RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) - iaingorontalo.ac.idiaingorontalo.ac.id/downlot.php?file=49RIP...

134
Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo RIP Institusi 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) IAIN SULTAN AMAI GORONTALO 2012-2027 Kode Dokumen : 0000 02 00 001 Revisi : 24 Juni 2016 / 20 Ramadhan 1437 H Tanggal : 12 Okt 2013 / 22R. Awal 1432 H Di Ajukan Oleh Lembaga Penjaminan Mutu Lahaji Di kendalikan Oleh Rektor Kasim Yahiji Di setujui Oleh Senat Institute Ismail Puhi

Transcript of RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) - iaingorontalo.ac.idiaingorontalo.ac.id/downlot.php?file=49RIP...

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN

(RIP) IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

2012-2027

Kode Dokumen : 0000 02 00 001

Revisi : 24 Juni 2016 / 20 Ramadhan 1437 H

Tanggal : 12 Okt 2013 / 22R. Awal 1432 H

Di Ajukan Oleh Lembaga Penjaminan Mutu Lahaji

Di kendalikan Oleh Rektor Kasim Yahiji

Di setujui Oleh Senat Institute Ismail Puhi

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

2

DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………….. Ringkasan ………………………………………………………………. Pendahuluan …………………………………………………………..

A. Latar Belakang ……………………………………………. B. Landasan Hukum ………………………………………… C. Maksud dan Tujuan. …………………………………….

Kondisi Objektif ………………………………………………………

A. Sejarah Singkat ………………………………………….. B. Perkembangan IAIN 2012-2016 ……………………

Permasalahan &Strategi Perencanaan ………………………

A. Bidang Pendidikan ………………………………………. B. Bidang Penelitian ……………………………………….. C. Bidang Pengabdian pada Masyarakat …………… D. Bidang Organisaso dan Sarana Prasaran ………. E. Tantangan ………………………………………………..

Kerangka Pengembangan ………………………………………

A. Visi – Misi …………………………………………………. B. Pendekatan & Strategi pengembangan ……….. C. Pengembangan Pendidikan & Pengajaran ……… D. Pengembangan Penelitian ……………………………

4 6 17 18 19 23 25 26 30 48 51 57 59 61 66 68 74 75 80 88

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

3

E. Pengembangan Pengabdian pada Masyarakat.. F. Pengembangan Kerjasama ………………………….. G. Pengembangan kemahasiswaan ………………….. H. Bidang Kerumahtanggan …………………………….. I. Pembiayaan ……………………………………………….

Jaminan Mutu, Monev & Penghargaan ……………….. A. Jaminan Pengendalian Mutu ………………………… B. Monitoring dan Evaluasi ………………………………. C. Penghargaan …………………………………………….. Penutup ……………………………………………………………. Daftar Bacaan ……………………………………………………

SK Rektor tentang Tim Penyusun RIP ………………… Matriks Strategi Kebijakan dan Indikator Kinerja …… RIP IAIN Sultan Amai Gorontalo 2012-2027

92 96 96 101 103 107 108 109 115 118 121 123 134

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

4

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Riwayat Kepemimpinan IAIN Sultan Amai Gorontalo …………………………………………………

Tabel 2. Status Akreditasi Program Studi …………………. Tabel 3. Rasio Mahasiswa & Dosen …………………………. Tabel 4. Rekapitulasi jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh

fakultas, jurusan dan lembaga dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo …………………………

Tabel 5. Bidang dan Luas Tanah ……………………………….

29 31 35

41 48

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

5

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji patut kami haturkan ke hadirat Ilahi Rabbi,

yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan petunjukNya, Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya. Rencana Induk Pengembangan (RIP) ini berisi gambaran menyeluruh tentang perencanaan strategis berbagai aspek pengembangan sepanjang tahun 2012-2027. Dokumen berisi kerangka kebijakan, isu dan tujuan strategis serta berbagai program dan sasaran yang hendak dicapai secara bertahap dan berkelanjutan.Melalui Rencana Induk Pengembangan (RIP)2012-2027ini, diharapkan agar semua pihak yang terlibat dalam pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo dapat termotivasi untuk memacu diri dalam memfokuskan serta menjabarkan segala gerak dan langkah pengembangannya sejalan dengan perencanaan yang telah dirumuskan. Hal itu dilakukan guna meraih cita-cita bersama, yakni menjadikan IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagai salah satu Universitas Islam yang unggul dalam riset dan sains di Indonesia Tahun 2027.

Sebagai dokumen perencanaan, tentunya masih jauh dari

kesempurnaan dan keterbatasan, olehnya masukan dan berbagai pihak serta stakeholders Perguruan Tinggi sangat diharapkan. Kamipunmengharapkan adanya partisipasi dari semua pihak guna

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

6

mewujudkan RIP Institusi ini dapat terimplementasi sesuai dengan rencana.

Akhirnya, semua kita dapat merencanakan dan

melaksanakan dengan kerja keras, namun Allah SWT jualah yang menentukan amal kebaikan kita semua. Semoga Allah senantiasa menuntun kita semua ke jalan yang di Ridhoi-Nya dan melindungi segala usaha kita semua. Amiin. Ihdinashshirathal mustaqim. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan Rahmat kepada kita semua dalam menjalankan amanat pengembangan Perguruan Tinggi Islam di Propinsi Gorontalo. Amin

Gorontalo, 24 Juni 2016 Rektor, Kasim Yahiji

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

7

Ringkasan Summary Executif

Pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalodiarahkan pada

performa lembaga pendidikan tinggi yang mampu menghasilkan manusia-manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945 serta ikut bertanggung jawab kepada pencapaian cita-cita dan tujuan Pembangunan Nasional melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.Dengan demikian, IAIN Sultan Amai Gorontalosebagai lembaga pendidikan tinggi akan mengutamakan pengembangan pendidikan profesi dalam berbagai bidang studi dengan tujuan pokoknya menghasilkan tenaga ahli dan sarjana terdidik yng terampil pada masing-masing program studi yang dipilihnya tanpa menagbaikan cita-cita utamanya sebagai manusia Indonesia yang bertanggung jawab kepada pembangunan negara dan bangsanya.

Berdasarkan sifat dan karakteristik pokok-pokok tersebut maka tujuan dasar dari IAIN Sultan Amai Gorontaloadalah membentuk “Manusia Indonesia seutuhnya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi”.Untuk melaksanakan misi dan peranan itu, maka IAIN Sultan Amai Gorontalomenetapkan langkah-langkah pokok yang akan digunakan sebagai ciri dasar dari pendidikan yang akan dikembangkan:

Pertama, Mengembangkan pendidikan yang orientasi utamanya diletakkan kepada kebutuhan pembangunan masa kini dan masa yang akan datang. Kedua, Melakukan penelitian dan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

8

menghasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat tidak saja bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga untuk kepentingan pembangunan. Ketiga, Berperan serta di dalam kegiatan pembangunan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi pada

pokoknya telah menggariskan bahwa arah pendidikan tinggi di Indonesia ditujukan untuk mengembangkan sistem pendidikan yang tunggal. Ini berarti bahwa pendidikan tinggi di Indonesia haruslah mencakup seluruh lembaga-lembaga perguruan tinggi negeri dan swasta. Sedangkan strategi pengembangan menuju ke arah itu semestinya disusun dengan memperhatikan pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dari lembaga-lembaga perguruan tinggi yang ada. Oleh sebab itu, kerjasama diantara perguruan tinggi negeri maupun swasta seyogyanya diupayakan secara maksimal.

Sejalan dengan pemikiran di atas, maka di dalam mengembangkan serta melaksanakan misi dan peranannya, IAIN Sultan Amai Gorontaloakan sentiasa mengupayakan terciptanya kerjasama yang baik diantara perguruan tinggi negeri dan swasta, baik yang berada di sekitar Gorontalo maupun yang berada di Indonesia. Hubungan kerjasama ini pada dasarnya akan dikembangkan serta diarahkan kepada usaha untuk mencapai sistem pendidikan tinggi yang tunggal, dengan tanpa mengurangi potensi yang dimiliki IAIN Sultan Amai Gorontalountuk mencapai kemampuan berkembang secara mandiri.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

9

Dalam menyusun konsep kegiatan yang akan dikembangkan

oleh IAIN Sultan Amai Gorontalo perlu pula diperhitungkan tantang dan arah perkembangan yang sedang dan akan terjadi, baik itu yang terdapat dalam lingkungan internal maupun eksternal. Karena itu diperlukan ancangan (approach) yang lebih berorientasi kepada pengelolaan secara menyeluruh dan tidak hanya memperhitungkan hasil akhir saja. Ini berarti semua unsur yang berkaitan dengan masukan (input), proses (throughtput), dan keluaran (output), harus diberi tempat dan perhatian secara proporsional danmemadai.

Satu yang perlu diperhatikan dalam masalah ini adalah bahwa

proses perkembangan kearah bentuk yang kian komplek, yaitu masing-masing bagian terspesialisasi, sehingga perlu diimbangi dengan usaha integrasi dankonsolidasi. Tindakan ini penting untuk tetap diperhatikan agar perkembangan yang sedang berlangsung dapat tetap dikendalikan dan diarahkan kepada tujuan perencanaan yang telah digariskan.

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program

Induk Perbaikan Keadaan Perguruan Tinggi sebagaimana yang dituangkan dalam Kategori Program Utama, maka secara lebih khusus IAIN Sultan Amai Gorontalomenetapkan kegiatan-kegiatan pokok yang membidangi:Bidang Pendidikan:Bidang Penelitian; danBidang Pengabdian Kepada Masyarakat.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

10

Bidang Pendidikan Pengembangan bidang Pendidikan ini diarahkan melalui peningkatan Sarana, prasarana, peningkatan produktifitas dan pengembangan kapasitas pendidikan. a. Peningkatan Sarana dan Prasarana melalui:

1). Membangun Labotaorium terpadu yang mengintegrasikan kebutuhan beragam displin kelimuan. Laborotorium ini dapat diwujudkan melalui pembangunan rintisan Lab Islamic School (LIS IAIN Sultan Amai Gorontalo) yang diharapkan akan terelaisasi pada Tahun 20107.

2). Optimasi penggunaan sarana dan fasilitas pendidikan yang ada di kampus I dan II dengan cara pengaturan sistem manajemennya.

3). Diversifikasi pendidikan melalui pembukaan jurusan/program studi baru khususnya jurusan-jurusan/program spesialis I dan Program Pasca Sarjana.

4). Peningkatan status akreditasi, terutama yang masih memiliki nilai “C”.’

b. Peningkatan Produktivitas melalui : 1). Peyempurnaan kurikulum denagn mengacu pada

pelaksanaan isi dan jiwa UUSPN No. 2 Th 1989, PP No. 30 Th 1990 tentang Pendidikan Tinggi dan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan tenaga kerja.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

11

2). Peyempurnaan tujuan, metode, teknik dan evaluasi pengajaran untuk mendorong oto aktivitas mahasiswa melalui proses belajar mengajar yang bersifat dua arah;

3). Pemantapan dan pengembangan materi, struktur organisasi dan strategi kurikulum program pendidikan Strata 1 dengan cara:menciptakan keseimbangan komposisi berbagai komponen dalam kurikulum dan menyusun Tujuan Instruksional Umum/tujuan Instruksional Khusus, silabi dan diskripsi untuk seluruh mata ajaran di setiap jurusan dan strata pendidikan.

4). Penciptaan iklim belajar mengajar yang menunjang terlaksanya masyarakat akademis di lingkungan kampus.

5). Peningkatan relevansi pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat; dan

6). peningkatan jumlah lulusan hingga mencapai sekurang-kurangnya 11,3% pertahun dengan tanpa mengabaikan mutu lulusannya.

c. Pengembangan Kapasitas Sistem Pendidikan melalui : 1). pengembangan staf akademika yang ditekankan pada jumlah,

jenis dan mutu serta komposisi dan rasio yang memadai. 2). peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan serta

pengembangan secaragradual jumlah, jenis dan mutu staf pengajar.

3). penyempurnaan prosesmanajemen pendidikan yang meliputi administrasi umum, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

12

4). pengembangan sumber-sumber finansial dengan cara melakukan diversifikasi sumber dari berbagai pihak yang sifatnya tidak mengikat; dan

5). pengembangan kampus dan fasilitas lainnya seperti perpustakaan, laboratorium/studio beserta kelengkapannya.

Bidang Penelitian a. Peningkatan dan Pengembangan kegiatan Penelitian melalui:

1). pembentukan Staf Inti Peneliti dari berbagai disiplin yang penting dan relevan bagi bidang studi yang ada ;

2). penataran dan pemberian latihan-latihan penelitian pada staf peneliti/pengajar muda dengan tanpa mengabaikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi keikutsertaan mahasiswa.

3). pembekalan tentang latar belakang masalah penelitian yang perlu diteliti utamanya dalam lapangan studi yang ada di Fakultas maupun Jurusan.

b. Peningkatan dan Pendayagunaan Potensi Penelitian melalui: 1). peningkatan kemampuan penelitian dengan

mengutamakan dimensi pendidikan dan penelitian terapan yang menunjang usaha pembangunan

2). peningkatan penyediaan sumber dana penelitian 3). peningkatan hubungan kerjasama dengan lembaga lain;

dan 4). simplifikasi prosedur administrasi penelitian

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

13

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat a. Pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagai unsur

penunjang Pembangunan Nasional dan Pembangunan Regional melalui: 1). peningkatan kemampuan pengabdian kepada masyarakat

dari seluruh sivitas akademika khususnya oelh staf pengajar dan mahasiswa.

2). pengembangan kelembagaan pengabdian kepada masyarakat terutama dengan menenkankan kepada aspek keilmuan dari bidang-bidang studi yang ada di Fakultas maupun Jurusan.

3). pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang menunjang pembangunan masyarakat.

4). peningkatan relevansi pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan maupun kebutuhan masyarakat, dan penyempurnaan/pembaharuan pelaksanaan Kuliah Kerja Sosial ( KKS).

b. Pengarahan dan peningkatan Pengabdian Kepada Masyarakat secara tepat guna dan efektif melalui: 1). kegiatan pelayananmasyarakat dengan penekanan pada

kegiatan penyuluhan pembangunan dan Da’wah; 2). kegiatan pendidikan masyarakat dengan penekanan pada

bidang-bidang studi yang ada di Fakultas maupun Jurusan.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

14

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas pada pokoknya merupakan kegiatan yang berkaitan satu sama lain dan karenanya dilaksanakan secara terpadu. Hal ini berarti bahwa pengembangan pada bidang tertentu akan senantiasa memperhatikan hasil pengembangan pada bidang yang lain. Selain itu pelaksanaan atas kegiatan-kegiatannya, sedikit atau banyak akan ditentukan juga oleh kebutuhan dan kemampuan dari lembaga. Oleh sebab itu, dirasa perlu untuk sedini mungkin mengadakan proyeksi ke depan, agar dengan demikian IAIN Sultan Amai Gorontalo menentapkan skala prioritas pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan tersebut.

Menyadari bahwa untuk tercapainya pengembangan

kegiatan-kegiatan itu secara maksimal diperlukan adanya saling keterpaduan dari berbagai unsur pelaksanaan, maka masing-masing unsur/bagiannya merupakan kesatuan yang saling berinteraksi, berinterpedensi dan beriterrelasi.Dalam pengertian itu maka seluruh unsur sivitas akademika yang terdiri dari dosen, mahasiswa karyawan dan alumni perlu diikutsertakan secara aktif untuk upaya pencapaian kegiatan sebagaimana yang dimaksud dalam konsep pengembangan, baik perorangan, maupun secara bersama-sama, semua unsur sivitas akademika senantiasa dibina dan diarahkan semaksimal mungkin bagi keberhasilan kebijakan tersebut.

Selain itu, agar diperoleh kejelasan tentang konsep-konsep dasar yang dikembangkan guna tercapainya kehidupan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

15

kampus yang diinginkan, maka berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan :Organisasi Instititute , Tata Hubungan antar Fakultas danHubungan antar Lembaga

Organisasi IAIN Sultan Amai Gorontalo Seluruh kegiatan IAIN SULTAN AMAI GORONTALO saat

ini menempati lokasi Kampus I Jl. Gorontalo No. 1 dan Kampus II. Perlu diketahui bahwa prasarana dan sarana fisik maupun non fisik yang tersedia di lokasi lokasi ini cukup memadai dalam menunjang proses akademik, tetapi untuk mewujudkan “Real University” sarana dan prasarana tersebut perlu untuk ditingkatkan dan disempurnakan. Kampus I dan nantinya hanya digunakan untuk menyelenggarakan program Pasca Sarjana dan Program Baru lainnya

Tata hubungan antar Fakultas

Sekarang ini IAIN Sultan Amai Gorontalomemiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. IAIN Sultan Amai Gorontalo terbuka peluang besar untuk pembukaan Fakultas dan Prodi baru jika secara kelembagaan adanya perubahan menjadi Universitas. Hubungan antar Lembaga

Pada prinsipnya semua lembaga yang tersedia di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalodikelola dan diintegrasikan kedalam suatu sistem yang terpadu. Pengelolaan semacam ini

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

16

sama sekali tidak berarti bahwa masing-masing lembaga, baik yang berada diperingkat Fakultas maupun yang berada pada peringkat Jurusan/Program Studi akan kehilangan keleluasaannya untuk mengambil inisiatif di dalam melaksanakan fungsinya.

Sebagai unsut pelaksana akademika, masing-masing lembaga baik secara sendiri, maupun secara bersama-sama, akan dibina serta diarahkan kepada usaha pencapaian tujuan secara keseluruhan. Dengan kata lain, semua lembaga yang ada dipandang sebagai bagian satu sama lain saling berkaitan di dalam kerangka yang sama, yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tata Ruang, Letak dan Pola Pengembangan

Tata ruang, letak dan Pola Pengembangan direncanakan berdasarkan azas: pertama, Kampus harus dibangun pada satu lokasi yang dalam hali ini telah dilakukan secara bertahap di Kampus II di Desa Pone Kecamatan Limboto Barat diatas tanah seluas 18,5 ha. Kedua, Pembangunan ruangan diarahkan pada bentuk kesatuan-kesatuan yang memungkinkan pemakaian ganda (multi purpose) / resource sharing.Alokasi Ruangan untuk fasilitas pimpinan dan pembantu pimpinan seluas 1000 m2. Sedangkan Ruang fasilitas pelaksana 2500 m2. Masing-masing klasifikasi = 1,5 m2/mahasiswa dan laboratorium= 2,5 m2/mahasiswa

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

17

Bagian Pertama PENDAHULUAN

Kampus1IAINSultanAmaiGorontalo

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

18

A. Latar Belakang

Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo sebagaiinstitusiPendidikan Tinggi Islam Negeri di Propinsi memegang peranan Strategis dalampengembangankeislaman,lembagainidituntutuntukberperanaktif dalammengembangkankeilmuan Islam &ilmupengetahuan. Pengembangan ini dimaksudkan agar kesejahteraan masyarakatdandayasaingbangsadapat ditingkatkan. Kegiatanrisetdanpengabdiankepada masyarakat bagi Perguruan Tinggi sesunguhnya merupakansumbangsihdalam upayamenyelesaikandan mengatasimasalahkemanusiaan& pembangunan di Daerah pada khususnya.

Dalam kerangka mengemban PeransertadantanggungjawabyangdiembanolehIAIN Sultan Amai Gorontalotersebut, maka perludisusun RencanaInduk Pengembangan (RIP) yangcerdasdandinamis. Perumusan RIP ini untukdimaksudkan untuk menegaskan tekad bersama mewujudkan Misi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan & Pengajaran, penelitian dan pengabdian kepadamasyarakattuntukdalam limatahun kedepan. RIP sangat penting untuk menetapkanarahpengembanganagarkegiatanAkademik, penelitian dan pengabdian kepadamasyarakat selalu terencana danterukur sesuai dengansasaran yang konkrit.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sultan Amai Gorontalo 2012-2027 adalah dokumen perencanaan yang

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

19

berfungsi sebagai arahan pelaksanaan program berdasarkan tugas & fungsi IAIN Sultan Amai Gorontalo selama kurun waktu 30 (Tiga puluh) dan bersifat indikatif. RIP ini akan menjadi acuan (guidance)pelaksanaan program dan kegiatan bagi setiap Fakultas, Lembaga& unit kerja agar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya semakin accountable. Sebagai dokumen perencanaan publik, penyusunan RIP dilakukan melalui pendekatan; Akedemis, Partisipatif dan top-down-bottom-up, baik melalui kegiatan workshop dan Focus Group Discussion (FGD) dengan Institusi maupun Mitra Program pemerintah Daerah serta stakeholder. Harapannya dokumen RIP menjadi langkah konkrit sinkronisasi dan sinergi pencapaian tujuan penyelenggaran Pendidikan Tinggi Islamdi Gorontalo.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum ini menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sultan Amai Gorontalo 2012-2027, baik berupa undang-undang, peraturan pemerintah, diantaranya ;

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendididkan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

20

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, tambahan Lembaran Negara Republik Indonsia Nomor 5500);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

21

10. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaiman telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

11. Keputusan Presiden Nomor 91 Tahun 2004 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo menjadi Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo;

12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 004 Tahun 2002 tentang Akreditasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859);

13. Keputusan Menteri Agama Nomor 156 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

14. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam;

15. Keputusan Menteri Agama Nomor 387 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

16. Peraturan Menteri Agama Nomor B.II/3/10951 tentang Pengangkatan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo;

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

22

17. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 PerubahanAtas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;

18. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1958);

19. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 22 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 843);

20. Peraturan Menteri Agama Nomor 37 Tahun 2015 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 846);

22. Permendagri Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan di Daerah

23. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pemberian beasiswa Responsif gender Bagi Siswa Madrasah dan mahasiswa Perguruan Tinggi Agama dan keluarga Miskin di Lingkungan Kementerian Agama;

24. Peraturan Manteri negara dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010

21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 455):

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

23

tentang Pedoman pelaksanaan Pengarustamaan gender di Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia

25. Kesepakatan bersama antara kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Pengarustamaan gender dan pemenuhan Hak Anak di Bidang Keagamaan;

26. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 22 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 843);

27. Peraturan Menteri Agama Nomor 37 Tahun 2015 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 846);

28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 455):

29. Keputusan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Nomor 37 Tahun 2016 tentang Tim Penyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sultan Amai Gorontalo tahun 2012 -2027

C. Maksuddan Tujuan

Penyusunan Dokumen Rencana Induk Pengembangan (Rip) ini dimaksudkan menjadi dokumen komitmen bersama bagi IAIN Sultan Amai Gorontalo dan stakeholders untuk pencapaian

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

24

Agenda IAIN Sultan Amai Gorontalodalam 30 (tiga puluh)tahun yang akan datang yakni 2012-2027. Sedangkan Tujuannya adalah : (a) Menjadi dokumen resmi bagi perencanaan Pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalobeserta kelembagaan didalamnya dalam menyusun Rencana Kerja Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. (b) Menjadi dokumen resmi bagi Institusi dan Fakultas serta unit-unit di Lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalountuk meningkatkan sinergitas pencapaian visi Pendidikan Tinggi Islam dan (c) Menjadi dokumen resmi untuk pengukuran kinerja IAIN Sultan Amai Gorontalo

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

25

Bagian Kedua KONDISI OBJEKTIF

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

26

A. Sejarah Singkat Secara historis, cikal bakal IAIN Sultan Amai Gorontalo

tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Universitas Islam Indonesia (UII) cabang Yogyakarta dan Universitas Islam Gorontalo (UIG). Kedua universitas ini merupakan perguruan tinggi swasta pertama yang eksis di daerah Gorontalo di era 60-an.

Tahun 1969 melalui Badan wakaf yang dibentuk beberapa tokoh Gorontalo resmi berdiri Perguruan Tinggi Agama Islam dengan dua Fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Sospol bekerjasama dengan UII Yogyakarta. Pengurus antara lain: Nani Wartabone (Ketua Umum); Taki Niode (Ketua Harian-Walikota Pertama Gorontalo); Hj. Sun Bone (Ketua 1); Drs. Edy Bakari (Ketua 4); dan Sabrun Harun, SM.Hk (anggota).Melalui Ikhtiar Badan wakaf ini selanjutnya Tanggal 4 Januari 1969 M./8 Syawal 1388 H., H. Mukti Ali selaku Direktur Jenderal PTAI atas nama Menteri Agama RI. menandatangani Surat Keputusan penetapan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Gorontalo (UIG) Status Terdaftar dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 118 Tahun 1969. Sebagai Perguruan Tinggi Pembina di tetapkanlah IAIN Alauddin Ujung Pandang sebagai pembina Fakultas Tarbiyah di Gorontalo.

Pada tahun 1970, terjadi pemisahan antara UIG dan UII

seiring dengan perkembangan politik saat itu, dua tahun berselang

Universitas Islam Gorontalo (UIG) Pernah terwujud di Gorontalo pada era tahun 1960-an

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

27

(tahun 1972), terjadi perubahan kedua universitas tersebut diintegrasikan dan berubah nama masing-masing : Fakultas Sospol UII menjadi Universitas 23 Januari Gorontalo dan Fakultas Tarbiyah UIG diusulkan menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Filial Gorontalo. Usul tersebut direspon dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang Nomor: B-II/SK/68/1972 tanggal 3 Agustus 1972 yang berlaku tanggal 2 Januari 1972 tentang Pengukuhan Berdirinya Fakultas Tarbiyah menjadi Filial Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ujung Pandang. Selanjutnya pada tahun 1984 bertambah dua fakultas, yaitu Fakultas Syari'ah dan Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin Ujung Pandang Filial Gorontalo, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang Nomor: B-II/SK/1441/1984 tanggal 1 September 1984. Seiring dengan semakin berkembangnya ketiga fakultas tersebut, maka Pemerintah Daerah, Rektor IAIN Alauddin bersama Yayasan dan tokoh-tokoh masyarakat, baik dalam maupun luar daerah Gorontalo mengusahakan/mengusulkan peningkatan status dari Filial menjadi IAIN berdiri sendiri. Respon terhadap keinginan sekaligus tuntutan ini ternyata sangat positif, usulan tersebut beroleh tanggapan dari Menteri Agama RI., dengan lahirnya Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1983 dan Keputusan Presiden RI. Nomor: 9 Tahun 1987/KPTC tentang Fakultas Madya (Negeri) dengan nama Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Gorontalo pada tanggal 22 April 1987 dan diresmikan pada tanggal 17 September 1988 oleh Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Agama Islam atas nama Menteri Agama RI.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

28

Dalam perkembangannya

kemudian, Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Gorontalo beralih status secara

kelembagaan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Amai Gorontalo berdasarkan Keputusan Presiden RI. Nomor 11 tahun 1997 tanggal 21 Maret 1997. Seiring dengan perkembangannya, guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta upaya keras dari sivitas akademika, STAIN Sultan Amai Gorontalo kemudian beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, berdasarkan Keputusan Presiden RI. Nomor 91 tanggal 18 Oktober 2004 M bertepatan dengan 10 Ramadhan 1425 H dan diperkuat dengan Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 04 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Dalam kerangka penetapan hari lahir IAIN Sultan Amai Gorontalo, maka melalui Rapat Senat IAIN Sultan Amai Gorontalo pada Jum’at, 12 Desember 2008 M./14 Zul-Hijjah 1429 H di tetapkanlah Tanggal 4 Januari 1969 sebagai tanggal/hari lahir IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagaimana mengacu pada sejarah awal berdirinya Perguruan Tinggi Islam di Gorontalo. Sepanjang berdirinya IAIN Sultan Amai Gorontalo jajaran tokoh yang menjadi Pimpinan sebagai berikut ;

Sembilan tokoh yang pernah menjabat Kepemimpinan di IAIN Sultan Amai Gorontalo

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

29

Tabel . 1 Riwayat Kepemimpinan IAIN Sultan Amai Gorontalo

Tahun Jabatan Nama Pimpinan

1972 – 1984

Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Gorontalo

Drs. Banani

1984 -1990

Kuasa Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Filial Gorontalo

Prof. Dr. Abdul Rahman Getteng

1984 -1990

Kuasa Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Filial Gorontalo

Drs. Muhammad N. Tuli

1984 – 1990

Kuasa Dekan Fakultas Syariah IAIN Alauddin Filial Gorontalo

Drs. Saefudin Nurhadi

1986 -1990

Kuasa Dekan Fakultas Syariah IAIN Alauddin Filial Gorontalo

Drs. Abd Kadir Nambo

1990 -1996

Kuasa Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin Filial Gorontalo

Drs. Ayuba Pantu

1988 -1996

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Gorontalo

Drs. H. Djafar Massa

1996-1999

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Gorontalo

Drs. Muhammad N. Tuli, M.Ag

1999-2001

Ketua STAIN Sultan Amai Gorontalo

Drs. Muhammad N.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

30

Tuli, M.Ag 2001-2005

Pgs Rektor Sultan Amai Gorontalo

Drs. Muhammad N. Tuli, M.Ag

2005-2012

Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo

Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, M.Ag

2012- sekarang

Rektor Sultan Amai Gorontalo DR. H. Kasim Yahiji, M.Ag

Sumber : Profil IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2016 B. Perkembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo Tahun 2012– 2016

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini terdapat peningkatan jumlah program studi yang dibuka seiring dengan pemekaran Fakultas di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo. Status akreditasi program studi dan institusi juga mengalami perbaikan berarti baik dari segi jumlah maupun nilai. Sebelum tahun 2015, dari 23 program studi terdapat 7 program studi yang belum terakriditasi. Dari 16 program studi yang sudah terakreditasi, 1 program studi terakriditasi dengan nilai “A”, yakni Prodi Bahasa Arab, 6 prodi Akreditasi B dan lainnya masih

Terdapat 4 Fakultas dan 23 Program Studi serta Pasca Sarjana Program Magister yang dibuka tahun 2013

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

31

mengantongi Izin Operasional. 2 (dua) prodi di Pasca Sarjana. Prodi yang masih mengantongi Izin Operasional adalah Prodi baru yang dibuka tahun 2014, saat ini tengah mengusulkan akreditasi Prodi masing-masing. Adapun Daftar Prodi beserta status akreditasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Status Akreditasi Program Studi

Fakultas/ProdiSatutus

Terakreditasi

No.AkreditasiTahun

Akhir

A.FakultasIlmuTarbiyah&Keguruan

1 PendidikanBahasaArab A

BAN-PTNo21/BANPT/Akred/PT/IV/2015

2017

2 PendidikanGuruRaudhatulAthfal Iz.Opr

2018

3 PendidikanBahasaInggris C

BAN-PTNo21/BANPT/Akred/PT/IV/2015

2016

4 PendidikanGuruMadrasahIbtidaiyah

Iz.Opr 2017

5 PendidikanAgamaIslam B

BAN-PTNo21/BANPT/Akred/PT/IV/2015

2019

6 ManajemenPendidikanIslam B

BAN-PTNo21/BANPT/Akred/PT/IV/2015

2018

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

32

Lanjutan ….

Fakultas/ProdiSatutus

Terakreditasi

No.Akreditasi TahunAkhir

B.FakultasSyariah 1 HukumPidanaIslam Iz.Opr 2 HukumEkonomiSyariah

CBAN-PTNo21/BANPT/Akred/PT/IV/2015

3 HukumTataNegara Iz.Opr 4 Ahwalal-Syakhshiyyah

BBAN-PTNo21/BANPT/Akred/PT/IV/2015

C.FakultasUsuhuluddin&Dakwah

1 AkhlakDanTasawuf Iz.Opr

2 IlmuHadits Iz.Opr 3 Pengembangan

MasyarakatIslamIz.Opr

4 ImuAlQur`andanTafsir B 1262/SK/BAN-PT/Akreditasi/X2015

2015

5 SosiologiAgama Iz.Opr 6 ManajemenDakwah C 1151/SK/BAN-

PT/Akreditasi/X20152015

7 PolitikIslam C 1133/SK/BAN-PT/Akreditasi/X2015

2014

8 FilsafatAgama B 1133/SK/BAN-PT/Akreditasi/X2015

2015

9 KomunikasiPenyiaranIslam

B 416/SK/BAN-PT/Akreditasi/X2014

2015

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

33

Fakultas/ProdiSatutus

Terakreditasi

No.Akreditasi Tahun

D.FakultasEkonomi&BisnisiIslam

1 EkonomiIslam B 377/SK/BAN-PT/Akreditasi/S/IX/2014

2014

2 PerbankanSyariah

C 377/SK/BAN-PT/Akreditasi/S/IX/2014

2014

E.PascaSarjana

1 AhwalAl-syakhshiyyah

Iz.Opr

2 PendidikanAgamaIslam

BBAN-PTNo21/BANPT/Akred/PT/IV/2015

Sumber:ProfilIAINSultanAmaiGorontalo,2016

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

34

1. Keadaan Mahasiswa Tahun 2012 - 2015 Saat ini jumlah

mahasiswa yang aktif hingga Semester Genap 2016 berdasarkan mahasiswa yang melakukan pembayaran UKT adalah 4.805 orang masing-masing mahasiswa Program Strata 1 berjumlah 4.679 orang yang tersebar pada 21 program studi dan 126 mahasiswa Pasca Sarjana pada dua Program Studi yakni Prodi Ahwal Al-Syakhsiyah dan Prodi Pendidikan Agama Islam.Lebih dari separuh (54 persen) Jumlah mahasiswa didominasi oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) sisanya terbagi merata di tiga fakultas yakni Fakultas Syariah (FS), Fakultas Ushuluddin & Dakwah (FUD) serta Fakultas Pemekaran baru yakni Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam (FEBI).

Jumlah mahasiswa baru rata-rata 800 per tahun dan bersifat fluktuatif. Akan tetapi pada tahun akademik 2015/2016 terjadi penurunan jumlah mahasiswa baru yang herregistrasi, yaitu 706 orang. Sebagian besar mahasiwa baru berasal dari Pondok Pesentren, MA dan SMA di Propinsi Gorontalo. Mahasiswa lainnya berasal dari luar Propinsi Gorontalo diantaranya ; Bolaangmongondow, Luwuk dan pulau Jawa. Mahasiswa IAIN

Terdapat 4.805 mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo lebih dari separuh

berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

35

Sultan Amai Gorontalomemiliki heterogenitas dalam hal latar belakang sosial, budaya, politik, ekonomi, tingkat pengetahuan. Untuk tahun-tahun mendatang diperkirakan akan terjadi pergeseran proporsi dengan jumlah mahasiswa baru asal Gorontalo berimbang dari Daerah Gorontalo. Khusus mahasiswa baru asal Indonesia Timur diprediksikan juga meningkat.

Tabel 3

Rasio Mahasiswa & Dosen

Fakultas / Prodi Jumlah

Mahasiswa Jumlah Dosen

Rasio Dosen :

mahasiswa

A. Fakultas Ilmu Pendidikan & Keguruan

2604 128 20

1 Pendidikan Bahasa Arab

131 9 15

2 Pendidikan Guru Raudhatul Athfal

137 5 27

3 Pendidikan Bahasa Inggris

210 12 18

4 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

324 16 20

5 Pendidikan Agama Islam

859 36 24

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

36

6 Manajemen Pendidikan Islam 943 50

19

B. Fakultas Syariah

695 40 17

1 Hukum Pidana Islam 123 6 21

2 Hukum Ekonomi Syariah

177 8 22

3 Hukum Tata Negara 191 9 21

4 Ahwal al-Syakhshiyyah

204 17 12

C. Fakultas Usuhuluddin & Dakwah

664 55 12

1 Akhlak Dan Tasawuf 0 1 0

2 Ilmu Hadits 15 3 5

3 Pengembangan Masyarakat Islam

0 2 0

4 Imu Al Qur`an dan Tafsir

39 6 7

5 Sosiologi Agama 90 1 90

6 Manajemen Dakwah 93 7 13

7 Politik Islam 120 7 17

8 Filsafat Agama 123 13 9

9 Komunikasi Penyiaran Islam

184 15 12

D. Fakultas Ekonomi & Bisnisi Islam

716 38 19

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

37

1 Ekonomi Syari`ah 330 22 15

2 Perbankan Syariah 386 16 24

Jumlah Program Strata 1

4.679 261 17

E. Pasca Sarjana

126 13 10

1 Ahwal Al-syakhshiyyah

66 6 11

2 Pendidikan Agama Islam

60 7 9

Jumlah Program Starata 2

126 13 0.10

Sumber : Profil IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2016 2. Keadaan Tenaga Edukatif

Dosen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Menyadari betapa penting peranannya, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan, maka pihak IAIN Sultan Amai Gorontalosecara terus menerus dan secara simultan mendorong dan memberi peluang yang seluas-luasnya untuk melakukan pengayaan wawasan keilmuan baik melalui institusi

Terdapat 274 tenaga Dosen yang tersebar pada 4 Fakultas dan 23

Program Studi serta Pasca Sarjana Program

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

38

maupun usaha mandiri; melakukan perbaikan penataan administrasi kepegawaian, pengiriman dan menyertakan pada kegiatan-kegaiatan ilmiah, dan pengembangan bidang minat.

Selain itu untuk peningkatan wawasan global merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga peningkatan kemampuan bahasa asing harus mendapatkan perhatian oleh semua pihak. Kewajiban universitas dan fakultas untuk memberikan dorongan dan peluang yang memadai untuk kesempatan-kesempatan seperti itu.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dosen dan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada para mahasiswa, maka IAIN Sultan Amai Gorontalotelah mengambil beberapa kebijakan antara lain (1) mendorong dan memfasilitasi para dosen melakukan studi lanjut, baik ke jenjang S2 maupun S3, (2) mengikuti pelatihan, seminar atau lokakarya, (3) mengikuti refressing course atau on job training, (4) penulisan buku ajar (5) mendorong dan memfasilitasi para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (6) meningkatkan atmosfir akademik secara terus menerus dan konsisten untuk.

a. Studi lanjut (S-2 dan S-3)

Dalam jangka waktu 4 (empat) tahun terakhir telah terjadi peningkatan jumlah dosen yang menyelesaikan jenjang S2 dan S3. Sampai saat ini jumlah dosen tetap yang telah menyelesaikan program magister sudah mencapai 80,00 persen, yang telah menyelesaikan program doktor sebanyak 10,48 persen, sedangkan yang masih S1 atau masih dalam proses penyelesaian

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

39

program magisternya sebanyak 16,52 persen Walaupun peluang untuk melakukan studi lanjut diberikan seluas-luasnya kepada semua dosen, akan tetapi dalam pemberangkatan dosen yang studi lanjut tetap memperhatikan keseimbangan jumlah dosen yang ada di jurusan, agar proses belajar mengajar tidak sampai terganggu. Disamping itu juga tetap memperhatikan kesesuaian disiplin ilmu yang diambil.

b. Peningkatan jabatan fungsional dosen

Selain melalui jalur pendidikan formal (S2, dan S3), upaya peningkatan kualitas proess belajar mengajar juga dilakukan melalui peningkatan jabatan fungsional dosen. Selama 4 (empat) tahun terakhir ini tejadi peningkatan jabatan akademik dosen yang cukup menggembirakan. Bila pada tahun 2012 dosen yang memiliki jabatan fungsional Lektor hanya 2 (dua) orang, pada bulan Januari 2016 ini telah meningkat menjadi 82, demikian juga yang berpangkat Lektor Kepala, pada tahun 2012 hanya 1 orang, pada bulan Januari 2016 meningkat menjadi 24 orang dan guru besar sebanyak 4 orang.

c. Jumlah dosen

Untuk meningkatkan kualiatas proses belajar mengajar dan pelayanan kepada para mahasiswa, telah dilakukan penambahan dosen tetap dan dosen tidak tetap yang cukup banyak. Selama 4 (empat) tahun terakhir ini telah dilakukan penambahan 48 orang dosen tetap, sedangkan jumlah dosen tidak tetap mengalami penambahan sebanyak 97 orang (naik 26,22 persen).

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

40

d. Training / Kursus

Untuk meningkatkan penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, sejak tahun 2012IAIN Sultan Amai Gorontalotelah melakukan kerjasama dengan IELF Australia. Kursus bahasa Inggris ini dilakukan di Denpasar Bali selama 4 (empat) bulan, dan setiap angkatan dikrimkan sebanyak 4 orang dosen. Sampai saat ini sudah 88 orang dosen yang telah menyelesaikan kursus bahasa Inggris di Denpasar Bali. Semua pembiayaan dari kegiatan tersebut dibebankan ke IAIN Sultan Amai Gorontalo

e. On Job training / Refreshing Course

Program ini diperuntukkan bagi para dosen dalam rangka untuk meningkatkan pengalaman empiris di lapang dan sebagai upaya penyegaran kembali keilmuannya. Karena itu kegiatan ini lebih diprioritaskan kepada para dosen yang telah lama menyelesaikan studinya S2 maupun S3.

f. Penelitian dan Publikasi Ilmiah

Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar dan juga untuk meningkatkan pengalaman empiris dosen, maka IAIN Sultan Amai Gorontalotelah mengambil kebijakan mendorong dan memfasilitasi semua dosen melakukan penelitian, baik secara mandiri maupun secara berkelompok. Jenis penelitian yang difasilitasi oleh IAIN Sultan Amai Gorontaloadalah Penelitian Berbagai Bidang Ilmu (PBI) dan Penelitian Program

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

41

Unggulan (P2U) yang dapat diusulkan setiap dosen setiap semester sekali. Jumlah dana yang tersedia adalah Rp 5.000.000,- s/d Rp 15.000.000,- per judul per semester.Data selengkapnya tentang kegiatan penelitian dosen disajikan dalam Sub Bab Penelitian.

Untuk meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi secara ilmiah, universitas telah mendorong lembaga, pusat-pusat studi dan fakultas untuk menerbitkan jurnal ilmiah. Sampai saat ini sediktitnya terdapat 15 jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh fakultas atau lembaga dan pusat menerbitkan jurnal ilmiah untuk menampung mempublikasikan hasil penelitian atau hasil pemikiran para dosen.Sampai saat ini sudah terdapat 1 jurnal yang sudah terakriditasi. Adapun rincian jurnal yang diterbitkan oleh fakultas, jurusan atau lembaga dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo adalah sebagaimana yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 4

Rekapitulasi jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh fakultas, jurusan dan lembaga dilingkungan IAIN Sultan Amai

Gorontalo

No Nama Jurnal

Status Objek Pimpinan Redaksi

Base

1 Jurnal Al- Ulum

Terakreditasi Nasional

Studi Pemikiran Islam

Nazar Husain Fakultas Ushuluddin & Dakwah

2 Jurnal Al-Mizan

Proses Akreditasi

Studi Hukum Islam

Rizal Darwis Fakultas Syariah

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

42

No Nama Jurnal

Status Objek Pimpinan Redaksi

Base

3 Jurnal Madani

Belum Teakreditasi

Pengabdian Ilmiah

Razak Umar LP2M

4 Jurnal Al-Jauhar

Proses Akreditasi

Pendidikan & Hukum

Suleman Ibrahim

Pasca Sarjana

5 Jurnal Irfani

Belum Teakreditasi

Pendidikan Islam

Najamudin Pettasolong

Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan

6 Jurnal Al-Farabi

Proses Akreditasi

Filsafat Ahmad Khairul Fata

Fakultas Ushuluddin & Dakwah

7 Jurnal Al-Buhuts

Belum Teakreditasi

Ekonomi Islam

Sofian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

8 Jurnal Jie- Febi

Ekonomi Mustafa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

9 Jurnal At-Tadbir

Proses Akreditasi

Manajemen Pendidikan Islam

Herson Anwar Prodi Manajamen Pendidikan Islam

10 Jurnal Al-Lisan

Belum Teakreditasi

Bahasa Eni Akhmad Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

11 Jurnal Ar-Risalah

Belum Teakreditasi

Dakwah Erwin Thaib Fakultas Ushuluddin & Dakwah

12 Jurnal Pekerti

Belum Teakreditasi

Pendidikan Agama Islam &Budi Pekerti

Fatimah Djafar Prodi Pendidikan Agama Islam

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

43

No Nama Jurnal

Status Objek Pimpinan Redaksi

Base

13 Jurnal Equity

Belum Teakreditasi

Kesetaraan Perempuan & Anak

Kusmawaty Matara

LP2M

14 Jurnal Ar-Raudah

Belum Teakreditasi

Pendidikan Anak & Usia Dini

Abdurahman Mala

Prodi Pendidikan Raudhatul Atfhfal

15 Jurnal Al Adl

Belum Teakreditasi

Jurnal Lbh Iain Gorontalo

Darwin Botutihe LBH IAIN Sultan Amai Gorontalo

Sumber : Profil IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2016

g. Penulisan buku ajar Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas

proses belajar mengajar, maka IAIN Sultan Amai Gorontalotelah mengambil kebijakan mendorong semua dosen untuk menulis buku ajar. Sejak tahun 2015 sampai dengan saat ini sudah terdapat 98 judul buku ajar yang diusulkan oleh dosen tetap dan dosen tidak tetap, akan tetapi yang sudah selesai ditulis baru mencapai 150 judul (50,34 persen), sedangkan yang belum selesai ditulis sebanyak 148 judul (49,66 persen) (Gambar 3). Dari 150 judul buku ajar tersebut yang sudah dicetak penerbit dan diedarkan secara nasional sebanyak 96 judul.

Untuk mencetak buku-buku ajar tersebut, kini IAIN Sultan Amai Gorontalotelah melakukan kerjasama dengan Percetakan Bayumedia dan PT. Ghalia Indonesia, sedangkan untuk pemasarannya berkerjasama dengan berbagai toko buku ternama yang terdapat di Gorontalo, Surabaya, Solo, Yogyakarta,

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

44

Semarang, Jember, Gorontalo, Jakarta, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Makasar, Denpasar, Kupang, dan Manado.

3. Keadaan Karyawan (Tenaga Administratif, Laboran,

Pustakawan dan Tenaga Keamanan) Jumlah Karyawan pada Unit-unit secara keseluruhan berjumlah

227 orang yang besar, tetapi dari jumlah tersebut 52 orang diantaranya adalah anggota Satpam dan 47 orang di bagian umum dengan 27 orang tenaga kebersihan. Kosentrasi pegawai masih ada dibagian umum dan UPT Perpustakaan. Sementara itu tuntutan untuk memberikan pelayanan prima kepada setiap civitas akademika (mahasiswa) dituntut tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dasar (computer pelayanan) yang prima, maka adanya konsentrasi seperti yang ada saat ini perlu diadakan pengkayaan (pengembangan) kompetensi dengan memberikan pelatihan kepada setiap SDM. Dengan telah terbangunnya sistem informasi (SIA dan DL), maka khususnya untuk pegawai yang ada di Perpustakaan dan di Bagian Umum dapat di alihkan ke Unit lain yang beban pekerjaanya dirasakan overload seperti di Fakultas dan lembaga.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

45

4. Keadaan Aset Fisik

Aset fisik IAIN Sultan Amai Gorontalo berada pada dua

lokasi kampus yakni Kampus 1 dan Kampus II, Kampus I IAIN Sultan Amai Gorontaloyang terletak di Jl. Gelatik Kota Gorontalo merupakan komplek kampus pertama yang dimiliki IAIN Sultan Amai Gorontalo. Seiring dengan perkembangannya, saat ini komplek tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan Perkuliahan sedangkan Komplek kampus yang dibangun di atas lahan seluas 1.700 m2 terdiri dari sebuah gedung utama yang berlantai 2 (dua). Gedung yang memiliki total luas bangunan 2.747 m2, didalamnya terdiri dari 28 buah ruang dengan ukuran yang bervariasi sesuai

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

46

dengan fungsinya sebagai ruang kantor, perpustakaan, ruang kelas, ruang seminar dan sarana penunjang lainnya. Disamping bangunan gedung, prasarana penunjang yang dimiliki adalah pelataran parkir dan taman.

Komplek Kampus II IAIN Sultan Amai Gorontaloyang terletak di Jalan Sultan Amai Desa Pone Kecamatan Limboto Barat merupakan kampus kedua yang dimiliki IAIN SULTAN AMAI GORONTALO. Komplek kampus II yang dibangun di atas lahan seluas 11.839,87 m2 terdiri dari 23 buah bangunan gedung dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan total luas bangunan 10.707.63 m2, Komplek ini memiliki tingkat kerapatan bangunan yang cukup tinggi (kurang lebih 80 %), sehingga pengembangan kearah ekstensif juga sangat sulit dilakukan.

Pada awal Tahun 2000 komplek Kampus II dimanfaatkan untuk kegiatan kuliah Fakultas Ekonomi dan Akademi Keperawatan IAIN SULTAN AMAI GORONTALO. Namun sejak direlokasinya Fakultas Ekonomi ke Kampus III pada Bulan Desember 2003, Kampus II dimanfaatkan untuk kegiatan perkuliahan Fakultas Kedokteran dan Akademi Keperawatan IAIN SULTAN AMAI GORONTALO.

Gedung asrama putra yang terletak di jalan terusan ambarawa merupakan gedung 2 lantai yang dibangun di atas lahan seluas 217 m2 memiliki luas bangunan 346,7 m2. Gedung asrama putri yang terletak di jalan Terusan Ambarawa merupakan gedung 2 lantai yang dibangun di atas lahan seluas 131,7 m2 memiliki luas bangunan 113,7 m2.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

47

Tabel 5. Bidang dan Luas Tanah

No. Lokasi Lahan

Status Penguasaan/ Kepemilikan Lahan*

Penggunaan Lahan

Luas Lahan (Ha) (Nama dan Nomor Jalan,

Kota, Propinsi)

1

Kampus I (Kota Gorontalo)

Milik IAIN/Kemenag Kantor dan Gedung Kuliah

41.720 m2 Jl. Gelatik, Kel. Heledulaa, Kec. Kota Timur, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo

2

Kampus II (Kab. Gorontalo)

Milik IAIN/Kemenag Kantor dan Gedung Kuliah

122.015 m2

Jln. Sultan Amai, Desa Pone, Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo Provinsi Gorontalo

TOTAL 163.735

m2

Sumber : Profil IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2016

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

48

Bagian Ketiga Permasalahan & Strategi Perencanaan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

49

SecaraUmum Masalah utama pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagai lembaga pendidikan Islam terkemuka di Propinsi Gorontalo dikategorikan menjadi lima jenis, yaitu :

Pertama, Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia. IAIN Sultan Amai Gorontalo memiliki perbedaan ratio dosen terhadap mahasiswa yang sangat variatif di masing-masing unit, cohort tenaga dosen yang terkonsentrasi pada umur ± 40 tahun, keperluan pembinaan etos kerja tuntutan peningkatan karir dosen/karyawan, dan tuntutan peningkatan kesejahteraan.

Kedua, Peningkatan Kualitas Metode Pedagogi. Metode pedagogi yang terfokus pada ceramah diharapkan berkembang dengan peningkatan kualitas praktikum, magang di dunia kerja, studi banding, penulisan inovatif dan karya-karya kreatif mahasiswa. Interaksi ilmiah dosen dengan mahasiswa di luar perkuliahan dan bimbingan skripsi masih relatif rendah sehingga diperlukan adanya dorongan untuk melakukan hal itu.

Ketiga, Peningkatan Kualitas Bahan Pembelajaran. Sebagai sebuah lembaga yang terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan IAIN Sultan Amai Gorontalo perlu peningkatan produktivitas dan kualitas buku dan berbagai jenis bahan ajar yang lain, peningkatan produksi jurnal dan akses jurnal, peningkatann kualitas hasil penelitian dan diseminasinya.

Keempat, Optimalisasi Peralatan. Beberapa fakultas

masih memerlukan pengadaan peralatan untuk peningkatan kualitas pembelajaran baik karena belum memiliki peralatan yang dimaksud maupun untuk memenuhi rasio yang labih baik antara

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

50

jumlah peralatan dan jumlah mahasiswa. Kualitas pembelajaran yang lebih baik belum ditunjang dengan optimalisasi perpustakaan baik perpustakaan pusat, perpustakaan kampus dua, maupun perpustakaan kampus satu. Peralatan yang belum optimal dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran adalah internet. Kritikan dari dosen maupun mahasiswa terhadap kelengkapan peralatan ruang kuliah yang memadai untuk berbagai metode pembelajaran memerlukan tindak lanjut yang nyata sehingga peningkatan kualitas pembelajaran terpenuhi.

Kelima, Peningkatan Kualitas Lingkungan. IAIN Sultan Amai Gorontalo memerlukan peningkatan suasana akademik yang mencerminkan diri sebagai lembaga pendidikan tinggi dibanding sebagai tempat berkumpulnya individu semata. IAIN Sultan Amai Gorontalo tidak hidup dalam ruang kosong sehingga perubahan lingkungan, baik regional, nasional, maupun internasional perlu terus diikuti, untuk ini IAIN Sultan Amai Gorontalo perlu membangun jaringan kerjasama yang lebih harmonis dan erat dengan berbagai pihak yang dapat mendukung fungsi pendidikan tinggi. Perlu usaha-usaha khusus untuk meningkatkan kerjasama regional, nasional, maupun internasional. Sebagian besar mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo adalah mahasiswa S-1 yang dibiayai oleh orangtuanya, oleh karena itu hubungan dengan orang tua mahasiswa yang selama ini hanya pada saat mahasiswa baru dan wisuda dapat dijalin dengan mensosialisasikan akses orang tua terhadap internet untuk mengontrol mahasiswa. Adapun permasalahan lebih rinci dapat di kategorikan sebagai berikut :

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

51

A. Bidang Pendidikan

IAIN Sultan Amai Gorontalo melaksanakan Dua jenjang program pendidikan yaitu Sarjana Strata Satu (S-1) dan Pascasarjana (S-2) dengan sistim kredit semester (SKS) yang beban kredit masing-masing sebesar 110, 148, dan 40 SKS.Masalah pendidikan meliputi aspek kurikulum pada umumnya, keadaan mahasiswa dan dosen pada khususnya, serta aspek kendali mutu akademik.

1. Kondisi Kurikulum :

• Belum sempurnanya penyusunan tujuan pengajaran (tujuan instrusional umum dan tujuan instrusional khusus) yang jelas dan terinci.

• Penyelanggaraan bidang studi belum terlaksana sempurna sesuai dengan silabi, isi dan metodenya.

• Penerapan kurikulum yang menekankan pada profesionalisme masih kurang mantap.

• Belum tersedianya mata pelajaran pilihan yang luas.

• Sistem evaluasi dan bimbingan studi belum dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang telah ada.

• Belum terpenuhinya sarana pengajaran yang ideal baik berupa kepustakaan maupun laboratorium jurusan.

• Belum mantapnya pelaksanaan kuliah kerja lapangan yang disebabkan oleh : (a) Terbatasnya kesempatan para mahasiswa untuk mengadakan kuliah kerja lapang. (b) Kurangnya

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

52

pengarahan dan bimbingan dan (c) Jumlah dosen pembimbing yang terbatas.

2. Keadaan Dosen

Masalah yang dihadapi sehubungan dengan keadaan dosen adalah jumlah dosen tetap, komposisi kepangkatan dan pendidikan dosen. § Jumlah dan mutu tenaga pengajar merupakan salah satu

faktor yang paling menentukan bagi IAIN Sultan Amai Gorontalo yang secara bertahap harus dipenuhi. Peningkatan kualitas tenaga pengajar secara formal dapat dilakukan dengan studi lanjut S-2 maupun S-3, meningkatkan kepangkatan kadademiknya sampai guru besar (profesor), atau dengan meningkatkan karya tulis baik penelitian maupun tulisan inovatif/opini. Staf pengajar diupayakan sedemikian rupa supaya mengalami interaksi ilmiah baik intra kampus maupun dengan pihak luar kampus. Hubungan ini bisa diusahakan dengan interaksi individu dengan individu, lembaga dengan lembaga (University to University), maupun akses pemerintah dengan pemerintah (G to G).

§ Jenis, mutu dan komposisi staf pengajar berkaitan erat dengan jumlah staf pengajar. Dalam kaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, IAIN SULTAN AMAI GORONTALO perlu memperhatikan persoalan critical mass, yakni jumlah sarjana dari satu disiplin yang minimal diperlukan. Jumlah ideal adalah 5 orang. Artinya dari setiap disiplin diperlukan sekurang-kurangnya 5 sarjana untuk

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

53

menyelenggarakan diskusi ilmiah intern dan penelitian secara teratur. Untuk program magister dan doktor juga diperlukan pemenuhan standar minimal master senior, doktor, maupun guru besar di bidang yang bersangkutan.

§ Mutu staf pengajar sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi kemahiran dalam mengajar dan pengabdian pada masyarakat juga ikut menentukan. Seorang sarjana perlu belajar terus, tidak hanya menambah pengaetahuannya, tetapi juga meninggalkan pengetahuan yang sudah ketinggalan dan tidak relevan. Realita menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari ilmu pengetahuan yang dia pahami ketika masih dibangku kuliah (30 %), bagian terbesar dari ilmunya dia dapatkan dari belajar sendiri dan dengan menuntut pendidikan pasca sarjana.

§ Seperti otot, otak perlu latihan terus, kalau tidak otak menurun kemampuannya dan ini harus dilakukan setiap hari. Itulah sebabnya mengapa para pejabat di luar ilmu pengetahuan sering kurang cocok untuk menjadi tenaga inti dari satu perguruan tinggi, walaupun peranannya di perguruan tinggi juga penting.

§ Akselerasi guru besar. Untuk mengukuhkan diri sebagai tempat pengajar yang berkualits, IAIN Sultan Amai Gorontalo perlu merencanakan berapa guru besarnya 5 tahun mendatang atau 10 tahun yang akan datang. Effect dari proses percepatan ini adalah meningkatkan hasil penelitian, buku, karya tulis lain, perkuliahan yang berkualitas, dan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

54

pengabdian masyarakat, sehingga IAIN Sultan Amai Gorontalo lebih berkualitas baik proses di dalam maupun ekspose ke luar.

§ Kesejahteraan Staf pengajar perlu diperhatikan disamping disiplin kerja. Tanpa imbalan material dan non material yang memadai, akan sukar diperoleh staf pengajar yang cukup bergairah untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Gaji, perumahan, alat pengangkutan, perlu disediakan dalam kadar yang memadai. Tetapi hendaknya jangan dilupakan, bahwa keinginan untuk mengembangkan pengetahuan, suasana yang kolegial, hubungan yang akrab perlu dibina terus menerus dan berkesinambungan. Dengan demikian semangat pengabdian, gairah kerja dan kreatifitas yang cukup menentukan pertumbuhan dan perkembangan masa depan akan tetap terpelihara dan dapat ditingkatkan.

Mengingat bahwa masyarakat Indonesia masih ditandai

oleh orientasi pada komunitas dan tidak pada individu maka dengan adanya komunitas kampus, pengendalian diri dari nilai sikap dan pembawaan akan lebih mudah terlaksana, termasuk disiplin kerja. Ini tidak berarti bahwa tindakan penertiban konvensional seperti penertiban jam kerja dan penentuan beban kerja, hasil kerja tidak diperhatikan. Justru harus dipadukan dengan pengembangan masyarakat kampus

Berdasarkan data yang ada di Biro Administrasi Umum diketahui bahwa sebagian besar Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalomemiliki pangkat Lektor, yaitu mencapai 47 persen,

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

55

sedangkan yang berpangkat Guru Besar belum ada, Lektor Kepala sebanyak 29 persen, dan Asisten Ahli sebanyak 19 persen. Sedangkan yang belum memiliki jabatan akademik mencapai 5 persen. Masalahnya utama adalah bagaimana para dosen dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga jabatan akademik dapat meningkat secara berkesenimbanguan dan tepat waktu

Ditinjau dari komposisi dosen terlihat bahwa pada saat ini sebagian besar dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagian besar telah menyelesaikan strata S-2, sedangkan yang sudah berjenjang S-3 baru mencapai sekitar 31 persen. Yang masih berjenjang pendidikan S-1 mencapai sekitar 1 persen Sebagian besar dari mereka adalah dosen yang baru direkrut oleh Institute. 3. Keadaan Mahasiswa

Keadaan mahasiswa tidak saja dilihat dari segi jumlahnya akan tetapi juga latar belakang yang mempengaruhi perkembangannya. Sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan mutu lulusan, maka sejak tahun 2015 yang lalu telah diambil kebijakan bahwa jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahunnya minimal tetap. Namun demikian yang menjadi masalah ialah bagaimana meningkatkan prosentase (jumlah) lulusan per semester dengan memperhitungkan keseimbangan jumlah mahasiswa yang terdaftar dengan jumlah mahasiswa yang lulus dengan tanpa mengorbankan mutunya.Jumlah mahasiswa yang begitu besar akan memudahkan IAIN Sultan Amai Gorontalountuk memilih dan mengadakan seleksi. Seleksi perlu

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

56

diketetkan dan sejauh mungkin didasarkan pada kreteria yang objektif dan rasional. Selain dari test formal yang diberikan juga penggunaan test psikologis dapat dilakukan, disamping penjajagan bakat dan minat. Saingan dari lembaga perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Muhammadiyah Gorontalo,Universitas Negeri Gorontalo, Universitas nahdlatul Ulama (UNU) yang akan hadir serta program ekstensi PTN, dan program-program degree yang banyak dan bermunculan maka ditahun-tahun mendatang jelas akan semakin terasa. Oleh karena itu citra perguruan tinggi swasta perlu diperbaiki dengan meningkatkan mutunya, disamping menggalakkan pemasaran lulusannya.

Jumlah mahasiswa yang dapat diterima dan daya tampung IAIN Sultan Amai Gorontalo, pada akhirnya ditentukan oleh faktor-faktor yang menjadi pembatas utama seperti jumlah dosen tetap berpendidikan S2 dan S3 dan penampilan serta fasilitas kampusnya, kecuali itu perlu diperhitungkan pula total mahasiswa. Produktifitas dan kualitas yang rendah, jumlah lulusan yang kecil pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah mahasiswa baru. Produktifitas dapat dinaikkan lalu proses pendidikannya dapat ditingkatkan antara lain menaikkan ratio dosen/mahasiswa. Produktifitasnya juga mungkin terhambat karena skripsi. Kenyataan menunjukkan bahwa mahasiswa sering lama menyelesaikan studinya karena skripsi belum selesai. Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan menerapkan peningkatan kualitas yang berkelanjutan dengan komitmen seluruh dosen dan karyawan untuk meningkatkan mutu.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

57

Prestasi mahasiwa di perguruan tinggi banya tergantung dari pribadi mahasiswa dan latar belakang keluarganya. Harus diakui bahwa calon mahasiswa yang masuk di perguruan tinggi swasta itu umumnya terdiri dari mereka yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri. Begitu pula persepsi mereka terhadap belajar di perguruan tinggi yang belum sebagai mana yang diharapkan (perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu dan kebudayaan, bukan pusat pemberian gelar dan ijasah). Maka kegairahan masuk perguruan tinggi yang besar juga menjadi salah satu faktor penting bagi pengembangan PTS, perlu diimbangi dengan persepsi yang benar.

Potensi mahasiswa sebenarnya sangat besar dan belum dimanfaatkan secara sepenuhnya. Umur yang masih muda, tenaga yang masih kuat, kecerdasan yang cukup dan terutama idealisme yang tinggi merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong perkembangan perguruan tinggi, asalkan diberi pengarahan yang baik, melalui bimbingan dan penyuluhan, serta pembudayaan keilmuan. Bertemu hanya untuk kuliah tidak akan mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi. Mahasiswa perlu didorong berada pada kondisi akademik yang tinggi B. Bidang penelitian

Masalah yang dihadapi IAIN Sultan Amai Gorontalo didalam pembinaan penelitian ada beberapa factor antara lain adalah masih terbatasnya dana penelitian yang mampu disediakan oleh pihak IAIN Sultan Amai Gorontalo. Disamping itu juga karena masih banyak staf akademik yang belum memiliki penelitian

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

58

payung. Adapun permasalahan penelitian dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo dapat diidentifikasi sebagai berikut :

• Tidak adanya Pedoman Penjaminan Mutu Penelitian • Mutu dan Relevansi hasil penelitian yang di hasilkan

masih rendah karena buruknya tata kelola isu-isu penelitian, anggaran dan manajamen riset.

• Keterbatasan kapasitas peneliti Dosen • Minimnya kompetisi hasil Penelitian Dosen dan

mahasiswa • Minimnya tenaga Profesionalitas bidang Peneliti • Minimnya hasil penelitian dosen yang terpublikasi

secara Nasional dan International • Minimnya karya tulis ilmiah (buku) bagi Dosen • Belum fokusnya pengelolaan Isu-isu penelitian yang

berbasis pengembangan Keilmuan, komprehensif dan berkelanjutan

• Minimnya keterlibatan mahasiswa dalam penelitian • Rendahnya akuntabilitas Pengelolaan penelitian • Minimnya fasilitas pendukung Penelitian • Lemahnya Monitoring dan Evaluasi Program Penelitian • Lemahnya tata kelola Dekumentasi dan Publikasi

Program Penelitian • Minimnya kemitraan penelitian dengan pihak

eksternal • Minimnya anggaran penelitian

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

59

C. Bidang Pengabdian pada Masyarakat

Sehubungan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan garis-garis yang ditentukan dalam Bab Dasar Perencanaan, ada beberapa hal yang menjadi masalah dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Masalah tersebut adalah : a. Ragam dan jumlah kegiatan pengabdian serta kualitasnya

belum memadai. Dalam hal ini juga membawa pengaruh terhadap minat terhadap kegiatan tersebut.

b. Pengabdian yang paling esensial yang seharusnya dilakukan oleh suatu perguruan tinggi yaitu sumbangan dan pengabdian ilmu yang dikembangkan dilembaga tersebut belum dapat dilakukan secara baik.

c. Belum ada keseimbangan antara kegiatan yang telah dilaksanakan dengan kegiatan yang akan diadakan.

d. Tenaga tetap yang mengelola kegiatan pengabdian kepada masyarakat belum memadai walaupun kegiatannya sudah terlembagakan (KKN), dan terkoordinasi pada Pusat Pengabdian Masyarakat.

e. Perangkat evaluasi belum memadai dan evaluasi belum dilakukan secara teratur.

f. Efektivitas dan efisiensi kegiatan masih kurang

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

60

g. Kurangnya sarana penunjang untuk melakukan kegiatan yang makin hari memerlukan sarana yang memadai. Sarana penunjang yang memadai sangat diperlukan untuk kegiatan ini misalnya alat-alat peraga. Fasilitas transportasi atau media lain seperti film dan semacamnya yang bersifat kultural edukatif. h. Tidak adanya Pedoman Penjaminan Mutu Pengabdian

pada Masyarakat i. Minimnya aplikasi / alih teknologi hasil-hasil penelitian

dengan kebutuhan Masyarakat. j. Masih dominannya program Pengabdian yang bersifat

internal k. Rendahnya akuntabilitas Pengelolaan Program

Pengabdian Masyarakat l. Belum maksimalnya jaringan kemitraan Pengabdian

pada Masyarakat m. Minimnya dukungan institusional terhadap program

Pengabdian Masyarakat n. Keterbatasan Anggaran yang belum memadai untuk

mengoptimalkan Program Pengabdian pada masyarakat

o. Lemahnya tata kelola Dekumentasi dan Publikasi Program Pengabdian pada Masyarakat

p. Rendahnya dedikasi dan profesionalisme pengabdian masyarakat.

q. Belum terkoordinasinya dengan baik daerah / desa binaan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

61

r. Minimnya kemitraan institusi dalam aras lokal, nasional, regional dan international

s. Minimnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat

t. Lemahnya Monitoring dan Evaluasi Program Pengabdian pada Masyarakat.

D. Bidang Organisasi dan Sarana Prasarana

Struktur organisasi IAIN Sultan Amai Gorontaloditahun 1995/1996 mengacu pada PP No. 30 Tahun 1990. Struktur organisasi ini sangat fleksibel dan mobile, hal yang sangat diperlukan bagi satu organisasi yang sedang berkembang. Sebaliknya melihat beban tugas yang bertambah berat, jumlah mahasiswa, tenaga pengajar yang bertambah dan kegiatan yang kian meningkat sukar diharapkan bahwa struktur semacam ini bisa tetap dipertahankan. Kesederhanaan organisasi itu perlu dipertahankan sebagai azas, demikian fleksibelitas dan mobilitasnya, tetapi pimpinan IAIN SULTAN AMAI GORONTALO di semua eselon harus ditangani oleh orang yang bekerja penuh dan profesional, faham betul mengenal pengelolaan perguruan tinggi.

Struktur organisasi yang fungsional yang berkaitan dengan Tri Dharma Pendidikan tinggi yang melibatkan para pengajar dan mahasiswa perlu dimantabkan. Struktur organisasi semacam ini lebih bersifat kolegial, ciri dari satu komunitas ilmiah. Bentuk organisasi ini penting, karena yang dilibatkan disini adalah sarjana dengan berbagai keahlian, tetapi juga diperlukan satu lembaga

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

62

ilmu pengetahuan untuk mendapat idea dan menampung kegiatan yang kreatif demi kemajuan ilmu pengetahuan. Iain Sultan Amai Gorontalo yang memiliki hubungan erat dengan Kememnterian Agama dengan demikian mempunyai kedudukan yang unik dalam kaitannya dengan gerakan dakwah dan amal ma’ruf nahi munka. Mekanisme kerja organisasi IAIN Sultan Amai Gorontalomasih dapat ditingkatkan efektifitasnya dan efisiensinya dengan berpegang pada rencana pengembangan yang jelas, pelaksanaan yang terarah dan evaluasi berkala yang mantap.

1. Tenaga Administratif

Tenaga administratif (tetap) IAIN Sultan Amai Gorontalo pada saat ini sudah mendekati kebutuhan/bidang-bidang yang ditangani, namun inti personil administratif ini belum cukup trampil, walaupun kemampuan/potensi mereka masih dapat ditingkatkan. Yang ditangani sampai sekarang terutama kegiatan pendidikan. Sedangkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang pengelolaannya memerlukan kemahiran khusus, mengharuskan staf administratif meningkatkan kemampuannya secara khusus pula.

Yang menjadi penghambat utama adalah mutu dan skill staf administrasi yang harus segera ditingkatkan, mengingat keterkaitan kegiatan yang satu dengan yang lain dan juga sistem dan kelancaran pelayanan yang harus dilakukan perlu kecepatan/ktepatan. Selain itu insentif yang memadai, jaminan sosial, kemungkinan aktualisasi diri dan keterbukaan kesempatan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

63

mengembangkan karier bagi mereka perlu diperhatikan untuk mempertinggi gairah kerja dan semangat pengabdiannya.

Pada kasus-kasus khusus dimana suatu unit kerja memerlukan tenaga administrasi dalam jangka pendek (setahun) maka diperlukan perencanaan tentang pengadaan tenaga magang mahasiswa ataupun tenaga kontrak yang dapat diberhentikan sesuai waktu kontrak atau diperpanjang sesuai keperluan.

2. Perpustakaan Perpustakaan adalah sumber informasi ilmu pengetahuan.

Sekarang ini, perpustakaan kampus III (pusat) relatif memadai untuk jumlah buku, teknologi/akses, maupun ragam ilmu. Namun keadaan ini tentu perlu terus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi lainnya. Khusus untuk perpustakaan pascasarjana diperlukan pembenahan yang mendesak karena setting perpustakaan dibuat berdasarkan keadaan tiga program studi (magister manajemen, magister sosiologi pedesaan, dan magister agama) padahal saat ini sudah ada 21 program studi (ditambah magister agribisnis, magister kebijakan / pengembangan pendidikan, dan magister hukum).

3. Sarana dan Prasarana

Dalam hal ini yang menjadi faktor penghambat adalah jumlah, jenis, mutu sarana dan prasarana. Disamping itu pengelolaan dan terutama pemeliharanaannya sering merupakan titik lemah dari perguruan-perguruan tinggi. Mengingat semakin

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

64

padatnya kegiatan dan bertambahnya jenis kegiatan seperti penelitian dan pengabdian pada masyarakat maka pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perlu mendapat perhatian yang serius. Pemeliharaan sarana dan prasarna saat ini menjadi faktor penting dalam pengeluaran IAIN Sultan Amai Gorontalo karena jumlahnya yang demikian banyak. Perlu ditekankan kepada setiap unit untuk menjaga sarana prasarana yang sudah ada. Pengadaan atau pembangunan prasarana dalam lima sampai 10 tahun ke depan harus benar-benar dihitung prioritasnya karena beban pemeliharaan juga amat besar.

4. Dana

Kelangsungan gejala kegiatan manusia atau badan hukum sering ditentukan oleh tersedianya dana yang memadai. Dana biasanya merupakan faktor penghambat utama. Kecuali jumlahnya, efektivitas dan efisiensi penggunaannya untuk mencapai hasil optimal dari kegiatan sangat menentukan. Namun dalam hal dana ini IAIN Sultan Amai Gorontalo telah membuktikan kemampuannya dalam pengelolaan maupun dalam pengusahaannya, sehingga eksistensinya tetap terjaga, malahan meningkat.

IAIN Sultan Amai Gorontalo pun mampu menggali sumber dana lain, disamping sumber dana yang berasal dari mahasiswa. IAIN Sultan Amai Gorontalo perlu meningkatkan sumberdana di luar sumberdana mahasiswa dengan menjual kemampuan IAIN Sultan Amai Gorontalo ke luar seperti konsultan, jasa penelitian,

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

65

jasa hotel, jasa IAIN Sultan Amai Gorontalo Dome, hubungan dengan pengusaha, dan lain-lain.

5. Lain-lain

Faktor-faktor lain yang mungkin dapat dimasukkan di sini adalah yang berada di luar kekuasaan IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk mengendalikannya seperti pemerintah, masyarakat, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi lokal, nasional, regional dan internasional. Selain itu juga situasi politik, ekonomi, sosial budaya akan sangat mempengaruhi perkembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo masa-masa mendatang.

Faktor-faktor ini dapat menjadi penghambat atau pendorong, karena IAIN Sultan Amai Gorontalo memang tidak dapat dan tidak akan melepaskan diri dari lingkungan. Bahkan akan berusaha bersikap dan tanggap terhadap keadaan serta perubahan di sekelilingnya. Kemahasiswaan

Kondisi objektif mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo yang

dijadikan dasar untuk mengadakan pembinaan secara kontinyu adalah :

a. Berasal dari masyarakat yang latar belakang sosial ekonomi dan budaya yang beragam

b. Berasal dari daerah yang beragam, sebagian dari daerah Gorontalo dan sebagian lagi berasal dari luar Gorontalo dan luar Jawa

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

66

c. Mempunyai basis keagamaan yang berbeda-beda.Pada umumnya adalah beragama islam, tetapi terdapat juga sebagian kecil beragama non-islam. Mahasiswa yang beragama Islam sebagian kecil berlatar belakang dari keluarga.

d. Sebagian besar berusia pasca remaja yang tengah mengalami perubahan baik fisik maupun psikis dan sebagian kecil tergolong berusia dewasa

e. Sebagian besar motivasi mahasiswa masuk IAIN Sultan Amai Gorontalo beragam dan sebagian kecil motivasi mereka adalah ingin membina dirinya sesuai dengan ciri khas Perguruan Tinggi yaitu ke -Islaman dan Keilmuan.

E.Tantangan

Tantangan menunjuk kepada adanya perkembangan situasi di luar IAIN Sultan Amai Gorontalo yang terbagi ke dalam tantangan perkembangan dunia internasional, nasional, regional, perubahan pada stakeholder, dan perkembangan kompetitor. Perkembangan globalisasi dunia yang berintikan liberalisasi informasi, liberalisasi perdagangan, dan liberalisasi investasi telah menghadapkan IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagai salah satu lembaga yang pendidikan yang tertantang untuk dapat go international. Liberalisasi informasi dan investasi yang merambah dunia pendidikan mendorong IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk dapat menjadi lembaga pendidikan yang mampu disandingkan dan dipertandingkan dalam pergaulan international. Perkembangan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

67

lingkup nasional dan regional telah mendorong stakeholder (pemerintah, mahasiswa, sponsor mahasiswa, pengguna lulusan, pengguna berbagai jasa IAIN Sultan Amai Gorontalo ) menuntut lebih banyak kepada IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk lebih berkualitas sehingga IAIN Sultan Amai Gorontalo ke depan diharap melakukan peningkatan kualitas yang berkelanjutan (continuous improvement) sesuai kebutuhan stakeholder sehingga memenuhi tuntutan akuntabilitas. Perkembangan perguruan tinggi lain baik PTN, PTS, maupun PTA adalah pesaing dalam usaha namun sekaligus mitra dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Keadaan ini dapat dijadikan dasar bagi IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk bertekad dan berusaha menjadi lembaga yang unggul dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

68

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

69

Bagian Keempat KERANGKA PENGEMBANGAN

Kerangka Pengembangan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyatakan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, (serta) bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 56 menuturkan, fungsi dan peran perguruan tinggi, yakni sebagai: a) Wadah pembelajaran mahasiswa dan masyarakat; b) Wadah pendidikan calon pemimpin bangsa; c) Pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; d) pusat kajian kebijakan dan kekuatan moral untuk mencari dan menemukan kebenaran; dan e) Pusat pengembangan peradaban bangsa. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Tujuan Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah: a) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

70

memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; b) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Kemajuan perguruan tinggi dilihat dari keberhasilannya dalam melaksankan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu: Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian dan Pengembangan; dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pertama, pendidikan dan pengajaran merupakan kegiatan akademik yang diselenggarakan untuk memenuhi pemahaman dan penguasaan ilmu-ilmu pengetahuan dan peningkatan kemampuan skil secara handal dan profesional sesuai basis kompetensi. Kedua, penelitian senantiasa diarahkan untuk menggali segala potensi dan permasalahan di masyarakat dalam rangka

pengembangan produk-produk pengetahuan dan teknologi bagi perbaikan kemajuan bangsa. Ketiga, pengabdian kepada masyarakat dipahami sebagai kegiatan strategis dalam rangka pembangunan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi sebanding dengan tingkat kemajuan perguruan tinggi dalam pelaksanaan berbagi tugas yang diembannya.

Semua komponen yang tercakup dalam Tri Darma Perguruan Tinggi merupakan satu kesatuan yang utuh. Komponen-komponen itu hanya dapat dibedakan tetapi tidak

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

71

dapat dipisahkan. Sebagai satu kesatuan yang integral, mula-mula dilakukan produksi pengetahuan melalui penelitian (research) dan pengembangan. Kemudian produk pengetahuan ditransfer dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Selanjutnya, hasil kegiatan dalam perkuliahan diaplikasikan lewat pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi secara utuh akan menghasilkan “siklus pengetahuan” (knowledge cyrcle). Keberlangsungan siklus pengetahuan dapat menghasilkan pola kehidupan dalam bentuk “masyarakat berbasis ilmu” (society based knowledge) atau “ilmu berbasis masyarakat” (knowledge based society).

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

72

Kebijakan dan Tujuan pada Tahap Perkembangan ( 2012-2017);

Penambahan program studi di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo dan Pemekaran Fakultas. Masa pengembangan jangka pendek bertujuan yaitu Memenuhi semua persyaratan dasar sebagai universitas Islam

Kerangka Pengembangan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

73

Kebijakan dan Tujuan Jangka Tahap Pemantapan (2018-2022) :

Menjadi perguruan tinggi Islam dengan reputasi regional kawasan timur Indonesia, dikenal secara nasional dan internasional.Masa pengembangan jangka menengah bertujuan yaitu mewujudkan perguruan tinggi Islam yang dapat mengelola ilmu pengetahuan secara spesifik menurut Fakultas.

Kebijakan dan Tujuan Jangka Panjang (2023-2027) :

Menjadi Universitas Islam Negeri yang unggul dalam melaksanakan pengkajian studi-studi Islam, Kesenian dan Kebudayaan di kawasan Timur Indonesia. Masa pengembangan jangka panjang bertujuan yaitu: Memenuhi semua persyaratan sebagai universitas Islam unggulan di skala internasional.

A. Visi, Misi dan Tujuan IAIN Sultan Amai Gorontalo

Pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontaloharus dilakukan

dengan pola yang terintegratif antara tuntutan persyarikatan dan tuntutan pendidikan tinggi serta masyarakat pengguna. Berkenaan dengan itu, maka IAIN Sultan Amai Gorontalo telah memiliki rumusan visi-misi sebagai upaya konsisten untuk menjalankan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

74

amanat persyarikatan. Sebagaimana diketahui bersama visi-misi tersebut adalah;

V I S I :

Menjadi Perguruan Tinggi Islam berkelas Dunia dalam Studi Islam, Sains, dan Budaya Lokal

M I S I : 1. menyelenggarakan studi ilmu-ilmu keislaman, sains,

dan teknologi yang memiliki keunggulan; 2. mengembangkan riset studi ilmu-ilmu keislaman, dan sains

yang berbasis budaya; dan 3. mewujudkan pusat budaya dan meningkatkan kerjasama

lintas sektoral. T U J U A N : 1. menjadikan pendidikan tinggi Islam terdepan dalam studi

Islam, Sains, dan Teknologi; dan 2. menjadikan referensi akademik mengenai Islam yang

toleran, plural, dan berbasis lokal. B. Pendekatan& Strategi Pengembangan

Pendekatan yang perlu digunakan untuk menjawab tantangan dan masalah yang dihadapi maka pendekatan yang dipilih adalah melakukan peningkatan kualitas yang berkelanjutan (continuous improvement) dengan dasar pemikiran yang bersifat sirkuler dalam teknis pelaksanaannya yaitu perencanaan,

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

75

pelaksanaan, evaluasi, dan perbaikan (PDCA = Plan, Do, Check, Act). Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan kualitas unit kerja yang diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan benar-benar dikerjakan sehingga mencapai mutu. Evaluasi terhadap pelaksanaan dilakukan sebagai suatu kebutuhan untuk memperbaiki langkah selanjutnya agar dapat mencapai baku kinerja yang ditetapkan bersama. Pelaksanaan peningkatan kualitas yang berkelanjutan disesuaikan dengan keadaan di masing-masing unit kerja.

Penyusunan strategi perencanaan IAIN Sultan Amai Gorontalo berpegang pada Kebijaksanaan Dasar Pendidikan Tinggi yang berisi pokok-pokok pengelolaan pendidikan/perguruan tinggi yang menyangkut dasar, arah dan langkah perkembanganya.Dengan menggunakan pendekatan konsolidatif, IAIN Sultan Amai Gorontalo dalam menyusun strategi pengembangannya dengan memperhitungkan potensi yang ada dan tingkat perkembangan yang telah dicapai. Dengan berdasarkan ini universitas menginginkan perkembangan yang gradual yang akan menuju pada perkembangan yang cepat dan pertumbuhan mandiri (self perpetuating growth). Disamping itu ditempuh pula pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan perkembangan

Dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah, strategi perencanaan IAIN Sultan Amai Gorontalo akan memanfaatkan cara ini sebagai pelengkap, artinya masalah akan diselesaikan kasus demi kasus secara pragmatis.Selanjutnya

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

76

dengan pendekatan perkembangan tersebut di atas, maka strategi perencanaan IAIN Sultan Amai Gorontalo akan mempehatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Tantangan dan masalah lingkungan di luar Iain Sultan

Amai Gorontalo dan memperhitungkan pula kecenderungan (trend) dan arah perkembangan masa depan.

2. Tujuan perencanaan dengan berusaha mengurangi pengaruh faktor penghambat dan memperbesar pengaruh faktor pendorong.

3. Orientasi pada pengelolaan secara menyeluruh, masukan proses dan keluaran dan tidak hanya memperhitungkan hasil akhir.

4. Proses perkembangan itu sendiri harus dilaksanakan pada semua tingkat, manusia, kelompok maupun lembaga, yang perlu diawali dengan meletakkan dasar dan terus dikembangkan menjadi kesatuan/kegiatan yang serba lengkap. Kecenderungan perkembangan itu untuk menjurus ke arah differensiasi/keanekaragaman yang perlu diimbangi dengan usaha integrasi dan konsolidasi.

5. Faktor ketidakpastian yang selalu melekat pada setiap perkembangan dan karena itu memerlukan strategi yang luwes dan evaluasi yang teratur, tanpa mengorbankan keterarahannya.

Berdasarkan semua hal di atas IAIN Sultan Amai Gorontalo

merencanakan perbaikan mutu secara berkelanjutan selama

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

77

lima tahun dan menentukan prioritas bagi tahap pertama sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesatuan/kegiatan yang telah ada dan

meletakkan dasar dari hal yang belum terdapat. 2. Meningkatkan mutu pendidikan diploma, S1, S-2, S-3,

plus penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai pendukungnya.

3. Mengutamakan mahasiswa yang berprestasi untuk dibantu lebih lanjut dalam mengembangkan dirinya.

4. Mengutamakan penambahan jumlah dan jenis tenaga pengajar dengan mutu dan komposisinya untuk diperhatikan dan terus menerus dikembangkan.

5. Mengutamakan peningkatan kualitas tenaga pengajar dan karyawan agar dapat memberikan kualitas pelayanan pendidikan yang prima.

6. Mengutamakan peningkatan kualitas proses belajar mengajar.

7. Mengutamakan mata ajaran yang dapat menunjang berkembangnya profesionalisme dan mengembangkan mata ajaran yang teoritis scintific secara bertahap.

8. Menerapkan proses pembimbingan yang mendorong peningkatan kualitas dan memperlancar kelulusan.

9. Merintis bentuk pengajaran yang dapat menunjang kemampuan mengembangkan diri sencara mandiri.

10. Menyeimbangkan dimensi pendidikan dan penelitian terapan yang menunjang usaha pembangunan dengan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

78

penelitian yang memiliki dimensi teoritik atau penelitian dasar.

11. Menyeimbangkan keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian dengan penelitian yang dikerjakan oleh staf pengajar.

12. Mendorong mahasiswa melakukan penelitian selain skripsi (tugas akhir) untuk menciptakan lulusan yang lebih berkualitas.

13. Menyeimbangkan usaha pengabdian pada masyarakat yang dilakukan mahasiswa dalam rangka kerjasama dengan instansi pemerintah dan badan hukum swasta yang melayani kepentingan umum dan usaha pengabdian yang dilakukan dan ditangani sendiri.

14. Mengutamakan peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan dan pengembangans ecara gradual jumlah, jenis dan mutu staf pengelola.

15. Mengutamakan pengadaan dana yang tidak mengikat dan ketertiban pengelolaan, tanpa terlalu memberatkan mahasiswa dan keluarganya.

16. Mengutamakan pembangunan dan perluasan gedung bagi kegiatan pokok pendidikan dan pengajaran.

17. Mengutamakan peningkatan mutu perpustakaan dan laboratorium.

18. Mengutamakan pengembangan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun Swasta sewilayah Kopertis VII, serta merintis kerjasama dengan lembaga-lembaga lain (negeri/swasta) yang

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

79

dipandang mampu mendukung pengembangan masa mendatang baik dalam maupun luar negeri.

19. Mempersiapkan/merintis pengembangan program-program studi ilmu-ilmu keras (hard science), baik untuk program D3 dan spesialisasi 1 maupun S1 dan S2 serta peningkatan mutu dan status untuk program-program studi yang sudah ada.

20. Merintis pengembangan kehidupan kampus dengan mengutamakan kegiatan yang ada kaitannya dengan bidang-bidang studi seperti ceramah ilmiah.

Untuk menyusun Rencana Induk Pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo ditempuh melalui berbagai usaha, antara lain : 1. Koordinasi antar pimpinan baik vertikal maupun horisontal

(mulai Rektorat sampai Ketua Program Studi). 2. Rapat Senat Universitas untuk menentukan Visi, Misi, dan

Tujuan Universitas. 3. Koordinasi Tim Penyusun Rencana Induk Pengembangan

Universitas yang terdiri dari unsur Rektorat, Senat Universitas, Biro Akademik, Biro Administrasi Umum, Biro Keuangan, Biro kemahasiswaan, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Bagian Perencanaan Sarana / prasarana, dan Badan Kendali Mutu Akademik.

4. Identifikasi keadaan saat ini dan estimasi keadaan 10 tahun yang akan datang.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

80

C. Pengembangan Pendidikan dan Pengajaran Pengembangan bidang akademik direncanakan dalam

bentuk proses peningkatan mutu kegiatan kependidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan baik di dalam maupun di luar kelas, secara formal mau pun informal. Rencana pengembangan akademik berlandaskan pada visi dan misi IAIN Sultan Amai Gorontalo meliputi bidang pendidikan-pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki relevansi dengan kebutuhan stakeholders. Proses tersebut ditunjang oleh perencanaan pengembangan kualitas kemampuan mendidik-mengajar dan peningkatan jenjang pendidikan para dosen. Rencana pengembangan akademik tersebut meliputi : 1. Pengembangan jurusan dan strata

Tujuan pengembangan : (a) Memantapkan jurusan atau program studi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang berorientasi pada lapangan kerja yang tersedia. (b) Menambah jurusan atau program studi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang berorientasi pada lapangan kerja yang tersedia khususnya program studi ilmu-ilmu keras dan spesialis. (c) Membuka program S-2 (Pasca Sarjana) baru, dan Program S-3 Pendidikan Agama Islam & Hukum.

Sasaran yang ingin di capai terbagi dalam Jangka Pendek (5 Tahun) yakni ; bahwa semua jurusan program studi yang ada diharapkan cukup relevan dengan kebutuhan mahasiswa/masyarakat dan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Pada tahun 2010 jumlah dosen bertambah meningkat menjadi 1000 orang, sehingga pertambahan selama 5 tahun berjumlah 225

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

81

orang. Jumlah dosen tersebut disediakan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada IAIN Sultan Amai Gorontalo yang mempunyai 10 Fakultas dengan 31 Jurusan/program studi, program Pascasarjana dengan 6 program studi serta D-3 Keperawatan. Rasio dosen dengan mahasiswa dalam jangka pendek diharapkan bias menunjukkan angka perbandingan antara 1 : 20 sampai dengan 1 : 25.

Sedangkan dalam Jangka Panjang (10 tahun) diharapkan menjadi kelanjutan dari sasaran jangka pendek. Peningkatan program studi lebih disempurnakan dan dititik beratkan kepada kebutuhan masyarakat akan tenaga sarjana, serta pembangunan.

Pengembangan Kurikulum

Tujuan Pengembangan pada aspek kurikulum ini adalah untuk memantapkan dan mengembangkan materi, struktur organisasi dan strategi kurikulum program D-3, S-1, S-2 dan S-3.Kurikulum dalam hal ini merupakan semua yang secara nyata terjadi dalam proses kependidikan dan pembelajaran di IAIN Sultan Amai Gorontalo, dalam berbagai bentuk penyajian mata kuliah. Adapun tujuan spesifik adalah: § Selain itu diharapkan setiap mata kuliah dalam setiap program

studi, secara dinamis harus mengandung pendidikan rohani dan hati sebagai penanaman dan pengembangan aqidah dalam mewujudkan atmosfir perilaku keislaman dan keilmuan.

• Mata kuliah disampaikan dalam paradigma bahwa pembelajaran menjadikan mahasiswa sebagai subjek didik dan ajar yang memiliki kebebasan berekspresi.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

82

• Setiap mata kuliah harus memiliki relevansi dengan cara hidup dalam arti mahasiswa dapat memperoleh nilai-nilai akhlak, sehingga memiliki keyakinan dan kepampuan untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata.

• Setiap mata kuliah hendaknya dapat melatih mahasiswa mengembangkan rasa ingin tahunya, ingin tahu yang benar, sehingga mampu merasakan kenikmatan dalam mempelajari dan mengembangkan IPTEKS.

• Setiap mata kuliah yang disajikan harus dikemas penyampaiannya (silabus) sedemikian rupa sehingga terasa manfaatnya bagi kehidpan sehari-hari. Bahwa menuntut ilmu berarti belajar dan melatih diri untuk berpikir, berinteraksi dan berbuat secara sistematis, logis, rasional, terencana dan teliti, yang akan membuahkan manusia pekerja-keras yang kreatif dan inovatif yang mempunyai daya saing yang tinggi.

• Setiap mata kuliah harus mengandung motivasi bagi mahasiswa untuk menguasai bahasa asing. Karena dengan penguasaan bahasa asing mahasiswa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan di luar negeri lebih cepat dan mudah.

Sasaran : a). Terwujudnya keseimbangan komposisi komponen-komponen

dalam kurikulum. b). Tersusunnya Tujuan Instruksional Umum/Tujuan Instruksional

Khusus, serta stabilnya untuk tiap program dan strata yang lebih mantap.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

83

c). Terlaksananya model-model pendekatan intern dan antar disiplin ilmu secara luwes dan luas tanpa mengurangi disiplin yang diambil/digarap dalam jurusan maupun program studi.

d). Terlaksananya system evaluasi dan bimbingan studi dengan pedoman yang telah ditetapkan.

e). Tersedianya sarana penunjang untuk melaksanakan metode pengajaran sesuai dengan kurikulum.

f). Terwujudnya sistem seleksi penerimaan calon mahasiswa sesuai dengan bidang studi/jurusan yang ada.

Pengembangan Tenaga Edukatif.

Tujuan Pengembangan : (a) Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga edukatif secara keseluruhan, (b) Meningkatkan jumlah tenaga dosen yang berpangkat tinggi (Lektor – Guru Besar) dan (c) Meningkatkan jumlah tenaga dosen yang berpangkat tinggi (Pascasarjana dan Doktor).

Sasaran yang ingin di capai adalah ; Dalam jangka pendek diharapkan ada peningkatan penerimaan dosen, kenaikan pangkat dosen dan memberi kesempatan tugas belajar pada dosen. Diharapkan dalam jangka panjang IAIN Sultan Amai Gorontalomempunyai perbandingan tenaga edukatif berpangkat Guru Besar, Lektor Kepala, Lektor dan Asisten Ahli = 1 : 4 : 4 : 4. Pengembangan staf inti (kelompok pengajar) sesuai dengan jurusan/program studi yang ada atau jenis disiplin yang dikembangkan.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

84

Kurikulum yang telah dirancang secara tepat sesuai dengan keberadaan peserta didik akan menghasilkan lulusan yang kompetitif dalam dunia kerja, akan selalu dikaitkan dengan peningkatan mutu para dosen yang bertugas menyampaikan. Dosen dapat dikatakan sebagai struktur determinan dalam mengembangkan potensi mahasiswa dalam mendekati tujuan pendidikan, karena itu mutu sumber daya dosen perlu direncanakan pengembangannya agar para dosen berkemampuan untuk : a. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan perhatian terhadap

mutu potensi (intelektual, emosi, ketrampilan) mahasiswa melalui berbagai cara seperti : pengamatan, wawancara, angket dan lain-lain.

b. Membantu mahasiswa mengembangkan potensi yang baik (positif) serta memberi arahan dalam menghilangkan pembawaan atau kebiasaan mahasiswa yang jelek.

c. Menginformasikan, memperlihatkan kepada mahasiswa tentang berbagai peran atau tugas orang dewasa dalam keluarga, lembaga tempat bekerja dan masyarakat dengan berbagai bidang keahlian, keterampilan agar mahasiswa memilih sesuai dengan minat dan bakat mereka.

d. Memperhatikan perkembanagan potensi mahasiswa untuk mengetahui apakah minat dan bakat mereka telah tersalurkan dengan baik atau sebaliknya.

e. Memberikan wawasan dan bimbingan terutama ketika mahasiswa perwaliannya menemui kesulitan dalam

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

85

pengembangan potensi mereka atau suasana belajar dan atau ketenangannya mengalami gangguan.

f. Menyajikan setiap mata kuliah secara menarik, menyenangkan dan efektif, baik di dalam mau pun di luar kelas.

g. Meningkatkan keahlian sesuai dengan bidang ilmunya dan keterampilan dalam mengajarkannya melalui short-course, studi-lanjut, sehingga mampu mengembangkan logika dan rasionalitas mahasiswa.

Rencana Pengembangan Perkuliahan Bermutu

Perkuliahan bermutu adalah proses yang terjadi dalam perencanaan, penyajian materi sebagai pelaksanaan perencanaan, termasuk kegiatan evaluasi proses, produk dan unsur-unsur yang terlibat dalam upaya memenuhi kebutuhan stakeholders, baik mahasiswa sebagai pelanggan primer, orang tua, pemerintah, lembaga sponsor, lembaga pendidikan yang lebih tinggi, lembaga penelitian sebagai pelanggan sekunder, mau pun pelanggan tersier seperti perusahaan, kewirausahaan dan dunia kerja yang lain. Untuk mewujudkan perkuliahan bermutu perguruan tinggi ini merencanakan : a. Menciptakan Sistem dan Proses Perkuliahan yang Korektif.

Mengupayakan terciptanya suatu sistem dan proses berdasarkan proses sirkuler PDCA (Plan - Do - Check - Act ) dalam perkuliahan. Dalam hal ini dosen harus membuat perencanaan perkuliahan, rencana penyajian serta pelaksanaan evaluasi. Berdasarkan evaluasi terhadap proses pembelajaran tersebut dosen harus melakukan perbaikan atau

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

86

peningkatan mutu perkuliahan pada tahap (semester) berikutnya.

b. Menciptakan Perkuliahan dengan Managemen Keberagaman. Menciptakan ”managemen keberagaman” dalam menyikapi, memperlakukan keberadaan mahasiswa bersifat heterogin (perbedaan latar belakang sosial-budaya, daya tangkap pemahaman, kepribadian), pandangan dan sikap dosen, kelengkapan ruang kelas, lingkungan. Keberagaman merupakan suatu kewajaran, karena itu generalisasi perlu dihindari, peraturan harus memperhitungkan heterogenitas, kecermatan terhadap yang bersifat kasus atau gejala umum.

c. Menciptakan Kemandirian Mahasiswa. Melatih dan mengevaluasi keterampilan dosen dalam pengembangan kemandirian mahasiswa baik dalam berpikir, merasa dan bertindak. Dosen harus mengembangkan sikap demokratis, terbuka. Mengembangkan teknik diskusi, bekerja dan belajar mandiri, berprakarsa, berinovasi, berkreasi serta menciptakan situasi win-win.

d. Menciptakan Managemen Berdasarkan Data. Perkuliahan bermutu mempunyai prinsip utama Management By Fact, jadi bukan Management By Objective. Karena itu dosen diharuskan mempunyai data kelas secara lengkap dari perencanaan sampai dengan evaluasi, sebagai dasar dalam menentukan langkah perbaikan mutu perkuliahan.

e. Membuat Perencanaan Perkuliahan Bermutu. Setiap dosen pengampu mata kuliah diharuskan membuat susunan materi perkuliahan untuk satu semester dan untuk

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

87

setiap pertemuan berdasarkan kurikulum dan kebutuhan para pelanggan, tujuan, sarana pendukung, metode penyajian dan sistem evaluasi.

f. Membuat Perencanaan Pelaksanaan Perkuliahan Bermutu. Dalam penyajian materi kuliah dosen harus menyususn Satuan Materi Sajian (SMS) serta menyajikan SMS tersebut di kelas. Dalam hal ini dosen harus betul-betul menyadari tentang fase-fase psikologis dalam belajar seperti fase : motivasi, pemerhatian, pemerolehan, penyimpanan, pengingatan, generalisasi, kinerja dan umpan balik.

g. Merencanakan Evaluasi Untuk Peningkatan Mutu Perkuliahan. Dosen harus mengevaluasi mahasiswa bukan hanya pada penguasaan materi yang disajikan seperti pada umumnya masih terjadi di setiap perguruan tinggi (menurut Management By Objective, MBO, linier), tetapi harus menggunakan Management Mutu Terpadu (MMT, sirkuler) yang mempunyai tujuan untuk peningkatan dan pengendalian mutu. Evaluasi perkuliahan merupakan dasar usaha peningkatan mutu perkuliahan secara berkelanjutan, baik pada perencanaan, pelaksanaan mau pun pada cara melakukan evaluasi. Evaluasi bisa dilakukan diri sendiri yakni evaluasi oleh mahasiswa atau dosen terhadap dirinya sendiri (pengevaluasi internal), di samping bisa dosen mengevaluasi mahasiswa, atau sebaliknya (pengevaluasi eksternal). Di samping itu evaluasi harus mempunyai standar untuk peningkatan mutu.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

88

D. Pengembangan Penelitian Kegiatan penelitian merupakan salah satu cara untuk

mengembangkan ilmu dan teknologi. Pengembangan ilmu dan teknologi pada dasarnya ditujukan utnuk mensejahterakan kehidupan manusia agar dapat menikmati kehidupannya secara selaras, seimbang, dan serasi dengan kemajuan ilmu dan teknologi itu sendiri. Dengan demikian penelitian akan dapat memberi arti dan sumbangan bagi upaya peningkatan kesejahteraan manusia.

Penelitian pada dasarnya merupakan bagian integral yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa baik secara individual maupun kelompok. Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh staf dosen dari jurusan, laboratorium, fakultas-fakultas dan pusat-pusat studi.Kegiatan peneltian yang dilakukan dosen-dosen diharapkan menghasilkan konsep, model, prototipe, pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan kelembagaan dan juga berorientasi pada produk yang relevan bagi pembangunan daerah dan nasional.

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen pada tiap jurusan/fakultas/ laboratorium dan pusat-pusat studi di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo dikoordinir oleh Lembaga Penelitian. Lembaga Penelitian dalam hal ini juga menjalankan fungsinya sebagai koordinator dan fasilitator kegiatan penelitian.

Penelitian yang sifatnya "monodisiplin" dilakukan oleh oleh jurusan/laboratorium atau bagian fakultas-fakultas. Sedangkan Pusat-pusat studi melakukan kegiatan penelitian yang sifatnya monodisplin maupun multidisiplin. Dalam upaya mewujudkan IAIN Sultan Amai Gorontalo menjadi "Real University", Lembaga

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

89

Penelitian diharapkan menjadi salah satu pemeran khususnya dalam menjalankan kegiatan dan keterpaduan penelitian dengan bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat. Dalam hal ini harus dikembangkan pola keterkaitan antara kegiatan penelitian dengan pengabdian pada masyarakat serta pendidikan termasuk pendidikan pasca sarjana.

Penelitian yang dihasilkan selama ini dilakukan atas usaha IAIN Sultan Amai Gorontalo sendiri dan melalui kerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Agama serta lembaga lain. Pembinaan secara institusional dilakukan melalui tim atau kelompok-kelompok peneliti yang tenaganya juga merupakan kelompok dari jurusan yang ada. Kelompok-kelompok peneliti tersebut pembinaan maupun pengembangannya dilakukan lewat wadah Pusat Penelitian. Kecuali dilakukan oleh para staf pengajar, penelitian yang diselenggarakan di Iain Sultan Amai Gorontalo senantiasa melibatkan para mahasiswa.

Adapun dasar pemikiran pembinaan dan pengembangan penelitian sesuai dengan garis-garis yang telah ditentukan dalam Bab Dasar Perencanaan adalah :

Dari aspek Program pengembangan ini diarahkan pada : (a) Karena penelitian merupakan bagian integral dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka sudah menjadi keharusan bagi IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk melaksanakannya terutama dalam rangka mewujudkan masyarakat ilmiah. (b) Karena kebutuhan masyarakat terhadap pengembangan ilmu, teknologi dan social keagamaan terus meningkat, maka melalui kegiatan penelitian

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

90

IAIN Sultan Amai Gorontalo akan terus melakukan usaha-usaha untuk memberikan jawaban dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah tersebut. (c) Perkembangan ilmu, teknologi dan sosial keagamaan membawa dampak dan perubahan terhadap kehidupan manusia. Maka IAIN Sultan Amai Gorontalo melalui kegiatan penelitian akan terus mengikuti timbulnya dampak dan perubahan tersebut.

Pada Aspek ketenagaan. Penelitian merupakan kegiatan yang mutlak harus ada di dalam usaha pengembangan ilmu, teknologi dan bidang social keagamaan. Hal ini membawa konsekuensi bagi IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk menyediakan dan membina tenaga-tenaga peneliti yang berbobot sesuai dengan bidangnya. Selain itu Pengembangan penelitian memerlukan sarana yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi dan social ke agamaan.

Konsep Pengembangan Penelitian

Program. Pada program ini menyangkut yakni Pemegang Kebijaksanaan, berupa Keterlibatan pimpinan IAIN Sultan Amai Gorontalo / Pusat Penelitian dan Ketua-ketua Jurusan dalam merumuskan kebijaksanaan tanpa mengurani kemungkinan serta sifat kemandirian penelitian atau kebebasan akademik.Pengembangan :Penelitian juga diarahkan kepada pengembangan jurusan-jurusan / program studi yang ada atau yang sedang dipersiapkan.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

91

Ketanagaan penelitian Lebih banyak mendorong dan memberikan kesempatan kepada para peneliti, pengajar dan para mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan penelitian. Disamping itu juga terus dilakukan usaha untuk meningkatkan kecakapan dan ketrampilan mereka sebagai pelaksana penelitiian yang tentunya perlu di dorong oleh Penyediaan sarana penunjang yang memadai untuk kegiatan penelitian seperti laboratorium, alat-alat peraga dan fasilitas transportasi.

Menurut kegunaannya penelitian dalam sistem pendidikan

tinggi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : a. Sebagai tempat mendidik calon peneliti, tempat untuk

mengingkatkan kemampuan dan keahlian peneliti b. Sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan c. Sebagai tempat yang kegiatannya dapat menunjang dan

memberi sumbangan bagi pembangunan. Strategi Penelitian a. Menyusun program penelitian dari berbagai bidang ilmu dari

dosen dan mahasiswa b. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengkajian ipteks c. Melakukan sinergi penelitian dan pengkajian ipteks dengan

organisasi pemerintahan (GO) dan non pemerintahan (NGOs) yang tidak mengikat

d. Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan dunia usaha dan industri

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

92

e. Membangun pusat data kegiatan penelitian dan pengkajian ipteks

f. Membangun pusat informasi dan publikasi penelitian dan pengkajian ipteks

g. Melakuakn sosialisasi dan fasilitasi kegiatan pengembangan ipteks kearah paten

E. Bidang Pengabdian Pada Masyarakat

Pembinaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah mendapat dukungan dan bantuan dari instansi pemerintah dan lembaga-lembaga non pemerintah. Sampai saat ini telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan bakti sosial, dan KKN terutama yang berhubungan dengan kegiatan pembangunan di beberapa daerah di Gorontalo.

Pengembangan pengabdian kepada masyarakat yang dikoordinasi melalui Pusat Pengabdian Pada Masyarakat, diharapkan dapat mendukung kegiatan yang ada dengan lebih efektif dan efisien, berkesinambungan dan evaluasinya dapat dilaksanakan secara teratur.

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) IAIN

Sultan Amai Gorontalo merupakan unsur pelaksana yang menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat baik yang didanai dari DIPA IAIN Sultan Amai Gorontalo maupun dari non DIPA. LPM-IAIN Sultan Amai Gorontalo mengkoordinasikan kegiatan pengabdian yang ada di lingkungan IAIN Sultan Amai

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

93

Gorontalo dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, baik yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka Kuliah Kerja Sosial (KKS) maupun oleh dosen di lingkungan Sultan Amai Gorontalo. Selain itu, LPM IAIN Sultan Amai Gorontalo juga melaksanakan kegiatan pengabdian lain dalam bentuk pendampingan, perintisan maupun pembinaan bekerjasama dengan lembaga/instansi lain baik pemerintah maupun sawasta.

LPM - IAIN Sultan Amai Gorontalo secara struktural memiliki

Kepala LPM, Sekretaris LPM dan 3 Koordinator Bidang (Ko.Bid) yaitu Kabid Program Kuliah Kerja Sosial (KKS) dan Pengembangan Wilayah, Kobid Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat dan Kobid Pengembangan SDM dan Inkubator Bisnis. Administrasi lembaga dilaksanakan oleh bagian Tata Usaha. Setiap Koordinator Bidang dalam kegiatannya bekerjasama dengan seluruh Fakultas yang ada di IAIN Sultan Amai Gorontalo sesuai dengan bidang garap/pekerjaan yang sedang dilakukan, dimana diharapkan seluruh tenaga dosen dari seluruh fakultas dilibatkan semaksimal mungkin sesuai dengan prinsip dasar pengerjaan seluruh pekerjaan di LPM-IAIN Sultan Amai Gorontalo yang menganut pola terintegrasi multidisiplin ilmu. Dengan demikian diharapkan hasil yang dicapai menjadi maksimal.

Bidang Program Kuliah Kerja Sosial (KKS) dan Pengembangan Wilayah merupakan bagian integral dari proses pendidikan yang mempunyai ciri–ciri khusus, memerlukan landasan idiil yang secara filosofis akan memberikan gambaran

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

94

serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta untuk apa Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan.Oleh karena itu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata sekurang–kurangnya mengandung lima aspek yang bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, yaitu: keterpaduan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, dimensi yang luas dan kepragmatisan, serta keterlibatan masyarakat secara aktif.

Bidang Pengembangan SDM dan Inkubator lebih diarahkan untuk mengembangkan budaya kewirausahaan di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo, terutama mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan, pembinaan dan pendampingan UKM, perintisan wirausaha baru bagi alumni dan pelatihan penulisan proposal pengabdian DIKTIS.

Bidang pendidikan dan pelayanan masyarakat melaksanakan dan mengkoordinasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi diartikan sebagai pengamalan IPTEKS secara melembaga melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkannya, dalam upaya mensukseskan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. Program pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan cara memanfaatkan dan menerapkan hasil penelitian maupun hasil pendidikan perguruan tinggi.

Dalam rangka melaksankan kegiatan pengabdian

dan menggiatkan program strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan membantu mempercepat

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

95

pembangunan masyarakat, LPM telah merintis dan menjalin kerjasama dengan dinas/instansi/lembaga terkait dan menindaklanjuti dengan berbagai kegiatan. Tujuan pokok program ini, selain untuk mengembangkan saling pengertian antar lembaga dalam melakukan tugas pembinaan di masyarakat, juga untuk memperoleh dana bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.Pemberdayaan pusat pengabdian di lingkungan LPM- IAIN Sultan Amai Gorontalo a. Meningkatkan dan mengembangkan serta penerapan

ilmu pengetahuan teknologi dan budaya sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat.

b. Memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat

c. Mengembangkan sistem dokumentasi dan informasi tentang proses dan hasil kegiatan pengabdian dan pengembangan potensi masyarakat.

d. Memantapkan jaringan kerjasama dengan PTN/PTS, dunia usaha, dan instansi pemerintah, serta lembaga-lembaga internasional

e. Pemberdayaan potensi kelompok-kelompok masyarakat f. Pemanfaatan potensi IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

secara sinergis dan bekerjasama dengan pihak luar dalam rangka penggalangan dana untuk kegiatan pengabdian masyarakat

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

96

F. Pengembangan Kerjasama dengan Pihak Lain Untuk menjadikan IAIN sebagai lembaga yang terkemuka

dalam pengembangan ilmu pengetahuan maka diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam lingkup Internasional, nasional, dan regional/lokal.

Pada tataran Internasional pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo diarahkan pada : (a) pengembangan kerjasama dalam bentuk pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian, publikasi ilmiah, dan pertukaran informasi ilmiah antara IAIN Sultan Amai Gorontalodengan perguruan tinggi Islam di Timur Tengah, Asia Timur, Asia Tenggara, dan Australia. (b) Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah negara lain dalam kerangka pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalosebagai suatu perguruan tinggi. (c) Mengembangkan kerjasama dengan organisasi non pemerintah lintas negara dalam kerangka pengembangan akademik.

Pada tataran Nasional pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo diarahkan pada : (a) Mengembangkan kerjasama dengan instansi pemerintah tingkat pusat dalam aktivitas yang saling menguntungkan. (b) Mengembangkan kerjasama dengan institusi pendidikan lain baik PTN, PTM, maupun PTS lain untuk meningkatkan sinergi pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. (C) Mengembangkan kerjasama dengan pusat-pusat pengembangan ilmu pengetahuan baik institusi pendidikan maupun institusi penelitian / institusi pengembangan ilmu. (d) Mengembangkan kerjasama dengan perusahaan nasional maupun multinasional yang ada di Indonesia yang saling menguntungkan.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

97

Dan (f) Mengembangkan kerjasama dengan organisasi non pemerintah lingkup nasional dalam kerangka pengembangan akademik.

Pada tataran Regional/Lokalpengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo diarahkan pada (a) Mengembangkan kerjasama dengan instansi pemerintah propinsi dan kabupaten yang saling menguntungkan. (b) Mengembangkan kerjasama dengan institusi pendidikan di tingkat regional maupun lokal. (c) Mengembangkan kerjasama dengan pusat pengembangan ilmu pengetahuan setempat. Dan (d) Mengembangkan kerjasama dengan perusahaan dan organisasi non pemerintah lingkup regional/lokal.

D. Bidang Kemahasiswaan

Tujuan Pengembangan :Meningkatkan jumlah dan kualitas calon mahasiswa yang diterima dan Meningkatkan produktivitas pendidikan.Sasaran :Pada 5-20 tahun kedepan diproyeksikan jumlah mahasiswa yang diterima stabil. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan mutu lulusan. Dengan jumlah yang diterima, maka akan mempermudah penyusunan perencanaan dan upaya untuk meningkatkan mutu akademik. Rata-rata lama studi 4,5 – 5,5 tahun dan terus diusahakan makin mendekati ketepatan waktunya (4 – 5 tahun).

Mahasiswa sebagai salah satu komponen sivitas akademika IAIN Sultan Amai Gorontalo yang memiliki karakteristik bersifat heterogen, kedudukan dan fungsinya sangat strategis untuk dibina dan dikembangkan. Mereka sebagai Sumber Daya Manusia (SDM), yang potensial untuk ditingkatkan daya kreativitasnya agar kelak

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

98

menjadi lulusan yang sesuai dengan tujuan diselenggarakan pendidikan di IAIN Sultan Amai Gorontalo dan tujuan Pendidikan Nasional. Untuk menuju ke sana perlu diupayakan suasana kampus yang sekondusif mungkin dalam bentuk kegiatan kurikuler, ko-kurikuler dan ektrakurikuler yang utuh.

Tujuan utama pelayanan akademik baik dalam bentuk kurikuler maupun kokurikuler ialah mengantarkan mahasiswa mencapai tingkat kesarjanaan, sedangkan pembinaan dan pengembangan mahasiswa dalam bentuk ektrakurikuler ialah mempermatang keperibadian mahasiswa sesuai dengan potensi yang dimiliki dan untuk melahirkan lulusan sesuai dengan cita-cita serta tujuan pendidikan di IAIN Sultan Amai Gorontalo .

Hakekat pembinaan mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo adalah suatu usaha yang sistematis bagi penciptaan iklim dan kondisi yang memberikan kemungkinan bagi pengembangan diri mahasiswa dalam membentuk diri sendiri, sejalan dengan peranan dan tujuan IAIN Sultan Amai Gorontalo maupun Pendidikan Nasional

Pembinaan ini bertujuan untuk membentuk akademisi muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan agama, secara khusus tujuan pembinaan mahasiswa di harapkan dapat (a) Terbinanya keperibadian akademik muslim yang cakap dan sadar menjalankan tugas pengabdian, (b) Terbitnya suasana kehidupan kemahasiswaan yang harmonis dan kondusif bagi pengembangan nilai keilmuan dan ke islaman dan (c) Terbina generasi penerus

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

99

persyerikatan yang sanggup menlanjutkan gerakan amal usaha sebagai kader umat dan kader bangsa

Kegiatan pembinaan kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo dilakukan berdasarkan pedoman dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Agama Islam. Kegiatan pembinaan kemahasiswaan yang dilakukan meliputi :

Pertama, Pembinaan sikap dan kegiatan mahasiswa. Pada aspek ini Pembinaan kemahasiswaan diarahkan pada : (a) Pembinaan sikap mental dan orientasi mahasiswa. Disamping itu penalaran mahasiswa dikembangkan guna membentuk sikap dan orientasi ilmiah, serta insan cendekiawan yang mantap dikelak kemudian hari, yaitu dengan jalan menyelenggarakan seminar-seminar ilmiah, diskusi, panel, riset dan sebagainya yang bertemakan masalah-masalah sosial, keagamaan maupun masalah bidang studi baik yang dihadapi pada dewasa ini maupun yang akan datang. Pembinaan kemahasiswaan itu juga untuk mempersiapkan sikap dan perilaku profesionalisme yang ditekuni para mahasiswa, khususnya yang dibidang yang berhubungan dengan disiplin ilmunya. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa akan memiliki daya tanggap dan kepekaan serta orientasi yang cukup tinggi terhadap masalah-masalah keilmuan, kemasyarakatan dan keagamaan maupun dalam berbagai bidang studi yang berkembang dewasa ini. (b) Pembinaan aspek sosio budaya ketrampilan mahasiswa. Pengembangan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan generasi muda pada umumnya amat diperlukan, baik pada peringkat lokal, nasional, regional maupun internasional.Seperti misalnya mengikutsertakan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

100

para mahasiswa dalam program pertukaran pemuda dan mahasiswa ASEAN, atau pada ruang lingkup internasional. Dengan demikian para mahasiswa akan lebih banyak mengenal lingkungan sosial budaya diluar dirinya dan kemudian membandingkan dengan lingkungan sosial dalam dirinya, serta mampu mengidentifikasi lingkungan sosial budaya masing-masing. Hal ini merupakan wahana yang paling tepat untuk menampilkan dan menunjukkan kreatifitas serta ketrampilan mereka dibidang seni dan budaya kepada dunia luar. Akhirnya kegiatan tersebut akan menciptakan cakrawala pemikiran dan pandangan yang cukup luas bagi para mahasiswa. (c) Pembinaan kelembagaan kreatifitas mahasiswa. Kegiatan-kegiatan mahasiswa diluar perkuliahan dan praktikum mutlak memerlukan dukungan, pembinaan dan bimbingan. Kesemuanya itu disalurkan melalui lembaga-lembaga yang ada, seperti Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), Senat Mahasiswa (SEMA), dan unit-unit aktivitas lainnya, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut mampu memberi arti bagi upaya pembinaan mahasiswa secara keseluruhan. Dan (d) Pembinaan kegiatan penunjang, berupa pengembangan kegiatan karya inovatif produktif, pameran karya ilmiah, pameran alat-alat peraga, pengembangan prestasi dalam kegiatan olah raga dan seni budaya baik pada peringkat lokal maupunnasional. Hal itu dimaksudkan agar kegiatan IAIN Sultan Amai Gorontalolebih mendapatkan pengakuan dimata masyarakat. Disamping itu mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalodapat mengkomunikasikan, menampilkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang meraka peroleh selama dibangku kuliah dalam kehidupan sehari-hari.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

101

Kedua, Pembinaan Kesejahteraan Mahasiswa. Pada aspek ini diharapkan mahasiswa dapat ; (a) Meningkatkan pelayanan kebutuhan dasar mahasiswa yang meliputi koperasi mahasiswa, poliklinik mahasiswa, pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan sebagainya. (b) Meningkatkan pelayanan kebutuhan pengembangan pribadi mahasiswa yang telah ditempuh lewat bimbingan dan konseling bagi mahasiswa, himpunan mahasiswa pecinta alam, resimen mahasiswa, kemah kerja, olah raga, kesenian dan sebagainya, dan (c) Mengefektifkan pembinaan sarana penunjang kegiatan kesejahteraan dan pelayanan mahasiswa. Pengembangan kegiatan yang bersifat keagamaan / kerohanian seperti Ramadhan di kampus, Darul Arkom dan sebagainya. Demikian pula kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial seperti bakti social.

H. Bidang Kerumahtanggaan Sesuai dengan PP No. 04 tahun 2014 tentang Pendidikan

Tinggi. Statuta i IAIN Sultan Amai Gorontaloterdiri atas : a. Unsur Pimpinan : Rektor dan Pembantu Rektor; b. Senat Instittute; c. Unsur Pelaksana Akademik : Fakultas, Lembaga

Penelitian dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat;

d. Unsur Pelaksana Administrasi : Biro; e. Unsur Penunjang : Unit Pelaksana Teknis.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

102

Menyadari bahwa keberhasilan peningkatan status dan pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo dan rencana pengembangan selanjutnya, perlu ditunjang oleh suatu organisasi yang mantap dan baik, maka dirasa perlu mengadakan perubahan struktur organisasi yang ada. Struktur organisasi IAIN Sultan Amai Gorontalosecara bertahap akan mengikuti dan menyesuaikan serta berpedoman pada Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 22 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 843)

Titik berat konsep pengembangan bidang

kerumahtanggaan IAIN Sultan Amai Gorontalomeliputi bidang :Pengelolaan (management), Administrasi dan Pelayanan. Secara spesifik pengembangan ini meliputi aspek-aspek : (a) Pembinaan administrasi personalia, secara periodik dan rutin perlu dilakukan guna menambah pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bidang tugas masing-masing. (b) Pembinaan administrasi umum dan administrasi keuangan (sebagaimana ketentuan yang ditetapkan dan (c) Peningkatan kemampuan administrasi pelayanan pendidikan/akademik.Dengan demikian program-program lain yang juga menunjang pengembangan bidang kerumahtanggaan IAIN Sultan Amai Gorontalo, akan tetap berorientasi pada ketiga hal di atas. Walaupun demikian peogram-program yang sedang dilaksanakan saat ini akan tetap berpedoman pada PP. No. 30 tahun 1990 dan Qoidah Perguruan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

103

Tinggi, serta ketentuan-ketentuan atau kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diterapkan. Dengan demikian perencanaan dan pengembangan pada masa mendatang akan menuju ke arah efisiensi, kreativitas dan produktivitas kerja.

I. Pembiayaan

Kemampuan keuangan yang ada, menunjukkan bahwa

IAIN Sultan Amai Gorontalodapat mengembangkan diri walaupun menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Dengan demikian keterbatasan tersedianya biaya, IAIN Sultan Amai Gorontaloberusaha mencapai apa yang telah dikemukakan dalam bab perencanaan. Pembiayaan pendidikan termasuk kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan lainnya sampai saat ini dapat berjalan lancar.

Namun disamping itu harus diakui bahwa ditinjau dari segi sumber pembiayaan, IAIN Sultan Amai Gorontalomasih cukup rentan. Sebab 90 persen sumber pembiayannya adalah dari mahasiswa. Baik itu berupa SPP maupun Dana Pengembangan Pendidikan (DPP). Sedangkan 10 persennya adalah dari sumber-sumber lain yang bersifat insidential. Dari dana yang ada tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan rutin sedangkan sisanya untuk dana pembangunan dan pengembangan. Untuk masa-masa yang akan datang, pengeluaran rutin akan sentiasa semakin membengkak. Hal ini disebabkan oleh :Unit-unit pembangunan semakin banyak dan semakin “menua” konsekuensinya biaya pemeliharaan dan perawatan akan semakin

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

104

membengkak dan Jumlah karyawan, masa kerja dan golongan kepangkatan mereka dari tahun ke tahun akan semakin naik, konsekuensinya pengeluaran untuk gaji karyawan juga akan semakin naik.

Dengan kecenderungan di atas, IAIN Sultan Amai Gorontalotidak bisa hanya mengandalkan sumber pembiayaan dari mahasiswa yang sifatnya flutuatif. Untuk jangka panjang IAIN Sultan Amai Gorontaloperlu menyusun kembali struktur anggarannya. Skhususnya pada aspek sumber pembiayaan. Untuk itu mulai tahun anggaran 1996 yang lalu Universitas mengambil kebijakan surplus buget, artinya dari setiap tahun anggaran harus ada saving yang secara bertahap dapat digunakan untuk membangun sumber biaya alternatif dalam bentuk investasi yang menguntungkan. Pada gilirannya hasil investasi tersebut dapat mengurangi ketergantungan IAIN Sultan Amai Gorontalodari sumber pembiayaan hampir satu-satunya, yaitu berasal dari mahasiswa. Dari pengalaman pengelolaan biaya akademik dan non akademik maka program biaya pengembangan yang direncanakan bila dihitung dalam prosentase dari jumlah keseluruhan biaya akan terlihat sebagai berikut:

Tabel 3

Biaya Program Pengembangan 5 Tahun Pertama No Program / Proyek (%)

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

105

No Program / Proyek (%)

1. Pengembangan Staf Edukatif 15

2. Pengembangan staf non edukatif 5

3. Pengembangan Pembinaan Mahasiswa 10

4. Pengembangan Kurikulum dan Proses Belajar Mengajar (termasuk pengembangan system kendali mutu akademik)

10

5. Pengembangan Perpustakaan 10

6. Pengembangan Penelitian 10

7. Pengembangan Pengabdian pada masyarakat

5

8. Pengembangan prasarana dan pemeliharaan gedung § Ruang pimpinan § Ruang fasilitas pelaksana § Ruang fasilitas penunjang

10

9. Pengembangan peralatan § Alat-alat kantor § Perlengkapan pendidikan/pengajaran § Kendaraan

15

10. Saving 10

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

106

No Program / Proyek (%)

Jumlah Keseluruhan 100

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

107

Bagian Kelima

JAMINAN MUTU, MONITORING EVALUASI &PENGHARGAAN A. Jaminan dan Pengendalian Mutu

Substansi jaminan dan pengendalian Pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo berdasarkan pada pengendalian mutu pada tiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengendalian mutu

PenandatanganTangananMOUBersamaTelkom

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

108

penelitian dan penerbitan misalnya mengaju pada Tugas Pokok Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) . Peraturan Menteri Agama RI Nomor 7 Tahun 2013, Pasal 70 LPM mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai, dan mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik. Dalam menyelenggarakan tugas, LPM menyelenggarakan fungsi: pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta pelaporan; pelaksanaan pengembangan mutu akademik; pelaksanaan audit, pemantauan, dan penilaian mutu akademik; dan pelaksanaan administrasi lembaga. LPM IAIN Sultan Amai Gorontalo memiliki dua pusat. Pusat Pengembangan Standar Mutu mempunyai tugas melaksanakan pengembangan mutu akademik. Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Akademik mempunyai tugas melaksanakan audit dan pengendalian mutu akademik.

Tugas Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M merumuskan

komponen Standar Pelayanan Minimum (SPM). Sejalan dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014, universitas harus memberikan fasilitas, penguatan, dan pemberdayaan dosen/peneliti, menyelenggarakan desiminasi hasil penelitian. Sementara itu, universitas dapat memberikan penghargaan bagi peneliti dari hasil penelitian yang dinilai memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu dan/atau memberikan manfaat bagi masyarakat. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014 menekankan agar penelitian menjunjung tinggi kode etik penelitian dan terbebas dari plagiarisme serta manipulasi

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

109

penelitian. Selebihnya, universitas berusaha memfasilitasi kemitraan penelitian dengan pemerintah, dunia usaha, industri, lembaga swadaya masyarakat, lembaga-lembaga donor, dan lembaga/organisasi lain serta masyarakat.

B Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan keharusan

dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan penerbitan. Hal ini dilakukan untuk memonitor kegiatan agar sesuai dengan jaminan mutu dan sekaligus evaluasi kegiatan untuk pengendalian mutu agar output dan outcome hasil penelitian yang telah direncanakan dapat tercapai. Monev dilakukan oleh lingkungan internal dan eksternal. Monev internal (monevin) dilakukan untuk pemantauan kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penelitian. Monev eksternal dilakukan sebagai review kegiatan penelitian dan penerbitan tahun berjalan bagi perbaikan pelaksanaa pada tahun berikutnya. Monev internal dan eksternal dilakukan oleh ahli/pakar dari kalangan profesional.

Monev erat hubungannya dengan instrument standar penelitian. Pedoman akademik(academic plan) dan renstra IAIN Sultan Amai Gorontalo telah menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan monev melalui berbagai istrument penilaian. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi telah menetapkan standar nasional penelitian. Adapun standar nasional penelitian yang menjadi basis monev dalam

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

110

penyelenggaraan penelitian sebagaimana dalam uraian di bawah ini. 1. Standar Hasil

• Standar minimal mutu hasil;

• Pengembangan IPTEK, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa;

• Pemenuhan kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik;

• Desiminasi melalui seminar, publikasi, paten, dan lain-lain.

2. Standar Isi

• Kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi;

• Kedalaman dan keluasan materi meliputi materi dasar dan materi terapan;

• Materi penelitian dasar berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penemuan untuk antisipasi gejala,

fenomena, kaidah, model, atau postulat baru;

• Materi penelitian terapan berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan IPTEK yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan atau

industri;

• Materi penelitian dasar dan terapan mencakup kajian khusus untuk kepentingan nasional;

• Materi pada penelitian dasar dan terapan memuat prinsip-prinsip manfaat, mutakhir, dan antisipasi kebutuhan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

111

mendatang.

3. Standar Proses

• Kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan;

• Kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya

akademik;

• Kegiatan mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,

• kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan.

4. Standar Penilaian Kriteria minimal penilaian proses dan hasil penelitian;

• Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip penilaian: (a) Edukatif,

penilaian untuk motivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu; (b) Objektif, penilaian berdasarkan kriteria yang

bebas dari pengaruh subjektivitas; (c) Akuntabel,

penilaian penelitian dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan (d) Transparan,

penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses olehsemua pemangku kepentingan;

• Penilaian proses dan hasil penelitian harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

112

proses penelitian;

• Penilaian penelitian dilakukan dengan metode dan istrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian.

5. Standar Peneliti

• Kriteria minimal kemampuan peneliti untuk pelaksanaan penelitian;

• Penelitiwajibmemilikikemampuantingkatpenguasaanmetodologipenelitianyang sesuai dengan bidang keilmuan, objek

penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman

penelitian;

• Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan: 1) kualifikasi akademik; dan 2) hasil penelitian;

• Kemampuanpenelitimenentukankewenanganmelaksanakanpenelitian.

6. Standar Sarana dan Prasarana • Kriteria minimal sarana dan prasarana yang diperlukan

untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian

dalam rangka memenuhi hasil penelitian;

• Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas universitas yang digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi;

• Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas universitas yang dimanfaatkan juga untuk proses

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

113

pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

• Sarana dan prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja,kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan.

7. Standar Pengelolaan § Kriteria minimal perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan

penelitian;

§ Pengelolaan penelitian dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola

penelitian;

§ Kelembagaan adalah lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; Lembaga penelitian wajib: a) Menyusun dan mengembangkan rencana program

penelitian sesuai dengan rencana strategis penelitian;

b) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan dan sistem penjaminan mutu internal penelitian;

c) Memfasilitasipelaksanaanpenelitian;

d) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;

e) Melakukan desiminasi hasil penelitian;

f) Memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah,

dan perolehan hak kekayaan intelektual (HKI);

g) Memberikan penghargaan kepada peneliti yang

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

114

berprestasi;

h) Melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan

§ Kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian; Universitas wajib menyediakan dana penelitian internal;

§ Pendanaan penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di

luar negeri, atau dana dari masyarakat;

§ Pendanaanpenelitiandigunakanuntukmembiayai: 1)

Perencanaan penelitian;2) Pelaksanaan penelitian;3)

Pengendalian penelitian;4)

Pemantauandanevaluasipenelitian; 5) Pelaporan hasil penelitian; dan 6) Diseminasi hasil penelitian.

Pelaksanaan monev diupayakan memenuhi komponen standar nasional penelitian yang telah disebutkan terdahulu. Pusat

Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo harus memberikan pelayanan minimal yang dikenal dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM). C. Sistem Penghargaan

Universitas wajib memberikan penghargaan (reward)

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

115

kepada dosen/peneliti berprestasi. Terdepat sejumlah ketentuan peraturan yang mewajibkan universitas memberikan penghargaan. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Pasal 12 Ayat (1) Dalam meningkatkan keahlian, kepakaran, serta kompetensi manusia dan pengorganisasiannya, setiap unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi bertanggung jawab mengembangkan struktur dan strata keahlian, jenjang karier sumber daya manusia, serta menerapkan sistem penghargaan dan sanksi yang adil di lingkungannya sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; Pasal 24 Ayat (2) Setiap warga negara yang melakukan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai hak memperoleh penghargaan yang layak dari pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat sesuai dengan kinerja yang dihasilkan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 Ayat (1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh: penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja (poin b); Pasal 43 Ayat (1) Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi kerja dalam bidang pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 50 Ayat (1) Kelembagaan [sebagaimana dimaksud

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

116

dalam Pasal 49 ayat (2)] wajib memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi (Poin g). Bahkan, Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014 dalam Pasal 10 menegaskan universitas dapat memberikan penghargaan bagi peneliti dari hasil penelitian yang dinilai memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu dan/atau memberikan manfaat bagi masyarakat. Penghargaan dapat berupa biaya pengembangan, piagam, atau dukungan sarana dan prasarana.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2015 tentang Statuta IAIN Sultan Amai Gorontalo Pasal 22 menyatakan: (1) Universitas dapat memberikan penghargaan kepada dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan serta pihak lain baik lembaga maupun perorangan, yang dinilai berjasa atau berprestasi dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi; (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa penghargaan kesetiaan, penghargaan prestasi akademik dan/atau non akademik; dan (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Rektor.

Penerapan sistem penghargaan bagi dosen/peneliti yang

berprestasi perlu dibentuk dewan kehormatan akademik atau dewan penelitian yang melibatkan Guru Besar. Dalam dewan ini dirumuskan berbagai kode etik terkait dengan kegiatan penelitian. Termasuk dirumuskan pula kriteria atau indikator-indikator dosen/peneliti berprestasi. Sebagaimana halnya Kementerian

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

117

Agama RI menyelenggarakan kualifikasi Dosen Teladan Nasional pada tahun 2017

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

118

Bagian Keenam

P E N U T U P

Perumusan RIP-P IAIN Sultan Amai Gorontalo merupakan

bagian penting dalam menentukan arah dan kebijakan serta tata kelola pengembangan Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M periode 2015-2019. Secara eksplisit, RIP-P IAIN Sultan Amai Gorontalo mengarahkan pengembangan penelitian bagi

PenandatanganTangananMOUBersamaTelkom

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

119

peningkatan kualitas, relevansi dan daya saing Pendidikan Tinggi Islam. Isu strategis yang diusung IAIN Sultan Amai Gorontalo meliputi internasionalisasi, tata kelola yang sehat, pelaksanaan berbasis mutu, dan character building berparadigma wahyu memandu ilmu. Mandat IAIN Sultan Amai Gorontalo diturunkan dalam rencana strategis Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M dengan mengakat beberapa isu utama, yakni revitalisasi arah dan kebijakan serta tata kelola penelitian dan penerbitan, penguatan SDM peneliti dan pengelolaan penelitian dan penerbitan, peningkatan kerjasama dan kemitraan dalam penelitian dan penerbitan, dan pengembangan insfrastruktur penelitian dan penerbitan. Rumusan ini melahirkan beberapa program strategis, yakni penelitian reguler, penelitian kolaboratif dan penelitian unggulan, termasuk unggulan di Asia Tenggara tahun 2019.

Periode keberlangsungan RIP-P IAIN Sultan Amai

Gorontalo tahun 2015-2019 membutuhkan penguatan regulasi. Oleh karena itu, pelaksanaan RIP-P ini perlu ditopang oleh pedoman penjaminan mutu, manual prosedur dan intruksi kerja pelaksanaan penelitian, dan lain- lain. Pasca kegiatan penelitian perlu diatur mekanisme desiminasi hasil penelitian melalui ekspose dan penerbitan atau publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal terakreditasi maupun penerbitan buku. Selebihnya, harus diperhatika ketentuan pengurusan HKI atau hak paten, dan sistem pemberian penghargaan bagi peneliti berprestasi.

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

120

Perumusan RIP-P dengan berbagai turunannya diharapkan menjadi pegangan bagi pencapaian visi dan misi serta tujuan IAIN Sultan Amai Gorontalo. Beberapa hal yang belum dirumuskan dalam buku ini akan ditentukan kemudian dalam ketetapan lain. Atau akan dicantumkan melalui revisi di masa mendatang. Akhirnya, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu perumusan RIP-P ini. Saran dan masukan agar di sampaikan kepada Pusat Penjaminan Mutu IAIN Sultan Amai Gorontalo

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

121

DAFTAR BACAAN

Tim Penyusun, Pedoman Akademik IAIN Sultan Amai Gorontalo

Tahun 2015, Gorontalo: IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2015. Tim Penyusun, Pedoman Penyusunan Rencana Induk Penelitian

(RIP), Jakarta: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, 2016.

Tim Penyusun, Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Jakarta: Pendis Kementerian Agama RI, 2015.

Tim Penyusun, Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pada Perguruan Tinggi Keagamaan, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2014.

Tim Penyusun, Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2015-2019, Jakarta: Pendis Kementerian Agama RI, 2015.

Tim Penyusun, Rencana Strategis Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI Tahun 2015-2019, Jakarta: Diktis Kementerian Agama RI, 2015.

im Penyusun, Rencana Strategis Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI Tahun 2015-2019, Jakarta: Diktis Kementerian Agama RI, 2015.

Tim Penyusun, Rencana Strategis Kementerian Agama RI Tahun

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

122

2015-2019, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2015. Tim Penyusun, Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019, Jakarta: Kemenristek Dikti RI, 2015.

Tim Penyusun, Rencana Strategis IAIN Sultan Amai Gorontalo Tahun 2015, Gorontalo: Iain Sultan Amai Gorontalo, Gorontalo 2015

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

123

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO NOMOR: TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SULTAN AMAI

GORONTALO TAHUN 2012-2027

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO,

Menimbang

: a. bahwa dalam rangka penyelarasan dan penguatan arah pengembangan IAIN Sultan Amai Gorontalo, dipandang perlu menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagai acuan dalam merumuskan program dan kegiatan tahun anggaran 2017;

b. bahwa sehubungan dengan penguatan arah pengembangan IAIN Sultan Amai

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

124

Gorontalo Jangka Panjang, maka dipandang perlu menyusun Usulan Rencana Induk Pengembangan (RIP);

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan Keputusan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo tentang Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sultan Amai Gorontalo

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

125

Mengingat a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendididkan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

126

2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

f. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, tambahan Lembaran Negara Republik Indonsia Nomor 5500);

h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

127

j. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaiman telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

k. Keputusan Presiden Nomor 91 Tahun 2004 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo menjadi Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo;

l. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 004 Tahun 2002 tentang Akreditasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859);

m. Keputusan Menteri Agama Nomor 156 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana,

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

128

dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

n. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam;

o. Keputusan Menteri Agama Nomor 387 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

p. Peraturan Menteri Agama Nomor B.II/3/10951 tentang Pengangkatan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo;

q. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 PerubahanAtas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;

r. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

129

Nomor 1958);

s. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 22 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 843);

t. Peraturan Menteri Agama Nomor 37 Tahun 2015 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 846);

u. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 455):

v. Permendagri Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan di Daerah

w. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pemberian beasiswa Responsif gender Bagi Siswa Madrasah dan

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

130

mahasiswa Perguruan Tinggi Agama dan keluarga Miskin di Lingkungan Kementerian Agama;

x. Peraturan Manteri negara dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 tentang Pedoman pelaksanaan Pengarustamaan gender di Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia

y. Kesepakatan bersama antara kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Pengarustamaan gender dan pemenuhan Hak Anak di Bidang Keagamaan;

z. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 22 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 843);

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

131

aa. Peraturan Menteri Agama Nomor 37 Tahun 2015 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 846);

bb. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 455):

cc. Keputusan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Nomor 37 Tahun 2016 tentang Tim Penyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sultan Amai Gorontalo tahun 2012 -2027

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

132

M E M U T U SK A N

Menetapkan

KEPUTUSAN REKTOR IAIN SULTAN AMAI GORONTALO TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2012-2027.

Pertama

Menetapkan Rencana Induk Pengembangan (RIP) 2012-2027.

Kedua

Sebagai acuan dalam Penyusunan Program, Kegiatan lainnya yang Responsif Gender dan Rencana Anggaran pada Institute, Fakultas, Sekolah Pascasarjana dan Unit/Lembaga, IAIN Sultan Amai Gorontalo; Sebagai acuan dalam Pelaksanaan Program /kegiatan yang Responsif Gender pada tingkat Fakultas, Pascasarjana dan Unit/Lembaga, IAIN Sultan Amai Gorontalo; Sebagai acuan dalam Penyusun laporan Akuntabilitas Kinerja dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Ketiga

Penjabaran Program/kegiatan pada masing-masing unit kerja pada IAIN Sultan Amai

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

133

Gorontalo diatur berdasarkan tugas dan fungsi pada setiap unit kerja dan penang- gungjawab pelaksanaan, dengan mengacu pada target-target capaian yang sudah dirumuskan dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) 2012-2027

Keempat

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal 20 Oktober 2016

Rencana Induk Pengembangan IAINSultan Amai Gorontalo

RIPInstitusi

134

Tembusan : 1. Menteri Keuangan di Jakarta;

2. Menteri Agama di Jakarta;

3. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama di Jakarta;

4. Inspektur Jenderal Kementerian Agama di Jakarta;

5. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama di Jakarta;

6. Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama di Jakarta;

7. Para Dekan Fakultas di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo;