RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan...

74
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN TAHUN 2010-2014 Terwujudnya Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang efektif untuk mencapai Indonesia yang Demokratis, Adil, Aman dan Damai

Transcript of RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan...

Page 1: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

RENCANA STRATEGIS

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

TAHUN 2010-2014

Terwujudnya Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

yang efektif untuk mencapai Indonesia yang Demokratis, Adil, Aman dan Damai

Page 2: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional mengamanatkan perlunya penyusunan Rencana Strategis

(Renstra) bagi setiap Kementerian/Lembaga. Memenuhi amanat tersebut dan sesuai

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional II (RPJMN) 2010-2014,

maka Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko

Polhukam) menyusun Rencana Strategis yang merupakan rencana induk bagi

Kemenko Polhukam dalam mewujudkan visi dan misi khususnya dalam mewujudkan

kepemerintahan yang baik (Good Governance). Renstra ini sekaligus sebagai panduan

dalam menerapkan manajemen pemerintahan yang berorientasi pada kinerja

(Performance-Based-Management).

Pada dasarnya, Kemenko Polhukam telah berupaya menerapkan manajemen

pemerintahan yang berorientasi pada hasil sejak periode Kabinet Indonesia Bersatu

2004-2009. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka Renstra 2010-2014 diharapkan

dapat lebih mensinergikan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

secara efisien dan efektif dalam kegiatan koordinasi guna memberi kontribusi berupa

perumusan kebijakan bidang politik, hukum dan keamanan yang lebih selaras dengan

tuntutan pembangunan nasional.

Perumusan Renstra Kemenko Polhukam dilakukan melalui analisis isu-isu strategis,

potensi, permasalahan dan tantangan, kelemahan serta peluang yang dihadapi oleh

Kemenko Polhukam, dan identifikasi terhadap berbagai permasalahan lainnya yang

dihadapi oleh bangsa dan negara selaras dengan sasaran nasional yang hendak

dicapai dalam 5 tahun mendatang.

Penyusunan Renstra ini sudah mempertimbangkan konsepsi Bappenas yang

merencanakan akan melakukan Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang

Page 3: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

disesuaikan dengan nomenklatur Kementerian/Lembaga. Atas pertimbangan tersebut,

maka Renstra ini memungkinkan hasil kerja dapat diukur sesuai dengan target yang

sudah ditetapkan sehingga pada gilirannya dapat menjawab paradigma perubahan dan

tantangan lingkungan strategis yang akan dihadapi oleh Kemenko Polhukam.

Rencana Strategis Kemenko Polhukam ini diharapkan menjadi pedoman dalam

mewujudkan kesamaan persepsi, pola pikir, pola tindak dan pola kerja dalam

lingkungan organisasi, sehingga capaian kinerja dalam kegiatan tahunan dan kegiatan

lima tahunan dapat lebih optimal.

Jakarta, Januari 2010

MENTERI KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

DJOKO SUYANTO

Page 4: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pelaksanaan koordinasi bidang politik, hukum dan keamanan pada RPJMN I

(2005-2009) telah mampu menciptakan Indonesia yang lebih demoktratis, adil, aman

dan damai. Namun memasuki RPJMN II (2010-2014) sejalan dengan dinamika

perubahan lingkungan strategis, baik secara eksternal maupun internal, terdapat

sejumlah permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia

dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Isu-isu bidang politik, hukum dan keamanan

sangatlah kompleks dan multidimensi.

Titik tolak perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang hendak

dicapai lima tahun mendatang dihasilkan melalui analisis atas isu-isu strategis,

permasalahan dan tantangan, serta kelemahan dan peluang yang dihadapi oleh

Kemenko Polhukam, serta identifikasi terhadap

berbagai permasalahan lainnya yang dihadapi

di bidang politik, hukum dan keamanan. Demikian

halnya dengan arah kebijakan dan strategi untuk

pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang

dituangkan melalui program dan kegiatan.

Berdasarkan hasil analisis tersebut ditetapkan visi Kemenko Polhukam, yaitu

“Terwujudnya Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Yang Efektif Untuk

Mencapai Indonesia Yang Demokratis, Adil, Aman dan Damai”.

Selanjutnya untuk mencapai visi tersebut ditetapkan misi Kemenko Polhukam

yaitu:

1. Mewujudkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang

politik, hukum dan keamanan.

Terwujudnya Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang efektif untuk mencapai Indonesia yang demokratis, adil, aman dan damai”.

Page 5: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

2. Mewujudkan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum dan

keamanan.

3. Menyelenggarakan evaluasi dan kajian sebagai bahan pertimbangan untuk

koordinasi penyusunan kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan.

Melalui penyelarasan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah II

(RPJM II) 2010 - 2014, maka ditetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis yang menjadi target

capaian kinerja bagi organisasi. Selanjutnya ditetapkan arah kebijakan, dan strategi

pencapaiannya melalui 1 (satu) program teknis dengan 35 kegiatan dan 1 (satu)

program generik yang didalamnya memuat beberapa kegiatan yang bersifat rutin dan

kegiatan pembangunan/renovasi gedung, perbaikan sarana dan prasarana, pengadaan

peralatan dan lain-lain.

Akhirnya, baik program, kegiatan maupun anggaran yang telah dituangkan

dalam Renstra, pada setiap tahunnya akan diselaraskan dengan Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) yang merupakan dasar untuk penetapan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian/Lembaga (RKA-K/L).

Page 6: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

BAB I : PENDAHULUAN

1. Kondisi Umum 1

2. Potensi dan Permasalahan 14

BAB II : VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENKO POLHUKAM

2.1 Visi 29

2.2 Misi 30

2.3 Tujuan 31

2.4 Sasaran Strategis 31

BAB III : ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 33

3.2. Arah kebijakan dan strategi Kemenko Polhukam 38

BAB IV : PENUTUP 53

LAMPIRAN :

LAMPIRAN I MATRIKS TARGET PEMBANGUNAN 2010-2014 KEMENKO POLHUKAM

LAMPIRAN II MATRIKS PENDANAAN KEMENKO POLHUKAM

Page 7: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum

1.1.1. Evaluasi Capaian Program dan Kegiatan Tahun 2004 - 2009

Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan

dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu, menetapkan

tugas Menko Polhukam yaitu membantu Presiden dalam rangka

mengkoordinasikan dan mensinkronkan perumusan kebijakan dan

pelaksanaannya di bidang politik, hukum dan keamanan.

Dalam pelaksanaan tugas, Kemenko Polhukam mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a. Koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang politik,

hukum dan keamanan;

b. Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum dan

keamanan;

c. Pengendalian penyelenggaraan kebijakan sebagaimana dimaksud pada

huruf a dan b;

d. Pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya;

e. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang politik, hukum dan

keamanan;

f. Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden;

g. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang

tugas dan fungsinya kepada Presiden.

Page 8: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Berdasarkan fungsi tersebut di atas, maka Kemenko Polhukam

menetapkan sasaran strategis dalam periode Kabinet Indonesia Bersatu I

(2004-2009) disesuaikan atas Agenda Nasional yaitu: (1) Mewujudkan

Indonesia yang Aman dan Damai; (2) Mewujudkan Indonesia yang Adil dan

Demokratis, dan (3) Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.

Dari tiga Agenda Nasional tersebut, dua agenda yaitu: Mewujudkan

Indonesia yang Aman dan Damai; serta Mewujudkan Indonesia yang Adil

dan Demokratis merupakan bagian dari tugas Kemenko Polhukam.

Mengacu pada 2 (dua) agenda tersebut diatas, dalam kurun waktu

2004 – 2009, Kemenko Polhukam telah menetapkan 12 sasaran strategis,

masing-masing 6 sasaran untuk Agenda Mewujudkan Indonesia yang

Aman dan Damai, dan 6 sasaran untuk Mewujudkan Indonesia yang Adil

dan Demokratis. Evaluasi program untuk mencapai tujuan dari sasaran

strategis tersebut di atas memperlihatkan hal-hal sebagai berikut :

Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai

Sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi sebagai Koordinator, maka

ditetapkan 6 sasaran strategis yang lebih spesifik untuk Mewujudkan

Indonesia yang Aman dan Damai, yaitu :

a. Meningkatnya Koordinasi dalam menciptakan kapasitas dan

profesionalitas instansi-instansi pemerintah dalam penyelesaian konflik;

b. Meningkatnya koordinasi untuk menciptakan Kondisi Keamanan dan

Ketertiban Dalam Negeri;

c. Meningkatnya koordinasi untuk mewujudkan sistem koordinasi dalam

deteksi, penanggulangan, dan pemulihan konflik;

d. Meningkatnya koordinasi untuk pengembangan kapasitas institusi

negara dan masyarakat dalam pencegahan, penangkalan dan

penanggulangan ancaman terorisme;

e. Meningkatnya koordinasi untuk merumuskan kebijakan dan strategi

nasional yang komprehensif dalam pertahanan negara; dan

Page 9: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

f. Meningkatnya koordinasi untuk menyusun sistem koordinasi yang

berkelanjutan dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri.

Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis

Sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi sebagai Koordinator, maka

ditetapkan 6 sasaran strategis yang lebih spesifik untuk Mewujudkan

Indonesia yang Adil dan Demokratis, yaitu :

a. Meningkatnya koordinasi dalam mewujudkan substansi, struktur dan

budaya hukum nasional yang sehat;

b. Meningkatnya koordinasi pengembangan aturan hukum yang bebas

diskriminasi;

c. Meningkatnya koordinasi pengembangan citra Indonesia dalam hal

Penegakan Hukum dan HAM;

d. Meningkatnya koordinasi mewujudkan sinkronisasi dan harmonisasi

peraturan perundang-undangan pusat-daerah, termasuk otonomi

khusus bagi Papua dan NAD;

e. Meningkatnya koordinasi dalam pengembangan tata kepemerintahan

yang bersih dan berwibawa; dan

f. Meningkatnya koordinasi penguatan lembaga-lembaga politik yang

profesional.

Dalam pelaksanaan program selama tahun 2004-2009 dapat dikemukakan

capaian strategis, yaitu :

Capaian Agenda Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai

meliputi :

a. Terciptanya kapasitas dan profesionalitas instansi-instansi pemerintah

dalam penyelesaian konflik yang tercermin melalui: stabilitas politik,

Page 10: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

keamanan dan ketertiban masyarakat yang semakin kondusif di

Provinsi NAD, Provinsi Papua, dan Poso.

b. Terwujudnya kondisi Keamanan dan Ketertiban Dalam Negeri yang

Mantap, melalui : peningkatan koordinasi dan keterpaduan TNI-Polri

dalam pengelolaan keamanan nasional; serta diselenggarakannya

latihan kesiapsiagaan dan ketanggap-segeraan TNI-Polri secara

terpadu dan berlanjut; mantapnya sistem operasi dan prosedur

kerjasama antara TNI – Polri dalam penanganan masalah terorisme.

c. Terwujudnya sistem koordinasi dalam deteksi, penanggulangan dan

pemulihan konflik , dilaksanakan melalui : peningkatan Rasa Saling

Percaya dan Harmonisasi Antar kelompok Masyarakat serta

Pencegahan dan Penanggulangan Separatisme; meningkatkan

komitmen kebangsaan; meningkatnya kesadaran masyarakat tentang

perlunya penguatan wawasan kebangsaan; meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam melakukan kontrol sosial dan meningkatnya

kesadaran masyarakat tentang pentingnya mempertahankan dan

mengaktualisasikan empat konsensus dasar dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

d. Terwujudnya peningkatan kapasitas institusi negara dan partisipasi

masyarakat dalam pencegahan, penangkalan dan penanggulangan

ancaman terorisme.

e. Terwujudnya kebijakan dan strategi nasional yang komprehensif dalam

pertahanan negara, melalui : koordinasi pengamanan wilayah terluar

Indonesia; penguatan pos-pos pertahanan dengan penempatan

personil TNI; pembangunan sistem pengamanan di Laut (Marine

Surveillance System); kerjasama bidang pertahanan dengan negara-

negara sahabat.

f. Terwujudnya sistem koordinasi yang berkelanjutan dalam

penyelenggaraaan hubungan luar negeri melalui : penyelenggaraaan

Page 11: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

koordinasi menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI; koordinasi

mengenai penyelesaian masalah perbatasan antara RI dan negara-

negara tetangga, penyertaan pasukan TNI dan personil Polri dalam Misi

Pemeliharaan Perdamaian, Technology Safeguarding Agreement (TSA)

dengan Rusia; pemberantasan terorisme; pengembalian sebagian

kekayaan negara yang dikorupsi (Asset Recovery); pelaksanaan

ASEAN Charter; pelaksanaan Lombok Treaty; penyelesaian nelayan

tradisional Indonesia yang dipermasalahkan oleh Australia;

pemberantasan kejahatan penyelundupan orang dan perdagangan

manusia (people smuggling and trafficking in person); kerjasama

Indonesia-Australia di bidang pertahanan, serta perlindungan tenaga

kerja Indonesia di luar negeri.

Capaian Agenda Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis, meliputi

:

a. Meningkatnya koordinasi dalam penegakan hukum antara lain :

memburu para tersangka dan terpidana korupsi yang melarikan diri ke

luar negeri berikut aset-asetnya; dan penanggulangan pelanggaran

HKI.

b. Perumusan aturan hukum yang bebas diskriminasi sejalan dengan

kematangan iklim demokrasi.

c. Meningkatnya citra Indonesia dalam hal penegakan hukum dan HAM

melalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang,

illegal logging, illegal fishing, illegal mining, human trafficking; ratifikasi

instrument internasional mengenai HAM serta perundang-undangan

yang terkait dengan pemajuan dan perlindungan HAM.

d. Mendorong upaya sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-

undangan yang saling bertentangan dan tumpang tindih; implementasi

otonomi khusus bagi Provinsi Papua dan pengelolaan damai di Provinsi

NAD.

Page 12: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

e. Pengembangan Clean Government and Good Governance melalui:

pembentukan tim Reformasi Birokrasi; penyampaian Laporan Harta

Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN); serta meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam pemberian informasi dalam rangka pencegahan dan

pemberantasan korupsi.

f. Penyempurnaan paket UU bidang Politik; melaksanakan sosialisasi

bidang politik dengan penyelenggaraan forum komunikasi dan dialog;

publikasi tentang nilai-nilai demokrasi dan kebangsaan, koordinasi

perbaikan mekanisme Pemilukada dan penyelenggaraan Pemilu 2009 .

1.1.2. Aspirasi masyarakat mengenai pengelolaan bidang Polhukam

Selama periode Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009), telah banyak

capaian yang diraih dalam pengelolaan bidang politik, hukum dan keamanan.

Namun demikian, iklim demokrasi dan dorongan reformasi serta perwujudan

tata pemerintahan yang baik melahirkan aspirasi masyarakat secara lebih

dinamis dengan ekspektasi yang lebih tinggi. Dengan demikian tugas-tugas

dalam pengelolaan bidang politik, hukum dan keamanan pada periode waktu

yang akan datang yang akan menjadi tantangan bagi Kabinet Indonesia Bersatu

II (2009-2014) tetap tidak mudah dan kompleks.

Berdasarkan hasil penjaringan aspirasi masyarakat tentang pengelolaan

bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang akan

datang dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Bidang Politik

1) Penataan Daerah Otonom

Sejalan dengan desentralisasi pemerintahan, maka penataan

otonomi daerah ke arah pemerintahan yang lebih efisien, efektif, dan

akuntabel, muncul sebagai salah satu aspirasi yang menonjol. Dalam

merespon aspirasi tersebut, perlu dipertimbangkan agenda berupa

kegiatan antara lain : Revisi Undang-undang No. 32 Tahun 2004

Page 13: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

tentang Pemerintahan Daerah khususnya yang menyangkut

pengaturan pemekaran; Penyusunan Grand Strategy Penataan

Daerah, dan Penyusunan Pedoman atau Peraturan Pemerintah

tentang Tata Cara Pembentukan Daerah Otonom; serta Pembinaan

pengelolaan daerah otonom agar lebih efektif; dan Evaluasi

kemampuan daerah otonom khususnya Evaluasi daerah pemekaran.

2) Pemilu Kepala Daerah

Sejalan dengan aspirasi perwujudan otonomi daerah dan tata

pemerintahan yang efektif, maka pelaksanaan Pilkada yang

demokratis dan efisien menjadi aspirasi yang patut mendapat

perhatian. Untuk itu upaya mewujudkan terpilihnya Kepala Daerah

yang kapabel dengan pelaksanaan Pilkada yang efisien menjadi

suatu kebutuhan. Pengkajian kembali Pilkada Gubernur untuk dipilih

melalui DPRD serta pengkajian posisi dan pemilihan Wakil Kepala

Daerah untuk tidak melalui sistem Pemilukada adalah aspirasi yang

mengkoreksi Pilkada Langsung. Demikian pula, pemisahan isu

Pemilukada dari materi Undang-undang No. 32 tahun 2004 untuk

menjadi undang-undang tersendiri menjadi relevan sejalan dengan

aspirasi Pemilihan Kepala Daerah yang kapabel. Untuk mendukung

aspirasi tersebut diatas maka Penataan kependudukan dengan

sistem identitas tunggal menjadi relevan.

3) Dana Perimbangan Pusat dan Daerah

Sejalan dengan tuntutan perwujudan tata pemerintahan yang

baik, maka aspirasi mengenai penggunaan dana perimbangan yang

efisien dan efektif untuk membiayai pelayanan publik muncul

sebagai hal yang mendesak. Untuk itu Evaluasi pemanfaatan APBD

Kabupaten/Kota oleh Gubernur selaku Wakil Pemerintah, dan revisi

Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Pusat dan Daerah menjadi layak dipertimbangkan.

Page 14: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

4) SDM Aparatur Pemerintah Daerah

Peningkatan kinerja aparatur Pemerintah Daerah dalam

melayani masyarakat adalah suatu kebutuhan nyata menurut

aspirasi masyarakat. Untuk itu, Revisi terhadap UU No. 43 Tahun

1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian serta Evaluasi manajemen

kepegawaian kabupaten/kota oleh Gubernur sebagai wakil

Pemerintah di tingkat Provinsi perlu diprogramkan dalam era Kabinet

Indonesia Bersatu II. Terlepas dari itu diperlukan pula evaluasi

netralitas birokrasi dan ruang promosi/mutasi aparatur Pemerintah

Daerah.

5) Peningkatan Public Private Partnership

Disadari oleh masyarakat bahwa anggaran pemerintah belum

mampu memenuhi seluruh kebutuhan pembangunan. Oleh sebab

itu, kemitraan antara pemerintah dengan swasta menjadi kebutuhan

nyata. Dalam kaitan tersebut, Peningkatan awareness pejabat

Pemda dalam kerja sama dengan swasta melalui Penerbitan UU

tentang Kemitraan Antara Pemda dan Swasta serta Penyediaan

pelayanan terpadu 1 pintu menjadi aspirasi yang layak

dipertimbangkan untuk diagendakan.

b. Bidang Hukum

1) Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Terkait dengan aspirasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan korupsi, maka diperlukan langkah-langkah :

a) Penguatan dan Pemantapan Hubungan Kelembagaan melalui :

penyelenggaran koordinasi yang baik antara Aparat penegak

hukum dan Aparat pengawasan; penyelenggaran sosialisasi Anti

Korupsi melalui mekanisme penguatan sistem Pemberantasan

Korupsi dengan pemanfaatan teknologi; serta pendidikan dan

pelatihan satu atap dalam penanganan tindak pidana korupsi

Page 15: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

b) Implementasi Perlindungan Saksi dan Pelapor perlu ditingkatkan

agar terwujud perasaan aman dan tidak takut untuk melaporkan

kejadian dan menyerahkan bukti serta siap menjadi saksi melalui

: Pengembangan dan penguatan kelembagaan Lembaga

Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di seluruh daerah;

Penyusunan organisasi dan tata laksana LPSK dengan

dukungan dana, SDM, sarana dan prasarana; MoU antara LPSK

dengan Kejaksaan Agung, Polri, KPK, dan Depkumham.

c) Sosialisasi Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang

Pengadilan Tipikor dan mempercepat terbentuknya pengadilan

tipikor di setiap ibukota propinsi dan Kabupaten/Kota;

Penyusunan rancangan Perpres tentang pembentukan

pengadilan Tipikor di Pengadilan Negeri di beberapa ibukota

Provinsi/Kabupaten/Kota.

d) Pengembalian Aset (Asset Recovery) perlu ditingkatkan dengan

menyusun Undang-Undang Pengembalian Aset dan Revisi UU

tentang Pemberantasan Korupsi agar aset-aset yang ada di

dalam dan luar negeri dapat segera kembali kepada negara

serta dapat ditingkatkan kerja sama bilateral dalam asset

recovery. Tahapan dilakukan melalui : Penyusunan RUU tentang

perampasan aset koruptor; Penyempurnaan UU tindak pidana

pencucian uang; Melakukan MLA dengan beberapa negara

dimana aset-aset maupun terdakwa terpidana berada.

2) Reformasi Hukum dan Perlindungan HAM

Terkait dengan aspirasi masyarakat dalam upaya reformasi hukum

dan perlindungan HAM, maka diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Harmonisasi dan Sinkronisasi Peraturan Perundang-

undangan

Page 16: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Sejalan dengan reformasi sistem hukum nasional perlu

adanya suatu penciptaan peraturan perundangan yang tidak

tumpang tindih yang pada akhirnya mudah diterapkan dalam

penegakan hukum. Hal tersebut meliputi: Uji Publik/Uji Materi

sebelum penetapan UU, Koordinasi dalam penyusunan

peraturan perundang-undangan (didukung parliamentary review

mechanism), Penyusunan Pedoman Pembentukan Perda.

b) Penataan Birokrasi dan Manajemen SDM di Bidang Hukum

Profesionalitas aparatur hukum dan penataan birokrasi

adalah faktor penunjang dalam reformasi hukum di Indonesia.

Aspirasi masyarakat mengenai hal ini adalah: Terciptanya

Aparat Penegak Hukum yang handal, Formasi sesuai dengan

kompetensinya, Perubahan UU Pokok-Pokok Kepegawaian,

serta Remunerasi bagi penegak hukum yang kompeten melalui

Seleksi Penerimaan Pegawai yang berkualitas di bidang

Hukum/Standar Perekrutan.

c) Kepastian Hukum

Masyarakat menginginkan hilangnya berbagai bentuk

penyimpangan yang dapat menghambat dunia usaha, Konsisten

dalam penerapan UU dan Adanya kepastian hukum terhadap

dunia usaha melalui Penyamaan pemahaman prosedur perijinan

antar instansi terkait, Penerapan tuntutan pidana maksimal,

Harmonisasi peraturan perundang-undangan yang

mengakibatkan ekonomi biaya tinggi.

d) Peningkatan Kesadaran hukum dan Perlindungan HAM

Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dan

pencegahan pelanggaran HAM adalah aspirasi masyarakat

mengenai kesadaran hukum dan HAM. Hal tersebut diupayakan

melalui: Penyuluhan hukum oleh Pemerintah dan masyarakat

Page 17: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

melalui tatap muka atau media elektronik, Penyusunan RUU

tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, Pemberdayaan

masyarakat dalam menghormati HAM, Peningkatan pemahaman

HAM bagi aparat pemerintah, dan Penyusunan dan pelaksanaan

RANHAM 2010 – 2014.

c. Bidang Keamanan

Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme serta Peningkatan

Kemampuan Pertahanan

Terkait dengan aspirasi masyarakat dalam upaya Pencegahan dan

Pemberantasan Terorisme serta Peningkatan Kemampuan Pertahanan,

maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Penguatan Payung Hukum

Sebagai landasan hukum pemberantasan terorisme, perlu

penyempurnaan Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentang

Pemberantasan Terorisme dan Penyempurnaan peraturan

perundang-undangan tentang bahan peledak serta Penyusunan

Perpres tentang strategi pemberantasan terorisme. Dalam

pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian

yaitu :Penangkapan dan penahanan tersangka terorisme, Laporan

intelijen sebagai alat bukti, Pelibatan komponen-komponen dan

instansi-instansi (antara lain TNI dan BIN) dalam penanggulangan

terorisme, Kriminalisasi perbuatan-perbuatan awal terorisme

(menghasut untuk melakukan tindakan kekerasan, menyebarkan

permusuhan dan kebencian), Peran instansi terkait dan masyarakat,

Perlindungan saksi, jaksa, dan hakim (hukum acara),Pengawasan

dan pembinaan terpidana terorisme.

2) Peningkatan Kelembagaan

Rekomendasi Komisi I DPR tentang pembentukan BKPT perlu

mendapat perhatian serius sehingga dalam tindak lanjutnya perlu

Page 18: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

penyusunan Perpres tentang Badan Koordinasi Pemberantasan

Terorisme/BKPT.

3) Peningkatan Kapasitas (Capacity Building)

Peningkatan kapasitas pelatihan untuk pemberantasan terorisme

termasuk pelatihan penanganan cyber terroris menjadi kebutuhan

yang harus dipenuhi melalui : Kerjasama Internasional, Peningkatan

perlindungan terhadap instalasi penting/obyek vital, Pelatihan-

pelatihan instansi terkait, termasuk pelatihan penanganan ancaman

CBRN dan cyber terrorism.

4) Pelaksanaan Program Deradikalisasi

Sejalan dengan kebijakan pemberantasan terorisme

menggunakan strategi soft power, diharapkan seluruh instansi terkait

dan masyarakat (tokoh agama, ormas dan lingkungan pendidikan)

berperan aktif dalam menetralisasi ideologi radikal sesuai dengan

fungsi dan perannya. Dalam strategi ini, Penyusunan Pedoman

Pelaksanaan Deradikalisasi (Perpres) dan Sosialisasi wawasan

kebangsaan menjadi relevan untuk kebijakan ke depan.

5) Pemberdayaan Industri Strategis Pertahanan

Kebutuhanan akan pemenuhan kebutuhan Alutsista, kemandirian

industri pertahanan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi

dan terselenggaranya sistem pertahanan negara melalui

pembentukan Komite Industri Strategis Pertahanan dan penyusunan

Peraturan Perundangan tentang Optimalisasi Pemanfaatan Produk-

produk Industri Strategis dalam Negeri Bagi Kepentingan Pertahanan

dan Keamanan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Dalam

rangka mencapai hal tersebut perlu dukungan sistem perbankan

sebagai sumber pembiayaan dalam negeri (PP No. 54 Tahun 2008

tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam

Negeri oleh Pemerintah).

6) Profesionalisme SDM Pertahanan

Page 19: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Masyarakat menginginkan SDM pertahanan yang professional.

Untuk mewujudkannya perlu : Perbaikan sistem dan sarana

pendidikan/pelatihan, Menetapkan sistem remunerasi dan tunjangan

tugas sesuai dengan kondisi penugasan, Peningkatan pendidikan

Aparat Pertahanan dan Sarana prasarana pendidikan.

1.2 Potensi dan Permasalahan

1.2.1. Analisa Potensi

a. Pemahaman Lingkungan Strategis

Pengkajian untuk memahami kondisi Lingkungan Strategis untuk

kurun waktu 2009- 2014 telah disusun oleh Kemenko Polhukam

sehingga menjadi potensi awal dalam pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi organisasi. Gambaran Lingkungan Strategis tersebut meliputi :

1) Proses globalisasi dapat menimbulkan gesekan antar peradaban

yang dapat memunculkan radikalisme global dengan dampak

pada stabilitas politik dan keamanan dalam negeri.

2) Masyarakat internasional tetap mendukung kedaulatan dan

keutuhan NKRI sejauh penghormatan HAM dan tata

pemerintahan bergerak dalam koridor nilai-nilai demokrasi,

walaupun masih terdapat non-state actors yang harus tetap

diwaspadai.

3) Penerapan prinsip-prinsip demokrasi melalui pemberdayaan

pemerintahan daerah belum sejalan dengan tujuan otonomi

daerah yang mendorong pembangunan yang berkeadilan dan

mensejahterakan masyarakat.

4) Kematangan berdemokrasi yang masih dalam proses transisi

memerlukan pengelolaan yang sistematis dan komprehensif

sehingga dampak politik, ekonomi, sosial, dan keamanan dapat

diminimalkan, khususnya dalam penyelenggaraan pilkada dan

pemekaran daerah.

Page 20: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

5) Perkembangan demokrasi liberal bisa mendorong kebebasan

aspirasi yang dapat mengabaikan nilai-nilai konsensus dasar:

Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

6) Kebebasan keterbukaan informasi dan komunikasi serta

kesenjangan pembangunan antar daerah dapat mempengaruhi

berkembangnya aspirasi politik pemisahan diri dari NKRI.

7) Perkembangan hukum internasional dan hukum nasional

menuntut harmonisasi dan penataan hukum dan perundang-

undangan yang menjamin adanya kepastian serta penegakan

hukum dan HAM.

8) Meningkatnya kebutuhan global akan sumber daya alam dan

pertumbuhan ekonomi di kawasan tertentu dapat menimbulkan

sengketa wilayah perbatasan.

9) Konflik di kawasan tertentu seperti Timur Tengah dan Asia

Selatan dapat mempengaruhi peningkatan ancaman keamanan

nasional khususnya terorisme dan kegiatan illegal migrant

sehingga memerlukan peningkatan kapasitas dan kewaspadaan

nasional serta kerja sama regional dan internasional.

10) Perkembangan transnational crime menuntut peningkatan

kemampuan pemberantasan kejahatan dan keamanan nasional

serta kerja sama bilateral, regional, dan internasional.

b. Stabilitas bidang Polhukam yang makin kondusif

Capaian koordinasi bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada

RPJMN I (2005-2009) telah memberikan kondisi yang semakin

kondusif untuk melanjutkan pembangunan pada periode RPJMN II

(2010-2014). Hal ini tercermin dari tercapainya sasaran agenda

pertama, seperti semakin terciptanya keamanan yang stabil,

menurunnya ketegangan antar golongan masyarakat di daerah rawan

konflik, serta berhasil ditanggulanginya aksi-aksi teror selama ini.

Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada yang semakin aman dan tertib,

Page 21: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

kebebasan menyampaikan aspirasi oleh masyarakat semakin terarah

dan positif mencerminkan capaian agenda Aman dan Damai.

Capaian sasaran agenda kedua juga telah menunjukkan banyak

kemajuan, seperti membaiknya indeks persepsi korupsi,

meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada di

berbagai daerah serta suksesnya Pemilu Legislatif dan Pemilu

Presiden/Wakil Presiden, menggambarkan bahwa proses demokrasi

berlangsung dalam arah yang baik, dengan dukungan pembenahan

sistem hukum yang terus berlanjut.

c. Sumber Daya Aparatur Kemenko Polhukam

Sumber daya aparatur Kemenko Polhukam pada saat ini berjumlah

287 orang, dengan kualifikasi dan komposisi pengalaman

kelembagaan dan pendidikan yang beragam.

1) Aparatur Pegawai Negeri Sipil 232 orang, terdiri dari :

a) Golongan I berjumlah : 8 orang;

b) Golongan II berjumlah : 84 orang;

c) Golongan III berjumlah : 89 orang; dan

d) Golongan IV berjumlah : 51 orang;

2) Aparatur TNI 40 orang

3) Aparatur Polri 14 orang

Kekuatan sumber daya aparatur Kemenko Polhukam dan

kemampuan pengalaman dalam mengelola tugas-tugas koordinasi

bidang politik, hukum dan keamanan selama RPJMN I (2005-2009),

merupakan potensi yang dapat diandalkan dalam pelaksanaan tugas-

tugas koordinasi bidang politik, hukum dan keamanan pada RPJMN II

(2010-2014).

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan

tugas Polhukam pada RPJMN I (2005-2009) telah memperoleh perhatian

yang positif seperti penambahan ruang kerja, peralatan kantor, kendaraan

Page 22: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

dinas, pengembangan sistem serta peralatan kerja lainnya. Sarana

prasarana yang tersedia saat ini merupakan potensi bagi Aparatur

Kemenko Polhukam untuk mengelola tugas-tugas pada RPJMN II (2010-

2014).

1.2.2. Analisa Permasalahan

Permasalahan bidang politik, hukum dan keamanan baik dalam

tataran nasional maupun dalam tataran regional dan global yang dalam

pengelolaannya memerlukan koordinasi, khususnya selama rentang

waktu RPJMN II (2010-2014) tidaklah ringan. Iklim demokrasi dan

reformasi memberi dampak kepada tumbuhnya ekspektasi masyarakat

yang semakin tinggi dan dinamis terhadap tata kelola pemerintahan yang

semakin baik. Pemenuhan hak warga negara yang berkaitan dengan

prinsip demokrasi, keadilan, serta kesejahteraan membutuhkan

kestabilan bidang politik, hukum dan keamanan. Disamping itu dinamika

globalisasi lingkungan strategis mempengaruhi kehidupan politik, hukum

dan keamanan di dalam negeri, sehingga perlu langkah-langkah

antisipasi dalam melaksanakan koordinasi melalui organisasi yang solid

dan efektif.

Secara umum, permasalahan yang dijumpai dalam bidang politik,

hukum dan keamanan pada tahap awal memasuki RPJMN II (2010-

2014), yaitu :

a. Politik Dalam dan Luar Negeri

1) Kinerja Organisasi Masyarakat Sipil dan Partai Politik dalam

proses demokratisasi perlu ditingkatkan; belum menguatnya

pelembagaan politik dan lembaga kemasyarakatan. Peraturan

perundangan yang ada belum cukup akomodatif meningkatkan

peran masyarakat sipil. Hal ini ditambah pula dengan masih

Page 23: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

rendahnya internalisasi nilai-nilai demokratis dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara;

2) Belum optimalnya pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan

otonomi daerah, dan banyaknya peraturan-peraturan Daerah

Otonomi Khusus yang bertentangan dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku;

3) Menguatnya tuntutan masyarakat mengenai perlunya perbaikan

mekanisme pelaksanaan Pemilu, sehinga perlu membangun

hubungan kelembagaan dengan lembaga-lembaga terkait

seperti KPU, K/L (pemerintahan), partai politik, dan organisasi

masyarakat, terutama yang memiliki kepedulian dengan isu

kepemiluan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas-

tugas dan regulasinya

4) Menguatnya tuntutan masyarakat mengenai perlunya perbaikan

mekanisme Pilkada yang lebih sesuai dengan konteks

demokrasi di Indonesia; dan

5) Banyak daerah yang telah dimekarkan mengalami berbagai

persoalan baik mengenai potensi daerah, budaya, rentang

kendali, geografis, sarana prasarana, yang berdampak pada

peningkatan pelayanan dan kesejahteraan rakyat. Di samping

itu, adanya aspirasi masyarakat untuk pemekaran daerah;

6) Dalam konteks politik luar negeri, terlihat bahwa jumlah

organisasi-organisasi internasional terus bertambah dengan

berbagai tujuan yang sudah tentu mempunyai pengaruh cukup

besar pada setiap negara. Pemberdayaan posisi Indonesia

dengan Kapasitas dan integratis nasional perlu ditingkatkan

melalui keterlibatan di organisasi-organisasi internasional;

7) Kualitas diplomasi di fora internasional dalam upaya

pemeliharaan keamanan nasional, integritas wilayah,

pengamanan Sumber Daya Alam, baik daratan maupun lautan

serta antisipasi terhadap berbagai isu baru dalam hubungan

Page 24: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

internasional, seperti Kejahatan terorganisir lintas negara seperti

perdagangan gelap narkoba yang merongrong human security,

Pembangunan reaktor-reaktor tenaga nuklir meningkatkan

kemungkinan tersedianya bahan dan teknologi yang diperlukan

teroris untuk memperoleh senjata nuklir;

8) Berbagai persoalan terkait konsolidasi dan kohesivitas ASEAN

adalah: diversitas anggota, baik dalam hal ekonomi maupun

politik, masalah Myanmar, Konflik Thailand-Kamboja, Persoalan

sengketa perbatasan yang masih belum tuntas. Efektifitas dan

perluasan fungsi jaringan kerjasama untuk membangun kembali

Solidaritas ASEAN dalam berbagai bidang perlu ditingkatkan;

9) Keterlibatan berbagai tokoh dalam membangun hubungan

kerjasama demi kepentingan dan menyelesaikan suatu masalah

negara telah semakin efektif. Oleh karena itu, perlu penguatan

jaringan hubungan dan kerjasama yang produktif antar aktor-

aktor negara dan aktor-aktor non negara yang

menyelenggarakan hubungan luar negeri;

10) Berbagai pertentangan yang tajam diantara negara yang

berbeda ideologi, sistem politik dan kepentingan memunculkan

ketegangan-ketegangan. Sehingga diperlukan penguatan

kapasitas dan kredibilitas politik luar negeri dalam rangka

menciptakan perdamaian dunia, keadilan dan tata hubungan

internasional dan ikut mencegah timbulnya pertentangan yang

terlalu tajam, yang dapat mengancam keamanan internasional

sekaligus mencegah munculnya kekuatan yang terlalu bersifat

hegemonic-unilateralistik di dunia.

b. Penegakan Hukum dan HAM

1) Supremasi dan Penegakan Hukum masih menjadi perhatian dari

masyarakat, walaupun sudah ada peningkatan pada RPJMN I.

Fokus yang perlu mendapatkan perhatian adalah upaya

menurunkan tindak pidana korupsi melalui penindakan dan

Page 25: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

pencegahan; meningkatkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK)

terhadap Indonesia; meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pemberantasan korupsi; serta penyempurnaan undang-undang

yang menghambat upaya percepatan pemberantasan korupsi,

implementasi undang-undang Tipikor secara nasional; dan

penegakan hukum secara tegas, konsisten dan adil, serta

memihak kepada rakyat kecil;

2) Penghormatan, pemajuan, perlindungan dan penegakan HAM

masih memerlukan perhatian dalam memasuki RPJMN II, baik

karena lintasan masa lalu maupun karena pemahaman aparat

dan masyarakat yang belum selaras. Di samping masalah-

masalah pokok tersebut di atas juga masalah kesetaraan Gender

yang tercermin pada masih tingginya tindak kekerasan terhadap

perempuan dan anak-anak; masih rendahnya angka Indeks

Pembangunan Gender (Gender Empowerment Measurement);

3) Masih banyaknya peraturan perundang-undangan yang belum

sinkron dan selaras baik di tingkat pusat maupun daerah yang

sifatnya menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat;

4) Perlunya pembenahan struktur kelembagaan dan SDM Aparatur

hukum untuk memantapkan dan mengefektifkan berbagai

organisasi dan lembaga hukum, profesi hukum dan badan

peradilan serta pelaksanaan kesadaran hukum.

c. Bidang Pertahanan dan Keamanan

1) Wilayah negara yang cukup luas, serta kondisi sosial, ekonomi

dan budaya masyarakat yang beragam, dan potensi ancaman

yang berkembang sejalan dengan globalisasi, maka lembaga

pertahanan dihadapkan pada kebutuhan peningkatan

kemampuan untuk memenuhi standar minimum essential forces.

Profesionalisme aparat pertahanan sejalan dengan iklim

demokrasi memerlukan reformasi yang berlanjut;

Page 26: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

2) Optimalisasi industri yang mendukung penguatan kemampuan

pertahanan negara perlu ditingkatkan, guna membangun

kemandirian pertahanan dan keamanan nasional;

3) Tingkat kesejahteraan, sistem insentif dan remunerasi terhadap

seluruh SDM Aparatur Pertahanan dan Keamanan yang

bertugas di daerah perbatasan, pulau-pulau kecil

terluar/terdepan dan terpencil perlu memperoleh perhatian

khusus sebagai bagian dari penjagaan wilayah kedaulatan NKRI;

4) Pengembangan sistem, doktrin dan strategi Pertahanan Negara,

perlu dibangun dan disempurnakan karena tantangan yang

dihadapi baik dari dalam negeri dan luar negeri semakin tinggi, di

samping itu karena berbagai pengaruh dinamika lingkungan

strategis yang semakin kompleks;

5) Pengelolaan Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar

(terdepan), Kejahatan terhadap kekayaan negara di wilayah

perbatasan, dan banyaknya pintu masuk melalui wilayah

perbatasan sehingga perlu pengelolaan;

6) Masalah separatisme tetap menjadi aspek yang memerlukan

perhatian karena masih adanya aspirasi dari kelompok

masyarakat tertentu yang belum menerima Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagai bentuk final negara;

7) Upaya pemberantasan terorisme, walaupun telah mencapai

banyak kemajuan tetapi penanganannya tetap memerlukan

perhatian yang serius karena paham-paham radikalisme masih

dijumpai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Diperkirakan bahwa kelompok teroris dengan jaringan

internasional menjadikan iklim kemiskinan dan ketidakadilan

sebagai tempat mengeksploitasi guna kepentingan

kelompoknya;

8) Peningkatan keamanan nasional melalui pengelolaan ketertiban

masyarakat dan penanggulangan kriminalitas serta kegiatan-

Page 27: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

kegiatan ilegal termasuk transnational crime masih perlu

ditingkatkan. Berbagai kejahatan transnasional, seperti:

penyelundupan, narkotika, pencucian uang dan sebagainya

masih menjadi gangguan terhadap keamanan nasional;

9) Pengamanan obyek-obyek vital perlu terus diperkuat karena

masih adanya potensi ancaman yang dapat mengganggu

stabilitas keamanan nasional;

10) Masalah kerjasama keamanan nasional juga perlu memperoleh

perhatian yang lebih meningkat karena perilaku pelaku kriminal

tertentu yang masih menggunakan wilayah negara tertentu

sebagai destinasi perlindungan.

d. Pengelolaan Kesatuan Bangsa dan Pengembangan

Komunikasi dan Informasi

1) Pemantapan pemahaman terhadap empat konsensus dasar

yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika

sebagai upaya membangun harmoni dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus

disosialisasikan untuk memantapkan wawasan kebangsaan.

2) Benturan-benturan sosial sebagai residu konflik-konflik masa lalu

belum sepenuhnya terkikis dalam kehidupan sehari-hari pada

wilayah eks daerah konflik. Oleh sebab itu upaya rekonsiliasi

masih tetap menjadi perhatian dalam pengelolaan bidang politik,

hukum dan keamanan.

3) Keterbukaan informasi sejalan dengan implementasi Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik memerlukan perhatian tersendiri. Penetapan Undang-

undang tersebut menuntut lembaga publik untuk membuka

seluas-luasnya akses informasi kepada publik. Oleh sebab itu,

kebutuhan akan koordinasi dan pengelolaan yang terkendali ke

Page 28: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

arah penciptaan informasi yang produktif bagi stabilitas politik,

hukum dan keamanan memerlukan peningkatan perhatian.

4) Pengelolaan media massa dan komunikasi semakin memerlukan

perhatian agar perkembangan aspirasi dan opini publik tetap

dalam keselarasan dengan koridor arah pembangunan nasional

menuju konsolidasi demokrasi.

5) Perubahan lingkungan strategis yang demikian cepat dengan

pola yang tidak menentu sehingga perlu pemantauan secara

terus menerus agar kesiapan antisipasi terhadap gangguan

bidang politik, hukum dan keamanan dapat dibangun dengan

baik.

e. Masalah Kelembagaan Internal

Permasalahan pokok yang dihadapi secara internal pada saat ini

dalam memasuki RPJMN II (2010-20014) adalah masalah Struktur

Organisasi. Masalah ini dirasakan pada akhir pelaksanaan RPJMN I

karena adanya Restrukturisasi Program dan Kegiatan sebagai upaya

dalam mendukung reformasi perencanaan dan anggaran yang

ditetapkan oleh Bappenas memasuki RPJMN II. Restrukturisasi Program

dan Kegiatan pada intinya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi

setiap lembaga / instansi pemerintah dan tugas pokok dan fungsi setiap

eselon I dan II berdasarkan nomenklatur yang ada, yang dilengkapi

dengan outcome dan output berupa rekomendasi berdasarkan target

yang ditetapkan selama lima tahun (2010-2014).

1.2.3. Analisa Kelemahan

a. Berdasarkan pengalaman pada RPJMN I (2005-2009), hambatan

koordinasi tidak berada pada tahapan perumusan kebijakan tetapi

berada pada implementasi kebijakan yang telah dirumuskan

bersama. Hal ini disebabkan karena masih adanya keterbatasan

pemahaman tentang saling keterkaitan kegiatan dan urgensi sinergi

Page 29: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

serta egoisme sektoral secara terselubung pada tingkat

departemen/lembaga teknis.

b. Keterbatasan sumber daya dan kapasitas pada departemen/lembaga

teknis pemerintah tertentu sehingga pelaksanaan agenda-agenda

yang sudah dikoordinasikan tidak selalu dapat diselaraskan baik dari

segi waktu maupun dari segi skala prioritas.

c. Meningkatnya peranan sektor swasta dan organisasi masyarakat

sipil (termasuk LSM) yang sifatnya di luar kendali kewenangan

lembaga pemerintah dan turut berpengaruh dalam pelaksanaan

program terkoordinasi yang telah disepakati.

d. Benturan kepentingan yang seringkali mengganggu pelaksanaan

agenda yang telah dikoordinasikan dan memberi dampak

kontraproduktif terhadap pencapaian sasaran koordinasi.

1.2.4. Analisa Peluang

Berhasilnya pelaksanaan program-program koordinasi bidang politik,

hukum dan keamanan pada RPJMN II (2010-2014) diharapkan lebih

berpeluang karena adanya dukungan positif yang disebabkan oleh :

a. Komitmen pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan

Wakil Presiden Boediono untuk membentuk tata pemerintahan yang

baik (Good Governance) termasuk pemberantasan korupsi, narkoba,

terorisme, kegiatan ilegal, pengembangan demokrasi, dan penguatan

negara kesatuan;

b. Citra Indonesia yang semakin baik dalam fora internasional,

sehingga dukungan negara-negara sahabat akan sangat signifikan

dalam memberi peluang keberhasilan program –program bidang

politik, hukum dan keamanan;

Page 30: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

c. Konsolidasi demokrasi yang melibatkan seluruh lembaga tinggi dan

segenap komponen bangsa semakin terarah sehingga memberi

peluang penciptaan kondisi politik, hukum dan keamanan yang

semakin stabil;

d. Sistem administrasi negara yang semakin mencerminkan aspek

akuntabilitas dan transparansi yang mendukung pelaksanaan tata

pemerintahan yang baik sehingga partisipasi masyarakat dalam

bidang politik, hukum dan keamanan akan berkembang semakin

positif;

e. Agenda dan sasaran pembangunan yang jelas sesuai arahan dari

Presiden antara lain : Arah Kebijakan dan Prioritas Kabinet Indonesia

Bersatu II yang didukung dengan pengawasan dan pengendalian,

serta pengkayaan program dari hasil-hasil Temu National (National

Summit) seluruhnya menjadi faktor pendukung yang menciptakan

peluang keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan;

f. Capaian koordinasi pembangunan bidang politik, hukum dan

keamanan selama periode RPJMN I (2004-2009), sebagai modal

dasar yang memberi peluang untuk pemantapan pembangunan lebih

lanjut.

1.2.5. Analisa Tantangan

Sejalan dengan dinamika aspirasi masyarakat dalam iklim demokrasi yang

memberi pengaruh pada kualitas pengelolaan bidang politik, hukum dan

keamanan untuk lima tahun ke depan, sesuai tupoksi Kemenko Polhukam,

maka faktor-faktor yang perlu menjadi perhatian adalah :

a. Kebebasan menyatakan aspirasi sejalan dengan hak-hak politik warga

negara dan kebebasan berserikat (membentuk parpol dan ormas)

menimbulkan tantangan berupa penyelarasan aspirasi yang beragam

dalam bingkai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta NKRI;

Page 31: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

b. Berkembangnya demokrasi secara global dan kerjasama negara baik

dalam maupun antar kawasan dan regional, melahirkan tantangan dalam

menciptakan posisi peran yang bebas dan aktif dalam forum hubungan

luar negeri;

c. Kebebasan berpolitik dan berkumpul serta semakin luasnya lingkup

kesepakatan hukum secara regional dan internasional melahirkan

tantangan berupa kemandirian dalam penegakan hukum nasional;

d. Kompetisi dalam penguasaan sumber daya alam dan kepentingan politik

ekonomi lintas negara serta konflik-konflik pada kawasan tertentu yang

proses penyelesaiannya cenderung berjalan lambat menimbulkan

tantangan perlunya pengawasan dan penjagaan wilayah kedaulatan

negara;

e. Kompetisi global dalam berbagai bidang dan masih adanya hegemoni

antar belahan dunia serta hubungan antar negara yang semakin lancar

menyebabkan variasi bentuk gangguan keamanan akan semakin beragam

dan canggih;

f. Berkembangnya globalisasi dapat menimbulkan pengikisan nilai-nilai

budaya lokal dan wawasan kebangsaan;

g. Kemajuan teknologi komunikasi dan sistem informasi serta peranannya

dalam kehidupan sosial politik dan ekonomi melahirkan tantangan untuk

pengelolaan kearah yang konstruktif tanpa menghambat kebebasan

informasi;

h. Perkembangan kehidupan global yang berubah secara dinamis, sehingga

sulit diprediksi secara terstruktur dalam perumusan kebijakan dan

program;

i. Aspirasi yang berupa tuntutan masyarakat yang semakin variatif

menyebabkan sistem perencanaan, tata pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan khususnya bidang polhukam semakin dituntut untuk

akuntabel.

Page 32: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1 Visi

Kabinet Indonesia Bersatu II menetapkan visi yaitu :

Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan, dengan

Misi:

1. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia Yang Sejahtera

2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi

3. Memperkuat Dimensi Keadilan di semua Bidang

Sejalan dengan visi dan misi Kabinet Indonesia Bersatu II serta tugas pokok

dan fungsi Kemenko Polhukam yang diselaraskan dengan tingkat capaian

pembangunan bidang politik, hukum dan keamanan, maka Kemenko Polhukam

menetapkan visi :

Terwujudnya koordinasi bidang politik, hukum dan keamanan yang efektif

untuk mencapai Indonesia yang demokratis, adil, aman dan damai.

Pencapaian Indonesia yang demokratis, adil, aman dan damai dimaksudkan

untuk lebih mendekatkan bangsa dan negara Indonesia pada tujuan luhur nasional

sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Page 33: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Koordinasi merupakan suatu kegiatan untuk memadukan, menyerasikan dan

menyelaraskan perumusan kebijakan secara proporsional dengan gerak

operasional antara komponen-komponen terkait untuk mencapai tujuan secara

efesien dan efektif dalam bingkai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demokratis merupakan perwujudan dari implementasi nilai-nilai kehidupan

berbangsa dan bernegara melalui berfungsinya seluruh institusi politik dan

partisipasi warga negara sebagai pemegang kedaulatan negara.

Adil mengandung makna bahwa masyarakat, bangsa, dan negara menjunjung

tinggi pemenuhan hak dan kewajiban bidang politik, hukum, serta keadilan rasa

aman bagi segenap warga negara.

Aman mengandung makna terciptanya rasa terlindungi bagi masyarakat dari

berbagai kemungkinan ancaman, tekanan dan perlakuan tidak adil dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari. Selain itu aman juga mencerminkan keadaan

tenteram, tidak ada rasa takut atau kekhawatiran yang berlebihan.

Damai mengandung arti tidak adanya ancaman konflik, tidak terjadinya

kerusuhan yang mengganggu kerukunan dalam kehidupan sosial masyarakat.

2.2 Misi

Guna mewujudkan Visi tersebut, Kemenko Polhukam menetapkan Misi yang

diharapkan menjadi arah pelaksanaan kegiatan demi terwujudnya Visi yang telah

ditetapkan. Misi Kemenko Polhukam tahunn2010-2014nyaitu:

1) Mewujudkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di

bidang politik, hukum dan keamanan.

2) Mewujudkan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang politik,

hukum dan keamanan.

3) Menyelenggarakan evaluasi dan kajian sebagai bahan pertimbangan

untuk koordinasi penyusunan kebijakan di bidang politik, hukum dan

keamanan.

Page 34: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Pencapaian Misi Kemenko Polhukam dilakukan melalui koordinasi kebijakan

bidang: politik dalam negeri; politik luar negeri; penegakan hukum dan HAM;

pertahanan negara; keamanan nasional; kesatuan bangsa; komunikasi dan

informasi; serta penyelenggaraan penugasan tertentu sesuai arahan dari

Presiden.

2.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam koordinasi bidang politik, hukum dan

keamanan adalah :

Meningkatkan efektivitas Koordinasi Perencanaan dan Penyusunan

Kebijakan, serta Sinkronisasi, Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan di Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Bertolak dari tujuan strategis tersebut diatas maka Kemenko Polhukam dalam

pelaksanaan program dapat lebih terarah dan terencana untuk koordinasi yang

berkaitan dengan perencanaan dan penyusunan kebijakan, dengan mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya, dana, sarana dan prasarana yang dimiliki.

2.4 Sasaran Strategis

Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam koordinasi kebijakan bidang Politik,

Hukum dan Keamanan dalam lima tahun mendatang (2010-2014) adalah :

a. Meningkatnya koordinasi perumusan dan sinkronisasi implementasi serta

evaluasi kebijakan Politik Dalam Negeri;

b. Meningkatnya koordinasi perumusan dan sinkronisasi implementasi serta

evaluasi kebijakan Politik Luar Negeri;

c. Meningkatnya koordinasi perumusan dan sinkronisasi implementasi serta

evaluasi kebijakan Penegakan Hukum dan HAM;

d. Meningkatnya koordinasi perumusan dan sinkronisasi implementasi serta

evaluasi kebijakan Pertahanan Negara;

Page 35: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

e. Meningkatnya koordinasi perumusan dan sinkronisasi implementasi serta

evaluasi kebijakan Keamanan Nasional;

f. Meningkatnya koordinasi perumusan dan sinkronisasi implementasi serta

evaluasi kebijakan Kesatuan Bangsa; dan

g. Meningkatnya koordinasi perumusan dan sinkronisasi implementasi serta

evaluasi kebijakan Komunikasi dan Informasi.

Page 36: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

3.1.1. Arah Kebijakan Pembangunan Nasional

Sejalan dengan pengarahan Presiden pada Sidang Paripurna pertama Kabinet

Indonesia Bersatu II, ditetapkan arah kebijakan pembangunan nasional yaitu:

a. Perubahan dan Keberlanjutan (Change and Continuity).

b. Eleminasi hambatan-hambatan pembangunan (De-bottlenecking), Akselerasi

(Acceleration) dan Peningkatan (Enhancement)

c. Kesatuan (Unity) dan Kebersamaan (Together We Can)

Keseluruhan arah kebijakan pembangunan nasional tersebut disimpulkan oleh

Presiden sebagai Tag Line Kabinet Indonesia Bersatu II.

3.1.2. Strategi Pembangunan Nasional

Untuk memenuhi arah kebijakan pembangunan tersebut diatas, maka strategi

pembangunan nasional bertumpu pada lima agenda pokok yaitu:

a. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat;

b. Perbaikan tata kelola pemerintahan;

c. Penegakan pilar demokrasi;

d. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi; dan

e. Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

Strategi pembangunan tersebut diatas, merupakan kumpulan agenda aksi

yang mencakup berbagai program prioritas dan reguler yang kesemuanya

merupakan satu kesatuan program besar dalam mewujudkan visi dan

merealisasikan misi Kabinet Indonesia Bersatu II.

Page 37: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Sebagai program yang harus mendapat perhatian khusus, maka Kabinet

Indonesia Bersatu II merumuskan 11 Program Aksi sebagai Prioritas

Nasional 2009-2014 yaitu:

1. Reformasi birokrasi dan tata kelola

2. Pendidikan

3. Kesehatan

4. Penanggulangan kemiskinan

5. Ketahanan pangan

6. Infrastruktur

7. Iklim investasi dan iklim usaha

8. Energi

9. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik

11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi

Sejalan dengan perumusan program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II

dan masukan-masukan rekomendasi pembangunan yang dijaring dari

National Summit, maka Presiden menetapkan 15 (lima belas) program pilihan

yang disebut Top of the Top Agenda, yaitu :

1. Pemberantasan Mafia Hukum

2. Revitalisasi Industri Pertahanan

3. Penanggulangan Terorisme

4. Peningkatan Daya Listrik di seluruh Indonesia

5. Peningkatan Produksi dan Ketahanan Pangan

6. Revitalisasi Pabrik Pupuk dan Gula

7. Penyempurnaan Peraturan Agraria dan Tata Ruang

8. Pembangunan Infrastruktur

9. Penyediaan dana penjaminan Rp 2 triliyun per tahun untuk Kredit Usaha

Kecil Mengenah

10. Penetapan Skema Pembiayaan dan Investasi

Page 38: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

11. Perumusan Kontribusi Indonesia dalam Isu Perubahan Iklim dan

Lingkungan

12. Reformasi Kesehatan Masyarakat

13. Penyelarasan antara Pendidikan dan Dunia Kerja

14. Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

15. Sinergi antara Pusat dan Daerah

Selain dari itu, terdapat pula program yang bersumber dari kontrak kinerja Menko

Polhukam serta program prioritas lainnya di bidang politik, hukum dan keamanan,

meliputi:

Kontrak Kinerja Menko Polhukam:

1. Penyusunan Rencana Strategis.

2. Koordinasi Penetapan Kebijakan Terpadu dan Khusus untuk Wilayah

Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar.

3. Koordinasi Inventarisasi seluruh Peraturan Perundangan yang Menghambat

Pelaksanaan Program di Lapangan.

4. Pencapaian Prioritas Nasional di Bidang Daerah Tertinggal, Terdepan,

Terluar dan Pasca Konflik.

5. Pengelolaan Keuangan Kemenko Polhukam mempertahankan Opini WTP

dari BPK-RI.

Program Prioritas Lainnya di Bidang Politik, Hukum dan Keamanan:

1. Pelaksanaan Pemilukada 2010-2013 dan Pemilu 2014

2. Koordinasi implementasi rekomendasi KKP RI-Timor Leste

3. Penanganan Illegal Migrant

4. Pengelolaan Damai Aceh

5. Pengelolaan Keamanan Papua

6. Keamanan Nasional

3.1.3 Strategi RPJMN II Dalam Pembangunan Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan

Page 39: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Arah kebijakan dan strategi nasional yang dituangkan dalam RPJM II

menjadi pedoman dalam penyusunan fokus kegiatan pembangunan bidang

politik, hukum dan keamanan, sebagai berikut:

a. Bidang Politik

1) Pelembagaan Demokrasi , dengan fokus:

(a) Peningkatan akuntabilitas lembaga demokrasi

(b) Peningkatan iklim kondusif bagi berkembangnya kebebasan sipil

dan hak-hak politik rakyat

(c) Pemberdayaan informasi dan komunikasi

Dampak dari ketiga fokus diatas adalah meningkatnya kinerja

demokrasi.

2) Pemantapan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional, dengan fokus:

(a) Peningkatan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN

(b) Peningkatan peran Indonesia dalam menjaga keamanan dan

perdamaian dunia

(c) Pemantapan pelaksanaan diplomasi perbatasan

(d) Peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar negeri

(e) Peningkatan Peran Indonesia dalam pemajuan Demokrasi, HAM,

dan Lingkungan Hidup

(f) Pemantapan kemitraan strategis di kawasan Asia-Pasifik-Afrika

(Aspasaf) dan Amerika-Eropa (Amerop)

(g) Peningkatan pelaksanaan diplomasi ekonomi

(h) Peningkatan kerjasama Selatan-Selatan

Dampak dari delapan fokus diatas adalah meningkatnya kinerja

diplomasi.

b. Bidang Hukum

1) Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, dengan fokus

pada :

(a) Peningkatan Efektifitas Peraturan Perundang-Undangan

Page 40: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

(b) Peningkatan Kinerja Lembaga di Bidang Hukum

(c) Peningkatan Penghormatan, Pemajuan dan Penegakan terhadap

HAM

(d) Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih &

Bebas Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN)

(e) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

(f) Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Birokrasi

(g) Pemantapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Instansi

Dampak dari ke tujuh fokus diatas adalah meningkatnya keadilan dan

kepastian hukum, serta meningkatnya kualitas pelayanan publik.

c. Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara

1) Peningkatan Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan guna mencapai

Minimum Essential Force , dengan fokus:

(a) Meningkatkan Profesionalisme Personil

(b) Memantapkan Kekuatan Matra Darat, Mengembangkan Kekuatan

Matra Laut dan Udara

(c) Percepatan Pembentukan Komponen Bela Negara

Dampak dari ketiga fokus tersebut diatas adalah peningkatan daya

tangkal sistem pertahanan Indonesia.

2) Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional, dengan fokus pada

Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional. Dampak dari fokus

tersebut adalah peningkatan kemandirian alutsista TNI.

3) Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan Keamanan dan

Pelanggaran Hukum Laut, dengan fokus meningkatkan patroli

terkoordinasi dan operasi mandiri di laut (termasuk keamanan Selat

Malaka).

Dampak dari fokus tersebut adalah peningkatan pengelolaan

kekayaan negara.

4) Peningkatan Rasa Aman & Ketertiban Masyarakat, dengan fokus :

(a) Meningkatkan Profesionalisme Polri

Page 41: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

(b) Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan dan Peredaran

Gelap Narkoba

(c) Menuntaskan Penanganan Tindak Kejahatan terutama Kejahatan

Konvensional

(d) Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polisi

Dampak dari ke empat fokus tersebut adalah masyarakat dan dunia

usaha dapat beraktivitas secara aman dan nyaman.

5) Modernisasi Deteksi Dini Keamanan Nasional, dengan fokus :

(a) Memperluas Cakupan Deteksi Dini baik di Luar Negeri maupun

Dalam Negeri

(b) Meningkatkan Pengamanan Rahasia Negara baik di Luar Negeri

maupun Dalam Negeri

Dampak dari kedua fokus tersebut adalah peningkatan kesiapan

dalam pengelolaan keamanan dalam negeri.

6) Peningkatan Pengelolaan Keamanan Nasional, dengan fokus

peningkatan kemampuan lembaga keamanan nasional.

Dampak dari fokus tersebut adalah peningkatan efektivitas

pengelolaan keamanan nasional.

Sasaran pembangunan bidang politik, hukum dan keamanan tersebut

adalah peningkatan kualitas demokrasi dan diplomasi Indonesia; penegakan

keadilan; peningkatan kualitas pelayanan publik, birokrasi yang bersih,

efektif, efisien, dan akuntabel, pemantapan keamanan dan ketertiban.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kemenko Polhukam

3.2.1 Arah Kebijakan

Arah kebijakan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan diimplementasikan melalui aktualisasi program prioritas dan

kegiatan lingkup koordinasi kelembagaan bidang polhukam untuk jangka

waktu lima tahun kedepan (2010-2014). Hasil analisis dan evaluasi terhadap

capaian selama periode KIB I (2004-2009) dan tantangan yang diperhitungkan

Page 42: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

harus dikelola untuk lima tahun yang akan datang (2010-2014), maka disusun

prioritas kegiatan sebagai arah kebijakan sebagai berikut:

a. Proritas Kegiatan Bidang Polhukam

Prioritas kegiatan bidang politik, hukum dan keamanan dalam kurun

waktu lima tahun (2010-2014), adalah :

1) Reformasi birokrasi dan perbaikan tata kelola pemerintahan;

2) Penegakan pilar demokrasi;

3) Penegakan hukum, pencegahan dan pemberantasan korupsi dan

terorisme;

4) Perwujudan kondisi keamanan dan kepastian hukum dalam rangka

penciptaan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif;

5) Kebijakan pengelolaan daerah tertinggal;

6) Perwujudan keamanan di wilayah terdepan, terluar, dan perbatasan;

7) Pengelolaan daerah pasca-konflik; dan

8) Kerjasama Internasional.

b. Kegiatan Koordinasi Kemenko Polhukam

Kegiatan kooordinasi Kementerian Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014), adalah :

1) Koordinasi dan peningkatan komitmen persatuan dan kesatuan

bangsa;

2) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

penguatan demokrasi;

3) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

dalam rangka penyelesaian grand strategy penataan daerah sebagai

pedoman pemekaran wilayah dan melanjutkan evaluasi terhadap

daerah-daerah otonom yang baru dibentuk;

4) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

otonomi daerah;

Page 43: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

5) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

terkait dengan pengelolaan isu aktual seperti NIK nasional dan DPT

untuk mendukung Pemilu 2014;

6) Koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pilkada;

7) Koordinasi persiapan dan penyelenggaraan tahapan Pemilu 2014;

8) Koordinasi sinkronisasi implementasi kebijakan reformasi birokrasi

dan tata kelola pemerintahan;

9) Koordinasi peningkatan peran aktif Indonesia dalam fora bilateral,

regional, dan multilateral;

10) Koordinasi implementasi kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur

dan pendukung kesejahteraan lainnya yang dapat mendorong

pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca

konflik;

11) Koordinasi penyusunan kebijakan dan sinkronisasi implementasi

kebijakan di bidang hukum dan HAM;

12) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi;

13) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

pencegahan dan pemberantasan narkoba serta kegiatan illegal

(logging, mining, fishing);

14) Pembentukan Badan Koordinasi Pemberantasan Terorisme (BKPT);

15) Koordinasi penyusunan rancangan perubahan UU No. 15 Tahun

2003 tentang Pemberantasan Terorisme;

16) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

pemberantasan terorisme dan upaya deradikalisasi;

17) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

pengelolaan damai Aceh;

18) Koordinasi penyusunan dan sinkronisasi implementasi kebijakan

pengelolaan penyelesaian batas wilayah negara dan kawasan

perbatasan;

Page 44: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

19) Koordinasi dan peningkatan implementasi kebijakan peningkatan

kekuatan dan kemampuan pertahanan;

20) Koordinasi dan peningkatan sinkronisasi implementasi kebijakan

keamanan nasional;

21) Koordinasi dan peningkatan implementasi kebijakan peningkatan

pengelolaan media;

22) Pengendalian pencapaian sasaran-sasaran Rencana Strategis

Kemenko Polhukam 2009 – 2014;

23) Memantapkan implementasi Reformasi Birokrasi dan remunerasi

yang proporsional di Kemenko Polhukam;

24) Mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian dari BPK RI dalam

pengelolaan keuangan Kementerian.

3.2.2 Strategi Pembangunan Bidang Polhukam

Strategi untuk pencapaian sasaran pembangunan bidang polhukam

dilaksanakan melalui implementasi program dan kegiatan dengan

berpedoman kepada konsep restrukturisasi program dan kegiatan yang

ditetapkan oleh Bappenas.

Adapun program dan kegiatan dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014)

adalah sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan

Indikator kinerja tercermin pada outcome berupa meningkatnya

koordinasi bidang politik, hukum dan keamanan.

1) Meningkatnya Koordinasi Bidang Politik

Indikator outcome-nya adalah:

a) Meningkatnya Koordinasi Bidang Politik Dalam Negeri, melalui

kegiatan:

(1) Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan ;

(2) Koordinasi Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah;

(3) Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil;

(4) Koordinasi Pengelolaan Pemilu; dan

Page 45: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

(5) Koordinasi Pemantapan Otonomi Khusus.

b) Meningkatnya Koordinasi Bidang Politik Luar Negeri, melalui

kegiatan:

(1) Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri;

(2) Koordinasi Kerjasama ASEAN;

(3) Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika;

(4) Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa; dan

(5) Koordinasi Hubungan Multilateral.

2) Meningkatnya Koordinasi bidang Penegakan Hukum dan HAM

Indikator outcome-nya berupa meningkatnya koordinasi bidang

penegakan hukum dan HAM, melalui kegiatan :

a) Koordinasi Materi Hukum;

b) Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum;

c) Koordinasi Penegakan Hukum;

d) Koordinasi Hukum Internasional; dan

e) Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan HAM.

3) Meningkatnya Koordinasi Bidang Pertahanan Negara

Indikator outcome-nya berupa meningkatnya koordinasi di bidang

Pertahanan Negara, melalui kegiatan :

a) Koordinasi Doktrin dan Strategi serta Kerjasama Pertahanan

Negara;

b) Koordinasi Intelijen Pertahanan Negara;

c) Koordinasi Wilayah Negara dan Tata Ruang Pertahanan;

d) Koordinasi Bela Negara dan Integritas Nasional; dan

e) Koordinasi Pengembangan Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan

Negara.

4) Meningkatnya Koordinasi Bidang Keamanan Nasional

Indikator outcome-nya berupa meningkatnya koordinasi di bidang

Keamanan Nasional melalui kegiatan :

Page 46: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

a) Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan

Terhadap Kekayaan Negara;

b) Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme;

c) Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi;

d) Koordinasi Pembinaan Keamanan dan Kerjasama Keamanan; dan

e) Koordinasi Intelijen dan Pembinaan Masyarakat.

5) Meningkatnya Koordinasi Bidang Kesatuan Bangsa

Indikator outcome-nya berupa meningkatnya koordinasi di bidang

kesatuan bangsa melalui kegiatan :

a) Koordinasi Harmonisasi Sosial ;

b) Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus;

c) Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat;

d) Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal; dan

e) Koordinasi Wawasan Kebangsaan.

6) Meningkatnya Koordinasi Bidang Komunikasi dan Informasi

Indikator outcome-nya berupa meningkatnya koordinasi bidang

Komunikasi dan Informasi melalui kegiatan :

a) Koordinasi Media Cetak;

b) Koordinasi Media Elektronik dan Aplikasi Telematika;

c) Koordinasi Media Komunitas;

d) Koordinasi Media Center dan Kehumasan; dan

e) Koordinasi Aspirasi dan Opini Publik.

b. Program Layanan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Indikator outcome-nya berupa meningkatnya layanan manajemen dan

dukungan teknis lainnya melalui kegiatan :

1. Penyusunan dan Pengembangan Rencana Kerja, Evaluasi,

Organisasi dan Tata Laksana, Data serta Perpustakaan;

Page 47: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

2. Pengelolaan Administrasi Umum, Kepegawaian, Perlengkapan dan

Rumah Tangga, Keuangan, Protokol dan Keamanan;

3. Penyelenggaraan dan Pengembangan Pelayanan Persidangan dan

Hubungan Antar Lembaga;

4. Penyelenggaraan dan Pengembangan Pengawasan Internal; dan

5. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dalam rangka koordinasi bidang

politik, hukum dan keamanan.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Indikator outcome-nya berupa terdukungnya kebutuhan Sarana dan

Prasarana Aparatur melalui kegiatan penyediaan dan pemeliharaan

sarana dan prasarana.

Program dan kegiatan-kegiatan berikut rencana anggaran dalam kurun

waktu lima tahun (2010-2014) secara terinci sebagaimana terlampir dalam

Matrik Target Pembangunan dan Kebutuhan Pendanaan.

3.2.3 Penataan Aparatur Kemenko Polhukam

Memasuki pelaksanaan RPJMN II, penataan sumber daya aparatur harus

mengimbangi tuntutan peningkatan volume dan kualitas serta akuntabilitas

pelaksanaan tugas. Untuk itu akan dilaksanakan kegiatan peningkatan

kualitas SDM aparatur/pegawai mulai dari proses rekruitmen, penempatan,

pendidikan dan pelatihan, pemberian beban tugas, penilaian kinerja, kenaikan

pangkat, penegakan disiplin, pengawasan, rotasi, promosi,

remunerasi/tunjangan kinerja sampai dengan dukungan purna tugas. Ke

semua hal itu dalam rangka meningkatkan profesionalitas aparatur Kemenko

Polhukam sejalan dengan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh

Presiden.

3.2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dan Tata Kerja Kemenko Polhukam pada dasarnya

mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang

Page 48: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Pembentukan dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu.

Dalam rangka memenuhi tuntutan kegiatan operasional yang semakin

berkembang, maka organisasi Kemenko Polhukam tidak tertutup

kemungkinan untuk melakukan penyesuaian dengan bertolak pada:

a. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi , Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara

Republik Indonesia;

b. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan

Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana

telah diubah dengan Perpres Nomor 15 Tahun 2005;

c. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan

Organisasi Kementerian Negara.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, Menteri Koordinator

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai tugas membantu Presiden

dalam menyinkronkan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan,

dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Menko Polhukam menyelenggarakan fungsi:

a. Sinkronisasi perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang politik, hukum dan keamanan;

b. Koordinasi perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang politik, hukum dan keamanan;

c. Pengendalian penyelenggaraan urusan kementerian, sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b;

d. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya;

e. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang politik, hukum dan

keamanan; dan

Page 49: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

f. Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Menteri Koordinator Bidang

Politik, Hukum dan Keamanan, maka perlu penyempurnaan susunan

organisasi yang efektif dan efisien serta mampu menjawab permasalahan dan

tantangan bidang politik, hukum dan keamanan lima tahun kedepan (2010-

2014). Susunan pejabat eselon I-a sebagai berikut:

a. Sekretaris Kemenko Bidang Polhukam;

b. Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri;

c. Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri;

d. Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia;

e. Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara;

f. Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional;

g. Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa;

h. Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi.

Susunan pejabat eselon I-b sebagai berikut:

a. Staf Khusus;

b. Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi;

c. Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional;

d. Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah;

e. Staf Ahli Bidang Perekonomian;

f. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi;

g. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

h. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretaris Kementerian

Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan serta para Deputi dibantu

oleh para pejabat eselon II-a. Susunan pejabat eselon II-a sebagai berikut:

a. Sekretaris Kemenko Polhukam, dibantu oleh :

Page 50: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

1) Biro Umum;

2) Biro Perencanaan dan Organisasi;

3) Biro Persidangan dan Hubungan Antar Lembaga; dan

4) Sekretaris Pribadi (Sespri) Menko Polhukam.

b. Deputi Koordinasi Bidang Politik Dalam Negeri, dibantu oleh :

1) Asdep Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan;

2) Asdep Koordinasi Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah;

3) Asdep Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil;

4) Asdep Koordinasi Pengelolaan Pemilu; dan

5) Asdep Koordinasi Pemantapan Otonomi Khusus.

c. Deputi Koordinasi Bidang Politik Luar Negeri, dibantu oleh :

1) Asdep Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri

2) Asdep Koordinasi Kerjasama ASEAN;

3) Asdep Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika;

4) Asdep Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa; dan

5) Asdep Koordinasi Hubungan Multilateral.

d. Deputi Koordinasi Bidang Penegakan Hukum dan Hak Asasi

Manusia, dibantu oleh :

1) Asdep Koordinasi Materi Hukum;

2) Asdep Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum;

3) Asdep Koordinasi Penegakan Hukum;

4) Asdep Koordinasi Hukum Internasional; dan

5) Asdep Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan HAM.

e. Deputi Koordinasi Bidang Pertahanan Negara, dibantu oleh :

1) Asdep Koordinasi Doktrin dan Strategi serta Kerjasama Pertahanan

Negara;

Page 51: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

2) Asdep Koordinasi Intelijen Pertahanan Negara;

3) Asdep Koordinasi Wilayah Negara dan Tata Ruang Pertahanan;

4) Asdep Koordinasi Bela Negara dan Integritas Nasional; dan

5) Asdep Koordinasi Pengembangan Kekuatan dan Kemampuan

Pertahanan Negara;

f. Deputi Koordinasi Bidang Keamanan Nasional, dibantu oleh :

1) Asdep Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan

Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara;

2) Asdep Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan

Terorisme:

3) Asdep Koordinasi Penangan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi;

4) Asdep Koordinasi Pembinaan Keamanan dan Kerjasama Keamanan;

dan

5) Asdep Koordinasi Intelijen dan Pembinaan Masyarakat.

g. Deputi Koordinasi Bidang Kesatuan Bangsa, dibantu oleh :

1) Asdep Koordinasi Harmonisasi sosial;

2) Asdep Koordinasi Wawasan Kebangsaan;

3) Asdep Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal.

4) Asdep Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat; dan

5) Asdep Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus.

h. Deputi Koordinasi Bidang Komunikasi dan Informasi, dibantu oleh :

1) Asdep Koordinasi Media Cetak;

2) Asdep Koordinasi Media Elektronik dan Aplikasi Telematika;

3) Asdep Koordinasi Media Komunitas;

4) Asdep Koordinasi Media Center dan Kehumasan; dan

5) Asdep Koordinasi Aspirasi dan Opini Publik.

Page 52: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

i. Inspektorat.

3.2.5 Ketatalaksanaan

Pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja dalam organisasi mengacu

pada Rencana Strategis Kemenko Polhukam (2010-2014). Dalam renstra

tersebut termuat program dan kegiatan-kegiatan setiap tahun disertai dengan

output dan outcome masing-masing jabatan eselon I dan II berikut dengan

estimasi dukungan anggaran.

Para Pejabat Eselon II melaksanakan koordinasi dan evaluasi serta

pelaporan dibidang tugas-fungsinya serta menyampaikan rekomendasi

kepada Pejabat Eselon I atasannya.

Pejabat Eselon I selanjutnya menyampaikan rekomendasi kebijakan dan

saran-saran kepada Menteri Koordinator dengan tembusan kepada Sesmenko

untuk keperluan administrasi pengukuran kinerja.

Menteri Koordinator selanjutnya menyampaikan laporan dan rekomendasi

kebijakan bidang politik, hukum dan keamanan kepada Presiden. Outcomes

dari Kementerian nantinya berupa direktif, Peraturan Menteri, Surat Edaran

dan surat-surat lainnya secara administratif dicacat dan didokumentasikan

oleh unit tata usaha. Pada setiap tahun pejabat eselon I dan II

menandatangani kontrak kinerja yang dituangkan dalam kontrak kerja antara

eselon II dengan eselon I, dan eselon I dengan Menteri. Rapat-rapat

koordinasi yang diselenggarakan di Kemenko Polhukam dapat berupa :

a. Rapat Paripurna Tingkat Menteri (RPTM) dengan peserta adalah para

Menteri dan Pimpinan Lembaga Setingkat Menteri di bawah lingkup

koordinasi Kemenko Polhukam dan yang terkait;

b. Rapat Koordinasi Khusus/Terbatas (Rakorsus/Rakortas) yang dihadiri

beberapa Menteri di bawah lingkup koordinasi Kemenko Polhukam dan

Pimpinan Lembaga tertentu Setingkat Menteri serta instansi terkait untuk

membahas masalah khusus;

Page 53: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

c. Rapat Koordinasi Khusus/Terbatas Pejabat Eselon I dari

Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kemenko Polhukam dan

instansi terkait;

d. Rapat-rapat Intern Staf pejabat Kemenko Polhukam.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Pejabat Eselon III mendukung pelaksanaan

tupoksi Pejabat Eselon II. Demikian pula pelaksanaan tugas pokok Pejabat

Eselon IV akan mendukung pelaksanaan tupoksi Pejabat Eselon III; dan

seterusnya tingkat Staf akan melaksanakan penugasan dari atasannya.

Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan tugas fungsi mulai

dari Pejabat Eselon I sampai dengan staf didasarkan pada uraian tugas

jabatan. Dengan demikian, setiap pegawai dapat dinilai hasil kerjanya secara

periodik berdasarkan beban kerja yang ditugaskan oleh atasan.

Page 54: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

BAB VI

P E N U T U P

Penyusunan Rencana Strategis Kemenko Polhukam mengacu pada pedoman yang

telah ditetapkan oleh Bappenas dengan mengakomodasi program dan kegiatan yang

bersumber dari kebijakan Presiden, RPJMN II (2010-2014), hasil-hasil National Summit,

Program 100 Hari Kabinet Indonesia Bersatu II, dan Program Prioritas Bidang

Polhukam.

Lingkup materi Rencana Strategis ini mencakup analisis lingkungan strategis,

potensi, permasalahan dan tantangan, kelemahan serta peluang yang dihadapi oleh

Kemenko Polhukam, dan identifikasi berbagai permasalahan lainnya yang dihadapi

oleh bangsa dan negara. Perumusan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam 5

tahun mendatang sejalan dengan agenda nasional Kabinet Indonesia Bersatu II.

Demikian juga, arah kebijakan dan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran

strategis tersebut diatas dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan yang

kesemuanya sejalan dengan upaya perwujudan visi dan misi Kabinet Indonesia Bersatu

II.

Rencana Strategis ini berbeda dengan Rencana Strategis sebelumnya, karena

memuat program dan kegiatan yang telah disesuaikan dengan acuan Bappenas

mengenai Restrukturisasi Penyusunan Program dan Kegiatan, dengan tujuan untuk

menciptakan institusi pemerintah yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada

kinerja yang terukur (hasil/outcome).

Rencana Strategis Kemenko Polhukam ini diharapkan dapat mewujudkan

keselarasan pedoman, persepsi, pemahaman program dan kegiatan, pola tindak dan

pola kerja antar Kementerian/Lembaga dibawah koordinasi Kemenko Polhukam dan

unit-unit kerja dalam kantor Kemenko Polhukam. Mengingat bahwa Rencana Strategis

Page 55: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

ini menjadi pedoman bagi segenap pejabat terkait, maka penetapannya dilakukan

dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Jakarta, Januari 2010

Page 56: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Lampiran I

8.86

MATRIKS TARGET PEMBANGUNAN 2010-2014

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

1.14

7.72

NO PROGRAM/ KEGIATAN

PRIORITAS SASARAN INDIKATOR

TARGET UNIT PELAKSANA KEGIATAN

2010 2014

034.01

I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Meningkatnya dukungan administratif dan pelaksanaan operasional Kemenko Polhukam

1 % penyelenggaraan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya yang profesional, akuntabel, efisien dan efektif

80% 95% Sesmenko Polhukam

2 % persiapan reformasi birokrasi oleh seluruh K/L di bawah koordinasi Kemenko Polhukam

80% 95% Sesmenko Polhukam

3 Jumlah K/L di bawah lingkup koordinasi Kemenko Polhukam yang melaksanakan tindak lanjut program 100 hari tepat waktu

100% 100% Sesmenko Polhukam

Kegiatan Penyusunan dan pengembangan rencana kerja, evaluasi, organisasi dan tata laksana dan Perpustakaan dan Data

Terselenggaranya Koordinasi Pengelolaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

1 % persiapan reformasi birokrasi oleh seluruh K/L di bawah koordinasi Kemenko Polhukam

65% 90% Sesmenko Polhukam

2 % Renstra dan Renja KL Polhukam yang sinkron dengan Renstra dan Renja KL yang berada dalam ruang lingkup koordinasi Kemenko Polhukam

90% Sesmenko Polhukam

3 % K/L yang melaksanakan tindak lanjut program 100 hari tepat waktu

65% Sesmenko Polhukam

4 % standarisasi pengadaan barang dan jasa yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Sesmenko Polhukam

5 % penyelesaian dokumen program aksi reformasi birokrasi

100% 100% Sesmenko Polhukam

6 % Tersusunnya struktur kelembagaan (organisasi dan tata kerja) yang proporsional, efektif, efisien

75% 100% Sesmenko Polhukam

7 % SOP utama telah tersusun sesuai dengan proses bisnis yang lebih sederhana

75% 100% Sesmenko Polhukam

8 Tersedianya sistem rekrutmen yang transparan

75% 100% Sesmenko Polhukam

Page 57: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

9 Tersedianya sistem penilaian kinerja yang terukur

75% 100% Sesmenko Polhukam

10 Tersedianya sistem promosi dan mutasi yang terbuka dan transparan

75% 100% Sesmenko Polhukam

11 Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi

75% 100% Sesmenko Polhukam

12 Tersedianya sistem penegakan kode etik yang efektif, disertai penerapan reward and punishment

75% 100% Sesmenko Polhukam

13 Tersusunnya rencana penerapan e-Government yang konkrit dan terukur

75% 100% Sesmenko Polhukam

14 Manajemen kearsipan dan dokumentasi sudah dilaksanakan dengan sistem berbasis TIK

75% 100% Sesmenko Polhukam

1

15 % penerapan SAKIP (renstra, penilaian kinerja, kontrak kinerja, pengendalian, dan lain-lain)

75% 100% Sesmenko Polhukam

Terwujudnya Penyusunan dokumen rencana kerja, evaluasi, ortala, perpustakaan dan data

1 % program kegiatan dalam Renstra Kemenko Polhukam yang memiliki target/sasaran yang jelas dan terukur

75% Sesmenko Polhukam

2 % laporan evaluasi pelaksanaan Renstra yang tepat waktu

75% 90% Sesmenko Polhukam

3 % laporan hasil pemantauan pelaksanaan Renstra yang tepat waktu sesuai rencana

75% 90% Sesmenko Polhukam

4 Jumlah rapat koordinasi, pemantauan, dan evaluasi capaian kontrak Kinerja

12 kali 12 kali Sesmenko Polhukam

5 % K/L yang dapat melaksanakan capaian kontrak kinerja tepat waktu

75% 100% Sesmenko Polhukam

Kegiatan Pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga, keuangan, protokol dan keamanan

Terwujudnya Pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga, keuangan, protokol dan keamanan

1 % pengelolaan administrasi umum yang tepat waktu

75% 90% Sesmenko Polhukam

2 % pelayanan kepegawaian 75% 90% Sesmenko Polhukam

3 % laporan keuangan yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Inspektorat

4 % pelayanan protokol yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Sesmenko Polhukam

Page 58: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

5 % penyediaan keamanan yang akuntabel dan memadai

75% 90% Sesmenko Polhukam

6 Tersedianya sistem penegakan disiplin yang efektif

75% 100% Sesmenko Polhukam

7 % pelanggaran disiplin mendapatkan sanksi

75% 100% Sesmenko Polhukam

8 % pengadaan menggunakan e-procurement

50% 75% Sesmenko Polhukam

Kegiatan Penyelenggaraan pelayanan persidangan dan Hubal

Terselenggaranya pelayanan persidangan dan Hubal

1 % fasilitasi pelaksanaan persidangan yang akuntabel, memadai dan tepat waktu

75% 90% Sesmenko Polhukam

2 % fasilitasi pelaksanaan hubal yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Sesmenko Polhukam

Kegiatan Pengelolaan Pengawasan Internal

Terselenggaranya Pengawasan Internal yang efektif di lingkungan Kemenko Polhukam

1 % laporan pengawasan pelaksanaan rencana kerja yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Inspektorat

2 Jumlah dokumen hasil audit wajar tanpa pengecualian

1 dok 1 dok Inspektorat

3 % laporan kinerja unit kerja eselon I dan II, serta SDM Kemenko Polhukam yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Inspektorat

4 % pejabat telah menandatangani dan melaksanakan pakta integritas

75% 100% Inspektorat

5 % pejabat yang telah melaporkan LHKPN 75% 100% Inspektorat

6 Tersedianya sistem pelaporan gratifikasi 75% 100% Inspektorat

Terselenggaranya Pengelolaan Keuangan Kemenko Polhukam dalam Opini Wajar Tanpa Pengecualian

1 Jumlah koordinasi pengelolaan keuangan Kemenko Polhukam dalam opini wajar tanpa pengecualian

12 kali 12 kali Inspektorat

2

2 % rekomendasi rapat koordinasi yang ditindaklanjuti

75% 90% Inspektorat

Kegiatan Telaahan dan Rekomendasi Kebijakan bidang polhukam

Terselenggaranya telaahan dan rekomendasi

1 % laporan hasil telaahan kebijakan bidang polhukam yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Staf Ahli

2 % rekomendasi yang dimanfaatkan oleh pimpinan Kemenko Polhukam

75% 90% Staf Ahli

034.02

II Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

1. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan politik dalam negeri

% rekomendasi kebijakan politik dalam negeri yang dilaksanakan oleh kementerian teknis dan pemda.

60% 80% Deputi I

Page 59: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan

1 Jumlah Rapat Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan

12 60 Kedeputian I

2 % rekomendasi rapat koordinasi yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian I

3 % laporan pemantauan dan evaluasi pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan

60% 80% Kedeputian I

4 Jumlah dokumen Indeks demokrasi Indonesia

- 3 dok Kedeputian I

5 Jumlah pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

4 12 Kedeputian I

Kegiatan Koordinasi Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

1 Jumlah rapat koordinasi perbaikan kualitas desentralisasi dan otonomi Daerah

12 60 Kedeputian I

2 % rekomendasi rapat koordinasi perbaikan kualitas desentralisasi dan otonomi Daerah yang ditindaklanjuti oleh pimpinan

60% 80% Kedeputian I

3 % laporan pemantauan pemantauan dan evaluasi kualitas desentralisasi dan otonomi Daerah yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian I

Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Pemilu Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pengelolaan Pemilu

1 Jumlah rapat koordinasi perbaikan kualitas Pemilu

12 12 Kedeputian I

2 % rekomendasi rapat koordinasi perbaikan kualitas Pemilu yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian I

3 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian I

4 Jumlah rapat koordinasi Desk Pemilu 12 12 Kedeputian I

5 % rekomendasi rapat koordinasi yang ditindaklanjuti

75% 90% Kedeputian I

6 Jumlah pemantauan perkembangan pemilu

4 4 Kedeputian I

Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Organisasi Masyarakat Sipil

1 Jumlah rapat koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil

12 12 Kedeputian I

2 % rekomendasi rapat koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian I

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Organisasi Masyarakat Sipil yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian I

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian I

Koordinasi Pengelolaan Pemantapan Otonomi Khusus

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan

1 Jumlah Rapat Koordinasi Otonomi Khusus

12 60 Kedeputian I

Page 60: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Pengelolaan Pemantapan Otonomi Khusus

2 % rekomendasi rapat koordinasi Otonomi Khusus yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian I

3

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Otonomi Khusus yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian I

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian I

5 Jumlah rapat koordinasi Desk Papua 12 60 Kedeputian I

6 % rekomendasi rapat koordinasi pengelolaan Desk Papua yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian I

7 Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di Papua

4 20 Kedeputian I

2. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan politik luar negeri

% tindak lanjut rekomendasi kebijakan politik luar negeri yang dilaksanakan oleh kementerian teknis dan Pemda

60% 80% Deputi II

Koordinasi strategi politik luar negeri Terselenggaranya koordinasi kebijakan strategi politik luar negeri

1. Jumlah rapat koordinasi peningkatan kualitas strategi politik luar negeri

12 60 Kedeputian II

2 % rekomendasi rapat koordinasi Strategi Politik Luar Negeri

55% 75% Kedeputian II

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Strategi Politik Luar Negeri

55% 75% Kedeputian II

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian II

Koordinasi kerjasama ASEAN Terselenggaranya koordinasi kebijakan kerjasama ASEAN

1 Jumlah rapat koordinasi pelaksanaan cetak biru komunitas ASEAN dan kerjasama ASEAN

12 60 Kedeputian II

2 % rekomendasi rapat koordinasi pelaksanaan cetak biru Komunitas ASEAN dan kerjasama ASEAN yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian II

3 % laporan pemantauan pelaksanaan cetak biru Komunitas ASEAN dan kerjasama ASEAN yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian II

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian II

Koordinasi kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika

Terselenggaranya koordinasi kebijakan kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika

1 Jumlah Rapat Koordinasi peningkatan kualitas kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika

12 60 Kedeputian II

Page 61: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

2 % rekomendasi rapat koordinasi peningkatan kualitas kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian II

3 % laporan pemantauan dan evaluasi peningkatan kualitas kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian II

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian II

Koordinasi kerjasama Amerika dan Eropa Terselenggaranya koordinasi kebijakan kerjasama Amerika dan Eropa

1 Jumlah Rapat Koordinasi peningkatan kualitas kerjasama Amerika dan Eropa

12 60 Kedeputian II

2 % rekomendasi rapat koordinasi peningkatan kualitas kerjasama Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian II

3 % laporan pemantauan dan evaluasi peningkatan kualitas kerjasama Amerika dan Eropa yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian II

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian II

4

Koordinasi hubungan multilateral Terselenggaranya koordinasi kebijakan hubungan multilateral

1 Jumlah rapat koordinasi peningkatan kualitas hubungan multilateral

12 60 Kedeputian II

2 % rekomendasi rapat koordinasi peningkatan kualitas hubungan multilateral yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian II

3 % laporan pemantauan dan evaluasi peningkatan kualitas hubungan multilateral yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian II

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian II

3. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan hukum dan hak azasi manusia

% tindak lanjut rekomendasi kebijakan hukum dan hak azasi manusia yang dilaksanakan oleh kementerian teknis dan pemda

60% 80% Deputi III

Koordinasi Materi Hukum Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Materi Hukum

1 Jumlah rapat koordinasi penyelarasan dan sinkronisasi Materi Hukum

12 12 Kedeputian III

2 % rekomendasi rapat koordinasi penyelarasan dan sinkronisasi Materi Hukum yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian III

Page 62: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

3 % laporan pemantauan dan evaluasi penyelarasan dan sinkronisasi Materi Hukum yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian III

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian III

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Inventarisasi Peraturan Perundangan Penghambat Pelaksanaan Program di Lapangan (De-Bottlenecking)

1 Jumlah rapat Koordinasi Inventarisasi Peraturan Perundangan Penghambat Pelaksanaan Program di Lapangan (De-Bottlenecking)

12 12 Kedeputian III

2 % penghambat yang dapat diselesaikan 75% 90% Kedeputian III

Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pemberdayaan Aparatur Hukum

1 Jumlah Rapat Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum

12 12 Kedeputian III

2 % rekomendasi rapat koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian III

3 % laporan pemantauan dan evaluasi pemberdayaan aparatur hukum yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian III

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian III

Koordinasi Penegakan Hukum

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Penegakan Hukum

1 Jumlah Rapat Koordinasi penegakan hukum

12 12 Kedeputian III

2 % rekomendasi rapat koordinasi penegakan hukum yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian III

3 Jumlah rapat koordinasi Timdu Tipikor 12 12 Kedeputian III

4 Jumlah rapat koordinasi Timdu HKI 12 12 Kedeputian III

5 % laporan pemantauan dan evaluasi penegakan hukum yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian III

6 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian III

5

Koordinasi Hukum Internasional Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Hukum Internasional

1 Jumlah rapat koordinasi kebijakan dan hukum internasional

12 12 Kedeputian III

2 % rekomendasi rapat koordinasi kebijakan dan hukum internasional yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian III

3 % laporan pemantauan dan evaluasi kebijakan dan hukum internasional yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian III

Page 63: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian III

Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan HAM

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pemajuan dan Perlindungan HAM

1 Jumlah Rapat Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan HAM

12 12 Kedeputian III

2 % rekomendasi rapat koordinasi Pemajuan dan Perlindungan HAM yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian III

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Pemajuan dan Perlindungan HAM yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian III

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian III

Terselenggaranya pelaksanaan koordinasi Tim RAN HAM

1 Jumlah rapat koordinasi pelaksanaan RAN HAM 2010-2014

12 12 Kedeputian III

2 % rekomendasi rapat koordinasi pelaksanaan RAN HAM 2010-2014

60% 80% Kedeputian III

Terselenggaranya pelaksanaan koordinasi Tim KKP RI-TL

1 Jumlah rapat Pokja Tindak Lanjut Rencana Aksi KKP RI-TL

12 12 Kedeputian III

2 % rekomendasi rapat koordinasi POKJA Tindak Lanjut Rencana Aksi KKP RI-TL

60% 80% Kedeputian III

4. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan pertahanan negara

Rasio tindak lanjut rekomendasi kebijakan pertahanan negara yang dilaksanakan oleh kementerian teknis

75% 90% Deputi IV

Kegiatan Koordinasi Kekuatan dan kemampuan Pertahanan Negara

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan Negara

1 Jumlah Rapat Koordinasi Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan Negara

12 12 Kedeputian IV

2 % rekomendasi rapat koordinasi Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan Negara

75% 90% Kedeputian IV

3 % laporan pemantauan Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan Negara

75% 90% Kedeputian IV

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 8 8 Kedeputian IV

Kegiatan Koordinasi Pengembangan Sistem, doktrin dan strategi serta kerjasama Hanneg

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan doktrin dan strategi serta kerjasama Hanneg

1 Jumlah Rapat Koordinasi implementasi UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

12 12 Kedeputian IV

2 Jumlah rapat koordinasi penyelesaian peraturan perundangan yang terkait dengan Hanneg

12 12 Kedeputian IV

3 Jumlah rapat koordinasi kerjasama pertahanan

12 12 Kedeputian IV

4 % rekomendasi rapat koordinasi implementasi UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang

75% 90% Kedeputian IV

Page 64: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

ditindaklanjuti

5 % rekomendasi rapat koordinasi penyelesaian peraturan perundangan yang terkait dengan Hanneg yang ditindaklanjuti

75% 90% Kedeputian IV

6

6 % rekomendasi rapat koordinasi kerjasama pertahanan

75% 90% Kedeputian IV

7 % laporan pemantauan dan evaluasi implementasi UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Kedeputian IV

8 % laporan pemantauan dan evaluasi kerjasama pertahanan

75% 90% Kedeputian IV

9 Jumlah pemantauan dan evaluasi 8 8 Kedeputian IV

Kegiatan Koordinasi Intelijen Hanneg Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Intelijen Hanneg

1 Jumlah Rapat Koordinasi Intelijen Hanneg 12 12 Kedeputian IV

2 % rekomendasi rapat koordinasi Intelejen Hanneg yang ditindaklanjuti

75% 90% Kedeputian IV

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Intelejen Hanneg yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Kedeputian IV

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 8 8 Kedeputian IV

Koordinasi wilayah negara dan tata ruang pertahanan

Terselenggaranya koordinasi kebijakan wilayah negara dan tata ruang pertahanan

1 Jumlah Rapat Koordinasi Wilayah Negara dan Tata Ruang Pertahanan

12 60 Kedeputian IV

2 Jumlah Rapat Koordinasi Pembentukan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan

12 12 Kedeputian IV

3 Jumlah koordinasi pemetaan batas wilayah RI dengan Malaysia, PNG, Timor Leste, Singapura dan Palau

12 60 Kedeputian IV

4 % rekomendasi rapat koordinasi Ruang Pertahanan dan Wiltas yang ditindaklanjuti

75% 90% Kedeputian IV

Page 65: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

5 % laporan pemantauan dan evaluasi pemetaan batas wilayah RI dengan Malaysia, PNG, Timor Leste, Singapura dan Palau yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Kedeputian IV

6 Jumlah pemantauan dan evaluasi 8 40 Kedeputian IV

7 Jumlah rapat koordinasi Desk Wiltas dan PPKT

12 60 Kedeputian IV

8 % rekomendasi rapat koordinasi pengelolaan Desk Wiltas dan PPKT yang ditindaklanjuti

75% 90% Kedeputian IV

9 Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di wiltas dan PPKT

4 20 Kedeputian IV

Koordinasi Bela Negara dan Integritas Nasional

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Bela Negara dan Integritas Nasional

1 Jumlah Rapat Koordinasi Bela Negara dan Integritas Nasional

12 12 Kedeputian IV

2 % rekomendasi rapat koordinasi Bela Negara dan Integritas Nasional yang ditindaklanjuti

75% 90% Kedeputian IV

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Bela Negara dan Integritas Nasional yang akuntabel dan tepat waktu

75% 90% Kedeputian IV

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 8 8 Kedeputian IV

5. Meningkatnya efektivitas Koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan keamanan nasional

% rekomendasi kebijakan keamanan nasional yang ditindaklanjuti oleh kementerian teknis dan Pemda

60% 80% Deputi V

7

Kegiatan Koordinasi Penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan terhadap kekayaan Negara

Terselenggaranya Koordinasi kebijakan Penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan terhadap kekayaan negara

1 Jumlah Rapat Koordinasi Urusan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan terhadap Kekayaan Negara

12 12 Kedeputian V

2 % Rekomendasi Rapat Koordinasi Urusan Kejahatan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan terhadap Kekayaan Negara

12 12 Kedeputian V

3 Laporan pemantauan dan evaluasi Urusan Kejahatan Konvensional yang akuntabel dan tepat waktu dan Kejahatan terhadap Kekayaan Negara

12 12 Kedeputian V

4 Jumlah Pemantuan dan Evaluasi 60% 80% Kedeputian V

Page 66: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan terorisme

Terselenggaranya koordinasi kebijakan penanganan kejahatan transnasional dan terorisme

1 Jumlah Rapat Koordinasi Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme

12 60 Kedeputian V

#VALUE! #REF! #REF! #REF! #REF!

2 % Rekomendasi rapat koordinasi Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian V

3 % Laporan pemantauan dan evaluasi Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme yang akuntabel

60% 80% Kedeputian V

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian V

5 Jumlah Rapat Koordinasi Urusan Terorisme Bersama dengan DKPT

12 60 Kedeputian V

6 Jumlah Rapat Koordinasi Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme

12 60 Kedeputian V

7 % rekomendasi rapat koordinasi pengelolaan Desk Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian V

8 Jumlah pemantauan dan evaluasi perkembangan terorisme termasuk modus operandi

4 20% Kedeputian V

9 Jumlah Rapat Koordinasi Pengelolaan Peningkatan kapasitas DKPT menjadi BKPT

12 60 Kedeputian V

10 % rekomendasi rapat koordinasi yang ditindaklanjuti

75% 90% Kedeputian V

Koordinasi penanganan rawan konflik dan kontijensi

Terselenggaranya Koordinasi kebijakan Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi

1 Jumlah Rapat Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi

12 60 Kedeputian V

2 % Rekomendasi rapat koordinasi Penanganan Masalah Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian V

3 % Laporan pemantauan dan evaluasi Penanganan Masalah Daerah Rawan Konflik yang akuntabel dan tepat waktu dan Masalah Kontijensi

60% 80% Kedeputian V

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian V

5 Jumlah rapat koordinasi Desk Aceh 12 60 Kedeputian V

6 % rekomendasi rapat koordinasi pengelolaan Desk Aceh yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian V

Page 67: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

8

7 Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di NAD

4 20 Kedeputian V

8 Jumlah Rapat Koordinasi Desk Sulteng 12 60 Kedeputian V

9 % rekomendasi rapat koordinasi pengelolaan Desk Sulteng yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian V

10 Jumlah pemantauan dan evaluasi perkembangan sosial politik di Sulteng

4 20 Kedeputian V

Koordinasi Pembinaan Keamanan dan Kerjasama Keamanan

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pembinaan keamanan dan kerjasama keamanan

1 Jumlah rapat koordinasi pembinaan keamanan dan kerjasama keamanan

12 12 Kedeputian V

2 % rekomendasi rapat koordinasi pembinaan keamanan dan kerjasama keamanan yang ditindaklanjuti

12 12 Kedeputian V

3 % Laporan pemantauan dan evaluasi Urusan Pembinaan Keamanan dan Kerjasama Kemananan yang akuntabel dan tepat waktu

12 12 Kedeputian V

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 12 12 Kedeputian V

Koordinasi Intelijen dan Pembinaan Masyarakat

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Intelijen dan Pembinaan Masyarakat

1 Jumlah Rapat Koordinasi Urusan Intelijen dan Pembinaan Masyarakat (Pemolisian Masyarakat)

12 12 Kedeputian V

2 % Rekomendasi rapat koordinasi Urusan Intelijen dan Pemolisian masyarakat yang dapat ditindaklanjuti

12 12 Kedeputian V

3 % Laporan pemantauan dan evaluasi Intelijen dan Pembinaan Masyarakat (Pemolisian Masyarakat) yang akuntabel

12 12 Kedeputian V

4 Jumlah Pemantauan dan Evaluasi 60% 80% Kedeputian V

6. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan kesatuan bangsa

% tindak lanjut rekomendasi kebijakan yang dilaksanakan oleh kementerian teknis dan Pemda

60% 80% Deputi VI

Kegiatan Koordinasi Harmonisasi Sosial Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Harmonisasi Sosial

1 Jumlah Rapat Koordinasi Harmonisasi Sosial

12 12 Kedeputian VI

2 % rekomendasi rapat koordinasi Harmonisasi Sosial yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VI

Page 68: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Harmonisasi Sosial yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VI

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian VI

Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pengelolaan Wilayah Khusus

1 Jumlah Rapat Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus

12 12 Kedeputian VI

2 % rekomendasi rapat koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VI

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Pengelolaan Wilayah Khusus yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VI

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian VI

9

Kegiatan Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat

1 Jumlah Rapat Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat

12 12 Kedeputian VI

2 % rekomendasi rapat koordinasi Pemberdayaan Masyarakat

60% 80% Kedeputian VI

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Pemberdayaan Masyarakat yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VI

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian VI

Koordinasi pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal

Terselenggaranya koordinasi kebijakan pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal

1 Jumlah Rapat Koordinasi Pengelolaan Masyarakat Kawasan Tertinggal

12 60 Kedeputian VI

2 % rekomendasi rapat koordinasi Pengelolaan Masyarakat Kawasan Tertinggal yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VI

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Pengelolaan Masyarakat Kawasan Tertinggal yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VI

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian VI

Koordinasi wawasan kebangsaaan Terselenggaranya koordinasi kebijakan wawasan kebangsaaan

1 Jumlah Rapat Koordinasi Wawasan Kebangsaaan

12 60 Kedeputian VI

Page 69: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

2 % rekomendasi rapat koordinasi Wawasan Kebangsaaan yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VI

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Wawasan Kebangsaaan yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VI

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian VI

7. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan komunikasi dan informasi di bidang politik, hukum dan keamanan

Rasio tindak lanjut rekomendasi kebijakan yang dilaksanakan oleh kementerian teknis dan Pemda

60% 80% Deputi VII

Kegiatan Koordinasi Informasi Media Cetak

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Informasi Media Cetak

1 Jumlah Rapat Koordinasi Informasi Media Cetak

12 12 Kedeputian VII

2 % rekomendasi rapat koordinasi Informasi Media Cetak

60% 80% Kedeputian VII

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Informasi Media cetak

60% 80% Kedeputian VII

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian VII

Kegiatan Koordinasi Media Elektronik dan Aplikasi Telematika

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Media Elektronik dan Aplikasi Telematika

1 Jumlah Rapat Koordinasi Media Elektronik dan Aplikasi Telematika

12 12 Kedeputian VII

2 % rekomendasi rapat koordinasi Media Elektronik dan Aplikasi Telematika yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VII

3 % laporan pemantauan dan evaluasi Media Elektronik dan Aplikasi Telematika yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VII

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian VII

Kegiatan Koordinasi Media Komunitas Terselenggaranya Koordinasi kebijakan Media Komunitas

1 Jumlah rapat koordinasi Media Komunitas 12 12 Kedeputian VII

10

2 Jumlah rapat koordinasi yang terkait dengan kemitraan pemerintah seperti Dewan Pers, Komisi Informasi, KPI, LKBN Antara, Museum Nasional.

12 12 Kedeputian VII

3 % rekomendasi rapat koordinasi Media Komunitas yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VII

Page 70: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

4 % laporan pemantauan dan evaluasi Media Komunitas yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VII

5 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian VII

Koordinasi media center dan kehumasan Terselenggaranya koordinasi kebijakan media center dan kehumasan

1 Jumlah Rapat Koordinasi penguatan Media Center dan Kehumasan

12 60 Kedeputian VII

2 % rekomendasi rapat koordinasi penguatan Media Center dan Kehumasan yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VII

3 % laporan pemantauan pemantauan dan evaluasi penguatan Media Center dan Kehumasan yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VII

4 Jumlah Rapat Koordinasi KIP 12 60 Kedeputian VII

5 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 20 Kedeputian VII

Kegiatan Koordinasi Aspirasi dan Opini Publik

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Aspirasi dan Opini Publik

1 Jumlah Rapat Koordinasi Aspirasi dan Opini Publik

12 12 Kedeputian VII

2 % rekomendasi rapat koordinasi Aspirasi dan Opini Publik yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VII

3 % laporan pemantauan pemantauan dan evaluasi Aspirasi dan Opini Publik yang akuntabel dan tepat waktu

60% 80% Kedeputian VII

4 Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 4 Kedeputian VII

5 Jumlah rapat koordinasi pengelolaan informasi terkait potensi krisis (Sesmenko)

12 12 Kedeputian VII

6 % rekomendasi rapat koordinasi pengelolaan pengelolaan informasi terkait potensi krisis yang ditindaklanjuti

60% 80% Kedeputian VII

7 Jumlah pemantauan dan evaluasi perkembangan situasi sosial politik yang berpotensi krisis

4 4 Kedeputian VII

034.03

III Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Memadainya sarana dan prasarana aparatur

Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur

60% 80% Sesmenko Polhukam

Terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana

1 Jumlah paket pembangunan/pengembangan Gedung

12 bulan 12 bulan Sesmenko Polhukam

2 Jumlah pengadaan Kendaraan 8 15 Sesmenko Polhukam

3 Jumlah paket pengembangan lahan parkir - 1 paket Sesmenko Polhukam

4 Pengadaan peralatan dan perlengkapan gedung

12 bulan 12 bulan Sesmenko Polhukam

Page 71: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

5 Intensitas pengembangan Sistem Informasi Manajemen

12 bulan 12 bulan Sesmenko Polhukam

6 Intensitas perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

12 bulan 12 bulan Sesmenko Polhukam

Jakarta, Januari 2010

11

PPaaddaa

ttaannggggaall ::

JJaannuuaarrii

22001100

MMEENNTTEERRII

KKOOOORRDDIINNAATTOORR

BBIIDDAANNGG

PPOOLLIITTIIKK,,

HHUUKKUUMM DDAANN

KKEEAAMMAANNAANN

DDJJOOKKOO

SSUUYYAANNTTOO

Page 72: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Lampiran II

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

PROGRAM DAN KEGIATAN

ALOKASI (Rupiah) 2010 2011 2012 2013 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

81.5 79.8 80.5 81.8 83.0

1. Koordinasi Penyusunan dan Pengembangan Rencana Kerja,Evaluasi, Organisasi 4.297 2.270 2.487 2.901 3.099

dan Tata Laksana dan Perpustakaan dan Data

2. Koordinasi Pengelolaan Administrasi Umum, Kepegawaian,Perlengkapan 75.468 75.616 75.911 76.630 77.146

Rumah Tangga, Keuangan, Protokol dan Keamanan

3. Penyelenggaraan Pelayanan Persidangan dan Hubal 0.200 0.200 0.300 0.315 0.350

4. Pengelolaan Pengawasan Internal 0.964 1.105 1.173 1.218 1.616

5. Penyelenggaraan Telaahan dan Rekomendasi Kebijakan 0.559 0.576 0.631 0.736 0.787

Program Peningkatan

Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

53.762 56.223 61.407 57.822 78.382

I. Koordinasi Perumusan

dan Pelaksanaa Kebijakan Politik Dalam Negeri 11.232 20.385 22.918 14.805 31.755

1. Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan 0.715 10.373 11.925 0.732 16.184

2. Koordinasi Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah 2.862 1.718 1.883 2.196 2.347

3. Koordinasi Pengelolaan Pemilu 1.733 1.389 1.545 3.051 3.794

4. Koordinasi Pengelolaan Organisasi Masyarakat Sipil 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

5. Koordinasi Pengelolaan Pemantapan Otonomi Khusus 5.207 6.333 6.938 8.094 8.648

II. Koordinasi Perumusan dan Pelaksanaa Kebijakan Politik Luar Negeri 0.555 2.861 3.135 3.661 3.911

1. Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri 0.111 0.573 0.627 0.732 0.782

2. Koordinasi Kerjasama ASEAN 0.111 0.572 0.627 0.732 0.782

3. Koordinasi Kerjasama 0.111 0.572 0.627 0.732 0.782

Page 73: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Asia, Pasifik dan Afrika

4. Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa 0.111 0.572 0.627 0.732 0.782

5. Koordinasi Hubungan Multilateral 0.111 0.572 0.627 0.733 0.783

III. Koordinasi Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Hukum dan 9.313 9.171 9.392 10.442 11.052

Hak azasi Manusia 1. Koordinasi Materi

Hukum 0.716 0.944 0.954 1.064 1.164 2. Koordinasi

Pemberdayaan Aparatur Hukum 0.715 0.573 0.627 0.732 0.782

3. Koordinasi Penegakan Hukum 3.839 3.073 3.367 3.928 4.197

12 4. Koordinasi Hukum

Internasional 0.317 0.855 0.627 0.732 0.782 5. Koordinasi Pemajuan

dan Perlindungan HAM 3.726 3.726 3.817 3.986 4.127 IV. Koordinasi

Perumusan dan Pelaksaaan Kebijakan Pertahanan Negara 8.658 6.929 7.391 8.225 8.713

1. Koordinasi Pengembangan Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan Negara 0.945 0.756 0.829 0.967 1.033

2. Koordinasi Doktrin dan Strategi serta Kerjasama Hanneg 1.661 1.329 1.456 1.699 1.815

3. Koordinasi Intelijen Hanneg 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

4. Koordinasi Wilayah Negara dan Tata Ruang Pertahanan 4.622 3.700 3.852 4.095 4.301

5. Koordinasi Bela Negara dan Integritas Nasional 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

V. Koordinasi Perumusan dan Pelaksaaan Kebijakan Keamanan Nasional 15.997 10.027 11.118 12.470 13.786

1. Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan thd 1.661 0.529 0.556 0.609 0.715

Kekayaan Negara 2. Koordinasi Pengananan

Kejahatan Transnasional dan Terorisme 5.419 1.887 2.312 2.215 2.695

3. Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontinjensi 5.852 6.358 6.943 8.148 8.776

4. Koordinasi Pembinaan Keamanan dan Kerjasama Keamanan 1.404 0.524 0.551 0.607 0.685

5. Koordinasi Intelijen dan Pembinaan Masyarakat 1.661 0.729 0.756 0.891 0.915

VI. Koordinasi Perumusan dan 3.575 2.861 3.135 3.661 3.911

Page 74: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 · PDF filemelalui : pemberantasan korupsi, tindakan terhadap pencucian uang, ... bidang politik, hukum dan keamanan pada periode pemerintahan yang

Pelaksaaan Kebijakan Kesatuan Bangsa 1. Koordinasi Harmonisasi Sosial 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

2. Koordinasi Pengananan Wilayah Khusus 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

3. Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

4. Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

5. Koordinasi Wawasan Kebangsaan 0.715 0.573 0.627 0.733 0.783

VII. Koordinasi Perumusan dan Pelaksaaan Kebijakan Komunikasi dan Informasi 4.432 3.989 4.318 4.558 5.254

1. Koordinasi Informasi Media Cetak 0.715 0.573 0.607 0.632 0.682

2. Koordinasi Media Elektronik dan Aplikasi Telematika 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

3. Koordinasi Media Komunitas 0.715 0.572 0.627 0.732 0.782

4. Koordinasi Media Center dan Kehumasan 0.715 0.602 0.627 0.687 0.727

5. Koordinasi Aspirasi dan Opini Publik 1.572 1.670 1.830 1.775 2.281

Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

11.6 3.4 4.8 14.1 9.6

1. Pengelolaan Sarana dan Prasaran 11.566 3.367 4.810 14.087 9.589

JUMLAH 146.8 139.4 146.7 153.7 171.0 JUMLAH TOTAL 757.6

13