RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

59
RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA DENPASAR Ir. I G. N. Kerta Arsana, MT. 0013106401 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2019

Transcript of RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

Page 1: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA DENPASAR

Ir. I G. N. Kerta Arsana, MT.

0013106401

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

Page 2: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan Karya Tulis dengan judul “Rencana Pemenuhan

Air Baku Pada Sistem Penyediaan Air Minum Kota Denpasar” dapat diselesaikan.

Karya Ilmiah ini merupakan salah satu bagian dari penelitian yang rutin harus

dilaksanakan di lingkungan Program S-1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas

Udayana. Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan Karya Ilmiah

ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penilis harapkan untuk

menyempurnakan penulisan ini.

Bukit Jimbaran, 24 Juli 2019.

Page 3: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Maksud .................................................................................... 3

1.3 Lokasi......................................................................................... 3

1.4 Refrensi Hukum……………………………………………….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).................................... 4

2.2 Kebutuhan Air Bersih................................................................ 9

2.3

2.4

Proyeksi Jumlah Penduduk.......................................................

Proyeksi Kebutuhan Air............................................................

13

15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

3.2

Objek Penelitian ……................................................................

Lokasi Penelitian……………………………………………….

17

17

3.3 Penjabaran Alur ……………………….................................... 18

BAB IV PEMBAHASAN

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

Gambaran SPAM PDAM Eksisting…………………………..

Analisis Proyeksi Kebutuhaan Air Minum……………………

Kebijakan Dan Strategi SPAM………………………………..

Rencana Pengembangan SPAM………………………………

Rencana Kapasitas SPAM…………………………………….

21

28

36

39

49

BAB V REKMENDASI

5.1 Simpulan……………………………………………………… 53

5.2 Saran………………………………………………………….. 53

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi

masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun

Pemerintah Pusat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Diharapkan dengan ketersediaan air minum maka dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dapat mendorong peningkatan

produktivitas masyarakat, sehingga dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi

masyarakat, oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah

satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah.

Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, menyebabkan tingkat konsumsi air

minum juga meningkat. Secara nasional tingkat pelayanan air minum pada tahun 2014

sebesar 70,05 %. Jumlah ini menyisakan ketimpangan sebesar 29,95% yang harus

dipenuhi untuk mencapai target 100% pada akhir 2019 mendatang.

Penyelenggara Air Minum PDAM dan non PDAM masih dihadapkan pada beberapa

masalah diantaranya adalah masalah pengembangan usaha dan perluasan pelayanan,

masalah penyesuaian tarif, masalah teknis seperti kebocoran yang relatif masih tinggi,

masalah keuangan, kelembagaan atau kapasitas sumber daya manusia, serta

kepemimpinan dan profesionalisme.

Rendahnya cakupan pelayanan air minum ini merupakan masalah mendesak yang

harus segera diatasi. Secara operasional, ini merupakan refleksi dari pengelolaan yang

kurang efisien, selain kurangnya pendanaan untuk pengembangan sistem yang ada.

Pemerintah telah memberikan bantuan kepada daerah untuk meningkatkan

kemampuan penyelengara SPAM dan peningkatan akses pelayanan air minum, namun

demikian bantuan tersebut belum secara signifikan berdampak pada peningkatan

sambungan rumah atau peningkatan akses pelayanan. Bantuan diantaranya mencakup

bantuan teknis dalam rangka menyehatkan penyelenggara air minum PDAM dan non

PDAM, bantuan manajemen sebagai pembinaan SDM, peningkatan efisiensi, serta

bantuan program sebagai optimalisasi fungsi SPAM yang ada, perbaikan komponen,

untuk menurunkan biaya operasional dan mengembalikan fungsi Sistem.

Page 5: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

2

Pengembangan SPAM memerlukan dukungan aspek pendanaan, aspek kelembagaan,

aspek teknis, aspek peran serta masyarakat / swasta dan yang juga penting yaitu aspek

pengaturan.

Aspek pengaturan yang ada di tingkat Pusat saat ini sudah cukup lengkap, dimulai dari

Undang-Undang nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan, lalu Peraturan Pemerintah

nomor 122/2015 tentang Pengembangan SPAM serta Peraturan-Peraturan Menteri

terkait pengembangan SPAM lainnya yang merupakan amanat langsung dari

Perundangan dimaksud. Aspek pengaturan yang lengkap di tingkat pusat belum

disesuaikan/ ditindaklanjuti dengan aspek pengaturan di tingkat daerah. Kejelasan

dalam aspek pengaturan akan membuat pengembangan SPAM di daerah baik

perpipaan dan non perpipaan (BJP) yang dilakukan oleh para penyelenggara (PDAM

maupun non PDAM) dapat dipantau kinerja serta keberlanjutannya sehingga dapat

mewujudkan pelayanan kepada masyakarat yang terjamin 4K-nya (Kualitas,

Kuantitas, Kontinuitas, dan Keterjangkauan).

Pertumbuhan penduduk di Kota Denpasar yang merupakan wilayah administratif

kota, dan juga berfungsi sebagai Ibu Kota Provinsi Bali, sampai saat ini bertumbuh

dengan sangat pesat. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, aktivitas dalam bidang

pendidikan, perekonomian, pemerintahan, pariwisata budaya dan lain-lain juga

meningkat dengan pesat. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan penduduk Kota

Denpasar antara lain meningkatkan kebutuhan pelayanan air minum.

Cakupan Pelayanan air minum Kota Denpasar saat ini baru mencapai 59,45 %

sedangkan target MDG’s untuk wilayah Bali di tahun 2019 adalah 100 %.

Keterbatasan existing sistem penyediaan air minum dari PDAM kota Denpasar terkait

langsung dengan pemenuhan kebutuhan air minumnya, banyak masyarakat kota

Denpasar harus membuat sumur-sumur gali, sumur bor dangkal maupun sumur bor

dalam. Kondisi ini sangat rentan terhadap kondisi lingkungan hidup di kota Denpasar

khususnya yang berkaitan dengan interusi air laut.

Saat ini penyelenggara SPAM kota Denpasar menghadapi kendala dalam pelayanan

air minum untuk masyarakat kota Denpasar, antara lain keterbatasan kapasitas sistem

yang ada, banyaknya pipa-pipa yang sudah tua melebihi umur teknis atau diatas 20

tahun, tingkat kehilangan air masih diatas 20 %. Peningkatan kondisi sistem yang ada

serta peningkatan kapasitas sistem sangat diperlukan, hanya saja PDAM kota

Page 6: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

3

Denpasar menghadapi keterbatasan sumber air baku yang potensial serta keterbatasan

ketersediaan dana, baik dana PDAM sendiri maupun dana dari Pemerintah Daerah

Kota Denpasar.

1.2. Maksud

Maksud

Maksud kegiatan Penelitian Rencana Pemenuhan Air Minum Kota Denpasar,

diantaranya sebegai berikut:

1. Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan air baku air minum di Kota Denpasar.

2. Merencanakan skematis pemenuhan air baku system penyediaan air minum Kota

Denpasar.

1.3. Lokasi Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kota Denpasar

1.4. Refrensi Hukum

Peraturan perundang-undangan yang digunakan antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan ;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air

3. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 25/PRT/M/2016

tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Untuk

Memenuhi Kebutuhan Sendiri oleh Badan Usaha ;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26/PRT/M/2016

tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum ;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016

tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum ;

Page 7: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

1. Pengertian SPAM

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem

Penyediaan Air Minum, beberapa pengertian dijelaskan sebagai berikut:

a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku

adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan air

laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

b. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau

tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung

diminum.

c. Kebutuhan pokok air minum sehari-hari adalah air untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari yang digunakan untuk keperluan minum,

masak,mandi,cuci,peturasan dan ibadah.

d. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat,bersih dan

produktif.

e. Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disingkat SPAM merupakan satu

kesatuan sarana dan prasarana penyediaan air minum.

f. Jenis SPAM meliputi SPAM jaringan perpipaan dan SPAM bukan jaringan

perpipaan.

g. SPAM jaringan perpipaan meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi

dan unit pelayanan.

Page 8: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

5

h.

i. SPAM jaringan perpipaan diselenggarakan untuk menjamin kepastian kuantitas

dan kualitas air minum yang dihasilkan serta kontinuitas pengaliran air minum.

j. Kuantitas air minum yang dihasilkan paling sedikit mencukupi kebutuhan

pokok air minum sehari-hari.

k. Kualitas air minum yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

l. Kontinuitas pengaliran air minum memberikan jaminan pengaliran selama dua

puluh empat jam per hari.

m. Unit air baku merupakan sarana pengambilan atau penyediaan air baku.

n. Unit air baku terdiri atas bangunan penampungan air, bangunan

pengambilan atau penyadapan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan,

sistem pemompaan dan bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya.

o. Air baku wajib memenuhi baku mutu air dengan klasifikasi dan kriteria mutu

air baku untuk penyediaan air minum sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

p. Unit produksi merupakan infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses

pengolahan air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan

biologi.

q. Unit produksi terdiri atas bangunan pengolahan dan perlengkapannya,

perangkat operasional, alat pengukur dan peralatan pemantauan, dan bangunan

penampungan air minum.

r. Unit produksi harus dilengkapi dengan sarana pengolahan lumpur sisa hasil

pengolahan air baku menjadi air minum.

s. Unit distribusi merupakan sarana pengaliran air minum dari bangunan

penampungan sampai unit pelayanan.

t. Unit distribusi terdiri atas jaringan distribusi dan perlengkapannya,

bangunan penampungan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan.

u. Pengaliran air pada unit distribusi dapat dilakukan menggunakan sistem

pemompaan atau secara gravitasi.

v. Unit pelayanan merupakan titik pengambilan air.

Page 9: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

6

w.

x. Unit pelayanan terdiri atas sambungan langsung, hidran umum dan

hidran kebakaran.

y. Unit pelayanan harus dipasang alat pengukuran berupa meter air.

2. Komponen SPAM

Komponen sistem penyediaan air minum meliputi :

a. Sumber air dan broncaptering

Sumber air adalah bagian terpenting dari jaringan air minum. Sumber air dapat

berupa mata air, sungai, air tanah dan sebagainya. Sumber air yang berupa mata

air ditampung oleh bangunan penangkap air (broncaptering) (Triatmadja,2007).

b. Instalasi Pengolahan Air (IPA)

Instalasi pengolahan air adalah bagian yang sering menjadi komponen yang

sangat penting bagi jaringan air minum. IPA tidak begitu dibutuhkan apabila

sumber air sudah memenuhi persyaratan air minum dilihat dari sudut fisis, kimia

maupun biologi. Sumber air ini dapat dijumpai pada air pegunungan yang belum

banyak terkena polusi dan sumber ini hanya mungkin ditambah klorin sekedar

untuk memastikan bahwa air akan sampai ke masyarakat masih dalam keadaan

sehat setelah melalui pipa transmisi dan distribusi (Triatmadja,2007).

c. Jaringan transmisi dan distribusi.

Pipa merupakan komponen utama dalam jaringan perpipaan meliputi transmisi

dan distribusi. Pemanfaatan pipa untuk pengaliran air minum sangat

menguntungkan karena berbagai alasan seperti keamanan terhadap polusi,

pencurian, tekanan (sisa tekanan pada pelanggan) dan sebagainya

(Triatmadja,2007). Secara ringkas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No

18 Tahun 2007 mansyaratkan tentang pipa transmisi dan distribusi seperti

diberikan pada Tabel 2.1 dibawah ini :

Page 10: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

7

Tabel 2.1 Kriteria Pipa Transmisi

No Uraian Notasi Kriteria

1. Debit Perencanaan Q maks Kebutuhan air maksimum

Qmaks =Fmaks xQrata-

rata

2. Faktor hari maksimum F maks 1,10-1,50

3. Jenis saluran - Pipa atau saluran terbuka

4. Kecepatan aliran dalam air

a) Kecepatan minimum b)

Kecepatan maksimum

- Pipa PVC

- Pipa DCIP

V min

V maks

V maks

0,3-0,6 m/dt

3,0-4,5 m/dt

6,0 m/dt 5. Tekanan air dalam pipa

a) Tekanan minimum b)

Tekanan maksimum

- Pipa PVC

- Pipa DCIP

- Pipa PE 100

- Pipa PE 80

H min

H maks

1 atm

6-8 atm

10 atm

12,4 MPa

9 MPa 6. Kecepatan saluran terbuka

a) Kecepatan minimum b)

Kecepatan maksimum

V min

V maks

0,6 m/dt

1,5 m/dt 7. Kemiringan saluran terbuka S (0,5-1)0/100

8. Tinggi bebas saluran

terbuka

Hw 15 cm (minimum)

9. Kemiringan tebing terhadap

saluran

- 45 derajat (untuk bentuk

trapesium)

Sumber : Permen PU No.18 (2007)

Page 11: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

8

d. Tangki

Tangki adalah elemen dalam jaringan pipa yang berfungsi untuk menyimpan air

sementara. Tangki adalah tempat air yang terbatas, sehingga elevasi muka air

dalam tangki akan berfluktuasi secara signifikan. Fluktuasi muka air ini

mengubah tekanan yang dibutuhkan oleh pompa untuk mengisi tangki, atau

mengubah tekanan yang tersedia dalam jaringan (Triatmadja,2007).

e. Tangki (bak) Pelepas Tekan

Tangki pelepas tekan (Pressure Breaker Tank) lebih dikenal sebagai bak pelepas

tekan. Bak ini dimaksudkan untuk melepas energi atau tekanan yang tersisa di

suatu lokasi jalur pipa. Sesuai dengan fungsinya, maka bak pelepas tekan

dipasang di beberapa lokasi sepanjang pipa transmisi dari elevasi tinggi ke

elewasi yang lebih rendah (Triatmadja,2007).

f. Pompa

Pompa dapat dianggap sebagai alat untuk menaikkan tekanan atau energi potensi

air. Dengan pompa maka tinggi tekanan yang telah berkurang dapat dinaikkan

kembali sehingga sistem dapat mengairi daerah yang jauh dan semula tidak

terjangkau. Jika sebelum pemasangan pompa sudah ada aliran maka tugas pompa

disini adalah menambah debit yang berarti juga mempercepat aliran, dengan kata

lain pompa dapat dipandang atau digunakan sebagai alat untuk menambah debit

dan tekanan (Triatmadja,2007).

g. Katup

Katup merupakan asesori yang dapat dipastikan ada dalam jaringan pipa. Fungsi

katup sebagai berikut (Triatmadja,2007) :

- Mengatur debit atau aliran dalam pipa.

- Mengatur tekanan di hulu maupun di hilir katup atau daerah lain yang dapat

dipengaruhi.

- Menutup pipa sementara untuk berbagai tujuan seperti perbaikan, dan lain-

lain.

- Menutup dan menjaga agar tidak terjadi aliran balik.

- Mengurangi tenaga (penghancur tenaga/tinggi tekanan).

Page 12: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

9

h. Pengukur volume air (flow meter)

Pengukur debit air selalu dipasang pada setiap outlet untuk mengukur dan

mencatat volume air yang telah keluar dari pipa. Selain itu flow meter dipasang

di IPA, atau lokasi yang dipilih untuk melihat debit yang masuk ke dalam

jaringan. Flow meter sebagai alat untuk mengetahui berapa produksi air serta

jumlah air yang sampai ke pelanggan (Triatmadja,2007).

2.2. Kebutuhan Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia dan setiap kebutuhan lainnya. Air

bersih juga menjadi cerminan dari kehidupan yang sehat. Berikut ini merupakan

beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merencanakan kebutuhan air bersih.

1. Syarat Air Minum

Secara ringkas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 .

2. Kebutuhan Air Domestik

Konsumsi domestik dimaksudkan untuk kebutuhan air rumah tangga sehari- hari atau

tujuan intensif lainnya seperti memasak, minum, berkebun, mencuci mobil, dan

lainlain (Trifunovic,2008).

3. Kebutuhan Air Non Domestik

Kebutuhan non-domestik atau komersial terjadi dalam industri, pertanian, lembaga

dan kantor, pariwisata, dan lain-lain. Masing-masing kategori memiliki kebutuhan

air yang spesifik. Adapun kategori dalam kebutuhan air non domestik yang

dimaksud adalah sebagai berikut (Trifunovic,2008) :

Page 13: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

10

a. Industri

Air dalam industri dapat digunakan untuk berbagai keperluan sebagai bagian dari

produk akhir, untuk pemeliharaan proses manufaktur seperti pembersihan,

pembilasan, sterilisasi, pendinginan dan untuk kebutuhan pribadi (biasanya relatif

kecil). Total jumlah akan sangat tergantung pada jenis industri dan proses teknologi.

Pada umumnya, kebutuhan air dalam industri dinyatakan dalam liter per unit dari

produk atau bahan baku.

b. Pertanian

Konsumsi air di bidang pertanian terutama ditentukan oleh kebutuhan irigasi dan

peternakan. Di daerah pedesaan pinggiran kota atau daerah berkembang, permintaan

ini juga dapat dipasok dari sistem distribusi lokal. Jumlah yang dibutuhkan untuk

tujuan irigasi berdasarkan pada jenis tanaman, tahap pertumbuhan, jenis irigasi,

karakteristik tanah, kondisi iklim, dan lain-lain. Jumlah ini dapat dinilai baik dari

catatan atau dengan pengukuran sederhana.

c. Lembaga

Konsumsi komersial di restoran, toko-toko, sekolah dan lembaga lainnya dapat

dinilai sebagai pasokan total dibagi dengan jumlah konsumen (karyawan, murid,

pasien, dan sebagainya). Angka akurat harus tersedia dari catatan lokal di perusahaan

pasokan air. Beberapa indikasi konsumsi satuan akan diberikan dalam Tabel 2.4.

d. Pariwisata

Wisata dan kegiatan rekreasi juga mungkin memiliki dampak yang cukup besar pada

kebutuhan air. Jumlah per orang (atau per tempat tidur) per hari sangat besar

bervariasi tergantung pada jenis dan kategori akomodasi yang dipergunakan.

Page 14: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

11

Tabel 2.4 Kebutuhan Minimum Air Bersih

No. Parameter Metropolitan Kota

Besar

Kota

Sedang

1. Target Layanan 100% 100% 100%

2. Pemakaian air (l/org/hari) Sambungan Rumah

Hidran Umum (HU)

190

30

170

30

150

30 3. Kebutuhan Non Domestik

Industri Berat

Industri Sedang

Industri Ringan

Komersial Pasar

Hotel Lokal (l/bed/hari)

Hotel Internasional

(l/bed/hari)

Sosial Universitas (l/orang/hari)

Sekolah

Mesjid

Rumah Sakit (l/org/hari)

Puskesmas(l/hari)

Kantor (l/pegawai/hari)

Militer (l/orang/hari)

0,50-1,00

0,25-0,50

0,15-0,25

0,1-1,00

400

1000

22

10

1000-2000

200

1200

10

60

15% s/d 30%

Kebutuhan

domestik

4. Kebutuhan air maksimum Kebutuhan rerata x

1,38

5. Kehilangan air sistem baru 20% kebutuhan rerata

6. Kehilangan air sistem lama 30%-40% kebutuhan

rerata

7. Kebutuhan jam puncak 165% s/d 200 %

Sumber : Triatmadja (2007)

4. Fluktuasi Penggunaan Air

Penggunaan air dalam suatu kelompok masyarakat bervariasi hampir secara terus-

menerus. Di saat musim dingin penggunaan air rata-rata biasanya kira-kira 20%

lebih rendah daripada rata-rata harian tahunan, sedangkan di musim panas dapat

mencapai 20-30 % lebih tinggi daripada rata-rata harian tahunan

(Triatmadja,2007). Fluktuasi pemakaian air didasarkan pada :

a. Kebutuhan air rata-rata harian (Qm)

Page 15: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

12

Merupakan banyaknya air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan domestik

dan non domestik yang ditambah dengan kehilangan air.

b. Kebutuhan air harian maksimum (Qhm)

Merupakan jumlah pemakaian air terbanyak pada suatu hari dalam satu tahun yang

berdasarkan pada Qm dan faktor fluktuasi kebutuhan air maksimum (Fhm).

Qhm = Fhm x Qm

Dimana Fhm adalah faktor harian maksimum, berkisar antara 115 - 120%. c.

Kebutuhan air jam maksimum

Merupakan jumlah pemakaian air terbanyak pada saat jam tertentu dalam satu hari.

Qjm = Fjm x Qm

Dimana Fjm adalah faktor jam maksimum, berkisar antara 175-210%. Tabel 2.5

dan Tabel 2.6 berikut ini merupakan contoh koefisien fluktuasi kebutuhan air.

Tabel 2.5 Koefisien Fluktuasi Harian

Jam Koefisien Jam Koefisien Jam Koefisien Jam Koefisien

1 0,53 7 0,9 13 1,2 19 1,55

2 0,45 8 1,4 14 1,25 20 1,4

3 0,4 9 1,3 15 1,3 21 1,1

4 0,4 10 1,25 16 1,3 22 1,75

5 0,45 11 1,2 17 1,42 23 0,6

6 0,62 12 1,2 18 1,5 24 0,53 Sumber : Triatmadja (2007)

Tabel 2.6 Koefisien Fluktuasi Harian Sekolah dan Perkantoran

Jam Koefisien Jam Koefisien Jam Koefisien Jam Koefisien

1 0,2 7 1,8 13 1,2 19 1,2

2 0,2 8 1,8 14 1,5 20 0,8

3 0,2 9 2 15 1,4 21 0,2

4 0,2 10 1,7 16 1,3 22 0,2

5 0,6 11 1,5 17 1,3 23 0,2

6 1,5 12 1,5 18 1,3 24 0,2 Sumber : Triatmadja (2007)

Page 16: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

13

5. Ketersediaan Air

Ketersediaan air di bumi secara total sangat melimpah. Lautan, danau,dan sungai-

sungai asalah sumber air yang segera tampak menjanjikan akan ketersediaan air.

Namun demikian, ternyata air yang dapat digunakan untuk kehidupan manusia

mempunyai berbagai macam syarat sehingga air laut tidak serta merta dianggap

sebagai air yang tersedia bagi kehidupan. Menurut Raju (1995) sumber air

diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Air permukaan

Yang termasuk didalamya : danau, sungai, hujan, laut/rawa. Danau dapat berupa

danau alami maupun danau buatan seperti waduk. Air dari laut atau dari rawa saat

ini merupakan pilihan yang walaupun masih sangat mahal tetapi secara teknologi

sudah dapat diolah menjadi air minum. Sumber air hujan banyak digunakan dengan

tampungan langsung sederhana. Sumber air sungai cukup banyak terdapat di

Indonesia. Kualitas air sungai sangat bervariasi tergantung pada lokasi, muatan

sedimen dan polutan yang dibawahnya dan sebagainya.

b. Air bawah permukaan

o Penggunaan sumur dangkal masih banyak digunakan oleh masyarakat

dibandingkan dengan air layanan dari SPAM. Banyak pengguna yang

menggunakan yang menggunakan air dari SPAM untuk mencuci selain untuk

konsumsi.

o Sumur dalam menembus air tanah dan mencari daerah akuifer yang lebih baik

kualitasnya, serta kapasitasnya baik pada musim kering maupun musim hujan.

o Sumber mata air umumnya memenuhi syarat sebagai air minum atau mendekati

air minum. Mata air biasanya tersedia di daerah pegunungan, hal ini karena elevasi

muka air dalam tanah baik sebagai akuifer tertekan maupun akuifer bebas masih

lebih tinggi dari daerah di bawahnya.

2.5 Proyeksi Jumlah Penduduk

Metode proyeksi penduduk beragam dan banyak macamnya. Adapun metode proyeksi

penduduk yang biasa digunakan ada beberapa macam, antara lain:

1. Metode Aritmatik

Page 17: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

14

Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek sama dengan kurun waktu

perolehan data. Persamaan yang digunakan adalah:

Pn= Po + (r.n) (2.1)

Dimana:

Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)

Po : jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)

n : periode waktu proyeksi

r : rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun (jiwa)

2. Metode Geometri

Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan secara

otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan penurunan jumlah

penduduk. Persamaan yang digunakan adalah:

Pn= Po (1 + r)n (2.2)

Dimana:

Pn : jumlah penduduk tahun ke-n (jiwa)

Po : jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)

n : periode waktu proyeksi

r : rata-rata prosentase pertambahan penduduk per tahun (%)

3. Metode Least Square

Metode ini merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan antara sumbu Y

dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan X adalah tahunnya dengan cara

menarik garis linier antara data-data tersebut dan meminimumkan jumlah pangkat dua

dari masing-masing penyimpangan jarak data-data dengan garis yang dibuat.

Persamaan yang digunakan adalah:

Pn = a + (b.n) (2.3)

Dimana:

Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n

n : beda tahun yang dihitung terhadap tahun awal

a dan b : konstanta, dimana:

Page 18: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

15

a =

22

2.

ttn

tPttP

b =

22

.

xxn

PttPn

Untuk menentukan metode yang dipakai untuk proyeksi penduduk, terlebih dahulu

menguji nilai koefisien korelasi (r) untuk tiap-tiap metode. Metode dengan nilai uji

koefisien korelasi paling mendekati satu dipakai untuk memproyeksikan penduduk.

Persamaan yang digunakan adalah:

r =

2222

xxnyyn

xyxyn

Nilai y untuk masing-masing metode berbeda, untuk metode aritmatik nilai y adalah

jumlah pertumbuhan penduduk, nilai y untuk metode geometri adalah ln dari jumlah

penduduk dan untuk metode least square nilai y adalah jumlah penduduk.

3.6 Proyeksi Kebutuhan Air

Sistem penyediaan air minum digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku yang

meliputi kebutuhan air bersih penduduk (domestik), fasilitas umum, dan kebutuhan air

di sektor pariwisata. Oleh karena itu, maka perlu diperhitungkan beberapa faktor yang

dapat menunjang atau menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih. Faktor

tersebut antara lain (RISPAM SARBAGITA,2013) :

1. Pertambahan jumlah penduduk

2. Tingkat sosial ekonomi penduduk

3. Keadaan sosial ekonomi daerah setempat

4. Rencana daerah pelayanan dan kemungkinan perluasannya

5. Keadaan sistem penyediaan air minum eksisting

Proyeksi kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan beberapa komponen sebagai

berikut.

a. Kebutuhan air untuk rumah tangga (domestik)

Penyediaan air baku untuk keperluan rumah tangga dihitung berdasarkan:

1. Jumlah penduduk

Page 19: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

16

2. Presentase jumlah penduduk yang akan dilayani

3. Cara pelayanan air

4. Konsumsi pemakaian (l/org/hari)

Pelayanan air bersih untuk rumah tangga direncanakan sebesar 120 l/org/hr untuk

kota kecil, 60 l/org/hr untuk desa dan 30 lt/org/hr untuk hidran umum.

b. Kebutuhan air untuk non domestik

Kebutuhan air untuk keperluan non domestik dihitung sebesar 20% dari

kebutuhan air domestik.

c. Kehilangan air

Dalam setiap penyediaan air bersih, sangat sulit untuk menghindari terjadinya

kemungkinan kehilangan air dari sistem. Kehilangan air dapat disebabkan oleh

faktor teknis maupun non teknis. Faktor teknis meliputi kebocoran pipa,kerusakan

meter air dan lain-lain (faktor alat). Sedangkan faktor non teknis meliputi kesalahan

pencatatan/pembacaan alat,kesalahan perhitungan dan lain-lain. Oleh karena itu,

dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air minum, diperhitungkan suatu

besaran volume air untuk menghindari kemungkinan terjadinya kehilangan air. Hal

ini dimaksudkan agar penyediaan air untuk konsumen tidak terganggu bila terjadi

kehilangan air. Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari kebutuhan rata-rata

air bersih penduduk.

d. Fluktuasi pemakaian air bersih

Dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air minum, faktor fluktuasi

pemakaian air bersih dapat menggunakan Standar Cipta Karya yaitu :

- Hari maksimum = 1,15 x kebutuhan air rata-rata

- Jam puncak = 1,75 x kebutuhan air rata-rata

Page 20: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

17

Page 21: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian Rencana Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pada Sistem Penyediaan

Air Minum Kota Denpasar.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Kota Denpasar

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

Page 22: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

18

3.3 Penjabaran Alur Rencana Pemenuhan Air Minum Kota Denpasar

1) Perumusan Masalah

Proses perumusan masalah yang akan di bahas yaitu :

Proses perencanaan jaringan pipa transmisi dan distribusi yang didalamnya mencakup

berapa besar kebutuhan air standar tiap orang yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan

Umum dalam hal ini Direktorat Jendral Cipta karya dan berapa besar debit air yang

dibutuhan untuk melayani masyarakat di lokasi tinjauan.

Hal-hal yang dilakukan pada saat survey.

- Kondisi alam sekitar mengenai keberadaan sumber air dan perilaku masyarakat

setempat mengenai penggunaan air bersih.

- Mencari lokasi yang tepat untuk penempatan reservoir, hidran umum dan jaringan

pipa sehingga tidak mengganggu fasilitas umum yang lainnya.

2) Pengumpulan Literatur

Proses pengumpulan buku-buku yang akan digunakan sebagai referensi dan dasar teori .

3) Pengumpulan Data penduduk. Beberapa data yang dibutuhkan :

1. Data Penduduk

Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk Kota Denpaasar tahun 2019

dan 5 tahun sebelumnya. Data penduduk digunakan untuk mengetahui tingkat

kepadatan dan pertumbuhan penduduk Kota Denpasar.

2. Peta Topografi

Peta Topografi digunakan untuk mengetahui tata letak, elevasi dan pendukung dalam

penentuan jalur pipa pada suatu sistem jaringan distribusi air minum.

3. Potensi Air Baku

Potensi air baku digunakan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan eksisting,

sehingga bisa dipastikan rencana pengembangan dan pemanfaatan sumber air baku

dalam hal ini sumber mata air.

4) Perhitungan Perkiraan Pertumbuhan Penduduk

Perkiraan jumlah penduduk dipergunakan sebagai langkah awal dalam menghitung

proyeksi kebutuhan air bersih. Beberapa faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi

ketelitian proyeksi jumlah penduduk pada masa yang akan datang adalah :

- Kecepatan pertumbuhan penduduk

Page 23: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

19

- Kurun waktu proyeksi dan jumlah tahun pengambilan data

Perhitungan proyeksi jumlah penduduk dapat menggunakan metode yang telah

diakui secara umum dengan menggunakan metode-metode berikut ini :

a. Metode Aritmatik

Pn = Po + Ka(Tn – To)

𝐾𝑎 =𝑃2−𝑃1

𝑇2−𝑇1

Dimana :

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n

Po = jumlah penduduk pada tahun dasar

Tn = tahun ke n

To = tahun dasar

Ka = konstanta aritmatik

P1 = jumlah penduduk pada tahun I

P2 = jumlah penduduk pada tahun II

T1 = tahun I yang diketahui

T2 = tahun II yang diketahui

b. Metode Geometrik

Pn = Po(1 + r)n

Dimana :

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n

Po = jumlah penduduk pada tahun dasar

r = laju pertumbuhan penduduk per tahun

n = jumlah interval tahun

c. Metode Least Square

Y = a + bx

Dimana :

22

22

2

)(.

...

)(.

..

SXSXn

SYSXYSXnb

SXSXn

SXYSXSXSYa

Untuk menentukan metode yang dipakai untuk proyeksi penduduk, terlebih dahulu

Page 24: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

20

menguji nilai koefisien korelasi (r) untuk tiap-tiap metode. Metode dengan nilai uji

koefisien korelasi paling mendekati satu dipakai untuk memproyeksikan penduduk.

5) Perhitungan Kebutuhan Air

Proses perhitungan akan kebutuhan air di masyarakat setempat baik kebutuhan domestik

maupun kebutuhan non domestik.

6) Analisis Rencana Pemenuhan Air Baku Air Minum Kota Denpasar

Page 25: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

21

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran SPAM PDAM Eksisting

1. Umum

Sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani kebutuhan air minum

masyarakat kota Denpasar sudah sejak tahun 1932, yaitu sistem penyediaan air

minum yang menggunakan air baku dari mata air Riang Gede dengan kapasitas 14

l/dt yang terletak di Kabupaten Tabanan. Melayani kota Tabanan dan Denpasar

sebesar 5 l/dt dialirkan ke Kota Denpasar untuk melayani (kurang lebih) 8000 jiwa

atau 7,7 % jumlah penduduk saat itu. Dialirkan secara gravitasi melalui pipa

transmisi 200 mm sepanjang 17,300 dan 150 mm sepanjang 9.140 meter. Setelah

kemerdekaan statusnya berubah menjadi perusahaan Air Minum Negara dikelola

oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga listrik Propinsi Daerah Tingkat I

Bali.

Pada tahun 1971 Pemerintah Australia melalui Colombo Plan memberikan

bantuan dana berupa grant sebesar $ 1.194.000 yang mana dana tersebut

dipergunakan untuk membangun berbagai sarana penyediaan air minum sbb:

- 10 buah sumur bor/dalam dengan kapasitas seluruhnya 425 I/dt

- Pipa transmisi 375 mm sampai dengan 650 mm sepanjang 8500 meter

- Pipa Distribusi AC&PVC dng diameter 25 mm s/d 350 mm sepjg 125.000 m

- Balance Tank Darmasaba dengan kapasitas 1.250 m³

- Reservoir Belusung dengan kapasitas 10.000 m³

- Reservoir Tonja dengan kapasitas 3000 m³

Seiring dengan pembentukan Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Denpasar,

didirikan PDAM Kotamadya Dati II Denpasar yang mengelola sistem penyediaan

air minum di kota Denpasar. Hingga tahun 2018 PDAM kota Denpasar mengelola

sistem penyediaan air minum dengan kapasitas kurang lebih 1.195 l/dt yang berasal

dari 3 instalasi pengolahan air lengkap dan 20 sumur bor, serta air curah sekitar 202

l/dt yang berasal dari PDAM Kabupaten Badung, PDAM Kabupaten Gianyar,

SPAM Penet dan Unit SPAM Petanu.

Page 26: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

22

Untuk sumber air baku IPA Ayung secara produksi, kapasitas yang terpasang

sudah maksimum 500 l/dt, mengingat air sungai Ayung pada musim kemarau

debitnya sangat kecil sehingga air yang mengalir di badan sungai sangat kecil dan

air ini juga sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi mengingat di hilir IPA Ayung masih

ada petani yang memanfaatkan untuk irigasi melalui dam Oongan. Selain IPA

Ayung, PDAM Kota Denpasar juga memanfaatkan sisa air Sungai Ayung di daerah

Waribang dan beberapa sumber air yang mengalir di badan Sungai Ayung di daerah

Waribang untuk sumber air baku dengan mengolahnya melalui IPA Waribang

dengan kapasitas 225 l/dt. Sedangkan untuk sumur dalam jumlahnya sudah sangat

banyak hal ini dikawatirkan akan berdampak serius terhadap lingkungan Kota

Denpasar secara khusus dan Bali secara umum sehingga pembuatan sumur dalam

untuk sumber air baku seyogyanya tidak dilakukan lagi dan dicarikan alternatif lain.

Selain dampak lingkungan juga terkait dengan kondisi geologi wilayah Denpasar

yang sebagian besar kondisinya tanah berlempung sehingga muka air tanah sangat

jauh di bawah dan juga debit air yang diperoleh sangat kecil.

2. Sumber Air Baku

Sumber air baku yang digunakan PDAM Kota Denpasar memanfaatkan air

permukaan dan air tanah yang terletak pada lokasi yang berbeda. Air permukaan

yang dimanfatkan sebagai sumber air baku adalah sungai ayung di produksi pada

IPA Ayung dan IPA Waribang. Sedangkan sumur bor yang memanfaatkan air tanah

dalam sebanyak 20 unit sumur bor yang tersebar diseluruh kecamatan di Kota

Denpasar. Berikut tabel uraian unit air baku sistem penyediaan air minum Kota

Denpasar :

Page 27: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

23

Tabel 4.1 Sumber Air Baku PDAM Denpasar

No Nama Alamat Mulai Dibangun Selesai Mulai

Operasi

Kapasitas

Desain (lt/dt) Terpasang (lt/dt)

Produksi (lt/dt)

pada Desember

2018

A SUMUR BOR

1 Sumur E.1 Subita Jl. Subita 1974 1974 1982 90 73 71.61

2 Sumur E.2 Kecubung Jl. Kecubung 1974 1974 1983 60 30 32.21

3 Sumur E.4 Sari Gading Jl. Saigading 1986 1988 1988 5 2 0.55

4 SB. 3 Peguyangan Jl. Kertanegara 1986 1986 1987 10 4 2.64

5 SB. 4 Sanur Jl. Tukad Bilok 1985 1985 1986 25 4 2.37

6 TPW 4 Panjer Jl. Tukad Pakerisan 1989 1989 1991 35 30 28.67

7 SB. 6 Panjer Jl. Tukad Pakerisan 1994 1994 1994 28 30 29.62

8 SB. Tonja Jl. Kemuda 1994 1994 1999 8 5 4.64

9 SB. Ubung Jl. Cargo 1999 1999 2000 7 5 5.37

10 SB. Sedapmalam I Jl. Sedapmalam 1989 1989 1999 50 50 43.51

11 SB. Sedapmalam II Jl. Sedapmalam 2000 2000 2001 35 30 28.96

12 SB. Penatih I Jl. Siulan 2001 2001 2002 30 6 5.63

13 SB. Br. Gunung Jl. Siulan 2007 2007 2007 25 16 14.82

14 SB. Badak Agung Jl. Badak Agung VIII 2002 2002 2002 40 25 30.58

15 SB. Sidakarya Jl. Dewata 2008 2008 2008 20 18 19.12

16 SB. Pelagan Jl. Trenggana 2008 2009 2009 15 12 9.42

17 SB. Kebo Iwo Jl. Kebo Iwo 2008 2009 2009 10 4 2.77

18 SB. Singkep Jl. P Singkep 2009 2010 2010 20 37 35.68

19 SB. Mahendaradata Jl. Mahendaradata 2009 2010 2010 10 6 4.36

20 SB. Tukad Badung Jl. Tukad Badung 2011 2012 2012 10 37 38

Page 28: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

24

No Nama Alamat Mulai Dibangun Selesai Mulai

Operasi

Kapasitas

Desain (lt/dt) Terpasang (lt/dt)

Produksi (lt/dt)

pada Desember

2018

Jumlah A 425 410.52

B AIR PERMUKAAN

IPA AYUNG BELUSUNG Jl. Antasura 1994 1995 1995 300 500 392.60

IPA PAKET BELUSUNG Jl. Antasura 2002 2003 2003 50 45 38.01

IPA WARIBANG I dan II Jl. Waribang 2003 2004 2004 150 225 287

Jumlah Air Permukaan 770 717.61

Jumlah Sumur Bor + Air Permukaan 1195 1128.13

Sumber : PDAM Kota Denpasar, 2018

Page 29: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

25

3. Unit Produksi Air

Sistem penyediaan air minum PDAM kota Denpasar saat ini berkapasitas 1195

l/dt dengan sumber produksi air berasal dari 3 unit IPA dan 20 sumur bor :

IPA Ayung Belusung : 500 l/dt

IPA Paket Belusung : 45 l/dt

IPA Waribang : 225 l/dt

Sumur bor dalam kota : 425 l/dt

Untuk menambah kapasitas pelayanan air minum kepada masyarakat di kota

Denpasar, selain memanfaatkan air dari sumber air/instalasi pengolahan air tersebut

diatas, PDAM Kota Denpasar juga membeli air curah hujan dari PDAM Badung,

PDAM Gianyar dan Unit SPAM Petanu.

Tabel 4.2 Pembelian Air PDAM Kota Denpasar

No. Sumber Rencana

Pembelian Air

(l/det)

Realisasi

Pembelian Air

(l/det)

1. PDAM Badung 25 18.6

2. SPAM Petanu 75 55

3. SPAM Penet 100 63.3

4. PDAM Gianyar 2 1.9

Jumlah 202 138.8

Sumber: PDAM Kota Denpasar, 2018

Produksi air pada tahun 2018 adalah 40.18 juta m3/tahun. Sedangkan volume air

terjual pada tahun 2018 yaitu 26.67 juta m3/tahun. Dengan demikian kehilangan air

PDAM Kota Denpasar adalah sebesar 33.62%.

3. Unit Distribusi

PDAM Kota Denpasar pada tahun 2018 merencanakan pembuatan Zoning Blok

sebanyak 10 lokasi yaitu di Jalan Sekar Tunjung, Mekar Sari (Pemogan), Gandapura,

Gunung Talang, Gunung Guntur, Tegal buah, Prajaraksaka, Danau Tamblingan,

Danau Poso dan Kutat Lestari. Pembelian air akan dioptimalkan dari Tukad Penet

dan Petanu serta melakukan evaluasi air dari PDAM Badung dan PDAM Gianyar.

Page 30: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

26

Pada tahun 2018 telah dilakukan pengembangan Jaringan pipa primer dan distribusi

yaitu:

Panjang pipa transmisi sampai akhir 2018 yaitu 4106 m’

Panjang pipa distribusi sampai akhir 2018 yaitu 1,661,485 m’

Pemasangan distribusi tersier 4” PVC sepanjang 281 m’

Pemasangan distribusi tersier 3” PVC sepanjang 758 m’

Pemasangan distribusi tersier 2” PVC sepanjang 4436 m’

Pengaliran air dari tiap unit produksi dilakukan sebagai berikut :

Air dari IPA Ayung Belusung dan IPA Paket Belusung dialirkan secara gravitasi

ke Reservoir I Belusung. Kemudian dari reservoir ini dialirkan ke konsumen

sebagai berikut :

Dialirkan secara gravitasi ke jaringan pipa distribusi melalui pipa distribusi

Ǿ 24”.

Dialirkan ke jalur barat dengan menggunakan 4 pompa booster (semua

beroperasi secara terus menerus bersamaan) yang masing-masing

berkapasitas 25 l/dt dan head 40 meter, melalui pipa Ǿ 10”.

Dialirkan ke jalur selatan dengan menggunakan 3 unit pompa booster (semua

beroperasi terus menerus secara bersamaan) yang masing-masing

berkapasitas 15 l/dt dan head 40 meter, melalui pipa Ǿ 8”.

Dialirkan melalui 5 unit pompa submersible (1 unit sebagai pompa cadangan

dan yang lainnya dioperasikan sesuai dengan kebutuhan) yang masing-

masing berkapasitas 60 l/dt dan head 40 meter yang dialirkan melalui pipa Ǿ

16”. Pompa ini dipasnag diatas atap reservoir R1. Tujuan semula dari

pemasangan pompa ini adalah untuk meningkatkan aliran air ke “in-line

booster pump lembusura”.

Air dari IPA Waribang dialirkan secara gravitasi ke reservoir Waribang dan

kemudian air dari reservoir ini dipompakan ke jaringan pipa distribusi melalui

pipa Ǿ 16”.

Untuk meningkatkan tekanan air pada jaringan pipa distribusi yang melayani

daerah Barat, dipasang 2 unit in-line booster pum Lembusura yang masing-

masing berkapasitas 90 l/dt dan tekanan 80 meter.

Page 31: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

27

Pompa

Pompa yang ada pada system penyediaan air minum PDAM kota Denpasar

adalah seperti terlihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Data Pompa Intake, Distribusi dan Booster

PDAM kota Denpasar

No. Lokasi Fungsi Pompa Jumlah

Unit

Spesifikasi Keterangan

1 Belusung Pompa intake cadangan

(submersible)

1 + 1 Q = 310 l/dt

H = 18 m

Satu unit

sebagai

cadangan

Pompa air baku,

mengalirkan air dari bak

prasedimentasi ke IPA

Ayung 3

4

1

Q = 165 l/dt, H=

40 m

Q = 125 l/dt, H =

40 m

Pompa Booster,

meningkatkan debi dan

tekanan air kea rah barat,

melaui pipa 10”

4 Q = 23 l/dt, H =

40 m

4 pompa

beroperasi terus

menerus

Pompa

dipasang tahun

2010

Pompa Booster,

meningkatkan debi dan

tekanan air kea rah barat,

melaui pipa 8”

3 Q = 15 l/dt, H =

40 m

3 pompa

beroperasi terus

menerus

Pompa

dipasang tahun

2010

Pompa Booster

Submersible,meningkatkan

aliran air ke booster

Lembusura/debit dan

tekanan air kea rah

selatan/barat melalui pipa

16”

4 + 1 Q = 60 l/dt, H =

40 m

1 pompa

cadangan,

lainnya

beroperasi

sesuai

kebutuhan

Pompa

dipasang tahun

2010

2 Waribang Pompa intake

(submersible)

1 + 1 Q = 180 l/dt, H =

35 m

1 pompa

cadangan,

lainnya

beroperasi

sesuai

kebutuhan

Pompa distribusi 2

1

Q = 225 l/dt, H =

60 m

Q = 150 l/dt, H =

60 m

Pompa

dioperasikan

sesuai

kebutuhan

3 Lembusura In-line booster pump 2 Q = 90 l/dt, H =

80 m

Pompa

dipasang tahun

2008

Sumber : PDAM Kota Denpasar, 2018

Page 32: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

28

4.2 Analisis Proyeksi Kebutuhan Air Minum

1. Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Denpasar

Kota Denpasar sebagai kota otonom sekaligus juga merupakan ibukota Provinsi

Bali, dan pusat pelayanan wilayah Bali bagian selatan dengan fungsi sebagai Kota

Pusat Pemerintahan, Pusat Pelayanan Barang dan Jasa, Pusat pelayanan Pendidikan

Tinggi, pusat permukiman yang memiliki pengaruh langsung yang kuat kepada

wilayah sekitarnya. Kota Denpasar dan kawasan perkotaan di wilayah Kabupaten

sekitarnya telah mengalami kecenderungan penyatuan fungsional kawasan

perkotaan terutama dengan Kawasan Perkotaan Gianyar, Tabanan, serta Kota-kota

Kecamatan yang berdekatan seperti Kawasan Perkotaan Kediri, Mengwi,

Abiansemal, Ubud, Sukawati, Kerobokan, Kuta, Jimbaran serta pusat-pusat

Kawasan Pariwisata Kuta, Tuban, Nusa Dua, Ubud, Lebih serta KDTWK Tanah Lot.

Penyatuan ini secara tidak langsung telah membentuk sebuah metropolitan terlebih

jumlah penduduk penyatuan kawasan tersebut telah mencapai 1.305.851 jiwa pada

tahun 2007.

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional

(RTRWN), yang selanjutnya diakomodasi dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali No.

16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Bali 2009-

2029, menegaskan bahwa Kota Denpasar yang terintegrasi dalam Kawasan

Perkotaan Denpasar- Badung-Gianyar-Tabanan dalam sistem perkotaan nasional

ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Selanjutnya Perkotaan

Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan juga sekaligus ditetapkan sebagai Kawasan

Strategis Nasional (KSN) dari pertimbangan sudut kepentingan ekonomi nasional,

dengan nama Kawasan Metropolitan Sarbagita. Selanjutnya telah pula ditetapkan

bahwa Kota Denpasar beserta Kawasan Perkotaan Kuta merupakan Kota Inti dari

Kawasan Metropolitan Sarbagita yang didukung beberapa pengembangan Kota

Satelit seperti Kawasan Perkotaan Badung (Mangupura), Gianyar, Tabanan, Ubud

dan Jimbaran, serta kawasan perkotaan pendukung lainnya.

2. Standar Kebutuhan Air Minum

Penyediaan air baku di daerah studi direncanakan untuk memenuhi kebutuhan

air baku meliputi air bersih penduduk (domestik) dan fasilitas umum, dengan

Page 33: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

29

demikian maka diperhitungkan dengan mempertimbangkan faktor yang dapat

menunjang atau menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih

Kebutuhan air minum suatu daerah perkotaan dianalisis berdasarkan beberapa

pertimbangan, yaitu:

a. Jumlah penduduk saat perencanaan sampai dengan akhir tahun perencanaan.

b. Target pelayanan yaitu rasio pelayanan air minum yang diperhitungkan

berdasarkan julah penduduk yang akan mendapatkan pelayanan air minum

sesuai dengan anjuran pemerintah.

c. Jenis pelayanan dan satuan kebutuhan air untuk:

Rumah tangga baik sambungan langsung maupun kran umum

Fasilitas siosial

Fasilitas perdagangan

Industri

Kebutuhan khusus

d. Karakteristik kebutuhan air suatu daerah yang menggambarkan variasi

kebutuhan air harian yaitu kebutuhan rata-rata dan kebutuhan puncak.

e. Jumlah air yang hilang

Dari pertimbangan di atas terlihat bahwa kependudukan merupakan faktor

penting dalam penentuan kebijakan penyediaan prasarana perkotaan termasuk

pembuatan prakiraan kebutuhan air minum. Parameter kependudukan yang

harus dicermati meliputi jumlah, kepadatan, laju pertambahan dan sebaran.

Jumlah penduduk akan menentukan jumlah kebutuhan air yang harus dipenuhi.

Tingkat kepadatan penduduk memberikan indikasi perlunya sistem perpiipaan

diterapkan pada daerah yang bersangkutan. Hal ini mengingat bahwa

meningkatnya kepadatan penduduk akan meningkatkan kompleksitas

permasalahan termasuk permasalahan air minum. Perencanaan kebutuhan air

yang memenuhi syarat tentunya harus dapat digunakan untuk dapat melayani

seluruh warga masyarakat dimulai saat perencanaan sampai suatu kurun waktu

tertentu. Untuk ini maka informasi tentang laju pertumbuhan penduduk sangat

diperlukan dalam perencanaan prasarana air minum.Terakhir keadaan sebaran

penduduk perlu pula diketahui menentukan penentuan sistem jaringan yang

Page 34: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

30

akan digunakan baik yang menyangkut sistem jaringan maupun dalam sistem

distribusinya.

Berkaitan dengan target pelayanan, maka penyediaan prasarana air minum selain

untuk memenuhi kebutuhan domestik atau kebutuhan rumah tangga bagi warga

masyarakat baik melalui sambungan langsung maupun melalui kran umum, juga

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air pada berbagai fasilitas perkotaan seperti

fasilitas umum, fasilitas bisnis/perdagangan maupun untuk memenuhi kebutuhan

industri dan kebutuhan khusus.

Dalam menentukan daerah pelayanan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

yaitu:

Mengingat bahwa prasarana penyediaan air minum harus dapat melayani sejak

perencanaan hingga suatu kurun waktu tertentu, maka perencanaannya harus

mengacu pada skenario perkembangan kota yang telah dibuat. Rencana

pengembangan daerah perkotaan dan rencana tata guna tanah yang mana

daerah pengembangan tersebut akan termasuk dalam daerah pelayanan.

Kepadatan penduduk, merupakan faktor penting yang mempengaruhi

kebutuhan. Daerah-daerah dimana kepadatan penduduk kecil dibandingkan

dengan biaya pemasangan pipa distribusi biasanya tidak dimasukkan ke dalam

daerah pelayanan dipandang dari sudut keuangan pengadaan air.

Konstruksi jalan-jalan umum, konstruksi atau pelebaran jalan akan

mempengaruhi pengembangan komersil, pengembangan daerah perumahan

dan bentuk-bentuk lainnya dari pengembangan daerah perkotaan sehingga

rencana daerah pelayanan akan dibuat berdasarkan rencana konstruksi jalan-

jalan tersebut.

Tidak semua penggunaan yang terdapat di daerah pelayanan akan dilayani

dengan air minum. Hal ini terjadi karena tidak semua penduduk yang bersedia

memberikan kompensasi biaya terhadap pelayanan air minum yang diberikan. Hal

ini berhubungan dengan pemasangan sambungan rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah akan berkeberatan karena menyangkut biaya/retribusi

sehingga mereka akan mengambil dari sumur-sumur dangkal dan bagi masyarakat

yang air tanahnya tidak baik akan menggunakan air dari kran-kran umum yang

tersedia.

Page 35: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

31

Kriteria perencanaan teknis yang akan digunakan menyangkut proyeksi

kebutuhan air bersih secara ringkas dan jelas akan dijabarkan pada subbab dibawah

ini.

a. Kebutuhan Domestik

Kebutuhan air untuk rumah tangga/domestik ialah pemakaian air untuk aktivitas

di lingkungan rumah tangga. Penyediaan air baku untuk keperluan rumah tangga

dihitung dengan berdasarkan:

Jumlah penduduk

Prosentase jumlah penduduk yang akan dilayani

Cara pelayanan air

Konsumsi pemakaian air (lt/org/hari)

Beberapa parameter yang dipakai dalam menentukan tingkat pelayanan air

bersih yang akan direncanakan meliputi:

1. Konsumsi pemakaian air bersih

Untuk konsumsi pemakaian air bersih domestik perkotaan ditentukan untuk

SR sebesar 120 L/dt dan SU sebesar 30 L/dt. Untuk konsumsi domestik

perdesaan ditentukan sebesar 60 L/or/hr.

2. Jumlah Persambungan

Jumlah jiwa per sambungan rumah dihitung berdasarkan jumlah rata-rata

untuk SR sebesar 5 jiwa/sambungan dan KU sebesar 100 jiwa/sambungan.

b. Kebutuhan Non Domestik

Yang dimaksud sebagai kebutuhan air untuk keperluan non domestik ialah

pemakaian air di luar pemakaian untuk rumah tangga. Termasuk ke dalam kelompok

kebutuhan air untuk keperluan non domestik meliputi niaga, kesehatan, sosial,

perkantoran, pendidikan dan peibadatan. Kebutuhan air non domestik dihitung

sebesar 20% dari kebutuhan air domestik.

3. Kehilangan Air

Kehilangan air dapat diartikan sebagai selisih antara banyaknya air yang

disediakan (water supply) dengan air yang dikonsumsi (water consumption). Dalam

setiap penyediaan air bersih, sangat sulit sekali untuk menghindari terjadinya

Page 36: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

32

kemungkinan kehilangan air dari sistem. Kehilangan air yang terjadi bisa disebabkan

oleh faktor teknis maupun non teknis. Kehilangan air yang bersifat teknis disebabkan

oleh kebocoran pipa distribusi atau kerusakan meter air. Sedangkan kehilangan air

yang bersifat non teknis misalnya adanya pencurian air dari pipa distribusi air

minum.

Untuk itu dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air bersih, selalu

diperhitungkan suatu besaran volume air untuk menghindari kemungkinan

terjadinya kehilangan air. Besarnya kehilangan air tersebut diperkirakan sebesar

20% dari kebutuhan air total. Besar kehilangan air ini diperkirakan konstan mulai

awal sampai tahun rencana. Hal ini dimaksudkan agar penyediaan air untuk

masyarakat konsumen tidak terganggu bila terjadinya kehilangan air baik yang

disebabkan oleh faktor teknis maupun non teknis.

c. Fluktuasi Pemakaian Air Bersih

Dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air bersih, dikenal istilah fluktuasi

pemakaian air pada waktu hari maksimum dan fluktuasi pemakaian air pada saat jam

puncak. Yang dimaksud dengan fluktuasi pemakaian air bersih pada saat jam puncak

adalah sebagai berikut:

Selama sehari ada jam-jam tertentu dimana penggunaan air bersih lebih

tinggi dari pemakaian per jam rata-rata.

Pemakaian air pada jam tertinggi inilah yang disebut sebagai pemakaian jam

puncak, yang biasa terjadi pada pagi dan sore hari. Sedangkan yang dimaksud

dengan fluktuasi pemakaian air bersih pada waktu hari maksimum.

Selama setahun ada hari-hari tertentu dimana pemakaian air lebih tinggi dari

pemakaian air per hari rata-rata, pemakaian inilah yang disebut pemakaian

air pada hari maksimum.

Bila tidak ada data yang lengkap, yang menunjukkan beberapa faktor pengali

untuk pemakaian air hari maksimum dan jam puncak, maka faktor-faktor tersebut

diambil dari Standar Cipta Karya, yaitu:

Hari maksimum = 1,15 x Kebutuhan rata-rata

Jam puncak = 1,75 x Kebutuhan rata-rata

Page 37: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

33

4. Proyeksi Penduduk

a. Standar Deviasi

Perhitungan standar deviasi untuk ke 3 metode proyeksi jumlah penduduk

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Standar Deviasi Dari Hasil Perhitungan Aritmatik

Sumber : Hasil Analisis

Tabel 4.2 Standar Deviasi Dari Hasil Perhitungan Geometrik

Sumber : Hasil Analisis

Tahun ke Jumlah PendudukHasil Aritmatik Yi -Ymean (Yi - Ymean)^2

i (Y) (Yi)

2013 0 833,900.00 833,900.00 (38,750.00) 1,501,562,500.00

2014 1 846,200.00 930,380.00 57,730.00 3,332,752,900.00

2015 2 863,600.00 946,460.00 73,810.00 5,447,916,100.00

2016 3 880,600.00 944,803.62 72,153.62 5,206,144,820.57

2017 4 897,300.00 955,195.99 82,545.99 6,813,840,724.91

2018 5 914,300.00 994,700.00 122,050.00 14,896,202,500.00

JUMLAH 5,235,900.00 37,198,419,545.47

Ymean 872,650.00

S 78,738.41

Tahun

Tahun ke Jumlah PendudukHasil Geometrik Yi -Ymean (Yi - Ymean)^2

i (Y) (Yi)

2013 0 833,900.00 865,633.40 (7,016.60) 49,232,668.52

2014 1 846,200.00 924,356.85 51,706.85 2,673,598,054.43

2015 2 863,600.00 934,524.31 61,874.31 3,828,430,841.47

2016 3 880,600.00 944,803.62 72,153.62 5,206,144,820.57

2017 4 897,300.00 955,195.99 82,545.99 6,813,840,724.91

2018 5 914,300.00 965,702.67 93,052.67 8,658,800,231.44

JUMLAH 5,235,900.00 27,230,047,341.33

Ymean 872,650.00

S 67,367.21

Tahun

Page 38: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

34

Tabel 4.3 Standar Deviasi Dari Hasil Perhitungan Least Square

Sumber : Hasil Analisis

Dari ke 3 metode yang mempunyai simpangan baku terkecil adalah persamaan

Geometrik. Maka perhitungan proyeksi penduduk selanjutnya menggunakan

Persamaan Geometri.

5. Proyeksi Kebutuhan Air Minum

Hasil analisa proyeksi jumlah penduduk tersaji pada Tabel berikut.

Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Denpasar Barat

Sumber : Hasil Analisis

Tahun ke Jumlah PendudukHasil Least Square Yi -Ymean (Yi - Ymean)^2

i (Y) (Yi)

2013 0 833,900.00 1,564,338.96 691,688.96 478,433,618,823.16

2014 1 846,200.00 2,486,590.91 1,613,940.91 2,604,805,258,037.19

2015 2 863,600.00 2,947,716.88 2,075,066.88 4,305,902,569,408.42

2016 3 880,600.00 3,408,842.86 2,536,192.86 6,432,274,208,622.45

2017 4 897,300.00 3,869,968.83 2,997,318.83 8,983,920,175,679.29

2018 5 914,300.00 4,331,094.81 3,458,444.81 11,960,840,470,578.90

JUMLAH 5,235,900.00 34,766,176,301,149.40

Ymean 872,650.00

S 2,407,148.25

Tahun

2022 2024 2027 2032 2037

1 Denpasar Barat

Padangsambian Klod 23,871 25,213 25,771 26,631 28,128 29,709

Pemecutan Klod 45,552 48,113 49,177 50,818 53,675 56,693

Dauh Puri Kauh 21,649 22,866 23,372 24,152 25,510 26,944

Dauh Puri Klod 15,132 15,983 16,336 16,881 17,830 18,833

Dauh Puri 9,067 9,577 9,789 10,115 10,684 11,285

Dauh Puri Kangin 3,597 3,799 3,883 4,013 4,238 4,477

Pemecutan 21,099 22,285 22,778 23,538 24,861 26,259

Tegal Harum 13,304 14,052 14,363 14,842 15,676 16,558

Tegal Kerta 19,998 21,122 21,590 22,310 23,564 24,889

Padangsambian 35,666 37,671 38,504 39,789 42,026 44,389

Padangsambian Kaja 20,499 21,651 22,130 22,869 24,154 25,512

NO WILAYAH Tahun 2017PROYEKSI PENDUDUK

Page 39: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

35

Tabel 4.5 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Denpasar Selatan

Sumber : Hasil Analisis

Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Denpasar Timur

Sumber : Hasil Analisis

Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Denpasar Utara

Sumber : Hasil Analisis

2022 2024 2027 2032 2037

2 Denpasar Selatan

Pemongan 46,372 48,979 50,062 51,733 54,641 57,713

Pedungan 31,311 33,071 33,803 34,931 36,894 38,969

Sesetan 50,303 53,131 54,306 56,118 59,273 62,606

Serangan 3,649 3,854 3,939 4,071 4,300 4,541

Sidakarya 20,395 21,542 22,018 22,753 24,032 25,383

Panjer 36,665 38,726 39,583 40,904 43,203 45,632

Renon 17,703 18,698 19,112 19,750 20,860 22,033

Sanur Kauh 14,628 15,450 15,792 16,319 17,237 18,206

Sanur 14,868 15,704 16,051 16,587 17,519 18,504

Sanur Kaja 8,957 9,461 9,670 9,992 10,554 11,148

NO WILAYAH Tahun 2017PROYEKSI PENDUDUK

2022 2024 2027 2032 2037

3 Denpasar Timur

Dangin Puri Klod 15,661 16,541 16,907 17,471 18,454 19,491

Sumerta Klod 19,133 20,209 20,656 21,345 22,545 23,812

Kesiman 14,960 15,801 16,151 16,689 17,628 18,619

Kesiman Petilan 11,525 12,173 12,442 12,857 13,580 14,344

Kesiman Kertalangu 26,037 27,501 28,109 29,047 30,680 32,405

Sumerta 10,210 10,784 11,023 11,390 12,031 12,707

Sumerta Kaja 8,330 8,798 8,993 9,293 9,815 10,367

Sumerta Kauh 7,668 8,099 8,278 8,554 9,035 9,543

Dangin Puri 6,798 7,180 7,339 7,584 8,010 8,461

Penatih 11,188 11,817 12,078 12,481 13,183 13,924

Penatih Dangin Puri 6,894 7,282 7,443 7,691 8,123 8,580

NO WILAYAH Tahun 2017PROYEKSI PENDUDUK

2022 2024 2027 2032 2037

4 Denpasar Utara

Pemecutan Kaja 38,379 40,537 41,433 42,816 45,223 47,765

Dauh Puri Kaja 14,965 15,806 16,156 16,695 17,634 18,625

Dangin Puri Kauh 3,661 3,867 3,952 4,084 4,314 4,556

Dangin Puri Kaja 13,824 14,601 14,924 15,422 16,289 17,205

Dangin Puri Kangin 8,124 8,581 8,771 9,063 9,573 10,111

Tonja 19,723 20,832 21,293 22,003 23,240 24,547

Peguyangan 15,191 16,045 16,400 16,947 17,900 18,906

Ubung 11,988 12,662 12,942 13,374 14,126 14,920

Ubung Kaja 25,761 27,209 27,811 28,739 30,355 32,061

Paguyangan Kaja 7,850 8,291 8,475 8,757 9,250 9,770

Paguyangan Kangin 16,433 17,357 17,741 18,333 19,363 20,452

NO WILAYAH Tahun 2017PROYEKSI PENDUDUK

Page 40: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

36

4.3 Kebijakan Dan Strategi SPAM

A. Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) SPAM Provinsi

Berdasarkan kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) Sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM) Provinsi Bali, skenario rencana pengembangan SPAM adalah

sebagai berikut :

1. Target Pemerintah Pusat (MDG’s dan RPJMN) terhadap pelayanan air

minum :

- Akses terhadap air minum aman pada tahun 2015 sebesar 63,56 % (MDG’s)

dengan proporsi untuk perkotaan sebesar 70 % .

- Akses terhadap air minum aman pada tahun 2019 sebesar 100 % (MDG’s)

- Akses terhadap air minum pada tahun 2020 sebesar 85 % dengan proporsi untuk

perkotaan sebesar 95 % dan perdesaan sebesar 75 %.

- Akses terhadap air minum pada tahun 2025 sebesar 100 % dengan proporsi untuk

perkotaan sebesar 100 % dan perdesaan sebesar 100 %.

2. Rencana Pengembangan SPAM

a. Rencana Pemenuhan Air Baku Jangka Panjang ( 15 – 20) Tahun

Upaya penanganan pemenuhan air baku tersebut dilakukan sebagai berikut :

- Mengembangkan sumber baru atau sistem baru dengan pemanfaatan air

permukaan dengan system penampungan air (waduk) sehingga kontinuitas aliran

dan kontinuitas bisa dijamin. Untuk mengembangkan system ini untuk

memenuhi kebutuhan air baku air minum dilakukan perencanaan yang

komprehensip dan berkelanjutan sehingga tidak berbenturan dengan

pemanfaatan air eksisting. Rencana waduk sebagai penyediaan air baku irigasi

dan air minum perlu dikembangkan untuk mengatasi permasalahan pemenuhan

air baku.

- Perlu rencana pengembangan dan pemanfaatan air pemukaan (sungai yang

potensial) di kabupaten lain untuk pemenuhan air baku di Kota Denpasar dan

kabupaten Gianyar.

- Perlu pengaturan tentang pemanfaatan sumber daya air (SIPA) untuk

menghindari terganggunya infrastruktur sumber daya air yang telah terbangun.

Page 41: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

37

- Memiliki manejemen sistem pengelolaan sumber yang tepat dan bijaksana

sehingga kelestarian sumber tetap terjaga. pemanfaatan secara efektif dan

optimal tanpa menimbulkan konflik kepentingan

- Mengoptimalkan sistem jaringan eksisting sehingga dapat meningkatkan tingkat

Pelayanan baik secara kualitas maupun kuantitas

- Meminimalkan tingkat kebocoran dan kehilangan air mencapai maksimal 20 %

- Mengkampanyekan penghematan pemakain air terutama daerah-daerah

perkotaan

3. Pemenuhan Kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) oleh PDAM

Kota Denpasar

Berdasarkan studi RISPAM Kota Denpasar, rencana pemenuhan air baku adalah

sebagai berikut :

a. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sarbagita Wilayah Timur Dengan IPA

Petanu

SPAM Petanu dengan kapasitas 300 l/dt, yang dialokasikan untuk PDAM kota

Denpasar 100 l/dt, untuk PDAM Kabupaten Badung 150 l/dt, dan untuk PDAM

Kabupaten Gianyar 50 l/dt.

b. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sarbagita Wilayah Tengah Dengan

Sistem IPA Longstorage Ayung Tengah

Sistem IPA Longstorage Ayung bagian tengah direncanakan berkapasitas 1.750

l/dt menggunakan air baku dari longstorage yang akan dibangun di Tukad Ayung.

Pembangunannya direncanakan secara bretahap, 600 l/dt dan 1.200 l/dt dan melayani

kebutuhan air minum di kota Denpasar 750 l/dt, Kabupaten Badung 500 l/dt,

Kabupaten Gianyar 100 l/dt dan Kabupaten Tabanan 400 l/dt.

c. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sarbagita Wilayah Barat Dengan Sistem

IPA Penet

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang direncanakan berkapasitas 300 l/d, terletak

di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi di Kabupaten Badung. Air hasil pengolahan

akan dipompakan ke reservoir buffer (buffer reservoir) 6.000 m3 yang terletak di dsa

Buduk, Kecamatan Mengwi, kabupaten Badung dan selanjutnya didistribusikan

menuju daerah pelayanan secara gravitasi. SPAM Penet direncanakan untuk

Page 42: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

38

melayani kebutuhan air minum PDAM Kota Denpasar 150 l/dt dan PDAM

Kabupaten Badung 150 l/dt.

d. Pemenuhan sumber air baku bagi SPAM Kota Denpasar adalah dengan memasok

air dari daerah lain di luar wilayah kerja PDAM Kota Denpasar ( inter basin

transfer).

- Pengembangan dan pemanfaatan air baku Waduk Telagawaja

- Sistem IPA Waduk Muara Unda

B. Jakstrada dan Strategi Daerah (Jakstrada) SPAM Kota Denpasar

Skenario Pengembangan SPAM

Skenario pengembangan SPAM Kota Denpasar dalam rencana Kebijakan dan

Strategi pengembangan SPAM Kota Denpasar mengacu pada tiga sasaran sebagai

berikut :

a. Pencapain MDG’s

Kesepakatan Millennium Development Goals (MDGs) telah mengikat komitmen

Pemerintah Indonesia untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan

masyarakat pada tahun 2019. Sasaran MDGs untuk bidang air minum yaitu sebesar

100% penduduk Indonesia akan memperoleh akses air minum yang aman pada tahun

2019. Berdasarkan hal tersebut penyusunan Jakstrada SPAM Kota Denpasar akan

mengacu pada target pencapain MDG’s tahun 2019 dengan tingkat pelayanan 100%.

b. Target Pemerintah Kota (RISPAM Kota Denpasar)

Target pemerintah Kota Denpasar melalui RISPAM Kota Denpasar dan

RISPAM SARBAGITA sesuai dengan rencana tahapan pemenuhan kebutuhan air

baku dengan jaringan perpipaan (PDAM) maka pada tahun 2019 rencana cakupan

pelayanan mencapai 85%. Hal ini sejalan dengan rencana pencapain MDG’s pada

tahun 2019 mencapai 100% (60% berasal dari air minum perpipaan, dan 40% sisanya

dari air minum non-perpipaan). Rencana tahapan pemenuhan kebutuhan air baku

pada SPAM Kota Denpasar perlu dilakukan tahapan - tahapan sebagai berikut :

- Peningkatan system jaringan distribusi utama dan distribusi bagi dengan

memanfaatkan air baku air minum IPA Tukad Petanu 100 l/dt.

- Peningkatan system jaringan distribusi utama dan distribusi bagi dengan

memanfaatkan air baku air minum IPA Tukad Penet 150 l/dt.

Page 43: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

39

- Mengoptimalkan kapasitas system pada jaringan unit transmisi dan distribusi

pada IPA Ayung.

- Mengoptimalkan kapasitas system pada jaringan unit transmisi dan distribusi

pada IPA Waribang.

- Pembangunan SPAM dengan memanfaatkan air baku IPA Dam Tukad

Ayung 1100 l/dt.

- Pembangunan SPAM dengan memanfaatkan air baku IPA Tukad Unda 550

l/dt.

4.4 Rencana Pengembangan SPAM

Berdasarkan ketersediaan air baku PDAM maupun non PDAM saat ini dan untuk

memenuhi kebutuhan air baku SPAM Kota Denpasar sesuai analisis proyeksi

kebutuhan air minum sampai 20 tahun mendatang, diperlukan rencana pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum sebagai berikut :

1. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sarbagita Wilayah Timur Dengan

IPA Petanu

Berdasarkan kondisi terakhir, SPAM Petanu sedang dalam tahap tender dengan

kapasitas 300 l/dt, yang dialokasikan untuk PDAM kota Denpasar 100 l/dt, untuk

PDAM Kabupaten Badung 150 l/dt, dan untuk PDAM Kabupaten Gianyar 50 l/dt.

Titik pengambilan untuk PDAM Kota Denpasar direncanakan di :

o Jl By Pass ke arah WR Supratman dengan kapasitas 125 l/dt dengan tekanan

4 atm

o Jl By Pass ke arah Benoa dengan kapasitas 25 ldt.

Untuk jelasnya rencana titik pengambilan air dari SPAM Petanu untuk PDAM

Kota Denpasar dapat dilihat pada gambar 7.1. Untuk dapat memanfaatkan

penambahan air produksi dari sistem Petanu dengan optimal, PDAM akan

merencanakan.

2. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sarbagita Wilayah Tengah

Dengan Memanfaatkan Air Baku Waduk Sidan

Untuk memenuhi kebutuhan air baku di kawasan Sarbagita diperlukan tambahan

air baku melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ayung I. Potensi air baku

Page 44: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

40

SPAM Ayung I yang bisa dimanfaatkan di kawasan Sarbagita sebesar 1750 l/dt ini

berasal dari waduk sidan. Pemenuhan air baku pada masing-masing SPAM di

wilayah Saarbagita yag memanfaatkan air baku SPAM Ayung I adalah sebagai

berikut :

- SPAM Kota Denpasar mendapat supply air baku sebesar : 750 l/dt.

- SPAM Kabupaten Badung : 500 l/dt

- SPAM Kabupaten Gianyar (kec. Ubud) : 100 l/dt

- SPAM Kota Tabanan (kec. Tabanan, Marga, Kediri) : 400 l/dt

Melihat kondisi kapasitas produksi di masing-masing SPAM wilayah Sarbagita

dengan adanya tambahan supply air baku SPAM Ayung I menyebabkan

pemenuhan air baku tersebut hanya mampu memberikan pelayanan air minum

secara baik (aspek 4K). Gambar 4.2 SPAM Ayung I dan Gambar 4.3 Skema SPAM

Ayung I

3. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sarbagita Wilayah Barat Dengan

Sistem IPA Penet

Sistem Penet direncanakan mengunakan air baku dari hilir sungai Penet, kurang

lebih 1,5 km dari garis pantai. Sedangkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang

direncanakan berkapasitas 300 l/d, terletak di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi di

Kabupaten Badung. Air hasil pengolahan akan dipompakan ke reservoir buffer

(buffer reservoir) 6.000 m3 yang terletak di dsa Buduk, Kecamatan Mengwi,

kabupaten Badung dan selanjutnya didistribusikan menuju daerah pelayanan secara

gravitasi. SPAM Penet direncanakan untuk melayani kebutuhan air minum PDAM

Kota Denpasar 150 l/dt dan PDAM Kabupaten Badung 150 l/dt. Dambar 7.4

memperlihatkan skema sistem Penet

Page 45: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

41

Gambar 4.1 .Lokasi Rencana Titik Pengambilan Air Dari SPAM Petanu

Page 46: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

42

Gambar 4.2 SPAM Ayung I

Page 47: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

43

Gambar 4.3.Skema SPAM Ayung I

Page 48: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

44

Gambar 4.4 Skema Sistem SPAM Penet

Page 49: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

45

4. Pemenuhan sumber air baku bagi SPAM Kota Denpasar adalah dengan

memasok air dari daerah lain di luar wilayah kerja PDAM Kota Denpasar ( inter

basin transfer).

A. Sistem Waduk Telagawaja

Sistem penyediaan air minum dengan memanfaatkan sumber air baku Telagawaja

untuk memenuhi kebutuhan air minum di daerah pelayanan Kabupaten Klungkung,

Gianyar, Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Waduk Telagawaja berada di hulu DAS

Tukad Unda dan IPA waduk Telagawaja ini direncanakan dengan kapasitas 3500 l/dt.

Pembangunan SPAM ini dilakukan secara bertahap, melayani kebutuhan air minum di

kabupaten Klungkung sebesar 150 l/dt, kabupaten Gianyar 1500 l/dt, kota Denpasar 1500

l/dt dan kabupaten Badung 350 l/dt.

B. Sistem IPA Waduk Muara Unda (pipa transmisi jalur tengah)

SPAM IPA Waduk Muara Unda (pipa transmisi jalur tengah) direncanakan dibangun

pada tahap I dengan kapasitas 1000 l/dt dan direncanakan untuk melayani kota Denpasar

550 l/dt, Kabupaten Gianyar 150 l/dt dan Kabupaten Klungkung 300 l/dt. Pipa distribusi

direncanakan sepanjang 22 km.

Untuk rencana pengembangan berikutnya adalah untuk antispasi apabila pengambilan

air baku Waduk Ayung dan Waduk Telagawaja mengalami kendala karena pemanfaatan

sumber air pada DAS tersebut sudah komplek. Pemanfaatan air baku eksisting ke dua

DAS tersebut dimanfaatkan untuk irigasi, air baku air minum dan rafting. Sistem IPA

Waduk Muara Unda diharapkan tampungan air baku dalam waduk menjadi lebi besar

dengan volume 86.400 m3. Gambar 7.8 memperlihatkan rencana pengembangan SPAM

Unda.

C. Pemanfaatan Alternatip Sumber Air Baku Yang Lain

Mengingat pemanfaatan sumber daya air di DAS sangat kompleks dan lemahnya

penegakan hukum di dalam pengaturan sumber daya air menjadi tantangan yang sangat

besar dalam pengembangan sumber daya air ke depan. Untuk itu perlu dicari alternatip

sumber lain yang mempunyai potensi yang cukup seperti ; potensi air tanah (CAT), dan

sumber air permukaan yang lain (inter basin) seperti : Tukad Balian, Tukad Sangsang.

Page 50: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

46

Gambar 4.5.Lokasi Rencana SPAM Waduk Telagawaja

Page 51: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

47

Gambar 4.6.Lokasi Rencana SPAM Unda

Page 52: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

48

SB. Mahendradata

Gatsu Barat

SB. Kebo Iwa

SB. Ubung

DalungPermai

Kwanji

P. Saelus

Kemuda

SB. 2Peguyangan

SB. 3 Peguyangan

SB. Sanur

SB. Badak Agung

SB. P. Singkep

SB. 6 Panjer

TPW 4

SB. Sedap Malam I

SB. Sedap Malam II

Sumur E2

Sumur E1

SB. Pelagan

Sumur E4

PDAM Gianyar

SB. Br. Gunung

SB. Tonja

SB. Penatih

Reservoir I

1.207.041 m3

IPA Ayung IIIBelusung 500 l/det

IPA Paket Ayung IIIBelusung 50 l/det

Boster Kap.150 l/det

IPA Ayung I dan IIPDAM Badung 500 l/det

Ke PDAM

BAdung

Kec. Denpasar Utara Zona 1

Kec. Denpasar Utara Zona 2

Dangin Puri Kaja

Dangin Puri kauh

Dangin Puri kangin

Kec. Denpasar Timur Zona 1

Kesiman Petilan

Sumerta Kauh

Penatih

Penatih Dangin Puri

Kesiman Kertalangu

Kec. Denpasar Selatan Zona 2

Kec. Denpasar Timur Zona 2

Kesiman Kertalangu

Dauh Puri kelod

Sumerta Kelod

Kesiman

Sumerta

Sumerta Kaja

Dangin Puri

Pemogan

Pedungan

Sesetan

Serangan

Sidakarya

Panjer

Sanur Kaja

Renon

SB. Sidakarya

Kec. Denpasar Selatan Zona 3

Renon

Sanur Kauh

Sanur

IPA WaribangKap. 300 l/det

Kec. Denpasar Barat Zona 1

Sambian Kelod

Pemecutan Kelod

Pemecutan

Tegal Harum

Tegal Kerta

Padangsambian

Padangsambian Kaja

Kec. Denpasar Barat Zona 2

Dauh Puri Kauh

Dauh Puri

Dauh Puri Kelod

Dauh Puri Kangin

Br. Bersih

Sempidi I dan II

PDAMBadung

IPA Penet

Kap. 150 l/det

Rencana IPA Ayung Hulu KAP. 750 l/det

IPA PetanuKap. 100 l/det

Rencana IPA Muara UndaKap. 550 l/det

Tonja

Peguyangan

Peguyangan Kaja

Peguyangan Kangin

Pemecutan Kaja

Dauh Puri Kaja

Ubung

Ubung Kaja

Rencana IPA Waduk TelagawajaKap. 850 l/det

Gambar 4.7 Skema Rencana Pengembangan SPAM Kota Denpasar

Page 53: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

49

4.5 Rencaana Kapasitas SPAM Kota Denpasar

Pemenuhan air baku SPAM Kota Denpasar saat ini belum mampu memenuhi

kebutuhan air baku jangka pendek. Kemampuan infrastruktur SPAM sangat terbatas untuk

wilayah pelayanan SPAM PDAM Kota Denpasar karena keterbatasan pemenuhan air baku.

Untuk mengatasi permasalahan pemenuhan air baku tersebut dilakukan upaya penanganan

sebagai berikut :

- Optimalisasi dan peningkatan kapasitas SPAM PDAM eksisting. Tingkat kebocoran

saat ini diatas 30 % cukup tinggi yang akan berdampak pada pelayanan air minum

dan operasional akan semakin tinggi.

- Mempertahan suplai air baku sesuai rencana pada unit produksi SPAM Kota

Denpasar. Unit produksi SPAM Kota Denpasar yang masih mengalami

permasalahan kapasitas produksi yakni ; unit SPAM IPA Waribang, SPAM Penet

dan SPAM Petanu.

Tabel 4.8 Kapasitas Produksi Air Baku SPAM Eksisting

Sumber : PDAM (2019)

- Mengembangkan sumber baru atau sistem baru dengan pemanfaatan air permukaan

dengan system penampungan air (waduk) sehingga kontinuitas aliran dan

kontinuitas bisa dijamin. Untuk mengembangkan system ini untuk memenuhi

kebutuhan air baku air minum dilakukan perencanaan yang komprehensip dan

berkelanjutan sehingga tidak berbenturan dengan pemanfaatan air eksisting.

Rencana waduk sebagai penyediaan air baku irigasi dan air minum perlu

dikembangkan untuk mengatasi permasalahan pemenuhan air baku.

- Perlu rencana pengembangan dan pemanfaatan air pemukaan (sungai yang

potensial) di kabupaten lain untuk pemenuhan air baku di Kota Denpasar.

Rencana Realisasi

1 IPA AYUNG 500.00 500.00

2 1PA WARIBANG 300.00 160.00 Tidak sesuai

3 SUMUR BOR 440.00 420.00

4 IPA PETANU 100.00 65.00 Tidak sesuai

5 IPA PENET 150.00 100.00 Tidak sesuai

TOTAL = 1,490.00 1,245.00

No Sumber Air BakuKapasitas Produksi (L/DT)

Keterangan

Page 54: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

50

- Perlu pengaturan tentang pemanfaatan sumber daya air (SIPA) untuk menghindari

terganggunya infrastruktur sumber daya air yang telah terbangun.

- Memiliki manejemen sistem pengelolaan sumber yang tepat dan bijaksana sehingga

kelestarian sumber tetap terjaga. pemanfaatan secara efektif dan optimal tanpa

menimbulkan konflik kepentingan

- Mengoptimalkan sistem jaringan eksisting sehingga dapat meningkatkan tingkat

Pelayanan baik secara kualitas maupun kuantitas

- Meminimalkan tingkat kebocoran dan kehilangan air mencapai maksimal 20 %

- Mengkampanyekan penghematan pemakain air terutama daerah-daerah perkotaan

Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan air baku SPAM sampai tahun 2037 yang

dilakukan PDAM Kota Denpasar menunjukkan bahwa kapasitas sistem eksisting perlu

dilakukan peningkatan dan pengembangan SPAM dengan memanfaatkan potensi air baku

yang ada sesuai table berikut ini.

Tabel 4.9 Rencana Pemenuhan Air baku SPAM Kota Denpasar ( Hari maksimum)

Sumber : Analisis, 2019

Tabel 4.10 Rencana Pemenuhan Air baku SPAM Kota Denpasar ( Jam Puncak)

Sumber : Analisis, 2019

Untuk memenuhi kebutuhan air baku SPAM Kota Denpasar perlu dilakukan

pentahapan pembangunan SPAM sesuai table berikut :

1. Rencana Pemenuhan Air Baku SPAM Kota Denpasar Untuk Jangka Pendek

Pemenuhan Air

PDAM Non PDAM Total 2022 2024 2027 2032 2037 Baku (L/DT)

1. IPA AYUNG 500.00 330.00 1,575.00 1,203.26

2. 1PA WARIBANG 160.00

3. SUMUR BOR 420.00

4. IPA PETANU 65.00

5. IPA PENET 100.00

TOTAL = 1,245.00 330.00 1,575.00

2,778.261

Sumber Air Baku (L/DT) Proyeksi Kebutuhan Air (L/DT) Harian Maksimum

2,484.247 2,213.661 1,874.418 1,833.853 1 Kota Denpasar

No Daerah Pelayanan Sumber Air Baku

Pemenuhan Air

PDAM Non PDAM Total 2022 2024 2027 2032 2037 Baku (L/DT)

1. IPA AYUNG 500.00 330.00 1,575.00 2,652.79

2. 1PA WARIBANG 160.00

3. SUMUR BOR 420.00

4. IPA PETANU 65.00

5. IPA PENET 100.00

TOTAL = 1,245.00 330.00 1,575.00

2,852.375 3,368.615 3,780.376 4,227.789

Sumber Air Baku (L/DT) Proyeksi Kebutuhan Air (L/DT) Pada Jam Puncak

1 Kota Denpasar 2,790.646

No Daerah Pelayanan Sumber Air Baku

Page 55: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

51

Rencana pemenuhan air baku Kota Denpasar jangka pendek dalam penyediaan air

baku di Unit Kota wilayah Kota Denpasar adalah pemenuhan kebutuhan air minum

pada akhir tahun proyeksi 2022.

Kapasitas sumber air baku PDAM dan Non PDAM eksisting sebesar 1575 L/dt

sedangkan proyeksi kebutuhan air minum sampai tahun 2022 sebesar 2790 L/dt.

Untuk memenuhi kekurangan air baku sebesar 1215 L/dt diperlukan beberapa upaya

pengembangan SPAM seperti berikut ini :

- Optimalisasi dan peningkatan SPAM PDAM

- Optimalisasi SPAM Non PDAM

- Meminimalkan kebocoran

- Peningkatan intake Ayung.

Dari upaya pengembangan SPAM yang dilakukan dalam jangka pendek baru bisa

dipenuhi kekurangan sumber air baku sebesar 631 L/dt, yang artinya cakupan

pelayanan air minum Kota Denpasar pada tahun 2022 baru mencapai 70 %.

Tabel 4.11 Rencana Jangka Pendek Pemenuhan Air Baku SPAM Kota Denpasar

Sumber : Analisis, 2019

2. Rencana Pemenuhan Air Baku SPAM Kota Denpasar Untuk Jangka Menengah

Rencana pemenuhan jangka menengah ini merupakan lanjutan dari program jangka

pendek dalam penyediaan air baku pada pengembanngan SPAM Kota Denpasar .

Rencana pemenuhan jangka menengah adalah pemenuhan kebutuhan air minum

dengan jangka waktu dari tahun (2022 – 2027). Adapun rencana penanganan pada

program ini :

- Optimalisasi dan peningkatan SPAM PDAM

- Optimalisasi SPAM Non PDAM

Pemenuhan

Air Baku

PDAM Sumber lain 2022 (L/dt)

1. Optimalisasi dan Peningkatan SPAM PDAM 1,490.00 Cakupan Pelayanan 70 %

1 Denpasar Barat 709.93 2. Optimalisasi SPAM NON PDAM 330.00

2 Denpasar Selatan 966.52 3. Meminimalkan kebocoran 186.75

3 Denpasar Timur 492.99 4. Peningkatan Intake Ayung 200.00

4 Denparas Utara 621.21

1,245.00 330.00 2,790.65 1,215.65 2,206.75

NO UNIT SPAM KEC.KAPASITAS SUMBER PROYEKSI

Rencana SPAM

Pengembangan SPAM Kapasitas (L/DT)Keterangan

1,215.65 1,245.00 330.00

Page 56: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

52

- Pembangunan SPAM Ayung Hulu yang memanfaatkan Air baku Waduk Sidan

Tabel 4.12 Rencana Jangka Menengah Pemenuhan Air Baku SPAM Kota Denpasar

Sumber : Analisis, 2019

3. Rencana Pemenuhan Air Baku SPAM Kota Denpasar Untuk Jangka Panjang

Rencana pemenuhan air baku SPAM Kota Denpasar untuk jangka panjang adalah

untuk memenuhi penyediaan air baku dari tahun 2027 - 2037. Upaya pemenuhan air

baku SPAM Kota Denpasar meliputi :

- Optimalisasi dan peningkatan SPAM PDAM

- Optimalisasi SPAM Non PDAM

- Pembangunan SPAM Waduk Muara

- Pembanguan SPAM Waduk Telagawaja

- Mengurangi penggunaan ABT

Dengan adanya penambahan air baku dari SPAM Waduk Muara dengan SPAM waduk

Telagawaja diharapkan cakupan pelayanan mencapai 90 %.

Tabel 4.13 Rencana Jangka Panjang Pemenuhan Air Baku SPAM Kota Denpasar

Sumber : Analisis, 2019

Pemenuhan

Air Baku

PDAM Sumber lain 2027 (L/dt)

1 Denpasar Barat 856.96 1. Optimalisasi dan Peningkatan SPAM PDAM 2,206.75 Cakupan Pelayanan sampai

2 Denpasar Selatan 1,166.69 2. Optimalisasi SPAM NON PDAM 50.00 tahun 2032 sebesar 80 %

3 Denpasar Timur 595.09 3. Pembangunan Unit SPAM Ayung Hulu 750.00

4 Denparas Utara 749.87

1,876.75 380.00 3,368.61 1,111.86 3,006.75

NO UNIT SPAM KEC.KAPASITAS SUMBER PROYEKSI

Rencana SPAM

KeteranganPengembangan SPAM Kapasitas (L/DT)

1,111.86 1,876.75 380.00

Pemenuhan

Air Baku

PDAM Sumber lain 2037 (L/dt)

1 Denpasar Barat 1,075.53 1. Optimalisasi dan Peningkatan SPAM PDAM 2,956.75 Cakupan Pelayanan 90 %

2 Denpasar Selatan 1,464.26 1,111.86 2. Optimalisasi SPAM NON PDAM 50.00

3 Denpasar Timur 746.87 - 3. Pembangunan SPAM Waduk Muara 550.00

4 Denparas Utara 941.12 - 4. Pembangunan SPAM Waduk Telagawaja 850.00

5. Mengurangi penggunaan ABT (400.00)

2,956.75 380.00 4,227.79 1,111.86 - 4,006.75

2,956.75 380.00

NO UNIT SPAM KEC.KAPASITAS SUMBER PROYEKSI

Rencana SPAM

KeteranganPengembangan SPAM Kapasitas (L/DT)

Page 57: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

53

Page 58: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

53

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, rencana pemenuhan air baku pada system

penyediaan air minum Kota Denpasar adalah sebagai berikut :

1. Hasil analisis proyeksi kebutuhan air minum hari maksimum pada tahun 2022 sebesar

1833 l/dt dan pada jam puncak sebesar 2790 l/dt, sedangkan kapasitas sumber air baku

PDAM saat ini sebesar 1245 l/dt. Untuk pemenuhan air baku jangka pendek pada

tahun 2022 terdapat kekurangan air baku sebesar 588 l/dt pada hari maksimum dan

sebesar 1545 l/dt pada saat jam puncak.

2. Rencana penanganan pengembangan system penyediaan air minum Kota Denpasar

perlu dilakukan dengan pembangunan fisik SPAM Kota Denpasar. Mengingat waktu

dan kendala pembiayaan SPAM yang terbatas, pemenuhan air baku sebesar 588 l/dt

tidak bisa diwujudkan secara maksimal. Rencana pengembangan SPAM jangka

pendek yakni :

- Optimalisasi dan peningkatan SPAM PDAM

- Optimalisasi SPAM Non PDAM

- Meminimalkan kebocoran

- Peningkatan intake Ayung.

3. Potensi sumber daya air khususnya air permukaan yang dimiliki Kota Denpasar, untuk

pengembangan SPAM selanjutnya sangat diperlukan potensi sumber air baku dengan

memanfaatkan potensi air permukaan lintas kabupaten.

5.2 Saran

Untuk memenuhi aspek kontinuitas sumber air baku pada system penyediaan air

minum, pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah Kota sangat diperlukan

pelestarian, pemberdayaan dan pemanfaatan sumber air baku.

Page 59: RENCANA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Jenis Pipa Air, website : http://www.wikipedia.com/pipa_air

Anonim (2015), Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air

Minum

Al-Layla, M Anis, 1980, Water Supply Engineering Design, 3rd Edition, Ann Arbor Science

Publishers, Inc.,Michigan, USA.

Departemen Pekerjaan Umum, 2015, Studi Kelayakan SPAM Ayung I.

Departemen Pekerjaan Umum, 2013, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Sarbagita.

Departemen Pekerjaan Umum, 2012, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Kabupaten Tabanan.

Triatmadja, R., 2009, Hidraulika Sistem Jaringan Perpipaan Air Minum, Beta Offset, Yogyakarta.

Triatmadja, R., 2007, Dasar-Dasar Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan ,

website : http://www.google.com.

Triatmadja, R., 2007, Manual dan Dasar Teori WaterNet Versi 2.1, HOCES, Yogyakarta.