RENCANA KINERJA TAHUN 2018 -...
Transcript of RENCANA KINERJA TAHUN 2018 -...
RENCANA KINERJA
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA
TAHUN 2018
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN MEI 2017
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan implementasi program penumbuhan dan pengembangan industri kimia, tekstil, dan aneka tahun 2018 yang lebih berdayaguna, berhasilguna, dan untuk memantapkan akuntabilitas kinerja, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (Setditjen IKTA) perlu menyusun Rencana Kinerja (Renkin) Ditjen IKTA Tahun 2018. Dokumen Renkin memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai, hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, dan indikator kinerja yang diharapkan dapat mengarahkan perumusan program kegiatan Setditjen IKTA Tahun 2018 sehingga dapat menjadi perwujudan penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar (good governance).
Penyusunan dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan yang lebih berdaya guna, bersih, dan bertanggung jawab dalam rangka pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi.
Memasuki tahun 2017, Ditjen IKTA menyusun Rencana Kinerja Ditjen IKTA Tahun 2016 yang mencakup Rencana Strategis, Hasil-Hasil Pembangunan, Arah Kebijakan Pembangunan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Disamping itu, Rencana Kinerja Setditjen IKTA Tahun 2018 ini disusun sebagai bahan masukan bagi Ditjen IKTA guna meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Jakarta, Mei 2017 Sekretaris Direktorat Jenderal
Ttd.
Taufiek Bawazier
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1 1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................... 7 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi .................................................................................. 8 1.4 Ruang Lingkup ..................................................................................................... 11
II. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI .............................................. 12 2.1 Hasil – hasil Pembangunan Industri ............................................................ 12 2.2 Dukungan Manajemen Internal dalam Pembangunan Industri ........ 16 2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal ............ 20
III. AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................................... 22 3.1 Sasaran..................................................................................................................... 22 3.2 Indikator Kinerja ................................................................................................ 24 3.4 Rencana Aksi ......................................................................................................... 26 3.5 Kebutuhan Anggaran ......................................................................................... 29
IV. PENUTUP ......................................................................................................................... 31
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2018 ................................... 25
Tabel 3.2 Estimasi Anggaran Kegiatan TA 2018 ................................ 30
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka ....................................................... 10
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keberhasilan program pembangunan nasional tidak terlepas dari implementasi
prinsip – prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu
transparansi, akuntabilitas, dan visi strategis. Prinsip – prinsip tersebut
dituangkan dalam manajemen pemerintahan yang mencakup kegiatan komitmen,
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Salah satu aspek penting
yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan adalah kualitas
komitmen dan perencanaan. Komitmen pembangunan umumnya dituangkan
dalam bentuk kebijakan, dan perencanaan dituangkan dalam dokumen
perencanaan.
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,
tujuan pembangunan Industri adalah untuk mewujudkan Industri yang mandiri,
berdaya saing, dan maju untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk melaksanakan Undang – Undang tersebut, disusun Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang berlaku lima tahun, Kebijakan
Industri Nasional, dan Rencana Kerja Pembangunan Industri yang berlaku satu
tahun.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri
Nasional, perencanaan pembangunan industri dalam jangka panjang diarahkan
untuk :
1. Mampu memberikan sumbangan nyata dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
2. Membangun karakter budaya bangsa yang kondusif terhadap proses
industrialisasi menuju terwujudnya masyarakat modern, dengan tetap
berpegang kepada nilai-nilai luhur bangsa;
3. Menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi dan wirausaha bangsa di
bidang teknologi industri dan manajemen, sebagai ujung tombak
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 2
pembentukan daya saing industri nasional menghadapi era
globalisasi/liberalisasi ekonomi dunia;
4. Mampu ikut menunjang pembentukan kemampuan bangsa dalam pertahanan
diri dalam menjaga eksistensi dan keselamatan bangsa, serta ikut menunjang
penciptaan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat.
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka diharapkan menjadi sumber pertambahan nilai
melalui proses pengolahan yang mengarah ke penguatan dan pendalaman
struktur industri, serta hilirisasi industri. Cita-cita tersebut mutlak membutuhkan
peran serta aktif pemerintah. Oleh karena itu, pada periode Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 - 2019, arah kebijakan
pembangunan industri nasional secara umum diwujudkan melalui :
1. Pengembangan perwilayahan industri, khususnya di luar Pulau Jawa yang terdiri
dari : (1) Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri dalam Koridor ekonomi; (2)
Kawasan Peruntukan Industri dalam Kawasan Ekonomi Khusus; (3) Kawasan
Industri; (4) Sentra IKM; (5) Kawasan Berikat / Export Processing Zone (EPZ); (6)
Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ).
2. Penumbuhan populasi dan persebaran Industri
Investasi untuk menambah populasi industri paling tidak sekitar 12 ribu usaha
industri berskala besar dan sedang
3. Peningkatan produktivitas (nilai tambah per tenaga kerja):
Dilaksanakan melalui peningkatan efisiensi teknis, pengembangan industri
dengan kandungan teknologi yang lebih tinggi, dan meningkatkan kemampuan
industri mengembangkan produk baru (New Product Development, NPD).
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka merupakan subsektor industri yang bercirikan
padat modal, padat teknologi, padat karya, memiliki keterkaitan tinggi mulai dari
hulu hingga hilir, dan menjadi komoditas unggulan ekspor penghasil devisa negara.
Dengan memerhatikan karakteristik tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka berupaya untuk mengembangkan industri
binaannya melalui program kegiatan yang aspiratif, fasilitatif, dan akomodatif.
Kondisi Sub Sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang diharapkan dalam
jangka menengah pada tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut :
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 3
1. Terselesaikannya permasalahan yang menghambat, dan rampungnya program
revitalisasi, konsolidasi, dan restrukturisasi industri subsektor Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka yang terkena dampak krisis;
2. Terolahnya potensi sumber daya alam daerah menjadi bahan baku industri;
3. Semakin meningkatnya daya saing industri subsektor Industri Kimia, Tekstil,
dan Aneka yang berorientasi ekspor;
4. Tumbuhnya industri - industri subsektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
potensial yang akan menjadi basis pengembangan industri di masa depan;
5. Tumbuhnya industri potensial yang akan menjadi kekuatan penggerak
pertumbuhan industri di masa depan;
6. Tumbuhnya industri subsektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang mampu
menciptakan lapangan kerja yang besar.
Dalam mendukung peran Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka di Lingkungan
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, sesuai dengan amanat
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perindustrian menyelenggarakan fungsi – fungsi sebagai
berikut :
1. Koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi di
bidang Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka;
2. Koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan data serta penyajian informasi di
bidang Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka;
3. Koordinasi dan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan
peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha, standarisasi, dan
teknologi di bidang Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka;
4. Koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerjasama di bidang Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka;
5. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan Direktorat Jenderal;
6. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan,
hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 4
Peran Sekretariat dalam suatu organisasi diperlukan melaksanakan tugas – tugas
administratif yang bersifat umum. Meski demikian, sekretariat memiliki potensi
strategis, yaitu sebagai jembatan komunikasi, baik bagi publik internal organisasi,
maupun bagi publik eksternal organisasi. Demikian pula dengan Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Sebagai pusat administrasi dan koordinasi
di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka), Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka memiliki potensi strategis sebagai fasilitator direktorat
industri di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mengembangkan sektor Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka, potensi fasilitatif tersebut meliputi :
1. Penyiapan rancangan kebijakan dan penjaringan umpan balik sebagai bahan
telaahan hukum, isu – isu aktual terkait hukum, dan iklim kerja sama di
sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka.
2. Penyusunan program kegiatan pengembangan industri yang mencakup upaya
penumbuhan dan pengembangan industri, penguatan struktur, peningkatan
daya saing dan nilai tambah, dan lainnya.
3. Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi melalui penyelenggaraan
Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), fasilitasi
konservasi energi, dan partisipasi industri dalam forum bisnis/pameran/misi
dagang, dan lainnya.
4. Peningkatan kapasitas SDM aparatur melalui pendidikan dan pelatihan,
analisis jabatan, dan sistem mutasi aparatur.
5. Pelayanan administrasi keuangan, kepegawaian, dan umum.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 5
Potensi strategis tersebut perlu diolah menjadi peran-peran strategis yang
bersifat kontributif bagi pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang optimal. Berdasarkan Rencana Strategis
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2015 -
2019, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka berperan
dalam pengelolaan SDM, organisasi, dan informasi.
Peran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal terbagi menjadi lima aspek, yaitu :
1. Pengembangan kemampuan SDM yang kompeten
2. Membangun organisasi yang profesional dan probisnis
3. Membangun sistem informasi yang terintegrasi, handal, dan terkini
4. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan
5. Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional
Untuk mendukung peran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka serta melaksanakan tugas dan fungsi di atas, Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka menyelenggarakan
kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka.
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka sebagai unit
pendukung pelaksana tugas pokok Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka, merupakan unit kerja yang mempunyai peran koordinasi, fasilitasi dan
pemberian dukungan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka. Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsinya serta mengacu
pada Renstra Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2015 -
2019.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang diemban Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka, maka disusunlah visi dan misi sebagai arah didalam
mengambil kebijakan, penetapan program dan kegiatan selama kurun waktu lima
tahun mendatang.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 6
Berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada dilingkungan Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dan penjabaran dari visi dan misi
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dalam mendukung
tercapainya target pembangunan sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, maka
Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka 2015 –
2019 yaitu :
“Mewujudkan Sekretariat yang profesional, transparan, akuntabel dan
amanah, dalam menjalankan pelayanan administrasi yang efektif dan efisien
untuk mendukung terwujudnya industri kimia, tekstil dan aneka yang
berdaya saing”.
Untuk mewujudkan visi yang telah disampaikan di atas, maka misi Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka 2015 - 2019 adalah :
1. Melayani Stakeholder secara profesional
2. Menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik
Sumbangan Sekretariat Direktorat Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dalam
pembangunan sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka diharapkan dapat
menjadi motor penggerak dan pendorong aktivitas pembangunan sektor Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka, dan menjadi dinamisator dalam gerak langkah
peningkatan produktivitas kerja dan efisiensi sehingga upaya peningkatan daya
saing nasional dapat tercapai. Berlandaskan pada visi, misi, dan analisis
lingkungan strategis, maka dapat ditetapkan tujuan sebagai berikut:
- Terwujudnya kualitas pelayanan dan fungsi koordinasi yang profesional.
- Terwujudnya sistem perencanaan yang akurat dan tepat sasaran.
- Terwujudnya SDM industri dan aparatur yang profesional.
- Terwujudnya sistem informasi industri yang terintegrasi dan handal.
- Terwujudnya pengelolaan keuangan dan barang milik negara yang handal
dan akuntabel.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 7
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150 Tahun 2011 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Perindustrian mengamanatkan agar setiap Unit Eselon I
dan II menyusun dokumen Rencana Kinerja, yaitu suatu dokumen perencanaan
kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki instansi. Sedangkan
perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan implementasi
manajemen internal dalam mendukung program pengembangan Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka tahun 2018 yang lebih berdayaguna, berhasilguna, dan untuk
memantapkan akuntabilitas kinerja, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka perlu menyusun Rencana Kinerja (Renkin) Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2018. Dokumen
Renkin memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai, hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai, dan indikator kinerja yang diharapkan dapat
mengarahkan perumusan program kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2018, serta pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka sehingga
kinerja yang dihasilkan pada tahun 2018 memenuhi kualitas akuntabel dan
berkelanjutan.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
menjelaskan bahwa dokumen Rencana Kinerja merupakan salah satu bahan
pertimbangan dalam penyusunan dokumen Penetapan Kinerja yang merupakan
dokumen pernyataan kinerja/kontrak kinerja/perjanjian kinerja antara atasan
dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumberdaya
tertentu pada suatu instansi. Demikian pula dijelaskan dalam Surat Keputusan
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 8
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
menyebutkan bahwa dokumen Rencana Kinerja disusun seiring dengan agenda
penyusunan kebijakan dan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Sedangkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150 Tahun 2011
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Instansi Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Perindustrian, dijelaskan bahwa Rencana Kinerja adalah
suatu dokumen perencanaan kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang
dimiliki oleh instansi. Oleh karena itu, berdasarkan amanat tersebut, maka
maksud dan tujuan penyusunan penyusunan dokumen Rencana Kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016
adalah untuk menjabarkan sasaran dan program jangka menengah yang termuat
dalam Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil,
dan Aneka Tahun 2015 – 2019 menjadi indikator kinerja yang dapat
dioperasionalkan untuk pencapaian sasaran kegiatan Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2018.
1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program, anggaran, pengumpulan
dan pengolahan data dan penyajian informasi serta evaluasi dan pelaporan di
bidang Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
menyelenggarakan fungsi :
1. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi
dan pelaporan di bidang industri kimia, tekstil, dan aneka;
2. koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta
penyajian informasi di bidang industri kimia, tekstil, dan aneka;
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 9
3. koordinasi dan penyusunan perjanjian kerja sama serta pelaksanaan
administrasi kerja sama dan hubungan masyarakat di bidang industri kimia,
tekstil, dan aneka;
4. koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan direktorat jenderal; dan
pelaksanaan urusan kepegawaian dan manajemenkinerja pegawai, organisasi
dan tata laksana, rumah tangga, perlengkapan, dan tata usaha.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi di atas, maka Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dibagi menjadi 4 (empat) Bagian, yaitu:
Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan; Bagian Hukum dan Kerja Sama; Bagian
Keuangan dan; Bagian Kepegawaian dan Umum. Adapun tugas masing – masing
Bagian di Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka adalah
sebagai berikut :
1. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta
penyajian informasi di bidang industri kimia, tekstil, dan aneka.
2. Bagian Hukum dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,
perjanjian kerja sama, dan penelaahan hukum mengenai sumber daya
industri, sarana prasarana industri, dan pemberdayaan industri, serta
pelaksanaan administrasi kerja sama dan hubungan masyarakat di bidang
industri kimia, tekstil, dan aneka.
3. Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi
dan pelaksanaan urusan keuangan direktorat jenderal
4. Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan
administrasi kepegawaian dan manajemen kinerja pegawaiu, organisasi
dan tata laksana, rumah tangga, perlengkapan dan tata usaha.
Secara umum, Struktur Organisasi di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka adalah sebagai berikut :
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 10
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 11
1.4 RUANG LINGKUP
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
Tahun 2018 merupakan bagian dari perencanaan jangka menengah pengembangan
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka memiliki ruang lingkup yang meliputi pencapaian
hasil – hasil pembangunan Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, Arah Pembangunan
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, serta Akuntabilitas Kinerja Industri Kimia, Tekstil,
dan Aneka tahun 2018 secara segi kelembagaan.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 12
BAB II
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka sebagai unit
pendukung pelaksana tugas pokok Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka, merupakan unit kerja yang mempunyai peran koordinasi, fasilitasi dan
pemberian dukungan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka dalam melaksanakan Pembangunan Industri, terutama
periode 2015 – 2019 sesuai yang tercantum pada Rencana Strategis Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Renstra Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka disusun berdasarkan tugas
pokok dan fungsinya serta mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2015 - 2019.
2.1 HASIL – HASIL PEMBANGUNAN INDUSTRI
Sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka 2015 – 2019, sampai dengan tahun 2016 Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka telah mendapatkan hasil capaian sebagai berikut:
1. Revitalisasi Permesinan Industri TPT, Penyamakan Kulit, dan Industri Alas
Kaki
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempertahankan keberadaan dan
mendukung pengembangan potensi industri TPT, industri alas kaki dan
penyamakan kulit Nasional. Upaya peningkatkan daya saing industri TPT,
Alas Kaki dan Penyamakan Kulit Nasional dilakukan melalui peningkatan
teknologi/peremajaan mesin/peralatan, sehingga diharapkan tercapai
peningkatkan teknologi, efisiensi dan produktivitas industri tersebut yang
pada gilirannya meningkatkan daya saing industri Nasional. Adapun Pada
Tahun Anggaran 2014 telah dianggarkan dana sebesar Rp 106,5 Milyar
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 13
dengan alokasi awal Rp 91,5 Milyar untuk industri TPT dan Rp 15 Miliar
untuk industri Alas Kaki dan Penyamakan kulit. Sesuai dengan Inpres No.
4/2014 dilakukan penghematan dan pemotongan anggaran sebesar Rp
12.279.336.000,- sehingga anggaran untuk program berkurang menjadi Rp
94.220.664.000,-. Namun mengingat kegiatan ini telah dilaksanakan sejak
tahun 2007 dan belum ada evaluasi dan pengukuran terhadap sigifikansi
dampak program maka BPK dan pimpinan di Kementerian Perindustrian
mendorong untuk kegiatan ini untuk dihentikan sementara dan dievaluasi
2. Hasil capaian untuk Revitalisasi Industri Pupuk adalah:
a. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan pabrik Kaltim-5 telah diresmikan
b. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan pabrik Pusri IIB dalam masa
persiapan peresmian dikarenakan adanya masalah kompresor dipemasok
gas.
c. Pembangunan pabrik Ammoniak-Urea II PT. Petrokimia Gresik telah
mencapai progres 82,57 persen dari target sebesar 80 persen
d. Pembangunan pabrik Kujang IC PT. Pupuk Kujang Cikampek
PKC berencana mengganti Pabrik Kujang 1A dengan Pabrik Kujang 1D
sebagai alternatif pengganti proyek Kujang 1C
3. Disamping pupuk urea, Ditjen IKTA juga mengupayakan revitalisasi industri
pupuk organik yang telah dimulai sejak tahun 2010. Kegiatan pembangunan
pabrik pupuk organik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik
di dalam negeri mengingat potensi bahan baku pupuk organik cukup besar.
Ditjen IKTA telah membantu pembangunan pabrik pupuk organik melalui
pemberian bantuan alat pembuatan pupuk organik di sembilan daerah
meliputi Kab. Limapuluh Kota, Sumbar; Kab. Blitar, Jawa Timur; Kab.
Sumbawa, NTB; Kab. Sleman, Yogyakarta; Kab. Cianjur, Jabar; Kab. Semarang,
Jateng; Kab. Badung, Bali; Kab. Aceh Besar, Aceh; Kab. Bogor, Jabar. Pemilihan
lokasi kabupaten/kota yang mendapat bantuan peralatan pabrik pupuk
organik ditentukan berdasarkan Hasil Pemetaan Potensi Bahan Baku Pupuk
Organik yang dilakukan pada periode 2010-2011.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 14
4. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
Pelaksanaan program P3DN dilakukan melalui penerapan regulasi dan
program stimulan seperti Program Cinta Produk Dalam Negeri pada setiap
lini kegiatan perekonomian antara lain:
a. Verifikasi dan Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri pada tiap
produk, yang telah konsisten dilaksanakan dari tahun 2015 dan 2016
sebanyak 350 sertifikat.
b. Penerapan regulasi diwujudkan dalam bentuk pengaturan penggunaan
produksi dalam negeri pada seluruh tingkatan hierarki perundang-
undangan mulai dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian, Peraturan Pemerintah yang merupakan peraturan
pelaksana Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014, Peraturan Presiden
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Instruksi Presiden tentang
Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman
Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Tata Cara Perhitungan TKDN,
serta berbagai Peraturan terkait pengadaan barang/jasa pada masing-
masing Kementerian/Lembaga/Daerah/Institusi.
c. Program stimulan Cinta Produk Dalam Negeri dilakukan dalam
berbagai kegiatan seperti promosi produk dalam negeri melalui media
massa (Televisi, Radio, Koran/Majalah, Airport TV, dan media online
lainnya), pameran P3DN, promosi program Aku Cinta Indonesia,
program e-katalog, bisnis forum antara produsen dan pengguna serta
pemberian penghargaan kepada para pemenang anugerah Cinta Karya
Bangsa.
5. Penciptaan iklim usaha kondusif Ditjen IKTA menyelenggarakan
partisipasi kerjasama industri dan fora internasional dalam rangka
penciptaan iklim usaha kondusif. Kerjasama tersebut mencakup aspek
teknologi, insentif, dan regulasi. Fora kerjasama internasional yang akan
diikuti meliputi APEC, AFTA, EFTA, WGIC-D8, MIDEC-IJEPA, REACH, GHS,
SAICEM dll. Sejauh ini, rapat yang telah diikuti adalah rapat transposisi
AKFTA dan negosiasi PSR-ROO dengan EFTA dalam rangka kerjasama IE
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 15
CEPA. Berkaitan dengan pelaksanaan Forum Komunikasi Industri Pestisida,
telah dilaksanakan rapat koordinasi yang diantaranya membahas: 1.
Penumbuhan iklim usaha dan daya saing industri pestisida nasional
bersama HMPN, ABI, Croplife dan instansi pemerintah terkait, serta 2.
Pembahasan tanggapan pada Rancangan Instruksi Presiden tentang
Pengelolaan Pestisida. Terkait pelaksanaan Koordinasi dan Sinkronisasi
Kebijakan Iklim Usaha Industri Kimia Dasar, telah dilaksanakan Rapat
Teknis yang diantaranya membahas mengenai: 1. Pengalokasian bahan
baku condensate dan naphta bagi industri petrokimia nasional. 2. Fasilitasi
kepada industri kimia dasar anorganik non logam terkait penerapan
Permendag 04 tahun 2014 yang merupakan turunan dari UU No. 4 tahun
2009 tentang Minerba. Rincian Kegiatan Ditjen IKTA dalam
menyelenggarakan upaya dalam rangka penciptaan iklim usaha kondusif
adalah sebagai berikut:
1. Pada tahun 2016 Ditjen IKTA mengupayakan investasi ekspansi dan
investasi baru pada sektor IKTA melalui penyusunan profil investasi
sektor IKTA, serta koordinasi pemberian insentif fiskal tax allowance
dan tax holiday. Adapun fasilitas tax holiday pada sektor IKTA hanya
akan diberikan untuk industri kimia organik yang berasal dari minyak
bumi dan gas alam. Sedangkan industri yang memperoleh fasilitas tax
allowance adalah industri pakaian jadi dari tekstil, industri pakaian
jadi dari kulit, industri alas kaki, industri sepatu olahraga, dan industri
sepatu teknik lapangan. Investasi Industri yang masuk ke Indonesia
cukup baik dengan adanya upaya dari Pemerintah Pusat untuk
menjalin kerjasama, namun pada pelaksanaannya masih sulit untuk
dapat merealisasikan investasi tersebut. Hal ini dikarenakan kesulitan
pembebasan lahan atau permasalahan pembangunan fisik lainnya
2. Telah disusun tiga kebijakan kerjasama internasional, yaitu RCEP,
QFDF, dan AKFTA;
3. Ditjen IKTA pada tahun ini juga melaksanakan kegiatan penunjang
industri seperti koordinasi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah
(BMDTP). BMDTP merupakan salah satu instrumen fiskal Ditjen IKTA
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 16
yang bertujuan untuk penciptaan iklim usaha kondusif. Pada tahun
2015 Ditjen IKTA menganggarkan pagu BMDTP sebesar
Rp.312.430.000.000 dengan Rencana Impor Barang (RIB) sebesar
Rp.251.322.940.271. Realisasi sebesar 53,40 persen atau Rp.
166.837.490.000,- untuk 46 perusahaan dari sektor industri plastik,
karpet, resin, alat tulis, dan CPC. Realisasi ini lebih besar dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2016 Ditjen IKTA menganggarkan pagu BMDTP sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 273/PMK.010/2015
sebesar Rp. 285.639.000.000, namun dikarenakan adanya
pemotongan anggaran maka pagu menjadi Rp191.786.000.000,-. Total
nilai yang telah terrealisasi sebesar 137.940.230.000 atau 71,92
persen dari pagu. BMDTP untuk 65 perusahaan dengan produk
amplas, Bahan Kimia (aquaclear series), blowing agent, karpet, katalis,
kokas, plastik, dan resin. BMDTP paling besar untuk produk plastik.
2.2 DUKUNGAN MANAJEMEN INTERNAL DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI
Sebagaimana yang telah disebutkan, bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka merupakan unit pendukung pelaksana tugas
pokok Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dan berperan
koordinasi, fasilitasi dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka.
Dalam rangka mengimplementasikan pelaksanaan tupoksi yang berorientasi
pencapaian kinerja, maka Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
menerapkan Balance Scorecard dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP). Metode Balance Scorecard diaplikasikan melalui penyusunan
Peta Strategi dan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Dengan adanya
dokumen Rencana Strategis, Rencana Kinerja, dan Perjanjian Kinerja yang disusun
berdasarkan perumusan Peta Strategi dan IKU, maka Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dapat dikatakan telah
mengaplikasikan metode Balance Scorecard. Melalui pengalikasian metode ini,
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 17
diharapkan visi, misi, dan sasaran yang ingin dituju oleh Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dapat dihubungkan dengan tugas
pokok dan fungsi, serta program dan kegiatan yang dianggarkan.
Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka pada masa kerja dapat
ditentukan berdasarkan pencapaian IKU pada dokumen Perjanjian Kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Berikut
Capaian Setditjen IKTA pada tahun sebelumnya:
1. Penyusunan dan Evaluasi Program
Penyusunan dan evaluasi program merupakan think tank dari
penyelenggaraan seluruh program kegiatan Ditjen IKTA. Oleh karena itu,
kegiatan penyusunan dan evaluasi program melibatkan banyak pemangku
kepentingan, baik dari kalangan instansi pemerintah maupun industri., Ditjen
IKTA menyusun dokumen Renkin, Renja, dan RKA-K/L .
Dalam rangka mengawal pelaksanaan program kegiatan selama satu tahun,
perlu dilakukan perencanaan kinerja, penyiapan administrasi, pengaturan tata
kelolanya, dan evaluasi kinerja secara berkala. Untuk melengkapi dan
menyempurnakan pelaksanaan program kegiatan, serta mewujudkan
pencapaian sasaran pembangunan, dipandang perlu melaksanakan kegiatan
konsultasi dengan para pemangku kepentingan, dan evaluasi pelaksanaan agar
sejalan dengan Renstra-KL dan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
parameter keberhasilan atau kegagalan pembangunan industri sehingga
akuntabilitas kinerja dan koreksi dapat dilakukan segera. Untuk itu, dalam
pelaksanaan monev program kegiatan, Ditjen IKTA menghasilkan dokumen
berupa laporan PP 39 tiap triwulannya dan LAKIP.
2. Penyelenggaraan Tata Kelola Keuangan
Dalam rangka menghasilkan Laporan Keuangan yang Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Ditjen IKTA menyelenggarakan berbagai kegiatan tata
kelola sebagai berikut sebagai berikut :
a. Penyusunan Pedoman Teknis Pelaksanaan DIPA
Tupoksi Ditjen IKTA dituangkan dalam program/kegiatan tahunan yang
dimuat dalam dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Oleh
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 18
karena itu, perlu disusun Administrasi Kegiatan Ditjen IKTA agar
pelaksaaan DIPA tersebut berjalan secara tertib dan lancar sehingga
pelaksanaan tupoksi juga menjadi efisien dan efektif. Kegiatan ini
dimaksudkan agar kegiatan DIPA dapat berlangsung lancar tanpa kendala
berarti dan dapat meningkatkan akuntabilitas Ditjen IKTA dan
meminimalisir terjadinya kesalahan pertanggungjawaban yang
menyebabkan terjadinya temuan oleh unit pemeriksa. Kegiatan pedoman
teknis pelaksanaan DIPA terdiri dari :
- Penyusunan Administrasi Kegiatan
- Rapat Koordinasi Kesepahaman Pokok-Pokok Pelaksanaan APBN dan
Pertanggungjawaban
- Sosialisasi Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
- Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
- Rekonsiliasi DIPA
b. Pengendalian Kegiatan dan Anggaran
Kegiatan dan Anggaran yang terangkum dalam dokumen DIPA harus
direalisasikan secara runtun, tertib, dan tepat waktu. Hal ini dikarenakan
kegiatan dan anggaran tersebut merupakan cerminan tupoksi yang
pelaksanaannya dapat dilihat dalam realisasi kegiatan dan anggaran.
Setditjen IKTA melaksanakan Pengendalian Kegiatan dan Anggaran yang
dimaksudkan untuk mengarahkan, mengevaluasi, dan memberikan solusi
terkait masalah pelaksanaan kegiatan dan anggaran di lingkungan Ditjen
IKTA selama satu tahun anggaran. Oleh karena itu, pengendalian kegiatan
dan anggaran dilaksanakan dengan tahapan Pembahasan Kegiatan dan
Anggaran dan Penyusunan SOP Pelaksanaan DIPA.
Baik buruknya kinerja Ditjen IKTA diukur melalui pelaksanaan tupoksinya.
Namun, tingginya volume pekerjaan dibandingkan dengan jumlah jam
kerja yang singkat menyebabkan kinerja yang buruk, baik dari segi kualitas
seperti kesesuaian sasaran hasil, serta dari segi kuantitas seperti ketepatan
waktu. Oleh karena itu, setiap jenis pekerjaan perlu dideskripsikan dengan
jelas mengenai input, output, dan hasil yang diharapkan, serta siapa saja
yang terlibat, dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan. Dokumen
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 19
Standar Operasional Prosedur (SOP) mampu mendeskripsikan dan
memetakan pekerjaan dengan jelas sehingga sangat bermanfaat dalam
optimalisasi waktu bekerja, meningkatkan kualitas hasil kerja, dan
menciptakan transparansi mekanisme kerja. Pada akhirnya, penyusunan
SOP dapat membantu peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai.
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan produktivitas Pejabat dan Staf di
lingkungan Ditjen IKTA, perlu disusun SOP pelaksanaan DIPA di lingkungan
Ditjen IKTA yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan memetakan
seluruh program/kegiatan yang terangkum dalam DIPA Ditjen IKTA.
3. Layanan Perkantoran
Secara garis besar, aset Ditjen IKTA dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
aset SDM dan non SDM. Aset SDM adalah Pejabat dan Staf Pegawai Negeri Sipil.
Sedangkan aset non SDM adalah fasilitas kerja, serta data dan informasi. Kedua
aset organisasi tersebut merupakan alat pencapaian tujuan yang harus
diinteraksikan bersama dalam sebuah sistem kerja.
Sistem kerja dikatakan berkualitas baik ketika sistem itu mampu menciptakan
produktivitas kerja, sekaligus kesejahteraan dan keamanan pegawai. Untuk itu,
perlu diperhatikan dengan baik kedua aspek kualitas tersebut. Produktivitas
kerja salah satunya dapat diupayakan melalui manajemen perkantoran yang
mengatur peralatan dan perangkat perkantoran, komunikasi antar individu,
tata ruang, serta lalu lintas data dan informasi. Sedangkan kesejahteraan dan
keamanan karyawan dapat diupayakan melalui sistem remunerasi yang baik.
Dalam rangka menyelenggarakan organisasi yang produktif, Ditjen IKTA
menyelenggarakan Layanan Perkantoran yang dimaksudkan untuk
menyediakan manajemen perkantoran yang fasilitatif dan akomodatif.
Layanan Perkantoran terdiri dari :
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan yang terdiri dari :
- Pembayaran Gaji dan Tunjangan sebanyak 13 Bulan
- Pembayaran Uang Makan dan Uang Lembur sebanyak 12 Bulan
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran yang terdiri
dari :
- Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan/Dokumentasi untuk 12 Bulan
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 20
- Perawatan Gedung Kantor sebanyak 12 Bulan
- Perbaikan Peralatan Kantor sebanyak 12 Bulan
- Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor sebanyak 12 Bulan
- Perawatan Kendaraan Bermotor Roda-4 sebanyak 12 Bulan
- Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Roda-2 sebanyak 12 Bulan
- Jasa Pos/Giro/Sertifikat sebanyak 12 Bulan
- Langganan Daya dan Jasa sebanyak 12 Bulan
- Operasional Perkantoran dan Pimpinan sebanyak 12 Bulan
- Perjalanan Dalam Rangka Pembinaan Program sebanyak 12 Bulan
- Pengadaan Sarana Gedung/Kendaraan Bermotor sebanyak 12 Bulan
Seluruh laporan kegiatan di atas dirangkum dalam 12 Bulan Laporan. Rincian
kegiatan Layanan Perkantoran di atas merupakan bentuk pelaksanaan
kewajiban SetDitjen IKTA dalam memenuhi hak pegawai, yaitu berupa
pemenuhan hak remunerasi atas kinerjanya dan pemenuhan hak untuk
mendapatkan dukungan sarana dan prasarana kerja yang memadai bagi
pelaksanaan tupoksi.
2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal
Dalam rangka mendukung kebijakan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil,
dan Aneka beserta sasaran strategis dan IKU-nya, sebagai unit kerja yang bersifat
dukungan terhadap sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, maka Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka berkewajiban
menyukseskan pencapaian sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka sehingga berdampak
positif terhadap Kementerian Perindustrian karena Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka bertindak sebagai pembina industri-industri pilar yang
merupakan mata rantai hulu bagi pengembangan industri lainnya, yaitu industri
barang modal, industri kecil menengah, industri alat angkut, industri agro, dan
industri telematika.
Dari penjabaran arah kebijakan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka dan berdasarkan Visi dan Misi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 21
Kimia, Tekstil, dan Aneka, maka disusun rencana strategis yang akan dicapai
dalam kurun waktu lima tahun 2015-2019, maka disusun arah kebijakan
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang
menggambarkan visi dan misi jangka panjang industri kimia, tekstil, dan aneka
nasional. Sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008
tentang Kebijakan Industri Nasional, industri berbasis manufaktur nasional
memegang peranan penting dalam pembangunan industri nasional menuju
Negara Industri Maju Baru pada tahun 2020. dan Menjadi Negara Industri
Tangguh Dunia pada tahun 2025. Melalui penyusunan Peta Strategi tersebut,
diharapkan kinerja pelaksanaan tupoksi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka sebagai fungsi manajemen internal semakin baik
sehingga berdampak linear terhadap kinerja Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka yang berimplikasi pada kontribusi pembangunan industri
nasional.
Sebagai penjabaran dari visi dan misi yang telah ditetapkan, dirumuskan
berbagai kebijakan sebagai arah/tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang diharapkan, yang tertuang ke dalam Rencana Strategis Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka 2015-2019. Adapun arah
kebijakan dalam Renstra mencakup hal-hal pokok sebagai berikut :
1) Mewujudkan perencanaan yang kredibel.
2) Menjadikan SDM Aparatur yang terampil dan profesional,
3) Mewujudkan tata kelola keuangan yang baik dan benar.
4) Menjadikan organisasi yang handal dalam penanganan hukum dan
kerjasama untuk kepentingan industri.
Adapun untuk tahun 2018 Rencana kerja dan Arsitektur dan Informasi Kinerja
telah terintegrasi serta menyesuaikan Program/ Kegiatan yang telah tercatat di
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 SASARAN
Dalam rangka pencapaian misi, visi, tujuan dan sasaran Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka maka dalam kebijakan Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka disusun 4 (empat) sasaran
strategis yang akan dicapai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagaimana
yang diuraikan berikut :
1. Perspektif Proses Internal
a. Sasaran Strategis 1 : Tersedianya kebijakan pembangunan
industri yang efektif
Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian, peran pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor
industri ke depan dilakukan secara terencana serta disusun secara
sistematis dalam suatu dokumen perencanaan dan kebijakan-kebijakan
yang mendukung tercapainya rencana tersebut. Indikator kinerja sasaran
strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:
1). Jumlah Peraturan Perundangan.
b. Sasaran Strategis 2 : Terselenggaranya urusan pemerintahan
di bidang perindustrian yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan
Standardisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri
dan produktivitas dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun
ekspor. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:
1). Produk industri yang tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN).
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 23
2. Perspektif Pembelajaran Organisasi
a. Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang kompeten, profesional dan
berkepribadian
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Ditjen IKTA secara
internal harus didukung oleh SDM Aparatur yang profesional dan
kompeten. Dalam menjalankan fungsinya sebagai policy maker, Ditjen
IKTA membutuhkan SDM Aparatur yang memiliki kecakapan dalam
memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik,
sementara sebagai public service provider membutuhkan SDM Aparatur
yang berorientasi pada pelayanan prima. Indikator kinerja sasaran
strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:
1). Rata-rata produktivitas kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka.
b. Sasaran Strategis 2 : Tersusunnya perencanaan program,
pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan
akuntabel
Peningkatan kualitas penganggaran di lingkungan Ditjen IKTA diharapkan
dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan dengan memperhatikan
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkeadilan. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini
adalah:
1). Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN.
2). Status pengelolaan BMN Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil,
dan Aneka.
3). Anggaran Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang
diblokir.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 24
3.2 INDIKATOR KINERJA
Berdasarkan sasaran strategis diatas, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka menyusun Rencana Kinerja Tahun 2018 yang disusun
dalam rangka pencapaian target jangka menengah disertai beberapa penyesuaian.
Hal ini dikarenakan pada perkembangannya Rencana Strategis Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka mengalami beberapa
review yang dipengaruhi oleh kondisi iklim bisnis. Rencana Kinerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2018 memuat
beberapa indikator kinerja yang ditetapkan berdasarkan perspektif pemangku
kepentingan dan pelaksanaan tupoksi. Rencana kinerja tersebut adalah sebagai
berikut :
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 25
Tabel 3.1
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2018
No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target Satuan
1 Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang adil,
berdaya saing dan
berkelanjutan
Jumlah Peraturan
Perundangan
PP/
Perpres/
Permen/
Perdirjen
1
2 Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang adil,
berdaya saing dan
berkelanjutan
Produk industri yang
tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam Negeri
(TKDN)
Sertifikat 350
3 Terwujudnya ASN
Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka yang kompeten,
profesional dan
berkepribadian
Rata-rata produktivitas
kinerja minimum pegawai
Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka.
Jam Kerja 1320
4 Tersusunnya perencanaan
program, pengelolaan
keuangan serta
pengendalian yang
berkualitas dan akuntabel
Akuntabilitas Laporan
Keuangan dan BMN.
Nilai Capaian
Standar
Tertinggi
Status pengelolaan BMN
Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka.
Persen 16
Anggaran Direktorat
Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka yang
diblokir.
Persen 10
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 26
3.3 RENCANA AKSI
Untuk mencapai visi, misi dan sasaran strategis seperti diuraikan diatas, perlu
ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana kerja yang dituangkan dalam
program dan kegiatan, yaitu program “Penyusunan dan Pengembangan Prserta
kegiatan “Penyusunan dan Evaluasi Program Pengembangan Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka”. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan
menguatkan struktur Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Adapun Kegiatan –
Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Fasilitasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, dimana
didalamnya menunjuk Menteri Perindustrian sebagai Ketua Tim Nasional
P3DN, menginstruksikan agar seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun
daerah wajib melaksanakan P3DN dalam pengadaan barang/jasanya.
Dalam memfasilitasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri tersebut,
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka akan
memfasilitasi dalam Sertifikasi Produk dan Verifikasi Produk. Selain itu, akan
dilaksanakan Business Matching untuk mensinkronisasikan Penggunaan
Produk Dalam Negeri pada berbagai sektor.
2) Norma/ Sistem/ Prosedur/ Ketentuan
Pada periode tahun berjalan, Sekretariat Direktorat Jenderal melaksanakan
dokumen rekomendasi sebagai stimulus pertumbuhan Industri. Untuk
mendukung kegiatan tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka memfasilitasi isu – isu aktual Industri yang
diimplementasikan dalam kegiatan :
a. Memfasilitasi Peningkatan Daya Saing Industri Melalui Peningkatan
Standardisasi Dan Hki
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 27
b. Memfasilitasi Peningkatan Kerjasama Internasional Sektor Industri
Kimia, Tekstil, Dan Aneka
c. Memfasilitasi Peningkatan Iklim Usaha Direktorat Jenderal INDUSTRI
KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA
d. Memfasilitasi Penyusunan Rancangan Peraturan Perundangan
e. Memfasilitasi Penanganan Isu – Isu Aktual
f. Penyusunan bahan-bahan perundingan internasional
g. Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah terkait bidang
perindustrian
h. Sosialisasi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP)
i. Penyusunan RPP Tentang Jaminan Ketersediaan SDA dan Peningkatan
Nilai Tambah Industri
j. Sosialisasi Undang – Undang Perindustrian
k. Penyusunan RPP tentang Kewenangan Pengaturan yang Bersifat
Teknis untuk Bidang Industri
3) Pemutakhiran Sistem Informasi dan Database Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka
Sistem Informasi berperan penting dalam pengambilan kebijakan oleh
Pemerintah dan stakeholder. Oleh karena itu, Sekretariat Direktorat Jenderal
mengalokasikan Kegiatan berupa Pemutakhiran dan Pengembangan Sistem
Database. Pemutakhiran dan Pengembangan Database ini dihimpun dari data
– data real masing – masing sektor, diupdate secara berkala dan
dipublikasikan kepada masyarakat. Dengan adanya sistem database yang
terintegrasi dan terbuka akan memudahkan stakeholder untuk mengambil
kebijakan terkait dengan Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Adapun
Pemutakhiran Sistem Informasi dan Database tersebut diimplementasikan ke
dalam kegiatan berupa :
a. Pemutakhiran Sistem Informasi dan Pusat Data Industri Kimia, Tekstil,
dan Aneka
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 28
b. Penyusunan Buku Profil Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil,
dan Aneka
4) Laporan Sistem Tata Kelola Keuangan Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka
Sistem Tata Kelola Keuangan yang akuntabel dan transparan mendukung
tercapainya optimalisasi Kegiatan sehingga dapat tercapai tujuan. Untuk
mendukung hal tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka akan menyelenggarakan kegiatan - kegiatan berupa:
a. Konsinyering Penyusunan Administrasi Kegiatan Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
b. Rapat Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan DIPA
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
c. Sosialisasi Mekanisme Pelaksanaan APBN Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
d. Rapat Koordinasi Kesepahaman Pokok – Pokok APBN Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
e. Rapat Koordinasi Pengelola DIPA Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Tekstil, dan Aneka
f. Rekonsiliasi realisasi anggaran Semester I dan II
5) Pengembangan Kompetensi Aparatur dan Administrasi Kepegawaian
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
Sasaran ini ditujukan untuk mendorong peningkatan produktivitas SDM
Industri dan aparatur Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
sebagai faktor penting dalam rangka peningkatan daya saing. SDM industri
yang kompeten akan meningkatkan produktifitas industri, sedangkan SDM
aparatur Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang
kompeten diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka dalam penciptaan kebijakan iklim usaha
kondusif serta memberikan pelayanan prima bagi pemangku kepentingannya.
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 29
Untuk mencapai maksud tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Tekstil, dan Aneka akan menyelenggarakan kegiatan seperti :
a. Diklat – diklat (SPIP, Diklat Manajemen SDM, Diklat Legal Drafting,
DSP, DUK)
b. Fasilitasi Rapat Pimpinan
c. Pra Konvensi dan Konvensi 5K
d. Fasilitasi Pelaksanaan Capacity Building Direktorat Jenderal Industri
Kimia Tekstil Dan Aneka
e. Fasilitasi Ketatausahaan Dan Manajemen Kinerja
f. Ketatausahaan dan Manajemen Kinerja
g. Melakukan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
Dalam mendukung pengembangan kompetensi aparatur, ketersediaan
sarana dan prasana baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap produktivitas pegawai. Menyadari hal tersebut, Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka memenuhi
ketersediaan sarana dan prasarana dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :
a. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
b. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
c. Perawatan Ruang Kerja
d. Pemeliharaan Gedung Kantor
3.4 KEBUTUHAN ANGGARAN
Untuk melaksanakan program kegiatan di lingkungan Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka tahun 2015 -2019, Sekretariat
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 30
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka menetapkan estimasi
anggaran sebagai berikut:
Tabel 3.2
Estimasi Anggaran Kegiatan TA 2018
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN VOLUME PAGU
1879 Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
56.542.311.000
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (pelayanan terkait perencanaan, evaluasi dan pelaporan
1 Layanan 20.283.000.000
Layanan Internal (Overhead - pelayanan terkait pengadaan kendaraan oprasional; pelayanan terkait pengadaan perangkat komunikasi dan data; pelayanan pengadaan terkait sarana dan prasarana kantor)
1 Layanan 1.205.000.000
Layanan Perkantoran (pembayaran gaji dan kebutuhan operasional perkantoran)
12 Bulan 29.503.311.000
Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka
350 Sertifikat 5.551.000.000
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 31
BAB IV
PENUTUP
Dalam rangka implementasi tata kepemerintahan yang baik (good governance) yang
salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan reformasi birokrasi, maka Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Anekamelaksanakan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25
Tahun 2012 tentang Pedoman Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Kementerian Perindustrian sebagai instansi induk Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Anekajuga telah mewajibkan pelaksanaan SAKIP di
lingkungannya, yaitu melalui penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150
Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Instansi Pemerintah
di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Sejauh ini, Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Anekatengah berproses mengimplementasikan amanat
tersebut. Dengan sedang disusunnya Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2015 - 2019 yang berlandaskan Undang-
Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, maka SAKIP Sekretariat Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka juga akan memuat kerangka strategis jangka
menengah yang mengacu kepada Draft Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional
(RIPIN) dengan akan melakukan penyusunan dokumen-dokumen tahunan yang
diharapkan dapat mengawal perumusan dan pelaksanaan program kegiatan dan
anggaran. Dokumen tersebut adalah Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja, Laporan
Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan yang disusun secara triwulanan, dan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP).
Dokumen Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan
Aneka Tahun 2018 ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai pedoman
dalam perumusan dan penganggaran program kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka tahun 2018. Sasaran strategis dan target IKU yang
termuat didalamnya diharapkan dapat mengarahkan dan mengawal pelaksanaan
program kegiatan sehingga dapat mencapai kinerja sebagaimana ditargetkan. Untuk itu,
Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tahun 2016 32
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka mengharapkan
dokumen Rencana Kinerja Tahun 2018 ini dapat berhasil guna bagi pelaksanaan
Reformasi Birokrasi yang diwujudkan melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
berorientasi kinerja menuju tercapainya sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang
dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional.