Rencana asuhan keperawatan

download Rencana asuhan keperawatan

of 4

description

tes

Transcript of Rencana asuhan keperawatan

Rencana asuhan keperawatanPerawat dalam menjalankan tugasnya tidak akan pernah lepas dari proses pemberian asuhan keperawatan. Menurut Suparjitno, perawat sebagai bagian dari petugas medis yang menjalankan profesi kesehatan untuk memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk bio-psiko-sosial-spiritual, diwajibkan mengetahui kondisi pasien dan menyusun rencana asuhan keperawatan untuk memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien. (Suprajitno, 2004, p. 22). Pemberian pelayanan keperawatan dalam bentuk bio-psiko-sosial-spiritual didasarkan pada kebutuhan pasien, sehingga perawat diharuskan untuk mengetahui secara tepat kebutuhan pasien dan tindakan mandiri apa yang akan diberikan untuk menunjang kesehatan pasien. Salah satu tindakan mandiri yang dapat dilakukan perawat adalah melakukan pengasuhan keperawatan kepada pasien. Menurut Suprajitno (2004), Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan (p. 23). Sebelum memberikan asuhan, perawat menulis rencana asuhan keperawatan agar asuhan yang diberikan kepada pasien tepat sasaran dan dapat dievaluasi untuk memperbaiki tindakan-tindakan selanjutnya.Tujuan rencana asuhan keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan administratif dan tujuan klinik (Carpenito, 2003), yaitu tujuan administratif dan tujuan klinik. Tujuan administratif antara lain :a. Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok.b. Untuk membedakan tanggung jawab perawat dan profesi kesehatan yang lain.c. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan.d. Untuk menyediakan klriteria klasifikasi klien.b. Tujuan klinik antara lain:a. Menyediakan suatu pedoman penulisan.b. Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan.c. Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan.d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.Perawat mempunyai metode tersendiri untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, yaitu melalui proses keperawatan. Menurut Asmadi, Langkah atau komponen proses keperawatan antara lain pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. (Asmadi, 2008, p. 127). Setelah pasien diberikan diagnosis keperawatan, perawat membuat rencana asuhan keperawatan guna mengatasi masalah yang diderita pasien. Menurut Asmadi, Unsur-unsur terpenting dalam membuat rencana asuhan keperawatan adalah membuat prioritas urutan diagnosis keperawatan, merumuskan tujuan, merumuskan kriteria evaluasi, dan merumuskan intervensi keperawatan. (Asmadi, 2008, p. 175). Tahap pertama adalah membuat prioritas urutan diagnosis, pada tahap ini perawat dapat menentukan prioritas dengan mengutamakan hal yang dapat mengancam kehidupan pasien, seperti pasien kesulitan bernapas, sampai hal yang paling tidak mengancam kehidupan pasien. Selain itu perawat dapat membuat prioritas dengan Maslows hierarchy of needs antara lain kebutuhan fisiologis; kebutuhan keamanan dan keselamatan; kebutuhan mencintai dan memiliki; kebutuhan harga diri; dan kebutuhan aktualisasi diri. Selanjutnya adalah merumuskan tujuan, tujuan ditetapkan dalam bentuk tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah secara umum dan tujuan jangka pendek dimaksudkan untuk mencapai tujuan jangka panjang, misalnya pemasukan cairan 2000 cc dalam 24 jam. Rumusan tujuan ini harus SMART, yaitu specific (rumusan tujuan harus jelas), measureable (dapat diukur), achievable (dapat dicapai), realistic (dapat tercapai dan nyata), dan timing (harus ada target waktu). Langkah selanjutnya adalah merumuskan kriteria hasil, criteria hasil harus berkaitan dengan tujuan, bersifat khusus, dan konkret. kriteria hasil bisa disebut sebagai target/apa yang ingin dicapai oleh perawat untuk menyelesaikan permasalahan pasien. Selanjutnya merumuskan intervensi keperawatan, kriteria yang harus diperhatikan yaitu, (1) menggunakan kata kerja yang tepat; (2) bersifat spesifik (apa yang akan dilakukan? Siapa yang melakukan? Di mana hal tersebut dilakukan? Bagaimana cara melakukannya? Seberapa sering hal tersebut dilakukan?); dan (3) dapat dimodifikasi. Intervensi keperawatan terdiri atas intervensi keperawatan independen dan kolaboratif. Intervensi keperawatan independen adalah perawat melakukan intervensi secara mandiri tanpa bantuan tenaga medis lain, lalu intervensi keperawatan kolaboratif adalah intervensi yang dilakukan perawat dengan bekerja sama dengan tenaga medis lain. Setelah rencana asuhan keperawatan telah dibuat, selanjutnya adalah diimplementasikan dan tahap akhirnya adalah melakukan evaluasi.

ReferensiAsmadi. 2008. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCCarpenito, L. 2003. Nursing care plans and documentation: nursing diagnose and collaborative problems. America: Lippincott Williams & Wilkins.Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga: Aplikasi dalam praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCPichere, P. 2015. Maslows hierarchy of needs. :Lemaitre Publishing.Wilkinson, J. 2012. Diagnosis keperawatan: Diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC