RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

10
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA “Tn.S” DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM KEBESARAN DI RUANG KENARI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG Nama : Tn. S No. RM : 07xxxx Jenis Kelamin : Laki-laki Diagnosa Medis : F 20.13 Ruang : Kenari Tangg al Diagnosa Keperawatan Perencanaan Rencana Tindakan Keperawatan Rasional Tujuan Kriteria Evaluasi 3 Juni 2014 Gangguan proses pikir: Waham Kebesaran TUM: Klien dapat mengontrol wahamnya TUK 1: Setelah 1 kali 1.1 BHSP dengan klien, menggunakan Hubungan saling

Transcript of RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANKESEHATAN JIWA Tn.S DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM KEBESARANDI RUANG KENARI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama : Tn. SNo. RM: 07xxxxJenis Kelamin : Laki-lakiDiagnosa Medis : F 20.13Ruang : Kenari

TanggalDiagnosa KeperawatanPerencanaanRencana Tindakan KeperawatanRasional

TujuanKriteria Evaluasi

3 Juni 2014Gangguan proses pikir: Waham KebesaranTUM:Klien dapat mengontrol wahamnya

TUK 1:Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Setelah 1 kali interaksi dengan klien:1) Mau menerima kehadiran perawat disampingnya2) Mengatakan mau menerima bantuan perawat3) Mengijinkan duduk disampingnya

1.1 BHSP dengan klien, menggunakan teknik komunikasi terapeutika) Salam terapeutikb) Perkenalan diri (perawat)c) Jelaskan tujuan interaksid) Ciptakan lingkungan yang tenange) Buat kontrak (topik, waktu, tempat)f) Yakinkan klien dalam keadaan amang) Jaga kerahasiaan klienh) Tunjukkan sikap terbuka dan jujuri) Perhatikan kebutuhan dasar dan bantuan untuk memenuhinya1.2 Jangan membantah dan mendukung wahamnya1.3 Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari-hari dan perawatan diri

Hubungan saling percaya dapat menumbuhkan rasa nyaman dan aman dalam melaksanakan komunikasi terapeutik

TUK 2:Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimilikiSetelah 1 kali interaksi dengan klien menceritakan perasaan dan kemampuan yang dimiliki2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis2.3 Tanyakan apa yang bisa dilakukan, yang berkaitan dengan ADL dan perawatn diri, kemudian anjurkan lakukan saat ini2.4 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai kebutuhan waham tidak adaKemampuan yang dimiliki klien dapat membantu mengontrol waham klien

TUK 3:Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhiSetelah 2 kali interaksi dengan klien:1) Dapat menyebutkan kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu serta harapan atau kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi seperti harga diri, rasa aman, dan lain-lain2) Dapat menyebutkan hubungan antara kejadian traumatis atau kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan wahamnya3.1 Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan faktor pencetus waham3.2 Diskusikan kejadian trauma yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan yang tidak dihargai3.3 Diskusikan harapan atau kebutuhan yang belum terpenuhi3.4 Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi kebutuhan yang belum terpenuhi3.5 Diskusikan dengan klien kejadian traumatis atau kebutuhan yang tidak terpenuhi tersebut dengan wahamnyaDengan mengetahui kebutuhan klien yang belum terpenuhi perawat dapat merencanakan untuk memenuhinya dan lebih memperhatikan kebutuhan klien tersebut sehingga klien merasa nyaman dan aman.

TUK 4:Klien dapat berhubungan dengan realitasSetelah 3 kali interaksi dengan klien, klien mampu menyebutkan perbedaan pengalaman nyata dengan pengalaman wahamnya

Setelah 3 kali interaksi klien mampu menjelaskan gangguan fungsi hidup sehari-hari yang diakibatkan oleh fikiran yang tidak nyata4.1 Berbicara dengan klien dalam konteks realitas4.2 Bantu klien mengidentifikasi keyakinan yang salah tentang situais yang salaha) Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terajdinya wahamb) Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang dipersepsikan salah

4.3 Diskusikan pengalaman klien yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari wahamnya4.4 Ajak klien melihat bahwa wahamnya adalah masalah yang membutuhkan orang lain4.5 Diskusikan dengan klien untuk orang dan tempat ia minta bantuan4.6 Sertakan klien dalam TAK orientasi realita4.7 Berikan pujian positif terhadap kegiatan positif yang dilakukan klienBerpikiran nyata atau realitas dapat mengurangi atau menghilangkan wahamnya

TUK 5:Klien dapat dukungan keluargaSetelah 4 kali interaksi keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian, manifestasi, penyebab, cara merawat

Setelah 4 kali interaksi keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien

5.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi waham5.2 Jelaskan pada keluarga tentang waham5.3 Latih keluarga cara merawat waham

5.4 Tanya perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan5.5 Beri pujian pada keluarga jika berhasilKeluarga merupakan faktor utama dalam kesehatan di rumah

TUK 6:Klien dapat menggunakan obat dengan benarSetelah 5 kali interaksi klien menyebutkan manfaat dan kerugsian obat tersebut

Setelah 5 kali interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar

Setelah 5 kali interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat6.1 Diskusikan dengan klien tentang: manfaat minum dan kerugian tidak minum obat, nama, warna. Dosis, cara dan efek samping obat

6.2 Pantau klien saat minum obat6.3 Anjurkan klien meminta obatnya tanpa menunggu di panggil6.4 Beri pujian jika klien meminum obat dengan benar

6.5 Diskusikan akibat berhenti minum obat dan tanpa kontrol dengan rutin6.6 Lanjutkan konsultasi dengan perawat atau dokterPenggunaan obat dengan benar akan mempercepat proses penyembuhan klien