11/25/2015

1

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DISAMPAIKAN OLEH

DIREKTUR JENDERAL

POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

Jakarta, November 2015

1. TUJUAN :

KOKOHNYA PERSATUAN DAN KESATUAN SERTA KARAKTER BANGSA MELALUI PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA, UUD 1945 & KEBHINNEKAAN SEBAGAI TATANAN PERILAKU HIDUP BERBANGSA DAN BERNEGARA

2. SASARAN STRATEGIS :

a.TERPELIHARANYA PERSATUAN & KESATUAN BANGSA

b.TERPELIHARANYA STABILITAS POLDAGRI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN DEMOKRASI YANG BERKUALITAS

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DITJEN POLITIK & PUM

11/25/2015

2

Menjaga persatuan dan kesatuan serta melanjutkan pengembangan sistem politik yang demokratis dan berkedaulatan berdasarkan pancasila, melalui strategi :

a. Penyusunan dan penyempurnaan kebijakan bidang kesatuan bangsa dan politik;

b. Penguatan dan internalisasi ideologi pancasila dan nilai-nilai kebangsaan;

c. Peningkatan peran partai politik dan ormas serta lembaga pendidikan melalui pendidikan politik dan kewarganegaraan;

d. Pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi, sosial dan budaya;

e. Peningkatan kualitas dan fasilitasi penanganan konflik dan gangguan keamanan dalam negeri.

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DITJEN POLITIK & PUM (RESNTRA KEMENDAGRI 2015-2019)

PERUBAHAN STRUKTUR DITJEN KESBANGPOL

PADA TAHUN 2015

DITJEN KESBANGPOL

(PMDN 41/2011)

SEKRETARIAT

DITJEN

DIT BINA

IDEOLOGI DAN

WASBANG

DIT

KEWASPADAAN

NASIONAL

DIT KETAHANAN SENI,

BUDAYA, AGAMA &

KEMASYARAKATAN

DIT POLITIK

DALAM NEGERI

DIT

KETAHANAN

EKONOMI

DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN

UMUM (PMDN 43/2015)

SEKRETARIAT

DITJEN

DIT IDEOLOGI

KARAKTER &

WASBANG

DIT

KEWASPADAAN

NASIONAL

DIT KETAHANAN

EKONOMI, SOSIAL

DAN BUDAYA

DIT POLITIK

DALAM NEGERI

DIT ORGANISASI

KEMASYARAKATAN

MENJADI

11/25/2015

3

AGENDA STRATEGIS TAHUN 2016

AGENDA

STRATEGIS

2016

10.Dukungan Pemda terhadap

penanganan gangguan pekat

(narkotika).

9.Seleksi anggota penyelenggara

Pemilu

8.Pelaksanaan Pendidikan Politik

khususnya bagi Pemilih Pemula,

Perempuan dan Kaum Marjinal.

7.Pembentukan clearing house di

Kemendagri utk melaksanakan

pemantauan & pembinaan terkait

orang asing,lembaga asing &

ormas .

6.Pengembangan sistem deteksi

dini penanganan konflik

sosial/early warning system.

3.Penguatan dukungan data &

informasi bidang politik dan

Pemerintahan Umum.

1.Optimalisasi pembentukan dan

pemberdayaan Tim Terpadu

Penanganan Konflik Sosial dan

pelaksanaan rencana aksi.

2.Percepatan pembentukan &

pemberdayaan kelembagaan dan

forum-forum bidang kesatuan

bangsa dan politik

(FKUB,FKDM,FPK & PPWK)

4.Penyelesaian RPP urusan PUM dan

Forkopimda serta persiapan

Penataan P3D (Kesbangpol

instansi vertikal) sbg

penyelenggaran urusan

Pemerintahan umum

5.Penyusunan Naskah akademik

terkait revisi UU paket bidang

politik (UU Parpol,UU MD3,UU

Pileg dan Pilpres serta UU

Penyelenggara Pemilu

11.Pelaksanaan

Dekosentrasi terkait

Pelaksanaan urusan

PUM dan Forkopimda

di 34 Prov

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT

1. PERTAHANAN

2. KEAMANAN

3. AGAMA

4. YUSTISI

5. POLITIK LUAR

NEGERI

6. MONETER &

FISKAL NASIONAL

Kesehatan,

Pendidikan,

Pekerjaan Umum, dll.

P A R A D I G M A B A R U U R U S A N P E M E R I N T A H A N

B E R D A S A R K A N U U N O . 2 3 T A H U N 2 0 1 4

URUSAN

PEMERINTAHAN UMUM

KEWENANGAN

PRESIDEN SEBAGAI

KEPALA PEMERINTAHAN

KONKUREN

Pusat Kab/Kota Provinsi

Otonomi Daerah

Pilihan Wajib

Periwisata,

Perdagangan,

Pertanian dll.

11/25/2015

4

LINGKUP URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

a. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dlm rangka memantapkan pengamalan

Pancasila, pelaksanaan UUD tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan

pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama , ras,dan golongan lainnya guna

mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional dan nasional;

d. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah Provinsi dan

Daerah Kabupaten/Kota untuk menyelesaikan permasalahan yg timbul dgn memperhatikan prinsip

demokrasi,hak asasi manusia, pemerataan,keadilan,keistimewaan dan kekhususan,potensi serta

keanekaragaman daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan

g. pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan Instansi Vertikal.

dilaksanakan :

BUPATI/WALIKOTA dibiayai APBN

Secara Operasional Dibantu Oleh Instansi Vertikal Perangkat Kemendagri

CAMAT

Tingkat kecamatan dilimpahkan

Kewenangan Presiden sebagai kepala

pemerintahan

GUBERNUR

ARAH KEBIJAKAN PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

URUSAN

PEMERINTAHAN

UMUM

MENDAGRI

KOORDINATOR

GUBERNUR

PELAKSANA

BUPATI/

WALIKOTA

PELAKSANA

Ditjen Politik &

Pemerintahan Umum

Pusat Secara

Operasional Di Bantu

Oleh Instansi Vertikal

Yang Dibentuk

Oleh Mendagri

Badan Kesbangpol Provinsi

Provinsi

Badan Kesbangpol Kab/Kota

Kab/Kota

Camat

Dibantu Oleh

Lurah /Kepala Desa

Dibantu Oleh

Forkopimda

Provinsi

Forkopimda

Kab/Kota

Forum

Koordinasi

Pimpinan Di

Kecamatan

Pembiayaan

APBN

UNTUK MENUNJANG KELANCARAN PELAKSANAAN URUSAN

PEM UM, DIBENTUK FORKOPIMDA PROV, KAB/KOTA, DAN

FORKOPIM DI KEC.

FORKOPIMDA PROV DIKETUAI OLEH GUB, DI KAB/KOTA

DIKETUAI BUP/WALKOT, &DI KEC DIKETUAI OLEH CAMAT.

ANGGOTA FORKOPIMDA PROV, KAB/KOTA TERDIRI ATAS

PIMPINAN DPRD, PIMPINAN KEPOLISIAN, PIMPINAN

KEJAKSAAN, DAN PIMPINAN SATUAN TERITORIAL TNI DI

DAERAH.

ANGGOTA FORKOPIM DI KEC TERDIRI ATAS PIMPINAN

KEPOLISIAN DAN PIMPINAN KEWILAYAHAN TNI DI KEC.

11/25/2015

5

UU 23/2014:

PASAL 25 (3), bahwa : Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, Gubernur, Bupati/ Walikota dalam

melaksanakan Urusan Pemerintahan Umum di wilayahnya dibantu oleh instansi

vertikal

PASAL 25 (5) bahwa : Gubernur dan Bupati/Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum

dibiayai dari APBN.

PASAL 26 (1) bahwa :

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pelaksanaan urusan pemerintahan umum,

dibentuk Forkopimda Provinsi, Forkopimda Kabupaten/Kota, dan Forum Koordinasi

pimpinan di Kecamatan.

PASAL 404 bahwa : Serah terima P3D sebagai akibat pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah

Pusat, Daerah Prov & Kab/Kota yang diatur berdasarkan Undang-Undang ini dilakukan

paling lama 2 tahun.

DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN PERSIAPAN DUKUNGAN PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

ISU- ISU KRUSIAL REPOSIS I KESBANGPOL

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. BAGAIMANA KEWENANGAN KESBANGPOL DI DAERAH

2. BAGAIMANA KELEMBAGAANNYA DI DAERAH DAN

HUBUNGANNYA DGN KELEMBAGAAN PUSAT DAN

DAERAH

3. BAGAIMANA PERSONILNYA DAN HUBUNGANNYA DGN

PERSONIL PUSAT DAN DAERAH

4. BAGAIMANA PEMBIAYAANNYA

5. BAGAIMANA OUTPUT YG DIHASILKANNYA

6. BAGAIMANA BINWASNYA; ANTARA BINWAS PUSAT

DAN DAERAH

7. BAGAIMANA HUBUNGAN KERJA DENGAN INSTANSI

PERTAHANAN DAN KEPOLISIAN

11/25/2015

6

LANGKAH-LANGKAH YG TELAH DITEMPUH HINGGA SAAT INI

PEMBENTUKAN TIM PERSIAPAN PENYUSUNAN PERATURAN

PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

PEMETAAN (INVENTARISASI DUKUNGAN)

PEMETAAN POTENSI PERMASALAHAN

PENYUSUNAN DRAFT RPP PELAKSANAAN URUSAN

PEMERINTAHAN UMUM

RAPAT-RAPAT KOORDINASI PENYIAPAN SUMBER DAYA

DUKUNG PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

DAERAH DAN DUKUNGAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN

Transisi pelaksanaan pemerintahan umum dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran

Menteri Dalam Negeri Nomor 120/253/SJ Tanggal 16 Januari 2015 tentang

penyelenggaraan urusan pemerintahan setelah ditetapkan Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pelaksanaan amanat UU 23/2014 sebagaimana telah diubah

dengan UU 9/2015 ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung

sejak Undang-Undang diundangkan

Poin 5 Surat Edaran Mendagri No 120/253/SJ mengamanatkan :

TRANSISI PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

11/25/2015

7

Mengingat PP penyelenggaraan urusan pemerintahan umum, Forkopimda dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan yang sesuai dg Psl 25 dan 26 UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah sedang dalam proses penyusunan, diminta kepada Gub, Bup/Walkot utk melaks hals sbb: 1. Mengoptimalkan peran forum koordinasi pimpinan di Kecamatan dalam penyelesaian permasalahan

sosial kemasyarakatan dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan Ormas/LSM.

2. Camat sebagai ketua forum koordinasi pimpinan di Kecamatan, berkoordinasi secara aktif dengan Kapolsek dan Danramil setempat untuk melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap potensi konflik di wilayahnya, dengan melibatkan Lurah/Kepala Desa, RW/RT yang ada di wilayahnya.

3. Memberdayakan Camat sebagai pimpinan SKPD di wilayah Kecamatan, untuk membentuk Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di tingkat Kecamatan dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a. Ketua : Camat b. Wakil Ketua I : Kapolsek c. Wakil Ketua II : Danramil d. Sekretaris : Sekretaris Kecamatan e. Anggota : Pejabat yang membidangi Ketentraman dan Ketertiban di tingkat Kecamatan,

Lurah/Kepala Desa, anggota Babinsa, Anggota Babinkamtibmas dan/atau anggota terkait lainnya sesuai kebutuhan.

4. Memberdayakan dan mengoptimalkan forum kemitraan masyarakat seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) sampai tingkat Kelurahan/Desa dalam mengantisipasi timbulnya konflik sosial.

TRANSISI PENYELENGGARAAN URUSAN PUM, FORKOPIMDA DAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI KECAMATAN

SESUAI SURAT MDN NO 300/5997/SJ

TATA CARA PELAKSANAAN

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

BERPEDOMAN PADA

KEBIJAKAN NASIONAL DAN

KETENTUAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

BIDANG PEMERINTAHAN

UMUM

MENERAPKAN PRINSIP KOORDINASI,

INTEGRASI, DAN SINKRONISASI

PUSAT

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

PERENCANAAN

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

PELAKSANAAN

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

11/25/2015

8

DUKUNGAN PENGAMANAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2015

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA

Pilkada merupakan pesta demokrasi lokal

Pilkada harus dapat menjamin hak politik

masyarakat

Aspirasi politik masyarakat dalam Pilkada

harus tersalurkan secara alamiah (tanpa

tekanan, intimidasi, ancaman, dll)

Perlu penciptaan iklim yang kondusif untuk

mendukung penggunaan hak politik

masyarakat dalam Pilkada

FUNGSI PENGAMANAN DALAM PILKADA

11/25/2015

9

PENGAWALAN TRANTIBMAS DALAM PILKADA SERENTAK

TAHUN 2015

17

(1) PENDAFTARAN PASANGAN

CALON

1. KONFLIK KEPENGURUSAN PARPOL.

2. DUKUNGAN KTP CALON PERSEORANGAN.

(2) DISTRIBUSI LOGISTIK

(3) KAMPANYE

1. TERLAMBAT TIBA DI TEMPAT.

2. PENCURIAN/SABOTASE.

3. SALAH DISTRIBUSI.

1. PROTES PARPOL KEPADA KPUD.

2. BENTROK/RUSUH MASSAL.

3. SABOTASE, TERROR, ANCAM & CULIK.

4. RUSAK/BAKAR ALAT PERAGA/BENDERA

5. LANGGAR, LAKA & MACET LANTAS.

6. KEJAHATAN KONVENSIONAL LAINNYA.

(4) MASA TENANG

1. MONEY POLITIC & KAMPANYE HITAM.

2. SABOTASE, ANCAMAN & PENCULIKAN

3. KEJAHATAN KONVENSIONAL LAINNYA.

4. BOIKOT PEMILU & KAMPANYE GOLPUT.

(5) PEMUNGUTAN

SUARA

(7) PENETAPAN

PEMENANG

1. MONEY POLITIC/SERANGAN FAJAR.

2. PROTES, RIBUT/RUSUH DI TPS.

3. ANCAMAN/INTIMIDASI.

4. TERRORISME & SABOTASE .

5. PERUSAKAN, PEMBAKARAN.

6. KEKERASAN/KEJAHATAN KONVENSIONAL

LAINNYA.

1. PROTES, RIBUT/RUSUH.

2. MANIPULASI/ GELEMBUNG HSL SUARA.

3. PERUSAKAN/BAKAR & PEMUKULAN.

4. ULUR WAKTU PENGHITUNGAN/CURANG

5. KEJAHATAN KONVENSIONAL.

(6) HITUNG & REKAP

HASIL SUARA

LANJUTAN....

18

1. PROTES, UNRAS, PERUSAKAN.

2. BENTROK MASSAL.

3. ANCAM & SABOTASE.

4. BLOKIR JALAN & KANTOR.

5. PENOLAKAN HASIL HITUNG SUARA.

11/25/2015

10

DIREKTIF-PENEKANAN

LAKSANAKAN MEKANISME PELAPORAN (WAJIB LAPOR) DARI

TINGKAT KAB/KOTA S.D. TIINGKAT PUSAT

KEMBANGKAN DAN KEDEPANKAN MINDSET INTELIJEN

LAKSANAKAN PENANGANAN FAHAM RADIKAL DAN TERORISME (SUPERVISI CAMAT)

LAKSANAKAN PENINGKATAN KESADARAN BELA NEGARA DENGAN BERPEDOMAN PADA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI 38/2011 TENTANG PEDOMAN PENINGKATAN KESADARAN BELA NEGARA DI DAERAH

PAHAMI DAN LAKSANAKAN TUGAS-TUGAS URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

PROGRAM PRIORITAS DETEKSI DINI DAN CEGAH DINI SERTA ANALISA DAN EVALUASI (ANEV)

MEKANISME HUB KERJA ANTARA KABAN KESBANGPOL PROV

KE KABAN KESBANGPOL KAB/KOTA

19

TERIMA

KASIH