Rendra Syam Mustopa Pembimbing : Dr. Ing. Doty Dewi...
Transcript of Rendra Syam Mustopa Pembimbing : Dr. Ing. Doty Dewi...
Rendra Syam Mustopa Pembimbing :
Dr. Ing. Doty Dewi Risanti, ST, MT
SEMINAR TUGAS AKHIR
• Bencana luapan lumpur panas Sidoarjo mengakibatkan kerugian yang cukup besar sehingga diperlukan pemanfaatan untuk mengurangi dampak kerugiannya.
• Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa berdasarkan kandungannya, lumpur panas Sidoarjo mampu dimanfaatkan sebagai adsorben dan bahan bangunan.
• Cara untuk meningkatkan performansi dari pemanfaatan lumpur panas Sidoarjo.
• Diperlukan karakterisasi aktifasi baik secara kimia dan fisika dengan variabel larutan asam (HCl) maupun basa (NaOH) demi aplikasi lumpur panas Sidoarjo lebih lanjut.
1
Perumusan masalah : • Bagaimanakah sifat fisis lumpur panas Sidoarjo yang telah
melalui proses aktifasi kimia dan fisika ? Tujuan : • menunjukkan potensi lumpur panas Sidoarjo dari karakterisasi
sifat fisis lumpur panas Sidoarjo dengan aktifasi kimia dan fisika.
2
• Objek lumpur panas Sidoarjo yang digunakan adalah lumpur panas pada titik yang berjarak ± 2 km dari pusat semburan. (Lumpur dalam kondisi setengah basah).
• Aktifasi fisis adalah proses kalsinasi lumpur, sedangkan aktifasi kimia adalah proses pencucian lumpur dengan NaOH 3 M dan HCl 3 M.
• Variabel bebas pada percobaan ini adalah suhu kalsinasi dengan range 800 – 1000 oC pada aktifasi kimia kondisi asam (HCl 3 M) dan 200 – 1000 oC pada aktifasi kimia kondisi basa (NaOH 3 M ).
3
LUMPUR PANAS SIDOARJO
• Lumpur panas Sidoarjo merupakan semburan lumpur panas yang terdapat di Sidoarjo sejak tanggal 29 Mei 2006 yang terletak disekitar 10 km timurlaut dari gunung penanggungan, sumur eksplorasi Banjarpanji-1, Reno Kenongo, Porong, Sidoarjo (BPLS Sidoarjo).
• Kandungan mineral pada lumpur panas Sidoarjo sebagian besar adalah mineral liat (Kaolinite, illite, montmorillonite), quartz, dan oksida logam (Plumlee, 2008).
5
MINERAL LIAT
• Mineral Liat merupakan material halus yang berukuran 2 µm yang memiliki sifat plastis saat terdapat kandungan air dan akan mengeras apabila dikeringkan (Gugenheim, 1995; Velde, 1995)
• Struktur mineral liat terdiri atas lapisan silika (tetrahedron) dan alumina (oktahedron)
6
• Tahap I Preparasi lumpur : lumpur yang diambil dalam kondisi setengah basah pada jarak ± 2 km dari pusat semburan dicuci, dikeringkan dan diayak sehingga berbentuk serbuk dengan ukuran 150 mesh.
• Tahap II Aktifasi : lumpur diaktifasi dengan cara diaduk pada larutan HCl dan NaOH pada konsentrasi 3 M kemudian dikalsinasi pada rentang suhu 200 – 1000 oC.
• Tahap III Karakterisasi : lumpur dikarakterisasi dengan menggunakan SEM-EDX, XRD, FTIR, DTA, TGA-DSC, BET.
• Tahap IV Analisa Potensi : Hasil analisa karakterisasi dicocokkan dengan potensi pemanfaatan lumpur panas Sidoarjo.
7
N200 N600 N800 N1000
H200 H600 H800 H1000
LM
8
LM menunjukkan lumpur tanpa aktifasi, sedangkan N = NaOH, H = HCl, dan angka = suhu kalsinasi
SEM - EDX
Unsur Wt % At % O K 41.81 56.54
Na K 1.79 1.67 Mg K 3.30 2.96 Al K 15.21 12.20 Si K 29.56 22.75 P K 0.26 0.18 S K 0.28 0.19 Cl K 0.97 0.59 K K 1.00 0.55 CaK 0.56 0.30 Fe K 5.26 2.06 MORFOLOGI LUMPUR TAK TERAKTIFASI
EDX LUMPUR TAK TERAKTIFASI
9
10
11
XRD - SPEKTRUM
15 20 25 30 35 40 450
400
800
1200
1600
2000
i
m i q
q
q : Quartzm : Monmoriloniti : illitek : kaolinit
26.0 26.4 26.80
400800
120016002000
LM
Cou
nts
2θ
N1000
N800
N600
N200
qim
15 20 25 30 35 40 450
400
800
1200
1600
2000 q : Quartzm : Monmoriloniti : illitek : kaolinit
q
q
26.0 26.4 26.80
400800
120016002000
Cou
nts
2θ
H200H600H800H1000
LM
qmi imk
i
LUMPUR TERAKTIFASI NaOH 3M LUMPUR TERAKTIFASI HCl 3M
12
XRD - RIETVELD SPEKTRA
Jenis Sampel Jumlah Kandungan Mineral (%wt) Q I K M
LM 5,15 86,81 5,44 2,6 H 200 8,21 71,08 17,94 2,77 H 600 19,64 69,73 10,63 - H 800 12,14 81,30 6,56 -
H 1000 8,8 91,2 - - N 200 10,13 72,14 4,13 13,6 N 600 11,35 85,62 3,03 - N 800 11,79 86,64 1,57 -
N 1000 26,3 73,70 - -
13
FTIR - SPEKTRUM
LUMPUR TERAKTIFASI NaOH 3M LUMPUR TERAKTIFASI HCl 3M
4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
0
20
40
60
80
100
%Tr
ansm
ittan
ce
Wavelength (cm-1)
N200
N600
N800
N1000
LM
1 2 3 4 5
4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
0
20
40
60
80
100
% T
rans
mitt
ance
Wavelength (cm-1)
H200
H600
H800
H1000
LM1 2 3 4 5
14
DTA
0 200 400 600 800 1000-12
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
Hea
t Flo
w (µ
V)
Temperatur (oC)
dehi
dras
i
dehi
drok
sila
siEksoterm
15
TGA – PENGURANGAN BERAT
LUMPUR TERAKTIFASI NaOH 3M LUMPUR TERAKTIFASI HCl 3M
200 400 600 800 1000 1200
14
15
16
17de
hidr
oksi
lasi
N1000
N600
N800
N200LM
Mas
sa lu
mpu
r (m
g)
Temperatur (oC)
dehi
dras
i
200 400 600 800 1000 120013
14
15
16
17
Mas
sa lu
mpu
r (m
g)
dehi
drok
sila
si
dehi
dras
i LMH200
H600
H800
Temperatur (oC)
H1000
16
BET-PENGARUH T. KALSINASI
0 200 400 600 800 10003.723.743.763.783.803.823.843.863.883.90
0
20
40
60
80
100
120
Diameter Pori HCl Diameter Pori NaOH
Dia
met
er p
ori (
nm)
Temperatur kalsinasi (oC)
Area Permukaan HCl Area Permukaan NaOH
Area
Per
muk
aan
(m2 /g
)
18
BET-ADSORBSI ISOTERM
LUMPUR TERAKTIFASI NaOH 3M LUMPUR TERAKTIFASI HCl 3M
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.00
10
20
30
40
50
60
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
0.4
0.8
1.2
1.6
2.0N1000
N1000
N800
Vol
ume
@ S
TP
(cc
/g)
Tekanan Relatif (P/Po)
N200
N600LM
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.00
40
80
120
160
200
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.00
2
4
6
8H1000
Vol
ume
@ S
TP (c
c/g)
Tekanan relatif (P/Po)
H600H200
H800
H1000LM
19
BET-DISTRIBUSI UKURAN PORI
LUMPUR TERAKTIFASI NaOH 3M LUMPUR TERAKTIFASI HCl 3M
10 1000.000
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
0.030
0.035
10 1000.0
2.0x10-4
4.0x10-4
6.0x10-4
8.0x10-4
N1000
dV (D
) (c
c/nm
/g)
Diameter pori (nm)
N200 N600 N800 N1000 LM
10 1000.00
0.02
0.04
0.06
0.08
0.10
0.12
10 1000.0
5.0x10-41.0x10-31.5x10-32.0x10-32.5x10-3 H1000
H200 H600 H800 H1000 LM
dV (D
) (cc
/nm
/g)
Diameter pori (nm)
20