebih ingin mengetahui Islam yang sebenarnya.
Pemutaran video “Adzan” di Channel 4 Inggris sebagai salah satu bentuk
penyiaran agama Islam secara terang-terangan di mana pada video “Adzan”
tersebut merepresentasikan Muadzin yang sedang “Adzan” di beberapa titik kota
di Inggris. Tidak sedikit dari warga Inggris yang ingin mengetahu Islam serta
ingin mengetahui tausiah terhadap saudara Muslim di Inggris, dengan tayangan
video “Adzan” banyak minat warga Inggris meneliti dan mempelajari makna
114
“Adzan” serta banyak juga bahasa Al-Qur‟an di terjemakna kedalam bahasa-
bahasa Eropa serta buku-buku mengenai sejarah Islam dengan literatur-literatur
yang lainnya. Sekalipun tidak selengkap buku-buku Islam yang beredar di
Indonesia yang mayoritasnya Muslim namun hal itu cukup untuk menjadi media
informasi tentang Islam yang dapat dibaca oleh orang Inggris.
Sebelum dan sesudah pemutaran video “Adzan” di Channel 4 Inggris
sekarang banyak dibangun pusat-pusat informasi mengenai Islam. Pusat informasi
kegiatan Islam tersebut telah memegang peran penting bagi umat kristiani yang
ingin mempelajari Islam sebagai pedoman hidupnya. Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah untuk mencari tahu informasi tentang pendalam Islam bagi warga
Inggris yang berminat. Dampak dari pemutaran video “Adzan” di Channel 4
Inggris telah mempengaruhi sebagian warga Inggris menjadi Muslim.
Selain itu pada saat ini media dakwah di Inggris sudah sering di lakukan
pada setiap minggunya, masyarakat Inggris menyambut dengan baik dengan
adanya media dakwah tersebut di mana media dakwah tersebut sebagai ajak
pertemuan kelompok-kelompok kecil dari warga Inggris yang ingin mengetahui
agama Islam bahkan didunia maya Inggris telah membuat situs yang
menginformasikan ajaran Islam secara lengkap. Bahkan sekarang situs-situs
mengenai ajaran Islam sudah menjamur dengan memakai bahasa Eropa.
Pertumbuhan Islam di Inggris tidak hanya karena ada pemutara video
“Adzan” di Channel 4 akan tetapi sebelum itu pertumbuhan Islam memang
terbilang pesat baik dikalangan anak muda maupun orang tua dari sebagian
115
masyarakat Eropa. Berdasarkan data yang di dapat dari berbagai sumber jumlah
warga Eropa yang masuk Islam dari tahun 2002 hingga sekarang meningkat
begitu pesat salah satunya adalah Inggris. Di mana pada tahun 2002 berjumlah
750 ribu umat Muslim, 6 tahun kemudian menjadi 1 setengah juta dua kali lipat
dari sebelumnya sementara signifikansinya bisa terlihat pada tahun 2011 yaitu 4
juta seratus dua puluh jiwa yang masuk Islam. Rata-rata pertumbuhan Muslim di
Inggris mencapai 18, 6 % pertahunnya. Pada dasarnya gambaran video “Adzan”
Channel 4 Inggris menciptakan penyebaran dakwah agama Islam. Hal tersebut
sebagai bentuk adanya perkembangan pesat dari minat warga Inggris terhadap
agama Islam. Menurut Bambang S. Ma‟arif, dalam wawancaranya mengatakan
bahwa :
Dakwah melalui media video itu artinya mengajak orang kepada kebaikan,
jadi dakwah itu pada dasarnya atau menurut bahasa mengajak dan
kemudian sudah menjadi baku artinya menjadi mengajak orang-orang
kepada kebaikan. Terutama sudah popular dikalangan Islam bahwa
Dakwah itu mengajak orang pada kebenaran dalam hal ini kebenaran itu
adalah Islam, jadi mengajak orang untuk menyadari dan melakukan hal-
hal berdasarkan ajaran Islam.8
Dakwah itu kewajiban semua orang, apapun orangnya itu berkewajiban
untuk menyampaikan isi dan pesan-pesan ajaran Islam dan ini menjadi kewajiban
semua orang tidak harus ustad saja semua orang berkewajiban untuk mengajak
kepada kebaikan dan Dakwah ini menjadi sebagai keharusan didalam Islam. Di
dalam Islam itu kan ajaklah orang kepada jalan yang hikmah, jalan yang hikmah
ini ialah jalan yang bagus, jalan yang baik yaitu Islam. Jadi fungsinya untuk
8 Wawancara dengan Dr. Bambang seorang Dosen Fakultas Dakwah Unisba di 10 Maret 2014
116
memberikan pengaruh memberikan pengertian kepada orang agar orang itu sadar
bahwa hidup dan kehidupan itu harus berdasarkan syari‟at Islam.
Semua Agama juga mengajak untuk kebaikan sebenarnya, tetapi sebagai
seorang muslim meyakini bahwa Islam itu Agama yang paling benar maka bagi
orang Islam itu harus melakukan Dakwah baik itu dengan ucapan yang disebut
dengan lisan, baik itu dengan perbuatan. Jadi dakwah itu ada dua, yaitu lisan
seperti ceramah menyampaikan pesan-pesan ada juga Dakwah dengan tingkah
laku dan yang paling bagus itu Dakwah dengan kedua-duanya. Pemutaran video
“Adzan” di TV Channel 4 Inggris pada bulan puasa telah memberikan kesan
secara idiologi bahwa Islam itu bisa dibawa oleh siapapun, Islam tumbuh di
berbagai benua Eropa termasuk Inggris yang mempresentasikan bahwa agama
Islam telah diterima dengan baik oleh masyarakat Inggris pada zaman sekarang
ini.
117
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, terdapat
beberapa kesimpulan yang mengacu kepada identifikasi masalah, antara lain
sebagai berikut: Dari semua potongan gambar yang penulis analisis disimpulkan :
1. Ditinjau dari aspek naskah lisan dalam video “Adzan” Channel 4 Inggris
berupa bahasa “Adzan” yang dikombinasikan dengan Muadzin yang
sedang “Adzan” dibeberapa titik kota Di Inggris.
2. Ditinjau dari aspek ekspresi tubuh dalam video “Adzan” Channel 4 Inggris
menggambarkan khusuan Muadzin dalam melaksanakan “Adzan” di
berbagai tempat di mana hal tersebut bisa terlihat dari mimik muka yang
tidak terlihat ada tekanan dari masyarakat Inggris.
3. Ditinjau dari aspek penampilan bagian luar pemain dalam video “Adzan”
Channel 4 Inggris ditujukkan kepada dandanan, dan kostum yang
dikenakan Muadzin pada saat “Adzan”. Pada video tersebut Muadzin tidak
seperti biasa yang selalu di pakai oleh umat muslim seperti gamis, sorban,
pakaian berwarna putih sebagai identitas Muslim arab pada saat beribadah.
Di video ini, Muadzin berdandan seperti warga Inggris kebanyakan. Hal
ini boleh jadi disebabkan karena representasi Islam tidak semua di
wajibkan untuk memakai pakaian putih, gamis, surban dan lain
sebagainya.
118
4. Ditinjau dari aspek keadaan panggung dalam video “Adzan” Channel 4
Inggris dimana Muadzin melaksanakan “Adzan” di ruang publik. Hal
tersebut merepresentasikan bahwa keadaan Islam di Inggris dapat diterima
dengan baik oleh masyarakatnya. Selain itu adegan “Adzan” di depan dua
orang polisi menandakan bahwa reposisi Islam di mata masyarakat Inggris
tidak mengancam warga melainkan menciptakan kedamaian imbasnya
masyarakat Inggris menghargai kebebasan hak atas pelaksanaan “adzan”
dimuka umum.
5. Ditinjau dari peran video “Adzan” Channel 4 di Inggris terhadap upaya
mereposisi Islam di tengah masyarakat Inggris dimana diskriminasi umat
Islam di Inggris tidak terlihat dalam video tersebut, bahkan masyarakat
Inggris tidak merasa terganggu dengan hadirnya video “Adzan” Channel 4.
Selain itu, umat Islam di Inggris terus bertambah setiap tahunnya, hal ini
menandakan bahwa umat Islam dapat diterima dengan baik dan tidak
menjadi agama yang di identikkan dengan terroris.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teoritis
1. Penelitian mengenai reposisi Islam pada sebuah video yang dinalaisis
berdasarkan analisis semiotika pertunjukkan Tadeuz Kowzan, alangkah
baiknya untuk peneliti selanjutnya menggunakan semiotika seperti
Semiotika Saussuran yang lebih di tekankan kepana fenomena mitos
119
secara kronologis yang bisa dilihat dari realitas berdasarkan historis, agar
analisis teks video yang ditelitinya lebih fokus terhadap permasalahannya.
2. Penelitian mengenai video bagi peneliti selanjutnya alangkah baiknya
menggunakan metode analisis teks, agar peneliti selanjutnya lebih fokus
terhadap isi video karena menganalisis sebuah video harus fokus kepada
potongan video yang akan dibahasnya.
5.2.2 Saran Praktis
1. Video “Adzan” yang diputar di TV Inggris Channel 4 merupakan video
yang pertama kali diputar di Inggris yang sebagian masyarakat Inggris
menerima dengan baik. Alur pembawaannya Muadzin dalam video mampu
menarik perhatian banyak kalangan masyarakat di berbagai belahan dunia
khususnya tentang agama Islam. Alangkah baiknya bagi orang-orang yang
mengerti akan makna unsur dakwah di dibalik sebuah video dapat
memberitahukan kepada orang lain yang hanya melihatnya sekedar dari
tampilan luarnya saja.
2. Semoga Indonesia dapat menciptakan video-video berkualitas dan
bermanfaat, serta lebih inovatif dalam menyiarkan agama Islam, agar
pemuda pemudi bangsa ini dapat diisi pemikirannya oleh sesuatu yang
cerdas, kreatif dan inovatif. Karena pemuda pemudi merupakan benih
pembangunan suatu negara, maka dari itu setidaknya mereka dapat
membuat sebuah karya yang dapat mengharumkan nama baik Indonesia
dan membuat dunia visual Indonesia menjadi lebih baik lagi apalagi video
120
yang mengandung unsur Islam di mana Indonesia adalah mayoritas
penduduknya beragama Islam dan terbesar di dunia yang memeluk agama
Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Al-Asqalani, Ibn Hajar, 2007. Bulughul Maram Jilid 7, Bandung : Mizan
Pustaka
Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie itu Gampang. Bandung: Katarsis.
Baran, Stanley J. 2011. Introction to Mass Communication : Media Literacy and
Culture (Pengantar Komunikasi Massa : Literasi Media dan Budaya).
Terjemahan Oleh Wulung Wira Mahendra. Jakarta : Salemba Humanika
Ben, Agger. 2008. Teori Sosial Kritis, Kritik, Penerapan dan Implikasinya. Kreasi
Wacana, Yogyakarta.
Cangara, Hafied. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grafindo
Persada
____________2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grafindo Persada
Djohan, 2009.“PsikologiMusik”. Yogyakarta: Best Publisher
Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT Citra Adhitya Bakti.
____________2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra
Adhitya Bakti.
Elvinaro Ardianto, 2004. Komunikasi Massa Suatu. Pengantar. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media
Flower, James H. 2002, Visualisasi seni warna dalam simbol Yogyakarta : PT.
LKIS Pelangi Aksara.
Hsieh, H.-F.,& Shannon, S. E. 2005. Three approaches to qualitative content
analysis. Qualitative Health Reasearch, 15 (9), 1277-1288.
Ilaihi, Wahyu 2006, Manajemen Dakwah, Jakarta: Pranada Media.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Jakarta. Bumi Aksara
Kowzan, Tadeuz. 1991, Theatre As Sign System, London : Goldberg. State of
British desigh
Kwant, Kuo Hwang. 2005. Teori Semiotika: Signifikasi Komunikasi, Teori Kode,
Serta TeoriProduksi-Tanda. Yogyakarta: Ombak
Martinet, Jenne, 2010. Semiologi. Yogyakarta : Jalasutra
McQuail, Denis. 2001. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta :
Erlangga
Moleong J Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Patton, Michael Quinn. 2002 Qualitative Education Methods, Beverly Hills,
Sage Publicatio
Piliang, Yasraf Amir. 2008. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung. Matahari.
Prisgunanto, 2006. Komunikasi Massa Kontemporer. Yogyakarta : Lkis
Puspitasari, Amaryllia. 2009. Emotional Intellegent Parenting. Jakarta : PT Alex
Media Komputindo
Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Pengantar Psikologi Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
_________________ 2005. Pengantar Psikologi Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
_________________ 2008. Pengantar Psikologi Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex. 2001. Etika Pers; Profesionalisme dengan Nurani. Bandung:
Humaniora Utama Pers.
____________2004. Etika Pers; Profesionalisme dengan Nurani. Bandung:
Humaniora Utama Pers.
Sotari, Djam‟an dan Komariah, Aan. 2011 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung
: Alfabeta
Widjaja.H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta
Weiss, Macth, 2005. Musik dan Realitas, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Skripsi
Astianty, Rachmi P. 2011. “Makna Pertunjukan Video Musik Blink 182 yang
Beraliran Musik Punk Berjudul “I Miss You”. Skripsi Jurusan Fikom
Jurnalistik Unisba.
Astianty, Rachmi P. 2011. “Makna Pertunjukan Video Musik Blink 182 yang
Beraliran Musik Punk Berjudul “I Miss You”. Skripsi Jurusan Fikom
Jurnalistik Unisba.
Ramdani, Much. 2013. “Unsur Dakwah dalam Film "The Message" (Ar-
Risalah)”. Skripsi Jurusan Fikom Jurnalistik Unisba.
Sumber Lain
Al-Qur‟an, dan Terjemahnya. Departemen Agama RI. Bandung : Diponegoro
Www. Tvchannel4.com di akses Tanggal 2 Desember 2013/23 : 14.00 WIB
Mayring, P. 2000. Qualitative content analysis. Forum : Qualitative Social
Reasearch, 1 (2). Retrieved July 28, 2008, From http://217. 160.35.
246/fqs-texte/2-00/2-00mayring-e.pdf
DAFTAR LAMPIRAN
WAWANCARA DENGAN NARASUMBER
Narasumber 1: Dr. Bambang S. Ma‟arif
1. Bagaimana pandangan bapak tentang reposisi Islam di Eropa Sekarang
ini ?
Reposisi Islam di benua Eropa pada saat ini memang berkembang begitu
pesat, di mana pada awalnya Islam sering di cap sebagai agama terroris paska
kejadian tragedi 11 September 2011. Namun dengan berjalannya waktu
penempatan Islam di mata dunia dan eropa semakin banyak di minati.
Masyarakat dunia dan eropa sekarang lebih mempelajari dan meneliti agama
Islam, karena bagi mereka ternyata Islam itu mempunyai sifat toleransi
terhadap agama yang lainnya. Masyarakat eropa mulai sadar bahwa Islam di
citrakan buruk oleh media yang tidak suka agama Islam berkembang pesat di
Negaranya, akan tetapi seiring perjalanan waktu masyarakat Eropa itu juga
yang bisa menilai bahwa Islam adalah agama yang damai sehingga setiap
tahunnya masyarakat eropa masuk Islam.
2. Menurut Bapak kenapa orang Eropa khususnya Inggris tertarik
mempelajari agama Islam?
Saya pikir, pemikiran orang Eropa sangat kritis terhadap berbagai hal, apalagi
menyangkut dunia ilmu dan pengetahuan, mereka sangat ingin mengetahui
agama Islam karena mereka ingin mengetahui kebenaran Islam apakah Islam
itu agama terroris yang selama ini selalu di beritakan oleh Media-media
massa di dunia yang menyudutkan Islam, akan tetapi pas mereka mempelajari
ternyata Islam itu agama yang damai, toleransi, serta agama yang logis untuk
dijadikan pegangan hidup, dan biasanya setelah mempelajari Islam
kebanyakan dari mereka ingin masuk Islam.
3. Lalu, jika dikaitkan dengan perkembangan Islam yang begitu pesat di
Eropa apakah hal itu memamg terjadi?
Hal tersebut memang terjadi, karena setiap tahunnya warga Eropa yang
masuk Islam sangat meningkat, dan kebanyakan pemuda Eropa sangat
tertarik untuk mengenal Islam dan mulai menjauhi keyakinan mereka sebagai
nasrani.
4. Biasanya pertahun pebingkatan warga Eropa masuk Islam itu berapa
persen?
Pertumbuhan Islam memang terbilang pesat baik dikalangan anak muda
maupun orang tua dari sebagian masyarakat Eropa. Berdasarkan data yang di
dapat dari berbagai sumber jumlah warga Eropa yang masuk Islam dari tahun
2002 hingga sekarang meningkat begitu pesat salah satunya adalah Inggris.
Di mana pada tahun 2002 berjumlah 750 ribu umat Muslim, 6 tahun
kemudian menjadi 1 setengah juta dua kali lipat dari sebelumnya sementara
signifikansinya bisa terlihat pada tahun 2011 yaitu 4 juta seratus dua puluh
jiwa yang masuk Islam. Rata-rata pertumbuhan Muslim di Inggris mencapai
18, 6 % pertahunnya.
5. Dalam bentuk apa sih, pak mereka tertarik untuk mempelajari atau
menekuni agama Islam itu sendiri?
Saya pikir dari dakwah melalui media video itu artinya mengajak orang
kepada kebaikan, jadi dakwah itu pada dasarnya atau menurut bahasa
mengajak dan kemudian sudah menjadi baku artinya menjadi mengajak
orang-orang kepada kebaikan. Terutama sudah popular dikalangan Islam
bahwa Dakwah itu mengajak orang pada kebenaran dalam hal ini kebenaran
itu adalah Islam, jadi mengajak orang untuk menyadari dan melakukan hal-
hal berdasarkan ajaran Islam
6. Apakah Bapak pernah mendengar Atau melihat video “Adzan” yang di
Putar di salah satu Channel 4 Inggris pada bulan Ramadhan kemarin?
Tidak pernah melihat, tapi Cuma dapat informasi dari surat kabar saja.
7. Opini Bapak terhadap video tersebut seperti apa?
Saya tidak mau beropini karena takut salah, tapi mungkin saja dengan adanya
video tersebut itu salah satu bukti bahwa masyarakat Dunia sudah mulai
menerima keberadaan Islam.
Wawancara Hari Senin 10 Maret 2014
Biodata Narasumber
Nama : Dr. Bambang S. Ma‟arif.
TTL : Lamongan, 3 November 1960
Pekerjaan : Dosen fakultas Dakwah Unisba selain aktif mengajar di Fakultas
Dakwah sejak tahun 1985, Dr. Bambang S. Ma‟arif telah menjadi
penelaah dan penguji tesis Magister Ilmu Komunikasi Program
Pascasarjana Unisba. Juga, aktif menulis, menerjemahkan dan
menyunting buku serta jurnal ilmu-ilmu sosial dan pembangunan
Mimbar Unisba. Salah satu bukukarya Dr. Bambang S. Ma‟arif
yaitu Komunikasi Dakwah (Paradigma untuk aksi) cetakan tahun
2010
Riwayat Pendidikan
1973 : Pendidikan Dasar, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) ,
Blimbing Lamongan, Indonesia
1979 : Kulliyyatul Mu‟allimin al-Islamiyyah, Gontor
1985 : S1, Fakultas Ushuluddin-UNISBA, Bandung, Indonesia
1996 : S2, Program Magister Ilmu Komunikasi-UNPAD, Bandung,
Indonesia
2008 : S3, Program Doktor Ilmu Komunikasi-UNPAD, Bandung,
Indonesia
Narasumber II : Ibrahim Adi alasan
1. Apakah Anda, pernah melihat video “Adzan” yang di tayangkan di
Channel 4 Inggris?
Ya, saya pernah melihat di salah satu web, yang diputar pada saat
Ramadhan kemarin kan.
2. Jika Anda, melihat bagaimana pandangan Anda tentang reposisi
Islam di Eropa Sekarang ini ?
Reposisi Islam di benua Eropa pada saat ini memang ada pergeseran
dimana Umat Islam sudah mulai dapat diterima dikalangan warga Eropa,
dan sebagian masyaraktanya tidak mendiskriminasikan lagi Islam dan
mungkin saja mereka tahu bahwa Media Eropa telah membohongi publik.
3. Karena Anda, sebagai ahli di bidang pembuatan Film dan video
dokumenter, Saya ingin bertanya seperti apa sih makna di balik video
“Adzan” Channel 4 ?
Menurut saya, makna dalam kandungan pada video tersebut sangat luas,
dalam artian video tersebut menggambarkan bahwa di Inggris Islam sangat di
terima di mata masyarakat Inggris itu sendiri. Salah satu contohnya, kalau ga
salah Muadzinnya berlokasi “Adzan” di brbagai tempat di kota Inggris. Hal
tersebut telah mewakili bahwa identitas Islam di negara tersebut telah
diterima dengan baik.
4. Kira-kira, jika dilihat dari naskah lisan pada video “Adzan tersebut
seperti apa ?
Naskah lisan yang dibentuk Channel 4 pada video “Adzan” yaitu bahasa
“Adzan” itu sendiri di mana hal tersebut sebagai bagian dari tema pokok
dalam mendeskripsikan video “Adzan” tersebut. Kombinasi antara backsound
suara dengan wujud fisik di mana Muadzin sedang “Adzan” di beberapa titik
kota London Inggris telah menggambarkan bahwa di negara sana terdapat
toleransi yang baik terhadap keberadaan umat Islam di mana video itu sendiri
telah mewakili bahwa panggilan ibadah umat Islam “Adzan” yang sering di
cap bahwa agama Islam di terima baik oleh publik Inggris. Masyarakat
Inggris jika di lihat pada video tersebut tidak terlihat ada keresahan apalagi
pas di adegan sang Muadzin sedang “Adzan” ditengah kota London di mana
publik sedang beraktivutas termasuk dua aparat polisi yang melihat sang
Muadzin dan tidak menangkapnya, di sini sudah jelas bahwa “Adzan” di
masyarakat Inggris tidak dipermasalahkan melainkan diterima dengan baik
dan saling menghargai toleransi antar agama
5. Bagaimana penggunaan warna kuning pada pakaian Muadzin dalam
video tersebut ?
Menurut pandangan saya, pemakaian warna kuning pada baju kostum
Muadzin dalam video “Adzan” mempunyai arti bentuk persaudaraan,
kedamaian dan cinta akan sesama. Warna tersebut bisa diartikan sebagai sinar
matahari yang cerah dimana warna itu sendiri selalu menyinari alam semesta.
Jika di kaitkan dengan Muadzin dalam video tersebut warna kuning
diidentikan dengan umat Islam adalah umat yang istimewa, umat yang selalu
menciptakan persaudaraan antar sesama manusia sekalipun berbeda
keyakinan dalam lingkungannya.
6. Kalau arti dari penggunaan warna celana hitam pada costum yang di
pakai Muadzin?
Penggunaan warna hitam pada kostum celana yang dipakai Muadzin dalam
video “Adzan” bisa diartikan sebagai bentuk kebebasan dalam melangkah,
kebebasan dalam melaksanakan atau menunaikan ibadah sholat 5 waktu.
Artinya, tidak ada kekuasaan dan dominasi serta diskriminasi terhadap agama
Islam di Negara Inggris. Video “Adzan” yang di putar di Channel 4 Inggris
secara visual dalam penggunaan celana hitam pada penampilan bagian luar
pemain sebagai bentuk representasi kebebasan umat Islam di Negara Inggris
7. persepsi Anda terhadap background dari keadaan panggung video
“Adzan” tersebut seperti apa?
Jika dilihat dari keadaan pangung, video “Adzan” menpunyai background di
tengah kota London di mana banyak orang Inggris sedang beraktivitas. Hal
tersebut saya sendiri menyimpulkan bahwa makna pada video tersebut
mencerminkan bahwa masyarakat Inggris pada saat ini sudah menerima atau
respect terhadap eksistensi umat Islam di negaranya. Hal tersebut bisa dilihat
dari bagaimana Channel 4 menampilkan adegan “Adzan” di ruang publik yang
mayoritasnya bukan agama Islam. Bagi saya video tersebut sudah
merepresentasikan reposisi Islam di tengah masyarakat Inggris yang mulai
menerima dan menghormati agama Islam dan tidak menganggap bahwa agama
Islam adalah agama terorris saja.
Wawancara Hari Senin 15 Maret 2014
Biodata Narasumber
Nama : Ibrahim Adi alasan.
TTL : Bandung, 17 Juni 1979
Pekerjaan : Sutradara video clip, Film di Production House Cermin Creative
House dan Violaskin. Adapun karyavideo clip yang pernah
disutradai yaitu video clip yang berjudul Salmon, Tree Dance,
Alight dari band Fluke Minimix dan pernah menyutradarai promo
video clip Burgerkill yang bekerjasama denganCerah
HatiProduction House. Hasil wawancara dengan narasumber
menitik beratkan kepada reposisi Islam di tengah masyarakat
Inggris sebagaimana yang digambarkandalam video “Adzan” di
TV Inggris Channel 4 selamabulanRamadhan (1434 H).
Riwayat Pendidikan
2001 : S1, Jurusan Seni Rupa, STSI Bandung, Indonesia
2005 : Memperoleh Beasiswa 1 Tahun atas Penghargaan karya
Dokumenter Video Clothing Bandung West Java Indonesia dari Central
Saint Martins College of Art & Design, London
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. KETERANGAN PERORANGAN
8
Keterangan Badan
a. Berat Badan (kg) 47
b. Bentuk Muka Ouval
c. Golongan Darah B
d. Rambut Hitam lurus
e. Tinggi Badan (cm) 168
f. Warna Kulit Sawo Matang
9
Kegemaran (Hobby)
Bermusik
Photography
Nonton
10
Kemampuan
Komputer
Mengoperasikan Komputer Berbasis
Windows 8, 2000, Me, Xp.
Menguasai Microsoft Office Word,
Microsoft Office Power Point, Adobe
Photoshop
Lain- lain
Jujur Tanggung Jawab
Komunikatif Pekerja Keras
Berpikir Positif Optimis
1 Nama Lengkap (sesuai KTP) Saepul Rahmawan
2 Tempat Lahir / Tanggal Lahir Sukabumi/25-07-1989
3 Jenis Kelamin Laki-Laki
4 Agama Islam
5 Status Belum Kawin
6
Alamat Rumah
(sesuai KTP)
a. Jalan Jl.Gunung Bromo Komp. Cidamar
Permai No.46
b. Kelurahan Pasirkaliki
c. Kecamatan Cimahi Utara
d. Kabupaten /Kota Cimahi
e. Propinsi Jawa Barat
f. Telp / HP 085721402046 / 082216263636
7
Alamat Surat
(Untuk pengiriman
Surat Panggilan)
a. Jalan Jl.Gunung Bromo Komp. Cidamar
Permai No.46
b. Kelurahan Pasirkaliki
c. Kecamatan Cimahi Utara
d. Kabupaten / Kota Cimahi
e. Propinsi Jawa Barat
f. Telp / HP 085721402046 / 082216263636
II. PENDIDIKAN
1. Pendidikan
NO. TINGKAT NAMA PENDIDIKAN JURUSAN
STTB/
IJAZAH
TAHUN
TEMPAT
1 SD SD Negeri 02
Surade - 2001 Sukabumi
2 SMP SMP Negeri 11
Bandung - 2004 Bandung
3 SMA SMA Angkasa
Bandung I P S 2007 Bandung
4 Universitas
Islam Bandung Fikom - Jurnalistik 2014 Bandung
III. PENGALAMAN KERJA
NO. NAMA INSTANSI WAKTU JOB DESK
1 KFC
(Music Factory) 2009
Musisi